Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pupuk organik cair

advertisement
PEMANFAATAN URINE KELINCI UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN
DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) VARIETAS TOSAKAN.
LIQUID ORGANIC RABBIT FERTILIZER APPLICATION ON GROWTH AND
PRODUCTION OF MUSTARD VARIETAS TOSAKAN
Oleh:
ENNY MUTRYARNY¹, ENDRIANI¹ danSRI UTAMI LESTARI¹
Staf Pengajar fakultas Pertanian Unilak
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pupuk organik cair urin kelinci
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman Sawi (Bransica juncea). Penelitian ini
dilaksanakan dalam bentuk percobaan lapangan yang dilakukan di Balai Benih Induk
Pekanbaru. Waktu pelaksanaan dimulai pada Mei sampai Juli 2013. Penelitian ini
disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 (lima) perlakuan,
yaitu U0 = Kontrol, U1 = 25%/ L, U2 = 50% /L , U3 = 75% /L dan U4 = 100% /L.
Parameter yang diamati adalah: Tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, bobot
segar dan bobot konsumsi tanaman yang akan diambil pada saat panen. Hasil uji
statistik menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah dengan menggunakan 100%
/L pupuk organik cair urin kelinci.
Kata kunci: Pupuk organik cair, tanaman sawi
PENDAHULUAN
Penggunaan pupuk kimia yang
tanah serta fungsi biologi tanah secara
langsung
terus menerus telah mengakibatkan
Meningkatnya kesadaran akan
dampak negative bagi tanah dan
kesehatan telah menyebabkan
lingkungan. Dampak negative yang
meningkatnya trend (populer) tanaman
timbul merusak struktur (fisik) tanah
organic yang mengakibatkan
dan lingkungan karena tanah menjadi
penggunaan pupuk organik dari
keras pada musim kering dan lengket
unggas dan ruminansia meningkat.
pada musim hujan dengan porositas
Pupuk organik terdiri dari limbah/hasil
tanah menurun. Pupuk anorganik tidak
pertanian berupa sisa tanaman, sisa
mempunyai sifat yang dapat
memperbaiki sifat dan fungsi fisik
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol.11 No.2 Februari 2014
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Page 23
hasil pertanian, pupuk kandang, pupuk
tubuh manusia, selain itu sayuran daun
hijau,limbah kota dan guano.
banyak mengandung serat. Serat bagi
Permintaan pupuk organik
yang semakin tinggi dari unggas
tubuh berfungsi membantu
mempelancar pencernaan dan dapat
mencegah kanker (Haryanto, dkk
maupun ruminansia sehingga semakin
2006). Menurut Soeseno (1999) salah
sulit diperoleh karena harganya
satu jenis sayuran daun yang banyak
semakin mahal. Untuk mengatasi
digemari masyarakat adalah caisim
masalah ini salah satu alternatif
(Brassica juncea L.) atau disebut juga
penggunaan urine kelinci. Urine
sawi bakso karena biasanya
kelinci dikenal sebagai sumber pupuk
dikonsumsi sebagai sayuran pelengkap
organic cair yang potensial untuk
bakso.
tanaman hortikultura.
Di Indonesia, sawi merupakan
Ketersediaan urine kelinci
tidak seperti kotoran ternak lainnya,
jenis sayuran yang digemari setelah
bayam dan kangkung.
Kandungan
namun daerah-daerah tertentu telah
nutrisi yang terdapat dalam 100 g
memanfaatkan untuk beberapa jenis
bahan antara lain : 95 g air, 1.2 g
tanaman. Penggunaan urine kelinci
protein, 0.2 g lemak, 1.2 g karbohidrat,
dibandingkan dengan kotoran ayam
5800 IU vitamin A, 0.04 mg vitamin
pada berbagai sayuran di Sulawesi
B1, 0.07 mg vitamin B2, 0.5 mg
Selatan menunjukkan peningkatan
niasin, 53 mg vitamin C, 102 mg
produksi sebesar ,1% (jagung sayur),
11,8% (kubis), 12,5% (buncis), 22,7%
(kacang merah) dan 5,5% (kentang)
kalsium, 2.0 mg zat besi, 27 mg
magnesium, 37 mg fosfor, 180 mg
kalium dan 100 mg natrium (Haryanto,
(Noor dkk., 1996).
2006).
Sayuran daun merupakan salah
Tanaman ini memerlukan
satu sumber vitamin dan mineral
pemupukan yang intensif dengan
essensial yang sangat dibutuhkan oleh
jumlah banyak, terutama unsur
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol.11 No.2 Februari 2014
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Page 24
nitrogen, fosfor dan kalsium serta
Penelitian telah dilaksanakan di Screen
unsur mikro. Untuk pertumbuhan dan
House Balai Benih Induk Marpoyan
produksi yang berkualitas seperti yang
Pekanbaru
diharapkan akan dilakukan penelitian
C. Populasi dan Sampel
dengan pemberian pupuk organic cair
urine kelinci.
Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan konsentrasi urine kelinci
yang memberikan pertumbuhan dan
hasil sawi yang terbaik
Rancangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL). Satu plot percobaan
berukuran 1 m x 1 m terdiri dari 16
bibit yang masing-masing ditanam
dengan jarak 25 cm x 25 cm, dan 6
bibit dijadikan sampel, penelitian ini
METODE PENELITIAN
diulang sebanyak 4 kali, sehingga
A. Jenis Penelitian
diperoleh 20 unit percobaan, jumlah
Penelitian ini dilakukan secara
populasi adalah 320 tanaman
eksperimen dengan satu perlakuan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Perlakuan yang diuji adalah pemberian
pupuk organic urine kelinci (U), yang
Data yang diperoleh adalah data
terdiri dari lima taraf, yaitu;
primer yang berasal dari pengukuran
langsung terhadap pertumbuhan dan
U0 = tanpa urine kelinci
U1= konsentrasi urine kelinci 25%/L
hasil sawi, yang meliputi :
1.
Tinggi tanaman : diukur mulai
U2= konsentrasi irine kelinci 50%/L
pangkal batang tegak lurus dari
U3= konsentrasi urine kelinci 75%/L
permukaan tanah sampai daun
U4= konsentrasi urine kelinci 100%/L
tertinggi, daun ditarik keatas
mengikuti tinggi tanaman.
B. Lokasi Penelitian
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol.11 No.2 Februari 2014
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Page 25
2. Jumlah Daun : yang dihitung
F.
Pelaksanaan Penelitian
1.
Lahan merupakan tanah PMK
adalah daun yang telah membuka
sempurna.
3.
terlebih dahulu telah dibersihkan
Lebar Daun : Daun yang diukur
dari sampah dan gulma, dibuat
adalah bagian daun yang
plot penelitian dan beri pupuk
terpanjang dan terlebar pada
kandang sapi dengan dosis 10
tanaman sampel.
ton/ha. Lahan ditutupi dengan
naungan paranet.
4.
Bobot segar Pertanaman :
Tanaman dibongkar dengan hati-hati
2.
Pembuatan media semai untuk
agar akar tidak putus, kemudian
tanaman sawi dengan ukuran plot
dibersihkan dari tanah yang melekat
100 cm x 100 cm, media semai
dengan air, selanjutnya dikering
diberi pupuk kandang sapi.
anginkan selama 30 menit dan
3.
Benih sawi diseleksi untuk
ditimbang.
mendapatkan benih yang baik
5.
Bobot konsumsi : Tanaman yang
dengan cara direndam dalam air,
telah dibersihkan dengan air,
dan dipilih benih yang bernas
dikering anginkan kemudian
selanjutnya benih ditabur pada
potong akarnya dan ditimbang.
media semai
4.
E.
Setelah berumur 2 minggu bibit
siap dipindahkan ke lahan
Teknik Analisa Data
penelitian dan disusun sesuai
Data yang diperoleh dianalisa dengan
rancangan
menggunakan Duncan Multiple Range
lengkap
lingkungan acak
Test (DMRT) sehingga diperoleh
5.
Pemberian perlakuan pupuk
konsentrasi terbaik untuk pertumbuhan
organic urine kelinci dilakukan
dan hasil sawi
sesuai konsentrasi perlakuan
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol.11 No.2 Februari 2014
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Page 26
menggunakan handsprayer pada
pagi hari
6. Penyiraman dilakukan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
a.
Tinggi Tanaman (cm)
menggunakan handsprayer, pagi
Hasil analisa sidik ragam yang
dan sore.
disajikan pada lampiran menunjukkan
7.
Perlakuan dimulai pada bibit yang
sudah berumur satu minggu sejak
dipindahkan dan diulang
seminggu sekali, konsentrasi yang
diberikan sesuai perlakuan
8.
bahwa perlakuan pupuk organic cair
urine kelinci berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman sawi,
sedangkan rerata disajikan pada Tabel
1.
Penelitian dilakukan selama 1.5
bulan
Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman Sawi Akibat Perlakuan Urin Kelinci
Perlakuan Urine Kelinci
Rerata Tinggi Tanaman
U0 = Tanpa Urin Kelinci
39.41a
U1 = Konsentrasi 25% /L
50.06b
U2 = Konsentrasi 50% / L
50.72b
U3 = Konsentrasi 75% /L
53.16b
U4 = Konsentrasi 100% /L
62.19c
b.
Jumlah Daun (helai)
Hasil analisa sidik ragam yang disajikan
kelinci berpengaruh nyata terhadap
pada lampiran menunjukkan bahwa
jumlah daun tanaman sawi, sedangkan
perlakuan pupuk cair organic urine
rerata disajikan pada Tabel 1.
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol.11 No.2 Februari 2014
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Page 27
Tabel 1. Rerata Jumlah Daun Tanaman Sawi Akibat Perlakuan Urin Kelinci
Perlakuan Urine Kelinci
Rerata Jumlah Daun
U0 = Tanpa Urin Kelinci
9.43a
U1 = Konsentrasi 25% /L
11.75b
U2 = Konsentrasi 50% / L
13.65c
U3 = Konsentrasi 75% /L
14.13d
16e
U4 = Konsentrasi 100% /L
c.
Lebar Daun (cm)
urine kelinci berpengaruh nyata
terhadap lebar daun tanaman sawi,
Hasil analisa sidik ragam yang
sedangkan rerata disajikan pada Tabel
disajikan pada lampiran menunjukkan
1.
bahwa perlakuan pupuk cair organic
Tabel 1. Rerata Lebar Daun Tanaman Sawi Akibat Perlakuan Urin Kelinci
Perlakuan Urine Kelinci
Rerata Lebar daun
U0 = Tanpa Urin Kelinci
12.17a
U1 = Konsentrasi 25% /L
14.49b
U2 = Konsentrasi 50% / L
17.89c
U3 = Konsentrasi 75% /L
18.85c
U4 = Konsentrasi 100% /L
22.05d
d. Bobot Segar Pertanaman (gram)
urine kelinci berpengaruh nyata
terhadap bobot segar tanaman sawi,
Hasil analisa sidik ragam yang
sedangkan rerata disajikan pada
disajikan pada lampiran menunjukkan
tabel 1.
bahwa perlakuan pupuk cair organic
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol.11 No.2 Februari 2014
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Page 28
Tabel 1. Rerata Bobot Segar Tanaman Sawi Akibat Perlakuan Urin Kelinci
Perlakuan Urine Kelinci
Rerata Bobot Segar
U0 = Tanpa Urin Kelinci
106.31a
U1 = Konsentrasi 25% /L
149.86b
U2 = Konsentrasi 50% / L
174.39c
U3 = Konsentrasi 75% /L
208.54d
U4 = Konsentrasi 100% /L
255.72e
e.
Bobot Konsumsi (kg)
urine kelinci berpengaruh nyata
terhadap bobot konsumsi tanaman
Hasil analisa sidik ragam yang
disajikan pada lampiran menunjukkan
bahwa perlakuan pupuk cair organic
sawi, sedangkan rerata disajikan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Rerata Berat konsumsi Tanaman Sawi Akibat Perlakuan Urin Kelinci
Perlakuan Urine Kelinci
Rerata Bobott Konsumsi
U0 = Tanpa Urin Kelinci
86.95a
U1 = Konsentrasi 25% /L
124.6b
U2 = Konsentrasi 50% / L
144.11c
U3 = Konsentrasi 75% /L
194.05d
U4 = Konsentrasi 100% /L
288.59e
Pembahasan
diamati, yaitu tinggi tanaman, jumlah
daun, lebar daun, bobot segar dan
Berdasarkan hasil sidik ragam
bobot konsumsi tanaman sawi. Hasil
menunjukkan bahwa pemberian pupuk
penelitian diketahui bahwa pemberian
organic cair urin kelinci berpengaruh
nyata terhadap semua parameter yang
berbagai konsentrasi pupuk organic
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol.11 No.2 Februari 2014
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Page 29
cair urin kelinci menunjukkan
parameter pengamatan. Konsentrasi
peningkatan hasil dengan
100 ml memberikan hasil yang
meningkatnya konsentrasi yang
tertinggi pada semua parameter, hal ini
diberikan. Tanpa pemberian pupuk
menunjukkan bahwa melalui
orgaik cair urin kelinci memberikan
pemberian pupuk organik cair urin
hasil yang terendah.
kelinci mampu menyediakanan hara
untuk menunjang pertumbuhan
Tingkat pertumbuhan tanaman
vegetatif tanaman dan produksi
sawi pada tanpa pemberian pupuk
tanaman sawi serta semakin meningkat
organic cair urin kelinci memberikan
hasil yang terendah pada semua
parameter, hal ini diduga karena
tanaman tidak mendapat tambahan
konsentrasi semakin meningkat
kandungan unsure hara yang terdapat
pada pupuk maka semakin meningkat
pertumbuhan dan produksi tanaman
unsure hara untuk nutrisi tanaman
sawi. Menurut Gardner et al
yang cukup. Tanaman hanya
(1995),tersedianya unsur hara
memanfaatkan hara yang ada dari
merupakan salah satu faktor
media saja sehingga pertumbuhan
lingkungan yang sangat menentukan
tanaman terganggu. Pendapat Sutedjo
laju pertumbuhan tanaman. Sehingga
(2002) menyatan bahwa unsure hara
makro dan mikro yang tidak lengkap
menyebabkan hambatan pertumbuhan
dan hasil tanaman sawi.
dibutuhkan lebih banyak unsur hara
esensial yang tersedia yang dapat
diperoleh melalui peningkatan
konsentrasi pupuk organik cair urine
Pemberian pupuk organic cair
kelinci.
urine kelinci dengan peningkatan
konsentrasi
konsentrasi meningkatkan
meningkatkan
Semua parameter pengamatan
seperti tinggi tanaman, jumlah daun
pertumbuhan dan produksi tanaman
dan lebar daun yang diamati
sawi, terlihat semakin meningkat
memberikan hasil yang baik pada
konsentrasi semakin menunjukkan
perlakuan konsentasi 100% / L.
hasil yang terbaik untuk semua
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol.11 No.2 Februari 2014
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Page 30
Tersedianya unsur hara dalam jumlah
segar tanaman dan bobot konsumsi
yang cukup dan seimbang untuk
pada perlakuan U4 memberikan hasil
pertumbuhan tanaman, dapat
yang terbaik, karena tanaman
menyebabkan proses pembelahan,
memperoleh hara yang dibutuhkan
pembesaran dan pemanjangan sel akan
sehingga peningkatan jumlah maupun
berlangsung dengan cepat yang
ukuran sel dapat mencapai optimal,
mengakibatkan beberapa organ
pupuk organik cair urine kelinci sangat
tanaman tumbuh dengan cepat
baik untuk memperbaiki struktur tanah
(Palimbungan et.al., 2006). Adanya
pertanian dan menambahkan unsure
respon pertumbuhan dan produksi
hara di dalam tanah. Pemupukan
yang baik pada pemberian pupuk
melalui daun mempunyai kelebihan
organik cair urin kelinci disebabkan
dalam penyerapan unsure hara lebih
oleh adanya nutrisi yang berupa hara
cepat dibandingkan dengan
yang terkandung didalam pupuk
pemupukan akar, karena penyerapan
organic cair urin kelinci. Pupuk
hara berjalan lebih cepat melalui
organik cair urine kelinci yang
stomata sehingga memberikan respon
mengandung unsure makro N, P, K
yang cepat terhadap pertumbuhan dan
yang cukup tinggi dibandingkan pupuk
perkembangan tanaman.
organik cair urine ternak lainnya.
Unsur nitrogen diperlukan tanaman
dalam pembentukan bagian-bagian
Pupuk organik cair urine
kelinci dapat meningkatkan
perkembangbiakan mikroorganisme
vegetative tanaman seperti batang,
dalam tanah yang aktif merombak dan
daun, dan akar. Pospor merupakan
melepaskan unsure hara dalam proses
bagian yang sangat penting dalam
pembelahan
sel untuk
pembelahan sel
untuk perkembangan
perkembangan
pelapukan, sehingga proses
dekomposisi
akan menggabungkan
jaringan meristem, juga sebagai bahan
butir-butir tanah lepas yang
penyusun lemak dan protein. Unsur
menyebabkan daya serap air menjadi
kalium membantu dalam pembentukan
lebih baik. Tanah yang padat akan
protein dan karbohidrat. Hasil bobot
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol.11 No.2 Februari 2014
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Page 31
menjadi gembur akibatnya akar akan
Perkembangan sistem perakaran
dapat menyerap unsure hara dengan
tanaman yang baik sangat menentukan
baik, dengan demikian semakin
pertumbuhan vegetatif tanaman yang
semakin baiknya sifat fisik dan biologi
pada akhirnya akan menentukan
tanah sebagai media tumbuh tanaman
produksi tanaman sawi. Kebutuhan
akan semakin meningkatnya
akan bemacam-macam pupuk selama
pertumbuhan dan perkembangan
pertumbuhan tidak sama, tergantung
tanaman. Salah satu sifat pupuk
dari umur dan jumlah pupuknya
organik dapat mengikat air empat kali
(Sutedjo, 2002).
dari berat tubuhnya. Berat basah
tumbuhan disebabkan oleh kandungan
air sehingga memungkinkan adanya
Pemberian pupuk organic cair
urine kelinci dengan konsentrasi yang
kecil tidak memberikan pengaruh.
peningkatan kandungan air tanaman
Pemberian konsentrasi yang kecil
yang optimal. Pendapat Gardner et. al.
pada penelitian ini memberikan hasil
(1995) menyatakan bahawa berat
yang kecil pula. Ini menunjukkan
basah tanaman umumnya sangat
kandungan hara dari pupuk organik
berfluktuasi, tergantung pada keadaan
yang sedikit belum bisa dimanfatkan
kelembaban tanaman, menurut Jumin
tanaman karena pupuk organik
(2002) menjelaskan bahwa besarnya
kebutuhan air setiap fase pertumbuhan
berhubungan langsung dengan proses
memerlukan proses sehingga dapat
tersedia oleh tanaman. Salah satu
kelemahan pupuk organik adalah
fisiologi, morfologi serta faktor
kandungan hara yang rendah serta
lingkungan. Pupuk organik cair urine
pengaruh terhadap tanaman sangat
kelinci akan menambah ketersediaan
hara
tanah. Selain
Selain
hara di dalam
dalam tanah.
lamban (Hardjowigeno, 2003). Pupuk
organik cair urin kelinci yang
ketersediaan hara di dalam tanah
diberikan pada tanaman sawi juga
struktur udara dan tata udara tanah
mengandung mikroorganisme yang
sangat mempengaruhi pertumbuhan
dapat memfermentasikan bahan
dan perkembangan akar tanaman.
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol.11 No.2 Februari 2014
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Page 32
organik sehingga menghasilkan
senyawa yang dapat diserap langsung
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
oleh tanaman. Mikroorganisme yang
diinokulasikan dalam
bahan dasar
dasar
dalam bahan
1. Pupuk organik cair urin kelinci
bersimbiosis memperbaiki tingkat
memberikan pengaruh bagi
kesuburan tanaman dengan cara
pertumbuhan, tinggi tanaman,
mengikat nitrogen dari udara bebas,
jumlah daun, lebar daun, bobot
mengkonsumsi gas beracun. Hasil
segar dan
fermentasi bahan tersebut menjadi
tanaman sawi.
senyawa organik yang dapat diserap
bobot konsumsi
2. Perlakuan terbaik adalah
oleh tanaman, menghasilkan senyawa
perlakuan U4 dengan
antibiotik yang bersifat toksit terhadap
konsentrasi 100% /L pupuk
pathogen/penyakit dan melarutkan ion
organik cair urin kelinci.
fosfat dan ion mikro lainnya
(Wididana, 1996). Lahan penelitian
Saran
merupakan lahan olahan petani.
Menurut Lingga (1995), bahwa tanah
yang berstruktur baik, tanah yang
banyak mengandung mikroorganisme
dan kepadatan tanah yang kurang
dapat menunjang pertumbuhan akar
menembus tanah melalui pori-pori
Pupuk organic cair urin kelinci
dapat digunakan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan hasil tanaman sawi
dan perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut dengan konsentrasi lebih tinggi
yang dapat memberikan hasil yang
baik pada tanaman sawi.
tanah sehingga dapat menyerap air dan
unsur hara yang terlarut.
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol.11 No.2 Februari 2014
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Page 33
Daftar Pustaka
Gardner, F.P., B.R. Pearce, L.M. Roger, 1985. Physiology of Crop Plants. The Iowa
State University Press, Iowa.
Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Akademika Presindo, Jakarta.
Haryanto B, Suhartini T, Rahayu E, dan Sunarjo. 2006. Sawi dan Selada. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Jumin, H.B, 2002. Agroekologi. Suatu Pendekatan Fisiologis. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Lingga, P dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar swadaya.
Jakarta
Noor, N., Y.C. Raharjo, Murtiyeni dan R.Haryani. 1996. Pemanfaatan Usahatani
Sayuran Untuk Pengembangan Agribisnis Kelinci di Sulawesi Selatan. Laporan
Penelitian. Balitnak Ciawi-Balittan Maros. Puslitbangtan. p. 42.
Sutedjo. 2002. Pupuk dan Pemupukan. Penerbit PT. Rieneka Cipta. Jakarta
Wididana. G.N., 1996. Tanya Jawab Efektif Mikroorganisme. Koperasi Karyawan,
Departemen Kehutanan.
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol.11 No.2 Februari 2014
Printed by BoltPDF (c) NCH Software. Free for non-commercial use only.
Page 34
Download