PUM - Repository Karya Ilmiah Politeknik Pertanian Negeri

advertisement
Laporan Poyek Usaha Mandiri
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proyek Usaha Mandiri (PUM) merupakan satu kegiatan yang harus
dilaksanakan oleh mahasiswa semester v Politeknik Pertanian Universitas
Andalas. Proyek Usaha Mandiri ini merupakan sarana untuk mengaplikasikan
ilmu yang telah diperoleh pada mata kuliah sebelumnya. Kegiatan ini
dilaksanakan secara kelompok oleh mahasiswa program studi Mesin dan Peralatan
Pertanian di bengkel Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Pelaksanaan PUM
ini memilih kegiatan rancang bangun alat pencetak pakan ikan.
Pada era modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat, salah
satunya adalah perkembangan sistem otomasi. Akan tetapi pada beberapa
produksi masih mempergunakan cara-cara manual pada prosesnya. Alat dan
mesin pellet ikan sebagai aspek pendukung sangat diperlukan bagi keberhasilan
dalam bidang perikanan. Sehingga dalam pengembangannya diperlukan suatu
kebijakan,program ataupun kegiatan mengenai alat dan mesin yang saling
mendukung. Ketidak tersedianya alat dan mesin yang otomatis dalam pengadukan
serta pengaturan komposisi pakan ikan yang dilakukan masih bersifat manual.
Seperti pada penuangan bahan-bahan dan pengadukannya
yang masih
mengunakan tangan sebagai pengaduk. Sehingga setiap kali pembuatan pakan
ikan nilai gizi yang terkandung berbeda–beda karena komposisi saat setiap kali
pembuatan terkadang tidak sama.
1
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Sudah banyak tersedia alat pencampur pakan ikan otomatis yang mengunakan
mesin motor sebagai pengadukannya, namun di dalam pencampurannya tersebut
juga masih manual, hanya langsung memasukan bahan tanpa melihat takaran,
terkadang juga bahan di timbang terlebih dahulu kemudian di masukan ke dalam
pengadukan namun semua itu membutuhkan waktu yang lama.
Pakan yang memiliki keseimbangan protein untuk kebutuhan ikan akan
mengacu pada pertumbuhan ikan yang cepat besar dan sehat, akan tetapi bila
nutrisi yang dibutuhkan kurang maka pertumbuhan akan lambat. Untuk itu
pembuatan pakan ikan memerlukan teknik-teknik produksi yang perlu dipahami
karena dalam pelaksanaan yang melibatkan bahan pakan yang harus tersedia serta
penggunaan peralatan untuk memproduksi pakan tersebut.
Selama ini para petani ikan pada umumnya masih menggunakan pakan buatan
yang berasal dari impor atau lokal yang sudah mahal harganya, tetapi bila
disimpan agak lama akan mengalami kemunduran mutu dan stabilitasnya dalam
air rendah.
1.2 Tujuan:
1. Rancang bangun alat dan mesin pencetak pakan ikan (pelet).
2. Melakukan uji kinerja alat dan mesin berupa kapasitas dan rendemen.
3. Melakukan analisa ekonomi alat.
2
Laporan Proyek Usaha Mandiri
1.3 Manfaat
1.
Bagi mahasiswa
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh kedalam bentuk
sebuah alat.
2.
Bagi masyarakat

Untuk membuat pakan ikan sehingga proses pengolahannya lebih
efektif dan efisien.

Dapat mempermudah para Usaha Kecil Menengah khususnya
pengusaha petani ikan untuk mendapatkan pakan ikan yang
kwalitas baik.
3
Laporan Proyek Usaha Mandiri
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pakan Ikan ( Pelet )
Pelet merupakan bentuk makanan buatan yang terdiri dari beberapa
macam bahan yang kita ramu dan kita jadikan adonan, kemudian kita cetak
sehingga bentuknya merupakan batangan-batangan kecil panjangnya berkisar 1-2
cm ( Mudjiman 1996 )
Pelet adalah suatu bahan makanan ikan yang mempunyai kandungan
protein, lemak, zat kapur dan karbohidrat. Dalam budidaya ikan pada kegiatan
akuaponik, pakan atau makanan ikan merupakan bahan operasional tertinggi
dalam kegiatan budidaya. Kebutuhan pakan ikan memegang 70% kegiatan usaha
budidaya ikan. Kendala yang terjadi saat ini pakan atau pelet pabrik sudah sangat
mahal harganya. Sehingga akan memperkecil keuntungan yang didapat. Bahkan
banyak sekali petani atau perternak ikan yang gulung tikar akibat harga pelet yang
melambung tinggi. Saat ini pelet ikan yang memiliki kualitas baik, harga pasaran
saja Rp 7000-8000/ kg. Sedangkan harga ikan yang dipanen per kg ditingkat
tengkulak Rp 10.000.
4
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Semakin besar ikan yang dibudidayakan semakin besar pula makanan
yang dibutuhkannya. Susunan bahan baku yang digunakan untuk pakan ikan dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Susunan formulasi bahan baku
No
Bahan
Knadungan
Kandungan
Pakan
Protein
Lemak
1
Tepung Ikan
62.99
8.4
2
Tepung Kedelai
36,6
14.30
3
Tepung Jagung
10.40
0.53
4
Dedak Halus
15.58
6.8
Dalam pembuatan pakan ikan tersebut kita harus memperhatikan kadar
protein pakan tersebut sehingga kita harus memperhatikan perhitungan yang tepat
dalam meramu pakan ikan tersebut. Kemudian bahan-bahan tersebut dicampur,
setelah tercampur rata baru dimasukkan kedalam mesin pencetak pakan ikan.
Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan
konsumsi makanan semakin meningkat. Demikian
halnya dengan kebutahan
protein hewani, salah satunya kebutuhan akan ikan.
Dari beberapa hal di atas menambah peluang untuk masyarakat dalam
budidaya dan produk perikanan. Harga pakan ikan import dan produksi pabrik
semakin meningkat seiring dengan fluktuasi rupiah, tetapi harga jual ikan dari
petani ikan tidak meningkat. Akibatnya para petani ikan semakin kesulitan dalam
usaha harga pakan ikan tidak berimbang dengan jual harga jual ikan.
5
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Untuk itu kita harus bisa mensiasati penberian pakan ikan tersebut kita
tidak bisa hanya mengandalkan pakan alami saja, karena keterbatasan jumah
pakan tersebut makan kita perlu pakan tambahan untuk pakan ikan tersebut.
Tetapi harga pakan dipasaran cukup mahal sehingga membuat kita harus meramu
pakan buatan sendiri agar dapat mengurangi biaya produksi.
2.2 Alat Pencetak Pakan Ikan
Alat pencetak pakan ikan berbentuk silinder, pada bagian dalamnya terdapat
ulir untuk pengepres pakan ikan, kemudian ulir menekan bahan adonan kearah
ujung silinder dan menekan plat berlubang sebagai cetakan pakan ikan. Pakan
ikan akan keluar dari cetakan kemudian akan dipotong oeh pisau pemotong
(Satrio dkk, 2008).

Secara mekanis
Alat atau mesin pembuat pelet untuk pakan ternak ini adalah sebuah alat
yang dirancang khusus untuk membuat pakan ternak (terutama pelet ikan). Alat
pembuat pelet ini berbentuk silinder yang didalamnya terdapat poros screw
conveyor. Mesin pembuat pelet ini direncanakan memiliki efisiensi yang tinggi
dengan menggunakan prinsip kerja screw conveyor yang memanfaatkan ulir-ulir
pada screw sebagai wadah yang membawa bahan dan menekannya (pressing)
kearah ujung tabung (form hole plate) yang telah dirancang sedemikian rupa yang
akan menjadikan bahan berbentuk pelet padat (kompak). Screw bekerja
mendorong umpan sepanjang tabung. Manfaat dari pembuatan rancangan ini
adalah untuk tujuan efisiensi usaha tambak ikan air tawar dan ternak sejenis agar
6
Laporan Proyek Usaha Mandiri
peternak dapat menghasilkan pakan ternak sendiri (swadaya). Mesin ini
diperuntukkan untuk mencetak pelet dengan bentuk adonan tepung halus. Ukuran
pelet yang dihasilkan dimensinya berdiameter 3 mm dengan bentuk butiranbutiran memanjang/batangan. Motor sebagai penggerak yang digunakan adalah
motor listrik 3 phasa dengan daya 1,5 HP dan putaran 1400 rpm. Kapasitas mesin
yang terjadi 67 kg/jam.
Bahan-bahan pakan dicampur menjdi satu kemudian dimasukan kedalam
mixer setelah di aduk bahan pakan tersebut dimasukkan kedalam alat pecetak
pakan ikan.
Alat pencetak pakan ikan secara mekanis dapat memproduksi pakan ikan
dalam kapsitas besar 10.000-15.000 ton pertahun. Karena mereka menggunakan
mesin yang besar dan memperoduksi secara besar untuk dipasarkan.
Keunggulan dari pakan ikan buatan sendiri :
o Harga menjadi lebih murah bila dibandingkan dengan harga yang kita beli
ditoko.
o Selalu dalam keadaan baru.
o Ikut membantu dalam mengurangi pencemaran akibat limbah pabrik.
7
Laporan Proyek Usaha Mandiri

Secara Manual
Bahan-bahan pakan dicampur jadi satu kemudian diblender sampai halus.
Setelah itu tambahkan air panas sebanyak ± 1/4 berat bahan baku dan aduk di
atas api kecil, pengadukan adonan dilakukan sampai terjadi perubahan warna
segera masukkan tepung tapioka dengan perbandingan 1/3 dari bahan aduk terus
sampai adonan mengental, bila perlu tambahkan sedikit lagi air panas. Adonan
didinginkan, setelah dingin masukkan ragi roti dan aduk sampai merata. Bahan
baku yang telah dingin dicetak dengan penggiling daging dan akan diperoleh
bentuk batangan-batangan. Batangan basah tersebut dipotong-potong sepanjang 3
cm. Pelet basah yang telah dipotong-potong dijemur sampai kadar airnya 1020%. Pengeringan dapat juga dengan menggunakan oven. Pengeringan dihentikan
apabila pelet kering, keras dan mudah patah.
8
Laporan Proyek Usaha Mandiri
III. METODA PELAKSANAAN
3.1
Waktu dan Tempat Pelaksanaan PUM
Pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM) dilakukan pada bulan
September sampai Desember 2012 yang dilakukan oleh mahasiswa semester (v)
Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian.
Pelaksanaan PUM ini dilaksanakan di bengkel logam Politeknik Pertanian
Negeri Payakumbuh.
3.2
Alat dan Bahan
3.2.1
Alat
Alat – alat yang digunakan pada pelaksanaan PUM Pembuatan Mesin
Pembuat Pakan Ikan seperti pada Tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2. Alat & mesin yang dibutuhkan pada pelaksanaan PUM
No
Jenis Alat
1
Mesin las listrik
2
Mesin bubut
3
Mesin frais
4
Mesin gerinda tangan
5
Las asetilen
6
Mesin gerinda potong
7
Mesin bor
8
Rol siku
9
Palu
10
Meteran
11
Mesin gergaji besi
12
Mesin pemotong plat
13
Mesin penggulung plat
14
Gerinda Duduk
15
Jangka Sorong
16
Ember
17
Gayung
9
Laporan Proyek Usaha Mandiri
3.2.2 Bahan
Bahan – bahan yang digunakan dalam pembuatan Mesin Pembuat Pakan
Ikan pada Tabel 2.
Tabel 3. Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan Mesin Pembuat Pakan Ikan
NO
BAHAN
SPESIFIKASI
Jumlah
Satuan
1 Besi Siku 5mm
50x50
2
3 Besi plat
3mm
0.5
m2
4 Besi plat
3mm
30
cm2
5 Besi pipa
5
40
Cm
6 Besi Poros
1
1
Batang
7 Bearing
Upc (205-16)
4
Buah
8 Transmisi
Sprocket gigi 9 dan 45
1
Set
Pully dan V-Belt
1
Set
2,6 Ǿ
1
Kotak
1
Buah
9 Elektroda
10 Mata Gergaji
Batang
11 Baut
M10,M12 dan M14
22
Buah
12 Amplas
Kasar
1
Meter
13 Amplas
Sedang
1
Meter
14 Amplas
Halus
1
Meter
15 Cat
Hammerton
2
Kaleng
16 Kuas
¾
2
Buah
17 Tinner
Elephan
1
Kaleng
18 Batu gerinda
4"
1
Buah
19 Batu gerinda
14"
1
Buah
20 Engine
4 Hp
1
Unit
21
Dedak halus
3
kg
22
Tepung ikan
1,5
kg
23
Tepung tapioka
3/4
kg
10
Laporan Proyek Usaha Mandiri
3.3 Prosedur Pembuatan Pakan Ikan
3.3.1

Rancangan Stuktural
Unit rangka, terbuat dari besi siku ukuran 50 x 50 x 5 mm dengan
panjang 139 cm

Unit pengumpan, terbuat dari besi plat dengan ketebalan 25x25x3 mm.

Unit pengeluaran, terbuat dari besi plat dengan ketebalan ulir 3 mm.

Unit pencetak terbuat dari besi plat dengan ukuran ketebalan 5 mm
dengan diameter 16 cm.

Unit transmisi terdiri dari 3(tiga) bagian penting, (1) sprocket dan
chain, (2) Pully dan V-Belt, (3) Poros eksentrik
3.3.2
Rancangan Fungsional

Unit rangka, adalah tempat kedudukan komponen komponen lain.

Unit pengumpan, berfungsi sebagai pemasukan dari bahan-bahan
yang akan cetak menjadi pakan.

Unit pengeluaran, befungsi sebagai saluran dari hasil cetakan.

Unit pencetak adalah bagian terpenting dari mesin pembuat pakan
berfungsi untuk membentuk bahan mentah menjadi bulatan pakan
yang dinginkan.

Unit transmisi digunakan untuk memutar ulir dalam agar menekan
bahan mentah kecetakan.
11
Laporan Proyek Usaha Mandiri
3.4 Pembuatan Pakan Ikan
Bahan-bahan yamg digunakan untuk pembuatan pakan ikan adalah dedak
halus, tepung tapioka, tepung ikan setelah itu bahan ditimbang sesuai dengan
kebutuhan. Setelah itu bahan tersebut dimasukan kedalam ember dan diaduk
sampai rata kemudian diberi air dengan persentase 12-13%.
3.5 Pembuatan Serta Perakitan Alat
3.5.1 Pembuatan Alat
Rangka Utama Alat Pakan Ikan ( Chasis )
Proses pembuatan mesin pembuat pakan yang pertama adalah
pembuatan rangka untuk kedudukan dari komponen-komponen lainnya.
Pembuatan chasis atau rangka terbuat dari besi siku dengan ukuran 50x50x5 mm
panjang 139 cm tinggi 70 cm dan lebar 72cm.
Pada Gambar 1 dapat dilihat bentuk dari rangka untuk alat pembuat
pakan.
Gambar 1. Rangka mesin pembuat pakan ikan
12
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Cetakan dan Spiral Pencetak
Bagian yang terpenting dalam alat ini adalah pencetak yang ulir terbuat
dari besiplat tebal 5 mm, poros 1’’ dan dapat di lihat pada gambar
berikut.
Gambar 2. Pencetak pakan
Corong Bahan Baku
Proses selanjutnya pembuatan corong tinggi 25 cm dan lebar 25 cm
pemasukan bahan baku yang dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 3. Corong Bahan Baku
13
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Poros As
As atau poros tebuat dari besi as dengan diameter 25 mm. Bentuk dari
poros As dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4. Poros as
Unit Transmisi dan Bearing
Sprocket yang digunakan adalah sprocket gigi 45 dan 9. Untuk pully
digunakan pully dengan diameter 3” dan 12”. Sedangkan untuk bearing yang
digunakan adalah jenis UPC 205-16.Unit Transmisi dan Bearing tersebut bisa
dilihat pada Gambar dibawah ini.
Gambar 5. Sproket, Chain, Pully, V-Belt dan Bearing UPC
14
Laporan Proyek Usaha Mandiri
3.6 Perakitan Alat
Perakitan Mesin Pembuat Pakan Ikan dilakukan setelah semua komponen
diatas dibuat. Kemudian perakitan dilakukan dengan cara menyatukan semua
komponen-komponen tersebut menjadi sebuah rangkaian yang berbentuk. Hasil
perakitan semua komponen itu dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 6. Disain Alat Pembuat Pakan Ikan
3.7Uji Kinerja Alat

Kapasitas alat(kg/jam) =

Rendemen =
Berat bahan tercetak (kg)
waktu (jam)
Berat bahan tercetak (kg)
Berat bahan baku awal (kg)
15
x100%
Laporan Proyek Usaha Mandiri
3.8 Analisis Biaya

Biaya Tetap
 Biaya Penyusutan ( D )
D = P-S
N
 Bunga Modal ( I )
I = i ( P ) (N + 1)
2.n
 Biaya Gudang ( G )
0.5*P
 Total biaya tetap = Biaya penyusutan+ Bunga modal + Biaya gudang

Biaya Tidak Tetap
 Upah operator/jam = Upah (Rp)/hari * Jumlah tenaga kerja
Jam kerja/hari
 Biaya pemeliharaan = 1.2%(P-S)
100 jam
 Konsumsi Bahan Bakar = Jumlah pemakain/jam * Harga/liter
 Total Biaya Tidak Tetap = Upah operator + Biaya pemeliharaan + Biaya bahan
bakar

BT
 BTT
BP = X
C
 BEP = BT(rp/th)
BP(rp/th)
Keterangan :
-
BP
: Biaya Pokok
-
BTT
: Biaya Tidak Tetap
-
P
: Harga Jual Alat
-
G
: Gudang
-
N
: Umur Ekonomis
-
BT
: Biaya Tetap
-
S
: Harga Akhir
-
C
: Capasitas
-
I
: Bunga Modal
-
BEP
: Break Even Point
-
D
: Biaya Penyusutan
16
Laporan Proyek Usaha Mandiri
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada prinsipnya alat ini menggunakan proses penekanan (press). Bahan
yang masuk melalui saluran pemasukkan dibawa oleh ulir keruang diantara uir
dan cetakan, bahan yang terkumpul diruang ditekan (press) dan keluar melalui
lubang cetakan.
4.1 Komponen Alat Pencetak Pakan Ikan
Dalam pembutan alat ini terdiri dari beberapa komponen yang dibutuhkan
adalah hopper, slinder pencetak, cetakan,tempat pengeluaran pelet, pisau
pemotong, transmisi, kerangka.
Posisi setiap komponen harus tepat agar alat dapat berfungsi dengan baik
sehingga dapat menghasilkan produksi yang maksimal.
4.2 Perakitan Alat Pencetak Pakan Ikan
Perakitan alat pembuat pakan ikan dilakukan setelah semua komponen diatas
terbuat. Kemudian perakitan dilakukan dengan cara menyatukan semua
komponen-komponen tersebut menjadi sebuah rangkayan berbentuk seperti pada
lampiran 4.
17
Laporan Proyek Usaha Mandiri
a) Pemuatan Kerangka
Pembuatan chasis atau rangka terbuat dari besi siku ukuran 50x50x5 mm,
dengan panjang 139cm lebar 72cm dan tinggi 70cm.
Gambar 7. Kerangka Alat Pembuat Pakan Ikan
b) Tabung tempat pencampuran adonan
Tabung tempat spiral mencampurkan bahan pembuat pakan ikan atau
tempat memadatkan adonan pakan ikan tersebut terbuat dari besi pipa dengan
panjang slinder 50cm, diameter 15cm.
Gambar 8. Tabung Pencampur Adonan Pakan Ikan
18
Laporan Proyek Usaha Mandiri
c) Spiral Pencetak
Bagian yang terpenting dalam alat ini adalah pencetak yang ulir terbuat
dari besi plat tebal 5 mm, poros 1’’ dan dapat di lihat pada gambar 9.
Gambar 9. Spiral Pencetak
d) Cetakan Pakan Ikan
Cetakan pakan ikan terbuat dari besi plat dengan tebal 5mm dengan
ukuran lubang pakan ikan 4 mm dengan jarak 2,3 mm dengan diameter 15cm.
Gambar 10. Cetakan Pakan Ikan
19
Laporan Proyek Usaha Mandiri
e) Hopper
Hopper tempat pemasukan pakan ikan tersebut terbuat dari besi plat 5mm
dengan tinggi 25cm berbentuk persegi 4 atau kubus yang dihubungkan dengan
mengunakan mesin las listrik.
Gambar 11. Hopper
e) Tempat Pengeluaran Pelet dan Letakan Pisau
Tempat pengeluaran pelet sekalian dengan tempat pisau dan tutup dari
slongsong pelet tersebut terbuat dari gabungan antara besi pipa dan besi plat yang
digabungkan dengan mesin last listrik.
Gambar 12. Tempat Pengeluaran Pelet dan Letakan Pisau
20
Laporan Proyek Usaha Mandiri
f)
Unit Transmisi
Unit transmisi yang digunakan dalam pembuatan alat ini adalah
mengunakan puli dan V-belt, bearing, sproket dan doubel sproket.Transmisi
tersebut dhubungkan dengan mesin dan tempat dudukan cetakan.
Gambar 13. Unit Transmisi
21
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4.3 Cara Kerja Alat Pencetak Pakan Ikan
Cara kerja alat pembuat pakan ini dimasukkan melalui hoper dan
dicampurkan oleh spiral sampai tercampur rata dan dikeluarkan melalui lobang
cetakan didepan lobang cetakan di beri pisau pemotong untuk memotong adonan
dari pelet setelah keluar dari lobang cetakan, dan dibantu oleh putaran engine 4Hp
dan diteruskan ke puli dan v-belt dan diteruskan lagi oleh gear ke mesin,
kemudian hasil pakan ikan yang keluar bentuknya sesuai dengan cetakan dengan
panjang 1-2 cm.
4.4 Uji kinerja Alat
Pengujian alat ini dilakukan di bengkel Politeknik Pertanian Universitas
Andalas.
Dari pengujian alat tersebut makan di peroleh hasil dari Tabel 4 di bawah ini
Tabel 4. Hasil Pegujian Alat Pembuat Pakan ikan
No
PARAMETER PENGUJIAN
PENGUJIAN
1
Berat bahan baku awal(kg)
4
2
Pelet yang tercetak utuh(kg)
3.7
3
Pelet yang tidak tercetak(kg)
0.3
4
Waktu(menit)
3.48
5
Rpm tampa beban
262,9
6
Rpm dengan beban
54,4
22
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4.5. Kapasitas Kerja Alat
Dari data hasil pengujian alat dilakukan pengolhan hasil sehingga di peroleh
hasil.
Sebagai berikut :
Rendemen =
Berat bahan tercetak (kg)
Berat bahan baku awal (kg)
= 92.5%
Kapasitas kerja alat = 63.8 kg/jam
=7.5%
23
x 100%
Laporan Proyek Usaha Mandiri
4.6.
Analisa Biaya
4.6.1
a).
Analisa Biaya Pembuatan alat
Kebutuhan bahan
Dalam pembuatan PUM dibutuhkan biaya untuk pembelian bahan-bahan
yang di gunakan dalam pembuatan alat dapat dilihat pada Tabel 5 berikut :
Tabel 5. Kebutuhan Bahan
NO
BAHAN
Harga (Rp)
KEBUTUHAN
Satuan
Jumlah
1
Besi Siku
2
Batang
55.000
110.000
2
Besi stip
1
Batang
3
Besi plat
0.3
35.000
35.000
m
2
30.000
30.000
2
45.000
45.000
4
Besi Plat
1
m
5
Besi pipa
45
Cm
110.000
110.000
6
Besi poros
1
Batang
100.000
100.000
7
Bearing
4
Buah
33.000
132.000
8
Transmisa
1
Kaleng
80.000
80.000
9
Elektroda
1
Kotak
100.000
100.000
10
Mata gergaji
1
Buah
12,000
12.000
11
Baut
16
Buah
2.000
32.000
12
Amplas
3
M
3.500
10.500
13
Cat
1
Kaleng
42.000
42.000
14
Kuas
1
5.000
5.000
15
Tiner
1
Kaleng
30.000
30.000
16
Batu gerinda
2
Buah
8.000
16.000
17
Mesin robin
1
Unit
2.000.000
2.000.000
2.889.500
Total biaya
24
Laporan Proyek Usaha Mandiri
b).Biaya peyewaan alat
Biaya peralatan penunjang dari pembuatan alat pencacah jerami dapat di
hitung sebagai berikut :
Peyewaan seperangkat alat bengkel 12 hari
= Rp.5000/jam
Lama hari kerja kerja
= 12 hari
Jumlah jam kerja
= 8jam/hari
Total biasa penyewaan alat = 12 hari x 8 jam/hari x Rp.5000/jam = Rp.480.000
c).Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja yang digunakan untuk membuat alat dapat di hitung
sebagai berikut:
Upah tenaga kerja
=Rp.60.000/hari
Jumlah tenaga kerja
= 5 orang
Total Biaya Tenaga Kerja : 5 x 12 x60.000
=Rp.3.600.000
d).Total Biaya
Total Biaya = Biaya bahan+biaya sewa alat+biaya tenaga
= Rp. 2.889.500 +Rp. 480.000+Rp. 3.600.000
Total Biaya Pokok Produksi = Rp.6.969.500
e).Harga Jual
Laba yang di inginkan
=30% dari harga pokok produksi
=30% x Rp 6.969.500
=Rp. 2.090.850
25
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Harga jual = Biaya pokok produksi + Laba yang diinginkan
= Rp. 6.969.500+ Rp. 2.090.850
= Rp. 9.060.350
f).Analisa Biaya Operasi Alat
Asumsi:
 Harga jual alat (P)
= Rp. 9.060.350
 Umur ekonomis (N)
= 5 tahun
 Harga akhir (S)
= 10%*P
 Bunga modal (I)
= 12% /tahun
 Jam kerja/tahun
= 2.400 jam/tahun
 Jam kerja/hari
= 8 jam
 Biaya gudang
= 0.5 % *P /tahun
 Upah operator (Rp)/hari
= Rp.60.000/hari
 Jumlah operator
= 2 orang
 Harga bahan bakar/liter
= Rp.5.000/liter
 Kebutahan bahan bakar/jam
=0,9 liter/jam
 Kapasitas
=63.8kg/jam
4.6.2 Biaya Tetap ( Fixed cost )

Biaya penyusutan (D)
S=10%*P
S=10%*Rp. 9.060.350
= Rp. 906.035
D= Rp. 9.060.350– Rp. 906.035
5
D=Rp. 1.630.863 /tahun
26
Laporan Proyek Usaha Mandiri

Bunga Modal(I)
I=i(P) (n+1)
2n
I=12%*(Rp. 9.060.350)*(5+1)
2*5
I=Rp. 931.921,71 /jam

Biaya Gudang (G)
G=0,5%*Rp. 9.060.350
5
G=Rp. 9.060,35/tahun
Total biaya tetap = Biaya penyusutan + Biaya gudang + Bunga modal
=Rp. 1.630.863 + Rp. 931.921,71 + Rp. 9.060,35
= Rp. 2.571.845,06 /tahun
4.6.3 Biaya Tidak Tetap ( Variable Cost )

Upah operator/jam = Upah (Rp)/hari * Jumlah tenaga kerja
Jam kerja/hari
=Rp 60.000 x 2
8
= Rp. 15.000 /jam

Biaya pemeliharaan = 1.2%(P-S)
100 jam
=1.2%( Rp. 9.060.350– Rp. 906.035)
100
=Rp. 978,52 /jam

Konsumsi Bahan Bakar = 0,9 x Rp 5.000
=Rp.4.500 /jam
Total Biaya Tidak Tetap = Upah operator + Biaya pemeliharaan + Biaya bahan bakar
=Rp. 15.000 + Rp. 810,04 + Rp.4.500
=Rp. 20.478,52 /jam
27
Laporan Proyek Usaha Mandiri

Biaya Pokok ( BP )
2.571.845,06
2.400
+ 20.478,52
63.8
BP = Rp. 337,77 /kg
4.6.4 Break Even Point (BEP)
BEP = BT(rp/th)
BP(rp/th)
= 2.571.845,06 (rp/th)
337,77 (rp/th)
BEP = 6.809,04 kg/th
Titik impas yang didapatkan yaitu 6.809,04 kg/th baru modal yang kita
tanamkan pada Alat Pencetak Pakan Ikan dapat kembali.
28
Laporan Proyek Usaha Mandiri
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan Proyek Usaha Mandiri (PUM) dengan alat pembuat
pakan ikan untuk pembuatan pakan untuk ikan dalam kehidupan petani yang
bergelut dalam usaha perikanan dapat diketahui bahwa:
1. Kapasitas efektif dari mesin ini adalah 63,8 Kg/jam itu merupakan hasil
pelet yang dihasilkan.
2. Rendemen dari alat ini adalah 92.5 %.
3. Bahan yang tidak tercetak sebesar 7,5 % dari 4 kilo bakan baku.
4. Titik impas yang didapatkan adalah 6.809,04 kg/th
5.2 Saran
1. Alat ini masih perlu dimodifikasi terutama pada mata pisau agar
pemotongan pelet yang lebih mudah dan tidak panjang-panjang karna
menghambat penjatuhan pada tempat pengeluaran pelet jadi.
2. Pada bagian tranmisi perlu di beri pengaman karna dikawatirkan dapat
membahayakan operator sendiri.
3. Kisaran spiral sama, menyebabkan pemadatan pada pelet kurang efektif.
4. Sebaiknya kerangka juga harus di perkecil karna kerangka yang dipakai
saat ini terlalu besar untuk skala ramah tangga.
5. Seharusnya posisi atau dudukan mesin diberikan pengamanan seperti karet
bantalan karna mengurangi goncangan atau getaran.
29
Laporan Proyek Usaha Mandiri
DAFTAR PUSTAKA
Achmad., Z., 1999. ElemenMesin I. RafikaAditama, Bandung.
Agung., 2007. Panduan Lengakap Budidaya Gurami. Agro Media Pusaka
Jakarta.
Anonimous.,
2009.
GambarTeknik.http://gambarteknik.
blogspot.
com/2012/08/Pulley-type-v.html.
Anonimous., 2011. Pakan Ikan.http://id.wikipedia.org/wik/Pakan
[10 September, 2012]
Daryanto., 1993. Dasar –DasarTeknikMesin. RinekaCipta, Jakarta.
Mudjiman, A., 1996. Makanan Ikan. Penebar Swadaya Jakarta.
Mudjiman, A., 1998. Makanan Ikan.PenebarSwadaya, Jakarta.
Pratomo,M.,1983.Alat dan Mesin Pertanian.Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Jakarta.
Suryanto,H. 1990. Alat Dan Mesin Pertanian, Padang : Universitas Andalas.
25hal.
Syafri, Edi.2011. BKPM Elemen Mesin. Politeknik Pertanian Universitas
Andalas. Payakumbuh.
wikipedia.2013."Definisi Engine".http://en.wikipedia.org/wiki/Machine
30
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Lampiran 1. Diagram Alir Perancangan Alat Pencetak Pakan Ikan.
Mulai
Identifikasi Masalah
Perancangan Alat
Pembuatan konstruksi
Uji fungsional
Uji kinerja
ya
selesai
diagram alir Pembuatan Alat Pencetak Pakan Ikan
31
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Lampiran 2. Proses Pembuatan Alat Pencetak Pakan Ikan
32
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Lampiran 3. Gambar proses pengujian Alat Pencetak Pakan Ikan
Gambar Hasil Pembuatan Adonan Pakan Ikan
Gambar Hasil Pencetakan Pakan Ikan Yang Sudah Jadi.
33
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Lampiran 4. Rangkaian alat pencetak pakan ikan

Tampak atas

Tampak depan
Tampak depan
34
Laporan Proyek Usaha Mandiri
Lampiran 5. Spesifikasi Alat Pencetak Pakan Ikan
Dari pelaksanaan proyek usaha mandiri (PUM) yang telah di laksanakan
diperoleh suatu alat yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
1.tinggi alat
:102 cm
2.Panjang alat
:139 cm
3.Lebar alat
:72 cm
4.Berat alat
:68 kg
5.Enjine
: 4 Hp
6.Rpm dengan beban
: 262,9
7.Rpm tanpa beban
: 54,4
35
Download