tiket masuk 3

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pengertian sehari-hari, bernafas sekedar diartikan sebagai proses
pertukaran gas di paru-paru. Tetapi secara biologis, pengertian respirasi tidaklah
demikian. Pernafasan lebih menunjuk kepada proses pembongkaran atau
pembakaran zat sumber energi di dalam sel-sel tubuh untuk memperoleh energi
atau tenaga. Zat makanan sumber tenaga yang paling utama adalah karbohidrat.
Pembakaran membutuhkan oksigen (O2), terjadai di dalam setiap sel yang
hidup. Energi yang diperoleh berupa energi kimia (ATP) yang digunakan untuk
berbagai aktivitas fisiologi dalam tubuh. Di samping itu, pembakaran
menghasilkan pula zat sisa berupa gas asam arang (CO2) dan air. Bagaimana
dengan organaisme yang hidup di lingkungan yang kurang oksigen (anaerob).
Pada organisme anaerob, pembongkaran zat sumber tenaga (glukosa) berlangsung
tanpa melibatkan oksigen. Pembongkaran semacam ini disebut respirasi anaerob.
Tumbuhan juga menyerap O2 untuk pernafasannya, umumnya diserap
melalui daun (stomata). Pada keadaan aerob, tumbuhan melakukan respirasi
aerob. Bila dalam keadaan anaerob atau kurang oksigen, jaringan melakukan
respirasi secara anaerob. Misal pada akar yang tergenang air. Pada respirasi aerob,
terjadi pembakaran (oksidasi) zat gula (glukosa) secara sempurna, sehingga
menghasilkan energi jauh lebih besar (36 ATP) daripada respirasi anaerob (2 ATP
saja). Demikian pula respirasi yang terjadi pada jazad renik (mikroorganisma).
Sebagian mikroorgaanisma melakukan respirasi aerobik (dengan zat asam),
anerobik (tanpa zat asam) atau cara keduanya (aerobik fakultatif).\
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk untuk mengukur jumlah CO2 yang
dibebaskan selama respirasi dan menghitung respiratory quotient (RQ) nya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Respirasi
Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa
organik menjadi senyawa anorganik.
( Syabatini, A,2008. )
Respiration is the process through which energy stored in organic
molecules is released to do metabolic work. A stepwise process conducted in all
living cells, it is controlled by enzymes, and releases carbon dioxide and water.
Translate :
Respirasi adalah proses melalui mana energi yang
tersimpan dalam molekul-molekul organik dilepaskan untuk melakukan pekerjaan
metabolik. Sebuah proses bertahap yang dilakukan di semua sel hidup,
dikendalikan oleh enzim, dan melepaskan karbon dioksida dan air.
( Cliff,N.2009. )
A biochemical process whereby specific substrates are oxidized with a
subsequent release of carbon dioxide, CO2.
Translate :
Sebuah proses biokimia dimana substrat tertentu teroksidasi
dengan rilis berikutnya karbon dioksida, CO2.
(Syamsuri, I. 2000 )
Respiration in plants, as in all living organisms, is essential to provide
metabolic energy and carbon skeletons for growth and maintenance.
Translate :
Respirasi pada tanaman, seperti dalam semua organisme
hidup, adalah penting untuk memberikan energi metabolik dan kerangka karbon
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.
( Lambers, H. 2005 )
Proses pelepasan energi yang menyediakan energi bagi keperluan sel itu
dikenal dengan istilah proses respirasi.
(Kimball. 200 )
2.2 Macam macam respirasi
2.2.1 Respirasi Aerob
Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan karbondioksida
serta energi. Respirasi aerob terjadi dalam matriks mitokondria. Respirasi aerob
digunakan untuk pemecahan senyawa organik menjadi senyawa anorganik.
Respirasi aerob menghasilkan energi yang lebih besar. Respirasi aerob
menghasilkan 36 ATP. Proses respirasi aerob : Glikosis, Dekarbosilasi oksidatif ,
Siklus Krebs, Transfer elektron
2.2.2 Respirasi Anaerob
Dalam respirasi anaerob dimana oksigen tidak atau kurang tersedia dan
dihasilkan senyawa selain karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau
asam asetat dan sedikit energi. Respirasi anaerob terjadi pada sitoplasma.
Respirasi anaerob terjadi untuk penguraian senyawa organik.Respirasi anaerob
menghasilkan energi yang lebih kecil. Respirasi anaerob menghasilkan 2 ATP.
Proses respirasi anaerob : Fermentasi, Pernafasan intramolekul.
(Lovelles. 1997).
2.3 Tahapan Respirasi
2.3.1 Glikolisis
Glikolisis berlangsung pada sepuluh langkah berurutan, maasing masing
langkah dikatalis oleh satu atau sekelompok enzim yang berlainan. Agar diperoleh
energi dalam bentuk ATP dari pemecahan glukosa, pertama-tama perlu adanya
pemutusan urutan reaksi dengan memasukkan ATP ke dalamnya. Selama langkah
1 gugus alcohol primer (-CH2OH) diposisi C-6 pada
glukosa bereaksidengan gugus fosfat terujung pada ATP
membentuk glukosa -6-fosfat dan ADP. Untuk
memudahkan, gugus fosfat atau lebih tepat disebut
gugus fosforil) dilambangkan dengan P. glukosa -6fosfat lalu menyusun diri (berisomiresasi) untuk
membentuk fruktosa -6- fosfat (langkah2). Dalam reaksi
ini gugus adelhida 9-CHO) pada C-1 direduksi menjadi
gugus alcohol primer (-CH2OH) sebagai hasil oksidasi
serempak dari gugus alcohol skunder (>CHOH) pda C-2
menjadi gugus keto (.CO). Pembentukan gugus alcohol primer pada C-1
memungkinkan terjadinya langkah 3, yang merupakan pengulangan efek
fosforilasi pada langkah 1.
2.3.2 Siklus Krebs
Pada siklus krebs ini (terjadi dimatriks mitokondria) asetil KoA diubah
menjadi KoA. Asetil KoA bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam
sitrat. KoA dilepaskan sehingga memungkinkan untuk mengambil fragmen 2C
lain dari asam piruvat. Pembentukan asam sitrat terjadi diawal siklus krebs ,
sementara itu sisa dua karbon dari glukosa dilepaskan sebagai CO2. Selama
terjadi pembentukan – pembentukan , energy yang dibutuhkan dilepaskan untuk
menggabungkan fosfat denga ADP membentuk molekul ATP. Pada siklus krebs ,
pemecahan rantai karbon pada glukosa selesai, Jadi, sebagai hasil dari glikoslisis,
reaksi antara dan siklus krebs adalah pemecahan satu molekul glukosa 6 karbon
menjadi 6 molekul 1 karbon, selain itu juga dihasilkan 2 molekul ATP dari
glikolisis dan 2 ATP lagi dari siklus krebs. Perlu diingat bahwa tiap – tiap proses
melepaskan atom hydrogen yang ditranspor ke sistem transport electron oleh
molekul pembawa .
2.3.3 Transport elektron
Dua reaksi pembentukan asetil KoA dan empat treaksi dalam daur ATK
terdiri atas ghidrogenasi zat perantara. Hdrogenasi ini diklaksanakan dengan
mengorbankan NAD+ yang direduksi menjadi NADH. Keseluhan Reaksi
(NAD+H++1/2 O2 žNAD+ +H2O)melepaskan
sejumlah
energi ( GO =-523 kkal), dan terjadi dalam serangkaian
langkah yang trelah dikatalis enzim aecara berpasangan
langsung untuk menghailjkan ATP. Reaksi ini dikenal dengan
istilah rangkaian pengangkut elwektron. Pada ujung rantai
reaksi oksidasi-reduksi, oksigen sendiri bertindak sebagai
akseptor electron dan electron-elektron tersebut sekarang
berada pada taraf energi rendah.
( Simbolon. 1989 )
2.4 Faktor yang mempengaruhi respirasi
2.4.1 faktor dalam
Semakin tinggi tingkat perkembangan organ, semakin banyak jumlah CO2
yang dihasilkan. Susunan kimiawi jaringan mempengaruhi laju respirasi, pada
buah-buahan yang banyak mengandung karbohidrat, maka laju respirasi akan
semakin cepat. Produk yang lebih kecil ukurannya mengalami laju respirasi lebih
cepat daripada buah yang besar, karena mempunyai permukaan yang lebih luas
yang bersentuhan dengan udara sehingga lebih banyak O2 berdifusi ke dalam
jaringan. Pada produk-produk yang memiliki lapisan kulit yang tebal, laju
respirasinya rendah, dan pada jaringan muda proses metabolisme akan lebih aktif
dari pada jaringan lebih tua.
2.4.2 faktor luar
Umumnya laju respirasi meningkat 2-2,5 kali tiap kenaikan 10°C.
Pemberian etilen pada tingkat pra-klimaterik, akan meningkatkan respirasi buah
klimaterik. Kandungan oksigen pada ruang penyimpanan perlu diperhatikan
karena semakin tinggi kadar oksigen, maka laju respirasi semakin cepat.
Konsentrasi CO2 yang sesuai dapat memperpanjang umur simpan buah-buahan
dan sayuran karena terjadi gangguan pada respirasinya. Kerusakan atau luka pada
produk sebaiknya dihindari, karena dapat memacu terjadinya respirasi, sehingga
umur simpan produk semakin pendek.
(Dwidjoseputro. 1986 )
2.5 Perbedaan Respirasi dengan Fotosintesis
Respirasi itu katabolisme, artinya membongkar suatu senyawa menjadi
senyawa yang lebih kecil. kalau respirasi, mengubah glukosa menjadi CO2 dan
H2O, trus menghasilkan ATP sebagai tenaga yang kita gunakan sehari-hari.
Fotosintesis itu anabolisme, artinya menyusun suatu senyawa sederhana
menjadi senyawa yang lebih kompleks. dalam hal ini, fotosintesis mengubah CO2
dan H2O menjadi glukosa dan oksigen, dalam prosesnya membutuhkan klorofil
dan cahaya matahari.
(Simbolon. 1989 )
2.6 metabolisme respirasi pada perkecambahan biji
Pada saat perkecambahan berlangsung proses respirasi akan meningkat
disertai pula dengan meningakatnya pengambilan oksogen dan pelepasan
karbondioksida, air dan energi yang berupa panas. Terbatasnya oksigen yang
dapat dipakai akan mengakibatkan terhambatnya proses perkecambhan benih.
( Kimball. 2002 )
Daftar Pustaka
Cliff,N.2009.Respiration: Energy For Plant Metabolism. Lambers, Hans; 2005,
Plant Respiration From Cell to Ecosystem ,Advances in Photosynthesis
and Respiration, Universitat Illes Balears
Dwidjoseputro. 1986. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J.W. 2002. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Lovelles. A. R. 1997. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk daerah Tropik. PT
Gramedia. Jakarta.
Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Syabatini, Annisa,2008. Respirasi pada tumbuhan. Fakultas matematika dan ilmu
pengetahuan alam Program studi s-1 kimia.Banjarbaru
Syamsuri. I. 2000. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Download