UNIVERSITAS MERCU BUANA BAB II TINJAUAN DATA 2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Sejarah Fitnes Center Bila diperhatikan dalam beberapa tahun terakhir ini, muncul fenomena menarik dalam dunia kebugaran Indonesia. Di kota-kota besar mulai banyak bermunculan fitness center yang menyediakan fasilitas beragam mulai dari fasilitas yang sederhana sampai dengan fasilitas yang mewah, tetapi perbedaan fasilitas yang tersedia tidak membedakan tujuan dari adanya fitness center itu sendiri yaitu mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.Dalam Bahasa Inggris fitness center berasal dari kata fitness dan center yang dalam Bahasa Indonesia fitness artinya kebugaran dan center artinya pusat, jadi fitness center adalah pusat kebugaran. Pusat kebugaran sebagai dalah satu tempat yang menyediakan dan menjalankan programprogram latihan kebugaran jasmani, yang tidak saja memberikan manfaat secara langsung seperti peningkatan derajat Gambar 2.1 Fitnes Center kebugaran dan kesehatan jasmani, tetapi juga memberikan keleluasaan untuk mengekspresikan segala kebutuhan seperti sosialisasi, aktualisasi, pemanfaatan waktu luang, bisnis dan sebagainya. Menurut Giriwijoyo (2004:36) berpendapat bahwa: “pusat kebugaran adalah suatu kegiatan dalam ruangan dengan menawarkan kegiatan olahraga dari yang tanpa menggunakan Perancangan Interior Fitness Center 7 UNIVERSITAS MERCU BUANA alat, sampai yang menggunakan alat-alat yang mahal dan canggih, yang diantaranya bertujuan prestasi”. Kemudian Hanafi (1997:9) menjelaskan bahwa: “pusat kebugaran adalah tempat olahraga dalam ruangan yang menawarkan berbagai program latihan kebugaran dengan fasilitas dan peralatan yang mutakhir”. Memang awalnya olahraga fitness dikenal sebagai olahraga angkat besi atau olahraga binaraga yang pada saat itu olahraga ini identik dengan orang-orang yang bertubuh besar dengan massa otot yang besar dan kuat, tetapi seiring dengan perkembangan jaman dan berubahnya kebutuhan di masyarakat terhadap olahraga ini, sehingga ada perubahan persepsi masyarakat tentang olahraga fitness,yaitu anggapan bahwa olahraga fitness hanya bertujuan untuk membentuk tubuh menjadi besar dan berotot saja, melainkan sudah banyak anggota masyarakat yang menganggap bahwa olahraga fitness adalah salah satu olahraga yang bisa dijadikan sebagai gaya hidup sehat. Seperti apa yang diungkapkan Ade Rai dalam bukunya yang berjudul ”Tingkatkan Fitness IQ Anda (2009:1)”yaitu “fitness adalah gaya hidup yang memiliki 3 elemen dasar yakni olahraga teratur, nutrisi teratur, dan istirahat teratur”. Jadi secara tidak langsung olahraga ini pun telah merubah kebiasaan atau pola hidup masyarakat menjadi pola hidup sehat dengan olahraga. 2.1.2. Pengertian Fitnes Center Banyak orang yang memiliki kesalahpahaman terhadap arti kata fitness.Asosiasi keliru mengenaiarti kata ini lebih banyak beredar dari pada asosiasi benarnya. Oleh sebagian besar orang fitness adalah aktivitas mengangkat besi yang hanya dilakukan oleh pria berusia muda yang ingin membesarkan badan. Sebenarnya fitness merupakan salah satu jenis olah tubuh yang berguna untuk kesehatan. Olah tubuh dalam fitness terbagi menjadi beberapa jenis latihan yang memiliki kegunaan masing-masing, yaitu latihan beban dan latihan kardio. Gambar 2.2. Latian Angkat Beban Perancangan Interior Fitness Center 8 UNIVERSITAS MERCU BUANA Latihan beban penggunaan beban sebagai alat bantu untuk meningkatkan kontraksi otot dapat termasuk dalam latihan beban. Otot yang menerima beban akan mengalami tekanan hingga mencapai titik kelelahan tertentu. Latihan beban sendiri dapat digolongkan berdasarkan beban yang digunakan seperti : 1. Beban tubuh : menggunakan tubuh sendiri sebagai beban baik secara sebagian maupun beban tubuh secara keseluruhan 2. Beban bebas : menggunakan pemberat bebas seperti barbell ataupun Dumbbell 3. Beban alat : menggunakan alat mekanik ataupun elektronik yang dihubungkan dengan pemberat. Tujuan penggunaan alat ini umumnya sebagai penyokong yang memudahkan pengguna dalam mengontrol pemberat tersebut. Latihan beban juga dapat dibedakan berdasarkan otot yang akan dilatih, yaitu : 1. Otot Dada : secara medis dikenal sebagai otot pectoral. Jenis latihan bebanyang digunakan meliputi : push up, bench press. 2. Otot Punggung : secara medis dikenal sebagai otot lattismus. Jenis latihan beban yang digunakan meliputi : pull up, chin up, bench row, deadlift 3. Otot Perut : secara medis dikenal sebagai otot abdomen. Jenis latihan beban yang digunakan meliputi : sit up, crunch. Ada pula latihan untuk menyehatkan jantung, yaitu latihan cardio yaitu latihan jantung. Latihan ini lebih untuk meningkatkan detak jantung tanpa penggunaan beban. Pada umumnya, latihan ini digunakan untuk menurunkan berat badan ataupun sekedar menjaga kesehatan. Jenis latihan kardio sangat bervariasi mulai dari jogging, renang, bersepeda hingga aerobik. 2.1.3. Jenis Latihan Dalam Fitnes Center 2.1.3.1. Latihan Dengan Menggunakan Alat Penggunaan alat bantu yang canggih di pusat kebugaran seperti di Fitness Center memerlukan petunjuk kegunaan dari instruktur sehingga terbentuk suatu aktivitas latihan yang sifatnya terstruktur dan menyeluruh ke bagian bagian tubuh agar terhindar dari cidera otot. Sebelum melakukan latihan dengan menggunakan alat fitness berat maka latihan fisik didahului dengan pemanasan otot menggunakan alat jogging tread mill. Alat ini berguna untuk menguatkan otot kaki dengan berjalan atau berlari di tempat dengan kecepatan tertentu. Selain itu, alat fitness ini juga dapat menghasilkan penguatan jantung serta pembakaran kalori dan Perancangan Interior Fitness Center 9 UNIVERSITAS MERCU BUANA lemak. Ini adalah peralatan fitness yang disesuaikan dengan aktivitas setiap hari, yakni berjalan dan berlari. Setelah itu, peserta mengunakan life cycle atau sepeda statis. Alat ini gunanya untuk penguatan otot pada bagian paha. Efeknya juga untuk peningkatan kemampuan organ sex pemakainya. Karena itu, penggunaan sepeda statis ini juga berfungsi sebagai senam sex. Sementara, untuk memperkuat otot tangan ada alat rowing. Penggunanya akan merasa seperti sedang mendayung perahu. Alat rowing ini juga sekaligusberguna untuk penguatan otot paha dan otot antara bahu dan pinggang. Sementara untuk penguatan otot paha dan bokong dapat juga menggunakan alat step atau alat bantu langkah yang digerakan seperti saat naik tangga. Tren olahraga kebugaran dengan alat di Eropa, Amerika, dan Australia cenderung menggunakan peralatan fitness berupa bola atau yang dikenal dengan mady ball. Bola ini bergaris tengah satu meter dan digunakan untuk melatih keseimbangan tubuh melalui penguatan otot punggung dan perut. Masih ada alat dumble dengan sejumlah ukuran. Benda-benda ini dapat digunakan untuk penguatan otot lengan dengan menggerakkannya ke atas dan ke bawah. dumble juga berfungsi untuk penguatan otot dada jika dilakukan dalam kondisi tidur. Sedangkan untuk memperbesar dan mengencangkan otot dada dapat juga menggunakan alat butterfly dengan beban tertentu, tergantung kepada kemampuan pemakainya. (www.duniafitness.com) 2.1.3.2. Latihan Kardio (Senam Body Language) Senam body language itu merupakan senam aerobik yang gerakannya seringkali ditambahkan dengan menahan kontraksi otot. Daerah sekitar pinggul dan perut adalah bagian yang paling sering dikontraksikan. Dengan melakukan kontraksi pada bagian-bagian pinggul dan perut, maka akan meningkatkan kekuatan otot perut, bokong hingga otot-otot dasar rongga panggul. Otot dasar rongga panggul yang terlatih karena senam body language berguna untuk menjaga miss V serta rahim, agar tetap berada dalam posisinya. Dengan begitu, miss V pun akan tetap kencang. Frekuensi senam body language yang baik dilakukan adalah tiga kali dalam seminggu dengan lama 30-60 menit. Bila tidak memiliki waktu cukup untuk melakukan senam ini, maka ada alternatif latihan yang dapat dilakukan untuk membantu mengencangkan otot dasar rongga panggul. Latihan ini dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Lakukan gerakan seperti menahan buang air kecil, dengan cara mengkontraksikan otot-otot di dalam panggul. Tahan kontraksi selama tiga hingga lima detik dan ulangi hingga 10 kali. Lakukan latihan ini hingga Perancangan Interior Fitness Center 10 UNIVERSITAS MERCU BUANA tiga kali dalam sehari. Yang perlu diperhatikan adalah jangan menahan kontraksi lebih dari lima det ik. Hal ini dikarenakan yang akan berkontraksi bukanlah otot dasar panggul tetapi otot pantat yang akanterlatih.Latihan tersebut dinamakan senam kegel. (www.duniafitness.com) 2.1.3.3. Latihan Yoga Latihan yoga adalah latihan berfokus pada harmoni antara pikiran dan tubuh. Kata Yoga berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya „penyatuan‟ atau „merger‟. Tujuan utama filosofi ini adalah untuk mencapai keseimbangan antara pikiran dan tubuh, serta akhirnya mendapatkan pencerahan diri. Untuk mencapai ini, Yoga menggunakan gerakan, nafas, relaksasi, dan meditasi demi menetapkan pendekatan hidup yang sehat, bersemangat, dan seimbang. Manfaat Yoga: Menurunkan stres dan meningkatkan kekuatan relaksasi. Menaikkan kekuatan fisik, stamina, dan fleksibilitas. Meningkatkan kekuatan konsentrasi dan penguasaan diri yang lebih besar. Mengintensifkan toleransi terhadap rasa sakit dan menaikkan kejernihan mental. Meningkatkan sirkulasi darah. Membersihkan dan memperbaiki fungsi organ secara menyeluruh. Melimpahkan kedamaian pikiran dan pandangan akan hidup yang lebih positif. 2.1.4. Civitas dan Aktifitas dalam Fitnes Prinsip dasar sebuah pusat kebugaran adalah kenyamanan. Kenyamanan yang dimaksudkan adalah kenyamanan dalam desain fasilitas, desain interior yang estetis dan kenyamanan dalam melakukan segala aktivitas berolah raga. Untuk menciptakan sebuah desain interior Fitness Centre yang fungsional dan mampu memuaskan pengunjung hendaknya diperlukan desain ruang yang memenuhi seluruh aktivitas latihan. Pusat kebugaran berfungsi sebagai tempat pria dan wanita berolah raga dengan melakukan aktivitas yang mampu menguras keringat. Dengan adanya kegiatan di atas maka dilibatkan pegawai dan pengunjung pada kegiatan di dalam Fitness Centre. Perancangan Interior Fitness Center 11 UNIVERSITAS MERCU BUANA Adapun keterlibatan civitas dan aktivitasnya dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pegawai Pegawai adalah civitas yang bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang ada di dalam pusat kebugaran, baik pemeliharaan bangunan sampai dengan melayani pengunjung. Pada Fitness Centre terdapat beberapa klasifikasi pegawai yang melayani latihan yaitu: Instruktur Fitness adalah pembimbing dalam melakukan gerakan Fitness sehingga terbentuk suatu aktivitas latihan yang sifatnya terstruktur dan menyeluruh ke bagian bagian tubuh agar terhindar dari cidera otot. 2. Pengunjung Pengunjung adalah civitas yang dapat dibedakan atas kepentingannya. Pembagian kepentingan pegunjung dibedakan menurut aktivitasnya. Aktivitas pengunjung diantaranya yaitu melakukan angkat beban, treak mille, Body Language.yoga, sauna steam,ruang ganti, toilet. 3. Fasilitas Fasilitas adalah salah satu kategori elemen desain yang pasti ada dalam desain interior. Fasilitas menjadi perantara antara ruang dengan manusianya, menawarkan adanya transisi bentuk dan skala antara ruang interior dengan individunya. Selain memenuhi fungsi- fungsi khusus, fasilitas menyumbang karakter visual dari suatu tatanan interior. Bentuk, garis, warna, tekstur, dan skala masing-masing benda maupun pengaturan spasialnya, memainkan peranan penting dalam membangun sifat ekspresi dari suatu ruang. (Francis D. K. Ching, 1996, hal. 241). Penyusunan fasilitas harus disesuaikan dengan kebutuhan guna kenyamanan civitas, sedang fungsinya tidak dipisahkan dengan faktor estetika. Dengan pengaturan fasilitas yang sedemikian rupa, penggunaan bahan yang aman serta hal penting adalah dimensi atau setandar-setandar perancangan agar mampu memberikan kenyamanan bagi civitas. Pada setiap desain hal yang paling penting dipertimbangkan adalah dimensi dimensi ruang dan fasilitasnya yang sesuai dengan antropometri manusia sebagai pemakainya. Terlebih lagi dimensi – dimensi ruang dan fasilitas untuk publik, yang terdiri dari berbedaan jenis kelamin, usia, maupun kondisi fisik yang tidak sama baik itu menyangkut dimensinya maupun cacat atau normal. ( Julius Panero, 2003). Perancangan Interior Fitness Center 12 UNIVERSITAS MERCU BUANA 2.1.5. Deskripsi Keburuhan Ruang 2.1.5.1. Fasilitas Penerima Lobby Ruang lobby ini merupakan ruang pertama yang akan dimasuki pengunjung saat memasuki bangunan Fitness Center ini. Area chesir dan Resepsionis Ruang chesir dan Resepsionis adalah ruang dimana pengunjung umum maupun member melakukan aktivitas administrasi. Area gym area ini adalah area untuk olahraga dimana pengunjung melakukan aktivitasnya. Area smart shop Adalah area ini menyajikan beberapa aksesoris fitness(pakaian olahraga,alat-alat fitness ringan dan lainya). 2.1.5.2. Kegiatan Pendukung Kegiatan pendukung pada fasilitas ini berupa: 1. Café Tempat pengunjung untuk bersantai sambil menikmati makanan dan minuman, dan sebagai tempat berkumpul bagi masyarakat muda yang ingin menikmati makanan minuman dan suasana. 2. Ruang Serbaguna Ruang serbaguna merupakan ruang yang mempunyai fungsi dan kebutuhan bagi pengunanya, pada fitness Center ini ruang serbaguna di gunakan untuk mengadakan lomba angkat beban dan body perfek. 3. Area sauna dan steam area ini berupa fasilitas berupa ruang sauna(kering dan mandi uap(Basah) sebagai bentuk relaksasi sekaligus optimalisasi selama latihan agar otot pada tubuh kembali normal setelah beaktifitas. Perancangan Interior Fitness Center 13 UNIVERSITAS MERCU BUANA 4. Ruang loker merupakan ruang untuk menyimpan barang bawaan segala kebutuhan pribadi.area ini juga bisa sebagai tempat menganti pakaian,area ini di bagi menjadi 2 bagian. Laki-laki dan wanita. 5. Area sower area ini berguna untuk membersihkan diri setelah melakukan aktifitas fitness,maupun sauna 6. Toilet. 7. Area office area ini adalah tempat menajemen beserta tempat staf para karyawan.yang mengurusi segala organisasi dan administrasi. 8. Ruang Perawatan Medis/ Klinik Ruangan yang di tunjukan untuk pertolongan pertama jika terjadi sesuatu pada pengunjung, ruangan ini berisi tempat tidur dan lemari p3k. 2.1.5.3. Konsep Desain Partisipasi Pada Ruang Fitnes Center Desain merupakan pemecahan masalah dengan satu target yang jelas. Papanek (1983) berpendapat bahwa dalam proses merancang, para desainer juga dituntut mempertimbangkan perilaku sosial. Tuntutan ini akan terlihat sebagai titik tolak hubungan partisipasi masyarakat dalam proses desain dan akan menjadi pertimbangan utama dalam desain yang diciptakannya. Dalam berkarya, seseorang desainer hendaknya menunjukan pertimbangan sosial sebagai sebuah bentuk tanggung jawab. Jika perilaku sosial sangat penting dipertimbangkan sebagai dasar dari kriteria perwujudan desain maka desain perlu mewujudkan perilaku pemakai dalam partisipasi perwujudannya. Artinya selain kebutuhan pengguna, yang harus dipertimbangkan dalam suatu desain adalah kondisi pengguna. Dengan demikian ruang fitnes ini setiap unsur fisik desain diharapkan menjadi cermin partisipasi dari perilaku atau karakteristik yang dimiliki oleh setiap pengunjung. pengunjung mempunyai karakteristik khusus sehingga membutuhkan tempat tersendiri. Hal ini akan berpengaruh pada suatu desain. Pertimbangan-pertimbangan dalam membuat konsep desain ruang fitness dijelaskan pada bagan ini : Perancangan Interior Fitness Center 14 UNIVERSITAS MERCU BUANA “Ideal” Bugar & Fress Pelaku Jenis Olahraga: - Aktifitas Olahraga Menggunakan Alat Kardio Yoga Ruang Olahraga Partisipasi Teori Trener Pola Hidup Sehat Konsep Desain Partisipasi Bagan 2.1. Pertimbangan Konsep Desain Ruang 2.1.6. Tinjauan Tentang Ergonomi dan Antropometri Ergonomi dan Antropometri mempunyai arti penting dalam perancangan desain interior, karena dengan memperhatikan faktor-faktor ergonomi dan antropometri, maka para pemakai ruangan akan mendapatkan produktifitas dan efisiensi kerja yang berarti suatu penghematan dalam penggunaan ruang. Ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kondisi fisik seseorang dalam melakukan kerja yang meliputi : Kerja fisik dan efisiensi kerja Tenaga yang dikeluarkan untuk suatu pekerjaan Konsumsi kalori Kelelahan Perorganisasian sistem kerja Perancangan Interior Fitness Center 15 UNIVERSITAS MERCU BUANA Pengertian ergonomi tidak hanya terbatas pada sisi fisik semata, namun bersangkutan dengan kelima indera manusia yaitu diantaranya : Unsur penglihatan Unsur pendengaran Unsur perasa Unsur penciuman Unsur keindahan atau kenyamanan Untuk merancang dan memilih perabot perlu memperhatikan siapa penggunanya. Bagaimana ukuran perabotnya, bagaimana bentuk dan warna yang diinginkan (sesuai) dengan karakter anak, sehingga mereka merasa nyaman dan aman menggunakannya. Ukuran perabot yang tidak sesuai akan menyebabkan ketidaknyamanan, kelelahan dan akibat-akibat fisik seperti perubahan tulang belakang, dada, dll (Budirahardjo, 2002:30). Berikut ini akan dipaparkan tinjauan dari beberapa perabot yang ada : Berikut adalah ukuran standart kenyamanan dan jarak kedekatan kursi pada area lobby sesuai ergonomi dan antropometri. Perancangan Interior Fitness Center 16 UNIVERSITAS MERCU BUANA Gambar 2.3. Area Lobby Perancangan Interior Fitness Center 17 UNIVERSITAS MERCU BUANA Gambar 2.4. Area Resepsionis Gambar 2.5. Area Sirkulasi Perancangan Interior Fitness Center 18 UNIVERSITAS MERCU BUANA Gambar 2.6. Area Sauna & Loker Gambar 2.7. Area Terapi Air Gambar 2.8. Area Gym Perancangan Interior Fitness Center 19 UNIVERSITAS MERCU BUANA Gambar 2.9. Area Sit-Up 2.1.7. Bentuk 2.1.7.1. Pengertian Bentuk Bentuk dalam pengertian dua dimensi akan berupa gambar yang tidak bervolume, sedangkan dalam pengertian tiga dimensi adalah unsur rupa yang terbentuk karena ruang dan volume. Bentuk ada 2 macam, yaitu: a. Bentuk dengan struktur beraturan dan terukur (bentuk geometris) b. Bentuk yang tidak beraturan (bentuk organis) Pengertian bentuk menurut Leksikon Grafika adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar, elips, bulat, segi empat dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapat diuraikan bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, bisa berupa segi empat, segi tiga, bundar, elips dan sebagainya. Bentuk-bentuk geometris merupakan simbol yang membawa nilai emosional tertentu. Hal tersebut bisa dipahami, karena pada bentuk atau rupa mempunyai muatan kesan yang kasat mata. Seperti yang diungkapkan Plato, bahwa rupa atau bentuk merupakan bahasa dunia yang tidak dirintangi oleh perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata. Perancangan Interior Fitness Center 20 UNIVERSITAS MERCU BUANA Dari prihal diatas, kemudian muncul teori tentang frame of reference (kerangka referensi) dan field of reference (lapangan pengalaman) yang menjelaskan bahwa penerimaan suatu bentuk pesan dipengaruhi oleh beberapa aspek yakni panca indra, pikiran serta ingatan. 2.1.7.2. Psikologi Bentuk Bentuk dapat mempengaruhi suasana ruang. Dengan bentuk- bentuk tersebut, tempat olahraga seperti fitnes center bisa menjadi ruangan yang dapat membuat semangat pelaku olahraga menjadi lebih berenergi. Dengan menghadirkan bentuk-bentuk sederhana pada ruang dan perabot aktivitas mereka diharapkan dapat menstimulasi otak menjadi lebih baik. 1. Lingkaran Lingkaran adalah : a. Sederetan titik yang disusun dengan jarak yang sama dan seimbang terhadap sebuah titik tertentu di dalam lengkngan. b. Sesuatu sosok yang terpusat, berarah ke dalam, pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungan. Lingkaran merupakan bentuk yang menandakan sifat tepusat, tenang, membentuk suasana yang teratur dan bersih. Dengan bentuk lingkaran ditambahkan dengan warna yang mendukng konsentrasi, dalam hal ini warna jingga/orange, maka efek psikologi dapat terjadi, dan hal tersebut akan memudahkan pelaku dalam melakukan aktifitas olahraga. 2. Segitiga Segitiga adalah : a. Sebah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai tiga buah sudut. b. Bentuk yang mennjukan stabilitas. c. Bentuk yang kaku yang memberikan unsur pembelajaran matematis (phytagoras). d. Berdasarkan buku Handbook of Design & Devices tulisan Clarence P. Hornung adalah segitiga merupakan lambang dari konsep Trinitas. Sebuah konsep religius yang mendasarkan pada tiga unsur alam semesta, yaitu Than, manusia dan alam. Selain itu segitiga merupakan perwujudan dari konsep keluarga yakni ayah, ibu, dan anak. Dalam dnia matafisika segitiga Perancangan Interior Fitness Center 21 UNIVERSITAS MERCU BUANA merupakan lambang dari raga, pikiran dan jiwa. Sedangkan pada kebudayaan Mesir, segitiga digunakan sebagai simbol feminitas dalam huruf Hieroglyps segitiga menggambarkan bulan. Dengan menghadirkan bentuk segitiga pada ruang segitiga pada ruang aktivitas olah raga, maka secara tidak langsung pelaku distimulus dalam hal keseimbangan, kekeluargaan dan ketuhanan. Hal tersebut sangat sesuai bagi aktivitas olahraga, karena sebagian besar pelaku olahraga memiliki masalah dalam keseimbangan dan keteraturan. 3. Kubus Kubus adalah : a. Bentuk yang memiliki 4 buah sisi yang sama panjang dan 4 buah sudut siku-suku (bentuk segi empst) b. Bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu. Menurut Blackwell, bujur sangkar adalah merupakan bentuk yang paling keras, terstrktur dan seimbang. Bentuk ini memiliki sifat keras pada empat sudutnya, tanpa arah, netral, diam tak bergerak dan netral. Sedangkan bentuk persegi mempunyai sifat mengarah pada arah panjang dan menyempit pada bagian lebarnya. Bentuk ini merupakan bentuk yang paling mudah disesuaikan dengan kebutuhan manusia. Persegi merupakan bentuk yang kokoh, aman, nyaman dan seimbang, dimana dengan bentuk ini pelaku dapat di stimulus untuk belajar keseimbangan, keterbukaan dan kekuatan. 2.1.8. Tinjauan Aspek Warna Penggunaan warna pada interior Fitnes Center dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh pengunjung. Untuk itu, pemilihan warna yang tepat menjadi unsur yang harus diperhatikan. Pemilihan warna pada elemen-elemen ruang maupun bangunan sangat berpengaruh terhadap pembentukan suasana, terutama untuk menciptakan efek emosional atau psikologis pada pemakaianya. Warna dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu: 1.Warna panas dan warna dingin. Warna dingin terkesan tenang, lembut dan sejuk. Warna ini meliputi warna hijau, biru dan ungu. Sedangkan warna hangat terkesan ringan, penuh gairah dan bergolak/bersemangat. Warna ini meliputi warna merah, jingga dan kuning. Perancangan Interior Fitness Center 22 UNIVERSITAS MERCU BUANA Warna Karakteristik Merah Panas, Penuh Energi, Jingga Optimis, Muda dan Kreatif Kuning Gembira, Menyenangkan Hijau Alam, Tenang, Ramah Biru Dingin, Diam dan Dalam Ungu Unik, Tinggi, Ekstrim Pink Feminin, Romantis, Snsual Coklat Kehangatan Tanah Putih Murni, Bersih dan Segar Hitam Abadi, Fokus dan Magis Pastel Lembut, Ringan dan Menyenangkan Netral Warna untuk semua Tabel 2.1. Macam Warna dan Karakteristiknya Warna sangat berpengaruh dalam memberiakan nuansa tertentu dalam ruangan untuk itu dalam menerapkan warna untuk ruang adalah dengan memahami karakter warna. Mengoptimalkan fungsi dan membuat ruangan menjadi terkesan indah adalah hal yang penting dalam suatu suatu ruang dan berkaitan dengan psikologi warna. Warna adalah salah satu Perancangan Interior Fitness Center 23 UNIVERSITAS MERCU BUANA komponen terlengkap dalam sebuah bangunan yang cukup penting, karena warna dapat menambah atau menonjolkan kesan, fungsi, maupun suasana yang akan ditimbulkan. Warna-warna yang digunakan adalah warna-warna yang sesuai dengan sifat remaja. Faktor warna yang sesuai dengan karakter remaja menurut Harman (2003) yaitu: Mempunyai Merah Biru karakter menggairahkan, kuat, panas, agresif, menggelisahkan, kasar, menantang, dan menonjol. Mempunyai karakter tentram, aman, damai dan dingin mempunyai karakter yang tenang, menghibur, gembira, nyaman dan Kuning damai. Mempunyai karakter riang, bercahaya, mengandung harapan, hangat Putih dan ringan. Tabel 2.2. Warna yang Sesuai dengan Sifat Remaja Dari beberapa karakter warna tersebut maka digunakan beberapa alternatif bagaimana cara mengkombinasikan warna, berikut beberapa macam pengkombinasian warna, yaitu1 : Gambar 2.10. Lingkaran Warna 1 Sumber : Serial Rumah Spesial “Kombinasi warna” Perancangan Interior Fitness Center 24 UNIVERSITAS MERCU BUANA Warna juga berpengaruh akan psikologi dari karakter warna yang ditimpulkan. Masingmasing warna memiliki psikologi positif atau negatif yang ditimbulkannya. Berikut adalah psikologi warna, diantaranya2 : 2.1.8.1. WARNA Merah Jingga Kuning 2 Psikologi dari Karakteristik Warna KARAKTERISTIK Panas, Penuh Energi, Optimis, Muda dan Kreatif Gembira, Menyenangkan POSITIF NEGATIF 1. Hidup 1. Panas 2. Cerah 2. Bahaya 3. Pemimpin 4. Gairah 4. Agresif 5. Kuat 5. Brutal 1. Muda 1. Dominan 2. Kreatif 2. Arogan 3. Keakraban 4. Dinamis 5. persahabatan 1. Segar 1. Sinis 2. Cepat 2. Kritis 3. Jujur 3. Murah 4. Adil 4. Tidak eksklusif 5. Tajam 3. Emosi yang meledak Sumber : Imelda Akmal. Menata Rumah dengan Warna Perancangan Interior Fitness Center 25 UNIVERSITAS MERCU BUANA Hijau Alam, Tenang, Ramah 6. Cerdas 1. Sensitif 2. Stabil 3. Formal 4. Toleran 5. Harmonis 1. Pahit 6. Keberuntungan Biru Dingin, Diam dan Dalam 1. Kebenaran 1. Emosional 2. Kontemplatif 2. Egosentris 3. Damai 3. Racun 4. Meditatif 5. Intelegensi Tinggi Ungu Pink 1. Artistik 1. Angkuh 2. Personal 2. Sombong 3. Mistis 3. Diktator 4. Spritual 1. Halus Feminin, Romantis, 2. Lembut Snsual 3. Energi 1. Lemah 4. Dinamis Unik, Tinggi, Ekstrim Perancangan Interior Fitness Center 26 UNIVERSITAS MERCU BUANA Coklat Putih Hitam Kehangatan Tanah Murni, Bersih dan Segar Abadi, Fokus dan Magis Lembut, Ringan dan Menyenangkan Pastel Perancangan Interior Fitness Center 5. Modern 1. Dekat 1. Tidak bersih 2. Hangat 2. Tidak Steril 3. Netral 4. Alamiah 1. Jujur 1. Monoton 2. Bersih 2. Kaku 3. Innocent 4. Higienis 1. Kuat 1. Terlalu Kuat 2. Kreativitas 2. Superior 3. Magis 3. Merusak 4. Menekan 1. Dramatis 4. Kedalaman berfikir 5. Idealis 6. Fokus 1. Ringan 2. Lembut 3. Romantis 4. Feminin 5. Halus 3. Tidak Terkontrol 27 UNIVERSITAS MERCU BUANA Netral Warna untuk semua 6. Tenang 1. Dominan 2. Seimbang 1. Membosankan Tabel 2.3. Psikologi dan Karakteristik Warna Psikologi antara warna dan manusia memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan psikologi warna antara warna dan interior, berikut adalah penjabarannya : WARNA RESPON PSIKOLOGI CATATAN Warna merah terkadang berubah arti jika Merah Power, Energi, Kehangatan, Cinta, Nafsu, Agresif, Bahaya dikombinasikan dengan warna lain. Merah dikombinasikan dengan Hijau, maka akan menjadi simbol Natal. Merah jika dikombinasikan dengan Putih, maka mempunyai arti ”bahagia” di budaya oriental. Biru Kepercayaan, Konservatif, Banyak digunakan sebagai warna pada Keamanaan, Teknologi, logo Bank di AS untuk memberikan Kebersihan, Keteraturan. kesan kepercayaan. Warna hijau tidak terlalu sukses untuk Hijau Alami, Sehat, Keberuntungan, Pembaharuan. ukuran Global. Di Cina dan Prancis, kemasan dengan warna hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tapi di Timur Tengah, warna Hijau sangat disukai. Kuning Optimis, Harapan, Filosifi, Kuning adalah warna keramat untuk Ketidak Jujuran, Pengecut (untuk agama Hindu. budaya barat), penghianatan. Unggu Spiritual, Misteri, Warna ungu sangat jarang ditemui di Kebangsawanan, Transformasi, alam. Kekasaran, Keangkuhan. Perancangan Interior Fitness Center 28 UNIVERSITAS MERCU BUANA Jingga Energi, Keseimbangan, Menekankan sebuah produk yang tidak Kehangatan mahal. Kemasan di AS sering memakai warna Coklat Tanah/Bumi, Reliability, Coklat dan sangat sukses, tetapi di Comfort, Daya Tahan. Kolombia, warna Coklat untuk kemasan kurang begitu membawa hasil. Di AS, putih melambangkan perkawinan Putih Kesucian, Kebersihan, Ketepatan, Ketidak Bersalahan, Steril, Kematian Abu- Intelek, Masa Depan (kaya warna Abu milenium), kesederhanaan, (gaun pengantin berwarna putih), tetapi tidak banyak budaya Timur (terutama India dan Cina), warna Putih melambangkan kematian. Warna Abu-Abu adalah warna yang paling gampang/mudah dilihat oleh mata. Kesedihan. Hitam Power, Seksualitas, Melambangkan kematian dan kesedihan Kecanggihan, Kematian, Misteri, di Ketakutan, Kesedihan, Keemasan, Keanggunan. Keanggungan budaya Barat. Hitam Sebagai warna melambangkan (Elegance), dan Kemakmuran (Wealth). Tabel 2.4. Psikologi antara Warna dan Manusia 2.1.9. Tinjauan Aspek Material Elemen Interior Lantai, dinding, plafon adalah elemen interior yang membentuk ruang. Elemen- elemen tersebut yang memberi bentuk pada bangunan, yang berfungsi dari segi fungsi, estetika, dan psikologis. Lantai, dinding, dan plafon memiliki kecenderungan yang bebas dan bisa dibuat menarik agar ruang tidak berkesan monoton. Sebagai contoh penggunaan variasi warna Perancangan Interior Fitness Center 29 UNIVERSITAS MERCU BUANA dan material, akan membantu menghindari kesan yang membosankan bagi pengunjung. (Joseph DeChiara 370-371)3 1. Lantai Lantai hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: kuat menahan beban baik beban manusia maupun furniture, tidak berbau, merupakan isolator panas, kedap air, dan tidak bersifat elektromagnetik. Keramik Keramik yang berglasir cukup kuat, kedap air, dan mudah dibersihkan sehingga bebas alergi. Kayu Kayu asli lebih baik daripada plywood atau parquet atau kayu olahan lainnya. Untuk interior, kayu berkesan hangat natural dan mewah. Namun, kayu tidak kedap air dan dapat diserang rayap. Lantai kayu cocok untuk lantai dua pada rumah bertingkat. Karpet Karpet berkesan hangat tetapi kurang cocok bagi penghuni yang memiliki alergi. Gunakan karpet dari serat alam sebab karpet dari serat sintetis kurang baik bagi kesehatan karena bahan ini mengandung zat kimia. Bersihkan karpet dengan penyedot debu setiap hari dan cuci dengan steam secara berkala. Batu Marmer dan granit cukup populer untuk lantai. Seperti bahan alami lainnya, material ini juga dapat menyerap air. Batu ini sifatnya dingin sehingga cocok untuk daerah tropis yang panas. 3 Joseph DeChiara, 370-371. Perancangan Interior Fitness Center 30 UNIVERSITAS MERCU BUANA 2. Dinding Dinding merupakan unsur penting dalam pembentukan ruang, baik sebagai unsur penyekat atau pembagi ruang maupun sebagi unsur dekoratif. Fungsi dan bentuk dinding: 1. Struktur, misalnya: Bearing walls : Dinding yang dibangun untuk menahan tepi dari tumpukan atau urugan tanah. Load bearing walls : Dinding untuk menyokong atau menopang balok, lantai, atap, dan sebagainya. Foundation walls : Dinding yang dipakai di bawah lantai, tingkat dan untuk menopang balok-balok lantai pertama. 2. Non struktural, misalnya: Party walls : Dinding pemisah antara 2 bangunan dan bersandar pada masing- masing bangunan. Fire walls : Dinding yang dipergunakan sebagai pelindung dari pancaran api yang disebabkan oleh kebakaran. Curtain or panel walls : Dipergunakan sebagai pengisi pada suatu konstruksi yang kaku, misalnya konstruksi rangka beton (Concrete skeleton building). Partition walls : Dinding yang digunakan untuk pemisah dan pembentuk ruang yang lebih besar dalam ruangan. Dinding yang aman tidak selalu berbentuk yang kejam dan mengerikan, bahkan bisa sekaligus dibuat sebagai hiasan. Dinding kaca memberi komunikasi sangat penting antara dunia luar. 2.1. Plafond (langit-langit) Kebanyakan plafon sekarang ini dibuat sederhana, tanpa ornamen-ornamen. Plafon adalah elemen yang penting dalam membentuk karakter dan suasana dalam ruang interior. Ketinggian sebuah plafon bersifat relative pada besaran ruang, Perancangan Interior Fitness Center 31 UNIVERSITAS MERCU BUANA warna, material, tekstur dan bagaimana semua ini mempengaruhi persepsi kita. Plafon pada bangunan kantor harus dipadukan dengan seiring berkembangnya teknologi struktur bangunan dan sistem mekanikal, elektrikal dan jaringan telekomunikasi, pencegah kebakaran dan pencahayaan. Plafon pada kantor biasanya menggunakan jenis plafon gantung, karena diantara plafon dan struktur bangunan digunakan untuk meletakkan instalasi-instalasi kantor. Fungsi plafon antara lain dapat mengisolasi panas, dingin, suara, menahan debu, menghambar menjalarnya api, keindahan (pembentuk ruang dalam/interior), misalnya skylight, menonjolkan konstruksi, sebagai bidang penempelan titik-titik lampu, sebagai penunjang unsur dekorasi ruang, memberikan efek psikologis dengan permainan tinggi rendah plafon. Tinggi plafon minimum untuk ruangan ber-AC cukup dengan tinggi 240 cm dari tanah. Plafon ini tersedia dalam beberapa material yang berbeda. Terbuat dari bahan-bahan yang tidak mudah terbakar, seperti fiber, fiberglass atau asbes. Bahan-bahan ini mampu menyerap suara dengan baik. Material-material lain, diantaranya adalah: Panel aluminium dapat membuat tampilan plafon akustik terlihat berbeda. Plafon aluminium berwarna lebih popular dibanding plafon yang permukaannya memantul. Papan gypsum adalah bahan yang sering digunakan pada berbagai tempat, karena mudah pemasangan dan perawatannya. Plafon kayu dapat terbuat dari balok-balok kayu jati atau maple yang biasanya juga digunakan untuk lantai.4 4 Modi Gautama Halim, “Perancangan Interior Fasilitas Mini Theater Untuk Umum Di Surabaya” (Surabaya: Universitas Kristen Petra, 2008), 36-41. Perancangan Interior Fitness Center 32 UNIVERSITAS MERCU BUANA 2.1.10. Tinjauan Tentang Estetika 2.1.10.1. Kebutuhan Manusia akan Ruang Manusia selalu membutuhkan ruang yang memadai agar segala aktifitas di dalam hidup ini dapat dilakukan dengan leluasa, termasuk aktifitas dalam kegiatan olahraga. Pembentuk Ruang • Ruang sendiri pada dasarnya terbentuk atas pengelohoan bidang vertikal dan horizontal. • Bidang vertikal bisa berupa kolom atau dinding sedangkan bidang horizontal adalah lantai dan atap. • Ruang yang lengkap memiliki tiga bidang yaitu bidang langit-langit, dinding dan lantai, disebut bidang tertutup. • Tidak hanya mengabungkan dua unsur bentuk horizontal (dinding dan kolom) dan vertikal (atap dan lantai) saja yg dapat disebut ruang. • Salah satu dari bentuk itu pun bisa juga menciptakan bentuk Ruang. Dimensi Ruang dan Estetika • Pertanyaan yang penting diajukan adalah bagaimana merancang dimensi atau ukuran ruang yang sesuai dengan pemenuhan estetika? • Ini bergantung dari aktifitas yang ditampung dalam ruang itu sendiri serta kesan tampilan ruang yang diinginkan 2.2 Bagan Dimensi Manusia Ruang luas biasanya memang nyaman namun ruang kecil pun nampak indah dan menyenangkan bila pemilihan furniturenya tepat dan penataannya cermat. Perancangan Interior Fitness Center 33 UNIVERSITAS MERCU BUANA Sebaliknya ruang yang terlalu luas bisa jadi terkesan kosong dan hampa bila keliru dalam menata. Kita sebaiknya memiliki dimensi ruang yang tepat sesuai dengan fungsi ruang agar lebih mudah ditata. 2.1.11. Tinjauan Tentang Gaya dan Tema 2.1.11.1. Gaya Gaya yang dipilih guna mendukung karakter desain adalah modern, dengan menggunakan bentuk-bentuk geometris ( mengikuti fungsi ) dan bentuk sederhana, namun mampu memberikan kesan yang nyaman dan menyenangkan bagi pengguna olahraga serta tetap menonjolkan keberanian karakter warna dan bahan. Dengan menerapkan gaya tersebut di harapkan dapat memberikan rancangan desain yang memiliki estetika sehingga tamu dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang lengkap dan fasilitas di setiap area didesain senyaman mungkin. Pengguna (membership) yang datang di buat agar merasa senyaman mungkin. Dengan tujuan agar secara psikologis dapat mengurangi rasa lelah mereka secara tidak langsung. Pemakaian warna-warna yang berani mampu memberi efek psikologis yang baik bagi pengguna olahraga. 2.1.11.2. Pengertian dan Sejarah Perkembangan Gaya Modern Pengertian gaya secara umum adalah ragam cara rupa, bentuk dan sebagainya yang khusus mengenai tulisan, karangan, pemakaian bahasa, bangunan rumah dan sebagainya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cypress, 1972: 388) Kata “Modern” berasal dari kata latin “Modo” yang berarti barusan. Sejarah penggunaan kata modern dapat ditarik dalam sejarah sejak tahun 1127.Seorang kepala biarawan, Suger, merekonstruksi Bassilica St. Denis di Paris.Hasil rekonstruksinya adalah sesuatu hal yang baru. Suger akhirnya memberikan istilah gaya itu dengan “Opus Modernum”, yang berarti sebuah karya baru. (Adityawan Arief, 1999:49) Kata modern dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989: 589) Perancangan Interior Fitness Center 34 UNIVERSITAS MERCU BUANA Modernisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti gerakan yang bertujuan menafsirkan kembali doktrin tradisional, menyesuaikannya dengan aliran-aliran modern dalam filsafat, sejarah dan ilmu pengetahuan.(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989: 589). Modern sebagai isme adalah serangkaian pemikiran dan gerakan dalam berbagai bidang kehidupan yang muncul sejak tahun 1900 hingga 1950. Kegiatan barang-barang konsumsi yang sebelumnya dikerjakan dengan tangan digantikan dengan tenaga mesin atau produksi massal. (Adityawan, Arief, 1999: 49) Gerakan Modern pada awalnya muncul di Inggris pada abad ke-18.Ketika ditemukannya mesin uap oleh James Watt.Sejak penemuan tersebut terjadi perubahan atau pergantian dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin, penggantian tenaga makhluk hidup dengan benda mati sampai dengan tercetusnya Revolusi Industri. Tapi ada juga kelompok yang tidak menyukai dampak dari Revolusi Industri tersebut, beberapa diantaranya adalah gerakan Art and Craft Movement dan Art Nouveau yang inti dari gerakan mereka adalah berusaha menghidupkan kembali keterampilan tangan manusia dalam seni dan kriya. Pada awal masa seni rupa Modern, muncul beberapa aliran, diantaranya adalah Kubisme (1882-1963), Ekspressionisme (1900-1906), Futurisme (1909), Konstruktivisme (19141920), Surrealisme (1924), Dadaisme (1916-1922), dan De Stijll (1917-1931). Di masa Modern awal (early modern), mulai bermunculan banyak lembaga yang mewadahi dan turut mengembangkan Modernisasi diantaranya Der Deutcher Werkbund (DDW).Sebuah perkumpulan yang sangat sukses menggabungkan aspek seni dan industri sebelum Perang Dunia Pertama yang tumbuh di Jerman.Setelah Jerman makin maju di Abad ke-20, Jerman mendirikan sebuah perusahaan besar bernama AEG (Allgemeine Elektrizitatz Gesellschaft). Yang para desainernya nanti akan menjadi cikal bakal pengajar di Bauhaus. Kemudian muncul aliran Desain Grafis Plakatstil Sampai akhirnya muncul sekolah seni Bauhaus (1919) yang keberadaannya sangat berpengaruh di dalam seni Modern dan pada masa munculnya gaya Internasional (International Style) yang dipopulerkan oleh Walter Gropius. Tokoh lain International Style ada H.P. Berlage (Belanda), Peter Behrens (Jerman), Otto Wagner (Australia) dan lain-lain. Pada masa ini, ciri umum yang melanda Arsitektur dunia pada abad XIX dan awal abad XX adalah Perancangan Interior Fitness Center 35 UNIVERSITAS MERCU BUANA Asimetris, Kubis dalam komposisi atau kesatuan bentuk, sedikit atau tidak menggunakan sama sekali ornamen. Perkembangan gaya modern di Indonesia dimulai semenjak tahun 1960. Masa orde baru, bisa dikatakan adalah saat berkembangnya modernisasi Indonesia di segala bidang, termasuk bidang arsitektur. Modernisme di Indonesia ditandai dengan mulai dibangunnya berbagai gedung-gedung tinggi, sarana transportasi, dan pusat perbelanjaan. Contoh bangunan modern yang masih ada hingga sekarang anatara lain: wisma nusantara, Ratu plaza, Gedung bumiputera di jalan Sudirman dan lainnya. Ciri-ciri yang dapat diidentifikasi antara lain dari penggunaan bidang kaca yang lebar, bentuk geometris pada fasad bangunan, eksposed struktur, penampilan natural bahan bangunan. (Sumber: Adityawan Arief, Tinjauan Desain, 1999 dan Sumalyo Yulianto, Arsitektur Modern akhir abad XIX dan abad XX,1997). 2.1.11.3. Periode Perkembangan Modern 1) Periode I (1917-1929) Pada periode ini, munculnya gerakan modern dipicu oleh perang dunia pertama (1917-selesai). Terjadi pandangan radikal yang mulai meluas di seluruh Eropa, salah satunya adalah pandangan mengenai konsepsi ruang.Penganut awal mula gerakan ini adalah kelompok De Stijl dari Belanda, kelompok November Gruppe, dan lain-lain. Pada periode satu ini terbentuk dan berdiri CIAM (Conggres Internationaux d’Architecture Moderne) tahun 1928, hasil kongres ini, bahwa arsitektur modern adalah pernyataan jiwa dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial ekonomi yang ditimbulkan zaman mesin pada waktu itu; yaitu dengan mencari keharmonisan dari elemen-elemen Modern serta mengembalikan arsitektur pada bidang yang sebenarnya. Beberapa tokoh yang menonjol pada periode I, yaitu: a) Frank Lloyd Wright (Amerika Serikat) Menurut Frank Lloyd Wright setiap permasalahan arsitektur pemecahannya selalu berhubungan dengan alam atau lingkungan, seperti: iklim, topografi, dan bahan bangunan. Gaya arsitektur Wright disebut organic; estetika dan konstruksi sama pentingnya, lahir dan tumbuh dari situasi secara alami. b) Walter Gropius (Jerman dan Amerika Serikat) Perancangan Interior Fitness Center 36 UNIVERSITAS MERCU BUANA Falsafah tentang arsitektur adalah keahlian (kepandaian dan seni) yang dipadu dengan kemajuan teknik (bahan dan stuktur). c) Ludwig Mies van der Rohe (Jerman dan Amerika Serikat) Falsafah tentang arsitektur adalah kesederhanaan, kerapihan, ketelitian, kedisiplinan, keseimbangan dan bersifat umum, yang diungkapkan dalam bentuk bangunannya: -Teratur (bentuk segi empat atau balok) dan simetris - Netral penggunaannya - Eksterior tidak mencerminkan fungsi d) Le Corbusier (Perancis) Falsafah tentang arsitektur adalah menciptakan perasaan aman, keramahtamahan, kebahagiaan, serta kesatuan yang harmonis dari bentuk-bentuk yang ada di bumi dan hubungannya dengan skala manusia. Selain itu desainnya dipengaruhi oleh bentuk-bentuk simetris, penggunaan beton exposed dan permainan bayangan (seperti seni patung). (Eppi P, Suryawijaya dkk, 1986 : 5-10) 2.1.11.4. Ciri – Ciri Desain Modern 1) Formalisme Menampilkan bentuk sesederhana mungkin, kejujuran bahan, warna formal, berorientasi pada bisnis. 2) Pragmatisme Menampilkan kepraktisan dalam konstruksi, bentuk, bahan, warna dan fungsi. 3) Fungsionalime Menampilkan bentuk harus mempunyai fungsi (Form Follow Function). 4) Universalisme Menampilkan satu ukuran kebenaran dan keindahan ukuran-ukuran yang ada di masyarakat Modern Barat (International Style) 5) Form Follow Function Setiap bentuk harus ada fungsinya (Fungsional dan Rasional) 6) Simplicity (Sederhana) 7) Less Is More Perancangan Interior Fitness Center 37 UNIVERSITAS MERCU BUANA 8) Membuang Ornamen 9) Membuang gaya dan Teknik Traditional 10) Penekanan pada konsep keseragaman (Uniformity) 2.1.11.5. Ciri – Ciri Desain Mebel Modern 1. Bentuk mebel harus mengikuti fungsi atau setiap bentuk harus ada fungsinya (form follow function). 2. Menghilangkan elemen dekoratif yang tidak berfungsi. 3. Praktis: knock down, mobile stocking, folding dan mudah dikemas. 4. Mudah dibuat secara missal. 5. Ekonomis. 6. Bahan lebih variatif. 7. Bentuk sesederhana mungkin. 8. Berorientasi pada pasar. 9. Universal. 2.1.11.6. Tema Tema yang digunakan menjadi aspek yang membedakan tempat fitnes yang satu dengan fitness yang lainnya. Tema merupakan titik awal proses perancangan yang dijadikan acuan dasar para desainer agar dapat menemukan pemecahan desain yang lebih kreatif.5 2.1.12. Tinjauan Khusus 2.2.1. Sejarah Patra Fitnes Center Fitnes Center telah mendapat wewenang dalam bidang kebugaran sejak tahun 2007. Patra Fitnis Center pertama kali didirikan di Jakarta Barat. Ini adalah tempat untuk kebugaran serius untuk mereka yang mencari hasil. Dalam waktu singkat, Fitnes Center dikenal sebagai "The Mecca of Bodybuilding". Dalam dunia olahraga sekarang ini, Fitnes Center telah menjadi pusat olahraga terbesar di Jakarta Barat dengan 500 fasilitas di beberapa daerah Jakarta. Sekarang, ribuan 5 Hafidh Indrawan, “Tema dan gaya desain dalam perancangan interior hotel” Perancangan Interior Fitness Center 38 UNIVERSITAS MERCU BUANA olahraga profesional, atlet, pengusaha dan banyak lainnya mempercayakan Fitnes Center sebagai tempat untuk mentransformasi kesehatan tubuh meraka kearah yang lebih baik. Hari ini, Fitnes Center dengan bangga memasuki industry pasar kesehatan di daerah sekitar Jawa dan seluruk kota besar di Indonesia. Kami ingin menyediakan peralatan terbaru, jasa, serta latihan kelompok, pelatihan pribadi, perlatan cardiovascular, pilates dan yoga, dan peralatan free-weight. Dengan hampir 3 juta anggota di seluruh Indonesia, Fitnes Center terus membantu mengubah kehidupan dengan membantu orang mencapai potensi masing-masing. 2.2.2. Visi dan Misi Visi dan Misi Perusahaan Visi Fitnes Center adalah: “Menjadi Fitnes Center Yang Terbaik dan Terbesar di Setiap Kota di Indonesia dengan Standar Internasional” . Misi Fitnes Center adalah: (a) Misi Bisnis “Sebuah lembaga bisnis yang bertujuan untuk memperoleh laba, dicapai dengan menyediakan jasa berlatih olahraga. Untuk mencapai tujuan ini, Fitnes Center terus melakukan perbaikan dan pengembangan diri agar tidak kalah bersaing dengan kompetitornya. Tujuannya tidak lain adalah agar para pelanggan (anggota) puas akan pelayanan yang diberikan Fitnes Center sehingga pada akhirnya, secara tidak langsung dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat” (b) Misi Sosial Budaya “Fitnes Center ingin menjadikan pusat kebugaran sebagai sarana untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa olahraga adalah hal yang penting, sebuah aktivitas yang baik untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat”. Perancangan Interior Fitness Center 39 UNIVERSITAS MERCU BUANA c) Nilai Perusahaan Adapun nilai perusahaan dari Fitnes Center adalah sebagai berikut: 1) Memberikan pelayanan terbaik kepada customer dengan sepenuh hati. 2) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) seiring dengan kemajuan jaman. 3) Menjadi Fitnes yang inovatif – memunculkan ide-ide baru. 4) Menjunjung tinggi nilai budipekerti seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, peduli, adil, kerjasama, visioner serta menjunjung nilai-nilai yang berlaku di perusahaan. 2.2.3. Deskripsi Umum Proyek Nama proyek : Perencanaan Interior Patra Fitnes Center Sifat proyek : Fiktif ( Tidak Nyata ) Bentuk usaha : Sarana Olahraga Pemilik : Swasta Pengelola : Swasta Lokasi : Mall Alam Sutra Tanggerang Luas tanah : 111.038 ha 2.2.4. Tinjauan Proyek Terdapat dua jenis pelaku kegiatan di Fitnes Center ini, yaitu : pengelola dan pengunjung Perancangan Interior Fitness Center 40 UNIVERSITAS MERCU BUANA Bagan 2.3. Struktr Organisasi Patra Fitnes Center Bagan 2.3. Struktr Organisasi Patra Fitnes Center 2.2.5. Latar Belakang dan Pengertian Tema Konsep Tema pada Fitness Center desain interior yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro . Tema perancangan yang di ambil adalah cool dan enerjik pemilihan tema di dasari atas keinginan pencapaian desain yaitu memberikan sarana olah raga yang tidak hanya untuk kesehatan saja tetapi memperkenalkan fitness center yang di peruntukan hanya bagi masyarakat yang mengalami kegemukan dan obesitas maka di harapkan fitness center ini dapat memberikan perubahan-peribahan tidak hanya kesehatan, tetapi kepercayaan diri. 2.2.6. Pengertian Modern Retro Modern Retro : gaya interior yang terinspirasi dari gaya interior era 60-an dimana pada tahun itu gaya pop-art memberi konstribusi yang besar dalam perkembangan desain furniture dan interior, ketika itu terdapat slogan-slogan seperti ‘Flower Generation’” sangat terasa Perasaan seni, cinta, dan ketenangan jiwa akibat pengaruh obat bius yang marak saat itu terefleksi dalam bentuk/pola bunga, bundaran dan bulatan, garis-garis geometrik optik Perancangan Interior Fitness Center 41 UNIVERSITAS MERCU BUANA serta warna-warna elektrik (shocking colours) seperti , ungu, merah muda, merah, hijau muda, biru muda, dan putih. • Berikutnya, tahun 1970an, era post-modern bangkit mengungguli modernisme. Maka bermunculanlah desain-desain furnitur bergaya high tech dengan desain yang serba ramping dan berbahan baku utama metal. • Gaya ini tetap beraliran retro namun lebih futuristik, perbedaanya dari pengunaan material saja, tetapi tidak warna, motiv atau bentuk. • Material yang digunakan pada gaya futuristik ini didominasi oleh kombinasi antara metal dan plastik atau fiberglass (untuk masa sekarang digunakan material polyurethane yang lebih kuat dan canggih). Bentuk / Pola • Bentuk/pola bunga-bunga, bundar dan bulatan, garis-garis geometrik optik. • Pengulangan bentuk bundaran (polkadot) di dalam bentuk persegi. Ciri Khas Retro Pengulangan bentuk persegi besar kecil berujung tumpul secara komposisi tumpang tindih, serta motif mozaik serupa keramik dinding persegi atau bundar kecil-kecil yang tersusun rapi dan teratur di bidang lebar. • Terdapat gaya futuristik yang bold berkontur angular / Spiral Warna Warna-warna elektrik (shocking colour) seperti lila, ungu, merah muda, merah, hijau muda, biru muda dan putih. Perancangan Interior Fitness Center 42 UNIVERSITAS MERCU BUANA Motif • Motif saling berkombinasi multiwarna seperti oranye, merah, lila, shocking pink, biru dan biru muda lalu ungu tua dan ungu muda, hitam, putih, hijau dan hijau muda, kuning dan kuning tua, serta abu-abu. 2.11. Motif Retro Perancangan Interior Fitness Center 43 UNIVERSITAS MERCU BUANA 2.2.7. Penerapan Tema Pada Perancangan Pada perancangan interior fitness center ini karakter ruang yang ingin di capai adalah karakter energik yang feminim, yang mengandung keakraban dan entertaimen (hiburan) dan kedimanisan aktifitas di dalam nya. Keterbukaan dan open spes juga bisa mungkin di tampilkan dalam perancangan ini, karna dari keterbukaan ini di harapkan dapat interaksi social yang sehat dan bukan interaksi yang negative pembagian ruang serta zona yang jelas juga akan lebih menciptakan sirkulasi yang teratur sesuai dengan kebutuhan fitness center akan sirkulasi yang baik. 2.2.8 Teori Gabungan Fisik Ruang Sirkulasi Pada bangunan publik, sirkulasi menjadi salah satu faktor terpenting, keberadaan setiap orang juga harus jelas letak dan fungsinya. Permainan plafond dan lantai misalnya, bisa membantu pemakai ruangan tersebut pada suatu arah dan hal ini sangat bermanfaat sekali untuk perancangan interior pada bangunan publik. Pencahayaan Dalam hal pencahayaan, anak autis peka terhadap cahaya sehingga dalam mendesain ruang dibutuhkan pencahayaan tidak langsung, agar mereka merasa lebih nyaman, bila mereka nyaman maka keberhasilan kegiatan terapi akan lebih maksimal. Menurut Lighting Modern Building pencahayaan memiliki efek tertentu yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu interior. Cahaya termasuk salah satu bagian dari warna yang dapat memberikan efek psikologi, oleh karena itu penerapan cahaya pada ruang fitness sangat penting untuk diperhatikan, karena cahaya memiliki radiasi yang dapat memberikan efek terapi pada body perfek Adapun efek cahaya yang dapat diterapkan pada ruangan, yaitu : Perancangan Interior Fitness Center 44 UNIVERSITAS MERCU BUANA Aman/nyaman : menyenangkan, terang, tenang, lembut dan hangat. Monoton : datar, tanpa ornamen, membosankan. Suram : gelap, menekan, mengancam, membayang dan lemah. Dramatis Udara : mengkilap, menstimulasi, menarik, bervariasi. Udara untuk AC diruangan biasanya dipakai 200C - 250C, pengaturan ventilasi udara ini sangat penting, karena dengan ventilasi udara yang tepat dapat membuat suasana nyaman tercipta di setiap area, sehingga pengguna yang sedang berolahraga tidak terlalu kepanasan setelah melakukan pembakaran dalam tubuh. Adapun usaha-usaha yang dapat dibuat, yaitu : Mengatur suhu udara dalam ruang yang memerlukan suhu yang cendung tidak sejuk antara 240C - 300C. Suara a. Suara digunakan sebagai semangat para pelaku olahraga, oleh karena itu setiap area diberikan fasilitas entertaiment musik. b. Suara yang di keluarkan pada ruangan di batasi di setiap area oleh karena itu, beberapa tempat diberikan fasilitas kedap suara. Perancangan Interior Fitness Center 45