pengaruh fermentasi pada pembuatan mocaf dengan

advertisement
PENGARUH FERMENTASI PADA
PEMBUATAN MOCAF DENGAN
MENGGUNAKAN RAGI ROTI
(SACCHAROMYCES CEREVISEAE),
) RAGI TEMPE
(RHYZOPUS ORYZAE), DAN LACTOBACILLUS
PLANTARUM TERHADAP KANDUNGAN ZAT
NUTRISI DAN ANTI-NUTRISI
Disusun oleh:
Jeffry Tandrianto
2310100105
Doniarta Kurniawan Mintoko
2310100147
Pembimbing: Setiyo Gunawan, ST. Ph.D
LATAR BELAKANG

Indonesia memiliki potensi umbi
umbi-umbian
umbian sebagai
sumber karbohidrat sekaligus bahan baku tepung lokal
yang tidak kalah dengan tepung terigu.
LATAR BELAKANG
 Teknologi
Pengolahan singkong,
singkong antara lain:

P b
Perebusan

Penggorengan

Pembuatan gaplek
g p

Pembuatan tepung singkong

Ekstraksi pati tapioka
LATAR BELAKANG

Salah satu usaha diversifikasi pengolahan singkong
yang saat ini sedang dikembangkan adalah tepung
Mocaf (Modified Cassava Flour) prinsipnya adalah
modifikasi sel singkong secara fermentasi.
LATAR BELAKANG

Singkong harus segera digunakan setelah panen
karena dapat mempengaruhi kandungan HCN yang
ada di dalamnya
PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengaruh proses fermentasi menggunakan
jamur Saccharomyces cerevisae, jamur Rhizopus oryzae
dan bakteri Lactobacillus plantarum terhadap
kandungan zat gizi dan anti gizi mocaf?
 Bagaimana kandungan nutrisi mocaf jika dibandingkan
dengan tepung singkong?
 Bagaimana jumlah total asam dihasilkan selama proses
f
fermentasi?
t i?

TUJUAN
Mengetahui pengaruh fermentasi menggunakan
bakteri jamur Saccharomyces cerevisae, jamur Rhizopus
oryzae dan bakteri Lactobacillus plantarum terhadap
kandungan zat gizi mocaf.
 Mengetahui pengaruh fermentasi menggunakan
bakteri jamur Saccharomyces cerevisae, jamur Rhizopus
oryzae dan bakteri Lactobacillus plantarum terhadap
zat anti-gizi
anti gizi mocaf.
mocaf
 Mengetahui kandungan nutrisi mocaf dan
membandingkannya dengan tepung singkong.
singkong
 Mengetahui jumlah total asam yang dihasilkan selama
proses fermentasi.

MANFAAT
Sebagai informasi kepada masyarakat mengenai
pengaruh fermentasi dengan menggunakan ragi roti
(Saccharomyces cereviseae) ragi tempe (Rhizopus
oryzae) dan Lactobacillus plantarum terhadap
kandungan zat gizi dan anti-gizi mocaf.
 Data hasil penelitian dapat bermanfaat dalam
pengembangan Mocaf dalam skala industri.
 Sebagai
S b
i acuan dalam
d l
pengembangan
b
penelitian
liti Mocaf
M
f
di masa datang.

TINJAUAN PUSTAKA
Singkong
 Saccharomyces cerevisiae
 Rhizopus oryzae
 Lactobacillus

SINGKONG
 Singkong
merupakan salah satu makanan
pokok rakyat Indonesia selain beras dan jagung
30000000
Produksi ssingkong (Ton
n)
25000000
20000000
15000000
10000000
5000000
0
2007
2007.5
2008
2008.5
2009
2009.5
T h
Tahun
2010
2010.5
2011
2011.5
2012
KOMPOSISI SINGKONG
Komponen
/100 gram singkong
Kalori
121 kal
Air
62,50 gram
Fosfor
40 miligram
Karbohidrat
34 gram
Kalsium
33 miligram
Protein
1,2 gram
Besi
0 7 miligram
0,7
Lemak
0,3 gram
Vitamin B1
0 01 miligram
0,01
HCN
20 miligram
Phytates
y
216 miligram
g
Tannin
0,4 miligram
Sarkiyayi and Agar, 2010
SACCHAROMYCES CEREVISIAE
 Saccharomyces
merupakan genus
khamir/ragi/yeast yang memiliki kemampuan
mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2.
Saccharomyces merupakan mikroorganisme
bersel satu tidak berklorofil, termasuk
termasuk kelompok Eumycetes. Tumbuh baik
pada suhu 30 oC dan pH 4,8.
RHIZOPUS ORYZAE
 Rhizopus
oryzae merupakan jamur yang sering
digunakan dalam tempe
 Rhizopus
Rhi o
o ae dapat
oryzae
da at tumbuh
t b h pada
ada suhu
h
optimal 35C, min 5-7 C, max 44 C
LACTOBACILLUS PLANTARUM
 Lactobacillus
adalah genus bakteri grampositif, anaerobik fakultatif atau
mikroaerofilik Genus bakteri ini membentuk
mikroaerofilik.
sebagian besar dari kelompok bakteri asam
laktat
PENELITIAN TERDAHULU
Peneliti
Yang Dipelajari
Oboh, G., Akindahunsi, A.A, Oshodi,
A.A. 1999
Evaluasi gizi tepung dan gari yang
difermentasi dengan Rhizopus oryzae
Oboh, G., Akindahunsi, A.A, Oshodi,
A.A. ((2001))
analisis proksimat gari dan tepung
singkong
g
gy
yang
g difermentasi dengan
g
Aspergillus niger selama 72 jam
Oboh, G., Akindahunsi, A.A. (2002)
ada peningkatan protein dalam
produk singkong (tepung dan gari).
gari)
Sebaliknya, ada penurunan dalam
kandungan sianida, dan karbohidrat
dengan
g fermentasi menggunakan
gg
Saccharomyces cereviseae
Oboh, G., Akindahunsi, A.A. (2003)
proses fermentasi tepung singkong
selama 72 jam dengan
Saccharomyces cereviseae untuk
meningkatkan kandungan protein
pada tepung singkong.
PENELITIAN TERDAHULU
Peneliti
Yang Dipelajari
Inayara C.A., Rose, L., Beatriz, M.,
N
Nunes,
C (2004)
C,
Sampel diperiksa adanya bakteri
asam laktat,
l kt t ragi,
i mikroorganisme
ik
i
mesofilik, Bacillus cereus dan fekal
coliform. Bakteri asam laktat dan
ragi isolat diidentifikasi dengan tes
biokimia, dan identitas dikonfirmasi
dengan metode molekuler
Huang Ping
H
Pi Li,
Li Jin
Ji B
Bo, Lan
L Paul,
P l
Zhou Jiti (2005)
Kinetika
Ki
tik biokimia
bi ki i sakarifikasi
k ifik i
simultan dan fermentasi (SSF)
untuk produksi asam laktat oleh
spesies jamur Rhizopus arrhizus
36017 dan Rhizopus oryzae 2062
dipelajari sehubungan dengan pH
pertumbuhan dan suhu substrat.
substrat
Kostinek, M., Specht, I., Edward,
V.A., Pinto, L, (2006)
Sebanyak 375 bakteri asam laktat
diisolasi dari fermentasi singkong di
Af ik Selatan,
Afrika
S l t
Benin,
B i Kenya
K
dan
d
Jerman.
PENELITIAN TERDAHULU
Peneliti
Yang Dipelajari
Zhang Ying Zhan, Jin Bo, Kelly M.
Joan (2007)
Produksi asam laktat dari material
yang terbarukan oleh jamur
Rhizopus .
Rhi
E.E Henshaw, I.S Ikpoh.2009
Pengaruh kultur starter bakteri
tunggal pada pengurangan bau
selama fermentasi terkontrol umbi
singkong untuk produksi foo foo
Gunawan, Setiyo., Pratama, Ary
Yusen., dan Febriani, Rima Nur.
(2013)
Jumlah total asam laktat yang
dihasilkan oleh bakteri Lactobacillus
plantarum ragi roti, ragi tempe ,dan
Lactobacillus plantarum
p
VARIABEL PENELITIAN
 Waktu

fermentasi 0,
0 12,
12 24
24, 36
36, 48
48, 60
60, 72 jam
Bakteri atau jamur



Ragii ttempe (Rhyzopus
R
(Rh
oryzae),
)
Ragi roti (Saccharomyces cereviseae),
L
Lactobacillus
b ill plantarum.
l
KONDISI OPERASI
 Jumlah
Penambahan mikroorganisme sama
untuk
k setiap
i jenis
j i mikroorganismenya.
ik
i
B k i
Bakteri
atau jamur
 Suhu fermentasi 30 C
RESPON
Kurva pertumbuhan ragi tempe (Rhizopus oryzae),
oryzae) ragi
roti (Saccharomyces cereviceae) dan Lactobacillus
plantarum
 Grafik kadar protein.
 Grafik kadar lemak.
 Grafik kadar abu.
 Grafik kadar serat.
 Grafik kadar HCN.
G
Grafik
a
titrable
t t ab e acidity.
ac d ty.

METODOLOGI PENELITIAN
KURVA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
GRAFIK TOTAL ASAM

Dalam proses fermentasi
mocaf, terjadi pengubahan
karbohidrat (glukosa)
menjadi senyawa yang lebih
sederhana salah satunya
adalah asam laktat
GRAFIK KADAR PROTEIN


kenaikan kadar protein pada
fermentasi menggunakan
Saccharomyces cerevisiae,
Rhizopus oryzae, dan
Lactobacillus plantarum.
plantarum
Semakin lama waktu
fermentasi
kenaikan protein ini
di b bk oleh
disebabkan
l h kemampuan
k
dari mikroorganisme ini untuk
mensekresikan beberapa enzim
ekstraseluler (protein) ke
dalam singkong selama proses
fermentasi, atau
berkembangnya
mikroorganisme dalam
singkong dalam bentuk protein
sel tunggal
(Akindahunsi et al, 1999.;
Okafor, 1998)
GRAFIK KADAR LEMAK

Terjadinya penurunan kadar
lemak dengan semakin
lamanya fermentasi
disebabkan oleh
mikroorganisme yang dipakai
dalam proses fermentasi
bersifat lipopolitik yang dapat
menghidrolisis lemak dan
menggunakan
gg
lemak dari
substrat sebagai sumber
energinya (Smith dan Alford,
1968).
GRAFIK KADAR ABU


Dari grafik, kadar abu
singkong
i k
l bih tinggi
lebih
i
i dari
d i
pada kadar abu pada mocaf
Penurunan kadar abu karena
mikroorganisme memiliki
kemampuan dalam
perubahan warna produk
fermentasi
GRAFIK KADAR SERAT

Kadar serat tidak berubah
secara signifikan. Penurunan
yang terjadi sedikit bisa
diakibatkan oleh tercernanya
bagian dari serat oleh
mikroba yang biasanya sulit
di
dicerna
oleh
l h ternak
k
monogastrik (Satiyawiharja,
1984).
GRAFIK KADAR HCN


Penurunan yang terjadi
P
j di
disebabkan karena
mikroorganisme mampu
memecah
h sianogenik
i
ik dan
d
glikosida dan produk
turunannya
Metode
M
d fermentasi
f
i singkong
i k
bertujuan untuk inaktivasi
enzim linamarase sehingga
tid k bisa
tidak
bi mengkatalisis
k t li i
pembentukan HCN (Adamfio
et al., 2010)
PERBANDINGAN NUTRISI PADA
FERMENTASI 72 JAM
Kadar per 100 gram tepung singkong terfermentasi
Komposisi
Control
Saccharomyce
Lactobacillu
Rhizopus
s cereviseae
s plantarum
orizae
3,0382
3,3981
5,5759
Protein
kasar
2,7841
Standart *
Min. 7% (tepung
terigu)
Maks. 1,5%
Abu
1,828
0,8545
1,0595
1,0571
Lemak kasar
6,1923
1,7643
3,1721
2,3853
-
Serat Kasar
1.7823
1,5972
1,7214
1,9231
4%
11,7mg/kg
6,1 mg/kg
8,15 mg/kg
5,6 mg/kg
Max 40 mg/kg**
HCN
* SNI 01 – 3751 – 2006 ** Aida & Kurniati 2012
(tepung singkong)
TERIMA KASIH
Download