PENGARUH FAKTOR PENDIDIKAN, FAKTOR KELUARGA DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA BINUS UNIVERSITY ( Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, Peminatan Kewirausahaan Angkatan 2015 ) Mohamad Iqbal Darpito Hendry Hartono [email protected] Abstract The purpose of this study was to determine the influence of educational factors, family factors and environmental factors simultaneously affecting BINUS University student interest in entrepreneurship. The analytical method used is quantitative with associative approach. Time horizon of this study is the cross-sectional data collection only once. Scale measurement data using a Likert scale (ordinal data), which will then be converted into interval data with the help of MSI. The result is a family factor is the strongest factor affecting student interest in entrepreneurship BINUS University. From the results of the study explained that BINUS Universdity still advised to take into account the educational and environmental factors due to two factors stretcher was also found to significantly affect student interest in entrepreneurship BINUS University.. (MID) Family Factor, Environmental Factor, Entrepreneurial Intention Key Words : Educational Factor, Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh faktor pendidikan, faktor keluarga dan faktor lingkungan secara serentak mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa BINUS University. Metode analisis yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Time horizon dari penelitian ini adalah Cross-Sectional yakni pengambilan data hanya sekali saja. Skala pengukuran data menggunakan skala likert (data ordinal), yang kemudian akan diubah menjadi data interval dengan bantuan MSI. Hasil yang didapat adalah faktor keluarga merupakan faktor terkuat yang mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa BINUS University. Dari hasil penelitian menjelaskan bahwa BINUS University tetap disarankan untuk memperhatikan faktor pendidikan dan faktor lingkungan karena kedua faktor terebut juga ditemukan secara signifikan mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa BINUS University. (MID) Kata Kunci : Faktor Pendidikan, Faktor Keluarga, Faktor Lingkungan, Minat,Berwirausaha 1 PENDAHULUAN Wirausaha (entrepreneur) yaitu sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang ada. Sosok wirausaha sangat dibutuhkan oleh negara, dinanti oleh setiap instansi, dan diperlukan oleh setiap perusahaan. Pendidikan merupakan cara paling tepat untuk menciptakan manusia yang cerdas, berkualitas, tangguh, berkompetensi, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, serta mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tapi pada saat ini di Indonesia orang yang berpendidikan tinggi belum tentu mendapatkan pekerjaan yang layak atau bahkan menganggur. BPS mencatat, Jumlah penganggur, pada Februari 2013 mengalami penurunan sekitar 70 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2012 lalu, atau turun sekitar 440 ribu orang jika dibandingkan Februari tahun lalu. Turunnya angka pengangguran, serta meningkatnya jumlah tenaga kerja tersebut telah meningkatkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 0,45 persen selama periode satu tahun. Sebelumnya. Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heriawan menyampaikan, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2013 mencapai 121,19 juta orang. Angka tersebut berarti ada peningkatan jumlah pekerja sebanyak 3,14 juta orang jika dibandingkan angkatan kerja Agustus 2012 yang hanya sebesar 118,05 orang. Meningkatnya jumlah angkatan kerja tersebut tentu saja merupakan kabar gembira karena mengindikasikan adanya penurunan jumlah pengangguran di Indonesia. Berdasarkan data resmi yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2013 yang lalu, menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja pada Agustus 2013 berjumlah 118,19 juta orang. Data BPS ini juga mengindikasikan bahwa jumlah pengangguran pada Agustus 2013 mencapai 7,39 juta orang. Berikut ini data yang tercatat oleh BPS, pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan pada tahun 2013 Minat berwirausaha bisa terjadi karena beberapa faktor, dimana menurut penelitian yang dijalankan oleh Richard Denanyoh, Kwabena Adjei, dan Gabriel Effah Nyemekye terdapat 3 faktor yang mampu memengaruhi minat berwirausaha meliputi : Faktor pertama adalah faktor pendidikan. Yang termasuk dalam faktor pendidikan adalah pengetahuan yang memadai tentang berwirausaha dapat membuat seseorang untuk mengambangkan usahanya dan inspirasi diperlukan sebelum memulai usaha. Kreatif dan inovatif menjadi kunci penting dalam berwirausaha. Dibutuhkan mentor yang tepat sebelum berwirausaha agar dapat memulai dan mengembangkan usaha dan meminimalisir resiko kerugian. Faktor keluarga menjadi faktor kedua karena keluarga memegang peranan penting dalam proses kehidupan seseorang. Dukungan moral dari keluarga, kerabat dan teman mempengaruhi seseorang untuk berwirausaha.Dan dukungan moneter perlu diberikan oleh keluarga dan kerabat kepada orang yang ingin berwirausaha. Faktor terakhir adalah faktor lingkungan. Faktor lingkungan adalah inisiatif pemerintah untuk membantu kewirausahaan nasional.Memberi fasilitas kredit kepada mereka yang ingin berwirausaha dan membuat kebijakan agar dapat memudahkan wirausaha dan menuju kepada Indonesia mandiri dengan melahirkan banyak pengusaha. Dalam penelitian ini, objek akan diarahkan pada BINUS University. Universitas Bina Nusantara pada awalnya berasal dari sebuah institusi pelatihan komputer Modern Computer Course yang didirikan pada 21 Oktober 1974. Seiring dengan perkembangan, Modern Computer Course kemudian berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) pada 1 Juli 1981. Akademi ini menawarkan pendidikan manajemen informatika dan teknik informatika.Tiga tahun kemudian pada 13 Juli 1984 ATK mendapatkan status terdaftar dan berubah menjadi AMIK Jakarta. Pada 1 Juli 1985, AMIK membuka kursus di bidang komputerisasi akuntansi. AMIK mulai menggunakan nama Bina Nusantara pada 21 September 1985. AMIK mendapatkan penghargaan akademi komputer terbaik dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 17 Maret 1986. AMIK Bina Nusantara kemudian membentuk STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer) Bina Nusantara pada 1 Juli1986. Institusi ini kemudian menawarkan program studi sarjana (S1) di bidang manajemen informatika dan teknik informatika. Pada 9 November 1987 AMIK Bina Nusantara bergabung dengan STMIK Bina Nusantara membentuk satu institusi pendidikan yang menawarkan program studi diploma (D3) dan strata 1 (S1). STMIK Bina Nusantara memperoleh status disamakan untuk semua program studi pada 18 Maret 1992. STMIK Bina Nusantara kemudian membuka program studi pascasarjana manajemen sistem informasi pertama di Indonesia pada 10 Mei 1993. Universitas Bina Nusantara kemudian didirikan pada 8 Agustus 1996.STMIK Bina Nusantara kemudian bergabung dengan Universitas Bina Nusantara pada 20 Desember 1998. Saat ini, Universitas Bina Nusantara memiliki program pendidikan: Sekolah Sistem Informasi, Sekolah Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Sekolah Bisnis dan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Sekolah Desain, Fakultas Humaniora, Magister Teknik Informatika, Magister Manajemen Sistem Informasi, Magister Manajemen (Sekolah Bisnis), dan Doktor Riset Manajemen. Pada 23 Oktober 2014, 2 Universitas Binus meluncurkan kampus terbarunya dengan mengadakan grand launching Binus University di Alam Sutera, Serpong, Tangerang. Kampus baru ini berupa gedung 22 lantai dan menerapkan konsep green campus, bangunan yang ramah lingkungan dengan pemakaian fasilitasfasilitas hemat energi. Kampus seluas 25 ribu meter persegi tersebut didesain oleh arsitek Indonesia, yaitu Budiman. Kampus Alam Sutera memiliki empat program studi utama. Keempatnya adalah computer science, school of design, school business and management, serta information system. Seiring berjalannya waktu, Binus University telah menjadi salah satu universitas pilihan bagi para siswa/i Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi. Jumlah mahasiswa Binus University setiap tahunnya berjumlah sekitar 20.000 mahasiswa, baik yang berasal dari Jakarta maupun luar Jakarta. Menjadi mahasiswa yang berkuliah di luar daerah, tempat tinggal atau yang biasa disebut rumah kost merupakan kebutuhan yang sangat penting. Setiap mahasiswa menginginkan rumah kost yang nyaman dan dapat digunakan hingga menyelesaikan masa perkuliahan, bahkan hingga masa kerja. Berikut ini merupakan data perbandingan jumlah mahasiswa Binus University, baik dari Jakarta dan luar Jakarta selama empat tahun ajaran terakhir. Fenomena yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah dimana target mahasiswa yang lulus jd entrepreneur adalah 2/3, tapi kenyataannya belum. Padahal mata kuliah entrepreneur sudah diterapkan.Itu mengapa penelitian ini dilakukan di BINUS University. Melihat dari fenomena tersebut, penting untuk dianalisis faktor-faktor lain di luar mata kuliah yang saat ini sudah diterapkan dan sesuai dengan faktor-faktor yang dijabarkan oleh Richard Denanyoh, Kwabena Adjei, dan Gabriel Effah Nyemekye, maka indikasi-indikasi pada tiap faktor pun diuraikan. Faktor pertama meliputi faktor keluarga dimana mahasiswa merupakan individu yang secara tidak langsung sudah tidak terlalu terkontrol dalam pengawasan orang tua, oleh karena itu dukungan moral dan moneter dari orang tua dan keluarga sangat penting agar tiap mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang baik agar bisa mencari peluang untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan tidak menjadi pengangguran. Ini bisa dilihat dari banyaknya mahasiswa Binus yang masih kost di daerah sekitar Binus yang menandakan bahwa mayoritas mahasiswa Binus berada jauh dari keluarga. Menurut survey yang dilakukan oleh penulis terdapat 43 kosan dan kontrakan yang ditinggali oleh mahasiswa Binus. Sekitar 5 dari 10 mahasiswa Binus jurusan entrepreneur menetap di kosan dan jauh dari keluarga. Faktor kedua, yaitu faktor pendidikan.Dalam hal ini, latar belakang mahasiswa yang berbeda-beda yang mana berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk menjadi entrepreneur. Mahasiswa berasal dari SMA swasta dan negeri yang mempunyai standar berbeda, serta SMK yang punya kompetensi yang berbeda pula. Skill dan pengetahuan tentang entrepreneur masih dirasa kurang bagi sebagian mahasiswa. Binus harusnya mengembangkan lebih mendalam personality mahasiswa untuk menjadi entrepreneur. Mahasiswa yang malu dan masih belum mengeksplor kemampuannya dalam wirausaha harus dilihat potensinya agar menarik minat mahasiswa dan membuka jalan untuk menjadi entrepreneur. Faktor terakhir adalah faktor lingkungan. Dari hasil survey yang dilakukan penulis, mayoritas dari mahasiwa hanya ikut-ikutan dengan temannya dan tidak mencoba sesuatu yang baru walaupun terdapat beberapa mahasiswa yang memilih menjadi diri sendiri menentukan masa depan mereka. Banyak juga mahasiswa yang menghabiskan waktu dan biaya di tempat hiburan. Kebiasaan dimanjakan oleh keluarga yang membuat mahasiswa agaknya sulit untuk mandiri dan menjadi entrepreneur. Seharusnya BINUS University lebih intens dalam mengajarkan pelajaran wirausaha dan menyediakan modal bagi mahasiswa yang benar-benar ingin berwirausaha. Serta membuat kebijakan untuk mahasiswa yang ingin berwirausaha dan mengembangkan usahanya kelak di kemudian hari. Dari uraian di atas, maka penelitian ini akan dijalankan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing faktor di atas terhadap minat mahasiswa BINUS University untuk menjadi seorang wirausaha dan selanjutnya penelitian ini akan dijalankan dengan judul: “Pengaruh Faktor Pendidikan, Faktor Keluarga dan Faktor Lingkungan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa BINUS University (Studi Kasus : Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, Peminatan Kewirausahaan angkatan 2015)” Formulasi Masalah Formulasi masalah dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Apakah faktor pendidikan memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS University? 2. Apakah faktor keluarga memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS University 3. Apakah faktor lingkungan memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS University? 3 4. Apakah faktor pendidikan, faktor keluarga, dan faktor lingkungan secara serentak memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS University? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini melihat dari rumusan masalah dan ruang lingkup yang telah dipaparkan di atas adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh faktor pendidikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS University 2. Untuk mengetahui pengaruh faktor keluarga terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS University 3. Untuk mengetahui pengaruh faktor lingkungan terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS University 4. Untuk mengetahui pengaruh faktor pendidikan, faktor keluarga, dan faktor lingkungan secara serentak berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa BINUS University Metode Penulisan / Perancangan Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Pola desain penelitian dalam setiap disiplin ilmu memiliki kekhasan masing-masing, namun prinsip-prinsip umumnya memiliki banyak kesamaan. Desain penelitian memberikan gambaran tentang prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan untuk menjawab seluruh pertanyaan penelitian Menurut Sugiyono (2012:3), metode penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jadi, di dalam aktivitas penelitian dapat digunakan beberapa metode serta cara yang secara realistis untuk memperoleh seluruh data dan informasi yang digunakan untuk melengkapi dan menyelesaikan seruruh kebutuhan didalam penelitian yang sedang dilakukan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih ( Sugiyono, 2008: 5). Horizon waktu penelitian adalah cross-sectional, penelitian cross-sectional merupakan penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan pada suatu titik waktu tertentu (Hermawan, 2005: 19). Dimana data dari masing-masing responden hanya sekali dikumpulkan untuk menjawab penelitian. Berikut adalah Tabel desain penelitian: Tabel Desain Penelitian Tujuan Jenis Metode Unit Time Penelitian Penelitian Penelitian Analisis Horison T-1 asosiatif Survei Individu mahasiswa Cross Sectional SOBM T-2 asosiatif Survei Individu mahasiswa Cross Sectional SOBM T-3 asosiatif Survei Individu mahasiswa Cross Sectional SOBM Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Pendidikan Teaching and Learning 1.Pendidikan (X1) kewirausahaan di kalangan perguruan tinggi, terutama sekolah bisnis, harus diintensifkan 2. Program pendidikan kewirausahaan membantu siswa untuk mendapatkan semua pemahaman bisnis dan mengajarkan keterampilan dan kompetensi tentang kewirausahaan Adequate Knowledge 1.Pengetahuan kewirausahaan berkaitan Skala Likert Likert 4 Inspiration Keluarga, Kerabat dan Teman (X2) Encouragement Moral Monetary Lingkungan/Pemerintah (X3) Government Initiative Credit Facilities Policies Interventions Minat menjadi entrepreneur (Y) dengan berapa banyak siswa dapat menyerap pengetahuan kewirausahaan dari dalam atau luar kampus 2. Pengetahuan yang memadai 1.Lingkungan pendidikan mempengaruhi kreativitas siswa 2. Siswa dengan nilai kreativitas individu yang tinggi cenderung berasal dari keluarga yang mengajarkan kreativitas 1. Dukungan bisa berupa moral 2. Keluarga dan temanteman bisa memberi dukungan doa dan finansial 1.Keluarga memberikan dukungan moral kepada mahasiswa sebelum dan ketika proses menjalani wisuda 2. Dukungan moral diberikan oleh sahabat dan kerabat 3. Keluarga berperan penting dalam proses berwirausaha dan keluarga, serta kerabat sebisa mungkin selalu ada ketika mahasiswa menjalani wirausaha 1. Keluarga memberi dana memulai usaha 1.Pembaharuan kurikulum pendidikan kewirausahaan 2. Membuat sentra pelatihan dan pendidikan kewirausahaan 1. Pengembangan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 1. Membuat akselerasi bisnis 2. Pemberian subsidi 1. Prestis sosial Likert Likert Likert Likert Likert Likert Likert Likert 2. Tantangan pribadi 3. Menjadi bos 4. Inovasi 5. . Fleksibilitas 5 Hasil dan Pembahasan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor pendidikan, faktor keluarga, dan faktor lingkungan dapat mempengaruhi tingkat minat berwirausahaan dan selanjutnya implikasi secara lebih detil dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Faktor pendidikan Faktor Pendidikan terbukti secara signifikansi dapat mempengaruhi minat berwirausaha. Jadi saat faktor pendidikan semakin meningkat, maka minat berwirausaha juga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika faktor pendidikan menurun, maka minat berwirausaha juga akan menurun. Maka dari itu untuk meningkatkan minat berwirausaha pada mahasiswa, Universitas Bina Nusantara dapat mengevaluasi hasil rata-rata jawaban responden dalam menjawab pertanyaan mengenai faktor pendidikan, dengan melihat indikator terendahnya. Indikator terendah yang ditemukan adalah indikator ketiga, yaitu “Pengetahuan kewirausahaan berkaitan dengan berapa banyak siswa dapat menyerap pengetahuan kewirausahaan dari dalam atau luar kampus”, sebesar 3.23. Universitas Bina Nusantara disarankan untuk memberikan penyamaan materi pembelajaran dan memberikan penyemerataan standar ilmu antar sesama pengajar sehingga nantinya kualitas BINUS akan merata dengan pengajar dan dengan adanya kesamaan kualitas pengajar akan membuat jumlah mahasiswa yang menerap pengetahuan kewirausahaan semakin banyak. 2. Faktor keluarga Faktor keluarga juga terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha, dimana semakin meningkat tingat faktor keluarga, maka tingkat minat berwirausaha juga akan meningkat. Begitu juga sebaliknya, semakin menurun tingkat faktor keluarga, maka minat berwirausaha juga akan semakin menurun. Maka dari itu untuk meningkatkan minat berwirausaha pada mahasiswa, Universitas Bina Nusantara dapat mengevaluasi hasil rata-rata jawaban responden dalam menjawab pertanyaan mengenai faktor keluarga, dengan melihat indikator terendahnya. Indikator terendah yang ditemukan adalah indikator keenam, yaitu “Keluarga memberi dana atau modal untuk memulai usaha”, sebesar 3.08. Universitas Bina Nusantara disarankan untuk memberikan pembelajaran mengenai cara berwirausaha dengan dana yang minim seperti cara membuka usaha jasa, dan mendukung mahasiswa-mahasiswa berprestasi yang memiliki kemampuan berwirausaha terutama dukungan dalam bentuk finansial. 3. Faktor Lingkungan Terakhir, faktor lingkungan juga terbukti secara signifikan mempengaruhi minat berwirausaha. Jadi setiap kali tingkat faktor lingkungan menurun, maka tingkat minat berwirausaha juga akan menurun. Sebaliknya, jika tingkat faktor lingkungan meningkat, maka minat berwirausaha juga akan meningkat. Maka dari itu untuk meningkatkan minat berwirausaha pada mahasiswa, Universitas Bina Nusantara dapat mengevaluasi hasil rata-rata jawaban responden dalam menjawab pertanyaan mengenai faktor lingkungan, dengan melihat indikator terendahnya. Indikator terendah yang ditemukan adalah indikator pertama, yaitu “Pembaharuan kurikulum pendidikan kewirausahaan untuk universitas dan sekolah bisnis” sebesar 3.22. Universitas Bina Nusantara disarankan untuk membuat pembaharuan kurikulum terutama kurikulum pada peminatan entrepreneurship, memberikan inovasi-inovasi dalam pembelajaran, memberikan mata kuliah magang dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu agar nantinya skill entrepreneurship dari mahasiswa BINUS University dapat meningkat sehingga akan meningkatkan minat berwirausaha. Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka dapat dibahas hal-hal sebagai berikut: 1. Faktor pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat berwirausaha dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.358, dengan bentuk hubungan kuat dan searah (0.777). Artinya setiap faktor pendidikan meningkat, maka minat berwirausaha juga akan meningkat. 2. Faktor keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat berwirausaha dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.383, dengan bentuk hubungan kuat dan searah (0.771). Artinya setiap faktor keluarga meningkat, maka minat berwirausaha juga akan meningkat. 6 3. Faktor lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat berwirausaha dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.155, dengan bentuk hubungan kuat dan searah (0.738). Artinya setiap faktor lingkungan meningkat, maka minat berwirausaha juga akan meningkat. 4. Faktor pendidikan, faktor keluarga, dan faktor lingkungan secara serentak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha, dimana besar pengaruh nya sebesar 0.696 dan masih terdapat 0.304 faktor yang turut mempengaruhi minat berwirausaha di luar penelitian ini, dimana contoh faktor lain tersebut seperti tingkat faktor psikologis dan permodalan. Ditemukan persamaan regresi dalam penelitian ini yaitu: 5. 6. 7. 8. 9. Dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu: Nilai constant sebesar 0.323, yang berarti nilai minat berwirausaha saat nilai faktor pendidikan, faktor keluarga, dan faktor lingkungan = 0 adalah 0.323. Saat faktor pendidikan (X1) naik satu satuan, maka minat berwirausaha (Y) akan naik sebesar 0.358. Begitujuga sebaliknya, saat faktor pendidikan (X1) turun satu satuan, maka minat berwirausaha (Y) akan turun sebesar 0.358 (dengan asumsi nilai variabel independen lain bernilai tetap). Saat faktor keluarga (X2) naik satu satuan, maka minat berwirausaha (Y) akan naik sebesar 0.383. Begitujuga sebaliknya, saat faktor keluarga (X2) turun satu satuan, maka minat berwirausaha (Y) akan turun sebesar 0.383 (dengan asumsi nilai variabel independen lain bernilai tetap). Saat faktor lingkungan (X3) naik satu satuan, maka minat berwirausaha (Y) akan naik sebesar 0.155. Begitujuga sebaliknya, saat faktor lingkungan (X3) turun satu satuan, maka minat berwirausaha (Y) akan turun sebesar 0.155 (dengan asumsi nilai variabel independen lain bernilai tetap). Pengaruh Antar Variabel Faktor pendidikan (X1) terhadap minat berwirausaha Faktor keluarga (X2) terhadap minat berwirausaha Faktor lingkungan (X3) terhadap minat berwirausaha Faktor pendidikan, faktor keluarga, dan faktor lingkungan terhadap minat berwirausaha Tabel Hasil Penelitian Bentuk Signifikansi Besar Pengaruh Hubungan Pengaruh 0.323 kuat dan searah Signifikan 0.383 kuat dan searah Signifikan 0.155 kuat dan searah Signifikan 0.696 - Signifikan Besar Pengaruh Faktor Luar 0.304 (meliputi faktor psikologis dan permodalan) Sumber: pengolahan data, 2015 Simpulan dan Saran Simpulan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Faktor pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat berwirausaha dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.358, dengan bentuk hubungan kuat dan searah (0.777). Artinya setiap faktor pendidikan meningkat, maka minat berwirausaha juga akan meningkat. 2. Faktor keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat berwirausaha dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.383, dengan bentuk hubungan kuat dan searah (0.771). Artinya setiap faktor keluarga meningkat, maka minat berwirausaha juga akan meningkat. 7 3. Faktor lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel minat berwirausaha dimana pengaruh yang dihasilkan sebesar 0.155, dengan bentuk hubungan kuat dan searah (0.738). Artinya setiap faktor lingkungan meningkat, maka minat berwirausaha juga akan meningkat. 4. Faktor pendidikan, faktor keluarga, dan faktor lingkungan secara serentak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha, dimana besar pengaruh nya sebesar 0.696 dan masih terdapat 0.304 faktor yang turut mempengaruhi minat berwirausaha di luar penelitian ini, dimana contoh faktor lain tersebut seperti tingkat faktor psikologis dan permodalan. Saran Saran yang dapat diberikan kepada pihak BINUS University adalah sebagai berikut: 1. Dari faktor pendidikan, ditemukan bahwa indikator terendah yang ditemukan adalah indikator ketiga, yaitu pengetahuan kewirausahaan berkaitan dengan berapa banyak siswa dapat menyerap pengetahuan kewirausahaan dari dalam atau luar kampus sebesar 3.23. Universitas Bina Nusantara disarankan untuk memberikan penyamaan materi pembelajaran dan memberikan penyemerataan standar ilmu antar sesama pengajar sehingga nantinya kualitas Universitas Bina Nusantara akan merata dengan pengajar dan dengan adanya kesamaan kualitas pengajar akan membuat jumlah mahasiswa yang menerap pengetahuan kewirausahaan semakin banyak. 2. Dari faktor keluarga, ditemukan bahwa indikator terendah yang ditemukan adalah indikator keenam, yaitu keluarga memberi dana atau modal untuk memulai usaha sebesar 3.08. Universitas Bina Nusantara disarankan untuk memberikan pembelajaran mengenai cara berwirausaha dengan dana yang minim seperti cara membuka usaha jasa, dan mendukung mahasiswa-mahasiswa berprestasi yang memiliki kemampuan berwirausaha terutama dukungan dalam bentuk finansial. 3. Dari faktor lingkungan, ditemukan bahwa indikator terendah yang ditemukan adalah indikator pertama, yaitu pembaharuan kurikulum pendidikan kewirausahaan untuk universitas dan sekolah bisnis sebesar 3.22. Universitas Bina Nusantara disarankan untuk membuat pembaharuan kurikulum terutama kurikulum pada peminatan entrepreneurship, memberikan inovasi-inovasi dalam pembelajaran, memberikan mata kuliah magang dengan pertimbanganpertimbangan tertentu agar nantinya skill entrepreneurship dari mahasiswa Universitas Bina Nusantara dapat meningkat sehingga akan meningkatkan minat berwirausaha 4. Secara keseluruhan, pihak Universitas Bina Nusantara disarankan untuk lebuh mengutamakan faktor keluarga sebagai faktor yang memengaruhi minat berwirausaha karena dari hasil analisis statistik ditemukan bahwa faktor keluarga merupakan faktor terkuat yang memengaruhi minat berwirausaha. Namun, pihak Universitas Bina Nusantara tetap disarankan untuk memerhatikan faktor pendidikan dan faktor lingkungan karena kedua faktor tersebut juga ditemukan secara signifikan memengaruhi minat berwirausaha. DAFTAR PUSTAKA BUKU Alma, Buchari. (2007). Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta A.M Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Atkinson, Rita L, dkk. (2011). Pengantar Psikologi: Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga Basrowi. (2014). Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor:Ghalia Indonesia Daft, Richard L. (2011). Era Baru Manajemen : Edisi kesembilan buku II. Jakarta: Salemba Empat Hermawan, Asep. (2005). Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia Matthew H. Olson dan B.R. Hergenhahn. (2013). Pengantar Teori-teori Kepribadian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh. Bandung:Alfabeta. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-17. Bandung: Alfabeta. 8 Suryana. (2013). Kewirausahaan : Kiat dan Proses Menuju Kewirausahaan. Jakarta: Empat Triton PB. (2007). Entrepreneurship : Kiat Sukses Menjadi Pengusaha. Yogyakarta: Tugu Publisher Salemba JURNAL Bhandari, Narendra C. (2006). Intention For Entrepreneurship Among Students In India. Journal Entrepreneurship 15(2), pp: 169-171 Farzier Barbara and Linda S Niehm, (2008): “FCS Students' attitudes and intentions toward entrepreneurial careers”, Journal of Family and Consumer Sciences, April 2008: 100,2, Academic Research Library page 17. (15 Mei 2015) Suhartini, Yati. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Dalam Berwirausaha (Studi Pada Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta). AKMENIKA UPN Vol 7, 2011, page 38-59 Widhari, Cokorda Istri Sri, dan I Ketut Suarta. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Memotivasi Mahasiswa Berkeinginan menjadi Wirausaha. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan Vol.8.http://rohmadyuliantoro.files.wordpress.com/2012/09/jurnal-tsalis.pdf. (23 April 2015) RIWAYAT PENULIS Mohamad Iqbal Darpito lahir di kota Jakarta pada 7 Maret 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Peminatan Kewirausahaan pada tahun 2015. 9