~\"'f Prosiding Pertemuan danPresentasi llmiah P3TM-BATAN, Yogyakarta 14-15Juli 1999 Buku11 POTENSI AIR TANAH DI CALON TAPAK FASILITAS NUKLIR DAERAH UJUNG LEMAHABANG KABUPATEN JEPARA JAWA 455 .s r:;-y TENGAH Hadi Suntoko, Kurnia Anzhar P2EN-BATAN,Serpong.Tangerang ABSTRAK POTENSI AIR TANAH 01 CALON TAPAK FASIUTAS NUKUR OAERAH UJUNG LEMAHABANG, JEPARA, JAWA TENGAH Potensi sumber daya air pe/771ukaan tanah sangat tergantung pada kondisi geohidrologi di Ujung Lemahabang. Sumber Oaya Air (SDA) yang meropakan cadangan air sepanjang tahun berasal daTi air hujan setelah dikurangi evaporasi, aliran pe/771ukaan dan kehilangan air tidak terdeteksi. Untuk mengetahui hat tersebut telah dilakukan uji kelulusan air, uji imbuh air dan identifikasi dengan metoda geolistrik untuk susunan pelapisan tanah di beberapa tempat. Hasil penelitian di Ujung Lemahabang menunjukan bahwa daTi jumlah air hujan rata-rata 714.5 mm/bulan atau 2000 mm -2700 mm/tahun. Dari pemitungan rata-rata curah hujan yang menjadi sumber air tanah mempunyai potensi yang cukup besar. Diperkirakan daerah Ujung Lemahabang mempunyai cadangan air tanah dengan indikasi daerah tangkapan air hujan yang cukup luas dengan porositas tanah yang besar serla dataran yang luas, vegetasi cukup rapat. ABSTRACT GROUND WA TER POTENTIAL OF PROPOSED SITE OF NUCLEAR FACILITY IN UJUNG LEMAHABANG, JEPARA, CENTRAL JA VA. Potential of ground water on ground surface depends on hidrogeology condition in Ujung Lemahabang. Water resource (SDA) is water storage for one year of rainfall minus evaporated, surface flowed and undetectable water losses of water storage. Conceming about this case, it has been carried out penneability test, water addition test and identification with geoelectric method to know of stratigraphy in the surrounded area. The result of investigation in Ujung Lemahabang shows the mean of rainfall about 714.5 mm/month or 2000-2700 mm/yeras. The rainfall as water resource has big potential. It has been estimated that the Ujung Lemahabang has water strorage which indicate rainfall area with big porocity and vegetation area. PENDAHULUAN Latar Belakang P enelitian dilakukan studi sumber daya dalam mineral rangka pelaksanaan air dan tanah daerah Ujung Lennahabang dan sekitarnya untuk kelayakan PL TN pertmna di Indonesia. Persediaan sumber daya air harus memenuhi standar IAEA yang telah ditentukan di calon tapak PL TN yang akan dibangun. Didalam pembangunan PL TN air tanah merupakan kebutuhan mutlak yang harus diadakan bukan saja untuk keperluan operasi reaktor akan tetapi untuk kebutuhan manusia disekitarnya seperti pertanian, air minum dan sebagainya. Salah satu daTi keterbatasanpenyelidikan air tanah adalah bahwa Konsultan hanya mempelajari air tanah secara lokal seperti data bOTdan sumur penduduk sehingga analisa kurang bersifat regional. Sifat hidrogeologi Ujung Lemahabang memiliki tata air tanahyang memiliki zona kontak denganair laut. Keadaanini menyebabkanair tanah tercampur dengan air laut apabila tidak dikelola dengan baik. Untuk pengelolaanyang baik tentu perlu diketahui potensinya sehingga dapat ditentukanbatasamandari eksplorasi. Tujuan Tujuan penelitian adalah mengungkapkan potensi air tanah berapa besar cadangandimana besarperesapannya dan berapabatasyang diizinkan untuk dikelola tanpa merusaktata air tanah dalam jangka waktu yang panjang. Adapun sistim yang ingin dicapai adalahmenjagakelestarian air tanah menyebabkanketersediannya air, meningkatkan kualitas air tanah,mengelolasumberdaya air untuk kepentingan PLTN, pengelolaan vegetasi yang nantinya dapat berfungsi sebagai hidrogeologi, pengantarair, pengontrolpencemaran dll. Pelaksanaan Penelitian Kegiatan penelitian dimulai pacta awal tabun 1993 sampai dengan pertengahan 1996 melalui Step-2 dan Step-3 yang dilakukan oleh Newjec. Baik pengambilan data lapangan maupun analisis data yang kemudian ditindak lanjuti oleh penulis pactaNopember 1998. Lokasi Penelitjan Secara administrasi daerah telitian termasuk desa Balong, Kecamatan Bangsri, KabupatenJepara,JawaTengah.Dilerah ini terletak 90 km ke arah timur laut kota Semarang.Perjalanan daTiSemarangke lokasi dapatdicapaimelalui darat baik menggunakan kendaraan umum ataupun sepedamotor. TINJAUAN l[JMUM DAERAH TELITIAN Ujung Lemahabang merupakan produk sebuah gunung api Muria yang pemah aktif kurang lebih 320 juta tahun yang lalu. Gunung api Muria tersebut terletak paling utara pacta jalur "magmatic arch" daD pernah terpisah dari kepulauan Jawa, hal ini dibuktikan dengan sebuah penelitian kesamaan fosil. Secara umum daerah Ujung Lemahabang daD sekitarnya termasuk desa Balong, Kecamatan Bangsri yang terletak pacta koordinat 110°46'26" 110°48'48" BT daD 06°25'00" -06°27'22" LS dengan ketinggian 0-50 meter dari permukaan air laut (lihat gambar I). Jumlah penduduk di Kecamatan Bangsri kurang lebih 6809 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 290 jiwa/km2, sedangkan dessa Balong berpendliduk 4.086 jiwa dengan kepadatan penduduk 175 jiwa/km2. Sebagian besar kondisi jalan berupa aspal klas tiga dan jalan kampung sampai lokasi tapak. Dilihat dari iklim maka secara umum daerah telitian tergolong pacta iklim tropis dimana kemarau daD hujan silih berganti. Musim timur terjadi antara bulan Maret-Oktober serta angin bertiup dari arab barat ke timur, timur laut daD tenggara. Dari arab peralihan ke musim barat pacta musim timur keadaan laut berombak tinggi daD angin bertiup kencang, keadaan ini berlangsung terus menerus selama pancaroba tersebut. Berdasarkan data curah hujan dari stasiun meterologi di daerah lokasi Ujung Lemahabang, besar curah hujan tahunan berkisar 2000 mm -2700 mm dengan rata-rata hujan tahunan 2500 mm, sedangkan kisaran hujan bulanan antara 100 mm - ISSN 0216-3128 350 mm denganrata-rata hujan harian 18 hari. Ratarata temperatur berkisar antara 28° -31 ° kelembaban udara rata-rata 80% (lihat gambar 2 lokasi pemantauan alat Meteorologi). Geomorfologi dan geologi berdasarkan fisiografi daerah telitian dapat dibedakan menjadi dua klas morfologi yaitu : morfologi perbukitan dan morfologi dataran (undulasi) dengan kemiringan berkisar 5° -10° daD morfologi dataran dengan kemiringan 2°-5°. Sedangkan batuan yang tersingkap umumnya berasal dari kegiatan glinting api Muria dan Genuk, dimana batuan tersebut berupa endapan sedimen berupa epiklastik terdiri dari lahar, tlufiatil, tufa, batupasir, konglomerat, dan piroklastik berupa endapan vulkanik (lihat gambar 3). Batuan tersebut pacta umumnya berupa pelapukan kuat dibagian paling atas dan kompak pacta bagian bawah. Sebagian tepi dataran pantai utara sebelah timur merupakan terumbu koral dan fragmen lepas lepas yang sangat ideal bagi peresapan air kedalam baman tanah, sedangkan pacta bagian bawah merupakan dataran hasil endapan campuran (debu, sungai dsb.). Tata guna lahan daerah Ujung Lemahabang dengan luas kurang lebih 5 Ha dapat digolongkan menjadi lahan tanaman pertanian dan lahan perkebunan. HASIL DAN PEMBAHASAN Air tanab. Berdasarkan basil survai lapanga."1menunjukan bahwa sumber air yang bisa digunakan di daerah telitian adalah air tanah, karena sedikit air sungai maupun illata air. Berdasarkan peta geologi, daerah telitian sangat dipengaruhi oleh porositas daD permeabilitas batuan. Sumber air tanah yang terpenting adalah berasal daTi air hujan clan sungai (lihat gambar 4) Kondisi Air Tanah. Kondisi air tanah sangat erat hubungannya dengan alam daD tingkat perkembangan bentang alam tersebut. Bentang alam akan dipengaruhi oleh litologi, kemiringan lereng daD vegetasi. Pengaruh litologi terhadap air tanah adalah untuk penentuan kesarangan (porositas) daD kelulusan (permeabilitas) air didalam tanah. Berdasarkan penyelidikan di lapangan maka telah dievaluasi dari masing-masing bentuk morfologi yang terdapat didaerah telitian. Adapun basil evaluasi tersebut dapat dilihat pactalampiran dibawah. Porositas daD koefisien permeabilitas (kesarangan/k). Kesarangan daD berat jenis dapat diketahui dari bantuan basil pengeboran tanah sampai kedalaman tertentu. Untuk daerah telitian, data Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan Hadi Suntoko, dkk ProsidingPertemuanden Presentasillmiah P3TM-BATAN,Yogyakarta14 -15 Juli 1999 kesarangan dan berat jenis serta tire akuifer ditentukan berdasarkan pengeboran tanah yang selanjutnya dilakukan tes lab. mekanika tanah, disamping itu juga dilakukan pengamatan terhadap sumur penduduk. Sedangkan untuk uji kelulusan air (k) dilakukan pada tanah/batuan pada kedalaman tertentu dengan metoda menggunakan sistem kocoran. Berdasarkan hasil uji laboratorium dapat diketahui bagian tanah yang bersifat paling lulus air yang dapat di jadikan indikasi sebagai daerah imbuhan yang potensial. Dari pengamatan diatas diperoleh kesarangan tufa atas dengan kedalaman permukaan airtanah sekitar 1- 6 meter, tektur tanah pasir dan kerikil dengan porositas (49.2%) dan permeabilitas (k) rata-rata 1.3xl0-0 cm/detik atau 1.lxl0-. m/hari. Penyebaran meliputi hampir seluruh ULA daTi ketinggian 10 -20 meter diatas permukaan air laut. Pada lapisan batupasir tengah dengan kedalaman permukaan air tanah sekitar 10-15meter memperlihatkan tanah bertektur pasir-kerakal memiliki pororositas (50,1%) dan permeabilitas (k) berkisar antara 7.1xl0. cm/detik atau 2.1xl0.1 m/hari. Penyebaran meliputi daerah ketinggian tempat berkisar 15-25 meter. Daerah perbukitan tidak diamati karena diluar daerah penelitian. Hasil evaluasi pengujian daTi contoh batuan dan berdasarkan daTi perbedaan morfologi contoh batuan yang lain dengan timah yang bertektur pasir + bolder, kemiringan lereng antara 2°-5°, penggunaan lahan campuran, koefisien permeabilitasnya sangat tinggi yaitu berkisar antara 1.5-15 m/hari pada daerah itu diperkirakan sangat baik untuk daerah irnbuhan. Sedangkan ada beberapa data dengan tanah bertektur pasir kerikilan, penggunaan lahan untuk tegalan dan kebun campuran, koefisien permeabilitasnya berkisar antara 5.0-15.0 m/hari, morfologi daerahnya diklasiflkasikan sebagai daerah dataran bergelombang lemah. Adapun penyebarannya seperti tersebut diatas dan diperkirakan daerah jtu merupakan daerah penyimpanan air tanah yang baik. Contoh yang lain dengan tanah bertektur pasir kerikilan bentuk morfologi berupa dataran pantai dengan kemiringan antara 2°-5°, pada umumnya air tanahnya dangkal dan sangat terpengaruh terhadap fluktuasi air laut. Pada dasarnya tanah di daerah itu mempunyai porositas yang besar dan tanah ini terletak diatas batuan vulkanik yang kompak yang melandasi air tanah tersebut, tetapi karena letaknya didataran pantai sehingga sumur gali yang terletak pada elevasi dibawah 10 meter dari permukaan laut dengan kedalaman sumur 4 meter, apabila air laut pasang air sumur ada yang asin dan ada pula yang kering dan sebaliknya air laut susut maka air sumur akan menjadi tawar. Hadi Suntoko, dkk Buku II 457 PengukuranSumur Pengukurandari tiap-tiapsumurmeliputi : -dalamnya air sumurpadasaatpenelitian -dalamnya muka air sumurpadasaatpenelitian -dalamnya muka air sumurpada saat mencapai tinggi maksimum -dalamnya muka air sumurpada saat mencapai tinggi minimum -dalamnya dasarsumur -elevasi permukaan air tanah dimana sumur dibuat -penampang vertikal lapisan tanah yang dijumpai Data permukaan air sumur basil pengukuran tersebut dimaksudkan untuk digambarkandalam bentuk peta kontur air tanah untuk daerahpenelitian sehinggadengandemikian dapat diketahui pula arab aliran air tanah secara teoritis kontur air tanah tegaklurns terhadapkontur dalam pembuatanpeta kontur air tanah ini seperti juga pembuatankontur topografi. Lokasi sumur ditentukandengantepat,tinggi permukaanair tanah didapat dengan mengurangitinggi permukaanair tanah dengandalamnyapermukaanair tanah. Dari datapengukuranair sumurdapatdinyatakanbahwa terdapat perbedaan muka air tanah pada saat pengukuranyaitu dengan kedalam antara 16.0 m dan 1.5 m, yang berada di desa Balong, Ujung Lemahabang bagian selatan. Masing-masing mempunyai elevasi antara 10-25 meter di alas permukaan air laut. Pengaruh pernbahan musim terhadapfluktuasi air tanah cukup besar sekitar I meter, beberapa sumur telah menembus lapisan pasir, dimana pada lapisan tersebut merupakan tempat akumulasi air tanah. Lain halnya dengan sumuryang tidak menembuspasir ataugrevel,pada musim kering airnya habis. Dimana somberairnya berasal dari air hujan yang jatuh di daerah penangkapanhujan di sekitar daerah tersebut. Sedangkandalamnya sumur berkisar antara 1 sampaidengan 17 m. Pada saat musim penghujan dimana banyak jatuhan air hujan, permukaanair naik hampir ke permukaan tanah untuk daerah pantai. Imbuhan Air Hasil pengukuranimbuhandi setiaplokasi diharap akan dapat mengungkapkan hubungan antarabesarnyacurah hujan, disatu flhak dengan peresapandan limpasan air, dilain flhak. Pacta umumnya tanah yang relatif barn diolah tingkat peresapanbesar karena tanah menjadi gembur, porositasbesardan kerapan butir tanahnya kecil, sebaliknyatanah yang terdapatpactadaerahyang masih mengalami tingkat infiltrasi yang kecil disebabkanoleh pemadatantanah. Untuk daerah yang alamiumunyapengukurandilakukan di daerah hutan semakdan rumput sedangkanuntuk daerah~ Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan ISSN 0216-3128 458 Buku II yang sudah diolah oleh kegiatan manusia dibedakan antara lain dengan penggunaan lahan untuk tegalan, pemukiman/perkampungan. Pada saat dilakukan penelitian bulan Nopember dimana pada saat tersebut curah hujan mulai datang sehingga banyak tanah yang kekurangan air. Hal ini juga berpengaruh dalam pengukuran infiltrasi, dimana pada saat penamb~han air permukaan pada timumnya tinggi, sedangkan untuk mencapai keadaan konstan pada pengukuran dibutuhkan waktu sekitar 1-1,5 jam. Hal ini selanjutnya digunakan untuk menghitung kapasitas infiltrasi. Dari hasil perhitungan kapasitas infiltrasi, diklasifikasikan tingkat infiltrasi (Richard clan Losse 1970) yaitu kelas lambat kurang dari 1.5 cm/jam, menengah 1.6-2,8 crn/jam, kelas cepat 2.95.3 cm/jam. Di daerah penelitian infiltrasi yang terukur umumnya sangat cepat karena pada umumnya tanah berupa tufa pasiran yang tercampur dengan kerikil. Dari basil perhitungan infiltrasi penyebaran kelas kapasitas infiltrasi dapat disimpulkan bahwa daerah penelitian zona atas mempunyai daerah resapan daD sebagian besar pacta bagian tengah. Sedangkan zona bawah sebagian besar merupakan daerah penyimpanan air tanah namun merupakan daerah resapan yang sangat baik (lihat geologi profiledaerah telitian). Vegetasi Dalam pengelolaan sumber daya air peran vegetasi sangat penting, karena fungsi vegetasi selain diambil kayunya sebagai bahan bakar atau bangunan dan basil lainnya yang lebih penting adalah sebagai penghalang erosi, penyimpanan air, pengkontrol banjir, mengurangi kecepatanjatuhnya air hujan ke permukaan tanah daD menghambat aliran permukaan. Di daerah penelitian dapat dibedakan menjadi vegetasi perkebunan, tegalan, persawahan, kebun campuran serta pemukiman. Sumber daya air yang terbatas juga tanahnya yang sangat poros terhadap resapan air. Vetegasi umumnya berupa tanaman penghasilan makanan seperti padi, kopi, jagung daD vegetasi pedesaan/kebun campur dapat dibedakan menjadi vegetasi pekarangan, tegalan yang berupa pohon-pohon penghasil bahan makanan misalnya kelapa, buah-buahan, pisang dll.. Vegetasi perkebunan menempati daerah yang cukup luas di Kecamatan Bangsri yaitu sekitar 40% yang terdiri dari perkebunan jati, karet daD coklat. Fungsi perkebunan mengurangi kecepatan jatuhnya air hujan ke permukaan air tanah sehingga tidak terjadi erosi percikan, memperlambat atau menghambat aliran permukaan air tanah sehingga dapat mengurangi bahaya erosi tanah daD juga memberi kesempatan air untuk meresap ke dalam tanah sebagai suplay air tanah. Jadi vegetasi dapat mengurangi jumlah maupun kecepatan aliran ISSN 0216-3128 ProsidingPertemuandan Presentasillmiah P3TM-BATAN,Yogyakarta14 -15 Ju/i 1999 permukaan sehingga akumulasi air di tempat rendah dapat dihambat. Unsur hutan yang penting dalam hubungannya dengan topik sangat luas penyebarannya dan macam tanaman dan kalau mungkin kecepatannya. Pendugaan dengan metoda geolistrik Pengukuran dengan metoda geolistrik untuk mengidentifikasi pelapisan telah dilakukan di ULA, Kabupaten Jepara. Daerah telitian merupakan daerah sedang dengan kondisi geologi berupa sedimen fluviatil, lahar daD delta. Sejumlah kurang lebih 150 titik profiling dengan sistim Wenner dan 12 titik sounding geolistrik dengan sistem slumberger diukur pacta 3 lintasan sepanjang masing-masing dua km (lihat gambar 4). Berdasarkan harga tahanan jenis yang disebandingkan dengan litologi berasal dari diskripsi inti bar maka air tanah akan menempati pacta litologi berbutir halus (pasir, lanau) dengan tahananjenis 35.8-125 ohm (Harlloff 1970). Dalam korelasi litologi dengan tahanan jenis acta faktor yang menyebabkan terjadinya kontras tehanan jenis dengan data litologi yang sarna tetapi ditemukan hargatahanan jenis berbeda. Penyebab kekontrasan dan turnpang tindih dapat dihubungkan dengan keberadaan soil, pasir hitam, detritus kasar dan halus, lempung dengan batuan permeabel dan kontras air laut, air tanah. Dari basil tahanan jenis yang diperoleh diperkirakan air tanah akan menempati pacta kedalaman 5.3 m, 89-94 m, 176-183 m daTi perhitungan harga tahanan jenis maka lapisan tanah dapat dibagi kedalam 11 lapisan dengan kedalaman tertentu. Neraca Air Pactadasarnyauntuk mempelajari neraca air di suatu daerah aliran sungai mengacu dari sirkulasi daerah yaitu hubungan antara aliran kedalaman(input) dan alirankeluran (output) untuk periode tertentuyang umumnyaterdapathubungan keseimbanganyang dapat diasumsikan dengan persamaanberikut: P=RO+Ep+G+M Dimana P = Hujan RO = debitaliran permukaan Ep = Evapotranspirasi G =penambahanair tanah M = penambahan kadarkelembaban Rata-ratacurah hujan bulanan di daerah telitian berkisar antara 714.5 mm/bulan. Jumlah curahhujantahunanberkisar2000-2700mm/tahun. Pactadaerahtelitianjumlah curah hujan lebih besar dari 180mm adalah11 bulan, sedangkanbulan yang curahhujannyakurang dari 60 mm tidak actaberarti Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan Hadi Suntoko, dkk ProsidingPertemuandan PresentasiIlmiah P3TM-BATAN,Yogyakarta14 -15Juli 1999 tidak acta bulan kering dan bulan lembab yang jumlahnya berkisar antara 60-100 mm. Pemantauan evapotranspirasi di daerah telitian tidak dilakukan. Menurut Thorntwaite, evapotranspirasi dapat dihitung berdasarkan pendekatan indek panas, perhitungan rata-rata evapotranspirasi bulanan berkisar dari 121 mm sid 164 mm. Sedangkan suhu udara rata-rata berkisar 29°-33°C. Penentuan kapasitas penahan air dalam tanah (Walter Holding Capacity =WHC) sangat tergantung dari faktor litologi, jenis tanah, keadaan vegetasi dan kemiringan lereng. Untuk mendapatkan nilai WHC ini maka faktor-faktor tersebut di alas tidak dapat berdiri sendiri tetapi hams digunakan secara bersamaan. Berdasarkan data curah hujan, evapotranspirasi dan WHC dapat diperhitungkan dengan nilai neraca air pacta daerahtelitian. Kendala yang dihadapi dalam pengolahan data adalah bahwa data kelembaban tanah dan infiltrasi tidak dilakukan yang berkaitan dengan formula tersebut, yang dilakukan hanya kelembaban udara (data meteorologi). Sehingga penulis mencoba menghitung dengan data yang paling sederhana dengan menghitung curah hujan, evapotranspirasi, debit dan penambahan permukaan air tanah. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa perbandingan defisit dan surplus (lihat gambar 5) menunjukkan nilai surplus yang cukup besar, sehingga potensi air di ULA mencukupi kebutuhan operasi PLTN. Keadaan surplus air terjadi pacta bulan -bulan selama musim hujan sedangkan defisit air terjadi selama musim kemarau. PotensiSomber Daya Air Potensi sumber ctaya air permukaan air maupun air tanah, sudah barang tentu sangat tegantung pada kondisi geohidrologi di daerah tersebut. Sumber daya air adalah hujan setelah dikurangi dengan evapotranspirasi, aliran permukaan dan kehilangan tak terdeteksi adalah merupakancadanganair sepanjangtahtm. Potensi air tanahyang agak besar dijumpai pada beberapa dataran pantai. Cadangan air tanah di daerah kecamatan Bangsri termasuk desa Balong mempunyainilai yang cukup terlihat dari beberapa pelasianyang mengandungpasir. Pemompaan debit air dari lubang bar adalah97.8 liter/menit untuk lapisantengahberupa pasir, sedangkanpada lapisan atas yaitu tufa atas mempunyaidebit air dari lubang bar kurang lebih 0.4 liter/menit. Kedalaman sumur lubang bar masing-masing100meterdan elevasi20 meterdari permukaan air laut. Cadangan serupa dapat diharapkandari daerahtimur yaitu desaBumiharjo yang merupakan potensi air tanah. Daerah ULA diperkirakan mempunyai potensi air tanah yang Hadi Suntoko, dkk 459 Buku II cukup karena daerahnya tersusun dari batupasir dan beberapa pelapisan menunjukan impermeabel yang berarti dapat menahan kehilangan air melalui infiltrasi yang berlebihan. Sedangkan bagian undulasi tengah merupakan daerah imbuhan yang cukup baik. Sumur gali yang terdapat di daerah ini pacta umumnya adalah air tawar dan belum acta intrusi air laut ke dalam air tanah tanah. KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil kajian data lapangan maka dapat disimpulkan bahwa potensi sumber daya air daerah Ujung Lemahabang, desa Balong kecamatan Bangsri mempunyai nilai cukup untuk keperluan persiapan Pusat Listrik Tenaga Nuklir. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pelapisan yang mempunyai sifat impermeabel untuk menahan air tanah. Dari hasilperhitupganrata-ratacurahhujan yang menjadisumberair tanah mempunyaipotensi yang cukup besar. Diperkirakan daerah sebelah timur Ujung Lemahabangmempunyaicadanganair tanah denganindikasi daerahtangkapanair hujan yang cukupluas denganporositastanahyang besar sertadataranyangluassertavegetasicukuprapat. DAFTAR PUSTAKA 1. Topical Report on Hydrogeolgyand Hydrology Step-3Vol. 1 and Vol.2, Revision 3 November 1996Newjec 2. Hidrologi Untuk Pengairan, Ir. Suyono Sastrodaryono1987 3. Body, DN 1982 Application of resalt from representative and experimentbasins 4. WHoa 1974 Guide to hydrological practice Geneva-Switzeland 5. Gamy,SK 1977WaterResourceand Hydrology Khanapublisher,New Delhi TANYA JAWAB Suwoto : ~ Dari manaandamemperkirakanbahwa air tanah untukkebutuhanPLTN cukup? ~ Apa yangmenyebabkanporositasbesar? Hadi Suntoko : ..t;..Dari perhitungan neraca air yang menggunakan faktor air hujan, air sungai, kelembaban yang ada, serra debit sungai tanah yang memp~nyai nilai 97,3 It/menit. Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan ISSN 0216-3128 460 ProsidingPertemuandan PresentasiIlmiah P3TM-BATAN,Yogyakarta14-15 Ju/i 1999 Buku II -<}-Ada kandungan tufa dan pasir hasi/kegiatan mekanik Muria dan Genuk. Wibowo : ~ Bagaimanauntuk memprediksibesar cadangan air tanah untuk waktu yang akan datang sehubungandenganikatan yang dirasakansaat ini tidak sesuai dengan ramalan meteorologi (curahhujan yang tidak menentu)? Had; Suntoko : -}- Ramalan meteorologi kan berubah-berubah. Kami menggunakan data yang ada selama 2 tahun dan hasilnya cukup potensi untuk kebutuhan PLTJV: Suhirman : > Pada musim kemarau debit air tanah otomatis akan berkurang, bagairnanapengaruh air laut apakahakan mempengaruhidebit air tanah atau akanmenggantikancadangan air tanah? Had; Suntoko : -9- Dalam perhitungan debit air tanah secara umum terpenuhi artinya sudah diperhitungkan pada musim kemarau dan musim kering. Disisi lain pada daerah penelitian ada lapisan impermeabel (lempung) sehingga tidak terjadi intrusi air taut. Suparman : );> Saat ini belum terjadi intrusi air taut karena belum banyak air tanah yang diambil (dimanfaatkan). Apakah sudah diperhitungkan kalau nanti sudah dibangun fasilitas nuklir daTi banyak mengambil air tanah, akankah terjadi intrusi air laut? Had; Suntoko : ~ Saya rasa kalau diambil terus sampai denganmerusaklapisan impermeabelmaka air laut akan muncul.Tetapiair tanah yang akan diambil berada di sebelah reaktor, sehinggakemungkinanintrusi air laut tidak ada. Sunardjo : )-0 Bagaimana prospek air tanah yang ada di Lemah Abang berkaitan dengan pendirian PL1N dan juga terhadap perkembangan pemukiman penduduk yang ada di sekitar calon PL1N tersebut? )-0 Apakah sudah dilakukan pengecekan air tanah yang berkaitan dengan kualitas air terutama untuk kebutuhan masyarak~tsehari-hari? Hadi Suntoko : ~ Prospek air tanah untuk cadangan PLTN cukupbanyakdilihat dari neracaair dengan parameter..temperatur,storage,indexpanas dan kelembaban. Begitu juga untuk penduduktidak masalah. ~ Kualitas air tanah untuk kebutuhanminum masyarakatcukupsudah diteliti, dicek oleh lab. Semarang, Jakarta. LAMPIRAN ISSN 0216-3128 Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan Hadi Suntoko, dkk ~ Prosiding Pertemuan danPresentasi llmiah P3TM-BATAN, Yogyakarfa 14-15Juli 1999 BukuII 461 ~"""'O :3=.:!;""~, ,;"" u,.".w...:.~' .-J~., ".. ~/b--;;: r,.:.",. ,.", -~~ ", J?"'."9 W.!.*.. .""..:, .-"'.""'", .\:1"'- ~9k .!.::~'~,,~ ) .-("".'", "..~.--,.,.~" '. "". \ ""t ,,'ow.- ."vOuh"'C.. ~ ." ,~..," TAn. -~~)1 s:.' ~.~"---=~. "".~n...' ..'.., ~ ., ( ,., "" . :: c , \ ~ .' ~~EP".\ ~. (! ~~. .". "'CIA 1, 'oc... .-( ~~ -..,.,. " " "{"""... ~'~L~ \ ., '\ f.""_"'.: ..1 I < ;I - - -; ".,- ':'\'. J"' ?" '" " " .I, ~.--.I} ~ .l '-- 'Inl. ;;fJ A~ ~J r--~~ 'I ~ I roT' ~ r"-\ ,--'1-J(l-.f:1 ~ \ ,.,../ /L --". ---n I ,.,-.""-"" *~ J~. , I ~"""~(r,/i~/.~}. '/ ,""'.." -L::7 x-- .) J --" -~.:..-~z "" ~c-' --", r(J~;';;} I' I'" '--..'. .( ' ..., I' ,:,\ , " ~ ~ ~". ~n.n'owu J --.!-' ) ,- 'I I -."",.,.':C}II"-,-,-~'" L ) h-- ""'- _V .J I / ~ ~--~ .. "",., r Jo!.Co",. s..,... * "'c I.'k" """'.""~. ~c.,'c." ~.' c ,.,k.: °""""0. S"".I.'Or~,""""'."r "" -°---,' '?_-?~r{", ) :1 r;;Ico..,."". J;c,.., " " I -,r ) I ..( Gambar2. Lokasialat pemantauanmeteorologidi Semenanjung Muria ~ --- Gambar 3. Susunanpelapisan tanah Ujung Lemahabang Had; Suntoko, dkk Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan ISSN 0216-3128 "Jv.. , ,. " ~ -"""J"-.-; .-. ;"( -,~ Cj-, ,, ~ .~ t \~ ~ ",.., .,., no J,..'-... '>I " "'-'.!;"..""." (, ~,,-.."1J ~ ~ ", ,..,~I -, I , \~ ' Jt ~ '" ., '"\"1 "" .'.,. , "'-:I.; ~ :7 '1 ~ ,. J ~\ /:.:' \ ~ ",. (' I';': ~-' .'" ~ , ~ ) \ 1-"\'" f, !'. ,.:' ="~~"\', , .", I ." I'" \ , ' \ \ --,k r ,...?'-~ (, .-? .j /, r;f .~ -"---. _.".'~, , Ii ,'. ",,?:£Iotl.. ~itlS Gambar4. PetadistribusisungaidaerahUjungLemahabang ISSN 0216-3128 Pengolahan Limbah Radioaktif & Lingkungan Hadi Suntoko, dkk