Tanam dan Pola Tanam

advertisement
VI. PLANTING
AND CROPPING SYSTEM
Willem, C. Beets. 1982. Multiple Cropping & Tropical Farming
Systems. Chapter 4 – 7.
TANAM





TANAM
JARAK TANAM
ALAT TANAM
WAKTU TANAM
POLA TANAM
TANAM
Menempatkan bahan tanam berupa benih atau
bibit pada media tanam baik media tanam
maupun media bukan tanah dalam suatu bentuk
pola tanam sebagai awal dari suatu budidaya
tanaman
SYARAT PENANAMAN





LAHAN/MEDIA TANAM HARUS DALAM KEADAAN
TEROLAH DENGAN BAIK
LAHAN KERING : TERBENTUK LAPISAN OLAH,
GEMBUR DAN TIDAK ADA GULMA
LAHAN BASAH/SAWAH : TERBENTUK MEDIA
LUMPUR, MERATA DAN TIDAK ADA GULMA
TANAMAN POHON : DIBUAT LUBANG TANAM
BAHAN TANAM : BENIH ATAU BIBIT
BIBIT PADI DITANAM DENGAN BERJALAN MAJU
MOVIE
TANAM
TANAMAN KAYU DITANAM DENGAN
TERLEBIH DAHULU
MEMPERSIAPKAN LUBANG TANAM
UKURAN LUBANG TANAM BERMACAMACAM : 1 x 1 x 1 m atau 0,5 x ,5 x
0,5 m dll
Buat lubang tanam
polibag dilepas
tanam
tutup dengan tanah lapisan
atas
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
biji dan bibit di area penanaman
Daya tumbuh biji/bibit
vigor, seed treatment, inokulasi legin, herbisida, seedbed
preparation
Peralatan tanam
Kelembaban
ketersediaan air tanah, suhu, intensitas
Kedalaman tanam
Lubang tanam
Kekerasan tanah
Tekstur, kelembaban tanah
Waktu tanam
Berkaitan dengan ketersediaan air,
suhu dll
Jawa - Pranata mangsa
AGAR KEBERHASILAN TANAM MAKSIMAL :
BAHAN TANAM : - asal benih/bibit jelas
- bersertifikat
- sesuai dengan habitat tumbuh
MEDIA TANAM : -
memahami karakteristik media
ketahui kandungan nutrisi
peralatan yg sesuai
persiapan media sesuai budidaya
KEBERHASILAN TANAM SANGAT
DIPENGARUHI FAKTOR MANUSIA (ESIP) DAN
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN :
- tanah, intensitas rad matahari, curah
hujan, suhu, kelembaban,
- pahami iklim & cuaca
- pahami kebutuhan tumbuh tan/
per fase pertumbuhan
- sesuaikan tanaman - lingkungan
- inovasi manipulasi lingk. tumbuh
KEBERHASILAN TANAM SANGAT
DIPENGARUHI FAKTOR MANUSIA (ESIP) DAN
LINGKUNGAN
ESIP :
EDUCATION
: - pendidikan
- otodidak
SKILL
: - kemampuan tinggi
- keberhasilan
INOVATION
: - mampu meningkatkan keberhasilan
dengan sdm, kondisi, peralatan &
ingkungan yang terbatas
PLAN AND EVALUATION :
- selalu membuat perencanaan dan evaluasi
JARAK TANAM
Jarak tanam : jarak penanaman tanaman
 Jarak tanam : ruang yang cukup bagi tanaman
untuk mendapatkan lingkungan tumbuh
tanaman = udara, air, intensitas radiasi
matahari dan nutrisi tanaman.
 Pengaturan jarak tanam yang tepat :
memungkinkan semua tanaman dalam satu
hamparan mendapatkan kebutuhan lingkungan
tanaman secara optimal sehingga produksi per
satuan luas dapat optimal.

1. Tata Letak Dalam Penanaman
Cara Tanam
Bujur sangkar Persegi panjang Zigzag


  
   
  
   
  
   
  
   
  
  














JARAK TANAM BUJUR SANGKAR 20 X 20 CM UNTUK BUDIDAYA PADI
JARAK TANAM JAJAR LEGOWO PADA TANAMAN PADI 40 X 20 X 12,5 CM
JARAK TANAM ZIG-ZAG 30 X 30 CM PADA
PERTANAMAN BROKOLI
3. PERALATAN TANAM
ALAT PEMBUAT JEJAK /TANDA TANAM
PADA LAHAN SAWAH
POLA TANAM JAJAR LEGOWO UNTUK BUDIDAYA PADI
MOVIE
ALAT PEMBUAT JEJAK /TANDA TANAM
SEDERHANA PADA LAHAN SAWAH
BAYER CROP SCIENCE MODIFIED SEEDER
In seed sowing activity, only the lowest holes are opened
BAYER CROP SCIENCE MODIFIED SEEDER
USING THE BCS MODIFIED SEEDER
BCS MODIFIED SEEDER
RESULT
SEEDS STICK TO
WET SOIL
MAY PROTECT THE SEED LOST FROM
RAIN FALL
DIRECT SEEDED
RICE 21 DAS
USING BSC MODIFIED
SEEDER
Seedling Planting System
Manual
transplanter
Motorized
transplanter
4. WAKTU TANAM
Waktu tanam tergantung pada :
1. Agroklimat selama satu musim
2. Periode pertumbuhan tanaman
3. Daur hidup suatu tanaman
Waktu tanam dalam budidaya tanaman di
Indonesia sangat penting, karena berkaitan
dengan ketersediaan air yang melimpah pada
musim hujan dan keterbatasan air pada musim
kemarau
PROPOSED CROPPING SYSTEM
NOV
DEC
JAN
1st RICE
FEB
MAR
APR
MAY
JUN
2nd RICE
RICE
RICE/VEGETABLES/
SOYBEAN
RICE
VEGETABLES/ MAIZE/
OILSEEDS
JUL
AUG
SEPT
OCT
3rd RICE
MAIZE/VEGETABLES
Pranata mangsa (pranoto mongso)
- Suku Jawa mengatur waktu tanam dengan kalender tanam yang
bersendikan pada pengetahuan rasi bintang
- Kearifan lokal (suku jawa) dalam melakukan budidaya tanaman/padi



Pranata mangsa membagi siklus 365 hari menjadi 12 mangsa
dengan periode yang berbeda
Didasarkan atas pergeseran bintang waluku atas matahari
(astronomi) dan fenomena alam
Mangsa pertama koso : 23 juni – 2 agustus
Ditandai dengan bintang wuluh tampak pagi hari di timur. Hujan berhenti.
Nyamuk, jangkrik dan serangga lainnya keluar dalam jumlah besar. Pohon
randu berbunga


Mongso karo, katelu, kapat, kalimo, kanem, kapitu, kawolu, kasanga
Mongso kasadasa, hujan deras berhenti, musim kawin binatang berakhir,
tanaman gelagah berbunga


Mongso desta, bintang wluku tidak tampak;
Mongso sadha, bintang wuluh tidak tampak lagi
5. POLA TANAM
Pola Tanam : Usaha penanaman pada sebidang lahan dengan
mengatur susunan tata letak dan tata urutan tanaman
selama periode waktu tertentu, termasuk masa
pengolahan tanah dan masa bera/tidak ditanami
selama periode tertentu

Monokultur : Sistem tanam tunggal
penanaman satu jenis tanaman pada sebidang
lahan pada waktu yang sama
 Intercropping/tumpangsari : sistem tanam
campuran, penanaman 2 jenis tanaman
atau
TIP
lebih pada sebidang lahan pada waktu
yang
Population
pressure
is an important determinant
sama
of farming system
MONOKULTUR

POLA TANAM MONOKUTUR BIASA DILAKUKAN PADA LAHAN
YANG LUAS > 1 Ha misal tanaman perkebunan tebu, sawit, the dll
ATAU RELATIF LUAS : padi, kedelai, tan sayuran wortel 0,3 – 1 Ha

KECUALI PADI YANG BERORIENTASI UNTUK KECUKUPAN
KEBUTUHAN PANGAN, KOMODITAS MONOKULTUR SERING
BERORIENTASI KOMERSIAL

MONOKULTUR : UPAYAKAN POPULASI TANAMAN SECARA
OPTIMAL PER SATUAN LUAS LAHAN DENGAN MENGATUR
JARAK TANAM OPTIMAL AGAR DAPAT POTENSI PRODUKSI
DAPAT TERCAPAI
MONOKULTUR TANAMAN PADI SAWAH
Jatikerto, Kepanjen, Januari 2010
MONOKULTUR TANAMAN KEDELAI
Purwoasri, Kediri, Juni 2012
MONOKULTUR TANAMAN KENTANG
Junggo, Batu, Januari 2012
MONOKULTUR TANAMAN TEBU
PG Bone, Juli 2012
POLA TANAM MONOKULTUR TANAMAN SAWIT – PT. SINARMAS -RIAU
POLA TANAM MONOKULTUR NANAS DI PT GGPC - LAMPUNG
POLA TANAM MONOKULTUR PISANG CAVENDISH DI PT GGPC - LAMPUNG
PADA POLA TANAM MONOKULTUR YANG DILAKUKAN
SEPANJANG TAHUN RENTAN DENGAN HAMA & PENYAKIT
UNTUK MENANGGULANGI HAMA & PENYAKIT HARUS
DILAKUKAN ROTASI TANAMAN
ROTASI TANAMAN : PERGANTIAN URUTAN TANAMAN
DALAM SATU MASA/WAKTU DENGAN TANAMAN YANG
TIDAK SEJENIS.
ROTASI TANAMAN DIANJURKAN DENGAN TANAMAN
LEGUMINOSE (KACANG-AN) UNTUK MENINGKATKAN
KESUBURAN TANAH, MISAL PADI – KEDELAI - JAGUNG
INTERCROPPING/TUMPANGSARI
DILAKUKAN PADA LAHAN YANG
SEMPIT
TUJUAN : MENINGKATKAN HASIL PER
SATUAN LUAS
TANAMAN POKOK UBI KAYU : umur
panen 10 – 12 bulan
TANAMAN SELA PADI GOGO :
umur panen 4 bulan
TERDAPAT KERAGAMAN (DIVERSITY) :
MINIMAL 2 TANAMAN PER SATUAN
LAHAN
MEMPUNYAI AGROEKOSISTEM YANG
LEBIH STABIL DARIPADA
MONOKULTUR
INTERCROPPING
Pada tanaman yang berbeda umur (tanaman
tahunan dan semusim) untuk memperoleh
hasil sebelum tanaman tahunan berproduksi
Pada lahan dengan luas terbatas
Untuk mendapatkan tambahan hasil panen
TUMPANGSARI BAWANG MERAH & PAKCHOI
PADA LAHAN YANG TERBATAS (SEMPIT)
TANAMAN UTAMA BAWANG MERAH & TANAMAN SELA PAKCHOI
TUMPANGSARI BCABE BESAR & WORTELI
PADA LAHAN YANG TERBATAS (SEMPIT)
TANAMAN UTAMA CABE BESAR & TANAMAN SELA WORTEL
Download