BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Matahari Putra Prima Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk dimulai sejak tahun 1958 dengan dibukanya gerai pertama di area Pasar Baru, Jakarta Pusat yang didirikan oleh Bapak Hari Darmawan. PT Matahari Putra Prima Tbk menjual pakaian dari usaha garment dan membuka toko serba ada Matahari yang dibuka pada tahun 1972. Sehingga PT Matahari Putra Prima Tbk menjadi pelopor konsep department store di Indonesia. Tahun 1980 perusahaan mulai membuka gerai pertama di luar Jakarta yaitu Sinar Matahari Bogor. PT Matahari Putra Prima Tbk pada tanggal 11 Maret 1986 berdasarkan akta notaris Budiarti Karnadi, S.H. No. 30 tanggal 11 Maret 1986 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Kutipan dari Daftar Keputusan Menteri Kehakiman tertanggal 26 Juli 1986 No. C25238.HT.01-01.Th.86, akta mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2954, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia tanggal 10 September 1991 No. 73. Perusahaan berdomisili di lantai Matahari Menara 20, Boulevard Palem Raya # 7, Lippo Village - Tangerang, Banten. Pada tanggal 29 Nopember 1992, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Perdana dinyatakan efektif. Pada bulan Desember 1992, Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya yang sekarang bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 9 39 Juni 1995, 11 September 1996 dan 13 Oktober 1997, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I, II dan III kepada pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) masing-masing 75.166.500 saham (Rp1.400 per saham), 225.499.500 saham (Rp1.000 per saham) dan 1.803.996.000 saham (Rp500 per saham) dinyatakan efektif. Perusahaan mencatatkan seluruh saham baru tersebut di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 23 Juni 1997, yang diaktanotariskan dengan akta No. 142 tanggal 23 Juni 1997 oleh notaries Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., diputuskan untuk mengubah nilai nominal saham dari Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-6666 HT.01.04.Th.97 tanggal 15 Juli 1997. Proses pemecahan saham (stock split) telah selesai pada tanggal 15 September 1997 dan seluruh saham baru hasil stock split mulai diperdagangkan di bursa efek pada tanggal yang sama. Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM dan LK”) No. S-1068/PM/2004 tanggal 28 April 2004. Tahun 2010 PT Matahari Putra Prima Tbk melakukan divestasi PT Matahari Departement Store Tbk kepada PT CVC senilai Rp 7,2 Triliyun. PT Matahari Putra Prima Tbk saat ini berfokus pada Matahari Food Division sebagai strategi PT Matahari Putra Prima Tbk selanjutnya setelah divestasi. Matahari Food Division (“MFD”) merupakan peritel grocery multi-channel yang beroperasi dengan cakupan geografis terluas di antara para peritel grocery di Indonesia. Channel yang paling berkembang dalam format hypermarket beroperasi dengan merek dagang Hypermart. 40 Namun demikian format supermarket perusahaan yang beroperasi dengan merek dagang Foodmart pun bertumbuh semakin kuat, dan siap untuk berkembang dengan cepat. PT Matahari Putra Prima Tbk juga sedang mengembangkan format minimarket yang sangat menjanjikan. Tujuan PT Matahari Putra Prima Tbk adalah untuk menjadi peritel grocery multi-channel terbesar di Indonesia. VISI Peritel Pilihan Utama Konsumen MISI Konsisten menawarkan berbagai ragam produk bernilai dan tepat guna dengan pelayanan terbaik guna peningkatan kualitas dan gaya hidup konsumen 3.1.2 Bidang Usaha Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan mengoperasikan toko di 89 lokasi, sedangkan PT Matahari Graha Fantasi mengoperasikan 71 gerai permanen dan 34 gerai non-permanen pusat hiburan keluarga, PT Times Prima Indonesia mengoperasikan 22 gerai, PT Prima Gerbang Persada mengoperasikan 2 mal dan PT Prima Cipta Lestari mengoperasikan 9 restoran dan outlet.Semua toko, pusat hiburan keluarga, mal dan restoran berlokasi di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan menambah 2 lokasi baru untuk mengoperasikan toko. Total gerai Hypermart yang dimiliki perusahaan sebanyak 80 gerai. Untuk Timezone Perusahaan memiliki 98 gerai, Boston sebanyak 78 gerai dan Foodmart sebanyak 29 gerai. Perusahaan melakukan penambahan luas area gerai sebesar 62.000m². 41 3.1.3 Produk – produk 1. Hypermart Menjadi salah satu kontributor pertumbuhan terbesar bagi Perseroan, Hypermart mewakili, bisnis gaya modern hipermarket kompak dalam pasar Indonesia berkembang pesat FMCG dengan operasi nasional melalui saat ini 80 toko yang tersebar di 42 kota dan akan terus berkembang di daerah-daerah utama di Indonesia. Hypermart menyediakan lebih dari 60.000 item dengan harga terbaik, pelayanan terbaik, dan produk terbaik di bawah satu atap untuk proposisi nilai terbesar dari shoppings kelontong modern untuk konsumen Indonesia dihargai. 2. Foodmart Foodmart merupakan interpretasi terkini dari supermarket modern untuk berbelanja lifetyle dan kenyamanan. Sebanyak 29 gerai Foodmart siap melayani gaya hidup keluarga saat ini menawarkan kemudahan-nasional belum kompak dan lengkap, dengan bermacam-macam produk lebih Barat, bahan makanan segar, siap untuk makan makanan dan kebutuhan sehari-hari. 3. Boston Kesehatan & Kecantikan Boston Health & Beauty Center (HBC) merupakan interpretasi terkini dari hidup sehat modern dengan layanan yang luar biasa yang menawarkan beragam produk kesehatan dan kecantikan. Memuji dengan Hypermart dan Foodmart, Boston HBC telah menjadi faktor penting dalam penawaran total Matahari ritel. Dalam outlet dipilih, Boston telah menaikkan taruhan oleh apotek menawarkan, bekerja sama dengan Siloam Hospitals. Saat ini boston beroperasi sebanyak 78 gerai termasuk gerai yang terdapat di Siloam Hospitals. 42 3.1.4 Struktur Organisasi/Manajemen/Mekanisme dan Prosedur Presiden Komisaris : Theo L. Sambuaga Komisaris Independen : Jonathan L. Parapak John Bellis Prof. DR. Adrianus Mooy Ganesh Chander Grover Komisaris : Jeffrey Koes Wonsono Presiden Direktur : Bunjamin Jonatan Mailool Direktur tidak terafiliasi : Carmelito J. Regalado Direktur : Lina Haryanti Latif Hendra Sidin R. Soeparmadi corporate secretary : Lina Haryanti Latif. komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua : Ganesh Chander Grover Anggota : DR. Iskandar Rachmat Ali, S.E., MM Lie Kwang Tak Perusahaan memiliki sekitar 12.000 dan 10.000 karyawan (tidak diaudit) masingmasing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. 3.1.5 Entitas Anak Perusahaan 1. PT Matahari Pacific (“PT MP”) Tangerang, Jawa Barat Perdagangan dan jasa 43 2. PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”)* Tangerang, Jawa Barat Perdagangan umum 3. PT Mentari Sinar Persada (“PT MSP”)* Tangerang, Jawa Barat Perdagangan umum 4. PT Prima Gerbang Persada (“PT PGP”) Tangerang, Jawa Barat Perdagangan umum 5. PT Mulia Persada Pertiwi (“PT Mulia”) Tangerang, Jawa Barat Perdagangan umum 6. Tristar Capital Limited (“Tristar”) Labuan, Malaysia Investasi 7. PT Nadya Prima Indonesia (“PT NPrI”) Tangerang, Jawa Barat Perdagangan umum 8. PT Matahari Graha Fantasi (“PT MGF”) Jakarta Pusat hiburan keluarga 9. PT Mitra Prima Kreasi (“PT MPK”) Tangerang, Jawa Barat Perdagangan umum 10. PT Prima Cipta Lestari (“PT Prima”) Tangerang, Jawa Barat Restoran 11. PT Gratia Prima Indonesia (“PT GPI”, dahulu PT Times Prima Indonesia) Tangerang, Jawa Barat Perdagangan umum 12. PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) Tangerang, Jawa Barat Perdagangan umum 13. PT Surya Persada Lestari (“PT SPL”) Tangerang, Jawa Barat Perdagangan umum 14. PT Surya Asri Lestari (“PT SAL”) Tangerang, Jawa Barat Perdagangan umum 15. Matahari International B.V. (“MIBV”) Amsterdam, Belanda Keuangan 16. Matahari Finance B.V. (“MAFI”) Amsterdam, Belanda Keuangan 17. PT Mitra Mega Lestari (“PT MML”) Tangerang, Jawa Barat Perdagangan umum 44 18. PT Taraprima Reksabuana (“PT TPRB”) Jakarta Penjualan dan pemasaran air mineral 3.2 Desain Penelitian 3.2.1 Jenis dan sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder diperoleh dari situs web Matahari Putra Prima dan Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini membutuhkan data berupa laporan keuangan perusahaan yaitu laporan keuangan Matahari Putra Prima serta laporan keuangan perusahaan yang melakukan divestasi. Penelitian ini juga mengumpulkan data-data yang relevan dari perpustakaan, literatur-literatur, dan situs internet. 3.2.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah secara tidak langsung. Penulis melakukan penelitian kepustakaan (Library Research) untuk memperoleh data-data yang relevan sebagai bahan penulisan skripsi. Penulis mencari bahanbahan bacaan yang digunakan sebagai referensi seperti buku-buku, internet, dan sumber-sumber lainnya. 3.2.3 Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis yang akan dilakukan penulis terhadap objek adalah analisis strategi bisnis dengan menggunakan analisis SWOT, analisis Porter, analisis Mandelow Matrix serta analisis keuangan yakni berupa analisis vertikal dan horizontal, analisis rasio keuangan, dan analisis kebangkrutan PT Matahari Putra Prima Tbk. 45 3.2.4 Metode Penyajian Data Metode penyajian data yang digunakan penulis atas data-data hasil analisis disajikan dalam bentuk diagram dan narasi untuk menjelaskan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT Matahari Putra Prima Tbk dan perusahaan yang melakukan divestasi tahun 2010. Data hasil analisis terhadap laporan keuangan perusahaan perusahaan divestasi dan perusahaan-perusahaan industri sejenis PT Matahari Putra Prima Tbk, digunakan sebagai pembanding dalam analisis rasio keuangan dan apakah ada perbedaan kinerja keuangan sebelum dan sesudah divestasi. Untuk perbandingan perusahaan divestasi, penulis membandingkan PT Matahari Putra Prima Tbk dengan rata-rata perusahaan yang melakukan divestasi tahun 2010 yaitu PT Kalbe farma Tbk, PT Intiland Development Tbk, PT Mitra Internarional Resources dan PT Elnusa Tbk. Perusahaan divestasi yang penulis bandingkan tersebut bukan merupakan industri sejenis PT Matahari Putra Prima Tbk. Sedangkan untuk perusahaan pesaing sesama industri ritel penulis melakukan perbandingan dengan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, PT Hero Supermarket Tbk, PT Ace Hardware Tbk, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. 46