Pengawasan Produk Permen Peningkat Gairah/Libido Jinten Hitam

advertisement
B A DA N P OM R I
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Topik
sajian utama
Gerakan
Nasional
Waspada Obat
dan Makanan
Ilegal
GN-WOMI
Siaran Pers
Pengawasan Produk Permen
Peningkat Gairah/Libido
Artikel
Jinten Hitam Sebagai
Imunostimulan
Seri Swamedikasi 1
Obat Diare
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Tim
Redaksi
Penasehat Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Pengarah
Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan
Makanan
Penanggung jawab
Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan
Redaktur
Kepala Bidang Informasi Obat
Editor
Irhamahayati, Apt., MTI; Dra. Murti Hadiyani;
Indah Widyaningrum, S.Si, Apt; Arlinda
Wibiayu, S.Si, Apt
Kontributor
DR. Tepy Usia, M.Phil; Sofhiani Dewi, STP,
Msi; Dina Puspita Mayasari, S.Farm, Apt;
Dra. Tri Asti I., Apt, M.Pharm; Kustantri
Wahyuni, S.Si, Apt; Dra. Sutanti Siti Namtini,
Ph.D; Octavita Dwi Yuliani, S.Ikom; Dra.
Rini Tria Suprantini, M.Sc; Yustina Muliani,
S.Si, Apt; Linda Octaviani, S.Si, Apt; Judhi
Saraswati, SP., MKM; Indah Widyaningrum,
S.Si, Apt; Dra. Sri Murhamdini, Apt; Arlinda
Wibiayu, S.Si, Apt; drg. Indah Ratnasari; Dwi
Resmiyarti, S.Farm, Apt; Fitri Fatima, S.Si,
Apt;
Sekretariat
Judhi Saraswati, SP, MKM; Arlinda Wibiayu,
S.Si, Apt; Dwi Resmiyarti, S.Farm, Apt; Riani
Fajar Sari, A.Md; Tanti Kuspriyanto, S.Si,
M.Si; Netty Sirait; Surtiningsih; Syatiani Arum
Syarie, S.Farm, Apt; Sofhiani Dewi, STP, M.Si;
Dina Puspita Mayasari, S.Farm, Apt.
Foto
Ridwan Sudiro, S.IP; Topan Husni Thamrin
A.Md.
Desain Grafis
Rahmat Kurniawan
Redaksi menerima sumbangan
artikel yang berisi informasi terkait
dengan obat, makanan, kosmetika,
obat tradisional, komplemen
makanan, zat adiktif dan bahan
berbahaya. Kirimkan tulisan melalui
alamat redaksi dengan melampirkan
identitas diri penulis.
2
Editorial
Pembaca yang terhormat,
InfoPOM kembali hadir pada tahun 2013 dengan membawa semangat baru.
Sejalan dengan kemajuan teknologi yang menyebabkan menipisnya barrier
perdagangan antar negara, produk Obat dan Makanan juga semakin mudah
masuk ke Indonesia. Konsekuensi dari hal tersebut adalah meningkatnya risiko
beredarnya Obat dan Makanan Ilegal dipasaran. Oleh karena itu tahun ini
Badan POM mencanangkan Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan
Ilegal atau yang disingkat GN WOMI. Dengan adanya GN WOMI diharapkan
masyarakat sebagai konsumen diajak untuk dapat memilih Obat dan Makanan
yang terjamin mutu dan keamanannya.
Sebagai bagian dari hasil pengawasan, Badan POM kembali mengeluarkan
Siaran Pers tentang Produk Permen Peningkat Gairah/ Libido. Hal tersebut
dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat dan menerapkan tindakan
kehati-hatian terhadap kemungkinan peredaran produk pangan ilegal berupa
pangan tanpa izin edar dan atau tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu
dan gizi.
Pembaca, disisi lain kita patut bersyukur karena disamping obat modern
kita mempunyai alternatif obat tradisional yang tidak kalah bermanfaatnya.
Kita juga bersyukur karena Indonesia yang subur, kaya akan tanaman obatobatan. Salah satunya adalah jinten hitam atau Nigella sativa L. yang dapat
digunakan untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Informasi lebih lengkapnya
tentang jinten hitam dapat pembaca simak pada artikel Jinten Hitam sebagai
Imunostimulan.
Salah satu upaya KIE kepada masyarakat, maka InfoPOM tahun ini akan tetap
menghadirkan Seri Artikel Swamedikasi. Kali ini kita dapat menyimak tentang
Obat Diare. Diare masih menjadi penyakit yang sering muncul di Indonesia,
utamanya pada kondisi banjir dimana pasokan air bersih terbatas pada kondisi
tersebut. Untuk itu penanganan yang tepat pada diare perlu diketahui.
Demikian, semoga infoPOM edisi ini dapat memberikan manfaat.
Selamat membaca.
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Sajian Utama
Gerakan Nasional Waspada
Obat dan Makanan Ilegal GN-WOMI
terhadap peredaran obat dan makanan ilegal termasuk palsu.
Dalam tindakan pemutusan mata rantai supply yang dilakukan
Badan POM bersama instansi terkait dalam bentuk penindakan
(law enforcement) terhadap para pelaku tindak kejahatan.
Koordinasi secara nasional dan internasional juga telah banyak
dirintis maupun dilakukan oleh beberapa negara dan bahkan
kini juga telah menjadi fokus perhatian badan kesehatan
dunia WHO, namun hingga kini masih saja ditemukan obat
dan makanan ilegal termasuk palsu pada berbagai operasi
dilapangan.
Peredaran Obat dan Makanan ilegal akhir-akhir ini
cenderung semakin marak dan menghawatirkan. Berbagai
jenis obat, obat tradisional (herbal medicine) dan suplemen
makanan yang tanpa ijin edar (TIE) dan tidak memenuhi
syarat (TMS) yang ditawarkan mulai dari kios, gerobak di
pinggir jalan, fasilitas olah raga (fitness), bahkan akhirakhir ini transaksi on-line melalui fasilitas internet dan
media jejaring sosial semakin diminati untuk menjaring
pelanggan. Jika sebelumnya obat, obat tradisional dan
suplemen makanan ilegal/palsu banyak ditemukan, saat
ini di peredaran telah ditemukan pangan illegal berupa
kopi yang mengandung sildenafil dan/atau tadalafil
(obat disfungsi ereksi). Peredaran kosmetika ilegal juga
semakin meningkat baik kosmetika impor maupun lokal,
terutama untuk sediaan perawatan kulit (krim pemutih
dan pelembab) dan sediaan rias muka. Produk tersebut
sebagian dijual dengan harga yang murah sehingga
terjangkau untuk masyarakat tingkat menengah ke bawah.
Masalah obat ilegal termasuk obat palsu merupakan
problem dunia yang hingga kini masih menjadi masalah
besar internasional di bidang farmasi. Kejahatan
pemalsuan obat tidak hanya berdampak di suatu negara
tertentu, melainkan dengan cepat menyebar ke wilayah
di sekitarnya dan bahkan bisa ke sebagian besar negara
di dunia termasuk Indonesia. Hal ini didukung dengan
adanya kemajuan teknologi yang memanfaatkan internet
sebagai salah satu media pemasaran obat palsu. Fakta ini
tidak dapat dipungkiri selama tingkat kebutuhan terhadap
perolehan obat yang “memadai” masih terjadi sesuai
hukum keterkaitan antara supply dan demand.
Upaya untuk memutus mata rantai supply dilakukan Badan
POM dengan cara melakukan operasi pemberantasan
Realitas ini mengharuskan Badan POM perlu meningkatkan
upaya dari sisi demand sehingga terjadi keseimbangan dengan
upaya sisi supply yang telah dilakukan dalam memberantas
obat dan makanan ilegal termasuk palsu. Pemutusan rantai
melalui demand reduction memerlukan upaya yang melibatkan
semua pemangku kepentingan untuk melakukan kegiatan
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat
tentang bahaya penggunaan Obat dan Makanan Ilegal bagi
kesehatan. Melalui peningkatan pengetahuan masyarakat
di bidang obat dan makanan yang mencakup manfaat dan
“Jangan pernah
menyerah untuk
mengajak dan
memberdayakan
masyarakat.
Jadilah motor
penggerak yang
terus memberikan
motivasi kepada
masyarakat agar
mereka peduli..”
3
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
risikonya, serta kepedulian masyarakat untuk selalu membaca
label guna mengenali dan mengidentifikasi produk yang
terdaftar serta diharapkan masyarakat mampu melindungi
dirinya dari penggunaan obat dan makanan ilegal.
Berkenaan dengan kondisi tersebut perlu dilakukan upaya yang
berskala nasional yang melibatkan semua stakeholder dalam
memberantas, menyadarkan dan memberdayakan masyarakat
terhadap bahaya Obat dan Makanan Ilegal. Salah satu upaya
dalam penangkalan dan pencegahan obat dan makanan
ilegal adalah program “Gerakan Nasional Waspada Obat
dan Makanan Ilegal (GN WOMI)”. Pencanganan gerakan ini
dilakukan oleh Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH
di Badan POM pada tanggal 8 Februari 2013 yang sekaligus
merupakan rangkaian peringatan ulang tahun Badan POM
yang ke 12.
Dalam sambutan pencanangan GN WOMI, Menteri
Kesehatan menyampaikan bahwa jangan pernah menyerah
untuk mengajak dan memberdayakan masyarakat. Jadilah
motor penggerak yang terus memberikan motivasi kepada
masyarakat agar mereka peduli dan waspada terhadap Obat
dan Makanan ilegal disekitar kita. Gerakan ini terlalu penting
untuk berhenti di tengah jalan. Karena itu, komitmen semua
pihak sangat dibutuhkan agar Gerakan Nasional Waspada Obat
dan Makanan Ilegal ini dapat terus berjalan.
GN WOMI merupakan salah satu upaya untuk memutus mata
rantai demand dengan memberdayakan masyarakat sebagai
pengguna Obat dan Makanan agar lebih waspada terhadap
peredaran Obat dan Makanan ilegal. GN WOMI ini merupakan
satu inisiatif kegiatan dari Satgas Pemberantasan Obat dan
Makanan Ilegal, yang melibatkan seluruh pihak baik instansi
pemerintahan, masyarakat umum dan stakeholder (pabrik
farmasi, distributor, dan sebagainya) untuk berperan aktif
dalam meningkatkan kesadaran untuk memerangi Obat dan
Makanan ilegal.
4
Pencanangan gerakan ini diikuti dengan penandatanganan
komitmen bersama anti obat, obat tradisional, kosmetik,
suplemen makanan dan pangan ilegal oleh instansi
pemerintah, pelaku usaha dan wakil masyarakat. Instansi
pemerintah diwakili oleh Badan POM, Kementerian
Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta Bareskrim Kepolisian RI.
Pihak pelaku usaha diwakili oleh PD Pasar Jaya, GP Farmasi,
IPMG, GP Jamu, Perkosmi, PPA Kosmetik dan GAPMMI. Sedang
pihak masyarakat diwakili oleh YLKI, Ikatan Apoteker Indonesia,
Persatuan Orang Tua Murid dan Guru serta Bhayangkari.
Sebelumnya Menteri Kesehatan juga berkesempatan
menyematkan pin GN-WOMI kepada perwakilan masyarakat
sebagai wujud nyata kampanye Waspada Obat dan Makanan
Ilegal.
Kepala Badan POM, Dra. Lucky S. Slamet M.Sc, menyampaikan
harapannya agar masyarakat lebih peduli untuk selalu
membaca label guna mengenali dan mengidentifikasi produk
yang terdaftar dan juga selalu membeli produk di sarana
resmi sehingga masyarakat mampu melindungi dirinya dari
penggunaan Obat dan Makanan ilegal.
Gerakan Nasional ini selanjutnya akan dilaksanakan di seluruh
wilayah Indonesia dengan mengikutsertakan para stakeholder
pemerintah terkait melalui kegiatan-kegiatan edukasi dan
kampanye tentang Waspada Obat dan Makanan Ilegal agar
masyarakat mengetahui dan sadar akan bahaya obat dan
makanan illegal yang pada akhirnya masyarakat mampu
melindungi dirinya dari penggunaan obat dan makanan ilegal.
Penulis
Direktorat Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Jinten Hitam Sebagai Imunostimulan
Daya tahan tubuh manusia dapat menurun karena terpapar
berbagai faktor risiko seperti infeksi bakteri, infeksi virus,
penyakit kanker, stres psikologis, alergen, malnutrisi, atau
reaksi autoimun endogen. Kondisi ini juga diperparah dengan
kondisi lingkungan dan cuaca yang tidak menentu. Penurunan
daya tahan tubuh menyebabkan tubuh lebih rentan terserang
penyakit. Hal ini membuat masyarakat lebih menyadari
pentingnya pencegahan penyakit dengan menjaga daya tahan
tubuhnya. Salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh
adalah dengan mengkonsumsi imunostimulan.
Imunostimulan adalah bahan yang dapat merangsang
sistem imun tubuh melalui mekanisme respon imun
nonspesifik dan melalui respon imun spesifik (1). Terdapat 2
golongan imunostimulan, yaitu imunostimulan sintetik dan
imunostimulan biologi. Beberapa contoh imunostimulan
sintetik adalah levamisol, isoprinosin, dan muramil peptidase.
Sedangkan contoh dari imunostimulan biologi adalah sitokin,
antibodi monoklonal, jamur, dan tanaman (2).
serta meningkatkan kekebalan tubuh. Jinten hitam mulai
marak digunakan di Indonesia sejak lima tahun yang lalu.
Beberapa produk yang mengandung jinten hitam juga telah
terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM)
sebagai obat tradisional (4).
Bagian dari jinten hitam yang bermanfaat untuk pengobatan
adalah bagian biji. Zat aktif utama pada tanaman ini yang
diduga berkhasiat sebagai imunostimulan/imunomodulator
adalah timokuinon. Timokuinon ini terdapat pada minyak atsiri
dari biji jinten hitam. Kemudian setelah senyawa timokuinon
ditemukan, maka berlanjut dengan penemuan senyawa lain
yaitu, ditimokuinon (nigelon), timohidrokuinon, dan timol (5).
Pada artikel ini akan dibahas mengenai penggunaan salah satu
imunostimulan yang berasal dari tanaman, yaitu jinten hitam.
Sekilas Tentang Jinten Hitam
Salah satu herbal yang digunakan sebagai imunostimulan di
Indonesia adalah Nigella sativa L. atau lebih dikenal dengan
jinten hitam. Nigella sativa L. juga dikenal dengan nama black
seed, black cumin, black caraway, habbatussaudah (3).
Di Timur Tengah dan Asia Barat tanaman ini telah dikenal
selama kurang lebih 3000 tahun sebagai tanaman yang dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti hipertensi,
diabetes, mengatasi masalah pernafasan, saluran pencernaan,
Gambar 1. Struktur kimia dari zat aktif yang terkandung dalam jinten hitam.
5
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Jinten Hitam Sebagai Imunostimulan
Penelitian mengenai manfaat jinten hitam untuk meningkatkan
daya tahan tubuh pada manusia pertama kali dikemukakan
oleh El-Kadi dan Kandil pada tahun 1986. Penelitian tersebut
dilakukan pada 18 responden sehat dengan cara memberikan
1 gram jinten hitam sebanyak dua kali sehari pada responden
selama 4 minggu dan didapatkan hasil bahwa biji jinten hitam
dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Mekanisme kerja
dari jinten hitam sebagai imunostimulan adalah melalui sistem
imunitas non spesifik, yaitu dengan meningkatkan aktivitas sel
natural killer serta melalui sistem imunitas spesifik terutama
pada sistem imun spesifik seluler dengan cara meningkatkan
rasio antara sel T helper (Th) dengan sel T suppressor (Ts) (6).
Respon imun non-spesifik umumnya merupakan imunitas
bawaan (innate imunity) dalam arti bahwa respon terhadap zat
asing dapat terjadi walaupun tubuh sebelumnya tidak pernah
terpapar pada zat tersebut. Komponen-komponen utama
sistem imun non-spesifik adalah pertahanan fisik dan kimiawi,
misalnya kulit atau substansi antimikroba yang diproduksi oleh
kulit; berbagai jenis protein dalam darah termasuk diantaranya
komponen-komponen sistem komplemen, mediator inflamasi
dan sel-sel fagosit yaitu sel-sel polimorfonuklear, makrofag
serta sel natural killer (NK).
Respon imun spesifik merupakan respon yang didapat
(acquired immunity) yang timbul terhadap antigen tertentu.
Pada respons imun spesifik, adanya antigen yang masuk ke
dalam tubuh akan menstimulus aktivasi limfosit dan produksi
antibodi yang pada akhirnya mengeliminasi antigen tersebut.
Limfosit yang bekerja pada respon imun spesifik terdiri dari
dua tipe, yaitu sel T dan sel B.
Sel T berfungsi dalam respon imun selular yang dibagi menjadi
3 tipe, yaitu
a. Sel T helper (Th) yang dapat menstimulasi limfosit B untuk
mengeluarkan antibodi dan dapat mengenali antigen pada
sel makrofag sehingga menstimulasi produksi berbagai jenis
limfokin yang dapat membantu menghancurkan antigen
tersebut.
b.Sel T cytotoxic (Tc) yang mempunyai peranan utama dalam
menghancurkan sel-sel yang terinfeksi dengan cara kontak
langsung antar sel.
c. Sel T suppressor (Ts) yang mempunyai peranan utama untuk
menghambat aktivasi dan kerja dari sel T dan sel B.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa salah satu
mekanisme jinten hitam sebagai imunostimulan adalah dengan
meningkatkan aktivitas sel NK dimana sel NK merupakan sel
yang berperan dalam mengenali dan menghancurkan sel
abnormal ketika sel tersebut muncul di jaringan perifer. Sel NK
juga dapat memberikan respon yang lebih cepat dibandingkan
sel T dan sel B karena kedua sel tersebut memerlukan aktivasi
yang melibatkan berbagai proses dan cukup memakan
waktu. Sementara itu, sel NK dapat langsung berespon
ketika kontak dengan sel abnormal. Selain itu, jinten hitam
juga diperkirakan dapat meningkatkan ratio sel T helper (Th)
dengan T suppressor (Ts) sehingga jumlah sel Th lebih banyak
6
dibandingkan sel Ts sehingga kerja dari sel Th meningkat. Sel
T helper sangat penting dalan proses respon imun, karena
sel B harus diaktivasi oleh sel T helper sebelum sel B dapat
memproduksi antibodi (7).
Penggunaan Jinten Hitam
Produk jinten hitam di Indonesia terdaftar sebagai obat
tradisional. Produknya dapat berupa minyak, kapsul lunak,
atau kapsul dengan pemberian 1 gram sehari sebanyak dua
kali (6). Secara umum, jika digunakan sesuai dengan aturan,
jinten hitam ini tidak menimbulkan efek samping yang serius
dan tingkat toksisitasnya sangat rendah. Menurut penelitian
dari Al-Ali, Alkhawajah, Randhawa, & Shaikh (2008, hal. 27)
menyatakan bahwa timokuinon merupakan senyawa yang
relatif aman pada hewan percobaan terutama jika diberikan
secara oral (8). Pada umumnya produk yang terdaftar di Badan
POM disetujui dengan klaim khasiat untuk memelihara
kesehatan (4).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama penggunaan
jinten hitam. Jinten hitam sebaiknya tidak digunakan
selama kehamilan karena masih sedikit penelitian terhadap
penggunaan jinten hitam pada kehamilan. Telah dilaporkan
bahwa jinten hitam menyebabkan efek negatif yang signifikan
pada hati dan ginjal, sehingga pasien dengan penyakit hati
atau ginjal disarankan tidak menggunakan produk ini kecuali
dengan anjuran dokter. Jinten hitam dapat menurunkan
gula darah sehingga bagi pasien diabetes yang hendak
menggunakan produk ini sebaiknya berkonsultasi terlebih
dahulu dengan dokter (9).
Tidak dilaporkan adanya interaksi serius berkaitan dengan
penggunaan ekstrak biji jinten hitam. Akan tetapi, bagi
seseorang yang hendak mengkombinasikan obat yang
diresepkan untuknya dengan jinten hitam, sebaiknya meminta
pendapat dari dokter atau apoteker terlebih dahulu (9).
Penulis
Pusat Informasi Obat dan Makanan
Daftar Pustaka
1. Schulz, V dan dkk. Rational Phytotheraphy. [penyunt.] T Mager. 5th. Berlin :
Springer Verlag, 2004.
2. Baratawidjaja, K.G. Imunologi Dasar. 3rd. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 1996.
3. Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan. Peluang budidaya
dan manfaat jinten hitam (Nigella sativa L.). Warta Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Industri. April, 2009, hal. 23-25.
4. Produk teregistrasi. Badan Pengawas Obat dan Makanan. http://www.
pom.go.id.
5. Immunomodulatory and therapeutic properties of the Nigella sativa L. seed.
Salem, M.L. s.l. : Int. Immunopharmacol, 2005, Vol. 5, hal. 1749-1770.
6. El Kadi, A dan Kandil, O. [Online] 1987. [Dikutip: 10 November 2012.] The
black seed Nigella sativa and immunity, it’s effect on human celsl subset.
http://amazingherbs.com/blacseedimsy.html.
7. Martini, F.H dan Nath, J.L. Fundamentals of Anatomy & Physiology.
California : Pearson Benjamin Cumming, 2009.
8. Oral and intraperitoneal LD50 of thymoquinone, an active principle of
Nigella sativa, in mice and rats. Al-Ali, A, et al., et al. 2, s.l. : J ayub Med
Coll Abbottabad, 2008, Vol. 20, hal. 25-27.
9. Longe, J.R. The Gale Encyclopedia of Alternative Medicine. 2nd. Detroit :
Thompson Gale, 2005. Vol. II.
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Seri Swamedikasi 1
Obat Diare
Bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Indonesia
di awal tahun ini telah membawa dampak buruk terhadap
kesehatan yaitu munculnya penyakit yang mewabah terutama
di daerah bencana. Salah satu penyakit yang diderita para
korban banjir adalah diare. Kurangnya sumber air bersih dan
terkontaminasinya air yang ada oleh kotoran yang terbawa
saat banjir menjadi faktor utama penyebab diare.
Diare merupakan gejala ketidaknormalan seringnya buang
air besar, dengan konsistensi feses yang cair. Frekuensi buang
air besar dikatakan tidak normal jika lebih dari tiga kali dalam
sehari (24 jam). Wujud feses merupakan parameter yang
lebih penting, meskipun buang air besarnya sering namun bila
wujud feses lunak dan berisi, maka belum dapat dikatakan
diare.
Diare merupakan mekanisme perlindungan tubuh untuk
mengeluarkan sesuatu yang merugikan atau racun dari
dalam tubuh. Namun demikian, banyaknya cairan tubuh yang
dikeluarkan bersama feses dapat mengakibatkan dehidrasi
yang membahayakan. Diare sendiri dapat dibedakan menjadi
diare tanpa dehidrasi dan diare dengan dehidrasi.
Dehidrasi adalah suatu keadaan dimana tubuh kekurangan
cairan yang dapat mengakibatkan kematian bila tidak segera
diatasi, utamanya pada bayi dan anak. Dehidrasi dapat
terbagi menjadi dehidrasi ringan, sedang, dan berat. Diare
yang berlanjut hingga dehidrasi berat merupakan salah satu
penyebab tingginya angka kematian pada bayi dan anak.
Tabel di bawah ini menggambarkan kondisi yang dialami pada
tiap derajat dehidrasi berdasarkan tanda-tanda vitalnya.
Tabel 1. Derajat dehidrasi
Derajat Dehidrasi
Gejala-gejala
Minimal atau tidak ada
Ringan ke sedang
Berat
(<3% kehilangan berat badan)
(3-9% kehilangan berat badan)
(>9% kehilangan berat badan)
Status Mental
Baik; Waspada
Normal, lelah atau gelisah,
mudah tersinggung
Apatis, lesu, tidak sadarkan
diri
Haus
Minum normal; mungkin
menolak cairan
Haus; selalu ingin minum
Jarang minum; tidak bisa
minum
Detak Jantung
Normal
Normal ke meningkat
Takikardi; Bradikardi dalam
kasus yang parah
Kualitas denyut
nadi
Normal
Normal ke menurun
Lemah, halus atau tidak
teraba
Pernafasan
Normal
Normal; cepat
Dalam
Mata
Normal
Sedikit cekung
Sangat cekung
Air mata
Ada
Menurun
Tidak ada
Mulut dan lidah
Lembab
Kering
Sangat kering
Lipatan Kulit
Cepat pulih
Pulih dalam <2 seconds
Pulih lebih dari >2 seconds
Pemulihan Kapiler
Normal
Berkepanjangan
Berkepanjangan; minimal
Ekstrimitas
Hangat
Dingin
Dingin; panas-dingin; sianotik
Urin
Normal ke berkurang
Berkurang
Minimal
[sumber: Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral pada Orang Dewasa. Kementerian Kesehatan, 2011]
7
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Diare yang sering terjadi adalah diare akut, yaitu diare
yang muncul dengan mendadak dan berlangsung dalam
beberapa jam sampai 14 hari (pada anak, diare akut biasanya
berlangsung kurang dari tujuh hari). Diare akut umumnya
disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi protozoa/
jamur, serta non infeksi yaitu penggunaan obat tertentu,
makanan, atau penyakit lain.
Gejala diare akut antara lain:
1.terjadinya mendadak
2.feses cair
3.biasanya berlangsung dalam beberapa jam sampai beberapa
hari
4.disertai rasa lemas, kadang dengan demam dan muntah
Selain diare akut, terdapat pula jenis diare lainnya seperti
disentri (diare berdarah), diare persisten (kronik), dan
diare dengan malnutrisi. Jenis diare tersebut memerlukan
pemeriksaan kesehatan lebih lanjut, untuk itu jika
mengalaminya disarankan agar segera ke pelayanan kesehatan
terdekat. Diare kronik terjadi secara menetap atau berulang
dalam jangka waktu yang lama (biasanya dalam waktu lebih
dari 2 minggu).
Pengobatan Diare
Penanganan diare pada 24 jam pertama adalah mengganti
cairan tubuh dengan memperbanyak minum. Pada 24 jam
selanjutnya dapat mengkonsumsi makanan lunak seperti
sereal yang dimasak, roti serta biskuit dan makanan yang
banyak mengandung pektin seperti pisang. Selama mengalami
diare hindari makanan yang dapat memperburuk diare, antara
lain buah yang mengandung banyak serat, sayur, makanan
pedas atau goreng-gorengan, permen, kafein dan susu.
Diare akut tanpa disertai dehidrasi dapat diatasi sendiri
terlebih dahulu tanpa harus konsultasi dokter, yaitu dengan
mengkonsumsi oralit, seng sulfat, obat diare yang mengandung
zat aktif kaolin, attapulgit atau karbo adsorben.
Untuk anak-anak, dianjurkan pemberian minum yang lebih
sering dari biasanya (ASI untuk bayi yang masih menyusui),
oralit dicampur air minum yang bersih, kuah sup, air tajin dari
menanak beras, air buah segar (jus), dan air kelapa.
Oralit merupakan satu-satunya obat yang dianjurkan untuk
mengatasi diare. Oralit tidak menghentikan diare tetapi
menggantikan cairan tubuh yang hilang bersama feses. Dengan
menggantikan cairan tubuh tersebut dehidrasi dapat dihindari,
sementara melakukan upaya penanganan diare.
Oralit dapat disimpan sebagai persediaan di rumah, jika
sewaktu-waktu terjadi diare. Selain dalam bentuk cairan yang
siap diminum, oralit tersedia dalam bentuk serbuk untuk
dilarutkan. Takaran pemakaian oralit berbeda untuk setiap
kelompok usia, kondisi tanpa dehidrasi dan dengan dehidrasi
pada masing-masing kelompok usia. Aturan pemakaian oralit
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Takaran pemakaian oralit
Umur
Tidak ada dehidrasi
Terapi A: mencegah
dehidrasi
Dengan dehidrasi
Terapi B: mengatasi
dehidrasi
< 1 tahun
1-4 tahun
5-12 tahun
Dewasa
300 mL
(1,5 gelas)
400 mL
(2 gelas)
1,5 liter
(6 gelas)
2,4 liter
(12 gelas)
300 mL
(1,5 gelas)
400 mL
(2 gelas)
Setiap kali BAB beri oralit
100 mL
(0,5 gelas)
200 mL
(1 gelas)
3 jam pertama beri larutan rehidrasi oral
300 mL
(1,5 gelas)
600 mL
(3 gelas)
Selanjutnya setiap kali BAB beri oralit
100 mL
(0,5 gelas)
200 mL
(1 gelas)
Catatan:
• Berikan dengan sendok (untuk anak < 2 tahun) atau tegukkan perlahan sampai jumlah di atas terminum.
• Bila terjadi muntah, tunggu 10 menit, ulangi pemberian lebih perlahan, 2-3 menit tiap teguk atau sendok.
8
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Selain menggunakan oralit buatan pabrik, oralit juga dapat
dibuat sendiri di rumah. Untuk membuat 1 liter oralit, bahanbahan yang diperlukan adalah satu sendok teh garam, delapan
sendok teh gula, dan satu liter air putih yang telah direbus lalu
didinginkan. Bahan-bahan tersebut dicampur hingga merata
sehingga dapat diperoleh 5 cangkir oralit (WGO, 2008).
Menurut WHO dan UNICEF, pemberian larutan rehidrasi oral
harus dikombinasi dengan pemberian nutrisi yang tepat.
Pemberian suplementasi Seng (Zinc/ Zn) sebagai seng sulfat
atau zink sulfat dan tetap melanjutkan pemberian ASI selama
masa diare akut akan melindungi anak terhadap dehidrasi dan
mengurangi konsumsi kalori dan protein sehingga memberikan
efek yang sangat besar dalam mengurangi diare dan malnutrisi
pada anak. Pemakaian suplemen seng dianjurkan sebanyak
20 mg Seng per hari selama 10 hari. Perlu diperhatikan bahwa
pemberian seng tidak boleh meninggalkan upaya rehidrasi
dengan oralit.
Pemberian obat yang mengandung kaolin (Aluminium silikat
hidrat alam, Bolus alba), attapulgit dan karbo adsorben
digunakan hanya untuk membentuk massa feses namun
tidak mengatasi dehidrasi. Pemberian oralit tetap yang
paling utama. Zat aktif ini dapat menyerap bakteri di usus
yang menyebabkan diare. Kaolin dan attapulgit sebaiknya
tidak digunakan pada anak di bawah 3 tahun kecuali telah
berkonsultasi dengan dokter. Karena kaolin dan attapulgit tidak
diserap oleh tubuh, maka boleh dikonsumsi oleh wanita hamil
dan ibu menyusui. Kaolin dan attapulgit tidak boleh digunakan
jika terdapat demam, atau jika terdapat darah atau lendir pada
feses.
Efek kaolin dan attapulgit dapat dipengaruhi oleh obat lain
yang dikonsumsi bersamaan. Oleh karena itu, penggunaannya
harus diberi selang waktu 2-3 jam. Pada beberapa orang,
konsumsi kaolin atau attapulgit dapat menimbulkan efek yang
tidak diinginkan yaitu konstipasi. Konsultasikan ke dokter jika
terjadi konstipasi yang mengganggu.
Pemakaian kaolin pada dewasa yaitu sebanyak 4-8 sendok
makan (60-80 ml) setiap habis BAB; untuk anak 12 tahun ke
atas sebanyak 3-4 sendok makan (45-60 ml) setiap habis BAB;
Anak 6-12 tahun berikan sebanyak 2-4 sendok makan (30-60
ml) setiap habis BAB; dan pada anak 3-6 tahun diberikan 1-2
sendok makan (15-30 ml) setiap habis BAB.
Attapulgit tersedia dalam bentuk suspensi, tablet, dan tablet
kunyah. Pemakaian suspensi attapulgit untuk dewasa dan anak
di atas 12 tahun yaitu sebanyak 1200-1500 mg setiap sehabis
BAB, dengan ketentuan tidak lebih dari 9000 mg dalam 24 jam.
Untuk anak 6-12 tahun sebanyak 600 mg setiap sehabis BAB,
dan tidak diberikan lebih dari 4200 mg dalam 24 jam. Untuk
anak 3-6 tahun sebanyak 300 mg setiap sehabis BAB, dan tidak
lebih dari 2100 mg dalam 24 jam.
Pemakaian tablet attapulgit untuk dewasa dan anak di atas
12 tahun yaitu sebanyak 1200-1500 mg setiap sehabis BAB,
dan tidak lebih dari 9000 mg dalam 24 jam; untuk anak 6-12
tahun sebanyak 750 mg setiap sehabis BAB, dan tidak lebih
dari 4500 mg dalam 24 jam; untuk anak 3-6 tahun dianjurkan
menggunakan suspensi attapulgit.
Pemakaian tablet kunyah attapulgit untuk dewasa dan anak
di atas 12 tahun adalah sebanyak 1200 mg setiap sehabis
BAB, tidak lebih dari 8400 mg dalam 24 jam; untuk anak 6-12
tahun diberikan sebanyak 600 mg setiap sehabis BAB,dan tidak
lebih dari 4200 mg dalam 24 jam; untuk anak 3-6 tahun yaitu
sebanyak 300 mg setiap sehabis BAB, dan tidak lebih dari 2100
mg dalam 24 jam.
Jika terjadi gejala kondisi yang buruk seperti penurunan
urinasi, pusing atau kepala terasa ringan, mulut kering, rasa
haus yang meningkat, dan kulit keriput pada orang dewasa,
atau gejala pada anak seperti buang air besar cair makin
sering, muntah berulang, sangat haus, makan minum sangat
sedikit, timbul demam, feses berdarah dan tidak membaik
dalam tiga hari, segera hubungi dokter untuk dilakukan
pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Penutup
Pengobatan diare tidak serta-merta menghentikan
mewabahnya penyakit tersebut pada wilayah yang rawan
seperti wilayah yang baru mengalami bencana banjir. Menjaga
kebersihan diri dan lingkungan tetap menjadi upaya utama
dalam pencegahan terjadinya diare.
Pustaka :
1. Badan POM RI, 2011. Kompendia Obat Bebas. Jakarta.
Penerbit Badan POM RI
9
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
SIARAN PERS
PENGAWASAN PRODUK PERMEN PENINGKAT GAIRAH/LIBIDO
Dalam rangka melindungi kesehatan masyarakat dan menerapkan tindakan kehati-hatian terhadap kemungkinan peredaran produk
pangan ilegal berupa pangan tanpa izin edar dan atau tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan gizi, Badan POM RI secara
terus menerus dan berkesinambungan melakukan pengawasan full spectrum mulai premarket hingga postmarket.
Pemantauan iklan yang dilakukan Badan POM RI menunjukkan bahwa banyak iklan di media internet menawarkan produk Obat
dan Makanan yang tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan, termasuk iklan yang menawarkan produk permen
perangsang atau peningkat gairah (libido).
Dari hasil pemantauan tersebut, telah berhasil diidentifikasi 36 (tiga puluh enam) situs yang menawarkan produk permen
perangsang atau peningkat gairah (libido). Produk permen yang diiklankan di situs-situs tersebut bermerek Sexy Gum, Sex Love
dan US Passion Cachou. Badan POM RI tidak pernah mengeluarkan persetujuan izin edar terhadap produk pangan yang diklaim
dapat meningkatkan gairah (libido), apalagi dengan penandaan yang tidak sesuai kaidah atau norma, sehingga Badan POM RI tidak
menjamin keamanan dan mutunya. Terkait hal tersebut, Badan POM RI telah mengambil langkah-langkah pengawasan antara lain
telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika guna memblokir situs dimaksud dan selanjutnya bekerja
sama dengan Bareskrim POLRI dalam memberantas Obat dan Makanan ilegal, khususnya yang diiklankan melalui media internet.
Perbuatan mengedarkan produk permen peningkat gairah (libido) ini telah melanggar ketentuan Undang-Undang No. 18 Tahun
2012 tentang Pangan yakni :
1.Pasal 140 : Setiap Orang yang memproduksi dan memperdagangkan Pangan yang dengan sengaja tidak memenuhi Standar
Keamanan Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun
atau denda paling banyak Rp 4.000.000.000,- (empat miliar rupiah).
2.Pasal 142 : Pelaku Usaha Pangan yang dengan sengaja tidak memiliki izin edar terhadap setiap Pangan Olahan yang dibuat di
dalam negeri atau yang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp 4.000.000.000,- (empat miliar rupiah)
3.Pasal 145 : Setiap Orang yang dengan sengaja memuat keterangan atau pernyataan tentang Pangan yang diperdagangkan
melalui iklan yang tidak benar atau menyesatkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 104 ayat (2) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp 6.000.000.000,- (enam miliar rupiah) .
Badan POM telah dan akan terus melakukan pengawasan promosi obat dan makanan ilegal secara online bekerja sama dengan lintas
sektor terkait, antara lain Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepolisian yang dimaksudkan untuk melindungi masyarakat
agar selalu memperoleh Obat dan Makanan yang aman, berkhasiat, bermanfaat dan bermutu.
Khusus untuk produk permen peningkat gairah (libido) kepada masyarakat :
1.Ditegaskan untuk tidak mengkonsumsi permen yang mengklaim peningkat gairah (libido), karena sangat berisiko bagi
kesehatan.
2.Diharapkan agar melaporkan kepada Badan POM RI atau Balai Besar/Balai POM setempat apabila menduga adanya produksi
dan peredaran permen peningkat gairah (libido) melalui Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Badan POM RI di Jakarta,
nomor telepon : 021-4263333 dan 021-32199000 atau email [email protected] dan [email protected] atau
melalui Layanan Informasi Konsumen di Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia .
Demikian peringatan ini disampaikan untuk diketahui dan disebarluaskan.
10
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
LAMPIRAN SIARAN PERS
DAFTAR TEMUAN 36 SITUS
YANG MENAWARKAN PRODUK PERMEN PENINGKAT GAIRAH/LIBIDO
No
Alamat Situs
1
www.tidurmanis.blogspot.com
2
www.tokoone.com
3
obatkuatspesial.com
4
www.forum.inilah.com
5
www.bekas.com
6
www.tokomadona.blogspot.com
7
littletone.multiply.com
8
www.apotekperangsang.blogspot.com
9
www.permenkaretperangsang.blogspot.com
10
www.obatvitalitas.com
12
www.obatkuatmakassar.com
12
www.toko69.com
13
www.alingshop.blogspot.com
14
www.obatperangsangwanita.info
15
www.clinicobatdewasa.blogspot.com
16
www.sediaobatbius.blogspot.com
17
www.radjaobatkuat.com
18
www.griyaobatkuat.com
19
www.obatkuatonline.net
20
www.obatkuattokcer.blogspot.com
21
www.pusatperangsang.blogspot.com
22
www.jualobatdewasa.blogspot.com
23
www.bosedi.com
24
www.forumjualbeli.com
25
www.grosirobatsex.blogspot.com
26
www.obatlelaki-1.blogspot.com
27
www.tokoassoy.blogspot.com
28
www.tokoprimadona.blogspot.com
29
www.agenonlineshop.blogspot.com
30
www.pakarobatkuat.com
31
www.tokopasutri69.blogspot.com
32
www.sexobatdewasa.blogspot.com
33
www.perangsangwanitaoke.blogspot.com
34
www.guantjaya.blogspot.com
35
www.perangsang-perangsang.blogspot.com
36
www.radjabeauty.blogspot.com
11
InfoPOM - Vol.14 No. 1 Januari-Februari 2013
Stabilitas Ranitidin Injeksi
Pertanyaan:
Kami menyimpan injeksi ranitidine pada suhu kamar.
Awalnya injeksi ranitidin tersebut berwarna putih jernih,
namun sekarang warnanya telah berubah menjadi kuning.
Apakah injeksi ranitidin tersebut masih boleh digunakan?
(Pandu W, Karyawan Puskesmas)
Keracunan Pewangi Pakaian
(Quaternary Ammonium Chloride)
Pertanyaan:
Keponakan saya tidak sengaja menelan cairan pewangi pakaian
yang isinya quaternary ammonium chloride. Kondisinya saat
ini menangis, tidak muntah dan tidak diare. Saya kemudian
memberinya susu dan air minum. Apakah pertolongan pertama
yang saya berikan sudah benar dan bagaimana sebaiknya/
tindakan selanjutnya?
(Mona, Apoteker)
Jawaban:
Produk obat, dalam berbagai bentuk, masih dapat digunakan selama tetap terjaga
kestabilannya dalam masa penyimpanan. Produk obat yang stabil berarti produk
tersebut memiliki aktivitas kimia dan biologi yang tidak kurang dan tidak lebih dari
kadar yang dipersyaratkan serta karakteristik fisiknya tidak mengalami perubahan
bermakna sejak produk tersebut dibuat. Untuk produk obat dalam sediaan bentuk
larutan, kestabilannya secara fisik dapat ditentukan dengan melihat kejernihan,
warna serta bau. Untuk larutan injeksi tidak boleh mengandung partikel-partikel
yang tidak larut di dalamnya. Secara umum, produk obat akan tetap stabil selama
disimpan sesuai dengan kondisi penyimpanan yang direkomendasikan dan tidak
melebihi masa kedaluwarsa.
Jawaban:
Untuk pertolongan pertama keracunan pewangi pakaian dengan bahan aktif
Quaternary Ammonium Chloride yang saudara lakukan sudah benar, namun jika
terjadi muntah dan diare yang hebat segera bawa ke dokter/ keperawatan medis.
Senyawa quaternary ammonium chloride merupakan bahan kimia yang banyak
digunakan pada produk detergen dan bersifat bakteriostatik. Mekanisme toksisitas
dari bahan tersebut yaitu menyebabkan iritasi pada jaringan karena sifatnya yang
mengendapkan dan mendenaturasi protein serta bersifat keratolitik dan korosif.
Gejala keracunan quaternary ammonium chloride dapat timbul bervariasi tergantung
jumlah bahan dan rute paparan.
•
•
•
•
Bila kontak dengan mata dapat menyebabkan iritasi mata.
Bila kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi pada kulit/dermatitis.
Bila terhirup dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan
Bila tertelan dapat timbul gejala: sakit kepala, pusing, mual dan iritasi mukosa
pada saluran cerna.
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan jika terjadi keracunan quaternary
ammonium chloride adalah:
Injeksi ranitidine HCl merupakan obat dengan kandungan zat aktif Ranitidin HCl.
Pada sediaan bentuk injeksi, larutan jernih yang tidak berwarna hingga berwarna
kuning. Cara penyimpanan yang direkomendasikan adalah disimpan pada suhu 4
sampai 30oC serta terlindung dari cahaya dan panas yang berlebih. Paparan singkat
pada suhu diatas 40oC tidak mempengaruhi stabilitas dari injeksi tersebut, namun
jika disimpan di tempat dengan suhu 40oC atau lebih selama beberapa bulan
dapat terjadi perubahan warna menjadi cokelat yang berarti produk tidak dapat
digunakan lagi. Sedangkan perubahan warna produk menjadi sedikit lebih gelap
tidak mempengaruhi potensi injeksi ranitidine.
Dengan demikian, jika penyimpanan produk yang masih pada batas waktu
sebelum kedaluwarsa sesuai dengan cara penyimpanan yang direkomendasikan
dan tidak terjadi paparan pada suhu tinggi dalam waktu yang lama, meskipun
terjadi perubahan warna produk menjadi sedikit lebih gelap (seperti dari warna
putih jernih menjadi kekuningan), maka injeksi ranitidine HCl tersebut masih dapat
digunakan.
Pustaka:
1. Lawrence A. Trissel, Handbook on Injectable Drug 14th ed, Bethesda, Md., American
Society of Health-System Pharmacists, 2007
2. Remington: The Science and Practice of Pharmacy 21st ed, Philadelphia, Pa., Lippincott
Williams Wilkins, 2006
• Bila kontak dengan mata: lepaskan lensa kontak (bila memakai lensa kontak).
Bilas segera dengan air atau larutan garam fisiologis selama kurang lebih 15 menit
dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak
ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Anestesi topikal mungkin diperlukan pada
beberapa pasien, terutama anak-anak.
• Bila kontak dengan kulit: lepaskan pakaian atau perhiasan yang terkontaminasi
oleh bahan. Segera basuh daerah yang terkontaminasi dengan air hingga
kontaminan hilang.
• Bila terhirup: pindahkan pasien dari tempat paparan. Jika gejala keracunan seperti
napas pendek terjadi, berikan oksigen jika diperlukan.
• Bila tertelan:
◦◦ Berikan air minum atau susu dengan jumlah yang tidak terlalu banyak.
◦◦ Jangan dirangsang muntah karena bahan ini bersifat korosif.
◦◦ Pemberian arang aktif tidak efektif karena tidak mampu mengikat senyawa
tersebut dalam saluran pencernaan.
◦◦ Jika terjadi diare dan muntah yang hebat segera dapatkan pertolongan medis/
bawa ke dokter.
Pustaka:
1. Walsh, M.J. Detergents in Poisoning and Drug Overdose, Fifth Edition. Olson, K.R. (Ed).
Lange Medical Books/McGraw-Hill Companies, Inc. New York. 2007.
2. http://www.toxinz.com/Spec/2110412# (diunduh Maret 2013)
FORUM PIO Nas
FORUM SIKer Nas
PIONas adalah Pusat Informasi Obat Nasional yang menyediakan
akses informasi terstandar (Approved Label) dari semua obat
yang beredar di Indonesia yang telah disetujui oleh Badan POM
sebagai NRA (National Regulatory Authority). PIONas melayani
permintaan informasi dan konsultasi terkait dengan penggunaan
obat. Permintaan informasi ke PIONas dapat disampaikan secara
langsung dengan datang ke PIONas (Ged. A lt. 1 BPOM, Jl.
Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon di
nomor 021-428889117 / 021 - 4259945, HP nomor 08121899530,
email ke [email protected]
SIKerNas adalah Sentra Informasi Kecanduan Nasional yang secara
aktif mencari dan mengumpulkan data/informasi keracunan dan
menyiapkannya sebagai informasi yang teliti, benar dan mutakhir
serta siap pakai untuk diberikan/ diinformasikan kepada masyarakat
luas, profesional kesehatan, serta instansi pemerintah/swasta
yang membutuhkannya dalam rangka mencegah dan mengobati
keracunan. Permintaan informasi ke SIKerNas dapat disampaikan
secara langsung dengan datang ke SIKerNas (Ged. A lt. 1 BPOM,
Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon
di nomor 021-428889117 / 021-4259945, HP SIKerNas nomor
081310826879, email ke [email protected]
12
Download