analisis kualitas pelayanan - MMT – ITS

advertisement
B-6-1
PROGRAM SIMULASI PENUGASAN ARMADA KAPAL FERRY
UNTUK HUBUNGAN ANTAR PULAU DENGAN
TUJUAN MENINGKATKAN KEUNTUNGAN
(STUDI KASUS DI PT. JEMBATAN MADURA FERRY)
Bonett Satya Lelono Djati, Abdullah Shahab
Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Surabaya
(031) 8546121
ABSTRAK
Perusahaan tentunya akan melakukan banyak usaha untuk melayani permintaan
konsumen dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan jadwal yang diharapkan (tepat
waktu). Dalam hal ini, tersedianya jasa muatan penyeberangan laut sebagai alat
transportasi yang mampu memberikan kemudahan hubungan antar pulau melalui selat,
berusaha dengan maksimal dalam memberikan tambahan fasilitas dan kualitas
pelayanan pada saat konsumen menggunakan jasa angkutan laut tersebut. Dengan
usaha-usaha yang telah dilakukan tersebut pada intinya adalah untuk meningkatkan
pendapatan melalui suatu persaingan yang sehat.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perilaku dari pendapatan
(keuntungan) yang diperoleh perusahaan dengan menerapkan berbagai kombinasi
strategi yang diberlakukan kepada 9 armada yang disimulasikan. Metode yang
digunakan sebagai pertimbangan terhadap masukan untuk menentukan keputusan dari
strategi-strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan adalah dengan menggunakan
Model Simulasi dengan menggunakan Metode Fixed-Increment Time Advance.
Perkembangan teknologi informasi menuntut bagaimana pemecahan masalah
dalam penelitian ini dapat memudahkan dalam memberikan informasi yang akurat pada
saat yang dibutuhkan.
Dengan beberapa strategi yang diaplikasikan (diterapkan) dalam model
simulasi ini, maka solusi utama untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan
membuat program menggunakan bahasa pemrograman Delphi 6.0 digabung dengan
SQL 7.0 sebagai databasenya. Dengan adanya program aplikasi khusus untuk simulasi
penempatan armada ini dimungkinkan dapat memberikan solusi tentang informasi hasil
akhir mengenai total pendapatan bersih, pengeluaran pada saat armada beroperasi, serta
beberapa informasi yang berupa grafik sebagai data pendukung keputusan akhir.
Dari 3 strategi yang dilaksanakan ada beberapa strategi yang memiliki model
strategi sama dengan komposisi armada yang ditempat berbeda, melalui penerapan
strategi tersebut secara keseluruhan memberikan hasil total pendapatan serta nilai
optimal dan minimal dari pendapatan juga berbeda.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan bisnis utamanya dibidang jasa angkutan laut semakin banyak
diminati. Aspek ini menuntut berbagai pihak untuk langsung memecahkan masalah
perhubungan atau angkutan laut tersebut. Diantaranya perusahaan pemerintah dalam
hal ini PT. ASDP (Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan), PT. PELINDO
_____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-6-2
(Perusahaan Pelabuhan Indonesia) dan juga tidak lupa melibatkan pihak swasta (PT.
Jembatan Madura), dalam mendukung peningkatan perhubungan antar pulau untuk
memudahkan transportasi dan perdagangan. Tentunya usaha diatas diimbangi oleh daya
kompetisi dalam memikat dan menarik konsumen untuk menggunakan armada yang ada
pada lintasan tersebut.
Usaha jasa yang khususnya bergerak dibidang jasa angkutan di laut (kapal ferry)
ini tidak akan lepas dari kegiatan reservasi, waktu parkir (debarkasi/embarkasi), jadwal
kedatangan dan keberangkatan, pengaturan tempat kendaraan dan lain sebagainya.
Seluruh kegiatan tersebut dilakukan oleh seluruh pihak PT. Jembatan Madura sendiri
dengan dibantu oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengoperasian angkutan
laut.
PT. Jembatan Madura memiliki armada sebanyak 24 kapal, yang seluruhannya
telah beroperasi di beberapa lintasan di wilayah Indonesia. Armada-armada yang sudah
beroperasi adalah pada lintasan-lintasan yang ada diwilayah Indonesia sebagai
berikut :
1.
Lintasan Ujung – Kamal
Lintasan ini melayani penyeberangan dari pulau Jawa ke pulau Madura dengan
kantor perwakilan di Surabaya dan didukung 6 (enam) buah armada kapal,
antara lain:
2.
a. KMP. Selat Madura I
b. KMP. Selat Madura II
c. KMP. Citra Mandala Sakti
d. KMP. Bahari Nusantara
e. KMP. Satria Nusantara
f. KMP. Citra Mandala Bahari
Lintasan Ketapang – Gilimanuk
Lintasan ini melayani jalur penyeberangan dari pulau Jawa ke pulau Bali dengan
kantor perwakilan di Ketapang dan mempunyai 4 (empat) buah armada kapal
untuk kegiatan operasionalnya, antara lain :
3.
a. KMP. Citra Mandala Abadi
b. KMP. Renny II
c. KMP. Rajawali Nusantara
d. KMP. Pertiwi Nusantara
e. KMP. Marina Pratama
Lintasan Padang Bai – Lembar
Lintasan ini merupakan lintasan yang paling banyak mempunyai kapal untuk
melayani jalur penyeberangan dari pulau Bali ke pulau Lombok dengan kantor
_____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-6-3
perwakilan di Lembar. Ada 4 (empat) armada kapal yang mendukung kegiatan
operasional di lintasan ini, antara lain :
4.
a. KMP. Persada Nusantara
b. KMP. Pelangi Nusantara
c. KMP. Citra Nusantara
d. KMP. Perdana Nusantara
Lintasan Merak - Bakauheni
Lintasan ini melayani jalur penyeberangan dari pulau Jawa ke pulau Sumatra
bagian selatan dengan kantor perwakilan di Merak dan mempunyai 4 (empat)
buah armada kapal untuk kegiatan operasionalnya, antara lain :
5.
a. KMP. Titian Murni
b. KMP. Titian Nusantara
c. KMP. Prima Nusantara
d. KMP. Senopati Nusantara
Lintasan Bajoe - Kolaka
Lintasan ini melayani jalur penyeberangan dari pulau Sulawesi Selatan ke pulau
Sulawesi Tenggara dengan kantor perwakilan di Bajoe dan mempunyai 2 (dua)
buah armada kapal untuk kegiatan operasionalnya, antara lain :
6.
a. KMP. Kalebi
b. KMP. Permata Nusantara
Lintasan Batulicin - Tanjung Serdang
Lintasan ini melayani jalur penyeberangan dari pulau Kalimantan ke pulau
Sulawesi dengan kantor perwakilan di Bajoe dan hanya didukung 1 (satu) buah
armada kapal untuk kegiatan operasionalnya, yaitu :
7.
a. KMP. Mahakam Raya
Lintasan Kayangan - Pototano
Lintasan ini melayani jalur penyeberangan dari pulau Lombok ke pulau Nusa
Tenggara Barat dengan kantor perwakilan di Kayangan dan dukung 1 (satu)
buah armada kapal untuk kegiatan operasionalnya, yaitu :
8.
a. KMP. Srikandi Nusantara
Lintasan Balikpapan - Mamuju
Lintasan ini melayani jalur penyeberangan dari pulau Kalimantan Timur ke
pulau Sulawesi Selatan dengan kantor perwakilan di Balikpapan dan hanya
didukung 1 (satu) buah armada kapal untuk kegiatan operasionalnya, yaitu :
a. KMP. Mandala Nusantara
Seluruh armada telah beroperasi di wilayah masing-masing sesuai dengan
tugas dan ijin trayek yang telah didapatkan oleh masing-masing armada tersebut.
_____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-6-4
Tentunya pihak PT. ASDP, PT. PELINDO dan perusahaan swasta (PT. Jembatan
Madura) dalam memberikan layanan kepada pengguna jasa armada, mereka pasti
memiliki cara tersendiri dalam menangani pengoperasian tiap armada dan
bagaimana pengendaliannya.
Perumusan Masalah
Penyedia sarana penyeberangan laut PT. ASDP dan PT. PELINDO telah
membantu pihak swasta dalam memberikan keleluasaan dan ijin operasi untuk
penambahan armada pada lintasan-lintasan yang ada di Indonesia. Harapan lain pihak
PT. ASDP dan PT. PELINDO, dengan penambahan armada pada lintasan-lintasan yang
padat angkutan maka perusahaan swasta (PT. Jembatan Madura) akan sepadan dalam
perolehan keuntungan yang lebih besar.
Dengan bertambahnya armada pada lintasan-lintasan yang ada di Indonesia,
akhirnya membuat pihak PT. ASDP, PT. PELINDO dan perusahaan swasta
mendapatkan masalah. Masalah tersebut adalah :
“Menentukan strategi penempatan armada pada berbagai lintasan dengan
menggunakan program simulasi yang bertujuan untuk meningkatkan keuntungan”.
Batasan dan Asumsi Permasalahan
Dalam pembahasan ini terdapat beberapa hal yang sangat sulit untuk
diikutsertakan dalam analisa penelitian ini, hal ini dikarenakan perolehan data yang
spesifik sulit didapatkan dan perilaku data yang dipengaruhui oleh hari besar serta
gejala alam juga tidak dapat ditunjukan secara jelas dari data yang didapatkan
Batasan permasalahan.
Batasan-batasan yang akan penulis sampaikan merupakan batasan yang
dianggap layak untuk dimasukkan dalam proses simulasi pada program simulasi yang
penulis buat. Berikut batasan-batasan tersebut :

Mengabaikan kejadian alam atau gejala alam.

Mengabaikan hari besar dan lebaran.

Jumlah armada (kapal ferry) yang disimulasikan sebanyak 9 armada.

Proses membuat distribusi kelas pada waktu tertentu dan pada variabel tertentu
tidak dapat menggunakan rumus yang baku, hal ini dipengaruhi oleh batas
minimal dan maksimal data yang sangat kecil.
Asumsi permasalahan
Sedangkan asumsi-asumsi yang penulis pakai dalam proses simulasi ini adalah
sebagai berikut :

Tiap lintasan memiliki 2 Dermaga

Tidak memperhitungkan adanya kerusakan armada dan biaya kerusakan
yang ada.
_____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-6-5
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
program (aplikasi) yang digunakan untuk mencari suatu strategi pengoperasian tiaptiap armada yang tepat dari beberapa alternatif yang mungkin untuk dilaksanakan
sehingga diperoleh kemungkinan peningkatan keuntungan.
Sedangkan manfaat yang dapat diambil oleh PT. Jembatan Madura
pengembangan model simulasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Keuntungan yang diperoleh perusahaan menjadi lebih meningkat.
b. Memaksimalkan penggunaan armada pada tiap lintasan.
c. Dapat menentukan total biaya operasi tiap armada yang digunakan.
dari
TINJAUAN PUSTAKA
Simulasi
Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan atau himpunan (manusia atau mesin)
yang saling berinteraksi secara bersama-sama ke arah pemenuhan tujuan yang telah
ditentukan. Dalam prakteknya, apa yang dimaksud dengan sistem tergantung dari
tujuan-tujuan untuk apa sistem tersebut digunakan dan dibangun. Sekumpulan atau
himpunan yang membentuk suatu sistem dalam suatu penelitian mungkin hanya
merupakan sebagain sistem dari keseluruhan yang ada. Sistem sendiri dapat juga
didefinisikan sebagai sekumpulan variabel-variabel yang penting yang dapat
menjelaskan perilaku sistem pada suatu waktu tertentu dan memiliki tujuan tertentu.
Simulasi adalah suatu teknik yang digunakan dalam membuat keputusan dengan
mengevaluasi perilaku model pada kondisi yang berlainan. Simulasi adalah perangkat
uji coba yang menghasilkan solusi-solusi yang hampir optimal. Simulasi sendiri dapat
memungkinkan dalam membuat kesimpulan dari solusi-solusi atas percobaan yang ada
dan memberikan keputusan terhadap percobaan tersebut sebagai alternatif dalam
melakukan pendekatan.
Definisi simulasi menurut Sandi Setiawan bahwa “Simulasi merupakan proses
perancangan model dari suatu sistem nyata dan pelaksanaan eksperimen-eksperimen
dengan model ini untuk tujuan memahami tingkah laku sistem atau untuk menyusun
strategi (dalam suatu batas atau limit yang ditentukan oleh satu atau beberapa kriteria)
sehubungan dengan sistem operasi tersebut” (Sandi Setiawan, Teknik Pemrograman,
1991 : 32).
Sebagaimana pula yang dikemukakan oleh Floyd Jerome Gould dalam bukunya,
bahwa : “The basic idea of simulation is to build an experimental device, or simulator,
that will “act like” (simulate) the system of interest in certain important aspects in a
quick, cost effective manner” (Floyd Jerome Gould, Introductory Management Science,
1993 : 551). Model simulasi merupakan suatu perangkat uji coba yang menerapkan
_____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-6-6
beberapa aspek penting termasuk data masa lalu dalam memberikan alternatif tindakan
yang dapat mendukung pengambilan keputusan.
Simulasi dapat juga dikatakan sebagai proses perancangan model dari suatu
sistem nyata dan pelaksanaannya menggunakan eksperimen-eksperimen dengan modulmodul yang bertujuan memahami tingkah laku sistem atau untuk menyusun strategi
sehubungan dengan beroperasinya sistem tersebut.
Keandalan simulasi mampu menghadapi kompleksitas permasalahan, mengukur
kinerja dari suatu data yang bervariasi dan mampu memberikan solusi alternatif secara
cepat lewat bantuan program komputer.
Metode Discrete-Event Simulation (Simulasi Kejadian Diskrit)
Discrete-Event Simulation (simulasi kejadian khusus), adalah simulasi yang
membahas model suatu sistem yang selalu berkembang karena adanya suatu
representasi dari perubahan variabel-variabel pada pada kondisi tertentu disaat tertentu
juga. Kondisi tertentu ini merupakan kejadian dimana suatu peristiwa terjadi dan event
(kejadian) didefinisikan sebagai kejadian atau peristiwa pada saat yang sama (saat
tertentu) dapat mengubah kondisi suatu sistem. Dijelaskan juga bahwa discrete-event
simulation secara konsep dapat dikerjakan dengan menggunakan dengan perhitunganperhitungan tangan biasa, tetapi dengan banyaknya data yang akan diproses dan
membutuhkan media penyimpan atas proses-proses tersebut, maka dalam
menyelesaikan permasalahan
disarankan menggunakan model discrete-event
simulation yang menggunakan media komputer.
Tetapi didalam beberapa discrete-event simulation event-event tersebut
dipergunakan untuk tujuan-tujuan pokok dalam penelitian perilaku sistem, dan tidak
untuk melakukan perubahan-perubahan terhadap sistem. Misalnya suatu event bisa saja
digunakan untuk membuat daftar dari akhir pengoperasian sebuah simulasi pada kondisi
atau waktu tertentu, atau mungkin saja event tadi digunakan untuk membuat daftar
keputusan yang berkaitan dengan pengoperasian sebuah sistem yang mungkin saja tidak
menghasilkan perubahan pada kondisi atau waktu tertentu tersebut.
Fixed-Increment Time Advance
Sebagaimana telah disebutkan diatas tentang proses percepatan waktu simulasi
didalam sebuah model tiruan dengan waktu kejadaian yang berlainan yang disebut
dengan pendekatan Fixed-Increment Time Advance. Dengan pendekatan ini, waktu
simulasi ditambah sebanyak ∆t dengan tepat tanpa diubah untuk dijadikan acuan
menambahkan waktu simulasi yang berikutnya. Setelah itu tiap perubahan waktu
simulasi dilakukan pengecekan terhadap kejadian-kejadian yang muncul selama proses
simulasi terjadi pada waktu yang bersangkutan dengan membandingakan perbedaan
kejadian waktu simulasi pada ∆t sebelumnya. Jika terdapat satu atau lebih kejadian
_____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-6-7
yang muncul selama proses simulasi pada ∆t (jangka waktu simulasi) maka kejadian kejadian tersebut dapat dianggap mewakili kondisi pada saat waktu simulasi
bersangkutan dan juga mempengaruhi hasil perhitungan terhadap waktu simulasi
tersebut. Pendekatan menggunakan Fixed-Increment Time Advence dapat dilihat pada
gambar 2-1, dimana tanda melengkung menggambarkan percepatan waktu simulasi dan
ei (i = 1, 2, .....) adalah waktu yang sebenarnya dari kejadian ith dari suatu kondisi
(bukan nilai ith pada waktu simulasi). Pada jangka waktu (0, ∆t), suatu kejadian akan
muncul pada waktu e1 tetapi dianggap kejadian tersebut muncul pada waktu ∆t menurut
model. Ditunjukkan juga didalam gambar bahwa diantara waktu (∆t, 2∆t) tidak terdapat
kejadian yang muncul, tetapi proses ini tetap harus dijalankan untuk mengetahui dan
menentukan ada atau tidaknya kejadian pada waktu tersebut. Dan pada waktu simulasi
berikutnya antara (2∆t, 3∆t) terdapat kejadian-kejadian yang muncul yang terdapat pada
waktu-waktu e2 dan e3, tetapi perubahan tersebut dianggap muncul pada waktu 3∆t dan
seterusnya.
Sejumlah aturan-aturan harus ditetapkan untuk dapat menentukan perintah
tertentu terhadap kejadian yang ketika 2 (dua) atau lebih kejadian dianggap muncul
pada saat yang sama oleh model tersebut. Terdapat dua kelemahan dengan
menggunakan pendekatan Fixed-Increment Time Advance, pertama adalah kesalahankesalahan yang tetap dimasukkan oleh kejadian-kejadian pemrosesan pada akhir jangka
waktu dimana kejadian-kejadian itu muncul. Kedua, perlunya menentukan kejadian
mana yang diproses lebih dahulu ketika kejadian-kejadian yang pada kenyataannya
tidak serempak diperlukan begitu saja oleh model tersebut. Masalah-masalah diatas
dapat dikurangi sama sekali dengan membuat ∆t lebih kecil, tetapi hal ini meningkatkan
jumlah pengecekan kejadian-kejadian pada waktu simulasi dan peningkatan jumlah
waktu simulasi yang akan dijalankan.
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian untuk menentukan metode program penempatan armada untuk
perusahaan angkutan penumpang di laut (ferry) dengan mencapai target keuntungan
maksimal, maka perlu digunakan tahapan-tahapan sebagai berikut :
Identifikasi masalah.
Pada tahap ini, masalah penelitian dirumuskan dan tujuan penelitian ditetapkan,
kemudian konsep-konsep dan teori-teori yang mendukung dipelajari. Langkah
berikutnya adalah mengidentifikasikan metode analisa dan prosedur pengolahan
data yang sesuai. Dilanjutkan dengan memilih obyek penelitian dan variabelvariabel penelitian.
Mengumpulkan data.
Pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan di lapangan. Jenis data
yang diperlukan pada saat pengamatan adalah :
_____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-6-8
Jumlah, jenis (ukuran : besar, sedang dan kecil) armada yang disimulasikan
dan lintasan dimana armada tersebut dioperasikan.
Data kepadatan penumpang dan muatan car deck seluruh armada yang
disimulasikan.
Data penggunaan solar, olie, air tawar, lama parkir dan gaji serta harian
ABK.ada saat pengumpulan data tentunya terdapat variabel-variabel yang
dapat menunjukkan secara detail perilaku data pada saat pengamatan di
lapangan. Di dalam suatu kumpulan data yang terdiri dari data tentang
perubahan waktu saat simulasi, data penumpang, penggunaan solar dan lain
sebagainya merupakan variabel data yang bersifat probabilistik yang
diselesaikan dengan menggunakan metode Monte Carlo. Sedang model
pencatatan perubahan waktu pada saat pengamatan diselesaikan dengan
model Dicrete-Event Simulation. metode Discrete-Event Simulation disini
akan menunjukkan bagaimana perubahan yang terjadi pada waktu yang
berbeda, yang mana dalam waktu-waktu yang berbeda tersebut terdapat
data-data penumpang, muatan car deck, penggunaan solar dan variabel yang
lainnya yang berbeda dari pada waktu sebelumnya atau waktu sesudahnya,
serta masih banyak yang juga termasuk dalam jenis variabel deterministik,
seperti misalkan penerapan strategi dalam simulasi.
Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan data-data tersebut, maka setiap
data yang digunakan dalam penelitian ini diberikan definisi operasional sebagai
berikut :
1. Armada
Media untuk mendukung terlaksananya proses operasi transportasi
penyeberangan laut lintas selat (selat pendek). Armada yang telah dioperasikan
akan memperoleh pendapatan dan pengeluaran pada saat armada tersebut
mengangkut, menyeberangkan dan menurunkan serta menaikkan penumpang
dan muatan car deck.
2. Lintasan
Tempat dimana armada tersebut dioperasikan. Tentunya tiap-tiap lintasan
memiliki perbedaan jarak dan jenis armada yang harus dioperasikan, begitu juga
jumlah armada yang dioperasikan akan mempengaruhi pendapatan yang
diperoleh oleh tiap armada.
3. ABK (Awak Buah Kapal)
Sekumpulan orang yang mengoperasikan armada agar armada berjalan sesuai
dengan tugas yang diinginkan. ABK yang bertugas akan mempengaruhi
pendapatan yang diperoleh armada pada tiap bulannya, lewat gaji dan upah
harian.
_____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-6-9
4. Parkir
Diperoleh dari jumlah muatan car deck penuh atau tidak dan dipegaruhi oleh
besarnya jenis muatan car deck. Jadi lama parkir sangat dipengaruhi pada saat
armada melakukan embarkasi/debarkasi yang dimuat atau yang diturunkan pada
muatan car deck adalah tronton, misalnya.
5. BBM dan air tawar
Mempengaruhi pendapatan karena biaya penggunaan solar, olie dan air tawar
yang dikeluarkan pada saat armada beroperasi. Jumlah BBM dan air tawar juga
dipengaruhi oleh lintasan dimana armada tersebut beroperasi juga dipengaruhi
oleh jenis armada tersebut.
Berikut juga kapan solar, olie dan air tawar harus diisikan, karena pada proses
pengisian ini armada tidak boleh melakukan perjalanan muat dari satu dermaga
ke dermaga yang lainnya.
6. Muatan penumpang dan car deck
Muatan yang diperoleh pada saat armada beroperasi. Data ini sebagai data untuk
mengetahui jumlah pendapatan yang diperoleh armada tiap kali operasi (1 (satu)
trip).
Merancang Sistem
Besarnya permasalahan yang ada pada Departemen Operasi pada PT. Jembatan
Madura Ferr, maka penulis mengambil keputusan untuk memilah masalah yang besar
tersebut untuk dijadikan ringkasan yang bersifat global. Dari ringkasan tersebut
kemudian dipisah-pisahkan untuk menjadi bagian yang kecil dengan maksud dapat
mendefinisikan lingkup masalah yang akan diselesaikan. Dengan tujuan dapat dilakukan
normalisasi permasalahan yang tentunya tidak menyimpang dari permasalahan semula.
Strategi Sebagai Variabel Input Proses Simulasi
Besarnya data yang harus diolah, baik berupa jumlah muatan penumpang,
muatan car deck, jumlah penggunaan BBM dan air tawar dan data-data yang lain yang
mempengaruhi proses simulasi dari 1 (satu) armada, maka strategi merupakan suatu
solusi dimana tiaap-tiap armada yang ditempatkan diketahui bagaimana hasil yang
didapatkan pada saat menggunakan strategi yang telah ditentukan.
Penempatan Strategi untuk Simulasi
Terlihat pada tabel 3-1, proses penempatan strategi juga dipengaruhi oleh
kombinasi dari armada yang ditempatkan. Sedangkan armada PT. Jembatan Madura
Ferry yang ditempatkan di 3 (tiga) lintasan tersebut berbeda jumlahnya dan dengan jenis
armada yang berbeda juga. Maka penulis membatasi strategi yang digunakan untuk
proses simulasi pada program simulasi penempatan armada ini hanya 4 strategi dengan
_____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-6-10
strategi yang ke-1 sebagai strategi yang nyata yang telah dijalankan oleh PT. Jembatan
Madura Ferry.
Strategi tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3-1. Data Strategi Penempatan Armada PT. Jembatan Madura Ferry
Strategi Kombinasi
2
3-3-3
3
3-2-4
4
2-3-4
Lintasan
Ujung-Kamal
KMP. Selat Madura I
KMP. Citra Mandala Sakti
KMP. Satria Nusantara
KMP. Selat Madura I
KMP. Citra Mandala Sakti
KMP. Satria Nusantara
KMP. Selat Madura I
KMP. Pertiwi Nusantara
Lintasan
Lintasan
Ketapang-Gilimanuk
KMP. Pertiwi Nusantara
KMP. Marina Pratama
KMP. Rajawali Nusantara
KMP. Pertiwi Nusantara
KMP. Marina Pratama
Merak-Bakahueni
KMP. Titian Murni
KMP. Senopati Nusantara
KMP. Prima Nusantara
KMP. Titian Murni
KMP. Senopati Nusantara
KMP. Prima Nusantara
KMP. Rajawali Nusantara
KMP. Citra Mandala Sakti KMP. Titian Murni
KMP. Marina Pratama
KMP. Senopati Nusantara
KMP. Satria Nusantara
KMP. Prima Nusantara
KMP. Rajawali Nusantara
KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan
Dari proses simulasi yang dijalankan dengan melalui tahap-tahap pengolahan data yang
telah ditentukan dan dengan hasil akhir berupa informasi tentang perolehan pendapatan,
maka dapat diberitahukan suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari 3 (tiga) strategi yang telah dijalankan dengan menggunakan model simulasi ini
memberikan alternatif-alternatif yang dapat diambil oleh perusahaan dengan hasil
yang telah diberikan dari perolehan pendapatan (keuntungan) dari strategi yang
diharapkan.
2. Karakteristik rata-rata pendapatan (keuntungan) bersih, pendapatan optimis dan
pendapatan pesimis hasil simulasi program penempatan armada dapat dilihat pada
tabel 5-5, gambar 5-4 sampai dengan gambar 5-12 informasi pendapatan bersih trip.
Dari data tersebut dapat diidentifikasikan bahwa pendapatan (keuntungan) :
 Pendapatan (keuntungan) tidak dipengaruhi oleh banyaknya atau sedikitnya
jumlah armada yang ditempatkan pada suatu lintasan.
 Dipengaruhi oleh variabel yang mendukung perolehan pendapatan yang lebih
maksimal. Seperti becak untuk lintasan Ujung-Kamal belum tentu mendukung
perolehan pendapatan secara maksimal, hal ini dikarena mempengaruhi
kapasitas angkut muatan car deck (ukurannya lebih besar dari sepeda motor dan
harga tiket lebih murah).
_____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-6-11
 Jarak tempuh yang pendek akan mempengaruhi waktu manuver armada lebih
panjang, karena menunggu antrian untuk melakukan bongkar muat penumpang
dan muatan car deck.
 Jarak tempuh yang panjang membutuhkan waktu tempuh yang relatif lama juga
akan mempengaruhi manuver jika armada yang ditempatkan memiliki ukuran
lebih besar yaitu lebih panjang, hal ini akan mempengaruhi waktu muat untuk
muatan car deck, dibandingkan jika armada yang ditempatkan berukuran sedang.
3. Berdasarkan dari perbandingan antara tabel laporan pendapatan bersih untuk 3 (tiga)
strategi yang dilaksanakan dapat diketahui bahwa peringkat tertinggi adalah
kombinasi dari strategi 2 (satu).
Saran
Dari beberapa hal yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini, maka tedapat beberapa
saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Penambahan armada, penambahan lintasan atau mengalihkan armada pada lintasan
tertentu dengan penempatan armada pada lintasan yang diinginkan (dalam artian
lintasan yang lama ditinggalkan atau tidak digunakan) dapat dilakukan untuk
dianalisa lebih lanjut terhadap kemungkinan perolehan pendapatan (keuntungan)
yang maksimal.
2. Program ini tidak dapat digunakan oleh banyak komputer dan tidak multi tasking.
DAFTAR PUSTAKA
Sandi Setiawan [1991], Simulasi Teknik Pemrograman dan Metode Analisis, Andi
Offset, Yogyakarta, Indonesia.
Law Averill M. and Kelton W. David [1991], Simulasi Modeling and Analysis (second
edition), McGraw Hill inc, New York, United State of America.
Marlina Inge Ir. [2001], Seri Pemrograman Data Base Menggunakan Delphi, Alex
Media Komputindo, Jakarta, Indonesia.
Agus M., Alam J. [2000], Borland Delphi 6.0, Alex Media Komputindo, Jakarta
Indonesia.
Matcho Jon and David R. Faulkner [1997], Panduan Penggunaan Delphi, Andi Offset,
Yogyakarta, Indonesia.
Ron Saukup and Kalen Delavey [1999], Inside Microsoft SQL Server 7.0, Microsoft
Coorporation, New York, United State of America.
HM. Jogiyanto [1993], Analisis & Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur,
Andi Offset, Yokyakarta, Indonesia.
Gould, F. J. Eppen, G. D. & Schimdt, C. P. [1993], Introductory Management, Fourth
Editor, Prentice-Hall, New Jersey.
_____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
B-6-12
_____________________________________________________________________________
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I
ISBN : 979-99302-0-0
25-26 Pebruari 2005
Program Studi Magister Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Download