BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), kualitas aparatur pemerintah di semua sektor pelayanan publik harus senantiasa ditingkatkan. Kualitas pelayanan menyangkut berbagi aspek meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, sistem dan prosedur pelayanan, sarana dan prasarana pelayanan serta SDM pelayanan. Terselenggaranya pelayanan publik yang prima akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, dukungan partisipasi masyarakat serta dunia. Dalam kehidupan bernegara, pemerintah memiliki fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan ataupun pelayanan-pelayanan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat (Siagian, 2001). Dalam memberikan pelayanan publik, organisasi penyelenggara pelayanan publik atau yang disebut juga sebagai organisasi sektor publik ini mempunyai kewajiban untuk menetapkan standar pelayanan, menempatkan pelayanan yang kompeten, memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar, membantu masyarakat dalam memahami hak dan tanggung jawabnya, serta bertanggung jawab dalam melakukan pengelolaan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik (Pasal 15 UU No.25 Tahun 2009) Untuk meningkatkan perbaikan pelayanan publik, pemerintah perlu melakukan proses evaluasi terhadap instansi-instansi, yang mendapat banyak keluhan dari masyarakat. Saat ini banyak media masa yang menyediakan wadah untuk menampung dan menyampaikan pendapat masyarakat. Dengan berbagai media tersebut masyarakat dapat dengan mudah menyampaikan pendapat mereka, salah satunya yaitu dengan menyampaikan pendapat kepada organisasi sektor publik mengenai kinerja pelayanannya. Berbagai kritikan dan keluhan dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik, seharusnya dapat dijadikan acuan oleh organisasiorganisasi sektor publik demi terus meningkatkan kualitas kinerja pelayanannya. Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun et al, 2011:11). Penilaian kinerja pelayanan publik dapat diukur dalam bentuk Indeks Kepuasaan Masyarakat yang berpedoman berdasarkan Kepmen PAN No. 25 tahun 2004, dan berdasarkan Permen PAN Nomor 38 Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan penilaian kinerja pelayanan publik dalam bentuk Indeks Kepuasaan Masyarakat yang berpedoman berdasarkan Kepmen PAN No. 25 tahun 2004, Survei pengguna layanan publik dalam bentuk IKM saat ini menjadi cara yang populer digunakan baik oleh institusi pemerintah maupun swasta dalam menjaring berbagai masukan dari masyarakat. Masyarakat merupakan sumber informasi yang penting untuk menilai tingkat kepuasan. Menurut Kepmen PAN No. 25 tahun 2004 tentang Indeks Kepuasan masyarakat (IKM), ada 14 (empat belas) unsur yang dapat diberlakukan untuk semua jenis pelayanan dalam mengukur indeks kepuasan masyarakat unit pelayanan, antara lain (1) prosedur pelayanan, (2) persyaratan pelayanan, (3) kejelasan petugas pelayanan, (4) kedisiplinan petugas pelayanan, (5) tanggung jawab petugas pelayanan, (6) kemampuan petugas pelayanan, (7) kecepatan pelayanan, (8) keadilan pelayanan, (9) kesopanan dan keramahan petugas, (10) kewajaran biaya pelayanan, (11) kepastian biaya pelayanan, (12) kepastian jadwal pelayanan, (13) kenyamanan lingkungan, dan (14) keamanan pelayanan. Penelitian ini akan menyajikan pembahasan yang lebih jelas dan lengkap mengenai permasalahan tersebut. Dalam penelitian ini organisasi sektor publik yang dipilih adalah Kantor Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintah Jawa Timur untuk menilai dan meningkatkan kualitas kinerja pelayanan perizinan di pemerintah provinsi jawa timur. Hal ini disebabkan karena pelayanan publik merupakan bagian terpenting untuk melayani setiap pengguna pelayanan secara publik, dalam hal ini untuk mengurus perijinan usahanya. Pelayanan publik harus menyesuaikan harapan penggunanya, agar pelayanan perizinan yang diberikan cepat, efektif, efesien, transparan dan memberikan kepastian hukum demi terwujudnya hakhak masyarkat, dan para investor untuk mendapatkan pelayanan di bidang perizinan, serta diharapkan dengan ini pelayanan menjadi lebih transparan, terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan, disediakan secara memadai serta mudah dimengerti dan akuntabel yaitu dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 1.2 Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan,maka permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja pelayanan pada Kantor Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diukur dengan menggunakan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah menurut KEP/25/M.PAN/2/2004 ? 2. Bagaimana tingkat kesesuaian antara kinerja pelayanan dengan harapan pengguna layanan Kantor Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Perijinan Terpadu Pemeritah Provinsi Jawa Timur ? 1.3 Tujuan penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui kinerja pelayanan pada Kantor Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang diukur dengan menggunakan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan 2. Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah menurut KEP/25/M.PAN/2/2004. 3. Untuk menganalisis tingkat kesesuaian antara kinerja pelayanan dengan harapan pengguna layanan Kantor Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Perijinan Terpadu Pemeritah Provinsi Jawa Timur. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut: a. Kontribusi Praktis Dari penulisan skripsi ini di harapkan pihak menejemen dapat mengetahui kinerja karyawan dengan menggunakan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap kepuasan pelanggan dalam pelayanannya di Kantor Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menilai kinerja pelayanan sehingga diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan dibidang sektor publik dan dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. b. Kontribusi Teoritis Hasil penelitian ini secara akademis diharapkan dapat dijadikan bahan dalam pengembangan model pengukuran kinerja organisasi sector publik dan dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya c. Kontribusi Kebijakan Dari hasil penulisan skripsi ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan dan menetapkan kebijakan-kebijakan tentang pengukuran kinerja unit pelayanan instansi pemerintah. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian. Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, menyeluruh dan tidak terarah maka diperlukan pembatasan arah pembahasan dalam penulisan atau penyusunan skripsi. Objek penelitian yang dipilih peneliti adalah Kantor Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintah Jawa Timur yang beralokasi di Jl. Pahlawan No.116 Surabaya. Penelitian ini mengunakan indikator non finansial yaitu menggunakan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah menurut KEP/25/M.PAN/2/2004 dalam menilai kinerja pelayanan pelanggan, dan mengukur tingkat kesesuaian antara kinerja pelayanan dengan harapan pengguna layanan (Diagram kartesius)