I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, kota

advertisement
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, kota-kota di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat terutama pada sarana transportasi dan perluasan daerah pemukiman.
Dampak dari perkembangan tersebut adalah banyaknya pemukiman yang
berhadapan langsung dengan bandara, jalan raya dan rel kereta api sehingga akan
berdampak negatif, salah satu dampak tersebut adalah kebisingan. Kebisingan
merupakan suatu gangguan yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan
kesehatan. Pengaruh kebisingan dapat berupa gangguan pendengaran, gangguan
kehamilan, pertumbuhan bayi, gangguan komunikasi, psikofisiologis, gangguan
mental, tekanan darah tinggi (hipertensi), ketidak nyamanan dan juga gangguan
aktivitas sehari-hari (Mansyur, 2003). Gangguan yang di rasakan manusia ketika
berhadapan dengan kebisingaan juga dapat menstimulasi gejala stress di dalam
dirinya (Ouis, 2002). Penyebab utama kebisingan berasal dari angkutan umum,
kendaraan bermotor, pabrik, pemukiman padat penduduk serta faktor lainnya
yang menyebabkan bunyi. Dari beberapa faktor kebisingan, lalu lintas di jalan
raya merupakan sumber utama kebisingan yang mengganggu sebagian besar
masyarakat perkotaan (DepKes RI, 1995). Bukti yang ada menunjukkan bahwa
2
kebisingan lalu lintas adalah sumber utama ketergangguan
lingkungan.
Kebisingan merupakan bunyi yang dapat mengganggu pendengaran manusia.
Normalnya nilai ambang batas paparan kebisingan maksimal atau ambang sakit
pendengaran manusia sebesar 120 dB (Tipler, 1998).
Salter (1976) menyatakan jumlah sumber bunyi bertambah secara teratur di
lingkungan sekitar, dan ketika bunyi menjadi tidak diinginkan maka bunyi ini
disebut kebisingan. Murwono (1999) mendefinisikan kebisingan sebagai suara
yang tidak diinginkan dan pengukurannya menimbulkan kesulitan yang besar
karena bervariasi diantara perorangan dalam situasi yang berbeda.
Pengukuran kebisingan di daerah jalan raya telah banyak dilakukan, diantaranya
pengaruh arus lalu lintas terhadap kebisingan pada beberapa zona pendidikan di
daerah Surakarta (Hidayati, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana pengaruh lalu lintas terhadap kebisingan yang terjadi di sekitar zona
pendidikan tersebut dan bagaimana cara menanganinya. Penelitian ini telah
berhasil mengukur kebisingan di jalan raya. Akan tetapi, penelitian ini dirasa
kurang efektif karena pengukuran dilakukan hanya berdasarkan arus lalu lintas
yang terjadi pada daerah tersebut dengan melakukan pencacahan seluruh
kendaraan yang melintasi ruas jalan yang diteliti. Pengukuran dengan
menggunakan alat sound level meter juga telah dilakukan oleh Bambang dan
Ariyono (2013). Penelitian kebisingan yang diukur adalah melihat pengaruh unit
Aerodrome Control Tower terhadap kebisingan yang dihasilkan oleh pesawat
yang sedang melakukan start up. Penelitian mengenai kebisingan selanjutnya
juga telah dilakukan oleh Syarief dkk (2012). Penelitian tersebut dilakukan untuk
3
mengetahui besar kebisingan didaerah penambangan batu. Alat ukur yang
digunakan adalah sound level meter, stopwatch dan Global Positioning System
(GPS). Proses pengambilan data dilakukan pada saat siang dan malam hari,
namun dalam penelitian ini dirasa masih kurang efektif karena hasil pengukuran
dari GPS tidak ditampilkan dan dibahas.
Bandar Lampung merupakan ibukota Provinsi Lampung yang memiliki wilayah
luas dan jumlah penduduk cukup padat. Bandar Lampung juga menjadi icon atau
pusat kota bagi penduduk lampung. Terlihat bahwa sebagian besar aktivitas
banyak dilakukan di kota tersebut seperti pusat perbelanjaan, kegiatan-kegiatan
wakil rakyat, pertokoan dan lain sebagainya. Hampir setiap hari kerja pada kota
Bandar Lampung sering terjadi kemacetan, khususnya pada wilayah Tanjung
Karang Pusat. Tanjung Karang Pusat merupakan area yang memiliki tingkat
kemacetan yang cukup padat terutama Jalan Raden Intan hingga Jalan R.A.
Kartini karena jalan tersebut sering di lalui oleh pengendara motor menuju tempat
tujuan. Selain itu Jalan Raden Intan dan Jalan R.A. Kartini juga terdapat pusat
perbelanjaan, pusat grosir dan pertokoan bagi para pedagang yang datang dari
berbagai wilayah.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian mengenai pengaruh kebisingan terhadap posisi. Penelitian akan
dilakukan di Kecamatan Tanjung Karang Pusat. Karena area tersebut merupakan
kawasan yang padat dilewati oleh kendaraan bermotor dan juga merupakan pusat
perbelanjaan serta banyaknya aktivitas lain yang dapat menimbulkan kebisingan.
Oleh karena itu diperlukan analisis tingkat kebisingan suara menggunakan sound
4
level meter di Kecamatan Tanjung Karang Pusat. Dalam pengambilan data, alat
yang digunakan berupa software dalam sebuah aplikasi sistem yang disebut
android.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan pembuatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengukur tingkat kebisingan menggunakan alat sound level meter.
2. Menampilkan data kebisingan dalam bentuk sound topography.
3. Menganalisis hubungan antara kebisingan terhadap posisi dalam bentuk sound
topography.
C. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan tersebut diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat
mengenai tingkat kebisingan pada suatu daerah sehingga diharapkan hasil
penelitian ini dapat dijadikan referensi pada masyarakat untuk mengetahui
kebisingan tersebut masih dalam tahap aman atau tidak.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, masalah yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana mengukur tingkat kebisingan suara pada suatu area menggunakan
alat sound level meter.
2. Bagaimana pengaruh kebisingan terhadap temperatur.
3. Bagaimana menampilkan data kebisingan dalam bentuk sound topography.
4. Bagaimana menganalisis hubungan antara kebisingan terhadap posisi dalam
bentuk sound topography.
5
E. Batasan Masalah
Batasan masalah ini dibuat sehingga penelitian ini fokus dengan apa yang akan
dibuat dan tidak melenceng dari yang telah direncanakan. Batasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Proses pengukuran menggunakan sound level meter type lutron 4011.
2. Proses pengukuran dilakukan di daerah kec. Tanjung Karang Pusat khususnya
Jalan Raden Intan, Jalan R.A. Kartini dan sekitarnya.
3. Proses pengukuran dilakukan pada waktu pagi, siang dan sore hari.
Download