Sistem Pengendalian Managemen Southwest Airlines Corporation Class: Executive B 30 C Disususn Oleh : Group 10 Pranandang Adi Laksana Ryan Cipta Kusuma Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Gadjah Mada 2016 I. Ringkasan Kasus Southwest Airlines Corporation, didirikan oleh Herb Kelleher. Southwest melakukan penerbangan perdana pada Juni 1971, melayani 3 kota ddi Texas yaitu: Dallas, Houston, dan San Antonio. Pada tahun 2004, perusahaan penerbangan ini menambah armadanya yang terdiri dari 417 boeing 737 dan melayani sampai 60 airport di 31 negara bagian di Amerika Serikat. Southwest adalah satu-satunya perusahaan angkutan jarak dekat, tarif rendah, berfrekuensi tinggi dari kota ke kota. Pada tahun 2005, hasil akhir tahun Southwest Airlines Corporation’s (Southwest) menandai 32 tahun profitabilitas berturut-turut. Pada tahun yang sama, untuk tahunnya yang kesembilan, Majalah Fortune mengakui Southwest Airlines sebagai perusahaan penerbangan yang paling mengagumkan di dunia dan diantara semua industri, Southwest Airlines menduduki peringkat 5 dalam daftar 10 perusahaan yang paling mengagumkan. Pada tahun 2005 juga, The American Customer Satisfaction Index (ASCI) mencatat Southwest Airlines sebagai industri terdepan dalam kepuasan pelanggan. Southwest Airlines yaitu keunggulan biaya rendah, di mana Southwest tidak menggunakan pendekatan “hub-and-spoke” yang digunakan oleh perusahaan penerbangan besar yang lain. Pendekatan yang digunakan adalah short dan medium-haul atau trayek pendek dan point-to-poin. Strategi seperti ini menguntungkan karena dapat dikatakan bahwa Southwest mengambil langkah berbeda dimana hal ini mungkin satu-satunya rute yang ada dalam penerbangan Amerika. Selain itu dengan Harga Pokok Penjualan yang lebih rendah dibanding maskapai penerbangan lainnya, Southwest mampu meraup keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan yang lain. Ketika industri penerbangan berlomba lomba untuk memberikan berbagai layanan tambahan, mulai darimakanan, hingga berbagai layanan tambahan yang memanjakan konsumen, Southwest justru berani tampil beda. Jika penerbangan lain menerapkan sistem nomor tempat duduk, Southwest justru meniadakannya. Falsafah yang dianut Southwest adalah first come, first serve. 1 Southwest melakukan system bagi hasil kepada karyawan, karyawan memiliki sekitar 10 persen dari saham perusahaan. Komitmen Southwest yang dicetuskan oleh CEO Herb Keheler: “ Jika karyawan senang, puas, penuh dedikasi, mereka akan sungguh memberikan perhatian baik kepada pelanggan. Dan jika pelanggan gembira, mereka akan datang kembali, dan akan membuat pemegang saham gembira “. II. Rumusan Masalah 1. Apakah strategi yang digunakan oleh Southwest? Apakah basis yang digunakan sebagai landasan untuk membangun keunggulan kompetitifnya? 2. Bagaimana sistem pengendalian Southwest membantu melaksanakan strategi perusahaan? 2 III. Analisa 1. Apakah strategi yang digunakan oleh Southwest? Apakah basis yang digunakan sebagai landasan untuk membangun keunggulan kompetitifnya? a. Low Cost Salah Satu strategi yang digunakan oleh Southwest adalah strategi struktur biaya operasi rendah (low cost). Dengan menggunakan strategi ini dapat dihasilkan biaya operasi rendah sehingga membuat harga ongkos penerbangan ynag ditawarkan pada konsumen relatif rendah secara konsisten. Tentunya model bisnis dengan model Low Cost ini dilakukan dengan melakukan efisiensi yaitu menghilangkan beberapa biaya pengeluaran operasional seharihari. Adapun cara-cara yang dilakukan untuk menyiasati penerbangan murah adalah sebagai berikut: 1) Tidak Menyediakan Makanan Southwest Airlines tidak menyediakan makanan pada penerbangan mereka dengan kompensasi penumpang diperbolehkan untuk membawa makanan mereka masing-masing. 2) Menggunakan Satu Jenis Pesawat untuk Semua Penerbangan Southwest Airlines menggunakan Boeing 737 untuk semua penerbangan mereka untuk meminimalisir biaya pelatihan dan pemeliharaan atas semua pesawat. b. Online Ticketing Southwest mampu memberikan Southwest juga menggunakan fasilitas webuntuk mempermudah pelanggannya dalam melakukan reservasi secara online, dimana pada masa itu belum banyak maskapai yang memberlakukan sistem online. 60% dari pendapatan penumpang Southwest Airlines dihasilkan dari pemesanan tiket online melalui southwest.com. 3 Dengan menggunakan fasilitas web, Southwest dapat menekan biaya reservasi yang biasanya dilakukan secara konvesional via agen perjalanan. c. Menggunakan Bandara yang tidak terlalu padat Southwest Airlines melayani penerbangan dengan tujuan bandara-bandara penunjang yang cenderung tidak sepadat bandara utama. Selain mengurangi kepadatan lalu lintas udara dengan menggunakan bandara yang tidak terlalu padat, juga dapat meminimasi delay yang bisa terjadi akibat padatnya bandara d. Menerapkan sistem point-to-point Tidak seperti kebanyakan maskapai yang menerapkan sistem hub and spoke, Southwest Airlines menggunakan sistem point-to-point yang lebih efisien dan juga lebih cepat karena pesawat tidak perlu transit ke bandara utama, sehingga waktu perjalanan menjadi lebih pendek. Dengan sistem ini pelanggan dapat lebih cepat sampi tujuan. e. Tidak Melayani Pemesanan Kursi Berbeda dengan kebanyakan maskapai lainnya, Southwest Airlines tidak melayani pemesanan kursi melainkan menerapkan sistem “first-come, firstserved”. 4 f. Menajemen SDM yang Mengutamakan Karyawan Perusahaan melatih karyawan di University of People, in-flight contest, dan Southwest memenuhi dinding Southwest dengan foto-foto karyawannya sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja. Gaji karyawan di Southwest termasuk yang tertinggi di dunia penerbangan. Southwest menawarkan bagi hasil dalam pencapaian laba tahunan perusahaan, sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja lebih keras, Dengan perlakuan kepada karyawan yang demikian, karyawan Southwest merasa menjadi bagian dari perusahaan, sehingga turn over di perusahaan ini termasuk kecil. g. Pilot yang direkrut adalah pilot dari sebuah perusahaan penerbangan AS besar semata yang tidak menjadi anggota serikat nasional, yang membatasi jumlah jam terbang yang dapat digunakan seorang pilot. Sehingga pilot Southwest dapat memiliki jam terbang lebih banyak daripada pilot perusahaan lain. 2. Bagaimana sistem pengendalian Southwest membantu melaksanakan strategi perusahaan? a. Seleksi Karyawan Salah satu sistem pengendalian Southwest dalam membantu melaksanakan strategi perusahaan, adalah melalui proses penerimaan pegawai. Proses penerimaan pegawai dilakukan dengan melibatkan karyawan Southwest, pilot menerima pilot, petugas pintu gerbang menerima petugas pintu gerbang. Southwest mengidentifikasi kekuatan umum karyawannya tersebut, dan menggunakannya profilnya untuk mengidentifikasi kandidat paling potensial selama proses wawancara. Southwest melakukan perekrutan atas dasar sikap selaras dengan kecerdasan. 5 b. Efisiensi Biaya Southwest secara konsisten selalu mencari cara untuk mengembangkan efisiensinya, berhasil mereduksi biaya penerbangan setiap pesawatnya. Hal ini membawa dampak pada penghematan 85% bahan bakar dan berhasil menghemat biaya $455 juta c. Manaejemen penerbangan yang lebih efisien Pesawat di Southwest dari waktu pesawat mendarat sampai siap untuk lepas landas membutuhkan waktu kira-kira 20-25 menit dan diperlukan empat awak darat ditambah dua di pintu gerbang. Sebagai perbandingan, di United Airlines membutuhkan waktu hampir 35 menit dan diperlukan 12 awak darat ditambah tiga agen gerbang. d. Manajemen SDM Southwest memperlakukan karyawan sebagai keluarga, memberikan pelatihan dan penghargaan sesuai dengan yang dicapainya. Memberikan peraturan kerja yang lebih fleksibel dibandingkan perusahaan lain. Selain itu juga membagikan saham kepada karyawan, sehingga karyawan merasa nyaman dan merasa memiliki perusahaan. 6 IV. Kesimpulan Southwest Airlines Corporation merupakan perusahaan penerbangan yang didirikan di Texas melalui bisnis pelayanan pelanggan pada 18 Juni 1971. Southwest memiliki strategi yang berbeda dengan perusahaan penerbangan yang lain. Penerapan strategi yang berbeda tersebut diantaranya: Penggunaan sistem point-to-point atau titik ke titik Tidak menyediakan pemilihan tempat duduk Menggunakan bandara yang kurang padat Pemesanan tiket online melalui southwest.com, Proses penyaringan karyawan baru dilakukan oleh masing-masing karyawan di setiap posisi. Pemberian saham kepada karyawan Strategi yang dilakukan ialah strategi unit bisnis dimana Southwest menekankan pada bagaimana perusahaan akan tetap dapat bersaing dalam pasar dengan perusahaan-perusahaan penerbangan lainnya. Basis yang digunakan ialah diferensiasi, dimana perusahaan melakukan diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan oleh unit bisnis sehingga menciptakan sesuatu yang dipandang oleh pelanggan sebagai sesuatu yang unik dan bebeda dengan yang ditawarkan oleh Penerbangan lain, dimana Southwest dapat memberikan penerbangan dengan biaya rendah tetapi dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. V. Rekomendasi 1. Perusahaan harus selalu berinovasi untuk lebih memberikan pelayanan kepada konsumen dan mempertahankan loyalitas dari konsumen yang sudah ada. 2. Membuka rute baru, Southwest melayani 311 negara bagian dari 50 negara bagian di US, diharapkan kedepannya Southwest dapat membuka rute baru 7 ke negara bagian yang belum terlayani, dan apabila memungkinkan juga membuka rute ke luar negeri. 3. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan Inovasi perusahaan, seperti instalasi dan penggunaan sistem informasi baru dan program perangkat lunak dan aplikasi, Hal ini juga akan membantu perusahaan mempromosikan produk dan layanan kepada konsumen melalui website dan media lainnya 4. Southwest Airlines harus memperhatikan pada penendalian dan perawatan pada pesawatnya. Dengan frekuensi terbang yang cukup tinggi maka diperlukan biaya perawatan yang cukup tinggi. Setiap pesawat harus dapat dioptimalkan dan menghindari pesawat yang tidak bisa terbang karena mengalami kendala teknis yang berakibat pada pelayanan pelanggan yang berkurang. 5. Memberikan reward kepada pelanggan setia 8