perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN PENGETAHUAN IMUNISASI DASAR DENGAN SIKAP IBU
TERHADAP IMUNISASI DASAR DI DESA SEWUREJO
KEC. MOJOGEDANG KAB. KARANGANYAR
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
DEWI WIDAYANINGSIH
NIM R0107021
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN IMUNISASI DASAR DENGAN SIKAP IBU
TERHADAP IMUNISASI DASAR DI DESA SEWUREJO
KEC. MOJOGEDANG KAB. KARANGANYAR
Dewi Widayaningsih
R0107021
Telah disetujui oleh Pembimbing untuk diuji di hadapan Tim Penguji
Pada Hari
, Tanggal
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
E. Listyaningsih S.,dr., M. Kes
NIP. 19640810 199802 2001
Mujahidatul Musfiroh, S.Kep.Ns
NIP. 19820221 2005012 001
Ketua Tim KTI
Moch. Arief Tq, dr, MS, PHK
NIP. 195009 13 198003 1 002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN IMUNISASI DASAR DENGAN SIKAP
IBU TERHADAP IMUNISASI DASAR DI DESA SEWUREJO
KEC. MOJOGEDANG KAB. KARANGANYAR
KARYA TULIS ILMIAH
DEWI WIDAYANINGSIH
R0107021
Telah dipertahankan dan disetujui di hadapan Tim Penguji KTI
Program Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran UNS
Pada Hari Selasa, 21 Juni 2011
Pembimbing Utama
Nama
NIP
:
:
E. Listyaningsih, S., dr., M.Kes
19640810 199802 2 001
............................
Pembimbing Pendamping
Nama
NIP
:
:
Mujahidatul Musfiroh, S.Kep.Ns
19820221 200501 2 001
............................
Ketua Penguji
Nama
NIP
:
:
S. Bambang Widjokongko,dr,PHK,M.Pd Ked
19481231 197609 1 001
:
Ropitasari, S.SiT, M.Kes
..........................
Sekretaris
Nama
............................
Surakarta, 21 Juni 2011
Ketua Tim KTI
Ketua Program Studi D IV Kebidanan
FK UNS
(Moch. Arief Tq, dr, MS, PHK)
NIP. 1950 0913 198003 1 002
(H. Tri Budi Wiryanto, dr, Sp.OG (K))
NIP. 19510421 198011 1 002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
™ SESUNGGUHNYA DIBALIK KESUKARAN ADA
KEMUDAHAN
™ ALLAH S.W.T. TIDAK AKAN MENGUJI
SESEORANG MELAINKAN SESUAI
KEMAMPUANNYA
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan untuk:
1. ALLAH S.W.T
2. Nabi Muhammad S.A.W
3. Pake, Buke, Dik Dwi, Mb Ning
4. Bu Bekti, Bu Ndari, Bu Apri, Pak Joko, Bu Marni, Bu Erna, Bu
Heny, Pak Warsono, Pak Brata, Pak Sri, Bu Wid, Pak Anggoro,
Pak Pur, Pak Sarwana, Bu Lis, Bu Ida, Pak Kongko, Bu Ropita
5. Teman-teman D IV Kebidanan ’07
6. Semua yang kusayangi yang takbisa kusebutkan satu per satu...
I love you so much
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Dewi Widayaningsih. R0107021. 2011. Hubungan Pengetahuan Imunisasi Dasar
dengan Sikap Ibu terhadap Imunisasi Dasar di Desa Sewurejo Kecamatan
Mojogedang Kabupaten Karanganyar.
Program Imunisasi mempunyai kedudukan yang penting karena imunisasi mampu
menekan angka kematian dan kesakitan bayi dan balita dalam 2-3 dekade terakhir.
Program imunisasi dapat berhasil jika ada partisipasi dan peran aktif dari orang
tua. Hal-hal yang melatarbelakangi pemberian imunisasi pada anak antara lain
pengetahuan dan sikap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara
pengetahuan imunisasi dasar dengan sikap ibu terhadap imunisasi dasar di Desa
Sewurejo.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan
rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang
mempunyai bayi berumur 0-11 bulan sebanyak 45 responden yang diambil
menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner
dan selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan Uji Fisher.
Berdasarkan data yang ada diperoleh hasil bahwa responden yang mempunyai
pengetahuan baik sebanyak 42% dan 87% responden mempunyai sikap positif
terhadap imunisasi. Dari analisis data menggunakan Uji Fisher didapatkan nilai
signifikansinya sebesar 0,032 (<0,05), berarti ada hubungan antara pengetahuan
imunisasi dasar dengan sikap ibu terhadap imunisasi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan imunisasi
dasar dengan sikap ibu terhadap imunisasi.
Kata kunci : pengetahuan ibu, sikap ibu, imunisasi dasar
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Dewi Widayaningsih. R0107021. The Association between Knowledge of Basic
Immunization and Mother’s Attitude to Basic Immunization in Sewurejo Village
Mojogedang Subdistrict Karanganyar Regency.
Immunization program has important function because immunization can
decrease infant mortality and morbiditas rate on 2-3 decades. Immunization
program needs participation and active role of parent so that it can be successful.
The background of giving immunization to infant is knowledge and attitude’s
parent. The aim of this research for knowing the association between knowledge
of basic immunization and mother’s attitude to basic immunization in Sewurejo
Village.
This research used research design observational analitic with research plan cross
sectional. Population of this research was all mothers that have infant on 0-11
month age. The amount was 45 respondents. The respondents were taken by total
sampling technique. The research instrumen used quesioner and then the founding
data was analysed with Fisher’s test.
Based on data, the result was respondents had good knowledge with amount 42%
and 87% respondents had positive attitude to immunization. From analysis data
with Fisher’s test, the significancy was 0,032 (< 0,05), it can be interpreted there
was assosciation between knowledge of basic immunization and mother’s attitude
to basic immunization.
The summary of this research, there was association between knowledge of basic
immunization and mother’s attitude to basic immunization.
Keywords: mother’s knowledge, mother’s attitude, basic immunization
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Hubungan Pengetahuan Imunisasi Dasar dengan Sikap Ibu terhadap
Imunisasi Dasar di Desa Sewurejo Kecamatan Mojogedang Kabupaten
Karanganyar”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Saint Terapan di Program Studi D IV Kebidanan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis banyak
mendapatkan bimbingan, bantuan, saran dan kritik dari berbagai pihak. Maka
dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. DR. Ravik Karsidi, MS, Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Prof. DR. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR FINASIM, Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. H. Tri Budi Wiryanto, dr. Sp.OG(K), Ketua Program Studi D IV Kebidanan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Mochammad Arief Tq, dr, MS, PHK, Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah
D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. E. Listyaningsih S.,dr., M.Kes, Pembimbing Utama dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini yang telah berkenan untuk membimbing, memberi bantuan,
petunjuk, dorongan dan saran-saran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Mujahidatul Musfiroh, S.Kep.Ns, Pembimbing Pendamping yang telah
berkenan untuk membimbing, memberi petunjuk, dorongan dan saran-saran
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. S. Bambang Widjokongko,dr, PHK,M.Pd Ked, ketua penguji dan Ropitasari,
S.SiT, M.Kes, sekretaris penguji dalam Karya Tulis Ilmiah ini atas masukanmasukan yang diberikan.
8. Bambang Mulyawan, drg., Kepala Puskesmas Mojogedang I.
9. Ibu Sunarsih, SKM, Koordinator Imunisasi Puskesmas Mojogedang I dan
Ibu Nurul, Amd.Keb, selaku Bidan Desa Sewurejo
10. Seluruh responden penelitian di Desa Sewurejo.
11. Teman-teman yang membantu penelitian ini
12. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi D IV Kebidanan Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan pembaca pada umumnya.
Wassalamu ‘alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh
Surakarta,
Penulis
commit to user
vii
Juli 2011
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
ABSTRAK (BAHASA INDONESIA) ............................................................
iv
ABSTRAK (BAHASA INGGRIS) ..................................................................
v
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vi
MOTTO ...........................................................................................................
viii
PERSEMBAHAN ............................................................................................
ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................
x
DAFTAR BAGAN ..........................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Perumusan Masalah .............................................................................
3
C. Tujuan ..................................................................................................
3
D. Manfaat ................................................................................................
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................
5
A. Tinjauan Teori ......................................................................................
5
1. Pengetahuan .............................................................................
5
a. Pengertian ..................................................................
5
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Tingkat Pengetahuan .................................................
5
c. Cara Memperoleh Pengetahuan ................................
7
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .....
8
2. Sikap.........................................................................................
9
a. Pengertian ..................................................................
9
b. Komponen Sikap .......................................................
10
c. Tingkatan Sikap ........................................................
10
d. Ciri Khas Sikap .........................................................
11
e. Sifat Sikap .................................................................
11
f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap ................
11
3. Imunisasi Dasar ........................................................................
13
a. Pengertian Imunisasi .................................................
13
b. Tujuan Imunisasi .......................................................
13
c. Macam-Macam Imunisasi .........................................
14
d. Jenis-Jenis Imunisasi .................................................
15
e. Imunisasi Dasar .........................................................
16
f. Penyakit yang dapat Dicegah Dengan Imunisasi ......
23
g. Indikator Pengetahuan tentang Imunisasi Dasar .......
26
h. Indikator Sikap Terhadap Imunisasi Dasar ...............
26
4. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap tentang Imunisasi........
27
B. Kerangka Konsep .................................................................................
29
C. Hipotesis...............................................................................................
29
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................
30
A. Desain Penelitian..................................................................................
30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................
30
C. Populasi Penelitian ...............................................................................
30
D. Sampel dan Teknik Sampling ..............................................................
31
E. Kriteria Restriksi ..................................................................................
31
F. Definisi Operasional Variabel ..............................................................
31
G. Cara Kerja ............................................................................................
33
H. Rencana Analisis Data .........................................................................
37
BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................
40
A. Gambaran Umum Penelitian .................................................................
40
B. Karakteristik Responden ......................................................................
41
C. Hasil Analisis Data ................................................................................
43
BAB V PEMBAHASAN .................................................................................
46
A. Pengetahuan Imunisasi Dasar ...............................................................
46
B. Sikap Terhadap Imunisasi Dasar ...........................................................
48
C. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Terhadap Imunisasi Dasar .......
50
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................
52
A. Kesimpulan ...........................................................................................
52
B. Saran ......................................................................................................
53
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
54
LAMPIRAN
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1 Kerangka Konsep…………………………………………..
commit to user
xiii
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 2
Surat Permohonan
Lampiran 3
Informed Consent
Lampiran 4
Kuesioner
Lampiran 5
Validitas Kuesoner
Lampiran 6
Reliabilitas Kuesioner
Lampiran 7
Hasil Analisis Uji Chi Kuadrat dan Uji Fisher
Lampiran 8
Lembar Konsultasi Pembimbing Utama
Lampiran 9
Lembar Konsultasi Pembimbing Pendamping
Lampiran 10
Daftar Riwayat Hidup
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan Imunisasi Dasar ...................
34
Tabel 2 Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Terhadap Imunisasi Dasar ..............
35
Tabel 3 Karakteristik Umur Responden..................................................
41
Tabel 4 Karakteristik Pendidikan Responden .........................................
41
Tabel 5 Karakteristik Pekerjaan Responden ...........................................
42
Tabel 6 Karakteristik Jumlah Anak Responden ......................................
43
Tabel 7 Pengetahuan Responden tentang Imunisasi Dasar .....................
43
Tabel 8 Sikap Responden tentang Imunisasi Dasar ................................
44
Tabel 9 Uji Chi Kuadrat I .......................................................................
44
Tabel 10 Uji Chi Kuadrat II ....................................................................
44
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Program Imunisasi di Indonesia mempunyai kedudukan yang penting
karena imunisasi mampu menekan angka kematian dan kesakitan bayi dan
balita dalam 2-3 dekade terakhir. Berdasarkan hasil Survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 diperoleh estimasi angka
kematian Bayi (AKB) di Indonesia sebesar 34 bayi per 1000 kelahiran
hidup dan angka kematian Balita (AKABA) sebesar 44 per 1000 kelahiran
hidup (Depkes RI, 2009). Lebih dari separuh angka kematian dalam
kelompok bayi dan balita disebabkan oleh penyakit-penyakit infeksi yang
dapat dicegah dengan imunisasi (Budioro, 2006). Imunisasi mencegah
3 anak meninggal dari 100 kelahiran karena penyakit campak, 2 anak
meninggal dari 100 kelahiran karena batuk rejan, 1 anak meninggal dari
100 kelahiran karena penyakit tetanus, dan 1 anak menderita penyakit
polio dari 200.000 anak (SMF Bagian Anak FK UNAIR, 2006).
Di Indonesia, imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah disebut
imunisasi dasar antara lain: imunisasi BCG, Hepatitis B, Polio, DPT, dan
Campak (Hidayat, 2008). Pemberian imunisasi pada bayi dan anak tidak
hanya memberi pencegahan penyakit tertentu kepada anak tersebut, tetapi
juga memberikan dampak yang lebih luas karena dapat mencegah
penularan penyakit untuk anak lain. (Ranuh I.G.N dkk., 2005).
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
Kendala dalam program imunisasi adalah masih banyak kasus drop
out (Dimasqi, 2004). Menurut WHO, target cakupan imunisasi BCG,
DPT/HB 3, Polio 4 adalah mencapai minimal 80% dari jumlah bayi yang
ada di daerah, sedangkan target cakupan imunisasi campak adalah 90%.
Akan tetapi praktek di lapangan banyak yang belum memenuhi target
tersebut. Desa Sewurejo adalah salah satu desa yang berada pada wilayah
kerja Puskesmas Mojogedang I, mempunyai angka cakupan imunisasi
BCG pada tahun 2010 sebesar 94,1%, DPT/HB 3 sebesar 72,5%, Polio 4
sebesar 74,5% dan Campak sebesar 88,2%. Menurut data sekunder
Puskesmas Mojogedang I, Desa Sewurejo menempati urutan terendah
dalam empat indikator cakupan imunisasi yaitu cakupan imunisasi BCG,,
DPT/HB 3, imunisasi Polio 4 dan imunisasi Campak
Program imunisasi dapat berhasil karena adanya partisipasi dan peran
aktif dari orang tua. Hal-hal yang melatarbelakangi pemberian imunisasi
pada anak antara lain pengetahuan, sikap, tingkat pendidikan, pekerjaan,
dan umur orang tua. Pengetahuan yang baik dapat mempengaruhi sikap
dan terjadinya perubahan perilaku. Angka drop out yang tinggi atau
kelengkapan imunisasi yang kurang disebabkan karena rendahnya
pengetahuan dan sikap orang tua terhadap imunisasi. Ibu akan
mengimunisasilan anaknya apabila mempunyai pengetahuan yang baik
tentang imunisasi (Rizani dkk, 2009).
Berdasarkan paparan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Imunisasi Dasar dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
Sikap Ibu terhadap Imunisasi Dasar di Desa Sewurejo Kecamatan
Mojogedang Kabupaten Karanganyar”
B.
Rumusan Masalah
Adakah hubungan pengetahuan imunisasi dasar dengan sikap ibu terhadap
imunisasi dasar di Desa Sewurejo Kecamatan Mojogedang Kabupaten
Karanganyar?
C.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan imunisasi dasar dengan sikap
ibu terhadap imunisasi dasar di Desa Sewurejo Kecamatan Mojogedang
Kabupaten Karanganyar
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar di Desa
Sewurejo Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar
b. Untuk mengetahui sikap ibu terhadap imunisasi dasar di Desa
Sewurejo Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar
c. Untuk menganalisa pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi
dasar di Desa Sewurejo Kecamatan Mojogedang Kabupaten
Karanganyar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
D.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan atau masukan
untuk menambah wawasan tentang hubungan pengetahuan ibu tentang
imunisasi dasar dengan sikap ibu terhadap imunisasi dasar
2. Manfaat Aplikatif
a.
Untuk Puskesmas: memberikan gambaran pengetahuan dan sikap
ibu-ibu di Desa Sewurejo tentang imunisasi sehingga dapat
digunakan sebagai masukan bagi program imunisasi khususnya
bagi Desa Sewurejo.
b.
Untuk
masyarakat:
dapat
memberikan
informasi
kepada
masyarakat tentang imunisasi sehingga masyarakat khususnya
orang tua lebih bersikap positif terhadap imunisasi dan
aktif mengimunisasikan bayi/anaknya.
commit to user
secara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui lima indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan raba (Notoatmodjo, 2003). Rizani dkk. (2009)
menambahkan pengetahuan dapat diartikan sebagai kumpulan
informasi yang dipahami dan diperoleh dari proses belajar selama
hidup serta digunakan sewaktu-waktu sebagai alat penyesuaian diri.
b. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan
menurut Notoatmodjo (2005), antara lain:
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,
mendefinisikan, dan menyatakan. Contoh: dapat menyebutkan
macam-macam imunisasi pada bayi.
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
2) Memahami (Comprehension)
Memahami
diartikan
sebagai
suatu
kemampuan
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui.
untuk
Kata
kerja untuk mengukur bahwa orang paham dengan apa yang
dipelajari antara lain: menjelaskan, menyebutkan contoh, dan
menyimpulkan.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajarinya pada situasi yang sebenarnya. Aplikasi
disini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum, rumus, dan
metode.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu objek
ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kata
kerja untuk mengukur bahwa orang mempunyai kemampuan
analisis
antara
lain:
menggambarkan,
memisahkan,
dan
mengelompokkan.
5) Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Misalnya dapat menyusun, merencanakan,
meringkaskan, dan menyesuaikan terhadap teori yang telah ada.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan
untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini
didasarkan
pada
kriteria
yang
ditentukan
sendiri
atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Misalnya dapat
membandingkan antara anak yang cukup gizi dengan kekurangan
gizi.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Wawan A. dan Dewi M. (2010) ada dua cara untuk
memperoleh pengetahuan, yaitu:
1) Cara Kuno
a) Cara Coba Salah (Trial and Error)
Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan
kemungkinan dalam memecahkan masalah. Apabila tidak
berhasil maka dilakukan uji coba kemungkinan yang lain
sampai masalah terpecahkan.
b) Cara Kekuasaan atau Otoritas
Sumber
pengetahuan
cara
ini
berupa
prinsip
yang
dikemukakan oleh pemimpin masyarakat baik formal maupun
informal dan ahli agama tanpa dilakukan uji kebenaran
berdasarkan fakta empiris maupun penalaran sendiri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
c) Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi dapat digunakan untuk memperoleh
pengetahuan karena pengalaman pribadi dijadikan patokan
dalam menyelesaikan masalah yang sama dengan masa lalu
yang terjadi sekarang.
2) Cara Modern
Cara
ini
disebut
metode
penelitian
ilmiah
yaitu
untuk
mendapatkan pengetahuan baru dilakukan dengan cara melakukan
penelitian tentang suatu hal yang diuji kebenarannya.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
1) Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang
dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Notoatmodjo (2007)
menambahkan pengalaman akan menambah pengetahuan dan
mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
2) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada
orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami.
Wawan A. dan Dewi M. (2010) menambahkan semakin tinggi
pendidikan, semakin mudah seseorang menerima informasi
sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki.
3) Umur
Semakin tua umur semakin bijaksana karena semakin banyak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan
sehingga menambah pengetahuannya.
4) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh
pengetahuan dan pengalaman baik secara langsung maupun tidak
langsung.
5) Informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun
non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek
(immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau
peningkatan
pengetahuan.
Selain
itu
kemudahan
untuk
memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang
untuk memperoleh pengetahuan yang baru.
6) Minat
Minat merupakan kecenderungan yang tinggi pada suatu hal
sehingga menjadikan seseorang untuk menekuninya dan pada
akhirnya akan menambah pengetahuan.
(Mubarak dkk., 2007)
2. Sikap
a. Pengertian
Sikap adalah merupakan respon atau reaksi sesorang yang masih
tertutup terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2003).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
b. Komponen Sikap
Struktur sikap terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu:
1) Komponen Kognitif
Merupakan representasi dari apa yang dipercayai oleh individu,
dapat disamakan dengan pendapat tentang sesuatu/objek yang
kontroversial atau masalah isu.
2) Komponen Afektif
Merupakan perasaan dan emosi tentang sesuatu objek.
3) Komponen Konatif
Merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai
dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang.
(Niven, 2002)
c. Tingkatan Sikap
Menurut Notoatmodjo (2005), ada 4 tingkatan sikap, antara lain:
1) Menerima (Receiving)
Diartikan bahwa orang atau subyek mau dan memperhatikan
stimulus yang diberikan (obyek). Misalnya sikap orang terhadap
imunisasi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu
terhadap ceramah-ceramah tentang imunisasi.
2) Merespon (Responding)
Diartikan memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakan, dan
menyelesaikan tugas yang diberikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
3) Menghargai (Valuing)
Diartikan
mengajak
orang
lain
untuk
mengerjakan
dan
mendiskusikan tentang suatu masalah. Misalnya seorang ibu yang
mengajak tetangga untuk pergi ke posyandu, mendiskusikan
tentang imunisasi adalah bukti bahwa ibu tersebut mempunyai
sikap positif terhadap imunisasi.
4) Bertanggung jawab (Responsible)
Diartikan bertanggung jawab dengan suatu yang dipilihnya
dengan segala resikonya.
d. Ciri Khas Sikap
Menurut Sobur (2003), ciri khas sikap antara lain:
1) Berkenaan/berhubungan dengan suatu objek
2) Mengandung penilaian
e. Sifat Sikap
Menurut Sobur (2003) ada 2 sifat sikap antara lain:
1) Sikap positif, mempunyai kecenderungan untuk mendekati,
menyenangi, dan mengharapkan obyek tertentu.
2) Sikap negatif, mempunyai kecenderungan untuk menjauhi,
menghindari, dan tidak menyukai obyek tertentu.
f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap
1) Pengalaman Pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman
pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Tidak adanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
pengalaman sama sekali terhadap suatu objek cenderung akan
membentuk sikap negatif terhadap objek tersebut
2) Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting
Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang
konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting
untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting
tersebut dan juga bisa dikarenakan adanya kepercayaan yang
mendalam terhadap orang yang dianggap penting.
3) Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan menanamkan garis pengarah terhadap sikap dalam
menghadapi masalah dan memberi corak pengalaman masyarakat.
Contoh: apabila kita hidup dalam dalam budaya yang sangat
menjaga kebersihan, kita akan mempunyai kecenderungan untuk
selalu menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya
dan mendukung kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.
4) Media Massa
Berbagai bentuk media massa seperti radio, televisi, surat kabar,
majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam
pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Menurut Wawan
A. dan Dewi M. (2010) dalam penyampaian informasi media
massa membawa pesan-pesan yang dapat mengarahkan opini
seseorang. Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberi
landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
5) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga
agama
sangat
menentukan
sistem
kepercayaan
sehingga
mempengaruhi sikap.
6) Faktor Emosional
Suatu sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang
berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan
bentuk mekanisme pertahanan ego. Menurut Wawan A. dan Dewi
M. (2010) suatu contoh bentuk sikap yang didasari oleh faktor
emosional adalah prasangka. Prasangka adalah sikap yang tidak
toleran atau memihak terhadap sekelompok orang.
(Azwar, 2010)
3. Imunisasi Dasar
a. Pengertian Imunisasi
Imunisasi merupakan usaha peningkatan kekebalan pada bayi dan
anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh
memperoleh zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
(Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2005)
b. Tujuan Imunisasi
Tujuan pemberian imunisasi adalah anak menjadi kebal terhadap
penyakit tertentu sehingga dapat menurunkan angka mortalitas dan
mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (Notoatmodjo, 2003).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
c. Macam-Macam Imunisasi
Berdasarkan proses atau mekanisme pertahanan tubuh, imunisasi
dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Imunisasi Aktif
Merupakan pemberian zat (vaksin) sebagai antigen yang
diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan, sehingga
tubuh
mengalami
reaksi
imunologi
spesifik
yang
akan
menghasilkan respons seluler dan humoral serta dihasilkannya cell
memory. Jika
terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat
merespon (Depkes RI, 2006).
Untuk keperluan imunisasi aktif tersedia antara lain:
a) Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin untuk tuberkulosis)
b) Vaksin DPT (Difteri, pertusis, tetanus)
c) Vaksin Poliomielitis
d) Vaksin Campak
e) Vaksin Typa (typus abdominalis)
f) Toxoid Tetanus
(Maryunani, 2010)
2) Imunisasi Pasif
Merupakan pemberian antibodi dengan tujuan untuk memberikan
pencegahan aau pengobatan terhadap infeksi. Transfer antibodi
yang dibentuk bersifat sementara selama antibodi masih aktif.
Transfer imun juga terjadi pada bayi yang menerima kekebalan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
dari ibunya. Antibodi disalurkan melalui plasenta pada 1-2 bulan
akhir kehamilan, sehingga seorang bayi akan mempunyai antibodi
seperti yang dimiliki ibunya (Depkes RI, 2006).
d. Jenis-Jenis Imunisasi
1) Imunisasi Dasar
Adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar kekebalan
di atas ambang perlindungan (Dinkes Provinsi Jawa Tengah,
2005). Maryunani (2010) menambahkan bahwa imunisasi dasar
adalah imunisasi pertama yang diberikan pada bayi dan anak sejak
lahir untuk melindungi tubuhnya dari penyakit-penyakit yang
berbahaya.
2) Imunisasi Lanjutan (Booster)
Adalah imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat
kekebalan
di
atas
ambang
perlindungan
atau
untuk
memperpanjang masa perlindungan (Dinkes Provinsi Jawa
Tengah, 2005).
3) Imunisasi yang Tidak Diwajibkan tetapi Dianjurkan
Contoh: imunisasi MMR (Measles, Mumps, Rubella), imunisasi
Typhoid, imunisasi HiB (Meningitis), imunisasi Hepatitis A,
imunisasi Varisella (Cacar air).
(Maryunani, 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
e. Imunisasi Dasar
1) Imunisasi BCG
a) Pengertian
Adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit TBC (TBC primer dan TBC berat). Meskipun anak
sudah diimunisasi BCG, anak masih bisa terkena TBC, tetapi
TBC yang ringan. TBC yang berat contohnya adalah TBC
pada selaput otak, TBC milier (pada seluruh lapangan paru),
atau TBC tulang (Hidayat, 2008).
b) Pemberian Imunisasi
Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah satu kali dan tidak
perlu diulang (booster) sebab vaksin BCG berisi kuman hidup
sehingga
antibodi
yang
dihasilkannya
tinggi
(Maryunani, 2010).
c) Usia Pemberian Imunisasi
Imunisasi BCG diberikan saat bayi berumur dibawah dua
bulan. Jika diberikan setelah usia 2 bulan, disarankan
dilakukan tes mantoux (tuberkulin) terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah bayi sudah terkena kuman Mycobacterium
tuberculosis atau belum. Vaksinasi dilakukan bila hasil tesnya
negatif (Maryunani, 2010).
d) Cara Pemberian Imunisasi
Vaksin BCG diberikan melalui intradermal dengan lokasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
penyuntikan pada lengan kanan atas atau penyuntikan pada
paha (Hidayat, 2008).
e) Efek Samping Imunisasi dan Penanganannya
Dua minggu setelah imunisasi BCG dapat timbul bisul kecil
(papula) yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi
dalam waktu 2-4 bulan, kemudian menyembuh perlahan
dengan menimbulkan jaringan parut yang tidak memerlukan
pengobatan khusus. Bila ulkus mengeluarkan cairan orang tua
dapat mengkompres dengan cairan antiseptik. Bila cairan
bertambah banyak atau koreng semakin membesar orang tua
harus membawa anaknya ke dokter (Ranuh, 2005).
f) Kontraindikasi Imunisasi
Imunisasi BCG tidak dapat diberikan pada anak yang
berpenyakit TB atau menunjukkan uji Mantoux positif atau
pada
anak
yang
mempunyai
penyakit
kulit
yang
berat/menahun (Maryunani, 2010).
2) Imunisasi DPT
a) Pengertian
Adalah imunisasi untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis,
dan Tetanus (Notoatmodjo, 2003).
b) Pemberian Imunisasi
Pemberian imunisasi 3 kali yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan,
dan 6 bulan (Maryunani, 2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
c) Cara Pemberian
Melalui suntikan intra muskuler (Hidayat, 2008).
d) Efek samping imunisasi
Reaksi yang dapat terjadi antara lain demam tinggi, rewel,
di
tempat
suntikan
timbul
kemerahan,
nyeri
dan
pembengkakan yang dapat hilang dalam dua hari. Orang tua
dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau
air buah), jika demam pakailah pakaian yang tipis, bekas
suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin, jika demam
berikan parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3-4 jam bila
diperlukan, maksimal 6 kali dalam 24 jam, boleh mandi atau
cukup diseka dengan air hangat. Jika reaksi tersebut memberat
dan menetap, atau jika orang tua merasa khawatir, bawalah
bayi/anak ke dokter (Ranuh, 2005).
e) Kontraindikasi imunisasi
Imunisasi DPT tidak dapat diberikan pada anak-anak yang
mempunyai penyakit atau kelainan saraf baik bersifat
keturunan atau bukan seperti epilepsi, setelah dirawat dirumah
sakit karena infeksi otak, anak-anak yang sedang demam/sakit
keras, yang mudah mendapat kejang, dan mempunyai sifat
alergi seperti eksim, asma (Maryunani, 2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
3) Imunisasi Polio
a) Pengertian
Adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya
penyakit Poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan
pada anak (Notoatmodjo, 2003).
b) Pemberian Imunisasi
Bisa lebih dari jadwal yang ditentukan, mengingat adanya
imunisasi polio massal atau Pekan Imunisasi Nasional (PIN).
Jumlah dosis yang berlebihan tidak akan berdampak buruk
karena
tidak
ada
istilah
overdosis
dalam
imunisasi
(Maryunani, 2010).
c) Usia Pemberian Imunisasi
Pada umur bayi 0-11 bulan atau saat lahir (0 bulan),
berikutnya 4 bulan, dan 6 bulan (Maryunani, 2010).
d) Cara Pemberian Imunisasi
Diberikan melalui oral (Hidayat, 2008).
e) Efek Samping Imunisasi
Sangat jarang terjadi reaksi sesudah imunisasi polio sehingga
orang tua tidak perlu melakukan tindakan apapun (Ranuh,
2005).
f) Kontraindikasi Imunisasi
Imunisasi polio tidak diberikan pada anak yang diare berat
atau sedang demam tinggi (diatas 380C), menderita penyakit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
gangguan kekebalan seperti HIV/AIDS, penyakit kanker atau
keganasan, dan sedang menjalani pengobatan radiasi umum
(Maryunani, 2010).
g) Tingkat Kekebalan
Bisa mencegah penyakit polio hingga 90% (Maryunani, 2010).
4) Imunisasi Campak
a) Pengertian
Adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit
campak (Notoatmodjo, 2003).
b) Pemberian Imunisasi
Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah satu kali
(Maryunani, 2010).
c) Usia Pemberian Imunisasi
Diberikan pada usia 9 bulan (Maryunani, 2010).
d) Cara Pemberian Imunisasi
Imunisasi campak diberikan melalui subkutan (Hidayat, 2008).
e) Efek Samping Imunisasi
Reaksi yang dapat terjadi adalah rasa tidak nyaman di bekas
suntikan vaksin. Selain itu dapat terjadi gejala-gejala lain yang
timbul 5-12 hari setelah penyuntikan selama kurang dari 48
jam yaitu demam tidak tinggi, erupsi kulit kemerahan
halus/tipis yang tidak menular, dan pilek. Orang tua dianjurkan
untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau air buah),
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
jika demam pakailah pakaian yang tipis, bekas suntikan yang
nyeri dapat dikompres air dingin, jika demam berikan
parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3-4 jam bila diperlukan,
maksimal 6 kali dalam 24 jam, boleh mandi atau cukup diseka
dengan air hangat. Jika reaksi tersebut memberat dan menetap,
atau jika orang tua merasa khawatir, bawalah bayi/anak ke
dokter (Ranuh, 2005).
f) Kontraindikasi Imunisasi
Imunisasi campak tidak diberikan pada anak yang demam,
menderita penyakit gangguan kekebalan, menderita penyakit
TBC tanpa pengobatan, mengalami kekurangan gizi berat,
penyakit keganasan, alergi terhadap kanamisin dan eritromisin
(antibiotik) (Maryunani, 2010).
5) Imunisasi Hepatitis B
a) Pengertian
Adalah imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit
Hepatitis B (Notoatmodjo, 2003).
b) Pemberian Imunisasi
Frekuensi pemberian imunisasi Hepatitis sebanyak 3 kali
(Hidayat, 2008).
c) Usia Pemberian Imunisasi
Sebaiknya diberikan 12 jam setelah lahir, dengan syarat
kondisi bayi dalam keadaan stabil dan tidak ada gangguan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
pada paru-paru dan jantung. Kemudian dilanjutkan pada saat
bayi berusia 1 bulan dan usia antara 3-6 bulan. Khusus bayi
yang lahir dari ibu pengidap Hepatitis B, selain imunisasi yang
diberikan kurang dari 12 jam setelah lahir, juga diberikan
imunisasi tambahan dengan immunoglobulin anti Hepatitis B
dalam waktu sebelum usia 24 jam (Maryunani, 2010).
d) Cara Pemberian Imunisasi
Diberikan melalui intramuskular (Hidayat, 2008).
e) Efek Samping Imunisasi
Kejadian ikutan pasca imunisasi pada Hepatitis B jarang
terjadi. Segera setelah imunisasi dapat timbul demam yang
tidak tinggi, pada tempat penyuntikan timbul kemerahan,
pembengkakan, nyeri, rasa mual dan nyeri sendi. Orang tua
dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau
air buah), jika demam pakailah pakaian yang tipis, bekas
suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin, jika demam
berikan parasetamol 15 mg/kgbb setiap 3-4 jam bila
diperlukan, maksimal 6 kali dalam 24 jam, boleh mandi atau
cukup diseka dengan air hangat. Jika reaksi tersebut memberat
dan menetap, atau jika orang tua merasa khawatir, bawalah
bayi/anak ke dokter (Ranuh, 2005).
f) Kontraindikasi Imunisasi
Menurut Maryunani (2010) imunisasi Hepatitsis B tidak dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
diberikan pada anak yang menderita sakit.
g) Tingkat Kekebalan
Cukup tinggi, antara 94-96%. Umumnya setelah 3 kali
suntikan, lebih dari 95% bayi mengalami respon imun yang
cukup (Maryunani, 2010).
f. Penyakit-Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)
1) Penyakit Difteri
Difteri
adalah
penyakit
yang
disebabkan
oleh
kuman
Corynebacterium diphteriae. Penularan secara kontak langsung
dengan karier (pembawa kuman) atau penderita melalui batuk,
bersin atau bicara. Gejala awal penyakit adalah radang
tenggorokan, hilang nafsu makan dan demam ringan. Dalam
2-3 hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada tenggorokan dan
tonsil. Difteri dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan
pernafasan yang berakibat kematian.
2) Penyakit Pertusis
Pertusis adalah penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh
bakteri Bordetella pertusis. Disebut batuk rejan atau batuk
100 hari karena lama sakitnya dapat mencapai 3 bulan lebih atau
100 hari. Penularan penyakit ini terutama melalui kontak
langsung. Gejala penyakit adalah pilek, mata merah, bersin,
demam, dan batuk ringan yang lama-kelamaan menjadi batuk
parah dan menimbulkan batuk menggigil yang cepat dan keras.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
Komplikasi pertusis adalah pneumonia yang dapat menyebabkan
kematian.
3) Penyakit Tetanus
Tetanus adalah suatu penyakit disebabkan oleh Clostridium tetani
menghasilkan neurotoksin. Penyakit ini tidak menyebar dari orang
ke orang, tetapi melalui kotoran yang masuk ke dalam luka yang
dalam. Gejala awal penyakit adalah kaku pada otot pada rahang,
disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut,
berkeringat dan demam. Pada bayi juga terdapat gejala berhenti
menetek (sucking) antara 3 sampai 28 hari setelah lahir. Gejala
berikutnya adalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku.
Komplikasi tetanus adalah patah tulang akibat kejang, pneumonia
dan infeksi lain yang menimbulkan kematian.
4) Penyakit Hepatitis B
Penyakit Hepatitis B adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
hepatitis B yang merusak hati. Penyakit Hepatitis B ditularkan
melalui dua jalur, yaitu: secara transmisi vertikal, yaitu dari ibu ke
bayi/anak selama proses persalinan dan secara horizontal, yaitu
dari darah dan produknya melalui suntikan yang tidak aman
melalui transfusi darah. Gejala yang ada adalah merasa lemah,
gangguan perut, dan gejala lain seperti flu. Urin berwarna kuning
dan kotoran menjadi pucat. Warna kuning bisa terlihat pula pada
mata maupun kulit. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
menimbulkan pengerasan hati (Cirrhosis hepatis), kanker hati
(Hepato Cellular Carsinoma) dan menimbulkan kematian.
5) Penyakit Polio
Penyakit Polio adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh satu dari tiga virus berhubungan, yaitu virus polio
tipe 1, 2, atau 3. Secara klinis penyakit Polio adalah penyakit pada
anak dibawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut
(Acute Flaccid Paralysis = AFP). Cara penularannya lewat tinja
yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam,
nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama saat sakit.
Kematian bisa terjadi karena kelumpuhan otot-otot pernafasan
yang terinfeksi dan tidak segera ditangani.
6) Penyakit Campak
Penyakit Campak adalah penyakit yang disebabkan virus
myxovirus viridae measles. Disebarkan melalui udara (percikan
ludah) sewaktu bersin atau batuk dari penderita. Gejala awal
penyakit adalah demam, bercak kemerahan, batuk, pilek,
konjungtivitis. Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher,
kemudian menyebar ke tubuh dan tangan serta kaki. Komplikasi
campak adalah diare hebat, peradangan pada telinga, dan infeksi
saluran nafas (pneumonia).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
7) Penyakit TBC
Tuberculosis (TBC/TB) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh Myobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan
terkadang seluruh organ tubuh. Penularannya melalui pernafasan,
percikan ludah waktu batuk, bersin, bercakap-cakap dan melalui
udara yang mengandung kuman TBC. Gejala awal penyakit
adalah lemah badan, penurunan berat badan, demam, dan keluar
keringat pada malam hari. Gejala selanjutnya adalah batuk terusmenerus, nyeri dada, dan batuk darah. Gejala lain tergantung
organ yang diserang. Komplikasi TBC antara lain: kerusakan
paru-paru, kerusakan tulang, cacat mental dan kelumpuhan tulang
karena kerusakan otak, dan kematian.
(Depkes RI, 2006)
g. Indikator Pengetahuan tentang Imunisasi Dasar
1) Pengertian Imunisasi
2) Tujuan Imunisasi
3) Macam Imunisasi Dasar
4) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi/Efek Samping/Imunisasi Dasar
5) Penanganan Efek Samping Imunisasi Dasar
(Maryunani, 2010)
h. Indikator Sikap Terhadap Imunisasi Dasar
1) Informasi tentang Imunisasi
2) Pengalaman imunisasi dasar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
3) Pengaruh orang lain dalam imunisasi
(Wawan A. dan Dewi M, 2010)
4) Tujuan Imunisasi Dasar
5) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi/Efek Samping Imunisasi Dasar
(Maryunani, 2010)
4. Hubungan Pengetahuan Tentang Imunisasi Dasar dengan Sikap Terhadap
Imunisasi
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek atau stimulus tertentu.
Pengetahuan tentang imunisasi dasar adalah pengetahuan meliputi
pengertian, tujuan, usia pemberian imunisasi, cara pemberian, efek
samping dan kontra indikasi dari imunisasi dasar.
Sedangkan sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) terhadap
stimulus atau objek. Sikap terhadap imunisasi adalah respon tertutup
seseorang terhadap imunisasi yaitu bisa mendukung atau menghindari
imunisasi (sikap positif atau sikap negatif). Setelah seseorang mengetahui
stimulus atau objek, proses selanjutnya adalah mempunyai persepsi,
kemudian menginterpretasi, dan yang terakhir menilai atau bersikap
terhadap stimulus atau objek tersebut. Ibu yang mendengar tentang
imunisasi dasar atau mempunyai pengetahuan tentang imunisasi dasar
akan berpikir dan menilai tentang imunisasi dilihat dari manfaatnya dan
efek sampingnya. Ibu ini mempunyai sikap terhadap imunisasi (Emilia,
2008).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
Menurut Rizani (2009), sikap negatif tentang imunisasi dasar
disebabkan kurangnya pengetahuan keluarga tentang imunisasi meliputi
persepsi yang salah tentang pentingnya imunisasi dan keparahan suatu
penyakit. Kepercayaan bahwa imunisasi tidak penting dan kurangnya
pengetahuan membuat individu berasumsi bahwa penyakit yang dicegah
dengan imunisasi adalah penyakit yang tidak berbahaya, jarang ada, tidak
menular, merupakan hal yang biasa pada anak dan anak akan kebal
dengan sendirinya
Nilai seseorang terhadap sesuatu akan membentuk sikap orang
tersebut. Orang tua tahu bahwa imunisasi bernilai tinggi karena sangat
bermanfaat maka akan mendorong orang tua bersikap positif kepada
imunisasi (Emilia, 2008).
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan imunisasi terhadap sikap imunisasi. Semakin tinggi
pengetahuan orang tua terhadap imunisasi, semakin positif sikap mereka
terhadap imunisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
B.
Kerangka Konsep
Faktor-faktor yang
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
sikap:
mempengaruhi sikap:
7.
Pengalaman pribadi
pribadi
1. Pengalaman
1.
Pengalaman
pribadi
2.
Lembaga
pendidikan
2. Lembaga pendidikan
8. dan
Pengaruh
orang
lain
agama
agama
dan
lembaga
yang dianggap penting
9. Pengaruh
Pengaruh orang
kebudayaan
3.
lain
10. yang
Mediadianggap
massa penting
11. Pengaruh
Lembaga pendidikan
4.
kebudayaan
dan lembaga
5. Media
massa agama
12. Faktor
Faktor emosional
emosional
6.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan:
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Pengalaman
5.
5. Informasi
Informasi
6.
Minat
6. Minat
Pengetahuan
tentang
imunisasi dasar
persepsi
interpretasi
Sikap
terhadap
imunisasi
Sikap
positif
Sikap
negatif
Bagan 1 Kerangka Konsep
Keterangan: :
: diteliti
: tidak diteliti
C. Hipotesis
Ada hubungan antara pengetahuan imunisasi dasar dengan sikap ibu terhadap
imunisasi dasar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik
dengan
pendekatan
cross
sectional
untuk
mempelajari
hubungan
pengetahuan imunisasi dasar dengan sikap ibu terhadap imunisasi dasar
karena variabel bebas dan terikat diambil datanya dalam satu waktu
(Taufiqurrohman, 2008).
B. Tempat dan Waktu penelitian
1. Tempat
: Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten
Karanganyar
2. Waktu
: Februari-Mei 2011
C. Populasi Penelitian
1. Populasi Target
Populasi target dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai
bayi berusia 0-11 bulan diwilayah kerja Puskesmas Mojogedang I.
2. Populasi Aktual
Populasi aktual dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai
bayi berusia 0-11 bulan di Desa Sewurejo.
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
D. Estimasi Jumlah Sampel
Berdasarkan data sekunder Puskesmas Mojogedang I tentang jumlah
kelahiran dari bulan Juni 2010-Mei 2011 di Desa Sewurejo didapatkan
estimasi jumlah sampel sebesar 45 responden.
E. Sampel dan Teknik Sampling
1. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi
berumur 0-11 bulan di Desa Sewurejo sebanyak 45 orang.
2. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampling jenuh atau total sampling yaitu pemilihan sampel yang
dilakukan dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi sebagai
sampel pada penelitian (Sugiyono, 2010). Sampling jenuh digunakan
karena jumlah populasi yang tidak begitu besar.
F. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
Ibu-ibu yang mempunyai bayi berumur 0-11 bulan
2. Kriteria Eksklusi
Ibu yang tidak berdomisili/tinggal menetap di Desa Sewurejo
Ibu yang tidak bersedia menjadi responden
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
G. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang imunisasi
dasar meliputi pengetahuan responden tentang imunisasi dasar meliputi
pengertian, tujuan, macam, efek samping, dan penanganan efek samping
imunisasi. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal.
Menurut Nursalam (2003), pengetahuan subjek dapat diketahui dan
diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu:
a) Baik
: jawaban terhadap kuesioner
76%-100%
benar dari
: jawaban terhadap kuesioner
56%-75%
benar dari
: jawaban terhadap kuesioner
≤ 56%
benar dari
26 soal
b) Cukup
26 soal
c) Kurang
26 soal
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap ibu terhadap imunisasi
dasar. Skala pengukuran yang digunakan adalah nominal, yaitu sikap
positif
atau
sikap
negatif.
Sikap
subjek
dapat
diketahui
dan
diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif menurut Azwar
(2010), yaitu:
a. Positif
: skor T ≥ 50
b. Negatif
: skor T < 50
Dimana T = 50 + 10 [ (x- mean x)/s]
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
x
: skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi
skor T
mean x : rata-rata skor kelompok
s
: deviasi standar skor kelompok
H. Cara Kerja
1. Instrumentasi Penelitian
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner yang
terdiri dari 2 jenis yaitu:
a. Kuesioner Untuk Mengidentifikasi Pengetahuan Subjek Penelitian
tentang Imunisasi Dasar
Penilaian pengetahuan imunisasi dasar disusun dengan menggunakan
skala Guttman yaitu bentuk pernyataan tertutup dengan dua alternatif
jawaban, kemudian responden diminta untuk memilih salah satu dari
dua alternatif jawaban tersebut yaitu benar dan salah. Skor yang
diberikan untuk pernyataan positif diberi nilai 1 untuk pilihan benar
dan 0 untuk pilihan jawaban salah, untuk pernyataan negatif diberi
nilai 0 untuk pilihan jawaban benar dan 1 untuk pilihan jawaban salah
(Azwar, 2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
Tabel 2 Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan Imunisasi Dasar
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Indikator
Pengertian imunisasi
Tujuan imunisasi
Macam imunisasi dasar:
a. Imunisasi BCG
b. Imunisasi DPT
c. Imunisasi Polio
d. Imunisasi Hepatitis B
e. Imunisasi Campak
Efek samping imunisasi dasar
Penanganan
efek
samping
imunisasi dasar
Distribusi Soal
(+)
(-)
9,7
1
4,12
3
31
10, 17
13, 20
23, 25
8
2, 16,22
14, 21,5
6, 24, 28
15
11
30
27, 29
19, 26
18
Jumlah
3
3
4
3
3
3
3
5
4
b. Kuesioner Untuk Mengidentifikasi Sikap Subjek Penelitian terhadap
Imunisasi Dasar
Penilaian tentang sikap terhadap imunisasi dasar disusun dengan
menggunakan skala Likert yaitu berupa pernyataan tertutup dengan
empat alternatif jawaban, kemudian responden diminta untuk memilih
salah satu dari empat alternatif jawaban yaitu: sangat setuju (SS),
setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Skor yang
diberikan adalah 1,2,3,4 untuk pernyataan positif (favorable), dan
4,3,2,1 untuk pernyataan negatif (unfavorable) (Ali M. dan
Mohammad A, 2004).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
Tabel 3 Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Terhadap Imunisasi Dasar
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Indikator
Distribusi Soal
(+)
(-)
4, 7, 22, 27
1, 15, 25
6, 9, 29, 28
3,12, 31
Informasi Imunisasi Dasar
Tujuan/Manfaat
Imunisasi
Dasar
Efek Samping Imunisasi
21, 26,
Dasar
13,11
Pengalaman Imunisasi Dasar 5, 23, 10, 20
Pengaruh Orang Lain dalam
19, 24
Imunisasi
Jumlah
7
7
2,16
6
8, 17
14, 18, 30
6
5
2. Cara Pengukuran
Ibu-ibu di Desa Sewurejo yang memenuhi kriteria restriksi diberi
kuesioner, setelah diisi kuesioner diserahkan kembali ke peneliti untuk
diolah dan dianalisa. Apabila ada ibu yang tidak bisa membaca dan
menulis maka dalam pengisian kuesioner akan dipandu oleh peneliti.
3. Validitas dan Reliabilitas
Kedua kuesioner tersebut akan diuji validitas dan reliabilitas.
a.
Validitas
Uji validitas menurut Hidayat (2007) menggunakan Pearson Product
Moment, dan diolah dengan program SPSS (Statistical Package for
Social Science) versi 17.0. Setelah dilakukan uji validitas, soal-soal
yang tidak valid akan dihapus apabila jumlah soal yang valid telah
mewakili indikator soal. Apabila jumlah soal yang valid belum
mewakili seluruh indikator soal maka soal yang tidak valid akan
direvisi atau diperbaiki dan akan dilakukan uji validitas ulang.
Setelah dilakukan uji validitas terhadap soal di kuesioner pengetahuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
dan sikap terhadap imunisasi dasar ada 5 soal yang dinyatakan tidak
valid yaitu untuk kuesioner pengetahuan tentang imunisasi dasar
adalah soal pada no. 3, 9, 13, 22, dan 26. Nilai yang diperoleh pada
soal-soal tersebut adalah berkisar antara 0,446-0,952. Sedangkan soal
yang tidak valid pada kuesioner sikap terhadap imunisasi dasar adalah
soal pada no. 4, 9, 13, 19, dan 28. Nilai yang diperoleh pada soal-soal
tersebut adalah berkisar antara 0,404-0,952. Oleh karena nilai asymp.
Sig > 0,05, maka dinyatakan tidak valid. Pada kuesioner yang telah
dibuat tetap memenuhi indikator soal walaupun ada lima soal yang
yang dihapus sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas ulang.
b.
Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach,
dan diolah dengan program SPSS versi 17.0 Instrumen penelitian
mempunyai reliabillitas tinggi apabila r> 0,6 (Murti, 2008). Setelah
dilakukan uji reliabilitas terhadap kuesioner pengetahuan dan sikap
terhadap imunisasi didapatkan hasil untuk kuesioner pengetahuan
tentang imunisasi dasar dengan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,949
dan untuk kuesioner sikap terhadap imunisasi dasar dengan nilai
Alpha Cronbach sebesar 0,942. Karena nilai Alpha Cronbach > 0,6
maka kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian telah
memenuhi syarat reliabilitas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
I.
Rencana Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data.
Proses pengolahan data penelitian menurut Hidayat (2007) adalah sebagai
berikut:
1. Pemeriksaan data(editing) yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan
untuk mengecek kelengkapan dan kebenaran data
2. Pemberian kode (coding) untuk mempermudah pengolahan dimana semua
variabel diberikan kode terutama data klasifikasi
a. Kode untuk pengetahuan
Kode 1
: pengetahuan kurang
Kode 2
: pengetahuan cukup
Kode 3
: pengetahuan baik
b. Kode untuk sikap
Kode 1
: sikap negatif
Kode 2
: sikap positif
3. Data entry yaitu kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke
dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi
frekeuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi
4. Melakukan Teknik Analisis
a.
Analisis Univariat
Analisis univariat adalah proses menganalisis tiap-tiap variabel
penelitian yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi
frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
b.
Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah proses menganalisis dua variabel untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan diantara dua variabel tersebut.
Pada penelitian ini hubungan antar variabel dianalisis menggunakan
uji statistik Chi Kuadrat karena variabel yang diteliti adalah variabel
yang berskala ordinal dan nominal. Analisa data dalam penelitian ini
menggunakan rumus Chi Kuadrat (X2) dengan tingkat kemaknaan 5%.
Langkah-langkah analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Mencari nilai chi kuadrat hitung dengan rumus:
X
2
≡
∑
(
f
0
−
f
f
e
)2
e
2) Mencari nilai X2 tabel dengan rumus:
dk = (k-1)(b-1)
Keterangan :
k : banyaknya kolom
b : banyaknya baris
3) Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel
Jika X2 hitung ≥ X2 tabel maka H0 ditolak artinya signifikan.
Sebaliknya, jika X2 hitung ≤ X2 tabel maka H0 diterima artinya
tidak signifikan (Fajar, 2009).
Atau bisa dengan cara yang lain yaitu data yang diperoleh diolah
dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS
versi 17.00. Jika nilai signifikansi (Asymp. Sig.) < 0,05 maka dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
diinterpretasikan bahwa ada hubungan antarvariabel (Riwidikdo, 2008)..
Apabila tidak memenuhi syarat penggunaan Uji Chi kuadrat maka
digunakan uji alternatif Uji Fisher (Fajar, 2009).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.
Gambaran Umum Penelitian
Penelitian mengenai hubungan pengetahuan imunisasi dasar dengan
sikap ibu terhadap imunisasi dasar pada ibu-ibu yang mempunyai bayi
berumur 0-11 bulan dilakukan pada bulan Februari sampai Mei terhadap
45 responden. Responden yang digunakan adalah ibu-ibu yang berdomisili
di Desa Sewurejo.
Desa Sewurejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Mojogedang
Kabupaten Karanganyar. Batas wilayah Desa Sewurejo adalah batas bagian
timur: Desa Tohkuning, Kecamatan Karangpandan, batas utara: Desa
Mojogedang, Kecamatan Mojogedang, batas barat dan selatan: Desa
Gedong, Kecamatan Karanganyar.
Prosedur penelitian ini adalah responden mengisi kuesioner yang telah
disediakan dan ditunggui oleh peneliti. Kemudian dilakukan kunjungan
rumah (door to door) bagi responden/ibu yang namanya terdapat dalam data
kelahiran bayi dari Puskesmas Mojogedang I tetapi tidak ditemui pada acara
imunisasi.
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
B.
Karakteristik Reponden
1. Karakteritik Berdasarkan Umur
Usia reponden dibagi menjadi 4 golongan yaitu umur ≤ 20 tahun,
21-30 tahun, 31-40 tahun dan > 40 tahun.Adapun distribusi frekuensi
lebih lengkap terdapat dalam tabel 4.1:
Tabel 3
Karakteristik Umur Reponden
No.
Umur
Jumlah
≤ 20 tahun
7
1.
21-30 tahun
29
2.
31-40 tahun
8
3.
> 40 tahun
1
4.
45
Total
Sumber: Data Primer 2011
Prosentase
16%
64%
18%
2%
100%
Umur responden yang paling banyak pada golongan umur 21-30 tahun
sebanyak 29 responden (64%) dan yang paling sedikit pada golongan
umur > 40 tahun sebanyak 1 responden (2%)
2. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan reponden dibagi menjadi 3 golongan yaitu lulus SD, SMP,
dan SMA. Adapun distribusi frekuensi lebih lengkap terdapat dalam
tabel 4.2:
Tabel 4
Karakteristik Pendidikan Reponden
No.
Pendidikan
Jumlah
Prosentase
SD
14
31%
1.
SMP
19
42%
2.
SMA
12
27%
3.
45
100%
Total
Sumber: Data Primer 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
Pendidikan responden paling banyak adalah lulus SMP sebanyak 19
responden (42%) dan paling sedikit adalah lulus SMA sebanyak 12
responden (27%).
3. Karakteristik Berdasarkan Agama
Responden yang berjumlah 45 orang seluruhnya beragama Islam.
4. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan reponden dibagi menjadi 2 golongan yaitu sebagai ibu rumah
tangga dan swasta. Adapun distribusi frekuensi lebih lengkap terdapat
dalam tabel 4.3:
Tabel 5
Karakteristik Pekerjaan Reponden
No.
Pekerjaan
Jumlah
Prosentase
IRT
35
78%
1.
Swasta
10
22%
2.
45
100%
Total
Sumber: Data Primer 2011
Sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu
sebanyak 35 responden (78%).
5. Karakteristik Berdasarkan Pengalaman Jumlah Anak
Jumlah anak reponden dibagi menjadi 3 golongan yaitu mempunyai
1 anak, 2 anak, dan 3 anak. Adapun distribusi frekuensi lebih lengkap
terdapat dalam tabel 4.4:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
Tabel 6
Karakteristik Jumlah Anak Reponden
No.
Jumlah Anak
1 anak
1.
2 anak
2.
3 anak
3.
Total
Sumber: Data Primer 2011
Jumlah
24
14
7
45
Prosentase
53%
31%
16%
100%
Jumlah anak responden yang paling banyak adalah mempunyai 1 anak
sebanyak 24 responden (53%) dan paling sedikit mempunyai 3 anak
sebanyak 7 responden (16%).
C.
Hasil Analisis Data
1. Analisis Univariat
a. Pengetahuan Responden tentang Imunisasi Dasar
Karakteristik pengetahuan responden tentang imunisasi dasar
terdapat pada tabel 4.5:
Tabel 7
Pengetahuan Responden tentang Imunisasi Dasar
No.
Pengetahuan
Kurang
1.
Cukup
2.
Baik
3.
Total
Sumber: Data Primer 2011
Jumlah
9
17
19
45
Prosentase
20%
38%
42%
100%
Kategori pengetahuan responden tentang imunisasi dasar yang
paling banyak adalah baik sebanyak 19 responden (42%) dan paling
sedikit adalah kurang sebanyak 9 responden (20%).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
b. Sikap Responden tentang Imunisasi Dasar
Karakteristik sikap responden tentang imunisasi dasar terdapat pada
tabel 4.6:
Tabel 8
Sikap Responden Terhadap Imunisasi Dasar
No.
Sikap
Negatif
1.
Positif
2.
Total
Sumber: Data Primer 2011
Jumlah
6
39
45
Prosentase
13%
87%
100%
Sebagian besar responden mempunyai sikap positif terhadap
imunisasi dasar yaitu sebanyak 39 responden (87%).
2. Analisis Bivariat
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan sikap ibu
terhadap imunisasi dasar. Analisia ini dilakukan dengan menggunakan
rumus Chi Kuadrat. Setelah dilakukan uji dengan Chi Kuadrat dengan
jumlah sel 3x2 ternyata tidak memenuhi syarat karena terdapat 3 sel
(50%) yang nilai expected-nya kurang dari 5. Menurut Fajar (2009)
kalau persyaratan tersebut tidak terpenuhi dengan data yang ada, maka
peneliti harus menggabungkan kategori-kategori yang berdekatan yaitu
menggabungkan kategori pengetahuan kurang dengan pengetahuan
cukup. Penggabungan tersebut membuat jumlah sel 3x2 berubah
menjadi 2x2. Kemudian dilakukan uji Chi kuadrat ladi. Ternyata
hasilnya masih belum memenuhi syarat penggunaan Chi Kuadrat karena
terdapat 2 sel (50%) yang nilai expected-nya kurang dari 5. Menurut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
Fajar (2009) bila dalam penggabungan kategori-kategori tersebut jumlah
selnya sampai mencapai 2x2
penggunaan Chi kuadrat
dan masih belum memenuhi syarat
maka digunakan Uji Fisher. Dengan
menggunakan Uji Fisher didapat nilai signifikansinya adalah 0,032.
Karena nilai p<0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada
hubungan antara pengetahuan imunisasi dasar dengan sikap ibu terhadap
imunisasi dasar di Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten
Karangnyar.
Tabel 9
Uji Chi Kuadrat 1
Chi-Square Tests
Value
Df
6.312a
8.039
6.164
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
2
2
1
Asymp. Sig. (2sided)
.043
.018
.013
45
a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 1,20.
Tabel 10
Uji Chi Kuadrat 2
Value
Pearson Chi-Square
5.059a
Chi-Square Tests
df
Asymp. Sig. (2sided)
1
.024
Continuity Correctionb
3.259
1
.071
Likelihood Ratio
7.250
1
.007
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Exact Sig. (2sided)
.032
4.947
1
.026
45
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,53.
b. Computed only for a 2x2 table
commit to user
Exact Sig. (1sided)
.028
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pengetahuan Imunisasi Dasar
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan
imunisasi dasar dalam kategori baik sebanyak 19 responden (42%), kategori
cukup sebanyak 17 responden (38%), dan kategori kurang sebanyak
9 responden (20%). Ini dapat diinterpretasikan bahwa responden cukup baik
dalam mengenal imunisasi mulai dari pengertian, tujuan, macam, efek
samping, dan penanganan efek samping imunisasi. Pengetahuan imunisasi
dasar yang cukup baik di Desa Sewurejo dipengaruhi oleh pengalaman
responden sendiri yang sebelumnya telah mengimunisasikan anak mereka
(47% responden mempunyai anak lebih dari satu), pendidikan responden
yang cukup baik (42% responden lulus SMP), banyak responden yang
mempunyai umur pada kategori dewasa atau lebih dari 20 tahun sebesar 84%
responden, dan 22% responden bekerja. Berdasarkan hasil penelitian
ditemukan 9 responden (20%) dengan pengetahuan kurang, hal ini
dipengaruhi oleh pendidikan responden tersebut yang lulus SD.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2007) yang
menyatakan bahwa salah satu hal yang mempengaruhi pengetahuan adalah
pengalaman. Pengalaman mempunyai anak bisa mempengaruhi pengetahuan
tentang imunisasi karena dengan memiliki anak, orang tua akan berinteraksi
dengan imunisasi. Pengalaman imunisasi memberikan pengetahuan tentang
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
imunisasi dan mengembangkan kemampuan dalam mengambil keputusan,
yaitu untuk mengimunisasikan anak secara lengkap. Rizani dkk (2009)
menambahkan bahwa pengalaman imunisasi yang dialami ibu dengan
mengimunisasikan anaknya merupakan suatu proses belajar yang menambah
informasi sehingga memperbanyak pengetahuan imunisasinya.
Menurut Wawan A. dan Dewi M. (2010) selain pengalaman, faktor yang
mempengaruhi pengetahuan adalah pendidikan. Pendidikan berarti bimbingan
yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap suatu hal agar mereka
dapat memahami. Semakin tinggi pendidikan, semakin mudah seseorang
menerima informasi sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki.
Selain pengalaman dan pendidikan, faktor selanjutnya yang mempengaruhi
pengetahuan
menurut Mubarak (2007) adalah pekerjaan. Pekerjaan
mempengaruhi pengetahuan karena lingkungan pekerjaan dapat menjadikan
seseorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman baik secara langsung
maupun tidak langsung. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi pengetahuan
adalah umur. Umur mempengaruhi pengetahuan karena dengan umur yang
semakin bertambah maka semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang
dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah
pengetahuannya.
Selain pengalaman, pendidikan, pekerjaan, dan umur, faktor-faktor
yang lain yang mempengaruhi pengetahuan menurut Mubarak (2007) adalah,
minat, dan informasi. Minat merupakan kecenderungan yang tinggi pada
suatu hal
sehingga menjadikan seseorang untuk menekuninya dan pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
akhirnya akan menambah pengetahuan. Selain itu kemudahan untuk
memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk
memperoleh pengetahuan yang baru.
Pengetahuan
imunisasi
yang
baik
akan
membuat
orang
tua
mengimunisasikan anak mereka secara lengkap. Hal ini akan meningkatkan
angka cakupan imunisasi. Cakupan imunisasi merupakan parameter
keberhasilan imunisasi (Laksono, 2010).
B. Sikap Terhadap Imunisasi Dasar
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa responden sebagian besar
mempunyai sikap positif terhadap imunisasi dasar yaitu sebesar 87% atau
sebanyak 39 responden. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa sebagian
besar responden mendukung imunisasi dasar. Sikap positif responden
dipengaruhi oleh pengalaman responden sendiri yang sebelumnya telah
mengimunisasikan anaknya karena 21 responden (47%) mempunyai anak
lebih dari satu dan pengaruh orang lain seperti kader, lurah, dan tenaga
kesehatan yang mengajak untuk mengimunisasikan bayi mereka. Berdasarkan
hasil penelitian ditemukan 6 reponden (13%) yang mempunyai sikap negatif
terhadap imunisasi. Hal ini dipengaruhi oleh pendidikan responden tersebut
yang lulus SD dan belum memiliki pengalaman pribadi yang cukup tentang
imunisasi karena mereka baru mempunyai satu anak.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Azwar (2010) yang menyatakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap seseorang antara lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
pengalaman pribadi dan pengaruh orang lain yang dianggap penting.
Pengalaman yang dapat menjadi dasar pembentukan sikap adalah pengalaman
yang meninggalkan kesan yang kuat. Selain itu tidak adanya pengalaman
sama sekali terhadap suatu objek cenderung akan membentuk sikap negatif
terhadap objek tersebut. Ibu yang belum pernah mengimunisasikan anak
mereka cenderung memiliki sikap negatif terhadap imunisasi. Selain
pengalaman, faktor yang mempengaruhi sikap adalah pengaruh orang lain
yang dianggap penting. Individu cenderung untuk memiliki sikap yang
konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting Hal ini
dikarenakan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting.
Selain itu juga dikarenakan adanya kepercayaan yang mendalam terhadap
orang yang dianggap penting.
Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi sikap menurut Wawan A. dan
Dewi M (2010) adalah pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga
pendidikan dan lembaga agama. Kebudayaan menanamkan garis pengarah
terhadap sikap dalam menghadapi masalah dan memberi corak pengalaman
masyarakat. Kemudian berbagai bentuk media massa seperti radio, televisi,
surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam
pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Informasi baru yang
disampaikan media massa memberi landasan kognitif baru dan pesan sugestif
yang disampaikan media massa akan memberi dasar afektif dalam menilai
suatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Faktor yang
mempengaruhi sikap selanjutnya adalah lembaga agama dan pendidikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
Lembaga agama dan pendidikan meletakkan dasar pengertian dan konsep
moral, pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang
boleh dan tidak boleh dilakukan sehingga mempengaruhi sikap.
C. Hubungan Pengetahuan Imunisasi Dasar dengan Sikap Terhadap
Imunisasi Dasar
Dari analisis data yang dilakukan menggunakan uji Fisher didapatkan
hasil nilai signifikansinya adalah 0,032. Karena p < 0,05 berarti ada hubungan
antara pengetahuan imunisasi dasar dengan sikap ibu terhadap imunisasi
dasar di Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.
Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa semakin baik pengetahuan tentang
imunisasi dasar semakin positif sikap terhadap imunisasi dasar dan semakin
kurang pengetahuan tentang imunisasi dasar semakin negatif sikap terhadap
imunisasi dasar. Berdasarkan data penelitian ditemukan hasil bahwa semua
responden dengan pengetahuan baik yang berjumlah 19 responden
mempunyai sikap positif terhadap imunisasi dan 3 responden dengan
pengetahuan kurang mempunyai sikap negatif terhadap imunisasi.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rizani (2009) yang menyatakan
bahwa sikap negatif tentang imunisasi dasar disebabkan kurangnya
pengetahuan keluarga tentang imunisasi meliputi persepsi yang salah tentang
penting imunisasi dan keparahan suatu penyakit. Kepercayaan bahwa
imunisasi tidak penting dan kurangnya pengetahuan membuat individu
berasumsi bahwa penyakit yang dicegah dengan imunisasi adalah penyakit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
yang tidak berbahaya, jarang ada, tidak menular, merupakan hal yang biasa
pada anak dan anak akan kebal dengan sendirinya. Pengetahuan yang baik
tentang imunisasi dasar akan membentuk sikap positif terhadap imunisasi dan
meningkatkan kepatuhan dalam mengimunisasikan anak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian hubungan pengetahuan imunisasi dasar dengan
sikap ibu terhadap imunisasi di Desa Sewurejo Kecamatan Mojogedang
Kabupaten Karanganyar, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengetahuan responden tentang imunisasi dasar di Desa Sewurejo cukup
baik. Dibuktikan dari hasil penelitian, diperoleh distribusi pengetahuan baik
sebanyak 42%, pengetahuan cukup sebanyak 38%, dan pengetahuan kurang
sebanyak 20%.
2. Sikap responden terhadap imunisasi sebagian besar mempunyai sikap poitif
terhadap imunisasi. Dibuktikan dari hasil penelitian, diperoleh distribusi
sikap positif terhadap imunisasi sebanyak 87% dan sikap negatif terhadap
imunisasi sebanyak 13%.
3. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji Fisher diperoleh
didapatkan nilai signifikansinya sebesar 0,032 (<0,05) yang membuktikan
bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan
sikap
ibu terhadap imunisasi dasar di Desa Sewurejo Kecamatan
Mojogedang Kabupaten Karanganyar.
commit to user
52
imunisasi dasar dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
B. Saran
Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, dapat dikemukakan beberapa
saran sebagai berikut :
1.
Bagi Instansi
Diharapkan Puskesmas Mojogedang I memfasilitasi pemberian informasi
tentang imunisasi di Desa Sewurejo sehingga pengetahuan masyarakat
tentang imunisasi bisa bertambah, misalnya dengan memberikan
penyuluhan tentang imunisasi satu bulan dua kali dan memberi leaflet
imunisasi kepada masyarakat. Diharapkan juga Puskesmas Mojogedang I
memberdayakan kader yang ada dengan memberi penyuluhan kepada
kader agar kader bisa berperan lebih banyak dalam hal imunisasi.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat lebih sering mencari informasi tentang kesehatan
terutama tentang imunisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara bertanya
kepada tenaga kesehatan tentang imunisasi saat mengimunisasikan
anaknya, atau datang pada acara penyuluhan yang diadakan oleh tenaga
kesehatan. Dengan bertambahnya informasi diharapkan masyarakat sadar
akan pentingnya imunisasi sehingga membawa balita ke tenaga kesehatan
setempat.
commit to user
Download