siaran pers pengawasan terintegrasi ojk temukan transaksi reverse

advertisement
SIARAN PERS NO.SP-8/DKNS/OJK/01/2015
SIARAN PERS
PENGAWASAN TERINTEGRASI OJK TEMUKAN TRANSAKSI
REVERSE REPO SURAT BERHARGA DI DUA BANK YANG LIBATKAN
PERUSAHAAN SEKURITAS TANPA DIDUKUNG KETERSEDIAAN
EFEK SEBAGAI JAMINAN
Jakarta, 19 Januari 2015 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berhasil menemukan masalah
transaksi repo pada perusahaan sekuritas PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas (PT AAAS)
dengan dua bank masing-masing PT Bank BPD Maluku (BPD Maluku) dan PT Bank Antar
Daerah (Bank ANDA). Ditemukannya masalah ini dalam waktu singkat membuktikan
bahwa OJK telah menjalankan pengawasan terintegrasi dengan baik.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal dan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan
langsung mengadakan pertemuan segera setelah masalah ini terungkap lewat pemeriksaan
rutin.
Berdasarkan hasil pemeriksaan rutin di tahun 2014 yang dilakukan oleh Pengawas
Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas BPD Maluku dan Bank ANDA, ditemukan
transaksi Reverse Repo surat berharga sebesar Rp262 milyar di BPD Maluku, serta
pembelian serta Reverse Repo surat berharga sebesar Rp146 milyar dan USD1.250 ribu di
Bank ANDA. Kedua Transaksi tersebut dilakukan masing-masing bank dengan PT AAAS
namun tanpa didasari dengan underlying transaction yang telah diperjanjikan. PT AAAS
seharusnya menempatkan surat berharga yang ditransaksikan dimaksud pada sub account
masing-masing bank pada PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT. KSEI), namun hal
tersebut tidak dilaksanakan oleh PT. AAAS sebagaimana mestinya.
Atas hasil temuan tersebut, OJK telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut: di
bidang Pengawas Perbankan;
(1) Melakukan koordinasi antara Pengawas Perbankan dengan Pengawas Pasar Modal guna
melakukan pengecekan terhadap permasalahan dimaksud;
(2) Melakukan pemeriksaan khusus terkait transaksi dimaksud kepada kedua Bank;
(3) Kedua Bank diharuskan membentuk cadangan atas transaksi tersebut;
(4) Meminta Bank menghentikan sementara waktu transaksi surat berharga korporasi
sampai dengan bank telah menerapkan manajemen risiko yang memadai atas transaksi
surat berharga;
(5) Meminta pemegang saham Bank ANDA menambah setoran modal dan atau dana segar
sejumlah kerugian yang diderita oleh bank;
(6) Apabila dari hasil pemeriksaan terdapat pengurus bank yang terlibat maka akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kedua Bank telah melakukan pembentukan cadangan atas kerugian dimaksud,
menghentikan transaksi surat berharga korporasi, pemegang saham Bank ANDA telah
menyetorkan dana segar sejumlah kerugian yang diderita oleh Bank ANDA, serta kepada
PT. AAAS diminta untuk bertanggung jawab atas kerugian kedua Bank akibat dari
transaksi dimaksud. Di samping itu, Bank juga telah melakukan pembenahan manajemen
risiko terkait pembelian surat berharga korporasi.
Direktorat Komunikasi
Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2- 4 Jakarta 10710 Telepon: 021-3858001
(hunting); Faksimile: 021-3858321 (hunting); Situs: www.ojk.go.id
Kondisi Bank Maluku dan Bank ANDA saat ini tergolong baik dengan dengan tingkat
Capital Adequacy Ratio (CAR) posisi 31 Desember 2014 di atas profil risiko yaitu masingmasing sebesar 15,84% dan 13,34%.
Di bidang Pengawas Pasar Modal telah dilakukan:
(1) Pemeriksaan Teknis terhadap PT AAAS dan meminta keterangan Sdr. Andri Rukminto
selaku Direktur Utama PT AAAS;
(2) Memerintahkan kepada PT Bursa Efek Indonesia (PT BEI) untuk menghentikan
sementara kegiatan usaha PT AAAS sebagai Perantara Pedagang Efek terhitung sejak
tanggal 3 Desember 2014 karena tidak dapat memenuhi persyaratan nilai minimum MKBD
akibat dari transaksi REPO di atas;
(3) Memerintahkan kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (PT KSEI) terhitung sejak
tanggal 4 Desember 2014 untuk membekukan rekening Efek milik PT AAAS, kecuali dalam
rangka penyelesaian transaksi bursa. Sedangkan pemindahan Efek dan atau dana
nasabah hanya dapat dilakukan kepada nasabah dengan Single Investor Identification (SID)
yang sama;
(4) Menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan (SPRINT) pada tanggal 8 Desember 2014,
untuk melakukan pemeriksaan lebih mendalam atas dugaan pelanggaran ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dalam kegiatan transaksi REPO
dan atau Reverse REPO yang dilakukan oleh PT AAAS dengan beberapa Bank tersebut
diatas.
Berdasarkan SPRINT tersebut, Tim Pemeriksa telah melakukan kegiatan pemeriksaan,
sebagai berikut:
a. melakukan pemeriksaan setempat ke PT AAAS untuk mengumpulkan data, informasi
dan atau keterangan lain yang diperlukan;
b. melakukan pemanggilan kepada pihak-pihak terkait untuk dimintakan keterangan;
c. hingga saat ini proses pemeriksaan masih dilaksanakan.
Sebagai informasi transaksi repo adalah merupakan transaksi jual surat berharga (efek)
dengan janji dibeli kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk
transaksi reverse repo adalah kebalikan dari transaksi repo, yaitu transaksi beli surat
berharga (efek) dengan janji dijual kembali pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.
***
Untuk Informasi Lebih Lanjut:


Irwan Lubis, Deputi Komisioner OJK Pengawas Bank 3. Tlp: 021-3858001 Email:
[email protected])
Sarjito, Deputi Komisioner OJK Pengawas Pasar Modal Tlp: 021-3858001 Email:
[email protected])
Direktorat Komunikasi
Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2- 4 Jakarta 10710 Telepon: 021-3858001
(hunting); Faksimile: 021-3858321 (hunting); Situs: www.ojk.go.id
Download