BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers Farmasi Hingga Gadget Olahraga, Minat Investasi AS Cukup Beragam Jakarta, 24 Maret 2016 – Porsi outward investment Amerika Serikat ke Indonesia masih kecil, namun bidang usaha yang diminati cukup beragam. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali mengidentifikasi beberapa minat investasi perusahaan AS. Minat investasi yang disampaikan melalui kantor perwakilan BKPM di New York tersebut terdiri dari sektor peralatan olahraga, farmasi, jasa konsultasi energi terbarukan dan cold storage. Dari data Financial Times Februari 2016, total outward investment AS ke dunia mencapai US$ 654,6 miliar, dari jumlah tersebut yang masuk ke Indonesia sebesar US$ 7,3 miliar atau berkisar 1%. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani optimis bahwa Indonesia dapat bersaing dengan Inggris, India dan Meksiko sebagai negara tujuan utama investasi Amerika Serikat. “Saat ini perwakilan BKPM di New York secara agresif mendekati beberapa investor yang sudah menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia untuk menyampaikan nilai investasi dan segera merealisasikannya,” jelas Franky dalam keterangan resmi kepada pers, hari ini (24/3). Menurut Franky, salah satu perusahaan terbesar AS di bidang manufaktur peralatan olahraga memilih Indonesia untuk membangun kantor cabangnya di Asia selain di Filipina, India dan Taiwan. Secara bertahap, perusahaan juga akan mendirikan pabrik di Indonesia. Sementara itu, salah satu produsen di industri farmasi juga berencana melakukan ekspansi besar-besaran ke wilayah Asia. Selain mempertimbangkan pendirian pabrik di Cina, Malaysia dan Vietnam, investor juga berencana akan mendirikan pabrik di Indonesia. “BKPM menerima minat investasi dari beberapa perusahaan yang sedang berkembang pesat untuk mendirikan kantor cabang wilayah Asia. Mereka juga memilih Indonesia di antara negara-negara Asia lainnya, ini menunjukan daya tarik Indonesia di mata investor AS mulai meningkat,” ujar Franky. Investor tersebut selama ini dikenal sebagai salah satu produsen gadget untuk keperluan olahraga yang banyak digunakan oleh masyarakat AS. “Mereka melihat perkembangan Indonesia sebagai salah satu pasar yang prospektif bagi produk-produk mereka,” ungkapnya. Franky menambahkan, sektor lainnya yang juga diminati oleh investor Amerika Serikat adalah cold storage. “Sebelumnya kami juga telah menerima minat investasi di sektor ini. Ini investor yang berbeda, namun masih dalam tahap awal, akan kami fasilitasi terus kebutuhannya apa melalui program-program BKPM sampai proyeknya terealisasi,” lanjutnya. Sementara itu Pejabat Kantor Perwakilan BKPM di New York (IIPC) Elsa Noviliyanti mengemukakan bahwa selain kedua sektor tersebut, pihaknya menerima minat investasi yang disampaikan beberapa perusahaan di jasa konsultasi manajemen pada acara Geothermal Energy Showcase yang diselenggarakan di Washington DC, pekan lalu. “Kami mengawal minat investasi perusahaan-perusahaan tersebut dengan terus melakukan komunikasi intensif untuk menindaklanjuti minat para investor,” jelasnya. BKPM mencatat bahwa perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi manajemen untuk perusahaan pengembangan energi terbarukan di Indonesia tercatat pernah bekerja sama dengan Bappenas pada tahun 2014 lalu. Saat ini perusahaan tersebut berminat untuk membuka jasa konsultasi independen di Indonesia. Terkait hal tersebut, BKPM akan berkoordinasi dengan Bappenas untuk menindaklanjuti minat investasi ini. Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi, Dari data yang dimiliki oleh BKPM pada tahun 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai US$ 893 juta terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan. Dari sisi komitmen, tercatat masuknya komitmen US$ 4,8 miliar terdiri dari 76 proyek. --Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: Ariesta Riendrias Puspasari Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190 Telepon : 021-5269874 E-mail : [email protected]