UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM SARJANA SKRIPSI EFEKTIVITAS SISTEM PENEMPATAN PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ENREKANG Oleh SULFITRIYANA E 211 07 007 Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana Sosial dalam bidang Ilmu Administrasi Makassar 2012 UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM SARJANA ABSTRAK Sulfitriyana (E 211 07 007), Efektivitas Sistem Penempatan Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang, 98 Halaman + 3 Gambar + 9 Tabel + 55 Daftar Pustaka. Dibimbing oleh Dr. Alwi, M.Si dan Dr. Muhammad Rusdi, M.Si Penempatan pegawai harus sesuai dengan prinsip “the right man, the right place”. Penempatan pegawai diarahkan untuk menempatakan pegawai pada jabatan yang tepat sesuai dengan kualifikasi mereka. Tetapi secara realita masih ada beberapa instansi, khususnya pemerintah yang mengabaikan prinsip itu. Fenomena inilah yang dijadikan sebagai latar belakang penelitian. Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang sebagai salah satu perangkat instansi pemerintah daerah juga mengambil andil dalam penempatan pegawai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem penempatan pegawai dan untuk mengetahui tingkat keefektivan penempatan pegawai di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa wawancara secara kepada informan yang terkait langsung dengan judul penelitian, observasi melalui pengamatan terhadap objek, dan dokumentasi berupa data-data sebagai literatur dan referensi. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Efektivitas Sistem Penempatan Pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang, dapat disimpulkan bahwa penempatan pegawai dilakukan berdasarkan proses pengadaan pegawai. Dimulai dari proses rekrutmen, seleksi, dan penempatan. Tetapi sebelum melakukan proses tersebut, bagian organisasi tata laksana (ORTALA) membuat analisis kebutuhan pegawai yang kemudian dijadikan sebagai pemasukan formasi. Tetapi setelah keluarnya surat keputusan bupati mengenai penempatan formasi pegawai di Sekretariat Daerah, maka para pegawai baru harus mengikuti prajabatan untuk menyempurnakan jabatan mereka sebagai pegawai negeri sipil. Tingkat keefektivan penempatan pegawai masih belum maksimal karena masih ada beberapa pegawai yang terkadang harus di mutasi. Dengan alasan kekurangan personil di bagian lain atau karena kesalahan secara langsung dari daftar formasi penempatan tersebut. HASANUDDIN UNIVERSITY FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCES DEPARTMENT OF ADSMINISTRATION SCIENCES GRADUATE PROGRAMME ABSTRACT Sulfitriyana (E 211 07 007), Effectiveness of Staffing System at The District Secretariat Enrekang, 98 Pages + 3 Images + 9 Table + 55 Bibliography (1999-2011). Guided by Dr. Alwi, and Dr. M. Si. Muhammad Rusdi, M. Si Placement of an employee shall be in accordance with the principle of "the right man, the right place". Placement of an employee is directed to place employees in positions appropriate to their qualifications. But in reality there are still some institutions, especially governments that ignore these principles. This phenomenon is used as background research. Enrekang Regional Secretariat as one of the local government agencies also took part in the placement of employees. The purpose of this study was to determine how the staffing system and to determine the effectiveness level of staffing in the Office of the Regional Secretariat Enrekang. This research method is qualitative descriptive. Type of data collected consists of primary data and secondary data. Data collection techniques in the form of an interview conducted by the informant directly related to the title of the research, observation by observation of the object, and documentation of data as literature and references. Based on the results of research on the effectiveness of the Employee Placement System at Regional Secretariat Enrekang, it can be concluded that the placement of employees is based on the process for recruitment. Starting from the process of recruitment, selection, and placement. But before doing that process, the organization's governance make an employee needs analysis which is then used as inclusion formation. But after the decree regarding the placement of district employees in the formation of the Regional Secretariat, the new employees must follow prajabatan to refine their positions as civil servants. Level of staffing effectiveness is still not optimal because there are still some employees who sometimes have the mutation. By reason of shortage of personnel in other parts or because of an error directly from the list of formations placement. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 98 tahun 2000, Bab I pasal 3 tentang pengadaan pegawai negeri sipil menyatakan bahwa : “Setiap Warga Negara Republik Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi Pegawai Negeri Sipil setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Peraturan Pemerintah ini.” Pengadaan PNS harus didasarkan atas syarat-syarat obyektif yang telah ditentukan, dan tidak boleh didasarkan atas jenis kelamin, suku, agama, ras, golongan atau daerah. Pengadaan pegawai merupakan suatu kegiatan untuk merencanakan tenaga kerja, agar sesuai dengan kebutuhan dinas/instansi/perusahaan/lembaga, serta efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan yang ingin dicapai. Sementara rekrutmen calon pegawai negri sipil (CPNS) yang menjadi harapan sebagian besar masyarakat yang memiliki impian untuk mengabdi pada negara dan daerah tercinta dengan menjadi PNS. Betapa tidak, status PNS masih begitu memiliki strata yang cukup dihargai dan diminati di daerah, sehingga bisa dipastikan pelamar yang akan memasukkan berkas akan banyak. Pertanyaannya kemudian, apakah instansi pemerintah atau perangkat teknis lainnya memiliki data berdasarkan kajian dan penelitian berapa sumber daya aparatur di pemerintahan daerah? Bagaimana latar belakang keilmuan mereka? Apakah telah sesuai dengan jabatan struktural dan fungsionalnya? Sehingga konsep “The Right Man and The Ringht Place” bisa termanifestasikan sebagai salah satu indikator good governance. Adalah hal yang sangat lucu, jika misalnya kita membutuhkan sarjana tertentu, tapi justru itu tidak masuk dalam formasi. Tapi sarjana keilmuan yang poluli setiap tahun diterima dalam jumlah banyak, tanpa data sebenarnya jumlah sumber daya aparatur dengan latar belakang keilmuan seperti itu. Hanya kemudian, ada data base kepegawaian yang dapat dirilis oleh publik, sehingga tidak ada yang bisa dalam proses rekruitmen CPNS. Penempatan PNS haruslah sesuai dengan kemampuan yang dimiliki individu PNS. Karena tanpa adanya penempatan yang sesuai dengan bidangnya, maka dapat menimbulkan kemubaziran. Berdasarkan data yang dimiliki ada sejumlah PNS yang bekerja dan ditempatkan tidak sesuai dengan bidangnya. Padahal, posisi yang dimaksud harus ditempati oleh PNS yang sudah memiliki kemampuan khusus dan sudah mengikuti pelatihan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 TAHUN 1999, dinyatakan bahwa : “Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah keseluruhan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentian.” Kegiatan penempatan pegawai dalam fungsi kepegawaian dimulai setelah organisasi melaksanakan kegiatan penarikan dan seleksi, yaitu pada saat seorang calon pegawai dinyatakan diterima dan siap untuk ditempatkan pada jabatan atau unit kerja yang sesuai dengan kualifikasinya. Namun ternyata permasalahannya tidak sesederhana itu, karena justru keberhasilan dari keseluruhan program pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam menempatkan pegawai yang bersangkutan. Hampir setiap tahunnya pemerintah melaksanakan seleksi CPNS serentak di seluruh Indonesia. Begitu pula dengan pemerintah Kabupaten Enrekang merekrut beribu-ribu pegawai. Tetapi masih ada beberapa lowongan jabatan yang kosong pada Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang. Juga beberapa hal terjadi di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang yang belum efektif dalam menempatkan pegawai. Seperti, dalam satu organisasi ada bagian yang kelebihan pegawai sedangkan di bagian lain masih kekurangan lalu bagian yang kekurangan tersebut berusaha memenuhi kekurangannya. Sehingga saat pemindahan dilakukan belum tentu pegawai yang dipindahkan akan sesuai dengan kualifikasinya. Atau pada contoh kasus lain, misalnya seorang staf lulusan komunikasi tetapi di tempatkan menjadi kasubag ketatalaksanaan. Ataukah staf lulusan farmasi tetapi ditempatkan sebagai asisten administrasi umum. Dari hal ini menunjukkan bahwa pemerintah, khususnya lembaga tersebut belum efektif untuk menempatkan pegawainya secara efektif. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka penulisan ini mengarah kepada permasalahan “Efektivitas Sistem Penempatan Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang”. B. RUMUSAN MASALAH Menurut Drs. Hariwijaya dan Triton PB. Ssi. Msi., {Pedoman Penulisan Skirpsi Dan Tesis, (Nyutran: Tugu Publisher, 2005)} bahwa dalam pembuatan skripsi, rumusan permasalahan merupakan kegiatan mencari sebanyak-banyaknya masalah. Rumusan permasalahan berdasarkan pada masalah pokok yang terdapat pada bagian latar belakang masalah. Masalah-masalah yang hendak dikemukakan pada bagian ini dirumuskan dalam kalimat pertanyaan yang singkat dan sederhana. Berdasarkan latar belakang masalah dan penjelasan di atas, maka rumusan permasalahannya adalah : 1. Bagaimana pelaksanaan dalam penempatan pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang? C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN a. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana sistem penempatan pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang. 2. Untuk mengetahui tingkat keefektivan penempatan pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang. b. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Akademis, hasil penelitian ini diharapkan akan berguna sebagai salah satu referensi untuk pengembangan ilmu pengetahuan lain yang berhubungan dengan penelitian ini. 2. Kegunaan praktis, sebagai sumber pemikiran dan bahan pembelajaran bagi para pemerintah (pegawai) di Kabupaten Enrekang dalam penempatan pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang. D. KETERBATASAN PENELITIAN Dalam melakukan penelitian ini ada beberapa hal yang menjadi problematika. Pertama, masih kurangnya penelitian mengenai efektivitas sistem penempatan pegawai di instansi pemerintah yang dapat dijadikan sebagai contoh/arahan/petujuk. Kedua, masih kurangnya pengetahuan sebagian besar pegawai seputar kepegawaian, terutama bagi penyusun skripsi ini. Ketiga, penelitian ini berfokus pada penempatan pegawai baru dengan beberapa unsur/syarat penempatan pegawai seperti pendidikan, kemampuan, dan pengalaman pegawai yang bersangkutan. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. PENEMPATAN PEGAWAI DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ENREKANG Para pegawai baru khususnya, yang telah selesai menjalankan program orientasi harus mendapatkan tempat pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan keahlian yang dimilikinya. Salah satu fungsi manajamen sumber daya manusia (MSDM) untuk mengurus hal ini adalah placement atau penempatan pegawai. Penempatan pegawai berarti mengalokasikan pada pegawai pada posisi kerja tertentu, hal ini khusus terjadi pada pegawai baru. Kepada para pegawai lama yang telah menduduki jabatan atau pekerjaan termasuk sasaran fungsi penempatan pegawai dalam arti mempertahankan pada posisinya atau memindahkan pada posisi yang lain. Kegiatan penempatan pegawai dalam fungsi kepegawaian, dimulai setelah organisasi melaksanakan kegiatan penarikan dan seleksi, yaitu pada saat seorang calon pegawai dinyatakan diterima dan siap untuk ditempatkan pada jabatan atau unit kerja yang sesuai dengan kualifikasinya. Namun ternyata permasalahannya tidak sesederhana itu, karena justru keberhasilan dari keseluruhan program pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam menempatkan pegawai yang bersangkutan. Dalam membentuk komitmen dan kepribadian pegawai secara efektif dan efisien, maka dapat terwujud bila apabila didukung dengan prinsip ”the right man, the right place”. Hal ini juga berusaha dilakukan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang yang diungkapkan oleh Kabag Ortala sebagai berikut : Menurut Kabag Organisasi dan Tata Laksana (ORTALA) bahwa : “Prosesnya mulai dari rekrutmen. Dimana penempatan itu pegawai ini berdasarkan kebutuhan. Sekda Enrekang memang akan menuju ke penempatan berdasarkan kebutuhan. Walaupun belum maksimal, tetapi sudah ada arah yang menuju kesana , (wawancara 19 Mei 2011)”. Sementara Sekretariat Daerah Kab. Enrekang sebelum mengatur penempatan pegawai, terlebih dahulu membuat daftar kebutuhan pegawai yang kemudian di ajukan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mengenai seberapa banyak dan kualifikasi apa saja yang dibutuhkan. Di Sekda sendiri, terdapat 11 bagian organisasi yang dikepalai oleh masingc-masing Kasubag. Pengajuan ke BKD inilah yang dijadikan sebagai pemasukan dalam formasi pendataan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Menurut Kasubag Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur bahwa : “Kita membuat dulu analisis kebutuhan pegawai yang terlebih dahulu akan di data dibagian ORTALA, seperti seberapa banyak dan latar belakang pendidikan apa saja yang dibutuhkan kemudian akan diajukan kepada BKD. Ajuan inilah yang dijadikan sebagai pemasukkan dalam formasi calon pegawai negri sipil, formasi pendataan, (wawancara 10 Mei 2011)”. Menurut salah satu staf di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang bahwa : “Proses awal pada formasi ini setelah diterimanya SK Bupati, dimana para pegawai akan memiliki analisis pegawai setelah mengikuti prajabatan, (wawancara 19 Mei 2011).” Kemudian diadakan rekrutmen, seleksi, pengumuman bagi CPNS lolos, dan penempatan bagi pegawai baru berdasarkan surat keputusan (SK) Bupati. Dalam hal ini, penempatan telah ditentukan langsung oleh BKD bahwa kualifikasi seperti ini ditempat di bagian ini dalam instansi tersebut. Pegawai baru yang telah ditempatkan di instansi tersebut kemudian mengikuti prajabatan untuk meresmikan jabatan mereka sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Barulah dibuatkan analisis jabatan. Sementara dalam penempatan pegawai biasanya, ada bagian dari Sekda yang kekurangan sehingga membutuhkan lebih pegawai. Hal ini yang akan diadukan kepada bagian organisasi tata laksana (ORTALA). Ortala nantilah yang akan megurus pendistribusian atau pemindahan pegawai tersebut. Jika masih dalam satu SKPD, ortala hanya mengajukan surat pemindahan kepada Bupati dan Kepala Sekda. Sementara kalau di luar SKPD, maka surat pemindahan sudah harus diajukan kepada BKD. Pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah untuk mengisi formasi yang lowong. Lowongnya formasi dalam suatu organisasi pada umumnya disebabkan oleh dua hal, yaitu adanya pegawai yang berhenti, pensiun dan meninggal dunia atau adanya perluasan organisasi. Karena pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah untuk mengisi formasi yang lowong, maka penerimaan Pegawai Negeri Sipil harus berdasarkan kebutuhan. Pengangkatan dan penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan menimbulkan pemborosan (inefisiensi dan inefektivitas) di sana-sini. Kinerja suatu organisasi sangat bergantung oleh sumber daya manusia yang ada didalamnya sebagai penggerak roda organisasi yang merupakan faktor internal yang berpengaruh langsung terhadap lingkungan strategis organisasi. Untuk melihat kualitas SDM aparatur Sekretariat daerah dilihat dari tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini : No. Tingkat Pendidikan Jumlah 1. Magister (S2) 7 2. Sarjana (S1) 44 3. Sarjana Muda/Diploma 3 4. SMA/SMK/MA 44 5. SMP 5 6. SD 1 Jumlah 104 Tabel 4. Segi kualitas aparatur Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang berdasarkan tingkat pendidikannya Dengan melihat tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pegawai yang berjenis pendidikan magister (S2) sebanyak 7 orang, Sarjana (S1) 44 orang, diploma (Sarjana Muda) 3 orang, SMA 44 orang, SMP 5 orang, dan SD 1 orang. Dari jumlah 104 pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang memiliki tingkat pendidikan yang cukup memadai. Dari segi jenis pendidikan dan pelatihan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : No. Jenis Pendidikan dan Pelatihan Jumlah Jabatan (DIKLAT) 1. Latpim IV 5 2. Latpim III 8 3. SEPALA 3 4. SPADYA 3 1. SPAMEN (diklat staf dan 4 pimpinan administrasi tingkat menengah) 2. SPAMA (diklat staf dan 9 pimpinan tingkat pertama) 3. ADUM (diklat administrasi 12 umum) 4. ADUMLA 5 Jumlah 51 Tabel 5. Jenis Pendidikan dan Pelatihan Jabatan (DIKLAT) yang pernah diikuti oleh pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang yang pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan jabatan (DIKLAT) Latpim IV sebanyak 5 orang, Latpim III sebanyak 3 orang, SEPALA 3 orang, SPADYA 3 orang, SPAMEN 4 orang, SPAMA 9 orang, ADUM 12 orang, dan ADUMLA 7 orang. Jadi, jumlah pegawai yang telah mengikuti diklat adalah 51 orang. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan dengan permasalahan penelitian, maka dapa disimpulkan bahwa : 1. Sistem penempatan pegawai di Sekretariat Daerah Kab. Enrekang mengarah kepada fungsi manajemen pegawai, yaitu terlebih dahulu melakukan perencanaan, penarikan, seleksi, kemudian penempatan. 2. Penentuan penempatan pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang diputuskan oleh BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kabupaten Enrekang yang kemudian disahkan oleh Bupati (disusun dalam SK Bupati) setelah itu akan diserahkan kepada bagian organisasi dan tata laksana (ORTALA). 3. Analisis jabatan adalah merupakan salah satu unsur yang menentukan penempatan pegawai sesuai bidangnya. Jika pertimbangan penempatan pegawai dan analisis jabatan dijadikan sebagai landasan, maka proses ini sudah bisa dikatakan efektif. 4. Pegawai formasi 2009 berdasarkan Surat eputusan (SK) Bupati dan terangkat sebagai pegawai negeri sipil secara resmi pada tahun 2010 sudah efektif dalam menempatkan jabatan pegawai yang diduduki di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang dengan latar belakang pendidikan yang mereka miliki. Dan hal ini juga merujuk pada prinsip “the right man the right place”. 5. Sedangkan pada formasi sebelum 2009 di Sekretariat Daerah Kabupaten Enrekang itu masih ada beberapa pegawai yang belum menempati posisi jabatan sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang mereka miliki. Hal ini didasarkan pada tingkat pengalaman tentang berapa lama dan seberapa besar kemampuan mereka dalam bekerja tanpa harus melihat kualifikasi pendidikannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa keefektivan pada bagian ini belum terarah sebagaimana mestinya. B. SARAN 1. Sebaiknya penempatan pegawai dilakukan berdasarkan kualifikasi atau bidang sesuai dengan latar belakang pegawai. 2. Pendidikan dan pelatihan sebaiknya dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pegawai. 3. Memberikan kesempatan pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di utamakan kepada pegawai yang kemampuannya masih mimimal atau standar. 4. Dokumentasi (file, data) yang dijadikan sebagai salah satu teknik pengumpulan data belum sepenuhnya terhitung atau terdefinisikan dengan baik sehingga perlu dilakukan dijelaskan secara rinci agar data tersebut dengan mudah dapat dipahami sebagai bahan pembelajaran. Daftar Pustaka Buku Buku : Sastrohadiwiryo, Siswanto, B., 2005. MANAJEMEN TENAGA KERJA INDONESIA Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta : bumi Aksara. Thoha, Miftah. 2007. MANAJEMEN KEPEGAWAIAN INDONESIA. Jakarta : Kencana. Gie, Liang, The. 2000. ADMINISTRASI PERKANTORAN MODERN. Yogyakarta : Liberty. Saksono, Slamet. 2007. ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN. Yogyakarta : KANISIUS. Prawirosentono, Suyadi. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia KEBIJAKAN KINERJA KARYAWAN Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia. Yogyakarta : BPFE. Sedarmayanti. 2008. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : Refika Aditama. Susilo, Maroyo. 2007. MANAJEMEN DUMBER DAYA MANUSIA Edisi 5. Yogyakarta : BPFE. Hasibuan, S.P., Malayu. 2008. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA EDISI REVISI. Jakarta : Bumu Aksara. Mangkunegara, Prabu, Anwar. 2008. Perencanaan dan Pengembangan SUMBER DAYA MANUSIA. Bandung : Refika Aditama. Beech, Nic, & McKenna, Eugene. 2000. The Essence of MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. Yogyakarta : Andi. Gomes, Cardoso, Faustino. 2009. MANAJEMEN Sumber Daya MANUSIA. Yogyakarta : ANDI. Hariandja, Efendi, Tua, Marihot. 2002. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta : Grasindo. Rivai, Veithzal, H,. & Jauvani, Ella. 2009. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA untuk PERUSAHAAN Dari Teori Ke Politik. Jakarta : Rajagrafindo Persada. Siagian, P, Sondang. 2008. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA. Jakarta : Bumi Aksara. Sumber Lainnya : UNDANG-UNDANG KETENAGAKERJAAN. 2009. Jakarta: Sinar Grafika. Wahyuni. 2006. MEKANISME PENEMPATAN PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BARRU. Makassar : Universitas Hasanuddin. Carolina, Leonel. 2011. Proses Penyusunan RKA BAPPEDA Kota Makassar. Makassar : Universitas Hasanuddin. Media Internet : Arifadli. 2011. STRATEGI PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG EFEKTIK. From, http://fadli84.wordpress.com/2011/02/22/strategiperencanaan-sumber-daya-manusia-yang-efektif/, 8 Maret 2011. Ana Priyangga. 2010. Pengadaan Tenaga Kerja. From, http://anapriyangga.blogspot.com/2010/09/pengadaan-tenaga-kerja.html, 8 Maret 2011. Al-Bantaby (2009). Kumpulan Teori Efektivitas). From http://albantany112.blogspot.com/2009/11/kumpulan-teori-efektivitas.html, 19 Februari 2011. Akhyar Efendi. Manajemen Pegawai Negri Sipil yang Efektif. From http://www.stialan.ac.id/Akhyar_Effendi.pdf, 19 Februari 2011 PEREKRUTAN TENAGA KERJA. From http://ab-fisip-upnyk.com/files/bab_4_rekrutmen.pdf, 4 Februari 2011. 2009. Pendaftar CPNS Enrekang 3.450 Orang. From http://makassar.antaranews.com/berita/10539/pendaftar-cpns-enrekang3450-orang, 2 Februari 2011 R Azhari.2010. BAB 2 LANDASAN TEORI. 2 Uraian Teorits Dalam rangka penelitian From, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17499/3/Chapter%20II.pdf, 13 Maret 2011 Bima Hermastho. 2010. BAB III METOLOGI PENELITIAN From, http://mydoctorate.wordpress.com/2010/01/21/bab-iii-metode-penelitian-2/, 13 Maret 2011. Bima Hermastho. 2010. BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL. From, http://mydoctorate.wordpress.com/2010/01/21/bab-ii-telaahpustaka-dan-pengembangan-model-2/, 13 Maret 2011. SELEKSI DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA. From, http://erik_s_h.staff.gunadarma.ac.id/.../Chap+2+PIO+SELEKSI+%26+PE NEMPATAN.doc, 5 Maret 2011. S. Harahap. 2010. BAB I PENDAHULUAN.pdf. From, http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hukum/article/viewFile/2667/202, 13 Maret 2011. Muhammad Ali Irfan. 2009. Kumpulan Teori Efektivitas. From, http://al-bantany112.blogspot.com/2009/11/kumpulan-teori-efektivitas.html, 18 April 2011. Forum Bebas Indonesia. 2010. Faktor dalam Penempatan Pegawai. From, http://www.forumbebas.com/thread-109880.html, 20 April 2011. Aduy. 2010. Faktor dalam Penempatan Pegawai. http://www.forumbebas.com/archive/index.php/thread-109880.html, 19 Juli 2011. Sugih Arto Pujangkoro. Analisis Jabatan (Job Analysis). From http://library.usu.ac.id/download/ft/industri-sugih2.pdf, 20 Januari 2012. From jbptunikompp-gdl-s1-2005-ihsanulloh-1541-bab-ii.doc, 20 Januari 2012. UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KORUPSI PADA PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN. From http://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/investigasi/files/uppk_kepegawai an.pdf, 22 Januari 2012. Nanang Nuryanta. Pengelolaan SumberDaya Manusia (Tinjauan Aspek Rekrutmen dan Seleksi). From http://journal.uii.ac.id/index.php/JPI/article/viewFile/188/177, 22 Januari 2012. Talcott Parsons. Teori Tindakan dan Teori Sistem Talcott Parsons. From http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/06/teori-tindakan-dan-teori-sistemtalcott.html, 8 Februari 2012. From http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi1.html, 8 Februari 2012. Sumarnie. 2010. LANDASAN TEORI DAN KONSEP SISTEM. http://sumarnie67.blogspot.com/2010/01/landasan-teori-dan-konsepsistem.html, 19 Februari 2012. From Al-Bantaby (2009). Kumpulan Teori Efektivitas). From http://albantany112.blogspot.com/2009/11/kumpulan-teori-efektivitas.html, 19 Februari 2011. Akhyar Efendi. Manajemen Pegawai Negri Sipil yang Efektif. From http://www.stialan.ac.id/Akhyar_Effendi.pdf, 19 Februari 2011 2009. Pendaftar CPNS Enrekang 3.450 Orang. From http://makassar.antaranews.com/berita/10539/pendaftar-cpns-enrekang3450-orang, 2 Februari 2011 R Azhari.2010. BAB 2 LANDASAN TEORI. 2 Uraian Teorits Dalam rangka penelitian From, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17499/3/Chapter%20II.pdf, 13 Maret 2011 Bima Hermastho. 2010. BAB III METOLOGI PENELITIAN From, http://mydoctorate.wordpress.com/2010/01/21/bab-iii-metode-penelitian-2/, 13 Maret 2011. Bima Hermastho. 2010. BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL. From, http://mydoctorate.wordpress.com/2010/01/21/bab-ii-telaahpustaka-dan-pengembangan-model-2/, 13 Maret 2011. SELEKSI DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA. From, http://erik_s_h.staff.gunadarma.ac.id/.../Chap+2+PIO+SELEKSI+%26+PE NEMPATAN.doc, 5 Maret 2011. S. Harahap. 2010. BAB I PENDAHULUAN.pdf. From, http://publikasi.umy.ac.id/index.php/hukum/article/viewFile/2667/202, 13 Maret 2011. Muhammad Ali Irfan. 2009. Kumpulan Teori Efektivitas. From, http://al-bantany112.blogspot.com/2009/11/kumpulan-teori-efektivitas.html, 18 April 2011. Forum Bebas Indonesia. 2010. Faktor dalam Penempatan Pegawai. From, http://www.forumbebas.com/thread-109880.html, 20 April 2011. Aduy. 2010. Faktor dalam Penempatan Pegawai. http://www.forumbebas.com/archive/index.php/thread-109880.html, 19 Juli 2011. Sugih Arto Pujangkoro. Analisis Jabatan (Job Analysis). From http://library.usu.ac.id/download/ft/industri-sugih2.pdf, 20 Januari 2012. From jbptunikompp-gdl-s1-2005-ihsanulloh-1541-bab-ii.doc, 20 Januari 2012. UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KORUPSI PADA PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN. From http://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/investigasi/files/uppk_kepegawai an.pdf, 22 Januari 2012. Nanang Nuryanta. Pengelolaan SumberDaya Manusia (Tinjauan Aspek Rekrutmen dan Seleksi). From http://journal.uii.ac.id/index.php/JPI/article/viewFile/188/177, 22 Januari 2012. Talcott Parsons. Teori Tindakan dan Teori Sistem Talcott Parsons. From http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/06/teori-tindakan-dan-teori-sistemtalcott.html, 8 Februari 2012. From http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi1.html, 8 Februari 2012. Sumarnie. 2010. LANDASAN TEORI DAN KONSEP SISTEM. http://sumarnie67.blogspot.com/2010/01/landasan-teori-dan-konsepsistem.html, 19 Februari 2012. From