BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers Produsen Gadget Ternama AS Matangkan Rencana Investasi Fasilitas R&D Senilai US$ 18 Juta Jakarta, 27 Maret 2016 – Tim yang dipimpin oleh Direktur salah satu produsen gadget ternama AS mengunjungi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mematangkan rencana investasi fasilitas Research and Development senilai US$ 18 juta (setara dengan Rp 225 miliar dengan asumsi kurs dolar AS Rp 12.500). Dana tersebut akan digunakan untuk penyiapan sarana tempat pelatihan dan pengadaan peralatan/fasilitas pelatihan SDM Indonesia, serta pengadaan tenaga ahli untuk mendidik SDM Indonesia guna membangun aplikasi, software maupun desain produk lainnya. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani membenarkan bahwa kunjungan yang dilakukan oleh produsen gadget ternama tersebut menunjukkan keseriusan dari investor untuk melakukan kegiatan R&D di Indonesia. “Tim yang datang adalah satu direktur dari Washington DC bersama tim mereka yang di Singapura. Mereka menyampaikan akan segera mengajukan Izin Prinsip ke BKPM dan juga akan melakukan pertemuan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk membicarakan rencana kegiatan R&D tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Minggu (27/3). Menurut Franky, pihak investor juga mengemukakan bahwa investor juga akan memfokuskan pengembangan fasilitas riset tersebut dengan bekerja sama dengan perguruan tinggi di Indonesia. “Mereka membidik pemuda-pemuda Indonesia untuk dapat dididik sebagai Apps Developer, sehingga dapat semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital di tanah air,” lanjutnya. Lebih lanjut Franky menjelaskan bahwa tim yang ada diterima oleh Deputy in Charge promosi investasi wilayah Amerika Serikat yakni Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis. “Tim marketing officer mulai deputy in charge, director in charge dan Marketing Officernya akan secara khusus mengawal rencana kegiatan R&D yang telah disampaikan,” paparnya. Sementara Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Azhar Lubis menambahkan bahwa proyek pertama direncanakan dilakukan di Jawa Barat bekerja sama dengan salah satu universitas ternama dan selanjutnya direncanakan akan dikembangkan di kota-kita lain, setelah dilakukan evaluasi atas pelaksanaan tahap pertama tersebut. “Ini yang telah mereka bahas dengan BKPM. Setelah melihat progress pengembangan kegiatan R&D tahap pertama tersebut, akan 1 dilakukan modifikasi dan penyempurnaan yg diperlukan, sehingga selanjutnya akan lebih mudah untuk dikembangkan ke kota-kota lainnya di Indonesia,” imbuhnya. Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi, Dari data yang dimiliki oleh BKPM pada tahun 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai US$ 893 juta terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan. Dari sisi komitmen, tercatat masuknya komitmen US$ 4,8 miliar terdiri dari 76 proyek. Sedangkan dari data Financial Times per Februari 2016, total outward investment AS ke dunia mencapai US$ 654,6 miliar, dari jumlah tersebut yang masuk ke Indonesia sebesar US$ 7,3 miliar atau berkisar 1%. --Selesai-- Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: Ariesta Riendrias Puspasari Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190 Telepon : 021-5269874 E-mail : [email protected] 2