Apa Hak Asasi Manusia itu? DEKLARASI UNIVERSAL HAM (DUHAM) Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan. Kewajiban Negara di Bidang Hak Asasi Manusia Kewajiban untuk melindungi HAM: negara dalam hal ini pemerintah harus memberikan jaminan perlindungan dan mencegah segala bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia, baik yang dilakukan oleh negara maupun pelaku dari unsur non-negara, diantaranya massa intoleran, milisi dan/atau perusahaan. Kewajiban untuk menghormati dan memajukan HAM: negara harus mengeluarkan regulasi, kebijakan ataupun peraturan yang tidak bertentangan dengan nilai, norma dan aturan hukum HAM. Kewajiban untuk memenuhi HAM: negara harus melakukan tindakan nyata, yakni dengan mengalokasikan anggaran, menyusun program, dan membuat kebijakan-kebijakan dalam konteks menjamin pemenuhan hak asasi manusia setiap warga negara dapat berjalan dengan baik tanpa gangguang dan ancaman dari pihak manapun. Tanah adalah hak asasi. Diatas Tanah masyarakat, baik sendiri-sendiri maupun bersama, membangun komunitas untuk hidup bersama, mendirikan rumah, menjadi tempat bercocok tanam, dst. Sayangnya, terdapat beberapa sektor yang sering dan rentan terjadi pelanggaran hak atas tanah, yaitu: 05 KONSERVASI LINGKUNGAN HIDUP Peraturan tentang Konservasi Lingkungan Hidup pada umumnya: Ėĺ Ėĺ Ėĺ UU No 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) PP No 27/1999 tentang analisis mengenai dampak lingkungan hidup PP No 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional Masalah Pada Umumnya: 01 PERTAMBANGAN dan AMDAL (Analisis Masalah Dampak Lingkungan) Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ 06 Amdal adalah syarat mutlak ijin usaha pertambangan. Meski dalam praktiknya, investor atau pengusaha sering tidak mematuhi prosedur atau syarat-syarat untuk Amdal. Peraturan-turunan tentang pertambangan nasional pada umumnya: Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ UU no. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan; Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara; PP No. 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara; PP No. 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pasca Tambang. Konflik dengan Masyarakat adat Pencemaran air limbah Penyalahgunaan ijin Perburuan liar Penurunan jumlah tanaman langka Kepunahan spesies INFRASTRUKTUR Peraturan yang mengatur Infrastruktur pada umumnya: Ėĺ Ėĺ Ėĺ UU No 2/2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum Keputusan Presiden [KEPPRES] No. 55/1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum UU No 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara Masalah Pada Umumnya: Masalah di Pertambangan Pada Umumnya: Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Tumpah tindih peraturan dan kewenangan; Manipulasi perizinan dan Amdal, diduga lewat suap dan korupsi Perampasan Tanah masyarakat adat dan Penyalahgunaan RTRW [Rencana Tata Ruang Wiayah] Kawasan lahan Menumpuknya ampas/limbah buangan hasil tambang Polusi tanah dan udara; Erosi dan sedimentasi lapisan tanah; Penurunan permukaan bumi; Kerusakan bentuk permukaan tanah; Banjir Kerusakan sarana transportasi alam karena alat berat Tanah gersang dan sukar dihijaukan kembali Terganggunya flora dan fauna, bahkan hilang. Sistem alami tata air rusak Munculnya penyakit muntahber, ISPA, kulit dan lain-lain terhadap warga sekitar Bisnis aktor keamanan Komunitas masyarakat [adat] tergusur. 02 PERKEBUNAN Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Perampasan Tanah Pengusuran Paksa Bisnis Aktor Keamanan Penyalahgunaan izin, Penyalahgunaan AMDAL, konflik dengan TNI 07 Ketentuan yang terkait bidang kehutanan pada umumnya, yaitu: Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ UU no. Tahun 2009 tentang Kehutanan Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor:P.21/Menhut-II/2014 Tentang Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Kegiatan Kehutanan PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR:P.8/Menhut-II/2014 tentang Pembatasan Luasan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dalam Hutan Alam, IUPHHK Hutan Tanaman Industri atau IUPHHK Restorasi Ekosistem pada Hutan Produksi Peraturan yang berkaitan mengenai Perkebunan pada umumnya: Masalah yang muncul Pada Umumnya: Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ UU no. 39 tahun 2014 tentang perkebunan. Peraturan menteri Pertanian Nomor 98 Tahun 2013 Tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 7 Tahun 2009 Tentang Penilaian Usaha Perkebunan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Persyaratan Penilaian Usaha Perkebunan Masalah Pada Umumnya: Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Tumpang tindih peraturan dan kewenangan; manipulasi batas area, kawasan dan manipulasi perizinan Penyalahgunaan status atas hak perkebunan Perampasan tanah dan Alih fungsi lahan ilegal Bisnis aparat keamanan Buruh di bawah umur Kekerasan dan Diskriminasi terhadap buruh perempuan Pengusiran masyarakat [lokal/adat] 03 PEMUKIMAN Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan Pemukiman pada umumnya: Ėĺ Ėĺ Ėĺ UU No 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (UU PERKIM) UU No 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah dan Pembangunan untuk Kepentingan Umum UU No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun Masalah Pada Umumnya: Ėĺ Ėĺ Ėĺ Ėĺ Penyalahgunaan ijin Perampasan tanah Penggusuran paksa Adanya APBD untuk melakukan penggusuran paksa 04 PESISIR DAN PERIKANAN Peraturan yang mengatur pesisir dan perikanan pada umumnya: Ėĺ Ėĺ Ėĺ UU No. 1/2014 tentang Perubahan atas UU No 27/2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No 40 / 2014 tentang Peran Serta dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI No 17 / 2013 tentang Perizinan Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Masalah Pada Umumnya: Ėĺ Ėĺ Ėĺ Reklamasi Penyalahgunaan Ijin Perampasan area budidaya ikan masyarakat KEHUTANAN Tumpah tindih peraturan dan kewenangan; Penyalahgunaan perizinan dan batas wilayah kawasan hutan Penyelewengan peruntukan lahan hutan Pengusiran tanah Masyarakat Adat dari kawasan hutan Kerusakan lingkungan (Illegal Loging) Alih fungsi hutan secara illegal (contoh hutan tanaman industri menjadi sawit) Eksploitasi SDA di kawasan hutan Pembalakan hutan Penyuapan dan gratifikasi alih fungsi kawasan hutan dan perizinan Manipulasi laporan review kawasan hutan KECENDERUNGAN PELAKU YANG DAPAT TERLIBAT DALAM PERMASALAHAN EKOSOSBUD UPAYA ADVOKASI Pihak-pihak dalam Mekanisme Advokasi yang dapat dituju Mabes TNI Sebagai tempat pengaduan permasalahan yang berkaitan dengan TNI Alamat : Jl. Raya Mabes Hankam, Cilangkap, Jakarta Timur 13840, Telp. (021) 84595576, 8459-5326 Mabes POLRI Sebagai tempat pengaduan permasalah terkait dengan Polisi (POLRI) dan Masyarakat. Alamat : Jl. Trunojoyo No.3, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12110, Telp. (021) 7218000 Komisi II Komisi VII DPR RI Komisi II Sebagai yang membidangi urusan pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, kepemiluan serta pertanahan/reforma agrarian DPR RI Komisi VII Sebagai pihak yang membidangi masalah Energi Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi, dan Lingkungan Hidup Badan Pertanahan Nasional Sebagai pihak yang mengurus sertifikasi, peruntukkan dan status tanah Alamat : Jl. Sisingamangaraja No. 2, Kebayoran Baru, DKI Jakarta 12014, Telp. (021) 7393939. Ombudsman RI Sebagai tempat pengaduan atas dugaan administrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Alamat: Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-19 Kuningan (Gedung Pengadilan TIPIKOR), Jakarta Selatan, Telp. (021) 52960894/95. Komisi Informasi Publik (KIP) Sebagai tempat pengaduan permasalahan Informasi Publik (surat-menyurat). Alamat : Gedung Indonesia Trading Company (itc), Lt 5, Jl Abdul Muis No. 8 Jakarta Pusat 10160, Telp. (021) 34830741. Pemerintah Daerah (Pemda) Sebagai pihak yang mengurus perijinan atas pembangunan dan tempat pengaduan terkait peraturan/kebijakan daerah. HAM Komnas HAM RI Sebagai tempat pengaduan permasalahan terkait Hak Asasi Manusia pada masyarakat. Alamat: Jl. Latuharhari No. 4 B, Menteng, Jakarta Pusat 10310, Telp. (021) 3925230. Lembaga Swadaya Masyarakat dan Lembaga Bantuan Hukum Sebagai tempat pengaduan dan advokasi terhadap permasalahanpermasalah pada masyarakat. Kementrian Keuangan Sebagai pihak yang berwenang atas kebijakan keuangan Negara (pajak). Alamat: Gedung Djuanda Lt.12, Jl. Dr.Wahidin Raya No. 1 Jakarta 10710, Telp: (021) 3861489. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sebagai pihak yang berwenang atas kebijakan dan mengatur perijinan terkait pertambangan. Alamat: Jl.Hr. Rasuna Said, Kav X,2 No 7-8, Setiabudi, Jakarta Selatan, Telp: (021) 5225180 Kementrian Lingkungan Hidup Sebagai Pihak atas kebijakan, Pelaksanan dan yang berwenang mengatur perijinan terkait Konservasi Lingkungan Hidup. Alamat: Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410, Telp.(021) 8580067 Kementrian Pertanian, Dirjen Perkebunan Sebagai Pihak yang berwenang atas pelaksanaan administrasi (seperti: perijinan) terkait hal Perkebunan. Alamat: Departemen Pertanian Gedung C, Jl. Harsono RM, Ragunan, Kota Jakarta Selatan 12550, Telp. (021) 7815380, 7804086, 7804056. Kementrian Perkerjaan Umum Sebagai pihak yang berwenang atas kebijakan dan perijinan terkait pembangunan infrastruktur Negara. Alamat: Gedung Pusdata Lt 1, Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Telp. (021) 7392262 Kementrian Perumahan Rakyat Sebagai pihak yang berwenang atas kebijakan dan perijinan atas pemukiman dan perumahan rakyat. Alamat: Jl. Raden Patah I No. 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Telp. (021) 7397758, 7245751 Kementrian Kelautan dan Perikanan Sebagai pihak yang berwenang atas kebijakan terkait Perikanan dan Pesisir. Alamat: Jl. Medan Merdeka Timur No.16, Gedung Mina Bahari I Lt. 5, Jakarta Pusat 10110, Telp. (021) 3519070 Kementrian Kehutanan Sebagai pihak yang berwenang atas kebijakan dan perijinan dalam hal kehutanan . Alamat: Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270, Telp. (021) 5704501-04 ORGANISASI ADVOKASI Advokasi adalah upaya atau aktivitas kita terkait pihak luar [external], yakni: utamanya pihak Negara / Pemerintah baik ditingkat lokal maupun pusat; Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan | KontraS Jalan Borobudur No 14 Menteng Jakarta Pusat 10320, Telp. (021) 3926983 Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia | YLBHI Jl. Diponegoro No. 74 Menteng Jakarta Pusat, Telp. (021) 3929840 STRATEGI 01 02 03 04 05 MENGUMPULKAN BAHAN/DATA MENYIAPKAN LOBBY FORMAL/INFORMAL Jika lobby tidak berhasil, segera merancang kampanye untuk menekan institusi yang di lobby, bentuknya Wahana Lingkungan Hidup Indonesia | WALHI Jl. Tegalparang Utara No 14, Mampang, Jakarta Selatan, Telp. (021) 79193363 Jaringan Advokasi Tambang | JATAM JL. Mampang Prapatan II 30 RT 015/04, Jakarta Selatan, Telp. (021) 79181683 Konsorsium Pembaruan Agraria | KPA JL. Pancoran Indah 1, Blok E3 No.1 Rt 011/07, Duren Tiga Pancoran, Jakarta Selatan, Telp. (021) 7984540 AKSI MASSA MOBILISASI SURAT Sawit Watch Taman Bogor Baru, Blok B6 No. 1, Jawa Barat, Telp. (0251) 8352171 PEMERINTAH atau LEMBAGA LEGISLATIF INSTITUSI Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia | PBHI Jl. Hayam Wuruk 4 SX –TX, Kebon Kelapa, Jakarta Pusat, Telp. (021) 3859968 Indonesia Corruption Watch | ICW Jl. Kalibata Timur IV/D No. 6 Pancoran Jakarta Selatan, Telp. (021) 7901885 TARGET 01 Mempengaruhi walikota atau bupati untuk merubah kebijakan yang merugikan komunitas 02 Mempengaruhi legislatif ditingkat daerah dan pusat