Judul : Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial

advertisement
Judul : Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial dan
Free Cash Flow pada Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Hutang
sebagai Variabel Intervening.
Nama : Ni Made Dwi Safitri Sadia
Nim : 1315351095
ABSTRAK
Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan
sehingga dapat memberikan kemakmuran bagi pemilik atau para pemegang
saham. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula
pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya. Salah
satu hal yang menentukan nilai perusahaan adalah struktur kepemilikan
perusahaan. Struktur kepemilikan dipercaya oleh beberapa peneliti mampu
mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai
perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai
pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan free cash flow
pada nilai perusahaan dengan kebijakan hutang sebagai variabel intervening.
Lokasi penelitian ini pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah tahun 2013 sampai
dengan tahun 2015.
Populasi penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 sebanyak 93 perusahaan yang diperoleh
dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bursa
Efek Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path
analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kepemilikan institusional tidak
berpengaruh pada kebijakan hutang (2) kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
pada kebijakan hutang (3) free cash flow berpengaruh positif dan signifikan pada
kebijakan hutang (4) kepemilikan institusional tidak berpengaruh pada nilai
perusahaan (5) kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan signikan pada
nilai perusahaan (6) free cash flow tidak berpengaruh pada nilai perusahaan (7)
kebijakan hutang berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan (8)
kebijakan hutang tidak mampu memediasi pengaruh kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial dan free cash flow pada nilai perusahaan.
Kata Kunci : Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Free Cash
Flow, Kebijakan Hutang, Nilai Perusahaan.
DAFTAR ISI
Isi
Halaman
JUDUL .................................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
Latar Belakang Masalah ........................................................................1
Rumusan Masalah .................................................................................6
Tujuan Penelitian...................................................................................7
Kegunaan Penelitian ..............................................................................8
Sistematika Penulisan............................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1
2.2
Landasan Teori ....................................................................................11
2.1.1 Teori Keagenan(Agency Theory) ...............................................11
2.1.2 Struktur Kepemilikan .................................................................15
2.1.3 Free Cash Flow ..........................................................................16
2.1.4 Kebijakan Hutang .......................................................................17
2.1.5 Nilai Perusahaan .........................................................................18
Hipotesis Penelitian .............................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
Desain Penelitian .................................................................................26
Lokasi Penelitian .................................................................................26
Objek Penelitian ..................................................................................27
Identifikasi Variabel ............................................................................27
Defenisi Operasional Variabel ............................................................28
Jenis dan Sumber Data ........................................................................31
3.6.1 Jenis Data ...................................................................................31
3.6.2 Sumber Data ...............................................................................31
Populasi,Sampel dan Metode Penentuan Sampel ...............................31
Metode Pengumpulan Data .................................................................32
Teknis Analisis Data ...........................................................................32
3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif .......................................................33
3.9.2 Uji Asumsi Klasik ......................................................................33
3.9.3 Analisis Jalur (Path Analysis) ....................................................35
3.9.4 Uji Sobel.....................................................................................40
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Sampel Penelitian ................................................................41
4.2 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................42
4.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................................44
4.3.1 Uji Normalitas .............................................................................44
4.3.2 Uji Multikoleniaritas ...................................................................46
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................................47
4.3.4 Uji Autokorelasi ..........................................................................49
4.4 Hasil Analisis Jalur (Path Analysis) .....................................................50
4.5 Uji Sobel ..............................................................................................53
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................................56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................65
5.2 Saran ......................................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan
kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai
perusahaan (Salvatore, 2005). Wahyudi dan Parwestri (2006) menyatakan bahwa
dalam jangka panjang tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan nilai
perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera
pula pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya.
Salah satu hal yang menentukan nilai perusahaan adalah struktur kepemilikan
perusahaan. Struktur kepemilikan dipercaya oleh beberapa peneliti mampu
mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi nilai
perusahaan.
Dalam teori keagenan yang diungkapkan oleh Jensen dan Meckling dalam
Wahidahwati (2002), pendelegasian wewenang pembuatan keputusan operasional
oleh pemegang saham (prinsipal) kepada manajer (agen) menimbulkan pemisahan
kepemilikan di antara kedua pihak tersebut. Pada hakikatnya manajer harus
mengambil keputusan terbaik untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham.
Keputusan bisnis yang diambil adalah memaksimalkan sumber daya (utilitas)
perusahaan. Manajer yang bertindak sebagai agen dari pemegang saham di dalam
melalukan aktivitasnya boleh jadi tidak konsisten dengan apa yang menjadi
kepentingan pemilik (Syafruddin, 2006). Ketidak konsistenan ini terjadi karena
para manajer seringkali mempunyai tujuan yang berbeda dengan pemegang
saham, terutama berkaitan dengan peningkatan prestasi individu dan kompensasi
yang akan diterima.
Dalam mengawasi dan memonitor perilaku manajer, pemegang saham
akan mengeluarkan biaya pengawasan yang disebut dengan agency cost. Untuk
mengurangi agency cost, dapat dilakukan dengan meningkatkan kepemilikan
manajerial. Langkah ini ditempuh dengan memberikan kesempatan kepada
manajer untuk terlibat dalam kepemilikan saham dengan tujuan penyetaraan
kepentingan pemegang saham. Dengan keterlibatan kepemilikan saham, manajer
agar bertindak dengan mempertimbangkan segala risiko yang ada serta
memotivasi diri untuk meningkatkan kinerjanya dalam mengelola perusahaan
(Ningsih,
2013).
Peningkatan
kepemilikan
manajerial
membantu
untuk
menghubungkan kepentingan pihak internal dan pemegang saham, dan mengarah
ke pengambilan keputusan yang lebih baik dan meningkatnya nilai perusahaan.
Manajer perusahaan memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan
yang dapat digunakan untuk memaksimumkan harga saham, antara lain dengan
menentukan keputusan pendanaan (Hasnawati, 2005). Keputusan pendanaan
didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang
dipilih perusahaan. Salah satu sumber keputusan pendanaan perusahaan adalah
melalui kebijakan hutang. Keputusan pendanaan merupakan seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan
untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Semakin tinggi proporsi hutang
suatu perusahaan, maka semakin tinggi harga saham perusahaan tersebut, namun
pada titik tertentu lainnya peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan
(Chen dan Steiner, 1999). Pemenuhan dana ini dapat berasal dari dalam maupun
dari luar perusahaan. Sumber dana internal perusahaan berasal dari laba ditahan.
Sedangkan sumber dana eksternal perusahaan berasal dari hutang maupun
penerbitan ekuitas.
Soliha dan Taswan (2002) mengungkapkan hutang merupakan instrumen
yang sangat sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan. Proporsi hutang yang
tinggi dapat meningkatkan harga saham. Modigliani dan Miller (1958)
berpendapat bahwa bila ada pajak penghasilan perusahaan maka penggunaan
hutang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah
biaya yang mengurangi pembayaran pajak. Pembayaran bunga pinjaman secara
periodik dapat menghemat pajak penghasilan dengan sifatnya yang berupa
deductible expense, namun jumlah hutang yang melewati titik optimalnya justru
akan menurunkan nilai perusahaan karena biaya yang ditimbulkannnya (agency
cost of debt) lebih besar dibandingkan dengan manfaat penghematan pajak.
Dengan demikian, perusahaan harus dapat menciptakan hutang pada tingkat
tertentu agar tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dapat
tercapai. Kebijakan hutang ini tercermin pada Debt to Equity Ratio (DER)
perusahaan.
Kepemilikan institusional merupakan proporsi saham perusahaan yang
dimiliki investor institusional seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan
investasi dan kepemilikan instusi lain yang berperan sebagai monitoring agent
(Bathala dan Rao, 1994). Kepemilikan institusional mendorong peningkatan
pengawasan yang lebih optimal sehingga manajer akan diawasi dalam
menentukan kebijakan finansial. Alternatif ini menyebabkan perusahaan akan
mencari
sumber
pendanaan
yang relevan
untuk
memenuhi
kebutuhan
operasionalnya. Peningkatan kepemilikan institusional menyebabkan kinerja
manajemen diawasi secara optimal sehingga manajemen menghindari perilaku
yang merugikan prinsipal (Setyawati, 2014).
Kepemilikan manajerial adalah suatu kondisi dimana manajer mengambil
bagian dalam struktur modal perusahaan dan berperan ganda sebagai manajer
sekaligus pemegang saham di perusahaan (Sugiarto, 2011). Adanya kepemilikan
manajerial dapat mempengaruhi keputusan pencairan dana yang berupa keputusan
untuk
menggunakan
hutang
atau
dengan
mengeluarkan
saham
baru.
(Wahidahwati, 2002) menyatakan bahwa perusahaan dengan kepemilikan
manajerial besar mempunyai andil yang besar dalam mengurangi hutang. Hal ini
disebabkan penggunaan hutang yang tinggi akan meningkatkan risiko
kebangkrutan pada perusahaan.
Kebijakan hutang dinilai sebagai suatu solusi dari konflik keagenan yang
disebabkan oleh terdapatnya free cash flow yang dihasilkan oleh perusahaan. Free
cash flow atau aliran kas bebas adalah kas yang bebas didistribusikan oleh
perusahaan kepada para kreditur dan pemegang saham yang tidak diperlukan lagi
untuk modal kerja atau investasi aset tetap (Ross et al., 2000). Jensen (1986)
menyatakan bahwa free cash flow yang besar dalam perusahaan cenderung akan
mempunyai level hutang yang tinggi untuk meminimumkan biaya keagenan. Free
cash flow yang tinggi memaksa manajemen untuk mendistribusikan dividen
kepada pemegang saham. Terdapatnya free cash flow di dalam perusahaan dapat
meningkatkan nilai perusahaan (Tommy, 2010). Kas bebas yang tinggi
menunjukkan perusahaan tersebut memiliki surplus dana internal yang tinggi.
Surplus ini akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam hal membayar atau
melunasi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya.
Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian (Kusuma dan Sri
2011) dan yang
meneliti
pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai
perusahaan dengan kinerja keuangan dan kebijakan hutang sebagai variabel
intervening. Penelitian ini memiliki perbedaan yaitu free cash flow sebagai
variabel independen. Variabel nilai perusahaan digunakan sebagai variabel
dependen karena menggambarkan kemakmuran pemegang saham sehingga
pemegang saham akan menanamkan modalnya dalam suatu perusahaan bila nilai
perusahaan tinggi. Variabel kepemilikan institusional digunakan dalam penelitian
ini karena untuk mencegah kecurangan pengambilan keputusan pendanaan oleh
manajer karena adanya pengawasan dari pihak bank, perusahaan asuransi,
perusahaan investasi yang memiliki sejumlah kepemilikan pada perusahaan
tersebut. Variabel kepemilikan manajerial digunakan dalam penelitian ini karena
adanya kepemilikan manajerial dapat mempengaruhi keputusan pencairan dana
yang berupa keputusan untuk menggunakan hutang atau dengan mengeluarkan
saham baru. Variabel free cash flow digunakan dalam penelitian ini karena kas
bebas yang tinggi menunjukkan perusahaan tersebut memiliki surplus dana
internal yang tinggi. Surplus ini akan meningkatkan kemampuan perusahaan
dalam hal membayar atau melunasi kewajiban jangka pendek dan jangka
panjangnya. Variabel kebijakan hutang digunakan sebagai variabel intervening
karena variabel ini berperan dalam memberikan pengaruh kepemilikan manajerial,
kepemilikan institusional dan free cash flow terhadap nilai perusahaan secara
tidak langsung.
Penelitian mengenai nilai perusahaan sudah banyak dilakukan untuk
menentukan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan,
namun terdapat ketidakkonsistenan terhadap hasil penelitian sebelumnya
sepertinya yang telah dilakukan (Naini dan Wahidahwati, 2014) yang menyatakan
kepemilikan institusional, free cash flow berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Pada penelitian (Jusriani, 2013) yang menyatakan kebijakan hutang dan
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian yang tidak konsisten dalam penelitian-penelitian tersebut
oleh beberapa peneliti menunjukkan fenomena yang menarik dan perlu dilakukan
pengujian ulang. Berdasarkan urain diatas maka dalam penelitian ini peneliti
memutuskan
mengambil
judul
“Pengaruh
Kepemilikan
Institusional,
Kepemilikan Manajerial dan Free Cash Flow terhadap nilai perusahaan
dengan Kebijakan Hutang sebagai Variabel Intervening”.
1.2
Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian dan batasan masalah di atas, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut.
1)
Apakah kepemilikan institusional berpengaruh pada kebijakan hutang?
2)
Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh pada kebijakan hutang?
3)
Apakah free cash flow berpengaruh pada kebijakan hutang?
4)
Apakah kepemilikan institusional berpengaruh pada nilai perusahaan?
5)
Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh pada nilai perusahaan?
6)
Apakah free cash flow berpengaruh pada nilai perusahaan?
7)
Apakah kebijakan hutang berpengaruh pada nilai perusahaan?
8)
Apakah kebijakan hutang sebagai variabel
intervening pengaruh
kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan
free cash flow
pada nilai perusahaan?
1.3
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1)
Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kepemilikan institusional
pada kebijakan hutang.
2)
Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kepemilikan manajerial pada
kebijakan hutang.
3)
Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kepemilikan free cash flow
pada kebijakan hutang.
4)
Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kepemilikan institusional
pada nilai perusahaan.
5)
Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kepemilikan manajerial pada
nilai perusahaan.
6)
Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh free cash flow pada nilai
perusahaan.
7)
Untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh kebijakan hutang pada nilai
perusahaan.
8)
Untuk mendapatkan bukti empiris kebijakan hutang mengintervening
pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan free cash
flow pada nilai perusahaan.
1.4
Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain :
1)
Kegunaan teoritis
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
pertimbangan
bagi
perusahaan dalam merumuskan kebijakan keuangan dan menjalankan
fungsi manajemen keungan sehingga mampu mencapai tujuan perusahaan,
yaitu meningkatkan nilai perusahaan.
2)
Kegunaan praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris dan menjadi
referensi tambahan bagi peneliti selanjutnya mengenai pengaruh
kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan free cash flow
terhadap nilai perusahaan dan pengaruhnya secara tidak langsung melalui
kebijakan hutang.
1.5
Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang disusun berurutan secara
sistematis, sehingga antara sub bab dengan bab yang lainnya mempunyai
hubungan yang sistematis. Sistematika penulisan dalam penelitian ini akan
diuraikan secara ringkas meliputi 5 (lima) bab, sebagai berikut:
BAB I
Pendahuluan
Bab ini meliputi latar belakang masalah yang menjadi dasar awal
penelitian. Selanjutnya dari latar belakang masalah ini akan
diuraikan rumusan masalah penelitian juga diuraikan mengenai
tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
BAB II
Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
Bab ini meliputi landasan teori yang menjadi acuan dasar
penelitian maupun sebagai grand teory dalam penelitian ini.
Setelah itu akan diuraikan mengenai hipotesis yang akan diuji
dalam penelitian ini.
BAB III
Metode Penelitian
Bab ini meliputi desain penelitian, lokasi penelitian, pembahasan
mengenai variabel dalam penelitian ini dan juga definisi
operasional variabelnya. Kemudian dijelaskan juga mengenai
metode penentuan sampel, jenis dan sumber data yang digunakan
dan uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini.
BAB IV
Pembahasan dan Hasil Penelitian
Bab ini membahas hasil penelitian yang sudah didapat setelah
melakukan uji hipotesis dengan alat uji yang telah ditentukan dan
penjelasan yang mendukung pengambilan kesimpulan penelitian.
BAB V
Simpulan dan Saran
Bab ini merupakan penutup dari penelitian ini yang berisikan
simpulan dari hasil penelitian yang diperoleh serta memaparkan
keterbatasan penelitian ini.
Download