Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 APAKAH STRUKTUR KEPEMILIKAN MEMPENGARUHI KINERJA PERUSAHAAN? Abdul Moin Universitas Islam Indonesia Condong Catur, Yogyakarta, 55283, Indonesia [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan diproksi menggunakan rasio Price to Book Value (PBV) sebagai representasi kinerja pasar, dan Return on Assets (ROA) sebagai pengukur kinerja akuntansi. Struktur kepemilikan dibedakan atas(1) kepemilikan saham oleh asing total, (2) kepemilikan saham oleh asing korporat, (3) kepemilikan saham oleh domestik korporat, (4) kepemilikan oleh outsider, (5) dan tingkat konsentrasi kepemilikan. Variabel ukuran perusahaan dan usiaperusahaan merupakan variabel kontrol. Penelitian ini menggunakan data seluruh perusahaan, kecuali perusahaan BUMN, yang listing pada Bursa Efek Indonesia tahun 2009. Berdasarkan uji statistik dimana Price to Book Value Ratio sebagai variabel dependen, variable kepemilikan asing korporat dan outsider memiliki pengaruh yangsignifikan terhadap kinerja pasar. Sedangkan pada persamaan kedua dimana Return to Asset (ROA) sebagai variable dependen, variable kepemilikan asing korporat dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja akuntansi. Signifikannya pengaruh variable kepemilikan oleh asing korporat pada kedua persamaan tersebut diduga karena perusahaan asing korporat memiliki komitmen untuk melakukan transfer kapabilitas dan sumber daya terhadap perusahaan publik di Indonesia. Hal ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang dikontrol oleh asing memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang dikontrol oleh sesama perusahaan domestik. Kata kunci: struktur kepemilikan, kinerja perusahaan, corporate governance. PENDAHULUAN Salah satu fokus perhatian corporate governance adalah siapa penyandang dana dan berapa proporsi saham yang dimiliki di perusahaan. Investigasi peran pemilik terhadap kinerja perusahaan menjadi penting karena tipe pemilik akanmenentukan besar-kecilnya komitmen dan kontribusi baik finansial maupun non-finansial (Chari, Chen, and Dominguez, 2009). Namun demikian, para suplier dana yang terdiri dari berbagai tipe yang berbedatersebut memiliki tujuan yang sama yakni adanya jaminan bahwa mereka memperoleh return yang memadai atas investasinya di perusahaan (Shleifer and Vishny, 1997). Douma, George, & Kabir (2005) menyatakan bahwa struktur kepemilikan mempengaruhi kinerja perusahaan karena beberapa alasan. Pertama adalah perbedaan identitas, konsentrasi dan sumberdaya yang melimpah diantara pemilik. Hal ini akan menentukan kekuatan relatif, insentif dan kemampuan untuk memonitor para manajer. Kepemilikan saham oleh perusahaaan (blockholder), individu, dan pemerintah adalah contoh dari fenomena ini. Kedua adalah perbedaan tujuan investasi. Investor finansial seperti bank, asuransi dan mutual fund lebih memilih return jangka pendek melalui realisasi capital gain, dan mereka segera melepaskan saham apabila mengalami penurunan kinerja. Sebaliknya tipe pemilik korporasi berusaha membangun hubungan jangka panjang dan berkesinambungan ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-1 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 dengan perusahaan yang dikontrol kepemilikannya apabila mereka berada pada jenis industri yang sama atau dalam rantai bisnis vertikal. Hal ini didorong terjadinya tansfer kapabilitas dan sumber daya untuk mendukung eksistensi hubungan strategis induk-anak. Eksistensi investor asing di perusahaan publik di Indonesaia semakin intens seiring dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No 4 tahun 1998 yang membolehkan investor asing mengakuisisi 99% saham perusahaan publik di pasar modal. Sejak saat itu gelombang investasi asing di berbagai sektor industri mengalami peningkatan yang sangat signifikan.Douma at.al (2005)menyatakan bahwa kepemilikan asing memiliki kontribusi yang cukup penting terhadap perusahaan domestik. Hal ini karena mereka memiliki keunggulan di berbagai aspek seperti keahlian managerial, teknologi dan proses, pemahaman terhadap lingkungan pasar asing, dan sumber dana yang melimpah. Selanjutnya, dengan keunggulan-keunggulan itu, investor asing melakukan transfer of capabilities ke perusahaan domestik untuk meningkatkan kinerjanya. Struktur kepemilikan perusahaan publik di Indonesia juga dicirikan oleh tingginya konsentrasi kepemilikan pada sekelompok investor tertentu.Mork, Vishny dan Shleifer, (1999), mencatat bahwa 70 persen perusahaan publik di Indonesia terkonsentrasi kepemilikannya pada tiga pemegang saham terbesar. Mereka juga mencatat bahwa fenomena kepemilikan terkonsentrasi ini juga dialami olehperusahaan publik beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, dan Philipina. Hal inilah yang menyebabkan masalah agensi berbeda dengan di negara maju. Di negara berkembang masalah tersebut muncul antara kelompok pemegang saham mayoritas dan minoritas, sedangkan di negara maju masalah agensi terjadi antara pemilik dan manajer (Villalonga dan Amit,2006). Di sisi lain, Black, Jang and Kim, 2002menemukan bahwa negara-negara yang memiliki proteksi hukum yang kuat terhadap pemegang saham minoritas memiliki kepemilikan saham yang kurang terkonsentrasi. Perdebatan tentangapakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap kinerja telah menyita perhatian banyak penelitikarena studi-studi tentang hal ini menunjukkan kesimpulan yang berbeda. La Porta, Lopes-de-Silanes, Shleifer, dan Visny (1999) menemukan bahwa tipe pemegang saham berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Kesimpulan ini diperkuat hasil penelitian oleh Khanna dan Palepu (1999) dan Chang &Hong (2000) yang memberikan bukti adanya pengaruh yang signifikan afiliasi group bisnis terhadap kinerja perusahaan. Namun studi sebelumya oleh Demsetz dan Lehn (1985) menemukantidak adanya korelasi antara tingkat keuntungan dengan berbagai ukuran struktur kepemilikan perusahaan. Selanjutnya Lins dan Servaes (2002) juga menyimpulkan bahwakepemilikan oleh group afiliasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Berangkat dari fenomena diatas, penelitian ini melanjutkan studi terdahulu tentang pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja keuangan dengan setting perusahaan publik di Indonesia. Dengan berbagai variasi kepemilikanyang terdiri atas kepemilikan asing, kepemilikan asing korporat, kepemilikan domestik korporat, kepemilikan outsider, dan tingkat kosentrasi, penelitian ini ingin membuktikan secara empirik apakah struktur kepemilikan tersebut memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Teori Agensi Sifat hubungan antara struktur kepemilikan dan kinerja ekonomi perusahaan telah menjadi isu utama dalam literatur corporate governance. Dari titik pandang perusahaan, profitabilitas perusahaan dipengaruhi oleh struktur kepemilikan dari perusahaan tersebut (Aitken and Harrison, 1999). Secara khusus struktur kepemilikan adalah sebuah alat insentif untuk mengurangi masalah agensi (agency cost) yang dapat digunakan untuk melindungi hakhak kepemilikan pemegang saham (Barbarosa and Lousri 2002). ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-2 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 Modal sendiri perusahaan disuplai dari sekian banyak investor yang terepresentasi dalam kepemilikan saham. Weston, Siu & Johnson (2001) mempertanyakan, sekali dana itu disuplai oleh pemilik modal, siapa yang dapat mencegah manajer mengambil keuntungankeuntungan pribadi sehingga pemilik dana dirugikan oleh keputusan dan perilaku manajer? Hal inilah yang menjadi masalah akibat adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian yang oleh Jensen and Meckling (1976) dimunculkan adanya teori agensi. Dari perspektif teori corporate governance, struktur kepemilikan merupakan topik yang terkait dengan hak pengendalian oleh pemilik (principal) terhadap manajemen(agent). Pemilik menyerahkan kepercayaan kepada manajemen untuk menjalankan bisnis berdasarakan kontrak kerja dan keprofesionalitasan manajemen dalam mengelola perusahaan. Disamping itu, salah satu karakterisitik yang diharapkan pada perusahaan publik adalah adanya kepemilikan yg tersebar (diffused), sehingga akumulasi kekuatan tunggal untuk mempengaruhi keputusan manajer akan berkurang. Akan tetapi, kepemilikan yang tersebar tersebut justru membawa implikasi terhadap lemahnya kontrol pemilik terhadap perilaku manajer yang melakukan tindakan-tindakan yang lebih menguntungkan manajer atas “biaya” pemegang saham. Resources Based-Theory Menurut sesources-based theory, struktur kepemilikan mempengaruhi kinerja perusahaan karena adanya transfer sumber daya dan knowledge dari pemilik. Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki dan dikendalikan oleh perusahaan asing, pada umumnya memiliki kinerja yang lebih bagus dibandingkan dengan perusahaan sejenis yang dimiliki oleh pemegang saham domestik. Hal ini disebabkan adanya komitmen yang lebih besar oleh pemilik asing tersebut untuk meningkatkan kinerja karena perusahaan asing menganggap aktiivitas ini sebagai pengeluaran investasi modal. Menutut Resources Based Theory, perusahaan memiliki keunggulan kompetitf yang unik dan spesifik. Keunggulan ini didasarkan pada kepemilikan sumber-sumber daya baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Agar perusahaan memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, maka sumber-sumber daya tersebut harus unik, tidak mudah untuk ditiru, dan tidak dapat tergantikan (Barney, 1991). Investor domestik yang bersifat strategis bertujuanuntuk memperoleh hak pengendalian dan keinginan membangun keunggulan dan kapabilitas kompetitif jangka panjang. Mereka berkepentingan terhadap hak kepemilikan sebagai alat untuk mengejar kepentingan strategik organisasi yang meliputi pengaturan kompetisi antar perusahaan, kontrak dan penjaminan, serta mempertahanakan pasar baru.Demikian juga pemegang saham strategik–asing menggunakan kepemilikan mereka sebagai alat untuk meningkatkan kepentingan jangka panjang yang dapat mengamankan akses pasar, sumber-sumber spesifik lokasi, dan fasilitas produksi murah. Afiliasi asing juga memungkinkan perusahaanperusahaan domestik memiliki akses yang relatif mudah terhadap sumber-sumber daya teknikal, manajerial, dan finansial (Chari, at al, 2009). Institusi finansial asing memiliki keunggulan kapabilitas monitoring, namun fokus dan penekanan mereka adalah pada likuiditas jangka pendek. Hal ini berakibat pada ketiadaan komitmen kepemilikan dan ketiadaan hubungan jangka panjang dengan perusahaan. Ini mendorong mereka dengan mudah meninggalkan perusahaan tersebut sekiranya perusahaan memiliki kinerja yang buruk. Exit strategy ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terus memburuknya kinerja perusahaan dibanding dengan berusaha memperbaikinya melalui mekanisme monitoring manajemen. Demikian pula perusahaan finansial domestik memfokuskan pada perilaku jangka pendek dan likuiditas saham. Perilaku investasi jangka pendek ini menyebabkan jenis perusahaan yang dimilikinya relatif beragam sehingga ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-3 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 menciptakan jaringan hubungan bisnis Brandes, 2000). yang lebih kompleks(Dharwadkar, George, and Penelitian Terdahulu Studi tentang struktur kepemilikan perusahaan telah banyak dilakukan. Berle and Means (1932) dianggap sebagai pionir dalam studi ini, dilanjutkanantara lain oleh Jensen and Meckling (1976), dan Mc Connell dan Serveas (1990). Penelitian serupa dilakukan oleh Shleifer dan Vishny (1997), Thomsen dan Pedersen (2000) dan Gedajlovic and Shapiro(2002).Hasilstudi mereka menemukanadanya pengaruh signifikan beberapa tipe struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan. Karakteristik struktur kepemilikan perusahaan publik di negara maju berbeda dengan struktur kepemilikan di negara berkembang. Misalnya, kepemilikan oleh keluarga dan kepemilikan oleh manajer memiliki proporsi dominan di negara berkembang. Perbedaan ini menarik minat para peneliti untuk melakukan penelitan serupa di negara berkembang. Penelitian di negara-negara berkembang antara lain dilakukan oleh oleh La Porta, et al(1999), Qi,Wu, and Zhang(2000), dan Lemmon and Lins (2003). Gedajlovic and Saphiro (2002) meneliti tentang 247 perusahaan manufaktur terbesar di Jepang selama periode 1996-1998. Fokus penelitian ini adalah apakah struktur kepemilikan mempengaruhi kinerja keuangan dan perilaku investasi perusahaan. Mereka menggunakan enam variabel kepemilikan yaitu investor asing, investment fund, dana pensiun, bank dan asuransi, perusahaan afiliasi, dan insider. Penemuan mereka menyimpulkan adanya hubungan yang kuat antara kategori investor tertentu terhadap kinerja keuangan perusahaan. Shahid (2003) meneliti tentang pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan data perusahaan di Bursa Efek Cairo dan Alexandria, Mesir. Peneliti ini menggunakan variabel-variabel endegenoues berupa strukturkepemilikan yang terkonsentrasi dan terdifusi. Dengan mengunakan data sebanyak 90 perusahaan teraktif di kedua bursa tersebut, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa struktur kepemilikan yang terkonsentrasi berpengaruh terhadap return on assets (ROA) dan retun on equity (ROE), tetapi tidak berpengaruh terhadap indikator kinerja pasar yang dikur dengan price earning ratio (PER) dan price to book value (PBV). Studi yang dilakukan oleh Black, Jang, and Kim (2002)menemukan adanya ketidaksesuaian tujuan antara pemilik dengan eksekutifberasal dari dominasi yang terlalu besar dari sekelompok pemegang sahamsehingga menyebabkan investor kecil terabaikan eksistensinya.Jika hal ini terjadi maka tata kelola perusahan menjadi lemah (Lemmon and Lins, 2003). Penelitian ini menunjukkan bahwa struktur kepemilikan disamping berpotensi memunculkan masalah agensi antar pemegang saham, juga memiliki dampak terhadap kinerja perusahaan. Pengembangan Hipotesis Pemegang saham asing berkepentingan terhadap hak kendali terhadap perusahaan domestik jika kepemilikan mereka cukup signifikan. Keunggulan yang mereka miliki diharapkan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan domestik melalui proses transfer sumber daya secara berkesinambungan. Selain itu karena bentuk dari pemegang saham asing adalah badan hukum atau institusional, maka diasumsikan mereka lebih memiliki pengendalian melalui mekanisme kontrol secara lebih efektif. Jika institusi asing ini berkepentingan terhadap hubungan bisnis jangka panjang dengan perusahaan, maka mereka berusaha meningkatkan kinerja perusahaan melalui tambahan ekuitas. Semakin banyak proporsi kepemilikan asing di perusahaan, maka semakin efektif mekanisme pengendalian perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Beberapa studi dilakukan untuk ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-4 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 melihat apakah perusahaan yang dikontrol oleh asing memiliki kinerja yang lebih baik dibanding dengan perusahaan yang dikontrol oleh sesama perusahaan domestik. Chari, et al(2009) memperkuat bukti bahwa perusahaan di Amerika Serikat yang dikontrol oleh pemilik asing memiliki kinerja operasional yang lebih baik dibanding dengan perusahaan yang dikontrol oleh pemilik domestik. Penemuan serupa dilakukan oleh Wiwattanakantang (2001) di Thailand, Willmore (1986) di Brazil, dan Khanna dan Palepu (1999) di India. H1. Kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan-perusahaan multinasional semakin intens untuk melakukan investasi lintas negara baik melalui direct foreign investment maupun akuisisi. Hal ini dipicu dengan makin terbukanya pasar modal terhadap inverstor asing dan adanyainsentif yang ditawarkan pemerintah untuk menarik kehadiran perusahaan multinasional. Insentif tersebut memberikan manfaat jangka panjang tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga terhadap perekonomian negara. Perusahaan multinasional asing yang non-finansialcenderung berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang terkait dengan bisnis inti mereka (Chibber and Majumdar, 1999). Selanjutnya mereka tidak hanya akan melakukan suntikan ekuitas, tetapi juga transfer pengalaman, teknologi, manajerial, dan know-how. Transfer kapabilitas dan sumber daya ini menjadi hal yang positif bagi perusahaan domestik.Allen and Phillips (2000) menemukan bahwa perusahaan domestik hasil join joint venture yang dikontrol oleh perusahaan asing berhubungan secara positif dengan komitmen transfer teknologi dari perusahaan asing dan selanjutnya transfer teknologi tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. H2. Kepemilikan asing korporat berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Di banyak negara berkembang, perusahaan domestik merupakan pemegang saham utama dari perusahaan-perusahaan yang listing di pasar modal. Cleasens at al. (2000) menyebut pemegang saham korporat yang memiliki kendali atas perusahaan lain ini dengan blockholder, dan perusahaan-perusahaan publik di Asia Tenggara termasuk Indonesia, mayoritas sahamnya dikuasai oleh blockholder baik oleh sesama kelompok bisnis atau bukan kelompok bisnis. Keberadaan blokholder ini umumnya memiliki dimensi jangka panjang karena terkait dengan strategi bisnis, dan eksistensi mereka lebih dominan dalam mengontrol perusahaan dibanding dengan institusi finansial domestik (Douma, et al 2005). Hubungan bisnis jangka panjang ini memungkinkan mereka melakukan transfer kapabilitas dan sumber daya untuk mendukung operasional perusahaan. Khanna and Palepu (2000) dan Chang and Hong (2000) menemukan bahwa group afiliasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Dengan demikian semakin besar proporsi kepemilikan oleh pemegang saham domestik korporat, semakin baik kinerja perusahaan. H3. Kepemilikan domestik korporat berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Kepemilikan oleh insider diduga berpengaruh positif terhadap kinerja. Para insider, yaitu manajer yang memiliki saham atau manajer yang merepresentasi pemegang saham yang memiliki hak kontrol terhadap perusahaan (blockholder), berusaha menjadikan perusahaan berkinerja secara optimal. Jika perusahaan berhasil, maka insider ini akan langsung memperoleh manfaat berupa dividen. Selain itu, apabila perusahaan memiliki feecash flow yang berlimpah maka ada kecenderungan bagi insider untuk memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Untuk mengurangi konflik kepentingan antara pemegang saham dengan manajemen, proporsi kepemilikan saham oleh insider seharusnya diperbesar. Namun perlu dicatat bahwa jika kepemilkan insider ini melebihi jumlah tertentu justru menjadi tidak efektif. Penelitian oleh Mork, at al. (1999) memperkuat kesimpulan bahwa kinerja perusahaan, yang diukur dengan q-ratio, dipengaruhi oleh persentase ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-5 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 kepemilikan oleh insider. Proposisi ini dapat dihipotesiskan bahwa kepemilikan oleh outsider berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. H4. Kepemilikan oleh outsider berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Konsentrasi mengukur apakah struktur kepemilikan pemegang saham sifatnya dispersifatau terkonsentrasi. Pemegang saham publik sangat beragam, dan dengan proporsi kepemilikan yang kecil mereka tidak memiliki akses dan tidak mampu untuk mengontrol secara efektif keputusan-keputusan yang dibuat oleh manajemen. Oleh karena itu tidak ada jaminan bahwa tim manajemen mewakili kepentingan mereka (Berle and Means, 1932). Karena sifatnya menyebar maka kontrol terhadap manajemen menjadi sulit dan tidak efektif. Karena sifat kepemilikannya sedikit dan menyebar.maka masing-masing individu memanfaatkan peran pemegang saham institusiuntuk menyuarakan aspirasi mereka. Jika investor publik ini memiliki perspektif jangka pendek, maka kepentingan mereka lebih banyak untuk mendapatkan capital gain dari pada memperoleh dividen. Apabila mereka melihat trend kinerja perusahaan buruk, maka dengan mudah mereka berpindah ke saham lain yang lebih prospektif. Karena sifatnya yang menyebar dan bersifat jangka pendek, maka dihipotesiskan semakin banyak kepemilikan saham oleh publik dan tersebar, maka semakin rendah kinerja perusahaan. Sebaliknya, semakin terkonsentrasi kepemilikan saham, maka semakin baik kinerja perusahaan. Shahid (2003) menemukanbahwa struktur kepemilikan yang terkonsentrasi berpengaruh positif terhadap kenerja keuangan. H5. Kepemilikan terkonsentrasi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Pemunculan variabel kontrol pada penelitian ini dimaksudkan untuk menangkap determinan-determinan kinerja perusahaan di luar variabel struktur kepemilikan dan konsentrasi kepemilikan.Variabel kontrol pertama adalah size yang diproksi dengan nilai penjualan. Variabel ini diharapkan mampu merefleksikan adanya hubungan antara penjualan dengan kinerja perusahaan.Variabel kedua adalah usia perusahaan yang diasosiasikan dengan pengalaman dan keunggulan. Perusahaan yang telah lama berdiri dapat memetik hasil dari proseslearning di berbagai aspek seperti manajerial, operasional, pemasaran dan pengelolaan sumber dana. Semakin tua usia perusahaan, semakin baik kinerja perusahaan tersebut. METODE PENELITIAN Data Penelitian ini menggunakan populasi seluruh perusahaan, minus BUMN, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009. Pada periode tersebut terdapat 396 perusahaan aktif di bursa.Penggunaan data ini dimaksudkan untuk memberi gambaran yang menyeluruh tentang struktur kepemilikan perusahaan tanpa memperhatikan jenis industri. Definisi Operasional Variabel Penelitian Price to Book Value (PBV) PBV adalah rasio antara nilai pasar saham terhadap nilai buku saham. Nilai pasar saham adalah harga pasar per lembar pada hari penutupan, sedangkan nilai buku saham adalah nilai seluruh modal sendiri dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar. PBV merepresentasikan kinerja perusahaan menurut penilaian pasar. Harga Pasar Saham Per Lembar Price to Book Value = ---------------------------------------Harga Buku saham Per lembar ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-6 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 Return on Assets (ROA) ROA adalah rasio antara laba bersih sebelum bunga danpajak dengan total aset. Rasio ini mengindikasikan seberapa besar perusahaan mampu menghasilkan keuntungan bagi seluruh penyandang dana baik investor atau kreditor. Laba sebelum Bunga dan Pajak ROA = ---------------------------------------Asset Kepemilikan Asing Total (FTOTL) Kepemilikan asing total ini merupakan persentase saham yang dimiliki oleh seluruh investor asing baik bentuknya institusi korporat maupun institusi finansial. Kepemilikan Asing Korporat (FCORP) Kepemilikan asing korporat adalah persentase saham yang dimiliki oleh perusahaan asing non-finansial. Kepemilikan asing oleh lembaga financial seperti bank, asuransi dan mutual fund tidak dimasukkan dalam variabel ini. Kepemilikan Domestik Korporat (DCORP) Kepemilikan domestik korporat adalah proporsi saham yang dimiliki oleh blockholder (perusahaan domestic non-finansial). Kepemilikan saham oleh bank, asuransi, dana pensiun dan lembaga keuangan tidak termasuk variabel ini. Kepemilikan oleh Outsider (OUTSD) Kepemilikan oleh outsider adalah kepemilikan oleh (1) lembaga financial seperti bank, asuransi, dan dana pensiun, (2) perusahaan non-finansial yang nilai kepemilikannya dibawah 10%, dan (3) publik atau masyarakat. Mereka ini tidak memiliki hak control terhadap perusahaan. Konsentrasi Kepemilikan (CONCT) Konsentrasi kepemilikan perusahaan dinyatakan dengan Hershfindahl Hirschman Index (HHI). Nilai HHI dihitung dengan persamaan: HHI = ∑(pangsa pasar) 2.Apabila nilai HHI>1800, maka struktur kepemilikan perusahaan adalah terkonsentrasi. Sebaliknya jika HHI kurang dari 1800, maka struktur perusahaan tidak mengalami konsentrasi. Nilai ini menggunakan variabel dummy 0 untuk perusahaan yang tidak ada konsentrasi, dan nilai 1 bagi perusahaan yang terdapat konsentrasi. Pemodelan Statistik Secara statistik model ini dirumuskan dengan menggunakan persamaan Ordinary Least Square (OLS) sebagai berikut: (1) PBV = α + β1(FTOTL) + β2(FCORP) + β3(DCORP) + β4(OUTSD) + β5(CONCT) X5 + β6(L_SIZE) + β7(AGE) + ε…………..…….……(1) (2) ROA = α + β1(FTOTL) + β2(FCORP) + β3(DCORP) + β4(OUTSD) + β5(CONCT) + β6(L_SIZE) + β7(AGE) + ε………………………..(2) [ dimana: PBV ROA FTOTL FCORP D CORP OUTSD CONCT L_SIZE AGE β1 sampai β7 = Price to Book Value Ratio = Return on Assets = persentase kepemilikan saham oleh = persentase kepemilikan saham oleh = persentase kepemilikan saham oleh = persentase kepemilikan saham oleh = tingkat konsentrasi kepemilikan = log penjualan = usia = koefisien regresi ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-7 asing total asing korporat domestik korporat outsider Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 Pengujian Asumsi Klasik Data tentang struktur kepemilikan memiliki karakateristik yang apabila masingmasing komponen dijumlahkan, maka akan menghasilkan angka 1 atau 100%. Tipe data seperti ini memiliki sifat heteroscedastisitas yang tinggi. Oleh karena itu untuk memenuhi uji asumsi klasik dan untuk mendapatkan sebuah pemodelan yang akurat, maka penelitian ini pada akhirnya menggunakan 347 data perusahaan dengan menghilangkan nilai-nilai ekstrim. Berdasarkan kondisi diatas, maka pengujianuntuk kedua model persamaan statistika menggunakan Cross Term White Heteroskcedasticity Test.Karena penelitian ini menggunakan data bukan time series, maka gangguan multikolinearitas dan autokorelasi dapat dihindari. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penggunaan dua persaman dengan variabel dependen yang berbeda dimaksudkan untuk melihat bagaimana pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan yang dilihat dari kinerja pasar yang diwakili oleh price to book value (PBV) dan kinerja akuntansi yang diwakili oleh return on assets (ROA). Variabel PBV mengindikasikan prospek dan kandungan risiko perusahaan di masa yang akan datang, sedangkan variabel ROAmencerminkan kinerja dan status perusahaan saat ini. Dengan demikian penelitian ini dapat mengungkap pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja dilihat dari dua sudut pandang yang berbeda yaitu aspek pasar dan aspek historis. Statistik Deskriptif Tabel 1 menunjukkan deskripsi data dari variabel-variabel yang diteliti. Nilai minimum danmaksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi pada masing-masing variabel ditunjukkan pada tabel tersebut. Variabel dengan nilai standar deviasi yang besar mengindikasikan adanya varian atau kesenjangan nilai yang relatif besar. Keberadaan investor asing baik total atau korporat relatif besar dengan nilai maksimum 98%. Ini artinya hanya 2% proporsi saham dimiliki oleh pemegang saham domestik. Keterbukaan pasar modal Indonesia telah dimanfaatkan oleh investor asing untuk mengambil alih hampir seluruh kepemilikan saham, meskipun ada perusahaan-perusahaan tanpa kehadiran investor asing yang ditunjukkan dengan nilai minimal nol. Kepemilikan oleh domestik korporat maksimum 1 mengindikasikan bahwa terdapat perusahaan yang proporsi kepemilikan oleh public atau outsider sangat kecil. Ini artinya meskipun perusahaan telah go public, tetapi proporsi saham yang dijual kepada masyarakat sangat kecil. Sebaliknya proporsi saham yang dipegang oleh outsider sebesar maksimum 1 menunjukkan terdapat perusahaan yang hampir 100% dimiliki oleh masyarakat. Tabel 1 Diskripsi Data Y1_PBV Y2_ROA X1_Kepemilikan_ASING_Total X2_Kepemilikan_ASING_Korporat X3_ Kepemilikan_DOMESTIK Korporat X4_Outsider X5_Level Konsentrasi X6_LogSales X7_Usia N 347 347 347 347 347 347 347 347 347 ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-8 Mean 1.46 0.03 0.29 0.15 0.36 0.32 0.88 2.81 29.29 Max. 21.1 1.72 0.98 0.98 1,00 1,00 1,00 5,00 100 Min. 0.01 -2.06 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0.20 7,00 Std. Dev. 2.09 0.193 0.31 0.27 0.30 0.22 0.32 0.88 14.06 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 Model Empirik Himmelberg, Hubbard, dan Palia (1999) beragumen bahwa regresi atas kinerja perusahaan dengan variabel-variabel struktur kepemilikan memiliki potensial bias karena adanya heterogenitas perusahaan. Determinan-determinan penentu kinerja perusahaan adalah sangat banyak dan determinan tersebut tidak terobservasi dalam model. Disamping itu menurut Zhou (2001) struktur kepemilikan yang tidak mengalami perubahan dalam waktu yang relatif lama (firm-fixed effect) merupakan variabel yang perlu mendapat perhatian. Karena penelitian ini hanya menggunakan data selama satu tahun, maka deteksi ada tidaknya firm-fixed effect ini tidak dilakukan. Penelitian dengan obyek perusahaan publik di negara maju telah membuktikan bahwa struktur kepemilikan masih memiliki kekokohan (robustness) sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan (Jensen and Meckling,1976; Shleifer and Vishny, 1986; Mork, et al,1999). Sedangkan Qi et al. (2000), Chang and Hong (2002), Lemmon and Lins (3003), dan Douma etal (2005), dengan menggunakan data penelitian di negara berkembang, juga membuktikan bahwa struktur kepemilikan memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. PBV sebagai Variebel Dependen Hasil dari analisis regresi Persamaan I dengan variabel dependen Price to Book Value (PBV) disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Analisis Regesi dengan PBV sebagai Variabel Dependen Dependent Variable: Y1_PBV Method: Least Squares Date: 10/13/12 Time: 22:48 Sample: 1 347 Included observations: 347 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. X1_FTOTL X2_FCORP X3_DCORP X4_OUTSD X5_CONCT X6_LSIZE X7_AGE C -0.294625 1.183350 -0.347386 -1.424779 -0.388599 0.119548 0.000444 1.942122 0.519608 0.698819 0.453367 0.775819 0.350780 0.096639 0.011334 0.931514 -0.567014 1.693357 -0.766234 -1.836484 -1.107814 1.237057 0.039154 2.084909 0.5711 0.0913 0.4441 0.0672 0.2687 0.2169 0.9688 0.0378 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat 0.044241 0.024506 2.067147 1448.580 -740.3056 1.874087 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic) 1.459510 2.092951 4.313000 4.401746 2.241724 0.030621 Ket: X2 signifikan dengan probabilitas kesalahan 9,1% X4 signifikan dengan probabilitas kesalahan 6,7% Pada Tabel 2 terlihat bahwa variabel yang memiliki pengaruh signifikan dengan tingkat kesalahan dibawah 10% adalah kepemilikan asing korporat dengan nilai probabilitas ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-9 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 9,1%, dan outsider dengan probabilitas 6,7%. Hasil temuan ini dapat menjelaskan validitas resources based theory tentang kepemilikan oleh asing, bahwa perusahaan publik yang dikontrol oleh multinasional memiliki kinerja yang lebih baik dibanding dengan perusahaan yang dikontrol oleh perusahaan domestik. Hasil ini konsisten dengan temuan oleh Douma et al (2005) yang menyatakan bahwa kepemilikan korporat asing pada perusahaan publik termotivasi pada kepemilikan yang bersifat strategik dan hubungan jangka panjang. Perusahaan asing korporat yang memiliki karakteristik berupa superioritas teknikal, organisasi dan sumber daya finansialsecara positif dikaitkan dengan derajad komitmen alih sumber daya, transfer teknologi, knowledge, dan sistem kualitas (Arnold, and Javorick,2005). Perusahaan asing korporat umumnya melakukan investasi pada perusahaan yg masih terkait dengan bisnis inti. Hal ini didorong oleh motivasi untuk memanfaatkan pengalamanpengalaman dan know how yang relevan,memperluas keahlian manajerial dan kolaborasi yang bersifat teknikal. Hal ini antara lain diwujudkan oleh adanya nominasi direktur asing yang duduk di jajaran dewan direksi, konsultansi dalam pemasaran, trademark, paten, dan sharing sumberdaya manajerial (Aitken and Harrison, 1999). Hasil regresi Tabel 2 juga memberikan kesimpulan bahwa variabel outsiders berpengaruh secara negatifdan signifikan terhadap Price to Book Value (PBV). Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh outsider memiliki kinerja yang kurang baik dibanding dengan perusahaan yang dipegang oleh insider. Insider ini antara lain seperti paraindividumanajeryang ikut memiliki saham, atau pemegang saham-saham lain diatas proporsi 10% yang miliki hak kontrol di perusahaan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa kepemilikan oleh outsider berpengaruh negatif terhadap kinerja adalah terbukti. Semakin tinggi proporsi outsider, semakin jelek kinerja pasar perusahaan. Pada variabel yang pertma (X1), kepemilikan asingtotal tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap PBV, dan justru nilai koefisiennya menunjukkan tanda negatif. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh yang negatif antara kepemilikan asingtotal terhadap kinerja perusahaan. Karena variabel kepemilikan asing korporat (X2) berpengaruh positif dan signifikan, sementara variabel X1 bertanda negatif dan tidak signifikan, maka ini mengindikasikan bahwa institusi asing finansial seperti bank, asuransi atau mutual fundmerupakan komponen yang signifikan berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Secara teoritis temuan ini konsisten dengan pernyataan Douma et al. (2004) bahwa kepemilikan asing institusional bersifat jangka pendek dan karena mereka tidak memiliki hak pengendalian atas perusahaan, maka mekanisme kontrol terhadap perusahaan relatif lemah. Kepemilikan oleh domestik korporat memiliki nilai probabilitas yang tinggi yaitu sebesar 44%. Hal ini menolak hipotesis yang mengatakan bahwa kepemilikan oleh korporat domestik memiliki pengaruh positif dan signifikan terjadap kinerja keuangan. Temuan ini berbeda dengan hasil penelitian oleh Khanna and Palepu (2000) dan Chang and Hong (2000) yang menyatakan group afiliasi berpengaruh positif terhadap kinerja. Temuan ini memunculkan hipotesis bahwa tidak terjadi transfer kapabilitas, teknologi, atauknow how dari pengendali (domestik korporat) terhadap perusahaan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena (1) bidang bisnis antara keduanya berbeda, (2) pengendali hanya berkepentingan terhadap dividen dan (3) pengendali adalah holding company yang tidak memberikan kontribusi berarti bagi operasional perusahaan. Tingkat signifikansi yang lemah serta adanya nilai slope yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara kepemilikan domestik korporat dengan PBV. Semakin besar kepemilikan domestik korporat, semakin kecil nilai PBV. Berbeda dengan kepemilikan asing korporat, kepemilikan oleh domestik korporat tidak berdampak positif terhadap kinerja. ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-10 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 Variabel konsentrasi kepemilikan memiliki nilai probabilitas diatas 26%, yang artinya variabel ini tidak secara signifikan berpengaruh terhadap PBV. Nilai koefisien yang negatif pada uji statistik di Tabel 2 diatas menunjukkan semakin tinggi konsentrasi kepemilikan saham, semakin rendah kinerja. Hasil ini konsisten dengan temuan oleh Shahid (2003) yang menyatakan bahwa kepemilikan yang terkonsentrasi tidak berpengaruh terhadap indikator kinerja pasar yang dikur dengan price to book value (PBV). Variabel sizedan usia pengaruh positif tetapi tidak signifikan. Perusahaan dengan skala penjualan yang besar dan usia yang tua bukandeterminan meningkatnya kinerja perusahaan. Meskipun hasil uji statistik ini menolak hipotesis bahwa size and usia berpengaruh positif terhadap kinerja, namun temuan ini konsisten dengan penelitian Lang and Stulz (1994) yang menyatakan perusahaan yang makin besar dan makin lama usianya tidak lebih superior dibanding dengan perusahaan yang lebih baru. Hal ini juga memberikan kesimpulan bahwa perusahaan yang usianya lebih tua cenderung kaku dan tidak adaptabel terhadap perubahan lingkungan bisnis. ROA sebagai Variabel Dependen Khanna dan Palepu (1999) menyatakan bahwa untuk negara berkembang dimana pasar modal belum sepenuhnya mencerminkan nilai atau harga saham yang sesungguhnya, ROA dianggap sebagai representasi pengukur kinerja ekonomi perusahaan. Hasil uji statistik dengan ROA sebagai variabel dependen terlihat pada Tabel 3. Variabel kepemilikan asing korporat berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaandengan nilai probabilitas yang relatif kecil (2,35%). Hal ini memberi kesimpulan bahwa kepemilikan asing korporat memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap kinerja keuangan.Temuan ini membuktikan dan memperkuat hipotesis bahwa perusahaan publik yang didominasi oleh kepemilikan asing korporat ternyata mampu memberikan dampak yang positif terhadap kinerja keuangan perusahaan, baik yang diukur menggunakan PBV maupun ROA. Dilihat dari teori resource-base, perusahaan asing telah melakukan upaya-upaya untuk menjadikan perusahaan berkinerja dengan baik, seperti dukungan financial, pemasaran, transfer teknologi, know how, dan berbagai macam transfer kapabilitas lain(Chibber and Majumdar, 1999; Allen and Phillips 2000). Variabel independen lainnya yang berpengaruh secara signifikan adalah log sales. Ukuran perusahaan yang diproksi dengan nilai penjualan secara statistik berpengaruh positif terhadap ROA. Semakin tinggi nilai penjualan, semakin tinggi ROA. Hal ini logis mengingat hubungan keduanya adalah linear dan langsung. Variabel-variabel independent lainnya dalam Tabel 3 tidak memiliki pengaruh yang signifikan meskipun pola hubungan mereka terhadap nilai ROA positif. Pada model persamaan kedua ini, hipotesis yang menyatakan bahwa kepemilikan asing total, kepemilikan domestic korporat, dan tingkat konsentasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja tidak terbukti. ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-11 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 Tabel 3. Hasil Analisis Regesi dengan ROA sebagai Variabel Dependen Dependent Variable: Y2_ROI Method: Least Squares Date: 10/13/12 Time: 23:36 Sample: 1 347 Included observations: 347 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable X1_FTOTL X2_FCORP X3_DCORP X4_OUTSD X5_CONCT X6_LSIZE X7_AGE C R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Durbin-Watson stat Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. 0.016668 0.110033 0.003685 0.121955 0.068546 0.017486 0.000379 -0.146743 0.047141 0.048357 0.043803 0.111685 0.043573 0.008856 0.000725 0.085655 0.353587 2.275427 0.084123 1.091958 1.573130 1.974478 0.522909 -1.713181 0.7239 0.0235 0.9330 0.2756 0.1166 0.0491 0.6014 0.0876 0.043657 0.023910 0.190984 12.36495 86.15694 1.910868 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion F-statistic Prob(F-statistic) 0.035214 0.193309 -0.450472 -0.361727 2.210779 0.033001 Keterangan: X2 signifikan dengan probabilitas kesalahan 2,35% X6 signifikan dengan probabilitas kesalahan 4,91% KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menemukan adanya pengaruh signifikan kepemilikan asing korporat terhadap kinerja keuangan yang diukur baik dengan PBV sebagai representasi pasar maupun ROA sebagai representasi nilai historis perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang dikontrol oleh perusahaan asing tersebut miliki kinerja yang lebih baik dibanding dengan perusahaan yang dikontrol oleh sesama perusahaan domestik. Terdapat komitmen oleh perusahaan asing untuk melakukan transfer kapabilitas dan sumber daya kepada perusahaan publik di Indonesia. Sementara itu outsideryang berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA membuktikan bahwa mereka tidak memiliki mekanisme kontrol yang efektif terhadap manajemen. Mengingat bahwa eksistensi kepemilikan asing korporat cukup signifikan, maka implikasi kebijakan yang dapat direkomendasikan adalah bahwa pemerintah melalui BAPEPAM, Deperindag bidang Investasi, dan institusi terkait hendaknya perlu meningkatkan perhatiannya kepada mereka melalui berbagai dukungan dan regulasi. Penelitian ini belum memunculkan kepemilikan oleh manajer,keluarga, dan kelompok bisnis, dan penelitian ini menggunakan data selama satu tahun. Oleh sebab itu penelitianpenelitianselanjutnya perlu memasukkan variabel-variabel kepemilikan ini dan menggunankan periode yang lebih panjang untuk mengakomodasi perubahanstruktur kepemilikan pada periode yang berbeda. ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-12 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 DAFTAR PUSTAKA Aitken, B.J.danHarrison, A.E.(1999). Do Domestic Firms Benefit From Direct Foreign Investment: Evidence From Venezuela. American Economic Review 89: 605-618. Allen, J.W. danPhillips, G.M. (2000).Corporate equity ownership, strategic alliances and product market relationships.Journal of Finance 55: 2791-2815. Arnold, J.M., dan Javorick,B.S. (2005). Gifted Kids or Pushy Parent?Foreign Acquisition and Plant Performance in Indonesia.Development Studies Working Paper No. 197. Centro Studi Luca D’Agliano. March. Berle, A., dan Means, G.(1932). The Modern Corporation and Private Property. Macmillan, New York. (Republished :1968) Barbarosa, N. danLousri, H. (2002). On the Determinants of Multinationals’ Ownership Preferences: Evidence from Greece and Portugal, International Journal of Industrial Economics 20: 493-515. Barney, J.B. (1991). Firm resources and sustained competitive advantage. Journal of Management 17: 99-120. Black, B., Jang, H., dan Kim, W.(2002). Does Corporate Governance Affect Firm Value? Evidence from Korea. Stanford Law School John M. Olin Program in Law and Economics.Working Paper, No. 237. Chang, S. danHong, J. (2000). Economic Performance of Group Affiliated Companies In Korea: Intra-Group Resource Sharing and Internal Business Transactions. Academy of Management Journal43: 429-448. Chari, A., Chen,W., dan Dominguez,K.M.E. (2009). Foreign Ownership and Performance: Emerging-Market Acquisitions in the United States. http://ssrn.com/abstract=1404909. Downloaded in July 15th , 2012. Chibber, P.K. dan Majumdar, S.K.(1999). Foreign ownership and profitability: property rights, control and the performance of firms in Indian industry.Journal of Law and Economics42: 209-238 Claessens, S., Djankov,S. and Lang,L.H.P. (2000). The Separation of Ownership and Control in East Asian Corporations. Journal of Financial Economics 58:81-112. Dharwadkar R, George, G. dan Brandes, P.(2000). Privatization in emerging economies: an agency theory perspective.Academy of Management Review 25: 650-669 Demsetz, H. dan Lehn, K.(1985). The Structure of Corporate Ownership: Causes and Consequences. Journal of Political Economy, 93:1155-1177. Douma, S., R. George, danKabir,R. (2005). Foreign and Domestic Ownership, Business Group, and Firm Performance: Evidence From A Large Emerging Market. Downloaded from http://papers.ssrn.com/ssrn-id685783 at 10 January 2011. Gedajlovic E.R. dan Shapiro,D.M. (2002). Ownership Structure and Firm Profitability in Japan.Academy of Management Journal 45:565-576 Himmelberg, C.P., Hubbard, R.G.dan Palia. D. (1999). Understanding the determinants of managerial ownership and the link between ownership and performance. The Journal of Financial Economics. 53: 353-384. ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-13 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013 Jensen, M.C. dan Meckling, W.H.(1976). Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3:305-360. Khanna, T. dan Palepu.K.(1999). Emerging Markets, Business Group, Foreign Investors and Corporate Governance. NBER Working Paper No. 6955. Khanna, T. dan Palepu, K.(2000). Is Group Affiliation Profitable in Emerging Market? An An Analysis of Diversified Indian Business Groups. The Journal of Finance LV, No. 2: 867-891. La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F. ,Shleifer, A.danVishny, R.(1999). Corporate Ownership Around The World. Journal of Finance 54: 471-517. Lang. L.H.P.danStulz,R.M.(1994). Tobin’s q, Corporate Diversivication and Firm Performance.Journal of Political Economics, 102, No. 6: 1248-1280. Lemmon, M.L. dan Lins, K.V. (2003). Ownership Structure, Corporate Governance And Firm Value: Evidence From The East Asian Financial Crisis, Journal of Finance 58: 14451468. Lins, K.V. dan H. Servaes.(2002). Is Corporate Diversification Beneficial in Emerging Markets? Financial Management 31: 5-31. McConnell, J.J. dan Servaes, H. (1990). Additional Evidence on Equity Ownership and Corporate Value.Journal of Financial Economics 27: 595-612. Mork, R.,Vishny,R.W. dan Shleifer,A. (1999). Management Ownership and Market Valuation-An Empirical Analysis.The Journal of Financial Economics 20: 293-315. Qi, D., Wu,W. danZhang,H. (2000). Shareholding Structure and Corporate Performance of Partially Privatized Firms: Evidence from Listed Chinese Companies. Pacific Basin Finance Journal 8: 587-610. Shahid, S.A. (2003). Does Ownership Structure Affect Firm Value? Evidence from Egyptian Stock Market. Downloaded dari http://ssrn.comin November, 1st 2012. Shleifer, A.danVishny,R. (1997). A Survey of Corporate Governance. Finance LII, no.2: 737-783. The Journal of Thomsen S, dan Pedersen, T. (2000). Ownership Structure and Economic Performance in the Largest European Companies.Strategic Management Journal 2:689-705. Villalonga, B. dan Amit,R. (2006), ”How Do Family Ownership, Control and Management Affect Firm Value?” Journal of Financial Economics, 80: 385-417. Weston, F., J.A. Siu, dan Johnson, A.(2003).“Merger, Restructuring and Corporate Governance”.New Jersey: John Wiley and Sons. Wilmore L. (1986). The Comparative Performance of Foreign And Domestic Firms in Brazil. World Development 4: 499-517. Wiwattanakantang, Y. (2001). Controlling Shareholders And Corporate Value: Evidence from Thailand. Pacific-Basin Finance Journal 9: 323-362. Zhou, X. (2001).Understanding The Determinants of Managerial Ownership and The Link Between Ownership And Performance: Comment. The Journal of Financial Economics.62:559-571. ISBN : 978-602-97491-6-8 A-1-14