Bioadsorpsi Cr(VI) oleh Rhizopus oryzae sebagai Solusi Alternatif untuk Pencemaran Air Anna Safitri,1* Anna Roosdiana1 Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia *Email: [email protected] 1 Kehadiran logam berat di perairan, seperti Cd, Pb, dan Cr, menimbulkan dampak berupa polusi air yang berpengaruh negatif terhadap lingkungan, juga pada kesehatan manusia. Chromium(VI) merupakan salah satu polutan pada polusi air, yang bersifat toksik, korosif, dan karsinogenik. Ketika diserap dalam tubuh, Cr(VI) dapat mengikat protein plasma seperti albumin dan transferin, dan dapat membentuk ikatan silang dengan DNA. Ion Cr(VI) ini adalah produk buangan yang umumnya dihasilkan dari industri kulit sintetis atau industri cat. Oleh karena itu, diperlukan suatu proses pra-pengolahan limbah yang bertujuan untuk mengurangi konsentrasi Cr(VI) sebelum dibuang ke dalam perairan. Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk tujuan ini adalah bioadsorpsi Cr(VI) dengan menggunakan mikroorganisme. Dalam penelitian ini, studi bioadsorpsi Cr(VI) dalam sampel air dilakukan dengan menggunakan Rhizopus oryzae yang dapat mengadsoprsi Cr(VI). Penelitian ini difokuskan pada penentuan kondisi optimum pada jumlah Rhizopus oryzae (inokulum) dan konsentrasi awal Cr(VI) yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah inokulum Rhizopus oryzae dan konsentrasi awal Cr(VI) mempengaruhi jumlah Cr(VI) yang teradsorpsi. Semakin banyak jumlah inokulum yang ditambahkan, semakin tinggi jumlah Cr(VI) yang teradsorp. Namun, semakin tinggi konsentrasi awal Cr(VI) yang digunakan, semakin rendah jumlah Cr(VI) yang teradsorps. Mekanisme adsorpsi oleh Rhizopus oryzae adalah adsorpsi fisika. Selain itu, diduga bahwa Rhizopus oryzae menghasilkan enzim kromat reductase, yang dapat mengkatalisis reaksi reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III) yang bersifat tidak toksik. Kata kunci: bioadsorption, Cr(VI), kromat reduktase, Rhizopus oryzae