PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PHYSICAL SELF

advertisement
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF
PHYSICAL SELF-ASSESSMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-4 SMP PGRI 1 CIPUTAT)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Syarat Mencapai Sarjana Pendidikan
Oleh:
WULAN ROSYANA INDAH
NIM. 1090150000001
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ABSTRAK
WULAN ROSYANA INDAH, 109015000001: “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif
Physical Self-assessment Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS”.
Skripsi, Jakarta Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment siswa kelas
VIII-4 di SMP PGRI 1 Ciputat.
Adapun metode yang digunakan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) . Kemudian instrumen yang digunakan adalah instrumen tes yang berupa pretest
dan posttest, serta instrumen nontes berupa lembar observasi, catatan lapangan, lembar
wawancara diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar di SMP PGRI 1 Ciputat.
Adapun indikator keberhasilannya yang dicapai KKM 75. Dari hasil penelitian
memperlihatkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment
dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata NGain siklus I adalah 0,49 meningkat pada siklus II menjadi 0,65. Berdasarkan analisis
angket, respon siswa setelah belajar IPS dengan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment sebagian besar baik. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment dapat meningkatkan
hasil belajar IPS siswa. Setelah belajar dengan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment siswa menjadi lebih aktif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Strategi Pembelajaran Aktif , Physical Selfassessment
ABSTRACT
WULAN ROSYANA INDAH, 109015000001: “Application of Active Learning
Strategies Against Physical Self-assessment Student Results On IPS” Social Education
Faculty of Tarbiyah and Teachers Training Syarif Hidayatullah State Islamic University
2014.
The Purpose of this study is to determine the increase in the IPS study results by
using the Physical Self-assessment for junior high school students in class VIII-4 of PGRI
1 Ciputat.
The method used this study is Clasroom Action Research (PTK). Then the
instrument used is a test instrument in the form of pretest and posttest, as well as
instrument in the form of sheets non tes observation, field notes, interview and
questionnaire sheet. Hypothesis action is the use of the strategies Physical Selfassessment is expected to improve student learning outcomes on the concept of capital
markets in junior high school PGRI 1 Ciputat.
The indicators of success are achieved KKM 75. The researche results show that
the use of the strategies Physical Self-assessment can enhance student learning outcomes
IPS, this is evidenced by an increase in economic learning outcomes of student from
cycle I to cycle II. The average value of N-GAIN cycle is 0,49 increase in cycle II
becomes 0,65. Based on the analysis of questionnaires, the responses of the students after
studying IPS with the strategies Physical Self-assessment mostly good. We can conclude
that learning by using the strategies Physical Self-assessment an improve student
learning outcomes IPS. After studying the strategies Physical Self-assessment student
become more active and fun in the learning process.
Key words: Learning Outcomes of IPS, Active learning, Physical Self-assessment
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Syukur Alhamdulilah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, atas
rahmat dan karunia-nya kepada penulis makan selesailah skripsi ini yang berjudul
“Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS”. (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas
VIII-4 SMP PGRI 1 CIPUTAT)”. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi
manusia, dan semoga kita menjadi pengikutnya hingga nanti, amin.
Selesainya skripsi ini tak lupa do’a dan kesungguhan hati, kerja keras serta
bantuan dari berbagai pihak baik saran maupun bantuan lainnya. Tiada kata yang
dapat penulis ucapkan selain ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas
bantuan ini, dan lebih khusus ucapan terimakasih yang saya ucapkan kepada:
1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Nurlena Rifa’i MA.Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Syaripulloh. M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Drs. Banadjid selaku pembimbing I atas bimbingan dan arahan
kepada penulis. Dan Ibu Tri Harjawati M.Si. selaku pembimbing II yang
selalu membimbing dengan hati dan atas motivasinya hingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS, yang telah dengan sabar dan
ikhlas mendidik penulis, sehingga ilmu yang diberikan kepada penulis
dapat bertambah dan bermanfaat.
i
7. Bpk Chartam S.Pd M.Pd., selaku Kepala sekolah SMP PGRI 1 CIPUTAT
yang telah memberikan arahan serta izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di SMP PGRI 1 Ciputat.
8. Bapak Subarkah S.Pd. selaku guru IPS yang memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis ketika penelitian.
9. Siswa-siswi SMP PGRI 1 CIPUTAT kelas VIII-4, yang telah mendukung
penulis dalam proses penelitian.
10. Kedua Orang Tua yang tercinta, H. Bambang Sriyono (ayah) dan
Rusmini (ibu), yang tak henti-hentinya mengirimkan do’a, memberikan
nasihat, motivasi dan terus memberikan dukungan penulis di setiap situasi
dan kondisi.
11. Untuk adikku tersayang (Faradiba Rosyana Lita) dan nenek ku tercinta
Wasiah yang tak henti-hentinya memberikan do’a dan motivasi kepada
penulis.
12. Teman-teman penulis, Mega, Sri, Wiwi, Kiki, Uzi, Ade, Zulfi, Priska,
Ningsih, Arsela, Endah, Nopi, Lita, Nur, Fathiya, Mega, Indri, Besus,
Puji, Elly yang selalu memberikan do’a dan motivasi kepada penulis.
13. Semua teman-teman seperjuangan Jurusan IPS angkatan 2009, serta
semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
mendukung dalam penulisan skripsi ini hingga selesai.
Akhir kata penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan ketidak
sempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya, dan pembaca umumnya. Semoga skipsi ini dapat memberikan
sumbangsih pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya dan pengembangan
ilmu pengetahuan pada umumnya.
Alhamdulillahirrobil’Alamin
Wassalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Jakarta, 06 Februari 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................
i
DAFTAR ISI ...................................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
viii
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .....................................................................
6
C. Pembatasan Masalah .....................................................................
7
D. Perumusan Masalah.......................................................................
7
E. Tujuan Penelitian...........................................................................
7
F. Manfaat Hasil Penelitian ...............................................................
7
BAB II KAJIAN TEORITIS ........................................................................
9
A. Acuan Teori dan Fokus yang diteliti .............................................
9
1. Hakikat belajar dan hasil belajar ..............................................
9
a) Pengertian belajar ..............................................................
9
b) Prinsip-prinsip belajar .......................................................
11
c) Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ........................
11
2. Hasil Belajar ............................................................................
13
3. Hakikat IPS .............................................................................
15
iii
4. Pengertian IPS .........................................................................
15
5. Hakikat strategi pembelajaran aktif ........................................
17
a) Pengertian strategi pembelajaran ......................................
17
b) Pengertian pembelajaran aktif ...........................................
18
c) Pengertian Physical Self-assessment .................................
21
1) Pengertian Physical Self-assessment ...........................
21
2) Langkah-langkah Physical Self-assessment .................
22
3) Kelebihan dan kelemahan ...........................................
24
6. Penelitian Tindakan Kelas ......................................................
25
B. Bahan hasil penelitian relevan ......................................................
29
C. Kerangka berpikir ..........................................................................
32
D. Hipotesis penelitian .......................................................................
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................
38
A. Tempat dan Waktu penelitian ........................................................
38
B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitan .......................................
39
C. Subjek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian .........................
44
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ....................................
44
E. Tahapan Intervensi Tindakan .........................................................
44
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ..................................
50
G. Data dan Sumber Data ...................................................................
50
H. Instrumen-instrumen Pengumpulan Data .......................................
51
1. Instrumen Tes ...........................................................................
51
2. Instrumen non-tes ....................................................................
52
iv
a. Lembar Observasi ..............................................................
52
b. Catatan Lapangan ...............................................................
52
c. Lembar Wawancara ...........................................................
52
d. Lembar Angket ..................................................................
53
I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .............................................
53
1. Uji Validitas .............................................................................
53
2. Uji Reliabilitas .........................................................................
54
3. Pengujian Tingkat Kesukaran ..................................................
55
4. Daya Pembeda..........................................................................
56
J. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis.................................
56
1. Tes Hasil Belajar .....................................................................
56
2. Data lembar observasi ..............................................................
57
3. Angket .....................................................................................
58
4. N-Gain ......................................................................................
59
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan ..........................................
60
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRESTASI HASIL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................
61
A. Gambaran Umum Sekolah ............................................................
61
1. Sejarah singkat SMP PGRI 1 Ciputat ......................................
61
2. Visi dan Misi ............................................................................
62
3. Data sekolah .............................................................................
63
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan .................................................
66
1. Penelitian Pendahuluan ...........................................................
66
v
C. Deskripsi Data Hasil Penelitian .....................................................
71
1. Siklus I .....................................................................................
71
2. Siklus II ....................................................................................
83
3. Tenik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................
96
D. Analisis Data .................................................................................
98
1. Hasil Belajar ............................................................................
98
2. Lembar Observasi ...................................................................
108
3. Respon siswa terhadap penerapan strategi ...............................
109
4. Hasil Wawancara Guru Setelah Penelitian .............................
119
5. Hasil Wawancara Siswa Setelah Penelitian ............................
121
E. Pembahasan Temuan Penelitian ....................................................
123
BAB V PENUTUP .........................................................................................
127
A. Kesimpulan ....................................................................................
127
B. Saran ...............................................................................................
127
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
128
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tahap-tahap dalam PTK.............................................................
26
Gambar 2.2 Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Taggrat ...
27
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir .....................................................................
36
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .............................
12
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian ......................................................................
38
Tabel 3.2
Desain Penelitian .....................................................................
43
Tabel 3.3
Tahapan Penelitian Kegiatan Pendahuluan .............................
46
Tabel 3.4
Tahap Penelitian Siklus I .........................................................
47
Tabel 3.5
Tahap Penelitian Siklus II .......................................................
48
Tabel 3.6
Interprestasi Tingkat Kesukaran ..............................................
56
Tabel 3.7
Klasifikasi Nilai Kegiatan Guru dan Siswa .............................
58
Tabel 3.8
Kriteria Konsep Siswa Berdasarkan Kriteria N-Gain .............
60
Tabel 4.1
Data Siswa Dalam 4 Tahun Terakhir ......................................
64
Tabel 4.2
Data Ruang Kelas ....................................................................
65
Tabel 4.3
Data Ruang Lainnya ................................................................
65
Tabel 4.4
Data Tenaga Pendidik dan Tata Usaha ....................................
66
Tabel 4.5
Hasil Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus I ..............
76
Tabel 4.6
Persentase Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ............
77
Tabel 4.7
Persentase Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
80
Tabel 4.8
Hasil Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus II .............
89
Tabel 4.9
Persentase Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II ...........
91
Tabel 4.10
Persentase Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II
94
Tabel 4.11
Daftar Nilai N-gain Siklus I ....................................................
98
Tabel 4.12
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I........
101
viii
Tabel 4.13
Daftar Nilai N-gain Siklus II ...................................................
103
Tabel 4.14
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II .....
105
Tabel 4. 15
Kepentingan Siswa Terhadap Mata Pelajaran .........................
110
Tabel 4.16
Ketertarikan Pelajaran IPS ......................................................
111
Tabel 4.17
Kreativitas Guru dalam Pembelajaran ......................................
111
Tabel 4.18
Hasil Belajar Siswa...................................................................
112
Tabel 4.19
Ketertarikan Siswa dengan Strategi Physical Self-assessment
113
Tabel 4.20
Antusiasme Belajar Siswa .......................................................
113
Tabel 4.21
Keaktifan Siswa di dalam Kelas ...............................................
114
Tabel 4.22
Ketertarikan Strategi Pembelajaran ..........................................
115
Tabel 4.23
Ketertarikan Strategi terhadap Suasana Belajar ......................
116
Tabel 4.24
Keterampilan Strategi Belajar .................................................
116
Tabel 4.25
Aktifitas Belajar Siswa ............................................................
117
Tabel 4.26
Ketertarikan Strategi Pembelajaran .........................................
118
ix
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1
Nilai Hasil Belajar Pre-test dan Post-test siklus I ...................
101
Grafik 4.2
Nilai Hasil Belajar Post-test siklus I.........................................
102
Grafik 4.3
Nilai Hasil Belajar Pre-test dan Post-test siklus II ..................
105
Grafik 4.4
Nilai Hasil Belajar Post-test siklus II .......................................
106
Grafik 4.5
Nilai Hasil Belajar Siklus I dan II ...........................................
106
Grafik 4.6
Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan II ..............................
107
Grafik 4.7
Persentase Aktivitas Guru Siklus I dan II ................................
108
Grafik 4.8
Persentase Aktivitas Pembelajaran Siklus I dan II ..................
109
x
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Wawancara Siswa Pra-Penelitian
LAMPIRAN 2
Wawancara Guru Pra-Penelitian
LAMPIRAN 3
Kisi-kisi Instrumen
LAMPIRAN 4
Uji Coba Instrumen Penelitian Siklus I
LAMPIRAN 5
Uji Coba Instrumen Penelitian Siklus II
LAMPIRAN 6
Data Anates
LAMPIRAN 7
Instrumen Penelitian Siklus I
LAMPIRAN 8
Instrumen Penelitian Siklus II
LAMPIRAN 9
RPP Pertemuan 1
LAMPIRAN 10
RPP Pertemuan 2
LAMPIRAN 11
RPP Pertemuan 3
LAMPIRAN 12
RPP Pertemuan 4
LAMPIRAN 13
RPP Pertemuan 5
LAMPIRAN 14
RPP Pertemuan 6
LAMPIRAN 15
Materi Bahan Ajar Siklus I
LAMPIRAN 16
Materi Bahan Ajar Siklus II
LAMPIRAN 17
Daftar Nilai N-gain Siklus I
LAMPIRAN 18
Daftar Nilai N-gain Siklus II
LAMPIRAN 19
Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
LAMPIRAN 20
Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II
LAMPIRAN 21
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
xi
LAMPIRAN 22
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
LAMPIRAN 23
Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran Siklus I
LAMPIRAN 24
Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran Siklus II
LAMPIRAN 25
Catatan Lapangan Pertemuan ke 1
LAMPIRAN 26
Catatan Lapangan Pertemuan ke 2
LAMPIRAN 27
Catatan Lapangan Pertemuan ke 3
LAMPIRAN 28
Catatan Lapangan Pertemuan ke 4
LAMPIRAN 29
Catatan Lapangan Pertemuan ke 5
LAMPIRAN 30
Catatan Lapangan Pertemuan ke 6
LAMPIRAN 31
Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelitian Tindakan
Kelas
LAMPIRAN 32
Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Penelitian
Tindakan Kelas
LAMPIRAN 33
Lembar Kuesioner
LAMPIRAN 34
Kisi-kisi Instrumen Respon Siswa Terhadap Strategi
Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment yang
Diterapkan Oleh Guru Dalam Pembelajaran
LAMPIRAN 35
Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas VIII-4
LAMPIRAN 36
Dokumentasi Proses Belajar Mengajar
LAMPIRAN 37
Surat Permohonan Izin Penelitian
LAMPIRAN 38
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bagian yang penting bagi kehidupan
manusia dalam mengembangkan kepribadian dan kemampuannya yang
berlangsung seumur hidup. Melalui pendidikan, pengetahuan, keterampilan,
pengalaman, dan wawasan manusia akan
terus
berkembang,
guna
memperoleh ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Oemar Hamalik “Pendidikan adalah suatu proses yang
mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap
lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam
dirinya yang memungkinkan”. 1
Hal ini berarti bahwa pendidikan perlu diperhatikan, karena
pendidikan
memegang
peran
yang
amat
penting
untuk
menjamin
kelangsungan hidup suatu bangsa dan Negara, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui
jalur pendidikan pula peserta didik dibentuk menjadi pribadi yang tangguh,
kreatif, mandiri, dan profesional pada bidangnya masing-masing kelak di
masa yang akan datang.
Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan
memegang peran yang sangat penting. Salah satu peran penting pendidikan
adalah menyiapkan sumber daya manusia sesuai dengan perubahan zaman.
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan. Adapun tujuan pendidikan adalah
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
1
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2001), Cet. 4, h. 79.
1
2
seutuhnya sebagaimana yang terdapat dalam Undang-undang tentang Sistem
Pendidikan Nasional No.20 Bab II Pasal 3 Tahun 2003 yang berbunyi.
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokrasi dan bertanggung jawab”.2
Dalam proses pendidikan, terdapat dua pelaku utama yakni pendidik
dan peserta didik. Keduanya saling berkaitan dan saling membutuhkan. Agar
tujuan yang diinginkan tercapai, maka antara pendidik dan peserta didik
bekerjasama dalam membangun sebuah tujuan. Dalam hal ini, guru yang
menginformasikan materi kepada siswa. Tetapi selain itu guru juga bertindak
sebagai fasilitator yang bertugas memberikan kemudahan belajar kepada
seluruh
peserta
didik,
agar
mereka
dapat
belajar
dalam
suasana
menyenangkan, gembira, penuh semangat dan berani mengemukakan
pendapat secara terbuka.
Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua
pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru. Guru yang
merupakan ujung tombak dalam pendidikan. Guru juga adalah orang yang
paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas
yang dapat bersaing di zaman pesatnya perkembangan teknologi. Dengan
mutu pendidikan yang baik dan benar akan menghasilkan SDM yang
berkualitas.
Berbicara tentang proses pendidikan sudah tentu tak dapat dipisahkan
dengan semua upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber
daya manusia yang berkualitas, sedangkan manusia yang berkualitas itu
dilihat dari segi pendidikan telah terkandung secara jelas dalam tujuan
2
Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendididkan, (Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006), h. 8
3
pendidikan. Menurut Isjoni Ciri–ciri SDM berkualitas sendiri adalah
“mandiri, berwatak kerja keras, tekun belajar menghargai waktu, pantang
menyerah, serta selalu proaktif dalam mencari solusi atas masalah yang
dihadapi”.3 Salah satu tujuan pendidikan adalah menjadikan manusia yang
berilmu, beriman, dan bertaqwa. Sebagaimana kita ketahui bahwa orangorang yang berilmu, beriman dan bertaqwa akan mendapatkan derajat yang
mulia di sisi Allah SWT. Diterangkan dalam firman Allah SWT dalam surat
Al-Mujaadilah ayat 11 yaitu:
  
          
             
  
         
Artinya:
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis" maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",
Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut perlu adanya peninjauan
berbagai aspek yang mendukung usaha tersebut, terutama dalam proses
pembelajaran
yang
berlangsung.
Karena
proses
pembelajaran
akan
berpengaruh besar terhadap tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa.
3
Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007), h. 3
4
Dalam pembelajaran IPS di sekolah SMP PGRI 1 Ciputat, dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas penggunaan strategi pembelajaran yang
bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model
konvensional pada setiap pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini mungkin
disebabkan
kurangnya
penguasaan
guru
terhadap
strategi-strategi
pembelajaran yang ada, padahal penguasaan terhadap strategi-strategi
pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan profesional
guru. Hal ini diperkuat oleh hasil observasi yang dilakukan peneliti sebelum
melakukan penelitian dan terbukti saat pelajaran dimulai banyak siswa yang
tidur dan ngobrol dengan teman sebangkunya, kelihatan sekali mereka merasa
bosan dengan strategi yang diterapkan oleh guru mata pelajaran IPS. Dan
diperkuat lagi oleh keterangan beberapa siswa dari hasil wawancara bahwa
mereka merasa kesulitan dalam belajar, jenuh, dan bosan mengikuti pelajaran,
terlebih lagi guru hanya memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan
LKS (Lembar Kerja Siswa), padahal materi tersebut belum sepenuhnya
disampaikan, sehingga hasil belajar siswa rendah. Hal ini bisa dilihat dengan
perolehan nilai ulangan harian kelas VIII-4 di SMP PGRI 1 Ciputat, nilai
ualngan harian kelas VIII-4 bisa dilihat dilampiran 35.
Guru pun tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
pada saat pembelajaran berlangsung. Jadi, pada saat pembelajaran telah
selesai guru langsung memberikan tugas kepada siswa tanpa bertanya terlebih
dahulu kepada siswa apakah siswa telah paham dengan pelajaran yang telah
disampaikan oleh guru. Dengan sikap guru yang seperti itu maka seorang
siswa menjadi kurang aktif atau tidak aktif dalam pembelajaran yang sedang
berlangsung, dan siswa pun menjadi tidak paham apa yang telah diajarkan
pada guru.
Terkadang siswa pun malu untuk bertanya pada saat pembelajaran
berlangsung. Ketika guru menanyakan kepada siswa apakah siswa telah
paham dalam pelajaran yang telah disampaikan, siswa pun pasti diam dan
5
menjawab bahwa telah paham dalam pelajaran yang telah disampaikan oleh
guru. Tetapi ketika guru memberikan soal ulangan kepada siswa, banyak
siswa yang mendapat nilai yang kurang memuaskan. Agar dapat mengajar
efektif, guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa. Kesempatan
belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan siswa secara aktif
dalam pembelajaran di kelas.
Kondisi pembelajaran tersebut tentu saja tidak bisa dibiarkan
berlangsung terus menerus. Dengan kondisi tersebut seharusnya guru mencari
alternatif-alternatif strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat
berperan aktif di dalam kelas dan dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran
dikelas.
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta
didik untuk belajar secara aktif.
4
Ketika peserta didik belajar dengan aktif,
berarti mereka mendominasi aktifitas pembelajaran. Karena peserta didik
diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental
akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini peserta didik akan
merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar akan
maksimal.
Salah satu strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam
pembelajaran yaitu strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment
(mempersiapkan diri dalam kelompok). Strategi pembelajaran ini lebih
berorientasi pada aktivitas siswa (student centered), sedangkan guru hanya
sebagai
fasilitator
yang mengarahkan dan
membantu
siswa dalam
pembelajaran. Strategi pembelajaran ini merupakan strategi pembelajaran
aktif (active learning) yang disajikan dengan metode permainan dengan
tujuan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang tidak monoton dan
menjenuhkan. Dalam pembelajaran ini, siswa dituntut untuk aktif dan
4
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008), h. xiv
6
partisipasif, sehingga dengan keefektifan siswa tersebut diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Berdasarkan latar belakang dan pemikiran di atas serta beberapa hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment (mempersiapkan diri dalam kelompok) dapat memberikan
pengaruh dan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa,
penulis tertarik untuk menggunakan strategi yang sama. Karena strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment (mempersiapkan diri dalam
kelompok) belum pernah diterapkan pada mata pelajaran IPS dengan judul
skripsi:
“Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS”
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis identifikasi
masalah sebagai berikut:
1.
Guru masih terbiasa menerapkan metode pengajaran konvensional
(metode ceramah) dalam proses belajar mengajar.
2.
Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa materi IPS pelajaran yang
membosankan.
3.
Hasil belajar IPS siswa masih rendah.
4.
Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya pada
saat pembelajaran berlangsung.
7
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini penulis
membatasi masalah penelitian yaitu:
Guru masih terbiasa menerapkan metode pengajaran konvensional
(metode ceramah) dalam proses belajar mengajar dan hasil belajar IPS siswa
masih rendah.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka yang
menjadi masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penerapan Strategi
Pembelajaran
Aktif
Physical
Self-assessment
Dalam
Upaya
Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang
menggunakan strategi pembelajaran aktif teknik Physical Selfassessment
b. Memberikan gambaran yang jelas pada guru tentang strategi
pembelajaran aktif teknik Physical Self-assessment dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan.
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, peneliti dapat meningkatkan perhatian belajar siswa dalam
pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment.
b. Bagi guru, memberikan masukan dalam memperluas pengetahuan dan
wawasan tentang strategi pembelajaran aktif.
c. Bagi sekolah, memberikan sumbangan dalam rangka penambahan
variasi metode pembelajaran IPS.
d. Bagi peneliti, sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang akan
melakukan penelitian berikutnya dan dapat menjadi sumbangan
pemikiran untuk kemajuan dunia pendidikan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan yang terjadi di dalam
diri seseorang setelah melakukan aktifitas tertentu. Perubahan tersebut
idealnya menuju kepada hal yang positif dan berkelanjutan. Di bawah ini
merupakan pendapat para ahli mengenai pengertian belajar:
Menurut Oemar Hamalik belajar adalah “perubahan tingkah laku yang
relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya
adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang.
Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian dari
hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, di mana saja, baik
disekolah, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tak dapat ditentukan
sebelumnya”.1
Menurut Sudjana belajar adalah “suatu proses yang ditandai dengan
adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan,
serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar”.2
Sedangkan menurut Evelin dan Hartini belajar merupakan “sebuah
proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung
seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga
liang lahat. Salah satu petanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu
adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan
tingkah laku tersebut menyangkut perubahan yang bersifat
1
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta : PT Bumi
Aksara, 2005), h. 154.
2
Asep Jihad-Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta : Multi Press), h. 2
9
10
pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif)”.3
Menurut John Dewey “belajar merupakan bagian interaksi manusia
dengan lingkungannya”.4 Belajar selalu didefinisikan sebagai suatu perubahan
pada diri individu yang disebabkan oleh pengalaman. Manusia telah belajar
begitu banyak sejak mereka lahir, bahwa belajar dan perkembangan adalah
hubungan yang tidak dapat dipisahkan5. Kesimpulannya, belajar terjadi
dengan banyak cara. Kadang-kadang belajar disengaja, ketika siswa
memperoleh informasi yang disampaikan guru dikelas, atau ketika mereka
mencari sesuatu yang ada di ensiklopedi atau buku.
Menurut Muhibbin Syah belajar adalah “kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia
berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya
sendiri”.6
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian belajar dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang
berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung seumur
hidup dan belajar juga didapatkan dari suatu perubahan pada diri individu
yang disebabkan oleh pengalaman setiap individu sudah begitu banyak dari
mereka dilahirkan sampai berlangsung seumur hidup, belajar juga ditandai
dengan adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif dan permanen
serta adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek
motivasi, emosional, sikap dan sebagainya.
3
Eveline Siregar-Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor : Ghalia Indonesia, 2010. h. 3
4
Eveline Siregar-Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran...., h.3
5
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Grasindo, 2002), h. 120
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan : Suatu Pendekatan Baru, (Bandung : Remaja Rosdakarya,
1995), h. 88
6
11
b. Prinsip-prinsip Belajar
Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat
mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran, pengetahuan
tentang teori dan prinsip-prinsip dapat membantu guru dalam memilih
tindakan yang tepat. Guru dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang
kelihatannya baik tetapi nyatanya tidak berhasil meningkatkan proses belajar
siswa.
Selain
itu
dengan
prinsip-prinsip
belajar
ia
memiliki
dan
mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang peningkatan belajar
siswa.
Adapun prinsip-prinsip belajar seperti yang diungkapkan oleh Dimyati
dan Mudjiono dalam buku belajar dan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perhatian dan motivasi
Keaktifan
Keterlibatan langsung/berpengalaman
Pengulangan
Tantangan
Balikan dan penguatan
Perbedaan individual 7
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut
Muhibbin
Syah
“secara
global,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macamn yaitu”:
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa)
2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)
3. Faktor pendekatan belajar.8
7
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), cet. 3, h. 42
Muhibbin Syah, Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan : Suatu Pendekatan Baru, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1995), h. 132-139.
8
12
Tabel 2.1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
a. Aspek Fisologis (yang bersifat jasmaniah)
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendisendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas
siswa dalam mengikuti pelajaran.
b. Aspek Psikologis (yang bersifat rohaniah)
Faktor-faktor rohani siswa yang pada umumnya
dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:
1. Faktor Internal
(faktor dari
dalam siswa)
a) Inteligensi
Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan
atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan
cara yang tepat.
b) Sikap Siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons
(response tendency) dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif.
c) Bakat Siswa
Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang.
d) Motivasi Siswa
Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal
organism (baik manusia ataupun hewan) yang
mendorongnya
untuk
berbuat
sesuatu.Dalam
pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya
(energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.
Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan yang
berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat
mendorongnya melakukan tindakan belajar.
13
2) Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang
datang dari luar individu siswa yang juga
mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
a. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
administrasi,
dan
teman-teman
sekelas
dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.
2. Faktor Eksternal
Siswa (Faktor
b. Lingkungan Nonsosial
dari luar siswa)
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial
ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat ringgal
keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktorfaktor ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa.
Pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai segala cara
atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu.
3. Faktor
Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional
Pendekatan
yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah
Belajar
atau mencapai tujuan belajar tertentu.
2. Hasil Belajar
Menurut Purwanto hasil belajar “terdiri dari kata yaitu hasil dan
belajar. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan
akibat dilakukannya suatu perolehan akibat dilakukannya suatu
aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara
fungsional. Sedangkan Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya
perubahan perilaku pada individu yang belajar. Jadi hasil belajar
adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap
dan tingkah lakunya”.9
Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya. Dalam dunia pendidikan hasil
belajar digunakan sebagai pendorong bagi siswa dalam meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berperan sebagai umpan balik dalam
9
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), cet. 1, h. 44-4
14
meningkatkan mutu pendidikan. Hasil belajar terlihat dari perubahan tingkah
laku maupun kemampuan kognitifnya. Berikut ini beberapa pendapat hasil
belajar menurut para ahli:
Menurut Abdurrahman, “hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”.10
Menurut Hamalik, “hasil belajar adalah pola–pola perbuatan, nilainilai, pengertian-pengertian, dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas”.11
Sudjana berpendapat bahwa “hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman kerjanya”.12
Menurut pemikiran Gagne, hasil belajar mencakup kemampuan:
a) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.
b) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambing.
c) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi pengunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melalukan serangakaian
gerak jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
e) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian
terhadap
objek
tersebut.
Berupa
kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupak
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian hasil belajar
dapat disimpulkan bahwa proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik
akan menghasilkan hasil belajar. Setiap mengikuti proses pembelajaran di
sekolah, sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil
belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik
10
Asep Jihad-Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta : Multi Press), h. 14
Asep Jihad-Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran…, h. 15
12
Asep Jihad-Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran…, h. 15
11
15
dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui
proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit
diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik. Hasil belajar dapat dilihat ketika
siswa telah melakukan kegiatan belajar karena hasil belajar merupakan hasil
yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan
dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi
pelajaran pada satu pokok bahasan
3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a.
Pengertian IPS
IPS merupakan ilmu pengetahuan yang meneliti dan membahas segala
hal
yang
menyangkut
dengan
manusia,
tingkah
lakunya,
proses
penghidupannya, hubungannya antara manusia dengan manusia lain,
hubungan antara manusia sebagai individu dengan masyarakat sekitarnya,
atau hubungannya antara manusia dengan benda sebagai alat unutuk
memenuhi kebutuhan. Ada beberapa pakar yang mengemukakan pendapatnya
tentang pengertian IPS, diantaranya:
Charles R Keller, yang mengatakan bahwa “IPS adalah suatu paduan
daripada sejumlah ilmu-ilmu sosial dan ilmu lainnya yang tidak terkait
oleh ketentuan disiplin ilmu tertentu melainkan bertautan dengan
kegiatan-kegiatan pendidikan yang berencana dan sistematis untuk
kepentingan program pengajaran sekolah dengan tujuan memperbaiki,
mengembangkan, dan memajukan hubungan kemanusiaan dan
masyarakat”.13
Selanjutnya, A Kosasih Djahiri, yang mengemukakan bahwa “IPS
merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari
cabang-cabang ilmu dan ilmu lainnya dijadikan program pengajaran pada
tingkat sekolah”.14
13
Sapriya, dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, (Bandung: UPI Press, 2006), hal.11
Sapriya, dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS…, hal. 11
14
16
Ilmu Pengetahuan (IPS) adalah salah suatu mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke
pendidikan menegah. Menurut Nursid Sumaatmadja, yang mengatakan bahwa
dapatlah dinyatakan bahwa IPS yang dimasukkan dalam study ini adalah
“suatu mata pelajaran yang mengakaji kehidupan sosial yang bahannnya
didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan
tata Negara, dengan mendapat sumber materi dari berbagai ilmu sosial”.15
Kemudian menurut Abu Ahmadi, yang mengemukakan bahwa “Materi
dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi,
antropologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu sosial
lainnya, dijadikan bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan
pengajaran di sekolah dasar dan menengah”.16
Adapun pengertian IPS secara umum menurut beberapa ahli dalam
tulisan Nursid Sumaatmadja seperti yang dikutip oleh Syafruddin Nurdin,
adalah:
a) Menurut Norman Mackenzi, IPS adalah semua disiplin ilmu yang
merupakan perjanjian manusia dalam konteks sosial.
b) Menurut Nu’man Sumantri, IPS adalah yang menekankan pada
timbulnya nilai-nilai kewarganegaraan, moral, ideologi Negara dan
agama. IPS juga menekankan pada isi dan metode berfikir keilmuan
sosial.
c) Menurut Achmad Sanusi, IPS terdiri dari disiplin-disiplin Ilmu
Pengetahuan Sosial yang bertaraf akademis dan biasanya dipelajari
pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah.
d) Menurut Calhoum mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai
Study tentang tingkah laku kelompok umat manusia Van Daelan, IPS
adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang tingkah laku manusia
dimasyarakat itu meliputi berbagai aspek, seperti aspek ekonomi,
sikap mental, aspek budaya, dan hubungan sosial.17
15
Nursid Sumaatmadja, MetodologiPengajaran IPS, (Bandung: Alumni, 1998), hal.67
Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Asadi Mahasatya, 2003) h.2-3
17
Syafrudin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam
KBK, (Tangerang: Quantum Teaching, 2005), hal. 19-24
16
17
4. Hakikat Strategi Pembelajaran Aktif
a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, “strategi diartikan sebagai a plan, method, or
series of activities designed to achieves a particular educational goal”. Jadi,
dengan demikian starategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.”18
Kemp menjelaskan bahwa “Strategi pembelajaran adalah “suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”.19
Selanjutnya
Wina
Sanjaya,
mengemukakan
bahwa
“Strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu”.20
Menurut Eveline dan Hartini, “Strategi pembelajaran adalah cara
sistematis yang dipilih dan digunakan seorang pembelajar untuk
menyampaikan materi pembelajaran, sehingga memudahkan
pembelajar mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan,
serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran. Strategi
pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan oleh guru bertitik tolak
dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dari awal. Untuk
memperoleh tahapan kegiatan pembelajaran yang berdaya dan berhasil
guna, maka guru harus mampu menentukan strategi pembelajaran
yang akan digunakan”.21
18
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana,
2011), Cet. 5, h. 126.
19
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan…, h. 126.
2020
Wina Sanjaya, Perencanaan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 186.
21
Eveline Siregar-Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2010), h.
77.
18
Ada dua hal yang patut kita cermati dari pengertian tersebut. Pertama,
strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam pembelajaran. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan
tertentu. Artinya arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah
pencapaian
tujuan.
Dengan
demikian
penyusunan
langkah-langkah
pembelajaran, pemanfaatan sebagai fasilitas dan sumber belajar semuanya
diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa strategi
adalah sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu tujuan belajar dan
mengetahui sejauh mana siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Dengan demikian penyusunan langkah-langkah pembelajaran,
pemanfaatan sebagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam
upaya pencapaian tujuan. Untuk keberhasilan tujuan pembelajaran digunakan
metode, dalam desain pembelajaran metode sangat penting karena metode
inilah yang menentukan situasi belajar yang sesungguhnya di dalam kelas.
b. Pengertian Pembelajaran Aktif (Active Learning)
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa
untuk belajar secara aktif. Menurut Hisyam Zaini, dkk. “Ketika siswa belajar
dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran.
Mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok
dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang
baru mereka pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan
nyata”.22
22
Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007), h. 112.
19
Menurut Hisyam Zaini, dkk. “Pembelajaran aktif adalah suatu
pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Dengan
belajar aktif ini peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses
pembelajaran, tidak hanya mental juga tapi melibatkan fisik.” 23
Di samping itu pembelajaran aktif juga dimaksudkan untuk menjaga
perhatian siswa atau anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
Hisyam Zaini juga berpendapat, “Active Learning juga suatu pembelajaran
yang mengajak siswa untuk belajar aktif.”24
Selanjutnya menurut Eveline dan Hartini, “Pendekatan belajar aktif
adalah pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui
cara–cara belajar yang aktif menuju belajar yang mandiri. Kemampuan
belajar mandiri ini merupakan tujuan akhir dari belajar aktif (active
learning).Untuk dapat mencapai hal tersebut kegiatan pembelajaran
dirancang sedemikian rupa agar bermakna bagi siswa atau anak
didik.Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak
didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu, pembelajaran
aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian
siswa atau anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.25
Dari pendapat para ahli diatas penulis dapat simpulkan
bahwa
pembelajaran Aktif (Active Learning) adalah dengan belajar aktif ini, siswa
diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental
akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya siswa akan
merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat
dimaksimalkan.
23
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: pustaka Insan Madani, 2008) h. xi
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif…, h. 2
25
Eveline Siregar-Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2010), h.
106.
24
20
Pada zaman sekarang ini guru tidak hanya sebagai pemberi materi,
yang biasanya semua materi diberikan oleh guru dengan ceramah dan siswa
hanya mencatat. Namun lebih kepada siswa yang lebih aktif dalam
memperoleh ilmu pengetahuan, di mana siswa aktif menjawab dan menggali
ilmu dengan arahan yang diberikan oleh guru. Guru hanya sebagai motivator
dan mendampingi siswa dalam pembelajaran. Proses ini disebut sebagai
pembelajaran aktif.
Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi
aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka aktif menggunakan otak, baik
untuk menemukan ide pokok dari materi, memecahkan persoalan atau
meangaplikasikan apa yang telah mereka pelajari ke dalam suatu persoalan
yang ada dalam dunia nyata. Dengan belajar aktif ini siswa diajak untuk turut
serta dalam semua proses pembelajaran tidak hanya mental akan tetapi
melibatkan fisik juga. Dengan cara ini siswa akan merasakan susasana yang
lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat dimaksudkan.
Pembelajaran aktif pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan
memperlancar stimulus dan respon anak didik dalam pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang
membosankan bagi mereka. Dengan memberikan active learning strategy
pada anak didik dapat membantu ingatan mereka, sehingga mereka dapat
dihantarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses.
Jadi, yang dimaksud dari pembelajaran aktif adalah sebuah proses
pembelajaran yang memfokuskan seluruh kegiatan belajar terhadap peserta
didik sehingga peserta didik dapat mengalami secara langsung proses belajar
mengajar tersebut. Sedangkan posisi guru di sini adalah sebagai fasilitator dan
motivator bagi peserta didik.
21
c. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif “Physical Self-assessment”
Dalam buku Melvin L. Silbermen terjemahan Sarjuli berjudul Active
Learning terdapat 101 Cara Belajar Siswa Aktif, maka dalam penelitian ini
penulis menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment.
1)
Pengertian Physical Self-assessment
Physical Self-assessment dalam bahasa Indonesia dapat diartikan
sebagai mempersiapkan diri dalam kelompok. Pembelajaran dengan
metode ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pemahaman siswa atas materi pelajaran yang diberikan atau sejauh
mana hasil belajar yang telah dicapai oleh mereka. Strategi ini dapat
menjadi strategi yang menarik dan menyenangkan, dapat juga
digunakan sebagai cara mengubah aktivitas kelas.26
Pembelajaran Physical Self-assessment (Mempersiapkan Diri dalam
Kelompok) dengan suasana kelas yang menyenangkan dan menarik perhatian
siswa.Pembelajaran dengan metode ini juga menggunakan trik-trik tertentu
untuk menjawab pertanyaan maupun pernyataan sesuai dengan kemampuan
peserta didik. Physical Self-assessment menjadikan suasana yang merubah
aktivitas dalam kelas, yang biasanya hanya mendengarkan guru.
Seorang guru perlu mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa
atas materi pelajaran yang diberikan atau sejauh mana hasil belajar yang telah
dicapai oleh mereka. Strategi ini dapat menjadi strategi yang menarik dan
menyenangkan, dapat juga digunakan sebagai cara mengubah aktivitas kelas.
Melalui metode ini, siswa mampu berbagi sikap mereka tentang
sebuah mata pelajaran melalui penilaian diri. Metode ini memungkinkan guru
untuk mengukur perasaan dan keyakinan siswa, dan berfungsi sebagai papan
loncat bagi diskusi kelas.
26
http://info189.blogspot.com/2012/09/physical-self-assessment-dan-modeling.html, diakses tgl 19
Februari 2013.
22
2)
Langkah-langkah
strategi
pembelajaran
aktif
Physical
Self-
assessment:
Dalam buku Melvin L. Silbermen langkah-langkah menggunakan
strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment.
1. Perintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan, dengan
menempatkan meja dan kursi di satu sisi ruangan.
2. Buatlah skala penilaian angka dari satu hingga lima di depan kelas dengan
menggunakan papan tulis atau dengan menempelkan angka pada dinding.
3. Jelaskan bahwa anda akan membacakan sejumlah pernyataan. Setelah
mendengarkan penyataan-pernyataan itu, siswa harus berdiri di depan
angka penilaian yang paling cocok dengan sikap. Tempelkan angka-angka
tersebut pada tempat yang terpisah di dalam kelas. Jelaskan bahwa arti
angka 1 sampai 5 itu adalah sebagai berikut:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = tidak yakin/tahu
4 = setuju
5 = sangat setuju
4. Sewaktu pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian ruang
kelas yang paling cocok dengan pengetahuan atau posisi mereka. Setelah
terbentuk sejumlah barisan di depan berbagai posisi, perintahkan kepada
siswa untuk saling menjelaskan alasan mereka posisi itu.
5. Setelah mendengarkan pendapat siswa lain perintahkan sembarang siswa
yang ingin mengubah posisi mereka pada skala itu untuk melakukannya.
6. Lanjutkan membaca pernyataan atau fakta individual dan meminta siswa
itu bergerak ke angka yang paling cocok dengan opini atau pengetahuan
mereka.
7. Selanjutnya, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri mereka
salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan itu dan perintahkan mereka
untuk mendiskusikannya.
8. Sekarang perintahkan siswa untuk secara pribadi mencocokkan kembali
pendapat mereka terhadap tiap butir. Perintahkan mereka untuk menunjuk
satu angka pada tiap pernyataan yang mencerminkan tingkat kesetujuan
atau tidaksetujuan mereka.27
27
Melvin L. Silberman, Active learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung : Nuansa, 2012), h.
217-219
23
Variasi :
a. Dalam kelas yang jumlah siswanya lebih besar, perintahkan siswa
untuk terlebih dahulu memilih sebuah jawaban terhadap penyataanpernyataan itu dan kemudian bergerak kebagian-bagian ruangan yang
telah dinomori.
b. Mulailah dengan diskusi kelompok kecil dan kemudian lakukan
penilaian individual (pribadi).
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran IPS pada
umumnya dengan menggunakan strategi-strategi yang membuat siswa lebih
aktif lagi di dalam kelas, yaitu salah satunya dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment (Mempersiapkan diri dalam
kelompok). Seperti yang sudah disebutkan di atas cara ini mengandalkan
pengetahuan yang luas tentang materi yang sedang diajarkan. Guru
memberikan pernyataan-pernyataan mengenai materi yang diajarkan dan
siswa memilih angka 1 sampai 5 sesuai pengetahuan yang mereka miliki,
kemudian guru mendengarkan pendapat siswa alasan mereka memilih posisi
itu. Setelah guru mendengarkan pendapat siswa lain perintahkan siswa yang
ingin mengubah posisi mereka. Selanjutnya bagi siswa menjadi sub-sub
kelompok, dan guru memberikan salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan
tersebut dan guru memerintahkan siswa untuk mendiskusikannya. Dengan
siswa akan lebih percaya diri untuk mengungkapkan pendapat dan berperan
penting di dalam kelas. Strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment
diharapkan dapat mendorong siswa sehingga mampu meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
24
3) Kelebihan dan Kelemahan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment:
Strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment sebagai salah
satu alternatif yang dapat dipakai dalam penyampaian materi pelajaran selama
prose belajar mengajar juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
a. Kelebihan dari strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment
yaitu:
a) Dapat menghindarkan siswa dari lupa akan bahan pelajaran.
b) Semua peserta didik dapat berpartisipasi dalam pembelajaran.
c) Peserta didik dapat menilai kemampuan dirinya sendiri.
d) Setiap peserta didik dapat mengukur pengetahuan yang dimiliki
serta materi yang dikuasai.
e) Metode ini dapat mengembangkan cara berpikir ilmiah peserta
didik.
b.
Kelemahan dari strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment
yaitu:
a) Karena peserta didik harus berpindah-pindah dari tempat, keadaan
kelas menjadi tidak terkendali.
b) Hanya peserta didik yang menonjol saja yang aktif dalam
menyampaikan pendapatnya.
c) Peserta yang mempunyai kemampuan sedang ke bawah enggan
menyampaikan pendapat.28
Dilihat dari aktivitas belajar siswa, siswa yang mendapatkan pelajaran
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment akan
lebih berperan aktif didalam kelas, dengan suasana kelas yang siswa lebih
berperan aktif akan meningkatkan hasil belajar siswa.
28
http://info189.blogspot.com/2012/09/physical-self-assessment-dan-modeling.html diakses tgl 10
Oktober 2013.
25
5.
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan
aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi
yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan
dalam rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang. Tindakan
adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian priode/siklus
kegiatan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waku
yang semadan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama.29
Menurut Kemmis, “ penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian
reflektif dan kolektifyang dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan praktik sosial mereka”.30 Penelitian tindakan kelas adalah
“penelitian yang dilakuakn oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara (1)
merencanakan, (2) melaksanakan, (3) merefleksikan tindakan secara
kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru,
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Daryanto berpendapat dalam bukunya Penelitian Tindakan Kelas
“Makna kelas dalam PTK adalah sekelompok peserta didik (siswa) yang
sedang belajar yang tidak hanya terbatas dalam ruangan tertutup saja, tetapi
dapat juga ketika siswa sedang melakukan praktek di laboratorium, bengkel,
atau tempat kunjungan studi.31
Dalam istilah bahasa Inggris penelitian tindakan kelas disebut
Classroom Action Research (CAR).Yaitu sebuah penelitian yang dilakukan
didalam kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian
tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat kita terangkan.
a. Penelitian yang menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu
obyek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
29
Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah: Beserta Contohcontohnya(Yogyakarta: Gaya Media, 2011), cet. 1, h.3
30
Wina Sanjaya, Peneltian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 24
31
Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah…, h.4
26
b. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus untuk
kegiatan siswa.
c. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi pada
pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam
bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas
adalah kelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran
dari guru yang sama pula.32
Jadi PTK atau Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian
tindakan yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, yakni hakikatnya
dilakukan dalam rangkaian gunu memecahkan masalah.
Siklus atau daur dalam PTK meliputi 4 tahap, yaitu (1) perencanaan
(planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), (4) refleksi
(reflecting).33 Keempat tahap tersebut merupakan suatu siklus atau daur,
sehingga setiap tahap akan selalu berulang kembali. Hasil refleksi dari siklus
sebelumnya yang telah dilakukan akan digunakan untuk merevisi rencana atau
menyusun perencanaan berikutnya, jika ternyata tindakan yang dilakukan
belum berhasil memperbaiki proses belajar
Gambar 2.1
Tahap-tahap dalam PTK
PERENCANAAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
32
Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 2-3
Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah: Beserat Contoh-contohnya
(Yogyakarta: Gaya Media, 2011), cet. 1, h.21
33
27
Gambar di atas menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas,
menggunakan per siklus. Masing-masing masuk dalam satu siklus yang
merupakan putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan (planning),
tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Bentuk
sesungguhnya jumlah siklus sangat tergantung pada permasalahan yang perlu
dipecahkan. Desain penelitian yang digunakan merujuk pada model yang
dikembangkan oleh Kemmis dan MC Taggart yang dikutip oleh Suharsimi
Arikunto, digambarkan dalam bagan di bawah ini
Gambar 2.2
Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggrat34
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS 1
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
Sumber : Kemmis dan Mc Taggart 35
34
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Teori dan Praktik), (Jakarta: Prestasi Pusaka,
2011), hal. 30
28
Prosedur penelitian berdasarkan model PTK dalam bentuk siklus ini
adalah sebagai berikut:
a. PTK dimulai dengan menggunakan refleksi, yakni proses
menganalisis pembelajaran yang berlangsung. Hasil dari refleksi
ini adalah peneliti merasakan adanya masalah yang harus dicari
jalan keluarnya.
b. Melakukan studi pendahuluan dengan mengkaji literature dan
melakukan konsultasi dengan orang yang dianggap memiliki
keahlian dalam proses pembelajaran. Studi pendahuluan dilakukan
untuk:
1) Mempertajam masalah
2) Mengkaji berbagai tindakan yang dapat dilakukan sesuai
dengan permasalahan
3) Merumuskan hipotesis tindakan
c. Menyusun perencanaan awal tentang tindakan sesuai dengan hasil
studi pendahuluan, menyangkut:
1) Tahapan kegiatan, berbagai alat, media dan sumber belajar
yang digunakan, waktu yang diperlukan.
2) Instrumen, khususnya pedoman observasi sebagai alat
pengumpul data untuk mengumpulkan informasi tentang
efek yang ditimbulkan dari perlakuan atau tindakan yang
dilakukan oleh guru.
d. Melakukan tindakan pada putaran pertama sesuai dengan
perencanaan awal. Pada putaran ini dilakukan tiga kegiatan, yakni:
1) Mengimplementasikan tindakan sesuai dengan perencanaan
awal.
35
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), Cet 9, h. 16
29
2) Melakukan observasi selama tindakan berlangsung sesuai
dengan instrumen penelitian.
3) Melakukan refleksi, yakni kegiatan diskusi dengan obsever
untuk mengkaji dan menganalisis proses kegiatan hingga
ditemukannya berbagai kelemahan tindakan serta mengkaji
informasi tentang efek yang ditimbulkan dari adanya
tindakan.
e. Menyusun rencana tahap dua, yakni rencana hasil refleksi apada
putaran pertama.
f. Melakukan tindakan putaran kedua sesuai dengan rencana tahap
dua, seperti yang dilakukan pada tahap satu.
B. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat peningkatan prestasi belajar
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment.
Diantaranya yaitu:
1. Ariek Aryani 2011, Univ Muhammadiyah Surakarta, dalam skripsinya
yang berjudul “ Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Selfassessment Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses
Pembelajaran PKn Materi Pelaksanaan Otonomi Daerah Pada Siswa Kelas
IX A SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA Tahun Pelajaran
2010”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keaktifan siswa
pada materi Pelaksanaan Otonomi Daerah di kelas IX A SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun 2010 yaitu dari yang aktif menjawab
pertanyaan dan berpendapat sebelum diadakan penelitian tindakan kelas
adalah 3 (11,11%). Setelah dilakukan tindakan yang telah disepakati yaitu
dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif Physical Self-Assessment,
siklus I meningkat menjadi 7 (25,93%), siklus II 15 (55,56%), siklus III 21
(77,78%). Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut maka
30
hipotesis tindakan yang menyatakan ”Diduga dari Penerapan Strategi
Pembelajaran Aktif Physical Self-Assessment dapat Meningkatkan
Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran PKn Materi Pelaksanaan
Otonomi Daerah Pada Siswa Kelas IX A SMP Muhammadiyah 8
Surakarta Tahun 2010” terbukti dan dapat diterima kebenarannya.36
2. Hasil penelitian lain juga diungkapkan oleh Dany Listiyanti 2012, Univ
Muhammadiyah Surakarta, dalam skripsinya yang berjudul “ Peningkatan
Motivasi Belajar Siswa Melalui Strategi Physical Self-assessment Mata
Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri SARI Kecamatan Kemusu Kabupaten
Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hal ini dapat dilihat dari 1)
keuletan dalam menghadapi kesulitan menjawab soal pra siklus 38,45%,
pada siklus I 53,83%, dan pada siklus II mencapai 61,52%; 2) semangat
dalam belajar pra siklus 53,83%, siklus I 69,21%, dan pada siklus II
mencapai 76,9%; 3) kepercayaan diri dalam menjawab soal pra siklus
38,45%, siklus I 61,52% siklus II mencapai 69,21%; 4) kemampuan
mendalami pengetahuan yang diberikan pra siklus 46,14%, siklus I
61,52%, siklus II 76,9%; dan 5) kemampuan diri menjawab soal pra siklus
53,83%, sik lus I 69,21%, siklus II meningkat menjadi 84,59%. Hasil
belajar siswa meningkat di setiap siklus terbukti pada kondisi awal
sebelum dilaksanakan tindakan hasil belajar yang memenuhi KKM
sebanyak 5 siswa (38,45%) dengan nilai rata -rata 56,92; setelah
dilaksanakan siklus I meningkat sebanyak 7 siswa (53,83%) dengan nilai
rata-rata 68,46; dan pada siklus II meningkat sebanyak 11 siswa (84,59%)
dengan nilai rata -rata 81,53. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
dengan penerapan strategi pembelajaran Physical Self-assessment dapat
36
AriekAryani,“Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment Sebagai Upaya
Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran PKn Materi Pelaksanaan Otonomi
Daerah Pada SiswaKelas IX A SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA Tahun Pelajaran 2010”
Skripsi SI, UnivMuhammadiyah Surakarta, 2011.
31
meningkatkan motivasi pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD
Negeri 3 Genengsari Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2012-2013.37
3. Hasil Penelitian lain juga diungkapkan oleh Devi Juliansa 2012, Univ.
Satya Wacana, dalam thesisnya yang berjudul Hubungan Mahasiswa Selfassessment Dalam Mendengarkan dan Mendengarkan Skor”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada korelasi antara
mahasiswa self assessment dalam mendengarkan dan skor mendengarkan.
Para peserta penelitian ini adalah 46 mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris
Universitas Satya Wacana Chistian mengambil kursus Listening
Interpersonal. Mereka diminta untuk mengisi kuesioner yang memiliki 3
bagian: sebelum mendengarkan, sambil mendengarkan, dan setelah
mendengarkan. Data untuk penelitian ini berasal dari kuesioner yang
diadaptasi dari Chen Menjelajahi studi Pengembangan Strategi Taiwan
College Student dengan beberapa penyesuaian untuk membuat yang sesuai
mengukur fenomena self-assessment. Hasil korelasi menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan yang signifikan antara siswa self-assessment dalam
mendengarkan dan mendengarkan skor. Makalah ini diakhiri dengan
diskusi,
dan
implikasi
untuk,
mendengarkan
keterampilan
dan
menerapkan self-assessment bagi siswa.38
37
DanyListiyanti, “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Strategi Physical Self-assessment
Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri SARI Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2012/2013” Skripsi S1, UnivMuhammadiyah Surakarta, 2012.
38
Devi Juliansa, “The Correlation Between Student’s Self-assessment in Listening and Listening
Scores”Thesis, Univ. SatyaWacana, 2012.
32
C. Kerangka Berpikir
Menurut Hisyam Zaini, dkk. “Pembelajaran aktif adalah suatu
pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Dengan
belajar aktif ini peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses
pembelajaran, tidak hanya mental juga tapi melibatkan fisik.” 39
Kemp menjelaskan bahwa “Strategi pembelajaran adalah “suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien”.40
Strategi pembelajaran aktif memiliki berbagai macam dalam
penerapannya, diataranya pertama strategi pembentukan tim yakni dengan
strategi bertukar tempat, prediksi (prediction guide), resume kelompok (group
resume), dll. Kedua strategi penilain sederhana seperti metode penilaian instan
(Instant assessment), pertanyaan yang dimiliki siswa (Questions Student
Have), pertanyaan penilaian, dll. Ketiga strategi peninjauan kembali seperti
teka-teki silang (crossword puzzle), pencocokan kartu index (Index card
match), bowling kampus, dll. Keempat strategi belajar efektif mengetahui
yang
sebenarnya,
membuat
contoh
praktek
(modeling
the
way),
mempersiapkan diri dalam kelompok (physical self-assessment), dll. Strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment masuk dalam penerapan belajar
efektif karena dengan menggunakan strategi pembelajaran Physical Selfassessment siswa dapat belajar secara aktif dan efektif di dalam kelas. Dengan
siswa berperan aktif di dalam kelas maka dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
39
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: pustaka Insan Madani, 2008) h. xi
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana,
2011), h. 126.
40
33
Physical Self-assessment dalam bahasa Indonesia dapat diartikan
sebagai mempersiapkan diri dalam kelompok. Pembelajaran dengan metode
ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa atas
materi pelajaran yang diberikan atau sejauh mana hasil belajar yang telah
dicapai oleh mereka. Strategi ini dapat menjadi strategi yang menarik dan
menyenangkan, dapat juga digunakan sebagai cara mengubah aktivitas
kelas.41
Strategi
pembelajaran
aktif
Physical
Self-assessment
atau
mempersiapkan diri dalam kelompok merupakan suatu alternatif yang dapat
diterapkan oleh siswa. Penerapan strategi ini dimulai dari Guru menuliskan
angka 1 sampai 5 pada sepotong kertas ukurannya cukup besar. Kemudian
guru menempelkan agka 1 sampai 5 pada tempat yang terpisah di dalam kelas.
Guru memperintahkan
siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan,
dengan menempatkan meja dan kursi di satu sisi ruangan. Guru memberi tahu
siswa bahwa guru akan memberikan sebuah penyataan kepada siswa. Sewaktu
pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian ruang kelas yang paling
cocok dengan pengetahuan atau posisi mereka. Setelah mendengarkan
pendapat siswa lain perintahkan sembarang siswa yang ingin mengubah posisi
mereka pada skala itu untuk melakukannya. Selanjutnya, bagilah siswa
menjadi sub-sub kelompok. Beri mereka salinan tertulis dari pernyataanpernyataan itu dan perintahkan mereka untuk mendiskusikannya. Guru
memantau siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Kelebihan dari
strategi
pembelajaran
aktif
Physical
Self-assessment
yaitu,
dapat
menghindarkan siswa dari lupa akan bahan pelajaran, semua peserta didik
dapat berpartisipasi dalam pembelajaran, peserta didik dapat menilai
kemampuan dirinya sendiri, setiap peserta didik dapat mengukur pengetahuan
41
http://info189.blogspot.com/2012/09/physical-self-assessment-dan-modeling.html, diakses tgl 19
Februari 2013.
34
yang dimiliki serta materi yang dikuasai, metode ini dapat mengembangkan
cara berpikir ilmiah peserta didik.
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diharapkan
stelah proses belajar mengajar. Untuk itu, segala sesuatu yang mempengaruhi
hasil belajar harus dioptimalkan agar mencapai hasil belajar yang baik.
Melalui penerapan strategi pembelajaran aktif ini, siswa dituntut untuk belajar
bersama, melatih kecepatan berfikir dalam suasana yang menyenangkan.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment
siswa berperan aktif di dalam kelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian yang sebelumnya strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment
yaitu
Ariek
Aryani
dengan
judul
“Penerapan
Strategi
Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment Sebagai Upaya Meningkatkan
Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran PKn Materi Pelaksanaan
Otonomi Daerah Pada Siswa Kelas IX A SMP MUHAMMADIYAH 8
SURAKARTA Tahun Pelajaran 2010”. Hasil penelitiannya yaitu pada siklus I
meningkat menjadi 7 (25,93%), siklus II 15 (55,56%), siklus III 21 (77,78%).
Sebagai data hasil penelitian tindakan kelas tersebut maka hipotesis tindakan
yang menyatakan ”Diduga dari Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif
Physical Self-Assessment dapat Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Proses
Pembelajaran PKn.
Selain oleh Ariek Aryani, peneliti lain adalah Dany Listiyanti dengan
judul “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Strategi Physical Selfassessment Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri SARI Kecamatan
Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hasil belajar siswa
meningkat di setiap siklus terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan
tindakan hasil belajar yang memenuhi KKM sebanyak 5 siswa (38,45%)
dengan nilai rata-rata 56,92; setelah dilaksanakan siklus I meningkat sebanyak
7 siswa (53,83%) dengan nilai rata-rata 68,46; dan pada siklus II meningkat
sebanyak 11 siswa (84,59%) dengan nilai rata-rata 81,53. Dari data di atas
35
dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran Physical
Self-assessment dapat meningkatkan motivasi pada mata pelajaran IPA.
Hasil Penelitian lain juga diungkapkan oleh Devi Juliansa 2012, Univ.
Satya Wacana, dalam thesisnya yang berjudul Hubungan Mahasiswa Selfassessment Dalam Mendengarkan dan Mendengarkan Skor”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada korelasi antara mahasiswa
self assessment dalam mendengarkan dan skor mendengarkan. Hasil korelasi
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara siswa selassessment dalam mendengarkan dan mendengarkan skor. Makalah ini
diakhiri dengan diskusi, dan implikasi untuk, mendengarkan keterampilan dan
menerapkan self-assessment bagi siswa.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah diungkapkan diatas maka
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa di SMP PGRI 1
Ciputat.
36
Gambar 2.3
Kerangka Berpikir
STRATEGI PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN AKTIF
Strategi pembentukan
tim yaitu:
 Strategi bertukar
tempat
 Prediksi
(prediction guide)
 Resume kelompok
(group resume)
Strategi penilain
sederhana yaitu :
 Metode penilaian
instan
(Instant assessment)
 Pertanyaan yang
dimiliki siswa
(Questions Student
Have)
 Pertanyaan penilaian
Strategi peninjauan
kembali yaitu:
 Teka-teki silang
(crossword puzzle)
 Pencocokan kartu
index
(Index card match)
 Bowling kampus
Strategi belajar efiktif
yaitu:
 Mengetahui yang
sebenarnya
 Membuat contoh
praktek
(modeling the way)
 Mempersiapkan diri
dalam kelompok
(physical selfassessment)
Strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment
masuk dalam penerapan belajar efektif karena dengan
menggunakan strategi pembelajaran Physical Selfassessment siswa dapat belajar secara aktif dan efektif
didalam kelas. Dengan siswa berperan aktif didalam
kelas maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hasil Penelitian Relevan:
1. Ariek Aryani 2011, Univ Muhammadiyah Surakarta
2. Dany Listiyanti 2012, Univ Muhammadiyah
Surakarta
3. Devi Juliansa 2012, Univ. Satya Wacana
37
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan yang sifatnya sementara dan dapat dibuat
berdasarkan fakta yang ada serta akan dibuktikan kebenarannya dalam sebuah
penelitian. Adapun hipotesis tindakan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah “Terdapat peningkatan hasil belajar IPS dengan menggunakan Strategi
Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment (Mempersiapkan diri dalam
kelompok)”.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMP PGRI 1 Ciputat yang beralamat di Jl. Pendidikan No. 30
Ciputat Kec. Kota Tangerang Selatan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas VIII-4 sebanyak 40 siswa untuk mata
pelajaran IPS.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian
tindakan kelas ini pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 dari tanggal
11 November 2013 sampai 9 Desember 2013.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kegiatan
PembuatanProposal
Penelitian
Observasi Awal
Revisi Proposal
Pembuatan Instrumen
Uji Instrumen
Penelitian
Pembuatan Bab IV dan
Bab V
Sidang Skripsi
Revisi Skripsi
Sep
√
Okt
Bulan
Nov Des Jan
Feb
Mar
√
√
√
√
√
√
√
√
38
39
B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yaitu suatu Action
Research (penelitian tindakan) yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran.
Adapun rancangan strategi pembelajaran dalam PTK ini dengan
menggunakan metode Physical Self-assessment (mempersiapkan diri dalam kelompok), yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS yakni sebagai berikut:
1) Menentukan metode dan pola PTK yang digunakan
2) Fokus masalah, apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran
Physical Self-assessment dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPS.
3) Hipotesis tindakan, dengan diterapkannya strategi pembelajaran
Physical Self-assessment dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPS.
4) Melakukan koordinasi dengan orang-orang yang terlibat dalam
pelaksanaan PTK.
5) Menyusun program kegiatan, seperti jadwal pelaksanaan tindakan.
6) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan, seperti alat tulis dan papan nomor 1 sampai dengan 5.
7) Menyusun instrumen penelitian, seperti pedoman observasi, pedoman
wawancara guru dan siswa, tes hasil belajar (pre-tes dan post test).
Sedangkan prosedur dengan menggunakan strategi pembelajaran
Physical Self-assessment dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
40
1. Prosedur Penelitian
Prosedur tindakan dimulai dari (1) Perencanaan tindakan, (2)
Pelaksanaan tindakan, (3) Pengamatan tindakan, (4) Analisis dan refleksi.
a. Perencanaan Tindakan
Hal-hal yang direncanakan diantarannya terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan materi pembelajaran dan sebagainya. Pada tahap
ini peneliti secara kolaboratif mengadakan kegiatan sebagai berikut.
1) Mengamati teknik pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran IPS sebelumnya.
2) Mengidentifikasi faktor-faktor hambatan dan kemudahan guru
dalam pembelajaran IPS sebelumnya.
3) Merumuskan alternative tindakan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran IPS sebagai upaya untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
4) Menyiapkan instrumen (tes dan lembar observasi)
5) Melakukan uji coba instrumen
6) Menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran IPS dengan
strategi pembelajaran Physical Self-assessment.
Rancangan pelaksanaan pembelajaran IPS ini dengan strategi
pembelajaran Physical Self-assessment:
1) Tuliskan angka 1 sampai 5 pada potongan kertas, usahakan ukurannya cukup besar, untuk skala penilaian.
2) Setiap pernyataan dibacakan, peserta didik diminta untuk
berkumpul disekitar angka yang menurut mereka sesuai dengan
kondisi mereka. Anjurkan peserta didik untuk menilai diri
mereka sendiri.
41
3) Setelah semua peserta didik memutuskan pilihan masingmasing tanyakan mengapa mereka memilih angka tersebut.
4) Setelah mendengarkan beberapa pendapat dari mereka, beri
kesempatan peserta didik untuk berpindah sekiranya meeka
menghendaki.
b. Pelaksanaan tindakan
Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau isi rancangan yang dilakukan di dalam kelas.Tahap ini adalah implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu
mengenai tindakan kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam
tahap ini pelaksana harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah
dirumuskan dalam rancangan.
Dalam pelaksanaan tindakan peran peneliti adalah:
1. Merancang pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan
strategi pembelajaran strategi pembelajaran Physical Selfassessment.
2. Bekerja sama dengan temen sejawat dalam melaksanakan tindakan yang direncanakan.
3. Pelaksana yang didampingi teman sejawat memberikan pengarahan, hasil, dan stimulus agar dapat melaksnakan perannya berdasarkan rencana.
c. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini, peneliti dibantu observer aktivitas dan respon
siswa
selama
proses
pembelajaran
yang
dilaksnakan
peneliti
menggunakan lembar observasi. Pada saat monitoring pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di kelas penelitian.
42
Dalam pelaksanaan tindakan peran peneliti adalah:
1)
Peneliti mengobservasi proses pembelajaran dengan strategi
pembelajaran
aktif
Physical
Self-assessment
sekaligus
mengamati siswa.
2)
Peneliti menilai hasil belajar IPS siswa setelah diberikan tes
awal (pre test) dan tes akhir (post test).
3)
Mendokumentasikan kegiatan pembelajaran.
d. Refleksi (Reflecting)
Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah reflecting adalah
upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator atau partisipan
yang terkait dengan suatu penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan.
Refleksi ini dilakukan denga cara kolaboratif, yaitu adanya diskusi terhadap berbagai masalh yang terjadi di kelas penelitian. Dengan
demikian, refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindaan dan hasil observasi. Pada tahap ini, hasil yang diperoleh dari observasi dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti dan guru kolaborator,
sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang direncanakan. Hasil analisis tersebut akan
digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
43
Tabel 3.2
Desain Penelitian
SIKLUS I
SIKLUS 2
Permasalahan
Permasalahan
Kurangnya kreatif guru
dalam menggunakan
strategi pembelajaran
aktif mengakibatkan
rendahnya hasil belajar
IPS siswa
Baru hasil refleksi I
Perencanaan
Tindakan II
Perencanaan
Tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan I
Pengamatan atau
pengumpulan data
Refleksi I
Pengamatan atau
pengumpulan data
Refleksi II
44
C. Subjek atau Partisipan yang Terlibat Dalam Penelitian
Subjek penelitian yang dimaksud mengarah pada subjek yang menjadikan sasaran penelitian. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas
VIII-4 berjumlah 40 orang tahun ajaran 2013/2014 di SMP PGRI 1 Ciputat.
Alasan peneliti meneliti kelas VIII-4 karena di kelas tersebut belum ada peneliti lain yang meneliti di kelas VIII-4 dan hasil belajar siswa 60% masih dibawah
KKM. Observer yang terlibat dalam penelitian ini yaitu guru mata pelajaran
IPS di SMP PGRI 1 Ciputat. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah hasil
belajar IPS siswa pada mata pelajaran IPS pada pokok bahasan Penyimpangan
Sosial dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini peran dan posisi peneliti adalah sebagai observer
dan juga sekaligus guru kelas yang berkolaborasi dengan satu guru IPS sebagai partner untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan peneliti dalam
proses pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif Physical
Self-assessment pada mata pelajaran IPS.
E. Tahap Intervensi Tindakan
Adapun pelaksanaan tindakan ini adalah menggunakan strategi pembelajaran strategi pembelajaran Physical Self-assessment untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII semester ganjil SMP
PGRI 1 Ciputat.
Tahap penelitian ini diawali dengan dilakukannya penelitian pendahuluan atau pra penelitian dan akan dilanjutkan dengan tindakan berupa siklus
yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.kemudian akan
dilanjut dengan siklus I, setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I
45
peneliti akan dilanjutkan dengan siklus II dan selanjutnya hingga mencapai indikator keberhasilan.
Langkah awal sebelum tindakan dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti
melakukan kegiatan pra tindakan atau refleksi awal. Kegiatan pra tindakan ini
dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum tindakan dilakukan. Pada tahap perencanaan pra tindakan, peneliti melakukan refleksi tentang strategi pembelajaran yang selama ini peneliti lakukan dalam pembelajaran IPS. Adapun uraian pada tahapan-tahapan penelitian di atas adalah sebagai
berikut:
1. Pra Penelitian
a. Observasi kegiatan belajar mengajar
Pada kegiatan ini peneliti mengadakan pengamatan awal terhadap proses pembelajaran IPS pada kelas VIII SMP PGRI 1 Ciputat.
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
proses pembelajaran dan aktivitas pada mata pelajaran IPS.
b. Wawancara dengan guru dan siswa
Wawancara dilaksanakan terhadap guru dan siswa di sekolah
untuk mengetahui gambaran umum mengenai proses pembelajaran IPS,
untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS, serta
permasalahannya yang dihadapi oleh guru dan siswa pada proses pembelajaran IPS di kelas VIII. Sehingga pada instrumen wawancara disini
dilakukan wawancara baik dengan guru mata pelajaran IPS di sekolah
maupun dengan siswa kelas VIII-4, jumlah siswa yang diwawancarai
berjumlah 2 orang.
c. Analisis dan refleksi
Analisis dan refleksi dari kegiatan penelitian pendahuluan
(pra penelitian) ini dilakukan untuk menganalisis data wawancara dan
hasil belajar siswa kela VIII yang diperoleh peneliti pada saat kegiatan
46
penelitian pendahuluan (pra penelitian). Setelah itu direfleksikan untuk
memperoleh cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang muncul sehingga tindakan yang tepat pada tahap pelaksanaan pembelajaran
selanjutnya.
Tabel 3.3
Tahapan Penelitian Kegiatan Pendahuluam
Kegiatan Pendahuluan
1. Observasi ke SMP PGRI 1 Ciputat.
2. Mengurus surat izin penelitian.
3. Menghubungi kepala administrasi kurikulum.
4. Kepala administrasi kurikulum melapor kepala sekolah perihal izin
penelitian.
5. Wawancara terhadap guru mata pelajaran.
6. Menentukan kelas subjek penelitian.
7. Wawancara terhadap siswa.
8. Membuat instrumen penelitian.
9. Observasi proses pembelajaran di kelas penelitian.
10. Menguji instrumen soal yang akan diberikan sebagai bahan evaluasi.
Tabel 3.4
Tahap Penelitian Siklus I
SI-
KLU
SI
Tahap Perencanaan
1. Menyiapkan kelas tempat penelitian.
47
2. Membuat rencana pengajaran.
3. Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator.
4. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan.
5. Menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa, guru dan proses pembelajaran, dan catatan lapangan.
6. Menyiapkan soal latihan untuk pre-test dan post-tes.
7. Menyiapkan soal akhir siklus.
Tahap Pelaksanaan
1. Guru memberikan pre-tes kepada siswa.
2. Guru menjelaskan materi pelajaran.
3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya bagi siswa yang belum
mengerti dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.
4. Guru menuliskan angka 1 sampai 5 pada sepotong kertas ukurannya
cukup besar.
5. Kemudian guru menempelkan agka 1 sampai 5 pada tempat yang
terpisah di dalam kelas.
6. Guru memperintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan, dengan menempatkan meja dan kursi di satu sisi ruangan.
7. Guru memberi tahu siswa bahwa guru akan memberikan sebuah penyataan kepada siswa.
8. Sewaktu pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian ruang
kelas yang paling cocok dengan pengetahuan atau posisi mereka.
9. Setelah mendengarkan pendapat siswa lain perintahkan sembarang
siswa yang ingin mengubah posisi mereka pada skala itu untuk
melakukannya.
10. Selanjutnya, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri mereka
salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan itu dan perintahkan mereka untuk mendiskusikannya.
48
11. Guru memantau siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
12. Penilaian hasil tes siklus I (post-tes).
13. Dokumentasi.
Tahap Pengamatan
Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan yang terdiri dari
observasi terhadap siswa dan guru, mencatat semua hal yang terjadi
selama proses pembelajaran dan mendokumentasikan kegiatan belajar.
Tahap Refleksi
Peneliti bersama kolaborator mengidentifikasikan beberapa kekurangan
pada proses pembelajaran siklus I, kemudian membandingkannya
dengan indikator ketercapaian yang telah ditetapkan. Jika masih belum
mencapai indikator ketercapaian, maka akan dilanjutkan pada siklus II.
Setelah ini peneliti dan kolaborator berdiskusi untuk merencanakan tindakan yang tepat pada proses pembelajaran siklus II.
Tabel 3.5
Tahap Penelitian Siklus II
Tahap Perencanaan
1. Menyiapkan kelas tempat penelitian.
2. Membuat rencana pengajaran.
3. Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator.
SIKLUS II
4. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan.
5. Menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa, guru dan proses pembelajaran, dan catatan lapangan
6. Menyiapkan soal latihan untuk pre-test dan post-tes.
7. Menyiapkan soal akhir siklus.
Tahap Pelaksanaan
1. Guru memberikan pre-tes kepada siswa.
49
2. Guru menjelaskan materi pelajaran.
3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya bagi siswa yang belum
mengerti dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.
4. Guru menuliskan angka 1 sampai 5 pada sepotong kertas ukurannya
cukup besar.
5. Kemudian guru menempelkan agka 1 sampai 5 pada tempat yang
terpisah di dalam kelas.
6. Guru memperintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan, dengan menempatkan meja dan kursi di satu sisi ruangan.
7. Guru memberi tahu siswa bahwa guru akan memberikan sebuah
penyataan kepada siswa.
8. Sewaktu pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian ruang kelas yang paling cocok dengan pengetahuan atau posisi mereka.
9. Setelah mendengarkan pendapat siswa lain perintahkan sembarang
siswa yang ingin mengubah posisi mereka pada skala itu untuk
melakukannya.
10. Selanjutnya, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri mereka
salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan itu dan perintahkan
mereka untuk mendiskusikannya.
11. Guru memantau siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
12. Penilaian hasil tes siklus II (post-tes).
13. Mewawancarai guru dan siswa
Tahap Pengamatan
Menganalisis data yang telah terkumpul pada setiap pertemuan
Tahap Refleksi
Peneliti bersama kolaborator mengidentifikasikan beberapa kekurangan
50
pada proses pembelajaran siklus II, kemudian membandingkannya
dengan indikator ketercapaian yang telah ditetapkan. Jika masih belum
mencapai indikator ketercapain yang telah ditetapkan. Jika masih belum
mencapai indikator ketercapaian, maka akan dilanjukan pada siklus selanjutnya. Namun jika indikator sudah tercapai, maka penelitian akan
dihentikan.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Dari penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment diharapkan siswa dapat lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru dan juga diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada konsep
Penyimpangan Sosial.
G. Data dan Sumber Data
1. Data kualitatif : Hasil observasi proses pembelajaran, hasil wawancara terhadap guru dan siswa, catatan lapangan, dan dokumentasi (berupa foto-foto
kegiatan pembelajaran).
2. Data kuantitatif : Nilai hasil pre test dan post test.
3. Sumber data : Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari guru, siswa,
dan peneliti.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu tes
dan non tes.
1. Instrumen Tes
51
Tes tertulis ini berupa pre test dan post test. Pre test yaitu tes yang
diberikan sebelum pengajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui
sampai dimana penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang akan
disampaikan. Sedangkan post test yaitu tes yang diberikan pada setiap
akhir program suatu pengajaran, tujuan post test ialah untuk mengetahui
sampai dimana pencapaian siswa terhadap bahan pengajaran setelah
mengalami suatu kegiatan pembelajaran.1 Soal-soal pre test dibuat sama
dengan soal post test.
Adapun bentuk tes dalam instrumen ini adalah tes objektif yang
berbentuk pilihan ganda. Tes objektif sering juga disebut tes dikotonomi
(dichotomously scored item) karena jawaban benar atau salah dan skornya
antara 1 atau 0.2Disebut tes objektif karena penilaiannya objektif.
“Tes objektif bentuk pilihan ganda (Multiple-Choice) adalah soal
tes bentuk pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar
yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.”3
2. Instrumen Non Tes
Dalam instrument non tes yang digunakan adalah:
a. Lembar observasi
1
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h.28
2
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Rosdakarya, 2009), h. 135
3
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran…., h. 138
52
Lembar observasi ini terdiri dari dua yaitu lembar observasi guru
dalam belajar mengajar dan lembar observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran. Lembar observasi guru dalam belajar mengajar digunakan untuk
mengetahui proses pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment, apakah pembelajaran terlaksana
dengan dengan baik atau tidak. Lembar observasi aktifitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran digunakan untuk mengatasi pembelajaran di kelas.
b. Catatan lapangan
Catatan lapangan yang berisikan kegiatan-kegiatan ketika pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Catatan lapangan digunakan untuk mengamati seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran berlangsung. Berbagai hasil pengamatan tentang
aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi
guru dengan siswa dan aspek lainnya yang perlu di catat.
c. Lembar Wawancara
Wawancara dilakukan baik dengan siswa maupun observer setelah
pembelajaran berakhir. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran
dan siswa. Wawancara pada saat observasi dilakukan untuk mengetahui
kondisi siswa serta untuk mengetahui gambaran umum mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah
yang dihadapi di kelas. Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan
atau kesan guru dan siswa terhadap kegiatan pembelajaran pada setiap siklus dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara tindakan dilakukan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif Physical
Self-assessment terhadap siswa.
d. Lembar Angket
Lembar angket dengan siswa dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan dari siswa mengenai penggunaan metode belajar yang diterapkan dalam mempelajari pelajaran. Skala pengukuran yang digunakan adalah “ska-
53
la likert yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi”.4
I. Teknik Pemeriksa Kepercayaan (Trustworthiness) Studi
Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih
dahulu dilakukan uji coba kepada responden, dalam hal ini di luar sampel yang
sudah ditetapkan. Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah
instrument tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan realibilitasnya atau
tidak.
1. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan tepat atau
shahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melalkukan fungsi ukurannya.Instrument yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.5
Suatu alat evaluasi disebut valid apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang harus dievaluasi, atau dengan kata lain suatu alat evaluasi disebut valid jika dapat mengevaluasi dengan tepat sesuatu yang dievaluasi itu. Untuk mengukur validitas soal dalam penelitian ini digunakan
rumus korelasi Poin Biserial.
=
√
Keterangan:
rpbis = Koefisien korelasi biserial
Mp = Rerata skor pada subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari
4
Iskandar, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: GP Press, 2009), Cet. II, h. 82.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandun:
Alfabeta, 2010), h. 173
5
54
Validitasnya:
Mt
= Mean skor total yang berhasil dicapai oleh peserta tes
SDt = Standar Deviasi dari skor total
p
= Proporsi peserta tes yang menjawab betul
q
= Proporsi peserta tes yang menjawab salah
Kesimpulan hasil:
r > rtabel maka butir soal tersebut valid
r < rtabel maka butir soal tersebut tidak valid.6
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur (evaluasi). Merupakan kesepakatan alat tersebut dalam menilai apa yang
dinilainya. Analisis reliabilitas dilakukan untuk mengetahui soal yang sudah disusun dapat memberikan hasil yang tetap atau tidak tetap. Hal ini berarti apabila soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang sama dalam waktu
tertentu, maka hasil akan tetap atau relatif sama.
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Uji reliabilitas yang digunakan dalam menguji instrumen dengan menggunakan rumus Kuder Richardo atau
K-R 20, yaitu:
=[
]
∑
Keterangan;
rii = Reliabilitas tes secara keseluruhan
n = Banyaknya item
S = Standar diviasi dari tes (standar deviasi adalah akar dari varians)
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
Adapun kriteria pengujiannya adalah:
rii = 0,91 – 1,00 = Sangat tinggi
6
Suharsimi Arikunto dkk, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),
Cet. XI, hal. 70
55
rii = 0,71 – 0, 90 = Tinggi
rii = 0,41 – 0, 70 = Sedang
rii = 0,21 – 0,40 = Rendah
rii = < 0,21
= Sangat Rendah.
Kesimpulan hasil:
r>r tabel instrumen hasil belajar reliabel.
r<r tabel instrumen hasil belajar tidak reliable.7
3. Uji Tingkat Kesukaran
Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Dasardasar Pendidikan mengungkapkan bahwa “Soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit”.8Pengujian ini bertujuan mengetahui tingkat kesukaran dari item soal, mudah, sedang, dan sukar. Bilangan
menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal disebut Indeks Kesukaran
(difficulty index). Untuk dapat mengukur tingkat kesukaran suatu soal
digunakan rumus:
P=
Dimana:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya Siswa yang yang menjawab soal dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Dengan Interprestasi Tingkat Kesukaran sebagaimana terdapat dalam
Tabel 3.6
Interprestasi Tingkat Kesukaran9
Tingkat Kesukaran (TK)
Interprestasi atau Penafsiran TK
TK < 0,30
7
Sukar
Suharsimi Arikunto dkk, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),
Cet. XI, hal. 90
8
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi…, hal. 207
9
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006).
56
0,30 ≤ TK ≤ 0,70
Sedang
TK > 0,70
Mudah
0,70 ≤ TK ≤ 1
Sangat Mudah
4. Daya Pembeda
“Daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir
dalam membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai
dengan kelompok siswa yang kurang pandai”.10 Daya pembeda dihitung
dengan rumus:
D = (Ba-Bb) / 0,5 N
Keterangan :
Ba
: Jumlah menjawab benar pada kelompok atas
Bb
: Jumlah menjawab benar pada kelompok bawah
N
: Jumlah peserta
Kriteria daya pembeda:
D
D
D
D
: 0,00 – 0,20 =
: 0,20 - 0,40 =
: 0,40 - 0,70 =
: 0,70 - 1,00 =
Jelek
Cukup
Baik
Baik sekali
J. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis
Setelah data terkumpul peneliti menganalisis data, menganalisis merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga
orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa
dan guru dalam proses pembelajaran dan catatan lapangan.
10
Ahmad Sofyan, dkk, op. cit., h. 104.
57
1.
Tes Hasil Belajar
Data hasil belajar kognitif siswa yang terkumpul kemudian langkah
selanjutnya adalah meneganalisis seberapa besar presentase ketuntasan
belajar siswa yang mencapai nilai KKM. Pada pengolahan data ini digunakan
rumus:
Nilai = Skor total yang dilakukan
X 100%
Skor yang diharapkan
2.
Data Lembar Observasi
Dari data hasil observasi kegiatan guru dan siswa diolah secara
kualitatif. Adapun analisis terhadap kegiatan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran menggunakan format observasi. Observasi kegiatan siswa dan
guru dilakukan pada setiap pertemuan ketika proses belajar mengajar
berlangsung. Data yang diperoleh dari observasi merupakan data kualitatif.
Tabel 3.7
Klasifikasi nilai Kegiatan Guru dan Siswa
Skor
Kategori
5
Sangat Baik
4
Baik
3
Cukup
58
2
Kurang
1
Sangat Kurang
Adapun analisis terhadap kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan format observasi. Observasi kegiatan siswa dan guru dilakukan pada setiap pertemuan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Data
yang diperoleh dari observasi merupakan data kualitatif dan dikonversi ke dalam
bentuk penskoran kuantitatif berdasarkan skor yang diperoleh pada setiap indikatornya. Pada pengolahan data ini digunakan rumus:.11
Persentase
= Skor total yang dilakukan X 100
Skor Ideal
100 = Bilangan tetap (rumus presentase)
Adapun kriteria pengujian :
P = 80% - 100%
= Sangat Baik
P = 70% - 79%
= Baik
P = 60% - 69%
= Cukup
P = 50% - 59%
= Kurang
P = 0% - 49%
= Sangat Kurang
3. Angket
Lembar angket dengan siswa dimaksudkan untuk mengetahui
tanggapan dari siswa mengenai penggunaan metode belajar yang diterapkan
dalam mempelajari pelajaran. Angket di penelitian ini hanya menghitung
persentase.
Teknik
persentase
angket
tersebut
menggunakan
rumus
penghitungan presentase terlihat sebagai berikut:
P = x100%
Keterangan:
P= angket persentase
= frekuensi yang sedang dicari
11
Anas sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006). h.43
59
N= Number of cases (jumlah responden)12
4.
N-Gain
Untuk mengetahui signifikansi peningkatan hasil belajar siswa, akan
diperlukan sebuah analisis kuantitatif yang disebut dengan uji normal gain.
Gain adalah selisih antara nilai pretest dan nilai posttest. Disamping itu, gain
juga menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa
setelah pembelajaran dilakukan. Uji normal gain dilakukan dengan
menggunakan rumus normal-gain yang dinyatakan sebagai berikut.
Menurut Melzer untuk mengetahui peningkatan skor pretes dan post tes
menggunakan rumus Normalized Gain.13
Indeks Gain =
Menurut Hake Gain skor ternormalisasi menunjukkan tingkat efektifitas perlakuan dari pada perolehan skor atau post tes. Terdapat tiga kategorisasi
perolehan skor gain ternormalisasi.
Tabel 3.8
Kriteria Konsep Siswa Berdasarkan Kriteria Gain
Rentang Indeks Gain
Nilai (g)
12
0,7
Kategori Peningkatan
Tinggi
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), hal. 43.
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penalitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA, fitk
UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 71
13
60
Nilai 0,7
(g)
Nilai (g)
0,3
0,3
Sedang
Rendah
K. Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Tindakan
Penelitian tindakan ini diawali dengan melakukan penelitian pendahuluan (pra penelitian) dan akan dilanjutkan dengan siklus I. Apabila hasil
yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan, maka
akan ditindak lanjuti dalam siklus II dengan perencanaan pembelajaran yang
telah diperbaiki sebelumnya. Setelah melalui serangkaian tindakan pada siklus
I dan siklus II, jika hasil yang diharapkan kurang dari kriteria yang ditetapkan,
maka peneliti itu akan ditindak lanjuti dengan melakukan tahapan pada siklus
selanjutnya.
Penelitian berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa hasil penelitian
dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment bisa
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Indikator untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa di kelas VIII-4 dilihat dari hasil
pre-test dan pos-test.
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISA DATA, INTERPRESTASI HASIL ANALISIS DAN
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Singkat SMP PGRI 1 Ciputat
Pada awalnya lulusan Sekolah Dasar/Sederajat yang berada di lingkungan
ciputat hendak melanjutkan ke SMP Negeri/umum sebagian besar harus ke
wilayah DKI Jakarta, terutama Wilayah Jakarta Selatan. Sedangkan pada waktu
itu di kecamatan ciputat SMP yang ada baru SMP Swasta yaitu SMP
Muhammadiyah 17 dan SMP Islamiyah dan Madrasah Pembangunan IAIN
Jakarta.
Dengan didorong semangat yang luhur guru-guru SMP Negeri 87 Jakarta
(Pondok Pinang) yang dipelopori oleh Bapak Drs. Sukandi Kuswara, Bapak A.
Mursyidi, B.A. dan Bapak S. Danuwardoyo serta Bapak R.A. Sakri Gandadipura
(Kepala Sekolah Kelas Pembangunan) yang berdiri tahun 1970 tetapi hingga
akhir 1974 siswanya semakin berkurang hanya satu kelas kecil. Maka beliau
berempat sepakat untuk mendirikan sekolah Menengah Pertama Persiapan
(SMPP) pada tahun 1975 yang selanjutnya berubah menjadi sekolah Menengah
Pertama Persatuan Guru Republik Indonesia (SMP PGRI Ciputat) dengan Kepala
Sekolah yang pertama yaitu Bapak R.A. Sakri Gandadipura.
Pendirian sekolah Menengah pertama Persatuan Guru Republik Indonesia
(SMP PGRI Ciputat) mendapat restu dari Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kecamatan Ciputat (Bapak Djahera) ikut membantu pendirian
Sekolah Menengah Pertama tersebut,dan pada tanggal 1 Januari 1975 ditetapkan
sebagai hari jadi SMP PGRI 1 Ciputat.
61
62
Untuk pertama kali (1975) jumlah murid yang diterima di SMP PGRI 1
Ciputat berjumlah kurang lebih 25 orang dan pada pertengahan tahun bertambah
10 orang menjadi 35. Kemudian pada tahun 1976 Kelas 1 58 orang, Kelas II 39
orang jumlah mejadi 97 orang. Pada tahun 1977 Kelas I 107 orang dan Kelas II
56 orang dan Kelas III 38 orang,Ujian pertama menginduk ke SMP 87 Jakarta.
Pada tahun 1978 Bapak A.Sartiman Maryono bersama Guru Kelas VI SDN I
Ciputat (Bapak Sumaryo,BA.) Almahum, menerima pendaftaran sebayak 128
orang untuk SMP Negeri I Ciputat atas perintah dari Bapak R.A Sakri
Gandadipura untuk mengurus calon siswa baru ke Kantor Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Tangerang.
Pada tahun 1978 siswa Kelas I 128 orang, KelasII 107 orang dan Kelas III
sebanyak 51 orang, dan Ujian akhir menggabung/menginduk ke SMP Negeri
Ciledug. Tahun 1979-1980 Kelas I 156 orang, Kelas II 125 orang dan dan Kelas
III 101 orang jumlah sebanyak 382 orang dan Ujian akhir Kelas III menginduk ke
SMP Negeri I Ciputat (SMPN 3 Tangsel) yang di kepalai oleh Bapak Drs.Wanhar
Data Kepemimpinan Kepala Sekolah
1. Pada Tahun 1975 - 1980 :
R.A. Sakri Gandadipura
2. Pada tahun 1980 - 2000 :
Drs. Sukandi Kuswara
3. Pada tahun 2000 – Sekarang :
Cartam, S.Pd., M.Pd
2. Visi dan Misi
a. Visi

Menjadi Sekolah Unggulan yang didasari oleh IMTAQ dan IPTEK, serta
Berwawasan Lingkungan Budaya
63
b. Misi

Tersusunnya Kurikulum Satuan Pendidikan yang adaptif terhadap
perkembangan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni)

Terlaksananya proses pembelajaran dengan pendekatan Contextual
Teaching and Learning

Menyiapkan generasi muda yang menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan landasan iman dan taqwa

Meningkatkan pengetahuan peserta didik yang cerdas, terampil dan
berbudi luhur

Menjadikan lulusan sebagai calon pemimpin masa depan yang menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Data Sekolah
Nama Sekolah
Alamat
: Jalan
: SMP PGRI 1 CIPUTAT
: Pendidikan No. 30
Desa / Kecamatan
: Ciputat
Kab / Kota
: Tangerang Selatan
No. Telp / HP
: ( 021 ) 7409827
1. Nama Yayasan
Alamat Yayasan & No. Telp
:
Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan
Dikdasmen PGRI ( PPLP Dikdasmen PGRI)
: Jl. A. Damyati No. 41 Tangerang, 5523989
2. NSS / NSM / NDS / NPSN
: 202280310005 / 2002040012 / 20603566
3. Jenjang Akreditasi
: Terakreditasi A
(SK BAS No. 34/BAP-S/M – SK/XI2011)
4. Tahun didirikan
: 1975
5. Tahun Beroperasi
: 1975
6. Kepemilikan Tanah
: Pemerintah / Yayasan / Pribadi / Menyewa /
Menumpang *)
64
a. Status Tanah
:HGB (Proses SHM / Pelepasan Hak Atas
Tanah)
b. Luas Tanah
: 2.495 m2
7. Status Bangunan
: Pemerintah / Yayasan / Pribadi / Menyewa /
Menumpang *)
8. Luas Seluruh Bangunan
: 1.350 m2
9. Nomor Rekening Sekolah
: 1.0293 100088341 atas nama SMP PGRI 1
CIPUTATBank
Jabar
Banten
(BJB)
Cabang/Unit Pamulang
Tabel 4.1
Data Siswa dalam 4 (Empat) tahun terakhir
Jmlh Total Siswa
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
(Kelas VII +
Tahun
VIII + IX)
Pelajaran
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Siswa
Rombel Siswa
Jumlah
Jumlah
Rombel Siswa
Jumlah
Rombel
Siswa
Rombel
2008/2009
334
8
330
8
357
9
1021
25
2009/2010
458
10
335
8
323
8
1.116
26
2010/2011
368
8
434
10
328
8
1.130
26
2011/2012
360
8
360
8
424
10
1.144
26
2012/2013
392
9
376
8
352
8
1.120
25
Berdasarkan tabel di atas terlihat ada peningkatan jumlah siswa di SMP PGRI
1 Ciputat setiap tahunnya. Pada saat ini keadaan murid SMP PGRI 1 Ciputat telah
berjumlah 1135 siswa dengan rombongan belajar Kelas VII sebanyak 371 orang (8
kelas), Kelas VIII 435 orang (10 kelas) dan kelas IX 329 orang (8 kelas) jumlah 26
65
kelas. Data di atas juga menunjukkan bahwa pendidikan di SMP PGRI 1 Ciputat
semakin lama semakin meningkat sehingga sudah terlihat oleh publik peningkatan
pendidikan di SMP PGRI 1 Ciputat sehingga banyak siswa baru yang berminat untuk
melanjutkan pendidikan di SMP PGRI 1 Ciputat. Hal inilah yang menyebabkan
peneliti ingin benar-benar mengetahui tingkat pendidikan pada SMP PGRI 1 Ciputat
terkait dengan hasil belajar siswa di SMP PGRI 1 Ciputat.
Tabel 4.2
Data Ruang Kelas
Jumlah ruang kelas asli (d)
Ukuran
Ruang
Kelas
2
Ukuran Ukuran
7x9 m
>63 m
(a)
(b)
2
< 63m
2
Jumlah
=(a+b+c)
(c)
(d)
Jumlah
ruang yang
digunakan
Jumlah Ruang lainnya
yang digunakan
Untuk r. kelas
(e)
u. R. Kelas
(f)=(d+e)
Jumlah
-
Jenis Ruangan
21
-
21
21
Tabel 4.3
Data Ruang Lainnya
Jumlah
Ukuran
Jenis Ruangan
(buah)
(m)
Jumlah
Ukuran
(buah)
(m)
1. Perpustakaan
1
10 X 9
4. Lab. Bahasa
-
-
2. Lab. IPA
1
8X9
5. Lab.Komputer
1
6X9
3.Keterampilan
1
6X9
6.Lab.AudioVisual
1
7X8
Berdasarkan tabel di atas bahwa terdapat ruang lain yakni ruang fasilitas
berupa perpustakaan yang bisa menciptakan siswa gemar membaca, dan fasilitas
lainnya seperti Lab. IPA, Lab. Komputer, Lab. Audio Visual, dan ruang keterampilan
yang terdapat di SMP PGRI 1 Ciputat. Fasilitas yang terdapat di SMP PGRI 1 Ciputat
tersebut dapat menunjang pendidikan di SMP PGRI 1 Ciputat, dan dapat membantu
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
66
Tabel 4.4
Data Tenaga Pendidik dan Tata Usaha
Jumlah
Guru/Staf
SMP
Negeri
Jumlah Guru/Staf
SMP
Swasta
Guru Tetap (PNS)
-
Guru PNS (DPK)
10
Guru Kontrak
-
Guru Tetap Yayasan (GTY)
3
Guru Honorer
Sekolah
-
Guru Bantu Sekolah (GBS)
2
-
Guru Tidak Tetap (Honorer)
16
Guru PNS ( Honorer )
8
Staf Tata Usaha
9
Tata Laksana
7
Staf Tata Usaha
-
Keterangan
Tabel di atas menerangkan tentang tenaga pendidik dan staf tata usaha di
SMP PGRI 1 Ciputat, berdasarkan data di atas terlihat bahwa banyak yang menjadi
faktor meningkatnya sebuah mutu pendidikan pada sebuah sekolah dan
meningkatnya hasil belajar siswa pada sekolah. Sehingga ketersediaan guru di SMP
PGRI 1 Ciputat juga menjadi pengaruh yang sangat signifikan terhadap mutu
pendidikan sebuah sekolah terutama hasil belajar siswa pada setiap kelasnya. Oleh
sebab itu peneliti melakukan penelitian di SMP PGRI 1 Ciputat, karena ingin
mengetahui
ketercapaian
hasil
belajar
siswa
dengan
ketersediaan
tenaga
pendidik/pengajar sebagaimana yang ada di tabel diatas di SMP PGRI 1 Ciputat.
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dimulai dengan melakukan observasi ke SMP
PGRI 1 Ciputat dimana subjek penelitian pada tindakan ini adalah kelas VIII4 dengan jumlah siswa 40 orang. Hasil observasi diperoleh berdasarkan
67
pengamatan proses pembelajaran serta wawancara terhadap guru dan siswa.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13,14, dan 18 November 2013.
Pada hari Senin, tanggal 11 November 2013 peneliti menemui kepala
administrasi tata usaha sekolah kemudian menjelaskan maksud kedatangan
untuk meminta izin kepala sekolah melakukan penelitian di sekolah SMP
PGRI 1 Ciputat. Selanjutnya kepala TU memproses perizinan dan
menyampaikan maksud peneliti ke kepala sekolah. Setelah bertemu dan
menyampaikan maksud dan tujuan bahwa peneliti akan melakukan penelitian
tindakan kelas dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment kepada kepala sekolah, kemudian kepala sekolah membolehkan
peneliti untuk melakukan penelitian dan selanjutnya memperkenalkan peneliti
dengan guru bidang studi IPS.
Pada hari rabu tanggal 13 November 2013 peneliti menemui para
siswa kelas VIII-4 untuk melakukan wawancara seputar proses pembelajaran
IPS. Wawancara ini dilaksanakan untuk mengetahui respon siswa terhadap
mata pelajaran IPS di kelas tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan
para siswa, diperoleh informasi sebagai berikut:
1.
Semua siswa yang hadir pada hari tersebut, wawancara dilakukan secara
serempak, peneliti bertanya di depan kelas kepada seluruh siswa.
2.
Dari 40 siswa, hanya beberapa siswa yang kurang meyukai pelajaran IPS.
3.
Alasan siswa yang menyukai pelajaran IPS adalah karena di SMP
menggunakan IPS Terpadu jadi dalam satu pelajaran mereka dapat
belajar pelajaran sejarah, geografi, dan ekonomi, dan yang tidak
menyukai karena pada saat pelajaran IPS siswa mengalami kesuliatan
belajar dalam mempelajari materi-materi IPS terutama yang harus
menghafal materi-materi yang terlalu banyak seperti sejarah.
4.
Hasil belajar siswa bervariasi, secara umum nilainya berada di bawah
KKM dengan rata-rata nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 85.
68
5.
Usaha yang dilakukan tetap belajar dan mendengarkan materi-materi
yang disampaikan oleh guru IPS.
6.
Proses pembelajaran cenderung menjenuhkan dan membosankan karena
metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru monoton dan belum
bervariasi. Guru hanya memberikan contoh materi pembelajaran dan
memberikan latihan dengan mengerjakan tugas LKS.
7.
Jika materi IPS yang berhungan dengan teori, siswa kurang aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran.
8.
Cara siswa mengatasi kesulitan dalam belajar atau memperbaiki nilai
adalah dengan membuat catatan atau rangkuman untuk mempermudah
untuk mengahapal materi yang sulit untuk dihapal, dan lebih serius atau
fokus dalam mendengarkan penjelasan materi-materi yang dijarkan.
9.
Langkah tersebut dapat meminimalisir dan dapat membantu siswa dalam
belajar IPS.
Pada hari kamis tanggal 14 November 2013 peneliti menemui guru
bidang studi IPS kelas VIII-4 untuk melakukan wawancara. Wawancara ini
dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru dalam
pembelajaran IPS di kelas tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan
guru, diperoleh informasi sebagai berikut:
1.
Kelas VIII-4 dan VIII-5, Mau 9 tahun mengajar di SMP PGRI 1 Ciputat
2.
Persiapan untuk mengajar guru biasanya membuat RPP, silabus,
membawa administrasi kelas, tatap muka atau kehadiran, jurnal harian
guru tahun pelajaran 2013/2014, buku paket, LKS, dan media
pembelajaran.
3.
Metode yang biasa digunakan pada saat poses pembelajaran adalah
ceramah, tanya jawab, dan penugasan.
4.
Hasil belajar siswa bervariasi, secara umum nilainya di bawah KKM jika
di presentasikan 60%.
69
5.
Nilai KKM untuk mata pelajaran IPS adalah 7,5
6.
Penyebab siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari pelajaran IPS
yaitu dalam menghapal dan menguasai materi.
7.
Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa guru menganjurkan
kepada siswa lebih meningkatkan disiplin dalam mengatur waktu, jadi
waktunya belajar jangan dibuat untuk bermain atau yang lainnya.
8.
Pada saat mengalami kesulitan belajar di kelas siswa ada yang bertanya,
tetapi ada juga yang tidak bertanya. Hanya pada saat mengerjakan latihan
soal yang sulit siswa baru bertanya kepada guru.
9.
Mengatasi kesulitan belajar kepada siswa, untuk materi yang belum
dipahami oleh siswa diulang kembali penjelasannya sampai siswa yang
belum mengerti sampai benar-benar paham, kemudian guru juga
memberikan pekerjaan rumah (PR) agar dirumah bisa diingat-ingat lagi
pelajaran yang telah diajarkan disekolah.
10.
Antusias siswa saat proses pembelajaran berlangsung biasanya siswa
yang duduk di bangku depan mendengarkan pelajaran dengan baik, tetapi
siswa
yang
duduk
dibangku
belakang
biasanya
malas
untuk
mendengarkan pelajaran yang sedang diajarkan.
11.
Alokasi waktu untuk pelajaran IPS adalah 2x45 menit.
12.
Guru belum pernah menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical
Self-assessment. Hal ini dikarenakan jika menggunakan strategi
pembelajaran akting akan memerlukan waktu untuk persiapannya.
Pada tanggal 18 November 2013 peneliti melakukan observasi
pembelajaran IPS di kelas VIII-4. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui
bagaimana proses pembelajaran IPS berlangsung di kelas tersebut. Hasil
observasi pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut:
70
1. Metode yang digunakan guru adalah ceramah, tanya jawab, dan penugasan
2. Semua siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik pada awal
pembelajaran. Namun pada pertengahan pembelajaran banyak siswa yang
mengobrol dengan temannya karena masih banyak siswa yang
beranggapan bahwa pelajaran IPS itu membosankan.
3. Karena sebagian siswa tidak mendengarkan penjelasan dari guru
mengenai materi yang sedang diajarkan biasanya guru langsung
memberikan penugasan latihan soal kepada siswa.
4. Pada saat guru memberikan penugasan kepada siswa, mereka baru
bertanya kepada guru pada saat pada saat mengerjakan latihan soal yang
dianggap sulit oleh siswa.
5. Kemampuan siswa dalam mengingat materi yang telah dipelajari dianggap
kurang, karena hanya sebagian siswa yang masih ingat dengan materi
yang telah dipelajari, banyak siswa yang lupa ketika ditanyakan materi
pelajaran yang lalu.
6. Siswa yang duduk di barisan depan biasanya lebih antusias mendengan
materi yang sedang diajarkan oleh guru, sedangkan siswa yang duduk
dibarisan
belakang
biasanya
sering
mengobrol
dengan
teman
sebangkunya.
7. Jumlah siswa yang hadir pada saat observasi berjumlah 40 orang.
8. Guru menegur siswa yang tidak memperhatikan penjelasan yang sedang
disampaikan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Dari hasil wawancara dengan guru dan siswa serta observasi pembelajaran
dikelas tersebut digunakan sebagai bahan acuan dalam melakukan tindakan siklus I.
71
C. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Tindakan Pembelajaran Siklus I
Tahapan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi beberapa tahapan,
antara lain:
1) Tahap Perencanaan
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara lain
merencanakan pembelajaran yang akan digunakan dengan menggunakan
strategi pembelajarana aktif Physical Self-assessment yang diaplikasikan
kedalam rencana pembelajaran (RPP) yang dilengkapi dengan Buku Paket,
dan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan materi yang diajarkan pada siklus I ini
adalah tentang penyakit sosial, dari pengertian penyakit sosial, macam-macam
penyakit sosial, hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam
keluarga, dan hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam
masyarakat. Selanjutnya RPP yang telah dibuat didiskusikan dengan guru
mata pelajaran yang bersangkutan. Kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan
soal tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest), dan membuat format-format
observasi (pedoman observasi untuk kegiatan pembelajaran, lembar observasi
untuk guru dan siswa, kisi-kisi wawancara dan panduan catatan lapangan,
serta angket).
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus I dilaksanakan dari tanggal 25-29 November 2013.
Pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari 3 kali pertemuan dengan materi
penyakit sosial. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran, terlebih dahulu
peneliti melakukan tes awal (pretest) fungsinya untuk menyiapkan siswa
dalam proses belajar, sedangkan pelaksanaan tes akhir siklus (postest)
dilakukan pada akhir pertemuan ke tiga.
72
a)
Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin, tanggal 25
November
2013,
sebelum
memulai
proses
belajar
mengajar
guru
memperkenalkan diri terlebih dahulu, dan mengabsen kehadiran siswa untuk
mengenal siswa satu persatu serta mengkondisikan siswa dikelas. Pada hari
tersebut siswa hadir semua sebanyak 40 anak. Setelah itu guru membuka
pelajaran dengan diawali berdoa bersama menurut kepercayaan masingmasing siswa. Selesai mengkondisikan kelas guru memberikan pretest kepada
siswa sebelum masuk dalam proses pembelajaran. Pretest diberikan untuk
mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan
dipelajari. Kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran
hari ini kepada siswa. Apersepsi dan motivasi dilakukan guru kepada siswa di
awal pembelajaran yaitu dengan siswa diminta menyebutkan macam-macam
penyakit sosial dan menjelaskan pengertian penyakit sosial.
Apersepsi dan motivasi yang dilakukan guru diharapkan dapat
memacu siswa untuk menciptakan interaksi positif dan pengetahuan awal
dalam kegiatan pembelajaran. Terbukti beberapa siswa merespon pertanyaan
dengan jawaban yang mereka berikan. Pembelajaran diawali dengan stimulus
berbentuk pertanyaan kepada siswa mengenai pengertian penyakit sosial,
macam-macam penyakit sosial.
Sebelum menjelaskan materi pelajaran, guru menjelaskan langkahlangkah pelaksanaan Physical Self-assessment. Setelah materi dijelaskan Guru
menuliskan angka 1 sampai 5 pada sepotong kertas ukurannya cukup besar,
kemudian guru menempelkan angka 1 sampai 5 pada tempat yang terpisah di
dalam kelas. Guru memberi tahu siswa bahwa guru akan memberikan sebuah
penyataan kepada siswa. Sewaktu pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak
ke bagian ruang kelas yang paling cocok dengan pengetahuan atau posisi
mereka. Setelah mendengarkan pendapat siswa lain kemudian guru
perintahkan sembarang siswa yang ingin mengubah posisi mereka pada skala
73
itu untuk melakukannya. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi sub-sub
kelompok dan memberi siswa salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan itu
dan gurupun memerintahkan siswa untuk mendiskusikannya mengenai
pernyataan-pernyataan tersebut.
b) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu tanggal 27 november
2013 dengan jumlah siswa yang hadir 37 orang, 3 orang tidak hadir karena
sakit. Setelah mengabsen kehadiran siswa, guru mengawali pelajaran dengan
berdoa bersama menurut kepercayaan masing-masing siswa, kenudian guru
mengkondisikan kelas. Sebelum masuk materi yang baru guru mengingatkan
kembali mengenai mataeri yang sebelumnya, ketika guru bertanya dengan
siswa banyak siswa yang masih mengingat materi sebelumnya, terbukti pada
saat ditanya siswa pun menjawab pertanyaan itu dengan benar. Kemudian
guru melanjutkan materi yang akan diajarkan. Apersepsi dan motivasi
diberikan guru dengan meminta siswa menyebutkan hubungan penyakit sosial
dengan penyimpangan sosial dalam keluarga, dan hubungan penyakit sosial
dengan penyimpangan sosial dalam masyarakat.
Pada saat penyampaian materi guru sesekali menanyakan kepada
siswa bagi yang belum paham mengenai pelajaran yang sedang diajarkan.
Hanya sebagian siswa yang bertanya mengenai materi yang sedang diajarkan.
Pada pertemuan kedua ini saat melaksanakan strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment para siswa lebih cepat mengambil keputusan untuk
memilih angka 1 sampai 5 dari pernyataan yang dibacakan oleh guru. Karena
siswa lebih paham mengenai materi yang diajarkan pada pertemuan kedua ini
dan siswa juga memberikan alasan mengapa mereka berdiri diangka tersebut
dan alasannya pun cukup bagus karena mereka memahami materi yang
disampaikan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Kemudian
guru pun membagi kelompok untuk siswa mendiskusikan pernyataan-
74
pernyataan yang telah diberikan oleh guru dengan temen sekolompoknya
untuk memberikan alasan mengapa memilih angka tersebut.
c) Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari jumat tanggal 29 november
2013 dengan jumlah siswa semua hadir pada pertemuan ketiga ini berjumlah
40 siswa. Seperti biasa setelah mengabsen siswa, guru membuka pelajaran
dengan
berdoa
menurut
agamanya
masing-masing.
Kemudian
guru
mengkondisikan kelas dan mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari
sebelumnya kemudian dilanjutkan pembelajaran pada hari ini kepada siswa.
Untuk pertemuan ketiga ini respon siswa lebih aktif di dalam kelas
terbukti dengan adanya siswa yang bertanya dan berani mengungkapkan
pendapat pada saat proses pembelajaran berlangsung. Siswa pun sudah bisa
dikondisikan dengan baik banyak siswa yang memperhatikan guru yang
sedang mengajar di depan kelas. Tapi masih ada siswa yang duduk dibarisan
belakang mengobrol dengan teman sebangkunya dan gurupun langsung
menegur siswa tersebut. Pada pertemuan kedua ini saat melaksanakan strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment para siswa lebih cepat
mengambil keputusan untuk memilih angka 1 sampai 5 dari pernyataan yang
dibacakan oleh guru. Kemudian guru pun membagi kelompok untuk siswa
mendiskusikan pernyataan-pernyataan yang telah diberikan oleh guru dengan
temen sekolompoknya untuk memberikan alasan mengapa memilih angka
tersebut, dan dengan cepat siswa mengerjakan pernyataan-pernyataan yang
diberikan oleh guru. Karena siswa lebih memahami materi dan lebih aktif di
dalam kelas.
Setelah itu guru memberikan tes hasil belajar pos-test pada akhir siklus
I kepada siswa. Tes ini berbentuk soal pilihan ganda yang telah diuji validitas
dan reliabilitas soal, soal yang diujikan untuk siklus I berjumlah 15 soal yang
terdiri dari pengertian penyakit sosial, macam-macam penyakit sosial,
75
hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam keluarga, dan
hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam masyarakat.
Kisi-kisi soal dan instrumen tes akhir siklus I penulis lampirkan pada
halaman lampiran. Selama proses pengerjaan post-test berlangsung, suasana
kelas hening namun masih ada siswa yang menyontek dengan teman
sebangkunya, guru pun langsung menegur siswa tersebut setelah waktu habis
siswa segera mengumpulkan lembar jawaban tes.
Yang memperoleh hasil post-test pada akhir siklus I masih ada siswa
yang memperoleh nilai dibawah KKM yaitu 7,5. Hal ini disebabkan karena
masih ada siswa yang gaduh pada saat proses pembelajaran berlangsung,
masih banyak yang tidak memperhatikan pelajaran saat guru sedang
menerangkan materi yang sedang diajarkan, siswa masih kurang paham
mengenai strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment, siswa masih
malu
mengeluarkan
pendapat
mengenai
pernyataan-pernyataan
yang
diberikan oleh guru. Karena masih ada siswa yang nilainya di bawah KKM,
maka akan dilanjutkan pada tahap siklus ke II.
3) Tahap pengamatan
a) Lembar observasi kegiatan siswa
Dari hasil observasi yang dilaksakan selama dilaksanakan tindakan
pembelajaran IPS dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif Physical
Self-assessmentdiperoleh persentase tiap kelompok.
76
Tabel 4.5
Hasil Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Aspek yang
diobservasi
Melaksanakan tes awal
(Pre-test)
Mendengarkanpenjelas
an materi yang
disampaikan oleh guru
Memperhatikan
penjelasan guru tentang
tahapan pembelajaran
dengan menggunakan
strategi pembelajaran
aktif Physical Selfassessment
Semangat dan antusias
mengikuti kegiatan
belajar mengajar
Mendengarkan
pernyataan yang
diberikan oleh guru
Memilih angka 1
sampai 5 dengan
pengetahuan siswa
terhadap pernyataan
yang diberikan oleh
guru
Mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka tersebut
Boleh mengubah posisi
sesuai dengan
pengetahuan yang
diketahui mengenai
penyimpangan sosial
Diberikan salinan
tertulis dari pernyataanpernyataan mengenai
Keterangan
Ada Tidak
√
Kelompok
1
2
%
%
80
80
Rata-rata
%
Kategori
80
Sangat baik
√
80
80
80
Sangat baik
√
60
80
70
Baik
√
80
80
80
Sangat baik
√
80
60
70
Baik
√
60
80
70
Baik
√
60
80
70
Baik
√
80
60
70
Baik
√
80
80
80
Sangat baik
77
10
11
12
penyimpangan sosial
Mendiskusikan
pernyataan-pernyataan
dengan berkelompok
Mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka tersebut
Melaksanakan tes akhir
(Post-test)
√
60
80
70
Baik
√
60
60
60
Cukup
√
80
80
80
Sangat baik
73,3
Baik
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada
proses pembelajaran IPS pada mata pelajaran penyimpangan sosial dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment pembelajaran
masih perlu ditingkatkan karena masih sebagian besar siswa yang kurang aktif dan
kurang mengeluarkan pendapat dalam mengikuti proses pembelajaran IPS. Masih
banyak siswa yang tidak fokus dalam menyimak pernyataan-pernyataan yang
diberikan oleh guru, jadi masih banyak siswa yang bingung mengambil keputusan
dalam memilih angka yang mereka kehendaki.
b) Lembar Observasi Kegiatan Guru
Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati dengan menggunakan
lembar observasi.
Tabel 4.6
Persentase Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I
No
1
Aspek yang
diobservasi
Mengkondisikan
situasi pembelajaran
dan kesiapan siswa
untuk mengikuti
proses pembelajaran
Keterangan
Ada Tidak
√
Skala nilai siklus 1
5 4 3 2
1
√
%
Kategori
60
Cukup
78
2
3
4
5
6
7
Guru menyampaikan
penjelasan dan
memberikan arahan
mengenai strategi
pembelajaran aktif
Physical Selfassessment
Apresepsi (Guru
mempersiapkan
kesiapan siswa dengan
memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan
pengetahuan
sebelumnya dengan
materi yang akan
dipelajari).
Guru membangkitkan
semangat dan motivasi
siswa
Teknik menjelaskan
tentang materi
penyimpangan sosial
yang sesuai dengan
standar kompetensi
dan kompetensi dasar
yang ingin dicapai.
Guru menjelaskan
teknik pengisian
pretest dan
memberikan soal
pretest
Siswa menggunakan
strategi physical selfassessment kemudian
siswa memilih angka 1
sampai 5 dengan
pengetahuan siswa
terhadap pernyataan
yang diberikan oleh
guru kemudian
mengungkapkan
√
√
√
√
80
Sangat baik
60
Cukup
√
√
80
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
60
Cukup
√
√
79
8
9
10
11
pendapat mengapa
memilih angka
tersebut setelah siswa
mengungkapkan boleh
mengubah posisi
sesuai dengan
pengetahuan yang
diketahui mengenai
penyimpangan sosial,
kemudian diberikan
salinan tertulis dari
pernyataan-pernyataan
mengenai
penyimpangan sosial
dan mereka
mendiskusikan
pernyataan-pernyataan
dengan cara
berkelompok
Pemusatan perhatian
√
siswa terhadap proses
pembelajaran
Pemberian
√
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan
pendapat
Mengamati kesulitan
√
dan kemajuan belajar
siswa
Kemampuan
√
memberikan evaluasi
pembelajaran berupa
tes objektif (postest)
yang sesuai dengan
indikator yang ingin
dicapai
Jumlah Persentase
√
60
Cukup
√
60
Cukup
√
80
Sangat baik
√
80
Sangat baik
70,9
Baik
80
Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran IPS pada siklus I
sudah baik. Namun kegiatan pembelajaran IPS ini kembali lagi kepada siswa-siswi di
kelas dan kondisi di kelas. Pada saat kegiatan pembelajaran masih banyak siswa-siswi
yang mengobrol dan tidak menyimak dengan baik materi yang disampaikan oleh
guru. Kondisi kelas juga kuarng rapih, karena jam pelajaran IPS Terpadu ada setelah
jam istirahat. Kelas biasanya kurang rapih setelah jam istirahat karena banyak siswasiswi yang membawa makanan ke dalam kelas.
c) Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran selama proses pembelajaran diamati dengan
menggunakan lembar observasi.
Tabel 4.7
Persentase Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I
No
1
2
3
4
Aspek yang
diobservasi
Guru
mengkondisikan
situasi pembelajaran
dan kesiapan siswa
untuk mengikuti
proses pembelajaran
Guru menyampaikan
penjelasan dan
memberikan arahan
mengenai strategi
pembelajaran aktif
physical selfassessment
Keterangan
Ada Tidak
√
Guru membangkitkan
semangat dan
motivasi siswa
Guru menjelaskan
tentang materi
penyimpangan sosial
yang sesuai dengan
√
√
√
Skala nilai siklus 1 %
5 4 3 2 1
√
60
√
√
√
Kategori
Cukup
80
Sangat baik
60
Cukup
80
Sangat Baik
81
5
6
7
standar kompetensi
dan kompetensi dasar
yang ingin dicapai.
Guru menjelaskan
teknik pengisian
pretest dan
memberikan soal
pretest
Siswa fokus terhadap
setiap penjelasan
yang dijelaskan oleh
guru.
Siswa menerapkan
strategi pembelajaran
aktif physical selfassessment pada saat
proses pembelajaran
kemudian siswa
Memilih angka 1
sampai 5 dengan
pengetahuan siswa
terhadap pernyataan
yang diberikan oleh
guru setelah itu
siswa
mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka
tersebut kemudian
siswa boleh
mengubah posisi
sesuai dengan
pengetahuan yang
diketahui mengenai
penyimpangan sosial
setelah itu diberikan
salinan tertulis dari
pernyataanpernyataan mengenai
penyimpangan sosial
dan mendiskusikan
pernyataan-
√
√
80
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
60
Cukup
√
√
82
8
9
10
11
12
pernyataan dengan
berkelompok
Guru memusatkan
perhatian pada siswa
terhadap proses
pembelajaran.
Guru mengamati
√
kesulitan dan
kemajuan belajar
siswa
Guru memberikan
√
soal evaluasi
pembelajaran berupa
tes objektif (postest)
dan siswa
mengerjakan soal
evaluasi
pembelajaran berupa
tes objektif (postest)
Guru memberikan
saran dan hadiah
kepada kelompok
yang memberikan
pendapat mengenai
pernyataan yang
paling baik
Siswa mendengarkan √
saran dari guru dan
senang mendapatkan
penghargaan yang
diberikan kepada
setiap kelompok.
Jumlah Persentase
√
60
Cukup
√
60
Cukup
√
80
Sangat baik
√
80
Sangat baik
60
Cukup
70
Baik
√
Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment masih memerlukan perbaikan karena belum sepenuhnya
berjalan dengan baik. Ini disebabkan masih banyak siswa yang belum mengerti
penerapannya sehingga pada saat proses pelaksanaannya belum optimal. Selain itu,
83
aktivitas siswa dalam memilih angka yang mereka kehendaki mengenai pernyataan
mengenai penyimpangan sosial yang diberikan oleh guru.
4) Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap hasil dari analisis data dan
seluruh pelaksanaan pembelajaran siklus I. Beberapa hal yang masih harus diperbaiki,
antara lain:
a. Perlu diberi motivasi dan dorongan pada siswa untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran dan saat penerapan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment.
b. Perlu ditingkatkan bimbingan dan arahan saat siswa pelaksanaan strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment.
c. Guru lebih tegas lagi dalam menghadapi siswa yang gaduh dan sering
mengobrol di dalam kelas.
d. Perlu diatur secara professional pembagian waktu dalam menjelaskan materi
pelajaran, penerapan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment
dan kesimpulan hasil belajar
e. Perlu diberikan apresiasi dengan memberikan reward (penghargaan) kepada
siswa yang paling tepat memberikan pendapatnya mengenai pernyataanpernyataan yang guru berikan.
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II
Tahapan tindakan yang dilakukan pada siklus II ditekankan pada
perbaikan dan penyempurnaan tindakan yang dilakukan pada siklus I. Tindakan
pada siklus II diarahkan pada optimalisasi proses pembelajaran dan
meningkatkan pemahaman siswa dalam konsep penyimpangan sosial. Tindakan
ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang mengacu pada hasil
belajar siswa pada siklus I. Siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan
yang dilaksanakan pada tanggal 2 – 6 Desember 2013.
84
1) Tahap Perencanaan
Berdasakan hasil refleksi dari siklus I, pada siklus II ini proses
pembelajaran harus lebih diarahkan. Peneliti harus mampu mengoptimalkan
waktu yang digunakan agar seluruh tahapan pembelajaran strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment dapat selesai sesuai waktu yang
diinginkan. Peneliti harus lebih tegas dalam mengkondisikan kelas,
memberikan pengarahan kepada siswa secara detail dan dapat dijadikan
suasana kelas menjadi santai, tidak tegang dan tidak terburu-buru
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan dari tanggal 2–6 Desember 2013. Pembelajaran
pada siklus II ini terdiri dari 3 kali pertemuan dengan materi penyimpangan
sosial. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran, terlebih dahulu peneliti
melakukan tes awal (pretest) fungsinya untuk menyiapkan siswa dalam proses
belajar, sedangkan pelaksanaan tes akhir siklus (postest) dilakukan pada akhir
pertemuan.
a) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin, tanggal 2
Desember 2013, pada hari tersebut siswa hadir semua sebanyak 40 anak.
Setelah itu guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa bersama
menurut kepercayaan masing-masing siswa, guru memberikan pre-test
kepada siswa sebanyak 15 soal pilihan ganda. Seperti pada pertemuanpertemuan sebelumnya, dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran hari ini kepada siswa. Apersepsi dan motivasi dilakukan
guru kepada siswa di awal pembelajaran yaitu dengan siswa mengulang
kembali materi yang sudah diajarkan, kemudian menjelaskan materi
pokok dan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk
85
mengetahui pemahaman siswa terkait materi dan selanjutnya member
kesempatan kepada siswa bertanya tentang apa yang belum dipahami.
Apersepsi dan motivasi yang dilakukan guru diharapkan dapat
memacu siswa untuk menciptakan interaksi positif dan pengetahuan awal
dalam kegiatan pembelajaran. Terbukti beberapa siswa merespon
pertanyaan dengan jawaban yang mereka berikan. Pembelajaran diawali
dengan stimulus berbentuk pertanyaan kepada siswa mengenai pengertian
penyakit sosial, macam-macam penyakit sosial. Pada siklus II ini, respon
positif cukup baik diberikan oleh siswa, hal ini terlinat siswa lebih focus
dalam proses pembelajaran. Siswa yang mengobrol berkurang, dan ada
beberapa siswa yang bertanya seputar materi.
Sebelum menjelaskan materi pelajaran, guru menjelaskan
langkah-langkah pelaksanaan Physical Self-assessment. Setelah materi
dijelaskan Guru menuliskan angka 1 sampai 5 pada sepotong kertas
ukurannya cukup besar, kemudian guru menempelkan angka 1 sampai 5
pada tempat yang terpisah di dalam kelas. Guru memberi tahu siswa
bahwa guru akan memberikan sebuah penyataan kepada siswa. Sewaktu
pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian ruang kelas yang
paling cocok dengan pengetahuan atau posisi mereka. Setelah
mendengarkan pendapat siswa lain kemudian guru perintahkan
sembarang siswa yang ingin mengubah posisi mereka pada skala itu
untuk melakukannya. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi sub-sub
kelompok dan memberi siswa salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan
itu dan gurupun memerintahkan siswa untuk mendiskusikannya
mengenai pernyataan-pernyataan tersebut.
Pada akhir pembelajaran, guru menanggapi hasil diskusi siswa
dan menanyakan apakah ada materi yang sulit dipahami. Setelah semua
siswa dipastikan mampu memahami materi, guru membimbing siswa
86
untuk menyimpulkan materi hari ini dan selanjutnya mengingatkan siswa
untuk memepelajari materi selanjutnya.
b) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu tanggal 4 Desember
2013 dengan jumlah siswa yang hadir 38 orang, 2 orang tidak hadir
karena sakit. Guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama,
mengabsen siswa dan mengulang kembali materi sebelumnya. Ketika
guru bertanya dengan siswa banyak siswa yang masih mengingat materi
sebelumnya, terbukti pada saat ditanya siswa pun menjawab pertanyaan
itu dengan benar. Atas respon baik ini, guru memberikan pujian kepada
siswa, dan bagi siswa yang dapat mengemukakan pendapatnya dengan
baik akan diberikan reward (penghargaan) ini akan memberikan motivasi
kepada siswa agar lebih giat lagi dalam belajar.
Kemudian guru melanjutkan materi yang akan diajarkan. Pada
saat penyampaian materi guru sesekali menanyakan kepada siswa bagi
yang belum paham mengenai pelajaran yang sedang diajarkan. Hanya
sebagian siswa yang bertanya mengenai materi yang sedang diajarkan.
Pada pertemuan kedua ini saat melaksanakan strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment para siswa lebih cepat mengambil keputusan
untuk memilih angka 1 sampai 5 dari pernyataan yang dibacakan oleh
guru. Karena siswa lebih paham mengenai materi yang diajarkan pada
pertemuan kedua ini dan siswa juga memberikan alasan mengapa mereka
berdiri diangka tersebut dan alasannya pun cukup bagus karena mereka
memahami materi yang disampaikan oleh guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Kemudian guru pun membagi kelompok
untuk siswa mendiskusikan pernyataan-pernyataan yang telah diberikan
oleh guru dengan temen sekolompoknya untuk memberikan alasan
87
mengapa memilih angka tersebut. Siswa lebih bersemangat dan aktif
dalam mengerjakan pernyataan-pernyataan yang diberikan guru.
Pada akhir pembelajaran, guru menanggapi hasil diskusi siswa
dan menanyakan apakah ada materi yang sulit dipahami. Setelah semua
siswa dipastikan mampu memahami materi, guru membimbing siswa
untuk menyimpulkan materi hari ini dan selanjutnya mengingatkan siswa
untuk memepelajari materi selanjutnya.
c)
Pertemuan ketiga
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari jumat tanggal 6
Desember 2013 dengan jumlah siswa semua hadir pada pertemuan ketiga
ini berjumlah 40 siswa. Untuk pertemuan ketiga ini respon siswa lebih
aktif di dalam kelas terbukti dengan adanya siswa yang bertanya dan
berani mengungkapkan pendapat pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Siswa pun sudah bisa dikondisikan dengan baik banyak
siswa yang memperhatikan guru yang sedang mengajar di depan kelas.
Atas respon baik ini, guru memberikan pujian kepada siswa, dan bagi
siswa yang dapat mengemukakan pendapatnya dengan baik akan
diberikan reward (penghargaan) ini akan memberikan motivasi kepada
siswa agar lebih giat lagi dalam belajar.
Pada
pertemuan
ketiga
ini
saat
melaksanakan
strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment para siswa lebih cepat
mengambil keputusan untuk memilih angka 1 sampai 5 dari pernyataan
yang dibacakan oleh guru. Kemudian guru pun membagi kelompok untuk
siswa mendiskusikan pernyataan-pernyataan yang telah diberikan oleh
guru dengan temen sekolompoknya untuk memberikan alasan mengapa
memilih angka tersebut, dan dengan cepat siswa mengerjakan
pernyataan-pernyataan yang diberikan oleh guru. Karena siswa lebih
memahami materi dan lebih aktif di dalam kelas. Siswa lebih aktif dan
88
dan bersemangat saat mengerjakan pernyatan-pernyataan yang diberikan
oleh guru.
Diakhir pada pertemuan ini berlangsung dengan baik, hal ini
terlihat bahwa siswa saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dari
guru.
Diakhir
pembelajaran
guru
membimbing
siswa
untuk
menyimpulkan materi pada pertemuan tersebut. Kemudian guru
memberikan tes hasil belajar pos-test pada akhir siklus II kepada siswa.
Tes ini berbentuk soal pilihan ganda yang telah diuji validitas dan
reliabilitas soal, soal yang diujikan untuk siklus II berjumlah 15 soal yang
terdiri dari pengertian penyimpangan sosial, sifat-penyimpangan sosial,
bentuk-bentuk penyimpangan sosial, penyebab terjadinya penyimpangan
sosial, dan upaya-upaya penyimpangan sosial. Kisi-kisi soal dan
instrumen tes akhir siklus II penulis lampirkan pada halaman lampiran.
Selama proses pengerjaan post-test berlangsung, suasana kelas hening
namun masih ada siswa yang menyontek dengan teman sebangkunya,
guru pun langsung menegur siswa tersebut setelah waktu habis siswa
segera mengumpulkan lembar jawaban tes.
Yang memperoleh hasil post-test pada akhir siklus II sudah tidak
ada siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM
yaitu 7,5. Hal ini
disebabkan karena siswa sudah fokus memperhatikan pelajaran saat guru
sedang menerangkan materi yang sedang diajarkan, siswa sudah paham
mengenai strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment, siswa
tidak malu lagi untuk mengeluarkan pendapat mengenai pernyataanpernyataan yang diberikan oleh guru. Karena presentase kelulusan siswa
pada siklus II sudah 100% maka tidak dilanjutkan lagi pada siklus
berikutnya.
89
3) Tahap pengamatan
a) Lembar observasi kegiatan siswa
Dari hasil observasi yang dilaksakan selama dilaksanakan tindakan
pembelajaran IPS dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif Physical
Self-assessmentdiperoleh persentase tiap kelompok.
Tabel 4.8
Hasil Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
Aspek yang
Keterangan
Kelompok
Rata-rata
diobservasi
Ada
1
2
%
%
%
√
100
80
90
Sangat baik
√
80
100
90
Sangat baik
√
80
80
80
Sangat baik
√
80
100
90
Sangat baik
√
80
80
80
Sangat baik
√
80
80
80
Sangat baik
Melaksanakan tes awal
(Pre-test)
Mendengarkan
penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru
Memperhatikan
penjelasan guru tentang
tahapan pembelajaran
dengan menggunakan
strategi pembelajaran
aktif Physical Selfassessment
Semangat dan antusias
mengikuti kegiatan
belajar mengajar
Mendengarkan
pernyataan yang
diberikan oleh guru
Memilih angka 1
sampai 5 dengan
pengetahuan siswa
terhadap pernyataan
yang diberikan oleh
guru
Tidak
Kategori
90
7
8
9
10
11
12
Mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka tersebut
Boleh mengubah posisi
sesuai dengan
pengetahuan yang
diketahui mengenai
penyimpangan sosial
Diberikan salinan
tertulis dari pernyataanpernyataan mengenai
penyimpangan sosial
Mendiskusikan
pernyataan-pernyataan
dengan berkelompok
Mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka tersebut
Melaksanakan tes akhir
(Post-test)
√
100
80
90
Sangat baik
√
80
80
80
Sangat baik
√
80
100
90
Sangat baik
√
80
100
90
Sangat baik
√
100
80
90
Sangat baik
√
100
100
100
Sangat baik
87,5
Sangat baik
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada
proses pembelajaran IPS pada mata pelajaran penyimpangan sosial dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment siswa sudah
lebih mengerti mengenai strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment.
Siswa lebih memberikan alasan yang bagus untuk pernyataan-pernyataan yang
diberikan oleh guru.
b)
Lembar Observasi Kegiatan Guru
Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati dengan
menggunakan lembar observasi.
91
Tabel 4.9
Persentase Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
Aspek
yang Keterangan
diobservasi
Ada
Mengkondisikan
situasi pembelajaran
dan kesiapan siswa
untuk mengikuti
proses pembelajaran
Guru menyampaikan
penjelasan dan
memberikan arahan
mengenai strategi
pembelajaran aktif
Physical Selfassessment
Apresepsi (Guru
mempersiapkan
kesiapan siswa dengan
memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan
pengetahuan
sebelumnya dengan
materi yang akan
dipelajari).
Guru membangkitkan
semangat dan motivasi
siswa
Teknik menjelaskan
tentang materi
penyimpangan sosial
yang sesuai dengan
standar kompetensi
dan kompetensi dasar
yang ingin dicapai.
Guru menjelaskan
teknik pengisian
pretest dan
memberikan soal
√
Tidak
Skala nilai siklus 1
5
√
√
√
4
√
√
3
2
%
Kategori
100
Sangat baik
80
Sangat baik
100
Sangat baik
1
√
√
80
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
92
7
8
9
10
11
pretest
Siswa menggunakan
strategi physical selfassessment kemudian
siswa memilih angka 1
sampai 5 dengan
pengetahuan siswa
terhadap pernyataan
yang diberikan oleh
guru kemudian
mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka
tersebut setelah siswa
mengungkapkan boleh
mengubah posisi
sesuai dengan
pengetahuan yang
diketahui mengenai
penyimpangan sosial,
kemudian diberikan
salinan tertulis dari
pernyataan-pernyataan
mengenai
penyimpangan sosial
dan mereka
mendiskusikan
pernyataan-pernyataan
dengan cara
berkelompok
Pemusatan perhatian
siswa terhadap proses
pembelajaran
Pemberian
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
dan mengungkapkan
pendapat
Mengamati kesulitan
dan kemajuan belajar
siswa
Kemampuan
√
√
√
√
80
Sangat baik
100
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
100
Sangat baik
√
√
93
memberikan evaluasi
pembelajaran berupa
tes objektif (postest)
yang sesuai dengan
indikator yang ingin
dicapai
Jumlah Persentase
87,2
Sangat baik
Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran IPS pada siklus II
sudah baik. Kegiatan belajar dan pembelajaran kondusif. Siswa sudah fokus dalam
mengikuti pelajaran. Dilihat dari hasil observasi di atas guru telah dapat menjalankan
pembelajaran sesuai dengan konsep yang telah dibuat sebelumnya. Guru sudah dapat
beradaptasi dengan siswa secara baik, dan guru sudah menjalankan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan RPP.
c) Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran selama proses pembelajaran diamati dengan
menggunakan lembar observasi.
94
Tabel 4.10
Tabel Persentase Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
Aspek yang
diobservasi
Guru mengkondisikan
situasi pembelajaran
dan kesiapan siswa
untuk mengikuti proses
pembelajaran
Guru menyampaikan
penjelasan dan
memberikan arahan
mengenai strategi
pembelajaran aktif
physical selfassessment
Guru membangkitkan
semangat dan motivasi
siswa
Guru menjelaskan
tentang materi
penyimpangan sosial
yang sesuai dengan
standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang
ingin dicapai.
Guru menjelaskan
teknik pengisian
pretest dan
memberikan soal
pretest
Siswa fokus terhadap
setiap penjelasan yang
dijelaskan oleh guru.
Siswa menerapkan
strategi pembelajaran
aktif physical selfassessment pada saat
proses pembelajaran
kemudian siswa
Keterangan
Ada Tidak
√
Skala nilai siklus 1
5 4 3 2 1
√
%
Kategori
80
Sangat baik
√
√
100
Sangat baik
80
Sangat baik
100
Sangat Baik
√
√
√
√
√
√
80
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
95
8
9
10
11
Memilih angka 1
sampai 5 dengan
pengetahuan siswa
terhadap pernyataan
yang diberikan oleh
guru setelah itu siswa
mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka tersebut
kemudian siswa boleh
mengubah posisi sesuai
dengan pengetahuan
yang diketahui
mengenai
penyimpangan sosial
setelah itu diberikan
salinan tertulis dari
pernyataan-pernyataan
mengenai
penyimpangan sosial
dan mendiskusikan
pernyataan-pernyataan
dengan berkelompok
Guru memusatkan
perhatian pada siswa
terhadap proses
pembelajaran.
Guru mengamati
kesulitan dan kemajuan
belajar siswa
Guru memberikan soal
evaluasi pembelajaran
berupa tes objektif
(postest) dan siswa
mengerjakan soal
evaluasi pembelajaran
berupa tes objektif
(postest)
Guru memberikan
saran dan hadiah
kepada kelompok yang
memberikan pendapat
√
√
√
√
√
√
100
Sangat baik
80
Sangat baik
100
Sangat baik
80
Sangat baik
96
mengenai pernyataan
yang paling baik
12 Siswa mendengarkan
saran dari guru dan
senang mendapatkan
penghargaan yang
diberikan kepada setiap
kelompok.
Jumlah Persentase
√
√
80
Sangat baik
86,6
Sangat baik
Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
aktif Physical Self-assessment sudah mengalami peningkatan karena semua
siswa sepenuhnya sudah mengerti penerapannya. Selain itu siswa telah
mempersiapkan diri belajar di rumah karena pada saat di kelas dituntut dan
diwajibkan untuk aktif baik dalam proses pembelajaran maupun penerapannya
strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment.
4) Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil analisis dari evaluasi pada siklus II, diperoleh deskripsi
bahwa strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment telah memberikan
kontribusi baik terhadap hasil belajar siswa pada materi penyimpangan sosial.
Hasil belajar yang dicapai siswa telah mencapai indikator pencapaian hasil
yang telah ditetapkan pada awal penelitian
3. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini terdiri atas instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal
dan dilaksanakan pada setiap awal dan akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk
menganalisis peningkatan hasil belajar IPS siswa pada tiap siklus sebagai
implikasi dari PTK.
97
Instrumen non tes berupa lembar observasi aktifitas siswa, guru, dan
proses kegiatan pembelajaran, lembar wawancara untuk guru dan siswa, serta
catatan lapangan. Lembar observasi aktifitas siswa, guru, dan proses kegiatan
belajar mengajar siswa dan catatan lapangan diisi pada setiap akhir siklus.
Instrumen yang digunakan untuk menguji hasil belajar IPS siswa pada
siklus I yaitu berjumlah 15 soal yang diujikan terlebih dahulu melalui
validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Dan soal
pada siklus II berjumlah 15 soal yang telah diujikan terlebih dahulu melalui
validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Peneliti pada
siklus II hanya memakai 15 soal. Proses pengambilan data hasil belajar IPS
pada masing-masing instrumen melalui pre-test dan post-test yang diambil
setelah tiga kali pertemuan pada siklus I, dan pertemuan ketiga pada siklus II.
Instrumen soal tes yang digunakan pada penelitian ini sebelum di uji
validitas
Instrumen tersebut disebar pada tanggal 21 November 2013,
kemudian soal tersebut diuji validitas. Dari 60 butir soal, pada siklus I
didapatkan 15 soal yang valid yakni nomor 1, 5, 6, 7, 8, 12, 13, 14, 17, 19, 23,
26, 28, 29, 30. Sedangkan pada siklus II didapatkan 16 soal yang valid yakni
nomor 31, 34, 35, 36, 38, 40, 42, 45, 46, 47, 50, 51, 53, 55, 57, 60. Adapun
hasil perhitungan validitas yang telah dilakukan menggunakan ANATES.
Berdasarkan perhitungan menggunakan ANATES diperoleh bahwa nilai
realibilitas instrumen tes yang digunakan sebesar 0,62.
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas maka ditentukan tingkat
kesukarannya. Dari 15 soal siklus I yang telah valid dan reliabel dihitung
tingkat kesukarannya, ternyata diperoleh 5 soal yang dikategorikan sukar, 24
soal dikategorikan sedang, dan 1 soal dikategorikan sangat mudah. Untuk
siklus II, dari 16 soal yang telah valid dan reliabel dihitung tingkat
kesukarannya, ternyata diperoleh 3 soal dikategorikan sukar, dan 27 soal
dikategorikan sedang. Adapun hasil klasifikasi tingkat kesukaran soal yang
dihitung menggunakan ANATES.
98
D. Analisis Data
1. Hasil Belajar
a. Hasil Belajar
Nilai tes hasil belajar IPS siswa dengan menerapkan strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment adanya peningkatan hasil
belajar. Pada siklus I terdapat 13 siswa yang nilainya berada diatas
KKM dan 27 siswa yang berada dibawah KKM. Pada siklus II terjadi
peningkatan jumlah siswa yang nilainya diatas KKM semua siswa
berada diatas nilai KKM.
Nilai tes hasil belajar siswa (post-test) siklus I, dan II dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.11
Daftar Nilai N-Gain Siklus I
No.
NAMA
Siklus I
Pretest
Postest
N-gain
Keterangan
1
Abetta Muhammad
33
80
0.701492537
Tinggi
2
Afta Faaza
60
80
0.5
Sedang
3
Ahmad Taufik
20
53
0.4125
Sedang
4
Andhika Bayu Setiawan
40
60
0.333333333
Sedang
5
Angga Rukmana
20
40
0.25
Rendah
6
Ayu Amiati
26
80
0.72972973
Tinggi
7
Bella Aprilia Aryanti
13
33
0.229885057
Rendah
8
Calvin Bettranady
26
46
0.27027027
Rendah
9
Della Febrianti
13
40
0.310344828
Sedang
10
Despi Maizona
13
53
0.459770115
Sedang
99
11
Dewi Marlina Efendi
20
80
0.75
Tinggi
12
Evi Novalia
26
53
0.364864865
Sedang
13
Faisal Sanjaya
26
60
0.459459459
Sedang
14
Ferdy Gunawan
13
33
0.229885057
Rendah
15
Firwan Setiawan
20
46
0.325
Sedang
16
Handi
26
60
0.459459459
Sedang
17
Indah Ayu Hapsari
13
53
0.459770115
Sedang
18
Indah Rosalia
13
60
0.540229885
Sedang
19
Jamilul Afkar
20
80
0.75
Tinggi
20
Jefry Muhammad Aji
20
60
0.5
Sedang
21
Jocelin Qorina
26
80
0.72972973
Tinggi
22
Khafif Fhatir Fahresa
46
86
0.740740741
Tinggi
23
Mauliddiana Hasan
33
60
0.402985075
Sedang
24
Meta Rahendra
26
66
0.540540541
Sedang
25
M. Fahrul Aridho
26
60
0.459459459
Sedang
26
Muhammad Rizki
46
86
0.740740741
Tinggi
27
M. Restu Wibowo
20
60
0.5
Sedang
28
Mutiara Hakiki
40
86
0.766666667
Tinggi
29
Nico Ardiansyah
46
60
0.259259259
Rendah
30
Qori Ainnun Astuti
13
46
0.379310345
Sedang
31
Rahma Della Aprilia
26
80
0.72972973
Tinggi
32
Raka Adzan Fadillah
13
53
0.459770115
Sedang
33
Rania Uhfti Nuraeni
20
80
0.75
Tinggi
100
34
Regi Ramadhan
20
40
0.25
Rendah
35
Revy Julio
33
80
0.701492537
Tinggi
36
Reza
40
60
0.333333333
Sedang
37
Rida Sasti
13
80
0.770114943
Tinggi
38
Sendy Mustika Sari
40
60
0.333333333
Sedang
39
Tirdza Ayu Glaudia
13
33
0.229885057
Rendah
40
Yuliani Fazria
20
60
0.5
Sedang
Jumlah
1021
2466
19.61308632
Rata-rata
25.525
61.65
0.490327158
Rendah
17.5
Sedang
52.5
Tinggi
30.00
101
Grafik 4.1
Nilai hasil belajar pre-test dan post-test siklus I
Hasil Tes Kemampuan Belajar Siswa Siklus I
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pretest
Postest
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39
Berdasarkan hasil tes kemampuan belajar siswa di atas terlihat kenaikan
grafik hasil belajar siswa setiap individunya yakni dari hasil pretes dan postes,
selanjutnya di bawah ini akan terlihat persentase ketuntasan hasil tes belajar
siswa secara keseluruhan.
Tabel 4.12
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
40
Jumlah Siswa
Siswa yang sudah tuntas
13
Siswa yang belum tuntas
27
Persentase Ketuntasan
32,5 %
Rata-rata skor
61,65
102
Grafik 4.2
Nilai hasil belajar Post-test siklus I
GRAFIK PERSENTASE KETUNTASAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA SIKLUS
52.5
60
I
Rendah
40
20
30.00
17.5
Sedang
Tinggi
0
Pada gambar di atas dari jumlah siswa sebanyak 40, siswa yang sudah
mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebanyak 13 siswa, sedangkan yang
belum mencapai sebanyak 27 siswa dan skor rata-rata siswa pada siklus I sebanyak
61,65 dan persentase ketuntasan siswa hanya mencapai 32,5% dan hasil ini masih
jauh mencapai kriteria keberhasilan pada penelitian. Karena masih banyak siswa yang
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah yaitu 7,5 maka
dilanjutkan dengan siklus II.
Siklus II dilakukan dengan dasar perbaikan dari siklus I yaitu memberikan
motivasi dan dorongan pada siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan
saat penerapan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment, ditingkatkan
bimbingan dan arahan saat siswa melaksanakan strategi pembelajaran aktif Physical
Self-assessment. Guru lebih tegas lagi dalam menghadapi siswa yang gaduh dan
sering mengobrol di dalam kelas, perlu diatur secara professional pembagian waktu
dalam menjelaskan materi pelajaran, perlu diberikan apresiasi dengan memberikan
reward (penghargaan) kepada siswa yang paling tepat memberikan pendapatnya
mengenai pernyataan-pernyataan yang guru berikan. Sebagai perolehan nilai pada
siklus II mengalami peningkatan hal ini, bisa dilihat dari perolehan nilai melalui tabel
4.10.
103
Tabel 4.13
Daftar Nilai N-Gain Siklus II
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
NAMA
Abetta Muhammad
Afta Faaza
Ahmad Taufik
Andhika Bayu Setiawan
Angga Rukmana
Ayu Amiati
Bella Aprilia Aryanti
Calvin Bettranady
Della Febrianti
Despi Maizona
Dewi Marlina Efendi
Evi Novalia
Faisal Sanjaya
Ferdy Gunawan
Firwan Setiawan
Handi
Indah Ayu Hapsari
Indah Rosalia
Jamilul Afkar
Jefry Muhammad Aji
Jocelin Qorina
Khafif Fhatir Fahresa
Mauliddiana Hasan
Meta Rahendra
M. Fahrul Aridho
Muhammad Rizki
M. Restu Wibowo
Mutiara Hakiki
Nico Ardiansyah
Siklus II
Pretest
46
33
40
53
46
20
33
40
60
53
66
46
40
53
33
40
46
53
60
66
40
73
53
33
33
60
46
40
46
Postest
80
80
80
80
93
80
80
86
80
93
80
86
86
80
80
86
86
80
80
80
86
80
86
86
80
80
86
80
80
N-gain
0.62962963
0.701492537
0.666666667
0.574468085
0.87037037
0.75
0.701492537
0.766666667
0.5
0.85106383
0.411764706
0.740740741
0.766666667
0.574468085
0.701492537
0.766666667
0.740740741
0.574468085
0.5
0.411764706
0.766666667
0.259259259
0.70212766
0.791044776
0.701492537
0.5
0.740740741
0.666666667
0.62962963
Keterangan
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
104
30 Qori Ainnun Astuti
31 Rahma Della Aprilia
32 Raka Adzan Fadillah
33 Rania Uhfti Nuraeni
34 Regi Ramadhan
35 Revy Julio
36 Reza
37 Rida Sasti
38 Sendy Mustika Sari
39 Tirdza Ayu Glaudia
40 Yuliani Fazria
Jumlah
Rata-rata
Rendah
Sedang
Tinggi
33
60
53
40
40
46
53
33
46
53
40
1848
46.2
86
80
80
86
80
80
80
93
86
80
80
3311
82.775
2.5
47.5
50
0.791044776
0.5
0.574468085
0.766666667
0.666666667
0.62962963
0.574468085
0.895522388
0.740740741
0.574468085
0.666666667
26.33859298
0.658464825
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
105
Grafik 4.3
Nilai hasil belajar pre-test dan post-test siklus II
Hasil Tes Kemampuan Belajar Siswa Siklus II
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pretest
Postest
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39
Berdasarkan hasil tes kemampuan belajar siswa di atas terlihat kenaikan
grafik hasil belajar siswa setiap individunya yakni dari hasil pretes dan postes,
selanjutnya di bawah ini akan terlihat persentase ketuntasan hasil tes belajar
siswa secara keseluruhan.
Tabel 4.14
Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
40
Jumlah Siswa
Siswa yang sudah tuntas
40
Siswa yang belum tuntas
0
Persentase Ketuntasan
100 %
Rata-rata skor
82,7
106
Grafik 4.4
Nilai hasil belajar Post-test siklus II
JUMLAH NILAI RENDAH, SEDANG DAN
TINGGI SIKLUS 2
47.5 50
50
40
Rendah
30
Sedang
20
Tinggi
10
2.5
0
Pada gambar di atas hasil belajar IPS siswa siklus II mengalami peningkatan.
Seluruh
siswa yang berjumlah 40 semua mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) dengan perolehan nilai rata-rata 82,7 sehingga persentase ketuntasan siswa
mencapai 100%. Dapat disimpulkan hasil pembelajaran pada siklus II telah berhasil
sehingga siklus II dinyatakan selesai. Sedangkan untuk nilai N-gain menunjukkan
bahwa N-gainya rendah dengan presentase 2,5% , N-gain sedang 47,5%, dan N-gain
tinggi 50%.
Grafik 4.5
Nilai hasil belajar Siklus I, dan II
GRAFIK KETUNTASAN HASIL BELAJAR
SISWA SIKLUS I DAN SIKLUS II
PERSENTASE
100%
80%
60%
100%
40%
20%
SANGAT BAIK
BAIK
32,5%
0%
SIKLUS I SIKLUS II
107
Pada grafik no. 4.5 memperlihatkan adanya peningkatan jumlah siswa yang
mendapat nilai dari siklus I hingga siklus II yang ditunjukan dengan meningkatnya
angka persentase. Pada siklus I jumlah ketuntasan belajar siswa sebanyak 32,5%, dan
pada siklus II meningkat menjadi 100%. Peningkatan dari siklus I sampai siklus II
mencapai 67.5%.
2. Lembar Observasi
a. Lembar Observasi Siswa
Adapun hasil pengamatan penerapan strategi pembelajaran aktif Physical
Self-assessment pada aktivitas siswa pada siklus I dan II diagram seperti yang
terlihat di bawah ini:
Grafik 4.6
Persentase aktivitas siswa pada siklus I dan II
PERSENTASE
GRAFIK PERSENTASE AKTIVITAS
SISWA SIKLUS I DAN SIKLUS II
100%
50%
73,3% 87,5%
SANGAT BAIK
BAIK
0%
SIKLUS SIKLUS
I
II
Berdasarkan hasil skor pada lembar observasi aktivitas siswa yang terlihat pada
gambar 4.6 menunjukan bahwa persentase jumlah rata-rata aktivitas siswa pada siklus
I berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 73,3%. Dari hasil observasi
tersebut aktivitas siswa terlihat belum terbiasa dengan pembelajaran menggunakan
strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment. Pada siklus II aktivitas siswa
terlihat semakin meningkat menjadi 87,5% dengan kategori sangat baik. Hal ini
disebabkan karena siswa telah terbiasa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif
108
Physical Self-assessment, siswa semakin bersemangat dalam mengikuti setiap
kegiatan dalam proses pembelajaran.
b. Lembar Observasi Guru
Lembar kegiatan guru diberikan kepada guru setiap siklusnya, siklus I dan siklus
II. Berikut ini adalah ke dalam sebuah diagram sebagai berikut:
Grafik 4.7
Persentase aktivitas guru pada siklus I dan II
PERSENTASE
GRAFIK PERSENTASE AKTIVITAS
GURU SIKLUS I DAN SIKLUS II
100%
50%
70,9% 87,2%
SANGAT BAIK
BAIK
0%
SIKLUS I SIKLUS
II
Grafik di atas menunjukan adanya peningkatan kegiatan guru setelah diterapkan
strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment. Jika dilihat dari diagram
tersebut, pada siklus I persentase kegiatan guru sebesar 70,9% dengan kategori baik,
dan hasil persentase kegiatan guru siklus II ini meningkat menjadi 87,2% yang
tergolong sangat baik.
c. Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran
Lembar kegiatan aktivitas pebelajaran setiap siklusnya, siklus I dan siklus II.
Berikut ini adalah ke dalam sebuah diagram sebagai berikut.
109
Grafik 4.8
Persentase aktivitas pembelajaran pada siklus I dan II
PERSENTASE
GRAFIK PERSENTASE AKTIVITAS
PEMBELAJARAN SIKLUS I DAN
SIKLUS II
100%
80%
60%
40%
20%
0%
70%
86,6%
SANGAT BAIK
BAIK
SIKLUS SIKLUS
I
II
Grafik di atas menunjukan adanya peningkatan kegiatan pembelajaran setelah di
terapkan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment. Jika dilihat dari
diagram tersebut, pada siklus I persentase kegiatan guru sebesar 70% dengan kategori
baik, dan hasil persentase kegiatan guru siklus II ini meningkat menjadi 86,6% yang
tergolong sangat baik. Dapat disimpulkan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment dapat membuat siswa lebih aktif di dalam kelas pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
3.
Respon Siswa Terhadap Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Physical
Self-assessment
Dari hasil data mengenai respon siswa terhadap penerapan strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment diperoleh presentase melalui penyebaran
kuesioner kepada siswa dengan jumlah 13 butir item pernyataan.
110
a) IPS adalah salah satu mata pelajaran yang penting untuk dipelajari di SMP PGRI 1
Ciputat.
Respon siswa pada item pertama ini menunjukkan bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 47,5%, dan yang menjawab setuju 52,5%, dan tidak
ada yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Berikut
ini tabel dari penjelasan diatas.
Tabel 4.15
Kepentingan Siswa Terhadap Mata Pelajaran
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
19
47,5%
2.
Setuju
21
52,5%
3.
Ragu-Ragu
0
0,00%
4.
Tidak Setuju
0
0,00%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
menyadari bahwa mata pelajaran IPS itu penting untuk dipelajari sehingga
mereka harus belajar dengan sunguh-sungguh untuk memahami pelajaran
tersebut.
b) IPS merupakan pelajaran yang menyenangkan.
Respon siswa untuk item kedua ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 32,5%, dan yang menjawab setuju 60%, dan yang
menjawab ragu-ragu 2,5%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 5%, dan
yang menjawab sangat tidak setuju 0,00%. Berikut ini dibuat tabel dari
penjelasan diatas.
111
Tabel 4.16
Ketertarikan Pelajaran IPS
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
13
32,5%
2.
Setuju
24
60%
3.
Ragu-Ragu
1
2,5%
4.
Tidak Setuju
2
5%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
menyukai pelajaran IPS.
c) Guru IPS sebaiknya memberikan variasi strategi pembelajaran agar proses
pembelajaran lebih menyenangkan
Respon siswa untuk item ketiga ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 30%, dan yang menjawab setuju 65%, dan yang
menjawab ragu-ragu 0,00%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 5%, dan
yang menjawab sangat tidak setuju 0,00%. Berikut ini dibuat tabel dari
penjelasan diatas.
Tabel 4.17
Kreativitas Guru dalam Pembelajaran
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
12
30%
2.
Setuju
26
65%
3.
Ragu-Ragu
0
0,00%
4.
Tidak Setuju
2
5%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
40
100%
Jumlah
112
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
setuju bahwa guru sebaiknya memberikan variasi strategi pembelajaran
disetiap proses pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menyenangkan.
d) Hasil belajar siswa akan lebih baik bila guru menggunakan strategi pembelajaran
yang bervariasi.
Respon siswa untuk item keempat ini dapat diketahui bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju dan yang menjawab setuju keduanya adalah 50%, dan
tidak ada yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Berikut
ini tabel dari penjelasan diatas.
Tabel 4.18
Hasil Belajar Siswa
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
20
50%
2.
Setuju
20
50%
3.
Ragu-Ragu
0
0,00%
4.
Tidak Setuju
0
0,00%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
menyadari dengan menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi hasil
belajar siswa lebih baik.
e) Pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi Physical Self-assessment
menjadikan belajar lebih menarik.
Respon siswa pada item kelima ini menunjukkan bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 37,5%, dan yang menjawab setuju 62,5%, dan tidak ada
yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Berikut ini tabel
dari penjelasan diatas.
113
Tabel 4.19
Ketertarikan Siswa dengan Strategi Physical Self-assessment
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
15
37,5%
2.
Setuju
25
62,5%
3.
Ragu-Ragu
0
0,00%
4.
Tidak Setuju
0
0,00%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dengan menggunakan
strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment pembelajaran IPS
menjadi lebih menarik.
f) Dengan cepat menentukan pilihan dan memberikan jawaban mengenai
pernyataan yang guru sampaikan.
Respon siswa untuk item keenam ini dapat diketahui bahwa siswa
yang menjawab sangat setuju 12,5%, dan yang menjawab setuju 70%, dan
yang menjawab ragu-ragu 12,5%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 5%,
dan yang menjawab sangat tidak setuju 0,00%. Berikut ini dibuat tabel dari
penjelasan diatas.
Tabel 4.20
Antusiasme Belajar Siswa
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Pernyataan
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-Ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Jumlah
Jumlah
5
28
5
2
0
40
Persentasi
12,5%
70%
12,5%
5%
0,00%
100%
114
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dengan menggunakan
strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment antusiasme siswa dalam
belajar sangat tinggi.
g) Strategi pembelajaran Physical Self-assessment dapat membuat siswa lebih
beperan aktif di dalam kelas yaitu tidak hanya mendengarkan materi yang sedang
disampaikan oleh guru di dalam kelas.
Respon siswa pada item ketujuh ini menunjukkan bahwa siswa yang
menjawab sangat setuju 37,5%, dan yang menjawab setuju 62,5%, dan tidak ada
yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Berikut ini tabel
dari penjelasan di atas.
Tabel 4.21
Keaktifan Siswa di dalam Kelas
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
15
37,5%
2.
Setuju
25
62,5%
3.
Ragu-Ragu
0
0,00%
4.
Tidak Setuju
0
0,00%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dengan menggunakan
strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment dapat membuat siswa
lebih aktif dikelas pada saat proses pembelajaran berlangsung tidak seperti
hanya menggunakan metode ceramah.
115
h) Dalam pembelajaran Penyimpangan Sosial, menurut saya tidak perlu adanya
strategi Physical Self-assessment cukup dengan metode ceramah saja.
Respon siswa untuk item kedelapan ini dapat diketahui bahwa siswa
yang menjawab sangat setuju 2,5%, dan yang menjawab setuju 7,5%, dan
yang menjawab ragu-ragu 17,5%, sedangkan yang menjawab tidak setuju
62,5%, dan yang menjawab sangat tidak setuju 10%. Berikut ini dibuat tabel
dari penjelasan diatas.
Tabel 4.22
Ketertarikan Strategi Pembelajaran
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
1
2,5%
2.
Setuju
3
7,5%
3.
Ragu-Ragu
7
17,5%
4.
Tidak Setuju
25
62,5%
5.
Sangat Tidak Setuju
4
10%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa banyak siswa yang tidak
setuju apabila mempelajari penyimpangan sosial hanya dengan metode
ceramah saja.
i) Suasana belajar di kelas menjadi menyenangkan dengan penerapan strategi
Physical Self-assessment.
Respon siswa untuk item kesembilan ini dapat diketahui bahwa siswa
yang menjawab sangat setuju 20%, dan yang menjawab setuju 70%, dan yang
menjawab ragu-ragu 5%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 2,5%, dan
yang menjawab sangat tidak setuju 0,00%. Berikut ini dibuat tabel dari
penjelasan di atas.
116
Tabel 4.23
Ketertarikan Strategi terhadap Suasana Belajar
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
8
20%
2.
Setuju
28
70%
3.
Ragu-Ragu
2
5%
4.
Tidak Setuju
1
2,5%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa banyak siswa yang
merasa senang dengan penerapan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment pada proses pembelajaran berlangsung.
j) Strategi pembelajaran Physical Self-assessment dapat menguatkan dan
mengingat kembali pelajaran.
Respon siswa untuk item kesebelas ini dapat diketahui bahwa siswa
yang menjawab sangat setuju 25%, dan yang menjawab setuju 60%, dan yang
menjawab ragu-ragu 7,5%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 7,5%, dan
yang menjawab sangat tidak setuju 0,00%.
No.
Tabel 4.24
Keterampilan Strategi Belajar
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
10
25%
2.
Setuju
24
60%
3.
Ragu-Ragu
3
7,5%
4.
Tidak Setuju
3
7,5%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
40
100%
Jumlah
117
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
setuju bahwa dengan strategi Physical Self-assessment dapat menguatkan dan
memudahkan mengingat kembali pelajaran.
k) Aktifitas belajar lebih meningkat dengan adanya strategi pembelajaran
Physical Self-assessment.
Respon siswa untuk item keduabelas ini dapat diketahui bahwa siswa
yang menjawab sangat setuju 22,5%, dan yang menjawab setuju 70%, dan
yang menjawab ragu-ragu 5%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 2,5%,
dan yang menjawab sangat tidak setuju 0,00%. Berikut ini dibuat tabel dari
penjelasan diatas.
Tabel 4.25
Aktifitas Belajar Siswa
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
9
22,5%
2.
Setuju
28
70%
3.
Ragu-Ragu
2
5%
4.
Tidak Setuju
1
2,5%
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0,00%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
setuju bahwa strategi Physical Self-assessment dapat meningkatkan aktifitas
belajar siswa.
l)
Penerapan strategi pembelajaran Physical Self-assessment hanya membuangbuang waktu.
Respon siswa untuk item ketigabelas ini dapat diketahui bahwa siswa
yang menjawab sangat setuju 0,00%, dan yang menjawab setuju 25%, dan
yang menjawab ragu-ragu 5%, sedangkan yang menjawab tidak setuju 57,5%,
118
dan yang menjawab sangat tidak setuju 12,5%. Berikut ini dibuat tabel dari
penjelasan diatas.
Tabel 4.26
Ketertarikan Strategi Pembelajaran
No.
Pernyataan
Jumlah
Persentasi
1.
Sangat Setuju
0
0,00%
2.
Setuju
10
25%
3.
Ragu-Ragu
2
5%
4.
Tidak Setuju
23
57,5%
5.
Sangat Tidak Setuju
5
12,5%
40
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak
setuju bahwa strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment hanya
membuang-buang waktu saja.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tabel 4.28
Rekapitulasi Perhitungan Hasil Angket
Soal Kuesioner
Nilai
Rata-rata
IPS adalah salah satu mata pelajaran yang
4,75
penting untuk dipelajari di SMP PGRI 1
Ciputat
IPS merupakan pelajaran yang menyenangkan
4,2
Guru IPS sebaiknya memberikan variasi
4.2
strategi pembelajaran agar proses pembelajaran
lebih menyenangkan
Hasil belajar siswa akan lebih baik bila guru
4,5
menggunakan strategi pembelajaran yang
bervariasi
Pembelajaran IPS dengan menggunakan
4,375
strategi Physical Self-assessment menjadikan
belajar lebih menarik
Dengan cepat menentukan pilihan dan
3,9
memberikan jawaban mengenai pernyataan
yang guru sampaikan
Strategi pembelajaran Physical Self-assessment
4,375
dapat membuat siswa lebih beperan aktif di
dalam kelas yaitu tidak hanya mendengarkan
Kriteria
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Setuju
119
8.
9.
10.
11.
12
materi yang sedang disampaikan oleh guru di
dalam kelas
Dalam pembelajaran Penyimpangan Sosial,
menurut saya tidak perlu adanya strategi
Physical Self-assessment cukup dengan metode
ceramah saja
Suasana
belajar
di
kelas
menjadi
menyenangkan dengan penerapan strategi
Physical Self-assessment
Strategi pembelajaran Physical Self-assessment
dapat menguatkan dan mengingat kembali
pelajaran
Aktifitas belajar lebih meningkat dengan
adanya strategi pembelajaran Physical Selfassessment
Penerapan strategi pembelajaran Physical Selfassessment hanya membuang-buang waktu
2,3
Tidak
setuju
4
Setuju
4,775
Setuju
4,175
Setuju
2,425
Tidak
setuju
4. Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelitian Tindakan Kelas
No.
1
Aspek yang ditanyakan
Jawaban
Strategi pembelajaran apa yang Ceramah, persentasi, dan penugasan
sering Bapak gunakan selama ini?
2
Bagaimana
persiapan
untuk Persiapan
cukup
lama
karena
menggunakan pembelajaran strategi membutuhkan waktu untuk membuat
pembelajaran aktif Physical Self- pernyataan-peryataan
assessment
ini,
apakah
yang
akan
Bapak diberikan oleh siswa
merasa memberatkan atau tidak?
3
Apakah langkah-langkah strategi Seluruhnya
dapat
dilaksanakan
pembelajaran aktif Physical Self- walaupun membutuhkan waktu yang
assessment ini dapat dilaksanakan cukup lama karena belum semua
seluruhnya atau tidak?
siswa
dengan
pendapatnya
cepat
memberikan
120
4
Menurut
pengamatan
Bapak Sangat baik respon siswa karena
bagaimana respon siswa terhadap mereka lebih aktif dalam proses
penggunaan strategi pembelajaran pembelajaran
dengan
aktif Physical Self-assessment ini pendapat-pendapat
dibandingkan
dengan
mereka
sesuai
model dengan pengetahuan yang siswa miliki
pembelajaran yang biasa gunakan?
5
memberikan
masing-masing
Apakah strategi pembelajaran aktif Dapat meningkatkan hasil belajar
Physical
Self-assessment
dapat karena terbukti nilai rata-rata sangat
meningkatkan hasil belajar siswa meningkatkan dari siklus I ke siklus II
pada mata pelajaran IPS pada dibandingkan
sebelumnya
konsep Penyimpangan Sosial?
aktif
siswa
lebih
mengemukakan
dan
karena
terbiasa
pendapat
sesuai
dengan pengetahuan yang siswa miliki
masing-masing
6
Apakah Bapak ada keinginan untuk Saya akan mencoba strategi tersebut
membuat dan menerapkan model pada
materi-materi
selanjutnya
pembelajaran serupa untuk topik semoga keberhasilan kali ini terulang
pembelajaran lainnya?
dan
semakin
meningkatnya
hasil
belajar dan keaktifan sisiwa di kelas
7
Bagaimana
mengenai
pendapat
strategi
Bapak Saya sangat senang dengan strategi ini
pembelajaran karena dapat meningkatkan dan hasil
aktif Physical Self-assessment ini?
8
Jika
ada
kelemahan
belajar dan keaktifan siswa di kelas.
atau Saran
saya
dalam
melaksanakan
kekurangannya, bagaimana saran strategi pembelajaran aktif Physical
Bapak untuk mengatasinya?
Self-assessment lebih banyak lagi
pernyataan yang diberikan karena
akan mengasah kemampuan siswa
121
9
Apakah
kesulitan-kesulitan
bagi Saya mengalokasikan waktu agar
Bapak dalam menerangkan strategi lebih efektif dalam pelaksaaan strategi
pembelajaran aktif Physical Self- pembelajaran aktif
assessment?
10
Menurut
Physical
Self-
assessment.
Bapak
apa
yang Yang membedakannya adalah semua
membedakan strategi pembelajaran siswa
aktif
Physical
assessmentdengan
dalam
kelas
berkewajiban
Self- mengemukakan
pendapatnya
metode mengenai pernyataan-pernyataan yang
pembelajaran yang lain?
telah diberikan oleh guru
5. Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Penelitian Tindakan Kelas
No.
1
Aspek yang ditanyakan
Jawaban
Bagaimana menurut pendapatmu Lebih
menyenangkan,
bervariasi
tentang pembelajaran yang telah karena metodenya ga Cuma ceramah
kalian ikuti?
2
Apakah
pembelajaran
aja bu yang bikin ngantuk
kamu
IPS
menyukai Suka,
karena
menggunakan pembelajaran
strategi pembelajaran aktif Physical assessment
Self-assessment?
dengan
aktif
strategi
Physical
dapat
Self-
memberikan
pendapat kita sendiri sesuai dengan
pengetahuan yang kita miliki bu
3
Strategi manakah yang kamu sukai, Ya
strategi
pembelajaran seperti biasa atau Physical
pembelajaran
Self-assessment
lah
aktif
bu,
pembelajaran menggunakan strategi karena dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif Physical Self- ini
assessment?
kita
dapat
mengemukakan
pendapat kita sendiri bu.
122
4
Pada bagian mana yang kamu Yang kami sukai ya kalau pernyataan
sukai/tidak
sukai
dari
strategi yang bisa kita pamahami sesuai
pembelajaran aktif Physical Self- pengetahuan kita bu. Kalau yang kami
assessment?
tidak
sukai
kalau
pernyataan-
pernyataan yang ibu berikan kami
tidak paham bu
5
Apakah kamu menjadi lebih sulit Jelas tidak bu, karena dengan strategi
memahami
pelajaran
dengan pembelajaran
menggunakan strategi ini?
aktif
Physical
Self-
assessment mengolah kemampuan kita
dalam mengemukakan pendapat
6
Apakah
dengan
strategi Ya dong….karena kita kan jadi ada
pembelajaran aktif Physical Self- interaksi dengan siswa lainnya. Terus
assessment membuat kamu lebih ditambah mengemukakan pendapat
aktif dalam proses pembelajaran?
sesuai dengan penyataan yang ibu
berikan
7
Apakah
hasil
belajar
kalian Alhamdulillah ya bu meningkat, dari
meningkat dengan menggunakan hasil yang ibu tunjukan waktu di kelas
strategi pembelajaran aktif Physical cukup
Self-assessment?
8
lebih
baik
dari
yang
sebelumnya
Apakah strategi ini memotivasi Cukup memotivasi, setidaknya karena
kamu lebih mempelajari IPS?
kita tahu diakhir penjelasan ibu akan
menggunakan strategi ini kita jadi
persiapan
buat
memperhatiakn
penjelasan
pelajaran
yang
ibu
sampaikan
9
Menurut kamu, apa kekurangan dan Kurangnya apa ya? Bingung bu…. Ya
kelebihan dari pembelajaran dengan paling kurangnya karena waktu aja bu
strategi pembelajaran aktif
yang kurang dan meja dan kursi yang
123
Physical Self-assessment?
membuat ruang gerak kami jadi
sempit bu. Sedangkan kelebihannya,
bisa membuat kita mengingat kembali
pelajaran, jadi ada peningkatan untuk
hasil belajar
10
Apa kamu memiliki saran terhadap Saran saya untuk membuat peryataanpembelajaran
IPS
menggunakan pertanyaan yang lebih menarik lagi
strategi pembelajaran aktif Physical agar siswa dapat lebih termotivasi
Self-assessment agar menjadi lebih untuk menjawab peryataan-pernyataan
baik? Bagaimana saran kamu?
yang diberikan oleh guru.
E. Pembahasan Temuan Penelitian
1. Penerapan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
Pada siklus I, penerapan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment mampu meningkatkan hasil belajar siswa dari pre-test ke posttest dengan rata-rata perolehan N-gain sebesar 0,49. Nilai rata-rata hasil
belajar yang diperoleh siswa pada pre-test adalah 25,52 meningkat menjadi
61,65 pada post-test. Siswa belum mampu mencapai ketuntasan belajar
secara keseluruhan. Siswa yang belum tuntas ada 27 siswa, yang memperoleh
nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni 7,5. Jika di
persentasikan siklus I hanya 32,5% ketuntasan hasil belajar pada siklus I.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran
aktif Physical Self-assessment pada siklus I belum mencapai keberhasilan,
oleh karena itu peneliti harus dilanjutkan ke siklus berikutnya, yakni siklus
II.
124
Dengan adanya perbaikan pada proses pembelajaran siklus II,
penerapan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment berjalan lebih
efektif. Hal ini tentunya mempengaruhi hasil belajar siswa pada siklus II.
Hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan secara signifikan
dari hasil belajar sebelumnya dimana rata-rata nilai post-test yang diperoleh
siswa adalah sebesar 82,77 meningkat dari siklus I yang hanya sebesar
61,65. Nilai rata-rata N-gain pun meningkat menjadi 0,65.
Pada siklus II, semua siswa memperoleh nilai >75 yang artinya
ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran IPS adalah 100%. Dengan
demikian, penelitian ini dianggap berhasil karena telah mencapai indikator
keberhasilan. Sehingga pemberian tindakan pada penelitian ini dihentikan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis sejalan dengan hasil
penelitian yang telah dikemukakan oleh beberapa peneliti yang memiliki
keterkaitan dengan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment serta
menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VIII-4 SMP
PGRI 1 Ciputat. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata NGain siklus I 0,49 meningkat pada siklus II menjadi 0,65.
Diantaranya yaitu,
Ariek Aryani 2011, Univ Muhammadiyah
Surakarta, dalam skripsinya yang berjudul “ Penerapan Strategi Pembelajaran
Aktif Physical
Self-assessment Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan
Siswa Dalam Proses Pembelajaran PKn Materi Pelaksanaan Otonomi Daerah
Pada Siswa Kelas IX A SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA Tahun
Pelajaran 2010”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat keaktifan
siswa pada materi Pelaksanaan Otonomi Daerah di kelas IX A SMP
Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun 2010 yaitu dari yang aktif menjawab
pertanyaan dan berpendapat sebelum diadakan penelitian tindakan kelas
adalah 3 (11,11%). Setelah dilakukan tindakan yang telah disepakati yaitu
dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif Physical Self-Assessment,
125
siklus I meningkat menjadi 7 (25,93%), siklus II 15 (55,56%), siklus III 21
(77,78%).1
Hasil penelitian lain juga diungkapkan oleh Dany Listiyanti 2012,
Univ Muhammadiyah Surakarta, dalam skripsinya yang berjudul “
Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Strategi Physical
Self-
assessment Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri SARI Kecamatan
Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013”. Hal ini dapat
dilihat dari 1) keuletan dalam menghadapi kesulitan menjawab soal pra siklus
38,45%, pada siklus I 53,83%, dan pada siklus II mencapai 61,52%; 2)
semangat dalam belajar pra siklus 53,83%, siklus I 69,21%, dan pada siklus
II mencapai 76,9%; 3) kepercayaan diri dalam menjawab soal pra siklus
38,45%, siklus I 61,52% siklus II mencapai 69,21%; 4) kemampuan
mendalami pengetahuan yang diberikan pra siklus 46,14%, siklus I 61,52%,
siklus II 76,9%; dan 5) kemampuan diri menjawab soal pra siklus 53,83%,
sik lus I 69,21%, siklus II meningkat menjadi 84,59%. Hasil belajar siswa
meningkat di setiap siklus terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan
tindakan hasil belajar yang memenuhi KKM sebanyak 5 siswa (38,45%)
dengan nilai rata-rata 56,92; setelah dilaksanakan siklus I meningkat
sebanyak 7 siswa (53,83%) dengan nilai rata-rata 68,46; dan pada siklus II
meningkat sebanyak 11 siswa (84,59%) dengan nilai rata -rata 81,53.2
Dalam penelitian dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment ini siswa belajar lebih menyenangkan karena
adanya interaksi antara siswa dengan siswa dimana mereka akan saling
mengungkapkan
1
pendapat-pendapatnya.
Sehingga
dalam
hal
ini
AriekAryani,“Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment Sebagai Upaya
Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran PKn Materi Pelaksanaan Otonomi
Daerah Pada SiswaKelas IX A SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA Tahun Pelajaran 2010”
Skripsi SI, UnivMuhammadiyah Surakarta, 2011.
2
DanyListiyanti, “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Strategi Physical Self-assessment
Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri SARI Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2012/2013” Skripsi S1, UnivMuhammadiyah Surakarta, 2012.
126
pembelajaran terjadi dengan mengedepankan pada aktifitas siswa, dan tujuan
pembelajaran dapat tersampaikan secara efisien, karena dengan penggunaan
strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment para siswa dituntut
untuk mengulang kembali materi pelajaran yang telah diajarkan guru dengan
mengungkapkan pendapat-pendapat sesuai dengan pernyataan yang diberikan
oleh guru.
Sehingga dalam hal ini terdapat kesesuaian antara teori, kerangka
berpikir dan hasil penelitian yang relevan bahwa penerapan strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment dapat meningkatkan hasil
belajar IPS siswa.
2. Respon siswa terhadap strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment sangat baik
Berdasarkan angket dan hasil wawancara siswa yang dilakukan oleh
peneliti pada akhir siklus II terhadap penerapan strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment diperoleh informasi yaitu adanya respon positif dari
siswa terhadap strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment sehingga
dapat
membantu
siswa
dalam
pembelajaran
yang
bermuara
pada
meningkatnya hasil belajar. Merespon positif siswa pada saat melaksanakan
startegi pembelajaran aktif Physical Self-assessment siswa sangat senang dan
berperan aktif di dalam kelas sehingga hasil belajar siswa meningkat dari
siklus I ke siklus II. Karena dalam pembelajaran dengan guru bidang studi
selalu dengan metode ceramah saja. Walaupun demikian penerapan strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment ini sangat menyenangkan bagi
siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai penerapan
Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment terhadap hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS. Hal ini terlihat perolehan hasil belajar yang
guru berikan setiap siklus. Perolehan hasil belajar siswa pada siklus I
mencapai nilai rata-rata 61,65 dan masih terdapat 27 siswa yang mendapat
nilai di bawah target penelitian yaitu 7,5. Pada siklus II, rata-rata hasil belajar
siswa mencapai 82,7 sedangkan nilai terendahnya 80 artinya semua siswa
telah mencapai KKM dan siklus II dikatakan berhasil. Hasil N-gain siklus I
19,61 dan hasil N-gain pada siklus II mencapai 26,33. Berdasarkan perolehan
hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II meningkat, artinya strategi
pembelajaran aktif Physical Self-assessment dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VIII-4 di SMP PGRI 1 Ciputat.
B. Saran
Dengan terbuktinya proses pembelajaran dengan menerapkan Strategi
Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment dapat meningkatkan hasil belajar
IPS siswa kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat, maka penulis menyarankan halhal berikut:
1. Bagi siswa
a. Kegiatan ini dapat bermanfaat bagi siswa maka diharapkan kehadiran
siswa dalam proses pembelajaran, karena hal tersebut faktor utama
penentu keberhasilan dalam pembelajaran.
b. Harus lebih berani mengungkapkan pendapat mengenai pernyataanpernyataan yang diberikan oleh guru.
127
128
2. Bagi guru
a. Guru diharapkan dalam proses pembelajaran harus tegas menyikapi
siswa yang membuat gaduh dengan memberikan teguran dan sanksi,
selain itu harus disiplin waktu terhadap alokasi waktu yang telah
ditetapkan sebelumnya, harus adanya kejelasan intruksi dalam proses
pembelajaran sehingga tidak membuat siswa kebingungan.
b. Tegaskan kepada siswa untuk percaya diri dengan pendapat yang
siswa berikan ketika memilih angka 1 sampai 5.
c. Perlu adanya penegasan pernyataan-pernyataan yang diberikan agar
siswa lebih mengerti dan paham mengenai penyataan tersebut.
d. Usahakan pada saat penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Physical
Self-assessment siswa tidak gaduh karena dapat menganggu kelas lain.
3. Bagi sekolah diharapkan dapat menyediakan sarana berupa buku
pegangan siswa selain LKS seperti buku paket agar pembelajaran di kelas
lebih optimal dan siswa mendapat pengayaan.
4. Bagi penelitian, untuk memperkuat hasil penelitian karena adanya
keterbatasan peneliti diharapkan ada peneliti lanjutan oleh peneliti-peneliti
lain. Peneliti tidak membahas mengenai masalah proses pembelajaran
dengan motivasi belajar siswa diharapkan dapat dilakukan penelitan lebih
lanjut untuk mengetahui korelasi antara motivasi belajar dengan hasil
belajar terhadap penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Selfassessment.
DAFTAR PUSTAKA
Asep Jihad-Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Multi Press.
Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT Asadi Mahasatya, 2003.
Ariek Aryani, “Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment Sebagai Upaya
Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran PKn Materi Pelaksanaan
Otonomi Daerah Pada Siswa Kelas IX A SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA
Tahun Pelajaran 2010” Skripsi SI, Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Univ
Muhammadiyah Surakarta
Arikunto, Suharsimi dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Arikunto, Suharsimi dkk, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara,
2010.
Asrori, Muhammad, Penelitian Tindakan Kelas: Seri Pembelajaran Efektif, Bandung: Wacana
Prima, 2008.
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo, 2003.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah: Beserat Contohcontohnya, Yogyakarta: Gaya Media, 2011.
Dany Listiyanti, “Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Strategi Physical Self-assessment
Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri SARI Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2012/2013” Skripsi SI, Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Univ
Muhammadiyah Surakarta
Juliansa, Devi, “The Correlation Between Student’s Self-assessment in Listening and Listening
Scores” Fakultas Pendidikan , Univ. Satya Wacana
Eveline Siregar-Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor : Ghalia Indonesia, 2010.
Zaini, Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008.
Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007.
Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya,
1995.
Melvin L. Silberman, Active learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung : Nuansa, 2012.
Sumaatmadja, Nursid, MetodologiPengajaran IPS, Bandung: Alumni, 1998.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2001.
Hamalik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta : PT Bumi
Aksara, 2005.
129
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Grasindo, 2002.
Sapriya, dkk, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS, Bandung: UPI Press, 2006.
Nurdin, Syafrudin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam
KBK, Tangerang: Quantum Teaching, 2005.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandun:
Alfabeta, 2010.
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik, Jakarta: Prestasi
Pusaka, 2011.
Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendididkan, Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:
Kencana, 2011.
Sanjaya, Wina, Perencanaan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008.
Sanjaya, Wina, Peneltian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2010.
Arifin, Zaenal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Rosdakarya, 2009.
http://info189.blogspot.com/2012/09/physical-self-assessment-dan-modeling.html, diakses tgl 19
Februari 2013.
http://info189.blogspot.com/2012/09/physical-self-assessment-dan-modeling.html diakses tgl 10
Oktober 2013
130
Lampiran 1
BERITA WAWANCARA SISWA PRA-PENELITIAN
Tujuan
: Memperoleh informasi mengenai pembelajaran IPS
Bentuk Wawancara
: Bebas
Waktu
: 13 November 2013
Tempat
: SMP PGRI 1 Ciputat
Objek Wawancara
: Siswa Kelas VIII-4
Subjek Wawancara
: Peneliti/penulis
Pertanyaan!
1. Siapa nama anda dan duduk di kelas berapa?
2. Apakah anda menyukai pelajaran IPS?
3. Jika Ya/Tidak Suka apa alasannya?
4. Berapa nilai tertinggi dan terendah?
5. Usaha apa yang anda lakukan untuk tetap mempertahankan atau meningkatkan nilai
tersebut?
6. Biasanya bagaimana cara guru IPS mengajar di kelas?
7. Bagaimana tanggapan anda tentang cara mengajar guru IPS di kelas?
8. Bagaimana cara anda mengatasi kesulitan dalam belajar atau memperbaiki nilai yang
berada di bawah KKM?
9. Apakah langkah tersebut dapat membantu anda?
Jakarta, 13 November 2013
Siswa
Peneliti
Wulan Rosyana Indah
JAWABAN
1. Semua siswa yang hadir pada hari tersebut, wawancara dilakukan secara serempak,
peneliti bertanya di depan kelas kepada seluruh siswa.
2. Dari 40 siswa, hanya beberapa siswa yang kurang meyukai pelajaran IPS.
3. Alasan siswa yang menyukai pelajaran IPS adalah karena di SMP menggunakan IPS
Terpadu jadi dalam satu pelajaran mereka dapat belajar pelajaran sejarah, geografi, dan
ekonomi, dan yang tidak menyukai karena pada saat pelajaran IPS siswa mengalami
kesuliatan belajar dalam mempelajari materi-materi IPS terutama yang harus menghafal
materi-materi yang terlalu banyak seperti sejarah.
4. Hasil belajar siswa bervariasi, secara umum nilainya berada dibawah KKM dengan ratarata nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 85.
5. Usaha yang dilakukan tetap belajar dan mendengarkan materi-materi yang disampaikan
oleh guru IPS.
6. Proses pembelajaran cenderung menjenuhkan dan membosankan karena metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru monoton dan belum bervariasi. Guru hanya
memberikan contoh materi pembelajaran dan memberikan latihan dengan mengerjakan
tugas LKS.
7. Jika materi IPS yang berhungan dengan teori siswa kurang aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran.
8. Cara siswa mengatasi kesulitan dalam belajar atau memperbaiki nilai adalah dengan
membuat catatan atau rangkuman untuk mempermudah untuk mengahapal materi yang
sulit untuk dihapal, dan lebih serius atau fokus dalam mendengarkan penjelasan materimateri yang dijarkan.
9. Langkah tersebut dapat meminimalisir dan dapat membantu siswa dalam belajar IPS.
Lampiran 2
OBSERVASI AWAL
WAWANCARA RESPONDEN GURU-PRA PENELITIAN
Pewawancara
: Wulan Rosyana Indah
Yang diwawancarai
: Subarkah, S.Pd
Hari/Tanggal
: Kamis, 14-November-2013
Waktu
: 10.00
1. Bapak mengajar di kelas berapa? Dan sudah berapa lama bapak mengajar di sekolah ini ?
2. Persiapan apa saja yang bapak lakukan untuk mengajar?
3. Metode mengajar apa yang biasa bapak gunakan saat mengajar?
4. Bagaimana dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS?
5. Berapa nilai KKM pada mata pelajaran IPS ?
6. Apa yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari IPS?
7. Bagaimana cara bapak memberikan motivasi kepada siswa?
8. Apakah pada saat siswa mengalami kesulitan belajar di kelas akan bertanya kepada guru?
9. Bagaimana cara bapak mengatasi kesulitan belajar pada siswa?
10. Bagaimana antusias atau sikap siswa saat mengikuti pembelajaran IPS?
11. Berapa jam alokasi waktu untuk mata pelajaran IPS dalam seminggu?
12. Pernahkah bapak menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment
(mempersiapkan diri dalam kelompok)?
JAWABAN
1. Kelas VIII-4 dan VIII-5, Mau 9 tahun mengajar di SMP PGRI 1 Ciputat
2. Persiapan untuk mengajar guru biasanya membuat RPP, silabus, membawa administrasi
kelas, tatap muka atau kehadiran, jurnal harian guru tahun pelajaran 2013/2014, buku
paket, LKS, dan media pembelajaran.
3. Metode yang biasa digunakan pada saat poses pembelajaran adalah ceramah, tanya
jawab, dan penugasan.
4. Hasil belajar siswa bervariasi, secara umum nilainya di bawah KKM jika di presentasikan
60%.
5. Nilai KKM untuk mata pelajaran IPS 7,5
6. Penyebab siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari pelajaran IPS yaitu dalam
menghapal dan menguasai materi.
7. Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa guru menganjurkan kepada siswa lebih
meningkatkan disiplin dalam mengatur waktu, jadi waktunya belajar jangan dibuat untuk
bermain atau yang lainnya.
8. Pada saat mengalami kesulitan belajar di kelas siswa ada yang bertanya, tetapi ada juga
yang tidak bertanya. Hanya pada saat mengerjakan latihan soal yang sulit siswa baru
bertanya kepada guru.
9. Mengatasi kesulitan belajar kepada siswa, untuk materi yang belum dipahami oleh siswa
diulang kembali penjelasannya sampai siswa yang belum mengerti sampai benar-benar
paham, kemudian guru juga memberikan pekerjaan rumah (PR) agar dirumah bisa
diingat-ingat lagi pelajaran yang telah diajarkan disekolah.
10. Antusias siswa saat proses pembelajaran berlangsung biasanya siswa yang duduk di
bangku depan mendengarkan pelajaran dengan baik, tetapi siswa yang duduk dibangku
belakang biasanya malas untuk mendengarkan pelajaran yang sedang diajarkan.
11. Alokasi waktu untuk pelajaran IPS adalah 2x45 menit.
12. Guru belum pernah menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment.
Hal ini dikarenakan jika menggunakan strategi pembelajaran aktig akan memerlukan
waktu untuk persiapannya.
Lampiran 3
KISI-KISI INSTRUMEN
TES HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Standar Kompetensi : Memahami Masalah Penyimpangan Sosial
Materi Pokok
: Penyimpangan Sosial
Kompetensi Dasar
Indikator
Butir Soal
Siklus I
Mengidentifikasi
Menjelaskan pengertian
berbagai penyakit
penyakit sosial
sosial (miras, judi,
Bentuk Soal
Siklus II
13, 17, 23
Pilihan Ganda
Menguraikan macam-macam
8, 12, 14, 19,
Pilihan Ganda
narkoba,
penyakit sosial
30
HIV/AIDS, PSK, dan
Menganalisis hubungan
7, 28, 29
Pilihan Ganda
sebagainya) sebagai
penyakit sosial dengan
akibat penyimpangan
penyimpangan sosial dalam
sosial dalam keluarga
keluarga
dan masyarakat
Menganalisis hubungan
1, 5, 6, 26
Pilihan Ganda
penyakit sosial dengan
penyimpangan sosial dalam
masyarakat
Mengidentifikasi
Pengertian penyimpangan
34, 50, 53
Pilihan Ganda
berbagai usaha
sosial
pencegahan
Sifat-sifat penyimpangan
31, 42, 46
Pilihan Ganda
penyimpangan sosial
sosial
dalam keluarga dan
Bentuk-bentuk penyimpangan
35, 57, 60
Pilihan Ganda
masyarakat
sosial
Penyebab terjadinya
36, 38, 40, 45,
Pilihan Ganda
penyimpangan sosial
51
Upaya-upaya pencegahan
47, 55
penyimpangan sosial
Jumlah
15
16
Pilihan Ganda
Lampiran 4
UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
SIKLUS I
A. Tujuan dan Petunjuk
1. Tes ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain yakni diberikan untuk mengumpulkan
data-data dalam rangka menyelesaikan studi kesarjanaan (S1) di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan IPS Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x)
pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Masalah sosial pertama kali muncul karena adanya pandangan yang bersifat normatif,
yakni pandangan yang …..
a. Menginginkan kehidupan sejahtera lahir dan batin
b. Menghendaki adanya interaksi aktif di antara warga
c. Ingin menegakkan organisasi sosial dan politik yang sempurna
d. Ingin meneggakan norma-norma untuk kehidupan kolektif
e. Menginginkan kehidupan yang damai
2. Berikut yang menunjukkan salah satu problem sosial yang bersumber dari faktor
ekonomi adalah …..
a. Meningkatnya harga BBM diikuti peningkatan harga-harga sembako
b. Memasuki tahun ajaran baru keperluan rumah tangga meningkat
c. Setiap menjelang hari raya harga-harga berbagai kebutuhan naik
d. Di setiap perempatan lampu lalu lintas banyak pengamen mengais rezeki
e. Banyak anak-anak yang tidak sekolah menjadi pengamen di pinggir jalan
3. Terjadinya kenakalan remaja pada umumnya disebabkan oleh faktor berikut, kecuali
……
a. Salah dalam pergaulan di masyarakat
b. Anak hanya terpenuhi kebutuhan materiilnya saja
c. Mendapat pengaruh dari gambar-gambar dan buku-buku bacaan porno
d. Kurikulum sekolah yang tidak relevan dengan kemajuan zaman
e. Diberikan kebebasan bergaul dengan orang tua
4. Perilaku menyimpang merupakan perbuatan yang …..
a. Mematuhi nilai dan mengabaikan norma
b. Melarang nilai dan norma
c. Melanggar keinginan kita
d. Mengabaikan nilai dan norma
e. Mematuhi norma dan mengabaikan nilai
5. Faktor dari luar yang memungkinkan terjadinya kejahatan adalah …..
a. Terjadinya dorongan interaksi sosial
b. Aparat pemerintah yang korup
c. Meningkatnya mobilitas sosial
d. Adanya kesenjangan sosial
e. Adanya peraturan dan norma
6. Dalam kehidupam masyarakat terdapat norma-norma sosial yang berfungsi …..
a. Menetapkan tujuan hdup
b. Mengetahui tujuan hidup
c. Mencapai kehidupan yang modern
d. Mengatur pergaulan hidup
e. Membentuk masyarakat homogen
7. Sosialisasi yang tidak sempurna akan mengakibatkan …..
a. Ketidaksanggupan individu menyerap norma
b. Ketidaksanggupan individu melakukan interaksi sosial
c. Munculnya ketegangan antar individu dalam kelompok
d. Terjadinya proses penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya
e. Keterlibatan individu terhadap interaksi sosial
8. Seorang remaja bergaul dengan remaja lain yang suka merokok akhirnya ikut-ikutan
menjadi perokok. Keadaan ini menunjukkan bahwa penyimpangan sosial terjadi akaibat
…..
a. Sosialisasi tidak sempurna
b. Perkembangan ilmu pengetahuan
c. Sosialisasi sub kebudayaan menyimpang
d. Perubahan sosial yang lambat
e. Perubahan sosial yang cepat
9. Jika dalam kehidupan sehari-hari setiap warga dalam berinteraksi sosial didasarkan pada
peranan dan kedudukannya, maka akan terwujudlah …..
a. Keteraturan sosial
b. Integrasi sosial
c. Pengendalian sosial
d.
Disorganisasi sosial
e. Keterlibatan sosial
10. Ketidaksenangan para remaja atas perlakuan orang dewasa yang menganggap mereka
masih kanak-kanak merupak salah satu bentuk konflik antar …..
a. Kelas sosial
b. Pribadi
c. Generasi
d. Kelompok sosial
e. Kelompok kanak-kanak
11. Individu atau kelompok yang dapat dikategorikan sebagai pelaku penyimpangan sosial
adalah …..
a. Melawan tindakan sewenang-wenang
b. Melarang perbuatan yang melanggar norma dan nilai
c. Mengabaikan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat
d. Memenuhi harapan orang tua untuk berbuat baik
e. Melanggar perbuatan yang tidak baik
12. Agen sosialisasi yang berkewajiban mengajar dan mendidik secara formal adalah …..
a. Keluarga
b. Sekolah
c. Media massa
d. Masyarakat
e. Teman
13. Perilaku berikut ini yang digolongkan sebagai penyimpangan negatif adalah …..
a. Seorang ibu bekerja sebagai buruh bangunan
b. Pekerja yang bekerja siang dan malam
c. Sekelompok orang yang melakukan perampokan
d. Seorang ibu bekerja sebagai supir taxi
e. Anak-anak meminum-minuman keras
14. Penyimpangan positif adalah penyimpangan yang terarah pada …..
a. Tindakan yang dilakukan berdasarkan kesungguhan dan kesenangan
b. Nilai-nilai yang ideal, meski cara yang dilakukan seolah-olah tampak menyimpang
dan norma berlaku
c. Bertindak kearah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan akibatnya selalu buruk
d. Mengatur adanya tata cara demokrasi yang dinyatakan dalam sistem pemerintahan
e. Bertindak kearah nilai-nilai sosial yang dipandang baik
15. Salah satu dampak negatif dari perkelahian antar pelajar adalah …..
a. Kegiatan belajar mengajar terganggu
b. Kebebasan siswa terbatasi
c. Kedisiplinan di sekolah semakin ditingkatkan
d. Pembatasan ekstra kulikuler
e. Kedisiplinan sekolah cenderung menurun
16. Profesi yang rentan terkena penyakit HIV/AIDS adalah …..
a. PSK
c. Pengusaha
b. PKL
d. Buruh
e. Artis
17. Individu yang melalakukan penyimpangan perilaku cenderung membentuk komunitas
sendiri alasannya adalah …..
a. Perasaan tersisih dari lingkungan pergaulan normal
b. Kebutuhan akan rasa tenang dan tentram
c. Rasa takut mengahadapi kegagalan hidup
d. Adanya perasaan putus asa
e. Adanya rasa minder terhadap diri sendiri
18. Perilaku individu atau kelompok yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku
didalam masyarakat disebut …..
a. Konformitas
b. Perilaku positif
c. Penyimpangan sosial
d. Ritualisme
e. Perilaku negative
19. Contoh penyimpangan sosial dalam bentuk gaya hidup adalah …..
a. Arogansi
b. Manipulasi
c. Modernis
d. Emansipasi
e. Fluktuasi
20. Perempuan yang berprofesi sebagai arsitek, dokter sopir taxi, pembalap merupakan …..
a. Penyimpangan sosial negatif
b. Perilaku menyimpang
c. Penyimpangan kepribadian
d. Penyimpangan sosial positif
e. Penyimpangan gender
21. Merebaknya praktik kolusi ,korupsi , dan nepotisme yang terjadi di negeri ini termasuk
dalam tipe perilaku menyimpang…
a. Sekunder-individual
b. Individual-kelompok
c. Primer-individual
d. Primer-kelompok
e. Kelompok-kelompok
22. Apabila seorang anak dinasihati orang tuanya tetapi tidak mengubah pendirian
menujuperbaikan, sifat anak tersebut dinamakan….
a. Pembandel
b. Pembangkang
c. Pelanggar
d. Penjahat
e. Pendendam
23. Dari aspek kesusilaan, penyalahgunaan narkotika sangat mambahayakan. Hal ini karena
beberapa hal, kecuali….
a. Jiwa pelajar yang labil
b. Kesalah pahaman
c. Jiwa yang emosional
d. Tidak menganut agama
e. Jaringan syaraf tergangu
24. Tawuran antar pelajar mengandung sifat-sifat berikut, kecuali…..
a. Solidaritas kelompok
b. Sasaran yang jelas
c. Keberanian semu
d. Hilangnya kesadaran
e. Keinginan untuk berkelahi
25. Sanksi yang didapat bagi orang yang melakukan penyimpangan negatif adalah…..
a. Mendapat hukuman
b. Mendapat celaan
c. Dipenjara
d. Dikucilkan masyarakat
e. Mendapat pengadilan
26. Perkelahian pelajar termasuk bentuk perilaku menyimpang sebab …..
a. Membunag-buang waktu
b. Bertentangan dengan norma
c. Merugikan masyarakat
d. Dilarang oleh aparat keamanan
e. Merugikan sekolah dan orang tua
27. Penyalahgunaan narkoba dapat mengakibatkan …..
a. Suka berfikir rasional
b. Aktivitas olahraga meningkat
c. Habisnya persediaan obat
d. Kerusakan organ tubuh
e. Merugikan orang lain
28. Berikut yang menunjukkan penyimpangan dalam bentuk gaya hidup lain dari biasanya
adalah ….
a. Hidup bersama di luar nikah
b. Penjudi professional
c. Penodongan
d. Homoseksual
e. Pencopet
29. Berikut ini menunjukkan salah satu bentuk penyimpangan sosial yang tergolong dalam
tindakan kejahatan atau kriminal adalah ….
a. Homoseksual
b. Lesbianism
c.
Aborsi
d. Alkoholisme
e. Narkoba
30. Penyimpangan sosial menurut sifatnya terdiri daripenyimpangan sosial…..
a. Negatif dan positif
b. Preventif dan kuratif
c. Primer dan skunder
d. Individual dan kelompok
e. Individu dan individu
JAWABAN
1. A
11. C
21. B
2. A
12. B
22. C
3. D
13. C
23. D
4. D
14. D
24. B
5. D
15. A
25. A
6. C
16. A
26. B
7. C
17. A
27. D
8. C
18. C
28. C
9. C
19. A
29. C
10. C
20. D
30. A
Lampiran 5
UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
SIKLUS II
A. Tujuan dan Petunjuk
1. Tes ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain yakni diberikan untuk mengumpulkan
data-data dalam rangka menyelesaikan studi kesarjanaan (S1) di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan IPS Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x)
pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Berikut yang menunjukkan penyimpangan dalam bentuk gaya hidup lain dari biasanya
adalah ….
a. Hidup bersama diluar nikah
b. Penjudi profesional
c. Penodongan
d. Homoseksual
e. Perampok
2. Berikut ini menunjukkan salah satu bentuk penyimpangan sosial yang tergolong dalam
tindakan kejahatan atau criminal adalah ….
a. Homoseksual
b. Aborsi
c. Lesbianisme
d. Alkholisme
e. Perjudian
3. Penyimpangan sosial bersifat ….
a. Adaptif
b. Kompulsif
c. Kondusif
d. Kompetitif
e. Positif
4. Salah satu contoh penyimpangan dalam bentuk konsumsi yang berlebihan adalah …..
a. Melakukan perzinahan
b. Ancaman disertai perampasan
c. Pembunuhan berantai
d. Kecanduan narkotika
e. Mabuk-mabukan
5. Perilaku menyimpang yang dilakukan beberapa individu yang menjadi awal terbentuknya
…..
a. Komunitas baru
b. Pola perilaku khas
c. Norma baru
d. Percampuran kebudayaan
e. Norma-norma baru
6. Di lingkungan masyarakat yang sebagian besar warganya suka berjudi, maka perjudian
dianggap bukan merupakan bentuk penyimpangan. Hal ini merupakan contoh kehidupan
….
a. Tidak sempurna
b. Minoritas
c. Subkebudayaan menyimpang
d. Dominan
e. Sempurna
7. Perilaku menyimpang dapat terjadi karena kondisi keluarga yang tidak harmonis. Hal ini
merupakan bentuk penyimpangan sosial yang disebabkan oleh ….
a. Sosialisasi tidak sempurna
b. Sosialisasi subkebudayaan menyimpang
c. Pergaulan yang salah
d. Rendahnya kesadaran diri
e. Kurangnya pengawasan
8. Dengan alasan demi solidaritas kelompok, seorang anak ikut-ikutan membolos sekolah.
Penyimpangan sosial ini disebabkan oleh faktor ….
a. Kebutuhan kelompok
b. Disorganisasi kelompok
c. Pemenuhan tujuan kelompok sosial
d. Teman bermain
e. Teman sejawat
9. Melakukan penyimpangan setelah mempelajari diri pelaku menyimpang merupakan
bentuk penyimpangan yang terjadi karena ….
a. Faktor konformitas
b. Situasi dan kondisi
c. Hubungan diferensiasi
d. Interaksi ritualisme
e. Interaksi sosial
10. Di sekolah siswa diajarkan untuk sopan santun dan disiplin, sementara di rumah orang
tua tidak memerhatikan masalah sopan santun maupun kedisiplinan. Kondisi ini
menunjukkan bentuk ….
a. Proses pembelajaran yang salah arah
b. Proses sosialisasi tidak sempurna
c. Suasana keluarga yang tidak mendukung
d. Sosialaisasi nilai subkebudayann menyimpang
e. Nilai sosialisasi yang baik
11. Salah satu faktor yang menyebabkan seseorang yang melakukan tindakan kejahatan tidak
pernah merasa bersalah dan berdosa adalah …..
a. Pelampiasan rasa kecewa
b. Sikap mental yang tidak sehat
c. Keinginan untuk dipuji
d. Pengaruh lingkungan dan media massa
e. Pengaruh teman sejawat
12.
No.
Perilaku
1
Enggan ikut kerja bakti
2
Menghargai adat istiadat
3
Tidak setuju adat istiadat
4
Solusi mengganti tradisi
5
Meninggalkan tradisi
6
Menghormati hak asasi
Berdasarkan tabel di atas yang termasuk perilaku penyimpangan sosial secara retreatisme
adalah …..
a. 1, 2, 3
c. 2, 4, 6
b. 1, 3, 5
d. 3, 5, 6
e. 3, 4, 5
13. Penyimpangan sosial tidak harus berdampak negatif, ada juga dampak positifnya yaitu
…..
a. Mengakibatkan terjadinya peningkatan penderita AIDS
b. Berpengaruh terhadap terjadinya kemerosotan moral pada generasi muda
c. Mempertegas perilkau yang pantas dan tidak pantas dilakuakan
d. Meningkatnya kenakalan remaja yang menganggu ketertiban
e. Anak-anak meminum minuman keras
14. Suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain yang terjadi dalam
kegiatan-kegiatan sosial tersebut …..
a. Simpati
b. Emansipasi
c. Toleransi
d. Dimensi
e. Empati
15. Perhatikan pernyataan berikut …..
 Sikap mental yang tidak sehat
 Menerapkan sanksi yang tegas
 Dorongan kebutuhan ekonomi
 Memiliki kepribadian yang teguh
 Pengaruh lingkungan dan media massa
Berdasarkan pernyataan diatas, faktor-faktor penyebab perilaku menyimpang adalah …..
a. 1, 2, 5
c. 2, 4, 5
b. 1, 3, 5
d. 3, 4, 5
e. 1, 2, 3
16. Berikut adalah sifat-sifat yang dapat dijadikan sebgai alat pencegahan perilaku
penyimpangan sosial, kecuali …..
a. Kedisiplinan
b. Ketaatan beribadah
c. Bertanggung jawab
d. Diktator
e. Psikomotor
17. Kegiatan prositusi dapat mendorong berkembangnya bisnis prostitusi karena …..
a. Dapat mengembangkan perilaku mereka agar lebih terorganisir
b. Menciptakan peluang untuk mencari teman demi tujuan tertentu
c. Prostitusi dapat dijadikan sebagai mata pencaharian bagi orang yang tidak bermoral
d. Dapat memicu peningkatan kemiskinana dalam masyarakt
e. Dapat meningkatkan kemiskinan dalam keluarga
18. Pemakain psikotropika dalam jangka panjang tanpa pengawasan dan pembatasan medis
menimbulkan …..
a. Kematian
b. Kebahagiaan
c. Kekuatan
d. Keberanian
e. Keberhasilan
19. Tindakan antipasti untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam keluarga dan
masyarakat adalah sebagai berikut, kecuali …..
a. Penanaman nilai dan norma yang kuat
b. Memiliki kepribadian yang teguh dan kuat
c. Melaksanakan aturan dengan konsisten
d. Mendirikan pusat rehabilitas sosial
e. Mendirikan yayasan yatim piatu
20. Untuk memulihkan dan mengembalikan peran dari para pelaku penyimpangan sosial
dilakukan dengan tindakan …..
a. Preventif
b. Kuratif
c. Rehabilitasi
d. Pengendalian
e. Penyimpangan
21. Berikut faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial, kecuali …..
a. Terdesak oleh kebutuhan ekonomi
b. Keluarga yang berantakan
c. Proses belajar yang terencana
d. Sikap mental yang tidak kuat
e. Sikap mental yang kuat
22. Faktor eksternal yang menyebabkan timbulnya prostitusi, antara lain …..
a. Memiliki sifat malas
b. Mengalami kesulitan ekonomi
c. Hasrat seksual yang tinggi
d. Frustasi ditinggal pacar
e. Frustasi tidak naik kelas
23. Perjudian dapat menimbulkan kemiskinan, hali ini antara lain disebabkan ….
a. Lupa untuk bekerja
b. Sering kalah dalam berjudi
c. Penjudi umumnya orang miskin
d. Perjudian selalu disertati miras
e. Miras minuman yang berbahaya
24. Salah satu upaya pencegahan terjadinya penyimpangan sosial dalam keluarga adalah …..
a. Mendirikan pusat rehabilitasi
b. Saling kasih saying antara anggota keluarga
c. Mendirikan sekolah bagi orang miskin
d. Menyediakan saran rekreasi dan hiburan
e. Mendirikan yayasan yatim panti asuhan
25. Perilaku menyimpang dapat terjadi karena kondisi keluarga yang tidak harmonis. Hal ini
merupakan bentuk penyimpangan sosial yang disebabkan oleh ….
a. Sosialisasi tidak sempurna
b. Sosialisasi subkebudayaan menyimpang
c. Pergaulan yang salah
d. Rendahnya kesadaran diri
e. Rendahnya kesadaran orang tua
26. Dengan alasan demi solidaritas kelompok, seorang anak ikut-ikutan membolos sekolah.
Penyimpangan sosial ini disebabkan oleh faktor ….
a. Kebutuhan kelompok
b. Disorganisasi keluarga
c. Pemenuhan tujuan kelompok sosial
d. Teman bermain
e. Teman sejawat
27. Di sekolah siswa diajarkan untuk sopan santun dan disiplin, sementara di rumah orang
tua tidak memerhatikan masalah sopan santun maupun kedisiplinan. Kondisi ini
menunjukkan bentuk ….
a. Proses pembelajaran yang salah arah
b. Proses sosialisasi tidak sempurna
c. Suasana keluarga yang tidak mendukung
d. Sosialisasi nilai subkebudayaan menyimpang
e. Sosialisasi antar agama
28. Bentuk-bentuk perbuatan yang mengabaikan nilai dan norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat disebut ….
a. Interaksi sosial
b. Penyimpangan sosial
c. Pengendalian sosial
d. Masalah sosial
e. Peranan social
29. Penyimpangan sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah …..
a. Meminum minuman keras
b. Memakai narkoba
c. Berjudi
d. Melawan orang tua
e. Tawuran antar sekolah
30. Penyimpangan sosial yang terjadi dalam keluarga adalah …..
a. Tawuran antar sekolah
b. Korupsi
c. Berjudi
d. Memakan uang anak yatim
e. Mengkonsumsi narkoba dan meminum-minuman keras
JAWABAN
1. D
11. B
21. C
2. B
12. B
22. A
3. A
13. C
23. B
4. D
14. A
24. B
5. A
15. B
25. E
6. C
16. D
26. C
7. A
17. C
27. C
8. C
18. A
28. B
9. B
19. D
29. E
10. C
20. B
30. E
SKOR DATA DIBOBOT
=================
Jumlah Subyek
= 40
Butir soal
= 60
Bobot utk jwban benar = 1
Bobot utk jwban salah = 0
Nama berkas: G:\ \SKRIPS~1\LAMPIR~1\DATAAN~1.ANA
No Urt
No Subyek
Kode/Nama
Benar
Salah
Kosong
Skr Asli
Skr Bobot
1
1
ADI SA...
37
23
0
37
37
2
2
AHMAD ...
32
28
0
32
32
3
3
ALDA M...
27
33
0
27
27
4
4
ALVINA...
35
25
0
35
35
5
5
ALYA A...
25
35
0
25
25
6
6
ANNISA...
30
30
0
30
30
7
7
ANNISA...
23
37
0
23
23
8
8
CINDY ...
28
32
0
28
28
9
9
DANIL ...
27
33
0
27
27
10
10
DHANI ...
37
23
0
37
37
11
11
DINDA ...
19
41
0
19
19
12
12
DINDA ...
31
29
0
31
31
13
13
DINDA ...
24
36
0
24
24
14
14
ERIK K...
19
41
0
19
19
15
15
ERRICK...
22
38
0
22
22
16
16
ESTI F...
31
29
0
31
31
17
17
FEPBRI...
19
41
0
19
19
18
18
FERDIN...
32
28
0
32
32
19
19
HENDRI...
18
42
0
18
18
20
20
HESTI ...
26
34
0
26
26
21
21
INSAN ...
21
39
0
21
21
22
22
JHON J...
28
32
0
28
28
23
23
KAVITA...
28
32
0
28
28
24
24
KEVIN ...
29
31
0
29
29
25
25
LATIF ...
31
29
0
31
31
26
26
LILIS ...
18
42
0
18
18
27
27
M. ILH...
26
34
0
26
26
28
28
M. ROF...
28
32
0
28
28
29
29
M. YUD...
26
34
0
26
26
30
30
MUHAMM...
24
36
0
24
24
31
31
MUHAMM...
24
36
0
24
24
32
32
NOVI F...
39
21
0
39
39
33
33
NURAIN...
15
45
0
15
15
34
34
PHARAM...
34
26
0
34
34
35
35
PIPIT ...
22
38
0
22
22
36
36
REZKY ...
25
35
0
25
25
37
37
SANDRA...
35
25
0
35
35
38
38
SILVAN...
33
27
0
33
33
39
39
YESSYN...
13
47
0
13
13
40
40
YUDHA ...
30
30
0
30
30
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 26.78
Simpang Baku= 6.23
KorelasiXY= 0.45
Reliabilitas Tes= 0.62
Nama berkas: G:\ \SKRIPS~1\LAMPIR~1\DATAAN~1.ANA
No.Urut
No. Subyek
Skor Ganjil
Skor Genap
Skor Total
1
1
Kode/Nama Subyek
ADI SAPUTRO
19
18
37
2
2
AHMAD FEBHIAN
16
16
32
3
3
ALDA MAINDARI
13
14
27
4
4
ALVINA RAHMAN...
18
17
35
5
5
ALYA AZZAHRA ...
14
11
25
6
6
ANNISA JULIA ...
14
16
30
7
7
ANNISA NURUL ...
11
12
23
8
8
CINDY MONICA ...
11
17
28
9
9
DANIL PRATAMA
10
17
27
10
10
DHANI AHMAD P...
19
18
37
11
11
DINDA AZZAHRA...
8
11
19
12
12
DINDA KHAERUN...
16
15
31
13
13
DINDA NIDA PUTRI
14
10
24
14
14
ERIK KUSNANDAR
12
7
19
15
15
ERRICK WINALDA
6
16
22
16
16
ESTI FEBRIASTUTI
17
14
31
17
17
FEPBRI HANDOKO
8
11
19
18
18
FERDINAN SYAH
14
18
32
19
19
HENDRI WIDIANTO
6
12
18
20
20
HESTI APRIANTI
16
10
26
21
21
INSAN KAMIL N...
12
9
21
22
22
JHON JOHANES ...
12
16
28
23
23
KAVITA KRISNA...
12
16
28
24
24
KEVIN LYSANDE...
16
13
29
25
25
LATIF RAHMADAN
12
19
31
26
26
LILIS CINDY F...
10
8
18
27
27
M. ILHAM NURD...
11
15
26
28
28
M. ROFIF ZACH...
14
14
28
29
29
M. YUDHA WIJAYA
13
13
26
30
30
MUHAMMAD HAID...
8
16
24
31
31
MUHAMMAD IQBA...
12
12
24
32
32
NOVI FEBRIANTI
20
19
39
33
33
NURAINI WULAN...
4
11
15
34
34
PHARAMESWARA ...
16
18
34
35
35
PIPIT NOVIANI
13
9
22
36
36
REZKY ANANDA ...
11
14
25
37
37
SANDRA KHOFIFAH
18
17
35
38
38
SILVANTI FITR...
15
18
33
39
39
YESSYNTA ARFA...
6
7
13
40
40
YUDHA YUDISTIRA
14
16
30
KELOMPOK UNGGUL & ASOR
======================
Kelompok Unggul
Nama berkas: G:\ \SKRIPS~1\LAMPIR~1\DATAAN~1.ANA
No.Urut
No Subyek
1
32
2
1
3
10
Kode/Nama Subyek
1
2
3
4
5
6
7
Skor
1
2
3
4
5
6
7
NOVI FEBRIANTI
39
1
-
-
-
-
-
-
ADI SAPUTRO
37
1
1
1
-
1
1
1
DHANI AHMAD P...
37
1
-
-
1
-
-
1
4
4
ALVINA RAHMAN...
35
1
1
-
1
1
1
1
5
37
SANDRA KHOFIFAH
35
1
1
1
-
1
-
-
6
34
PHARAMESWARA ...
34
-
-
1
1
1
1
1
7
38
SILVANTI FITR...
33
-
-
-
1
-
1
-
8
2
AHMAD FEBHIAN
32
1
1
1
1
-
-
-
9
18
FERDINAN SYAH
32
1
-
-
-
1
-
1
10
12
DINDA KHAERUN...
31
1
-
-
1
1
1
-
11
16
ESTI FEBRIASTUTI
31
1
-
-
-
-
1
-
9
4
4
6
6
6
5
8
9
10
11
12
13
14
Jml Jwb Benar
No.Urut
No Subyek
1
32
2
1
3
4
5
Skor
8
9
10
11
12
13
14
NOVI FEBRIANTI
39
-
1
1
-
1
1
1
ADI SAPUTRO
37
-
1
1
1
-
1
1
10
DHANI AHMAD P...
37
1
-
-
-
-
-
-
4
ALVINA RAHMAN...
35
1
-
1
1
-
1
1
37
SANDRA KHOFIFAH
35
1
1
1
-
1
-
1
6
34
PHARAMESWARA ...
34
-
-
-
1
-
1
1
7
38
SILVANTI FITR...
33
1
-
-
1
1
1
-
8
2
AHMAD FEBHIAN
32
1
-
1
1
1
-
-
9
18
FERDINAN SYAH
32
1
-
1
1
1
1
1
10
12
DINDA KHAERUN...
31
1
1
-
1
1
1
1
16
ESTI FEBRIASTUTI
31
11
Kode/Nama Subyek
Jml Jwb Benar
-
1
1
1
1
1
1
7
5
7
8
7
8
8
15
16
17
18
19
20
21
Skor
15
16
17
18
19
20
21
NOVI FEBRIANTI
39
1
1
1
1
1
-
-
ADI SAPUTRO
37
-
1
1
1
1
1
-
10
DHANI AHMAD P...
37
-
1
1
1
1
-
1
4
ALVINA RAHMAN...
35
1
1
-
-
1
1
1
37
SANDRA KHOFIFAH
35
-
1
-
1
1
1
1
6
34
PHARAMESWARA ...
34
-
1
1
1
-
1
-
7
38
SILVANTI FITR...
33
1
1
1
1
1
-
-
8
2
AHMAD FEBHIAN
32
1
1
-
-
1
-
1
9
18
FERDINAN SYAH
32
-
1
1
-
-
1
1
10
12
DINDA KHAERUN...
31
-
1
1
1
1
-
-
16
ESTI FEBRIASTUTI
31
No.Urut
No Subyek
1
32
2
1
3
4
5
11
Kode/Nama Subyek
Jml Jwb Benar
-
1
1
1
1
-
1
4
11
8
8
9
5
6
22
23
24
25
26
27
28
Skor
22
23
24
25
26
27
28
NOVI FEBRIANTI
39
-
1
-
1
1
1
1
ADI SAPUTRO
37
-
-
1
-
1
-
-
10
DHANI AHMAD P...
37
1
1
1
-
-
1
1
4
ALVINA RAHMAN...
35
-
-
1
-
1
-
1
37
SANDRA KHOFIFAH
35
-
1
-
-
-
1
1
6
34
PHARAMESWARA ...
34
1
1
1
-
1
-
-
7
38
SILVANTI FITR...
33
-
-
1
-
1
-
1
8
2
AHMAD FEBHIAN
32
1
-
1
-
-
1
-
9
18
FERDINAN SYAH
32
1
-
-
-
-
-
1
10
12
DINDA KHAERUN...
31
-
1
-
-
-
-
1
No.Urut
No Subyek
1
32
2
1
3
4
5
Kode/Nama Subyek
11
16
ESTI FEBRIASTUTI
31
-
-
-
1
1
1
-
4
5
6
2
6
5
7
29
30
31
32
33
34
35
Skor
29
30
31
32
33
34
35
NOVI FEBRIANTI
39
-
1
1
1
1
1
1
Jml Jwb Benar
No.Urut
No Subyek
1
32
Kode/Nama Subyek
2
1
ADI SAPUTRO
37
1
-
1
1
-
-
-
3
10
DHANI AHMAD P...
37
1
1
1
1
1
1
1
4
4
ALVINA RAHMAN...
35
1
1
1
1
1
-
1
5
37
SANDRA KHOFIFAH
35
1
1
-
1
1
1
1
6
34
PHARAMESWARA ...
34
1
1
1
-
-
1
-
7
38
SILVANTI FITR...
33
1
-
1
-
-
1
-
8
2
AHMAD FEBHIAN
32
1
1
-
1
1
1
1
9
18
FERDINAN SYAH
32
1
-
-
1
-
1
1
10
12
DINDA KHAERUN...
31
-
1
-
1
1
-
1
11
16
ESTI FEBRIASTUTI
31
1
1
1
1
1
1
1
9
8
7
9
7
8
8
36
37
38
39
40
41
42
Skor
36
37
38
39
40
41
42
NOVI FEBRIANTI
39
1
-
-
-
1
1
1
Jml Jwb Benar
No.Urut
No Subyek
1
32
Kode/Nama Subyek
2
1
ADI SAPUTRO
37
-
-
-
-
1
1
1
3
10
DHANI AHMAD P...
37
1
1
-
-
1
1
1
4
4
ALVINA RAHMAN...
35
-
1
1
-
1
-
1
5
37
SANDRA KHOFIFAH
35
1
-
-
-
-
-
1
6
34
PHARAMESWARA ...
34
1
1
1
1
-
1
1
7
38
SILVANTI FITR...
33
-
-
1
1
1
1
1
8
2
AHMAD FEBHIAN
32
-
1
-
-
1
1
1
9
18
FERDINAN SYAH
32
1
-
1
1
1
-
1
10
12
DINDA KHAERUN...
31
1
-
-
-
-
1
1
11
16
ESTI FEBRIASTUTI
31
1
-
-
-
1
-
-
7
4
4
3
8
7
10
43
44
45
46
47
48
49
Skor
43
44
45
46
47
48
49
NOVI FEBRIANTI
39
1
-
1
1
1
1
-
Jml Jwb Benar
No.Urut
No Subyek
1
32
Kode/Nama Subyek
2
1
ADI SAPUTRO
37
1
-
1
1
1
-
1
3
10
DHANI AHMAD P...
37
-
-
1
1
1
-
-
4
4
ALVINA RAHMAN...
35
1
-
1
-
1
1
-
5
37
SANDRA KHOFIFAH
35
1
-
1
1
1
1
-
6
34
PHARAMESWARA ...
34
-
-
-
1
-
-
1
7
38
SILVANTI FITR...
33
-
-
1
1
1
-
1
8
2
AHMAD FEBHIAN
32
-
-
1
-
1
1
-
9
18
FERDINAN SYAH
32
-
-
1
-
1
1
1
10
12
DINDA KHAERUN...
31
1
1
-
-
1
-
-
11
16
ESTI FEBRIASTUTI
31
1
-
1
-
1
1
-
6
1
9
6
10
6
4
50
51
52
53
54
55
56
Skor
50
51
52
53
54
55
56
NOVI FEBRIANTI
39
1
1
-
1
-
1
1
ADI SAPUTRO
37
1
-
-
1
1
1
1
Jml Jwb Benar
No.Urut
No Subyek
Kode/Nama Subyek
1
32
2
1
3
10
DHANI AHMAD P...
37
1
1
1
1
-
1
-
4
4
ALVINA RAHMAN...
35
-
-
-
1
-
-
-
5
37
SANDRA KHOFIFAH
35
-
-
-
1
1
1
-
6
34
PHARAMESWARA ...
34
1
1
1
1
-
-
-
7
38
SILVANTI FITR...
33
1
1
1
1
-
1
1
8
2
AHMAD FEBHIAN
32
-
-
-
1
1
-
-
9
18
FERDINAN SYAH
32
-
-
1
-
-
1
1
10
12
DINDA KHAERUN...
31
1
-
-
1
1
1
-
11
16
ESTI FEBRIASTUTI
31
-
-
1
-
-
-
-
6
4
5
9
4
7
4
57
58
59
60
Skor
57
58
59
60
NOVI FEBRIANTI
39
1
1
-
1
ADI SAPUTRO
37
1
1
-
1
Jml Jwb Benar
No.Urut
No Subyek
Kode/Nama Subyek
1
32
2
1
3
10
DHANI AHMAD P...
37
1
1
-
1
4
4
ALVINA RAHMAN...
35
1
-
-
-
5
37
SANDRA KHOFIFAH
35
1
-
1
-
6
34
PHARAMESWARA ...
34
1
-
-
1
7
38
SILVANTI FITR...
33
-
1
-
-
8
2
AHMAD FEBHIAN
32
1
-
-
1
9
18
FERDINAN SYAH
32
-
1
-
-
10
12
DINDA KHAERUN...
31
1
-
-
-
11
16
ESTI FEBRIASTUTI
31
1
-
-
-
9
5
1
5
Jml Jwb Benar
Kelompok Asor
Nama berkas: G:\ \SKRIPS~1\LAMPIR~1\DATAAN~1.ANA
1
2
3
4
5
6
7
No.Urut
No Subyek
Kode/Nama Subyek
Skor
1
2
3
4
5
6
7
1
7
ANNISA NURUL ...
23
-
-
-
-
1
1
-
2
15
ERRICK WINALDA
22
1
1
-
-
-
-
-
3
35
PIPIT NOVIANI
22
-
-
1
-
-
-
-
4
21
INSAN KAMIL N...
21
1
-
1
1
-
-
-
5
11
DINDA AZZAHRA...
19
-
1
1
1
-
-
-
6
14
ERIK KUSNANDAR
19
-
-
-
1
-
-
-
7
17
FEPBRI HANDOKO
19
-
1
-
1
-
-
-
8
19
HENDRI WIDIANTO
18
1
1
-
1
-
-
-
9
26
LILIS CINDY F...
18
1
1
-
-
-
-
-
10
33
NURAINI WULAN...
15
-
1
-
-
-
-
-
39
YESSYNTA ARFA...
13
11
Jml Jwb Benar
1
-
-
1
-
-
-
5
6
3
6
1
1
0
8
9
10
11
12
13
14
No.Urut
No Subyek
Kode/Nama Subyek
Skor
8
9
10
11
12
13
14
1
7
ANNISA NURUL ...
23
1
1
-
1
-
-
1
2
15
ERRICK WINALDA
22
-
-
-
-
-
1
1
3
35
PIPIT NOVIANI
22
-
-
1
-
-
-
-
4
21
INSAN KAMIL N...
21
-
-
1
1
-
-
-
5
11
DINDA AZZAHRA...
19
-
-
1
1
1
1
1
6
14
ERIK KUSNANDAR
19
-
1
-
1
-
-
-
7
17
FEPBRI HANDOKO
19
1
-
-
-
-
-
-
8
19
HENDRI WIDIANTO
18
-
1
1
1
-
-
-
9
26
LILIS CINDY F...
18
-
-
-
1
-
-
-
10
33
NURAINI WULAN...
15
-
-
1
1
1
-
-
39
YESSYNTA ARFA...
13
11
Jml Jwb Benar
-
-
-
-
-
-
1
2
3
5
7
2
2
4
15
16
17
18
19
20
21
No.Urut
No Subyek
Kode/Nama Subyek
Skor
15
16
17
18
19
20
21
1
7
ANNISA NURUL ...
23
1
1
-
-
-
1
1
2
15
ERRICK WINALDA
22
-
1
-
-
-
1
-
3
35
PIPIT NOVIANI
22
1
1
1
-
1
-
1
4
21
INSAN KAMIL N...
21
1
1
1
1
1
-
-
5
11
DINDA AZZAHRA...
19
-
1
-
-
-
1
-
6
14
ERIK KUSNANDAR
19
-
1
1
-
1
-
-
7
17
FEPBRI HANDOKO
19
1
1
-
1
-
-
-
8
19
HENDRI WIDIANTO
18
-
1
-
1
-
-
-
9
26
LILIS CINDY F...
18
1
1
-
1
-
-
1
10
33
NURAINI WULAN...
15
1
1
-
1
-
-
1
11
39
YESSYNTA ARFA...
13
-
1
-
-
-
1
1
6
11
3
5
3
4
5
22
23
24
25
26
27
28
Jml Jwb Benar
No.Urut
No Subyek
Kode/Nama Subyek
Skor
22
23
24
25
26
27
28
1
7
ANNISA NURUL ...
23
1
1
-
-
-
-
-
2
15
ERRICK WINALDA
22
1
-
1
-
-
-
1
3
35
PIPIT NOVIANI
22
-
-
-
1
1
1
1
4
21
INSAN KAMIL N...
21
1
-
1
1
-
-
-
5
11
DINDA AZZAHRA...
19
-
-
-
-
1
1
-
6
14
ERIK KUSNANDAR
19
1
-
-
-
1
-
-
7
17
FEPBRI HANDOKO
19
-
-
1
-
-
-
-
8
19
HENDRI WIDIANTO
18
1
-
1
-
-
-
-
9
26
LILIS CINDY F...
18
-
-
-
1
-
1
-
10
33
NURAINI WULAN...
15
-
-
-
-
-
-
-
11
39
YESSYNTA ARFA...
13
-
-
-
-
-
1
-
5
1
4
3
3
4
2
29
30
31
32
33
34
35
Jml Jwb Benar
No.Urut
No Subyek
Kode/Nama Subyek
Skor
29
30
31
32
33
34
35
1
7
ANNISA NURUL ...
23
-
-
-
-
-
-
-
2
15
ERRICK WINALDA
22
1
1
-
1
-
-
-
3
35
PIPIT NOVIANI
22
-
-
-
1
1
-
-
4
21
INSAN KAMIL N...
21
1
-
1
-
-
1
-
5
11
DINDA AZZAHRA...
19
-
-
-
-
-
-
-
6
14
ERIK KUSNANDAR
19
-
-
1
1
1
-
-
7
17
FEPBRI HANDOKO
19
-
-
-
-
-
-
-
8
19
HENDRI WIDIANTO
18
-
1
-
1
-
-
-
9
26
LILIS CINDY F...
18
-
-
1
1
-
-
-
10
33
NURAINI WULAN...
15
-
-
-
1
-
-
-
11
39
YESSYNTA ARFA...
13
-
-
-
1
1
-
1
2
2
3
7
3
1
1
36
37
38
39
40
41
42
Jml Jwb Benar
No.Urut
No Subyek
Kode/Nama Subyek
Skor
36
37
38
39
40
41
42
1
7
ANNISA NURUL ...
23
-
-
1
-
1
1
-
2
15
ERRICK WINALDA
22
-
1
-
-
1
1
-
3
35
PIPIT NOVIANI
22
1
-
-
1
1
-
-
4
21
INSAN KAMIL N...
21
-
-
-
-
-
-
-
5
11
DINDA AZZAHRA...
19
-
-
-
1
-
-
-
6
14
ERIK KUSNANDAR
19
-
-
-
-
-
-
1
7
17
FEPBRI HANDOKO
19
-
1
-
1
-
1
1
8
19
HENDRI WIDIANTO
18
-
-
-
-
-
1
-
9
26
LILIS CINDY F...
18
1
-
-
-
-
1
1
10
33
NURAINI WULAN...
15
-
-
-
-
-
-
1
11
39
YESSYNTA ARFA...
13
-
-
-
-
1
1
-
2
2
1
3
4
6
4
43
44
45
46
47
48
49
44
45
46
47
48
49
Jml Jwb Benar
No.Urut
No Subyek
Kode/Nama Subyek
Skor
43
1
7
ANNISA NURUL ...
23
1
-
1
-
1
-
-
2
15
ERRICK WINALDA
22
-
1
-
1
-
-
-
3
35
PIPIT NOVIANI
22
1
-
1
1
1
-
-
4
21
INSAN KAMIL N...
21
-
-
1
-
-
-
-
5
11
DINDA AZZAHRA...
19
1
-
-
-
-
1
1
6
14
ERIK KUSNANDAR
19
1
-
-
-
1
-
1
7
17
FEPBRI HANDOKO
19
-
-
-
1
-
-
-
8
19
HENDRI WIDIANTO
18
-
1
-
-
-
-
-
9
26
LILIS CINDY F...
18
1
-
-
-
-
-
-
10
33
NURAINI WULAN...
15
-
1
-
-
-
-
1
11
39
YESSYNTA ARFA...
13
-
-
-
-
-
1
-
5
3
3
3
3
2
3
50
51
52
53
54
55
56
56
Jml Jwb Benar
No.Urut
No Subyek
Kode/Nama Subyek
Skor
50
51
52
53
54
55
1
7
ANNISA NURUL ...
23
1
-
-
-
-
-
1
2
15
ERRICK WINALDA
22
1
-
-
-
1
1
1
3
35
PIPIT NOVIANI
22
-
-
-
-
1
1
-
4
21
INSAN KAMIL N...
21
1
-
-
-
-
1
-
5
11
DINDA AZZAHRA...
19
-
-
1
-
-
-
1
6
14
ERIK KUSNANDAR
19
-
1
1
1
-
-
-
7
17
FEPBRI HANDOKO
19
-
1
-
1
1
1
1
8
19
HENDRI WIDIANTO
18
1
-
-
1
1
-
-
9
26
LILIS CINDY F...
18
-
-
-
-
1
-
1
10
33
NURAINI WULAN...
15
-
-
-
-
1
-
1
11
39
YESSYNTA ARFA...
13
-
-
-
-
-
-
-
4
2
2
3
6
4
6
Jml Jwb Benar
57
58
59
60
No.Urut
No Subyek
Kode/Nama Subyek
Skor
57
58
59
60
1
7
ANNISA NURUL ...
23
1
1
-
1
2
15
ERRICK WINALDA
22
-
1
-
-
3
35
PIPIT NOVIANI
22
-
-
-
-
4
21
INSAN KAMIL N...
21
1
1
-
-
5
11
DINDA AZZAHRA...
19
-
-
1
-
6
14
ERIK KUSNANDAR
19
-
-
1
-
7
17
FEPBRI HANDOKO
19
-
1
1
-
8
19
HENDRI WIDIANTO
18
1
-
-
-
9
26
LILIS CINDY F...
18
-
-
1
-
10
33
NURAINI WULAN...
15
-
1
-
-
11
39
YESSYNTA ARFA...
13
-
-
-
-
3
5
4
1
Jml Jwb Benar
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 40
Klp atas/bawah(n)= 11
Butir Soal= 60
Nama berkas: G:\ \SKRIPS~1\LAMPIR~1\DATAAN~1.ANA
No Butir Baru
No Butir Asli
Kel. Atas
Kel. Bawah
Beda
Indeks DP (%)
1
1
9
5
4
36.36
2
2
4
6
-2
-18.18
3
3
4
3
1
9.09
4
4
6
6
0
0.00
5
5
6
1
5
45.45
6
6
6
1
5
45.45
7
7
5
0
5
45.45
8
8
7
2
5
45.45
9
9
5
3
2
18.18
10
10
7
5
2
18.18
11
11
8
7
1
9.09
12
12
7
2
5
45.45
13
13
8
2
6
54.55
14
14
8
4
4
36.36
15
15
4
6
-2
-18.18
16
16
11
11
0
0.00
17
17
8
3
5
45.45
18
18
8
5
3
27.27
19
19
9
3
6
54.55
20
20
5
4
1
9.09
21
21
6
5
1
9.09
22
22
4
5
-1
-9.09
23
23
5
1
4
36.36
24
24
6
4
2
18.18
25
25
2
3
-1
-9.09
26
26
6
3
3
27.27
27
27
5
4
1
9.09
28
28
7
2
5
45.45
29
29
9
2
7
63.64
30
30
8
2
6
54.55
31
31
7
3
4
36.36
32
32
9
7
2
18.18
33
33
7
3
4
36.36
34
34
8
1
7
63.64
35
35
8
1
7
63.64
36
36
7
2
5
45.45
37
37
4
2
2
18.18
38
38
4
1
3
27.27
39
39
3
3
0
0.00
40
40
8
4
4
36.36
41
41
7
6
1
9.09
42
42
10
4
6
54.55
43
43
6
5
1
9.09
44
44
1
3
-2
-18.18
45
45
9
3
6
54.55
46
46
6
3
3
27.27
47
47
10
3
7
63.64
48
48
6
2
4
36.36
49
49
4
3
1
9.09
50
50
6
4
2
18.18
51
51
4
2
2
18.18
52
52
5
2
3
27.27
53
53
9
3
6
54.55
54
54
4
6
-2
-18.18
55
55
7
4
3
27.27
56
56
4
6
-2
-18.18
57
57
9
3
6
54.55
58
58
5
5
0
0.00
59
59
1
4
-3
-27.27
60
60
5
1
4
36.36
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 40
Butir Soal= 60
Nama berkas: G:\ \SKRIPS~1\LAMPIR~1\DATAAN~1.ANA
No Butir Baru
No Butir Asli
Jml Betul
Tkt. Kesukaran(%)
1
1
24
60.00
Tafsiran
Sedang
2
2
17
42.50
Sedang
3
3
12
30.00
Sukar
4
4
21
52.50
Sedang
5
5
9
22.50
Sukar
6
6
9
22.50
Sukar
7
7
11
27.50
Sukar
8
8
16
40.00
Sedang
9
9
15
37.50
Sedang
10
10
19
47.50
Sedang
11
11
24
60.00
Sedang
12
12
26
65.00
Sedang
13
13
18
45.00
Sedang
14
14
24
60.00
Sedang
15
15
16
40.00
Sedang
16
16
39
97.50
Sangat Mudah
17
17
20
50.00
Sedang
18
18
23
57.50
Sedang
19
19
18
45.00
Sedang
20
20
16
40.00
Sedang
21
21
18
45.00
Sedang
22
22
16
40.00
Sedang
23
23
9
22.50
Sukar
24
24
15
37.50
Sedang
25
25
14
35.00
Sedang
26
26
16
40.00
Sedang
27
27
16
40.00
Sedang
28
28
14
35.00
Sedang
29
29
18
45.00
Sedang
30
30
19
47.50
Sedang
31
31
18
45.00
Sedang
32
32
27
67.50
Sedang
33
33
17
42.50
Sedang
34
34
18
45.00
Sedang
35
35
18
45.00
Sedang
36
36
16
40.00
Sedang
37
37
14
35.00
Sedang
38
38
8
20.00
Sukar
39
39
16
40.00
Sedang
40
40
24
60.00
Sedang
41
41
23
57.50
Sedang
42
42
21
52.50
Sedang
43
43
18
45.00
Sedang
44
44
10
25.00
Sukar
45
45
18
45.00
Sedang
46
46
21
52.50
Sedang
47
47
24
60.00
Sedang
48
48
19
47.50
Sedang
49
49
17
42.50
Sedang
50
50
18
45.00
Sedang
51
51
13
32.50
Sedang
52
52
18
45.00
Sedang
53
53
17
42.50
Sedang
54
54
21
52.50
Sedang
55
55
21
52.50
Sedang
56
56
18
45.00
Sedang
57
57
20
50.00
Sedang
58
58
20
50.00
Sedang
59
59
15
37.50
Sedang
60
60
11
27.50
Sukar
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 40
Butir Soal= 60
Nama berkas: G:\ \SKRIPS~1\LAMPIR~1\DATAAN~1.ANA
No Butir Baru
No Butir Asli
Korelasi
1
1
0.175
Signifikansi
-
2
2
-0.181
-
3
3
0.200
-
4
4
0.218
-
5
5
0.172
-
6
6
0.418
Sangat Signifikan
7
7
0.024
-
8
8
0.336
Sangat Signifikan
9
9
0.158
-
10
10
0.235
-
11
11
0.008
-
12
12
0.135
-
13
13
0.380
Sangat Signifikan
14
14
0.380
Sangat Signifikan
15
15
-0.105
-
16
16
-0.033
-
17
17
0.518
Sangat Signifikan
18
18
0.245
-
19
19
0.586
Sangat Signifikan
20
20
0.175
-
21
21
0.038
-
22
22
0.014
-
23
23
0.265
Signifikan
24
24
0.201
-
25
25
0.132
-
26
26
0.268
Signifikan
27
27
0.064
-
28
28
0.384
Sangat Signifikan
29
29
0.440
Sangat Signifikan
30
30
0.376
Sangat Signifikan
31
31
0.384
Sangat Signifikan
32
32
0.190
-
33
33
0.217
-
34
34
0.443
Sangat Signifikan
35
35
0.284
Signifikan
36
36
0.361
Sangat Signifikan
37
37
0.045
-
38
38
-0.125
-
39
39
-0.054
-
40
40
0.196
-
41
41
-0.084
-
42
42
0.330
Sangat Signifikan
43
43
0.217
-
44
44
0.184
-
45
45
0.509
Sangat Signifikan
46
46
0.289
Signifikan
47
47
0.529
Sangat Signifikan
48
48
0.067
-
49
49
0.057
-
50
50
0.267
Signifikan
51
51
0.132
-
52
52
0.200
-
53
53
0.336
Sangat Signifikan
54
54
0.212
-
55
55
0.185
-
56
56
-0.027
-
57
57
0.461
Sangat Signifikan
58
58
0.104
-
59
59
-0.168
-
60
60
0.423
Sangat Signifikan
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2)
P=0,05
P=0,01
10
0,576
0,708
15
0,482
20
25
P=0,05
P=0,01
60
0,250
0,325
0,606
70
0,233
0,302
0,423
0,549
80
0,217
0,283
0,381
0,496
90
0,205
0,267
30
0,349
0,449
100
0,195
0,254
40
0,304
0,393
125
0,174
0,228
50
0,273
0,354
>150
0,159
0,208
Bila koefisien = 0,000
df (N-2)
berarti tidak dapat dihitung.
KUALITAS PENGECOH
=================
Jumlah Subyek= 40
Butir Soal= 60
Nama berkas: G:\ \SKRIPS~1\LAMPIR~1\DATAAN~1.ANA
No Butir Baru
No Butir Asli
a
b
c
1
1
24**
6+
4++
2
2
17**
2-
3+
3
3
7++
14--
5+
4
4
1--
9--
5++
5
5
8++
18---
6
6
10+
4+
7
7
2-
18---
8
8
14---
1--
d
e
*
6+
0--
0
5++
13---
0
12**
2-
0
21**
4++
0
4+
9**
1--
0
9**
17---
0--
0
11**
6++
3-
0
16**
2-
7++
0
9
9
10-
10-
15**
1--
4+
0
10
10
2-
8-
19**
7+
4++
0
11
11
5++
1--
24**
4++
6+
0
12
12
9---
26**
3++
2+
0--
0
13
13
4+
0--
18**
5++
13---
0
14
14
1--
8--
4++
24**
3+
0
15
15
16**
5++
9+
0--
10-
0
16
16
39**
1---
0--
0--
0--
0
17
17
20**
7+
8-
5++
0--
0
18
18
1--
5++
23**
5++
6+
0
19
19
18**
6++
14---
1--
1--
0
20
20
2-
7++
11--
16**
4+
0
21
21
2-
18**
6++
0--
14---
0
22
22
3-
18---
16**
3-
0--
0
23
23
3-
17---
11+
9**
0--
0
24
24
11--
15**
8+
2-
4+
0
25
25
14**
7++
8++
11-
0--
0
26
26
3-
16**
4+
2-
15---
0
27
27
11--
2-
6++
16**
5++
0
28
28
18---
1--
14**
3-
4+
0
29
29
2-
3+
18**
5++
12---
0
30
30
19**
8-
1--
10--
2-
0
31
31
6++
6++
6++
18**
4+
0
32
32
1-
27**
8---
3++
1-
0
33
33
17**
1--
2-
14---
6++
0
34
34
4+
8+
4+
18**
6++
0
35
35
18**
5++
1--
14---
2-
0
36
36
12--
7++
16**
4+
1--
0
37
37
14**
7++
8++
6++
5++
0
38
38
8++
14-
8**
10++
0--
0
39
39
13---
16**
4+
2-
5++
0
40
40
4++
9---
24**
3+
0--
0
41
41
3+
23**
0--
13---
1--
0
42
42
0--
21**
8-
5++
6+
0
43
43
6++
5++
18**
8+
3+
0
44
44
10**
12-
3-
8++
7++
0
45
45
10--
18**
7+
4+
1--
0
46
46
1--
4++
9--
21**
5++
0
47
47
3+
12---
24**
0--
1--
0
48
48
19**
3+
5++
8-
5++
0
49
49
1--
4+
12---
17**
6++
0
50
50
1--
18**
4+
14---
3+
0
51
51
2-
17---
13**
5+
3-
0
52
52
18**
5++
11--
6++
0--
0
53
53
9-
17**
8+
2-
4+
0
54
54
5++
21**
7+
4++
3+
0
55
55
2-
10---
5++
2-
21**
0
56
56
6++
5++
18**
11--
0--
0
57
57
4++
8-
20**
7+
1--
0
58
58
7+
20**
8-
3+
2-
0
59
59
4+
8+
12--
1--
15**
0
60
60
7++
3-
5+
14--
11**
0
Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+
: Baik
-
: Kurang Baik
-- : Buruk
---: Sangat Buruk
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 26.78
Simpang Baku= 6.23
KorelasiXY= 0.45
Reliabilitas Tes= 0.62
Butir Soal= 60
Jumlah Subyek= 40
Nama berkas: G:\ \SKRIPS~1\LAMPIR~1\DATAAN~1.ANA
Btr Baru
Btr Asli
D.Pembeda(%)
1
1
36.36
T. Kesukaran
Sedang
0.261
2
2
-18.18
Sedang
-0.182
-
3
3
9.09
0.095
-
Sukar
Sedang
Korelasi
-0.010
Sign. Korelasi
Signifikan
4
4
0.00
5
5
45.45
Sukar
0.399
Sangat Signifikan
-
6
6
45.45
Sukar
0.390
Sangat Signifikan
7
7
45.45
Sukar
0.414
Sangat Signifikan
8
8
45.45
Sedang
0.320
Signifikan
9
9
18.18
Sedang
0.171
-
10
10
18.18
Sedang
0.173
-
11
11
9.09
Sedang
-0.038
-
12
12
45.45
Sedang
0.280
Signifikan
13
13
54.55
Sedang
0.352
Sangat Signifikan
14
14
36.36
Sedang
0.327
Sangat Signifikan
15
15
-18.18
Sedang
-0.128
-
16
16
0.00
Sangat Mudah
-0.084
-
17
17
45.45
Sedang
0.394
Sangat Signifikan
18
18
27.27
Sedang
0.182
-
19
19
54.55
Sedang
0.482
Sangat Signifikan
20
20
9.09
Sedang
0.071
-
21
21
9.09
Sedang
-0.040
-
22
22
-9.09
Sedang
0.022
-
23
23
36.36
Sukar
0.370
Sangat Signifikan
24
24
18.18
Sedang
0.188
-
25
25
-9.09
Sedang
0.044
-
26
26
27.27
Sedang
0.270
Signifikan
27
27
9.09
Sedang
0.005
-
28
28
45.45
Sedang
0.410
Sangat Signifikan
29
29
63.64
Sedang
0.532
Sangat Signifikan
30
30
54.55
Sedang
0.442
Sangat Signifikan
31
31
36.36
Sedang
0.327
Sangat Signifikan
32
32
18.18
Sedang
0.157
-
33
33
36.36
Sedang
0.245
-
34
34
63.64
Sedang
0.433
Sangat Signifikan
35
35
63.64
Sedang
0.344
Sangat Signifikan
36
36
45.45
Sedang
0.345
Sangat Signifikan
37
37
18.18
Sedang
0.172
-
38
38
27.27
Sukar
0.262
Signifikan
39
39
0.00
Sedang
0.013
-
40
40
36.36
Sedang
0.261
Signifikan
41
41
9.09
Sedang
0.018
-
42
42
54.55
Sedang
0.332
Sangat Signifikan
43
43
9.09
Sedang
44
44
-18.18
45
45
54.55
Sedang
0.474
Sangat Signifikan
46
46
27.27
Sedang
0.380
Sangat Signifikan
47
47
63.64
Sedang
0.568
Sangat Signifikan
48
48
36.36
Sedang
0.189
-
49
49
9.09
Sedang
0.023
-
50
50
18.18
Sedang
0.286
Signifikan
Sukar
0.156
-
-0.148
-
51
51
18.18
Sedang
0.251
Signifikan
52
52
27.27
Sedang
0.180
-
53
53
54.55
Sedang
0.393
Sangat Signifikan
54
54
-18.18
Sedang
-0.141
-
55
55
27.27
Sedang
0.315
56
56
-18.18
Sedang
-0.049
57
57
54.55
Sedang
0.411
58
58
0.00
Sedang
0.102
-
59
59
-27.27
Sedang
-0.140
-
60
60
36.36
Sukar
0.441
Signifikan
Sangat Signifikan
Sangat Signifikan
Lampiran 7
INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS I
A. Tujuan dan Petunjuk
1. Tes ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain yakni diberikan untuk mengumpulkan
data-data dalam rangka menyelesaikan studi kesarjanaan (S1) di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan IPS Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x)
pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Masalah sosial pertama kali muncul karena adanya pandangan yang bersifat normatif,
yakni pandangan yang …..
a. Menginginkan kehidupan sejahtera lahir dan batin
b. Menghendaki adanya interaksi aktif di antara warga
c. Ingin menegakkan organisasi sosial dan politik yang sempurna
d. Ingin meneggakan norma-norma untuk kehidupan kolektif
e. Menginginkan kehidupan yang damai
2. Faktor dari luar yang memungkinkan terjadinya kejahatan adalah …..
a. Terjadinya dorongan interaksi sosial
b. Aparat pemerintah yang korup
c. Meningkatnya mobilitas sosial
d. Adanya kesenjangan sosial
e. Adanya peraturan dan norma
3. Dalam kehidupam masyarakat terdapat norma-norma sosial yang berfungsi …..
a. Menetapkan tujuan hdup
b. Mengetahui tujuan hidup
c. Mencapai kehidupan yang modern
d. Mengatur pergaulan hidup
e. Membentuk masyarakat homogen
4. Sosialisasi yang tidak sempurna akan mengakibatkan …..
a. Ketidaksanggupan individu menyerap norma
b. Ketidaksanggupan individu melakukan interaksi sosial
c. Munculnya ketegangan antar individu dalam kelompok
d. Terjadinya proses penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya
e. Keterlibatan individu terhadap interaksi sosial
5. Seorang remaja bergaul dengan remaja lain yang suka merokok akhirnya ikut-ikutan
menjadi perokok. Keadaan ini menunjukkan bahwa penyimpangan sosial terjadi akaibat
…..
a. Sosialisasi tidak sempurna
b. Perkembangan ilmu pengetahuan
c. Sosialisasi sub kebudayaan menyimpang
d. Perubahan sosial yang lambat
e. Perubahan sosial yang cepat
6. Agen sosialisasi yang berkewajiban mengajar dan mendidik secara formal adalah …..
a. Keluarga
b. Sekolah
c. Media massa
d. Masyarakat
e. Teman
7. Perilaku berikut ini yang digolongkan sebagai penyimpangan negatif adalah …..
a. Seorang ibu bekerja sebagai buruh bangunan
b. Pekerja yang bekerja siang dan malam
c. Sekelompok orang yang melakukan perampokan
d. Seorang ibu bekerja sebagai supir taxi
e. Anak-anak meminum-minuman keras
8. Penyimpangan positif adalah penyimpangan yang terarah pada …..
a. Tindakan yang dilakukan berdasarkan kesungguhan dan kesenangan
b. Nilai-nilai yang ideal, meski cara yang dilakukan seolah-olah tampak menyimpang
dan norma berlaku
c. Bertindak kearah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan akibatnya selalu buruk
d. Mengatur adanya tata cara demokrasi yang dinyatakan dalam sistem pemerintahan
e. Bertindak kearah nilai-nilai sosial yang dipandang baik
9. Individu yang melalakukan penyimpangan perilaku cenderung membentuk komunitas
sendiri alasannya adalah …..
a. Perasaan tersisih dari lingkungan pergaulan normal
b. Kebutuhan akan rasa tenang dan tentram
c. Rasa takut mengahadapi kegagalan hidup
d. Adanya perasaan putus asa
e. Adanya rasa minder terhadap diri sendiri
10. Contoh penyimpangan sosial dalam bentuk gaya hidup adalah …..
a. Arogansi
b. Manipulasi
c. Modernis
d. Emansipasi
e. Fluktuasi
11. Dari aspek kesusilaan, penyalahgunaan narkotika sangat mambahayakan. Hal ini karena
beberapa hal, kecuali….
a. Jiwa pelajar yang labil
b. Kesalah pahaman
c. Jiwa yang emosional
d. Tidak menganut agama
e. Jaringan syaraf tergangu
12. Perkelahian pelajar termasuk bentuk perilaku menyimpang sebab …..
a. Membunag-buang waktu
b. Bertentangan dengan norma
c. Merugikan masyarakat
d. Dilarang oleh aparat keamanan
e. Merugikan sekolah dan orang tua
13. Berikut yang menunjukkan penyimpangan dalam bentuk gaya hidup lain dari biasanya
adalah ….
a. Hidup bersama di luar nikah
b. Penjudi professional
c. Penodongan
d. Homoseksual
e. Pencopet
14. Berikut ini menunjukkan salah satu bentuk penyimpangan sosial yang tergolong dalam
tindakan kejahatan atau kriminal adalah ….
a. Homoseksual
b. Lesbianism
c.
Aborsi
d. Alkoholisme
e. Narkoba
15. Penyimpangan sosial menurut sifatnya terdiri daripenyimpangan sosial…..
a. Negatif dan positif
b. Preventif dan kuratif
c. Primer dan skunder
d. Individual dan kelompok
e. Individu dan individu
JAWABAN INSTRUMEN SOAL SIKLUS I
1.
A
2.
D
3.
C
4.
C
5.
C
6.
B
7.
C
8.
D
9.
A
10. A
11. D
12. B
13. C
14. C
15. A
Lampiran 8
INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS II
A. Tujuan dan Petunjuk
1. Tes ini bertujuan ilmiah, tidak ada maksud lain yakni diberikan untuk mengumpulkan
data-data dalam rangka menyelesaikan studi kesarjanaan (S1) di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Jurusan IPS Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda silang (x)
pada salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Berikut yang menunjukkan penyimpangan dalam bentuk gaya hidup lain dari biasanya
adalah ….
a. Hidup bersama diluar nikah
b. Penjudi profesional
c. Penodongan
d. Homoseksual
e. Perampok
2. Salah satu contoh penyimpangan dalam bentuk konsumsi yang berlebihan adalah …..
a. Melakukan perzinahan
b. Ancaman disertai perampasan
c. Pembunuhan berantai
d. Kecanduan narkotika
e. Mabuk-mabukan
3. Perilaku menyimpang yang dilakukan beberapa individu yang menjadi awal terbentuknya
a. Komunitas baru
b. Pola perilaku khas
c. Norma baru
d. Percampuran kebudayaan
e. Norma-norma baru
4. Di lingkungan masyarakat yang sebagian besar warganya suka berjudi, maka perjudian
dianggap bukan merupakan bentuk penyimpangan. Hal ini merupakan contoh kehidupan
….
a. Tidak sempurna
b. Minoritas
c. Subkebudayaan menyimpang
d. Dominan
e. Sempurna
5. Dengan alasan demi solidaritas kelompok, seorang anak ikt-ikutan membolos sekolah.
Penyimpangan sosial ini disebabkan oleh faktor ….
a. Kebutuhan kelompok
b. Disorganisasi kelompok
c. Pemenuhan tujuan kelompok sosial
d. Teman bermain
e. Teman sejawat
6. Di sekolah siswa diajarkan untuk sopan santun dan disiplin, sementara di rumah orang
tua tidak memerhatikan masalah sopan santun maupun kedisiplinan. Kondisi ini
menunjukkan bentuk ….
a. Proses pembelajaran yang salah arah
b. Proses sosialisasi tidak sempurna
c. Suasana keluarga yang tidak mendukung
d. Sosialaisasi nilai subkebudayann menyimpang
e. Nilai sosialisasi yang baik
7. Perhatikan pernyataan berikut …..
 Sikap mental yang tidak sehat
 Menerapkan sanksi yang tegas
 Dorongan kebutuhan ekonomi
 Memiliki kepribadian yang teguh
 Pengaruh lingkungan dan media massa
Berdasarkan pernyataan diatas, faktor-faktor penyebab perilaku menyimpang adalah …..
a. 1, 2, 5
c. 2, 4, 5
b. 1, 3, 5
d. 3, 4, 5
e. 1, 2, 3
8. Berikut adalah sifat-sifat yang dapat dijadikan sebgai alat pencegahan perilaku
penyimpangan sosial, kecuali …..
a. Kedisiplinan
b. Ketaatan beribadah
c. Bertanggung jawab
d. Diktator
e. Psikomotor
9. Kegiatan prositusi dapat mendorong berkembangnya bisnis prostitusi karena …..
a. Dapat mengembangkan perilaku mereka agar lebih terorganisir
b. Menciptakan peluang untuk mencari teman demi tujuan tertentu
c. Prostitusi dapat dijadikan sebagai mata pencaharian bagi orang yang tidak bermoral
d. Dapat memicu peningkatan kemiskinana dalam masyarakt
e. Dapat meningkatkan kemiskinan dalam keluarga
10. Untuk memulihkan dan mengembalikan peran dari para pelaku penyimpangan sosial
dilakukan dengan tindakan …..
a. Preventif
b. Kuratif
c. Rehabilitasi
d. Pengendalian
e. Penyimpangan
11. Berikut faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial, kecuali …..
a. Terdesak oleh kebutuhan ekonomi
b. Keluarga yang berantakan
c. Proses belajar yang terencana
d. Sikap mental yang tidak kuat
e. Sikap mental yang kuat
12. Perjudian dapat menimbulkan kemiskinan, hali ini antara lain disebabkan ….
a. Lupa untuk bekerja
b. Sering kalah dalam berjudi
c. Penjudi umumnya orang miskin
d. Perjudian selalu disertati miras
e. Miras minuman yang berbahaya
13. Perilaku menyimpang dapat terjadi karena kondisi keluarga yang tidak harmonis. Hal ini
merupakan bentuk
penyimpangan sosial yang disebabkan oleh ….
a. Sosialisasi tidak sempurna
b. Sosialisasi subkebudayaan menyimpang
c. Pergaulan yang salah
d. Rendahnya kesadaran diri
e. Rendahnya kesadaran orang tua
14. Di sekolah siswa diajarkan untuk sopan santun dan disiplin, sementara di rumah orang
tua tidak memerhatikan masalah sopan santun maupun kedisiplinan. Kondisi ini
menunjukkan bentuk ….
a. Proses pembelajaran yang salah arah
b. Proses sosialisasi tidak sempurna
c. Suasana keluarga yang tidak mendukung
d. Sosialisasi nilai subkebudayaan menyimpang
e. Sosialisasi antar agama
15. Penyimpangan sosial yang terjadi dalam keluarga adalah …..
a. Tawuran antar sekolah
b. Korupsi
c. Berjudi
d. Memakan uang anak yatim
e. Mengkonsumsi narkoba dan meminum-minuman keras
JAWABAN INSTRUMEN SOAL SIKLUS I
1.
D
2.
D
3.
A
4.
C
5.
C
6.
C
7.
B
8.
D
9.
C
10. B
11. C
12. B
13. E
14. C
15. E
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: VIII-4/ 1 (Satu)
Standar Kompetensi : Memahami masalah penyimpangan sosial
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial (miras, judi, narkoba,
HIV/AIDS, PSK, dan sebagainya) sebagai akibat penyimpangan sosial
dalam keluarga dan masyarakat
Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian penyakit sosial
2. Menguraikan macam-macam penyakit sosial
3. Menganalisis hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial
dalam keluarga
4. Menganalisis hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial
dalam masyarakat
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan ke-
: 1 (Satu)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat
1. Menjelaskan pengertian penyakit sosial
2. Menguraikan macam-macam penyakit sosial
3. Menganalisis hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam keluarga
4. Menganalisis hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam masyarakat
B. Karakter yang diharapkan
1. Disiplin
2. Kerja keras
3. Kreatif
4. Tanggung jawab
C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian penyakit sosial
2. Macam-macam penyakit sosial
3. Hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam keluarga
4. Hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam masyarakat
D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya jawab
3. Physical Self-assessment
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
NO
1
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
 Guru mengucapkan salam dan membaca doa
 Guru mengabsen siswa
 Melaksanakan Pre-test
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Apersepsi: Sebutkan macam-macam penyakit sosial!
 Motivasi : Siswa diminta menjelaskan pengertian penyakit sosial.
20 Menit
2
KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
 Guru menyampaikan materi yang diajarkan
15 Menit
 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
 Menggunakan
beragam
pendekatan
pembelajaran,
media
pembelajaran, dan sumber belajar lain.
 Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
b. Elaborasi
 Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah
 Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tulisan
 Mefasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
 Adapun langkah-langkah dalam strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment yaitu sebagai berikut:
1. Perintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan,
dengan menempatkan meja dan kursi di satu sisi ruangan.
2. Buatlah skala penilaian angka dari satu hingga lima di depan
kelas
dengan
menggunakan
papan
tulis
atau
dengan
menempelkan angka pada dinding.
3. Jelaskan bahwa anda akan membacakan sejumlah pernyataan.
Setelah mendengarkan penyataan-pernyataan itu, siswa harus
berdiri di depan angka penilaian yang paling cocok dengan
sikap. Tempelkan angka-angka tersebut pada tempat yang
terpisah di dalam kelas. Jelaskan bahwa arti angka 1 sampai 5 itu
adalah sebagai berikut:
20 Menit
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = tidak yakin/tahu
4 = setuju
5 = sangat setuju
4. Sewaktu pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian
ruang kelas yang paling cocok dengan pengetahuan atau posisi
mereka. Setelah terbentuk sejumlah barisan di depan berbagai
posisi, perintahkan kepada siswa untuk saling menjelaskan
alasan mereka posisi itu.
5. Setelah
mendengarkan
pendapat
siswa
lain
perintahkan
sembarang siswa yang ingin mengubah posisi mereka pada skala
itu untuk melakukannya.
6. Lanjutkan membaca pernyataan atau fakta individual dan
meminta siswa itu bergerak ke angka yang paling cocok dengan
opini atau pengetahuan mereka.
7. Selanjutnya, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri
mereka salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan itu dan
perintahkan mereka untuk mendiskusikannya.
8. Sekarang perintahkan siswa untuk secara pribadi mencocokkan
kembali pendapat mereka terhadap tiap butir. Perintahkan
mereka untuk menunjuk satu angka pada tiap pernyataan yang
mencerminkan tingkat kesetujuan atau tidaksetujuan mereka.
Variasi :
a. Dalam kelas yang jumlah siswanya lebih besar, perintahkan
siswa untuk terlebih dahulu memilih sebuah jawaban terhadap
penyataan-pernyataan itu dan kemudian bergerak kebagianbagian ruangan yang telah dinomori.
b. Mulailah dengan diskusi kelompok kecil dan kemudian lakukan
penilaian individual (pribadi).
c. Konfirmasi
 Siswa diminta kembali menjelaskan pengertian penyakit sosial dan
10 Menit
hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam
keluarga dan masyarakat.
 Guru memberikan tanggapan atau feed back positive (umpan balik
yang positif) dan penguatan terhadap argumentasi siswa agar lebih
tepat pada sasaran pembahasan materi
 Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber yang relevan.
 Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
3
Kegiatan Penutup
 Bersama-sama
dengan
peserta
didik
membuat
rangkuman/kesimpulan pelajaran
 Guru mengakhiri pelajaran dan mengumpulkan hasil diskusi
kelompok. Dan mengingatkan siswa untuk menyiapkan materi
selanjutnya.
 Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan membaca do’a
dan Alhamdulillah.
25 Menit
Lampiran 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: VIII-4/ 1 (Satu)
Standar Kompetensi : Memahami masalah penyimpangan sosial
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial (miras, judi, narkoba,
HIV/AIDS, PSK, dan sebagainya) sebagai akibat penyimpangan sosial
dalam keluarga dan masyarakat
Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian penyakit sosial
2. Menguraikan macam-macam penyakit sosial
3. Menganalisis hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial
dalam keluarga
4. Menganalisis hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial
dalam masyarakat
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan ke-
: 2 (Dua)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat
1. Menjelaskan pengertian penyakit sosial
2. Menguraikan macam-macam penyakit sosial
3. Menganalisis hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam keluarga
4. Menganalisis hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam masyarakat
B. Karakter yang diharapkan
1. Disiplin
2. Kerja keras
3. Kreatif
4. Tanggung jawab
C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian penyakit sosial
2. Macam-macam penyakit sosial
3. Hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam keluarga
4. Hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam masyarakat
D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya jawab
3. Physical Self-assessment
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
NO
1
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
 Guru mengucapkan salam dan membaca doa
 Guru mengabsen siswa
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Apersepsi: Sebutkan macam-macam penyakit sosial!
 Motivasi: Siswa diminta menjelaskan macam-macam penyakit
sosial.
5 Menit
2
KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
 Guru menyampaikan materi yang diajarkan
15 Menit
 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
 Menggunakan
beragam
pendekatan
pembelajaran,
media
pembelajaran, dan sumber belajar lain.
 Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
b. Elaborasi
 Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
35 Menit
masalah
 Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tulisan
 Mefasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
 Adapun langkah-langkah dalam strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment yaitu sebagai berikut:
1. Perintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan,
dengan menempatkan meja dan kursi di satu sisi ruangan.
2. Buatlah skala penilaian angka dari satu hingga lima di depan
kelas
dengan
menggunakan
papan
tulis
atau
dengan
menempelkan angka pada dinding.
3. Jelaskan bahwa anda akan membacakan sejumlah pernyataan.
Setelah mendengarkan penyataan-pernyataan itu, siswa harus
berdiri di depan angka penilaian yang paling cocok dengan
sikap. Tempelkan angka-angka tersebut pada tempat yang
terpisah di dalam kelas. Jelaskan bahwa arti angka 1 sampai 5 itu
adalah sebagai berikut:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = tidak yakin/tahu
4 = setuju
5 = sangat setuju
4. Sewaktu pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian
ruang kelas yang paling cocok dengan pengetahuan atau posisi
mereka. Setelah terbentuk sejumlah barisan di depan berbagai
posisi, perintahkan kepada siswa untuk saling menjelaskan
alasan mereka posisi itu.
5. Setelah
mendengarkan
pendapat
siswa
lain
perintahkan
sembarang siswa yang ingin mengubah posisi mereka pada skala
itu untuk melakukannya.
6. Lanjutkan membaca pernyataan atau fakta individual dan
meminta siswa itu bergerak ke angka yang paling cocok dengan
opini atau pengetahuan mereka.
7. Selanjutnya, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri
mereka salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan itu dan
perintahkan mereka untuk mendiskusikannya.
8. Sekarang perintahkan siswa untuk secara pribadi mencocokkan
kembali pendapat mereka terhadap tiap butir. Perintahkan
mereka untuk menunjuk satu angka pada tiap pernyataan yang
mencerminkan tingkat kesetujuan atau tidaksetujuan mereka.
Variasi :
a. Dalam kelas yang jumlah siswanya lebih besar, perintahkan
siswa untuk terlebih dahulu memilih sebuah jawaban terhadap
penyataan-pernyataan itu dan kemudian bergerak kebagianbagian ruangan yang telah dinomori.
b. Mulailah dengan diskusi kelompok kecil dan kemudian lakukan
penilaian individual (pribadi).
c. Konfirmasi
 Siswa diminta kembali menjelaskan pengertian penyakit sosial dan
hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam
10 Menit
keluarga dan masyarakat.
 Guru memberikan tanggapan atau feed back positive (umpan balik
yang positif) dan penguatan terhadap argumentasi siswa agar lebih
tepat pada sasaran pembahasan materi
 Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber yang relevan.
 Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
3
Kegiatan Penutup
 Bersama-sama
dengan
peserta
didik
membuat
rangkuman/kesimpulan pelajaran
 Guru mengakhiri pelajaran dan mengumpulkan hasil diskusi
kelompok. Dan mengingatkan siswa untuk menyiapkan materi
selanjutnya.
 Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan membaca do’a
dan Alhamdulillah.
25 Menit
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: VIII-4/ 1 (Satu)
Standar Kompetensi : Memahami masalah penyimpangan sosial
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial (miras, judi, narkoba,
HIV/AIDS, PSK, dan sebagainya) sebagai akibat penyimpangan sosial
dalam keluarga dan masyarakat
Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian penyakit sosial
2. Menguraikan macam-macam penyakit sosial
3. Menganalisis hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial
dalam keluarga
4. Menganalisis hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial
dalam masyarakat
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan ke-
: 3 (Tiga)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat
1. Menjelaskan pengertian penyakit sosial
2. Menguraikan macam-macam penyakit sosial
3. Menganalisis hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam keluarga
4. Menganalisis hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam masyarakat
B. Karakter yang diharapkan
1. Disiplin
2. Kerja keras
3. Kreatif
4. Tanggung jawab
C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian penyakit sosial
2. Macam-macam penyakit sosial
3. Hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam keluarga
4. Hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam masyarakat
D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya jawab
3. Physical Self-assessment
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
NO
1
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
 Guru mengucapkan salam dan membaca doa
 Guru mengabsen siswa
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Apersepsi: Sebutkan macam-macam penyakit sosial!
 Motivasi : Siswa diminta menjelaskan hubungan penyakit sosial
dengan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat.
5 Menit
2
KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
 Guru menyampaikan materi yang diajarkan
15 Menit
 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
 Menggunakan
beragam
pendekatan
pembelajaran,
media
pembelajaran, dan sumber belajar lain.
 Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
b. Elaborasi
 Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
30 Menit
masalah
 Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tulisan
 Mefasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
 Adapun langkah-langkah dalam strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment yaitu sebagai berikut:
1. Perintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan,
dengan menempatkan meja dan kursi di satu sisi ruangan.
2. Buatlah skala penilaian angka dari satu hingga lima di depan
kelas
dengan
menggunakan
papan
tulis
atau
dengan
menempelkan angka pada dinding.
3. Jelaskan bahwa anda akan membacakan sejumlah pernyataan.
Setelah mendengarkan penyataan-pernyataan itu, siswa harus
berdiri di depan angka penilaian yang paling cocok dengan
sikap. Tempelkan angka-angka tersebut pada tempat yang
terpisah di dalam kelas. Jelaskan bahwa arti angka 1 sampai 5 itu
adalah sebagai berikut:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = tidak yakin/tahu
4 = setuju
5 = sangat setuju
4. Sewaktu pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian
ruang kelas yang paling cocok dengan pengetahuan atau posisi
mereka. Setelah terbentuk sejumlah barisan di depan berbagai
posisi, perintahkan kepada siswa untuk saling menjelaskan
alasan mereka posisi itu.
5. Setelah
mendengarkan
pendapat
siswa
lain
perintahkan
sembarang siswa yang ingin mengubah posisi mereka pada skala
itu untuk melakukannya.
6. Lanjutkan membaca pernyataan atau fakta individual dan
meminta siswa itu bergerak ke angka yang paling cocok dengan
opini atau pengetahuan mereka.
7. Selanjutnya, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri
mereka salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan itu dan
perintahkan mereka untuk mendiskusikannya.
8. Sekarang perintahkan siswa untuk secara pribadi mencocokkan
kembali pendapat mereka terhadap tiap butir. Perintahkan
mereka untuk menunjuk satu angka pada tiap pernyataan yang
mencerminkan tingkat kesetujuan atau tidaksetujuan mereka.
Variasi :
a. Dalam kelas yang jumlah siswanya lebih besar, perintahkan
siswa untuk terlebih dahulu memilih sebuah jawaban terhadap
penyataan-pernyataan itu dan kemudian bergerak kebagianbagian ruangan yang telah dinomori.
b. Mulailah dengan diskusi kelompok kecil dan kemudian lakukan
penilaian individual (pribadi)
c. Konfirmasi
 Siswa diminta kembali menjelaskan pengertian penyakit sosial dan
hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam
10 Menit
keluarga dan masyarakat.
 Guru memberikan tanggapan atau feed back positive (umpan balik
yang positif) dan penguatan terhadap argumentasi siswa agar lebih
tepat pada sasaran pembahasan materi
 Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber yang relevan.
 Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
3
Kegiatan Penutup
 Bersama-sama
dengan
peserta
didik
membuat
rangkuman/kesimpulan pelajaran
 Guru memberikan post test
 Guru mengakhiri pelajaran dan mengumpulkan hasil diskusi
kelompok. Dan mengingatkan siswa untuk menyiapkan materi
selanjutnya.
 Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan membaca do’a
dan Alhamdulillah.
30 Menit
Lampiran 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: VIII-4/ 1 (Satu)
Standar Kompetensi : Memahami masalah penyimpangan sosial
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi berbagai usaha pencegahan penyimpangan sosial dalam
keluarga dan masyarakat
Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian penyimpangan sosial
2. Menguraikan sifat-sifat penyimpangan sosial
3. Menguraikan bentuk-bentuk penyimpangan sosial
4. Menganalisis penyebab terjadinya penyimpangan sosial
5. Menganalisis upaya-upaya pencegahan penyimpangan sosial
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan ke-
: 4 (Empat)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat
1. Menjelaskan pengertian penyimpangan sosial
2. Menguraikan sifat-sifat penyimpangan sosial
3. Menguraikan bentuk-bentuk penyimpangan sosial
4. Menganalisis penyebab terjadinya penyimpangan sosial
5. Menganalisis upaya-upaya pencegahan penyimpangan sosial
B. Karakter yang diharapkan
1. Disiplin
2. Kerja keras
3. Kreatif
4. Tanggung jawab
C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian penyimpangan sosial
2. Sifat-sifat penyimpangan sosial
3. Bentuk-bentuk penyimpangan sosial
4. Penyebab terjadinya penyimpangan sosial
5. Upaya-upaya pencegahan penyimpangan sosial
D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya jawab
3. Physical Self-assessment
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
NO
1
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
 Guru mengucapkan salam dan membaca doa
 Guru mengabsen siswa
 Melaksanakan Pre-test
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Apersepsi: Sebutkan pengertian penyimpangan sosial!
 Motivasi
-
Siswa diminta menjelaskan pengertian penyimpangan sosial.
20 Menit
-
Siswa diberikan motivasi dan dorongan pada siswa agar lebih
aktif dalam proses pembelajaran
-
Diberikan apresiasi dengan memberikan reward (penghargaan)
kepada siswa yang paling tepat memberikan pendapat mengenai
pernyataan-pernyataan yang diberikan guru.
2
KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
 Guru menyampaikan materi yang diajarkan
15 Menit
 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
 Menggunakan
beragam
pendekatan
pembelajaran,
media
pembelajaran, dan sumber belajar lain.
 Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
b. Elaborasi
 Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
20 Menit
masalah
 Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tulisan
 Mefasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
 Adapun langkah-langkah dalam strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment yaitu sebagai berikut:
1. Perintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan,
dengan menempatkan meja dan kursi di satu sisi ruangan.
2. Buatlah skala penilaian angka dari satu hingga lima di depan
kelas
dengan
menggunakan
papan
tulis
atau
dengan
menempelkan angka pada dinding.
3. Jelaskan bahwa anda akan membacakan sejumlah pernyataan.
Setelah mendengarkan penyataan-pernyataan itu, siswa harus
berdiri di depan angka penilaian yang paling cocok dengan
sikap. Tempelkan angka-angka tersebut pada tempat yang
terpisah di dalam kelas. Jelaskan bahwa arti angka 1 sampai 5 itu
adalah sebagai berikut:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = tidak yakin/tahu
4 = setuju
5 = sangat setuju
4. Sewaktu pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian
ruang kelas yang paling cocok dengan pengetahuan atau posisi
mereka. Setelah terbentuk sejumlah barisan di depan berbagai
posisi, perintahkan kepada siswa untuk saling menjelaskan
alasan mereka posisi itu.
5. Setelah
mendengarkan
pendapat
siswa
lain
perintahkan
sembarang siswa yang ingin mengubah posisi mereka pada skala
itu untuk melakukannya.
6. Lanjutkan membaca pernyataan atau fakta individual dan
meminta siswa itu bergerak ke angka yang paling cocok dengan
opini atau pengetahuan mereka.
7. Selanjutnya, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri
mereka salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan itu dan
perintahkan mereka untuk mendiskusikannya.
8. Sekarang perintahkan siswa untuk secara pribadi mencocokkan
kembali pendapat mereka terhadap tiap butir. Perintahkan
mereka untuk menunjuk satu angka pada tiap pernyataan yang
mencerminkan tingkat kesetujuan atau tidaksetujuan mereka.
Variasi :
a. Dalam kelas yang jumlah siswanya lebih besar, perintahkan
siswa untuk terlebih dahulu memilih sebuah jawaban terhadap
penyataan-pernyataan itu dan kemudian bergerak kebagianbagian ruangan yang telah dinomori.
b. Mulailah dengan diskusi kelompok kecil dan kemudian lakukan
penilaian individual (pribadi).
10 Menit
c. Konfirmasi
 Siswa diminta kembali menjelaskan pengertian penyimpangan
sosial,
sifat-sifat
penyimpangan
sosial,
bentuk-bentuk
penyimpangan sosial, penyebab terjadinya penyimpangan sosial,
dan upaya-upaya penyimpangan sosial.
 Guru memberikan tanggapan atau feed back positive (umpan balik
yang positif) dan penguatan terhadap argumentasi siswa agar lebih
tepat pada sasaran pembahasan materi
 Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber yang relevan.
 Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
3
Kegiatan Penutup
 Bersama-sama
dengan
peserta
didik
membuat
rangkuman/kesimpulan pelajaran
 Guru mengakhiri pelajaran dan mengumpulkan hasil diskusi
kelompok. Dan mengingatkan siswa untuk menyiapkan materi
selanjutnya.
 Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan membaca do’a
dan Alhamdulillah.
25 Menit
Lampiran 13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: VIII-4/ 1 (Satu)
Standar Kompetensi : Memahami masalah penyimpangan sosial
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi berbagai usaha pencegahan penyimpangan sosial dalam
keluarga dan masyarakat
Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian penyimpangan sosial
2. Menguraikan sifat-sifat penyimpangan sosial
3. Menguraikan bentuk-bentuk penyimpangan sosial
4. Menganalisis penyebab terjadinya penyimpangan sosial
5. Menganalisis upaya-upaya pencegahan penyimpangan sosial
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan ke-
: 2 (Dua)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat
1. Menjelaskan pengertian penyimpangan sosial
2. Menguraikan sifat-sifat penyimpangan sosial
3. Menguraikan bentuk-bentuk penyimpangan sosial
4. Menganalisis penyebab terjadinya penyimpangan sosial
5. Menganalisis upaya-upaya pencegahan penyimpangan sosial
B. Karakter yang diharapkan
1. Disiplin
2. Kerja keras
3. Kreatif
4. Tanggung jawab
C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian penyimpangan sosial
2. Sifat-sifat penyimpangan sosial
3. Bentuk-bentuk penyimpangan sosial
4. Penyebab terjadinya penyimpangan sosial
5. Upaya-upaya pencegahan penyimpangan sosial
D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya jawab
3. Physical Self-assessment
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
NO
1
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
 Guru mengucapkan salam dan membaca doa
 Guru mengabsen siswa
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Apersepsi: Sebutkan sifat dan bentuk penyimpangan sosial!
 Motivasi
-
Siswa diminta menjelaskan pengertian penyimpangan sosial.
-
Siswa diberikan motivasi dan dorongan pada siswa agar lebih
aktif dalam proses pembelajaran
5 Menit
-
Diberikan apresiasi dengan memberikan reward (penghargaan)
kepada siswa yang paling tepat memberikan pendapat mengenai
pernyataan-pernyataan yang diberikan guru.
2
KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
 Guru menyampaikan materi yang diajarkan
15 Menit
 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
 Menggunakan
beragam
pendekatan
pembelajaran,
media
pembelajaran, dan sumber belajar lain.
 Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
b. Elaborasi
 Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
35 Menit
masalah
 Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tulisan
 Mefasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
 Adapun langkah-langkah dalam strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment yaitu sebagai berikut:
1. Perintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan,
dengan menempatkan meja dan kursi di satu sisi ruangan.
2. Buatlah skala penilaian angka dari satu hingga lima di depan
kelas
dengan
menggunakan
papan
tulis
atau
dengan
menempelkan angka pada dinding.
3. Jelaskan bahwa anda akan membacakan sejumlah pernyataan.
Setelah mendengarkan penyataan-pernyataan itu, siswa harus
berdiri di depan angka penilaian yang paling cocok dengan
sikap. Tempelkan angka-angka tersebut pada tempat yang
terpisah di dalam kelas. Jelaskan bahwa arti angka 1 sampai 5 itu
adalah sebagai berikut:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = tidak yakin/tahu
4 = setuju
5 = sangat setuju
4. Sewaktu pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian
ruang kelas yang paling cocok dengan pengetahuan atau posisi
mereka. Setelah terbentuk sejumlah barisan di depan berbagai
posisi, perintahkan kepada siswa untuk saling menjelaskan
alasan mereka posisi itu.
5. Setelah
mendengarkan
pendapat
siswa
lain
perintahkan
sembarang siswa yang ingin mengubah posisi mereka pada skala
itu untuk melakukannya.
6. Lanjutkan membaca pernyataan atau fakta individual dan
meminta siswa itu bergerak ke angka yang paling cocok dengan
opini atau pengetahuan mereka.
7. Selanjutnya, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri
mereka salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan itu dan
perintahkan mereka untuk mendiskusikannya.
8. Sekarang perintahkan siswa untuk secara pribadi mencocokkan
kembali pendapat mereka terhadap tiap butir. Perintahkan
mereka untuk menunjuk satu angka pada tiap pernyataan yang
mencerminkan tingkat kesetujuan atau tidaksetujuan mereka.
Variasi :
a. Dalam kelas yang jumlah siswanya lebih besar, perintahkan
siswa untuk terlebih dahulu memilih sebuah jawaban terhadap
penyataan-pernyataan itu dan kemudian bergerak kebagianbagian ruangan yang telah dinomori.
b. Mulailah dengan diskusi kelompok kecil dan kemudian lakukan
penilaian individual (pribadi).
c. Konfirmasi
 Siswa diminta kembali menjelaskan pengertian penyimpangan
sosial,
sifat-sifat
penyimpangan
sosial,
bentuk-bentuk
penyimpangan sosial, penyebab terjadinya penyimpangan sosial,
10 Menit
dan upaya-upaya penyimpangan sosial.
 Guru memberikan tanggapan atau feed back positive (umpan balik
yang positif) dan penguatan terhadap argumentasi siswa agar lebih
tepat pada sasaran pembahasan materi
 Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber yang relevan.
 Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
3
Kegiatan Penutup
 Bersama-sama
dengan
peserta
didik
membuat
rangkuman/kesimpulan pelajaran
 Guru mengakhiri pelajaran dan mengumpulkan hasil diskusi
kelompok. Dan mengingatkan siswa untuk menyiapkan materi
selanjutnya.
 Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan membaca do’a
dan Alhamdulillah.
25 Menit
Lampiran 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
: SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: VIII-4/ 1 (Satu)
Standar Kompetensi : Memahami masalah penyimpangan sosial
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi berbagai usaha pencegahan penyimpangan sosial dalam
keluarga dan masyarakat
Indikator
: 1. Menjelaskan pengertian penyimpangan sosial
2. Menguraikan sifat-sifat penyimpangan sosial
3. Menguraikan bentuk-bentuk penyimpangan sosial
4. Menganalisis penyebab terjadinya penyimpangan sosial
5. Menganalisis upaya-upaya pencegahan penyimpangan sosial
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan ke-
: 3 (Tiga)
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat
1. Menjelaskan pengertian penyimpangan sosial
2. Menguraikan sifat-sifat penyimpangan sosial
3. Menguraikan bentuk-bentuk penyimpangan sosial
4. Menganalisis penyebab terjadinya penyimpangan sosial
5. Menganalisis upaya-upaya pencegahan penyimpangan sosial
B. Karakter yang diharapkan
1. Disiplin
2. Kerja keras
3. Kreatif
4. Tanggung jawab
C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian penyimpangan sosial
2. Sifat-sifat penyimpangan sosial
3. Bentuk-bentuk penyimpangan sosial
4. Penyebab terjadinya penyimpangan sosial
5. Upaya-upaya pencegahan penyimpangan sosial
D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut:
1. Ceramah bervariasi
2. Tanya jawab
3. Physical Self-assessment
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
NO
1
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
 Guru mengucapkan salam dan membaca doa
 Guru mengabsen siswa
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
 Apersepsi: Sebutkan penyebab dan upaya penyimpangan sosial!
 Motivasi
-
Siswa diminta menjelaskan pengertian penyimpangan sosial.
-
Siswa diberikan motivasi dan dorongan pada siswa agar lebih
aktif dalam proses pembelajaran
5 Menit
-
Diberikan apresiasi dengan memberikan reward (penghargaan)
kepada siswa yang paling tepat memberikan pendapat mengenai
pernyataan-pernyataan yang diberikan guru.
2
KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
 Guru menyampaikan materi yang diajarkan
15 Menit
 Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
 Menggunakan
beragam
pendekatan
pembelajaran,
media
pembelajaran, dan sumber belajar lain.
 Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
b. Elaborasi
 Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah
 Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tulisan
 Mefasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
 Adapun langkah-langkah dalam strategi pembelajaran aktif
Physical Self-assessment yaitu sebagai berikut:
1. Perintahkan siswa untuk berdiri di bagian belakang ruangan,
dengan menempatkan meja dan kursi di satu sisi ruangan.
2. Buatlah skala penilaian angka dari satu hingga lima di depan
kelas
dengan
menggunakan
papan
tulis
atau
dengan
menempelkan angka pada dinding.
3. Jelaskan bahwa anda akan membacakan sejumlah pernyataan.
Setelah mendengarkan penyataan-pernyataan itu, siswa harus
berdiri di depan angka penilaian yang paling cocok dengan
30 Menit
sikap. Tempelkan angka-angka tersebut pada tempat yang
terpisah di dalam kelas. Jelaskan bahwa arti angka 1 sampai 5 itu
adalah sebagai berikut:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = tidak yakin/tahu
4 = setuju
5 = sangat setuju
4. Sewaktu pernyataan dibacakan, siswa harus bergerak ke bagian
ruang kelas yang paling cocok dengan pengetahuan atau posisi
mereka. Setelah terbentuk sejumlah barisan di depan berbagai
posisi, perintahkan kepada siswa untuk saling menjelaskan
alasan mereka posisi itu.
5. Setelah
mendengarkan
pendapat
siswa
lain
perintahkan
sembarang siswa yang ingin mengubah posisi mereka pada skala
itu untuk melakukannya.
6. Lanjutkan membaca pernyataan atau fakta individual dan
meminta siswa itu bergerak ke angka yang paling cocok dengan
opini atau pengetahuan mereka.
7. Selanjutnya, bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok. Beri
mereka salinan tertulis dari pernyataan-pernyataan itu dan
perintahkan mereka untuk mendiskusikannya.
8. Sekarang perintahkan siswa untuk secara pribadi mencocokkan
kembali pendapat mereka terhadap tiap butir. Perintahkan
mereka untuk menunjuk satu angka pada tiap pernyataan yang
mencerminkan tingkat kesetujuan atau tidaksetujuan mereka.
Variasi :
a. Dalam kelas yang jumlah siswanya lebih besar, perintahkan
siswa untuk terlebih dahulu memilih sebuah jawaban terhadap
penyataan-pernyataan itu dan kemudian bergerak kebagianbagian ruangan yang telah dinomori.
b. Mulailah dengan diskusi kelompok kecil dan kemudian lakukan
penilaian individual (pribadi).
c. Konfirmasi
 Siswa diminta kembali menjelaskan pengertian penyimpangan
sosial,
sifat-sifat
penyimpangan
sosial,
bentuk-bentuk
10 Menit
penyimpangan sosial, penyebab terjadinya penyimpangan sosial,
dan upaya-upaya penyimpangan sosial.
 Guru memberikan tanggapan atau feed back positive (umpan balik
yang positif) dan penguatan terhadap argumentasi siswa agar lebih
tepat pada sasaran pembahasan materi
 Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber yang relevan.
 Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
3
Kegiatan Penutup
 Bersama-sama
dengan
peserta
didik
membuat
rangkuman/kesimpulan pelajaran
 Guru memberikan post test
 Guru mengakhiri pelajaran dan mengumpulkan hasil diskusi
kelompok.
 Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan membaca do’a
dan Alhamdulillah.
30 Menit
Lampiran 15
Materi Bahan Ajar Siklus I
a. Penyakit Sosial
1. Pengertian Penyakit Sosial
Berbagai perilaku individu terkait erat suatu sama lainnya dalam setiap
kelompok atau masyarakatnya. Masyarakat adalah suatu kelompok sosial yang terdiri
atas kumpulan beberapa individu yang hodup bersama dan menjalin interaksi sosial
dalam suatu daerah dalam jangka waktu yang relatif lama. Masyarakt dapat
diibaratkan sebagai tubuh, dimana keadaan masing-masing organ berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan tubuh. Demikian halnya masyarakat, di mana perilaku
individu yang merupakan bagian dari masyarakat menentukan bagaimana keadaan
masyarakat secara keseluruhan. Seperti halnya dengan tubuh yang selalu menghadapi
kemungkinan adanya berbagai jenis penyakit yang berpengaruh terhadap kesehatan,
ditengah masyarakat juga terdapat berbagai jenis penyakit yang dapat merongrong
kondisi keharmonisan dan keteraturan sosial. Hal-hal yang dapat mengakibatkan
situasi lingkungan masyarakat yang tidak sehat disebut sebagai penyakit sosial.
Penyakit sosial merupakan bentuk kebiasaan berperilaku sejumlah warga masyarakat
yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berpengaruh terhadap
kehidupan warga masyarakat.
2. Macam-macam Penyakit Sosial
Penyakit sosial merupakan bentuk kebiasaan masyarakat yang berperilaku
tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial, sehingga menghasilkan perilaku
menyimpang.
 Minum-minuman keras
Minuman keras atau sering disingkat miras adalah minuman yang mengandung
alkohol. Minum-minuman beralkohol dalam jumlah banyak dapat menimbulkan
mabuk bahkan tak sadarkan diri, karena alkohol berpengaruh terhadap kerja dan
fungsi susunan saraf.
 Judi
Judi merupakan kegiatan permainan yang bertujuan memperoleh uang tanpa
bekerja dan hanya mengandalkan faktor spekulasi. Permainan judi selalu
dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi yang bertujuan memperoleh uang secara
cepat tanpa bekerja melalui suatu permainan. Kebiasaan berjudi membuat orang
menjadi malas dan tidak mau bekerja.
 Narkoba
Istilah narkoba merupakan singkatan dari narkoba dan obat-obatan terlarang.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, narkotika
diartikan sebagai zat atau obat yang berasal dar tanaman atau bukan tanaman,
baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
 Penyakit HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang menyerang
sistem kekebalan tubuh akibat infeksi human immunodeficiency virus (HIV).
Tubuh yang terserang AIDS akan rentan terhadap infeksi penyakit, sehingga
mengakibatkan kematian. Saat ini, AIDS telah tersebar luas di seluruh dunia,
termasuk di Indonesia.
 PSK
Pekerja sex komersial (PSK) merupakan salah satu bentuk penyakit sosial yang
tertua di dunia. Kegiatan PSK yang disebut sebagai prositusi telah dikenal sejak
zaman Romawi Kuno. Meskipun upaya pemberantasan terus-menerus ddilakukan,
tetapi praktik prostitusi tetap saja marak di masyarakat, baik yang berlangsung
secara terang-terangan maupun secara terselubung dengan berkedok dan membaur
dalam kegiatan sosial lainnya.
 Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja merupakan bentuk aktivitas sekelompok remaja yang tidak
sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Sesuai dengan sifat remaja
yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan emosi tanpa
mempedulikan lingkungannya.
3. Hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam keluarga
Penyimpangan sosial dalam keluarga dapat terjadi sebagai akibat proses
sosialisasi yang tidak sempurna dalam keluarga. Gagalnya proses sosialisasi tersebut
disebabkana adanya pengaruh-pengaruh buruk dan media sosialisasi lain terhadap
proses sosialisasi dalam keluarga. Salah satu media sosialisasi yang cukup banyak
member pengaruh dalam pembentukan kepribadian seseorang dalam keluarga adalah
teman bermain atau kelompok bermain. Contoh, seseorang menjadi terbiasa merokok
apabila sebagian besar kawan bermainnya perokok. Penyimpangan sosial yang terjadi
dalam keluarga umumnya dilakukan secara individual. Macam-macam penyimpangan
dalam keluarga, antara lain penyalhgunaan narkoba, alkoholisme dan minuman keras
(miras), hubungan seksual di luar nikah, penyimpangan seksual, dan perjudian.
4. Hubungan penyakit sosial dengan penyimpangan sosial dalam masyarakat
Penyimpangan-penyimpangan sosial yang terjadi dalam keluarga sebenarnya
termasuk ke dalam penyimpangan sosial dalam masyarakat. Sebab, keluarga
merupakan bagian dari masyarakat. Hal yang membedakan, penyimpangan sosial
dalam keluarga biasanya dilakukan secara individual, sedangkan penyimpangan
sosial dalam masyarakat dapat dilakukansecara individual maupun kelompok.
Adapun bentuk-bentuk penyimpangan sosial dalam masyarakat, antara lain
perkelahian antar pelajar (tawuran), prositusi, kriminalitas, dan korupsi.
 Perkelahian Antarpelajar (Tawuran)
Perkelahian antarpelajar yang lebih dikenal dengan tawuran merupakan bentuk
perilaku penyimpangan sosial. Tawuran bukanlah perkelahian antar satu pelajar
dengan satu pelajar lainnya. Umumnya, tawuran terjadi karena ulah beberapa
orang pelajar yang kemudian meluas kepada banyak pelajar. Alasannya bisa
berbeda-beda, misalnya karena berebut
perempuan, penguasaan
tempat
nongkrong, buntut pertandingan olahraga, dan tersenggol badan
 Prostitusi dan Pekerja Seks Komersial (PSK)
Prostitusi adalah pekerjaan yang berkaitan dengan penjualan jasa seksual untuk
mendapatkan upah (uang). Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur,
yang kini sering disebut dengan instilah Pekerja Seks Komersial (PSK). Para PSK
biasanya berada dalam satu kelompok yang mendiami suatu kawasan tertentu.
Prostitusi merupakan salah satu bentuk penyimpangan sosial, karena akibatnya
dapat merusak diri perilaku dan citra masyarakat. Kono, prostitusi merupakan
profesi tertua di dunia. Pada sepanjang zaman, prostitusi selalu ada dan
berkembang di hampir semua masyrakat, terutama masyarkat permisif (bersifat
terbuka, serba membolehkan, suka mengizinkan). Meskipun prostitusi dnilai
sebagai pelanggara susila, tetap prostitusi cukup sulit diberantas. Bila pada suatu
kawasan tertentu telah dinyatakan tertutup atau dlakukan razia, di lain waktu dan
tempat prostitusi muncul kembali.
 Kriminalitas
Seorang criminal adalah seseorang yang melakukan perbuatan yang melanggar
hokum berupa tindakan kejahatan. Perbuatan criminal disebut kriminalitas atau
tindakan kriminal. Orang-orang yang dianggap criminal, diantaranya seorang
pencuri, pelaku pembunuhan, dan kawasan perampok. Pencurian, perampokan,
dan pembunuhan merupakan bentuk penyimpangan sosial. Sebab tindakan
kriminal amat merugikan pihak lain, terutama tindak criminal pembunuhan.
Pembunuhan dalam masyarakat dianggap sebagai kejahatan berat dan tidak
berperikemanusiaan. Perbuatan menghilangkan nyawa orang lain amat ditentang
oleh norma agama, hokum, dan sosial.
 Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin, corruption atau corrumpere yang berarti buruk,
busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalikkan. Korupsi merupakan perilaku
penyelewengan dari tugas tertentu yang sengaja dilakukan untuk memperoleh
keuntungan, baik uang maupun harta kekayaan. Korupsi merupakan salah satu
bentuk penyimpangan sosial dalam masyarakat. Korupsi dapat dilakukan sendiri
maupun secara berkelompok. Korupsi menguntungkan pelakunya untuk sesaat.
Akan tetapi, korupsi amat merugikan kehidupan, baik kepada Negara maupun
masyarakat.
Bentuk
korupsi,
antara
lain
penggelapan,
penyogokan,
pemutarbalikan fakta, dan penipuan. Korupsi bahkan dapat ikut memuluskan jalan
bagi terciptanya kegiatan criminal, seperti prostitusi, penyelundupan, dan
penjualan narkotika.
Lampiran 16
Materi Bahan Ajar Siklus II
a. Penyimpangan Sosial
1. Pengertian Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial adalah bentuk perbuatan yang mengabaikan nilai dan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Penyimpangan sosial merupakan
tingkah laku yang melanggar, bertentangan atau menyimpang dari aturan-aturan
hokum maupun harapan-harapan lingkungan sosial yang bersangkutan. Perilaku
penyimpangan sosial terjadi gagalnya individu atau kelompok untuk mengidentifikasi
diri agar perilakunya sesuai dengan tata nilai dan norma yang berlaku. Dengan kata
lain, individu atau kelompok yang tidak menyesuaikan diri atau melanggar nilai atau
norma yang berlaku dapat dianggap sebagai perilaku yang menyimpang.
Beberapa ahli memberikan definisi yang berbeda-beda tentang pengertian
perilaku menyimpang. Menurut Robert MZ Lawang penyimpangan merupakan
tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial
dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang
menyimpang tersebut. Adapun Van der Zanden berpendapat bahwa penyimpangan
merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang
tercela dan diluar batas toleransi.
2. Sifat-sifat Penyimpangan Sosial
Menurut sifatnya penyimpangan sosial dibedakan menjadi dua, yaitu
penyimpangan positif dan penyimpangan negatif.
a. Penyimpangan positif
Penyimpangan positif adalah peyimpangan yang memiliki dampak positif
terhadap kehidupan masyarakat maupun dirinya. Contoh wanita menekuni
pekerjaan sebagi sopir taksi, petugas parker, pemain sepak bola, petinju, dan
atelet angkat besi.
b. Penyimpangan ngatif
Penyimpangan negatif adalah penyimpangan yang cenderung merugikan pelaku
dan masyarakat. Penyimpangan ini dipandang rendah, berakibat buruk, dan
menentang nilai da norma-norma sosial sehingga ditolak masyarakat. Contoh:
korupsi, pembunuhan, perampokan, pencurian dan perampokan.
3. Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut:
a. Penyimpangan primer, yaitu bentuk penyimpangan sosial yang bersifat sementara,
tidak berulang-ulang, dan masyarakat masih menolerir pelaku menyimpang.
Contoh: seseorang yang menunda pembayran pajak, siswa menunda pembayaran
uang sekolah, terlambat masuk kelas, dan mencontek saat ulangan.
b. Penyimpangan sekunder, yaitu perbuatan yang dilakukan secara kahas
memperlihatkan perilaku penyimpangan dan sering kali pelaku melakukan
tindakan yang meresahkan orang lain. Contoh: perjudian, pembunuhan, dan
perampokan.
c. Penyimpangan individu, yaitu penyipangan yang dilakukan oleh seseorang
dengan melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku. Contoh: pencurian yang dilakukan sendiri.
d. Penyimpangan kelompok, yaitu penyimpangan yang dilakukan secara kolektif
dengan cara melakukan kegiatan yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku. Contoh: geng kejahatan atau mafia.
4. Penyebab Terjadinya Penyimpangan Sosial
Terbentuknya perilaku menyimpang dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:
a. Sikap mental yang tidak sehat. Hal ini ditandai dengan sikap pelaku yang merasa
tidak bersalah atau tidak menyesali perbuatannya.
b. Keluarga yang broken home (berantakan) biasanya sering mencari kesenangan di
luar rumah. Misalnya, minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba, dan
kebut-kebutan.
c. Pelampiasan rasa kecewa yang dialihkan pada hal yang negatif. Misalnya menjadi
PSK.
d. Merasa terdesak oleh kebutuhan ekonomi dengan melakukan jalan pintas.
Misalnya, melakukan perampokan dan penjambretan.
e. Dipengaruhi oleh teman dalam lingkungan sepermainan atau lingkungan kerja.
f. Beberapa media massa menyuguhkan informasi yang tidak mengindahkan nilai
dan norma. Misalnya, berita kejahatan seks diikuti penampilan gambar-gambar
porno.
g. Timbulnya keinginan untuk dipuji oleh pihak lain. Ia mencuri perhatian orang lain
dengan berbuat di luar kebiasaan. Misalnya, cara berpakaian dan model rambut
yang meniru kelompok punk.
h. Proses belajar yang menyimpang. Misalnya, pencuri senior mengajari juniornya
dengan berbagai teknik pencurian.
5. Upaya-upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial
Dampak penyimpangan sosial yang terjadi dalam keluarga dan masyarakat
dapat merugikan berbagai pihak, terutama bagi para generasi muda. Adanya
penyalahgunaan narkoba dan pergaulan seks bebas sebagai bentuk penyimpangan
sosial setelah meningkatkan jumlah penderita HIV/AIDS. Masalah-masalah
penyimpangan sosial yang muncul, khususnya kenakalan remaja menunjukkan
kecenderungan meningkat secara kuantitatif. Bila hal ini dibiarkan, dekadensi
(kemerosotan) moral dikalangan remaja makin meluas. Oleh sebab itu, berbagai
upaya penanggulangan secara arif dan bijaksana perlu dijalankan. Berikut ini
beberapa upaya pencegahan penyimpangan sosial secara preventif dan kuratif.
a. Tindakan Preventif
Prefentif bermakna mencegah, supaya tidak terjadi apa-apa. Tindakan
preventif merupakan tindakan yang dilakukan sebelum terjadi pelanggaran, atau
tindakan atisipasi untuk mencegah terjadinya sesuatu hal. Misalnya orang tua,
member pesan kepada anaknya yang hendak berangkat ke sekolah agar tidak
melakukan hal-hal yang merugikan orang lain.
Tindakan preventif dalam mengantisipasi penyimpangan sosial dalam
keluarga dan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai cara berikut:
1)
Mendukung dan melaksanakan program wajib belajar yang dicanangkan
pemerintah.
2)
Penanaman nilai dan norma-norm, terutama norma agama dan norma hokum
melalui keluarga, lembaga keagamaan, pendidikan dan media massa.
3)
Membangun atau menyediakan bermacam sarana dan prasarana yang
menunjang kegiatan para remaja untuk mengalihkan hal-hal yang buruk
(negatif).
4)
Menjalin hubungan personal yang baik antar orang tua dan anak dalam
keluarga, juga antarwarga dalam masyarakat.
5)
Menciptakan suasana yang penuh keterbukaan dan kekeluargaan dan
masyarakat.
6)
Melaksanakan aturan dengan konsisten dalam berbagai lembaga yang ada.
7)
Menyusun undang-undang khusu untuk kesejahteraan dan pelanggaran yang
dilakukan anak dan remaja.
8)
Mendirikan klinik bimbingan psikologis untuk membantu remaja dari
kesulitan.
b. Tindakan Kuratif
Tindakan kuratif merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengatasi
penyimpangan sosial terutama di kalangan remaja. Tindakan kuratif dapat
dilakukan melalui cara-cara tertentu, antara lain sebagai berikut:
1)
Menghilangkan semua penyebab timbulnya kejahatan remaja
2)
Melakukan perubahan lingkungan dengan jalan mencarikan orang tua
angkat/asuh dan memberikan fasilitas yang diperlukan bagi perkembangan
jasmani dan rohani yang sehat bagi anak-anak remaja,
3)
Memindahkan anak-anak nakal ke sekolah yang lebih baik atau ke tengah
lingkungan sosial yang baik.
4)
Memberikan latihan bagi para reamaja untuk hidup teratur, tertib, dan
berdisiplin.
5)
Memanfaatkan waktu senggang di pusat pelatihan, membiasakan diri bekerja,
belajar, dan berekreasi secara sehat dengan disiplin tinggi.
6)
Mengingatkan
organisasi
pemuda
dengan
program-program
latihan
keterampilan untuk dipersiapkan bagi pasaran kerja dan hidup di tengah
masyarakat.
7)
Memperbanyak
lembaga
latihan
kerja
dengan
program
kegiatan
pembangunan.
8)
Mendayagunakan klinik bimbingan untuk meringankan dan memecahkan
pesoalan-persoalannya berkaitan dengan penyimpangan sosial, seperti
gangguan kejiwaan.
Lampiran 17
Daftar Nilai N-Gain Siklus I
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
NAMA
Abetta Muhammad
Afta Faaza
Ahmad Taufik
Andhika Bayu Setiawan
Angga Rukmana
Ayu Amiati
Bella Aprilia Aryanti
Calvin Bettranady
Della Febrianti
Despi Maizona
Dewi Marlina Efendi
Evi Novalia
Faisal Sanjaya
Ferdy Gunawan
Firwan Setiawan
Handi
Indah Ayu Hapsari
Indah Rosalia
Jamilul Afkar
Jefry Muhammad Aji
Jocelin Qorina
Khafif Fhatir Fahresa
Mauliddiana Hasan
Meta Rahendra
M. Fahrul Aridho
Muhammad Rizki
M. Restu Wibowo
Mutiara Hakiki
Nico Ardiansyah
Qori Ainnun Astuti
Rahma Della Aprilia
Raka Adzan Fadillah
Siklus I
Pretest
33
60
20
40
20
26
13
26
13
13
20
26
26
13
20
26
13
13
20
20
26
46
33
26
26
46
20
40
46
13
26
13
Postest
80
80
53
60
40
80
33
46
40
53
80
53
60
33
46
60
53
60
80
60
80
86
60
66
60
86
60
86
60
46
80
53
N-gain
0.701492537
0.5
0.4125
0.333333333
0.25
0.72972973
0.229885057
0.27027027
0.310344828
0.459770115
0.75
0.364864865
0.459459459
0.229885057
0.325
0.459459459
0.459770115
0.540229885
0.75
0.5
0.72972973
0.740740741
0.402985075
0.540540541
0.459459459
0.740740741
0.5
0.766666667
0.259259259
0.379310345
0.72972973
0.459770115
Keterangan
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Tinggi
Sedang
33 Rania Uhfti Nuraeni
34 Regi Ramadhan
35 Revy Julio
36 Reza
37 Rida Sasti
38 Sendy Mustika Sari
39 Tirdza Ayu Glaudia
40 Yuliani Fazria
Jumlah
Rata-rata
Rendah
Sedang
Tinggi
20
20
33
40
13
40
13
20
1021
25.525
80
40
80
60
80
60
33
60
2466
61.65
17.5
52.5
30.00
0.75
0.25
0.701492537
0.333333333
0.770114943
0.333333333
0.229885057
0.5
19.61308632
0.490327158
Tinggi
Rendah
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Rendah
Sedang
Lampiran 18
Daftar Nilai N-Gain Siklus II
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
NAMA
Abetta Muhammad
Afta Faaza
Ahmad Taufik
Andhika Bayu Setiawan
Angga Rukmana
Ayu Amiati
Bella Aprilia Aryanti
Calvin Bettranady
Della Febrianti
Despi Maizona
Dewi Marlina Efendi
Evi Novalia
Faisal Sanjaya
Ferdy Gunawan
Firwan Setiawan
Handi
Indah Ayu Hapsari
Indah Rosalia
Jamilul Afkar
Jefry Muhammad Aji
Jocelin Qorina
Khafif Fhatir Fahresa
Mauliddiana Hasan
Meta Rahendra
M. Fahrul Aridho
Muhammad Rizki
M. Restu Wibowo
Mutiara Hakiki
Nico Ardiansyah
Qori Ainnun Astuti
Rahma Della Aprilia
Raka Adzan Fadillah
Siklus II
Pretest
46
33
40
53
46
20
33
40
60
53
66
46
40
53
33
40
46
53
60
66
40
73
53
33
33
60
46
40
46
33
60
53
Postest
80
80
80
80
93
80
80
86
80
93
80
86
86
80
80
86
86
80
80
80
86
80
86
86
80
80
86
80
80
86
80
80
N-gain
0.62962963
0.701492537
0.666666667
0.574468085
0.87037037
0.75
0.701492537
0.766666667
0.5
0.85106383
0.411764706
0.740740741
0.766666667
0.574468085
0.701492537
0.766666667
0.740740741
0.574468085
0.5
0.411764706
0.766666667
0.259259259
0.70212766
0.791044776
0.701492537
0.5
0.740740741
0.666666667
0.62962963
0.791044776
0.5
0.574468085
Keterangan
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
33 Rania Uhfti Nuraeni
34 Regi Ramadhan
35 Revy Julio
36 Reza
37 Rida Sasti
38 Sendy Mustika Sari
39 Tirdza Ayu Glaudia
40 Yuliani Fazria
Jumlah
Rata-rata
Rendah
Sedang
Tinggi
40
40
46
53
33
46
53
40
1848
46.2
86
80
80
80
93
86
80
80
3311
82.775
2.5
47.5
50
0.766666667
0.666666667
0.62962963
0.574468085
0.895522388
0.740740741
0.574468085
0.666666667
26.33859298
0.658464825
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Lampiran 19
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS I
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment
Nama Sekolah : SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran : IPS
Kelas
: VIII-4
Materi
: Penyimpangan Sosial
Observer
:
Hari, Tanggal
:
Berilah tanda checklist (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda.
No
1
2
3
4
5
Aspek yang
diobservasi
Mengkondisikan
situasi pembelajaran
dan kesiapan siswa
untuk mengikuti
proses pembelajaran
Guru menyampaikan
penjelasan dan
memberikan arahan
mengenai strategi
pembelajaran aktif
Physical Selfassessment
Apresepsi (Guru
mempersiapkan
kesiapan siswa dengan
memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan
pengetahuan
sebelumnya dengan
materi yang akan
dipelajari).
Guru membangkitkan
semangat dan motivasi
siswa
Teknik menjelaskan
Keterangan
Ada Tidak
√
√
Skala nilai siklus 1
5 4 3 2
1
√
√
√
√
%
Kategori
60
Cukup
80
Sangat baik
60
Cukup
√
√
80
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
6
7
8
9
tentang materi
penyimpangan sosial
yang sesuai dengan
standar kompetensi
dan kompetensi dasar
yang ingin dicapai.
Guru menjelaskan
teknik pengisian
pretest dan
memberikan soal
pretest
Siswa menggunakan
strategi physical selfassessment kemudian
siswa memilih angka 1
sampai 5 dengan
pengetahuan siswa
terhadap pernyataan
yang diberikan oleh
guru kemudian
mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka
tersebut setelah siswa
mengungkapkan boleh
mengubah posisi
sesuai dengan
pengetahuan yang
diketahui mengenai
penyimpangan sosial,
kemudian diberikan
salinan tertulis dari
pernyataan-pernyataan
mengenai
penyimpangan sosial
dan mereka
mendiskusikan
pernyataan-pernyataan
dengan cara
berkelompok
Pemusatan perhatian
siswa terhadap proses
pembelajaran
Pemberian
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
√
√
80
Sangat baik
√
√
60
Cukup
√
√
60
Cukup
√
√
60
Cukup
10
11
dan mengungkapkan
pendapat
Mengamati kesulitan
√
dan kemajuan belajar
siswa
Kemampuan
√
memberikan evaluasi
pembelajaran berupa
tes objektif (postest)
yang sesuai dengan
indikator yang ingin
dicapai
Jumlah Persentase
√
80
Sangat baik
√
80
Sangat baik
70,9
Baik
Lampiran 20
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS II
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment
Nama Sekolah : SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran : IPS
Kelas
: VIII-4
Materi
: Penyimpangan Sosial
Observer
:
Hari, Tanggal
:
Berilah tanda checklist (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda.
No
1
2
3
4
5
Aspek yang
diobservasi
Mengkondisikan
situasi pembelajaran
dan kesiapan siswa
untuk mengikuti
proses pembelajaran
Guru menyampaikan
penjelasan dan
memberikan arahan
mengenai strategi
pembelajaran aktif
Physical Selfassessment
Apresepsi (Guru
mempersiapkan
kesiapan siswa dengan
memberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan
pengetahuan
sebelumnya dengan
materi yang akan
dipelajari).
Guru membangkitkan
semangat dan motivasi
siswa
Teknik menjelaskan
Keterangan
Ada Tidak
√
Skala nilai siklus 1
5 4 3 2
1
√
√
√
√
√
%
Kategori
100
Sangat baik
80
Sangat baik
100
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
6
7
8
9
tentang materi
penyimpangan sosial
yang sesuai dengan
standar kompetensi
dan kompetensi dasar
yang ingin dicapai.
Guru menjelaskan
teknik pengisian
pretest dan
memberikan soal
pretest
Siswa menggunakan
strategi physical selfassessment kemudian
siswa memilih angka 1
sampai 5 dengan
pengetahuan siswa
terhadap pernyataan
yang diberikan oleh
guru kemudian
mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka
tersebut setelah siswa
mengungkapkan boleh
mengubah posisi
sesuai dengan
pengetahuan yang
diketahui mengenai
penyimpangan sosial,
kemudian diberikan
salinan tertulis dari
pernyataan-pernyataan
mengenai
penyimpangan sosial
dan mereka
mendiskusikan
pernyataan-pernyataan
dengan cara
berkelompok
Pemusatan perhatian
siswa terhadap proses
pembelajaran
Pemberian
kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
√
√
80
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
100
Sangat baik
80
Sangat baik
√
√
√
√
10
11
dan mengungkapkan
pendapat
Mengamati kesulitan
√
dan kemajuan belajar
siswa
Kemampuan
√
memberikan evaluasi
pembelajaran berupa
tes objektif (postest)
yang sesuai dengan
indikator yang ingin
dicapai
Jumlah Persentase
√
√
80
Sangat baik
100
Sangat baik
87,2
Sangat baik
Lampiran 21
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS 1
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment
Nama Sekolah : SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran : IPS
Kelas
: VIII-4
Materi
: Penyimpangan Sosial
Observer
:
Hari, Tanggal
:
Berilah tanda checklist (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda.
No
1
2
3
4
Aspek yang
diobservasi
Melaksanakan
tes awal (Pretest)
Mendengarkan
penjelasan
materi yang
disampaikan
oleh guru
Memperhatikan
penjelasan guru
tentang tahapan
pembelajaran
dengan
menggunakan
strategi
pembelajaran
aktif Physical
Self-assessment
Semangat dan
antusias
mengikuti
kegiatan belajar
mengajar
Kelompok
1
5
4
3
%
% % % %
√
√
√
√
2
1
Rata
rata
%
Kelompok
2
3
2
1
Rata
Rata
%
5
4
%
80
% % % %
√
80
80
√
80
60
√
80
80
√
80
5
Mendengarkan
pernyataan yang
diberikan oleh
guru
6
Memilih angka 1
sampai 5 dengan
pengetahuan
siswa terhadap
pernyataan yang
diberikan oleh
guru
7
Mengungkapkan
pendapat
mengapa
memilih angka
tersebut
8
Boleh mengubah
posisi sesuai
dengan
pengetahuan
yang diketahui
mengenai
penyimpangan
sosial
9
Diberikan
salinan tertulis
dari pernyataanpernyataan
mengenai
penyimpangan
sosial
10 Mendiskusikan
pernyataanpernyataan
dengan
berkelompok
11 Mengungkapkan
pendapat
mengapa
memilih angka
tersebut
12
Melaksanakan
tes akhir (Posttest)
Jumlah persentase
√
√
80
60
√
60
√
80
√
60
√
80
√
80
√
80
√
80
√
60
√
80
√
60
√
80
71,6
√
√
√
Jumlah persentase
60
60
80
75
Hasil Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Aspek yang
diobservasi
Melaksanakan tes awal
(Pre-test)
Mendengarkan
penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru
Memperhatikan
penjelasan guru tentang
tahapan pembelajaran
dengan menggunakan
strategi pembelajaran
aktif Physical Selfassessment
Semangat dan antusias
mengikuti kegiatan
belajar mengajar
Mendengarkan
pernyataan yang
diberikan oleh guru
Memilih angka 1
sampai 5 dengan
pengetahuan siswa
terhadap pernyataan
yang diberikan oleh
guru
Mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka tersebut
Boleh mengubah posisi
sesuai dengan
pengetahuan yang
diketahui mengenai
penyimpangan sosial
Diberikan salinan
tertulis dari pernyataanpernyataan mengenai
penyimpangan sosial
Mendiskusikan
pernyataan-pernyataan
dengan berkelompok
Keterangan
Ada Tidak
√
Kelompok
1
2
%
%
80
80
Rata-rata
%
Kategori
80
Sangat baik
√
80
80
80
Sangat baik
√
60
80
70
Baik
√
80
80
80
Sangat baik
√
80
60
70
Baik
√
60
80
70
Baik
√
60
80
70
Baik
√
80
60
70
Baik
√
80
80
80
Sangat baik
√
60
80
70
Baik
11
12
Mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka tersebut
Melaksanakan tes
akhir (Post-test)
√
60
60
60
Cukup
√
80
80
80
Sangat baik
73,3
Baik
Lampiran 22
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment
Nama Sekolah : SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran : IPS
Kelas
: VIII-4
Materi
: Penyimpangan Sosial
Observer
:
Hari, Tanggal
:
Berilah tanda checklist (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda.
No
Aspek yang
diobservasi
Kelompok
1
5
1
2
3
4
Melaksanakan
tes awal (Pretest)
Mendengarkan
penjelasan
materi yang
disampaikan
oleh guru
Memperhatikan
penjelasan guru
tentang tahapan
pembelajaran
dengan
menggunakan
strategi
pembelajaran
aktif Physical
Self-assessment
Semangat dan
antusias
mengikuti
kegiatan belajar
mengajar
%
√
4
3
2
1
Rata
rata
%
% % % %
Kelompok
2
5
4
%
% % % %
√
100
√
80
√
80
√
80
√
2
1
80
100
√
√
3
Rata
Rata
%
80
100
5
6
7
8
9
10
11
12
Mendengarkan
√
pernyataan yang
diberikan oleh
guru
Memilih angka 1
√
sampai 5 dengan
pengetahuan
siswa terhadap
pernyataan yang
diberikan oleh
guru
Mengungkapkan √
pendapat
mengapa
memilih angka
tersebut
Boleh mengubah
√
posisi sesuai
dengan
pengetahuan
yang diketahui
mengenai
penyimpangan
sosial
Diberikan
√
salinan tertulis
dari pernyataanpernyataan
mengenai
penyimpangan
sosial
Mendiskusikan
√
pernyataanpernyataan
dengan
berkelompok
Mengungkapkan √
pendapat
mengapa
memilih angka
tersebut
Melaksanakan
√
tes akhir (Posttest)
Jumlah persentase
80
√
80
80
√
80
100
√
80
80
√
80
80
√
100
80
√
100
√
100
100
86,6
√
Jumlah persentase
80
100
88,3
Hasil Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Aspek yang
diobservasi
Melaksanakan tes awal
(Pre-test)
Mendengarkan
penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru
Memperhatikan
penjelasan guru tentang
tahapan pembelajaran
dengan menggunakan
strategi pembelajaran
aktif Physical Selfassessment
Semangat dan antusias
mengikuti kegiatan
belajar mengajar
Mendengarkan
pernyataan yang
diberikan oleh guru
Memilih angka 1
sampai 5 dengan
pengetahuan siswa
terhadap pernyataan
yang diberikan oleh
guru
Mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka tersebut
Boleh mengubah posisi
sesuai dengan
pengetahuan yang
diketahui mengenai
penyimpangan sosial
Diberikan salinan
tertulis dari pernyataanpernyataan mengenai
penyimpangan sosial
Mendiskusikan
pernyataan-pernyataan
dengan berkelompok
Keterangan
Ada Tidak
√
Kelompok
1
2
%
%
100 80
Rata-rata
%
Kategori
90
Sangat baik
√
80
100
90
Sangat baik
√
80
80
80
Sangat baik
√
80
100
90
Sangat baik
√
80
80
80
Sangat baik
√
80
80
80
Sangat baik
√
100
80
90
Sangat baik
√
80
80
80
Sangat baik
√
80
100
90
Sangat baik
√
80
100
90
Sangat baik
11
12
Mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka tersebut
Melaksanakan tes
akhir (Post-test)
√
100
80
90
Sangat baik
√
100
100
100
Sangat baik
87,5
Sangat baik
Lampiran 23
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PEMBELAJARAN SIKLUS 1
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment
Nama Sekolah : SMP PGRI 1Ciputat
Mata Pelajaran : IPS
Kelas
: VIII-4
Materi
: Penyimpangan Sosial
Observer
:
Hari, Tanggal
:
Berilah tanda checklist (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda.
No
1
2
3
4
5
Aspek yang
diobservasi
Guru mengkondisikan
situasi pembelajaran
dan kesiapan siswa
untuk mengikuti proses
pembelajaran
Guru menyampaikan
penjelasan dan
memberikan arahan
mengenai strategi
pembelajaran aktif
physical selfassessment
Guru membangkitkan
semangat dan motivasi
siswa
Guru menjelaskan
tentang materi
penyimpangan sosial
yang sesuai dengan
standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang
ingin dicapai.
Guru menjelaskan
teknik pengisian
pretest dan
Keterangan
Ada Tidak
Skala nilai siklus 1 %
5 4 3 2 1
√
√
√
√
√
√
Kategori
60
Cukup
80
Sangat baik
60
Cukup
√
√
80
Sangat Baik
√
√
80
Sangat baik
memberikan soal
pretest
6
7
8
9
10
Siswa fokus terhadap
setiap penjelasan yang
dijelaskan oleh guru.
Siswa menerapkan
strategi pembelajaran
aktif physical selfassessment pada saat
proses pembelajaran
kemudian siswa
Memilih angka 1
sampai 5 dengan
pengetahuan siswa
terhadap pernyataan
yang diberikan oleh
guru setelah itu siswa
mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka tersebut
kemudian siswa boleh
mengubah posisi sesuai
dengan pengetahuan
yang diketahui
mengenai
penyimpangan sosial
setelah itu diberikan
salinan tertulis dari
pernyataan-pernyataan
mengenai
penyimpangan sosial
dan mendiskusikan
pernyataan-pernyataan
dengan berkelompok
Guru memusatkan
perhatian pada siswa
terhadap proses
pembelajaran.
Guru mengamati
kesulitan dan kemajuan
belajar siswa
Guru memberikan soal
evaluasi pembelajaran
berupa tes objektif
(postest) dan siswa
√
√
√
√
√
√
80
Sangat baik
√
60
Cukup
√
60
Cukup
√
60
Cukup
80
Sangat baik
11
12
mengerjakan soal
evaluasi pembelajaran
berupa tes objektif
(postest)
Guru memberikan
saran dan hadiah
kepada kelompok yang
memberikan pendapat
mengenai pernyataan
yang paling baik
Siswa mendengarkan
√
saran dari guru dan
senang mendapatkan
penghargaan yang
diberikan kepada setiap
kelompok.
Jumlah Persentase
√
√
80
Sangat baik
60
Cukup
70
Baik
Lampiran 24
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PEMBELAJARAN SIKLUS II
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment
Nama Sekolah : SMP PGRI 1Ciputat
Mata Pelajaran : IPS
Kelas
: VIII-4
Materi
: Penyimpangan Sosial
Observer
:
Hari, Tanggal
:
Berilah tanda checklist (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda.
No
1
2
3
4
5
Aspek yang
diobservasi
Guru mengkondisikan
situasi pembelajaran
dan kesiapan siswa
untuk mengikuti proses
pembelajaran
Guru menyampaikan
penjelasan dan
memberikan arahan
mengenai strategi
pembelajaran aktif
physical selfassessment
Guru membangkitkan
semangat dan motivasi
siswa
Guru menjelaskan
tentang materi
penyimpangan sosial
yang sesuai dengan
standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang
ingin dicapai.
Guru menjelaskan
teknik pengisian
pretest dan
Keterangan
Ada Tidak
Skala nilai siklus 1 %
5 4 3 2 1
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Kategori
80
Sangat baik
100
Sangat baik
80
Sangat baik
100
Sangat Baik
80
Sangat baik
memberikan soal
pretest
6
7
8
9
10
Siswa fokus terhadap
setiap penjelasan yang
dijelaskan oleh guru.
Siswa menerapkan
strategi pembelajaran
aktif physical selfassessment pada saat
proses pembelajaran
kemudian siswa
Memilih angka 1
sampai 5 dengan
pengetahuan siswa
terhadap pernyataan
yang diberikan oleh
guru setelah itu siswa
mengungkapkan
pendapat mengapa
memilih angka tersebut
kemudian siswa boleh
mengubah posisi sesuai
dengan pengetahuan
yang diketahui
mengenai
penyimpangan sosial
setelah itu diberikan
salinan tertulis dari
pernyataan-pernyataan
mengenai
penyimpangan sosial
dan mendiskusikan
pernyataan-pernyataan
dengan berkelompok
Guru memusatkan
perhatian pada siswa
terhadap proses
pembelajaran.
Guru mengamati
kesulitan dan kemajuan
belajar siswa
Guru memberikan soal
evaluasi pembelajaran
berupa tes objektif
(postest) dan siswa
√
√
80
Sangat baik
√
√
80
Sangat baik
100
Sangat baik
80
Sangat baik
100
Sangat baik
√
√
√
√
√
11
12
mengerjakan soal
evaluasi pembelajaran
berupa tes objektif
(postest)
Guru memberikan
saran dan hadiah
kepada kelompok yang
memberikan pendapat
mengenai pernyataan
yang paling baik
Siswa mendengarkan
√
saran dari guru dan
senang mendapatkan
penghargaan yang
diberikan kepada setiap
kelompok.
Jumlah Persentase
√
80
Sangat baik
√
80
Sangat baik
86,6
Sangat baik
Lampiran 25
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas
Siklus
Pertemuan
Waktu
Hari/Tanggal
:I
:I
: 2x45 Menit
: Senin, 25 November 2013
AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test) sebanyak 40 siswa (Siswa hadir semua)
2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya hampir seluruh siswa tidak mempelajari
materi yang diajarkan sebelumnya.
3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru hanya siswa yang duduk
dibarisan depan saja yang mendengarkan penjelasan materi dari guru, siswa yang duduk
dibelakang masih mengobrol dengan teman sebangkunya.
4. Siswa masih belum mengajukan pertanyaan tentang materi yang diajarkan.
AKTIVITAS GURU
1. Guru memperkenalkan diri sambil mengenal satu persatu peserta didik, dilanjutkan dengan
memberikan pretest kepada para siswa, kemudian masuk ke materi namun belum dapat
menguasai peserta didik seluruhnya karena masih dalam proses penyesuaian sehingga belum
dapat mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru belum dapat memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran sehingga
kondisi kelas masih belum kondusif.
3. Guru memberikan apersepsi, motivasi, dan konfirmasi kepada siswa tentang materi pelajaran
yang dipelajari.
4. Materi pelajaran yang disampaikan oleh guru tidak semua tersampaikan. Karena waktu yang
telah habis sebelum materi selesai dijelaskan.
5. Guru terus mengulang materi yang diajarkan sampai siswa benar-benar paham akan pelajaran
yang dipelajari.
6. Guru memberikan contoh seputar materi dengan mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
7. Guru menanyakan kepada siswa apa ada penjelasan materi yang masih belum dimengerti.
8. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pendapat seputar materi.
9. Penjelasan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment masih belum maksimal.
10. Guru dan siswa merefleksi dan membahas pendapat mengenai pernyataan-pernyataan yang
diberikan.
PROSES PEMBELAJARAN
1. Pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa dalam proses adaptasi.
2. Strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment belum maksimal dalam pelaksanaannya
dikarenakan masih terdapat siswa yang masih terlihat bingung dalam mengambil keputusan.
3. Siswa masih kebingungan dalam mengemukakan pendapatnya.
Lampiran 26
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas
Siklus
Pertemuan
Waktu
Hari/Tanggal
:I
:2
: 2x45 Menit
: Rabu, 27-November 2013
AKTIVITAS SISWA
1. Jumlah siswa yang hadir 37 orang, 3 orang tidak hadir karena sakit.
2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya yaitu terdapat peningkatan dalam
mengungkapkan kembali materi yang telah diajarkan sebelumnya.
3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru yaitu cukup efektif dalam
pertemuan kedua ini.
4. Aktif mengungkapkan pendapat dan memberikan contoh seputar materi pelajaran.
5. Siswa sudah mulai bisa mengungkapkan pendapatnya mengenai pernyataan-pernyataan yang
diberikan guru walaupun masih ada siswa yang masih bingung untuk mengungkapkan
pendapat.
AKTIVITAS GURU
1. Guru sudah mulai menyesuaikan diri dengan kondisi siswa dan kelas sehingga dapat
mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran.
3. Guru sudah mulai menyampaikan tahapan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment dengan baik.
4. Guru dan siswa merefleksikan dan membahas pendapat-pendapat siswa mengenai pernyataanpernyataan yang diberikan.
5. Guru memberikan contoh seputar materi dengan mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
6. Guru menanyakan kepada siswa apa ada penjelasan materi yang masih belum dimengerti.
PROSES PEMBELAJARAN
1. Pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa dalam proses adaptasi.
2. Strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment pun cukup optimal siswa sudah mulai
terlihat bersemangat dalam memilih angka yang tepat sesuai pendapat yang siswa ketahui.
3. Siswa sudah mulai percaya diri dalam mengemukakan pendapat-pendapatnya.
Lampiran 27
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas
Siklus
Pertemuan
Waktu
Hari/Tanggal
:I
:3
: 2x45 Menit
: Jumat, 29-November 2013
AKTIVITAS SISWA
1. Seluruh siswa hadir 40 siswa.
2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya yaitu terdapat peningkatan dalam
mengungkapkan kembali materi yang telah diajarkan sebelumnya yaitu hampir seluruh siswa
yang hadir dapat menjelaskan materi pelajaran yang diajarkan tentang penyakit sosial.
3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru yaitu cukup efektif dalam
pertemuan ketiga ini.
4. Aktif mengungkapkan pendapat dan memberikan contoh seputar materi pelajaran.
5. Siswa sudah tidak ragu-ragu dalam mengungkapkan pendapatnya mengenai pernyataanpernyataan yang diberikan guru walaupun masih ada siswa yang masih bingung untuk
mengungkapkan pendapat.
6. Melaksanakan tes akhir (Post-Test) siklus I.
AKTIVITAS GURU
1. Guru sudah mulai menyesuaikan diri dengan kondisi siswa dan kelas sehingga dapat
mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran.
2. Guru dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran.
3. Guru sudah mulai menyampaikan tahapan strategi pembelajaran aktif Physical Selfassessment dengan baik.
4. Guru dan siswa merefleksikan dan membahas pendapat-pendapat siswa mengenai pernyataanpernyataan yang diberikan.
5. Guru memberikan contoh seputar materi dengan mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
6. Guru menanyakan kepada siswa apa ada penjelasan materi yang masih belum dimengerti.
7. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti post-test siklus I.
PROSES PEMBELAJARAN
1. Pelaksanaan proses pembelajaran sudah kondusif karena guru dan siswa telah beradaptasi
dengan baik.
2. Strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment pun cukup optimal siswa sudah mulai
terlihat bersemangat dalam memilih angka yang tepat sesuai pendapat yang siswa ketahui.
Siswa pun sudah mulai berani untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai pernyataanpernyataan yang diberikan guru.
3. Siswa sudah mulai percaya diri dalam mengemukakan pendapat-pendapatnya.
4. Siswa mengerjakan post-test siklus I dengan tertib.
Lampiran 28
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas
Siklus
Pertemuan
Waktu
Hari/Tanggal
: II
:4
: 2x45 Menit
: Senin, 02-Desember 2013
AKTIVITAS SISWA
1. Seluruh siswa hadir 40 siswa.
2. Mengerjakan pre-test siklus II.
3. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya yaitu terdapat peningkatan dalam
mengungkapkan kembali materi yang telah diajarkan sebelumnya yaitu hampir seluruh siswa
yang hadir dapat menjelaskan materi pelajaran yang diajarkan.
4. Banyak siswa yang mendengarkan penjelasan guru dengan seksama, walaupun siswa yang
duduk di paling belakang masih ada yang mengobrol dengan teman sebangkunya.
5. Terdapat beberapa siswa yang aktif dalam mengungkapkan pendapat seputar materi pelajaran
dan memberikan contoh seputar materi pelajaran.
6. Siswa sudah tidak ragu-ragu dalam mengungkapkan pendapatnya mengenai pernyataanpernyataan yang diberikan guru.
AKTIVITAS GURU
1. Guru sudah mulai menguasai karakteristik siswa sehingga pembelajaran berlangsung lebih
enjoy dan sesekali guru memancing siswa untuk bertanya.
2. Guru dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran.
3. Guru menerapkan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment sesuai dengan refleksi
pada siklus I.
4. Guru dan siswa merefleksikan dan membahas pendapat-pendapat siswa mengenai pernyataanpernyataan.
5. Guru memberikan contoh seputar materi dengan mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
6. Guru menanyakan kepada siswa apa ada penjelasan materi yang masih belum di mengerti.
PROSES PEMBELAJARAN
1. Pelaksanaan proses pembelajaran sudah kondusif karena guru dan siswa telah beradaptasi
dengan baik.
2. Strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment berjalan dengan lancar. Pada pertemuan
ini siswa sudah saling mengemukakan pendapatnya dengan teman sekelompoknya.
3. Siswa sudah mulai percaya diri dalam mengemukakan pendapat-pendapatnya.
Lampiran 29
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas
Siklus
Pertemuan
Waktu
Hari/Tanggal
: II
:5
: 2x45 Menit
: Rabu, 04-Desember 2013
AKTIVITAS SISWA
1. Jumlah siswa yang hadir 38 orang, 2 orang tidak hadir karena sakit.
2. Hampir seluruh siswa yang hadir mempelajari materi yang sebelumnya.
3. Banyak siswa yang mendengarkan penjelasan guru dengan seksama, walaupun kadangkadang guru masih kecolongan dengan adanya siswa yang mengobrol atau bercanda.
4. Terdapat beberapa siswa yang aktif dalam mengungkapkan pendapat seputar materi pelajaran
dan memberikan contoh seputar materi pelajaran.
5. Siswa ada yang bertanya tentang materi yang belum mereka pahami.
6. Siswa sudah percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya mengenai pernyataanpernyataan yang diberikan guru.
AKTIVITAS GURU
1. Guru sudah mulai menguasai karakteristik siswa sehingga pembelajaran berlangsung lebih
enjoy dan sesekali guru memancing siswa untuk bertanya.
2. Guru dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran.
3. Guru menerapkan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment sesuai dengan refleksi
pada siklus I.
4. Guru dan siswa merefleksikan dan membahas pendapat-pendapat siswa mengenai pernyataanpernyataan.
5. Guru memberikan contoh seputar materi dengan mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
6. Guru menanyakan kepada siswa apa ada penjelasan materi yang masih belum di mengerti.
PROSES PEMBELAJARAN
1. Pelaksanaan proses pembelajaran sudah kondusif karena guru dan siswa telah beradaptasi
dengan baik.
2. Strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment berjalan dengan lancar. Pada pertemuan
ini siswa sudah saling mengemukakan pendapatnya dengan teman sekelompoknya.
3. Siswa sudah mulai percaya diri dalam mengemukakan pendapat-pendapatnya mengenai
pernyataan-pernyataan yang diberikan.
Lampiran 30
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas
Siklus
Pertemuan
Waktu
Hari/Tanggal
: II
:6
: 2x45 Menit
: Jumat, 06-Desember 2013
AKTIVITAS SISWA
1. Jumlah siswa yang hadir 40 orang.
2. Hampir seluruh siswa yang hadir mempelajari materi yang sebelumnya.
3. Banyak siswa yang mendengarkan penjelasan guru dengan seksama.
4. Siswa sudah aktif dalam mengungkapkan pendapat seputar materi pelajaran dan memberikan
contoh seputar materi pelajaran.
5. Siswa bertanya tentang materi yang belum mereka pahami.
6. Siswa sudah percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya mengenai pernyataanpernyataan yang diberikan guru.
7. Melaksanakan tes akhir (Post-Test) siklus II.
AKTIVITAS GURU
1. Guru sudah mulai menguasai karakteristik siswa sehingga pembelajaran berlangsung lebih
enjoy dan sesekali guru memancing siswa untuk bertanya.
2. Guru dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran.
3. Guru menerapkan strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment sesuai dengan refleksi
pada siklus I.
4. Guru dan siswa merefleksikan dan membahas pendapat-pendapat siswa mengenai pernyataanpernyataan.
5. Guru memberikan contoh seputar materi dengan mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
6. Guru menanyakan kepada siswa apa ada penjelasan materi yang masih belum di mengerti.
7. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti post-test siklus II.
PROSES PEMBELAJARAN
1. Pelaksanaan proses pembelajaran sudah kondusif karena guru dan siswa telah beradaptasi
dengan baik.
2. Strategi pembelajaran aktif Physical Self-assessment berjalan dengan lancar. Siswa sudah
terbiasa melakukan aktifitas ini.
3. Siswa sudah percaya diri dalam mengemukakan pendapat-pendapatnya mengenai pernyataanpernyataan yang diberikan.
4. Siswa mengerjakan post-test siklus II dengan tertib.
Lampiran 31
Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelitian Tindakan Kelas
Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment
Nama Sekolah
: SMP PGRI 1 Ciputat
Nama Guru
: Subarkah, S.Pd
Hari, Tanggal
: Senin, 9-Desember-2014
No.
1
Aspek yang ditanyakan
Jawaban
Strategi pembelajaran apa yang sering Ceramah, persentasi, dan penugasa
Bapak gunakan selama ini?
2
Bagaimana
persiapan
menggunakan
pembelajaran
pembelajaran
aktif
Physical
untuk Persiapan
cukup
lama
karena
strategi membutuhkan waktu untuk membuat
Self- pernyataan-peryataan yang akan diberikan
assessment ini, apakah Bapak merasa oleh siswa
memberatkan atau tidak?
3
Apakah
langkah-langkah
pembelajaran
assessment
aktif
ini
Physical
dapat
Self- membutuhkan waktu yang cukup lama
dilaksanakan karena belum semua siswa dengan cepat
seluruhnya atau tidak?
4
strategi Seluruhnya dapat dilaksanakan walaupun
memberikan pendapatnya
Menurut pengamatan Bapak bagaimana Sangat baik respon siswa karena mereka
respon siswa terhadap penggunaan lebih aktif dalam proses pembelajaran
strategi pembelajaran aktif Physical dengan memberikan pendapat-pendapat
Self-assessmentini
dengan
model
dibandingkan mereka sesuai dengan pengetahuan yang
pembelajaran
yang siswa miliki masing-masing
Bapak biasa gunakan?
5
Apakah strategi pembelajaran aktif Dapat meningkatkan hasil belajar karena
Physical
Self-assessment
dapat terbukti
nilai
rata-rata
sangat
meningkatkan hasil belajar siswa pada meningkatkan dari siklus I ke siklus II
mata
pelajaran
IPS
pada
Penyimpangan Sosial?
konsep dibandingkan sebelumnya karena siswa
lebih aktif dan terbiasa mengemukakan
pendapat sesuai dengan pengetahuan yang
siswa miliki masing-masing
6
Apakah Bapak ada keinginan untuk Saya akan mencoba strategi tersebut pada
membuat
dan
pembelajaran
menerapkan
serupa
untuk
pembelajaran lainnya?
model materi-materi
selanjutnya
semoga
topik keberhasilan kali ini terulang dan semakin
meningkatnya hasil belajar dan keaktifan
sisiwa di kelas
7
Bagaimana pendapat Bapak mengenai Saya sangat senang dengan strategi ini
strategi pembelajaran aktif Physical karena dapat meningkatkan dan hasil
Self-assessment ini?
8
Jika
ada
kekurangannya,
belajar dan keaktifan siswa di kelas.
kelemahan
bagaimana
Bapak untuk mengatasinya?
atau Saran saya dalam melaksanakan strategi
saran pembelajaran
aktif
Physical
Self-
assessment lebih banyak lagi pernyataanpernyataan yang diberikan karena akan
mengasah kemampuan siswa
9
Apakah kesulitan-kesulitan bagi Bapak Saya mengalokasikan waktu agar lebih
dalam
menerangkan
pembelajaran
aktif
Physical
assessment?
10
strategi efektif
dalam
Self- pembelajaran
pelaksaaan
aktif
Self-
assessment.
Menurut Bapak apa yang membedakan Yang membedakannya
strategi pembelajaran aktif Physical siswa
Self-assessment
Physical
strategi
dengan
pembelajaran yang lain?
dalam
kelas
adalah semua
berkewajiban
metode mengemukakan pendapatnya mengenai
pernyataan-pernyataan
diberikan oleh guru
yang
telah
Lampiran 32
Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Penelitian Tindakan Kelas
Strategi Pembelajaran Aktif Physical Self-assessment
Nama Sekolah
: SMP PGRI 1 Ciputat
Hari, Tanggal
: Senin, 9-Desember-2014
No.
1
Aspek yang ditanyakan
Bagaimana
menurut
Jawaban
pendapatmu Lebih menyenangkan, bervariasi karena
tentang pembelajaran yang telah kalian metodenya ga Cuma ceramah aja bu yang
ikuti?
2
bikin ngantuk
Apakah kamu menyukai pembelajaran Suka,
IPS
menggunakan
pembelajaran
aktif
karena
strategi pembelajaran
Physical
assessment?
aktif
dengan
Physical
strategi
Self-
Self- assessment dapat memberikan pendapat
kita sendiri sesuai dengan pengetahuan
yang kita miliki bu
3
Strategi manakah yang kamu sukai, Ya strategi pembelajaran aktif Physical
pembelajaran
seperti
biasa
pembelajaran
menggunakan
pembelajaran
aktif
atau Self-assessmentlah bu, karena dengan
strategi menggunakan strategi ini kita dapat
Physical
Self- mengemukakan pendapat kita sendiri bu.
yang
kamu Yang kami sukai ya kalau pernyataan
assessment?
4
Pada
bagian
sukai/tidak
pembelajaran
mana
sukai
aktif
dari
Physical
assessment?
strategi yang
bisa
kita
pamahami
sesuai
Self- pengetahuan kita bu. Kalau yang kami
tidak sukai kalau pernyataan-pernyataan
yang ibu berikan kami tidak paham bu
5
Apakah kamu menjadi lebih sulit Jelas tidak bu, karena dengan strategi
memahami
pelajaran
menggunakan strategi ini?
dengan pembelajaran
aktif
Physical
Self-
assessment mengolah kemampuan kita
dalam mengemukakan pendapat
6
Apakah dengan strategi pembelajaran Ya dong….karena kita kan jadi ada
aktif
Physical
Self-assessment interaksi dengan siswa lainnya. Terus
membuat kamu lebih aktif dalam ditambah mengemukakan pendapat sesuai
proses pembelajaran?
7
dengan penyataan yang ibu berikan
Apakah hasil belajar kalian meningkat Alhamdulillah ya bu meningkat, dari hasil
dengan
menggunakan
pembelajaran
aktif
Physical
strategi yang ibu tunjukan waktu di kelas cukup
Self- lebih baik dari yang sebelumnya
assessment?
8
Apakah strategi ini memotivasi kamu Cukup memotivasi, setidaknya karena kita
lebih mempelajari IPS?
tahu
diakhir
menggunakan
penjelasan
strategi
ini
ibu
kita
akan
jadi
persiapan buat memperhatiakn penjelasan
pelajaran yang ibu sampaikan
9
Menurut kamu, apa kekurangan dan Kurangnya apa ya? Bingung bu…. Ya
kelebihan dari pembelajaran dengan paling kurangnya karena waktu aja bu
strategi pembelajaran aktif Physical yang kurang dan meja dan kursi yang
Self-assessment?
membuat ruang gerak kami jadi sempit
bu.
Sedangkan
membuat
kita
kelebihannya,
mengingat
bisa
kembali
pelajaran, jadi ada peningkatan untuk
hasil belajar
10
Apa kamu memiliki saran terhadap Ga ada deh bu …… abis bingung bum au
pembelajaran
IPS
menggunakan kasih saran apa….
strategi pembelajaran aktif Physical
Self-assessment agar menjadi lebih
baik? Bagaimana saran kamu?
Lampiran 33
LEMBAR KUESIONER
A. Petunjuk Pengisian
1. Isilah identitas anda di tempat yang telah disediakan.
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan sejujur-jujurnya.
3. Beri tanda ( ) pada jawaban yang dianggap paling tepat dan sesuai dengan keadaan
kalian, dengan kategori : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Tidak
Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) yang sesuai dengan pengamatan serta
pengalaman anda pada saat menjalani proses belajar IPS di kelas.
4. Atas bantuan dan perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
B. Identitas Responden
Nama
:
Jenis Kelamin
: L/P (coret yang tidak perlu)
Kelas
:
NO.
Sikap Siswa
1.
IPS adalah salah satu mata pelajaran yang
penting untuk dipelajari di SMP PGRI 1
Ciputat.
IPS
merupakan
pelajaran
yang
menyenangkan.
Guru IPS sebaiknya memberikan variasi
strategi pembelajaran.
Hasil belajar siswa akan lebih baik bila
guru menggunakan strategi pembelajaran
yang bervariasi.
Pembelajaran IPS dengan menggunakan
strategi
Physical
Self-assessment
menjadikan belajar lebih menarik.
Dengan cepat menentukan pilihan dan
memberikan jawaban mengenai pernyataan
yang guru sampaikan.
Strategi pembelajaran Physical Selfassessment dapat membuat siswa lebih
aktif di dalam kelas.
Dalam
pembelajaran
Penyimpangan
Sosial, menurut saya tidak perlu adanya
strategi Physical Self-assessment cukup
dengan metode ceramah saja.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
SS
S
RR
TS
STS
9.
10.
11.
12.
13.
Suasana belajar di kelas menjadi kondusif
dan menyenangkan dengan penerapan
strategi Physical Self-assessment.
Respon saya di kelas sangat rendah karena
situasi belajar yang sangat riuh.
Strategi pembelajaran Physical Selfassessment
dapat
menguatkan dan
mengingat kembali pelajaran.
Aktifitas belajar lebih meningkat dengan
adanya strategi pembelajaran Physical
Self-assessment.
Penerapan strategi pembelajaran Physical
Self-assessment hanya membuang-buang
waktu.
Lampiran 34
Kisi-kisi Instrumen Respon Siswa Terhadap Strategi Pembelajaran Aktif
Physical Self-assessment yang Diterapkan Oleh Guru Dalam Pembelajaran
Indikator
Daya tarik topik bahasan
Kompetensi guru
No.
1
Kisi pernyataan
Kepentingan siswa terhadap mata pelajaran
2
Ketertarikan pelajaran IPS
3
Kreativitas guru dalam pembelajaran
4
Peningkatan
hasil
belajar
siswa
dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif Physical
Self-assessment
Daya tarik strategi
5
pembelajaran aktif Physical
Self-assessmen
Ketertarikan siswa dengan strategi pembelajaran
aktif Physical Self-assessmen
8
Ketertarikan strategi pembelajaran
9
Ketertarikan strategi terhadap suasana belajar
11
Keterampilan strategi belajar
13
Ketertarikan strategi pembelajaran aktif Physical
Self-assessmen
Keterampilan strategi
6
Antusiasme belajar siswa
pembelajaran aktif Physical
7
Keaktifan siswa dalam kelas
Self-assessmen
10
Respon belajar siswa
12
Aktifitas belajar siswa
Lampiran 35
DAFTAR NILAI
MATA PELAJARAN
:IPS
KELAS
:VIII-4
KKM
: 75
No.
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Abetta Muhammad
Afta Faaza
Ahmad Taufik
Andhika Bayu Setiawan
Angga Rukmana
Ayu Amiati
Bella Aprilia Aryanti
Calvin Bettranady
Della Febrianti
Despi Maizona
Dewi Marlina Efendi
Evi Novalia
Faisal Sanjaya
Ferdy Gunawan
Firwan Setiawan
Handi
Indah Ayu Hapsari
Indah Rosalia
Jamilul Afkar
Jefry Muhammad Aji
Jocelin Qorina
Khafif Fhatir Fahresa
Mauliddiana Hasan
Meta Rahendra
M. Fahrul Aridho
Muhammad Rizki
M. Restu Wibowo
Mutiara Hakiki
Nico Ardiansyah
Qori Ainnun Astuti
Rahma Della Aprilia
Raka Adzan Fadillah
Rania Uhfti Nuraeni
Regi Ramadhan
Revy Julio
Reza
Rida Sasti
Sendy Mustika Sari
Tirdza Ayu Glaudia
Yuliani Fazria
L/P
L
L
L
L
L
P
P
L
P
P
P
P
L
L
L
L
P
P
L
L
P
L
P
P
L
L
L
P
L
P
P
L
P
L
L
L
P
P
P
P
H-1
70
75
60
60
80
70
65
75
65
55
65
45
30
45
80
45
50
55
70
50
80
65
60
70
80
55
45
75
85
70
55
50
60
45
70
80
50
70
60
75
Ulangan Harian
H-2
H-3
75
60
70
50
50
70
65
65
70
70
45
60
60
65
75
60
65
60
60
70
55
70
55
60
45
60
65
75
85
60
60
65
50
60
50
70
50
60
60
75
75
70
50
60
75
55
75
60
75
65
45
50
60
65
75
60
65
70
75
75
55
70
65
45
65
45
45
70
55
65
75
65
55
65
75
80
65
75
60
55
H-4
70
80
75
70
80
65
65
80
60
65
80
75
60
70
80
70
70
65
65
70
70
60
50
65
80
60
70
75
75
80
65
60
70
70
70
65
65
75
65
70
Lampiran 36
DOKUMENTASI PROSES BELAJAR MENGAJAR
Tentang Penulis
Nama lengkap Wulan Rosyana Indah biasa
dipanggil Wulan lahir di Jakarta tepatnya 02 Desember
1991 tepatnya 22 tahun lalu, anak dari ayah H.
Bambang Sriyono dan ibu Rusmini, anak pertama dari
2 bersaudara, adik ku tersayang Fara Diba Rosyana Lita
beserta
saudara-saudara
dan
teman-teman
adalah
sumber motivasi terbesar bagi penulis, mereka semua
adalah orang-orang yang berjasa selama ini banyak
memberikan
dorongan
baik
materil
maupun
nonmaterial.
Penulis mengeyam pendidikan diantaranya, di
SD Negeri 02 Ciputat tahun 1997-2003, SMP Islam Al-Ghozali tahun 2003-2006, SMA
Islam Al-Ghozali tahun 2006-2009, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
(2009-2014) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Ekonomi.
Skripsi
yang
penulis
buat
berjudul
“PENERAPAN
STRATEGI
PEMBELAJARAN AKTIF PHYSICAL SELF-ASSESSMENT TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas di
Kelas VIII-4 SMP PGRI Ciputat)”. Skripsi ini dibuat melalui berbagai arahan dan
bimbingan dari Pembimbing I Bapak Drs. Banadjid dan Pembimbing II Ibu Tri Harjawati,
M.Si. atas doa, dukungan orang tua penulis, keluarga besar dan teman-teman penulis. Skripsi
ini penulis dedikasikan untuk orang tua tercinta.
Download