STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI PADI KLINIK PERTANIAN SISTEM PAKAR Soemarno.jursntnhfpub-malang-des2012 STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI PADI PEMBERDAYAAN TANAMAN: KAPASITAS KHLOROFIL KAPASITAS SIMPANAN PATI BUTIR-PADI KETAHANAN TERHADAP HAMA-PENYAKIT PERBAIKAN KUALITAS TANAH: Nutrients Holding Capacity Water Holding Capacity KERANGKA KONSEP: STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI PADI BO & Hara Dari tanah Energi matahari CO2 NPK humik plus; UHA Booster Tanah Kompos plus Mikoriza Tanaman Padi Booster Energi Fotosintesis khlorofil Kemasan Metasilikat Booster Energi Glukose Penyakit Karat Daun & Tahan Roboh Unit Penggilingan Gabah Pengeringan Simpanan pati bulir dan butir padi Booster Rendemen Glukose Sukrose Di daun Bendera Kemasan beras Booster Rendemen Di sawah PAKET TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI PADI KOMPOS plus Mikoriza PUPUK NPK HUMIK plus Mg & Unsur Mikro UREA-HUMIK Kompos masak diperkaya dengan mikoriza Rasio N/P/K berdasarkan hasil analisis contoh tanah BOOSTER TANAH Memacu aktivitas mikroba tanah, meningkatkan ketersediaan hara BOOSTER ENERGI Memperbaiki kapasitas fotosintesis dari klorofil BOOSTER RENDEMEN Memacu sintesis Pati dari Gllukosa Pengeringan Memperbaiki kualitas gabah kering-giling Kemasan Menjaga kualitas beras kemasan KLINIK PERTANIAN: MENJAWAB PERMASALAHAN NYATA BERDASAR TEORI DAN RISET DIAGNOSIS PROBLEMATIK YANG ADA DI LAPANGAN 1. Dialog dengan pelaku usaha 2. Pelaku usaha berkonsultasi 3. Pakar ke lapangan ANALISIS ALTERNATIF SOLUSI Diskusi Tim Pakar + Formulator + Laboran PENYUSUNAN “RESEP” PENYEMBUHAN Diskusi Tim Pakar + Formulator + Laboran FORMULASI TEKNOLOGI + SOP Diskusi Formulator + Laboran PELATIHAN – PERCONTOHAN Pelaku Usaha + Klinik UJI TEKNOLOGI PENDAMPINGAN Pelaku Usaha + Klinik MASALAH TERJAWAB ….. ?? RISET …… ! STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI PADI Konsultasi Klinik Petani / Kelompok tani padi sawah Konsultasi Klinik Petani / Kelompok tani padi sawah KONSEP PENINGKATAN PRODUKSI PADI Workshop Mencari alternatif solusi untuk menjawab permasalahan yang dihadapi petani Workshop Peningkatan Produksi Padi Secara Lestari KONSEP PENINGKATAN PRODUKSI PADI Penyusunan Resep “Penyembuhan” masalah “rendahnya efisiensi urea pada padi sawah” Slow Released Urea Teori Pembentukan Kompleks Inklusi Urea (Ohlan, 2008). KONSEP PENINGKATAN PRODUKSI PADI Formulasi Teknologi untuk “penyembuhan” FORMULA STABILISASI PUPUK N UHA Urea Humic Acid Black Urea NPK-Humic Plus Keunggulan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Formulasi teknologi untuk “Penyembuhan” masalah dengan mempertimbangkan kompetensi petani Slow Release N Efisiensi pupuk meningkat Kehilangan N Minimum Dosis pupuk dapat dikurangi Diperkaya unsur mikro Degradasi Tanah minimum Penyimpanan lebih mudah KONSEP PENINGKATAN PRODUKSI PADI Pelatihan dan Percontohan Percontohan Aplikasi Paket Teknologi pada sawah petani Aplikasi NPK-Humik plus Booster Tanah, Pada fase pembentukan anakan KONSEP PENINGKATAN PRODUKSI PADI Pendampingan Uji Teknologi Aplikasi NPK-Humik plus Booster Rendemen, Pada fase Masak Susu Pendampingan monitoring perkembangan hasil Aplikasi teknol;ogio di lahan petani Efektivitas Daun Bendera Selama periode pengisian gabah KONSEP PENINGKATAN PRODUKSI PADI Pendampingan Uji Teknologi Pendampingan monitoring perkembangan pertanaman padi di sawah petani Aplikasi NPK-Humik plus pada pertanaman palawija di lahan sawah musim kemarau SAWAH Sawah adalah lahan usaha pertanian yang secara fisik permukaan BIDANG OLAHNYA rata, dibatasi oleh pematang, serta dapat ditanami padi, palawija atau tanaman budidaya lainnya. Biasanya sawah digunakan untuk bercocok tanam padi. Untuk keperluan ini, sawah harus mampu menyangga genangan air karena padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu dalam pertumbuhannya. Untuk mengairi sawah digunakan sistem irigasi dari mata air, sungai atau air hujan. Sawah yang airnya berasal dari hujan dikenal sebagai sawah tadah hujan, sementara yang lainnya adalah sawah irigasi. Padi yang ditanam di sawah dikenal sebagai padi lahan basah (lowland rice). EKOSISTEM SWAH Dalam usaha budidaya padi harus diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara ekologi, baik faktor biotik dan abiotik di lingkungan tumbuh tanaman tersebut. Pertanaman padi sawah adalah monokultur, selain itu terdapat beberapa flora dan fauna di sekitar pertanaman yang akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi. Organisme yang ada di sekitar tanaman padi adalah mikrofauna dalam tanah, mesofauna, makrofauna dan vegetasi (gulma) yang ada di sekitar persawahan. BUDIDAYA PADI SECARA INTENSIF PERMASALAHAN BUDIDAYA TANAMAN PADI 1. 2. 3. 4. Penurunan kesehatan dan kesuburan tanah Kecenderungan potensi padi untuk berproduksi lebih tinggi mandeg Penggunaan unsur kimia anorganik dan pestisida sintesis meningkat Perilaku petani sudah jauh dari kearifan dalam memanfaatkan potensi lokal Workers in rice paddies Many people from the district of Rembang, Java, work in the labour intensive rice paddy industry. The production of rice is a commercial industry and provides income for many families. Diunduh dari Sumber: http://www.flickr.com/photos/planasia/6334120996/in/photostream/ …..30/10/2012 CARA MEMBUAT PERSEMAIAN 1. Campurkan Tanah dan kompos 1 : 1 2. Masukan campuran tanah dan kompos ke dalam baki atau pipiti yang dilapisi daun pisang 3. Taburkan benih ke dalam nampan 4. Tutup dengan jerami atau kompos Persemaian padi dengan Menggunakan Pupuk HOSC sebagai pupuk Semai , menunjukkan pertumbuhan yang bagus dan perkembangan akar yang sempurna pada usia 9 hari, dan pada usia 13 hari benih padi Hama-hama penting tanaman padi Penggerek batang padi putih ("sundep", Scirpophaga innotata) Penggerek batang padi kuning (S. incertulas) Wereng batang punggung putih (Sogatella furcifera) Wereng coklat (Nilaparvata lugens) Wereng hijau (Nephotettix impicticeps) Lembing hijau (Nezara viridula) Walang sangit (Leptocorisa oratorius) Ganjur (Pachydiplosis oryzae) Lalat bibit (Arterigona exigua) Ulat tentara/Ulat grayak (Spodoptera litura dan S. exigua) Tikus sawah (Rattus argentiventer) Sistem pertanian sawah terpadu (Sumber: taniorganik.blogspot.com/2008/0...sri.html) Penyakit-penyakit penting 1. 2. Blas (Pyricularia oryzae, P. grisea) Hawar daun bakteri ("kresek", Xanthomonas oryzae pv. oryzae) 3. Bercak coklat daun (Helmintosporium oryzae). 4. Garis coklat daun (Cercospora oryzae) 5. Busuk pelepah daun (Rhizoctonia sp) 6. Penyakit fusarium (Fusarium moniliforme) 7. Penyakit noda (Ustilaginoidea virens) 8. Hawar daun (Xanthomonas campestris) 9. Penyakit bakteri daun bergaris (Translucens) 10. Penyakit kerdil (Nilaparvata lugens) 11. Penyakit tungro (Nephotettix impicticeps) James Stordahl Extension Educator, Clearwater and Polk Counties Plants need three factors for disease to develop. The host plant must be susceptible, the pathogen must be present (usually in the soil), and the environmental conditions must be right. This typically involves wet leaves over some period of time. Diunduh dari Sumber: http://blog.lib.umn.edu/efans/small-farms/commercial-horticulture/ …..30/10/2012 PENGOLAHAN TANAH SAWAH SECARA TRADISIONAL Lahan sawah digarap untuk menanam padi. Musim tanam padi dalam setahun bisa dilakukan 3 kali tanam, hal ini dikarenakan pasokan air yang cukup untuk area pesawahan. HUBUNGAN AIR-TANAH-TANAMAN PEMBUATAN & PEMELIHARAAN PESEMAIAN Cara pengolahan sawah hampir tak berubah dari abad ke abad. Peralatan yang dipakai hampir sama dengan peralatan yang dipakai nenek moyang mereka. Ada beberapa proses pengolahan sawah, seperti menyemai, membajak, meratakan dan menanam. PENYIANGAN TANAMAN PADI MUDA Apa tujuan penyiangan tanaman padi sawah ini? THE WATER BALANCE OF LOWLAND RICE Because of the flooded nature of lowland rice, its water balance and water productivity are different from those of other cereals such as wheat and maize. Water inputs to lowland rice fields are needed to match the outflows by seepage, percolation, evaporation, and transpiration. Seepage is the lateral subsurface flow of water and percolation is the down flow of water below the root zone. Typical combined values for seepage and percolation vary from 1-5 mm d-1 in heavy clay soils to 25-30 mm d-1 in sandy and sandy loam soils. Evaporation occurs from the ponded water layer and transpiration is water loss from the leaves of the plants. Typical combined evapotranspiration rates of rice fields are 4-5 mm d-1 in the wet season and 6-7 mm d-1 in the dry season, but can be as high as 10-11 mm d-1 in subtropical regions before the onset of the monsoon. Total seasonal water input to rice fields (rainfall plus irrigation) varies from as little as 400 mm in heavy clay soils with shallow groundwater tables to more than 2000 mm in coarse-textured (sandy or loamy) soils with deep groundwater tables. Around 1300-1500 mm is a typical value for irrigated rice in Asia. Outflows of water by seepage and percolation account for about 25-50% of all water inputs in heavy soils with shallow water tables of 20-50 cm depth, and for 5085% in coarse-textured soils with deep water tables of 150 cm depth or more. Diunduh dari sumber: http://www.knowledgebank.irri.org/rkb/1-the-water-balance-of-lowland-rice.html ………. 30/10/2012 KARAKTERISTIK HIDROLOGI LAHAN SAWAH Lahan sawah Pluvial 1. 2. 3. 4. 5. Sumber air berasal dari air hujan Kelebihan air hilang melalui perkolasi dan aliran permukaan Terdapat di daerah landai sampai lereng curam Air tanah dalam, drainase baik, tidak ada gejala jenuh air dalam profil tanah Padi ditanam sebagai padi gogo . Hydrological processes in a paddy field. (a) Hydrologic Characteristics of a paddy field. (b) Outline of runoff simulation model in paddies. Simulations of storm hydrographs in a mixed-landuse watershed using a modified TR20 model T.I. Jang, H.K. Kim, S.J. Im, S.W. Park. Agricultural Water Management. Volume 97, Issue 2, February 2010, Pages 201–207. KARAKTERISTIK HIDROLOGI LAHAN SAWAH Lahan sawah Phreatik 1. Sumber air berasal dari air hujan dan air tanah 2. Air tanah (phreatic) dangkal, paling tidak pada waktu musim tanam 3. Kelebihan air hilang melalui aliran permukaan 4. Tidak pernah tergenang lebih dari beberapa jam 5. Dalam profil tanah ada gejala jenuh air (gley motting) 6. Bila tanpa perataan (leveling) dan pembuatan pematang, akan lebih baik ditanami padi gogo 7. Bila dengan perataan dan pembuatan pematang dapat dikembangkan untuk padi sawah . Schematics of water balance components in a paddy field. Model development for nutrient loading from paddy rice fields Sang-Ok Chung, Hyeon-Soo Kim, Jin Soo Kim. Agricultural Water Management. Volume 62, Issue 1, 19 August 2003, Pages 1–17 Karakteristik hidrologi lahan sawah Lahan sawah fluxial 1. Sumber air seluruhnya atau sebagian berasal dari aliran permukaan, air sungai dan air hujan langsung 2. Dalam keadaan alami tergenang air selama beberapa bulan yaitu selama padi ditanam 3. Terdapat di daerah lembah, dataran aluvial sungai dan sebagainya 4. Drainase permukaan dan drainase dalam (perkolasi) lambat sehingga genangan air mudah terjadi 5. Padi ditanam sebagai padi sawah . Schematic diagram of a paddy field. (hmin, hmax and Hp denote the three critical depths; Ecan, Epot and Es denote the three kinds of evaporation from the free water in canopies, the water body surface and the soil water respectively; Ep denotes the crop transpiration. Development and test of SWAT for modeling hydrological processes in irrigation districts with paddy rice Xianhong Xie, Yuanlai Cui. Journal of Hydrology. Volume 396, Issues 1–2, 5 January 2011, Pages 61–71.