BAB II PEMAHAMAN TERHADAP RUMAH PERAWATAN ANAK PENDERITA KANKER Pada bab II ini akan membahas tentang teori, laporan penelitian, makalah maupun peraturan pemerintah yang terkait rancangan yang diajukan sehingga dapat memahami serta menjadi tambahan refrensi bagi rancangan yang diajukan. Adapun teori, laporan penelitian, makalah maupun peraturan pemerintah yang digunakan dalam pemahaman proyek ini, adalah 2.1 Pengertian Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker ini merupakan fasilitas untuk memberikan perawatan bagi anak penderita kanker. Fasilitas ini tidak hanya melayani dalam hal perawatan medis dan non medis serta menyediakan fasilitas seperti psikologis dan menyediakan fasilitas untuk bermain, belajar, taman paliatif dan bersosialisasi, dimana anak penderita kanker sangat sulit mendapatkan teman untuk bermain yang nantinya fasilitas penunjang yaitu taman paliatif yang akan membuat anak-anak penderita kanker berkumpul untuk bermain di taman tersebut. Ini dibuktikan dari pemerintah bahwa anak penderita kanker harus mendapatkan 7 perawatan dan teman untuk meningkatkan kualitas hidupnya Perawatan paliatif pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007) sedangkan faktor kelompok sebaya pada anak tidak mudah untuk berteman pada umur yang jauh darinya (Soetjiningsih, 1995: 156). Hal ini akan membuat perasaan anak penderita kanker menjadi positif yang membuat anak senang dan tubuh anak menjadi lupa dengan rasa sakit kankernya. Rumah perawatan anak penderita kanker mirip dengan rumah sakit dan rumah singgah yang membuat berbeda adalah terdapat perawatan bagi anak kanker yang tidak ada di rumah singgah dan rumah perawatan terdapat juga tempat bermain bagi anak kanker. Dalam pengertian Rumah Singgah secara terminologi rumah berarti bangunan untuk tempat tinggal, sedangkan singgah adalah mampir atau berhenti sebentar di suatu tempat ketika dalam perjalanan. Dari pengertian diatas rumah singgah bisa diartikan sebagai bangunan atau tempat tinggal yang di tempati dalam waktu yang tidak lama. Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat untuk upaya berobat maupun berkonslutasi penyakitnya upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Charles, 2004). Tempat perawatan paliatif yaitu Rumah singgah/panti (hospis): Untuk pasien yang tidak memerlukan pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus, tetapi belum dapat dirawat di rumah karena masih memerlukan pengawasan tenaga kesehatan. Jadi pengertian Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah terdapat fasilitas-fasilitas untuk mengobati dan merawatan anak pederita kanker dengan sasaran pelayanan kesehatan anak secara merawat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan menyediakan pelayanan penginapan, konsultasi pada anak penderita kanker dan orang tuanya dengan tujuan mewujudkan kesehatan yang maksimal bagi anak penderita kanker. 8 2.1.1 Deskripsi Perawatan Tabel 2.1 Deskripsi Perawatan RS,Rumah singgah, Rumah Perawatan Keterangan Rumah Sakit Rumah Singgah Rumah Perawatan Perawatan √ - √ Kamar Inap √ √ √ Kid’s Zone - (√) √ Pendidikan - √ √ Komunitas - √ √ Transportasi √ (√) √ - - √ Taman Paliatif Pada tabel 2.1 menjelaskan bahwa pada perawatan rumah sakit hanya memiliki fasilitas seperti perawatan, kamar inap dan transportasi. Pada rumah singgah memiliki kamar inap, pendidikan untuk anak penderita dan komunitas untuk membuat anak tidak mudah kesepian. Pada rumah perawatan ini terdapat rumah perawatan, kamar inap, tempat permainan, pendidikan, komunitas, transportasi dan taman paliatif sebagai perawatan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita. 2.2 Batasan Penyusunan penulisan tentang perancangan Rumah Perawatan Penderita Kanker adalah merupakan perancangan sebuah sarana untuk mewadahi memberikan pelayanan kesehatan dan tempat bermain bagi anak penderita kanker di Bali. Yaitu dengan merancang bangunan yang dapat membuat anak kanker termotivasi kesembuhannya secara medis dan non medis serta menyediakan fasilitas penunjang untuk mengembangkan potensi diri anak-anak penderita kanker melalui kenyamanan Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker. Pelayanan yang akan diberikan pada Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker, yaitu 1. Pemeriksaan awal bagi anak penderita kanker yang mengalami gejala awal kanker dan pencegahannya 9 2. Secara Fisik: menyediakan fasilitas kemoterapi, immunoterapi, fisioterapi, mekanoterapi, taman paliatif, tempat bermain anak-anak dan asrama penginapan 3. Secara Psikis: memberikan tempat untuk berkonsultasi bagi anak penderita kanker dan orang tua anak penderita kanker untuk memulihkan emosional, serta memberikan fasilitas-fasilitas hiburan yang mendukung 4. Merancang sebuah tempat bangunan Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker yang dapat melengkapi kebutuhan psikologis pasien,keluarga pasien,pengelola dan staff medis 2.3 Tinjauan Umum Kanker, Paliatif dan Tumbuh Kembang Anak Pada sub bab ini akan membahas tentang teori-teori yang termasuk di dalam rumah perawatan anak kanker yaitu tentang teori Kanker,Paliatif dan tumbuh kembang anak serta bermain dan alat permainan anak. Hal ini bertujuan menambah pemahaman terhadap rumah perawatan anak kanker. 2.3.1 Tinjauan Umum Kanker Penyakit kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat,tidak terkendali dan akan terus mebelah diri dan menyusup ke jaringan sekitar lalu menyebar melalui jaringan ikat,darah dan menyerang organ-organ. Dalam keadaan normal sel akan membelah diri jika ada pengantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Kanker bukan hanya satu penyakit tapi banyak penyakit. Ada lebih dari 100 berbagi jenis kanker. Sebagai besar kanker diberi nama organ atau jenis sel di mana mereka mulai. Seperti kanker yang dimulai di usus besar disebut kanker usus besar, kanker yang berawal di sel-sel kulit disebut karsinoma sel basal. Jenis kanker dapat dikelompokkan ke dalam kategori yang lebih luas. Kategori utama kanker termasuk: 1. Carcinoma adalah kanker yang dimulai di kulit atau pada jaringan yang mencakup garis atau organ internal. 10 2. Sarcoma adalah kanker yang dimulai di tulang, tulang rawan, lemak, otot, pembuluh darah atau mendukung jaringan penghubung. 3. Leukemia adalah kanker yang dimulai di jaringan pembentuk darah seperti sumsum tulang dan menyebabkan sejumlah besar sel darah abnormal di produksi dan masukkan darah. 4. Lymphoma dan myeloma adalah kanker yang dimulai di sel-sel system kekebalan tubuh. 5. Central nervous system cancers adalah kanker yang dimulai di jaringan otak dan sumsum tulang belakang. 2.3.2 Tinjauan Umum Paliatif Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007). Menurut KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007 Palliative home care adalah pelayanan perawatan paliatif yang dilakukan di rumah pasien, oleh tenaga paliatif dan atau keluarga atas bimbingan/ pengawasan tenaga paliatif. Hospis atau tempat fasilitas adalah tempat dimana pasien dengan penyakit stadium terminal yang tidak dapat dirawat di rumah namun tidak melakukan tindakan yang harus dilakukan di rumah sakit. Pelayanan yang diberikan tidak seperti di rumah sakit, tetapi dapat memberikan pelayaan untuk mengendalikan gejala-gejala yang ada, dengan keadaan seperti di rumah pasien sendiri. Menjelaskan kematian kepada anak dengan cara paliatif yaitu respon anak terhadap pertanyaan mengenai kematian merupakan dasar tingkat kematangan anak dalam mengartikan kematian. Pada anak pra sekolah ,anak mengartikan kematian sebagai : kematian adalah sudah tidak ada nafas, dada dan perut datar, tidak bergerak lagi,dan tidak bisa berjalan seperti layaknya orang yang dapat berjalan seperti orang sebelum mati / meninggal. 11 Kebanyakan anak-anak (anak yang menderita penyakit terminal) membutuhkan keberanaian, bahwa ia di cintai dan tidak akan merasa di tinggalkan. Tanpa memandang umur, sebagai orang tua seharusnya sensitife dan simpati, mendukunng apa yang anak rasakan. (White, 2010). 2.3.3 Tinjauan Umum Tumbuh Kembang Anak Setiap anak adalah individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangannya juga berbeda, tetapi tetap akan menuruti patokan umum. Sehingga diperlukan kriteria sampai seberapa jauh keunikan seorang anak terbsebut, apakah masih dalam batas-batas normal atau tidak. Dikenal normal dalam arti medis dan normal dalam arti statistik. Yang dimaksud normal dalam arti medis yaitu apabila pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun intelek dan kepribadian berlangsung harmonis yang meningkat dan dapat diramarlakn kecepatan serta hasil akhirnya, sesuai dengan kemampuan genetic/bawaannya. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak (Soetjiningsih, 1995: 127-131), yaitu a. Faktor Genetik Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkadang di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. b. Faktor Lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagai menjadi: 1. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (faktor prenatal). 2. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (faktor postnatal). c. Faktor Fisik 12 1. Cuaca,musim,keadaan geografis: musim kemarau yang panjang dapat berdampak pada tumbuh kembang anak Antara lain sebagai akibat gagal panen. 2. Sanitasi: Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup domain dalam penyediaan lingkungan yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembangnya. 3. Keadaan rumah: keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak membahayakan penghuninya, serta tidak penuh sesak akan menjadi kesehataan penghuninya. 4. Radiasi: Tumbuh kembang anak dapat terganggu akibat adanya radiasi yang tinggi. d. Faktor Psikologis 1. Stimulasi: Merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi. 2. Motivasi Belajar: Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini, dengan memberikan lingkungan yang kondusif untuk belajar. 3. Ganjaran atau hukuman yang wajar 4. Kelompok sebaya: Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya. 5. Stres: stres pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, misalnya anak akan menarik diri, rendah hati, terlamat bicara, nafsu makan menurun dan sebagainya. 6. Sekolah: sehingga dengan mendapatkan pendidikan yang baik, maka diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak tersebut. 7. Cinta dan kasih saying: salah satu hal anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi. 8. Kualitas interaksi anak-orang tua: interaksi timbul balik Antara anak dan orang tua, akan menimbulkan keakraban dalam keluarga. Anak akan terbuka kepada orang tuanya, sehingga 13 komunikasi bias dua arah dan segala permasalahan dapat dipecahkan bersama karena adanya kedekatan dan kepercayaan. e. Faktor Keluarga dan adat istiadat 1. Pekerjaan/pendapatan keluarga: Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik yang primer maupun yang sekunder. 2. Pendidikan ayah/ibu: Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak. 3. Jumlah Saudara: jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup, akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang. 4. Jenis kelamin dalam keluarga: Pada masyrakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah dibandingkan lakilaki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi pada wanita. 5. Stabilitas rumah tangga: stabilitas dan keharmonisan rumah tangga mempengaruhi tumbuh kembang anak. 6. Kepribadian ayah/ibu: Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka tentunya pengaruhnya berbeda terhadap tumbuh kembang anak. 7. Adat istiadat,norma-norma: adat istiadat yang berlaku di tiap daerah akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. 8. Agama: Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anakanak sendiri. 9. Urbanisasi: salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala permasalahannya. 10. Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi priopritas kepentingan anak, anggaran dan lain-lain. 14 2.4 Klasifikasi 2.4.1 Klasifikasi Tentang Rumah Singgah Peraturan penyelenggaraan kesejahteraan sosial nomor 39 tahun 2012 Standar minimum sarana dan prasarana rumah singgah secara umum pada pasal 47 meliputi: 1. Bangunan rumah yang terdiri dari ruang kantor, ruang pelayanan teknis, ruang istirahat/tidur, ruang makan, ruang kesehatan, ruang tamu, ruang ibadah dan kamar mandi. 2. Tenaga pelayanan yang terdiri dari tenaga administrasi dan tenaga fungsional 3. Peralatan yang terdiri dari instalasi air dan air bersih, peralatan penunjang perkantoran, penerangan, peralatan komunikasi, peralatan teknis bagi penerima pelayanan, dan kendaraan; dan 4. Pangan bagi penerima pelayanan yang terdiri dari makanan pokok dan makanan tambahan 2.4.2 Klasifikasi Tentang Rumah Sakit Adapun klasifikasi dari rumah sakit khusus menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340 tentang klasifikasi rumah sakit, ditetapkan berdasarkan hal-hal sebagai berikut: 1. Pelayanan 2. Sumber Daya Manusia 3. Peralatan 4. Sarana dan Prasarana dan 5. Administrasi dan Manajeman 2.4.3 Klasifikasi Tentang Taman Paliatif Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1988 tentang penataan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan,ruang terbuka hijau adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur dimana di dalam penggunaannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman. Taman adalah areal yang memiliki komponen hardscape dan softscape sedangkan definisi paliatif yaitu menghilangkan rasa nyeri seperti 15 penyakit kanker. Definisi taman paliatif bisa diartikan taman yang memiliki komponen yang berisi fasilitas-fasilitas penghilang rasa nyeri. Seperti contohnya yaitu komponen hardscape batu-batuan untuk memijat kaki penderita kanker itu sendiri. 2.5 Tinjauan Anak Penderita Kanker Pada sub bab ini yang menjadi tinjauan adalah pengertian tentang anak penderita kanker, klasifikasi anak penderita kanker dan karakteristik anak penderita kanker. Hal ini bertujuan menambah pemahamam terhadap anak penderita kanker. 2.5.1 Anak Penderita Kanker Undang-undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan seorang anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Kanker anak berbeda dengan kanker orang dewasa. Kanker anak hanya sekitar 2 persen dari seluruh penyakit kanker pada manusia, namun memberikan dampak tersendiri dan merupakan penyebab kematian yang bermakna pada anak. Umumnya, kanker anak tidak mudah diketahui secara dini, karena pada tahap awal, jarang memberikan keluhan pada penderita, maupun gejala yang mudah dilihat. Sampai saat ini penyebab kanker pada anak masih belum jelas benar. Tapi diyakini bahwa kanker merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor (multifaktorial). Salah satu yang diduga menjadi penyebab adalah adanya penyimpangan pertumbuhan sel akibat cacat gen. Anak belum mendapat paparan cukup lama, sehingga faktor genetik juga sangat berperan. Akibat cacat pada sel, pertumbuhan sel jadi menyimpang dan tidak mau lagi dikendalikan. Pengaruh lingkungan yang berinteraksi (faktor ekogenetik) dan berbagai cacat atau kelainan bawaan juga ditengarai ikut meningkatkan risiko kanker anak. Kemungkinan lain adalah faktor prakonsepsi. Gejala kanker pada anak maupun bayi menjadi lebih susah diketahui, karena anak-anak tidak dapat merasakan atau menceritakan keluhannya. 16 2.5.2 Klasifikasi Anak Penderita Kanker 1. Kanker darah: Menyerang sel-sel yang membentuk sel darah dalam sumsum tulang 2. Kanker otak: Pertumbuhan sel-sel di otak secara tidak wajar 3. Tumor mata: Pertumbuhan sel-sel di mata secara tidak wajar 4. Kanker kelenjar getah bening: Kelenjar getah bening terdapat pada dada, bawah ketiak, leher, dan pangkal paha 5. Kanker saraf: Terjadinya pembelahan sel tidak teratur dan tidak terkendali dari sel pendukung dari sistem saraf pusat 6. Kanker kelenjar otot: Pertumbuhan sel-sel di otot secara tidak wajar 7. Osteosarkoma (kanker tulang): Pertumbuhan sel-sel di tulang secara tidak wajar 2.5.3 Karakteristik Anak Penderita Kanker Tabel 2.2 Karakteristik Anak Penderita Kanker Karakteristik Diferensiasi / Tumor Jinak Berdiferensiasi baik Tumor Ganas struktur khas jaringan asal Sebagian tidak anaplasia memperlihatkan Laju pertumbuhan Biasanya dan lambat Invasi lokal Metastasis progresif Tidak terduga dan cepat atau lamba Biasanya kohesif dan Invasif lokal, ekspansil menginfiltrasi Tidak ada Sering ditemukan Sumber: Kumar, 2007 2.6 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis Pada sub bab ini akan membahas tentang studi banding terhadap proyek- proyek sejenis. Hal-hal yang ditinjau dalam studi banding proyek sejenis adalah lokasi,pengelola,fungsi,jenis pelayanan dan fasilitas ruangan. Oleh karena itu, dengan mengobservasi rumah singgah atau yayasan kasih anak kanker di Bali, 17 Rumah sakit di Bali dan Taman Paliatif di Surabaya untuk proses studi banding ini, yaitu: 2.6.1 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker di Bali Data umum Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker di Bali sebagai berikut: Telp : +62 361 221 520 Alamat : Jl.Pulau Rembulan No.15 Denpasar 80114 - Bali Email : [email protected] Rumah singgah untuk anak kanker merupakan yayasan bagi anak kanker di Denpasar. Rumah singgah terletak di Jalan Pulau Rembulan, Denpasar,Bali dan merupakan rumah singgah satu-satunya untuk yayasan anak kanker di Bali. Rumah singgah ini dikelola oleh Badan Usaha Swasta yang memiliki struktur organisasi pada Gambar 2.1 sebagai berikut: Ketua Sekretaris Staff Bendahara Staff Staff Koordinator Gambar 2.1 Struktur Organisasi Rumah Singgah atau Yayasan Sumber: di gambar ulang oleh bapak made selaku pengelola yayasan Kantor Kantor pada Gambar 2.2 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker di Bali memiliki 3 meja untuk para pengelola bekerja diantaranya terdapat meja bendahara, Guru, staff. Ukurannya yang 5x4 meter ini juga dimanfaatkan untuk tempat rapat ketika ada orang yang ingin donasi ke yayasan tersebut. 18 Gambar 2.2 Rumah Singgah atau Yayasan Kasih Anak Kanker Bali Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 Fasilitas kantor terdapat komputer,printer untuk bekerja. Terdapat lemari,meja,kursi. Yayasan ini merupakan rumah kontrakan yang dijadikan sebagai rumah singgah jadi material seperti elemen lantai menggunakan keramik berukuran 30x30 cm. Gambar 2.3 Bagian Belakang Kantor Terdapat Jemuran Pakaian Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 Tempat Bermain Pada Gambar 2.4 Tempat bermain anak ini berada di depan halaman rumah singgah. Terdapat alat bermain seluncuran dan permainan panjat menggunakan material tali. Tempat ini berfungsi sebagai tempat bermain dan tempat berkumpul bagi anak-anak penderita kanker. Ukuran tempat bermain di rumah singgah ini sekitar 6x3 meter dengan elemen lantai menggunakan rumput. Ini seperti taman kecil yang terdapat di rumah singgah tersebut. 19 Gambar 2.4 Taman bermain bagi anak penderita kanker Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 Ruang Aula Pada Gambar 2.5 ruang ini terletak di bagian depan yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya anak-anak,menjadi tempat belajar dan tempat untuk kunjungan. Fasilitas-fasilitas yang ada di ruang aula ini, sebagai berikut: 1. Alat-alat bermain 2. Alat-alat berlajar 3. Tempat penyimpanan buku pelajaran Terdapat juga alat sound untuk memberikan pengumuman bagi anak penderita kanker. Gambar 2.5 Ruang Aula Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 Ruang ini merupakan ruang yang steril mengingat anak penderita kanker mudah tertular penyakit maka ruang aula ni harus masuk menggunakan sandal yang sudah disiapkan. 20 Gambar 2.6 Depan Ruang Aula Terdapat Tempat Cuci Tangan Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 Sebelum memasuki ruang aula pengunjung maupun orang tua anak harus mencuci tangannya agar tangan bersih sebelum bertemu anak penderita kanker. Sandal disiapkan agar ruang selalu steril karena anak penderita kanker mudah tertular penyakit. Telihat pada Gambar 2.6 Ruang Penyimpanan Makanan Pada Gambar 2.7 Ruang penyimpanan makanan ini merupakan gudang makanan bagi anak penderita kanker. Ruang penyimpanan ini memiliki peraturan untuk memberikan pada anak kanker yaitu makanan tidak boleh menggunakan bahan pengawet. Bahan-bahan makanan yang disimpan di sini hanya makanan yang tidak mudah basi seperti selai,Blueban,susu,dll. Ruangan ini berukuran sekitar 2,5x2,5 meter dengan penutup lantai menggunakan keramik 30x30 cm dan terdapat 1 lampu berwarna putih. Gambar 2.7 Ruang Penyimpanan Makanan Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 21 Kamar Mandi Pada Gambar 2.8 Kamar mandi di rumah singgah berada di sebelah dapur yang berjumlah 6 kamar mandi. Anak-anak diajarkan untuk selalu bersikap teratur seperti mandi 2x sehari. Gambar 2.8 Kamar Mandi Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 Kamar Tidur Kamar tidur pada Gambar 2.9 Rumah singgah tidak ada pembagian jenis kamar. di rumah singgah ini kamar tidur menjadi satu untuk anak penderita kanker. Jumlah tempat tidur anak kanker yaitu 12 buah tempat tidur. Ada beberapa kamar tidur yang berada di luar dan dalam. hal ini karena sempitnya bangunan. Gambar 2.9 Kamar Tidur Anak Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 22 Dapur Pada Gambar 2.10 Dapur ini hanya memiliki fasilitas seperti tempat cuci piring,kulkas,kompor. Untuk masakan bagi anak-anak dibuat oleh orang tuanya sendiri. Gambar 2.10 Dapur dan Ruang Makan Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 Denah Rumah Singgah Yayasan Kasih Anak Kanker Bali Kamar Mandi Gudan g Gudang makanan Dapur dan R.Makan K.Tidur K.Tidur Kantor AULA K.Tidur Meraj an Tempat Bermain Anak-Anak Tempat cuci tangan sebelum masuk ke AULA Gambar 2.11 Denah di Rumah Singgah Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 Pada Gambar 2.11 Suasana bangunan ini sangat tenang karena letaknya jauh dari pusat jalan. Suasana bangunan ini menjadi nyaman untuk ditempatkan bagi anak penderita kanker. 2.6.2 Rumah Sakit Prima Medika Cancer Center dan Polyclinic Rumah Sakit Prima Medika adalah rumah sakit yang terletak di Denpasar,Bali. Prima Medika berdiri pada tahun 2002 dan memiliki 100 23 tempat tidur dan lebih dari 30 pusat spesialisasi. Rumah Sakit Prima Medika memiliki kantor koordinasi medis yang dikelola oleh dokter,perawat dan interpreter yang melayani kebutuhan khusus pasien internasional. Mengingat Bali sebagai tujuan wisata dunia, maka Rumah Sakit Prima Medika berusaha memenuhi keinginan masyarakat Bali dan wisatawan yang dating, akan adanya sebuah Rumah Sakit swasta yang lengkap, dengan pelayanan professional yang berorientasi pada keselamatan pasien. Rumah sakit Prima Medika memiliki tiga bangunan yang didirikan sebagai pusat medis. Bangunan utama berupa bangunan yang difungsikan sebagai ruang pengelola serta ruang inap dengan penyakit umum. Bangunan kedua berfungsi sebagai rumah sakit bersalin dan anak. Bangunan yang ketiga adalah Cancer Center dan poliklinik yang khusus melayani penderita penyakit kanker. Cancer Center dibangun dan dioperasikan khusus sebagai usaha penanggulangan dan penyembuhan penyakit kanker. Cancer center mengakomodasi pelayanan sebagai screening masal, diagnosis, kemoterapi, radiasi, operasi, patologi, penelitian serta pelatihan dan pendidikan tentang penanganan penyakit kanker. 1. Pelayanan Prima Medika Cancer Center dan Polyclinic a. Mammography b. Kemoterapi c. Ultrasound d. Screening dan treatment 2. Fasilitas yang ada di Prima Medika Cancer Center dan Polyclinic a. CT-Scan, Patologi Anatomi, Kemoterapi, R.Sampling Laboratorium, Laboratorium, R.Mammography, Farmasi, Ruang Tunggu, Poliklinik, Cancer Consultations. 24 Denah Cancer Center & Polyclinic Prima Medika r.pe riks a Fisioter api Patalogi Anatomi Kemoterapi R.Sampl ing Tangga Kemot erapi Poliklinik R.konse ling & Komite medik Tangga Apotik Poliklinik Gambar 2.12 Denah Cancer Center & Polyclinic Prima Medika Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 2.6.3 Taman Paliatif di Surabaya Pada Gambar 2.13 Taman Paliatif diresmikan pada tanggal 11 Februuari 2012 oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini, taman ini diperuntukan untuk menyandang Penyakit Kanker. Luas taman paliatif ini 1200 meter². Berlokasi di jalan Kesumba, Kecamatan Tambaksari. Gambar 2.13 Batu Peresmian Taman Paliatif Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 Fasilitas taman Kota Surabaya terdapat ruang baca dan informasi kesehatan (ruang info), jalur refleksi kaki, jogging track dan air mancur. 25 Berdasarkan fasilitas tersebut taman surabaya ini golongkan taman setengah aktif. Tidak banyak aktifitas yang bisa dilakukan di taman ini. Ruang Baca dan Informasi Kesehatan Gambar 2.14 Ruang Baca dan Infromasi Kesehatan Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 Pada Gambar 2.14 ruangan ini terdapat ruang bacaan tentang kesehatan. Bentuk bangunan yang terbuka membuat kesan yang mengajak untuk membaca buku. Dengan warna cat putih membuat menyatu dengan warna pada jalan yang berwarna cokelat dan putih. Jalur Refleksi Kaki Gambar 2.15 Jalur Batu Refleksi Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 Pada gambar 2.15 Jalur Refleksi ini berada di taman paliatif di Surabaya yang diperuntukan penderita kanker untuk menggilangkan rasa nyeri. Jalur ini akan membuat kaki penyandang kanker akan terasa di pijit-pijit. 26 Jogging Track Gambar 2.16 Jalur Jogging Track Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 Pada Gambar 2.17 Jogging track di taman paliatif dengan lahan yang sempit membuat jalur jogging track dibuat berbelok-belok untuk memanfaatkan luas lahan yang sempit. Air Mancur Gambar 2.17 Air Mancur di Taman Paliatif Sumber: Observasi 12 Oktober 2015 2.6.4 Kesimpulan Kajian Proyek Sejenis Melalui data-data kajian proyek sejenis dapat dijadikan sebuah kesimpulan dalam tabel 2.3 sebagai berikut: Tabel 2.3 Perbandingan Objek Sejenis Kriteria Lokasi Rumah Singgah Jl.Pulau No.15 Rembulan Denpasar Prima Medika Cancer Center & Polyclinic Jl.Pulau Denpasar,Bali Serangan Taman Paliatif Jl.Kesumba, Kecamatan 27 80114-Bali Tambaksari, Surabaya Pengelola Badan Usaha Swasta Badan Usaha Swasta Yayasan kasih Anak Prima Medika Pemerintah Kanker Bali Fungsi Yayasan kasih Anak Pelayanan Kanker Bali bagi anak medis Penderita penanggulangan orang penyakit kanker bagi kanker di Surabaya Kanker di Bali penderita kesehatan dan kanker Pelayanan diperuntukan bagi penderita di Bali mengasuh Jenis Pelayanan anak kanker Pelayanan medis umum Pelayanan Pendukung Pelayanan Pelayanan kesehatan medis dengan spesialistik Pelayanan Ruang cara non medis Pendukung Fasilitas Pelayanan Pelayanan Pendukung Ruang Kantor R.Konsultasi Ruang Aula Kemoterapi atau Informasi Gudang Makanan Cancer Kesehatan Kamar Tidur Dapur Kamar Mandi Ruang Baca Consultation Jogging Track Laboratorium Jalur Refleksi Mamografi Air Mancur CT-Scan Maintenance Farmasi Saluran Air Office Maintenance Home Care Dari tabel 2.3 di dapat kesimpulan kajian studi proyek sejenis ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari segi lokasi, ketiga lokasi tersebut tertelak pada daerah pusat kota dengan keberadannya yang strategi sehingga pencapaian ke fasilitas kesehatan ini cukup mudah. Untuk Rumah singgah berada dekat dengan rumah sakit membuat pencapaian ke rumah sakit sangat dekat. 2. Dari pengelola, untuk fungsi bangunan kesehatan yang terdapat fasilitas kesehatan dikelola oleh swasta dan pemerintah. 28 3. Dari fungsi, rumah singgah sebagai tempat anak kanker untuk bermain dengan teman sebayanya,dll. Rumah sakit sebagai pusat pengobatan sedangkan taman paliatif sebagai pusat pengobatan non medis. 4. Dari jenis pelayanan ketiga studi banding memiliki kesamaan yaitu melayani penderita kanker. 5. Dari segi fasilitas ketiga proyek memiliki masing-masing fasilitas yang berbeda tetapi masih diperuntukan untuk penderita kanker. 2.7 Spesifikasi Umum Proyek Spesifikasi umum dari proyek Rumah Perawatan Anak Kanker yang akan dirancang adalah sebagai berikut: 1. Status Kepemimpinan : Swasta 2. Status Pengelola : Swasta 2.7.1 Pengertian Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah suatu wadah kegiatan penanggulangan penyakit kanker bagi anak-anak secara menyeluruh dengan cara memberikan anak fasilitas-fasilitas medis, psikologis dan penunjang. Rumah Perawatan Anak Kanker ini memiliki keunggulan yaitu memiliki taman paliatif untuk penderita anak kanker mendapatkan cara penyembuhan dengan paliatif. Selain itu keunggulan kedua adalah perawatan dan ruang-ruang yang dirancang khusus untuk penderita kanker. Cara medis dimaksud adalah dengan pengobatan kemoterapi, immunoterapi, fisioterapi, mekanoterapi. Cara psikologis adalah dengan memberikan anak fasilitas mainan atau playground, selain itu terdapat fasilitas konsultasi bagi orang tua maupun anak penderita kanker itu sendiri. Cara Paliatif adalah dengan pengobatan non medis dengan memberikan taman paliatif bagi penderita. 2.7.2 Fungsi, Tujuan dan Sasaran 1. Fungsi Fungsi dari Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah untuk mewadahi perawatan maksimal yang menghindari dari monotonenya 29 metode yang ada di rumah sakit. Selain itu, Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker juga berfungsi sebagai taman paliatif dan bermain di tempat Playground. 2. Tujuan Tujuan dari Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah untuk memudahkan penderita kanker mendapatkan fasilitas-fasilitas perawatan kanker dengan cara psikologis dan paliatif. 3. Sasaran Sasaran dari Rumah Perawatan Anak Penderita Kanker adalah anak penderita kanker dengan tahap awal atau baru gejala sampai penderita stadium lanjut. Sasaran anak penderita kanker berusia 0-18 tahun. Sasaran dalam penanganan kanker adalah Leukemia (kanker darah), Kanker otak, Retinoblastoma (tumor mata), Limfoma Maligna (kanker kelenjar getah bening), Neuroblastoma (kanker saraf), Rabdomiosarkoma (kanker kelenjar otot), Osteosarkoma (kanker tulang). 2.7.3 Pelaku dan Macam Kegiatan Pelaku yang akan beraktivitas dalam bangunan pelayanan kesehatan yang sedang dirancang ini dapat di liat pada table 2.4 sebagai berikut: Tabel 2.4 Civitas Pelaku Kegiatan Utama Pasien Berkonsultasi dan berobat Keluarga Pasien Menunggu Pasien atau Berkunjung dan Berkonsultasi Tenaga Medis Merawat Pasien Tenaga Paramedis Merawat Pasien Pengelola Menerima pasien dan mengelola data serta Rumah Perawatan Anak Kanker Orang Kunjungan Berdonasi, Mengajak anak-anak bermain 2.7.4 Fasilitas Fasilitas yang akan dibuat dalam penyusunan rancangan Rumah Perawatan Anak Kanker adalah sebagai berikut: 30 a. Fasilitas Medis 7. Tempat 1. Ruang Kemoterapi Sembahyang 2. Ruang 8. Aula Immunoterapi 9. Playground atau 3. Ruang Fisioterapi Kid’s Zone 4. Ruang c. Servis Mekanoterapi 1. Pengelola b. Ruang penunjang Limbah/IPAL 1. Dapur 2. Genset 2. Kantor 3. Pelayanan 3. Kamar Tidur Kebersihan 4. Kamar Mandi 4. Pelayanan mekanik 5. Laundry dan perawatan 6. Taman Paliatif gedung 2.7.5 Batasan Penyakit Kanker di Rumah Perawatan Tabel 2.5 Batasan Perawatan Anak Penderita Kanker TP TK (6-7) CA SD (7-12) SMP (12-18) SMA (18-19) Stadium I Penderita belum Kanker Darah Otak Penderita belum terlalu menyadari terlalu menyadari terlalu menyadari sel kanker sel kanker sel kanker sel kanker Anak usia 6-7 Anak usia 7-12 Anak usia 12-18 Anak usia 18-19 masih bisa masih bisa masih bisa masih bisa beraktifitas seperti beraktifitas seperti beraktifitas seperti beraktifitas seperti biasa biasa biasa biasa Penderita belum Penderita belum Penderita belum terlalu menyadari terlalu menyadari terlalu menyadari terlalu menyadari sel kanker sel kanker sel kanker sel kanker Anak usia 6-7 Anak usia 7-12 Anak usia 12-18 Anak usia 18-19 masih bisa masih bisa masih bisa masih bisa beraktifitas seperti beraktifitas seperti beraktifitas seperti beraktifitas seperti biasa biasa biasa biasa Kanker Penderita belum Mata Penderita belum terlalu menyadari Penderita belum Kanker Penderita belum terlalu menyadari Penderita belum terlalu menyadari Penderita belum terlalu menyadari Penderita belum terlalu menyadari 31 sel kanker Anak usia 6-7 sel kanker Anak usia 7-12 sel kanker Anak usia 12-18 sel kanker Anak usia 18-19 masih bisa masih bisa masih bisa masih bisa beraktifitas seperti beraktifitas seperti beraktifitas seperti beraktifitas seperti biasa biasa biasa biasa Stadium II Penderita usia 6-7 Penderita usia 7sudah merasakan 12 sudah bisa 18 sudah bisa 19 sudah bisa kelehanan merasakan merasakan merasakan kelelahan yang kelelahan yang kelelahan yang berlebihan berlebihan berlebihan Anak kanker Anak kanker Suplay oksisen tidak lancar Kanker Darah sehingga cepat darah akan selalu darah akan selalu akan selalu mimisan mimisan yang mimisan yang mimisan yang tidak teratur, tidak teratur, tidak teratur, pusing pusing pusing menangis, tidak mudah bersosialisasi Anak SD sering Anak SMP Anak SMA menangis, lengket cenderung pendiam dengan orang tua berdiam diri Penderita usia 6-7 Penderita usia 7- Penderita usia 12- Penderita usia 18- sudah merasakan 12 sudah 18 sudah 19 sudah kelehanan di merasakan merasakan merasakan bagian otak kelehanan di kelehanan di kelehanan di bagian otak bagian otak bagian otak Penderita sering Penderita sering Penderita sering Penderita sering oksigen yang pingsan karena pingsan karena pingsan karena kurang ( harus oksigen yang oksigen yang oksigen yang waspada) kurang ( harus kurang ( harus kurang ( harus waspada) waspada) waspada) Anak SMP Anak SMA pendiam pingsan karena Otak Anak kanker darah pingsan, lelah, Anak TK sering Kanker Penderita usia 12- Penderita usia 18- Anak TK sering menangis, tidak Anak SD sering mudah menangis, lengket cenderung bersosialisasi dengan orang tua berdiam diri Penderita usia 6-7 Penderita usia 7- Penderita usia 12- Penderita usia 18- Kanker sudah terlihat 12 sudah terlihat 18 sudah 19 sudah Mata keanehan di keanehan di merasakan merasakan bagian mata bagian mata kelehanan di kelehanan di 32 Anak TK sering Anak SD sering bagian otak bagian otak menangis, tidak menangis, lengket Anak SMP Anak SMA mudah dengan orang tua cenderung bersosialisasi pendiam berdiam diri Stadium III Penderita usia 6-7 Penderita usia 7- Kanker Darah Penderita usia 12- Penderita usia 18- anak akan 12 anak akan 18 anak akan 19 anak akan mengalami mengalami mengalami mengalami anemia anemia dimana anemia dimana anemia dimana dimana benjolan benjolan akan benjolan akan benjolan akan akan muncul muncul muncul muncul Penderita sering Penderita sering Penderita sering Penderita sering sesak nafas, sesak nafas, sesak nafas, sesak nafas, pendarahan pendarahan pendarahan pendarahan Anak SMA Anak TK sering Anak SD sering Anak SMP pendiam menangis, tidak menangis, lengket cenderung mudah dengan orang tua berdiam diri bersosialisasi Penderita usia 6-7 Penderita usia 7- Kanker Otak Penderita usia 12- Penderita usia 18- sering mengalami 12 sering 18 sering 19 sering sakit kepala yang mengalami sakit mengalami sakit mengalami sakit hebat dan kepala yang hebat kepala yang hebat kepala yang hebat intensitasnya dan intensitasnya dan intensitasnya dan intensitasnya lumayan sering lumayan sering lumayan sering lumayan sering dengan di tambah dengan di tambah dengan di tambah dengan di tambah mimisan mimisan mimisan mimisan Terasa tangan dan Terasa tangan dan Terasa tangan dan Terasa tangan dan kaki merasa sulit kaki merasa sulit kaki merasa sulit kaki merasa sulit digerakan digerakan digerakan digerakan Anak SMP Anak SMA pendiam Anak TK sering Anak SD sering menangis, tidak menangis, lengket cenderung mudah dengan orang tua berdiam diri bersosialisasi Penderita usia 6-7 Penderita usia 7Kanker Mata Penderita usia 12- Penderita usia 18- sudah terlihat 12 sudah terlihat 18 sudah 19 sudah keanehan di keanehan di merasakan merasakan bagian mata bagian mata kelehanan di kelehanan di bagian otak bagian otak Anak TK sering Anak SD sering 33 menangis, tidak menangis, lengket Anak SMP mudah dengan orang tua cenderung bersosialisasi Anak SMA pendiam berdiam diri Stadium IV Penderita usia 6-7 Penderita usia 7- Kanker Darah Penderita usia 12- Penderita usia 18- anak akan 12 anak akan 18 anak akan 19 anak akan mengalami mengalami mengalami mengalami anemia anemia dimana anemia dimana anemia dimana dimana benjolan benjolan akan benjolan akan benjolan akan akan muncul muncul muncul muncul Penderita sering Penderita sering Penderita sering Penderita sering sesak nafas, sesak nafas, sesak nafas, sesak nafas, pingsan, pingsan, pingsan, pingsan, pendarahan, pendarahan, pendarahan, pendarahan, terinfeksi terinfeksi terinfeksi terinfeksi Anak SMA Anak SMP pendiam Anak TK sering Anak SD sering menangis, tidak menangis, lengket cenderung mudah dengan orang tua berdiam diri bersosialisasi Penderita usia 6-7 Penderita usia 7- Kanker Otak Penderita usia 12- Penderita usia 18- sering mengalami 12 sering 18 sering 19 sering sakit kepala yang mengalami sakit mengalami sakit mengalami sakit hebat dan kepala yang hebat kepala yang hebat kepala yang hebat intensitasnya dan intensitasnya dan intensitasnya dan intensitasnya lumayan sering lumayan sering lumayan sering lumayan sering dengan di tambah dengan di tambah dengan di tambah dengan di tambah mimisan mimisan mimisan mimisan Terasa tangan dan Terasa tangan dan Terasa tangan dan Terasa tangan dan kaki merasa sulit kaki merasa sulit kaki merasa sulit kaki merasa sulit digerakan digerakan digerakan digerakan Objek yang di Objek yang di Objek yang di Objek yang di lihat menjadi dua lihat menjadi dua lihat menjadi dua lihat menjadi dua objek objek objek objek Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan kemoterapi pada kemoterapi pada kemoterapi pada kemoterapi pada sel otak akan sel otak akan sel otak akan sel otak akan mengakibatkan mengakibatkan mengakibatkan mengakibatkan kebutaan, lumpuh kebutaan, lumpuh kebutaan, lumpuh kebutaan, lumpuh 34 dan tuli Anak TK sering menangis, tidak dan tuli lengket dengan orang tua mudah dan tuli dan tuli Anak SMP Anak SMA cenderung pendiam berdiam diri bersosialisasi Penderita usia 6-7 Penderita usia 7- Kanker Mata Penderita usia 12- Penderita usia 18- sering mengalami 12 sering 18 sering 19 sering pusing yang hebat mengalami pusing mengalami pusing mengalami pusing yang hebat yang hebat yang hebat Anak SMP Anak SMA pendiam Anak TK sering menangis, tidak Anak SD sering mudah menangis, lengket cenderung bersosialisasi dengan orang tua berdiam diri Pada tabel 2.5 menjelaskan bahwa batasan-batasan kanker yang ada di Rumah Perawatan ini ada 3 kanker yang sering di derita oleh anak-anak penderita yaitu kanker mata, otak dan darah. Kanker memiliki tahapantahapan untuk mendeteksi dengan adanya stadium 1-4 yang dimana tempat Rumah Perawatan ini mengambil seluruh stadium yang ada. Pada stadium 1 dan 2 merupakan stadium yang dapat di cegah sedangkan pada stadium 3 dan 4 sudah sulit untuk mencegah kanker tersebut. Fasilitas ini akan memberikan fasilitas ke tiap-tiap pasien stadium 1-4 dengan memberikan teknik paliatif. 35