KETEKUNAN ORANG-ORANG KUDUS -Edwin H. Palmer

advertisement
Ketekunan Orang-orang Kudus - Edwin H. Palmer
KETEKUNAN ORANGORANG KUDUS
Edwin H. Palmer
Edwin H. Palmer adalah seorang Executive Secretary Alkitab New
International Version dan General Editor dari NIV Studi Bible, versi Alkitab
yang paling populer dan banyak dipakai gereja berbahasa Inggris. Palmer
juga pernah melayani sebagai pendeta Gereja Kristen Reformed di Spring
Lake, Ann Arbor dan Grand Rapids. Ia juga menjadi dosen di Westminster
Seminary dan penulis buku "The Person and Ministry of The Holy Spirit"
I. DEFINISI
A. Sekali Selamat, Pasti Selamat
Sekali selamat, pasti selamat merupakan deskripsi ketekunan orangorang kudus yang paling sederhana dan singkat. Sekali Saudara percaya,
Saudara tidak akan pernah terhilang dan pergi ke neraka. Kristus akan
selalu menjadi Juruselamat dan menjamin nasib kekal ini sehingga
Saudara tidak harus kuatir lagi.
B. Ketekukan Orang-Orang Kudus
Orang-orang kudus di sini adalah orang Kristen. Jadi ketekunan orang
kudus ini menekankan bahwa orang-orang Kristen akan terus tekun
percaya kepada Kristus. Mereka tidak akan berubah-ubah -- suatu saat
percaya suatu saat tidak percaya, tetapi terus percaya kepada Kristus
sampai selamanya. Sehingga mereka pasti selamat.
Page 1 Ketekunan Orang-orang Kudus - Edwin H. Palmer
C. Ketekunan Allah
Istilah "Ketekunan orang-orang kudus" bisa digantikan dengan
"ketekunan Allah" karena sesungguhnya ketekunan orang-orang kudus
bergantung pada ketekunan Allah. Allah di dalam kasih-Nya terus
memelihara gereja-Nya sehingga gereja bisa terus bertekun dalam kasih
Allah dan mengasihi Allah. Ketekunan orang kudus dapat dibandingkan
dengan providensia Allah. Allah tidak hanya menciptakan alam semesta,
tetapi Ia juga memeliharanya. Jika Ia menarik pemeliharaan-Nya dalam
satu detik, maka alam semesta itu akan segera berbalik menjadi tidak ada
lagi. Kenyataan ini juga benar dalam dunia rohani. Allah tidak hanya
mencipta ulang kita, tetapi Ia terus menjaga kehidupan rohani kita setiap
hari. Jika Ia menarik Roh Kudus-Nya dari kita untuk seketika waktu saja,
maka kita akan kembali kepada natur yang rusak. Seperti halnya manusia
bisa tetap hidup kalau ada oksigen, tetapi kalau tidak ada oksigen maka
manusia akan mati. Jadi ketekunan Allah menjadi dasar dari ketekunan
orang kudus.
D. Pemeliharaan Orang-orang Kudus
Istilah ketekunan (perseverance) orang-orang kudus ini menekankan
aktivitas dari orang-orang Kristen, di mana kita melakukan sesuatu.
Sedangkan istilah pemeliharaan (preservation) orang-orang kudus
menekankan aktivitas Allah, di mana Ia memelihara orang-orang kudusNya. Allah menjaga dan memimpin sehingga tidak ada satupun yang akan
keluar dari tangan-Nya.
E. Jaminan Yang Kekal
Ketekunan orang-orang kudus berarti jaminan yang kekal. Seseorang
yang sungguh percaya kepada Kristus sebagai juruselamatnya berada aman
ditangan-Nya dan pasti ke surga. Tidak ada seorangpun yang dapat
melukainya.
Page 2 Ketekunan Orang-orang Kudus - Edwin H. Palmer
Arminianisme menga sebaliknya; yakni, bahwa seorang yang telah
sungguh-sungguh dilahirkan kembali, yang telah diselamatkan melalui
kematian Kristus, dapat kehilangan imannya sehingga masuk ke neraka.
Aliran ini juga mengajarkan bahwa seseorang tidak bisa menentukan status
akhirnya, karena sebentar ia anak Tuhan, sebentar anak Iblis; sebentar
rohaninya hidup, sebentar mati; sebentar selamat, sebentar terhilang.
II. Dasar Alkitab
A. Pemilihan Yang Tidak Bersyarat
Sekali lagi ditekankan, yakni, kelima butir Calvinisme ini tergantung
satu dengan yang lain. Doktrin Ketekunan orang-orang kudus ini
merupakan konsekuensi logis dari pengajaran Alkitab tentang pemilihan
yang tidak bersyarat. Jika doktrin pemilihan tidak bersyarat salah, maka
doktrin ketekunan orang-orang kudus ini juga salah. Sebaliknya, jika
doktrin pemilihan yang tidak bersyarat itu benar maka doktrin ketekunan
dari orang-orang kudus ini benar harus diikuti.
Doktrin Pemilihan yang tidak bersyarat mengajarkan bahwa Allah
telah memilih beberapa orang dari kekekalan untuk diselamatkan. Ia telah
menetapkan dengan pasti bahwa mereka akan masuk surga dan tidak akan
pernah binasa. Jika bisa ada kemungkinan seperti orang Arminian yang
mengatakan mungkin hilang maka tidak ada pemilihan.
Dalam Rm. 8:29-30, Paulus menjelaskan bahwa semua yang dipilih
dari semula mereka ditentukan untuk masuk ke surga. Mereka yang
ditentukan ini pasti dipanggil, dibenarkan dan dimuliakan. Dan dalam Rm.
8:31-39, Paulus menjelaskan tidak ada oknum, kuasa, atau penghalang
lainnya baik masa lalu, sekarang, maupun akan datang dapat memisahkan
orang percaya dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Jika orang beranggapan bahwa iman itu datang dari dirinya sendiri
bukan dari Allah, sedangkan manusia itu sudah berdosa maka sangat
mungkin orang itu berubah dan tidak bisa pasti dalam kepercayaannya,
mungkin suatu hari ia akan menolak Kristus. Bisa suatu hari percaya tetapi
mungkin besok sudah berubah. Jadi kita bisa mengerti mengapa teori
Page 3 Ketekunan Orang-orang Kudus - Edwin H. Palmer
Arminian mengatakan keselamatan bisa hilang, yakni karena iman itu
bergantung pada manusia itu sendiri.
Tetapi ketika kita menyadari bahwa iman bukan pemberian manusia
kepada Allah, melainkan Allah yang memberikan iman itu kepada manusia
maka manusia tidak mungkin kehilangan imannya karena Allah yang
memberi adalah Allah yang tidak berubah (Mal. 3:6; Ibr. 13:8). Allah
bukanlah Allah yang "plin plan" atau berubah-ubah. Allah mengetahui
awal sampai akhir segala sesuatu. Ia tetap di dalam kasih-Nya. Ia stabil
dan tidak berubah. Jika Allah memulai suatu pekerjaan, Ia akan
meneruskan sampai akhirnya (Flp. 1:6). Jadi ini menunjukkan ketekunan
Allah. Sedangkan ketekunan orang kudus bergantung pada ketekunan
Allah.
Jika kita berpikir bahwa Allah memilih kita karena kita telah
melakukan kebaikan tertentu, seperti percaya kepada Kristus, maka jika
iman kepercayaan kita itu, Allah juga akan berubah pikiran dan kita akan
terhilang.
Tetapi ini bukan yang Allah lakukan. Ia tidak memberikan kita
anugerah keselamatan karena kita akan melakukan sesuatu yang baik,
seperti percaya kepada Kristus. Karena kita secara natural telah rusak total.
Segala sesuatu yang ada di dalam kita tidak ada yang bisa membuat Allah
mengasihi kita tetapi sebaliknya membuat Ia membenci kita. Jika Allah
yang dari mulanya bahwa kita secara mutlak tidak memiliki apa-apa, maka
tidak akan ada sesuatu seperti halnya dosa di dalam diri kita yang
membuat Allah tidak mengasihi kita lagi dan menghilangkan anugerah
keselamatan itu. Karena penyebab kasih-Nya ditemukan dalam diri-Nya
sendiri bukan di dalam kita. Dengan demikian doktrin ketekunan orangorang kudus yang alkitabiah didasarkan atas kasih Allah yang memilih dan
kekal.
B. Penebusan Yang Terbatas
Jika penebusan terbatas itu benar dan alkitabiah, maka ketekunan
orang-orang kudus dapat diterima secara natural. Pertanyaan yang penting
Page 4 Ketekunan Orang-orang Kudus - Edwin H. Palmer
adalah: Apa yang sesungguhnya Kristus lakukan di atas kayu salib?
Apakah Dia sungguh-sungguh menghapus kesalahan umat-Nya atau Ia
hanya melakukan secara teoritis saja? Jika benar Kristus terkutuk oleh
Allah karena dosa-dosa dari umat-Nya, seperti dikatakan Paulus dalam
Gal. 3:3, jika Ia sungguh-sungguh menanggung penderitaan seperti neraka
pada kayu salib, bukan hanya suatu teori, tetapi benar-benar Ia
mensubstitusi semua dosa umat-Nya, baik yang lalu, sekarang maupun
yang akan datang, maka umat-Nya itu tidak akan binasa dan dihukum
karena dosa-dosa mereka. Kristus telah dihukum bagi mereka. Jadi mereka
pasti masuk surga. Jelas ini adalah ketekunan dari orang-orang kudus.
Dalam Rm. 8:32-34, Paulus memberikan alasan ini. Paulus berkata
bahwa Kristus telah diserahkan karena kita semua, yakni, orang-orang
pilihan. Ini adalah penebusan terbatas. Dengan alasan ini, Paulus bertanya,
"Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah yang
membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus
Yesus yang telah mati?"
Dengan demikian penebusan Kristus menjadi dasar bagi ketekunan
orang-orang kudus. Ini bukan dasar ketekunan orang-orang kudus. Ini
bukan dasar yang lain karena penebusan Kristus merupakan implementasi
dari kasih Bapa yang memilih. Bapa ingin menyelamatkan mereka, dan
Kristus menyelamatkan mereka. Jadi ada kesatuan dalam obyek yang
diselamatkan, yaitu orang pilihan.
C. Hidup Kekal
Argumentasi alkitabiah yang paling penting untuk jaminan kekal
ditemukan dalam kata hidup kekal atau hidup selama-lamanya (Yoh. 3:16,
36; 5:24; 1Yoh. 5:13). Baik Tuhan Yesus maupun Yohanes berkata bahwa
orang percaya memiliki hidup yang kekal. Pertama, perhatian tense kata
kerjanya, yakni memiliki. Tidak dikatakan akan memiliki dalam bentuk
future, tetapi sekarang dalam bentuk present. Kedua, perhatikan kata
kekal, yang berarti hidup selama-lamanya. Jadi sekali selamat, selamat
selama-lamanya.
Page 5 Ketekunan Orang-orang Kudus - Edwin H. Palmer
Jika teori Arminian benar, dan orang percaya yang sungguh lahir baru
dapat kehilangan iman dan terhilang, dan juga berkata bahwa orang
percaya memiliki hidup yang kekal. Ini salah. Karena seharusnya ia
berkata bahwa ia memiliki kehidupan yang baik, atau kehidupan yang suci,
atau kehidupan yang supranatural, atau kehidupan yang bahagia tetapi
tidak boleh pernah ia berkata memiliki hidup yang kekal. Karena menurut
Arminian ia tidak mempunyai hidup yang kekal, hanyalah kehidupan yang
temporal, waktu tertentu, dan terbatas. Tuhan Yesus berkata, "pasti tidak
akan binasa sampai selama-lamanya" (Yoh. 10:28). Tetapi Arminian
berkata, "Tunggu dan lihat. Mungkin ia akan ke neraka." Tuhan Yesus
berkata, "hidup kekal". Tetapi Arminian berkata, "hidup yang temporal".
Demikian juga terhadap Yoh. 6:51, 11:25, Arminian berkata, "mungkin".
Pandangan Arminian ini salah. Penggunaan kata kekal yang konstan
ini seharusnya membawa sukacita bagi mereka yang sungguh-sungguh
percaya. Ucapkanlah syukur kepada Allah untuk hidup kekal ini.
D. Yohanes 6:39
Kristus datang untuk melakukan kehendak Bapa. Kehendak Bapa
adalah bahwa "supaya semua orang yang telah diberikan-Nya kepada-Ku
jangan ada yang hilang". Tetapi supaya semua orang itu "Kubangkitkan
pada akhir zaman" (bnd. Yoh. 6:44). Kata akhir zaman menunjuk kepada
akhir dunia ini. Pada akhir zaman nanti Kristus akan membangkitkan
mereka dan membawa mereka ke surga.
E. Yohanes 10:28-29
Tuhan Yesus berkata kepada domba-domba-Nya. Dan setiap bagian
dari perkataan-Nya mengajarkan jaminan kekal secara jelas.
Page 6 Ketekunan Orang-orang Kudus - Edwin H. Palmer
1. "kehidupan kekal"
Istilah ini saja sudah cukup untuk membuktikan doktrin ketekunan dari
orang-orang kudus. Sebab jika seseorang meninggalkan imannya yang
mula-mula, saat ia percaya, maka tidak ada kekekalan dalam kehidupan
yang Tuhan Yesus janjikan kepadanya, hanya suatu kehidupan yang
pendek. Tetapi Yesus menjanjikan hidup yang kekal, berarti ia tidak
mungkin meninggalkan iman yang menyelamatkan itu.
2. "dan mereka tidak akan binasa selama-lamanya"
Orang Arminian berkata bahwa orang percaya dapat kehilangan imannya,
ini berarti akan binasa. Tetapi Tuhan Yesus berkata tidak akan binasa
selama-lamanya.
3. "tidak ada seorangpun yang dapat merebut mereka dari tangan-Ku"
Tidak ada seorangpun yang dapat menyebabkan seseorang yang
diselamatkan terhilang. Iblis tidak bisa. Para guru juga tidak bisa. Temantemanpun tidak bisa. Bahkan kita sendiripun tidak bisa keluar dari tangan
Kristus. Karena ini adalah hal yang mustahil. Tentu sekarang sudah tidak
ada pertanyaan lagi tentang ajaran Yesus tentang jaminan kekal. Ketiga
kalimat Kristus di atas sudah menyimpulkan. Tetapi untuk membuat
keyakinan yang mutlak supaya tidak disalahmengertikan, Tuhan Yesus
menambah kalimat selanjutnya.
4. "Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada
siapapun; dan tidak seorangpun dapat merebut mereka dari tangan
Bapa."
Bapa adalah Allah Yang Mahakuasa. Ia lebih besar dan kuat daripada
gabungan semua umat manusia dan Iblis. Karena itu kesimpulannya pasti
Page 7 Ketekunan Orang-orang Kudus - Edwin H. Palmer
tidak ada seorangpun yang merebut domba-domba Allah itu dari tanganNya.
Betapa semua kalimat ini menyimpulkan doktrin ketekunan orangorang kudus. Jika sekarang ada orang yang masih tidak percaya doktrin
ini, maka ia buta.
F. Petrus 1:13-14
Pada waktu itu, surat-surat atau barang-barang, seperti halnya
kuburan Tuhan Yesus dimeterai (Mat. 27:66). Meterai digunakan untuk
menjamin keaslian dari artikel itu, dan menunjukkan bahwa ia kepunyaan
seseorang, dan untuk memproteksinya. Demikian juga Roh Kudus adalah
meterai Allah -- menunjukkan bahwa orang percaya itu milik Allah dan
bahwa ia akan dijaga dari segala hal yang merugikan. Dalam Ef. 1:13-14;
4:30 Paulus berkata bahwa meterai ini akan efektif sampai pada hari
penyelamatan. Roh Kudus adalah jaminan bahwa orang yang percaya tidak
akan binasa.
Paulus juga menggunakan ilustrasi lainnya, yakni, "uang muka" dari
segala warisan yang akan kita terima kelak (Ef. 1:14). Dalam bahasa
Yunani, kata "uang muka" biasa dipakai untuk transaksi bisnis atau
perjanjian lainnya, seperti pada dunia kredit sekarang. Pembayaran
pertama itu merupakan perjanjian bahwa pembayaran selanjutnya akan
mengikuti. Demikian juga Roh Kudus adalah jaminan warisan sepenuhnya
akan mengikuti. Jadi sekali selamat, tetap selamat.
G. 1Petrus 1:4-5
Petrus sangat menghibur kita dalam hal kepastian yang kekal dari
keselamatan kita. Ia mengatakan bahwa orang Kristen memiliki suatu
warisan yang tersimpan di surga. Tetapi mungkin orang kuatir bahwa
warisan ada di sana tetapi ia tidak akan pernah sampai di sana. Ia berpikir
ia adalah seorang Kristen yang lemah.
Page 8 Ketekunan Orang-orang Kudus - Edwin H. Palmer
Untuk menangkis ide-ide itu, Petrus berkata bahwa orang Kristen
dipelihara untuk keselamatan ini. Kata "dipelihara" adalah kata yang
digunakan sama untuk melindungi atau memelihara sebuah kota oleh
prajurit-prajurit (2Kor. 11:32). Tetapi Petrus menekankan bahwa orang
Kristen bukan dijaga atau dipelihara oleh elemen-elemen manusia yang
lemah seperti prajurit. Tetapi dipelihara oleh Allah sendiri. Allah adalah
Allah Yang Mahakuasa.
Mungkin ada beberapa orang setuju dengan orang Kristen dipelihara
oleh kekuatan Allah, tetapi dipelihara untuk sementara waktu saja. Petrus
menolak ide ini, maka ia jelaskan dengan menambahkan bahwa Allah akan
memelihara keselamatan ini sampai pada zaman akhir.
III. Beberapa Penolakan-penolakan Yang Tradisional
A. Bukankah kita semua mengetahui ada orang yang pada waktu tertentu
mengekspresikan bahwa mereka percaya kepada Kristus, pergi ke gereja,
membaca Alkitab, berdoa, dan sama seperti orang Kristen asli lainnya.
Kemudian terjadi sesuatu dan perlahan-lahan mereka meninggalkan iman
mereka dan sampai sekarang tidak berurusan lagi dengan gereja, Kristus,
atau Allah. Bukankah kenyataan ini membuktikan bahwa doktrin
ketekunan orang-orang kudus itu salah?
Untuk menjawab pertanyaan ini mari kita membaginya dalam dua
bagian, yaitu untuk:
1. Orang-orang Kristen
Mungkin benar bahwa orang Kristen bisa melakukan kebiasaan buruk
yang pernah ia lakukan. Kita semua memiliki pengalaman ini dalam
beberapa tingkat. Pada waktu-waktu tertentu kita kelihatan tidak dekat
kepada Allah sebagaimana seharusnya. Kita menjadi dingin rohani, bisa
lebih membaik atau makin menjadi-jadi. Ada orang Kristen yang
melakukan hal-hal yang agak buruk, bahkan kita sulit kenali bahwa
mereka adalah Kristen. Daud pernah berzinah dan membunuh. Petrus
Page 9 Ketekunan Orang-orang Kudus - Edwin H. Palmer
pernah menyangkal Tuhan Yesus. Ada beberapa hal yang tidak seharusnya
Paulus lakukan.
Doktrin ketekunan orang-orang kudus tidak berarti bahwa orangorang Kristen tidak bisa berdosa. Tetapi Alkitab mengajarkan bahwa orang
Kristen bisa melakukan dosa dan dalam beberapa kasus orang itu bisa
melakukan banyak perbuatan buruk yang dulu ia pernah lakukan. Tetapi
jika ia sungguh sudah lahir baru, Roh Kudus yang menyebabkan dia
percaya ada di dalamnya menjadi jaminan dia akan menerima warisan
secara penuh, maka ia memiliki hidup yang kekal, ia pasti selamat.
Namun Alkitab juga tidak menjanjikan bahwa kehidupan orang
Kristen senantiasa lancar. Tetapi lebih seperti seorang anak yang mendaki
sebuah bukit bersalju. Anak itu mungkin sering tergelincir, tetapi ia bisa
mengatur diri sampai ke puncak bukit itu.
Bisa juga seperti garis kurva yang mulai dari pojok kiri bawah naik ke
atas pojok kanan, tetapi bukan merupakan garis lurus tetapi ada turun dan
naik pada garis yang ke atas itu.
Atau bisa seperti seorang Reformed Baptis yang besar, Charles
Spurgeon, yang berkata bahwa seorang Kristen seperti dalam sebuah kapal
yang aman, meskipun ombak menerpa kapal berkali-kali, tetapi tidak
pernah menenggelamkan kapal itu.
Paulus yakin seperti ini, karena kita tidak dikuasai oleh dosa lagi
(Rm. 6:14). Meskipun orang Kristen masih bisa jatuh tetapi dosa tidak
akan pernah menguasainya secara total lagi. Meskipun orang Kristen
lemah, tetapi akan ada selalu perlawanan terhadap dosa. Ini dikarenakan
Roh Kudus yang telah diberikan tidak pernah diambil lagi.
Jadi, satu jawaban untuk permasalahan ini adalah memang kita bisa
melihat orang-orang Kristen melakukan kebiasaannya yang buruk lagi dan
jatuh, tetapi dengan anugerah Roh Kudus akan selalu kembali kepada iman
yang kelihatan telah disangkalinya.
Page 10 Ketekunan Orang-orang Kudus - Edwin H. Palmer
2. Orang-orang bukan Kristen
Jawaban lainnya adalah mungkin orang yang menyangkal itu
sesungguhnya sama sekali bukan Kristen. Bukan setiap orang berseru
"Tuhan, Tuhan" itu orang Kristen sejati. Ada yang seperti Yudas, yang
dapat memberitakan Injil dan melakukan mujizat tetapi binasa (Mat 7:2123), beberapa orang secara lahiriah menjalankan ibadah, tetapi pada
hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya (2Tim. 3:5). Ada yang
menyamar seperti malaikat, padahal Iblis (2Kor. 11:14). Tidak semua
orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel. Tidak setiap orang yang
ada di gereja adalah anggota dari gereja yang sesungguhnya. Mungkin
orang yang telah dibaptis, mengikuti perjamuan suci tetapi akan pergi ke
neraka. Ini semua tidak menyangkal doktrin ketekunan dari orang-orang
kudus, karena mereka bukan Kristen yang sejati. Tetapi sebaliknya orang
Kristen harus berusaha sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihanmu
makin teguh (2Pet. 1:10).
B. Bukankah kepercayaan akan doktrin ketekunan orang-orang kudus ini
menyebabkan beberapa orang Kristen menjadi tidak bermoral? Bukankah
mereka bisa beralasan bahwa jika mereka pasti selamat, mereka dapat
berbuat "semau gue"? Bukankah berarti mereka dapat hidup berdosa,
karena mereka pasti selamat?
Palmer berkata, bahwa orang yang berpikiran demikian terus menerus
itu menunjukkan dia bukan orang Kristen dan kalau tidak bertobat akan
masuk neraka.
Karena orang yang telah lahir baru tidak akan mempunyai sikap mau
terus berdosa. Roh Kudus tidak akan membiarkan dia. Dosa juga tidak
menguasainya lagi. Allah memilih orang Kristen untuk hidup kudus,
bukan untuk tidak bermoral (Ef. 1:4). Orang Kristen bukan hanya
dibebaskan dari hukuman dosa, tetapi juga dari kuasa dosa.
Page 11 Ketekunan Orang-orang Kudus - Edwin H. Palmer
Ketekunan orang-orang kudus berarti bahwa orang kudus akan
terpelihara dalam iman mereka. Iman terdiri dari kesedihan karena dosa
dan pertobatan dari dosa. Jika orang tidak pernah menyesal akan dosadosanya dan meninggalkan dosa-dosa itu, itu hanya membuktikan bahwa
ia tidak pernah memiliki iman yang mula-mula, dan ia bukanlah orang
yang diselamatkan.
Istilah ketekunan orang-orang kudus berarti bahwa Allah akan
memelihara, melindungi, dan menjaga mereka sampai pada keselamatan
yang akan dinyatakan kelak pada akhir zaman. Keselamatan ini tidak
hanya berarti mereka akan selamat dari neraka tetapi mereka sekarang
dapat selamat dari segala dosa yang mereka inginkan. Adalah mustahil ada
situasi seperti neraka di dalam surga.
Alkitab mengajarkan orang Kristen tidak akan tambah jahat, tetapi
tambah kudus. Orang Kristen ingin bersyukur kepada Allah yang
memelihara imannya, dan cara terbaik yang bisa ia lakukan adalah dengan
menaati perintah-Nya (Yoh. 14:21; 1Yoh. 5:3-5). Karena ketika ia
menyadari betapa buruk dirinya dan secara natur ia membenci Allah, tetapi
ia juga sadar bahwa iman yang dimiliki ini datang dari Allah bahkan ia
sendiri menjamin dan memelihara iman ini dengan memberikan Roh
Kudus tinggal hidupnya, ia tidak ingin berdosa, tetapi ingin bersyukur
kepada Allah yang terus memelihara imannya sampai pada akhirnya. Jadi
tidak mungkin ketekunan orang-orang kudus ini menjadikan orang tidak
bermoral.
C. Kesimpulan
Ajaran sekali selamat pasti selamat adalah satu ajaran Alkitab paling
agung. Jangan biarkan orang merampas sukacita karena kita mengetahui
kita pasti selamat. Betapa bahagia kita dimampukan untuk mengambil satu
keputusan sekali untuk selama-lamanya mengenai nasib kekal kita. Betapa
baiknya, jika kita yang dimampukan menyerahkan diri kepada Kristus,
mengetahui bahwa saat itu kita selamat dan dipelihara oleh kekuatan Allah
sampai keselamatan penuh itu nanti dinyatakan pada waktu kedatangan
Kristus yang kedua kali. Pujilah Tuhan untuk segala berkat-Nya. Pujilah
Page 12 Ketekunan Orang-orang Kudus - Edwin H. Palmer
Bapa karena kasih-Nya yang memilih. Pujilah Anak karena kematian-Nya
yang menebus. Pujilah Roh Kudus karena karya-Nya yang tidak dapat
ditolak. Pujilah Allah Tritunggal karena memelihara kita sampai pada
akhirnya. Haleluya! Amin.
Sumber: Majalah MOMENTUM No. 26 - April 1995
Pengutipan dari artikel ini harus mencantumkan:
Dikutip dari
http://www.geocities.com/thisisreformed/artikel/perseverance.html
Page 13 
Download