Tanya Jawab Seputar Tarif Tenaga Listrik 2015

advertisement
Tanya Jawab Seputar
Tarif Tenaga Listrik
2015
Mengacu Permen ESDM No. 09 Tahun 2015,
Permen ESDM No: 31 Tahun 2014
& Permen ESDM No. 33 Tahun 2014
PT PLN (Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M
Jakarta Selatan
021.7251234
021.7252554
29 Nopember 2014
Pemerintah melalui Permen ESDM No. 31 dan 33 Tahun 2014 telah
menetapkan tarif baru untuk tahun 2015. Dalam tarif baru ini
terdapat 12 golongan tarif yang diberlakukan tariff adjustment.
Pemerintah juga menetapkan Permen ESDM No.033 tentang biaya
lain-lain, meliputi BP, UJL dan ketentuan lainnya
1.
2.
PERTANYAAN
Apakah yang dimaksud
dengan tariff
adjustment?
PENJELASAN
Tariff Adjustment adalah mekanisme mengubah dan menetapkan turun naiknya besaran
tarif listrik mengikuti perubahan besarnya faktor ekonomi makro, agar tarif yang dikenakan
kepada konsumen mendekati Biaya Pokok Penyediaan Listrik (BPP)
ApakahTariff
Adjustment Tenaga
Listrik berlaku 1 Januari
2015 ?
Tarif Adjustment (TA) sudah mulai diberlakukan 1 Mei 2014 terhadap 4 golongan tariff yaitu
R-3; B-2; B-3 dan P-1 dengan daya 6600 VA ke atas.
Ya, Pemerintah memberlakukan tariff adjustment bagi 12 golongan tarif sejak 1 Januari 2015
sesuai Peraturan Menteri ESDM No. 31 Tahun 2014 tanggal 5 Nopember 2014 tentang
tentang Tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT PLN.
Sesuai Peraturan Menteri ESDM No. 9 Tahun 2015, pelangan listrik rumah tangga daya 1.300
VA dan 2.220 VA diberlakukan tariff adjusment mulai 1 Mei 2015, namun dengan
Pertimbangan pelanggan golongan tersebut sudah mengalami kenaikan tarif listrik secara
bertahap sejak Juli 2014 hingga November 2014 juga untuk meringankan beban ekonomi
pelanggan di kedua golongan tersebut Pemerintah dan PLN menunda pelaksanaanya hingga
1 November 2015 dan mulai memberlakukan tanggal 1Desember 2015.
Dengan penerapan tariff adjustment ini, penyesuaian tarif tenaga listrik dilakukan setiap
bulan apabila terjadi perubahan, baik peningkatan maupun penurunan salah satu dan atau
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi biaya pokok penyediaan listrik, yaitu:
1. Nilai tukar mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang Rupiah (Kurs).
2. Indonesian Crude Price (ICP)
3. Inflasi
4.
Kenapa harus
diterapkan tariff
adjustment setiap
bulan?
Karena biaya penyedian tenaga listrik seperti bahan bakar, beban keuangan dll
dipengaruhi oleh perubahan kurs, ICP dan inflasi yang menyebabkab BPP mengalami
perubahan sementara Pemerintah menghapus subsidi bagi ke dua belas golongan tariff
tersebut, oleh karena itu perubahan BPP tersebut diperhitungkan dalam mekanisme tariff
adjustment.
5.
Apa yang
melatarbelakangi
penerapan Tariff
Adjustment?
6.
Apakah pelanggan
rumah tangga kecil daya
450 VA dan 900 VA juga
dikenakan tariff
adjustment?
Konsumen rumah tangga kecil daya 450 VA dan 900 VA tidak dikenai mekanisme tariff
adjustment
7.
Golongan tarif apa saja
yang diberlakukan tariff
adjustment?
Ada 12 golongan tarif yang diberakukan tariff adjustment di mana ke 12 golongan tarif ini
sudah mencapai nilai keekonomiannya pada tahun 2014, yaitu:
1. Tarif R-1, yaitu Konsumen untuk rumah tangga kecil dengan daya 1.300 VA
2. Tarif R-1, yaitu Konsumen untuk rumah tangga kecil dengan daya 2.200 VA
3. Tarif R-2, yaitu Konsumen untuk rumah tangga menengah dengan daya 3.500 sd
5.500 VA
4. Tarif R-3, yaitu Konsumen untuk rumah tangga besar dengan daya diatas 6600 VA ke
atas
5. B-2, yaitu Konsumen untuk bisnis sedang, dipasok dengan tegangan rendah dengan
daya 6600 VA s.d 200 kVA
6. B-3, yaitu Konsumen untuk bisnis besar, dipasok dengan tegangan menengah dengan
daya diatas 200 kVA
7. Tarif P-1, yaitu Konsumen untuk kantor pemerintah kecil, dipasok dengan tegangan
rendah dengan daya diatas 6600 VA s.d 200 kVA
8. Tarif P-2, yaitu Konsumen untuk kantor pemerintah besar, dipasok dengan tegangan
menengah dengan daya diatas 200 kVA
9. Tarif P-3, yaitu penerangan jalan umum (PJU)
10. Tarif I-3 kategori, yaitu Industri skala menengah yang dipasok dengan tegangan
menengah, dengan daya di atas 200 kVA
11. Tarif I-4, yaitu Konsumen untuk Industri besar yang dipasok dengan tegangan tinggi,
dengan daya 30.000 kVA ke atas
12. Tarif Layanan Khusus untuk tegangan rendah, menengah dan tinggi.
8.
Apakah industri dan
bisnis kecil dikenakan
tarif adjustment?
Konsumen industri dan bisnis kecil tidak dikenakan tarif adjustment
1. Penyesuaian (tariff adjustment) adalah dalam rangka mempertahankan kelangsungan
pengusahaan penyediaan tenaga listrik, peningkatan mutu pelayanan kepada Konsumen,
peningkatan elektrifikasi dan mendorong subsidi listrik yang lebih tepat sasaran.
2. Penyesuaian tarif (tariff adjustment) telah mendapatkan persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia sesuai hasil Rapat Kerja Komisi VII dengan Menteri ESDM pada
tanggal 17 September 2014.
9.
Kenapa waktu itu
penerapan tarif
adjustment untuk
pelanggan rumah
tangga daya 1300 VA
dan 2200 VA ditunda
pelaksanaannya?
Penundaan penerapan tariff adjustment untuk rumah tangga daya 1300 VA dan 2200 VA
dilakukan dengan pertimbangan bahwa konsumen gol tarif tsb sudah mengalami kenaikan
tarif listrik secara bertahap sejak Juli 2014 hingga November 2014. Serta untuk meringankan
beban ekonomi konsumen di kedua gol tarif tsb.
10. Untuk pelanggan yang
sumber listriknya
berasal dari pembangkit
listrik non BBM apakah
juga dikenakan
penyesuaian terhadap
harga BBM? Misalnya
pulau jawa, mayoritas
menggunakan batubara
Ya, karena peraturan penetapan tariff tersebut berlaku untuk seluruh pelanggan PLN Holding
dimanapun.
11. Apakah boleh
pelanggan 1300 VA dan
2200 VA turun daya ke
900 VA?
Tariff adjustment tidak melarang konsumen untuk melakukan perubahan daya. Namun untuk
turun daya ke 900 VA dan 450 VA dengan menunjukan kartu KKS dan KPS atau nsurat
keterangan dari TNP2K
12. Bagaimana perlakuan
penerapan tariff
adjustment tersebut
untuk Listrik Pra Bayar
dan pasca Bayar?
Perlakuan penerapan tariff adjustment untuk Listrik Pra Bayar dan Pasca Bayar adalah sebagai
berikut:
a. Untuk listrik pra bayar, sudah diberlakukan untuk pembelian token sejak 1 Januari 2015.
b. Untuk listrik pasca bayar, tariff adjustment diberlakukan sejak pemakaian kWH Januari
2015, yang menjadi tagihan pada Februari 2015.
13. Bagaimana formula
penerapan tariff
adjustment yang
diterapkan terhadap 12
golongan tarif tersebut ?
Formula penerapan tariff adjustment untuk ke 12 golongan tarif tersebut sesuai Permen ESDM
31 Tahun 2014 adalah sbb :
TB = TL x (1+%TA)
Keterangan :
TB
=
Tarif Tenaga Listrik baru yang berlaku setelah Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik
(Tariff Adjustment).
Tarif Tenaga Listrik lama yang berlaku berdasarkan Peraturan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral Nomor 09 Tahun 2014.
TL
=
%TA
= Persentase Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment).
%TA = % (Kkurs x ∆ Kurs) + % (KICP x ∆ ICP) + % (Kinflasi x ∆ Inflasi)
Keterangan :
TA
Kkurs
∆ Kurs
KICP
∆ ICP
Kinflasi
∆ Inflasi
= Tariff Adjustment
Tariff Adjustment dihitung berdasarkan perubahan Biaya Pokok Penyediaan
tenaga listrik (BPP) sesuai APBN 2013 terhadap nilai tukar mata uang Dollar
Amerika terhadap mata uang Rupiah (kurs), Indonesian Crude Price (ICP),
dan/atau inflasi.
= Koefisien perubahan kurs.
= Selisih antara kurs yang baru dengan acuan sesuai APBN 2013.
= Koefisien perubahan ICP.
= Selisih antara ICP yang baru dengan acuan sesuai APBN 2013.
= Koefisien perubahan inflasi.
= Selisih antara inflasi yang baru dengan acuan sesuai APBN 2013.
14. Bagaimana mekanismen
PLN menentukan cut off
point nilai kurs rupiah
terhadap dollar?
Penetapan tariff adjustment pada suatu bulan dipengaruhi oleh besaran realisasi makro
ekonomi 1 (satu) bulan pada bulan kedua sebelum penetapan. Peraturannya dapat dilihat di
Peraturan Menteri ESDM Nomor 31/2014 stdtd Nomor 9/2015.
15. Apakah kurs yang
digunakan sebagai
transaksi menggunakan
kurs jual?
Kurs yang digunakan adalah kurs tengah transaksi Bank Indonesia
16. Sampai saat ini tarif apa
saja yang masih
disubsidi?
Tarif yang masih menerima subsidi pada tahun 2015 adalah :
1. S-1 daya 220 VA
2. S-2 daya 450 VA
3. S-2 daya 900 VA
4. S-2 daya 1300 VA
5. S-2 daya 2200 VA
6. S-2 daya 3500 VA s.d 200 kVA
7. S-3 daya diatas 200 kVA ke atas
8. R-1 daya 450 VA
9. R-1 daya 900 VA
10. B-1 daya 450 VA
11. B-1 daya 900 VA
12. B-1 daya 1300 VA
13. B-1 daya 2200 VA s.d 5500 VA
14. I-1 daya 450 VA
15. I-1 daya 900 VA
16. I-1 daya 1300 VA
17. I-1 daya 2200 VA
18. I-1 daya 3500 VA s.d 14 kVA
19. I-2 daya diatas 14 kVA s.d 200 kVA
20. P-1 daya 450 VA
21. P-1 daya 900 VA
22. P-1 daya 1300 VA
23. P-1 daya 2200 VA s.d 5500 VA
24. Traksi daya diatas 200 kVA
25. Curah daya diatas 200 kVA
17. Apakah tarif yang masih
disubsidi tidak
mengalami kenaikan
pada tahun 2015?
Untuk 25 golongan tarif yang masih disubsidi di atas belum mengalami perubahan.
18. Berapa besar subsidi
setelah 12 golongan
tarif diberlakukan tariff
adjustment ?
Sesuai APBN Tahun 2015, besaran subsidi listrik adalah sebesar Rp 66 Triliun.
19. Berapa banyak
Konsumen yang
mengalami tariff
adjustment ?
Jumlah Konsumen yang golongan tarifnya mengikuti mekanisme tariff adjustment adalah sbb
(data per Oktober 2015) :
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
GOLONGAN TARIF
R.1 / 1.300 VA
7.046.026
R.1 / 2.200 VA
2.388.072
R.2 / > 3.500 s/d 5.500 VA
862.282
R.3 / 6.600 VA ke atas
184.104
B.2 / 6.600 s/d 200 kVA
488.562
B.3 / > 200 kVA
6.660
I.3 / > 200 kVA
12.348
I.4 / 30.000 kVA ke atas
78
P.1 / 6.600 s/d 200 kVA
38.899
P.2 / > 200 kVA
P.3
JUMLAH
20. Apakah untuk tarif I-3
masih dibedakan
perusahaan Go Public
dan Non Public?
JUMLAH KONSUMEN
1.374
180.968
11.209.373
Mulai 1 Nopember 2014 sudah tidak ada pembeda lagi antara tarif I-3 perusahaan go Public
dan Non Go Public.
21. Berapa besaran tarif
baru hasil tariff
adjustment bulan
Desember 2015 untuk ke
12 golongan tarif
tersebut?
Besaran tarif hasil tariff adjustment untuk bulan Desember 2015 adalah sbb :
22. Apakah dengan
kenaikan tarif
kehandalan jaringan
semakin meningkat?
Ya, tentu PLN harus meningkatkan pelayanan termasuk kehandalan bagi Konsumen yang
sudah membayar penuh sesuai BPP, walaupun sebenarnya tanpa kenaikan tarif PLN selalu
berupaya meningkatkan keandalan jaringan karena itu merupakan kewajiban dari PLN.
23. Apakah faktor K,
sebagai pembeda tarif
WBP dengan LWBP,
mengalami perubahan?
Faktor K tidak mengalami perubahan, masih ditetapkan sebesar 1,5.
24. Bisakah diberikan
simulasi perhitungan
tagihan rekening listrik
antara sebelum
penyesuaian dengan
setelah penyesuaian?
25. Bagaimana tarif listrik
PLN dibandingkan
dengan yang berlaku di
negara lain?
Simulasi Tagihan Listrik Tarif R-1 1.300 VA & 2.200 VA
No Pemakaian
1
2
3
4
kWh
100
200
300
400
Pasca Bayar
Pra Bayar Pasca Bayar
Pra Bayar
Tagihan
Tagihan
Selisih
Tarif Lama
Tarif Lama Tarif Baru
Tarif Baru
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1.352
135.200
1.352
1.509
150.900
1.509
15.700
1.352
270.400
1.352
1.509
301.800
1.509
31.400
1.352
405.600
1.352
1.509
452.700
1.509
47.100
1.352
540.800
1.352
1.509
603.600
1.509
62.800
Sebagai perbandingan tarif listrik di ASEAN adalah sebagai berikut:
Perbandingan Tarif Listrik beberapa Negara-Negara Asean
(Indonesia pada Januari 2015)
dalam Rp/kWh
Rumah Tangga
Vietnam
1.120
2.653
Singapura
2.602
1.351
Malaysia
1.374
Indonesia
1..496
Industri besar
1.305
Philipina
Thailand
Bisnis besar
777
1.607
1.551
1.843
1.114
1.320
1.159
1.689
1.270
1.066
1.011
26. Apakah PPJ juga
mengalami perubahan?
Tagihan PPJ yang dibayar Konsumen berubah mengikuti besaran tagihan listrik Konsumen.
27. Apa yang disebut
dengan Biaya
Penyambungan?
Biaya Penyambungan (BP) adalah biaya yang dibayar Konsumen untuk memperoleh
penyambungan tenaga listrik atau penambahan daya.
BP tidak dimaksudkan sebagai pembelian material oleh Konsumen/calon Konsumen kepada
PLN.
28. Apakah tarif BP juga
mengalami kenaikan?
Ya, tarif BP mengalami perubahan sesuai dengan perubahan tarif baru BP yang diatur pada
Permen ESDM No. 33 Tahun 2014, yaitu sbb :
29. Sejak kapan tarif BP
baru diberlakukan ?
Di dalam Permen ESDM NO. 33 Tahun 2014 disebutkan bahwa tarif BP baru diberlakukan sejak
Permen tersebut diundangkan. Adapun Permen diundangkan tanggal 17 Nopember 2014.
30. Lalu bagaimana dengan
pembayaran BP sejak 17
Nopember yang masih
menggunakan tarif
lama?
Kepada Konsumen pasang baru dan tambah daya yang melakukan pembayaran sejak tanggal
17 Nopember 2014 dan masih dengan tarif lama maka akan dikenakan tagihan susulan atas
selisih antara tarif baru dikurangi tarif lama yang mekanismenya:
a. Untuk Konsumen pasca bayar bisa dibayar langsung oleh Konsumen maupun diangsur
dengan cara dimasukkan pada tagihan listrik secara bulanan mulai rekening bulan Februari
2015 sampai dengan rekening bulan Juni 2015.
b. Untuk Konsumen pra bayar selisih BP ditagihkan sebagai tagihan susulan dengan
menerbitkan 5 nomor registrasi mulai bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juni
2015. Ke 5 nomor registrasi untuk tagihan susulan ini akan dicreate secara sistem dan
datanya tersedia di AP2T. Nomor registrasi ini agar disampaikan Unit secepatnya kepada
Konsumen (Januari 2015) dan Konsumen diberitahu bila tagihan susulan yang harus
dibayar Februari 2015 tidak dilunasi Konsumen maka pembelian token pada Maret 2015
akan terblock. Demikian untuk pelunasan tagihan susulan bulan-bulan berikutnya.
Adanya tagihan susulan kekurangan BP ini harus diinformasikan ke Konsumen oleh Unit.
Kekurangan BP bagi Konsumen Pasca bayar maupun Pra Bayar ini harus lunas paling lambat
bulan Juni 2015. DIVAGA PLN Pusat akan menginformasikan kepada Unit data pelanggan yang
kurang bayar BP dan besar kekurangan BP-nya.
31. Di dalam Permen ESDM
No.33 Tahun 2014
disebutkan ada faktor
K=1,5.
Apa yg dimaksud
dengan faktor K ini?
Faktor K adalah faktor pengali yang digunakan sebagai pengali atas tarif BP standar untuk
kondisi daerah tertentu yang diberlakukan untuk Konsumen pasang baru dan tambah daya
yang dalam pelaksanaan penyambungan, PLN diharuskan untuk memenuhi standar tertentu
atas Perda atau permintaan dari Pemda setempat.
Contoh:
a. Keharusan menggunakan kabel tanah,
b. Keharusan menggunakan borring mesin untuk galian kabel,
c. Keharusan untuk kedalaman galian kabel yang melewati instalasi vital (jalur KA, jalur gas,
pipa minyak dll).
Direksi menetapkan K= 1,5 sehingga BP= BP standar x 1,5
32. Lalu bagaimana dengan
BP diluar ketentuan di
atas? Misalkan biaya
investasi yg jauh lebih
besar dari biaya
standar.
Untuk permintaan penyambungan baru dan tambah daya, Konsumen hanya membayar BP
sesuai Permen ESDM No.33 Tahun 2014.
Konsumen tidak dikenakan biaya penyambungan tambahan dalam bentuk apapun.
Ketentuan petunjuk pelaksanaan penyambungan baru dan perubahan daya mengacu kepada
Surat Dirut No. 0540.161/DIRUT/2013 tanggal 22 Mei 2013.
33. Apakah diperbolehkan
Konsumen diminta
menyediakan material
untuk mempercepat
penyambungan baru
(contoh: trafo 200 kVA
untuk PB 197 kVA)?
Tidak diperbolehkan. Konsumen hanya membayar biaya penyambungan. Penyediaan material
sampai APP menjadi tanggung jawab PLN. Bagaimana caranya listrik tersedia di lokasi
Konsumen menjadi tanggung jawab PLN.
34. Apakah PLN juga akan
menaikkan Biaya
Keterlambatan (BK)?
Khusus untuk Konsumen di atas 200 kVA pembangunan gardu sipil sisi PLN menjadi tanggung
jawab PLN, sedangkan lahan disediakan Konsumen dengan status pinjam pakai oleh PLN
(diatur B to B di SPJBTL).
Biaya Keterlambatan tidak mengalami kenaikan.
BK yang berlaku saat ini adalah:
BIAYA KETERLAMBATAN PEMBAYARAN REKENING LISTRIK
NO
35. Apakah tarif UJL
mengalami kenaikan?
BATAS DAYA
BIAYA KETERLAMBATAN
(Rp/bulan)
1
450 VA
3.000
2
900 VA
3.000
3
1.300 VA
5.000
4
2.200 VA
10.000
5
3.500 VA s.d 5.5500 VA
6
6.600 VA s.d 14.000 VA
7
di atas 14.000 VA
Saat ini tarif UJL belum mengalami kenaikan.
50.000
3% (tiga persen) dari
tagihan rekening listrik
(minimum Rp 75.000,00)
3% (tiga persen) dari
tagihan rekening listrik
(minimum Rp 100.000,00)
36. Di dalam Permen ESDM
No.33 Tahun 2014
disebutkan bahwa UJL
untuk Konsumen
tegangan menengah
dan tegangan tinggi
bisa berupa bank
garansi. Bagaimana
penerapannya?
Ketentuan lebih lanjut tentang bank garansi sebagai pengganti dari UJL akan ditetapkan lebih
lanjut oleh Direksi.
37. Apakah pebedaan
antara Tarif Tenaga
Listrik Berkala (TTLB)
dengan Tariff
Adjustment?
Pada dasarnya TTLB dengan Tariff Adjustment sama, yaitu sama-sama menyesuaikan tarif
apabila ada perubahan parameter, yang berbeda hanya formulanya saja. Parameter TTLB
dan Tariff Adjustment berbeda, di mana parameter tariff adjustment lebih sederhana.
38. Apa yang menjadi
dasar/pertimbangan
Tariff Adjustment hanya
diterapkan pada 12
golongan tarif tersebut?
Ke 12 golongan tarif tersebut sudah mencapai tarif keekonomian pada 1 November 2014 di
mana konsekuensinya Pemerintah tidak lagi memberi subsidi listrik bagi pemakaian kWh
untuk ke 12 golongan tarif ini. Bila ada perubahan BPP karena perubahan Kurs, ICP, Inflasi
maka perubahan tersebut dibebankan kepada ke 12 golongan tarif ini.
39. Apakah Biaya beban
masih ada?
Biaya beban masih ada untuk daya 450 VA dan 900 VA, serta untuk tarif Traksi. Adapun
untuk Konsumen diluar daya 450 VA dan 900 VA dikenakan rekening minimum, yaitu 40 jam
nyala x daya kontrak.
Seperti diketahui bahwa Konsumen yang dikenakan tariff adjustment adalah Konsumen yang
tidak disubsidi lagi oleh Pemerintah. Dengan penerapan tariff adjustment maka perubahan
BPP karena perubahan besaran makro ekonomi akan diteruskan ke Konsumen.
Bagi Konsumen yang tarifnya masih disubsidi, bila ada perubahan BPP maka perubahan biaya
ditanggung oleh Pemerintah. Dengan demikian manfaat tariff adjustment mengurangi
ketergantungan subsidi kepada Pemerintah.
Konsumen membayar tarif tenaga listrik sesuai dengan biaya produksi real PLN berdasarkan
kondisi makro ekonomi yang mempengaruhinya. Bila BPP menurun maka tarif akan ikut
turun.
40. Apa manfaat penerapan
Tariff Adjustment bagi
PLN?
41. Apa manfaat penerapan
Tariff Adjustment bagi
Konsumen?
42. Berapa besaran
pendapatan yang
diterima oleh PLN
dengan penerapan Tariff
Adjustment daya 1.300
VA & 2.200 VA?
Dalam perhitungan anggaran pendapatan PLN Tahun 2015, bila tariff adjustment diterapkan
pada pelanggan daya 1.300 VA & 2.200 VA maka dalam 1 bulan akan ada tambahan
pendapatan PLN dari Konsumen sekitar Rp 300 Milyar.
43. Bagaimana kewenangan
Direksi PLN dalam
penentuan Tariff
Adjustment?
Sesuai dengan Permen No.31/2014 disebutkan bahwa Direksi PLN diberikan kewenangan
untuk menambahkan koefisien K dalam penentuan tariff adjustment.
Download