PERTEMUAN 17 PENGARUH PEMERINTAH DALAM PERDAGANGAN Tidak satupun negara di dunia yang mengijinkan kebebasan absolut dalam arus barang dan jasa. Selalu ada peraturan [campur tangan pemerintah]. Dalam banyak hal, intervensi pemerintah dalam perdagangan internasional disebabkan oleh kepentingan politik daripada pertimbangan ekonomi; termasuk memelihara suplai domestik untuk barang-barang esensial dan menghindari musuh potensial memperoleh barang-barang yang akan menolong mereka memperoleh tujuan-tujuannya. Campur tangan pemerintah untuk : 1. Menghindari pengangguran domestik 2. Infant-industry argument (Hamilton, 1792): negara berkembang harus diberi kesempatan memiliki market share domestik yang besar sebelum dapat berkompetisi melawan impor. 3. Mendorong industrialisasi di dalam negeri; karena industrialisasi dapat : Membawa pertumbuhan yang besar daripada pertanian, serta memberikan nilai tambah yang besar terhadap bahan baku. Mendorong perusahaan asing melakukan investasi produksi di dalam negeri karena pembatasan impor. Mendorong diversifikasi produk domestik karena terbatasnya jenis produk yang diimpor. RESTRIKSI : 1. 2. • • • • • • Restriksi perdagangan dengan suatu negara dilakukan jika Balance of Payment antara domestik dengan suatu negara tertentu selalu defisit. Restriksi eksport guna : Menjaga harga barang di pasar dunia pada harga monopoli Membuat kondisi sangat mahal untuk mencegah penyelundupan Mengarahkan kepada substitusi produk Menjaga harga domestik tetap rendah dengan meningkatkan suplai domestik (Ingat Hukum Penawaran-Permintaan) Memberikan produsen insentive yang rendah untuk meningkatkan output Menggeser produksi dan penjualan luar negeri ke domestik 3. Restriksi impor dilakukan guna : • Mencegah "dumping" sehingga produsen domestik tidak keluar dari pasar • Menekan negara lain untuk menghilangkan restriksi domestik mereka • Menekan produsen luar negeri untuk menurunkan harga produk (demand kecil, supply tetap, price drop). TUJUAN POLITIS dari restriksi-restriksi : • Memelihara industri-industri esensial di dalam negeri • Mencegah pengapalan ke negara musuh • Memelihara atau memperluas daerah pengaruh • Menjaga aktivitas-aktivitas yang membantu mempertahankan IDENTITAS NASIONAL. BENTUK - BENTUK KONTROL PERDAGANGAN: 1. 2. TARIFF: mempengaruhi harga NON TARIFF : mempengaruhi harga atau kuantitas secara langsung. Subsidi Penilaian bea cukai Quota Peraturan untuk Membeli Barang Lokal Standar1 Keperluan ijin khusus Hambatan administratif TARIFF TARIFF adalah pajak pemerintah yang dikenakan pada barang yang dikapalkan secara internasional. Tariff dapat dikenakan : Pada barang yang memasuki, meninggalkan ataupun melewati suatu negara. Untuk proteksi ataupun pendapatan Dikenakan pada basis unit ataupun nilai dari barang NON TARIFF Subsidi terhadap perusahaan domestik : Guna mengatasi ketidak sempurnaan pasar. Harga produk yang disubsidi lebih besar dari harga equilibrium pasar. Penilaian bea cukai : Metode penilaian nilai barang dikembangkan untuk menjamin ketepatan dan kejujuran. Quota : Berupa jumlah total yang akan diperdagangkan ataupun alokasi jumlah berdasarkan negara Peraturan untuk Membeli Barang Lokal : Biasanya berlaku bagi pemerintah sendiri jika pengeluaran pemerintah besar untuk barang-barang yang sebenarnya dapat dihasilkan secara domestik Standar: dengan cara klasifikasi, labelling dan testing standard yang memperbolehkan penjualan produk domestik tetapi menghambat produk dari luar negeri. Keperluan ijin khusus: Dengan memberlakukan prosedur peng-aturan lisensi dan kontrol penukaran mata uang asing. Hambatan administratif : Dengan memperlambat administratif pada saat barang masuk, maka biaya penanganan inventory dari produsen luar negeri, sehingga harga produknya akan lebih tinggi dari barang domestik. Penugasan : Case Automobile Import, Hal 203 (dipresentasikan pada pertemuan ke – 7 oleh kelompok yang bertugas)