Rencana Aksi Nasional Keterbukaan Pemerintah 2016-2017

advertisement
Kata Pengantar
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional
/ Kepala Bappenas
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua,
Kolega dan mitra kerja yang saya hormati. Seperti kita ketahui bersama, tantangan pembangunan semakin hari semakin
kompleks. Ekspektasi masyarakat terhadap pemerintah yang semakin tinggi, dinamika global yang terus bergejolak, hingga
kualitas pembangunan nasional yang seringkali masih belum maksimal, ikut menjadi tantangan bagi penyelenggaraan
pemerintah.
Sayangnya tidak semua tantangan tersebut dapat ditangani oleh pemerintah. Pemerintah membutuhkan begitu banyak
mitra kerja untuk membantu menghadirkan pembangunan yang berkualitas. Demi menghadirkan dialog yang konstruktif
dengan mitra pembangunan tersebut, pemerintah bertanggungjawab untuk membangun ekosistem yang kondusif;
ekosistem pemerintahan terbuka yang mengedepankan aspek-aspek transparansi, akuntabilitas, inovatif, dan juga inklusif
di dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
Hal inilah yang kemudian ingin kita kembangkan di dalam Rencana Aksi Nasional Pemerintahan Terbuka 2016 – 2017.
Rencana Aksi ini bertujuan mengakselerasi komitmen pemerintah di dalam: 1) peningkatan partisipasi publik di dalam
penyelenggaraan pemerintah; 2) perbaikan tata kelola pemerintahan melalui penyempurnaan reformasi birokrasi dan
pelayanan publik; 3) penguatan keterbukaan informasi publik; 4) dan penguatan tata kelola data.
Dengan selesainya proses penyusunan Rencana Aksi Nasional Pemerintahan Terbuka 2016 – 2017 ini, saya optimistis
ke depannya kita akan mampu menjawab tantangan tersebut. Sumber optimisme saya hadir bukan karena kehadiran
dokumen ini semata, namun juga karena proses di balik penyusunannya.
Dalam waktu kurang lebih sebelas bulan lamanya, tim teknis dari empat belas kementerian dan lembaga, lima pemerintah
daerah, dan kelompok masyarakat sipil saling bahu-membahu menyusun rencana aksi ini.
Dengan optimisme yang tinggi tersebut, saya ingin mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi- tingginya bagi
seluruh mitra yang telah ikut menyusun Rencana Aksi Nasional Pemerintahan Terbuka 2016-2017 ini. Semoga kerja-keras
kita bersama dalam menghasilkan rencana aksi ini, dapat membantu pemerintah dalam menyusun dan melaksanakan
program pembangunan yang lebih baik untuk masyarakat. Tidak hanya pada hari ini, namun juga di masa mendatang.
Terima kasih,
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas
A. Pengantar
Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah atau Open Government Indonesia (Renaksi OGI) 2016-2017 adalah Renaksi yang
ke-empat sejak Indonesia bergabung di dalam kemitraan global pemerintahan terbuka atau lebih dikenal dengan Open
Government Partnership (OGP).
Renaksi OGI 2016-2017 adalah renaksi pertama yang disusun dan ditetapkan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo
sejak beliau menjabat menjadi Presiden pada bulan Oktober 2014.
Presiden Joko Widodo telah menetapkan bahwa pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat dengan
membangun tatakelola yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Keinginan tersebut akan dilakukan melalui
lima agenda pembangunan nasional: (i) melanjutkan konsolidasi demokrasi untuk memulihkan kepercayaan publik; (ii)
meningkatkan peranan dan keterwakilan perempuan dalam politik dan pembangunan; (iii) membangun transparansi dan
akuntabilitas kinerja pemerintahan; (iv) menyempurnakan dan meningkatkan kualitas reformasi birokrasi nasional;
dan (v) meningkatkan partisipasi publik dalam proses pengambilan kebijakan. Dari lima agenda pembangunan ini,
yang menjadi landasan kebijakan pemerintahan terbuka di Indonesia adalah agenda (iii), (iv), dan (v) yakni bagaimana
membangun pemerintahan yang transparan, akuntabel, responsif dan partisipatoris.
Lebih lanjut, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 mengamanatkan tiga strategi utama
di dalam membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan, yakni: (i) penyempurnaan sistem manajemen
dan pelaporan kinerja, (ii) penerapan e-government untuk mendukung bisnis proses pemerintahan dan pembangunan,
dan (iii) melalui penerapan open government.
Dalam RPJMN 2015-2019, peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan salah satu kebijakan prioritas di dalam
penyempurnaan dan peningkatan kualitas reformasi birokrasi nasional. Strategi peningkatan pelayanan publik akan
ditempuh melalui: (i) memastikan pelaksanaan UU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik; (ii) inovasi pelayanan publik;
(iii) peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan publik; dan (iv) penguatan kapasitas dan efektifitas pengawasan
pelayanan publik1.
Sedangkan untuk meningkatkan partisipasi publik di dalam proses pengambilan kebijakan, RPJMN 2015-2019
mengamanatkan dua strategi utama, yakni: (i) membangun keterbukaan informasi publik dan komunikasi publik; dan (ii)
mendorong masyarakat untuk dapat mengakses informasi publik dan memanfaatkannya.
Penekanan terhadap pentingnya good governance semakin dipertajam melalui strategi pengarusutamaan tata kelola
pemerintahan yang baik sebagai prasyarat tercapainya sasaran pembangunan nasional, baik jangka pendek, menengah,
maupun jangka panjang. Pengarusutamaan tatakelola ini akan menekankan pada 4 (empat) fokus utama yaitu (i)
infrastuktur keterbukaan, (ii) partisipasi masyarakat, (iii) pembenahan birokrasi, dan (iv) pelayanan publik .
Dalam konteks tersebut di atas, kebijakan keterbukaan diposisikan sebagai katalisator dari upaya mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik. Renaksi OGI 2016-2017 disusun untuk memberikan daya dorong terhadap realisasi prioritas
pemerintah Indonesia di dalam membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintahan.
Lebih jauh Renaksi OGI 2016-2017 diharapkan dapat membantu pemerintah di dalam menjawab 5 (lima) tantangan utama
yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia di dalam mewujudkan pemerintahan yang lebih terbuka dan akuntabel, yakni:
i. Praktek korupsi yang sistematis;
ii. Akses informasi publik yang terbatas
iii. Saluran partisipasi publik yang terbatas
iv. Penyediaan pelayanan publik yang belum optimal
v. Sistem penegakan hukum yang lemah
1
RPJMN Buku II, Bab 1.1.2
2 | Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017
Sebagai catatan kaki, di luar Renaksi OGI yang disusun setiap tahun sejak tahun 2012, dalam rangka mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel, Pemerintah Indonesia memiliki dua kebijakan utama lainnya, yakni
Peta Jalan Reformasi Birokrasi 2010-2014 dan 2015-20192 dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
2012-20253. Demi mencapai sinergitas antara kedua strategi dimaksud, Renaksi OGI hanya akan memfokuskan di dalam
menjawab tantangan (ii), (iii), dan (iv).
Renaksi OGI secara spesifik akan mencoba menjawab ketiga tantangan di maksud dengan:
i.
Mendorong sisi pemanfaatan dari keterbukaan informasi. Upaya-upaya mendorong ketersediaan dan
keterbukaan informasi di badan publik (supply side), harus diiringi dengan upaya untuk mendorong sisi
pemanfaatan dari keterbukaan informasi. Pemanfaatan informasi publik yang optimal diyakini menjadi
kunci dari peningkatan keterbukaan informasi publik;
ii. Mendorong tingkat partisipasi publik di dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan. Rencana Aksi ini
berupaya mendorong tingkat partisipasi publik di dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan dengan
perumusan beberapa panduan praktis yang dapat dipakai oleh Kementerian/Lembaga sebagai acuan
pelaksanaan konsultasi publik.
iii. Mewujudkan pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Untuk
mewujudkan pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat diperlukan sebuah mekanisme
di mana pemerintah dapat merespon setiap kebutuhan warga secara cepat. Rencana Aksi ini akan terus
mendukung program pengembangan sistem Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!)
menjadi Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N).
Untuk menjawab ketiga tantangan tersebut, Renaksi OGI 2016-2017 terbagi di dalam 4 (empat) fokus utama:
i.
Peningkatan partisipasi publik
Peningkatan partisipasi publik akan diupayakan melalui tiga intervensi: yakni perumusan peta jalan
pemerintahan terbuka, penyusunan pedoman penerapan prinsip pemerintahan yang terbuka di dalam
pencapaian target-target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals, dan
penyusunan standar acuan peran serta masyarakat di dalam penyelenggaraan informasi geospasial.
ii. Perbaikan tata kelola pemerintahan, reformasi birokrasi, dan penguatan pelayanan publik
Perbaikan tata kelola pemerintahan di tingkat administrasi terendah akan diupayakan melalui aksi penguatan
tata kelola pemerintahan desa. Penguatan pelayanan publik akan diupayakan melalui penyempurnaan
pengembangan mekanisme Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) sebagai Sistem
Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) yang digunakan dan/atau diintegrasikan oleh
seluruh instansi publik di Indonesia, serta penguatan kapasitas pengawasan publik Ombudsman RI.
iii. Penguatan keterbukaan informasi publik
Penguatan keterbukaan informasi publik akan diupayakan melalui peningkatan aspek pemanfaatan
keterbukaan informasi di 4 (empat) instansi publik percontohan yakni Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Kesehatan, dan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta.
iv. Penguatan tata kelola data
Perbaikan tata kelola penyelenggaraan data pemerintahan atau juga dikenal dengan istilah data governance
merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan data yang akurat, mutakhir, lengkap, dan terbuka sehingga
dapat diakses dengan mudah oleh K/L/D sebagai prasyarat perumusan kebijakan dan pengambil keputusan
yang berbasiskan fakta (evidence-based atau evidence-informed policy).
Selain itu, untuk mendekatkan dampak keterbukaan pemerintah terhadap masyarakat, rencana Aksi OGI 2016-2017 juga
mulai melibatkan pemerintah daerah melalui serangkaian komitmen dari lima Pemerintah Daerah, yakni (i) Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, (ii) Pemerintah Kota Bandung, (iii) Pemerintah Kota Semarang, (iv) Pemerintah Kota Banda Aceh, (v)
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, yang bersedia menjadi bagian dari Proyek Percontohan Pemerintah Daerah Terbuka.
Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 dan 2015-2019 dapat diunduh pada tautan berikut:
http://www.menpan.go.id/jdih/permen-kepmen/permenpan-rb/file/288-permenpan-2010-no-020 dan
http://www.menpan.go.id/jdih/permen-kepmen/permenpan-rb/file/4999-permenpan-2015-no-011?start=20
3
Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 2012-2025 dapat diunduh pada tautan berikut: http://acch.kpk.go.id/documents/10180/16508/6+Strategi+Pencegahan+dan+Pemberantasan+Korupsi/dc04a518-07f9-4dab-90ba-af98b04b48eb;jsessionid=B44DA111A5475DB351F35415DE0E05AB
2
Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017 | 3
B. Upaya mewujudkan keterbukaan
pemerintah
Beberapa program kunci/‘flagship program’ yang telah berjalan untuk mendorong agenda keterbukaan pemerintah sejak
tahun 2012 antara lain:
a. Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR)
LAPOR diluncurkan di tahun 2011 sebagai embrio dari sistem aspirasi dan pengaduan masyarakat yang
terhubung dan termanfaatkan di seluruh K/L dan Pemerintah Daerah. Saat ini LAPOR! telah ditetapkan menjadi salah satu Program Prioritas Nasional dengan target keluaran
utama berupa pemanfaatan dan/atau pengintegrasian sistem LAPOR sebagai Sistem Pengelolaan
Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) atau sering dikenal dengan sebutan LAPOR-SP4N, yang
telah ditetapkan melalui PermenPAN RB No. 3/ 2015 tentang Road Map Pengembangan Sistem Pengelolaan
Pengaduan Pelayanan Publik Nasional. Sampai dengan September 2016, LAPOR telah terhubung dengan
100 Kementerian/ Lembaga, 45 Pemerintah Daerah, 83 BUMN, dan 131 Perwakilan RI di luar negeri.
b. Inisiatif Satu Data Indonesia
Data yang akurat, mutakhir, lengkap, terbuka dan dapat diakses luas oleh masyarakat atau sering juga
disebut data dengan ‘integritas tinggi’ merupakan prasyarat bagi pengelolaan pembangunan yang
berkualitas dan bagi pelibatan masyarakat dalam pengelolaan pembangunan. Inisiatif Satu Data merupakan
sebuah inisiatif Pemerintah Indonesia untuk menghasilkan data berintegritas tinggi. Hubungan data dan
pembangunan seperti dua sisi dari sebuah kesatuan: tanpa data berintegritas tinggi tak mungkin ada
keterpaduan pengelolaan pembangunan; dan sebaliknya tanpa pengelolaan pembangunan yang terpadu,
mustahil ada data pembangunan yang punya integritas tinggi.
Inisiatif Satu Data diupayakan melalui perbaikan tata kelola data pemerintah dengan berbasiskan pada 3
(tiga) prinsip dasar: satu standar data, satu metadata, dan satu portal data (data.go.id).
Untuk menjaga kesinambungan perbaikan tata kelola data Indonesia, pemerintah saat ini sedang menyusun
dasar hukum dan aturan teknis yang dapat memandu instansi pemerintah dalam bentuk Peraturan Presiden.
Sampai dengan September 2016, terdapat 32 instansi pemerintah pusat dan daerah yang sudah terhubung
dengan data.go.id.
c.
Transparansi proses penganggaran
Tata kelola anggaran yang baik adalah refleksi dari tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang
akuntabel.
Salah satu prasyarat dari keikutsertaan Indonesia di Open Government Partnership adalah adanya
transparansi dan partisipasi publik dalam proses penganggaran nasional. Indikator yang digunakan oleh
OGP adalah indeks dua-tahunan terkait keterbukaan anggaran yang dikeluarkan oleh International Budget
Partnership (IBP)4 , sebuah organisasi non-profit yang mensurvey dan memfasilitasi gerakan keterbukaan
anggaran secara global.
Tingkat keterbukaan anggaran Indonesia sejak tahun 2008 s/d 2016 bisa dilihat di tabel berikut.
4
IBP mengeluarkan Open Budget Index sejak tahun 2006. Delapan indikator IBP di dalam menunjukkan tingkat keterbukaan sistem anggaran sebuah negara yakni dapat dilihat dari tersedianya ke-delapan dokumen berikut: 1) Pokok-pokok kebijakan fiskal dan ekonomi
makro; 2) Versi sederhana dari RAPBN dan APBN; 3) Nota keuangan, RAPBN, RKA-KL; 4) UU APBN dan DIPA; 5) Laporan realisasi
anggaran bulanan atau tiga bulanan; 6) Laporan semester anggaran; 7) Laporan akhir anggaran; 8) Laporan hasil audit BPK.
4 | Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017
Sumber:http://www.internationalbudget.org/wp-content/uploads/OBS2015-CS-Indonesia-English.pdf
Keterangan:
Secara garis besar, keterbukaan sistem penganggaran Indonesia menurut IBP terus meningkat. Di
kawasan Asia Tenggara, Indonesia menempati peringkat no 2 (setelah Filipina, dengan skor 64/100).
Walaupun tren hasil pemeringkatan yang terus naik dari sejak 2006, namun masih banyak hal yang perlu
diupayakan untuk meningkatkan aspek transparansi, partisipasi publik, dan pengawasan dari proses
penganggaran di Indonesia.
d. Pembentukan PPID dan Penetapan Standar Layanan Informasi Publik – Implementasi UU 14/ 2008
UU 14 /2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik mengamanatkan bahwa setiap informasi publik bersifat
terbuka dan dapat diakses oleh setiap pengguna informasi publik. UU ini juga mengatur bahwa untuk
mewujudkan pelayanan yang cepat, tepat dan sederhana setiap Badan Publik harus menunjuk Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).
Sejak UU KIP ini diberlakukan di 2010, muncul peraturan turunan yakni PP 61/2010 dan Peraturan Komisi
Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik yang mewajibkan pembentukan
PPID di setiap badan publik. Selain PPID, badan publik juga wajib memiliki standar layanan informasi publik
untuk mendukung kegiatan pelayanan informasi publik. Standar layanan informasi publik ini meliputi
antara lain standar pengumpulan informasi, penyediaan informasi, pendokumentasian, serta penetapan
jenis informasi.
Renaksi OGI menjadi salah satu instrumen pemerintah untuk mempercepat implementasi UU KIP. Sampai dengan Agustus 2016, dari total 708 K/L/D yang telah menunjuk PPID baru sebanyak 487 lembaga
atau 67,51%. Sementara itu, belum ada data valid terkait jumlah badan publik yang telah memiliki standar
layanan informasi publik dikarenakan tidak semua badan publik yang sudah menetapkan standar layanan
ini juga mempublikasikannya.
Harus diakui bahwa implementasi UU KIP belum optimal. Belum optimalnya tampak dari belum semua
badan publik menunjuk PPID, sedikitnya badan publik yang menyediakan informasi berdasarkan amanat
UU KIP, masih adanya persepsi keliru tentang keterbukaan informasi, banyaknya sengketa informasi publik
terhadap permintaan informasi yang dikategorikan terbuka berdasarkan UU KIP, serta masih minimnya
partisipasi masyarakat dalam implementasi UU KIP.
Ke depannya, percepatan pembentukan PPID di seluruh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah akan
menjadi salah satu aksi prioritas di dalam Rencana Aksi Nasional Pencegahan Pemberantasan Korupsi
2016-2017.
Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017 | 5
C. Proses Penyusunan Rencana Aksi Nasional
Proses penyusunan Rencana Aksi Open Government Indonesia 2016-2017 disusun selama 11 bulan dari November
2015-Oktober 2016.
Sebuah pendekatan baru yang diterapkan di dalam proses penyusunan Renaksi kali ini adalah pembentukan tim kecil
perumus renaksi yang terdiri atas perwakilan pemerintah dan organisasi masyarakat sipil yang difasilitasi oleh Sekretariat
Nasional OGI. Beberapa keluaran dari tim penyusun ini antara lain:
Identifikasi grand challenges yang dihadapi pemerintah Indonesia di dalam mendorong agenda keterbukaan
pemerintah;
ii. Identifikasi metodologi penjaringan masukan yang kemudian berlangsung dalam dua pendekatan: online
dan offline. Secara offline antara lain melalui berbagai FGD baik di tingkat pusat maupun daerah dibarengi
dengan pembagian kuesioner. Secara online, adalah kuesioner yang disebar melalui saluran media sosial
OGI yang mencakup website, Facebook, dan Twitter;
iii. Identifikasi pemerintah daerah yang dikunjungi dalam konteks penjaringan daerah. Tiga daerah yang terpilih
untuk dikunjungi mencakup: Pemprov DI Aceh, Kota Makasar, dan Kabupaten Bojonegoro. Tiga daerah ini
dipilih karena mewakili kawasan barat, tengah, timur dan juga tiga tingkatan administrasi pemerintahan di
daerah; dan
iv. Tahapan penyelesaian dari Rencana Aksi 2016-2017 yang kemudian diunggah di website OGI (http://
opengovindonesia.org/renaksi-ogi-2016-2017/tahapan-penyelesaian-renaksi-ogi-2016-2017/)
i.
Ada 3 (tiga) hal yang menjadi pertimbangan di dalam proses perumusan Renaksi 2016-2017:
1. Hasil Evaluasi Government Self-Assesment Report (GSAR) 2014
Data menunjukkan bahwa tingkat ketidaktercapaian Renaksi OGI 2014-2015 sangat tinggi (hampir 50%)
kalau dibandingkan dengan renaksi sebelumnya. Berdasarkan evaluasi GSAR 2014, salah satu penyebab
ketidaktercapaian sebuah komitmen adalah tidak tersedianya anggaran. Hal ini disebabkan karena proses
penyusunan rencana aksi yang belum sepenuhnya terintegrasi dengan siklus perencanan dan penganggaran
pemerintah. Oleh karena itu, penyelarasan siklus pembahasan rencana aksi dengan tahapan perencanaan
dan penganggaran akan terus diupayakan.
2. Rekomendasi Independent Reporting Mechanism (IRM) Progress Report 2014
Beberapa rekomendasi IRM Progress Report 2014 ikut menjadi aspek pertimbangan dalam proses
penyusunan Renaksi 2016-2017 yang antara lain mencakup: i) perlunya memasukkan komitmen-komitmen
yang menyediakan solusi pemerintahan terbuka di beberapa wilayah kebijakan seperti Kebijakan One Map,
transparansi fiskal, dan pelaksanaan UU Desa; ii) perlunya mengembangkan platform online untuk memberi
kesempatan publik di dalam melacak perkembangan dan dapat berpartisipasi dalam proses penyusunan;
dan iii) pentingnya mengesahkan struktur Sekretariat OGI agar dapat menjamin pelaksanaan Rencana Aksi
OGP.
3. OGP Guidelines for Public Consultation on Country Commitments Dorongan masyarakat sipil agar proses penyusunan Renaksi OGI menjadi semakin inklusif mendorong
Sekretariat untuk mengevaluasi kembali cara kerja dengan mempedomani panduan yang sudah dikeluarkan
oleh Sekretariat OGP. Beberapa langkah yang diterapkan sesuai dengan rekomendasi panduan dimaksud
antara lain:
i. Adanya undangan dan jadwal yang diedarkan dan/atau dipublikasikan minimal 1 minggu sebelum
pertemuan;
ii. Adanya notulensi pertemuan dan bahan konsultasi termkutakhir yang selalu terunggah maksimal 1
minggu setelah pertemuan di website OGI;
iii. Dimunculkannya platform online yang memungkinkan publik memantau perkembangan penyusunan
dan pelaksanaan renaksi; dan
iv. Diresmikannya struktur kerja Open Government Indonesia di pertengahan September 2016 melalui
penetapan Surat Keputusan Menteri PPN/ Kepala Bappenas tentang Pembentukan Tim Koordinasi
Strategis Pelaksanaan Rencana Aksi OGI
6 | Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017
D. Rencana Aksi Nasional Open Government
Indonesia 2016-2017
Renaksi OGI 2016-2017 terdiri atas 22 komitmen pada 14 Kementerian/Lembaga Pemerintah Pusat dan 28 komitmen di 5
(lima) Pemerintah Daerah. Daftar Rencana Aksi OGI 2016-2017 terlampir (LAMPIRAN I).
E. Monitoring dan Evaluasi Rencana Aksi
Nasional Open Government Indonesia 2016-2017
Rencana Aksi OGI akan dipantau 4 (empat) kali dalam setahun dengan membagi ‘ukuran keberhasilan tahunan’ yang sudah
disepakati ke dalam ‘ukuran keberhasilan antara’ (milestone) setiap triwulan (B3, B6, B9, dan B12) dengan menggunakan
Format Delapan Kolam (F8K). Hasil pencapaian setiap triwulan dilaporkan melalui aplikasi pemantauan Kantor Staf
Presiden. Jadwal pelaporan untuk Aksi 2016 dan Aksi 2017 akan disampaikan pada bulan Desember 2016.
Sebagai catatan, dikarenakan Aksi 2016 baru ditetapkan di bulan November 2016, pelaporan target capaian 2016 hanya
akan dilakukan di akhir tahun dengan langsung menyasar pada ukuran keberhasilan akhir tahun (B12-2016).
***
Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017 | 7
Rencana Aksi Nasional
Open Government Indonesia
2016-2017
1
Penyusunan Rencana Strategis dan Peta Jalan Pemerintah Terbuka
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Ukuran Keberhasilan 2017
2
Kementerian PPN/ Bappenas (Sekretariat Nasional Open Government Indonesia)
1.
2.
Tersedianya rancangan Rencana Strategis Sekretariat Nasional Open Government
Indonesia
Tersedianya rancangan Peta Jalan Kebijakan Pemerintah Terbuka
1.
2.
Tersedianya Rencana Strategis Sekretariat Nasional Open Government Indonesia
Tersedianya Peta Jalan Kebijakan Pemerintah Terbuka
Penyusunan himbauan dan panduan bagi instansi publik untuk melakukan konsultasi publik secara rutin di
dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kebijakan sebagai realisasi UU 25/ 2009 tentang
Pelayanan Publik
Penanggung Jawab
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Ukuran Keberhasilan 2016
Tersedianya SE Menpan dan Aturan Teknis bagi semua K/L untuk melakukan konsultasi publik
Ukuran Keberhasilan 2017
70% prosentase Kementerian/ Lembaga melaksanakan Forum Konsultasi Publik
3
Penyusunan panduan tata kelola yang baik (manual governance) dan pelaksanaan forum konsultasi publik
sebagai upaya mewujudkan pencapaian target-target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ SDGs yang lebih
partisipatif
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Kementerian PPN/ Bappenas
1.
2.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
Terbitnya Peraturan Presiden tentang Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(SDGs) yang mempertimbangkan aspek partisipasi publik yang lebih berkualitas dengan
menempatkan perwakilan non pemerintah setara dengan perwakilan pemerintah dalam
pengelolaan SDGs di tingkat nasional maupun daerah.
Terbitnya pedoman partisipasi publik dalam pelaksanaan Agenda Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)
Terlaksananya proses penyusunan Rencana Aksi Nasional Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (RAN-TPB) yang inklusif;
Terbangunnya platform komunikasi digital Sekretariat SDGs yang memungkinkan publik
berkontribusi aktif di dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi
serta pelaporan Renaksi SDGs (misal: public consultation dashboard, fitur polling
masyarakat terhadap pelaksanaan SDGs)
8 | Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017
4
Peningkatan partisipasi publik di dalam perbaikan tata kelola informasi geospasial
Penanggung Jawab
Badan Informasi Geospasial
Ukuran Keberhasilan 2016
Tersedianya rancangan standar acuan terhadap peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
informasi geospasial sebagai bagian dari upaya terpadu proses percepatan pelaksanaan
Kebijakan Satu Peta.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
5
Ditetapkannya standar acuan terhadap peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
informasi geospasial sebagai bagian dari upaya terpadu proses percepatan pelaksanaan
Kebijakan Satu Peta;
Dilaksanakannya sosialisasi standar acuan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
informasi geospasial.
Peningkatan kapasitas pengawasan pelayanan publik Ombudsman RI
Penanggung Jawab
Ombudsman RI
Ukuran Keberhasilan 2016
Pengembangan desain online tracking system
Ukuran Keberhasilan 2017
Aktifnya online tracking system
6
Peningkatan kredibilitas Ombudsman RI sebagai otoritas nasional pemantau kualitas pelayanan publik
Penanggung Jawab
Ombudsman RI
Ukuran Keberhasilan 2016
1.
2.
Dipublikasikannya hasil penanganan pengaduan masyarakat tahun 2016;
Dipublikasikannya kajian sistemik terhadap permasalahan pelayanan publik tahun 2016.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
Dipublikasikannya hasil penanganan pengaduan masyarakat setiap 6 bulan untuk tahun
2017;
Dipublikasikannya kajian sistemik terhadap permasalahan pelayanan publik tahun 2017.
2.
7
Peningkatan kepatuhan atas pelaksanaan UU No 25/ 2009 tentang pelayanan publik Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan
Penanggung Jawab
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Ukuran Keberhasilan 2016
Ditindaklanjutinya 100% rekomendasi hasil penelitian Ombudsman RI 2015 terhadap kepatuhan
penyelenggara pelayanan publik terhadap standar pelayanan publik di Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan yang mencakup perbaikan di 3 produk layanan di bawah Unit Layanan Terpadu
Kementerian Pendidikan:
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
Standar Pelayanan Penerbitan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK);
Sertifikasi Guru:
a. Penetapan calon peserta sertifikasi guru
b. Proses Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah
c. Penerbitan Surat Keputusan Tunjangan Profesi (SKTP) dan penyaluran tunjangan
profesi NON PNS.
3.
Izin pendirian Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK) dan izin pendirian sekolah PAUD
Tercapainya 100% pelayanan publik yang sesuai dengan indikator zona hijau ORI.
Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017 | 9
Peningkatan kepatuhan atas pelaksanaan UU No 25/ 2009 tentang pelayanan publik Kementerian Agama
8
Penanggung Jawab
Kementerian Agama
Ukuran Keberhasilan 2016
Ditindaklanjutinya rekomendasi hasil penelitian Ombudsman RI 2015 (70% dari 9 variabel plus
indikator dengan penyesuaian) terhadap kepatuhan penyelenggara pelayanan publik terhadap
standar pelayanan publik di Kementerian Agama yang mencakup perbaikan di 9 produk layanan
administrasi sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ukuran Keberhasilan 2017
Ditindaklanjutinya rekomendasi hasil penelitian Ombudsman RI 2016 (100% dari 9 variabel plus
indikator dengan penyesuaian) terhadap kepatuhan penyelenggara pelayanan publik terhadap
standar pelayanan publik di Kementerian Agama yang mencakup perbaikan di 9 produk layanan
administrasi sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
9
Permohonan Izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah (PPIU) (Sub Dit.
Pembinaan Ibadah Haji)
Permohonan Izin Perpanjangan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (Sub Dit.
Pembinaan Ibadah Haji)
Legalisasi Buku Nikah (Sub Dit. Kepenghuluan)
Legalisasi Surat Keterangan Belum Menikah (Sub Dit. Kepenghuluan)
Pelayanan Rekomendasi Kartu Izin Tinggal Menetap (Bagian Kerja Sama Luar Negeri, Biro
Hukum & KLN)
Pelayanan Rekomendasi Kartu Izin Tinggal Terbatas (Bagian Kerja Sama Luar Negeri, Biro
Hukum & KLN)
Pelayanan Pembuatan Rekomendasi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Bidang
Agama (RPTKA) (Bagian Kerja Sama Luar Negeri, Biro Hukum & KLN)
Visa Tinggal Terbatas (Bagian Kerja Sama Luar Negeri, Biro Hukum & KLN)
Rekomendasi Visa Tinggal Kunjungan Sosial Budaya (Bagian Kerja Sama Luar Negeri,
Biro Hukum & KLN)
Permohonan Izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah (PPIU) (Sub Dit.
Pembinaan Ibadah Haji)
Permohonan Izin Perpanjangan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (Sub Dit.
Pembinaan Ibadah Haji)
Legalisasi Buku Nikah (Sub Dit. Kepenghuluan)
Legalisasi Surat Keterangan Belum Menikah (Sub Dit. Kepenghuluan)
Pelayanan Rekomendasi Kartu Izin Tinggal Menetap (Bagian Kerja Sama Luar Negeri, Biro
Hukum & KLN)
Pelayanan Rekomendasi Kartu Izin Tinggal Terbatas (Bagian Kerja Sama Luar Negeri, Biro
Hukum & KLN)
Pelayanan Pembuatan Rekomendasi Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing Bidang
Agama (RPTKA) (Bagian Kerja Sama Luar Negeri, Biro Hukum & KLN)
Visa Tinggal Terbatas (Bagian Kerja Sama Luar Negeri, Biro Hukum & KLN)
Rekomendasi Visa Tinggal Kunjungan Sosial Budaya (Bagian Kerja Sama Luar Negeri,
Biro Hukum & KLN)
Pengembangan Sistem Aplikasi Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR) menjadi Sistem
Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N)
Penanggung Jawab
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kantor Staf Presiden,
dan Ombudsman RI
Ukuran Keberhasilan 2016
Optimalisasi terhadap pelaksanaan Nota Kesepahaman Bersama adalah:
1.
2.
Ukuran Keberhasilan 2017
Penetapan Perjanjian Kerjasama antara KemenPANRB, KSP dan Ombudsman RI sebagai
tindak lanjut Nota Kesepahaman Bersama;
Tersusunnya Peta Jalan (Roadmap) transisi Pengelolaan LAPOR!-SP4N dari KSP ke
KemenPANRB
Optimalisasi terhadap pelaksanaan Nota Kesepahaman Bersama adalah:
1.
2.
Tersedianya laporan pelaksanaan Perjanjian Kerjasama antara KemenPANRB, KSP dan
Ombudsman RI tentang pemanfataan LAPOR! sebagai SP4N untuk tahun 2017
Tersedianya laporan perkembangan pelaksanaan Peta Jalan (Roadmap) transisi
Pengelolaan LAPOR!-SP4N dari KSP ke KemenPANRB untuk tahun 2017
10 | Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017
10
Tersusunnya peraturan/ instruksi/ edaran MenPANRB untuk mendorong terintegrasinya pengelolaan
pengaduan pelayanan publik di LNS kedalam LAPOR!-SP4N
Penanggung Jawab
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Ukuran Keberhasilan 2016
50% LNS sudah terintegrasi kedalam LAPOR!-SP4N
Ukuran Keberhasilan 2017
100% LNS sudah terintegrasi kedalam LAPOR!-SP4N
11
Terjalinnya kerjasama antara KemenPANRB, KSP, ORI dan Kominfo untuk memanfaatkan LAPOR!-SP4N
sebagai wadah Aspirasi dan Apresiasi Publik Online
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Ombudsman RI, Kantor
Staf Presiden, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika
1.
2.
Ukuran Keberhasilan 2017
12
1.
2.
Penetapan LAPOR!-SP4N sebagai wadah Aspirasi dan Apresiasi Publik Online dalam
bentuk Nota Kesepahaman Bersama;
Penetapan Perjanjian Kerjasama antara KemenPANRB, KSP,Ombudsman RI dan Kominfo
sebagai tindak lanjut Nota Kesepahaman Bersama
Tersedianya data aspirasi dan apresiasi publik;
Tersedianya laporan perkembangan pelaksanaan Perjanjian Kerjasama antara
KemenPANRB, KSP, Ombudsmasn RI dan Kominfo tentang penetapan LAPOR!-SP4N
sebagai wadah Aspirasi dan Apresiasi Publik Online
Meningkatkan sosialisasi terhadap penggunaan LAPOR! sebagai SP4N dengar target meningkatkan jumlah
pengaduan yang masuk via Lapor! menjadi 1juta aduan untuk 2016 (target agregat; jumlah pengaduan per 27
Juni 2016: 827,977 pengaduan; jumlah pengguna LAPOR per 27 Juni 2016: 420,348)
Penanggung Jawab
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Ombudsman RI, dan
Kantor Staf Presiden
Ukuran Keberhasilan 2016
1.
2.
Tercapainya target agregat jumlah aduan LAPOR sebanyak 1 juta aduan
Tercapainya target jumlah pengguna LAPOR sebanyak 800 ribu pengguna
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
Tercapainya target agregat jumlah aduan LAPOR sebanyak 1,4 juta aduan
Tercapainya target jumlah pengguna LAPOR sebanyak 1 juta pengguna
13
Meningkatkan responsivitas badan publik terhadap aspirasi dan pengaduan yang masuk sebagai salah satu
metode meningkatkan akuntabilitas LAPOR!
Penanggung Jawab
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kantor Staf Presiden,
dan Ombudsman RI
Ukuran Keberhasilan 2016
50% pengaduan yang masuk ditindaklanjuti
Ukuran Keberhasilan 2017
75% pengaduan yang masuk ditindaklanjuti
14
Meningkatan keterhubungan lebih banyak BUMN ke LAPOR!
Penanggung Jawab
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Ukuran Keberhasilan 2016
Sebanyak 118 BUMN sudah terhubung dengan LAPOR! (100%)
Ukuran Keberhasilan 2017
100% laporan pengaduan masyarakat ditindaklanjuti oleh BUMN
Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017 | 11
15
Peningkatan kualitas pelayanan pengaduan masyarakat di bidang lingkungan hidup dan kehutanan
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
1.
Diterbitkannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Tata Cara
Penanganan Pengaduan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2.
Pengembangan sistem penanganan pengaduan online Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
Beroperasinya sistem penanganan pengaduan online Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
2.
Terintegrasinya sistem penanganan pengaduan di Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dengan Sistem LAPOR
16
Penguatan Pemerintahan Desa yang Terbuka, Partisipatif, & Responsif
Penanggung Jawab
Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Bina Pemerintahan Desa)
Ukuran Keberhasilan 2016
Ukuran Keberhasilan 2017
Terfasilitasinya 30 desa terpilih sebagai desa pilot model di 3 (tiga) provinsi sebagai pilot model
penyelenggaraan tata kelola pemerintahan desa melalui Perencanaan Pembangunan Desa dan
Pengelolaan Keuangan Desa dengan tahapan sebagai berikut:
1.
Tersusunnya petunjuk teknis tentang pilot model penyelenggaraan tatakelola pemerintahan
desa melalui perencanaan pembangunan desa dan pengelolaan keuangan desa;
2.
Tersosialisasikannya petunjuk teknis tentang pilot model penyelenggaraan tatakelola
pemerintahan desa melalui perencanaan pembangunan desa dan pengelolaan keuangan
desa;
3.
Terlaksananya bimbingan teknis
penyusunan perencanaan pembangunan desa yang
responsif, partisipatif dan terbuka;
4.
Terlaksananya bimbingan teknis tata cara pengelolaan keuangan desa bagi aparat
pemerintah daerah dan pemerintah desa;
5.
Terlaksananya bimbingan teknis penerapan sistem informasi keuangan desa dan aset
desa;
6.
Terfasilitasinya penyusunan dokumen RPJMDesa, RKPDesa, dan APBDesa serta
penerapan sistem informasi keuangan desa;
7.
Terfasilitasinya
penyusunan
Perbup/Perwalkot
tentang
pelaksanaan
kegiatan
pembangunan desa dan Perbup/Perwalkot tentang pengelolaan keuangan desa;
8.
Terfasilitasinya publikasi rencana kegiatan pembangunan desa dan penganggaran desa di
balai desa/ ataupun di tempat-tempat umum di desa.
Target lokasi di 3 Provinsi, 6 Kabupaten/Kota, 30 desa di Provinsi Sumatera Barat, Maluku, dan
Jawa Tengah, dengan rincian sebagai berikut:
1.
Sumatera Barat: Kabupaten Solok dan Kota Sawahlunto
2.
Maluku: Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara
3.
Jawa Tengah: Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar
12 | Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017
17
Penguatan keterbukaan informasi publik melalui Proyek Percontohan peningkatan pemanfaatan informasi
publik melalui public awareness campaign tentang ketersediaan dan pentingnya informasi publik yang
disediakan Kementerian Kesehatan
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Kementerian Kesehatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
3.
4.
5.
18
Tersedianya arsitektur komunikasi digital yang mengatur strategi integrasi dan
konektivitas di seluruh kanal informasi digital Kemenkes
Tersedianya strategi komunikasi digital untuk meningkatkan performance konten
komunikasi digital http://www.kemkes.go.id dengan target:
• Peningkatan jumlah pengunjung website sebesar 25% per-tahun
• Peningkatan unduh informasi publik di situs sebesar 20% per-tahun (konten
komunikasi digital)
Peningkatan jumlah khalayak sasaran (followers dan like page) sosial media Kemenkes
sebesar 25% per-tahun;
Inventarisasi seluruh kanal informasi digital Kemenkes dan pembersihan kanal informasi
yang sudah tidak lagi aktif digunakan
Dapat diakses dan berfungsinya seluruh link, informasi, dan aplikasi publik yang tersedia
di website: http://www.kemkes.go.id;
Tersedianya konten informasi edukasi secara periodik terbaru yang tersedia di situs:http://
kemkes.go.id.
Terlaksananya arsitektur komunikasi digital yang mengatur strategi integrasi dan
konektivitas di seluruh kanal informasi digital Kemenkes
Terlaksananya strategi komunikasi digital untuk meningkatkan performance konten
komunikasi digital http://www.kemkes.go.id dengan target:
• Peningkatan jumlah pengunjung website sebesar 25% per-tahun
• Peningkatan unduh informasi publik di situs sebesar 20% per-tahun (konten
komunikasi digital)
Peningkatan jumlah khalayak sasaran (followers dan like page) sosial media Kemenkes
sebesar 25% per-tahun;
Dapat diakses dan berfungsinya seluruh link, informasi, dan aplikasi publik yang tersedia
di website: http://www.kemkes.go.id;
Tersedianya konten informasi edukasi secara periodik terbaru yang tersedia di situs:http://
kemkes.go.id.
Penguatan keterbukaan informasi publik melalui Proyek Percontohan peningkatan pemanfaatan informasi
publik melalui public awareness campaign tentang ketersediaan dan pentingnya informasi publik yang
disediakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
3.
4.
5.
Tersedianya arsitektur komunikasi digital yang mengatur strategi integrasi dan konektivitas
seluruh kanal informasi Kemdikbud (Infrastruktur Komunikasi Digital);
Tersedianya strategi komunikasi digital untuk meningkatkan performance http://www.
kemdikbud.go.id dengan target:
• Peningkatan jumlah pengunjung website sebesar 7% per-tahun
• Peningkatan unduh informasi publik di situs sebesar 7% per-tahun (Konten
Komunikasi Digital)
Peningkatan jumlah khalayak sasaran (followers dan like page) media sosial Kemdikbud
sebesar 10% per-tahun;
Inventarisasi & verifikasi akun media sosial resmi Kemdikbud, dan me-non aktifkan yang
sudah tidak lagi aktif digunakan;
Dapat diakses dan berfungsinya seluruh link, informasi, dan aplikasi publik yang tersedia
di website: http://www.kemdikbud.go.id;
Tersedianya konten edukasi secara periodik mengenai aplikasi publik dan informasi publik
terbaru yang tersedia di laman Kemdikbud: http://kemdikbud.go.id dan juga melalui
media sosial kemendikbud.
Terlaksananya arsitektur komunikasi digital yang mengatur strategi integrasi dan
konektivitas seluruh kanal informasi kemdikbud (Infrastruktur Komunikasi Digital);
Terlaksananya strategi komunikasi digital untuk meningkatkan performance konten
komunikasi digital di http://www.kemdikbud.go.id dengan target:
• Peningkatan jumlah pengunjung wesite sebesar 10% per-tahun
• Peningkatan unduh informasi publik di situs sebesar 10% per-tahun (Konten
Komunikasi Digital)
Peningkatan jumlah khalayak sasaran (followers dan like fanpage) media sosial Kemdikbud
sebesar 10% per-tahun;
Peningkatan konten bidang pendidikan dan kebudayaan yang dipublikasikan secara
periodik per-bulan melalui akun media sosial Kemdikbud sebesar 15% per-tahun;
Tersedianya konten edukasi secara periodik mengenai aplikasi publik dan informasi publik
terbaru yang tersedia di laman Kemdikbud: http://www.kemdikbud.go.id dan juga melalui
media sosial kemendikbud.
Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017 | 13
19
Penguatan keterbukaan informasi publik melalui Proyek Percontohan peningkatan pemanfaatan informasi
publik melalui public awareness campaign tentang ketersediaan dan pentingnya informasi publik yang
disediakan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Penanggung Jawab
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Ukuran Keberhasilan 2016
Proyek percontohan peningkatan pemanfaatan informasi publik melalui “public awareness
campaign” tentang ketersediaan dan pentingnya informasi publik melalui:
1.
2.
3.
Ukuran Keberhasilan 2017
Proyek percontohan peningkatan pemanfaatan informasi publik melalui “public awareness
campaign” tentang ketersediaan dan pentingnya informasi publik melalui:
1.
2.
3.
20
Meningkatnya jumlah informasi publik yang tersedia dalam situs pelayanan informasi
sebanyak 25% dari total DIP per Desember 2016.
Meningkatnya jumlah pengunjung website Kemristekdikti sebanyak 50% dari total
pengunjung per Desember 2015;
Meningkatnya jumlah pengikut (followers) dari akun sosial media Kemristekdikti sebanyak
50% dari total pengikut per Desember 2015
Mewujudkan keterbukaan informasi publik di perguruan tinggi negeri
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Ukuran Keberhasilan 2017
21
Tersedianya Daftar Informasi Publik;
Meningkatnya jumlah pengunjung website Kemristekdikti sebanyak 25% dari total
pengunjung per Desember 2015
Meningkatnya jumlah pengikut (followers) dari akun sosial media Kemristekdikti sebanyak
25% dari total pengikut per Desember 2015
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
1.
2.
Tersusunnya Peraturan Menteri Ristekdikti mengenai Pengelolaan Informasi Publik
Implementasi pilot project penguatan keterbukaan informasi di Perguruan Tinggi Negeri
di 5 PTN (1 PTN Badan Hukum, 2 PTN Badan Layanan Umum, dan 2 PTN Satuan Kerja)
sebagai pelaksanaan dari Permenristekdikti terkait Pengelolaan Informasi Publik di
lingkup Ristek Dikti
100 % PTN sudah memahami dan menjalankan ketentuan Permenristekdikti mengenai
Pengelolaan Informasi Publik di lingkup Ristekdikti dan Piloting project di 6 PTN (3 PTN Badan
Layanan Umum, dan 3 PTN Satuan Kerja)
Meningkatkan keterbukaan informasi sistem anggaran
Penanggung Jawab
Kementerian Keuangan (Direktorat Jenderal Anggaran)
Ukuran Keberhasilan 2016
Terbentuknya portal data anggaran sesuai Perpres Rincian APBN
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
Terdapat tautan portal data anggaran pada halaman muka web kemenkeu.go.id dan portal
data nasional data.go.id;
Portal data anggaran akan ditautkan dengan portal data dari minimal 6 K/L yang memiliki
tupoksi layanan dasar vital (PUPERA, Kesehatan, Diknas, Ristekdikti, Sosial, Kemenhub,
dan Bappenas)
14 | Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017
22
Penguatan tata kelola data antar instansi pemerintah
Penanggung Jawab
Kantor Staf Presiden dan Bappenas
Ukuran Keberhasilan 2016
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
Pengesahan Peraturan Presiden terkait Kebijakan Satu Data;
Pilot Project Satu Data di 7 Kementerian/ Lembaga:
a. Kementerian ESDM
b. Kementerian Kesehatan
c. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
d. Kementerian Ristek Dikti
e. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
f.
Kementerian Kelautan dan Perikanan
g. Kementerian PPN/ Bappenas
Terlaksananya Pilot Project Satu Data di 7 Kementerian/ Lembaga:
1. Kementerian ESDM
2. Kementerian Kesehatan
3. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
4. Kementerian Ristek Dikti
5. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
6. Kementerian Kelautan dan Perikanan
7. Kementerian PPN/ Bappenas
Rencana Aksi Daerah
Pemerintah Kota Banda Aceh
23
Implementasi Open Data
Penanggung Jawab
Bappeda, Dishubkominfo
Ukuran Keberhasilan 2016
Terintegrasinya data dari 20 SKPD dengan portal data Banda Aceh (data.bandaacehkota.go.id)
Ukuran Keberhasilan 2017
Terintegrasinya data dari 41 SKPD dengan portal data Banda Aceh (data.bandaacehkota.go.id)
24
Penguatan kanal pengaduan pelayanan Publik
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Bagian Administrasi Pembangunan, Dishubkominfo
1.
2.
3.
Ukuran Keberhasilan 2017
Terintegrasinya 2 (dua) saluran aspirasi dan pengaduan masyarakat yang dimiliki oleh
Pemerintah Kota Banda Aceh (lpm.bandaacehkota.go.id dan suwarga.bandaacehkota.
go.id) dengan LAPOR!-SP4N;
Terbitnya SK Walikota terkait Admin Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik sesuai
dengan Surat Edaran MenPANRB No 4 Tahun 2016 tentang Pengintegrasian Pengelolaan
Pengaduan Pelayanan Publik secara Nasional bagi Pemerintah Daerah ke dalam Aplikasi
LAPOR!-SP4N;
Tersedianya laporan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap tindak lanjut
SKPD atas aspirasi dan pengaduan masyarakat yang masuk
Prosentase efektifitas penanganan pengaduan yang ditindaklanjuti (75%)
Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017 | 15
25
Peningkatan keterbukaan informasi Gampong (desa
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Ukuran Keberhasilan 2017
BPM, Dishubkominfo
1.
2.
Penetapan Perwali terkait Sistem Layanan Informasi Pemerintah Desa/ Kelurahan;
Terpublikasikannya Perencanaan Penganggaran, Pelaksanaan, Evaluasi dan
Pertanggungjawaban Pemerintahan Desa melalui media luar ruang dan website di 20
desa terpilih
Terpublikasikannya perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, evaluasi dan pertanggungjawaban
Pemerintahan Desa melalui media luar ruang dan website di 70 desa terpilih
Pemerintah Kota Bandung
26
Peningkatan jumlah data terbuka
Penanggung Jawab
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo)
Ukuran Keberhasilan 2016
Tersedianya 1,000 berkas/ file data di portal data Kota Bandung
Ukuran Keberhasilan 2017
Tersedianya 1,500 berkas/ file data di portal data Kota Bandung
27
Penguatan Pelayanan Publik
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah (ORPAD)
1.
2.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
3.
28
Tersedianya informasi standar layanan 75% SKPD secara lengkap dan termutakhirkan
pada http://standarpelayanan.bandung.go.id;
Persentase SKPD dengan nilai standar pelayanan berada di zona hijau sebanyak 65%
Tersedianya informasi standar layanan seluruh SKPD secara lengkap dan termuktahirkan
berdasarkan SOTK baru;
Penambahan fitur komentar dalam rangka berinteraksi dengan masyarakat;
Persentase SKPD dengan nilai standar pelayanan berada di zona hijau sebanyak 75%
Transparansi Sistem Anggaran Daerah
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)
1.
2.
Terpublikasikannya anggaran seluruh SKPD tahun 2016 melalui web Pejabat Pengelola
Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kota Bandung http://ppid.bandung.go.id;
Terpublikasikannya mekanisme proses penyaluran Dana Hibah Pemerintah Kota Bandung
kepada masyarakat melalui aplikasi SABILULUNGAN http://sabilulungan.bandung.go.id
melalui tahapan berikut ini:
a. Masyarakat dapat mengakses proses pengajuan hibah dan bansos sampai dengan
daftar nominatif calon penerima hibah dan bansos
b. Terbukanya informasi nilai proposal yang diajukan dan yang disetujui
c. Masyarakat dapat mengetahui rincian rencana penggunaan yang diajukan dengan
yang disetujui sehingga memahami dan mengetahui hasil verifikasi
d. Terbukanya informasi maksud dan tujuan penggunaan dana hibah, bank dan
rekening penerima hibah, hak dan kewajiban pemberi dan penerima hibah yang
tertuang dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD)
e. Adanya menu peraturan untuk mengetahui perubahan atas peraturan yang
berlaku sehingga masyarakat memahami mekanisme hibah dan bansos
16 | Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
29
Penguatan keterbukaan informasi kontrak dan pengadaan di Pemerintah Kota Bandung
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Ukuran Keberhasilan 2017
30
Terpublikasikannya penerapan sistem e-budgeting di pemerintahan Kota Bandung melalui
web PPID Kota Bandung;
Pemuktahiran data dan aplikasi SABILULUNGAN melalui tahapan berikut ini:
a. Masyarakat dapat mengakses realisasi penyaluran berdasarkan SP2D sehingga
mengetahui dana tersebut sudah diterima oleh penerima dan kegiatan hibah dan
bansos sedang / sudah berjalan
b. Adanya menu tracking proses sejak pengusulan sampai dengan pencairan dana
hibah dan bansos
c. Adanya fitur pengumuman sebagai kemudahan akses informasi kepada penerima
hibah dan bansos terkait kewajiban untuk :
i.
Segera menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana
hibah bansos;
ii.
Tata cara penyusunan laporan pertanggungjawaban hibah dan bansos
serta informasi lainnya.
Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD)
1.
2.
Integrasi Bandung Integrated Resource Management System (BIRMS) Kota Bandung
http://birms.bandung.go.id dengan Sistem Rencana Umum Pengadaaan (SIRUP) di LKPP;
Integrasi BIRMS dengan SIMDA keuangan di DPKAD
1.
2.
Penambahan e-contract pada BIRMS dengan pola e-purchasing (e-catalogue);
Integrasi dengan sistem e-budgeting
Penguatan aplikasi LAPOR!
Penanggung Jawab
Dinas Komunikasi dan Informatika dan BAPPEDA
Ukuran Keberhasilan 2016
Terhubungnya seluruh kanal/ aplikasi pengaduan publik dengan aplikasi LAPOR!-SP4N sesuai
dengan Surat Edaran MenPANRB No 4 Tahun 2016 tentang Pengintegrasian Pengelolaan
Pengaduan Pelayanan Publik secara Nasional bagi Pemerintah Daerah ke dalam aplikasi LAPOR!SP4N
Ukuran Keberhasilan 2017
Pengembangan dan pemanfaatan dashboard LAPOR! sebagai hub aplikasi pengaduan publik
31
Meningkatnya kepuasan masyarakat atas layanan pengaduan publik Kota Bandung
Penanggung Jawab
Dinas Komunikasi dan Informatika dan BAPPEDA
Ukuran Keberhasilan 2016
Ukuran Keberhasilan 2017
32
Terlaksananya survey kepuasan masyarakat terhadap layanan pengaduan LAPOR!
Meningkatnya keterbukaan informasi usulan-usulan masyarakat kepada Anggota DPRD dari hasil reses
Penanggung Jawab
Dinas Komunikasi dan Informatika dan BAPPEDA
Ukuran Keberhasilan 2016
Terpublikasikannya usulan-usulan masyarakat kepada anggota DPRD dari hasil reses melalui
aplikasi e-Reses htpp://bappeda.bandung.go.id/reses
Ukuran Keberhasilan 2017
Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017 | 17
33
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam menyebarluaskan informasi pembangunan
Penanggung Jawab
Dinas Komunikasi dan Informatika dan BAPPEDA
Ukuran Keberhasilan 2016
Sosialisasi pembentukan PPID sub-pembantu pada jenjang pendidikan dasar sejumlah 146
perwakilan SDN dan 54 SMPN
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
Pembentukan PPID sub-pembantu pada jenjang pendidikan dasar sejumlah 146
perwakilan SDN dan 56 SMPN
Sosialisasi dan bimtek PPID sub-pembantu pada jenjang pendidikan dasar sejumlah 146
perwakilan SDN dan 56 SMPN
Pemerintah Kota Semarang
34
Penyusunan regulasi terkait tata kelola data Pemkot Semarang yang sejalan dengan agenda Satu Data
Indonesia
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Ukuran Keberhasilan 2017
35
1.
2.
Assessment Kondisi Tata Kelola Data pada 5 Satuan Kerja Prioritas/Uji Coba
Tersedianya Raperwali tentang Tata Kelola Data di Pemkot Semarang.
Ditetapkannya Perwali tentang Tata Kelola Data di Pemkot Semarang
Pembangunan satu basis data Pemkot Semarang yang up-to-date, terintegrasi, dan akurat
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
1.
2.
3.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
3.
4.
36
Teridentifikasinya 5 dataset pada 5 Satuan Kerja Prioritas/Uji Coba untuk disinergikan
pada Satu Basis Data Pemkot Semarang
Pengembangan Kapasitas Pengelola data pada 5 Satuan Kerja Prioritas/Uji Coba
Kajian pengelolaan Situation Room sebagai data center (NOC), pusat kajian dan analisa
data kota Semarang.
Teridentifikasinya 62 dataset pada Seluruh SKPD Prioritas/Uji Coba untuk disinergikan
pada Satu Basis Data Pemkot Semarang
Pengembangan Kapasitas Pengelola data pada Seluruh SKPD Prioritas/Uji Coba
Tersedianya Situation Room sebagai data center (NOC), pusat kajian dan analisa data kota
Semarang
Sinergi Data pada Pemkot Semarang dengan Portal Satu Data Nasional
Penguatan keterbukaan informasi publik
Penanggung Jawab
Asisten III, Bagian Humas dan PPID SKPD
Ukuran Keberhasilan 2016
1.
2.
Tersedianya kajian revisi Perwal 26 Tahun 2012 tentang PPID di lingkungan Kota Semarang;
Tersusunnya Daftar Informasi Publik (DIP) di SKPD dan BUMD yang telah dilakukan uji
konsekuensi
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
1.Terbitnya revisi Perwal 26 Tahun 2012 tentang PPID di lingkungan Kota Semarang;
2.
Publikasi DIP yang telah diuji konsekuensi melalui website semarangkota.go.id.
Terupdate
18 | Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017
37
Mendorong dan mengajak partisipasi publik dalam melakukan pengawasan kualitas layanan Pemkot
Semarang
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Inspektorat, Asisten III dan Bagian Organisasi, Diskominfo
1.
2.
3.
4.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
3.
4.
5.
38
Terselenggaranya training pengelolaan pengaduan di lingkungan pemerintah kota
Semarang;
Tersosialisasikannya kanal saluran aspirasi dan pengaduan masyarakat Kota Semarang
di seluruh website SKPD
Tersedianya laporan pemantauan dan tindak lanjut SKPD atas aspirasi dan pengaduan
yang masuk untuk 2017
Terselenggaranya rapat evaluasi berkala sebagai tindak lanjut pelaksanaan monitoring
evaluasi
Prosentase efektifitas penanganan pengaduan yang ditindaklanjuti (80%)
Penguatan akses informasi publik mengenai kelembagaan DPRD dan kegiatan DPRD yang berkaitan dengan
pelaksanaan fungsi legislasi, pengawasan dan penganggaran sesuai dengan mandat UU KIP.
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
DPRD dan Setwan
1.
2.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
39
Terintegrasinya 2 saluran aspirasi dan pengaduan masyarakat yang dimiliki oleh
Pemerintah Kota Semarang (P3M dan Lapor Hendi) dengan LAPOR!-SP4N
Terbitnya SK Walikota terkait Admin Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik sesuai
Surat Edaran MenPANRB No 4/ 2016 tentang Pengintegrasian Pengelolaan Pengaduan
Pelayanan Publik secara Nasional bagi Pemerintah Daerah ke dalam Aplikasi LAPOR!SP4N.
Tersedianya laporan pemantauan dan tindak lanjut SKPD atas aspirasi dan pengaduan
masyarakat yang masuk untuk 2016
Terselenggaranya rapat evaluasi berkala sebagai tindak lanjut pelaksanaan monitoring
evaluasi
Terkumpulnya seluruh data di bawah kewenangan DPRD dengan dikoordinasi PPID/PPID
Pembantu
Adanya konsep pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk DPRD
Terpublikasikannya data pelaksanaan fungsi legislasi yang meliputi: Prolegda, Raperda,
Naskah Akademik, Perda yang sudah disahkan, laporan studi banding, risalah sidang dan
tim penyusun/pembahas Raperda.
Tersedianya SIM yang terintegrasi dengan pengelolaan PPID untuk fasilitasi kedewanan
Peningkatan tata kelola data dan informasi di bawah kewenangan DPRD
Penanggung Jawab
DPRD dan Setwan
Ukuran Keberhasilan 2016
Terpublikasikannya data kelembagaan yang meliputi: organisasi, tupoksi, mekanisme kerja DPRD,
profil anggota DPRD dan profil sekjen, serta jadual kegiatan DPRD yang dapat diakses secara
daring
Ukuran Keberhasilan 2017
Tersedianya hasil kegiatan dan target kinerja DPR dalam melaksanakan 3 fungsinya (budgeting,
pengawasan, dan legislasi) secara daring setiap tahun
Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017 | 19
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro
40
Revolusi data
Penanggung Jawab
Dinas Kominfo (Koordinator), Bappeda, BPMPD, Camat, Kepala Desa/ Lurah, TP-PKK Kab, NGO
BI, Sinergantara, Mediatrac
Ukuran Keberhasilan 2016
1.
2.
Terlatihnya Kader dasawisma PKK untuk inputing data (tiap desa/ kelurahan 2 orang);
Terlaksananya proses inputing pada aplikasi data dasawisma untuk seluruh desa/
kelurahan (430 desa/ kelurahan) di Kabupaten Bojonegoro
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
Terverifikasinya data hasil input kader dasa wisma PKK sebagai data tunggal Pemerintah
Kabupaten Bojonegoro;
Tersedianya dashboard visualisasi pada aplikasi data dasa wisma;
Terinputkannya data bojonegoro pada portal data nasional data.go.id
2.
3.
41
Penguatan akuntabilitas pemerintahan desa
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
BPMPD (Koordinator), Dinas Kominfo, Bag. Pemerintahan, Camat, Kepala Desa, NGO BI, IDFoS
1.
2.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
3.
42
Terpublikasikannya APBDes dan Laporan pertanggungjawaban berbasis keterbukaan
informasi publik melalui baliho;
Tersusunnya Indeks Keterbukaan Pemerintahan Desa
Terpublikasikannya APBDes, Laporan pertanggungjawaban Pemerintahan Desa berbasis
keterbukaan informasi publik melalui baliho (100%) , webdes (70%); terpublikasikannya
aset desa melalui baliho (10%)
Terlaksanakannya penguatan kapasitas masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi Pemerintahan Desa pada 30 desa;
Terlaksanakannya pendampingan pembentukan desk Layanan Informasi Desa (PPID
Desa) pada 30 Desa
Peningkatan transparansi sistem anggaran daerah
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (untuk Anggaran); Bappeda, Dispenda, Dinas
Kominfo, NGO BI, IDFoS, PRC
1.
2.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
Terpublikasikannya ringkasan APBD Kab. Bojonegoro melalui web BPKKD berbasis
keterbukaan informasi publik
Terlaksananya Festival Open Government Partnership Kabupaten Bojonegoro
Terpublikasikannya perencanaan pembangunan dan anggaran daerah berbasis
keterbukaan informasi publik
Terpublikasikannya rincian APBD SKPD pada web PPID SKPD berbasis keterbukaan
informasi publik
20 | Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017
43
Penguatan keterbukaan dokumen kontrak pengadaan barang/ jasa
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Bagian Pembangunan (Koordinator), Dinas PU, Dinas Kominfo, BPKKD, Bappeda, NGO BI, IDFoS
1.
3.
Terlaksananya deklarasi Keterbukaan Informasi Dokumen Kontrak Pengadaan Barang/
Jasa
Terlaksananya penetapan Peraturan Bupati tentang Keterbukaan Dokumen Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa di Pemerintah Kabupaten Bojonegoro
Terbangunnya prototipe Aplikasi Open Data Kontrak
1.
Terimplementasikannya aplikasi dokumen kontrak pengadaan barang/jasa
2.
Ukuran Keberhasilan 2017
44
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Penanggung Jawab
Bagian Ortala (Koordinator), Dinas Kesehatan, RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesomo, RSUD
Padangan, RSUD Sumberrejo, Badan Perizinan, Dinas Pendidikan, Dinas PU, Kepala UPTD,
Puskesmas, Kepala Sekolah SD, SMP, SMA, SMK Sasaran, NGO IDFoS
Ukuran Keberhasilan 2016
1.
2.
Terlaksananya evaluasi Standar Pelayanan Publik (SPP)
Tersusunnya pedoman maklumat pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan pada
2 (dua) Puskesmas
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
Terimplementasikannya pelayanan publik yang melibatkan partisipasi warga masyarakat
Terlaksanakannya maklumat pelayanan publik di bidang kesehatan pada 2 (dua)
Puskesmas
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
45
Penguatan infrastruktur keterbukaan informasi publik
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan
1.
2.
3.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
46
Terlaksananya Sosialisasi Revisi Pergub PPID tentang Layanan Informasi Publik Nomor
48 Tahun 2013
Terbentuknya PPID Provinsi
Terlaksananya Pengembangan website PPID Provinsi
Terlaksananya penguatan pelayanan informasi berupa tersedianya desk pelayanan
informasi pada tiap SKPD dan percontohan di 5 kelurahan setiap wilayah Kota Administrasi
Terklasifikasikannya informasi di seluruh website SKPD berdomain jakarta.go.id
Peningkatan pemanfaatan informasi publik melalui strategi komunikasi yang optimal
Penanggung Jawab
Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan
Ukuran Keberhasilan 2016
Tersedianya rancangan strategi komunikasi dan sosialisasi yang terintegrasi terkait semua layanan,
informasi dan aplikasi publik yang dimiliki setiap SKPD di Pemprov DKI dengan mengoptimalkan
berbagai media komunikasi, baik digital, cetak, ruang ataupun sosialisasi lapangan
Ukuran Keberhasilan 2017
Tersedianya strategi dan rencana kerja komunikasi dan sosialisasi yang terintegrasi terkait
semua layanan, informasi dan aplikasi publik yang dimiliki setiap SKPD di Pemprov DKI dengan
mengoptimalkan berbagai media komunikasi, baik digital, cetak, ruang ataupun sosialisasi
lapangan
Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017 | 21
47
Peningkatan pemanfaatan informasi publik melalui optimalisasi portal Jakarta.go.id
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan
1.
2.
3.
4.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
3.
48
Tersedianya daftar inventaris semua layanan, informasi, dan aplikasi publik yang dimiliki
oleh setiap SKPD yang ada di Pemprov DKI sebagai basis rencana penyusunan strategi
komunikasi dan sosialisasi;
Portal Jakarta.go.id dan semua portal turunannya, terintegrasi dan dapat diakses publik
sebagai One-Stop Service Portal dengan :
a. Memastikan aksesibilitas dan interoperabilitas dari setiap layanan/sub-domain
yang tercantum di laman portal Jakarta.go.id;
b. Memastikan beroperasinya tampilan mobile dari portal Jakarta.go.id dengan jenis
layanan yang sama dengan tampilan website;
c. Peningkatan 70% dari traffic ke portal Jakarta.go.id dari rata-rata traffic 2016
(Dengan asumsi portal Jakarta.go.id akan resmi beroperasi di tahun 2017)
Memastikan semua website SKPD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dan website subdomain yang terhubung dengan portal Jakarta.go.id, mencantumkan link ke laman muka
portal Jakarta.go.id
Penguatan saluran pengaduan pelayanan publik
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
Ukuran Keberhasilan 2017
49
Tersedianya daftar inventaris semua layanan, informasi, dan aplikasi publik yang dimiliki
oleh setiap SKPD yang ada di Pemprov DKI sebagai basis rencana penyusunan strategi
komunikasi dan sosialisasi;
Memastikan aksesibilitas dan beroperasinya setiap layanan/sub-domain yang sudah
tercantum di laman portal Jakarta.go.id;
Terintegrasinya fitur informasi/layanan publik lain yang belum masuk ke dalam portal
jakarta.go.id (contoh: e-musrenbang (?), e-budget (?), InfoPangan), ke dalam portal
jakarta.go.id dengan berbasiskan daftar inventarisasi terkait seluruh layanan, informasi,
dan aplikasi publik yang dihasilkan seluruh SKPD;
Memastikan semua website SKPD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dan website subdomain yang terhubung dengan portal Jakarta.go.id, mencantumkan link ke laman muka
portal Jakarta.go.id
Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan
1.
2.
Prosentase efektifitas penanganan pengaduan yang ditindaklanjuti (75%)
Terlaksananya pengembangan sistem Citizen Relationship Management (CRM) untuk
mengintegrasikan seluruh kanal aduan masyarakat (termasuk yang masuk melalui kanal
LAPOR!)
Prosentase efektifitas penanganan pengaduan yang ditindaklanjuti (80%)
Penguatan Tata Kelola Data
Penanggung Jawab
Ukuran Keberhasilan 2016
BAPPEDA; Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan
1.
2.
3.
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
3.
Tersedianya 1000 Dataset di Portal Open Data (data.jakarta.go.id)
Data SKPD yang terverifikasi sesuai dengan “Mekanisme Pengumpulan, Pengolahan,
Verifikasi dan Validasi, Diseminasi serta Analisa Data” (Lampiran II Peraturan Gubernur
181/ 2014) dan tersedianya satu meta data (85%)
Meningkatnya jumlah instansi penghasil data dari 51 instansi menjadi 57 instansi
Tersedianya 1500 Dataset di Portal Open Data (data.jakarta.go.id)
Data SKPD yang terverifikasi sesuai dengan “Mekanisme Pengumpulan, Pengolahan,
Verifikasi dan Validasi, Diseminasi serta Analisa Data” (Lampiran II Peraturan Gubernur
181/ 2014) dan tersedianya satu meta data (90%)
Meningkatnya jumlah instansi penghasil data dari 57 instansi menjadi 101 instansi
22 | Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017
50
Partisipasi Publik dalam Perencanaan Pembangunan
Penanggung Jawab
BAPPEDA; Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan
Ukuran Keberhasilan 2016
1.
2.
3.
Terlaksananya Rembuk RW secara online melalui aplikasi e-Musrenbang di seluruh RW
Tersedianya kanal usulan langsung masyarakat pada sistem e-Musrenbang
Terpublikasinya hasil perencanaan pembangunan pada fase RKPD, KUA-PPAS,
penyampaian KUA-PPAS, RAPBD dan APBD pada sistem e-Budgeting (apbd.jakarta.go.id)
Ukuran Keberhasilan 2017
1.
2.
Tersedianya fitur pemantauan langsung usulan masyarakat pada sistem e-Musrenbang
Terpublikasinya hasil perencanaan pembangunan pada tiap tahapan yang dapat diakses
dengan mudah oleh masyarakat
Rencana Aksi Keterbukaan Pemerintah 2016-2017 | 23
Tentang Sekretariat Nasional
Open Government Indonesia
Sekretariat Nasional Open Government Indonesia (Seknas OGI) merupakan lembaga yang dibentuk untuk memfasilitasi dan
mendorong proses realisasi kebijakan untuk menciptakan pemerintah yang lebih transparan, akuntabel, dan partisipatif.
Seknas OGI dikoordinasikan bersama oleh Tim Inti OGI yang terdiri atas perwakilan pemerintah dan perwakilan masyarakat
sipil.
Perwakilan pemerintah dalam Tim Inti OGI
•
•
•
•
•
•
•
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas
Kantor Staf Presiden
Kementerian Luar Negeri
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Komisi Informasi Pusat
Perwakilan masyarakat sipil dalam Tim Inti OGI
•
Internasional NGO Forum on Indonesia Development (INFID)
•
Perkumpulan Media Lintas Komunitas (MediaLink)
•
Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO)
•
Indonesia Parliamentary Center (IPC)
•
Indonesia Corruption Watch (ICW)
•
Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP)
•
Indonesia Center for Environmental Law (ICEL)
•
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA)
Pewakilan Pemerintah
Perwakilan
MasyarakatSipil
www.opengovindonesia.org
SEKRETARIAT NASIONAL
[email protected]
Download