pengaruh rubrik xpresi di koran harian radar banten terhadap minat

advertisement
1
“PENGARUH RUBRIK XPRESI DI KORAN HARIAN RADAR
BANTEN TERHADAP MINAT BACA PELAJAR”
Studi Kasus di SMA Negeri 3 Kota Serang
SKRIPSI
Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana S1
Pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Oleh :
TB. WIRASMARA SANTIKA
NIM : 6662073060
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG – BANTEN
2013
1
ABSTRAK
TB.Wirasmara Santika. NIM. 6662073060. Skripsi. Pengaruh Rubrik Xpresi
Di Koran Harian Radar Banten Terhadap Minat Baca Siswa (Studi Kasus
SMAN 3 Kota Serang).
Rubrik Xpresi merupakan media komunikasi Radar Banten sebagai media
massa ditujukan untuk mempengaruhi kalangan remaja terutama untuk
merangsang minat baca para pelajar setingkat SMA.
Dalam penelitian ini penulis berusaha ingin mengeksplorasi sejauh mana
pengaruh Rubrik Xpresi terhadap minat baca pelajar dengan melakukan penelitian
terhadap pelajar SMAN 3 Kota Serang. Dengan metode survey yang penulis
gunakan maka penulis berusaha untuk mengetahui bagaimana respon pelajar
SMAN 3 Kota Serang terhadap Rubrik Xpresi yang ada di harian Radar Banten.
Setelah mengetahui respon pelajar SMAN 3 Kota Serang, kemudian penulis
berusaha ingin sejauh mana pengaruh Rubrik Xpresi terhadap minat baca pelajar
SMAN 3 Kota Serang
Dengan melakukan penelitian terhadap sejumlah siswa di SMAN 3 Kota
Serang sebagai sampel yang ditentukan melalui teknik proportionate stratified
random sampling, maka dapat disimpulkan bahwa :
Sebagian besar Pelajar SMAN 3 Kota Serang menyukai Rubrik Xpresi dan
menyatakan sebagai idola mereka
Alasan mereka menyukai Rubrik Xpresi di koran harian Radar Banten karena
Rubrik Xpresi dapat menambah wawasan, cukup mendidik, memberikan
informasi tentang cara bergaul, sangat tepat untuk anak muda dan bahasa yang
digunakan mudah dimengerti.
Berdasarkan analisis product moment maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara Rubrik Xpresi yang terdapat di
Koran harian Radar Banten terhadap minat baca Pelajar SMAN 3 Kota Serang
dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5%
ABSTRACT
TB.Wirasmara Santika. NIM. 6662073060. Thesis. Influence Xpresi rubric In
Daily Newspaper for Reading Radar Banten Against Students (A Case Study
SMAN 3 Serang City).
In communication science known term behaviorism theory, meaning that the mass
media are the environmental factors that alter the behavior of the audience
through the process of classical pelaziman, pelaziman operands, or the process of
imitation (social learning). Audience itself is considered as an empty head that is
ready to accommodate all communication messages devoted to her
Xpresi rubrik which is a communication medium Radar Banten as intended to
influence the mass media among teens stimulate interest in reading, especially for
students at the high school.
In this study the authors attempted wanted to explore the extent to which the
influence Xpresi rubrik on student reading interest by doing research on students
of SMAN 3 Serang City. With a survey method that I use, the authors sought to
determine how the students respond SMAN 3 Serang City of the rubrik that exist
in the daily Xpresi Radar Banten. After knowing the response of students of
SMAN 3 Serang City, then the author would like to try the extent of influence
Xpresi rubrik on student reading SMAN 3 Serang City
By doing research on a number of students at SMAN 3 samples Serang City as
determined by proportionate stratified random sampling technique, it can be
concluded that:
• Most students of SMAN 3 Serang City like Xpresi rubrik and declare as their
idol
• The reason they liked the rubrik Xpresi in daily newspaper Xpresi Radar Banten
because the program can add insight, just educate, provide information on how to
get along with, very appropriate for young children and the language used is easy
to understand.
• Based on the analysis of product moment it can be concluded that a significant
difference between the rubrik contained in Xpresi Newspapers Radar Banten on
students' interest SMAN 3 Serang City with a 95% confidence level and 5% error
rate
Jatuh Itu Biasa,Tapi Jangan Terlalu Lama Terbaring Disitu
Skripsi ini dengan segenap perasaan
tulus dan penuh kasih
Penulis Persembahkan :
Teruntuk Ayah dan Mamah tercinta
atas doa dan restu, untuk Kakaku
Yoga serta Dewi yang selalu
hadirkan semangat dalam menjalani
semuanya,
Terima Kasih untuk semuanya.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, berkat, rahmat dan izinNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini penulis ajukan
guna memenuhi sebagian dari syarat-syarat yang diberikan untuk mencapai Gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Judul skripsi yang penulis
ajukan ini adalah Pengaruh Rubrik Xpresi Di Koran Harian Radar Banten
terhadap Minat Baca Pelajar (Studi Kasus di SMA 3 Kota Serang). Penulis
menyadari bahwa skripsi ini disusun dengan segala keterbatasan baik dari segi
pengetahuan maupun pengalaman yang penulis miliki, untuk itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar
skripsi ini dapat mencapai kesempurnaan, serta penulis juga tidak lupa ingin
menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak apabila terdapat kesalahan
terutama dalam hal penyelesaian skripsi ini, dan tidak lupa pula dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, M.pd, selaku Rektor Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
2. Dr. Agus Sjafari,M.Si selaku Dekan FISIP Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa.
3. Neka Fitriyah,S.Sos.,M.Si selaku Ketua Program Studi FISIP Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa.
4. Iman Mukhroman,S.Sos.,M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah banyak
memberikan kesempatan, bimbingan serta saran yang sangat berarti bagi
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Yoki Yusanto,S.Sos.,M.Ikom selaku dosen pembimbing II yang juga telah
memberikan petunjuk, arahan serta saran yang sangat berguna dalam
penyusunan skripsi.
6. Sake Pramawisakti, S.Psi yang selalu mendorong dan menyupport saya untuk
menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen FISIP, Staf Akademik Jurusan, BAUK, BAAKPSI serta
Perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah banyak
membantu penulis baik pada saat aktif kuliah maupun dalam penyelesaian
skripsi ini.
8. Bu Lilik selaku bagian kesiswaan di SMAN 3 Kota Serang terima kasih
banyak karna telah membantu saya dalam pengerjaan skripsi ini.
9. Pak Hilal ketua redaksi Rubrik Xpresi yang telah membantu memberikan
data-data serta membantu memberikan masukan kepada saya.
10. Mutiara-mutiara hidupku, tanpa mereka semua ini tidak ada artinya dan karena
mereka juga penulis dapat lalui ini semua. Ayahanda, Tb. Hari Dakrita,SE dan
Ibunda Eni Nurbaeni terima kasih untuk pengertian, materi, penantian panjang
penuh kesabaran serta cinta kasih dan doa tulus yang selalu dipanjatkan untuk
keberhasilan penulis, kakakku Tb Sayoga Adhiatama,SE terima kasih untuk
semangat dan doa yang telah diberikan.
11. Untuk seseorang yang aku sayangi, Dewi Hendriawati,SE makasih banyak
atas doa, cinta dan dukungannya.
12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2007 yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu persatu yang selalu memberikan pengertian, perhatian dan
memberikan dukungan dan doanya.
13. Sahabat-sahabat terbaik saya, Yakup Dwi Untoro, Rian Lamandani, Tri
Hamdani, Ferly Yossi yang selalu mendukung dan memberikan makna
persahabatan dalam mengejar cita-cita. Semua ini saya persembahkan untuk
kalian yang terbaik diantara yang baik.
14. Teman-teman kantor saya di Kelurahan Cipocok Jaya, Ibu Lurah Yayah,S.Ip
terima kasih banyak karna beliau tidak henti-hentinya mendukung dan
mendoakan saya, Pak Suryono, Pak Hendra, Bu Nunung, Pak Kendi yang
selalu membimbing saya ke jalan yang seharusnya saya pilih, Teh Ipah, A
Rosadi, Pak Asep dan M. Nuh terima kasih banyak.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan semoga Allah memberikan balasan atas segala kebaikan yang telah
diberikan.
Alhamdulillah. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Serang, November 2013
Penulis
Tb. Wirasmara Santika
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ...............................................................................................................
i
ABSTRACT …………………………………… ....................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………….. ....
iii
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………… ...
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………… ...
v
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ....
vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… .......
xiv
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………
xiii
DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………… ....
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… ......
xv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................
6
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................
6
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................
7
1.5 Manfaat Penelitian ………………………………………….... .
8
1.5.1 Secara Teoritis ……………………………………………
8
1.5.2 Secara Praktis ……………………………………………
9
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Teori ……………………………………………….. .
10
2.1.1 Komunikasi …………………………………………….. .
10
2.1.2 Komunikasi Massa …………………………………….. ..
12
2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa …………………….. ....
13
2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa …………………………….. ..
14
2.1.5 Teori Komunikasi Massa ……………………………… ..
15
2.1.6 Media Massa …………………………………………… .
15
2.1.7 Surat Kabar ……………………………………………....
17
BAB III
2.1.8 Rubrikasi ………………………………………………. ..
19
2.1.9 Minat Baca ………………………………………………
20
2.1.9.1 Motivasi ………………………………………….
23
2.1.9.2 Partisipasi ………………………………………. .
25
2.1.9.3 Perhatian ……………………………………….. ..
26
2.1.9.4 Perasaan ………………………………………….
28
2.1.10 Radar Banten ………………………………………….. .
30
2.1.11 Xpresi ……………………………………………… ......
31
2.1.12 Komunitas Minat Baca Indonesia …………….. .............
32
2.1.13 Pelajar ………………………………………………......
33
2.2 Kerangka Berfikir ………………………………………………
34
2.2.1 Kerangka Teori …………………………………………..
35
2.2.2 Kerangka Operasional ………………………………… ...
38
2.3 Hipotesis Penelitian ………………………………………… ....
40
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metodologi Penelitian ……………………………………… ....
41
3.2 Instrumen Penelitian …………………………………………...
42
3.2.1 Jenis Data …………………………………… ..................
43
3.3 Teknik Pengumpulan Data ……………………………… .........
43
3.4 Populasi dan Sampel …………………………………… ..........
45
3.4.1 Populasi ………………………… ............. ………………
45
3.4.2 Sampel …………………………………… .......................
46
3.5 Teknik Pengolahan Data …………………………………… ....
48
3.5.1 Pengeditan ………………………………………… .........
48
3.5.2 Pemberian Kode ……………………………………… ....
48
3.5.3 Tabulasi …………………………… .................................
49
3.6 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian …………………… .....
49
3.6.1 Uji Validitas Data ……………………………… ..............
49
3.6.2 Uji Reliabilitas Data …………………… ..........................
50
3.7 Metode Analisis …………………………………… .................
52
3.8 Teknik Analisis Data …………………………………… ..........
52
3.9 Lokasi dan waktu Penelitian ……………………………… ......
BAB IV
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ………………………………… .....
54
4.2 Sejarah Singkat ………………………………………………...
55
4.2.1 Visi …………………………………………… ................
57
4.2.2 Misi ………………………………………………… .......
57
4.2.3 Kepengurusan Sekolah …………………………… ..........
58
4.3 Analisis Data …………………………………………… ..........
60
4.3.1 Analisis Kuisioner Rubrik Xpresi ……………… .............
61
4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas .................... ………………
81
4.3.2.1 Uji Validitas Data ……………………… ..............
81
4.3.2.2 Uji Reliabilitas Data …………………… ..............
81
4.3.2.3 Analisis Product Moment …………………… ......
83
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan …………………………………………… ............
87
5.2 Saran ………………………………………………...................
88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
53
DAFTAR TABEL
Tabel 1 …………………………………………………………… 47
Tabel 2 …………………………………………………………… 51
Tabel 3 …………………………………………………………… 83
Tabel 4 …………………………………………………………… 85
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 …………………………………….………………….
61
Grafik 2 …………………………………………………………. 62
Grafik 3 …………………………………………………………. 63
Grafik 4 …………………………………………………………. 64
Grafik 5 …………………………………………………………. 65
Grafik 6 …………………………………………………………. 66
Grafik 7 …………………………………………………………. 67
Grafik 8 …………………………………………………………. 68
Grafik 9 …………………………………………………………. 69
Grafik 10 ....………………………………………………………. 70
Grafik 11 …………………………………………………………. 71
Grafik 12 …………………………………………………………. 72
Grafik 13 …………………………………………………………. 73
Grafik 14 …………………………………………………………. 74
Grafik 15 …………………………………………………………. 75
Grafik 16 …………………………………………………………. 76
Grafik 17 …………………………………………………………. 77
Grafik 18 …………………………………………………………. 78
Grafik 19 …………………………………………………………. 79
Grafik 20 …………………………………………………………. 80
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di zaman era globalisasi seperti sekarang ini membawa masyarakat ke
kehidupan yang lebih maju dari segi informasi dan teknologi merupakan suatu
keniscayaan. Bagi masyarakat, informasi sudah menjadi kebutuhan pokok untuk
kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini menjadikan kegiatan penyebaran informasi
mempunyai peran yang penting bagi kehidupan masyarakat.
Membaca merupakan jendela informasi karena dengan membaca manusia
dapat mengetahui berbagai informasi dan juga ilmu pengetahuan. Oleh karena itu
manusia perlu didorong agar memiliki keinginan dan dorongan atau minat untuk
membaca terutama bagi kalangan usia produktif seperti pelajar SMA. Manusia
dapat memiliki minat untuk membaca karena apa yang dibacanya menarik dan
sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Media komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan informasi
kepada khalayak secara luas dan menyeluruh disebut sebagai media massa. Media
massa pada umumnya memiliki khalayak yang bercirikan heterogen dan anonim.
Selain itu, media massa juga mempunyai ciri bahwa kemampuannya yaitu untuk
menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan
yang disampaikan 1.
1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakarya,
2003), hal. 24.
Seperti apapun jenisnya, media massa akan tetap terus menjadi bagian
dalam kehidupan sehari-hari, karena media massa menjadi mata dan telinga bagi
masyarakat. Informasi aktual, pendidikan, hiburan, bisnis dan kebudayaan dewasa
ini dapat dengan sangat mudah diterima masyarakat dengan memanfaatkan
teknologi komunikasi.
Penulis sangat memahami bahwa media massa merupakan sarana
penunjang berlangsungnya proses komunikasi massa. Sehingga kebutuhan media
massa sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan sehari-sehari dikarenakan
proses terjadinya komunikasi massa membutuhkan bantuan media, yakni alat
yang digunakan sumber komunikasi (komunikator) untuk menyampaikan
informasinya kepada khalayak (komunikan). Bahwa media massa terbagi ke
dalam dua jenis berdasarkan pada cara media tersebut menyajikan pesan. Melalui
media cetak (surat kabar, majalah, dll) atau media elektronik (televisi, internet,
dll).2
Media cetak juga mempunyai kelebihan lain selain mampu untuk
membentuk persepsi khalayak tentang apa yang di anggap penting, yaitu
memungkinkan penyampaian pesan secara serempak dalam waktu yang relatif
singkat. Selain itu media cetak atau surat kabar mampu memberikan informasi
yang lengkap, bisa di bawa kemana saja, terdokumentasi sehingga mudah
diperoleh jika diperlukan.3
2
Dedy Mulyawan,M.A.,Ph.D, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung : PT.Remaja
Rosdakarya, 2005), hal. 167-168
3
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : Kencana. 2007), hal. 127.
Saat ini media cetak berlomba-lomba untuk memberikan informasi yang
terbaik kepada para pembacanya disertai dengan penyampaian informasi yang
mampu menarik pembacanya. Karena isi berita yang disajikan oleh media cetak
mempengaruhi masyarakat, baik dari sikap, pengetahuan, prilaku, persepsi dan
lain sebagainya.
Setiap Koran memiliki kategori rubrik tersendiri agar koran tersebut dapat
dinikmati langsung oleh khalayaknya. Hal demikian bisa terlihat dari keberadaan
rubrik koran yang juga didasarkan pada segmentasi masing-masing, terutama pada
setiap rubriknya.
Ada rubrik anak-anak, rubrik remaja, rubrik politik, rubrik ekonomi dan
lain sebagainya. Sehingga sangat menguntungkan pembaca karena pembaca dapat
memilih sesuai dengan apa yang digemarinya.
Koran yang menampilkan rubrik yang berbau kecanggihan elektronik
belum tentu akan diterima dan dimengerti oleh para orang tua yang awam atau
tidak sama sekali mengerti akan kecanggihan ataupun perkembangan teknologi.
Atau misalnya rubrik yang berisi tentang seputar dunia remaja yang tentu saja itu
pun belum tentu dapat dengan langsung diterima oleh para orang tua, sehingga hal
tersebut memungkinkan bahwa rubrik koran yang berlatar belakang mengangkat
pemberitaan seputar dunia remaja memiliki persepsi khalayak yang tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh penerbit koran itu sendiri.
Koran Harian Radar Banten merupakan salah satu anak industri media
milik Jawa Post yang terbit di wilayah Provinsi Banten. Koran Harian Radar
Banten memiliki beraneka ragam rubrik, seperti : Utama, Metropolis, Serang raya,
Metro Cilegon, Pandeglang, Lebak, Metro Tangerang, Ekonomi Bisnis, Hukum &
Kriminal, Olahraga, Sepakbola, Wacana Publik, Pilkada dan Budaya. Bagi sebuah
media cetak, Radar Banten sudah dapat dikatakan media cetak yang sangat
lengkap, karena rubrik Koran Harian Radar Banten sudah meliputi berbagai
bidang.
Seiring dengan tingginya minat baca masyarakat terhadap Koran, sampai
menjalar dikalangan pelajar. Radar Banten menambah satu Rubrik Baru, yakni
Rubrik Xpresi (Dokumentasi Radar Banten). Hal ini dilakukan sesuai tuntutan
pemenuhan kebutuhan segmentasi pembaca yang semakin meluas, yang sifatnya
tak terbendung lagi.
Rubrik Xpresi di setting sedemikian rupa dengan gambar yang penuh
warna, bahasa yang mudah dipahami, tema yang ter-update seperti permasalahanpermasalahan yang sering terjadi pada pelajar, serta menggunakan bahasa gaul
yang di pakai oleh anak-anak muda pada zaman sekarang dapat menjadikan
stimulus bagi pelajar.
Rubrik Xpresi juga merupakan salah satu rubrik yang terdapat di Koran
Harian Radar Banten yang diperuntukkan bagi pelajar yang terbit satu minggu
sekali, yakni pada hari senin dan sekaligus merupakan satu-satunya rubrik yang
mengangkat pemberitaan seputar anak-anak pelajar, khususnya di koran lokal
Banten selain Banten Pos, Kabar Banten, Banten Raya dan sebagainya
(Dokumentasi Radar Banten).
Rubrik Xpresi merupakan salah satu program di Koran Harian Radar
Banten yang mengupas tentang KMS (Koran Masuk Sekolah). Salah satu
informasi yang paling digemari anak sekolah yaitu SobX (Sobat Xpresi), yang
berbicara soal KMS. Hanya Koran Harian Radar Banten lah di wilayah Provinsi
Banten yang menyediakan program KMS (Koran Masuk Sekolah). Dari seluruh
Kota yang berada di Indonesia hanya ada sepuluh Kota yang menyajikan program
KMS (Koran Masuk Sekolah) tersebut antara lain Banten, Jakarta, Sukabumi,
Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Riau, Bali dan Lampung. 4 KMS
(Koran Masuk Sekolah) dapat merangsang para pelajar untuk membuat
Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI).
Salah satu program dari Koran Harian Radar Banten adalah KMBI. KMBI
(Komunitas Minat Baca Indonesia) dapat menarik minat para pelajar untuk
membaca. Sementara mottonya meski pendek tetapi menghentak yaitu “Rajin
membaca banyak tahu, malas membaca sok tahu”.5
Dengan hal-hal terurai di atas kemudian melatar belakangi peneliti untuk
melakukan penelitian tentang minat baca terhadap pelajar SMA karena usia SMA
merupakan usia potensial dalam melakukan pembelajaran dan ingin mengetahui
bagaimana pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten yang
merupakan salah satu program KMBI, untuk menumbuhkan minat baca pelajar
SMA.
Sedangkan yang menjadi target penelitian ini adalah SMAN 3 Kota
Serang, karena SMAN 3 Kota Serang termasuk salah satu sekolah tempat
pendistribusian Koran Harian Radar Banten dengan 30 ekslempar pada setiap
4
http://www.radarbanten.com, diakses pada tanggal 17 Juli 2012 pada pukul 13.27 WIB
5
Ibid
bulannya.6 Selain itu para Siswa/i dapat membaca rubrik tersebut dengan cara di
tempel pada Mading (Majalah Dinding) sekolah. Dan satu hal lagi yang menjadi
alasan Penulis memilih sekolah tersebut karena SMAN 3 Kota Serang termasuk
dalam sekolah bertaraf Internasional yang selalu mengedepankan kreatifitas para
Siswa/i nya untuk berkreasi sesuai dengan motto Rubrik Xpresi itu sendiri.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti memilih judul penelitian ini
dengan judul Pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten terhadap
minat Baca pelajar (Studi Kasus di SMAN 3 Kota Serang).
1.2 Rumusan Masalah
Dari masalah yang ada diatas, peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut : “ Pengaruh Rubrik Xpresi Di Koran Harian Radar Banten Terhadap
Minat Baca Pelajar Di SMAN 3 Kota Serang”.
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan
perumusan
masalah
di
atas,
maka
peneliti
dapat
mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut :
1.
Bagaimana Program Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten ?
2.
Bagaimana Minat Baca Pelajar SMAN 3 Kota Serang ?
3.
Bagaimana pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten terhadap
Minat Baca Pelajar SMAN 3 Kota Serang ?
6
13.24 WIB
Meriska, Sekretaris Redaksional Harian Radar Banten, Serang. 02 Agustus 2012, jam
1.4 Tujuan Penelitian
Peneliti membuat judul penelitian ini hanya dikarenakan peneliti ingin
mengetahui seberapa besar Pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten terhadap Minat Baca Pelajar. Karena Rubrik Xpresi itu sendiri
mengandung unsur KMS yaitu Koran Masuk Sekolah. KMS (Koran Masuk
Sekolah) itu sendiri bertujuan untuk merangsang para pelajar membentuk sebuah
KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia). KMBI (Komunitas Minat Baca
Indonesia) yaitu pada dasarnya bertujuan agar sekelompok orang dapat membuat
sebuah komunitas yang gemar membaca sejak dini guna membentuk bangsa yang
cerdas. Hanya di Koran Harian Radar Banten yang satu-satunya Koran Harian
yang ada di Provinsi Banten yang menerapkan KMBI (Komunitas Minat Baca
Indonesia).
Oleh karena itu tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui bagaimana penyajian Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten.
2.
Mengetahui bagaimana Minat Baca Pelajar SMAN 3 Kota Serang
3.
Mengetahui bagaimana pengaruh program Rubrik Xpresi yang terdapat di
Koran Harian Radar Banten terhadap Minat Baca Pelajar di SMAN 3 Kota
Serang.
1.5 Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian adalah penegasan tentang harapan peneliti bahwa
hasil yang diperoleh penelitiannya dapat memberikan manfaat atau kegunaan
nyata baik secara praktis dan akademik.
Kegunaan penelitian ini dapat ditinjau dari kegunaan teoritis maupun
praktis, yaitu :
1.5.1. Secara Teoritis
Dengan penelitian ini, peneliti dapat memperkaya kajian ilmu
komunikasi, khususnya ilmu Komunikasi Massa mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan menghitung sebuah opini. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat digunakan sebagai masukan bagi para akademisi ilmu komunikasi,
khususnya Komunikasi Massa.
Secara teoritis penelitian ini mempunyai peran yang sangat penting
dalam dunia pendidikan yang mana pendidikan itu sendiri adalah suatu
kewajiban bagi seorang pelajar. Dengan penelitian ini pembaca akan
mengetahui seberapa besar Pengaruh Rubrik Xpresi Di Koran Harian
Radar Banten Terhadap Minat Baca Pelajar. Mungkin dari segi yang
lain, penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi Koran Harian Radar
Banten. Karena dengan hasil penelitian ini media cetak ini akan
mengetahui bagaimana antusiasme para pelajar terhadap Rubrik Xpresi
Radar Banten.
Penulis juga berharap penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi
siapapun yang membutuhkannya, karena penelitian ini dapat dikatakan
sumber yang dapat dipercaya. Selain itu juga penulis menginginkan
penelitian ini tidak untuk kepentingan pribadi saja, karena mungkin suatu
hari nanti akan dibutuhkan bagi orang lain.
1.5.2. Secara Praktis
Penelitian ini mungkin saja dapat berguna bagi Koran Harian
Radar Banten khususnya dan bagi media cetak lain umumnya dalam
kegunaannya secara praktis. Dan penulis juga berharap penelitian ini
bermanfaat bagi para pelajar sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang
mungkin dapat membuat pelajar mengetahui bagaimana opini dari temanteman mereka semua tentang Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten. Selain itu juga penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan
referensi bagi siapapun yang membutuhkannya. Karena kegunaan
penelitian ini dari segi praktis penelitian ini tentang masalah yang umum
yang diperbincangkan para wartawan lainnya. Karena dengan adanya
penelitian ini dapat berguna bagi para pihak lain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Teori
2.1.1. Komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap berbentuk
komunikasi, pendapat atau perilaku baik langsung secara lisan maupun
tidak langsung melalui media.7
“communication is the process by which an individual transmits stimuli
(usually verbal) to modify behavior of other individuals”.
Dengan kata lain, komunikasi adalah proses individu mengirim
stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku
orang lain.8 Dari berbagai pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa
komunikasi bisa merupakan proses di mana seseorang mengirimkan
rangsangan yang biasanya berupa lambang atau kata- kata untuk merubah
tingkah laku orang lain. Sehingga pihak yang berkomunikasi tersebut
mencapai kesamaan pengertian.
Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of
Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik
untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan
7
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakarya,
1984), hal. 13.
8
Hovland, Janis dan Kelley
berikut: “Who says what in which channel, to whom whith effect?”.9 Dari
apa yang dikatakan Lasswell “Who?” yakni siapa orang yang
menyampaikan pesan (Komunikator). “Says what?” yakni apa pernyataan
dari pesannya. “In which channel?” yakni menggunakan media atau
saluran apa yang mendukung pesan tersebut, bila komunikan jauh
tempatnya dan berjumlah banyak. “To whom?”, yakni siapa orang yang
menerima pesan. “With What effect?”, yakni apa efek dari pesan yang
disampaikan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi
meliputi lima unsur, yaitu :
1.
Komunikator (Communicator, Source, Sender)
2.
Pesan (Message)
3.
Media (Channel)
4.
Komunikan (Communicant, Communicate)
5.
Efek (Effect, Impact influence)
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi tidak lain
sebagai suatu proses kegiatan dalam mentransfer pesan dari
komunikator kepada komunikan untuk dapat merubah sikap, baik antara
satu orang dengan orang lain maupun antara beberapa orang. 10
9
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakarya,
2003), hal.253.
10
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakarya,
2003), hal.55.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan pula, bahwa komunikasi bertujuan:
1.
Mengubah sikap (to change the attitude)
2.
Mengubah opini (to change the opinion)
3.
Mengubah perilaku (to change behavior)
4.
Mengubah masyarakat (to change the society)
2.1.2 Komunikasi Massa
Menurut
Gerbner
(1967)
“Mass
communication
is
the
technologically and institutionally based production and distribution of the
most broadly shared continous flow of massage in industrial societies. “
(komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan
teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta arus pesan
yang yang paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry).11
Komunikasi massa menggunakan media massa untuk melakukan
komunikasi. Media massa memiliki sifat massa dan melembaga, karena
pesan langsung ditujukan kepada khalayak banyak. Khalayak menerima
pesan secara serentak dan bersamaan walaupun jarak dan tempat mereka
sangat berjauhan.
11
Rakhmat.Jalaludin, Psikologi Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999)
2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa
Menurut Gerbner (1967) Karakteristik Komunikasi Massa terbagi menjadi
4 yaitu:

Komunikasi Massa Bersifat Umum
Komunikasi massa bersifat umum dan terbuka, karena pesan yang
disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang.
Semua orang dapat menerima informasi melalui media massa.

Komunikan Bersifat Heterogen
Komunikan dalam komunikasi massa adalah sejumlah orang yang di
satukan oleh suatu minat yang sama mempunyai bentuk tingkah laku
yang sama. Meskipun demikian orang-orang yang terlibat didalamnya
tidak saling mengenal, berinteraksi secara terbatas dan tidak
terorganisasikan.

Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Yang
dimaksud
dengan
keserempakan
adalah
keserempakan
penyampaian pesan kepada komunikan dalam jarak berjauhan dari
komunikator dan masing-masing komunikan berada tempat yang
terpisah. Antar komunikan yang berjarak saling berjauhan dapat
menerima informasi secara bersamaan melalui media massa.

Hubungan Komunikator-Komunikan Bersifat Non Pribadi
Sifat non pribadi ini timbul disebabkan teknologi dari penyebaran yang
massal dan sebagian lagi dikarenakan syarat-syarat bagi peranan
komunikator yang bersifat umum. Sehingga antar komunikator dan
komunikan tidak harus saling mengenal.
2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa
Menurut Effendy (1993) fungsi komunikasi massa secara umum
ada empat faktor:
o Fungsi Informasi
Bahwa media adalah saluran komunikasi yang dapat memberikan
informasi bagi khalayak. Berbagai jenis informasi diberikan oleh media,
sehingga khalayak dapat menerima informasi yang di butuhkan.
o Fungsi Pendidikan
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya. Media
massa menyajikan sesuatu yang bersifat mendidik. Informasi yang di berikan
berupa nilai-nilai, etika, dan aturan-aturan yang berlaku bagi khalayak.
o Fungsi Mempengaruhi
Media massa dapat memberikan pengaruh psikologis dari informasi
yang disampaikan kepada khalayaknya. Fungsi mempengaruhi dari media
secara implicit terdapat banyak tajuk / editorial features, iklan, artikel dan
sebagainya.
o Fungsi Hiburan
Media massa memiliki fungsi hiburan kepada khalayak. Pada media
massa elektronik yaitu televisi dan radio, banyak program acara yang
menampilkan hiburan seperti music, film dan lain-lain.
2.1.5
Teori Komunikasi Massa
1. Teori Peluru atau Jarum Hipodermik
Teori yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm ini mengasumsikan
bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan
dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Seorang komunikator dapat
menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang
tidak berdaya (pasif). Pengaruh media sebagai hipodermik (jarum suntik)
didukung oleh munculnya propaganda perang dunia I (1914-1918) dan
Perang Dunia II (1939-1945)
2.1.6
Media Massa
Media massa merupakan saluran komunikasi massa yang
digunakan untuk menyebarkan informasi kepada khalayak. Media massa
merupkan kumpulan dari beberapa orang yang melembaga dari mulai
pengumpulan sampai penyampaian pesan kepada khalayak. Media yang
digunakan bersifat massal, dapat menyebarkan pesan kepada khalayak
dengan serempak tidak terhambat oleh waktu dan tempat.
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat
komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi.
Karakteristik dari media massa adalah :
1. Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang
banyak
2. Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan
dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan
umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat
umum).
3. Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran
sekian jam per hari.
4. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode
mengudara atau jadwal terbit.12
5. Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa
terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan
penyampaian informasi kepada publik13.
Media massa memberikan informasi kepada khalayak atau
masyarakat luas. Siapapun dapat menerima informasi yang di sebarkan
12
Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2007), hal. 61-66
13
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003)
oleh media massa. Media massa menyebarkan informasi secara berkala,
seperti Koran yang terbit harian atau mingguan. Informasi yang disebarkan
berdasarkan waktu yang telah di tentukan secara terus menerus. Selain itu
informasi yang disebarkan merupakan peristiwa yang baru atau belum
lama terjadi.
2.1.7
Surat Kabar
Surat kabar merupakan salah satu bentuk media massa dalam
bentuk cetakan. Sedangkan media cetak diasumsikan sebagai media yagng
statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak terdiri dari
lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan
halaman hitam putih.14
Sedangkan menurut Zaenudin dalam bukunya The Journalist
menjelaskan pengertian surat kabar merupakan berita-berita yang disiarkan
melalui benda cetakan dan bisa menggunakan format broad sheet yakni
media cetak berukuran surat kabar umum.15
Surat
kabar dalam arti sempit adalah suatu lembaga atau
organisasi yang termasuk dalam media cetak, yang menyebarkan berita
sebagai karya jurnalistik berupa lembaran, karangan dan iklan yang di
sebarluaskan secara umum. Surat kabar itu sendiri mempunyai fungsi
14
Kasali Rhenald, Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta : Grafiti, 1994), hal. 99
15
H.M. Zaenudin, The Journalist, (Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2007), hal. 12
sebagai bahan bacaan. Sebagai sebuah bacaan tentu saja surat kabar harus
memberikan jawaban atas rasa ingin tahu masyarakat / pembacanya.
Karakteristik surat kabar dalam media massa mencangkup :
 Publisitas
: Penyebaran pada publik atau khalayak
 Periodesitas : Memiliki keteraturan terbit. Harian, mingguan, atau dwi
mingguan. Sifat ini wajib dimiliki oleh media massa khususnya surat
kabar.
 Universalitas : Memiliki keanekaragaman isi. Dengan demikian isi surat
kabar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Seperti masalah sosial,
ekonomi, budaya, agama, pendidikan, keamanan dan lain sebagainya.
 Aktualitas
: Menurut kata asalnya yang berarti “kini” dan “keadaan
sebenarnya”. Kedua istilah ini erat kaitannya dengan berita, karena definisi
berita adalah laporan tercepat mengenai fakta-fakta atau opini yang (news
is the timely report of facts or opinion of either interst ir importance, or
both, to a considerable number of people)
 Terdokumentasikan : Dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar
dalam bentuk berita atau artikel, dapat dipastikan pihak-pihak tertentu
dianggap penting untuk diarsipkan atau dikliping.16
Dari empat fungsi surat kabar sebagai media massa adalah
informasi, edukasi, persuasi, dan hiburan. Tetapi fungsi yang paling
16
Ardianto dan Komala, Komunikasi Massa suatu Pengantar,
Rekatama Media, 2007), hal. 112-113
(Jakarta: Simbiosa
menonjol dalam surat kabar adalah sebagai informasi. Hal tersebut sesuai
dengan tujuan para khalayak membaca surat kabar ialah untuk mengetahui
peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar para khalayak.
Begitu juga dengan fungsi mendidik / edukasi dan mempengaruhi /
persuasi dapat ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana atau editorial
serta
rubrik
opini.
Fungsi
pers
khususnya
surat
kabar
pada
perkembangannya bertambah yaitu sebagai alat kontrol sosial yang
konstruktif.17
2.1.8
Rubrikasi
Rubrikasi atau sering disebut dengan rubric merupakan salah satu
komponen yang sangat penting dalam suatu media cetak, tak terkecuali
Koran. Hal tersebut dapat terlihat dewasa ini ada kecenderungan media
pers menyuguhkan informasinya melalui strategi rubrikasi. Artinya pesanpesan disuguhkan dengan cara mengelompokkan berdasarkan kategorisasi
tertentu, misalnya berdasarkan bidang ataupun lingkup geografis.
Rubrikasi tetap misalnya, menempatkan berita dan artikel
berdasarkan tema politik, ekonomi, olahraga, kriminal dan hiburan.
Mungkin karena tema-tema itulah yang dianggap penting oleh masyarakat
dan dapat menarik perhatian (mengundang minat), tapi ada juga yang
mengkategorikannya berdasarkan wilayah.
17
Opcit. Hal. 104
Rubrik sebagai pengelompokkan atau pengkategorisasian informasi
berdasarkan kategori tertentu. Rubrik selain untuk menestimasikan
informasi, rubrik juga untuk mempermudah pembaca dalam mencari
informasi yang diinginkan.18
Sementara rubrik yang dipilih dalam penelitian ini merupakan
Rubrik Xpresi yakni rubrik yang secara khusus mengangkat pemberitaan
seputar dunia anak remaja, diantaranya tentang pergaulan anak remaja,
pembahasan masalah anak remaja dan lain sebagainya.
2.1.9
Minat Baca
Membaca membuka jendela dunia. Mengapa pepatah tersebut
benar adanya? Karena dengan membaca orang akan terbuka pikiran dan
wawasannya, sehingga jendela dunia akan terbuka lebar untuknya.
Dalam masyarakat maju,minat baca sudah ditumbuhkan sejak dini.
Bahkan bayi yang baru lahir pun dibacakan cerita atau dongeng sebelum
tidur untuk mengasah minat baca pada bayi tersebut. Pasangan orang tua
pun perlu diberikan pengertian minat baca agar dapat memberikan
stimulasi sejak dini pada anaknya.
Minat atau kemauan atau kehendak adalah fungsi jiwa untuk
mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatan dari dalam jiwa dan
18
Redi Panuju, Nalar Jurnalistik, (Jakarta : Bayu Media Publishing, 2005), hal. 95
terlihat dari luar melalui gerak gerik. Kehendak berkaitan dengan pikiran
dan perasaan.19
Dari makna minat membaca diatas dapat disimpulkan bahwa minat
membaca merupakan aktifitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan
dan cenderung menetap dalam rangka membangun pola komunikasi
dengan diri sendiri agar pembaca dapat menemukan makna tulisan dan
memperoleh
informasi
sebagai
proses
tranmisi
pemikiran
untuk
mengembangkan intelektualitas dan pembelajaran sepanjang hayat serta
dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang,
suka dan gembira.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan
hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan.20
Ada beberapa pengertian minat dari para ahli, diantaranya :
a)
Suatu sikap yang terus menerus memolakan perhatian seseorang
sehingga membuat dirinya menjadi selektif terhadap objeknya.
b)
Perasaan yang menyatakan bahwa suatu aktifitas tertentu berharga bagi
individunya.
c)
Suatu keadaan motivasi atau suatu set motivasi yang menuntun tingkah
laku menuju satu arah tertentu.21
19
Agus Sujanto, 2006. Psikologi Umum, Jakarta:Bumi Aksara. Hal. 84.
20
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2008, Hal. 650.
21
Rebber (1985), Ibid.
Minat merupakan kosakata psikologi. Artinya adalah menunjukan
kemampuan terbaik dan pada suatu waktu yang digunakan untuk
memberikan semua perhatian, rasa ingin tahu, motivasi, fokus, perhatian,
tujuan, petunjuk, dan keinginan.
Selain itu juga ada pengertian lain tentang minat dari Wolfman:
a)
Suatu perilaku yang meliputi perasaan tentang sebuah objek atau
aktifitas tertentu yang berarti dan disertai dengan perhatian tertentu
terhadap objek atau aktifitas tersebut.
b)
Suatu pernyataan motivasi yang mengarahkan aktifitas pada tujuantujuan tertentu.
c)
Sebuah elemen, baik yang di dapatkan ataupun dibawa sejak lahir oleh
seseorang yang di susun dari apa yang dapat dipelajari individu tersebut.
d)
Hasil dari proses emosional dan motivasi.22
Minat sangat mempengaruhi seseorang dalam tingkah laku sikap
serta berpengaruh pada bentuk dan aspirasi, salah satunya pada bidang
pekerjaan tertentu.23
Berdasarkan pengertian dan beberapa pakar tersebut, minat
pengguna media massa dalam penelitian ini dapat diketahui melalui
motivasi, partisipasi, perhatian dan perasaan.
22
23
Wolfman (1973), Ibid.
Chaplin (2000) dalam Ahmad Pudari, 2010. Skripsi, Minat Pemuda Bekerja di Sektor Pertanian.
Untirta. Serang. Hal. 15.
2.1.9.1
Motivasi
Dalam kajian psikologi, Chaplin mengatakan motivasi merupakan
sesuatu yang terdapat dibalik sebuah sikap, tindakan atau perilaku manusia.
Konsep motivasi terinspirasi dari kesadaran para pakar ilmu pengetahuan
terutama pakar filsafat yang menyimpulkan bahwa tidak semua tingkah laku
manusia dikendalikan oleh akal, tetapi banyak perbuatan manusia yang
dilakukan diluar kontrol. Sehingga lahirlah pendapat bahwa manusia tidak
hanya sebagai mahluk rasionalistik, tetapi juga sebagai mahluk mekanistik,
yang tindakannya dilakukan oleh sesuatu di luar nalar.
Jika minat merupakan keinginan atau kehendak, maka motivasi adalah
penggerak untuk melakukan keinginan tersebut. Motivasi merupakan
dorongan untuk mencapai keinginan. Motivasi seringkali dikaitkan dengan
motif. Motif sama dengan minat, muncul sebelum adanya motivasi.
Beberapa pakar menjelaskan perbedaan motif dan motivasi.
Gambar 1
Motif
Motif
Motivasi
Henry E. Gareth menyebutkan bahwa motif adalah kebutuhan, aspirasi,
ambisi atau tujuan. Motif adalah awal mula sebuah perilaku. Sementara
motivasi adalah satu set penggerak yang mendorong manusia untuk
bergerak.24
24
Ibid, Hal. 40
Dennis Coon menyebut motif adalah penggerak dalam diri manusia
yang merujuk pada aktifitas perilaku atau perintah untuk mencapai sebuah
tujuan. Sementara motivasi adalah perilaku yang dinamis, proses untuk
memulai, menunjuk dan akhirya menghasilkan aktivitas tertentu dari
manusia. Berbeda dengan Silverstone yang menjelaskan bahwa motif sama
dengan stimuli yang membentuk sebuah keinginan dan merupakan proses
awal dari motivasi. Sementara motivasi adalah faktor umum yang
mengarahkan manusia untuk melakukan suatu perilaku yang sesuai dengan
kebutuhannya.25
M. Usman Najati mengatakan bahwa motivasi merupakan kekuatan
penggerak yang membangkitkan aktifitas mahluk hidup dan menimbulkan
tingkah laku serta mengarahkan pada tujuan tertentu. Motivasi memiliki tiga
komponen umum, yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang.
Motivasi menggerakkan manusia untuk melakukan suatu hal tertentu, juga
mengarahkan tingkah laku manusia, dan digunakan untuk menopang tingkah
laku manusia.26
25
26
Henry (2005), Ibid.
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Persepektif Islam, Jakarta: Prenada
Media, Hal. 128.
2.1.9.2 Partisipasi
Menurut Kamus Psikologi, partisipasi adalah proses ikut
mengambil bagian dalam satu kegiatan.27 Sementara menurut kamus besar
Bahasa Indonesia partisipasi adalah perihal turut berperan serta dalam
suatu kegiatan atau keikutsertaan.28 Keith Davis menyatakan bahwa
partisipasi merupakan keterlibatan mental, pikiran dan emosi atau perasaan
seseorang dalam situasi kelompok yang mendorong untuk mendirikan
sumbangan kedalam kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta
bertanggung jawab terhadap usaha yang telah dilakukan.29
Bentuk partisipasi masyarakat yang terkait dengan penelitian ini
adalah partisipasi berupa ide, opini dan sejenisnya; serta partisipasi berupa
tenaga dengan turut serta dalam perencanaan kerja media massa, misalnya
dengan menjadi wartawan lepas atau kontributor di Koran Harian Radar
Banten.
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpilan bahwa
partisipasi merupakan keterlibatan aktif seseorang atau sekelompok orang
secara sadar untuk terlibat dan berkontribusi secara sukarela dalam suatu
program atau kepentingan dalam hal ini para pelajar menggunakan Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten dan keterlibatan para pelajar dalam
27
JP. Chaplin, 2006, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
28
Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:
Balai Pustaka.
29
Ichwan Muis, Partisipasi Masyarakat, 11/11/2011.http://ichwanmuis.com
kontribusi dan sadar untuk terlibat dalam keikutsertaannya terhadap
Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten.
2.1.9.3 Perhatian
Beberapa psikolog melihat atensi sebagai jenis alat saringan (filter)
yang akan menyaring seluruh informasi pada titik yang berbeda dalam
proses persepsi. Namun beberapa psikolog yakin bahwa manusia
memusatkan perhatian terhadap apa yang mereka kehendaki, dengan
melibatkan diri mereka beserta pengalaman-pengalaman tanpa menutup
rangsangan lain.30
Kenneth E Andersen (1972) mendefinisikan bahwa perhatian
adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian
terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indra kita.
Banyak faktor yang menarik perhatian kita.
1. Faktor Eksternal:
a. Gerakan.
Manusia secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak.
b. Intensitas stimuli
Manusia cenderung memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari
stimuli lain. Misalnya warna merah pada latar belakan putih, orang
hitam di tengah-tengah orang pendek, dan sebagainya.
30
Abdul Rahman Shaleh. OpCit. Hal. 42.
c. Kebaruan
Hal-hal baru yang luar biasa dan berbeda akan menarik perhatian.
d. Perulangan
Hal-hal yang disajikan secara berulang dengan sedikit variasi akan
lebih mudah diingat dan menarik perhatian.
2. Faktor Internal
a. Faktor Biologis
Kita memusatkan perhatian pada apa yang terjadi dalam diri kita
sehingga menimbulkan keinginan untuk melakukan sesuatu, misalnya
jika kita lapar kita akan makan.
b. Faktor Sosiopsikologis
Dipengaruhi oleh motif sosiogenis, sikap, kebiasaan dan kemauan.
Misalnya dalam perjalanan menuju gunung, ahli botani akan
cenderung memusatkan perhatian pada tumbuh-tumbuhan, sementara
yang lain tidak akan tahu tumbuhan apa dan berapa jenis tumbuhan
yang mereka lewati.31
Dari faktor-faktor tersebut, Kenneth E Anderson menyimpulkan dalildalil tentang perhatian, diantaranya:
1). Perhatian merupakan proses aktif dan dinamis. Manusia secara
sengaja
31
mencari
stimuli
tertentu dan mengarahkan perhatian
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. OpCit. Hal. 29
kepadanya. Sesekali kita mengalihkan perhatian dari stimuli yang satu
ke stimuli yang lain.
2). Manusia memberi perhatian pada hal-hal tertentu sesuai dengan
kepercayaan, sikap, nilai, kebiasaan dan kepentingan.
3). Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik
perhatian, tetapi juga apa yang secara potensial akan menarik
perhatian. Manusia cenderung berintaeraksi dengan kawan-kawan
tertentu, melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dan menggunakan
media-media tertentu.
4). Manusia mungkin memfokuskan perhatian pada objek sebagai
keseluruhan, kemudian pada aspek-aspek lain dalam objek tersebut,
kemudian kembali lagi pada objek secara keseluruhan.
Jadi pada perhatian dapat memfokuskan diri pada objek yaitu Rubrik
Xpresi. Minat Membaca biasanya timbul dengan adanya perhatian
seseorang terhadap objek yakni Rubrik Xpresi.
2.1.9.4
Perasaan
Professor Hukstra mendefinisikan perasaan adalah suatu
fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu
menurut rasa senang dan tidak senang. Definisi lain menyebutkan
bahwa perasaan merupakan suatu pernyataan jiwa yang sedikit banyak
bersifat subjektif untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang
tidak bergantung pada perangsang dan alat-alat indra.32
Perasaan mewakili berbagai sensasi atau rasa yang hadir
dalam diri manusia untuk kemudian di ekspresikan dalam perbuatan.
Perasaan erat kaitannya dengan emosi. Perasaan adalah terjemahan
yang paling mendekati dari kata emosi dalam bahasa ,emosi, yakni
suatu gejala psiko-fisiologis yang menimbulkan efek pada persepsi,
sikap dan tingkah laku serta tergambarkan dalam ekspresi tertentu.46
Ada dua pendapat tentang macam perasaan. Pandangan
pertama adalah pandangan navistik yang mengatakan bahwa perasaan
merupakan bawaan manusia dari lahir. Perasaan ini terdiri dari
perasaan cinta, kegembiraan, keinginan, benci, sedih dan kagum.
Sedangkan pendapat yang kedua adalah pandangan empiristik yang
mengatakan bahwa perasaan adalah hasil dari proses belajar manusia.
perasaan pengindraan yaitu berhubungan dengan pengindraan (panas,
dingin, pahit, bagus, menarik, dan sebagainya); perasaan vital yaitu
berhubungan dengan keadaan tubuh (segar, lesu, bersemangat dan
sebagainya); perasaan psikis, merupakan penyebab perubahan psikis
(senang, sedih, murung, marah dan sebagainya); perasaan pribadi
yang dialami secara pribadi (terasing, dijauhi dan sebagainya). 33 Jadi
dapat disimpulkan bahwa perasaan meliputi beragam macam rasa
32
Anne.Ahhira.Pengertian Perasaan:Memaknai Perasaan.24/04/2011.http://anneahira.com
33
Ibid.
sesuai dengan kondisi dan situasi manusia. Berdasarkan penjelasanpenjelasan tersebut, maka definisi perasaan yang terkain dengan
penelitian ini adalah perasaan senang yang di definisikan sebagai
perasaan tertarik dan puas.jika seseorang merasa tertarik dan puas
ketika menggunakan Rubrik Xpresi maka kemungkinan besar orang
tersebut akan terus menggunakan Rubrik Xpresi.
2.1.10
Radar Banten
Koran Harian Radar Banten adalah surat kabar harian pagi yang
terbit di Provinsi Banten, Indonesia. Radar Banten Koran terbesar di
Banten dikelola oleh manajemen profesional hasil kerjasama PT.
Wahana Semesta Banten dengan Jawa Pos Group, yang sukses
mengelola ratusan penerbitan di seluruh Indonesia. Radar Banten
berdiri sejak tanggal 02 Juni 2000 dan sampai saat ini Koran Radar
Banten terus berkembang. Radar Banten memiliki sirkulasi di
Tangerang, Serang, Cilegon, Lebak, dan Pandeglang. Pendiri Koran
Harian Radar Banten adalah H. Dahlan Iskan, beliau merupakan salah
satu tokoh pers yang terus meroket dalam karirnya, menyandang gelar
entrepreneur of the year 2003, sukses memimpin lebih dari 120
penerbitan di bawah grup Jawa Post34.
34
WIB
http://www.radarbanten.com, diakses pada tanggal 17 Juli 2012 pada pukul 12.00
Koran Harian Radar Banten memiliki beraneka ragam rubrik,
seperti : Utama, Metropolis,
Serang Raya, Metro Cilegon,
Pandeglang, Lebak, Metro Tangerang, Ekonomi Bisnis, Hukum &
Kriminal, Olahraga, Sepak Bola, Wacana Publik, Pilkada dan
Budaya.bagi sebuah media cetak, Radar Banten sudah dapat dikatakan
media cetak yang sangat lengkap. Karena rubrik Koran Harian Radar
Banten sudah meliputi berbagai bidang.
2.1.11
Xpresi
Xpresi Radar Banten hadir pada 5 Juli 2009. Saat itu masih
memakai ekspresi dengan slogan Edukasi, Kreasi, Prestasi. Pada 2
Februari 2010, barulah memakai nama Xpresi dengan slogan lebih
catchy yakni Smart, Kreatif, dan Gaul. Ini sangat mewakili apa yang
disampaikan Xpresi melalui beragam rubrik yang berisi pendidikan dan
hiburan.35
Cikal bakal Xpresi Radar Banten sebenarnya sudah sejak lama.
Pada 19 November 2007, di Radar Banten sudah memiliki halaman
remaja bernama Radar Junior. Pada 15 Februari 2009, halaman tersebut
diubah nama menjadi Radar Yunior.36
Rubrik Xpresi di Radar Banten di dukung oleh 2 program yaitu
KMS dan KMBI. Untuk di daerah Banten khususnya hanya Koran
35
Karya ilmiah Hilal Ahmad (ketua Redaksi Rubrik Xpresi)
36
OpCit. Hal 42
Harian Radar Banten yang menyajikan rubrik tersebut. Adapun tujuan
dari rubrik tersebut untuk meningkatkan minat baca bagi para pelajar di
Provinsi Banten. Karena dengan rubrik tersebut banyak sekali manfaat
yang dapat kita ambil, sebagai contoh akan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kepada para pelajar dari bidang pendidikan
informasi pelajar.
Rubrik Xpresi yang di setting sedemikian rupa dengan gambar
yang penuh warna, bahasa yang mudah dipahami, tema yang ter-update
seperti permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada pelajar,
serta menggunakan bahasa gaul yang di pakai oleh anak-anak muda
pada zaman sekarang dapat menjadikan stimulus bagi pelajar.
2.1.12 KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia)
Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI) berdiri sejak tanggal 23
Januari
2004
dalam
Seminar
Meningkatkan
Minat
Baca
yang
diselenggarakan Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Pusat yang didukung
Word Association of Newspaper (WAN) di Merak, Banten. Kehadiran
KMBI bergandengan tangan dengan Program Koran Masuk Sekolah
(KMS) guna meningkatkan minat baca di semua lapisan di seluruh
Indonesia.37
KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia) dapat menarik minat
para pelajar untuk membaca. KMBI (Komunitas Minat Baca Pelajar) juga
37
www.Kmbi.Blogspot.com diakses pada tanggal 23 Juli 2012 Jam 09.16 WIB
memiliki visi dan misi yang bertujuan untu menarik minat baca pelajar.
Visi dari KMBI adalah terbentuknya masyarakat berbudaya membaca
sejak dini guna membentuk bangsa yang verdas dan kritis untuk
kesejahteraan manusia. Misi dari KMBI adalah membentk komunitas
gemar membaca sejak dini dari semua tingkatan usia, jenjang pendidikan
di seluruh pelosok di Indonesia guna melahirkan bangsa yang cerdas.
Sementara mottonya meski pendek tetapi menghentak yaitu “Rajin
membaca banyak tahu, malas membaca sok tahu”.38
2.1.13 Pelajar
Peserta
didik
adalah
anggota
masyarakat
yang
berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia
pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.39
Pelajar adalah orang yang belajar biasanya kegiatan itu terjadi di
sekolah, terutama pada sekolah dasar dan menengah. Biasanya pelajar
terikat oleh peraturan yang terdapat disekolah. Pelajar juga adalah sebuah
masa depan bagi Negara ini, karena tidak menutup kemungkinan yang
akan terus menjalani system maupun roda pemerintahan adalah para
pelajar. Maka dari itu pelajar sangat lah berperan penting bagi kemajuan
Bangsa dan Negara ini.
38
Ibid
39
UU Sisdiknas no 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat 4
Pelajar
itu
sendiri
mempunyai
ketentuan-ketentuan
dalam
melaksanakan proses pembelajaran, karena pelajar itu sendiri harus
menjalani 9 tahun wajib belajar untuk dapat menciptakan orang-orang
berpotensi dan mempunyai jiwa pengetahuan yang luas. Bukan dilihat dari
latar belakang sosialnya, sekarang pemerintah juga turut serta dalam
proses tersebut. Dengan adanya program wajib belajar 9 tahun maka baik
anak- anak pelajar yang mampu dan tidak mampu berhak mendapatkan
pelajaran dari bangku SD (sekolah Dasar) sampai SMP (Sekolah
Menengah Pertama). Para pelajar akan sangat merasa dimudahkan untuk
membaca rubrik tersebut, karena rubrik tersebut hadir setiap hari di Koran
Harian Radar Banten. Rubrik tersebut juga hanya berisi tentang informasi
seputar pendidikan yang mana mungkin semua pelajar menggemari tema
rubrik tersebut. Di rubrik tersebut juga memberikan kepada para pelajar
untuk mengisi atau berbagi ilmu kepada teman – temannya, dengan cara
berbagi cerita pengalaman dalam bidang pendidikan ataupun dapat
menjadi seorang model untuk tema yang biasanya sedang marak
dibicarakan para pelajar, tentunya tema tersebut tidak lepas dari masalah
pendidikan.
2.2
Kerangka Berfikir
Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat sejauh mana pengaruh
penyajian Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten menarik minat pelajar di
SMAN 3 Kota Serang. Reaksi tersebut dapat berupa perhatian, pengertian dan
penerimaan terhadap Rubrik Xpresi di Koran Harian radar Banten yang kemudian
diharapkan minat dapat timbul dan akhirnya komunikan melakukan tindakan
seperti yang diharapkan komunikator yaitu untuk membaca Rubrik Xpresi di
Koran Harian Radar Banten tersebut.
2.2.1. Kerangka Teori
Program Rubrik Xpresi merupakan salah satu rubrik yang terdapat
di koran harian Radar Banten yang berisi seputar pendidikan dan hiburan.
Rubrik Xpresi membicarakan seputar permasalahan remaja yang dikemas
dengan bahasa gaul agar diminati kalangan remaja. Adapun tujuan Rubrik
Xpresi adalah untuk meningkatkan minat baca bagi para pelajar di
Provinsi Banten. Rubrik Xpresi yang di setting sedemikian rupa dengan
gambar yang penuh warna, bahasa yang mudah dipahami, tema yang terupdate seperti permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada
pelajar, serta menggunakan bahasa gaul yang di pakai oleh anak-anak
muda pada zaman sekarang dapat menjadikan stimulus bagi pelajar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia secara umum minat dapat
diartikan dengan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu ; gairah
; keinginan40. Jadi minat baca adalah kecenderungan hati yang tinggi atau
gairah atau keinginan untuk membaca. Minat baca ditunjukkan dengan
keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca. Dengan
demikian Minat membaca menjadi sumber motivasi yang kuat bagi
40
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2002), hal. 74
seseorang untuk menganalisa dan mengingat serta mengevaluasi bacaan
yang telah dibacanya, yang merupakan pengalaman belajar yang
menggembirakan dan akan mempengaruhi bentuk serta intensitas
seseorang dalam menentukan cita-citanya kelak dimasa yang akan datang.
Wilbur schramm berpendapat
bahwa komunikasi senantiasa
membutuhkan 3 unsur : sumber (sorce), pesan (massage), dan sasaran
(destination). Sumber boleh jadi seorang individu atau suatu organisasi
komunikasi (seperti surat kabar, penerbit, stasiun televisi atau studio film).
Pesan dapat berbentuk tinta pada kertas, gelombang suara di udara, impuls
dalam arus listrik dan lain-lain. Sasarannya mungkin seorang individu
yang mendengarkan, menonton atau membaca41.
Pendekatan Uses and Gratification mengasumsikan audiens
merupakan khalayak aktif dan mengarah pada satu tujuan. Media hanyalah
dianggap sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya dan
individu dapat saja memenuhi kebutuhannya itu melalui media atau cara
lain (LittleJohn,1998:600). 42
Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori
peluru atau jarum hipodermik yang di kemukakan Wilbur Schramm
mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan
41
Dedi Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya,
2005), hal. 140
43
hal. 379
Rakhmat Kriyantono,Riset komunikasi,(Jakarta:Kencana Renada Media Group, 2009),
komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Seorang komunikator
dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak
yang tidak berdaya (pasif).
Teori Jarum hipodermik sebagai salah satu landasannya karena
penelitian ini meneliti kekuatan media massa untuk mempengaruhi
khalayaknya. Elemen yang di teliti dalam penelitian ini adalah penyajian
media dan akibat-akibat lain seperti halnya pembentukan atau perubahan
sikap, yang seringkali bukan merupakan tujuan utama seseorang dalam
mengkonsumsi media.
Dalam kerangka behaviorisme, media massa adalah faktor
lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses
pelaziman klasik, pelaziman operan, atau proses imitasi (belajar
sosial). Khalayak sendiri dianggap sebagai kepala kosong yang siap
untuk menampung seluruh pesan komunikasi yang dicurahkan
kepadanya.43 Program Xpresi yang terdapat di koran harian Radar
Banten
merupakan
media
komunikasi
yang
ditujukan
untuk
mempengaruhi segmentasi kalangan remaja yang membaca Radar
Banten, karena program Xpresi didukung oleh Koran Masuk Sekolah
(KMS) dan Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI).
43
Dervin dalam Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2004), hal 2002
Bagan Kerangka Penelitian
Kurangnya Minat Membaca Pelajar
Program Xpresi (sorce)
(Media Komunikasi Radar Banten dengan pelajar)
In Which Channel (massage)
Media Massa (Rubrik Xpresi)
To Whom (destination)
Siswa/I SMAN 3 Kota Serang
With What Effect (apa pengaruhnya)
Minat Baca Siswa/I SMAN 3 Kota Serang
2.2.2. Kerangka Operasional
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi obyek
pengamatan penelitian. Variabel penelitian sering juga diartikan sebagai
faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti.
Apa yang menjadi variabel dalam penelitian ditentukan oleh tujuan
penelitian, landasan teori dan hipotesis penelitian44. Sedangkan variabel
dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel :
1. Variabel X atau variabel independent, yaitu variabel yang
menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain. Variabel X dalam
penelitian ini adalah Rubrik Xpresi yang terdapat di koran harian Radar
Banten
2.
Variabel Y atau variabel dependent, yaitu variabel yang dijelaskan
atau dipengaruhi variabel lain. Variabel Y dalam penelitian ini adalah
Minat baca pelajar SMAN 3 Kota Serang
Operasional Variabel
Variabel
Indikator
Rubrik yang berisikan
Pendidikan dan Hiburan
Rubrik Xpresi
Mengangkat Pemeberitaan
Radar banten
Seputar Dunia Anak Remaja dan
Pembahasan Masalah Anak
Remaja
Motivasi
Minat Baca
44
Skala
1-4
5-9
10-12
Partisipasi
13-14
Perhatian
Perasaan
15-16
17-20
Ida Bagus Mantra, Filsafat penelitian dan Metode Penelitian, (Jakarta : Pusat Pelajar,
2004), hal. 68
2.3
Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul 45.
Dalam Penelitian ini, hipotesis umum yang diajukan peneliti adalah sebagai
berikut :
“Terdapat Pengaruh antara Rubrik Xpresi di Koran Harian radar Banten
terhadap minat baca pelajar SMAN 3 Kota Serang”
Dengan Kriteria Penolakan :
Ho : Tidak terddapat Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y
Ha : Terdapat Pengaruh anatar Variabel X terhdap Variabel Y
Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk menentukan apakah jawaban
teoritis telah tertuang dalam pernyataan hipotesis yang didukung dengan faktafakta yang dikumpulkan dan dianalisis, kemudian diproses melalui pengujian
secara ilmiah.
Penelitian ini akan meneliti Pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian
Radar Banten (Variabel X) dan Minat Baca pelajar SMAN 3 Kota serang
(Variabel Y). jika diperhatikan kedua variabel tersebut, dapat diduga bahwa minat
baca pelajar salah satunya dipengaruhi oleh Rubrik Xpresi sebagai Media
Komunikasi Pelajar.
45
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung : Alfabeta, 2004), hal. 156
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif
adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya
dapat digeneralisasikan. Riset ini bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis,
mendukung atau menolaknya teori46. Menurut diagram proses riset Wallace, riset
kuantitatif berawal dari teori yang berfungsi sebagai sarana informasi ilmiah yang
membantu periset menyusun masalah riset yang lebih jelas dan sistematis47. Riset
ini bersifat objektif, artinya peneliti tidak boleh membuat batasan konsep maupun
alat ukur data sehendak hatinya sendiri, semuanya harus objektif dan harus diuji
terlebih dahulu, penelitian pun lebih sistematik dan terstruktur dalam sebuah
desain penelitiannya.
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan. Data kualitatif di angkakan misalnya terdapat dalam skala
pengukuran. Sebuah pertanyaan-pernyataan yang memerlukan alternatif jawaban,
di mana masing – masing : sangat setuju diberi angka 4, setuju 3, kurang setuju 2,
46
47
Rachmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), hal 57
Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, (Jakarta : Media Group, 2006), hal 45
tidak setuju 1.48 Jenis riset ini ini digunakan untuk memperoleh gambaran
mengenai Pengaruh Rubrik Xpresi terhadap Minat Baca Pelajar?
Sedangkan
metode
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
ialah
menggunakan metode survey. Dalam metode survey, informasi informasi
dikumpulkan dari responden dengan menggukana kuisioner. Umumnya,
pengertian survey dibatasi pada penelitian yang datanya dari sampel atau populasi
untuk mewakili seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survey adalah
penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok 49.
3.2. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian merupakan perangkat lunak dari seluruh
rangkaian proses pengumpulan data penelitian di lapangan. Instrumen penelitian
digunakan untuk menangkap atau menghimpun data sebanyak dan sevalid
mungkin. Oleh karena itu, instrumen penelitian benar – benar harus realibilitas
dan validitas.50 Instrumen data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Angket(Kuisioner), wawancara dan dokumentasi.
48
49
50
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung : CV Alfabeta, 2007), hal. 7
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta : PT Pustaka, 1995), hal. 3
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana Preda Media Group,
2009), hal. 94
3.2.1
Jenis Data
Data dalam penelitian ini dapat di klasifikasikan ke dalam data primer dan
data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data
pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian51. Data primer dalam
penelitian ini di peroleh dari penyebaran angket yang disebarkan kepada
sebagian Siswa/I SMAN 3 Kota Serang.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara (dari pihak lain) atau digunakan oleh
lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahannya 52. Data sekunder
dalam penelitian ini yaitu wawancara dan dokumentasi yang berhubungan
dengan masalah penelitian.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
51
52
Ibid, hal. 122
Rosady Ruslan, 2008. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2008), hal 138
1.
Angket (Kuisioner)
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya53.
Angket dalam penelitian ini berupa pertanyaan tertulis yang disebar
kepada responden yaitu Siswa/I SMAN 3 Kota Serang. Angket tersebut
merupakan data primer yang akan digunakan untuk menjawab penelitian
masalah penelitian.
2.
Wawancara
Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan responden atau orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman wawancara54. Penelitian melakukan wawancara
kepada pihak yang terkait dengan masalah penelitian, yaitu Redaktur Rubrik
Xpresi Radar Banten, Bapak Hilal Ahmad dan juga Ibu Meriska selaku
Sekretaris Redaksiomal Harian Radar Banten. Serta kepada para Siswa/I
SMAN 3 Kota Serang. Hasil wawancara ini sifatnya sebagai data penunjang
bagi penelitian.
53
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2008), hal 142
54
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana Preda Media Group,
2009), hal 126
3.
Dokumentasi
Dokumentasi yaitu berupa pengumpulan data yang diperoleh dari buku-
buku atau literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Dokumentasi merupakan data sekunder yang bersifat tercetak yang
bertujuan untuk melengkapi data tambahan penelitian.
3.4
Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yaitu kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya55. Kriyantono menyebutkan, keseluruhan objek atau
fenomena yang di riset adalah populasi56.
Populasi dalam penelitian merupakan keseluruhan dari objek
penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumnuh-tumbuhan, udara,
gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek
ini dapat menjadi sumber penelitian57.
Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa/I SMAN 3 Kota Serang
yang terletak di jalan Raya Taktakan Km 0,5 Kota Serang.
55
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung : CV Alfabeta, 2004), hal 90
56
Rachmat kriyantono, Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
2008), hal 151
57
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2009), hal 99
3.4.2 Sampel
Sampel secara sederhana dapat diartikan sebagai bagian dari populasi
yang menjadi sumber data sebenarnya dalam penelitian. Dalam kata lain
sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili seluruh populasi.
Berkaitan dengan jumlah populasi yang cukup banyak, maka peneliti
menggunakan teknik penelitian sampelnya yaitu teknik proportion stratified
random sampling.
Teknik ini bertujuan untuk membuat sifat homogeny dari populasi
yang
heterogen,
artinya
suatu
populasi
yang
dianggap
heterogen
dikelompokkan kedalam subpopulasi berdasarkan karekteristik tertentu
sehingga setiap kelompok mempunyai anggota sampel yang relatif
homogeny. Dalam proporsional, dari setiap strata diambil jumlah yang
proporsional dengan besar setiap strata58.
58
Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, (Jakarta: Media Group. 2006), hal 153-154
Tabel 1. : Jumlah Siswa/I SMAN 3 Kota Serang Tahun Ajaran
2011/2012
No.
Kelas
Jumlah
1.
Kelas X
439
2.
Kelas XI IPA dan IPS
398
3.
Kelas XII IPA dan IPS
381
JUMLAH
1.218
Untuk menghitung ukuran sampel maka digunakan rumus Yamane,
dimana rumus Yamane digunakan untuk populasi yang besar yang didapat
dari pendugaan proporsi populasi59. Penulis menggunakan sampel dengan
menggunakan sampling error 10%.
Rumus Yamane :
n=
N
Nd2+1
Keterangan :
N : Besar Populasi
n : Besar Sampel
d : Presisi (sampling error)
sehingga
59
Ibid, hal 65
n=
1.218
1.218(0,10)2+1
n= 92,4127456 = 93 orang
Berdasarkan perhitungan rumus diatas diperoleh sampel sebanyak 93
responden yang akan digunakan dalam pengolahan data. 93 sampel ini akan
dibagi tiga sesuai tingkatan kelas, sehingga setiap tingkatan kelas akan
terdapat 93:3=31 siswa. Namun untuk mempermudah penghitungan penulis
mengglobalkan jumlah sampel menjadi 100 orang.
3.5
Teknik Pengolahan Data
Adapun pengolahan data dilakukan melalui tahap sebagai berikut :
3.5.1 Pengeditan
Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang
diperlukan terhadap data penelitian, yaitu untuk mempermudahkan proses
pemberian kode dan pemprosesan data melalui teknik statistik60. Pengeditan
dilakukan sebagai upaya menghindari kesalahan, pengecekan kelengkapan
pengisian lembaran atau relevansi jawaban dari angket.
3.5.2 Pemberian Kode
Pemberian kode adalah proses identifikasi dan klasifikasi data
penelitian ke dalam score numeric atau karakter simbol-simbol tertentu61.
60
Rusady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta : PT Remaja
Grafindo Persada, 2005), hal 166
61
Opcit, hal 55
Teknis pengkodean dapat dilakukan sebelum atau sesudah pengisian angket
dan proses pemberian kode untuk memudahkan pada saat memasukkan data
kedalam system program komputer. Didalam penelitian ini datanya Siswa/I
SMAN 3 Kota Serang kelas X, XI, dan XII dapat diklasifikasikan
berdasarkan usia, jenis kelamin diberi kode 1, dan kode 2, kode 1 untuk jenis
kelamin perempuan dan kode 2 untuk jenis kelamin laki-laki.
3.5.3. Tabulasi
Kegiatan ini untuk mengorganisasikan data ke dalam susunan-susunan
tertentu berupa tabel-tabel dalam rangka menginterpretasikan data sesuai
dengan analisis yang dibutuhkan.
3.6. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
3.6.1 Uji Validitas Data
Uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya kebenarannya sesuai
dengan kenyataan.
Menurut Sugiyono (2002: 124) uji validitas data adalah sebagai
berikut, “Teknik Korelasi untuk menentukan validitas item sampai sekarang
merupakan teknik yang paling banyak digunakan”.
Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika r =
0,3.Jadi, jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir
dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Untuk mencari nilai korelasinya penulis menggunakan rumus
Pearson Product Moment sebagai berikut :
3.6.2 Uji Reliabilitas Data
Menurut Sugiyono (2002:172) adalah sebagai berikut :
“Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul
data menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau
konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu”.
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:171), untuk menguji
reliabilitas maka digunakan rumus Alpha sebagai berikut:
r11
k
k 1
b2
1
t2
Keterangan: r11 =Reliabilitas Instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan
2
b
t
2
= jumlah varians butir
= varians total
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:171)Untuk memperoleh jumlah
varians butir, harus dicari terlebih dahulu varians setiap butir yaitu
sebagai berikut:
x
b
2
x
2
2
N
N
Keterangan: x2 = jumlah kuadrat varians tiap butir
N = jumlah responden
Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan
metode alphacronbach. Hasil pengujian dapat dilihat dalam tabel reliabilitiy
statistik, lalu hasil tersebut dibandingkan dengan tabel tingkat reliabilitas
berdasarkan nilai alpha, jika nilai alpha dihitung lebih besar dari pada tabel
maka item dinyatakan reliabel. Berikut ini tabel reliabilitas nilai alpha.73 :
Tabel 2
Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Alpha
Nilai Alpha
Tingkat Reliabilitas
0.00-0.20
Kurang Reliabel
< 0.20-0.40
Agak Reliabel
< 0.40-0.60
Cukup Reliabel
< 0.60-0.80
Reliabel
< 0.80-1.00
Sangat Reliabel
3.7 Metode Analisis
3.7.1 Teknik Skala Pengukuran
Teknik Skala Pengukuran yang digunakan adalah skala likert yaitu
mengukur sikap dengan menyatakan setuju dan ketidaksetujuannya terhadap
pernyataan yang diajukan dengan skor masing-masing jawaban sebagai
berikut :
Sangat Setuju (SS) diberi Skor 4
Setuju (S) diberi Skor 3
Tidak setuju diberi skor 2
Sangat tidak setuju diberi skor 1
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data dimaksudkan untuk menganalisis data dari hasil catatan
lapangan, atau dari sumber informasi yang diperoleh. Setelah data terkumpul
maka
dilakukanlah
pengaturan,
mengurutkan,
mengelompokkan
dan
mengkategorikannya, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasi oleh penguji
maupun pembaca. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
eksplanatif.
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian yang berjudul “ Pengaruh Rubrik Xpresi Di Koran
Harian Radar Banten Terhadap Minat Baca Pelajar (Survei Di SMAN 3 Kota
Serang)”, yang beralamat di Jl. Raya Taktakan Km 0,5 Serang.
Sedangkan waktu penelitian ini dimulai dari bulan September 2012
sampai dengan sekarang (Maret 2013) sebagaiman jadwal berikut :
No
Kegiatan
1
Pembuatan
Proposal
2
Penyusunan
Landasan
Teoritis
3
Pengumpulan
Data
4
Analisis Data
Sept
Okt
Nop
des
Bulan
Jan
Feb
Maret April
Mei
BAB IV
PEMBAHASAN
4.
Deskripsi obyek Penelitian
4.1 Identitas
Nama Sekolah
:
SMA NEGERI 3 SERANG
Keterangan
:
Sekolah Menengah Atas
Alamat
:
Jl Raya Taktakan km 0,5 Serang
Banten
Kota
:
Serang
Propinsi
:
Banten
Kode Pos
:
42162
Telepon
:
0254203516
Fax
:
0254203488
Email
:
[email protected]
Status Kepemilikan Gedung
:
Milik sendiri
Luas Tanah
:
25,300 m2
Luas Bangunan
:
15,000 m2
Akses Internet
:
Ada
Akreditasi
:
B (BAIK)
Jumlah siswa
:
Kelas X 439 siswa, kelas XI 398
siswa dan kelas XII 381 siswa, jadi
total siswa 1.218
Program Studi
:
Program IPA dan IPS
4.2. Sejarah Singkat
Pertama berdirinya SMAN 3 KOTA SERANG d/h SMAN 1 Taktakan
pada tahun pelajaran 2001/2002 disambut hangat masyarakat, hal ini terbukti
pada awal berdirinya memiliki 2 kelas rombongan belajar. Proses belajar
Mengajar (KBM) masih menumpang di SMP Negeri 1 Taktakan karena
belum memiliki gedung dengan waktu belajar sore hari. SMAN 1 Taktakan
Merupakan kelas jauh (Vilial) SMAN 1 Cipocok Jaya dengan Kepala
Sekolahnya
Bpk.
Drs.
H. Nazarudin datuk Pamuncak, sedangkan
pengelolanya adalah Bpk. Deni Arif Hidayat, S.Pd
Pada akhir tahun pelajaran 2003/2004 dengan selesainya pembangunan
kelas sebanyak 3 lokal proses belajar mengajar terbagi 2 tempat. Kelas 1 dan
2 masih menggunakan lokal SMPN 1 Taktakan sedangkan kelas 3 IPA dan
IPS mengggunakan lokal baru dengan waktu belajar pagi hari.
Tepat Tanggal 30 Agustus 2003 SMA Negeri 1 Taktakan secara resmi
terpisah dari SMA Negeri 1 Cipocok Jaya yang ditandai dengan
diterbitkannya Sertifikat Nomor Induk Sekolah (NIS) dan Nomor Statistik
Sekolah (NSS) yaitu
Nomor
301280403033 dengan kepala Sekolah
definitif yakni Bapak Deni Arif Hidayat, S.Pd., M.Pd.
Perkembangan SMA Negeri 1 Taktakan terus berbenah dan berprestasi
melalui tangan seninya Bapak Deni Arif Hidayat mencoba mengenalkan
SMA Negeri 1 Taktakan baik ditingkat kabupaten Serang ataupun Provinsi
Banten sehingga dalam waktu yang relatif cepat terjelmalah ruang kelas baru
yang saat itu mencapai 19 ruang belajar dan 1 laboratorium bahasa.
Pada tahun 2006 tepatnya di bulan September Dinas Pendidikan
Kabupaten Serang merotasi beberapa Kepala Sekolah termasuk SMAN 1
Taktakan. Bapak Deni Arif Hidayat S.Pd, M.Pd.,menuju SMAN 1 Ciruas dan
Bapak Drs. H. Muhammad Sufri, M.Pd menuju ke SMAN 1 Taktakan. Bapak
Drs. H. Muhammad Sufri, M.Pd atau lebih akrab dengan sebutan pak
Wawang
bertekad
melanjutkan
program
yang
sudah
dicanangkan
pendahulunya, hal ini terbukti pada tahun pelajaran 2007/2008 jumlah
rombongan belajar mencapai 27 kelas. Cukup fantastik dan mengagetkan
dunia pendidikan khususnya di kabupaten Serang, dengan waktu yang relatif
singkat untuk umur sekolah SMAN 1 Taktakan telah menjawab kebutuhan
masyarakat.
Seiring dengan perubahan status Kabupeten Serang menjadi Kota Serang
pada tahun Ajaran 2008/2009 SMAN 1 Taktakan berubah menjadi SMAN 3
Kota Serang.
Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi SMAN
3 Kota serang mendapat bantuan berupa Laboratorium Teknologi Informasi
dan Komunikasi dan Perpustakaan melalui BCA Peduli. Berdirinya masjid
Adz-Dzikro, Miniatur stadion (track 200M), Gapura Sekolah (gapura kedua
alun-alun kota serang) menambah rasa percaya diri SMAN 3 Kota Serang
menuju Sekolah berstandar Nasional.
4.2.1
VISI:
“Menjadi sekolah bernuansa agamis, berwawasan keunggulan dalam
prestasi akademis, seni dan olah raga serta tampil sebagai teladan sehingga
mampu menjawab tantangan masa depan”.
4.2.2
MISI:
a) Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang saleh penuh keimanan dan
ketaqwaan serta santun dalam bertindak.
b) Meningkatkan profesionalisme dalam proses belajar mengajar.
c) Menumbuhkan sikap inovatif, kreatif, dan kompetitif.
d) Meningkatkan pemahaman terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
e) Berpartisipasi dalam melestarikan seni
budaya dan menciptakan
lingkungan pendidikan kondusif dan nyaman, lengkap sarana dan
prasarana.
f) Meningkatkan hubungan kerjasama antara sekolah, orang tua, masyarakat
dan instansi terkait.
4.2.3.
Kepengurusan Sekolah
Kepengurusan Sekolah
Kepala Sekolah
Dewan Guru
No
Nama
1 Drs. H. Mohammad Sufri.M.Pd
2 Dra. Sri Yuni Kulsum
3 Dra. Eni Rochaeni
4 Drs. Asep Gunawan
5 Dra. Hj. Sri Endah Setiawati
6 Drs. Suganda
7 Yudi Yudaswara,S.Pd
8 Hj. Aminah S.Pd
9 Dra. Hj. Sumartini
10 Drs. H. Saufi Mutahidin,M.Pd
11 Sunaiyah,S.Pd
12 Lilis Zuraida,S.Pd
13 Suryaman,S.Pd.,M.Pd
14 Dra. Dian Ahmad Mulyadi
15 Esin Kuraesin,S.Pd
16 Dra. Parwati Yuli Hartati
Hj. Harlinah Sijamti
17
DJ,S.Pd.,M.Pd
18 Sutrisno Harmedi,S.Pd.,M.Pd
19 Ali Ichsa,S.Pd
20 Sukmawanto,S.Pd.,M.Pd
21 Cartiana,S.Pd
22 Purwanti,S.Pd
23 Efin Arifin,S.Pd
24 Saprudin,S.Ag.,M.Pd
25 Dra Enih Sukarsih
26 Lilis Sumirat,S.Pd
27 Eneng Srinengsih,S.Pd
28 Jajang Drajat Jubaedi,S.Pd
Drs. H. Mohammad
Sufri,M.Pd
Nip
1955016197903101xxx
1960031519850320xxx
1960051219860320xxx
1963052219920310xxx
1957102119941220xxx
1962120919950310xxx
1968111719910110xxx
1961101419830320xxx
1967061919941220xxx
1968041019951210xxx
1959011019820720xxx
1969052319951220xxx
1963061519830510xxx
1966030819970210xxx
1973020819970220xxx
1961071719951220xxx
1970111019980220xxx
1968102519980210xxx
1972121219980110xxx
1970091319990310xxx
1973080719980320xxx
1979100520031220xxx
1970090620001210xxx
1974031020031210xxx
1967060320050220xxx
1979011220050220xxx
1969090620050220xxx
1972050620050210xxx
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
Efin Arifin,S.Pd
Saprudin,S.Ag.,M.Pd
Dra Enih Sukarsih
Lilis Sumirat,S.Pd
Eneng Srinengsih,S.Pd
Jajang Drajat Jubaedi,S.Pd
Yuyu Yulisnawati,S.Pd
Dra. Mahmudah
Hamdah,S.Ag
Roos Rosita Budiastuti.,S.Pd
Mahmudin,S.Pd
Rohiyana,S.Pd
Neni Rohaeni,S.Pd
Fatmawati,S.Ag
Risa Dahliana,S.Pd
Noor Sobah S.Ip.,M.Pd
Nina Lisnawati,S.Pd
Atika Purnama Sari,S.Pd
Titi Rogayah,S.Pd
Agus Salby,S.Ag
Jepri,S.Pd
Endang Muhammad Samsudin,ST
Muhammad Gumilang Y,S.Sn
Laily Saadah,S.Si
1970090620001210xxx
1974031020031210xxx
1967060320050220xxx
1979011220050220xxx
1969090620050220xxx
1972050620050210xxx
1972050620050220xxx
1965090120060420xxx
1974060120060420xxx
1979071620060420xxx
1968122420070110xxx
1975101520070120xxx
1970062920080120xxx
1972012120080120xxx
1974122920080120xxx
1975122520080120xxx
1977050420080120xxx
1978052920080120xxx
1979070920080120xxx
1972070320080110xxx
1979051220080110xxx
1971100520100110xxx
1977071220100110xxx
1972022720080120xxx
4.3 Analisis Data
Dalam bab IV point 2 ini penulis menganalisa hasil jawaban dari butirbutur kuisioner yang diberikan kepada responen. Metode yang digunakan dalam
menganalisis data adalah metode likert62, yaitu dengan memberikan nilai dari 1-4
untuk setiap jawaban responden ; nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju, nilai 2
untuk jawaban tidak setuju, nilai 3 untuk jawaban setuju dan nilai 4 untuk
jawaban sangat setuju, kemudian menjumlah angka untuk tiap jawaban. Kuisioner
dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis : kuisioner yang berkaitan dengan rubrik
Xpresi (variabel x) dan kuisioner yang berkaitan dengan minat baca (variabel y)
Analisis data penelitian dengan metode likert ini dapat diuraikan
sebagai berikut :
62
S. Nasution, Metode Research, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003), cet. Keenam, hal 61
4.3.1. Analisis kuisioner rubrik Xpresi
1.
Tanggapan Responden terhadap pernyataan setiap hari saya membaca
rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; setiap hari saya
membaca rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten, diketahui 7 (tujuh) orang
atau 7% menjawab sangat tidak setuju, 39 (tiga puluh sembilan) orang atau 39%
menjawab tidak setuju, dan 49 (empat puluh sembilan) orang atau 49% menjawab
setuju dan 5 (lima) orang atau 5% menjawab sangat setuju. Dengan jawaban
seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa siswa SMAN 3 Kota Serang sebagian
besar atau 54% setiap hari membaca rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten
dan 46%nya tidak setiap hari membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten.
Grafik 1
Tanggapan Responden terhadap pernyataan setiap hari saya membaca
rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten
2.
Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten salah satu Rubrik kesukaan Saya
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten salah satu Rubrik kesukaan Saya, diketahui 4 (empat)
orang atau 4% menjawab sangat tidak setuju, 36 (tiga puluh enam) orang atau
36% menjawab tidak setuju, 53 (lima puluh tiga) orang atau 53% menjawab
setuju dan 7 (tujuh) orang atau 7% menjawab sangat setuju. Dengan jawaban
seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa siswa SMAN 3 Kota Serang,
sebagian besar atau 60%nya setiap hari menyatakan bahwa rubrik Xpresi di
Koran Harian Radar Banten merupakan salah satu rubrik kesukaan mereka
dan 40% nya bahwa rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten bukan
merupakan rubrik kesukaan mereka
Grafik 2
pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten salah
satu Rubrik kesukaan Saya
3. Tanggapan terhadap pernyataan Informasi di Rubrik Xpresi Koran
Harian Radar Banten cukup Mendidik.
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Informasi di Rubrik Xpresi
Koran Harian Radar Banten cukup Mendidik., diketahui 5 (lima) orang atau 5%
menjawab tidak setuju, 78(tujuh puluh delapan) orang atau 78% menjawab setuju
dan 17 (tujuh belas) orang atau 17% menjawab sangat setuju. Dengan jawaban
seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa SMAN 3 Kota Serang
atau sekitar 95% menyatakan bahwa Rubrik Xpresi yang ada di koran harian
Radar Banten cukup mendidik, dan hanya 5% saja yang tidak menyatakan Rubrik
Xpresi tidak cukup mendidik
Grafik 3
Tanggapan terhadap pernyataan Informasi di Rubrik Xpresi Koran Harian
Radar Banten cukup Mendidik.
4.
Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten cukup informatif
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten cukup informatif, diketahui 1 orang atau 1% menyatakan
sangat tidak setuju, 9 (sembilan) orang atau 9% menjawab tidak setuju, 74 (tujuh
puluh empat) orang atau 74% menjawab setujudan 16 (enam belas) orang atau
16% menjawab sangat setuju. Dari jawaban seperti ini dapat disimpulkan bahwa
mayoritas atau 90% siswa SMAN 3 Kota Serang menyatakan bahwa Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten cukup informative dan hanya 10nya saja
yang tidak menyatakan bahwa Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten
cukup informative
Grafik 4
Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten cukup informatif
5.
Tanggapan terhadap pernyataan Bahasa yang digunakan dalam Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten mudah Saya mengerti
Dari jawaban responden terhadap pernyataan Bahasa yang digunakan
dalam Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mudah Saya mengerti,
diketahui 8 (delapan) orang atau 8% menjawab tidak setuju, 77 (tujuh puluh
tujuh) orang atau 77% menjawab setuju dan 15 (lima belas) orang atau 15%
menjawab sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 92% menyatakan bahwa
Bahasa yang digunakan dalam Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten
mudah mereka mengerti dan hanya 8% saja yang tidak menyatakan bahwa Bahasa
yang digunakan dalam Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mudah
mereka mengerti
Grafik 5
Tanggapan terhadap pernyataan Bahasa yang digunakan dalam Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten mudah Saya mengerti
6.
Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten memberikan informasi tentang cara bergaul
Dari jawaban responden terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten memberikan informasi tentang cara bergaul, diketahui 2
orang atau 2% menjawab sangat tidak setuju, 18 orang atau 18% menjawab tidak
setuju, 73 orang atau 73% menjawab setuju dan 7 orang atau 7% menjawab sangat
setuju. Dengan jawaban seperti ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa
SMAN 3 Kota Serang atau sekitar 79% menyatakan bahwa Rubrik Xpresi di
Koran Harian Radar Banten memberikan informasi tentang cara bergaul dan
hanya sekitar 21% yang menyatakan bahwa Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten memberikan informasi tentang cara bergaul
Grafik 6
Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten memberikan informasi tentang cara bergaul
7.
Tanggapan pernyataan Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten saya merasa lebih gaul
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Setelah membaca Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten saya merasa lebih gaul, diketahui 2 orang
atau 2% menyatakan sangat tidak setuju, 53 orang atau 53% menyatakan tidak
setuju, 21 orang atau 21% menyatakan setuju dan 24 orang atau 24% menyatakan
sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat diketahui bahwa sebagian
besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau sekitar 55% tidak menyatakan bahwa
Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mereka merasa
lebih gaul dan 45% menyatakan bahwa Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten mereka merasa lebih gaul
Grafik 7
Tanggapan pernyataan Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian
Radar Banten saya merasa lebih gaul
8.
Tanggapan terhadap pernyataan Setelah membaca Rubrik Xpresi di
Koran Harian Radar Banten wawasan saya semakin bertambah
Dari jawaban responden terhadap pernyataan Setelah membaca Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten wawasan saya semakin bertambah
diketahui 2 orang atau 2% menyatakan sangat tidak setuju, 53 orang atau 53%
menyatakan tidak setuju, 21 orang atau 21% menyatakan setuju dan 24 orang atau
24% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat diketahui
bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau sekitar 55% tidak
menyatakan bahwa Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten wawasan saya semakin bertambah dan 45% menyatakan bahwa Setelah
membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten wawasan saya semakin
bertambah
Grafik 8
Tanggapan terhadap pernyataan Setelah membaca Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten wawasan saya semakin bertambah
9.
Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten sangat tepat untuk anak muda
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten sangat tepat untuk anak muda, diketahui 12 Orang atau 12%
menyatakan tidak setuju, 72 orang atau 72% menyatakan setuju dan 16 orang atau
16% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 88%
menyatakan bahwa Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten sangat tepat
untuk anak muda dan hanya 12% yang tidak menyatakan bahwa Rubrik Xpresi di
Koran Harian Radar Banten sangat tepat untuk anak muda.
Grafik 9
Tanggapan terhadap pernyataan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten sangat tepat untuk anak muda
10. Tanggapan pernyataan Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian
Radar Banten karena kebutuhan informasi tentang dunia anak muda
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Saya membaca Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten karena kebutuhan informasi tentang dunia
anak muda, diketahui 2 orang atau 2% menyatakan sangat tidak setuju, 26 Orang
atau 26% menyatakan tidak setuju, 64 orang atau 64% menyatakan setuju dan 8
orang atau 8% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 72%
menyatakan bahwa mereka membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten karena kebutuhan informasi tentang dunia anak muda dan sekitar 28%
yang tidak menyatakan bahwa mereka membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian
Radar Banten karena kebutuhan informasi tentang dunia anak muda.
Grafik 10
Tanggapan pernyataan Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian
Radar Banten karena kebutuhan informasi tentang dunia anak muda
11. Tanggapan pernyataan Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian
Radar Banten karena di dorong oleh keinginan sendiri
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Saya membaca Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten karena di dorong oleh keinginan sendiri,
diketahui 17 Orang atau 17% menyatakan tidak setuju, 66 orang atau 66%
menyatakan setuju dan 17 orang atau 17% menyatakan sangat setuju. Dengan
jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMAN 3
Kota Serang atau 83% menyatakan bahwa mereka membaca Rubrik Xpresi di
Koran Harian Radar Banten karena di dorong oleh keinginan mereka sendiri dan
hanya sekitar 17% saja yang menyatakan bahwa mereka membaca Rubrik Xpresi
di Koran Harian Radar Banten karena didorong oleh keinginan mereka sendiri
Grafik 11
Tanggapan pernyataan Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian
Radar Banten karena di dorong oleh keinginan sendiri
12. Tanggapan pernyataan Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian
Radar banten membuat minat baca mereka bertambah
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Membaca Rubrik Xpresi
di Koran Harian Radar banten membuat minat baca Saya bertambah, diketahui 24
Orang atau 24% menyatakan tidak setuju, 70 orang atau 70% menyatakan setuju
dan 6 orang atau 6% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau
76%nya menyatakan bahwa Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
banten membuat minat baca mereka bertambah dan 24% yang menyatakan bahwa
Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar banten membuat minat baca
mereka bertambah
Grafik 12
Tanggapan pernyataan Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
banten membuat minat baca mereka bertambah
13. Tanggapan pernyataan Saya berperan aktif dengan mencari berita di
sekolah untuk Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Saya berperan aktif
dengan mencari berita di sekolah untuk Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten, diketahui 6 orang atau 6% menyatakan sangat setuju, 33 Orang atau 33%
menyatakan tidak setuju, 57 orang atau 57% menyatakan setuju dan 4 orang atau
4% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat
disimpulkan bahwa mayoritas siswa SMAN 3 Kota Serang atau 61% menyatakan
bahwa mereka berperan aktif dengan mencari berita di sekolah untuk Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten dan 39%nya menyatakan bahwa mereka
berperan aktif dengan mencari berita di sekolah untuk Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten
Grafik 13
Tanggapan pernyataan Saya berperan aktif dengan mencari berita di
sekolah untuk Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten
14. Tanggapan pernyataan Saya memberikan artikel atau opini kepada
Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Saya memberikan artikel
atau opini kepada Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten, diketahui 7
Orang atau 7% menyatakan sangat tidak setuju, 43 orang atau 43% menyatakan
tidak setuju, 43 orang atau 43% menyatakan setuju dan 7 orang atau 7%
menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian siswa SMAN 3 Kota Serang atau 50% menyatakan bahwa mereka
memberikan artikel atau opini kepada Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten dan sebagian lagi atau 50%nya lagi menyatakan bahwa mereka
memberikan artikel atau opini kepada Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten
Grafik 14
Tanggapan pernyataan Saya memberikan artikel atau opini kepada Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten
15. Tanggapan pernyataan Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian
Radar Banten membuat Saya menjadi lebih gemar membaca
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Membaca Rubrik Xpresi
di Koran Harian Radar Banten membuat Saya menjadi lebih gemar membaca,
diketahui 3 orang atau 3% menjawab sangat tidak setuju, 28 orang atau 28%
menjawab tidak setuju, 58 Orang atau 58% menyatakan setuju dan 11 orang atau
11% menjawab sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 69% menyatakan bahwa
Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten membuat mereka menjadi
lebih gemar membaca dan 31% siswa menyatakan bahwa Membaca Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten membuat mereka menjadi lebih gemar
membaca
Grafik 15
Tanggapan pernyataan Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten membuat Saya menjadi lebih gemar membaca
16. Tanggapan pernyatan Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten mampu meningkatkan kreativitas Saya
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Membaca Rubrik Xpresi
di Koran Harian Radar Banten mampu meningkatkan kreativitas Saya, diketahui 1
orang atau 1% menjawab sangat tidak setuju, 19 orang atau 19% menjawab tidak
setuju, 61 Orang atau 61% menyatakan setuju, dan 19 orang atau 19%
menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 80% menyatakan bahwa
Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten mampu meningkatkan
kreativitas mereka dan 20% tidak menyatakan bahwa dengan Membaca Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten mampu meningkatkan kreativitas mereka
Grafik 16
Tanggapan pernyatan Membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar
Banten mampu meningkatkan kreativitas Saya
17. Tanggapan pernyataan Penyajian Rubrik Xpresi di KoranHarian Banten
membuat saya tertarik untuk membacanya
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Penyajian Rubrik
Xpresi di Koran Harian Banten membuat saya tertarik untuk membacanya,
diketahui 4 Orang atau 4% menyatakan sangat tidak setuju, 6 orang atau 6%
menjawab tidak setuju, 82 orang atau 82% menjawab setuju dan 8 orang atau 8%
menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan
bahwa hampir seluruh siswa SMAN 3 Kota Serang atau 90% menyatakan bahwa
Penyajian Rubrik Xpresi di KoranHarian Banten membuat mereka tertarik untuk
membacanya dan hanya 10% saja yang menyatakan bahwa Penyajian Rubrik
Xpresi di KoranHarian Banten membuat mereka tertarik untuk membacanya
.Grafik 17
Tanggapan pernyataan Penyajian Rubrik Xpresi di KoranHarian Banten
membuat saya tertarik untuk membacanya
18. Tanggapan pernyataan Penyajian Rubrik Xpresi membuat saya puas
membacanya
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Penyajian Rubrik Xpresi
membuat saya puas membacanya, diketahui 3 orang atau 3% menyatakan sangat
tidak setuju, 23 orang atau 23% menyatakan tidak setuju, 67 orang atau 67%
menyatakan setuju dan 7 orang atau 7% menyatakan sangat setuju. Dengan
jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar siswa SMAN
3 Kota Serang atau 74% menyatakan bahwa Penyajian Rubrik Xpresi membuat
mereka puas membacanya dan hanya 26% yang menyatakan bahwa Penyajian
Rubrik Xpresi membuat mereka puas membacanya
Grafik 18
Tanggapan pernyataan Penyajian Rubrik Xpresi membuat saya puas
membacanya
19. Tanggapan pernyataan Saya tertarik membaca Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten untuk mendapatkan informasi tentang dunia anak
pelajar
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Saya tertarik membaca
Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten untuk mendapatkan informasi
tentang dunia anak pelajar, diketahui 2 Orang atau 2% menyatakan sangat tidak
setuju, 8 orang atau 8% menyatakan tidak setuju, 78 orang atau 78% menyatakan
setuju dan 12 orang atau 12% menyatakan sangat setuju. Dengan jawaban seperti
ini maka dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh siswa SMAN 3 Kota Serang
atau 90% menyatakan bahwa mereka tertarik membaca Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten untuk mendapatkan informasi tentang dunia anak pelajar
dan hanya 10% saja yang tidak menyatakan bahwa mereka tertarik membaca
Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten untuk mendapatkan informasi
tentang dunia anak pelajar.
Grafik 19
Tanggapan pernyataan Saya tertarik membaca Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten untuk mendapatkan informasi tentang dunia anak
pelajar
20. Tanggapan pernyataan Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian
Radar Banten secara berulang-ulang
Dari jawaban responden terhadap pernyataan ; Saya membaca Rubrik
Xpresi di Koran Harian Radar Banten secara berulang-ulang, diketahui 9 Orang
atau 9% menyatakan sangat tidak setuju, 43 orang atau 43% menyatakan tidak
setuju, 42 orang atau 42% menyatakan setuju dan 6 orang atau 6% menyatakan
sangat setuju. Dengan jawaban seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar siswa SMAN 3 Kota Serang atau 52% menyatakan bahwa mereka
tidak membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten secara berulangulang dan 48%nya menyatakan bahwa mereka membaca Rubrik Xpresi di Koran
Harian Radar Banten secara berulang-ulang
Grafik 20
Tanggapan pernyataan Saya membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian
Radar Banten secara berulang-ulang
4.3.2.Uji validitas dan realibilitas data
4.3.2.1.Uji validitas Data
Uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya kebenarannya
sesuai dengan kenyataan.
Menurut Sugiyono (2002: 124) uji validitas data adalah
sebagai berikut, “Teknik Korelasi untuk menentukan validitas item
sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan”.
Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah jika r =
0,3.Jadi, jika korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3
maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Dari hasil uji validitas tiap butir soal kuisioner diketahui rata di atas
0,3 (hasil uji validitas tiap soal terlampir). Dengan demikian seluruh
kuisioner dinyatakan Valid .
4.3.2.2.Uji Reliabilitas Data
Menurut Sugiyono (2002:172) adalah sebagai berikut :
“Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul
data menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan
atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu”.
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:171), untuk menguji
reliabilitas maka digunakan rumus Alpha sebagai berikut:
r11
k
k 1
b2
1
t2
Keterangan: r11 =Reliabilitas Instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan
2
b
2
t
= jumlah varians butir
= varians total
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:171)Untuk memperoleh
jumlah varians butir, harus dicari terlebih dahulu varians setiap butir
yaitu sebagai berikut:
x
x
2
b2
2
N
N
Keterangan: x2 = jumlah kuadrat varians tiap butir
N = jumlah responden
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2009:173) untuk mencari
varians total adalah sebagai berikut:
jumlahkuadratskortotal
N
jumlahkuadratskortotal
t2
N
Dari hasil uji realibitas data (terlampir) diketahui rata-rata realibiltas
data untuk kuisioner adalah 0,816001546. Dengan demikian tingkat
realibilitas berdasarkan nilai Alpha adalah sangat realiabel (lihat tabel
berikut)
Tabel 3
Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Alpha
Nilai Alpha
Tingkat Reliabilitas
0.00-0.20
Kurang Reliabel
< 0.20-0.40
Agak Reliabel
< 0.40-0.60
Cukup Reliabel
< 0.60-0.80
Reliabel
< 0.80-1.00
Sangat Reliabel
4.2.3. Analisis Product Moment
Untuk mengetahui adanya pengaruh antara dua variabel, yaitu
antara variabel x (program Xpresi) terhadap variabel y (minat baca) pada
siswa SMAN 3 Kota Serang, analisis yang digunakan adalah analisis product
moment correlatiaon dengan rumus sebagai berikut :
r=
dimana :
rxy = Korelasi antara variabel x dan y
x = (Xi - X)
y = (Yi - Y)
untuk penghitungan koefesien korelasi, maka data program rubrik Xpresi dan
data minat baca siswa dimasukan ke dalam tabel.
Dari tabel tersebut telah ditemukan :
∑Xi
1185
∑Yi
1000
∑XiYi
61698
r
hitung:
0,947671
r tabel
99%
0,561
r tabel
95%
0,444
Jadi ada korelasi positif sebesar 0,947671 antara program rubrik
Xpresi dan minat baca siswa SMAN 3 Kota Serang. Hal ini berarti program
rubrik Xpresi ada pengaruh terhadap minat baca siswa di SMAN 3 Kota
Serang. Kemudian koefesien korelasi hasil penghitungan tersebut signifikan
(dapat digenaralisasikan) karena r hitung 0,947671 lebih besar dari pada r
tabel 0,444 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya ada
pengaruh positif dan signifikan antara program rubrik Xpresi dan minat baca
siswa di SMAN 3 Kota Serang.
Pengujian signifikansi koefesien korelasi, selain dapat menggunakan
tabel, juga dapat dihitung dengan uji t dengan rumus sebagai berikut :
t=
t hitung
12,594
t tabel
99%
2,878
t tabel
95%
2,101
harga t hitung ini dibandingkan dengan t tabel. Ternyata harga t hitung
12,.594 lebih besar dari pada t tabel 2, 101. Dengan demikian berarti terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan program rubrik Xpresi di koran harian
radar Banten terhadap minat baca siswa di SMAN 3 Kota Serang sebesar
0,947671. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefesien korelasi
yang ditemukan ini besar atau kecil, maka dapat berpedoman kepada
ketentuan berikut ini :
Tabel 4
Interpretasi Koefesien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
< 0,20
Pengaruh Sangat Rendah
0,20-2,399
Pengarug Rendah
0,40-0,599
Pengaruh Sedang
0,60-0,799
Pengaruh Kuat
> 0,80
Pengaruh Sangat Kuat
Jika kita melihat tabel ini maka pengaruh program rubrik Xpresi yang
terdapat di koran harian Radar Banten sangat kuat terhadap minat baca siswa
SMAN 3 Kota Serang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Dari penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1.
Siswa SMAN 3 Kota Serang sebagian besar atau 54% membaca rubrik
Xpresi yang terdapat di koran harian Radar Banten
2.
Siswa SMAN 3 Kota Serang sebagian besar atau 60% menyukai rubrik
Xpresi yang terdapat di koran harian Radar Banten
3.
Alasan siswa SMAN 3 Kota Serang menyukai Rubrik Xpresi yang terdapat di
koran harian Radar Banten, karena rubrik Xpresi :
a. Cukup informatif
b. Cukup mendidik
c. Memberikan informasi tentang cara bergaul
d. Sangat tepat untuk anak muda
e. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti
4.
Berdasarkan analisis product moment maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara Rubrik Xpresi yang terdapat di
Koran harian Radar Banten terhadap minat baca siswa SMAN 3 Kota Serang
dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5%.
5.2.
Saran
Berdasarkan penelitian di atas maka penulis dapat memberikan saran-
saran sebagai berikut :
1.
Kepada Lembaga Sekolah terutama Sekolah Menengah Atas agar dapat
menyediakan fasilitas baca tidak hanya terpaku kepada buku-buku
pelajaran saja akan tetapi juga menyediakan beragam bacaan yang
berkualitas baik berupa majalah, Koran maupun buku-buku lainnya yang
dapat menarik siswa seperti program Rubrik Xpresi di harian Radar
Banten sehingga menambah dan merangsang minat baca pelajar
2.
Kepada Media Pers khususnya media percetakan agar lebih
memperhatikan program-program tulisan yang dapat menjangkau
kalangan remaja sehingga mereka termotivasi untuk membacanya yang
pada akhirnya media pers tidak hanya mengejar aspek bisnis akan tetapi
juga dapat berperan membantu pemerintah dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Hilal, (ketua Redaksi Rubrik Xpresi), Karya Ilmiah
Ardianto dan Komala, Komunikasi Massa suatu Pengantar, Jakarta : Simbiosa
Rekatama Media, 2007
Bungin, Burhan, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta : Kencana Preda Media
Group, 2009
Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2007
Pudari,Ahmad,Skripsi,”Minat
Pemuda
Bekerja
di
Sektor
Pertanian.Serang:Untirta,2000
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2002
Depdikbud,Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: Balai Pustaka,2008
Effendy,Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung :
Rosdakarya, 2003
Hesti, Skripsi, Jakarta : Universitas Indonesia, 2008
Muis,Ichwan, Partisipasi Masyarakat,Jakarta:2011
Kriyantono, Rachmat, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana, 2007
_______________, Riset Komunikasi, Jakarta : Kencana Preda Media Group,
2008
Kasali, Rhenald, Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia, Jakarta : Grafiti, 1994
Mantra, Ida Bagus, Filsafat penelitian dan Metode Penelitian, Jakarta : Pusat
Pelajar, 2004
Meriska, Sekretaris Redaksional Harian Radar Banten, wawancara, Serang, 02
Agustus 2012, jam 13.24 WIB
Mulyawan, Dedy,M.A.,Ph.D, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2005
Nasution, S, Metode Research, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2003, cet. Keenam
Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2003
Rakhmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999
Redi, Panuju, Nalar Jurnalistik, Jakarta : Bayu Media Publishing, 2005
Ruslan, Rosady, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada, 2008
Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survey, Jakarta : PT Pustaka, 1995
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Bandung :
Alfabeta, 2008
_______, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : CV Alfabeta, 2004
________, Statistika Untuk Penelitian, Bandung : CV Alfabeta, 2007
Zaenudin, H.M, The Journalist, Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher, 2007
Kutipan artikel Mathedu Unila
http://www.radarbanten.com
www.Kmbi.Blogspot.com
Download