1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional yang berbasis kompetensi menekankan kepada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan pada suatu jenjang berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat mencerdaskan kehidupan bangsa (UUSPN No 20 Tahun 2003). Fungsi dan tujuan pendidikan tersebut di atas, menjadi kunci keberhasilan dalm pendidikan dan pembelajaran menggunakan picture and picture, yang sesuai dengan program dan Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Guru mempunyai tugas utama yaitu mengajar, mendidik, melatih, membimbing, mengevaluasi professional harus juga sebagai fasilitator. Seorang gguru mampu membuat perencanaan pembelajaran, mampu melaksanakan dan mempu mengevaluasinya. Menurut Oemar Hamalik (lestari, 2007:73) berkenaan dengan tugas guru dalam mengajar mengatakan bahwa suatu system pengajaran selalu mengalami dan mengikuti tiga tahapan yaitu: 1. Tahap analisis untuk menentukan dan merumuskan tujuan 2. Tahap sintetis yaitu tahap perencanaan yang akan di tempuh 3. Tahap evaluasi untuk menilai tahap pertama dan kedua 2 Hasil evaluasi pembelajaran merupakan informasi yang dapat di jadikan penentu langkah kegiatan selanjutnya.Perlukah diadakan perbaikan dalam pembelajaran atau tidak? Pembelajaran di katakana berhasil bila siswa memperoleh nilai akhir sesuai dengan yang di harapkan, yaitu di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Salah satu cara guru agar siswa terlibat dalam proses pembelajaran dan potensi pada dirinya dapat berkembang secara optimal yaitu dengan menerapkan metoda Picture And Picture yang sesuai dengan program dan Rencana Pelaksanaan Pembelajan (RPP) yang dapat menarik perhatian dan minat siswa untuk belajar. Ketertarikan siswa untuk belajar akan dapat mendorong siswa berbuat banyak hal dalam belajar. Metoda ini dapat mendorong siswa dalam proses pembelajara, merangsang kreatifitas siswa, membiasakan siswa berfikir kritis, belajar menghargai orang lain dan belajar berkompetensi secara sehat. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat di tarik identifikasi masalah : 1. Fungsi dan tujuan pendidikan menjadi kunci keberhasilan dalam pendidikan dan pembelajaran di sekolah terutama bagi para guru dengan meningkatkan metoda Picture And Picture sesuai dengan program dan rencana pelaksanaan pembelajaran. 3 2. Guru mempunyai tugas utama yaitu mengajar, mendidik, melatih, membimbing, mengevaluasi sebagai fasilitator 3. Hasil evaluasi pembelajaran merupakan informasi yang dapat di jadikan penentu langkah kegiatan selanjutnya. C. Perumusan Masalah Berdasarkan hasil uraian di atas dapat di rumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum penggunaan metode picture and picture? 2. Bagaimana aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran matematika tentang Pengukuran melalui metode Picture and Picture ? 3. Apakah hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menggunakan metode picture and picture melalui pembelajaran matematika pada materi Pengukuran? 4. Bagaimana motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran pada materi Pengukuran melalui metode picture and picture? D. Pembatasan masalah Penelitian ini di batasi pada penggunaan metode picture and picture pada materi pengukuran untuk meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa di kelas IV SDN Toblong 2 Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. 4 E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum penggunaan metode picture and picture. 2. Meningkatkan aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran matematika dalam metode picture and picture 3. Mengetahui hasil belajar siswa dapat meningkat dengan menggunakan metode picture and picture melalui pembelajaran matematika pada materi Pengukuran. 4. Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran pada materi Pengukuran melalui metode picture and picture F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Siswa Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa agar siswa lebih aktif, termotivasi untuk belajar, menumbuhkan rasa ingin tahu dan percaya diri serta meningkatkan pemahaman konsep pada materi pokok pengukuran. 2. Bagi Guru Melalui penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat untuk memberikan informasi dalam membuat perencanaan dan pembelajaran matematika yang membuat siswa aktif, dan menyenangkan dengan materi Pengukuran 5 melalui metode Picture and Picture, memberikan informasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran matematika di kelas IV. 3. Bagi sekolah Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan masukan kepada kepala sekolah sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pembelajaran dalam usaha perbaikan proses pembelajaran para guru sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. 4. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran untuk menerapkan metode Picture and Picture pada siswa sekolah dasar, agar dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa salah satunya terhadap materi pokok tentang Pengukuran. 2. Manfaat umum dari penelitian ini adalah : Agar meningkatnya hasil dan motivasi belajar siswa melalui metode picture and picture dalam pemblajaran matematika pada materi Pengukuran di kelas IV SDN Toblong 2 G. Asumsi Asumsi adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti berdasarkan berbagai sumber, yang akan dijadikan dasar untuk membuat hipotesis yang harus dirumskan secara jelas. Dalam penelitian ilmiah peneliti harus memberikan asumsi tentang kedudukan masalahnya, karena asumsi akan menjadi landasan teori dalam laporan hasil penelitian. Asumsi atau postulat 6 adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti. Sebelum mengumpulkan data asumsi perlu dirumuskan secara jelas, hal ini disebabkan karena : a. Asumsi adalah tempat berpijak bagi masalah yang sedang diteliti. b. Asumsi digunakan untuk mempertegas variabel. c. Asumsi digunakan untuk menentukan dan merumuskan hipotesis. Untuk merumuskan suatu asumsi yang baik ada empat hal yang harus dilakukan : 1. Peneliti harus banyak membaca buku, jurnal, buletin dan hasil penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Mencari informasi dari berbagai sumber. 3. Berkunjung ketempat yang akan diteliti. 4. Mengadakan pendugaan, mengabstraksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Untuk mengatasi masalah yang sedang di rasakan oleh guru kelas IV SDN Toblong 2 Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.vMaka peneliti memilih pendekatan Picture and Picture sebagai solusi yang dapat di gunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pada materi pengukuran di sekolah dasar. Penggunaan pendekatan Picture and Picture merupakan solusi yang bertujuan agar siswa dapat memahami pengukuran dengan mengaitkan pembelajaran pada kehidupan yang Real atau nyata karena anak pada usia 7- 7 12 tahun kemampuan dalam proses berfikir untuk mengoperasikan kaidahkaidah logika masih terkait dengan objek-objek yang bersifat konkret. H. Hipotesis Hipotesis adalah penjelasan sementara tentang suatu tingkah laku, gejalagejala, atau kejadian tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Jadi hipotesis merupakan rumusan jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya dengan data yang dianalisis dalam kegiatan penelitian.Perumusan hipotesis harus berdasarkan fakta yang ditemukan. Fakta yang diperlukan untuk merumuskan hipotesis ada tiga cara, yaitu ; 1. Memperoleh sendiri dari sumber aslinya 2. Menafsirkan dari sumber asli 3. Fakta yang diperoleh dengan jalan menyusunnya dalam bentuk abstract reasoning (penalaran abstrak). Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir.Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis.Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. 8 Kegagalan merumuskan hipotesis akan mengaburkan hasil penelitian. Hipotesis yang abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian, tetapi juga sukar diuji secara empiris. Goode dan Hatt (1952: 67-73) menjelaskan ciri-ciri hipotesis yang baik sebagai berikut : a. Hipotesis harus jelas secara konseptual. Konsep sedapat mungkin didefinisikan secara operasional. Untuk menjelaskan konsep, definisikanlah konsep itu; a. Dengan kata-kata b. Dalam operasi tertentu (indeks pengukuran, jenis observasi) c. Dengan menghubungkannya pada konsep-konsep lain yang terdapat dalam penelitian sebelumnya. b. Hipotesis harus mempunyai rujukan empiris Hipotesis penelitian ini adalah “Pembelajaran matematika menggunakan metode pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pengukuran di kelas IV SDN Toblong 2 Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung”. I. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan penafsiran terhadap istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini, maka perlu di perjelas dahulu definisi operasional dari istilah-istilah tersebut : 9 1. Pengertian Matematika Matematika merupakan ilmu deduktif, formal, hierarki dan menggunakan bahasa simbol yang memiliki arti yang padat.Matematika merupakan ilmu yang abstrak sehingga sulit untuk dengan mudah dipahami oleh siswa sekolah dasar.Oleh karena itu, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada setiap jenjang sekolah. 2. Hasil Belajar Menurut Oemar Hamalik (Lestari, 2007:170 “Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidakmengerti menjadi mngerti”. Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas maka hasil belajar merupakan sesuatu fakta yang menunjukan terjadinya perubahan tingkahlaku diri siswa.Perubahan tingkah laku di tandai dengan adanya perubahan sikap, pengetahuan, pemahaman dan pemikiran. 3. Pengertian Motivasi Kata motif di artikan sebagai daya upaya untuk medorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Motif dapat di katakana sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.Bahkan motif dapat di artikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan) berawal dari kata motif itu maka motivasi dapat di artikan sebagai daya yang telah menjadi aktif.Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat di rasakan/mendesak. 10 Menurut Mc.Donal, (Sardiman A.M 2014:73-74) “motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang di tandai dengan munculnya Feeling dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Dari pengertiaan yang di kemukakan Mc. Donal ini mengandung 3 elemen penting : 1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistim “Neurophysiologikal” yang ada pada organisme manusia. Karna menyangkut perubahan energy manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia. 2) Motivasi di tandai dengan munculnya, rasa/feeling, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkahlaku manusia 3) Motivasi akan di rangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan. Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat di katakana bahwa motivasi itu sebagai suatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadi nya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan 11 bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini di dorong karena adanya tujuan kebutuhan atau keinginan. 4. Pengukuran Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran yang di ukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan, sesuatu yang dapat di ukur dan dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran sedangkan pembandingan dalam suatu pengukur disebut satuan. Pengukuran sudut dapat ditentukan atau diatur dengan berbagai cara, diantaranya dengan menggunakan sudut satuan dan yang paling tepat menggunakan sebuah alat yang disebut busur derajat 5. Metode Pictre and Picture Prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture menurut Istarani (2011:6) adalah sebagai berikut : a. Setiap anggota kelompok (siswa) betanggung jawab atas segala sesuatu yang di kerjakan dalam kelompoknya. b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama c. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara kelopoknya d. Setiap anggota kelompok (siswa) akan di kenai evaluasi. 12 e. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. f. Setiap anggota kelompok (siswa) akan di minta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang di tangani dalam kelompok kooperatif. Dari prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif picture and picture di atas, dapat di simpulkan bahwa dengan model pembelajaran ini melatih siswa untuk dapat bekerja sama dengan teman yang lainnya dan belajar bertanggung jawab dengan tugas yang di dapat.