UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK MELALUI METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS III MI AL-IMAN NGAWONGGO KALIANGKRIK MAGELANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: ASMANAH NIM. 11409064 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011 PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Asmanah NIM : 1140.90.64 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK MELALUI METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS III MI AL-IMAN NGAWONGGO KALIANGKRIK MAGELANG Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 4 Agustus 2011 Pembimbing Dra.Siti Farikhah, M.Pd SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK DENGAN MENERAPKAN METODE JIGSAW LEARNING DI KELAS III MI AL-IMAN NGAWONGGO KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG DISUSUN OLEH ASMANAH NIM : 1140.90.64 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 25 Agustus 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S.1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Agus Waluyo, M.Ag …………………… Sekretaris Penguji : Dra. Zumrotun, M.Ag …………………… Penguji I : Drs. Badwan, M.Ag …………………… Penguji II : Dra. Lilik Sriyanti, M.Si …………………… Penguji III : Dra. Siti Farikhah, M.Pd …………………… Salatiga, 25 Agustus 2011 Ketua STAIN Salatiga Dr. Imam Sutomo, M.Ag PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Asmanah NIM : 1140.90.64 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 4 Agustus 2011 Yang Menyatakan, Asmanah MOTTO DAN PERSEMBAHAN “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib sesuatu kaum sehingga mereka merubah nasib yang ada pada diri mereka sendiri.” (Q.S. Ar-Rad: 11) PERSEMBAHAN Untuk Suamiku, Anak-anakku, orang tuaku, Para dosenku, Saudara-saudaraku, Sahabat-sahabat seperjuanganku. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa mengharapkan syafaatnya di akhirat nanti. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari pembimbing, para dosen dan semua pihak yang menjadi motivator dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku pembantu bidang akademik STAIN Salatiga. 3. Drs. Djoko Sutopo, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga. 4. Dra.Siti Farikhah, M.Pd. selaku pembimbing dalam skripsi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 5. Mahdum suami tercinta serta anak-anak tersayang yang senantiasa memberikan doa, motivasi dan pengorbanan yang tidak terhingga dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Sahabat-sahabatku yang secara langsung maupun tidak langsung membantu menyelesaikan skripsi ini. Penulis hanya berdo’a semoga yang telah diberikan menjadi amal shaleh dilipat gandakan oleh Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Salatiga, Penulis Asmanah Agustus 2011 ABSTRAK Asmanah,2011. berjudul Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Aqidah Ahlak dengan menerapkan metode jigsaw learning pada siswa kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik Magelang. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Siti Farikhah, M.Pd. Kata Kunci : Prestasi belajar, metode Jigsaw Learning Penelitian ini merupakan upaya untuk peningkatan prestasi belajar dengan menerapkan metode jigsaw learning pada siswa kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Dengan menerapkan metode jigsaw learning diharapkan dapat meningkatkan perhatian dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga terjadi peningkatan prestasi belajar. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan subyek siswa kelas III MI Al Iman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi dan tes tertulis setiap individu dan kelompok pada akhir pelajaran. Data yang diperoleh dari tiap-tiap siklus dianalisis dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa perhatian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran meningkat yang berdampak pada hasil belajar berupa prestasi. Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode jigsaw learning. Semoga penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan informasi serta masukan bagi mahasiswa, para pendidik, para peneliti, orang tua, sekolah dan bagi para pembaca yang budiman. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………. ii PENGESAHAN …………………………………………………………. iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………………… iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………… v KATA PENGANTAR …………………………………………………… vi ABSTRAK ………………………………………………………………. vii DAFTAR ISI …………………………………………………………….. viii DAFTAR TABEL ………………………………………………………. xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………… 1 B. Rumusan Masalah …………………………….. 4 C. Tujuan Penelitian …………………………… 5 D. Hipotesis Tindakan …………………………………. 5 E. Manfaat Penelitian …………………………………. 6 F. Definisi Operasional ………………………………….. 6 1. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak ………………… 6 2. Metode Jigsaw Learning ……………. ………… 8 G. Metode Penelitian …………………………………….. 8 1. Rancangan Penelitian ………………………… 8 viii BAB II 2. Subyek Penelitian …………………………… 9 3. Langkah-langkah atau siklus penelitian ………. 10 4. Instrumen Penelitian …………………………. 12 5. Pengumpulan Data …………………………… 13 6. Analisis Data …………………………………. 13 H. Sistematika Penulisan ………………………………… 14 KAJIAN PUSTAKA …………………………………….. 15 A. Prestasi Belajar ………………………………………. 15 1. Pengertian prestasi belajar ………………………….. 15 2. Indikator Prestasi Belajar……………………………. 16 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar 18 B. Aqidah Ahlak …………………………………………. 26 a. Pengertian Aqidah Ahlak ………………………… 26 b. Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Ahlak …………… 27 c. Ruang Lingkup …………………………………… 27 C. Jigsaw Learning ………………………………………. 29 D. Kaitan Peningkatan Prestasi Belajar dan Metode Jigsaw Learning …………………………………………………… BAB III 31 PELAKSANAAN PENELITIAN ………………… 33 A. Subyek Penelitian ……………………………………. 33 1. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………… 33 2. Mata Pelajaran …………………………………… 33 3. Karakteristik Siswa ……………………………… 34 ix BAB IV BAB V B. Prosedur Pelaksanaan Penelitian …………………… 37 1. Siklus I ……………………………………………. 37 2. Siklus II …………………………………………… 41 3. Siklus III ………………………………………….. 46 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………….. 52 A. Hasil Penelitian ………………………………….. 52 B. Pembahasan …………………………………………… 66 PENUTUP ………………………………………………… 72 A. Kesimpulan …………………………………………… 72 B. Saran …………………………………………………… 73 C. Penutup ………………………………………………….. 73 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN x DAFTAR TABEL Tabel 1 Siklus Penelitian …………………………………. Tabel 3.1 Karakteristik siswa kelas I MI Al-Iman Ngawonggo 11 Kaliangkirk ……………………………………………….. 35 Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I………………………... 40 Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ………………………….. 40 Tabel 3.4 Lembar Pengamatan siswa siklus II ………………………… 44 Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Guru siklus II ………………………… 45 Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III……………… 49 Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Guru Siklus III ………………………… 49 Tabel 4.1 Lembar Rekapitulasi Pengamatan siswa siklus I 53 Tabel 4.2 Prestasi Belajar Siswa Siklus I ……………………………… 55 Tabel 4.3 Kategori Prestasi Belajar Siswa …………………………….. 57 Tabel 4.4 Lembar Rekapitulasi Pengamatan siswa siklus II ………….. 58 Tabel 4.5 Prestasi Belajar Siklus II……………………………………… 60 Tabel 4.6 Lembar Rekapitulasi Pengamatan siswa siklus III ………… 62 Tabel 4.7 Prestasi Belajar Siklus III ……..…………………………… 64 xi DAFTAR LAMPIRAN 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………. 74 2. Izin Penelitian …………………………………………………... 82 3. Nota Pembimbing ………………………………………………. 83 4. Lembar Konsultasi Skripsi ……………………………………... 84 5. Daftar Riwayat Hidup …………………………………………. 85 6. Daftar Nama Guru MI Al-Iman ……...……………………….. 86 7. Silabus …………………………………………………………. 87 xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Pembelajaran terkait dengan bagaimana membelajarkan siswa atau bagaimana siswa dapat belajar dengan mudah dengan dorongan dan kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik. (Ismail.2008:10). Belajar merupakan kewajiban bagi setiap orang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan manusia itu sendiri (Muhibin Syah.2001:58). Hal ini dinyatakan dalam Al-Quran Surat Al-Mujadalah (58) :11 … … Artinya : “…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” Kewajiban belajar secara implisit terdapat dalam perintah membaca, (memahami) kehidupan dunia yang merupakan awal perintah dan ajaranajaran Illahi. Ayat yang pertama diturunkan oleh Allah SWT adalah ayat 1 mengenai perintah untuk membaca, memahami realitas kehidupan. Sebagaimana dijelaskan dalam ayat : Artinya : “Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan. (Q.S. Al „Alaq:1). Madrasah menyelenggarakan pendidikan secara terencana untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, membekali siswa dengan ilmu pengetahuan serta akhlak mulia yang didasari atas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. Materi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt. serta akhlak mulia termuat dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak. Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al-asma’ al-husna, serta penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara substansial mata pelajaran Aqidah Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan al-akhlaqul karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir, serta Qadla dan Qadar. Mata pelajaran Aqidah Akhlak seringkali dipandang sebagai mata pelajaran hafalan yang membosankan hal tersebut dapat dilihat dari adanya ketidaktuntasan siswa kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik 2 Magelang saat mengerjakan tes pada masing-masing kompetensi dasar. Dari 43 siswa yang mendapatkan nilai tinggi ada 10 siswa, 12 siswa memperoleh nilai sedang dan 21 siswa memperoleh nilai rendah, sehingga guru harus mulai mengembangkan sistim pembelajaran inovatif. Sebagai seorang pendidik guru senantiasa dituntut untuk mampu menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif serta dapat memotivasi siswa dalam belajar mengajar yang akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar siswa secara optimal (Ismail.2008:25). Guru harus dapat menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran sehinga dapat mengajar dengan tepat, efektif, efisien untuk membantu meningkatkan kegiatan belajar serta memotivasi siswa untuk belajar dengan baik. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh sebagian besar guru saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang selalu didominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan sedikit peluang bagi siswa untuk bertanya. Dengan demikian, suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga siswa menjadi pasif. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh guru untuk lebih mengaktifkan belajar siswa di kelas yaitu dengan menggunakan metode Jigsaw Learning. 3 Untuk memahami permasalahan ini perlu kiranya dikaji melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) khususnya dengan menerapkan metode Jigsaw Learning di kelas. Secara lengkap penelitian tindakan kelas ini berjudul: “UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK MELALUI METODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS III MI AL-IMAN NGAWONGGO KALIANGKRIK MAGELANG” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah penerapan metode jigsaw learning dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap mata pelajaran Aqidah Akhlak di kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang? 2. Apakah penerapan metode jigsaw learning dapat meningkatkan keaktifan siswa terhadap mata pelajaran Aqidah Akhlak di kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang? 3. Apakah penerapan metode jigsaw learning dapat meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang? 4 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui penerapan metode jigsaw learning dapat meningkatkan perhatian terhadap mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. 2. Untuk mengetahui penerapan metode jigsaw learning dapat meningkatkan keaktifan terhadap mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. 3. Untuk mengetahui penerapan metode jigsaw learning dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. D. Hipotesis Tindakan 1. Penerapan metode Jigsaw Learning dapat meningkatkan perhatian terhadap mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang 2. Penerapan metode Jigsaw Learning dapat meningkatkan keaktifan terhadap mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. 3. Penerapan metode Jigsaw Learning dapat meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. 5 E. Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian kelas ini diharapkan akan memberikan beberapa manfaat antara lain: 1. Bagi siswa, akan memperoleh pembelajaran yang lebih menarik sehingga dapat mencapai sasaran. 2. Bagi guru, akan membantu permasalahan pendidikan yang dihadapi dan mendapat tambahan wawasan serta ketrampilan yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutunya. 3. Bagi Madrasah akan dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. 4. Bagi peneliti akan bertambah wawasan dan pengetahuannya. F. Definisi Operasional Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata kata yang menjadi variabel penelitian. 1. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Ada beberapa pengertian tentang prestasi belajar, berikut beberapa pendapat ahli diantaranya: a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Prestasi belajar (Balai Pustaka.1994:787) adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan 6 yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai angka yang diberikan guru. b. Menurut Bloom (1971:7) Prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. c. Prestasi belajar adalah suatu kemampuan aktual yang dapat diukur secara langsung dengan tes. Prestasi belajar adalah prestasi yang diperoleh disekolah dan di luar sekolah. Prestasi belajar di sekolah adalah hasil yang diperoleh anak-anak berupa nilai mata pelajaran: (Sunartana, 1997:55). d. Sedangkan menurut Nurkencana (1986:62) prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan. 7 2. Metode Jigsaw Learning Metode adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai harapan. (Ismail. 2008:8) Jigsaw Learning adalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok.(Ismail.2008:82). Metode Jigsaw Learning adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jadi yang dimaksud peningkatan prestasi belajar Aqidah Akhlak melalui metode Jigsaw Learning adalah cara yang digunakan untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan dan ketrampilan melalui pembelajaran kooperatif dimana kelompok bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar dan mampu mengajarkan kepada kelompok yang lain. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Menurut Suharsimi Arikunto (2007:2) penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR) yang artinya sebuah kegiatan penelitian yang 8 dilakukan di kelas. Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Peneliti akan mengidentifikasi dan menganalisis masalah secara jelas meneliti tentang prestasi belajar Aqidah Akhlak di kelas III MI AlIman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. b. Rancangan Tindakan Peneliti akan menerapkan metode Jigsaw Learning c. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan dilakukan beberapa kali tatap muka. Tatap muka tersebut menggunakan jam pelajaran Aqidah Akhlak yang dijabarkan dalam beberapa siklus. d. Tahap Pemantauan/observasi Tahap ini berjalan bersamaan saat pelaksanaan. Pemantauan terhadap guru dilakukan dengan meminta bantuan teman sejawat. Pemantauan terhadap siswa dilakukan dengan mencatat semua hal yang diperlukan berupa data kuantitatif yaitu hasil tes, diskusi kelompok. Data kualitatif yaitu gambaran keaktifan siswa. RPP tentang hidup rukun dan tolong menolong. e. Refleksi Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian melakukan evaluasi. 9 2. Subjek Penelitian Subjek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas III MI AlIman Ngawonggo Kaliangkrik dengan jumlah 43 siswa, terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan 3. Langkah-langkah atau siklus penelitian Dalam pelaksanaan siklus diawali dari siklus I, apabila belum berhasil maka dilanjutkan ke siklus II dan seterusnya. 10 Tabel 1.1. Siklus Penelitian Siklus I Perencanaan Pengamatan langsung proses pembelajaran di awal kelas, menemukan masalah yang ada di kelas yaitu rendahnya perhatian siswa terhadap mata pelajaran mengidentifikasi Aqidah masalah Akhlak, tersebut dan menyusun hipotesis pemecahan. Perencanaan Melakukan tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Menyusun rencana tindakan dengan metode jigsaw learning Tindakan Peneliti melakukan tindakan sesuai skenario perencanaan. Pengamatan Selama pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak materi membiasakan Akhlak terpuji sikap rukun dan tolong menolong. Refleksi Mengadakan evaluasi pembelajaran, pelaksanaan merumuskan dan mengidentifikasi masalah pada pelaksanaan dan respon siswa pada siklus I Siklus II Perencanaan Dengan membuat RPP menggunakan metode Jigsaw Learning, lanjutan dari membiasakan siklus ini merupakan siklus sikap I dengan rukun dan materi tolong menolong. Tindakan Peneliti melakukan tindakan sesuai skenario perencanaan. 11 Pengamatan Selama pembelajaran dilakukan pengamatan untuk mengetahui pembelajaran pengaruh dalam kegiatan peningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak melalui metode Jigsaw Learning Refleksi Mengadakan evaluasi pembelajaran, pelaksanaan merumuskan dan mengidentifikasi masalah pada pelaksanaan dan respon siswa pada siklus II Siklus III Perencanaan Pembelajaran pada siklus ke III ini diawali dengan pembentukan kelompok aktif ke kelompok yaitu kelompok pasif, pemodelan dengan menggunakan siswa yang lebih pandai. Tindakan Peneliti melakukan tindakan (pembelajaran) sesuai skenario perencanaan. Pengamatan Selama pembelajaran dilakukan pengamatan untuk mengetahui pembelajaran dalam pengaruh kegiatan peningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak melalui metode Jigsaw Learning. Refleksi Mengadakan evaluasi pembelajaran apakah ada perubahan perhatian, keaktifan dan hasil belajar siswa setelah menerapkan metode Jigsaw Learning. 4. Instrumen Penelitian a. Lembar pengamatan untuk siswa b. Lembar pengamatan untuk guru 12 c. Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) d. Silabus e. Lembar tes f. Lembar tugas 5. Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini antara lain: a. Pengamatan/observasi Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktifitas siswa dan data keterampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung. b. Dokumentasi Untuk melihat nilai Aqidah Akhlak sebelum penerapan penelitian tindakan kelas, sehingga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok yaitu tinggi, sedang, rendah. 6. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian diwakili oleh momen refleksi putaran. Dari refleksi tindakan putaran pertama akan diperoleh hasil yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran untuk peningkatan pembelajaran pada siklus berikutnya, sehingga dengan 13 melakukan refleksi tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik dalam menafsirkan data. Dari putaran refleksi dalam siklus akan diberhentikan apabila telah terpenuhi tuntas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk seluruh siswa kelas III. H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I : Menggambarkan secara global tentang bab-bab berikutnya yaitu bab Pendahuluan yang meliputi : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian,Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Skripsi. Bab II : Memuat tentang Prestasi Belajar, Metode Jigsaw Learning dan kaitan Prestasi Belajar dengan Metode Jigsaw Learning. Bab III : Pelaksanaan Penelitian, terdiri dari Subjek Penelitian yang berisi tentang Tempat dan Waktu Penelitian, Mata Pelajaran serta Karakteristik Siswa. Prosedur Penelitiian siklus I, Siklus II dan Siklus III. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Meliputi Deskripsi Penelitian, Analisis Data Penelitian dan Pembahasan Penelitian Bab V : Saran, Kesimpulan dan Penutup. 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah,1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Sedangkan definisi belajar menurut beberapa pendapat para ahli, antara lain: a. Menurut Slameto (1995:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. b. Menurut Muhibin Syah(2000:890) belajar adalah Semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran.) c. Menurut Kimble yang dikutib oleh BR Hergenhahn dan diikuti oleh Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang: 16 “Learning is a relatively permanent change in behavioral potentiality that occurs as a result of reinforced practice” “Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam potensialitas tingkah laku sebagai hasil penguatan latihan”. Dari beberapa definisi tentang belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan perilaku secara keseluruhan dalam interaksi antara individu dengan lingkungan sebagai hasil dari pengalamannya sendiri. Prestasi belajar di sekolah adalah hasil yang diperoleh anak-anak berupa nilai mata pelajaran. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan. 2. Indikator Prestasi Belajar Indikator prestasi belajar adalah apabila tuntas memperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau diatasnya untuk setiap mata pelajaran. Prestasi belajar dapat dilihat dalam nilai raport. KKM nilai rapot untuk mapel Aqidah Akhlak adalah 6.50. Menurut pendapat Bloom yang ditulis oleh Suharsimi Arikunto (2002:117) dalam nilai raport mencakup tiga ranah yaitu ranah kogitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. 17 a. Ranah Kognitif 1) Mengenal; siswa diminta untuk memilih satu dari dua atau lebih jawaban dan mengingat kembali fakta yang seerhana. 2) Pemahaman; siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahaami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep 3) Penerapan atau apikasi; siswa diminta untuk memilih abstraksi tertentu konsep, dalil, cara, hukum, gagasan, aturan) secara tepat untuk diterapkan dalam situasi baru dan menerapkannya dengan benar. 4) Analisis; siswa diminta untuk menganilis suatu hubungan kompleks atau konsep-konsep dasar. 5) Sintesis; siswa diminta untuk menyusun kembali hal-hal yang spesifik agar dapat mengembangkan suatu struktur baru. 6) Evaluasi; siswa kemampuannya diminta untuk menerapkan menilai sesuatu pengetahuan yang dan menyangkut benar/salah. b. Ranah afektif, meliputi: 1) Pandangan atau pendapat; aspek afektif yang berhubungan dengan pandangan siswa maka pertanyaan yang disusun menghendaki respons yang melibatkan ekspresi, perasaan atau pendapat pribadi siswa terhadap hal-hal yang sederhana tetapi bukan fakta. 18 2) Sikap atau nilai; siswa diminta untuk mempertahankan pendapatnya dalam suatu pertanyaan yang melibatkan sikap atau nilai yang telah mendalam disanubarinya. c. Ranah psikomotorik, yaitu aspek yang berhubungan dengan kerja otot yang menyebabkan geraknya tubuh atan bagian-bagian lain atau dengan kata lain bentuk ketrampilan siswa setelah melakukan belajar. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Menurut Sumadi Surya Brata (1993:249) prestasi belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, secara garis besar diklasifikasikan menjadi dua faktor yaitu ; faktor yang berasal dari dalam diri orang yang belajar (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar diri orang yang belajar (faktor eksternal) a. Faktor dari dalam diri orang yang belajar (internal) 1) Faktor fisiologi Faktor fisiologi yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik/ jasmaniah dan fungsi panca indera . Kondisi fisik misalnya kondisi jasmaniah yang sehat, cukup nutrisi, tidak kelelahan dan sebagainya. Panca indera adalah gerbang masuknya pengaruh ke dalam individu, orang mengenal dunia sekitarnya dan belajar menggunakan panca indranya. Baiknya fungsi panca indera merupakan syarat agar belajar berlangsung dengan baik. Panca indra yang sangat mempengaruhi belajar antara lain indra penglihat 19 (mata), indra pendengar (telinga). Oleh karena itu maka panca indera harus senantiasa dijaga agar terlindungi dari bahaya yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi tersebut. Salah satu upaya untuk menjaga fungsi panca indera adalah dengan perawatan seperti pemeriksaan ke dokter secara periodik, pemakaian alat- alat pelajaran yang memenuhi syarat, penempatan siswa dan posisi duduk yang baik di kelas. 2) Faktor psikologi Faktor Psikologi yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi psikis/ jiwa. Faktor psikologis mencakup banyak aspek diantaranya: bakat, minat, kecerdasan, motifasi, kemampuan kognitif. a) Bakat Yang dimaksud bakat di sini adalah aptitude yang berarti kecakapan pembawaan yaitu yang mengenai kesanggupankesanggupan (potensi-potensi) tertentu. Sebagai contoh seorang siswa yang pandai dan cakap tentang seni musik, ia lekas pandai ketika mempelajari segala sesuatu tentang seni musik. Kemungkinan besar bahwa kesanggupan yang dimiliki oleh siswa tersebut merupakan sifat- sifat bawaannya sehingga dapat dikatakan bahwa ia memang berbakat seni musik. b) Minat Minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok-pokok 20 bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbutan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berintraksi dengan dunia luar. Dorongan inilah yang lama-kelamaan menimbulkan minat, apa yang menarik minat siswa mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik. c) Kecerdasan Kecerdasan adalah ketajaman pikiran, kesempurnaan perkembangan akal budi. d) Motivasi Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. Motifasi /pendorongan merupakan suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.(Ngalim Purwanto.1990:52) b. Faktor dari luar individu orang yang belajar (faktor eksternal). 1) Lingkungan. Lingkungan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari manusia. Di dalam lingkungan manusia akan berkembang dan berinteraksi baik dengan sesamanya maupun dengan alam. 21 Lingkungan juga merupakan sumber belajar bagi peserta didik. Lingkungan dibedakan menjadi dua yaitu: lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya. a) Lingkungan alam Lingkungan alam yaitu kondisi alam yang dapat mempengaruhi hasil belajar seperti suhu udara, kelembaban udara, cuaca, musim, termasuk di dalamnya kejadian alam yang ada. Udara yang segar sangat membantu siswa dalam belajar karena daya serap menerima pelajaran akan meningkat sehingga hasil belajar pun akan lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar yang dilakukan dalam kondisi udara panas. b) Lingkungan sosial. Manusia senantiasa membutuhkan orang lain dalam hidupnya, oleh karenanya manusia disebut makhluk sosial. Sistem sosial yang terbentuk dalam kehidupan mengharuskan manusia berperilaku tunduk pada norma- norma yang ada di masyarakat. Keluarga terutama orang tua merupakan tempat yang utama dan pertama memberikan pendidikan kepada anak. Sesuai Hadits Rasulullah SAW. berikut ini: 22 Artinya: “Ishak telah berkata kepadaku, Abdur Razak telah memberitahukan kepadamu, Muamar telah memberitahukan kepadamu, dari Hamam, dari Abi Hurairah berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW : Tidaklah seorang anak yang dilahirkan itu kecuali membawa fitah (kecenderungan untuk percaya kepada Allah), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR. Muslim) Disamping itu hubungan keluarga juga akan berpengaruh pada hasil belajar siswa. Keluarga yang harmonis, penuh perhatian dan kasih sayang akan membantu anak belajar dengan lebih baik karena disamping memberikan motifasi, keluarga juga dapat menciptakan situasi belajar yang baik Dalam kegiatan belajar siswa memerlukan tempat yang aman dan tenang. Dengan suasana belajar yang aman dan tenang, maka seorang siswa akan dapat belajar dengan lebih konsentrasi. Oleh karena itu hendaknya tempat belajar dijauhkan dari termpat keramaian dan kebisingan misalnya pasar, pabrik- pabrik, jalan raya dan sebagainya. Dengan motivasi dan suasana belajar yang baik maka akan berpengaruh pada hasil belajar yang baik pula. 2) Instrumental a) Kurikulum Dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 dijelaskan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana atau pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang 23 digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Hilda Taba dalam bukunya Curriculum Development dituliskan “curriculum is after all, a way of preparing young people to participate as productive members of our culturer” yang mendefinisikan “kurikulum cenderung pada metodologi, yaitu cara mempersiapkan manusia untuk berpartisipasi sebagai anggota produktif dari suatu budaya.” (Khairudin.2007:25) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan nasional pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang disusun dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. 24 Kompetensi adalah seperangkat kemampuan yang dimiliki seseorang baik berupa pengetahuan, ketrampilan, maupun nilai dan sikap, yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir, merasa dan bertindak secara efektif dan efisien. KTSP dikembangkan sesuai dengan relavansinya oleh setiap satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau Kementerian Agama Kabupaten atau kota untuk pendidikan dasar. Pengembangan KTSP mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BNSP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah/ madrasah. b) Program Program pengajaran merupakan program yang dibuat oleh guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dikenal dengan istilah Rencana Program Pembelajaran (RPR). Program pembelajaran akan mempengaruhi proses belajar siswa sebab di dalamnya terdapat tujuan pengajaran yang hendak dicapai. Dalam pelaksanaan program ini guru akan mengarahkan siswanya untuk melakukan aktifitas-aktifitas yang dapat mencapai tujuan pembelajaran. c) Sarana dan fasilitas Tersedianya sarana dan fasilitas yang memadai akan sangat membantu proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang 25 berlangsung efektif dan efisien akan mengakibatkan hasil belajar yang baik. Yang termasuk sarana dan fasilitas antara lain tersedianya perpustakaan, alat peraga, laboratorium dan sebagainya. Menurut Purwanto (2004:105) : Sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dari guru-gurunya, kecakapan guru dalam menggunakan alat-alat itu, akan mempermudah dan mempercepat belajar anak. d) Administrasi / manajement Yang dimaksud dengan administrasi disini adalah administrasi sistem perencanaan yang meliputi perencanaan tujuan, materi, sumber dan media pengajaran. Sistem administrasi yang baik akan menyebabkan proses pembelajaran berlangsung dengan lancar. Proses pembelajaran yang lancar akan mempengaruhi hasil belajar. e) Guru/Pendidik Peran guru dalam kegiatan pembelajaran membangkitkan aktifitas siswa setidak-tidaknya tugas utama merencanakan pembelajaran, yang dapat menjalankan melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi pembelajaran dan memberikan umpan balik (Sumiati, 2008:4). Guru merupakan pribadi kunci (key person) di kelas karena besar pengaruhnya terhadap perilaku dan belajar para siswa, yang memiliki kecendurungan meniru. Dalam kegiatan belajar, guru berperan sebagai pembimbing. 26 Dalam perannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menhidupkan dan memberikan motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Dengan demikian cara mengajar guru harus efektif dan dimengerti oleh anak didiknya, baik dalam menggunakan model, tehnik ataupun metode dalam mengajar yang akan disampaikan kepada anak didiknya dalam proses belajar mengajar dan disesuaikan dengan konsep yang diajarkan berdasarkan kebutuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Perilaku guru tidak hanya menentukan kesuksesan atau kegagalan sebuah kurikulum, tetapi secara independent juga memiliki pengaruhterhadap efektifitas sekolah.(Jamaludin,2002:37) B. Aqidah 1. Pengertian Aqidah Akhlak Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al-asma’ al-husna, serta penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab Islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. (Permenag RI No. 2 Tahun 2008:25) 27 2. Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak a. Menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang aqidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT b. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai aqidah Islam. (Permenag RI No. 2 Tahun 2008:26) 3. Ruang Lingkup. Ruang lingkup mata pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah meliputi: a. Aspek Aqidah (keimanan) meliputi: 1) Kalimat thoyyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: Laa ilaaha illallah, basmalah, alhamdulillah, subhanallah, Allahu Akbar, ta’awwud, Masya Allah, Assalamu’alaikum, shalawat, Tarji’, Laa haula wala quwwata illa billah dan istighfa 2) Al-Asma al-Husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-ahad, al-Khaliq, ar-Rahman, ar-Rahiim, as- Sami’, ar-Razak, al-Mughny, al-Hamid, asy-Syakur, al-Quddus, ash-Shomad, al-Muhaimin, al‘Adhim, al- Karim, al-Kabir, al-Malik, al-Bathin, al-Waly, al-Mujib, al-Wahhab, al-’Alim, adh-Dhahir, ar-Rasyid, al-Hadi, as-Salam, al- 28 Mu’min, al-Latif, al-Baqi, al-Bashir, al-Muhyi, al-Mumit, al-Qowy, al-Hakim, al-Jabbar, al-Mushawwir, al-Qadir, al-Ghafur, alAfuww, ash-Shabur dan al-Halim. (Permenag RI No. 2 Tahun 2008:28) 3) Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat thoyyibah, Al-Asma al-Husna dan pengenalan terhadap sholat lima waktu sebagai manifestasi iman kepada Allah. 4) Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rosul dan Hari akhir serta Qadla dan Qadar Allah) b. Aspek Akhlak meliputi: 1) Pembiasaan akhlak karimah (mahmudah) secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: Disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh, siddiq, amanah, tabligh, Fathonah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis, qonaah dan tawakal. 2) Mengindari akhlak Sayi’ah (madzmumah) secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik dan murtad. (Permenag RI No. 2 Tahun 2008:29) 29 C. Jigsaw Learning Jigsaw Learning adalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok.(Ismail.2008:82). Metode Jigsaw Learning adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. (Hisyam Zaini dkk:2004:58) Jigsaw Learning dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Penerapan Jigsaw Learning dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Pilihlah materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen (bagian). 2. Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah siswa ada 25 sementara jumlah segmen yang ada adalah 5, maka masing-masing kelopmok terdiri dari 5 orang. 3. Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta membuat ringksan materi pelajaran yang berbedabeda. 4. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya. 30 5. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan sekiranya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. 6. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi. 7. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut. (Ismail.2008:82). Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk melatih peserta didik agar terbiasa berdiskusi dan bertanggungjawab secara individu uut membantu memahaamkan tentang suatu materi pokok kepada teman sekelasnya. Seperti halnya dengan yang lain, Jigsaw Learning juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut ini kelebihan dan kelemahan Jigsaw Learning. 1. Kelebihan Jigsaw Learning a. Melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain. (Hisyam Zaini.2008:85) b. Meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. c. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompok yang lain. d. Siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. 31 e. Melatih peserta didik agar terbiasa berdiskusi dan bertanggungjawab secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi pokok kepada teman sekelasnya. (Ismail.2008:82) 2. Kelemahan Jigsaw Learning a. Kurangnya pemahaman guru mengenai penerapan pembelajaran model Jigsaw. b. Jumlah siswa yang terlalu banyak yang mengakibatkan perhatian guru terhadap proses pembelajaran relatif kecil sehingga hanya segelintir orang yang menguasai arena kelas sedangkan yang lain hanya sebagai penonton. c. Kurangnya sosialisasi dari pihak terkait tentang teknik pembelajaran model Jigsaw. d. Kurangnya buku sumber sebagai media pembelajaran. e. Terbatasnya pengetahuan siswa akan sistem teknologi dan informasi yang dapat mendukung proses pembelajaran. D. Kaitan Peningkatan Prestasi Belajar dan Metode Jigsaw Learning Pelaksanaan pembelajaran atau proses pembelajaran merupakan proses transaksional untuk mengembangkan potensi siswa secara aktif dan kreatif seoptimal mungkin agar terwujud aktivitas dan kreativitas siswa. 32 Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik secara menyeluruh, Salah satu faktor yang yang mempengaruhi kemauan peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran adalah apabila anak tersebut tertarik dengan materi pelajaran. guru harus dapat mengemas pembelajaran dengan sebaik-baiknya, pada pelajaran Aqidah Akhlak materi pembiasaan akhlak terpuji guru menerapkan metode Jigsaw Learning. Jigsaw Learning diterapkan dengan tujuan agar pembelajaran dapat menarik dan disukai oleh peserta didik, suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode Jigsaw Learning dalam pembelajaran mempunyai hubungan erat dengan tanggung jawab pemahaman materi terhadap dirinya dan terhadap siswa yang lain Jiika pemahaman terhadap materi pelajaran cukup baik maka akan mempengaruhi prestasi belajar dengan baik pula. 33 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian dan Waktu a. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang. MI Al-Iman Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang berdiri di atas tanah wakaf seluas 1030 m2 bertempat di dusun Kepering Ngawonggo Kaliangkrik. b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam siklus, siklus pertama pada tanggal 19 April 2011, dilanjutkan siklus kedua pada tanggal 3 Mei 2011 dan dilanjutkan pada siklus ketiga tanggal 24 Mei 2011. 2. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang menjadi obyek penelitian adalah Aqidah Akhlak sesuai dengan Kompetensi Dasar/silabus pada saat penelitian ini dilaksanakan, maka pokok bahasan yang diambil adalah membiasakan Akhlak terpuji, dengan Standar Kompetensi (SK) membiasakan Akhlak terpuji, Kompetensi Dasar (KD): Membiasakan sikap rukun dan tolong menolong Dengan indikator sebagai berikut: 1) Menyebutkan pengertian rukun dan tolong menolong 33 2) Menyebutkan contoh rukun dan tolong menolong 3) Menyebutkan cirri-ciri orang yang rukun dan tolong menolong 4) Menjelaskan keuntungan memiliki sifat rukun dan tolong menolong 5) Menjelaskan akibat tidak memiliki sifat rukun dan tolong menolong 6) Mempraktekkan sikap rukun dan tolong menolong 7) Menunjukkan contoh adab secara Islami kepada saudara yang lebih tua 8) Menunjukkan contoh adab secara Islami kepada saudara yang lebih muda 9) Menjelaskan manfaat beradab secara Islami kepada saudara 10) Menjelaskan akibat tidak beradab secara Islami kepada kepada saudara. 3. Karakteristik Siswa Jumlah siswa kelas III MI Al-Iman Ngawonggo yang dijadikan obyek penelitian ini adalah 43 siswa, terdiri dari 18 putra dan 25 siswa putri. Karakteristik siswa kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut : 34 Tabel 3.1. Karakteristik siswa kelas III MI Al-Iman Ngawonggo Jns Pend Pekerjaan orang tua orang tua MAGELANG, 13-03- 2003 SD Tani L MAGELANG, 30-09- 2003 SD Tani Khusen Romadhon L MAGELANG, 13-11- 2002 SD Tani 4. Riyadhofun Nadifah P MAGELANG, 01-01- 2003 SD Buruh 5. Ahmad Fauzi L MAGELANG, 06-06-2003 SD Buruh 6. Andin Mirella P MAGELANG, 08-04- 2003 SD Tani 7. Amilatul N P MAGELANG, 17-02-2003 SD Tani 8.. Dian Adi Laksono L MAGELANG, 31-12-2002 SD Tani 9. Dzikron H L MAGELANG, 07-01- 2003 SD Tani 10. Dini Arisanti P MAGELANG, 29-04- 2003 SD Tani 11. Dina Arimawati P MAGELANG, 29-04- 2003 SD Tani 12. Fathul Mujib L MAGELANG, 10-06 2003 SD Buruh 13. Fitrotun N P MAGELANG, 12-11 2002 SD Buruh 14.. Hani Ana .W P MAGELANG, 21-01 2003 SD Buruh 15. Iin Maslakhah P MAGELANG, 07-08- 2002 SD Buruh 16. Imas Ayu .W P MAGELANG, 05-12- 2003 SD Tani 17. Ima Masriyah P MAGELANG, 14-03 2002 SD Tani 18. Irul Anawi P MAGELANG, 11-01- 2002 SD Buruh 19. Khamim Masruhan L MAGELANG, 16-12- 2002 SD Tani 20. Lufana P MAGELANG, 27-02- 2002 SD Buruh 21. Lufani P MAGELANG, 27-02- 2002 SD Tani 22. Latifatun .N P MAGELANG , 2004-09-01 SD Tani 23. Lutfi .M L MAGELANG, 28-08-2003 SD Tani 24. Mariyatun Nafa P MAGELANG, 26-07-2002 SD Tani 25. Malik Usman L MAGELANG, 29-12-2002 SD Tani 26. Nurokhim L MAGELANG, 09-08-2002 SD Tani 27. Nurul Fadilah P MAGELANG, 10-06-2002 SD Buruh No Nama Siswa 1. Khoirul Mutakim L 2. Ahmad Nasikin 3. kel Tempat & Tgl lahir bersambung… 35 lanjutan tabel… 28. Rini Anifah P MAGELANG, 02-12-2002 SD Buruh 29. Rifghotun .S P MAGELANG, 20-11-2002 SD Buruh 30. Rozin Nul Mutaqin L MAGELANG, 13-03-2003 SD Buruh 31.. Rofingatul .M P MAGELANG, 15-12-2002 SD Tani 32. Solakhudin L MAGELANG, 03-09-2002 SD Tani 33. Syarifatul .R P MAGELANG, 03-09-2002 SD Buruh 34. Tri Santo L MAGELANG, 27-05-2002 SD Tani 35. Urip Khatul Janah P MAGELANG, 14-06-2002 SD Buruh 36. Zain M. Maftuh L MAGELANG, 08-08-2002 SD Tani 37. Zunatul Ma’rufah P MAGELANG, 30-05-2002 SD Tani 38. Nur Exanti P MAGELANG, 20-12-2002 SD Tani 39. Muhammad Mudhofar L MAGELANG, 06-08-2001 SD Tani 40. Septi Saniyati P MAGELANG, 13-09-2002 SD Tani 41. Nah Siti Amaroh P MAGELANG, 25-01-2003 SD Tani 42. Risatul Muawanah P MAGELANG, 17-11-2002 SD Buruh 43. Kholik Nur Habibi L MAGELANG, 18-09-2002 SD Buruh Dari tabel di atas dapat diketahui : a. Usia Siswa rata-rata 9 tahun b. Latar belakang keluarga/orang tua mayoritas pendidikan SD/MI dan profesi sebagai Petani/buruh. c. Tingkat kemampuan siswa, berdasarkan pengamatan selama peneliti mengajar adalah 13 siswa pandai, 17 siswa berkemampuan sedang dan 13 siswa lambat belajar 36 B. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini, dilaksanakan tiga siklus yang masing-masing dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi beserta rencana yang direvisi. Untuk lebih jelasnya prosedur penelitian ini, maka peneliti gambarkan sebagai berikut: Perencanaan Pelaksanan tindakan Penerapan media audiovisual Observasi Lembar observasi Refleksi Hasil observasi Secara rinci prosedur tindakan ini dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Siklus pertama penelitian ini dilaksanakan pada minggu kedua bulan April yaitu pada hari Selasa tanggal 19 April 2011 dengan materi akhlak terpuji. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Dalam tahap ini meliputi kegiatan: 1) refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran Aqidah Akhlak yang selama ini dilakukan, yang menunjukkan kelemahan pemahaman siswa terhadap penguasaan materi yang diajarkan. 2) Penelitian fokus permasalahan, fokus penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak. 3) Penyusunan Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode jigsaw learning. 37 4) Menyusun alat tes 5) Menyusun Lembar Pengamatan 6) Penyiapan buku paket sebagai sumber pembelajaran Aqidah Akhlak. b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari sesuai jadwal pelajaran. Dalam tahap pelaksanaan meliputi kegiatan: 1) Guru mengucapkan salam dilanjutkan melakukan presensi kehadiran siswa. 2) Melaksanakan pre test secara lesan tentang akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tes lesan dilaksanakan secara individual. 3) Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Jumlah kelompok menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya 4) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang bebeda. 5) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya. 6) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. 38 7) Guru memberi pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari. 8) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. 9) Guru melaksanakan pos test untuk mengetahui penguasaan materi pada siswa. c. Observasi / Pengamatan Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak tentang akhlak tepuji, maka pengamatan difokuskan pada upaya peningkatan prestasi belajar. Untuk melakukan pengamatan terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati selama pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut : 39 Tabel 3.2 . Lembar Pengamatan Siswa siklus I No. Aspek Kemunculan yang diamati Ya Tidak Komentar / Catatan Pengamat 1. Perhatian siswa - Perhatian siswa masih kurang. 2. Keaktifan siswa - keaktifan siswa kurang bahkan tidak nampak. 3. 4. Situasi ketenangan - Cukup ramai/ banyak yang belum siswa dalam kelas memperhatikan penjelasan teman dari saat pembelajaran kelompok lain . Menjelaskan ke Hanya 3-4 orang siswa yang dapat kelompok lain - menjelaskan kepada kelompok lain. 5. Bertanya - Belum ada siswa yang bertanya. 6. Keaktifan dalam - Sebagian besar siswa belum aktif / pasif kelompok 7. Prestasi belajar dalam aktifitas kelompok. Hanya sedikit siswa yang memperoleh nilai diatas KKM Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I No Aspek yang diamati Menyampaikan pendahuluan 1. 2. 3. Kemunculan Ya Catatan Pengamat Tidak Melakukan apersepsi dengan baik Membagi materi pelajaran Sesuai dengan materi pelajaran Cukup baik untuk setiap kelompok Memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan kelompok 4 Resitasi/tanya jawab Berlangsung lancar 5. Menyimpulkan pelajaran Disampaikan secara runtut 6. Memberikan tugas pada siswa Tugas secara berkelompok 40 d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dari dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi kelas/pembelajaran dan hasil perbandingan/peningkatan nilai past test dibanding nilai pre test. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut : 1) Siswa kurang aktif pada waktu proses pembelajaran berlangsung, karena guru mendominasi pembelajaran dengan berceramah. 2) Penguasaan materi pembelajaran belum sesuai dengan apa yang diharapkan. 3) Belum adanya peningkatan nilai yang memuaskan dengan melihat hasil pre test dengan post test. Perbandingan nilai hasil post test dengan pre test menunjukkan sedikitnya peningkatan prestasi pembelajaran Aqidah Akhlak, sehingga akan dilakukan perbaikan pada siklus II. 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Siklus kedua penelitian ini dilaksanakan pada minggu pertama bulan Mei yaitu pada hari Selasa tanggal 3 Mei 2011 dengan materi pokok akhlak terpuji. Tahapan dan langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam siklus II adalah sebagai berikut: 41 a. Perencanaan Dalam tahap ini meliputi kegiatan: 1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi siklus I pembelajaran Aqidah Akhlak, yang menunjukkan kelemahan pemahaman siswa terhadap penguasaan materi yang diajarkan. 2) Penelitian fokus permasalahan, fokus penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak. 3) Penyusunan Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode jigsaw learning. 4) Menyusun alat tes 5) Menyusun Lembar Pengamatan 6) Penyiapan buku paket sebagai sumber pembelajaran Aqidah Akhlak. 7) Menyiapkan setting tempat duduk secara berkelompok. b. Tahap Pelaksanaan 1) Guru mengucapkan salam dilanjutkan melakukan presensi kehadiran siswa. 2) Melaksanakan pre test secara lesan tentang Akhlak dalam kehidupan sehari-hari. 3) Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok sesuai dengan jumlah bagian materi pelajaran. Pembagian kelompok dilakukan dengan mencampur siswa yang pandai dan yang kurang pandai dalam satu kelompok. 42 4) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang berbeda. 5) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya (delegasi) ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya. 6) Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. 7) Guru memberi pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari. 8) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. 9) Guru melaksanakan pos test untuk mengetahui penguasaan materi pada siswa. 10) Guru melaksanakan pos test untuk mengetahui penguasaan materi pada siswa c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak tentang akhlak tepuji, maka pengamatan difokuskan pada upaya peningkatan prestasi belajar. Seperti pada siklus sebelumnya untuk melakukan pengamatan terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati selama pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut : 43 Tabel 3.4. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I No. 1. Aspek yang diamati Perhatian Kemunculan Ya Tidak - siswa 2. Keaktifan Situasi Catatan Pengamat Sebagian besar siswa sudah memperhatikan pelajaran - siswa 3. Komentar / Siswa sangat aktif dalam pembelajaran - Ramai, karena siswa meringkas ketenangan materi pelajaran secara siswa dalam berkelompok dan berlatih kelas saat menjelaskan dengan teman pembelajaran satu kelompok, tetapi lebih teratur. 4. Menjelaskan ke kelompok Sebagian besar siswa lancar - lain 5. Bertanya menjelaskan materi ke kelompok lain. - Semakin banyak siswa yang bertanya. 6. Keaktifan - dalam Sebagian besar siswa terlibat dalam aktifitas kelompok. kelompok 7. Prestasi belajar Prestasi belajar siswa sudah meningkat walau baru 60% dari jumlah siswa 44 Tabel 3.5 Lembar Pengamatan Guru siklus II Kemunculan Aspek yang diamati No Menyampaikan 1. pendahuluan untuk setiap kelompok Catatan Pengamat Melakukan apersepsi Sesuai dengan materi pelajaran Cukup baik Resitasi/tanya jawab Berlangsung lancar Menyimpulkan pelajaran Disampaikan secara Memotivasi siswa untuk 3. Tidak dengan baik Membagi materi pelajaran 2. Ya aktif dalam kegiatan kelompok 4 5. runtut Memberikan tugas pada 6. siswa Tugas secara berkelompok Keterangan: Pengamatan terhadap guru dilakukan oleh teman sejawat e. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan selama berlangsung pembelajaran terhadap situasi kelas dan prestasi siswa pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II ini masih terdapat kekurangan, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut : 1) Siswa yang berkemampuan rendah masih kurang aktif dalam meringkas materi pelajaran dan dalam kelompok terlihat banyak diam selama kegiatan berlangsung. 45 2) Ada kelompok yang tidak berani menjelaskan ke kelompok lain karena malu. Perbandingan nilai hasil past test dengan pre test menunjukkan masih ada kelemahan, sehingga akan dilakukan perbaikan pada siklus III 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III Siklus ketiga penelitian ini dilaksanakan pada minggu ke tiga bulan Mei yaitu pada hari Selasa tanggal 24 Mei 2011 dengan materi pokok akhlak terpuji. Dalam siklus ketiga peneliti melakukan perbaikan pembelajaran dengan pembentukan kelompok dengan mengadakan perubahan anggota kelompok yang aktif ke kelompok yang pasif. Tahapan dan langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam siklus III adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam tahap ini meliputi kegiatan: 1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi siklus III pembelajaran Aqidah Akhlak, yang menunjukkan kelemahan pemahaman siswa terhadap penguasaan materi yang diajarkan. 2) Penelitian fokus permasalahan, pengelompokan siswa dari kelompok yang aktif ke kelompok pasif. Kelompok dibagi sama seperti siklus kedua hanya kelompok yang berkemampuan rendah/kelompok pasif dicampur dengan kelompok yang berkemampuan tinggi/kelompok aktif 46 3) Penyusunan Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan metode jigsaw learning dengan Kompetensi Dasar (KD) Membiasakan sikap rukun dan tolong menolong. 4) Menyusun alat tes 5) Menyusun Lembar Pengamatan 6) Penyiapan buku paket sebagai sumber pembelajaran Aqidah Akhlak. b. Tahap Pelaksanaan 1) Guru mengucapkan salam dilanjutkan melakukan presensi kehadiran siswa. 2) Memotivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan variasi tepuk tangan. 3) Melaksanakan pre test secara lesan tentang akhlak dalam kehidupan sehari-hari. 4) Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok sesuai dengan jumlah bagian materi pelajaran. Anggota kelompok diubah menjadi berbeda dengan kelompok sebelumnya. 5) Setiap kelompok mendapat tugas membaca, memahami dan mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang berbeda. 6) Setiap kelompok mengirimkan anggotanya (delegasi) ke kelompok lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya. 47 Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. Guru memberi pertanyaan kepada siswa untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut. d. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak tentang akhlak tepuji, maka pengamatan difokuskan pada upaya peningkatan prestasi belajar. Seperti pada siklus sebelumnya untuk melakukan pengamatan terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati selama pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut : 48 Tabel 3.6 . Lembar Pengamatan Siswa No. Aspek Kemunculan yang diamati Ya Tidak Komentar / Catatan Pengamat 1. Perhatian siswa - Siswa memperhatikan pelajaran 2. Keaktifan siswa - Siswa sudah mulai aktif dalam pembelajaran. 3. Situasi ketenangan - agak ramai, karena siswa meringkas siswa dalam kelas materi pelajaran secara berkelompok saat pembelajaran dan berlatih menjelaskan dengan teman satu kelompok 4. Menjelaskan ke Siswa mulai lancar menjelaskan materi kelompok lain - ke kelompok lain. 5. Bertanya - Semakin banyak siswa yang bertanya. 6. Keaktifan dalam kelompok Prestasi belajar - - Sudah banyak siswa yang terlibat dalam aktifitas kelompok. Sudah menunjukkan peningkatan yang siswa memuaskan Tabel 3.7 Tabel Pengamatan Guru No 1. 2. Aspek yang diamati Menyampaikan Ya Catatan Pengamat Tidak Melakukan apersepsi dengan baik Sesuai dengan materi pelajaran Cukup pendahuluan Membagi materi pelajaran untuk setiap kelompok Memotivasi siswa untuk 3. Kemunculan aktif dalam kegiatan baik sehingga siswa antusias mengikuti pembelajaran kelompok 4 Resitasi/tanya jawab Berlangsung lancer, komunikatif 5. Menyimpulkan pelajaran Disampaikan secara runtut Memberikan tugas pada Tugas secara berkelompok 6. siswa 49 Keterangan: Pengamatan terhadap guru dilakukan oleh teman sejawat e. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan selama berlangsung pembelajaran terhadap situasi kelas dan prestasi siswa pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus III, peneliti menemukan berbagai keunggulan dengan menerapkan metode jigsaw learning antara lain: 1) Siswa semakin aktif dalam pembelajaran. 2) Meningkatkan rasa tanggungjawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. 3) Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompok yang lain 4) Siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. 5) Melatih peserta didik agar terbiasa berdiskusi dan bertanggungjawab secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi pokok kepada teman sekelasnya Pada siklus III guru telah menerapkan metode pembelajaran yaitu Jigsaw learning dengan baik, dilihat dari aktifitas siswa, perhatian serta keaktifan terhadap pembelajaran sudah mengalami peningkatan. Maka tidak perlu dilakukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya dengan 50 metode jigsaw learning dapat meningkatkan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian mengenai prestasi belajar siswa dari pembelajaran yang menerapkan metode jigsaw learning. Adapun analisis pada bab ini menggunakan metode analisis diskriptif, dengan rumus prosentase kemunculannya adalah sebagai berikut: P F x100 N Keterangan : P = Prosentase Jawaban F = Frekuensi N = Jumlah subyek yang diteliti Pembelajaran Aqidah Akhlak dengan materi ahlak terpuji sebanyak 3x tatap muka. Tatap muka tersebut mempergunakan jam pelajaran Aqidah Akhlak dimulai pukul 08.10-09.35. Pembelajaran ini dilaksanakan dengan mempergunakan waktu belajar di sekolah. A. Hasil Penelitian Siklus I 1. Tujuan Siklus I Adapun tujuan siklus I adalah sebagai berikut: a. Peningkatan perhatian dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa AlIman Ngawonggo b. Peningkatan keaktifan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa MI Al-Iman Ngawonggo 52 c. Peningkatan prestasi belajar Aqidah Akhlak dengan menerapkan metode jigsaw learning pada siswa MI Al-Iman Ngawonggo. 2. Hasil Belajar Siklus I Tabel 4.1 Lembar Rekapitulasi Pengamatan Siswa siklus I Frekuensi yang diamati Tinggi Sedang Rendah Jumlah Tinggi Sedang Rendah Jml (%) Aspek Prosentase 1. Perhatian siswa 12 19 12 43 27.9 44.2 27.9 100 2. Keaktifan siswa 8 21 14 43 18.6 48.8 32.5 100 3 Siswa tenang 14 23 6 43 32.6 53.5 13.9 100 8 19 16 43 18.6 44.2 37.2 100 10 18 15 43 23.3 41.9 34.9 100 14 21 8 43 32.6 48.8 18.6 100 No. dalam belajar 4. Menjelaskan ke kelompok lain 5. Bertanya 6. Keaktifan dalam kelompok Dari uraian tersebut diketahui hasil pengamatan bahwa ada 12 siswa memiliki perhatian tinggi dengan prosentase 27.9 %, 19 siswa memiliki perhatian sedang dengan prosentase 44.2 %, dan 12 siswa memiliki perhatian rendah terhadap pembelajaran dengan prosentase 27.9 %. Pada aspek keaktifan siswa diperoleh hasil 8 siswa memiliki keaktifan tinggi dengan prosentase 18.6 %, 21 siswa memiliki keaktifan sedang dengan prosentase 48.8 %, dan 14 siswa memiliki keaktifan rendah dengan prosentase 32.5 %. 53 Pada pengamatan aspek ketenangan siswa dalam belajar diketahui 14 siswa tenang dalam belajar dengan prosentase 32.6 %, 23 siswa memiliki ketenangan sedang dengan prosentase 53.5 %, dan 6 siswa memiliki tingkat ketenangan yang rendah dengan prosentase 13.9 %. Pada aspek siswa menjelaskan ke kelompok lain diketahui ada 8 siswa atau 18.6 % dapat menjelaskan ke kelompok lain dengan frekuensi tinggi, 19 siswa atau 44.2 % dengan frekuensi sedang, dan 16 siswa atau 37.2 % dengan frekuensi rendah. Pada aspek pengamatan bertanya diketahui 10 siswa bertanya dengan frekuensi tinggi atau 23.3 %, 18 siswa atau 41.9 % dengan frekuensi bertanya sedang dan 15 siswa 34.9 % dengan frekuensi bertanya rendah. Pada aspek keaktifan siswa dalam kelompok diperoleh hasil 14 siswa memiliki keaktifan tinggi dengan prosentase 32.6 %, 21 siswa memiliki keaktifan sedang dengan prosentase 48.8 %, dan 8 siswa memiliki keaktifan rendah dengan prosentase 18.6 %. Dari aspek prestasi belajar diperoleh hasil sebagai berikut: 54 Tabel 4.2. Prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa pada siklus I No Nama Siswa Nilai KKM hasil 6.50 5.00 1. Khoirul Mutakim 2. Ahmad Nasikin 7.40 3. Khusen Romadhon 7.20 4. Riyadhofun Nadifah 8.20 5. Ahmad Fauzi 5.20 6. Andin Mirella 5.80 7. Amilatul N 6.80 8.. Dian Adi Laksono 5.40 9. Dzikron H 4.40 10. Dini Arisanti 4.60 11. Dina Arimawati 6.40 12. Fathul Mujib 8.20 13. Fitrotun N 5.60 14.. Hani Ana .W 4.60 15. Iin Maslakhah 7.60 16. Imas Ayu .W 6.40 17. Ima Masriyah 5.80 18. Irul Anawi 6.20 19. Khamim Masruhan 7.20 20.. Lufana 6.80 21. Lufani 7.40 22. Latifatun .N 5.20 23. Lutfi .M 7.20 24. Mariyatun Nafa 7.20 25. Malik Usman 6.20 26. Nurokhim 4.60 bersambung… 55 lanjutan tabel … 27. Nurul Fadilah 5.40 28. Rini Anifah 6.20 29. Rifghotun .S 6.60 30. Rozin Nul Mutaqin 8.20 31. Rofingatul .M 6.40 32. Solakhudin 6.20 33. Syarifatul .R 5.40 34. Tri Santo 6.00 35. Urip Khatul Janah 6.00 36. Zain Muhammad Maftuh 5.00 37. Zunatul Ma’rufah 7.20 38. Nur Exanti 5.80 39. Muhammad Mudhofar 6.80 40. Septi Saniyati 5.20 41. Nah Siti Amaroh 6.50 42. Risatul Muawanah 6.60 43. Kholik Nur Habibi 6.50 Jumlah 268.6 Rata-rata 6.20 Pada aspek prestasi belajar diperoleh hasil 11 siswa dengan prestasi tinggi dengan prosentase 25.6 %, 7 siswa memperoleh prestasi sedang atau 16.3 % dan 26 siswa atau 60.5 % mendapatkan prestasi rendah. 56 Tabel 4.3 Kategori prestasi belajar siswa No. Interval Nilai Kategori 1. 70 – 85 Baik 11 25.6 % 2. 65 - 69 Sedang 7 16.3 3. 44 - 64 Kurang 26 60. 5 % 43 100 % Jumlah Frekuensi Prosentase 3. Penerapan jigsaw learning Dengan menerapkan metode jigsaw learning prestasi pembelajaran Aqidah Akhlak dapat meningkat walau masih sedikit sehingga dilanjutkan perbaikan pembelajaran pada siklus II. Siklus II 1. Tujuan Siklus II a. Peningkatan.perhatian dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa Al-Iman Ngawonggo b. Peningkatan keaktifan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa MI Al-Iman Ngawonggo c. Peningkatan prestasi belajar Aqidah Akhlak dengan menerapkan metode jigsaw learning pada siswa MI Al-Iman Ngawonggo 57 2. Hasil belajar Siklus II Tabel 4.4 Lembar rekapitulasi Pengamatan Siswa siklus II Frekuensi yang diamati Tinggi Sedang Rendah Jumlah Tinggi Sedang Rendah Jml (%) Aspek Prosentase 1. Perhatian siswa 23 15 5 43 53.4 34.9 11.6 100 2. Keaktifan siswa 18 15 10 43 41.8 34.9 23.2 100 3 Siswa tenang 19 18 6 43 44.2 41.8 13.9 100 14 19 10 43 32.6 44.2 23.2 100 16 19 8 43 37.2 44.2 18.6 100 16 22 5 43 37.2 51.2 11.6 100 No. dalam belajar 4. 5. Menjelaskan ke kelompok lain Bertanya 6. Keaktifan dalam kelompok Dari uraian tersebut diketahui hasil pengamatan bahwa ada 23 siswa memiliki perhatian tinggi dengan prosentase 53.4%, 15 siswa memiliki perhatian sedang dengan prosentase 34.9%, dan 5 siswa memiliki perhatian rendah terhadap pembelajaran dengan prosentase 11.6%. Pada aspek keaktifan siswa diperoleh hasil 18 siswa memiliki keaktifan tinggi dengan prosentase 41.8 %, 15 siswa memiliki keaktifan sedang dengan prosentase 34.9 %, dan 10 siswa memiliki keaktifan rendah dengan prosentase 23.2 %. Pada pengamatan aspek ketenangan siswa dalam belajar diketahui 19 siswa tenang dalam belajar dengan prosentase 44.2 %, 18 siswa 58 memiliki ketenangan sedang dengan prosentase 41.8 %, dan 6 siswa memiliki tingkat ketenangan yang rendah dengan prosentase 13.9 %. Pada aspek siswa menjelaskan ke kelompok lain diketahui ada 14 siswa atau 32.6 % dapat menjelaskan ke kelompok lain dengan frekuensi tinggi, 19 siswa atau 44.2 % dengan frekuensi sedang, dan 10 siswa atau 23.2 % dengan frekuensi rendah. Pada aspek pengamatan bertanya diketahui 16 siswa bertanya dengan frekuensi tinggi atau 37.2 %, 19 siswa atau 44.2 % dengan frekuensi bertanya sedang dan 8 siswa 18.6 % dengan frekuensi bertanya rendah. Pada aspek keaktifan siswa dalam kelompok diperoleh hasil 16 siswa memiliki keaktifan tinggi dengan prosentase 37.2%, 22 siswa memiliki keaktifan sedang dengan prosentase 51.2%, dan 5 siswa memiliki keaktifan rendah dengan prosentase 11.6 %. Prestasi belajar Aqidah Akhlak siklus II dapat dilihat dari tabel berikut: 59 Tabel 4.5. Prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa pada siklus II No Nama Siswa Nilai KKM hasil 6.50 6.20 1. Khoirul Mutakim 2. Ahmad Nasikin 7.60 3. Khusen Romadhon 7.60 4. Riyadhofun Nadifah 8.60 5. Ahmad Fauzi 6.60 6. Andin Mirella 7.40 7. Amilatul N 6.80 8. Dian Adi Laksono 6.00 9. Dzikron H 5.50 10. Dini Arisanti 5.00 11. Dina Arimawati 6.80 12. Fathul Mujib 9.00 13. Fitrotun N 6.50 14.. Khoirul Mutakim 6.20 15. Ahmad Nasikin 8.00 16. Khusen Romadhon 7.00 17. Riyadhofun Nadifah 6.50 18. Hani Ana .W 6.30 19. Iin Maslakhah 7.70 20.. Imas Ayu .W 7.50 21. Ima Masriyah 8.00 22. Irul Anawi 6.00 23. Khamim Masruhan 7.50 24. Lufana 7.20 25. Lufani 6.50 26. Latifatun .N 6.00 bersambung… 60 lanjutan tabel… 27. Lutfi .M 6.40 28. Mariyatun Nafa 6.60 29. Malik Usman 7.20 30. Nurokhim 8.70 31. Nurul Fadilah 7.10 32. Rini Anifah 6.50 33. Rifghotun .S 6.00 34. Rozin Nul Mutaqin 6.60 35. Rofingatul .M 6.40 36. Solakhudin 5.70 37. Syarifatul .R 7.40 38. Tri Santo 6.50 39. Urip Khatul Janah 7.00 40. Zain Muhammad Maftuh 5.30 41. Zunatul Ma’rufah 6.70 42. Nur Exanti 6.80 43. Muhammad Mudhofar 6.90 Jumlah 294 Rata-rata 6.83 Nilai Tertinggi 9.00 Nilai terendah 5.00 Pada aspek prestasi belajar diperoleh hasil 22 siswa dengan prestasi tinggi dengan prosentase 51.2 %, 16 siswa memperoleh prestasi sedang atau 37.2 % dan 5 siswa atau 11.6 % mendapatkan prestasi rendah. 61 3. Penerapan Jigsaw learning Dengan menerapkan metode jigsaw learning prestasi pembelajaran Aqidah Akhlak dapat meningkat walau masih sedikit sehingga dilanjutkan perbaikan pembelajaran pada siklus III. Siklus III 1. Tujuan Siklus III a. Peningkatan.perhatian dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa Al-Iman Ngawonggo b. Peningkatan keaktifan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak siswa MI Al-Iman Ngawonggo c. Peningkatan prestasi belajar Aqidah Akhlak dengan menerapkan metode jigsaw learning pada siswa MI Al-Iman Ngawonggo 2. Hasil belajar Siklus Tabel 4.6 Lembar Rekapitulasi Pengamatan Siswa siklus III Frekuensi Tinggi Sedang Rendah Jumlah Tinggi Sedang Rendah Jml (%) Aspek Prosentase 1. Perhatian siswa 34 8 1 43 79.1 18.6 2.3 100 2. Keaktifan siswa 28 11 4 43 65.1 25.6 9.3 100 35 6 2 43 81.4 14 4.7 100 No yang diamati Siswa tenang dalam 3 belajar 4. Menjelaskan ke kelompok lain 16 19 8 43 37.2 44.2 18.6 100 5. Bertanya 21 16 6 43 48.8 37.2 14 100 6. Keaktifan dalam kelompok 21 17 5 43 48.8 39.5 11.6 100 62 Dari uraian tersebut diketahui hasil pengamatan bahwa ada 34 siswa memiliki perhatian tinggi dengan prosentase 79.1%, 8 siswa memiliki perhatian sedang dengan prosentase 18.6%, dan 1 siswa memiliki perhatian rendah terhadap pembelajaran dengan prosentase 2.3%. Pada aspek keaktifan siswa diperoleh hasil 28 siswa memiliki keaktifan tinggi dengan prosentase 65.1%, 11 siswa memiliki keaktifan sedang dengan prosentase 25.6%, dan 4 siswa memiliki keaktifan rendah dengan prosentase 9.3 %. Pada pengamatan aspek ketenangan siswa dalam belajar diketahui 35 siswa tenang dalam belajar dengan prosentase 81.4%, 6 siswa memiliki ketenangan sedang dengan prosentase 14%, dan 2 siswa memiliki tingkat ketenangan yang rendah dengan prosentase 4.7%. Pada aspek siswa menjelaskan ke kelompok lain diketahui ada 16 siswa atau 37.2% dapat menjelaskan ke kelompok lain dengan frekuensi tinggi, 19 siswa atau 44.2 % dengan frekuensi sedang, dan 8 siswa atau 18.6 % dengan frekuensi rendah. Pada aspek pengamatan bertanya diketahui 21 siswa bertanya dengan frekuensi tinggi atau 48.8%, 16 siswa atau 37.2% dengan frekuensi bertanya sedang dan 6 siswa 14 % dengan frekuensi bertanya rendah. Pada aspek keaktifan siswa dalam kelompok diperoleh hasil 21 siswa memiliki keaktifan tinggi dengan prosentase 48.8%, 17 siswa 63 memiliki keaktifan sedang dengan prosentase 39.5%, dan 5 siswa memiliki keaktifan rendah dengan prosentase 11.6 %. Prestasi belajar Aqidah Akhlak siklus II dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.7. Prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa pada siklus III No Nama Siswa Nilai KKM hasil 6.50 6.50 1. Khoirul Mutakim 2. Ahmad Nasikin 7.90 3. Khusen Romadhon 7.70 4. Riyadhofun Nadifah 9.00 5. Ahmad Fauzi 7.00 6. Andin Mirella 7.50 7. Amilatul N 7.00 8.. Dian Adi Laksono 6.80 9. Dzikron H 6.50 10. Dini Arisanti 6.50 11. Dina Arimawati 7.00 12. Fathul Mujib 9.00 13. Fitrotun N 6.70 14.. Hani Ana .W 6.60 15. Iin Maslakhah 8.50 16. Imas Ayu .W 7.50 17. Ima Masriyah 7.00 18. Irul Anawi 7.00 19. Khamim Masruhan 8.00 20. Lufana 8.00 bersambung… 64 lanjutan tabel… 21. Lufani 8.60 22. Latifatun .N 6.65 23. Lutfi .M 8.20 24. Mariyatun Nafa 7.80 25. Malik Usman 7.00 26. Nurokhim 6.50 27. Nurul Fadilah 6.70 28. Rini Anifah 7.00 29. Rifghotun .S 7.50 30. Rozin Nul Mutaqin 9.00 31.. Rofingatul .M 8.00 32. Solakhudin 7.00 33. Syarifatul .R 6.60 34. Tri Santo 7.00 35. Urip Khatul Janah 7.00 36. Zain Muhammad Maftuh 6.50 37. Zunatul Ma’rufah 8.00 38. Nur Exanti 6.80 39. Muhammad Mudhofar 8.00 40. Septi Saniyati 6.50 41. Nah Siti Amaroh 7.20 42. Risatul Muawanah 7.00 43. Kholik Nur Habibi 7.50 Jumlah 316 Rata-rata 7.34 Nilai Tertinggi 9.00 Nilai terendah 6.50 65 Pada aspek prestasi belajar diperoleh hasil 30 siswa dengan prestasi tinggi dengan prosentase 51.2 %, 13 siswa memperoleh prestasi sedang atau 30.2 % dan sudah tidak ada siswa yang mendapatkan nilai rendah atau di bawah KKM. 3. Penerapan Jigsaw learning Dengan menerapkan metode jigsaw learning prestasi pembelajaran Aqidah Akhlak berhasil meningkat sesuai yang diharapkan. Sudah tidak ada siswa yang mendapat nilai di bawah nilai KKM. B. Pembahasan 1. Perhatian Siswa Perhatian Siswa Siklus I Siklus II Siklus III T S R T S R T S R % 27,9 44,2 27,9 53,4 34,9 11,6 79,1 18,6 2,3 N 12 19 12 23 15 5 34 8 1 Keterangan: T : Tinggi S : Sedang R : Rendah N : Jumlah subyek Dari rekapitulasi perhatian siswa dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran dengan menerapkan metode jigsaw learning dapat meningkatkan perhatian siswa dari siklus I ada 12 siswa memiliki 66 perhatian tinggi meningkat pada siklus II menjadi 23 siswa dan pada siklus III mencapai 34 siswa memiliki perhatian tinggi. 2. Keaktifan Siswa Rekapitulasi keaktifan siswa dalam pembelajaran Keaktifan Siswa Siklus I Siklus II Siklus III T S R T S R T S R % 18.6 48.8 32.5 41.8 34.9 23.2 65.1 25.6 9.3 N 8 21 14 18 15 10 28 11 4 Keterangan: T : Tinggi S : Sedang R : Rendah N : Jumlah subyek Dari rekapitulasi keaktifan siswa dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan metode jigsaw learning dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, dari siklus I hanya 8 siswa memiliki keaktifan tinggi meningkat pada siklus II menjadi 18 siswa dan pada siklus III mencapai 28 siswa memiliki keaktifan tinggi. 67 3. Prestasi Belajar Siswa Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa No Nama Siswa 1. Nilai Siklus I Siklus II Siklus III Khoirul Mutakim 5.00 6.20 6.50 2. Ahmad Nasikin 7.40 7.60 7.90 3. Khusen Romadhon 7.20 7.60 7.70 4. Riyadhofun Nadifah 8.20 8.60 9.00 5. Ahmad Fauzi 5.20 6.60 7.00 6. Andin Mirella 5.80 7.40 7.50 7. Amilatul N 6.80 6.80 7.00 8.. Dian Adi Laksono 5.40 6.00 6.80 9. Dzikron H 4.40 5.50 6.50 10. Dini Arisanti 4.60 5.00 6.50 11. Dina Arimawati 6.40 6.80 7.00 12. Fathul Mujib 8.20 9.00 9.00 13. Fitrotun N 5.60 6.50 6.70 14.. Hani Ana .W 4.60 6.20 6.60 15. Iin Maslakhah 7.60 8.00 8.50 16. Imas Ayu .W 6.40 7.00 7.50 17. Ima Masriyah 5.80 6.50 7.00 18. Irul Anawi 6.20 6.30 7.00 19. Khamim Masruhan 7.20 7.70 8.00 20.. Lufana 6.80 7.50 8.00 21. Lufani 7.40 8.00 8.60 22. Latifatun .N 5.20 6.00 6.65 23. Lutfi .M 7.20 7.50 8.20 24. Mariyatun Nafa 7.20 7.20 7.80 25. Malik Usman 6.20 6.50 7.00 Bersambung … 68 Lanjutan tabel … 26. Nurokhim 4.60 6.00 6.50 27. Nurul Fadilah 5.40 6.40 6.70 28. Rini Anifah 6.20 6.60 7.00 29. Rifghotun .S 6.60 7.20 7.50 30. Rozin Nul Mutaqin 8.20 8.70 9.00 31.. Rofingatul .M 6.40 7.10 8.00 32. Solakhudin 6.20 6.50 7.00 33. Syarifatul .R 5.40 6.00 6.60 34. Tri Santo 6.00 6.60 7.00 35. Urip Khatul Janah 6.00 6.40 7.00 36. Zain M.Maftuh 5.00 5.70 6.50 37. Zunatul Ma’rufah 7.20 7.40 8.00 38. Nur Exanti 5.80 6.50 6.80 39. Muhammad Mudhofar 6.80 7.00 8.00 40. Septi Saniyati 5.20 5.30 6.50 41. Nah Siti Amaroh 6.50 6.70 7.20 42. Risatul Muawanah 6.60 6.80 7.00 43. Kholik Nur Habibi 6.50 6.90 7.50 Jumlah 268.6 294 316 Rata-rata 6.20 6.83 7.34 Dalam pembahasan pembelajaran dengan menerapkan metode jigsaw learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari siklus I nilai rata-rata 6.20 meningkat pada siklus II 6.83 serta lebih meningkat pada siklus III dengan nilai rata-rata 7.34. 69 Analisis Prestasi Belajar Siklus I dan Siklus III Siklus I Nilai Siklus III Keterangan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Siswa Nilai Siswa Nilai 4.40 1 4.40 - Belum tuntas 4.60 3 13.8 - Belum tuntas 5.00 2 10.0 - Belum tuntas 5.20 3 10.4 - Belum tuntas 5.40 3 16.2 - Belum tuntas 5.60 1 5.60 - Belum tuntas 5.80 3 17.4 - Belum tuntas 6.00 2 12.0 - Tuntas 6.20 4 24.8 - Tuntas 6.40 3 19.2 - Tuntas 6.50 2 13.0 6 32.5 Tuntas 6.60 2 12 3 19.8 Tuntas 6.70 - - 2 13.4 Tuntas 6.80 3 20.4 2 13.6 Tuntas 7.00 - - 11 77 Tuntas 7.10 - - - - Tuntas 7.20 5 36 1 7.2 Tuntas 7.40 2 14.8 - - Tuntas 7.50 - - 4 30.0 Tuntas 7.60 1 7.60 - - Tuntas 7.70 - - 1 7.7 Tuntas 7.80 - - 1 7.8 Tuntas 7.90 - - 1 7.9 Tuntas - 5 40.0 Tuntas 24.6 1 8.20 Tuntas 8.00 8,20 3 Bersambung … 70 Lanjutan … Siklus I Nilai Siklus III Keterangan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Siswa Nilai Siswa Nilai 8.5 - - 1 8.5 Tuntas 8,6 - - 1 8.6 Tuntas -- 3 27.0 Tuntas 269 43 316 6.25 - 7.34 9.00 Jumlah Rata-rata 43 Keterangan: Pada Siklus I masih ada siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai KKM, sedangkan pada siklus III semua siswa sudah mencapai KKM. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus III sudah berhasil. 71 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan metode jigsaw learning dalam peningkatan prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan metode Jigsaw Learning dapat meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Aqidah Akhlak. Pada siklus I siswa yang memiliki perhatian tinggi ada 12 siswa, meningkat menjadi 23 siswa berperhatian tinggi pada siklus II dan lebih meningkat lagi pada siklus III menjadi 34 siswa berperhatian tinggi. Siswa yang berperhatian sedang 19 pada siklus I siswa, 15 siswa pada siklus II dan 8 siswa pada siklus III, sedangkan siswa yang memiliki perhatian rendah semakin menurun yaitu 12 siswa pada siklus I menjadi 5 orang siswa pada siklus II dan hanya 1 siswa pada siklus III. 2. Penerapan metode Jigsaw Learning dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Aqidah Akhlak. Hal ini tampak dari kenaikan keaktifan siswa dalam tiap siklus, siklus I siswa yang memiliki keaktifan tinggi berjumlah 8 siswa, meningkat menjadi 18 siswa pada siklus II dan menjadi 28 siswa memiliki keaktifan tinggi pada siklus III. Keaktifan sedang ada 21 pada siklus I menjadi 15 Siswa pada siklus II dan menjadi 11 siswa pada siklus III. Sedangkan siswa yang tingkat keaktifannya 72 rendah ada 14 siswa pada siklus I, menurun menjadi 10 siswa pada siklus II dan lebih menurun lagi pada siklus III yaitu ada 4 orang siswa yang memiliki keaktifan rendah. 3. Penerapan metode Jigsaw Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Aqidah Akhlak. Hal ini terbukti dari siklus I nilai rata-rata 6.20 meningkat pada siklus II 6.83 serta lebih meningkat pada siklus III dengan nilai rata-rata 7.34. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti mempunyai saran saran sebagai berikut : 1. Sebaiknya dalam pembelajaran guru berusaha untuk mengaktifkan siswa. dengan menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan karakteristik siswa. 2. Untuk mengaktifkan siswa perlu dilakukan pelatihan berulang-ulang. 3. Evaluasi dan pengayaan harus dilakukan oleh guru setelah berakhirnya pembelajaran. C. PENUTUP Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya menyelesaikan skripsi ini. 73 sehingga penulis dapat Tidak terlupakan penulis ucapkan terima kasih yang setulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini dari awal hingga selesai, semoga Allah Swt. memberikan balasan yang setimpal, disertai doa semoga skripsi bermanfaat bagi penulis pada khususya dan bagi para pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan koreksi, kritik dan saran dari pembaca yang budiman yang bersifat membangun. Akhirnya penulis berdoa semoga Allah SWT. senantiasa menganugrahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua sehingga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amiin. 74 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (R P P) Sekolah : MI Al- Iman Ngawonggo Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak Kelas/Semester : 1 (Satu) Materi Pokok : Akhlak Terpuji Alokasi Waktu : 2 x 30 menit A. Standar Kompetensi Membiasakan akhlak terpuji B. Kompetensi Dasar Membiasakan sikap rukun dan tolong menolong C. Indikator Menjelaskan pengertian rukun dan tolong menolong Menyebutkan contoh rukun dan tolong menolong Menyebutkan ciri-ciri orang yang rukun dan tolong menolong Menjelaskan keuntungan memiliki sifat rukun dan tolong menolong Menjelaskan akibat tidak memiliki sifat rukun dan tolong menolong Mempraktekkan sikap rukun dan tolong menolong Menunjukkan contoh adab secara Islami kepada saudara yang lebih tua Menunjukkan contoh adab secara Islami kepada saudara yang lebih muda 76 Menjelaskan manfaat beradab secara Islami kepada saudara Menjelaskan akibat tidak beradab secara Islami kepada kepada saudara. D. Metode /Strategi Aktif Learning : Jigsaw Learning E. Skenario Pembelajaran 1. Materi yang dipilih adalah Arti rukun dan tolong menolong, Contoh rukun dan tolong menolong, Ciri-ciri orang yang rukun dan tolong menolong, Keuntungan memiliki sifat rukun dan tolong menolong, Akibat tidak memiliki sifat rukun dan tolong menolong, Praktek rukun dan tolong menolong, Adab kepada saudara yang lebih tua 2. Kelas dibagi menjadi 6 kelompok 3. Pembagian kelompok berdasarkan kehadiran dan individu berhitung secara berurutan. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang dengan tugas sebagai berikut: Kelompok Kelompok A 1,2,3,4,5,6 ,7,8. Menjelask an B Kelompok Kelompok C D Kelompok Kelompok E F 1,2,3,4,5,6 1,2,3,4,5,6,7 1,2,3,4,5,6 1,2,3,4,5,6,7 1,2,3,4,5,6 ,7. . ,7. Menyebutk Keuntungan memiliki an contoh pengertian rukun dan sifat rukun rukun dan tolong dan tolong tolong menolong menolong menolong Ibadah Menjelask an akibat tidak memiliki sifat rukun dan tolong menolong 77 ,7 Praktek Adab rukun dan kepada tolong saudara menolong yang lebih tua 1. Setiap anggota kelompok bertugas membaca dan memahamai materi yang ada dalam buku panduan Aqidah Akhlak. 2. Setiap kelompok melakukan diskusi kecil dan merangkum hasil diskusi. 3. Setiap anggota kelompok menyampaikan hasil diskusi kecil kelompoknya kepada kelompok lain melalui salah satu anggotanya yang dikirm pada diskusi kecil antar kelompok, dengan distribusi tugas seperti tergambar dalam tabel berikut: 1a,1b,1c, 1d,1e,1f 1a = Menjelaskan pengertian rukun dan tolong menolong 1b = Menyebutkan contoh rukun dan tolong menolong Ibadah 1c = Keuntungan memiliki sifat rukun dan tolong menolong 1d = Menjelaskan akibat tidak memiliki sifat rukun dan tolong Praktek rukun dan tolong menolong menolong 1e = Adab kepada saudara yang lebih tua 1f = 2a,2b,2c, 2d,2e,2f 2a = 2b = 2c = 2d = 2e = 2f = Menjelaskan pengertian rukun dan tolong menolong Menyebutkan contoh rukun dan tolong menolong Ibadah Keuntungan memiliki sifat rukun dan tolong menolong Menjelaskan akibat tidak memiliki sifat rukun dan tolong Praktek rukun dan tolong menolong Adab kepada saudara yang lebih tua 3a,3b,3c, 3d,3e,3f. 3a = 3b = 3c = 3d = 3e = 3f = Menjelaskan pengertian rukun dan tolong menolong Menyebutkan contoh rukun dan tolong menolong Ibadah Keuntungan memiliki sifat rukun dan tolong menolong Menjelaskan akibat tidak memiliki sifat rukun dan tolong Praktek rukun dan tolong menolong Adab kepada saudara yang lebih tua 4a,4b,4c, 4d,4e,4f. 4a = 4b = 4c = 4d = Menjelaskan pengertian rukun dan tolong menolong Menyebutkan contoh rukun dan tolong menolong Ibadah Keuntungan memiliki sifat rukun dan tolong menolong Menjelaskan akibat tidak memiliki sifat rukun dan tolong 78 4e = 4f = Praktek rukun dan tolong menolong 5a,5b,5c, 5d,5e,5f. 5a = 5b = 5c = 5d = 5e = 5f = Menjelaskan pengertian rukun dan tolong menolong Menyebutkan contoh rukun dan tolong menolong Ibadah Keuntungan memiliki sifat rukun dan tolong menolong Menjelaskan akibat tidak memiliki sifat rukun dan tolong Praktek rukun dan tolong menolong Adab kepada saudara yang lebih tua 6a,6b,6c, 6d,6e,6f. 6a = 6b = 6c = 6d = 6e = 6f = Menjelaskan pengertian rukun dan tolong menolong Menyebutkan contoh rukun dan tolong menolong Ibadah Keuntungan memiliki sifat rukun dan tolong menolong Menjelaskan akibat tidak memiliki sifat rukun dan tolong Praktek rukun dan tolong menolong Adab kepada saudara yang lebih tua Adab kepada saudara yang lebih tua Setelah melalui zigzag dan masing-masing siswa terlihat dalam diskusi antar kelompok, hasil dari diskusi kelompok tersebuut disampaikan kepada masing-masing kelompokmya. 4. Kembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi seandainya belum ada masalah yang terpecahkan. 5. Guru melempar beberapa pertanyaan untuk menjajagi pemahaman dan kompetensi yang dimiliki siswa. 6. Guru melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut. C. Media/alat/bahan/sumber: Kertas untuk catatan setiap siswa Kapur, blackboard 79 Buku ajar Aqidah Akhlak : Membina Aqidah Akhlak, untuk kelas III, Wiyadi, Solo: Tiga Serangkai: 2008. D. Penilaian Partisipasi aktif dalam diskusi kelompok Presentasi dan kinerja individu. Ngawonggo, 19 April 2011 Mengetahui, Kepala Madrasah Guru Kelas III Asmanah, A.Ma Asmanah, A.Ma 80 Lembar Tes Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apa yang kamu ketahui tentang rukun ? 2. Sebutkan contoh rukun dan tolong menolong! 3. Keuntungan memiliki sifat rukun dan tolong menolong! 4. Menjelaskan akibat tidak memiliki sifat rukun dan tolong 81 DAFTAR PUSTAKA Al-Quran dan Terjemahnya. Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Mundziri,1994. Ringkasan Hadits Shahih Muslim. Jakarta :Pustaka Imani Arikuto, Suharsimi,2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara ________________ Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Bahri Djamarah, Syaiful.1994.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Bandung: Rineka Cipta Khairudin.2007. Kurikulum Tingkat Satun Pendidikan.Jogjakarta: Nuansa Aksara. Jamaludin, 2002.Pembelajaran yang Efektif.Jakarta; Departemen Agama RI Slameto, 2001. Evaluasi Pendidikan..Jakarta:Bumi Aksara. S.M, Ismail.2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail Media Group. PERMENAG RI. No.2 Tahun 2008. Tentang Standar Isi. Jakarta: Departemen Agama RI Purwanto, M. Ngalim.2003. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Surya Brata, Sumadi,1993. Psikologi Pendidikan, Jakarta: raja grafindo persada Sumiati,2008.Metode Pembelajaran (seri Pembelajaran Efektif) Bandung: CV Wacana Prima Syah, Muhibin. 1999.Psikologi Belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu Undang-undang N0.20 tahun 2003 Tentang Sisdiknas.Semarang: PW LP Ma’arif NU Jawa Tengah DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Asmanah Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 17 Juni 1970 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Kepering Ngawonggo Kaliangkrik Kabupaten Magelang Pekerjaan : Guru Pendidikan : 1. SDN Kaliangkrik Lulus tahun 1986 2. SMPN Kaliangkrik Lulus tahun 1989 3. SMEAM Salaman Lulus tahun 1992 4. D II IAIN Walisongo Lulus tahun 2001 5. STAIN Salatiga Tahun 2011 Nama Ayah : Tondo Sudarmo Nama Ibu : Sumirah Nama Suami : Machdum Sa’dullah Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya agar apat digunakan sebagaimana mestinya. Salatiga, 15 Agustus 2011 Peneliti, Asmanah