ARTIKEL SKRIPSI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN PARIWISATA PADA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh derajat Sarjana Teknik Informatika Disusun Oleh Nama : Heri Kiswanto NIM : 12090691 Program Studi : Teknik Informatika Jenjang : Strata 1 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN ILMU KOMPUTER EL RAHMA YOGYAKARTA 2013 1.1 Latar Belakang Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai salah satu kabupaten yang secara administratif termasuk dalam wilayah Provinsi Bengkulu, memiliki berbagai kekayaan sumber daya alam dan berbagai potensi yang sangat potensial untuk dikembangkan. Kabupaten Bengkulu Selatan berada di sebelah Barat Bukit Barisan dengan luas administrasi lebih kurang 1.186,10 kilometer persegi dan luas wilayah lautan 384 kilometer persegi. Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada 4o – 5o LS dan 102o – 103o BT. Secara administratif Kabupaten Bengkulu Selatan, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Seluma, sebelah timur dengan provinsi Sumatera Selatan, sebelah selatan dengan Kabupaten Kaur, dan sebelah barat dengan samudera Indonesia. Berdasarkan topografinya Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada tiga jalur, jalur pertama klasifikasi Daerah Dataran Rendah : 0 – 100 meter di atas permukaan laut dengan luas mencapai 50,93 persen, jalur kedua klasifikasi Daerah Berbukit : 100 – 1.000 meter di atas permukaan laut dengan luas mencapai 43 persen, sedangkan jalur ketiga terletak di sebelah Utara – Timur sampai ke puncak Bukit Barisan dengan luas mencapai 6,07 persen. Sektor kepariwisataan yang ada di bengkulu selatan terus dibangun oleh pemerintahan untuk mencapai kemajuan wisata yang lebih bagus dan nyaman untuk dikunjungi. Salah satu obyek wisata yang menjadi andalan di bengkulu selatan adalah Pantai Duayu Sekundang atau sering disebut Pantai Pasar Bawah yang terletak dalam wilayah kota Manna kurang lebih dengan jarak tempuh 3 km dari pusat kota, di sekitar pantai ini juga terdapat kolam renang, lapangan Tenis dan TPI ( Tempat Pelelangan Ikan ), pantai dengan gelombang sedang ini mempunyai daya tarik bagi wisatawan lokal dan domestik. Orang-orang beranggapan kalau belum ke Pantai Pasar Bawah maka belum sampai di Kota Manna Kota Kenangan. Contoh obyek wisata lainnya adalah Meriam Honisuit Manna, Obyek Wisata Bendungan Air Nipis, Air Terjun Geluguran, Pantai Bengkenang, Wisata Muara Kedurang, Gua Suluman Kedurang, dan pemandangan yang masih alami. Sektor wisata yang beragam dengan keunikannya dan didukung oleh fasilitas serta sarana transportasi yang tersedia di kawasan wisata dapat memberikan income pemerintah yang sangat besar. Pemerintah kabupaten Bengkulu Selatan telah melakukan promosi melalui media masa seperti surat kabar dan pamflet. Namun metode tersebut belum cukup untuk menginformasikan kepariwisataan secara meluas kepada wisatawan lokal maupun asing. Para wisatawan akan mengalami kesulitan untuk menentukan perencanaan perjalanan wisata karena gambaran daerah wisata tersebut tidak tersedia seperti visualisasi tempat, jarak antar daerah wisata serta jalan yang akan dilalui. Oleh karena itu melalui perancangan dan pembuatan SIG pariwisata diharapkan dapat menampilkan gambaran peta wisata Kabupaten Bengkulu Selatan sehingga lebih menarik dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas, penyajian informasi dalam bentuk web akan memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya. Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) telah berkembang pesat. SIG dibuat dengan menggunakan informasi yang berasal dari pengelolaan sejumlah data, yaitu data geografis atau data yang berkaitan dengan posisi obyek di permukaan bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan analisis geografis melalui gambargambar petanya. SIG dapat disajikan dalam bentuk aplikasi desktop maupun aplikasi berbasis web. SIG juga memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya serta dapat membantu menganalisis permasalahan umum seperti masalah ekonomi, penduduk, sosial pemerintahan, pertahanan serta bidang pariwisata. Berdasarkan masalah di atas maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul yaitu “ SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN PARIWISATA KABUPATEN BENGKULU SELATAN”. Sehingga diharapkan dengan menggunkan sistem informasi geografis yang berbasis web, masyarakat maupun wisatawan dapat mengakses informasi wisata di Kabupaten Bengkulu Selatan dengan mudah, cepat, hemat, serta dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun mereka berada, tanpa mengenal jarak dan waktu. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana membuat Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Kepariwisataan berbasis Web sehingga informasi pariwisata tersebut dapat diakses dengan oleh masyarakat? 1.3 Batasan Masalah Skripsi ini menekankan pada pembuatan SIG pariwisata dan Sistem Informasi pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan berbasis web, yang mencangkup berbagai hal, sebagai berikut: 1. Penggunaan bahasa pemrograman dalam bentuk PHP versi 5.3.1, penerapan database jenis SQLyog, penggunaan HTML dan Apache sebagai web server 2.2.14 2. Penyajian informasi tentang wisata yang berpotensi di Kabupaten Bengkulu Selatan disertai dengan data pendukung dan akan membantu pengguna dalam proses pencarian wisata berdasarkan query yang dimasukan adalah nama wisatanya juga wilayah administrasinya yaitu kelurahan tempat wisata berada. 3. Format data spasial yang digunakan dalam penelitian adalah format data vektor dengan jumlah layer yang digunakan adalah layer kecamatan, layer desa, layer jalan, dan layer lokasi. 4. Fasilitas tambahan pada sistem yaitu beranda, tentang, peta, buku tamu, kontak, dan polling. 5. Pada SIG ini hanya menampilkan enam wisata yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan. 6. Jika terjadi pemekaran wilayah, sistem tidak dapat menangani permasalahan tersebut. 1.4 Tujuan Penelitian Pada penelitian SIG berbasis web ini bertujuan untuk menghasilkan SIG dengan visualisasi data spasial yang berisi informasi letak obyek-obyek wisata dan fasilitas penunjang wisata yang disajikan secara jelas kepada masyarakat sebagai promosi wisata Kabupaten Bengkulu Selatan. 1.5 Manfaat Penelitian Pembuatan SIG pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatab berbasis web bermanfaat untuk: 1. Memudahkan wisatawan untuk memperoleh informasi letak obyek wisata di Kabupaten Bengkulu Selatan. 2. Memeberi sumbangan ide kepada pemerintah daerah dalam usaha menarik wisatawan. 1.6 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan dengan mempelajari literatur teori dasar yang mendukung penelitian, pencarian dan pengumpulan data-data yang dibutuhkan ke Dinas Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan. Data spasial berupa peta Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai peta dasar pembuatan SIG ini. Data non spasial (data tabular) berupa deskripsi wisata dan lainnya yang berhubungan dengan wisata ini. Selain itu juga dilakukan studi lapangan dengan observasi langsung ke lapangan. 2. Analisis dan Perancangan sistem Pada tahapan ini dilakukan analisis kebutuhan sistem yang akan dibangun, setelah mengumpulkan sebagian kebutuhan pengguna sistem, maka tahap selanjutnyayang harus dilakukan adalah perancangan sistem yang diharapkan dapat memenuhi keinginan dari pengguna, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengaksesnya dan memperoleh informasi yang diiinginkan. Metode Analisis dengan SIG dimulai dengan: a. Pengumpulan berbagai data, baik itu data spasial maupun data-data atribut/non spasial yang akan dijadikan input data dalam pengolahan dengan SIG. b. Mengorganisasikan kedua jenis data di atas (data spasial dan data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga bisa diakses, diupdate dan diedit. c. Menampilkan informasi-informasi yang dapat dihasilkan dengan SIG. Dalam hal ini yaitu informasi-informasi yang berkaitan dengan keberadaan industri wisata. Perancangan dimulai dengan membuat interface dari Sistem Informasi web pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan. 3. Implementasi Tools yang digunakan seperti sistem operasi Windows, Apache web server. Opensvgmapserver101, MySQL database, web browser dan SVG Viewer. Pada tahap ini merupakan implementasi hasil rancangan ke dalam program komputer yang dalam hal ini menggunakan bahasa pemrograman PHP. Untuk pemrograman ini diperlukan atribut yang berupa basis data, datas spasial yang berupa peta Kabupaten Bengkulu Selatan dan data grafis untuk pembuatan interface untuk memperindah tampilan sehingga lebih atraktif. a. Data Atribut Data atribut ini disusun dalam bentuk sistem basis data. Dalam aplikasinya nanti, basis data ini memiliki kemudahan dalam hal updating berupa penambahan, penghapusan data maupun penegeditan sehingga memudahkan dalam manajemen data. b. Data Spasial Data spasial berupa peta Kabupaten Bengkulu Selatan yang berguna untuk menunjukan posisi dari lokasi wisata serta akses jalannya. Dalam data spasial ini juga memiliki data tabular yaitu informasi tentang kecamatan, desa/kelurahan, wisata. c. Data Grafis Data grafis yaitu berupa data gambra, foto dan tulisan yang bertujuan untuk membuat interface pada sistem ini lebih menarik dan iteraktif. Untuk data foto yaitu berupa foto situasi dari objek (lokasi) yang diambil. d. Pengujian Sistem Pada tahap ini dilakukan sistem apakah hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian dan menjawab permasalahan yang telah ditentukan. 1.7 Sistematika Penulisan Agar dalam penyajian laporan ini lebih mudah dipahamai, maka penulis menyusun laporan ini menjadi beberapa bab pembahasan meliputi, BAB I. PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Berisi uarian sistematis tentang informasi hasil penelitian yang disajikan dalam pustaka dan menhubungkannya dengan masalah penelitian yang sedang diteliti. BAB III. LANDASAN TEORI Berisi konsep dasar dan teori yag menjadi landasan dalam kegiatan skripsi ini. BAB IV. RANCANGAN SISTEM Berisi implementasi dari aplikasi yang telah dibuat dengan menggunakan pemrograman berbasi web, antara lain pengunjung bisa melihat dan mengetahui informasi sekolah tersebut. BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisikan susunan secara sistematis disertai argumentasi yang rasional tentang informasi ilmiah yang diperoleh dalam penelitian, terutama informasi yang relevan terutama dengan masalah penelitian. BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Memuat secara singkat dan jelas tentang hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian. DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar buku atau alamat website yang digunakan sebagai referensi sementara dalam pembuatan laporan kerja praktek. LAMPIRAN Berisi listing program beserta gambar-gambar yang dapat menunjang laporan skripsi. 4.4 Teknik Normalisasi Teknik normalisasi merupakan suatu proses dimana elemen-elemen data di kelompokan menjadi table-tabel, dalam table terdapat entity dan relasi antar tabel tersebut. Dalam proses normalisasi, field kunci memegang peranan yang penting dalam pembuatan tabel yang berisi entity dan relasinya. 4.4.1 Unnormalisasi Gambar 4.17 Unnormalisasi Pada gambar 4.17 unnormal di atas, merupakan pendefinisian dari field-field yang perlu disimpan dalam database. Pada tabel tersebut, masih terdapat atributatribut yang berulang, sehingga tabel tersebut masih perlu dinormalisasi agar tidak terjadi redudansi yang berlebihan. 4.4.2 Normalisasi Pertama Gambar 4.18 Bentuk Normalisasi Pertama Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama, jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris dan tidak memiliki lebih dari satu atribut dengan domain yang sama. Dari bentuk tidak normal diatas maka tabel akan dipecah menjadi bentuk normal pertama. 4.4.3 Normalisasi Kedua Tabel normal kedua dibawah ini telah memiliki bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dispensasi sepenuhnya terhadap kunci primer. Atribut bukan kunci adalah atribut yang tidak merupakan bagian dari kunci primer. Bentuk normal kedua mensyaratkan setiap atribut bergantung pada kunci primer. Gambar 4.19 Bentuk Normalisasi Kedua Pada gambar 4.19 diatas, merupakan normalisasi kedua dimana bentuk normal kedua adalah suatu bentuk yang memenuhi kriteria sebagai bentuk normal pertama dan field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer. 4.5 Relasi Antar Tabel Gambar 4.20 Bentuk relasi antar table Didalam bentuk relasi antar tabel dapat dilihat bahwa terdapat lima tabel database yang berelasi, yaitu tabel layer_lokasi, wisata, layer_desa, layer_kecamatan, dan layer_jalan. 4.7 Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan sistem secara umum dari keseluruhan sistem yang ada. Diagram konteks Sistem Informasi Geografis Pemtaan Pariwisata Bengkulu Selatan, dapat dilihat pada gambar 4.21 sebagai berikut: Gambar 4.21 Diagram Konteks 1) Admin / Pengguna Admin sangat erat kaitannya dengan sistem, karena admin inilah yang secara langsung menangani penginputan data. 2) Pengunjung Pengunjung berhubungan dengan sistem informasi. Informasi yang diberikan pengunjung kepada admin dan admin menginputkan ke dalam sistem berupa data pengunjung. 4.8 Bagan Berjenjang Gambar 4.22 Bagan Berjenjang Pada Gambar 4.22 , dapat dijelaskan bahwa pada tahap ini Sistem Informasi Geografis Pemetaan Pariwisata Bengkulu Selatan digambarkan pada level 0 sebagai sistem informasi. Kemudian dipecah pada level I, menjadi 1.0 Input Data dan 2.0 Informasi. Masing-masing dipecah menjadi enam bagian pada Level 2 yaitu 1.0 Input Data, turunannya terdiri dari 1.1 Beranda, 1.2 Tentang, 1.3 Event, 1.4 Petat, 1.5 Buku Tamu, 1.6 Kontak dan 1.7 Polling. Dan 2.0 Informasi, turunannya terdiri dari 2.1 Beranda, 2.2 Tentang, 2.3 Event, 2.4 Peta, 2.5 Buku Tamu, 1.6 Kontak dan 2.7 polling.. 4.8.1 DAD Level 1 Sistem Informasi Geografis Pemetaan Pariwisata Bengkulu Selatan DAD Level 1 Sistem Informasi Geografis Pemetaan Pariwisata Bengkulu Selatan dapat dilihat pada gambar 4.23 berikut. Admin Data Pengguna Data Beranda Data Tentang Data Peta Data Buku Tamu Data Kontak Data Polling 1.0 Data Buku Tamu Data Polling Input data Pengunjung Data Pengguna penguna Data Beranda post Data Tentang post Data Event post Layer_kecamatan Layer__desa Data peta Layer_jalan Layer_lokasi wisata Data buku tamu Buku tamu Data kontak post Data polling polling Data Polling Data Kontak Data buku tamu Data Peta 2.0 Informasi Input data Data Tentang Data Beranda Data Pengguna Data Event Informasi beranda Informasi tentang Informasi peta lInformasi buku tamu Informasi kontak Informasi polling Informasi Event Gambar 4.23 DAD Level 1 Website Profile Pengunjung Keterangan: Pada gambar 4.23 DFD level 1 diatas merupakan pembahasan lebih terperinci dari proses yang terdapat pada diagram konteks. Pada diagram level 1, proses yang terdapat pada diagram konteks. Pada diagram level 1, proses diuraikan menjadi beberapa proses lanjutan yang terdiri dari submenu-submenu tentang Sistem Informasi Geografis Pemetaan Pariwisata Bengkulu Selatan dari Beranda, Tentang, Event, Peta, Buku Tamu, Kontak dan Polling. 4.8.2 DAD Level 1 Proses Input Data DAD Level 1 proses input data dapat dilihat pada gambar 4.24 dibawah ini. Gambar 4.24 DAD Level 1 Proses Input Data Keterangan: Pada gambar 4.24 DAD level 1 diatas merupakan pembahasan lebih terperinci dari proses input data dari pengguna/admin. Pada diagram level 1, proses yang terdapat pada diagram konteks. Pada DAD level 1, proses diuraikan menjadi beberapa proses inputan yang terdiri dari data beranda, data tentang, data event, data peta, data buku tamu, data polling dan data kontak. 4.8.3 DAD Level 2 Proses Informasi Gambar 4.25 DAD Level 2 Proses Informasi Keterangan: Pada DAD Level 2 terdapat enam proses informasi yaitu informasi beranda, informasi tentang, informasi event, peta, informasi buku tamu, informasi kontak dan informasi polling. 4.9 Flowchat Sistem Gambar 4.26 Flowchart Sistem Keterangan: Pada Flowchart sistem terdapat tujuh form input yaitu pengguna, input tentang, input event, input peta, input buku tamu, input kontak, dan input polling. Dimana masing-masing form inputan akan di simpan di dalam database yang selanjutnya akan di proses untuk menampilkan form. 4.10 Flowchat Program Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. 4.10.1 Flowchart Program User Untuk flowchart program user bisa dilihat pada gambar 4.27 berikut ini. Gambar 4.27 Flowchart Program User 4.10.2 Flowchart Program Admin Flowchart Program admin merupakan keterangan lebih rinci disaat admin melakukan prosedur program. Untuk flowchart program admin, dapat dilihat pada gambar 4.28 berikut. Gambar 4.28 Flowchart Program Admin 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian Sistem Informasi Geografis Pemetaan Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai berikut: 1. Pembuatan Sistem Informasi Geografis ini, dengan menggunakan google map, google map API, PHP, dan SQL , sehingga terciptalah sebuah website SIG pemetaan pariwisata pada Kabupaten Bengkulu Selatan. 2. Layanan penyajian data dan informasi berbasis web, hal ini akan menambah populernya pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan dimata masyarakat. 3. Data yang berhubungan dengan pariwisata akan tersimpan secara terkomputerisasi pada database sehingga terdapat cadangan penyimpanan data. 6.2 Saran Aplikasi SIG Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan yang telah dibangun pada penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan yang mungkin bisa diperbaiki atau dikembangkan lagi. Berdasarkan kekurangan tersebut, maka saran – saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: a. Belum adanya pencarian pada website SIG Pariwisata Kabupaten Bengkulu Selatan ini. Sehingga bagi para peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan pencarian di SIG ini. b. Kelemahan yang ada pada sistem yang belum memiliki kemampuan dalam menunjukan rute jalan, diharapkan pengembangan sistem selanjutnya dapat dilakukan juga pada analisis rute mengenai jarak terdekat, maksimum laju kecepatan dan tingkat kemacetan. c. SIG pemetaan pariwisata pada kabupaten Bengkulu Selatan ini belum adanya tempat untuk menunjukan, rumah makan, dan tempat ibadah. Sehingga untuk para peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan tempat untuk fasilitas tersebut. d. Website SIG Pemetaan Pariwisata pada Kabupaten Bengkulu Selatan ini belum suport untuk mobile. e. Fungsi Search pada website SIG ini belum berfunsi, diharapkan peneliti selanjutnya bisa menambahkan untuk search/pencarian.