EX-CC-AAJI-06-001 Harian Kompas – 06/06/2016, hal. 20 Kanal Asuransi Diperluas Majalah Warta Ekonomi – Juni 2016, hal. 57 (Profil Prudential) Prudential Life Assurance Jadi Perusahaan Asuransi Idaman Investor daily – 06/06/2016, hal. 13 (Berita Photo) Media Gathering AXA Bisnis Indonesia – 06/06/2016, hal. 21 Sun Life Andalkan Bali Bisnis Indonesia – 06/06/2016, hal. 21 (Berita Photo) Kampanye Sun Life Majalah Warta Ekonomi – Juni 2016, hal. 78 23rd Annual Awards Night 2016 Sun Life Financial Indonesia Koran Tempo – 06/06/2016, hal. 8 Sun Life Mitra Bersama Kanada dan University Waterloo Harian Kontan – 06/06/2016, Hal. 24 Chubb Ganti Nama Dua Anak Usaha Jumat, 03/06/2016 10:56 WIB ACE Ganti Nama Jadi Chubb Ardan Adhi Chandra - detikfinance http://finance.detik.com/read/2016/06/03/105641/3224619/5/ace-ganti-nama-jadi-chubb Jakarta -Hari ini Chubb secara resmi mengumumkan perubahan nama anak perusahaannya di Indonesia yang bergerak di bisnis asuransi jiwa dan asuransi umum. Kedua anak perusahaan tersebut adalah PT ACE Life Assurance yang kini menjadi PT Chubb Life Insurance Indonesia (Chubb Life) sedangkan PT ACE Jaya Proteksi telah berganti nama menjadi PT Chubb General Insurance Indonesia (Chubb). Perubahan nama kedua anak perusahaan Chubb di Indonesia ini merupakan bagian dari proses akuisisi yang dilakukan oleh ACE Limited terhadap The Chubb Corporation yang telah selesai pada 14 Januari 2016. Akuisisi tersebut menghasilkan sebuah perusahaan asuransi terkemuka di dunia yang beroperasi di 54 negara dan memiliki jumlah pegawai mencapai 31.000 orang, dengan menggunakan nama Chubb yang telah dikenal. Perubahan nama ini tidak akan mengganggu kegiatan bisnis kedua perusahaan tersebut di Indonesia. Seluruh hak dan kewajiban antara para pelanggan dan mitra bisnis dengan pihak ACE Life dan ACE Jaya Proteksi yang telah terjalin akan tetap dijalankan sebagaimana biasanya. "Tahun 2016 ini menandai langkah penting bagi kami di Indonesia dan sebagaimana juga di seluruh dunia. Nama kami memang baru, namun komitmen kami tetap sama yaitu untuk melayani pelanggan, mitra bisnis, karyawan dan pemangku kepentingan lainnya dengan layanan dan kualitas yang unggul sesuai dengan harapan para pelanggan kami," ujar Tai-Kuan Ly, Direktur Utama PT Chubb General Insurance Indonesia dalam keterangan resminya, Jumat (3/6/2016). William O'Brien Johnston, Presiden Direktur PT Chubb Life Insurance Indonesia menambahkan, Chubb yang baru di Indonesia terdiri atas underwriting, layanan, dan eksekusi yang unggul. Ketiga unsur penting ini secara bersama akan membentuk dasar yang diyakini sebagai superior insurance craftsmanship (keterampilan yang unggul dalam bidang asuransi). "Di Chubb, kami memiliki keterampilan di berbagai bidang yang kami jalani, termasuk underwriting, klaim, aktuaria, keuangan, hukum, pemasaran, penjualan, dan lainnya. Sebagai Craftsmen of Insurance (pekerja terampil asuransi), kami secara cermat memahami, merancang, dan memberikan perlindungan asuransi dan layanan istimewa yang para pelanggan kami patut dapatkan," katanya. Mulai hari ini, masyarakat Indonesia akan melihat perusahaan-perusahaan tersebut dengan identitas baru yang penuh warna. Logo baru adalah ekspresi sederhana dari nama Chubb – ekspresi yang jelas, bersih, dan modern. PT Chubb General Insurance Indonesia dan PT Chubb Life Insurance Indonesia terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (drk/feb) Minggu, 05 Juni 2016 / 21:33 WIB Anak usaha Chubb ganti nama http://keuangan.kontan.co.id/news/anak-usaha-chubb-ganti-nama Pasca diakuisisi Chubb Limited, dua anak usaha ACE Limited yakni PT ACE Life Assurance dan PT ACE Jaya Proteksi berganti nama. Adapun pergantian nama tersebut resmi diumumkan pada Juni ini. Perubahan kedua anak usaha Chubb di Indonesia berdasarkan kesepakatan akuisisi antara ACE Limited dengan The Chubb Corporation. Saat ini, ACE Life Assurance menjadi PT Chubb Life Insurance Indonesia (Chubb Life) sedangkan PT ACE Jaya Proteksi menjadi PT Chubb General Insurance Indonesia (Chubb). Meski berganti nama, managemen memastikan tidak ada perubahan kegiatan bisnis di antara kedua perusahaan tersebut. Serta memastikan seluruh hak dan kewajiban pelanggan dan mitra bisnis dengan ACE Life dan ACE Jaya Proteksi tetap terjalin seperti biasa. William O'Brien Johnston Presiden Direktur Chubb Life menjanjikan Chubb yang baru memiliki underwriting, layanan klaim, produk dan eksekusi yang unggul. Selain pergantian nama, Chubb juga memperkenalkan logo teranyarnya. "Kami berupaya untuk dapat memahami, merancang dan memberikan perlindunganAsuransi dan layanan," tandas William dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Minggu (5/6). WARTA EKONOMI 03 Juni 2016 14:55:00 WIB Berubah Nama: Ace Life Jadi Chubb Life, Ace Jaya Proteksi Jadi Chubb General http://wartaekonomi.co.id/read/2016/06/03/102266/berubah-nama-ace-life-jadi-chubb-life-ace-jayaproteksi-jadi-chubb-general.html Chubb, asuransi global secara resmi mengumumkan perubahan nama anak perusahaannya di Indonesia yang bergerak di bisnis asuransi jiwa dan asuransi umum yakni PT ACE Life Assurance yang kini menjadi PT Chubb Life Insurance Indonesia (Chubb Life) dan PT ACE Jaya Proteksi berganti nama menjadi PT Chubb General Insurance Indonesia (Chubb). Menurut Tai-Kuan Ly, Direktur Utama PT Chubb General Insurance Indonesia, perubahan nama kedua anak perusahaan Chubb di Indonesia itu merupakan bagian dari proses akuisisi yang dilakukan oleh ACE Limited terhadap The Chubb Corporation pada 14 Januari 2016. Akuisisi tersebut menghasilkan sebuah perusahaan asuransi global besar yang beroperasi di 54 negara dan memiliki jumlah pegawai mencapai 31.000 orang. Namun demikian, lanjut Tai-Kuan Ly perubahan nama ini tidak akan mengganggu kegiatan bisnis kedua perusahaan tersebut di Indonesia. Seluruh hak dan kewajiban antara para pelanggan dan mitra bisnis dengan pihak ACE Life dan ACE Jaya Proteksi yang telah terjalin akan tetap dijalankan sebagaimana biasanya. "Nama kami memang baru, namun komitmen kami tetap sama yaitu untuk melayani pelanggan, mitra bisnis, karyawan dan pemangku kepentingan lainnya dengan layanan dan kualitas yang unggul sesuai dengan harapan para pelanggan kami," ujar Tai-Kuan Ly. William O’Brien Johnston, Presiden Direktur PT Chubb Life Insurance Indonesia menambahkan, “Di Chubb, kami memiliki keterampilan di berbagai bidang yang kami jalani, termasuk underwriting, klaim, aktuaria, keuangan, hukum, pemasaran, penjualan, dan lainnya. Sebagai Craftsmen of Insurance (pekerja terampil asuransi), kami secara cermat memahami, merancang, dan memberikan perlindungan asuransi dan layanan istimewa yang para pelanggan kami patut dapatkan.” WARTA EKONOMI 03 Juni 2016 17:59:00 WIB Jiwasraya Indonesia Targetkan Premi Rp13 Triliun http://wartaekonomi.co.id/read/2016/06/03/102287/jiwasraya-indonesia-targetkan-premi-rp13triliun.html Asuransi Jiwasraya Indonesia menargetkan pencapaian premi sebesar Rp13 triliun pada tahun 2016, karena dipercaya nasabah dalam memberikan jaminan asuransi yang saat ini jumlahnya mencapai enam juta orang. "Ke depannya kami menargetkan pencapaian premi naik mencapai Rp13 triliun tahun 2016 dari tahun sebelumnya Rp10,2 triliun," kata Divisi Pemasaran Jiwasraya Indonesia, Buddi Nugraha, dalam acara Indonesia Marketeers Festival (IMF) 2016, di Denpasar, Kamis (2/6/2016). Pihaknya optimistis target premi akan meningkat, karena pada Januari-Mei 2016, jumlah premi sudah mencapai Rp5 triliun. "Kami akan genjot lagi di tahun terakhir hingga mencapai target yang diharapkan," ujarnya. Ia mengatakan, pencapain target premi ini juga diimbangi dengan pelayanan optimal yang diberikan kepada nasabah asuransi itu dengan berinovasi melayani nasabah dengan menggunakan aplikasi online. Buddi Nugraha mengatakan, klaim asuransi Jiwasraya dapat diklaim di seluruh wilayah Indonesia, artinya apabila seseorang memegang polis itu terdaftar di Aceh, namun saat itu juga berada di Jayapura juga dapat dilakukan pencairan, karena menggunakan sistem online itu. Selain itu, dalam memberikan pelayanan kepada kostumer, pihaknya mengatakan Jiwasraya memiliki aplikasi berbasi android yang dapat diunduh kostumer sehingga dapat dilihat status asuransinya. Kemudian, Jiwasraya memiliki situs web yang dapat dilayani oleh kostumer service kami melalui sistem internet itu. "Kami juga memiliki penghargaan kepada nasabah yang beruntung untuk diberangkatkan ke Inggis guna melihat kota mancester dengan biaya akomodasi ditanggung Jiwasraya," katanya. Ia mencatat, jumlah seluruh nasabah Jiwasraya yang ada di Indonesia totalnya kurang lebih mencapai enam juta nasabah. "Hal ini dikarenakan nasabah sangat percaya dengan asuransi Jiwasraya untuk menjamin keselamatan jiwa para nasabah kami," ujarnya. Dalam melayani semua nasabah yang tersebar di seluruh Indonesia itu, kata dia, Jiwasraya memiliki 14 kantor wilayah, 70 kantor cabang dan 400 area menajer yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air. Ia menjelaskan, untuk kantor wilayah Sumatera tersebar di Kota Medan, Pekanbaru . Kemudian, di kantor wilayah Jawa yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang. "Untuk kantor wilayah Jiwasraya dibagian timur yakni Denpasar, Pontianak, Balikpapan, Manado dan Makasar," ujarnya. Ia menambahkan, untuk jumlah agen yang kami miliki saat ini 15.000 orang yang siap melayani para nasabah. Selain itu, ia juga menargetkan untuk target dibidang industri mengalami peningkatan menjadi masuk tiga besar. (Ant) WARTA EKONOMI 03 Juni 2016 10:59:00 WIB Sinarmas-Bank Harda Tawarkan Asuransi Sampai Usia 99 Tahun http://wartaekonomi.co.id/read/2016/06/03/102246/sinarmasbank-harda-tawarkan-asuransi-sampaiusia-99-tahun.html WE Online, Jakarta - PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG bersama PT Bank Harda International Tbk meluncurkan produk asuransi perbankan Superlink Syariah dengan nilai pertanggungan hingga Rp500 juta sampai usia 99 tahun. "Kami bekerjasama dengan Bank Harda menghadirkan asuransi perbankan berbasis syariah, Superlink Syariah, kami berharap nasabah mendapatkan kemudahan informasi serta pilihan produk proteksi dan investasi yang lebih luas sesuai dengan kebutuhan diri maupun keluarga," kata Direktur Sinarmas MSIG Life Premraj Thuraisingam melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (2/6/2016). Optimisme pasar asuransi yang semakin berkembang tahun ini, sehingga menurutnya, distribusi lewat asuransi perbankan "bancassurance" ditargetkan dapat memberikan kontribusi sekitar 30 persen terhadap perolehan premi perusahaan selama 2016. Selain proteksi jiwa dengan nilai pertanggungan hingga Rp 500 juta sampai usia 99 tahun, Superlink Syariah memiliki fleksibilitas yang memungkinkan nasabah untuk menentukan sendiri jenis investasinya. Keunggulan fleksibilitas yang ditawarkan Superlink Syariah mencakup penambahan dana investasi (top up) setiap saat untuk premi berkala, penarikan (withdrawal) atau pengalihan dana investasi (switching) sewaktu-waktu, serta kemudahan dalam mengombinasikan 16 manfaat tambahan (riders) lainnya termasuk asuransi "SMiLe Critical Ilness Rider Syariah" (CI Syariah) untuk proteksi penyakit-penyakit kritis. Nasabah juga mendapatkan variasi pilihan dana investasi andalan, yakni Simas Fixed Income Fund Syariah, Simas Dynamic Fund Syariah, dan Simas Aggresive Fund Syariah, dengan pembebasan biaya penarikan dan pengalihan dana investasi sebanyak dua kali dalam satu tahun polis. Upaya memaksimalkan distribusi produk Superlink Syariah, Sinarmas didukung oleh jaringan Bank Harda yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Surabaya, Bandung, Solo, Pontianak dan Pekanbaru. "Kami yakin Superlink Syariah menjadi sebuah solusi proteksi jiwa yang mampu memberikan manfaat lebih bagi nasabah maupun calon nasabah Bank Harda melalui fleksibilitas dalam menentukan sendiri jenis investasinya, sehingga bisa mendapatkan hasil investasi yang maksimal," kata Direktur Utama Bank Harda Antonius Prabowo Argo. Produk asuransi perbankan Superlink Syariah telah tersedia di 18 jaringan Bank Harda pada 8 kota seluruh Indonesia dengan pilihan nilai premi sesuai kebutuhan. (Ant) Republika – 06/06/2016, hal. 14 OJK: Banyak Yang Belum Paham Unit Link Minggu, 05/06/2016 14:05 WIB Jeli Sebelum Membeli Produk Unit Link Dina Rayanti - detikfinance http://finance.detik.com/read/2016/06/05/140548/3225815/6/jeli-sebelum-membeli-produk-unit-link Bogor -Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan OJK), hanya 21,8% masyarakat yang paham terhadap layanan jasa keuangan (financial literacy). Sebanyak 78,2% masyarakat masih mudah menjadi korban penawaran produk oleh agen-agen yang belum kompeten. Salah satu contohnya yaitu produk unit link. Pemahaman masyarakat akan produk unit link saat ini masih rendah. Mereka mengira unit link ini merupakan produk tabungan. Unit link merupakan salah satu produk asuransi. Namun, berbeda dengan produk asuransi tradisional, unit link menawarkan imbal hasil investasi sekaligus perlindungan jiwa nasabah. "Saat ini masyarakat banyak yang memiliki pemahaman keliru terhadap unit link. Misalnya produk unit link dianggap sebagai produk tabungan juga premi yang dibayarkan seluruhnya untuk investasi, padahal sebetulnya penempatannya bisa di berbagai instrumen dan juga di tahun awal dipergunakan untuk membayar biaya-biaya dan belum ada share untuk investasi," ungkap Kepala Departemen Perlindungan Konsumen Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Anto Prabowo, di Hotel Aston Sentul, Bogor, Sabtu (4/6/2016). Selain itu, banyak juga ditemukan kekeliruan tersebut bisa juga disebabkan oleh agen yang tidak terlatih dengan baik. Agen-agen tersebut hanya menjelaskan bahwa produk unit link ini sama seperti tabungan yang tidak diambil dalam jangka waktu tertentu akan mendapatkan hasil investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi. "Berdasarkan hasil sampling ternyata memang ditemukan adanya agen asuransi yang tidak bisa menjelaskan dengan baik produk unit link, dalam unit link penting dijelaskan adanya simulasi dari yang paling jelek hingga yang paling bagus tetapi biasanya masyarakat lebih antusias mendengarkan yang baik saja, tanpa mereka memahami kondisi ekonomi yang sedang berlangsung," lanjut Anto. Ia kemudian mencontohkan kasus pengaduan masyarakat kepada OJK mengenai produk unit link ini. Mereka berinvestasi tinggi, namun ketika menutup rekeningnya imbalnya hanya setengahnya dan merasa dirugikan karena tidak sesuai yang dijanjikan. Padahal, dalam produk unit link di awal banyak biaya yang harus dibayarkan melalui premi, baru ada porsi asuransi dan investasinya dan jika tidak memenuhi jumlah tertentu maka mereka harus top up atau ditambah lagi. "Dalam pengaduaan yang masuk di kami ada pemegang polis yang berinvestasi hingga Rp 500 juta untuk unit link, tetapi imbalnya ketika ditutup hanya Rp 250 juta dan dirinya merasa rugi sebab diawal dijanjikan sebagaimana tabungan," tutur Anto. Untuk itu, ia menyarankan sebelum membeli produk unit link sebaiknya masyarakat memastikan dulu produk unit link dibeli dari perusahaan yang terdaftar dan diawasi OJK. Beli produk unit link dari agen pemasar bersertifikasi dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Masyarakat jangan mudah tergiur janji imbal hasil besar karena unit link bukan produk tabungan tetapi kombinasi asuransi dan investasi yang berisiko fluktuasi. Belilah produk asuransi sesuai kebutuhan dan kemampuan Sabtu, 4 Juni 2016 14:10 WIB OJK akui banyak masyarakat belum paham asuransi jiwa unit link Pewarta: Citro Atmoko http://www.antaranews.com/berita/565191/ojk-akui-banyak-masyarakat-belum-paham-asuransi-jiwaunit-link Bogor (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan mengakui sebagian masyarakat di Tanah Air belum paham benar dengan asuransi jiwa unit link sehingga masih relatif banyak pengaduan ke OJK terkait produk tersebut. "Belum semua masyarakat paham tentang karakteristik unit link itu sendiri. Agen asuransi bilang bahwa ini (unit link) sama seperti tabungan, padahal tidak," kata Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK Anto Prabowo di Bogor, Jawa Barat, Sabtu. Unit link adalah produk asuransi jiwa yang bersifat hibrida yaitu memberikan dua manfaat sekaligus yakni santunan asuransi dan investasi. Menurut Anto, masyarakat selaku konsumen masih banyak yang beranggapan bahwa produk unit link merupakan tabungan yang menghasilkan bunga tetap dalam periode tertentu. Padahal, lanjutnya, produk unit link merupakan produk asuransi yang di dalamnya juga terdapat unsur investasi yang menghasilkan imbas hasil yang fluktuatif atau tidak tetap tergantung kondisi ekonomi. Berdasarkan data OJK, hanya 21,8 persen masyarakat yang melek terhadap layanan jasa keuangan. Sebanyak 78,2 persen masyarakat masih rentan menjadi 'korban' penawaran produk unit link oleh agenagen yang tidak kompeten. Oleh karena itu, karena masih rendahnya literasi keuangan masyarakat tersebut, OJK mewajibkan kepada pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk dapat menjelaskan dengan baik dan jelas produk yang dijual oleh perusahaan. "Kami ingin memastikan agen dapat menjelaskan itu (unit link) kepada konsumen, tapi ini memang masih belum baik," kata Anto. OJK mencatat, jumlah pengaduan konsumen sebanyak 24 persen dari total 3.700 pengaduan berasal dari sektor asuransi. Sementara itu, terkait jumlah kasus yang ditangani Badan Media Asuransi Indonesia (BMAI), jumlah pengaduan yang diterima mencapai 577 kasus dalam sepuluh tahun terakhir. Editor: Heppy Ratna WARTA EKONOMI 04 Juni 2016 15:18:00 WIB Edukasi Jasa Keuangan, Apa Itu Asuransi Unit Link? http://wartaekonomi.co.id/read/2016/06/04/102361/edukasi-jasa-keuangan-apa-itu-asuransi-unitlink.html Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui sebagian masyarakat belum paham benar dengan produk asuransi jiwa unit link sehingga masih relatif banyak pengaduan ke OJK terkait produk tersebut. "Belum semua masyarakat paham tentang karakteristik unit link itu sendiri. Agen asuransi bilang bahwa ini (unit link) sama seperti tabungan, padahal tidak," kata Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK Anto Prabowo di Bogor, Jawa Barat, Sabtu. Dia menjelaskan unit link adalah produk asuransi jiwa yang bersifat hibrid atau memberikan dua manfaat sekaligus yakni santunan asuransi dan investasi. Menurut Anto, masyarakat selaku konsumen masih banyak yang beranggapan bahwa produk unit link merupakan tabungan yang menghasilkan bunga tetap dalam periode tertentu. Padahal, lanjutnya, produk unit link merupakan produk asuransi yang didalamnya juga terdapat unsur investasi yang menghasilkan imbas hasil yang fluktuatif atau tidak tetap tergantung kondisi ekonomi. Berdasarkan data OJK, hanya 21,8 persen masyarakat yang melek terhadap layanan jasa keuangan (financial literacy). Sebanyak 78,2 persen masyarakat masih rentan menjadi 'korban' penawaran produk unit link oleh agen-agen yang tidak kompeten. Oleh karena itu, karena masih rendahnya literasi keuangan masyarakat tersebut, OJK mewajibkan kepada pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk dapat menjelaskan dengan baik dan jelas produk yang dijual oleh perusahaan. OJK mencatat, jumlah pengaduan konsumen sebanyak 24 persen dari total 3.700 pengaduan berasal dari sektor asuransi. Sementara itu, terkait jumlah kasus yang ditangani Badan Media Asuransi Indonesia (BMAI), jumlah pengaduan yang diterima mencapai 577 kasus dalam sepuluh tahun terakhir. (Antara)