Menambang Emas Hitam: Tanah Subur, Hasil meningkat, Keuntungan Didapat… Emas hitam penyubur tanah dikenal sebagai: Kompos. Bila lapisan tanah kaya kompos, maka cacing tanah berkembang dengan baik. Pengomposan adalah pekerjaan utama yang sangat penting dilakukan agar usaha berkebun berhasil baik. Sisa tumbuhan dan kotoran hewan dikomposkan dengan bantuan bakteri, jamur, dan mikroorganisme lain. Sebagai hasilnya adalah lapisan tanah kaya akan bahan organik. Kompos juga mendukung perkembangan mikroorganisme menguntungkan lain yang sangat membantu pertumbuhan tanaman sehat dan lebih kuat. Kompos merupakan sumber hara tanaman dan memperbaiki kemampuan tanah dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Pada tanah liat berat, kompos memperbaiki drainase yang jelek; dan pada tanah pasir mampu meningkatkan penahanan air yang diperlukan tanaman. Kompos tergolong pupuk organik yang bersifat lambat tersedia. Dengan pemberian kompos maka tanah-tanah padat berubah menjadi gembur. Membuat Kompos Membuat kompos bisa mudah bisa sukar, tergantung kemauan kita. Bila dibiarkan, proses dekomposisi berjalan dengan sendirinya. Banyak cara membuat kompos yang baik; misalnya menggunakan bak kompos, tong pengaduk, windrows, Lasagna Pengomposan Berlapis (Sheet Composting) juga dikenal sebagai "Interbay Mulch", pengomposan dalam lubang, dalam kantong plastik, dalam selokan, berbentuk timbunan, atau dalam saluran. Semua cara memhendaki drainase baik. Ukuran minimum ideal tempat pengomposan adalah kubik (1m x 1m x 1m). Posisi tempat dihindarkan dari pengeringan oleh angin atau sinar matahari langsung. Bila membutuhkan pemanasan matahari, tempat kompos perlu ditutup plastik tebal agar tidak kekeringan. Manfaat pemanasan matahari, yaitu meningkatkan suhu untuk mematikan biji gulma dan penyakit serta mempercepat proses dekomposisi. Tutup juga berfungsi melindungi kompos dari hujan serta mempertahankan kelembaban. Bahan baku kompos umumnya adalah sisa tanaman. Bahan yang mengandung karbon tinggi disebut bahan coklat; merupakan sisa tumbuhan kering seperti potongan rumput, daun kering, potongan ranting, serbuk gergaji, jerami, sekam, serpihan koran, tongkol atau batang jagung kering, yang mengandung bahan berkadar karbon tinggi. Bahan yang berkadar nitrogen tinggi disebut bahan hijau; seperti potongan rumput segar, sisa sayuran dapur, gulma hijau segar, sisa hijauan pakan ayam, atau pupuk kandang. Makin hijau bahan, makin banyak mengandung nitrogen; di samping air. Bila perlu, dapat ditambahkan Amonium Nitrat sebagai pengganti nitrogen sebanyak 1 mangkok setiap yard persegi bahan karbon. Jangan mengomposkan potongan daging dan makanan berlemak, abu kayu atau serbuk gergaji dalam jumlah banyak. Kotoran binatang segar harus dibiarkan dulu agar terjadi pencucian garam-garam berlebihan dan urine sebelum dimasukkan ke bak kompos. Bahan coklat kaya karbon umumnya mudah diperoleh. Sebagai jaminan adalah nilai rasio persentase karbon terhadap nitrogen. Campuran harus berada pada rasio C : N = 30 : 1. Dekomposisi paling efektif yaitu pada kondisi kecukupan oksigen dan kelembaban optimal. Teknik pertama, dimulai dari persiapan konstruksi tempat kompos yang dibuat berlapis-lapis agar diperoleh ventilasi dan drainase yang baik; kemudian ditentukan tempat yang tepat dan permanen. Dipilih posisi ketinggian agar drainase mudah diatur. Penambahan lapis tanah di antara lapis bahan kompos, mengundang cacing berada dalam kompos. Penataan bahan kompos lapis per lapis dimulai dengan bahan berkayu yaitu cabang atau ranting kecil di lapisan terbawah; selanjutnya lapis bahan kompos lebih halus, lapis tanah atau bahan tambahan lain. Teknik kedua yaitu melakukan pembalikan lapis kompos secara periodik satu atau dua kali dalam sebulan. Pembalikan dilakukan dengan mengeluarkan bahan kompos dan memberi peluang oksigen lebih banyak masuk sehingga proses pengomposan akan dipercepat. Dalam pengomposan beraerase baik, proses dekomposisi mengeluarkan banyak panas, yaitu di atas 66°C. Panas ini, selain mempercepat proses juga akan mematikan benih-benih gulma dan penyakit. Suhu pengomposan dapat di pantau dengan alat termometer kompos. Pembalikan lapis bahan kompos dilakukan setelah suhu mencapai puncak tertinggi dan bergerak turun. Air juga penting untuk pengomposan, karena mikroorganisme dalam tempat pengomposan memerlukan air untuk metabolisme. Bila tempat pengomposan terlalu kering maka tidak akan terjadi pengomposan yang efisien; tempat kompos yang terlalu basah berkaitan dengan suplai oksigen yang terbatas dan berubah ke kondisi anerobik. Cara penyusunan bahan kompos harus dilakukan lapis demi lapis sesuai hukum jempol, dan tersusun dalam komposisi bunga karang. Apabila air keluar dari lapisan menandakan kelebihan air. Daun-daun segar atau sisa dapur biasanya berkadar air tinggi dan tidak membutuhkan penambahan. Penambahan lapis demi lapis dilanjutkan hingga mencapai jumlah sesuai kebutuhan. Berikut berbagai cara melakukan pembuatan kompos yang sering dikerjakan orang. Bak Kompos Metode paling umum pengomposan adalah membuat bak kompos (Compost Bin). Bak bisa berupa tempat berukuran besar mempunyai drainase dan aerase yang baik. Ia dapat terbuat dari kayu, plastik, atau kawat kasa. Ada baiknya bak mempunyai kekuatan konstruksi agar tidak rusak karena tekanan jumlah bahan yang besar. Hati-hati menggunakan bahan dari logam, karena ia dapat larut ke dalam kompos dan menyebabkan pencemaran unsur logam berat yang bersifat meracun. Bahan dari papan yang keras adalah sangat baik. Ia mudah dipaku atau diikat satu sama lain. Kawat kasa dengan lubang kecil adalah juga bahan yang dapat dipilih. Gambar di atas merupakan contoh bak kompos terbuat dari kawat kasa. Tong Pengaduk Tong pengaduk kompos mempermudah pengaturan kelembaban dan penggantian oksigen dan biayanya relatif murah. Alat pengaduk komersial macam ini banyak dijual. Alat ini mampu memproses kompos beberapa kali lebih cepat dibandingkan metode lain. Suatu pengaduk dapat berupa dua galon berkapasitas 55 barel dijadikan satu. Alat ini dilengkapi dengan sumbu yang dapat diputar dengan mudah. Pengaduk mampu menghasilkan 3 batches tiap tahun dengan tingkat kesuksesan tinggi. Penimbunan Penimbunanhttp://www.tinkersgardens.com/images/Vegetable Images/Heap compost pile.jpg merupakan cara pengomposan tanpa bentuk tertentu. Timbunan ditutup kasa pada tiga sisi untuk menjaga kompos tetap berada di tempat. Bahan organik dapat ditumpuk hingga jumlahnya mencukupi. Untuk memperoleh komposisi terbaik, timbunan harus berukuran tebal 4 feet saat dimulai. Panjangnya dapat dilakukan sesuai keinginan. Jangan membalik timbunan kompos sebelum digunakan sebagai mulsa dan ditambahkan pada timbunan kompos yang lain. Timbunan dapat ditempatkan di bawah pohon rindang untuk menjaga kelembaban. Kotak Sampah Kotak pengompos sampah tidak mahal dan mudah dibuat. Namun cara ini sukar melakukan pembalikan bahan setelah proses pengomposan berjalan. Agar memperoleh kompos yang baik maka bahan organik coklat dan hijau harus dicampur rata terlebih dulu sebelum dimasukkan kotak. Untuk setiap lapisan tambahkan satu mangkok pupuk amonium nitrat dan ¼ mangkok kapur mati. Kapur meniadakan pengaruh pemasaman bahan akibat reaksi dekomposisi. Kotak sampah dilak dan dapat disimpan selama satu tahun. Isi kotak dapat dituangkan di atas lembar plastik dan diaduk dua kali dalam sebulan; kemudian dimasukkan lagi. Kadang-kadang diperlukan pengaktifan bahan dengan cara meletakkan kotak di bawah sinar matahari untuk menyerap panas. Kelembaban perlu sering dikontrol bila bahan cepat menjadi kering. Kantong Plastik Pengomposan dalam kantong plastik barangkali merupakan cara paling sederhana yang tidak memerlukan bentuk tertentu. Kantong plastik hitam berukuran kurang lebih 30 hingga 40 galon dengan ketebalan 3 ml; dapat menampung sekitar 3 bushels bahan organik. Untuk memperoleh kompos yang baik masukkan bahan coklat dan hijau ke dalam kantong, tambahkan satu mangkok pupuk amonium nitrat dan ¼ mangkok kapur mati, kemudian tambahkan sekitar 1 qt. air, diikat dan biarkan selama satu tahun. Kantong plastik dapat diaduk sekali-sekali agar bahan menjadi aktif. Letakkan kantong plastik di bawah sinar matahari untuk menyerap panas. Lasagna atau Pengomposan Berlapis Juga dikenal sebagai "Interbay Mulch". Cara ini dilakukan dengan meletakkan langsung bahan kompos di atas permukaan tanah bedengan untuk pengkayaan. Cara ini sangat sederhana, dan banyak masyarakat hanya menemukan dan memperbaiki metode ini dan disebut sebagai sesuatu yang diperoleh masa lalu. Dimulai dengan cara menghamparkan beberapa lapis koran hitam atau putih di atas bedengan. Lapisan terdiri dari campuran bahan hijau dan coklat membentuk lasagna dan dibiarkan berada di tempat dan mengalami dekomposisi. Bedengan diberi air dan ditutup seluruh permukaannya dengan platik hitam berukuran 6 ml. Plastik ditancapi tongkat agar tidak dapat membuka. Plastik akan melakukan solorize tanah selama proses. Solorization tanah adalah merupakan proses pembinasaan insek, penyakit tanaman, nematoda, cendawan perusak, dan biji gulma. Suhu bisa meningkat hingga 150oF pada kedalaman 12" hingga 16". Cara ini dilakukan terhadap bedengan sayur "tidur" (bero) pada musim kering dan memperkaya unsur hara untuk pertanaman musim berikutnya. Cara ini dapat pula digunakan untuk mengubah area penanaman rumput menjadi bedengan tanaman. Kompos Belum Matang Jangan menggunakan kompos belum matang untuk perbaikan tanah. Bila bahan organik belum sempurna mengalami dekomposisi, tanaman yang tumbuh nantinya akan jelek dan mengalami stres, begitu proses dekomposisi berlanjut. Kompos mentah dapat menyebabkan kehilangan nitrogen yang dibutuhkan tanaman. Kompos dianggap matang bila menunjukkan warna hitam, bertekstur remah, dan mendekati aroma tanah. Menggunakan Kompos Matang Pisahkan satu hingga dua inci area pertanaman dan campurkan dengan enam hingga delapan inci lapisan atas tanah. Jangan meletakkan kompos pada lubang tanam secara individu yang nantinya dapat menyebabkan struktur seperti spons, menyerap air terlalu banyak sehingga sekitar batang tanaman kelebihan air. Kompos menyediakan hara secara lambat, selain melingungi akar dari fluktuasi suhu. Menjaga ganguan atau perusakan akar untuk menstabilkan tanaman bila diberi kompos. Daun Gugur sebagai Mulsa Prinsip seperti terjadi secara alami. Daun-daun kering yang gugur digunakan sebagai mulsa penutup permukaan tanah bedengan sayuran ataupun bungaan. Mulsa membantu mempertahankan kelembaban tanah dan pencegah fluktuasi basah - kering. Ia akan mencegah pertumbuhan gulma dan penyakit yang berada dalam tanah di sekitar bedengan. Mulsa juga membantu insulate tanah dan melindungi dari panas dan hujan. I prefer Shredded leaves as they stay seated better on the surface as apposed to whole leaves. They don't blow away as easily. If you don't have a shredder, use a lawn mower to chop up your leaves. Teh Kompos Kompos dapat dibuat menjadi hara tanaman dalam bentuk larutan yang diberikan ke tanah maupun melalui daun. Teh kompos adalah bahan alami kaya hara, seimbang, dan tergolong hara organik dibuat dengan cara membiarkan kompos berada dalam air beberpa waktu. Bila anda membuat the kompos, perlu dipersiapkan ember atau tong yang dapat ditutup dengan baik dan tidak bocor. Letakkan kompos dalam suatu kantong terbuat dari burlap, kain keju atau kaki celana tua untuk membiarkan air lewat bebas mengalir melalui kantong dan kompos. Loosely fill the bag with compost and tie the opening securely. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengikat burlap bag ditutup dengan ¼" cord 4' sepanjang ujung gantungan penampungan. Gunakan cord untuk mendorong kantong ke atas dan ke bawah dalam air agar air bebas masuk ke dalam kompos dan aduk isinya akar bercampur rata. Letakkan penampung di bawah sinar matahari penuh dan biarkan selama 2 minggu. Waktu tidur ini digunakan untuk membentuk bakteri menguntungkan yang diperlukan untuk proses permentasi. Aduk isi penampung setiap hari untuk menyempurnakan kepekatan kompos. Jaga penampung dengan cara menutupnya agar terlindung dari air hujan dan pemasukkan sinar matahari berlebihan. Kantong berisi kompos harus diisi sekitar ¼ dari total volume penampung. Setelah campuran dibiarkan selama 2 minggu atau lebih pindahkan dan diencerkan dengan ukuran 3 bagian air jernih setiap satu bagian teh kompos. Teh kompos sekarang dapat digunakan untuk memberi pupuk akar tanaman setiap minggu atau melalui daun. Bila semua cairan habis isi kembali penampung dan mulai lagi prosesnya seperti disampaikan di atas. Kantong kompos juga dapat dipakai berkali-kali. Penyemprotan melalui daun harus dilakukan setiap hari. Dapat dicatat bahwa the pupuk kandang dan the kompos tidak sama, meskipun pembuatannya sama. The pupuk kandang tidak disarankan diberikan melalui daun. Bagaimanapun the pupuk kandang menghasilkan hara akar tanaman yang lebih banyak. Enjoy Some technical information courtesy of Texas A & M University , Texas Horticultural Program Last updated 7/23/02