By : Fika NI,S.Kep.,Ns

advertisement
By : Fika N.I,S.Kep.,Ns
Rhinitis adalah suatu inflamasi
( peradangan ) pada membran
mukosa di hidung.
Rhinitis adalah peradangan
selaput lendir hidung (Dorland,
2002)
Hidung normalnya
menghasilkan cairan berupa
lenciir yang encer dan
berwarna bening
RHINITIS
AKUT
RHINITIS
KRONIS
• Disebabkan oleh virus dan
bakteri
• Dpt tjd pada setiap orang
• Insiden tertinggi pada awal
musim hujan dan musim semi
• Disebabkan karena infeksi
berulang, karena alergi atau krn
rinitis vasomotor
EPIDEMIOLOGI
Penyakit umum yg srg dijumpai
Prevalensi berkisar antara 4.5-38.3% dari jumlah penduduk di
berbagai negara
Dapat terjadi pada pria dan wanita
Penyebab belum bisa dipastikan, tetapi nampaknya ada
kaitan dengan meningkatnya polusi udara, Populasi dust mite,
kurangnya ventilasi di rumah atau kantor, dll.
PATOFISIOLOGI
• berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai 1 jam setelahnya.
• Munculnya segera dalam 5-30 menit, setelah terpapar dengan alergen
• gejalanya terdiri dari bersin-bersin, rinore karena hambatan hidung dan atau
Immediate Phase Allergic
bronkospasme. Hal ini berhubungan dengan pelepasan amin vasoaktif seperti
Reaction atau Reaksi
histamin
Alergi Fase Cepat
(RAFC)
Late Phase Allergic
Reaction atau Reaksi
Alergi Fase Lambat
(RAFL)
• berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam (fase hiperreaktifitas) setelah
pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam.
• Muncul dalam 2-8 jam setelah terpapar alergen tanpa pemaparan
tambahan.
• Hal ini berhubungan dengan infiltrasi sel-sel peradangan, eosinofil, neutrofil,
basofil, monosit dan CD4 + sel T pada tempat deposisi antigen yang
menyebabkan pembengkakan, kongesti dan sekret kental
ETIOLOGI
Alergen
• Tungau debu rumah, bulu hewan, dan tepung sari merupakan alergen
hirupan utama penyebab rinitis alergika dengan bertambahnya usia,
sedang pada bayi dan balita, makanan masih merupakan penyebab
yang penting.
Polutan
• Polutan memperberat rhinits
• Polusi dalam ruangan terutama gas dan asap rokok, sedangkan polutan
di luar termasuk gas buang disel, karbon oksida, nitrogen, dan sulfur
dioksida.
Aspirin
• Aspirin dan obat anti inflamasi non steroid dapat mencetuskan rinitis
alergika pada penderita tertentu
MANIFESTASI KLINIS
Bersin berulang-ulang, terutama setelah bangun tidur pada
pagi hari (umumnya bersin lebih dari 6 kali).
Hidung tersumbat.
Hidung meler. Cairan yang keluar dari hidung meler yang
disebabkan alergi biasanya bening dan encer, tetapi dapat
menjadi kental dan putih keruh atau kekuning-kuningan jika
berkembang menjadi infeksi hidung atau infeksi sinus.
Hidung gatal dan juga sering disertai gatal pada mata, telinga
dan tenggorok.
Badan menjadi lemah dan tak bersemangat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes kulit “prick test”
Eosinofil sekret hidung. Positif bila ≥25%
Eosinofil darah. Positif bila ≥400/mm3
bila diperlukan dapat diperiksa
IgE total serum (RIST & PRIST). Positif bila >
200 IU
IgE spesifik (RAST)
X-foto Water, bila dicurigai adanya
komplikasi sinusitis
KOMPLIKASI
Sinusitis kronis (tersering)
Poliposis nasal
Sinusitis dengan trias asma (asma, sinusitis dengan
poliposis nasal dan sensitive terhadap aspirin)
Asma
Obstruksi tuba Eustachian dan efusi telinga bagian
tengah
Hipertyopi tonsil dan adenoid
Gangguan kognitif
PENATALAKSANAAN
Antihistamin
Decongenstans : melegakan pernafasan
Corticosteroid : spray nasal salin
Pembedahan dilakukan bila ada deviasi
misal polyps atau pembengkakan adenoid
SINUSITIS
penyakit infeksi sinus
yang disebabkan oleh
kuman atau virus.
peradangan
membran mukosa
dari satu atau lebih
sinus maksillaris,
frontal, etmoidalis
atau sfenoidalis
ETIOLOGI
Rinogen adalah obstruksi
dari ostium sinus
(maksilaris/paranasalis) yg
disebabkan oleh :
Rinitis Akut
(influenza)
Polip, Septum
Deviasi
Dentogen mrpkan
penjalaran infeksi dari
gigi geraham atas,
disebabkan oleh :
Streptococcus
Pneumonia
Hamophilus
influenza
Steptococcus
viridans
Staphylococcus
aureus
Branchamella
catarhatis
TANDA & GEJALA
Febris, pilek kental, berbau, bisa
bercampur darah
Nyeri pada :
Pipi : biasanya unilateral
Kepala : biasanya homolateral,
terutama pada sorehari
Gigi (geraham atas)
homolateral.
Hidung :
buntu homolateral
Suara bindeng
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rinoskopi anterior :
Rinoskopi postorior
• Mukosa merah
• Mukopus nasofaring
• Mukosa bengkak
• Mukopus di meatus
medius
X Foto sinus
paranasalis
Nyeri tekan pipi yang
sakit
Transiluminasi :
kesuraman pada ssisi
yang sakit
• Kesuraman
• Gambaran
“airfluidlevel”
• Penebalan mukosa
PENATALAKSANAAN
Drainage
Medical :
Antibiotik diberikan dalam 5-7 hari
(untk akut) yaitu :
Ampisilin 4 x 500 mg
• Dekongestan lokal : efedrin 1%(dewasa)
½%(anak)
• Dekongestan oral :Psedo efedrin 3 X 60 mg
Surgikal : irigasi sinus
maksilaris.
Amoksilin 3 x 500 mg
Sulfametaksol=TMP (800/60)
2 x 1tablet
Diksisiklin 100 mg/hari
Simtomatik
Prasetamol,
metampiron 3 x 500 mg.
Untuk kronis adalah :
Cabut geraham atas bila
penyebab dentogen
Irigasi 1 x setiap minggu (1020)
Operasi Cadwell Luc pada
sinus maksila
Sinus ethmoid dengan ethmoidektomi yang bisa
dilakukan dari dalam hidung (intranasal)atau dari
luar (ekstranasal
Sinus frontal dan sfenoid dengan operasi Killian {Drainase secret dari
dalam hidung(intranasal) atau ektstranasal,pada sinus frontalis,untuk
sinus sfenoidalis dilakukan dari dalam hidung (intranasal)}
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN :
Biodata : Nama ,umur, sex, alamat, suku, bangsa, pendidikan, pekerjaan,,
Riwayat Penyakit sekarang : penderita mengeluh hidung tersumbat,kepala pusing,
badan terasa panas, bicara bindeng.
Keluhan utama : biasanya penderita mengeluh nyeri kepala sinus, tenggorokan.
Riwayat penyakit dahulu :
Pasien pernah menderita penyakit akut dan perdarahan hidung atau trauma
Pernah mempunyai riwayat penyakit THT
Pernah menedrita sakit gigi geraham
Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang lalu
yang mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang.
Riwayat spikososial
Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih)
Interpersonal : hubungan dengan orang lain
Pola fungsi kesehatan
Pola persepsi dan tata laksanahidup sehat
Untuk mengurangi flu biasanya klien menkonsumsi obat tanpa memperhatikan efek samping.
Pola nutrisi dan metabolisme
Biasanya nafsumakan klien berkurang karena terjadi gangguan pada hidung
Pola istirahat dan tidur
Selama inditasi klien merasa tidak dapat istirahat karena klien sering pilek
Pola Persepsi dan konsep diri
Klien sering pilek terus menerus dan berbau menyebabkan konsepdiri menurun
Pola sensorik
Daya penciuman klien terganggu karena hidung buntu akibat pilek terus menerus (baik
purulen , serous, mukopurulen).
Pemeriksaan fisik
status kesehatan umum : keadaan umum , tanda vital, kesadaran.
Pemeriksaan fisik data focus hidung : nyeri tekan pada sinus, rinuskopi (mukosa merah dan
bengkak).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan dengan obstruksi
/adanya secret yang mengental
Nyeri akut (kepala, tenggorokan , sinus )berhubungan dengan agen injury
biologi (peradangan pada hidung)
Cemas berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan klien tentang penyakit
dan prosedur tindakan medis(irigasi sinus/operasi)
Gangguan pola tidur berhubungan dengan hiidung buntu., nyeri sekunder
peradangan hidung
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
nafsus makan menurun sekunder dari peradangan sinus
Gangguan konsep diri berhubungan dengan bau pernafasan dan pilek
DIAGNOSA 1
Tujuan : Jalan nafas efektif setelah secret (seous, purulen)
dikeluarkan
Kriteria hasil :
Klien tidak bernafas lagi melalui mulut
Jalan nafas kembali normal terutama hidung
Intervensi :
Kaji penumpukan secret yang ada
R/: Mengetahui tingkat keparahan dan tindakan
selanjutnya
Observasi tanda-tanda vital
R/: Mengetahui perkembangan klien sebelum dilakukan
operasi
Latihan batuk efektif
Meningkatkan intake cairan
Drainase sinus
Koaborasi dengan tim medis untuk pembersihan sekret
R/: Kerjasama untuk menghilangkan penumpukan
secret/masalah
DIAGNOSA 2
Kriteria hasil :
Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang
Klien tidak menyeringai kesakitan.
Intervensi :
Kaji tingkat nyeri klien
R/: Mengetahui tingkat nyeri klien dalam menentukan tindakan selanjutnya
Jelaskan sebab dan akibat nyeri pada klien serta keluarganya
R/: Dengan sebab dan akibat nyeri diharapkan klien berpartisipasi dalam
perawatan untuk mengurangi nyeri
Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi
R/: Klien mengetahui tehnik distraksi dn relaksasi sehinggga dapat
mempraktekkannya bila mengalami nyeri
Observasi tanda tanda vital dan keluhan klien
R/: Mengetahui keadaan umum dan perkembangan kondisi klien.
KOLABORASI :
Terapi konservatif :
Obat Acetaminopen; Aspirin, dekongestan hidung
Drainase sinus
Pembedahan :
Irigasi Antral : Untuk sinusitis maksilaris
Operasi Cadwell Luc
R/: Menghilangkan /mengurangi keluhan nyeri klien
QUIS
1.
SEBUTKAN ETIOLOGI DARI RINITIS
2.
SEBUTKAN 4 MACAM SINUS YG BERESIKO MENGALAMI
SINUSITIS
3.
SEBUTKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN YG MUNGKIN
MUNCUL PADA SINUSITIS DAN RHINITIS
Download