PENGARUH FAKTOR PENDIDIKAN, FAKTOR KELUARGA DAN

advertisement
PENGARUH FAKTOR PENDIDIKAN,
FAKTOR KELUARGA DAN FAKTOR
LINGKUNGAN TERHADAP MINAT
BERWIRAUSAHA MAHASISWA
BINUS UNIVERSITY
( Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen, Peminatan
Kewirausahaan Angkatan 2015 )
Mohamad Iqbal Darpito
Hendry Hartono
[email protected]
Abstract
The purpose of this study was to determine the influence of educational factors, family factors and
environmental factors simultaneously affecting BINUS University student interest in entrepreneurship.
The analytical method used is quantitative with associative approach. Time horizon of this study is the
cross-sectional data collection only once. Scale measurement data using a Likert scale (ordinal data),
which will then be converted into interval data with the help of MSI. The result is a family factor is the
strongest factor affecting student interest in entrepreneurship BINUS University. From the results of
the study explained that BINUS Universdity still advised to take into account the educational and
environmental factors due to two factors stretcher was also found to significantly affect student
interest in entrepreneurship BINUS University.. (MID)
Family Factor, Environmental Factor,
Entrepreneurial Intention
Key Words : Educational Factor,
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh faktor pendidikan, faktor keluarga dan faktor
lingkungan secara serentak mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa BINUS University. Metode
analisis yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Time horizon dari penelitian
ini adalah Cross-Sectional yakni pengambilan data hanya sekali saja. Skala pengukuran data
menggunakan skala likert (data ordinal), yang kemudian akan diubah menjadi data interval dengan
bantuan MSI. Hasil yang didapat adalah faktor keluarga merupakan faktor terkuat yang
mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa BINUS University. Dari hasil penelitian menjelaskan
bahwa BINUS University tetap disarankan untuk memperhatikan faktor pendidikan dan faktor
lingkungan karena kedua faktor terebut juga ditemukan secara signifikan mempengaruhi minat
berwirausaha mahasiswa BINUS University. (MID)
Kata Kunci : Faktor Pendidikan, Faktor Keluarga, Faktor Lingkungan, Minat,Berwirausaha
1
PENDAHULUAN
Wirausaha (entrepreneur) yaitu sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang kreatif,
inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang ada. Sosok wirausaha sangat dibutuhkan oleh
negara, dinanti oleh setiap instansi, dan diperlukan oleh setiap perusahaan. Pendidikan merupakan
cara paling tepat untuk menciptakan manusia yang cerdas, berkualitas, tangguh, berkompetensi,
kreatif, inovatif, bertanggung jawab, serta mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tapi
pada saat ini di Indonesia orang yang berpendidikan tinggi belum tentu mendapatkan pekerjaan yang
layak atau bahkan menganggur. BPS mencatat, Jumlah penganggur, pada Februari 2013 mengalami
penurunan sekitar 70 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2012 lalu, atau turun
sekitar 440 ribu orang jika dibandingkan Februari tahun lalu. Turunnya angka pengangguran, serta
meningkatnya jumlah tenaga kerja tersebut telah meningkatkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) sebesar 0,45 persen selama periode satu tahun. Sebelumnya. Kepala Badan Pusat Statistik,
Rusman Heriawan menyampaikan, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2013 mencapai
121,19 juta orang. Angka tersebut berarti ada peningkatan jumlah pekerja sebanyak 3,14 juta orang
jika dibandingkan angkatan kerja Agustus 2012 yang hanya sebesar 118,05 orang. Meningkatnya
jumlah angkatan kerja tersebut tentu saja merupakan kabar gembira karena mengindikasikan adanya
penurunan jumlah pengangguran di Indonesia. Berdasarkan data resmi yang diterbitkan Badan Pusat
Statistik (BPS) pada Agustus 2013 yang lalu, menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja pada
Agustus 2013 berjumlah 118,19 juta orang. Data BPS ini juga mengindikasikan bahwa jumlah
pengangguran pada Agustus 2013 mencapai 7,39 juta orang. Berikut ini data yang tercatat oleh BPS,
pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada tahun 2013
Minat berwirausaha bisa terjadi karena beberapa faktor, dimana menurut penelitian yang dijalankan
oleh Richard Denanyoh, Kwabena Adjei, dan Gabriel Effah Nyemekye terdapat 3 faktor yang mampu
memengaruhi minat berwirausaha meliputi : Faktor pertama adalah faktor pendidikan. Yang termasuk
dalam faktor pendidikan adalah pengetahuan yang memadai tentang berwirausaha dapat membuat
seseorang untuk mengambangkan usahanya dan inspirasi diperlukan sebelum memulai usaha. Kreatif
dan inovatif menjadi kunci penting dalam berwirausaha. Dibutuhkan mentor yang tepat sebelum
berwirausaha agar dapat memulai dan mengembangkan usaha dan meminimalisir resiko kerugian.
Faktor keluarga menjadi faktor kedua karena keluarga memegang peranan penting dalam proses
kehidupan seseorang. Dukungan moral dari keluarga, kerabat dan teman mempengaruhi seseorang
untuk berwirausaha.Dan dukungan moneter perlu diberikan oleh keluarga dan kerabat kepada orang
yang ingin berwirausaha. Faktor terakhir adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan adalah inisiatif
pemerintah untuk membantu kewirausahaan nasional.Memberi fasilitas kredit kepada mereka yang
ingin berwirausaha dan membuat kebijakan agar dapat memudahkan wirausaha dan menuju kepada
Indonesia mandiri dengan melahirkan banyak pengusaha.
Dalam penelitian ini, objek akan diarahkan pada BINUS University. Universitas Bina Nusantara pada
awalnya berasal dari sebuah institusi pelatihan komputer Modern Computer Course yang didirikan
pada 21 Oktober 1974. Seiring dengan perkembangan, Modern Computer Course kemudian
berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) pada 1 Juli 1981. Akademi ini menawarkan
pendidikan manajemen informatika dan teknik informatika.Tiga tahun kemudian pada 13
Juli 1984 ATK mendapatkan status terdaftar dan berubah menjadi AMIK Jakarta. Pada 1 Juli 1985,
AMIK membuka kursus di bidang komputerisasi akuntansi. AMIK mulai menggunakan nama Bina
Nusantara pada 21 September 1985.
AMIK mendapatkan penghargaan akademi komputer terbaik dari Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan pada 17 Maret 1986. AMIK Bina Nusantara kemudian membentuk STMIK (Sekolah
Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer) Bina Nusantara pada 1 Juli1986. Institusi ini
kemudian menawarkan program studi sarjana (S1) di bidang manajemen informatika dan teknik
informatika. Pada 9 November 1987 AMIK Bina Nusantara bergabung dengan STMIK Bina
Nusantara membentuk satu institusi pendidikan yang menawarkan program studi diploma (D3) dan
strata 1 (S1). STMIK Bina Nusantara memperoleh status disamakan untuk semua program studi
pada 18
Maret 1992.
STMIK
Bina
Nusantara
kemudian
membuka
program
studi pascasarjana manajemen sistem informasi pertama di Indonesia pada 10 Mei 1993. Universitas
Bina Nusantara kemudian didirikan pada 8 Agustus 1996.STMIK Bina Nusantara kemudian
bergabung dengan Universitas Bina Nusantara pada 20 Desember 1998. Saat ini, Universitas Bina
Nusantara memiliki program pendidikan: Sekolah Sistem Informasi, Sekolah Teknik Informatika,
Fakultas Teknik, Sekolah Bisnis dan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Sekolah
Desain, Fakultas Humaniora, Magister Teknik Informatika, Magister Manajemen Sistem Informasi,
Magister Manajemen (Sekolah Bisnis), dan Doktor Riset Manajemen. Pada 23 Oktober 2014,
2
Universitas Binus meluncurkan kampus terbarunya dengan mengadakan grand launching Binus
University di Alam Sutera, Serpong, Tangerang. Kampus baru ini berupa gedung 22 lantai dan
menerapkan konsep green campus, bangunan yang ramah lingkungan dengan pemakaian fasilitasfasilitas hemat energi. Kampus seluas 25 ribu meter persegi tersebut didesain oleh arsitek Indonesia,
yaitu Budiman. Kampus Alam Sutera memiliki empat program studi utama. Keempatnya
adalah computer science, school of design, school business and management, serta information
system. Seiring berjalannya waktu, Binus University telah menjadi salah satu universitas pilihan bagi
para siswa/i Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) untuk melanjutkan pendidikan perguruan
tinggi. Jumlah mahasiswa Binus University setiap tahunnya berjumlah sekitar 20.000 mahasiswa, baik
yang berasal dari Jakarta maupun luar Jakarta.
Menjadi mahasiswa yang berkuliah di luar daerah, tempat tinggal atau yang biasa disebut rumah kost
merupakan kebutuhan yang sangat penting. Setiap mahasiswa menginginkan rumah kost yang nyaman
dan dapat digunakan hingga menyelesaikan masa perkuliahan, bahkan hingga masa kerja. Berikut ini
merupakan data perbandingan jumlah mahasiswa Binus University, baik dari Jakarta dan luar Jakarta
selama empat tahun ajaran terakhir. Fenomena yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah dimana
target mahasiswa yang lulus jd entrepreneur adalah 2/3, tapi kenyataannya belum. Padahal mata
kuliah entrepreneur sudah diterapkan.Itu mengapa penelitian ini dilakukan di BINUS University.
Melihat dari fenomena tersebut, penting untuk dianalisis faktor-faktor lain di luar mata kuliah yang
saat ini sudah diterapkan dan sesuai dengan faktor-faktor yang dijabarkan oleh Richard Denanyoh,
Kwabena Adjei, dan Gabriel Effah Nyemekye, maka indikasi-indikasi pada tiap faktor pun diuraikan.
Faktor pertama meliputi faktor keluarga dimana mahasiswa merupakan individu yang secara tidak
langsung sudah tidak terlalu terkontrol dalam pengawasan orang tua, oleh karena itu dukungan moral
dan moneter dari orang tua dan keluarga sangat penting agar tiap mahasiswa memiliki sikap dan
perilaku yang baik agar bisa mencari peluang untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan tidak
menjadi pengangguran. Ini bisa dilihat dari banyaknya mahasiswa Binus yang masih kost di daerah
sekitar Binus yang menandakan bahwa mayoritas mahasiswa Binus berada jauh dari keluarga.
Menurut survey yang dilakukan oleh penulis terdapat 43 kosan dan kontrakan yang ditinggali oleh
mahasiswa Binus. Sekitar 5 dari 10 mahasiswa Binus jurusan entrepreneur menetap di kosan dan jauh
dari keluarga. Faktor kedua, yaitu faktor pendidikan.Dalam hal ini, latar belakang mahasiswa yang
berbeda-beda yang mana berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk menjadi entrepreneur.
Mahasiswa berasal dari SMA swasta dan negeri yang mempunyai standar berbeda, serta SMK yang
punya kompetensi yang berbeda pula. Skill dan pengetahuan tentang entrepreneur masih dirasa kurang
bagi sebagian mahasiswa. Binus harusnya mengembangkan lebih mendalam personality mahasiswa
untuk menjadi entrepreneur. Mahasiswa yang malu dan masih belum mengeksplor kemampuannya
dalam wirausaha harus dilihat potensinya agar menarik minat mahasiswa dan membuka jalan untuk
menjadi entrepreneur. Faktor terakhir adalah faktor lingkungan. Dari hasil survey yang dilakukan
penulis, mayoritas dari mahasiwa hanya ikut-ikutan dengan temannya dan tidak mencoba sesuatu
yang baru walaupun terdapat beberapa mahasiswa yang memilih menjadi diri sendiri menentukan
masa depan mereka. Banyak juga mahasiswa yang menghabiskan waktu dan biaya di tempat hiburan.
Kebiasaan dimanjakan oleh keluarga yang membuat mahasiswa agaknya sulit untuk mandiri dan
menjadi entrepreneur. Seharusnya BINUS University lebih intens dalam mengajarkan pelajaran
wirausaha dan menyediakan modal bagi mahasiswa yang benar-benar ingin berwirausaha. Serta
membuat kebijakan untuk mahasiswa yang ingin berwirausaha dan mengembangkan usahanya kelak
di kemudian hari. Dari uraian di atas, maka penelitian ini akan dijalankan untuk mengetahui pengaruh
dari masing-masing faktor di atas terhadap minat mahasiswa BINUS University untuk menjadi
seorang wirausaha dan selanjutnya penelitian ini akan dijalankan dengan judul: “Pengaruh Faktor
Pendidikan, Faktor Keluarga dan Faktor Lingkungan terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa BINUS University (Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan
Manajemen, Peminatan Kewirausahaan angkatan 2015)”
Formulasi Masalah
Formulasi masalah dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Apakah faktor pendidikan memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS
University?
2. Apakah faktor keluarga memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS
University
3. Apakah faktor lingkungan memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS
University?
3
4.
Apakah faktor pendidikan, faktor keluarga, dan faktor lingkungan secara serentak memiliki
pengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS University?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini melihat dari rumusan masalah dan ruang lingkup yang telah dipaparkan di
atas adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh faktor pendidikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS
University
2. Untuk mengetahui pengaruh faktor keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS
University
3. Untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS
University
4. Untuk mengetahui pengaruh faktor pendidikan, faktor keluarga, dan faktor lingkungan secara
serentak berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS University
Metode Penulisan / Perancangan
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Pola desain
penelitian dalam setiap disiplin ilmu memiliki kekhasan masing-masing, namun prinsip-prinsip
umumnya memiliki banyak kesamaan. Desain penelitian memberikan gambaran tentang prosedur
untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan untuk menjawab seluruh pertanyaan
penelitian Menurut Sugiyono (2012:3), metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jadi, di dalam aktivitas penelitian dapat
digunakan beberapa metode serta cara yang secara realistis untuk memperoleh seluruh data dan
informasi yang digunakan untuk melengkapi dan menyelesaikan seruruh kebutuhan didalam penelitian
yang sedang dilakukan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian asosiatif.
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih ( Sugiyono, 2008: 5). Horizon waktu penelitian adalah cross-sectional, penelitian
cross-sectional merupakan penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan pada suatu titik waktu
tertentu (Hermawan, 2005: 19). Dimana data dari masing-masing responden hanya sekali
dikumpulkan untuk menjawab penelitian. Berikut adalah Tabel desain penelitian:
Tabel Desain Penelitian
Tujuan
Jenis
Metode
Unit
Time
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Analisis
Horison
T-1
asosiatif
Survei
Individu mahasiswa Cross Sectional
SOBM
T-2
asosiatif
Survei
Individu mahasiswa Cross Sectional
SOBM
T-3
asosiatif
Survei
Individu mahasiswa
Cross Sectional
SOBM
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel Operasionalisasi Variabel
Variabel
Dimensi
Indikator
Pendidikan
Teaching and Learning
1.Pendidikan
(X1)
kewirausahaan di kalangan
perguruan tinggi, terutama
sekolah
bisnis,
harus
diintensifkan
2. Program pendidikan
kewirausahaan membantu
siswa untuk mendapatkan
semua pemahaman bisnis
dan
mengajarkan
keterampilan
dan
kompetensi
tentang
kewirausahaan
Adequate Knowledge
1.Pengetahuan
kewirausahaan berkaitan
Skala
Likert
Likert
4
Inspiration
Keluarga, Kerabat dan
Teman
(X2)
Encouragement
Moral
Monetary
Lingkungan/Pemerintah
(X3)
Government Initiative
Credit Facilities
Policies Interventions
Minat menjadi entrepreneur
(Y)
dengan berapa banyak
siswa dapat menyerap
pengetahuan
kewirausahaan dari dalam
atau luar kampus
2.
Pengetahuan
yang
memadai
1.Lingkungan pendidikan
mempengaruhi kreativitas
siswa
2. Siswa dengan nilai
kreativitas individu yang
tinggi cenderung berasal
dari
keluarga
yang
mengajarkan kreativitas
1. Dukungan bisa berupa
moral
2. Keluarga dan temanteman bisa memberi
dukungan doa dan
finansial
1.Keluarga
memberikan
dukungan moral kepada
mahasiswa sebelum dan
ketika proses menjalani
wisuda
2.
Dukungan
moral
diberikan oleh sahabat dan
kerabat
3.
Keluarga
berperan
penting
dalam
proses
berwirausaha dan keluarga,
serta
kerabat
sebisa
mungkin selalu ada ketika
mahasiswa
menjalani
wirausaha
1. Keluarga memberi dana
memulai usaha
1.Pembaharuan kurikulum
pendidikan kewirausahaan
2.
Membuat
sentra
pelatihan dan pendidikan
kewirausahaan
1. Pengembangan Kredit
Usaha Rakyat (KUR)
1. Membuat akselerasi
bisnis
2. Pemberian subsidi
1. Prestis sosial
Likert
Likert
Likert
Likert
Likert
Likert
Likert
Likert
2. Tantangan pribadi
3. Menjadi bos
4. Inovasi
5. . Fleksibilitas
5
Hasil dan Pembahasan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor pendidikan, faktor keluarga, dan faktor
lingkungan dapat mempengaruhi tingkat minat berwirausahaan dan selanjutnya implikasi secara lebih
detil dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Faktor pendidikan
Faktor Pendidikan terbukti secara signifikansi dapat mempengaruhi minat berwirausaha. Jadi
saat faktor pendidikan semakin meningkat, maka minat berwirausaha juga akan meningkat.
Begitu juga sebaliknya, jika faktor pendidikan menurun, maka minat berwirausaha juga akan
menurun. Maka dari itu untuk meningkatkan minat berwirausaha pada mahasiswa, Universitas
Bina Nusantara dapat mengevaluasi hasil rata-rata jawaban responden dalam menjawab
pertanyaan mengenai faktor pendidikan, dengan melihat indikator terendahnya. Indikator
terendah yang ditemukan adalah indikator ketiga, yaitu “Pengetahuan kewirausahaan berkaitan
dengan berapa banyak siswa dapat menyerap pengetahuan kewirausahaan dari dalam atau luar
kampus”, sebesar 3.23. Universitas Bina Nusantara disarankan untuk memberikan penyamaan
materi pembelajaran dan memberikan penyemerataan standar ilmu antar sesama pengajar
sehingga nantinya kualitas BINUS akan merata dengan pengajar dan dengan adanya kesamaan
kualitas pengajar akan membuat jumlah mahasiswa yang menerap pengetahuan kewirausahaan
semakin banyak.
2.
Faktor keluarga
Faktor keluarga juga terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat
berwirausaha, dimana semakin meningkat tingat faktor keluarga, maka tingkat minat
berwirausaha juga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya, semakin menurun tingkat faktor
keluarga, maka minat berwirausaha juga akan semakin menurun. Maka dari itu untuk
meningkatkan minat berwirausaha pada mahasiswa, Universitas Bina Nusantara dapat
mengevaluasi hasil rata-rata jawaban responden dalam menjawab pertanyaan mengenai faktor
keluarga, dengan melihat indikator terendahnya. Indikator terendah yang ditemukan adalah
indikator keenam, yaitu “Keluarga memberi dana atau modal untuk memulai usaha”, sebesar
3.08. Universitas Bina Nusantara disarankan untuk memberikan pembelajaran mengenai cara
berwirausaha dengan dana yang minim seperti cara membuka usaha jasa, dan mendukung
mahasiswa-mahasiswa berprestasi yang memiliki kemampuan berwirausaha terutama
dukungan dalam bentuk finansial.
3.
Faktor Lingkungan
Terakhir, faktor lingkungan juga terbukti secara signifikan mempengaruhi minat berwirausaha.
Jadi setiap kali tingkat faktor lingkungan menurun, maka tingkat minat berwirausaha juga akan
menurun. Sebaliknya, jika tingkat faktor lingkungan meningkat, maka minat berwirausaha juga
akan meningkat. Maka dari itu untuk meningkatkan minat berwirausaha pada mahasiswa,
Universitas Bina Nusantara dapat mengevaluasi hasil rata-rata jawaban responden dalam
menjawab pertanyaan mengenai faktor lingkungan, dengan melihat indikator terendahnya.
Indikator terendah yang ditemukan adalah indikator pertama, yaitu “Pembaharuan kurikulum
pendidikan kewirausahaan untuk universitas dan sekolah bisnis” sebesar 3.22. Universitas Bina
Nusantara disarankan untuk membuat pembaharuan kurikulum terutama kurikulum pada
peminatan entrepreneurship, memberikan inovasi-inovasi dalam pembelajaran, memberikan
mata kuliah magang dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu agar nantinya skill
entrepreneurship dari mahasiswa BINUS University dapat meningkat sehingga akan
meningkatkan minat berwirausaha.
Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat dibahas hal-hal sebagai berikut:
1.
Faktor pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat berwirausaha
dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.358, dengan bentuk hubungan kuat dan searah
(0.777). Artinya setiap faktor pendidikan meningkat, maka minat berwirausaha juga akan
meningkat.
2.
Faktor keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat berwirausaha
dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.383, dengan bentuk hubungan kuat dan searah
(0.771). Artinya setiap faktor keluarga meningkat, maka minat berwirausaha juga akan
meningkat.
6
3.
Faktor lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat berwirausaha
dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.155, dengan bentuk hubungan kuat dan searah
(0.738). Artinya setiap faktor lingkungan meningkat, maka minat berwirausaha juga akan
meningkat.
4.
Faktor pendidikan, faktor keluarga, dan faktor lingkungan secara serentak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap minat berwirausaha, dimana besar pengaruh nya sebesar 0.696 dan
masih terdapat 0.304 faktor yang turut mempengaruhi minat berwirausaha di luar penelitian ini,
dimana contoh faktor lain tersebut seperti tingkat faktor psikologis dan permodalan.
Ditemukan persamaan regresi dalam penelitian ini yaitu:
5.
6.
7.
8.
9.
Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu:
Nilai constant sebesar 0.323, yang berarti nilai minat berwirausaha saat nilai
faktor
pendidikan, faktor keluarga, dan faktor lingkungan = 0 adalah 0.323.
Saat faktor pendidikan (X1) naik satu satuan, maka minat berwirausaha (Y)
akan
naik
sebesar 0.358. Begitujuga sebaliknya, saat faktor pendidikan (X1) turun satu satuan,
maka minat berwirausaha (Y) akan turun sebesar 0.358 (dengan
asumsi
nilai
variabel
independen lain bernilai tetap).
Saat faktor keluarga (X2) naik satu satuan, maka minat berwirausaha (Y) akan
naik sebesar
0.383. Begitujuga sebaliknya, saat faktor keluarga (X2) turun satu satuan, maka minat
berwirausaha (Y) akan turun sebesar 0.383 (dengan asumsi nilai variabel independen lain
bernilai tetap).
Saat faktor lingkungan (X3) naik satu satuan, maka minat berwirausaha (Y)
akan
naik
sebesar 0.155. Begitujuga sebaliknya, saat faktor lingkungan (X3) turun satu satuan,
maka minat berwirausaha (Y) akan turun sebesar 0.155 (dengan
asumsi
nilai
variabel
independen lain bernilai tetap).
Pengaruh Antar
Variabel
Faktor pendidikan
(X1) terhadap minat
berwirausaha
Faktor keluarga (X2)
terhadap minat
berwirausaha
Faktor lingkungan
(X3) terhadap minat
berwirausaha
Faktor pendidikan,
faktor keluarga, dan
faktor lingkungan
terhadap minat
berwirausaha
Tabel Hasil Penelitian
Bentuk
Signifikansi
Besar Pengaruh
Hubungan
Pengaruh
0.323
kuat dan
searah
Signifikan
0.383
kuat dan
searah
Signifikan
0.155
kuat dan
searah
Signifikan
0.696
-
Signifikan
Besar Pengaruh
Faktor Luar
0.304
(meliputi faktor
psikologis dan
permodalan)
Sumber: pengolahan data, 2015
Simpulan dan Saran
Simpulan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1.
Faktor pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat berwirausaha
dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.358, dengan bentuk hubungan kuat dan searah
(0.777). Artinya setiap faktor pendidikan meningkat, maka minat berwirausaha juga akan
meningkat.
2.
Faktor keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat berwirausaha
dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.383, dengan bentuk hubungan kuat dan searah
(0.771). Artinya setiap faktor keluarga meningkat, maka minat berwirausaha juga akan
meningkat.
7
3.
Faktor lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat berwirausaha
dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.155, dengan bentuk hubungan kuat dan searah
(0.738). Artinya setiap faktor lingkungan meningkat, maka minat berwirausaha juga akan
meningkat.
4.
Faktor pendidikan, faktor keluarga, dan faktor lingkungan secara serentak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap minat berwirausaha, dimana besar pengaruh nya sebesar 0.696 dan
masih terdapat 0.304 faktor yang turut mempengaruhi minat berwirausaha di luar penelitian ini,
dimana contoh faktor lain tersebut seperti tingkat faktor psikologis dan permodalan.
Saran
Saran yang dapat diberikan kepada pihak BINUS University adalah sebagai berikut:
1.
Dari faktor pendidikan, ditemukan bahwa indikator terendah yang ditemukan adalah indikator
ketiga, yaitu pengetahuan kewirausahaan berkaitan dengan berapa banyak siswa dapat
menyerap pengetahuan kewirausahaan dari dalam atau luar kampus sebesar 3.23. Universitas
Bina Nusantara disarankan untuk memberikan penyamaan materi pembelajaran dan
memberikan penyemerataan standar ilmu antar sesama pengajar sehingga nantinya kualitas
Universitas Bina Nusantara akan merata dengan pengajar dan dengan adanya kesamaan
kualitas pengajar akan membuat jumlah mahasiswa yang menerap pengetahuan kewirausahaan
semakin banyak.
2.
Dari faktor keluarga, ditemukan bahwa indikator terendah yang ditemukan adalah indikator
keenam, yaitu keluarga memberi dana atau modal untuk memulai usaha sebesar 3.08.
Universitas Bina Nusantara disarankan untuk memberikan pembelajaran mengenai cara
berwirausaha dengan dana yang minim seperti cara membuka usaha jasa, dan mendukung
mahasiswa-mahasiswa berprestasi yang memiliki kemampuan berwirausaha terutama
dukungan dalam bentuk finansial.
3.
Dari faktor lingkungan, ditemukan bahwa indikator terendah yang ditemukan adalah indikator
pertama, yaitu pembaharuan kurikulum pendidikan kewirausahaan untuk universitas dan
sekolah bisnis sebesar 3.22. Universitas Bina Nusantara disarankan untuk membuat
pembaharuan kurikulum terutama kurikulum pada peminatan entrepreneurship, memberikan
inovasi-inovasi dalam pembelajaran, memberikan mata kuliah magang dengan pertimbanganpertimbangan tertentu agar nantinya skill entrepreneurship dari mahasiswa Universitas Bina
Nusantara dapat meningkat sehingga akan meningkatkan minat berwirausaha
4.
Secara keseluruhan, pihak Universitas Bina Nusantara disarankan untuk lebuh mengutamakan
faktor keluarga sebagai faktor yang memengaruhi minat berwirausaha karena dari hasil analisis
statistik ditemukan bahwa faktor keluarga merupakan faktor terkuat yang memengaruhi minat
berwirausaha. Namun, pihak Universitas Bina Nusantara tetap disarankan untuk memerhatikan
faktor pendidikan dan faktor lingkungan karena kedua faktor tersebut juga ditemukan secara
signifikan memengaruhi minat berwirausaha.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Alma, Buchari. (2007). Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta
A.M Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Atkinson, Rita L, dkk. (2011). Pengantar Psikologi: Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga
Basrowi. (2014). Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor:Ghalia Indonesia
Daft, Richard L. (2011). Era Baru Manajemen : Edisi kesembilan buku II. Jakarta: Salemba Empat
Hermawan, Asep. (2005). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia
Matthew H. Olson dan B.R. Hergenhahn. (2013). Pengantar Teori-teori Kepribadian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh. Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-17. Bandung:
Alfabeta.
8
Suryana. (2013). Kewirausahaan : Kiat dan Proses Menuju Kewirausahaan. Jakarta:
Empat
Triton PB. (2007). Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha. Yogyakarta:
Tugu Publisher
Salemba
JURNAL
Bhandari, Narendra C. (2006). Intention For Entrepreneurship Among Students In India. Journal
Entrepreneurship 15(2), pp: 169-171
Farzier Barbara and Linda S Niehm, (2008): “FCS Students' attitudes and intentions
toward
entrepreneurial careers”, Journal of Family and Consumer Sciences,
April 2008: 100,2,
Academic Research Library page 17. (15 Mei 2015)
Suhartini, Yati. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Mahasiswa
Dalam Berwirausaha (Studi Pada Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta).
AKMENIKA
UPN Vol 7, 2011, page 38-59
Widhari, Cokorda Istri Sri, dan I Ketut Suarta. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang
Memotivasi
Mahasiswa Berkeinginan menjadi Wirausaha. Jurnal Bisnis dan
Kewirausahaan
Vol.8.http://rohmadyuliantoro.files.wordpress.com/2012/09/jurnal-tsalis.pdf.
(23
April 2015)
RIWAYAT PENULIS
Mohamad Iqbal Darpito lahir di kota Jakarta pada 7 Maret 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1
di Universitas Bina Nusantara Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Peminatan Kewirausahaan pada
tahun 2015.
9
Download