76 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Asimetri Informasi, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba pada 16 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari hasil pengolahan data dan analisi hasil, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan uji F diambil kesimpulan bahwa variabel independen Asimetri informasi, leverage, ukuran perusahaan, dan struktur kepemilikan (kepemilikan institusional dan kepememilikan manajerial) secara simultan berpengaruh terhadap manajemen laba baik melalui metode shor-term maupun Long-term discretionary accruals. 2. Berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan uji t dengan tingkat signifikansi sebesar 5%, diperoleh hasil sebagai berikut: a. Asimetri informasi berpengaruh terhadap manajemen laba baik melalui short term discretionary accruals maupun Long term discretionary accruals, dengan nilai signifikansi kurang dari 0.05. Besarnya pengaruh asimetri informasi terhadap manajemen laba melalui short term discretionary accruals adalah sebesar 0.011. Dan besarnya pengaruh asimetri informasi terhadap manajemen laba melalui Long term discretionary accruals adalah sebesar 0.043. 77 b. Faktor leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba baik melalui short term discretionary accruals maupun Long term discretionary accruals, dengan nilai signifikansi lebih dari 0.05. Besarnya pengaruh leverage terhadap manajemen laba melalui short term discretionary accruals adalah sebesar 0.633. Dan besarnya pengaruh leverage terhadap manajemen laba melalui Long term discretionary accruals adalah sebesar 0.943. c. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba melalui short term discretionary accruals dengan nilai signifikansi lebih dari 0.05. Besarnya pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba melalui short term discretionary accruals adalah sebesar 0.312. Sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba melalui long term discretionary accruals dengan tingkat nilai signifikan kurang dari 0.05. Besarnya pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba melalui Long term discretionary accruals adalah sebesar 0.006. d. Kepemilikan instituional berpengaruh terhadap manajemen laba melalui short term discretionary accruals dengan nilai signifikansi kurang dari 0.05. Besarnya pengaruh kepemilikan institusional terhadap manajemen laba melalui short term discretionary accruals adalah sebesar 0.008. Sedangkan kepemilikan instituional tidak berpengaruh terhadap manajemen laba melalui long term discretionary accruals dengan nilai signifikansi lebih dari 0.05. 78 Besarnya pengaruh kepemilikan institusional terhadap manajemen laba melalui long term discretionary accruals adalah sebesar 0.363. e. Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba baik melalui short term discretionary accruals maupun Long term discretionary accruals, dengan nilai signifikansi kurang dari 0.05. Besarnya pengaruh kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba melalui short term discretionary accruals adalah sebesar 0.010. Dan besarnya pengaruh kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba melalui Long term discretionary accruals adalah sebesar 0.002. 5.2 Saran Saran yang dapat diberikan dari hasil analisis adalah sebagai berikut: 1. Bagi investor, sebaiknya lebih meningkatkan kemampuan dalam menganalisa suatu laporan keuangan perusahaan dan lebih berhati-hati dalam melakukan pengambilan keputusan yang terkait dengan tindakan investasi. 2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menggunakan beberapa pendekatan atau model lain untuk mengukur manajemen laba, supaya hasil yang diperoleh lebih konsisten dan dapat mengetahui pendekatan atau model yang paling cocok untuk mendeteksi adanya manajemen laba pada perusahaan di Indonesia. 3. Bagi auditor, sebaiknya lebih teliti dalam melakukan audit sehingga dapat dipastikan bahwa laporan keuangan perusahaan terbebas dari kemungkinan terjadinya praktik manajemen laba. 79 4. Bagi manajemen perusahaan, sebaiknya menghidari praktik manajemen laba dan menyampaikan kondisi perusahaan yang sebenarnya.