BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia perekonomian telah mengalami banyak perkembangan dari tahun ke tahunnya. Terlebih lagi dengan diiringi semakin berkembangnya teknologi dan pengetahuan sehingga mendorong setiap negara untuk selalu berinovatif, kreatif serta mampu bersaing secara sehat untuk menciptakan suatu temuan terbaru yang menjadi minat masyarakat secara global. Banyak negara yang telah bangkit dan mengalami pertumbuhan dari suatu keterpurukan yang telah dialami. Hal tersebut menjadi pengalaman dasar negara-negara tersebut serta pembelajaran untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakatnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh negara adalah dengan meningkatkan iklim industri. Sehingga menimbulkan banyaknya usaha-usaha baru yang siap berkembang dan bersaing secara sehat dan kompetitif, serta usaha lama menjadi lebih siap dalam menghadapi perekonomian secara global. Semakin banyaknya industri atau perusahaan yang ada maka semakin banyak pula sumberdaya yang terserap untuk keperluan industri tersebut, selain itu dampak dari terserapnya sumberdaya tersebut semakin banyak pula perbaikan taraf kehidupan masyarakat, jumlah masyarakat yang memiliki pendidikan lebih tinggi lebih banyak, dan memiliki penghasilan yang lebih besar semakin banyak pula. 1 2 Semakin banyaknya sumberdaya yang terserap maka perusahaan tersebut dapat berkembang lagi dan menjadi perusahaan yang mampu bersaing secara global, untuk dapat bersaing secara global perusahaan tersebut tentu memerlukan banyak dana. Dana dapat diperoleh dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana dari penghasilan yang didapat atau melalaui pinjaman di bank. Bagi kalangan masyarakat yang memiliki kelebihan dana tersebut bisa menyalurkan dana yang dimiliki dalam bentuk tabungan ataupun melalui investasi pada lembaga keuangan atau nonkeuangan. Masyarakat yang memiliki dana lebih tersebut akan berfikir agar dana lebih yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan baik dan memberikan keuntungan bagi mereka untuk waktu yang akan datang. Tidak hanya manfaat tersebut yang diharapkan tetapi ada manfaat lain yaitu memberikan jaminan keamanan pada mereka, bahwa dana tersebut lebih aman saat ditabung atau diinvestasikan, dibandingkan jika dana tersebut hanya dibiarkan tanpa dapat memberikan penghasilan atau keuntungan bagi mereka. Masyarakat yang melakukan investasi biasanya disebut sebagai investor atau nasabah jika mereka menabung atau sering juga disebut sebagai pihak eksternal perusahaan. Terdapat manfaat lain dari hal tersebut bagi perusahaan, jika bagi masyarakat hal itu untuk tujuan berinvestasi atau menabung maka bagi perusahaan lembaga tersebut bisa menjadi tempat dimana perusahaan dalam skala kecil maupun besar, perusahaan go public maupun non go public bisa mendapatkan tambahan dana untuk meningkatkan kegiatan operasionalnya. Perusahan atau masyarakat yang ingin melakukan pinjaman atau memperoleh dana tambahan dari bank maka harus memberikan laporan keuangan yang mencerminkan kinerja perusahaan secara 3 keseluruhan dan sebagai alat pertanggung jawabannya serta menyerahkan jaminan sebagai salah satu syarat jika permohonan pinjamannya disetujui. Perusahaan bisa mendapatkan dana tambahan tidak hanya dari bank sebagai pihak eksternal tetapi melaluilembaga lain seperti pasar modal. Jika perusahaan ingin mendapat dana dari para investor maka perusahaan harus mendaftarkan diri di pasar modal terlebih dahulu sehingga menjadi perusahaan go public yang bisa mendapatkan dana dari publik sebagai tambahan dana dalam operasinya serta pengembangannya, karena perusahaan yang semakin besar atau mengalami pertumbuhan akan membutuhkan dana yang semakin besar juga. Perusahaan yang ingin memperolah dana dari pasar modal harus mendaftarkan diri terlebih dahulu di Bursa Efek selain melakukan Initial Public Offering (IPO). Pasar modal tediri dari pasar perdana atau primer dan pasar sekunder. Perusahaan yang masuk dalam pasar modal bisa berperan sebagai penerbit sekuritas (emiten) atau investor jika ingin memiliki sekuritas atau pembeli sekuritas emitenlain sebagai salah satu investasi yang dilakukan perusahaan. Perusahaan yang memasuki pasar ini harus meningkatkan kinerjanya sehingga memiliki harga yang tinggi saat sahamnya dijual kepada publik. Perusahaan dengan kinerja yang baik maka calon investor akan mempertimbangkan akan membeli sekuritas emiten karena investor yakin jika harga perusahaan tinggi maka kekayaan serta kesejahteraannya akan terjamin, sehingga keputusan yang diambil tidak akan sia-sia. Perusahaan yang berperan sebagai emiten (menawarkan sekuritas) pasti telah mempertimbangkan banyak hal agar kesejahteraan pemegang saham dapat tercapai sehingga pemegang saham 4 merasa aman dan bisa menanamkan saham mereka terus pada perusahaan sehingga dapat membantu keberlangsungan emiten tersebut. Consumer goods merupakan bagian dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek. Perusahaan consumer goods salah satu perusahaan yang mengalami pertumbuhan sehingga membutuhkan dana dari pihak eksternal agar tetap bisa melakukan kegiatan operasional secara keseluruhan serta kegiatan investasi lainnya. Perusahaan consumer goods merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada barang-barang konsumsi atau diperlukan dan terbagi menjadi beberapa subsektor diantaranya food and beverages yang menghasilkan produk makanan dan minuman yang sering dijumpai atau dikonsumsi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, tobacco yang mengasilkan produk rokok, pharmaceuticals menghasilkan produk-produk farmasi atau obat-obatan, cosmetics and household menghasilkan produk kosmetika dan rumah tangga, serta houseware yang menghasilkan prabot rumah tangga. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis secara global harus mampu menunjukkan kinerja yang baik dimata para investor dan manajemen perusahaan itu sendiri, sehingga dapat menarik para investor agar membeli saham perusahaan tersebut. Kinerja yang baik menunjukkan bahwa perusahaan mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan, para menejemen perusahaan memiliki kemampuan serta tanggung jawab dalam menjalankan kewajibannya. Manajemen perusahaan memiliki banyak kewajiban dalam mejalankan kegiatan perusahaan, beberapa kewajiban tersebut yaitu mengambil keputusan tepat bagi perusahaan dalam hal 5 investasi atau pembelanjaan, keputusan pendanaan, serta menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan pada investor atau pemegang saham. Kinerja keuangan perusahaan dapat tercermin dalam laporan keuangan yang dipublikasikan setiap periode. Berdasar laporan keuangan tersebut para investor bisa mengetahui kinerja keuangan perusahaan. Laporan keuangan tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi investor, pada perusahaan mana investor akan menanamkan dananya dalam bentuk saham dan memperkirakan berapa return (pengembalian) yang akan didapat. Jika kinerja keuangan yang tercermin sangat bagus maka akan berpengaruh pada nilai saham perusahaan tersebut, dengan meningkatnya nilai perusahaan maka semakin banyak investor yang berminat menanamkan investasinya. Semakin banyaknya investor yang tertarik dan menanamkan dananya maka perusahaan memiliki kesempatan lebih besar untuk melakukan kegiatan operasionalnya dan melakukan ekspansi tanpa harus menggunakan modal perusahaan sendiri dari laba ditahan atau melalui pinjaman pada bank. Investor yang melakukan aktivitas investasi akan menghadapai berbagai risiko dan ketidakpastian yang sulit untuk diperkirakan. Langkah yang ditempuh oleh investor dalam mengurangi risiko dan ketidakpastian tersebut dilakukan dengan cara mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan keputusan investasi yang diambil baik yang berasal dari laporan keuangan maupun keadaan ekonomi dan politik suatu negara, sehingga sebelum melakukan investasi para investor telah memiliki pengetahuan agar tidak salah dalam melakukan investasi pada suatu perusahaan. Pasar modal adalah wadah atau tempat yang menampung 6 kelebihan dana dari para calon investor untuk melakukan investasi dengan cara membeli efek-efek yang ditawarkan oleh perusahaan yang telah terdaftar sebagai perusahaan go public. Penilaian dari sudut pandang atau sisi bagi perusahaan go public tersebut, pasar modal merupakan tempat bagi perusahaan untuk menawarkan atau menjual efek-efek yang dimiliki sebagai cara bagi perusahaan untuk memperoleh dana melalui dana yang diinvestasikan oleh para investor. Hal tersebut dapat dimanfaatkan bagi perusahaan untuk kegiatan operasionalnya agar tetap berkembang dan berlanjut. Investor yang telah menanamkan dananya pada suatu perusahaan berharap akan mendapatkan return berupa dividen yang akan dibagikan, karena dalam melakukan investasi para investor selalu mengharapkan akan mendapat return (pengembalian) yang besar dari risiko yang ditanamkan dalam bentuk saham tersebut. Return (pengembalian) yang diharapkan investor dapat dinilai dari capital gain (selisih dari harga saham yang dijual dengan harga saham yang dibeli) atau melalui pembagian dividen. Besarnya dividen yang dibagikan ditentukan oleh kebijakan perusahaan. Tetapi dalam pembagian ini terdapat pertentangan antara investor sebagai pihak yang memberikan atau menyalurkan dana kepada perusahaan dalam bentuk saham dengan manajemen perusahaan sebagai pihak yang mengelolah dan menjalankan operasional perusahaan secara keseluruhan. Manajemen perusahaan menginginkan dividen yang dibagikan pada investor nilainya tidak terlalu besar sehingga porsi laba ditahan tidak terlalu kecil saat dividen dibagikan. Pihak investor menginginkan hal yang berbeda, investor menginginkan pembagian dividen yang besar. Hal inilah yang menimbulkan 7 pertimbangan bagi manajemen perusahan dalam menentukan kebijakan berkaitan dengan pembagikan dividen pada investor. Disisi lain manajemen perusahaan ingin perusahaan yang dikelola tetap berlangsung dan mengalami pertumbuhan tetapi manajemen perusahan juga harus memberikan hak pada para investor dengan membagikan dividen. Dividen adalah keuntungan yang berhak diterima oleh para investor atau pemegang saham atas pembelian saham suatu perusahaan yang dimilikinya dan harus dibayarkan oleh perusahaan. Para investor berharap mendapat dividen yang menjadi tingkat pengembaliannya dalam melakukan investasi dengan cara menanamkan dananya pada perusahaan yang telah terdaftar dalam perusahaan go public karena investor lebih menyukai dividen yang nilainya lebih pasti dibanding capital gain. Yuniningsih (dalam Anisah, 2014) menyatakan kebijakan dividen adalah kebijakan yang berkaitan dengan pembayaran dividen oleh perusahaan, berupa penentuan besarnya pembayaran dividen dan besarnya laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan. Kebijakan dividen sangat berpengaruh bagi manajemen perusahaan terutama bagi manajer keuangan yang akan dihadapkan pada keputusan penggunaan keuntungan yang diperoleh akan dibagikan dalam bentuk dividen atau ditahan untuk keperluan tambahan investasi atau kombinasi keduanya. Jika suatu dividend payout ratio (DPR) yang dibagikan pada investor semakin tinggi maka investor akan semakin mendapat keuntungan tetapi laba ditahan perusahaan semakin kecil, karena dividen tersebut akan mengurangi laba ditahan, sehingga manajemen perusahaan harus bisa membuat keputusan yang tepat agar 8 semua pihak merasa terpenuhi hak dan kewajiban masing-masing. Menurut penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Hermuningsih (2007) cash potition, growth, firm size, debt to equity ratio (DER), profitability, holding terhadap DPR yang dilakukan pada 96 perusahaan di Bursa Efek Jakarta hingga 2006 ternyata yang berpengaruh hanya firm size dan debt to equity ratio. Sedangkan menurut Merrieta dan Sampurno (2013) menyatakan bahwa variabel cash ratio, return on asset, growth, size dan debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio dengan 29 perusahaan dari tahun 2008 sampai 2011 sebagai sampel pada perusahaan go publicyang berpengaruh secara signifikan hanya return on asset, size dan debt to equity ratio yang masing-masing menunjukkan arah positif sedangkan cash ratio dengan arah positif dan growth dengan arah negatif tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Dalam penelitian lain yang dilakukan Rosdini (2009) pada perusahaan manufaktur tertentu dari tahun 2000 sampai 2002 pengaruh free cash flow terhadap dividend payout ratio, free cash flow berpengaruh dalam dividend payout ratio. Profitabilitas, leverage, liqudity, growth and firm size berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio tetapi dalam setiap variabel hanya variabel profitabilitas dengan arah positif dan firm size dengan arah negatif yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio untuk variabel leverage dan liquidity dengan arah negatif, corporate growth arah positif tidak berpengaruh. Penelitian dilakukan pada 22 perusahaan manufaktur sebagai sampel dari tahun 2008-2010 (Hardiatmo dan Daljono, 2013). Rahayuningtyas et al. (2014) pengaruh rasiorasio keuangan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan yang listing di BEI memberikan hasil bahwa seluruh rasio keuangan berpengaruh terhadap 9 dividend payout ratio tetapi secara per variabel hanya price earning ratio yang berpengaruh. Dalam hal ini peneliti akan menguji variabel-variabel yang mempengaruhi kebijakan dividen dengan menggunakan sampel, tahun yang digunakan, serta variabel yang digunakan berbeda dari penelitian sebelumnya. Jika pada penelitian sebelumnya ada yang menggunakan sampel penelitian pada seluruh perusahaan manufaktur, perusahaan otomotif, serta perusahaan finance maka penelitian ini dilakukan pada perusahaan consumer goods tahun 2012-2013 agar berbeda dari beberapa penelitian sebelumnya. Rasio keuangan perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan Return on Equity (ROE), leverage yang akan diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER), rasio nilai pasar diukur dengan Price to Earning Ratio (PER), serta pembagian dividen yang akan diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR). 1.2 Rumusan Masalah Berdasar ulasan dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yang akan dijadikan bahan penilitian, yaitu:“Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap kebijakan pembagian dividen pada investor?” 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini, yaitu: “Untuk menguji pengaruh kinerja keuangan terhadap kebijakan pembagian dividen pada investor.” 10 1.4 Manfaat Penelitian 1. Kontribusi Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi pada penelitian yang akan datang serta memberikan perbaikan pada penelitian selanjutnya mengenai langkah yang harus ditempuh agar perusahaan yang mampu meningkatkan kinerjanya akan membagikan dividen pada investor sehingga bisa mengurangi konflik yang terjadi antara manajemen perusahaan dengan investor. 2. Kontribusi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi perusahaan agar perusahan selalu meningkatkan kinerjanya sehingga banyak investor yang tertarik. Selain itu perusahaan mampu membuat suatu kebijakan tepat yang sangat mempengaruhi minat para investor agar bersedia menanamkan saham pada perusahaannya, sehingga tidak terlalu mempengaruhi laba ditahan perusahaan yang akan digunakan untuk kegiatan operasionalnya, karena adanya pengurangan yang ditujukan dalam bentuk pembagian dividen untuk investor. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini hanya difokuskan pada perusahaan consumer goods dari tahun 2012-2013 dengan menilai kinerja keuangan perusahaannya serta pembagian dividennya. Berdasarkan laporan keuangan 2012-2013 yang telah dipublikasikan oleh perusahaan tersebut bisa menjadi media informasi yang digunakan untuk 11 menilai bagaimana kinerja keuangannya. Manfaat lain dari laporan tersebut bisa menjadi alat pertimbangan bagi para investor yang ingin membeli saham perusahaan sehingga investasi yang dilakukan investor sudah tepat, serta dapat memberikan return (pengembalian) berupa dividen yang akan dibagikan berdasar kebijakanperusahaan, karena investor akan berharap mendapatkan dividen dari risiko yang diambilnya.