Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jasa Dan Peran Tokoh Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Melalui Metode Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SDN Giriharjo 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi e-mail : [email protected] ABSTRAK Hasil belajar IPS siswa kelas V SDN Giriharjo 1 sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas. Ketuntasan klasikal belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS hanya 50% dengan nilai rata-rata 62. Hal ini belum sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran IPS yaitu 70. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan metode picture and picture dan hasil belajar siswa. Metode pada penelitian ini menggunakan model siklus PTK dari Kemmis dan Taggart yang dilakukan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi: observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Kata Kunci: Hasil belajar, metode picture and picture, jasa dan peran tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia A. PENDAHULUAN Keberhasilan guru dalam mengelola pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dikelas V, lebih disebabkan oleh tepatnya metodologis yang digunakan guru dalam mengajar. Hal tersebut berimplikasi pada respon positif yang diperlihatkan siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Siswa sangat antusias saat mengikuti proses pembelajaran sehingga kelas terlihat kondusif, aktif dan menyenangkan. Namun, sebagaimana pengalaman mengajar penulis pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN Giriharjo 1, setiap kali guru melakukan selalu direspon kurang positif dari seluruh siswa, hal tersebut bisa terlihat dari reaksi yang diperlihatkan siswa. Mereka selalu pasif saat pembelajaran dan cenderung menolak untuk dilaksanakan evaluasi dengan berbagai alasan. Kondisi tersebut terus terlihat hingga proses evaluasi berlangsung, yang secara otomatis keadaan tersebut berdampak pula pada hasil yang didapat siswa dengan hasil kurang memuaskan, dan belum mencapai pada Standar Ketuntasan Minimal. Ketuntasan klasikal belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS hanya 50% dengan nilai rata-rata 63. Hal ini belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada setiap JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 42 kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau Berdasarkan latar belakang di jauh dari ketuntasan belajar pada mata atas, maka dapat dirumuskan suatu pelajaran IPS yaitu 70. masalah sebagai berikut: (1) Penyebab kurang responya siswa Bagaimanakah penggunaan metode saat mengikuti proses pembelajaran dan picture and picture dalam meningkatkan buruknya hasil belajar adalah karena hasil belajar siswa pada materi jasa dan kurang kreatifnya guru dalam peran tokoh dalam mempersiapkan menggunakan metode pembelajaran. kemerdekaan Indonesia melalui pada Guru masih terbelenggu oleh cara kelas V SDN Giriharjo 1 Ngrambe konvensional dalam melakukan Ngawi? (2) Apakah penggunaan metode pembelajaran, hingga image siswa picture and picture dapat meningkatkan terhadap mata pelajaran IPS yaitu hasil belajar siswa pada materi jasa dan membosankan dan menjenuhkan. peran tokoh dalam mempersiapkan Dalam hal ini guru sebagai kemerdekaan Indonesia melalui pada fasilitator dalam proses pembelajaran, kelas V SDN Giriharjo 1 Ngrambe perlu memberikan respon positif yang Ngawi? konkrit dan objektif untuk Sesuai dengan permasalahan di membangkitkan motivasi siswa atas, penelitian ini bertujuan untuk: (1) khususnya saat pembelajaran IPS. Mengetahui penggunaan metode picture Adapun metode pembelajaran yang and picture dalam meningkatkan hasil dibuat guru untuk memecahkan masalah belajar siswa pada materi jasa dan peran di atas adalah dengan membuat model tokoh dalam mempersiapkan evaluasi yang kreatif dan inovatif, yaitu kemerdekaan Indonesia pada kelas V dalam bentuk mengurutkan gambar atau SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi. (2) lebih dikenal dengan “Picture and Mengetahui peningkatan hasil belajar Picture”. siswa pada materi jasa dan peran tokoh Metode picture and picture dalam mempersiapkan kemerdekaan merupakan suatu metode belajar yang Indonesia melalui metode picture and menggunakan gambar dan dipasangkan picture pada kelas V SDN Giriharjo 1 atau diurutkan menjadi urutan logis Ngrambe Ngawi. Penelitian ini (Suprijono, 2009 :125). Metode picture diharapkan memberi kontribusi yang and picture merupakan bentuk metode baik pada guru (peneliti), siswa, dan pembelajaran yang mudah dijangkau sekolah. serta sangat menarik. Selain berupa gambar-gambar yang dapat memotivasi B. KAJIAN TEORI siswa, juga dilengkapi tulisan yang Hasil Belajar menjelaskan gambar tersebut. Dengan Dalam aktivitas kehidupan metode ini diharapkan dapat manusia sehari-hari hampir tidak pernah mempermudah siswa dalam memahami dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik materi sehingga hasil belajar akan lebih ketika seseorang melaksanakan aktivitas baik. sendiri, maupun di dalam suatu JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 43 kelompok tertentu. Dipahami atau tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar. Menurut Purwanto (2009:43) “Belajar adalah suatu proses untuk membuat perubahan dalam diri siswa dengan cara berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh atau dicapai siswa berkat adanya usaha atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai kehidupan sehingga nampak pada diri individu pengguanan penilaian terhadap sikap, pengetahuan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif. Metode Picture And Picture Pengertian Mpdel pembelajaran Picture And Picture Model Pembelajaran Picture and Picture merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yaitu suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompokkelompok. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih asuh. Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambargambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dalam menggunakan Power Point atau software yang lain. Menurut Johnson & Johnson , prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut: 1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. 2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 44 3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya. 4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. 5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. 6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Prinsip – prinsip model pembelajaran picture and picture Menurut Johnson & Johnson , prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture adalah sebagai berikut: 1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya. 2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. 3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya. 4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. 5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. 6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Langkah-langkah dalam model pembelajaran picture and picture Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai,menyajikan materi sebagai pengantar, guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi, guru menunjuk atau memanggil siswa secara C. METODE PENELITIAN bergantian memasang atau mengurutkan Penelitian ini menggunakan gambar menjadi urutan yang logis, guru metode penelitian kualitatif dengan menanyakan alasan atau dasar pemikiran pendekatan penelitian tindakan kelas urutan gambar tersebut dari alasan atau karena penelitian ini dilaksanakan urutan gambar tersebut guru mulai berdasarkan adanya temuan masalah di menanamkan konsep kemudian menarik kelas. Sedangkan model PTK yang akan kesimpulan. digunakan adalah model PTK bersiklus yang mengacu pada model John Elliot. JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 45 PTK tersebut dilaksanakan secara bersiklus, setiap siklus penelitian terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, obrservasi, dan refleksi.Tahap perencanaan yaitu merumuskan masalah, menentukan tujuan, dan metode penelitian serta membuat rencana tindakan.Tahap pelaksanaan tindakan yaitu merupakan suatu hal yang dilakukan sebagai upaya perubahan yang dilakukan.Tahap observasi/ pengamatan yaitu mengamati secara sistematis hasil/ dampak tindakan terhadap proses belajar-mengajar, dan tahap refleksi yaitu mengkaji dan mempertimbangkan hasil atau dampak tindakan yang dilakukan. Peneliti dalam penelitian kualitatif berperan sebagai instrument penelitian, kehadiran peneliti mutlak diperlukan, dalam hal ini peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksanaan pengajaran, pengumpul data, penganalisis, penafsir dan sebagai pelapor hasil penelitian.Peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat sebagai observer dan juga dengan. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Giriharjo 1, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 4 siswa yang terdiri dari 3 siswa putra dan 1 siswa putri. Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus (siklus I : 4 x 35 menit, Siklus II : 4 x 35 menit, jadi penelitian ini dilaksanakan selama 21 hari, dimulai dari tanggal 20 April sampai 13 Mei 2015. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Giriharjo 1, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi. Pertimbangan melakukan penelitian di sekolah dasar tersebut karena sekolah tersebut merupakan tempat tugas penulis seharihari sebagai guru. Selain itu, pada pembelajaran IPS juga hanya digunakan metode ceramah tanpa menggunakan metode dan media. Penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari siklus I yang dilanjutkan dengan siklus berikutnya jika siklus I tidak berhasil. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan lembar tes. Observasi dilakukan terhadap proses mengajar guru dan keaktifan siswa saat mengikuti proses pembelajaran melalui penggunaan metode picture and picture dengan media gambar. Instrumen untuk observasi menggunakan daftar cocok (check list). Sedangkan Pemberian soal tes akan dilaksanakan pada tiap-tiap akhir proses pembelajaran untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode picture and picture dengan media gambar dalam mata pelajaran IPS setelah dilakukan tindakan. Jika dalam penelitian ini setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, maka pemberian soal tes juga akan dibagi menjadi dua. Sehingga pada siklus I pertemuan pertama akan diberikan 10 soal dan pada pertemuan kedua juga akan diberikan 10 soal, begitu juga pada siklus berikutnya jika siklus I tidak berhasil. Pembagian soal juga disesuaikan dengan indikator yang ada pada pertemuan tersebut. Dalam instrumen tes ini, tiap satu soal jika JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 46 menjawab benar maka mendapatkan skor adalah teknik deskriptif kualitatif dan 1, tetapi jika tiap satu soal menjawab kuantitatif. Analisis data terhadap hasil salah maka mendapatkan skor 0. penelitian dijelaskan sebagai berikut: Teknik pengumpulan data yang 1. Data kualitatif diperoleh dari lembar digunakan dalam penelitian ini adalah observasi proses mengajar guru dan observasi dan tes. Observasi dilakukan aktivitas siswa selama proses untuk memperoleh data tentang pembelajaran berlangsung dengan penggunaan metode picture and picture cara deskriptif. dengan media gambar dalam mata 2. Data kuantitatif dikumpulkan pelajaran IPS yang diamati secara melalui tes, dihitung jumlah skor langsung dalam proses pembelajaran masing-masing dan berdasarkan lembar observasi. Observasi dihitung nilai dari skor tersebut dilakukan terhadap proses mengajar guru dengan mengunakan rumus sebagai dan keaktifan siswa saat mengikuti berikut: proses pembelajaran melalui penggunaan metode picture and picture dengan media Nilai rata-rata kelas = Jumlah seluruh gambar. Sedangkan Tes dilakukan untuk nilai siswa memperoleh data tentang peningkatan Jumlah hasil belajar siswa pada mata pelajaran siswa IPS. Indikator keberhasilan penelitian Sugiyono (2009: 333) dalam menggunakan metode picture and menyatakan bahwa teknik analisis data picture dengan media gambar pada merupakan proses mencari dan pembelajaran mata pelajaran IPS siswa menyusun secara sistematis data yang kelas V SDN Giriharjo 1 dengan kriteria diperoleh dari hasil wawancara, catatan ketuntasan yaitu minimal 80 % dari lapangan,dan dokumentasi dengan cara seluruh siswa kelas V SDN Giriharjo 1 mengorganisasikan data ke dalam dengan KKM yang ditentukan yaitu ratakategori, menjabarkan ke dalam unit- rata nilai ≥ 70. Untuk menghitung unit, melakukan sintesa, menyusun ke persentase ketuntasan belajar digunakan dalam pola, memilih mana yang penting rumus sebagai berikut: dan yang akan dipelajari, dan membuat P = ∑ siswa yang tuntas belajar X 100% ∑ siswa kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Keterangan : Tujuan Analisis dalam penelitian P : prosentase ketuntasan belajar tindakan kelas adalah untuk memperoleh ∑ : jumlah kepastian apakah terjadi perbaikan, peningkatan, atau perubahan D. HASIL PENELITIAN DAN sebagaimana yang diharapkan bukan PEMBAHASAN untuk membuat generalisasi atau Kondisi awal pengujian teori. Teknik analisis data Hasil belajar IPS siswa kelas V yang digunakan dalam penelitian ini SDN Giriharjo 1 sebelum diadakan JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 47 tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas. Ketuntasan klasikal belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS hanya 50% dengan nilai rata-rata 62. Hal ini belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada setiap kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau jauh dari ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPS yaitu 70. Ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan hanya 2 siswa yang tuntas dan 2 yang tidak tuntas. Terlihat pula ada ketimpangan yang cukup besar antara nilai tertinggi 75 dengan nilai terendah 50. Rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas V disebabkan oleh guru kelas V SDN Giriharjo 1 kurang kreatif, dalam kegiatan mengajar hanya berceramah saja tanpa disertai media apapun, metode kurang bervariasi serta kurang melibatkan siswa,membatasi kreativitas siswa, konsentrasi siswa dalam pembelajaran lemah. Dari hasil analisis data hasil belajar pra siklus dijadikan sebagai sempel penelitian. Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan dengan menerapkan metode picture and picture dalam pembelajaran IPS. Pelaksanaan Siklus I Pertemuan I Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus I pertemuan pertama terdapat 3 siswa yang tuntas dan 1 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pembelajaran siklus I siswa sudah aktif akan tetapi beberapa siswa tingkat keaktifannya masih kurang dan perhatian siswa dalam materi pembelajaran kurang serta masih ada 25% siswa belum tuntas belajar. Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa belum optimal dalam proses pembelajaran di kelas, masih terdapat beberapa anak saat mengikuti pelajaran tidak mendengarkan penjelasan dan arahan dari guru serta semangatnya masih kurang. Berdasarkan kekurangankekurangan yang terjadi pada siklus I pertemuan pertama , rata-rata nilai belum mencapai KKM (70) maka akan diperbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan kedua agar hasil belajar siswa yang dicapai secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki atau menindak lanjuti pembelajaran pada siklus berikutnya antara lain dengan cara memotivasi siswa dengan memberi pujian ketika siswa menjawab pertanyaan dengan benar. Siklus I Pertemuan II Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus I pertemuan kedua terdapat 3 siswa yang tuntas dan 1 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pembelajaran siklus I pertemuan kedua siswa sudah aktif akan tetapi beberapa siswa tingkat keaktifannya masih kurang dan perhatian siswa dalam materi pembelajaran kurang serta masih ada 25% siswa belum tuntas belajar. JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 48 Hal tersebut dikarenakan interaksi guru dengan siswa belum optimal dalam proses pembelajaran di kelas, Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat pada kelompok masih kurang. Untuk menindak lanjuti dilakukan cara Memberi petunjuk pada siswa agar berani dalam berpendapat dalam diskusi kelompok. Dari temuan hasil penelitian diperoleh hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I. Hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran dengan menerapkan metode picture and picture pada mata pelajaran IPS siklus I pertemuan pertama yaitu 83% dengan katagori baik dan meningkat di pertemuan kedua menjadi 85% dengan katagori baik. Sedangkan aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 37 dengan nilai presentase 66% dikatakan cukup baik, dan pada pertemuan kedua mendapat skor 48 dengan nilai presentase 85% dengan katagori baik. Dari temuan hasil penelitian juga diperoleh perbaikan hasil belajar siswa yang telah dilaksanakan pada pembelajaran siklus I. Nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus I adalah 70.8 meningkat dibandingkan nilai ratarata pra siklus yaitu 62. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus I meningkat menjadi 3 siswa, sementara pada pra siklus 2 siswa. Nilai tertinggi diperoleh siswa pada siklus I sudah ada yang mencapai nilai tertinggi yaitu 78, nilai terendah 62. Perolehan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN Giriharjo 1 dengan menerapkan metode picture and picture jumlah siswa yang nilainya ≥ 70 atau yang memenuhi KKM sudah terlihat meningkat seperti yang dikatakan dalam hasil penelitian Irfa Riyana (2010) bahwa metode pembelajaran picture and picture sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Pelaksanaan Siklus II Pertemuan I Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus II pertemuan pertama terdapat 3 siswa yang tuntas dan 1 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran, diketahui bahwa selama guru mengajar pada pembelajaran siklus II pertemuan pertama siswa sudah aktif dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Tindak lanjutnya dalam siklus ke II pertemuan kedua nilai siswa harus meningkat lagi. Kegiatan observasi terhadap kegiatan pembelajaran guru dalam menerapkan metode picture and picture pada siklus II pertemuan pertama yang dinilai observer sudah menunjukan hasil yang sangat baik dari siklus I. Pada pertemuan pertama memperoleh skor 50 atau dengan nilai presentase kegiatan 89 %. Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran picture and picture pada siklus II pertemuan pertama memperoleh skor 50 dengan nilai presentase 89% dikatakan baik, Pelaksanaan Siklus II Pertemuan II Bardasarkan observasi dari pelaksanaan siklus II pertemuan II dalam kegiatan pembelajaran siswa sudah cukup antusias dan aktif dibandingkan saat pembelajaran siklus I, hal ini terjadi JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 49 karena siswa sudah mengerti dan terlibat secara langsung dalam proses mengurutkan gambar secara benar. Selain itu juga siswa yang pada saat siklus I tidak mau mendengarkan arahan dari guru pada siklus II ini sudah dapat memperhatikan dengan baik. Pada pertemuan kedua siklus II mendapat skor 54 atau nilai presentase kegiatan 96% semua kegiatan yang dilakukan guru semua dilaksanakan dengan kreteria sangat baik dan sudah menunjukan kesuksesan dalam mengajar. Aktivitas siswa pada pertemuan kedua siklus II mendapat skor 53 dengan nilai presentase 94% dikatakan baik sekali dan proses pembelajaran pada siklus 2 pertemuan kedua dilaksanakan dengan berhasil. Hasil dari tindakan Siklus II diperoleh hasil belajar IPS siswa kelas V meningkat. Sehingga dapat dinyatakan penerapan metode picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V pada mata pelajaran IPS. Hasil belajar tersebut menunjukkan adanya kebenaran pernyataan dari Sahrudin dan Iriani (2010) bahwa dengan picture atau gambar kita akan menghemat energi dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang di ajarkan. Pembahasan Pembelajaran tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali petemuan. Pada siklus I pertemuan pertama proses pembelajaran yang dilakukan didapatkan permasalahan antara lain siswa kurang memperhatikan penyampaian materi dengan menggunakan metode picture and picture. Dalam proses pembelajaran masih banyak siswa yang sibuk sendiri dan tidak menempati tempat duduknya masing-masing, siswa tidak berani mengungkapkan pendapat pada kelompok. Selain itu karena terbiasa dengan proses pembelajaran yang lalu siswa masih banyak yang bingung dan kurang dapat mencermati/mengerjakan lembar tugas yang diberikan guru. Guru dalam menerapkan metode picture and picture dengan memanfaat kan gambar kurang optimal terlihat pada kegiatan-kegiatan guru dalam pembelajaran yang direncanakan belum dilakukan. Sehingga pertemuan berikutnya harus berusaha melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang sudah direncanakan. Pada pertemuan kedua siklus I masih ditemukan permasalahanpermasalahan seperti diatas. Sehingga guru terus menerus memotivasi siswa untuk mau berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Walaupun kegiatan-kegiatan yang direncanakan sudah banyak dilakukan tetapi kurang optimal yang ditunjukan hasil penilaian observer terhadap pembelajaran yang dilakukan masih dibawah kriteria baik sekali. Kegiatan guru pada siklus I pertemuan pertama memperoleh 83% dengan Kriteria baik, sedangkan pada pertemuan kedua 85% dengan kriteria baik. Pada pertemuan siklus II masalah-masalah tersebut sudah berkurang, yang ditunjukan antara lain: siswa sudah berani mengungkapkan pendapat pada kelompok, siswa sudah JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 50 menempati tempat duduknya masingmasing. Dari hasil pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran pada siklus II diperoleh nilai persentasenya 89% pada pertemuan pertama dan 96% pada pertemuan kedua guru berusaha memperbaiki dan menambahkan kegiatan-kegiatan yang belum dilakukan pada siklus I semua indikator kegiatan guru dilakukan pada pembelajaran di siklus II. Pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua siklus II diakhir pembelajaran diadakan tes/evaluasi untuk mengukur ketuntasan belajar siswa dan diperoleh hasil : nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus II adalah 74,7 meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus 62 dan siklus I 70.8. Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada siklus II meningkat menjadi 4 siswa, sementara pada pra siklus hanya 2 siswa dan siklus I yaitu 3 siswa. E. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Penggunaan metode picture and picture dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi jasa dan peran tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia melalui pada kelas V SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi berjalan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan bahwa guru sudah menggunakan langkahlangkah pembelajaran model picture and picture pada saat kegiatan belajar mengajar dengan peningkatan aktivitas guru dan belajar siswa. Aktivitas guru pada siklus I 85% dengan kriteria baik meningkat menjadi 96% dengan kriteria sangat baik pada siklus II. Sedangkan aktivitas belajar siswa pada siklus I 85% dengan kriteria baik meningkat menjadi 94% dengan kriteria sangat baik pada siklus II. 2. Penerapan metode picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial pada siswa kelas V SDN Giriharjo 1 semester II tahun ajaran 2014/2015. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I dan siklus II. Terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I, yaitu dari pretes 2 siswa yang mencapai KKM atau sekitar 50% dengan nilai rata-rata 62 naik menjadi 3 siswa yang mencapai KKM atau sekitar 75% dengan nilai rata-rata 70,8 pada postes siklus I. Kemudian pada siklus I yaitu dari 3 siswa atau 75% dengan nilairata-rata 70,8 naik menjadi 4 siswa yang mencapai KKM atau 100% dengan nilai rata-rata 74,7 pada postes siklus II. Saran Berikut saran yang dapat diajukan berkaitan dengan penelitian ini. Bagi guru sebaiknya dalam mengajar menggunakan metode picture and picture untuk mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Apabila siswa dapat JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 51 memahami materi yang disampaikan oleh guru maka hasil belajar siswa akan meningkat. Bagi iswa sebaiknya lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran dan tidak hanya pasif menunggu penjelasan guru yang diberikan oleh guru. Dan bagi sekolah diharapkan untuk melengkapi media yang menunjang kegiatan proses pembelajaran agar proses pembelajaran dengan menggunakan media realita dapat berlangsung dengan baik. F. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara. 2010/2011”. (skripsi). Pekanbaru : tidak diterbitkan Sugiyono. (2006). Metode Penelitian pendidikan, Bandung: CV. Alfabeta. Sudjana,Nana ( 1990 ). Penilain Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sujana Nana dan Ahmad Rivai, 1991. Media Pengajaran, Bandung : Sinar Baru. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learing. Yogyakarta :Pustaka Pelajar Irfa Riyana, (2010) Penerapan model pembelajaran picture and picture untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa tentang peristiwa masa kecil. Marlisa, 2014, Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Di Kelas V Sdn No.106/I Muara Tembesi, Unja Press, Jambi. http://ecampus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/dat a/pdf/jurnal_mhs/artikel/. Diakses tgl 6 Maret 2016. http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012 /04/model-pembelajaran-pictureand-picture.html#ixzz42ZALbwxf. Diakses tgl 6 Maret 2016 Syahrani. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture untuk meningkatkan hasil belajar sains siswa kelas IV SDN 008 Bumi Ayu Kecamatan Dumai Timur tahun ajaran JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-ISSN 2503-2542 e-ISSN 2503-2550 52