Perancangan Interior Fitness Center BAB II TINJAUAN DATA 2.1

advertisement
UNIVERSITAS MERCU BUANA
BAB II
TINJAUAN DATA
2.1.
Tinjauan Umum
2.1.1. Sejarah Fitnes Center
Bila diperhatikan dalam beberapa tahun terakhir ini, muncul fenomena menarik dalam
dunia kebugaran Indonesia. Di kota-kota besar mulai banyak bermunculan fitness center yang
menyediakan fasilitas beragam mulai dari fasilitas yang sederhana sampai dengan fasilitas yang
mewah, tetapi perbedaan fasilitas yang tersedia tidak membedakan tujuan dari adanya fitness
center itu sendiri yaitu mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.Dalam
Bahasa Inggris fitness center berasal dari kata fitness dan center yang dalam Bahasa Indonesia
fitness artinya kebugaran dan center artinya pusat, jadi fitness center adalah pusat kebugaran.
Pusat kebugaran sebagai dalah satu tempat yang menyediakan dan menjalankan programprogram latihan kebugaran jasmani, yang tidak saja memberikan manfaat secara langsung seperti
peningkatan derajat
Gambar 2.1 Fitnes Center
kebugaran dan kesehatan jasmani, tetapi juga memberikan keleluasaan untuk mengekspresikan
segala kebutuhan seperti sosialisasi, aktualisasi, pemanfaatan waktu luang, bisnis dan
sebagainya.
Menurut Giriwijoyo (2004:36) berpendapat bahwa: “pusat kebugaran adalah suatu
kegiatan dalam ruangan dengan menawarkan kegiatan olahraga dari yang tanpa menggunakan
Perancangan Interior Fitness Center
7
UNIVERSITAS MERCU BUANA
alat, sampai yang menggunakan alat-alat yang mahal dan canggih, yang diantaranya bertujuan
prestasi”. Kemudian Hanafi (1997:9) menjelaskan bahwa: “pusat kebugaran adalah tempat
olahraga dalam ruangan yang menawarkan berbagai program latihan kebugaran dengan fasilitas
dan peralatan yang mutakhir”.
Memang awalnya olahraga fitness dikenal sebagai olahraga angkat besi atau olahraga
binaraga yang pada saat itu olahraga ini identik dengan orang-orang yang bertubuh besar dengan
massa otot yang besar dan kuat, tetapi seiring dengan perkembangan jaman dan berubahnya
kebutuhan di masyarakat terhadap olahraga ini, sehingga ada perubahan persepsi masyarakat
tentang olahraga fitness,yaitu anggapan bahwa olahraga fitness hanya bertujuan untuk
membentuk tubuh menjadi besar dan berotot saja, melainkan sudah banyak anggota masyarakat
yang menganggap bahwa olahraga fitness adalah salah satu olahraga yang bisa dijadikan sebagai
gaya hidup sehat. Seperti apa yang diungkapkan Ade Rai dalam bukunya yang berjudul
”Tingkatkan Fitness IQ Anda (2009:1)”yaitu “fitness adalah gaya hidup yang memiliki 3 elemen
dasar yakni olahraga teratur, nutrisi teratur, dan istirahat teratur”. Jadi secara tidak langsung
olahraga ini pun telah merubah kebiasaan atau pola hidup masyarakat menjadi pola hidup sehat
dengan olahraga.
2.1.2. Pengertian Fitnes Center
Banyak orang yang memiliki kesalahpahaman terhadap arti kata fitness.Asosiasi keliru
mengenaiarti kata ini lebih banyak beredar dari pada asosiasi benarnya. Oleh sebagian besar
orang fitness adalah aktivitas mengangkat besi yang hanya dilakukan oleh pria berusia muda
yang ingin membesarkan badan. Sebenarnya fitness merupakan salah satu jenis olah tubuh yang
berguna untuk kesehatan. Olah tubuh dalam fitness terbagi menjadi beberapa jenis latihan yang
memiliki kegunaan masing-masing, yaitu latihan beban dan latihan kardio.
Gambar 2.2. Latian Angkat Beban
Perancangan Interior Fitness Center
8
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Latihan beban penggunaan beban sebagai alat bantu untuk meningkatkan kontraksi otot
dapat termasuk dalam latihan beban. Otot yang menerima beban akan mengalami tekanan hingga
mencapai titik kelelahan tertentu. Latihan beban sendiri dapat digolongkan berdasarkan beban
yang digunakan seperti :
1. Beban tubuh : menggunakan tubuh sendiri sebagai beban baik secara sebagian maupun
beban tubuh secara keseluruhan
2. Beban bebas : menggunakan pemberat bebas seperti barbell ataupun Dumbbell
3. Beban alat : menggunakan alat mekanik ataupun elektronik yang dihubungkan dengan
pemberat. Tujuan penggunaan alat ini umumnya sebagai penyokong yang memudahkan
pengguna dalam mengontrol pemberat tersebut.
Latihan beban juga dapat dibedakan berdasarkan otot yang akan dilatih, yaitu :
1. Otot Dada : secara medis dikenal sebagai otot pectoral. Jenis latihan bebanyang
digunakan meliputi : push up, bench press.
2. Otot Punggung : secara medis dikenal sebagai otot lattismus. Jenis latihan beban yang
digunakan meliputi : pull up, chin up, bench row, deadlift
3. Otot Perut : secara medis dikenal sebagai otot abdomen. Jenis latihan beban yang
digunakan meliputi : sit up, crunch.
Ada pula latihan untuk menyehatkan jantung, yaitu latihan cardio yaitu latihan jantung.
Latihan ini lebih untuk meningkatkan detak jantung tanpa penggunaan beban. Pada umumnya,
latihan ini digunakan untuk menurunkan berat badan ataupun sekedar menjaga kesehatan. Jenis
latihan kardio sangat bervariasi mulai dari jogging, renang, bersepeda hingga aerobik.
2.1.3. Jenis Latihan Dalam Fitnes Center
2.1.3.1.
Latihan Dengan Menggunakan Alat
Penggunaan alat bantu yang canggih di pusat kebugaran seperti di Fitness Center
memerlukan petunjuk kegunaan dari instruktur sehingga terbentuk suatu aktivitas latihan yang
sifatnya terstruktur dan menyeluruh ke bagian bagian tubuh agar terhindar dari cidera otot.
Sebelum melakukan latihan dengan menggunakan alat fitness berat maka latihan fisik didahului
dengan pemanasan otot menggunakan alat jogging tread mill. Alat ini berguna untuk
menguatkan otot kaki dengan berjalan atau berlari di tempat dengan kecepatan tertentu. Selain
itu, alat fitness ini juga dapat menghasilkan penguatan jantung serta pembakaran kalori dan
Perancangan Interior Fitness Center
9
UNIVERSITAS MERCU BUANA
lemak. Ini adalah peralatan fitness yang disesuaikan dengan aktivitas setiap hari, yakni berjalan
dan berlari. Setelah itu, peserta mengunakan life cycle atau sepeda statis. Alat ini gunanya untuk
penguatan otot pada bagian paha. Efeknya juga untuk peningkatan kemampuan organ sex
pemakainya. Karena itu, penggunaan sepeda statis ini juga berfungsi sebagai senam sex.
Sementara, untuk memperkuat otot tangan ada alat rowing. Penggunanya akan merasa seperti
sedang mendayung perahu. Alat rowing ini juga sekaligusberguna untuk penguatan otot paha dan
otot antara bahu dan pinggang. Sementara untuk penguatan otot paha dan bokong dapat juga
menggunakan alat step atau alat bantu langkah yang digerakan seperti saat naik tangga. Tren
olahraga kebugaran dengan alat di Eropa, Amerika, dan Australia cenderung menggunakan
peralatan fitness berupa bola atau yang dikenal dengan mady ball. Bola ini bergaris tengah satu
meter dan digunakan untuk melatih keseimbangan tubuh melalui penguatan otot punggung dan
perut. Masih ada alat dumble dengan sejumlah ukuran. Benda-benda ini dapat digunakan untuk
penguatan otot lengan dengan menggerakkannya ke atas dan ke bawah. dumble juga berfungsi
untuk penguatan otot dada jika dilakukan dalam kondisi tidur. Sedangkan untuk memperbesar
dan mengencangkan otot dada dapat juga menggunakan alat butterfly dengan beban tertentu,
tergantung kepada kemampuan pemakainya. (www.duniafitness.com)
2.1.3.2.
Latihan Kardio (Senam Body Language)
Senam body language itu merupakan senam aerobik yang gerakannya seringkali
ditambahkan dengan menahan kontraksi otot. Daerah sekitar pinggul dan perut adalah bagian
yang paling sering dikontraksikan. Dengan melakukan kontraksi pada bagian-bagian pinggul dan
perut, maka akan meningkatkan kekuatan otot perut, bokong hingga otot-otot dasar rongga
panggul. Otot dasar rongga panggul yang terlatih karena senam body language berguna untuk
menjaga miss V serta rahim, agar tetap berada dalam posisinya. Dengan begitu, miss V pun akan
tetap kencang.
Frekuensi senam body language yang baik dilakukan adalah tiga kali dalam seminggu
dengan lama 30-60 menit. Bila tidak memiliki waktu cukup untuk melakukan senam ini, maka
ada alternatif latihan yang dapat dilakukan untuk membantu mengencangkan otot dasar rongga
panggul. Latihan ini dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Lakukan gerakan seperti
menahan buang air kecil, dengan cara mengkontraksikan otot-otot di dalam panggul. Tahan
kontraksi selama tiga hingga lima detik dan ulangi hingga 10 kali. Lakukan latihan ini hingga
Perancangan Interior Fitness Center
10
UNIVERSITAS MERCU BUANA
tiga kali dalam sehari. Yang perlu diperhatikan adalah jangan menahan kontraksi lebih dari lima
det ik. Hal ini dikarenakan yang akan berkontraksi bukanlah otot dasar panggul tetapi otot pantat
yang akanterlatih.Latihan tersebut dinamakan senam kegel. (www.duniafitness.com)
2.1.3.3.
Latihan Yoga
Latihan yoga adalah latihan berfokus pada harmoni antara pikiran dan tubuh. Kata Yoga
berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya „penyatuan‟ atau „merger‟. Tujuan utama filosofi ini
adalah untuk mencapai keseimbangan antara pikiran dan tubuh, serta akhirnya mendapatkan
pencerahan diri. Untuk mencapai ini, Yoga menggunakan gerakan, nafas, relaksasi, dan meditasi
demi menetapkan pendekatan hidup yang sehat, bersemangat, dan seimbang.
Manfaat Yoga:

Menurunkan stres dan meningkatkan kekuatan relaksasi.

Menaikkan kekuatan fisik, stamina, dan fleksibilitas.

Meningkatkan kekuatan konsentrasi dan penguasaan diri yang lebih besar.

Mengintensifkan toleransi terhadap rasa sakit dan menaikkan kejernihan mental.

Meningkatkan sirkulasi darah.

Membersihkan dan memperbaiki fungsi organ secara menyeluruh.

Melimpahkan kedamaian pikiran dan pandangan akan hidup yang lebih positif.
2.1.4. Civitas dan Aktifitas dalam Fitnes
Prinsip dasar sebuah pusat kebugaran adalah kenyamanan. Kenyamanan yang
dimaksudkan adalah kenyamanan dalam desain fasilitas, desain interior yang estetis dan
kenyamanan dalam melakukan segala aktivitas berolah raga. Untuk menciptakan sebuah desain
interior
Fitness Centre yang fungsional dan mampu memuaskan pengunjung hendaknya
diperlukan desain ruang yang memenuhi seluruh aktivitas latihan. Pusat kebugaran berfungsi
sebagai tempat pria dan wanita berolah raga dengan melakukan aktivitas yang mampu menguras
keringat. Dengan adanya kegiatan di atas maka dilibatkan pegawai dan pengunjung pada
kegiatan di dalam Fitness Centre.
Perancangan Interior Fitness Center
11
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Adapun keterlibatan civitas dan aktivitasnya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pegawai
Pegawai adalah civitas yang bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang ada di
dalam pusat kebugaran, baik pemeliharaan bangunan sampai dengan melayani pengunjung.
Pada Fitness Centre terdapat beberapa klasifikasi pegawai yang melayani latihan yaitu:
Instruktur Fitness adalah pembimbing dalam melakukan gerakan Fitness sehingga terbentuk
suatu aktivitas latihan yang sifatnya terstruktur dan menyeluruh ke bagian bagian tubuh agar
terhindar dari cidera otot.
2. Pengunjung
Pengunjung adalah civitas yang dapat dibedakan atas kepentingannya. Pembagian
kepentingan pegunjung dibedakan menurut aktivitasnya. Aktivitas pengunjung diantaranya
yaitu melakukan angkat beban, treak mille, Body Language.yoga, sauna steam,ruang ganti,
toilet.
3. Fasilitas
Fasilitas adalah salah satu kategori elemen desain yang pasti ada dalam desain interior.
Fasilitas menjadi perantara antara ruang dengan manusianya, menawarkan adanya transisi
bentuk dan skala antara ruang interior dengan individunya. Selain memenuhi fungsi- fungsi
khusus, fasilitas menyumbang karakter visual dari suatu tatanan interior. Bentuk, garis,
warna, tekstur, dan skala masing-masing benda maupun pengaturan spasialnya, memainkan
peranan penting dalam membangun sifat ekspresi dari suatu ruang. (Francis D. K. Ching,
1996, hal. 241). Penyusunan fasilitas harus disesuaikan dengan kebutuhan guna kenyamanan
civitas, sedang fungsinya tidak dipisahkan dengan faktor estetika. Dengan pengaturan
fasilitas yang sedemikian rupa, penggunaan bahan yang aman serta hal penting adalah
dimensi atau setandar-setandar perancangan agar mampu memberikan kenyamanan bagi
civitas. Pada setiap desain hal yang paling penting dipertimbangkan adalah dimensi dimensi
ruang dan fasilitasnya yang sesuai dengan antropometri manusia sebagai pemakainya.
Terlebih lagi dimensi – dimensi ruang dan fasilitas untuk publik, yang terdiri dari berbedaan
jenis kelamin, usia, maupun kondisi fisik yang tidak sama baik itu menyangkut dimensinya
maupun cacat atau normal. ( Julius Panero, 2003).
Perancangan Interior Fitness Center
12
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2.1.5. Deskripsi Keburuhan Ruang
2.1.5.1.

Fasilitas Penerima
Lobby
Ruang lobby ini merupakan ruang pertama yang akan dimasuki pengunjung saat
memasuki bangunan Fitness Center ini.

Area chesir dan Resepsionis
Ruang chesir dan Resepsionis adalah ruang dimana pengunjung umum maupun member
melakukan aktivitas administrasi.

Area gym area ini adalah area untuk olahraga dimana pengunjung melakukan
aktivitasnya.

Area smart shop
Adalah area ini menyajikan beberapa aksesoris fitness(pakaian olahraga,alat-alat fitness
ringan dan lainya).
2.1.5.2.
Kegiatan Pendukung
Kegiatan pendukung pada fasilitas ini berupa:
1. Café
Tempat pengunjung untuk bersantai sambil menikmati makanan dan minuman, dan
sebagai tempat berkumpul bagi masyarakat muda yang ingin menikmati makanan
minuman dan suasana.
2. Ruang Serbaguna
Ruang serbaguna merupakan ruang yang mempunyai fungsi dan kebutuhan bagi
pengunanya, pada fitness Center ini ruang serbaguna di gunakan untuk mengadakan
lomba angkat beban dan body perfek.
3. Area sauna dan steam area ini berupa fasilitas berupa ruang sauna(kering dan mandi
uap(Basah)
sebagai bentuk relaksasi sekaligus optimalisasi selama latihan agar otot
pada tubuh kembali normal setelah beaktifitas.
Perancangan Interior Fitness Center
13
UNIVERSITAS MERCU BUANA
4. Ruang loker merupakan ruang untuk menyimpan barang bawaan segala kebutuhan
pribadi.area ini juga bisa sebagai tempat menganti pakaian,area ini di bagi menjadi 2
bagian. Laki-laki dan wanita.
5. Area sower area ini berguna untuk membersihkan diri setelah melakukan aktifitas
fitness,maupun sauna
6. Toilet.
7. Area office area ini adalah tempat menajemen beserta tempat staf para karyawan.yang
mengurusi segala organisasi dan administrasi.
8. Ruang Perawatan Medis/ Klinik
Ruangan yang di tunjukan untuk pertolongan pertama jika terjadi sesuatu pada
pengunjung, ruangan ini berisi tempat tidur dan lemari p3k.
2.1.5.3.
Konsep Desain Partisipasi Pada Ruang Fitnes Center
Desain merupakan pemecahan masalah dengan satu target yang jelas. Papanek (1983)
berpendapat bahwa dalam proses merancang, para desainer juga dituntut mempertimbangkan
perilaku sosial. Tuntutan ini akan terlihat sebagai titik tolak hubungan partisipasi masyarakat
dalam proses desain dan akan menjadi pertimbangan utama dalam desain yang diciptakannya.
Dalam berkarya, seseorang desainer hendaknya menunjukan pertimbangan sosial sebagai sebuah
bentuk tanggung jawab. Jika perilaku sosial sangat penting dipertimbangkan sebagai dasar dari
kriteria perwujudan desain maka desain perlu mewujudkan perilaku pemakai dalam partisipasi
perwujudannya. Artinya selain kebutuhan pengguna, yang harus dipertimbangkan dalam suatu
desain adalah kondisi pengguna. Dengan demikian ruang fitnes ini setiap unsur fisik desain
diharapkan menjadi cermin partisipasi dari perilaku atau karakteristik yang dimiliki oleh setiap
pengunjung. pengunjung mempunyai karakteristik khusus sehingga membutuhkan tempat
tersendiri. Hal ini akan berpengaruh pada suatu desain. Pertimbangan-pertimbangan dalam
membuat konsep desain ruang fitness dijelaskan pada bagan ini :
Perancangan Interior Fitness Center
14
UNIVERSITAS MERCU BUANA
“Ideal”
Bugar & Fress
Pelaku
Jenis Olahraga:
-
Aktifitas Olahraga
Menggunakan Alat
Kardio
Yoga
Ruang Olahraga
Partisipasi
Teori
Trener
Pola Hidup
Sehat
Konsep Desain
Partisipasi
Bagan 2.1. Pertimbangan Konsep Desain Ruang
2.1.6. Tinjauan Tentang Ergonomi dan Antropometri
Ergonomi dan Antropometri mempunyai arti penting dalam perancangan desain interior,
karena dengan memperhatikan faktor-faktor ergonomi dan antropometri, maka para pemakai
ruangan akan mendapatkan produktifitas dan efisiensi kerja yang berarti suatu penghematan
dalam penggunaan ruang. Ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kondisi fisik
seseorang dalam melakukan kerja yang meliputi :

Kerja fisik dan efisiensi kerja

Tenaga yang dikeluarkan untuk suatu pekerjaan

Konsumsi kalori

Kelelahan

Perorganisasian sistem kerja
Perancangan Interior Fitness Center
15
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Pengertian ergonomi tidak hanya terbatas pada sisi fisik semata, namun bersangkutan
dengan kelima indera manusia yaitu diantaranya :

Unsur penglihatan

Unsur pendengaran

Unsur perasa

Unsur penciuman

Unsur keindahan atau kenyamanan
Untuk merancang dan memilih perabot perlu memperhatikan siapa penggunanya.
Bagaimana ukuran perabotnya, bagaimana bentuk dan warna yang diinginkan (sesuai) dengan
karakter anak, sehingga mereka merasa nyaman dan aman menggunakannya. Ukuran perabot
yang tidak sesuai akan menyebabkan ketidaknyamanan, kelelahan dan akibat-akibat fisik seperti
perubahan tulang belakang, dada, dll (Budirahardjo, 2002:30). Berikut ini akan dipaparkan
tinjauan dari beberapa perabot yang ada :
Berikut adalah ukuran standart kenyamanan dan jarak kedekatan kursi pada area lobby
sesuai ergonomi dan antropometri.
Perancangan Interior Fitness Center
16
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Gambar 2.3. Area Lobby
Perancangan Interior Fitness Center
17
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Gambar 2.4. Area Resepsionis
Gambar 2.5. Area Sirkulasi
Perancangan Interior Fitness Center
18
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Gambar 2.6. Area Sauna & Loker
Gambar 2.7. Area Terapi Air
Gambar 2.8. Area Gym
Perancangan Interior Fitness Center
19
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Gambar 2.9. Area Sit-Up
2.1.7. Bentuk
2.1.7.1. Pengertian Bentuk
Bentuk dalam pengertian dua dimensi akan berupa gambar yang tidak bervolume,
sedangkan dalam pengertian tiga dimensi adalah unsur rupa yang terbentuk karena ruang dan
volume. Bentuk ada 2 macam, yaitu:
a. Bentuk dengan struktur beraturan dan terukur (bentuk geometris)
b. Bentuk yang tidak beraturan (bentuk organis)
Pengertian bentuk menurut Leksikon Grafika adalah macam rupa atau wujud sesuatu,
seperti bundar, elips, bulat, segi empat dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapat diuraikan
bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, bisa berupa segi empat, segi tiga, bundar, elips
dan sebagainya. Bentuk-bentuk geometris merupakan simbol yang membawa nilai emosional
tertentu. Hal tersebut bisa dipahami, karena pada bentuk atau rupa mempunyai muatan kesan
yang kasat mata. Seperti yang diungkapkan Plato, bahwa rupa atau bentuk merupakan bahasa
dunia yang tidak dirintangi oleh perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata.
Perancangan Interior Fitness Center
20
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Dari prihal diatas, kemudian muncul teori tentang frame of reference (kerangka referensi) dan
field of reference (lapangan pengalaman) yang menjelaskan bahwa penerimaan suatu bentuk
pesan dipengaruhi oleh beberapa aspek yakni panca indra, pikiran serta ingatan.
2.1.7.2.
Psikologi Bentuk
Bentuk dapat mempengaruhi suasana ruang. Dengan bentuk- bentuk tersebut, tempat
olahraga seperti fitnes center bisa menjadi ruangan yang dapat membuat semangat pelaku
olahraga menjadi lebih berenergi.
Dengan menghadirkan bentuk-bentuk sederhana pada ruang dan perabot aktivitas mereka
diharapkan dapat menstimulasi otak menjadi lebih baik.
1. Lingkaran
Lingkaran adalah :
a. Sederetan titik yang disusun dengan jarak yang sama dan seimbang terhadap sebuah titik
tertentu di dalam lengkngan.
b. Sesuatu sosok yang terpusat, berarah ke dalam, pada umumnya bersifat stabil dan dengan
sendirinya menjadi pusat dari lingkungan.
Lingkaran merupakan bentuk yang menandakan sifat tepusat, tenang, membentuk
suasana yang teratur dan bersih. Dengan bentuk lingkaran ditambahkan dengan warna yang
mendukng konsentrasi, dalam hal ini warna jingga/orange, maka efek psikologi dapat terjadi, dan
hal tersebut akan memudahkan pelaku dalam melakukan aktifitas olahraga.
2. Segitiga
Segitiga adalah :
a. Sebah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai tiga buah sudut.
b. Bentuk yang mennjukan stabilitas.
c. Bentuk yang kaku yang memberikan unsur pembelajaran matematis (phytagoras).
d. Berdasarkan buku Handbook of Design & Devices tulisan Clarence P. Hornung adalah
segitiga merupakan lambang dari konsep Trinitas. Sebuah konsep religius yang mendasarkan
pada tiga unsur alam semesta, yaitu Than, manusia dan alam. Selain itu segitiga merupakan
perwujudan dari konsep keluarga yakni ayah, ibu, dan anak. Dalam dnia matafisika segitiga
Perancangan Interior Fitness Center
21
UNIVERSITAS MERCU BUANA
merupakan lambang dari raga, pikiran dan jiwa. Sedangkan pada kebudayaan Mesir, segitiga
digunakan sebagai simbol feminitas dalam huruf Hieroglyps segitiga menggambarkan bulan.
Dengan menghadirkan bentuk segitiga pada ruang segitiga pada ruang aktivitas olah raga,
maka secara tidak langsung pelaku distimulus dalam hal keseimbangan, kekeluargaan dan
ketuhanan. Hal tersebut sangat sesuai bagi aktivitas olahraga, karena sebagian besar pelaku
olahraga memiliki masalah dalam keseimbangan dan keteraturan.
3. Kubus
Kubus adalah :
a. Bentuk yang memiliki 4 buah sisi yang sama panjang dan 4 buah sudut siku-suku (bentuk
segi empst)
b. Bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu.
Menurut Blackwell, bujur sangkar adalah merupakan bentuk yang paling keras, terstrktur
dan seimbang. Bentuk ini memiliki sifat keras pada empat sudutnya, tanpa arah, netral, diam tak
bergerak dan netral. Sedangkan bentuk persegi mempunyai sifat mengarah pada arah panjang
dan menyempit pada bagian lebarnya. Bentuk ini merupakan bentuk yang paling mudah
disesuaikan dengan kebutuhan manusia. Persegi merupakan bentuk yang kokoh, aman, nyaman
dan seimbang, dimana dengan bentuk ini pelaku dapat di stimulus untuk belajar keseimbangan,
keterbukaan dan kekuatan.
2.1.8. Tinjauan Aspek Warna
Penggunaan warna pada interior Fitnes Center dapat memberikan pengaruh terhadap
tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh pengunjung. Untuk itu, pemilihan warna yang tepat
menjadi unsur yang harus diperhatikan.
Pemilihan warna pada elemen-elemen ruang maupun bangunan sangat berpengaruh
terhadap pembentukan suasana, terutama untuk menciptakan efek emosional atau psikologis
pada pemakaianya. Warna dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu:
1.Warna panas dan warna dingin. Warna dingin terkesan tenang, lembut dan sejuk. Warna ini
meliputi warna hijau, biru dan ungu. Sedangkan warna hangat terkesan ringan, penuh gairah dan
bergolak/bersemangat. Warna ini meliputi warna merah, jingga dan kuning.
Perancangan Interior Fitness Center
22
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Warna
Karakteristik
Merah
Panas, Penuh Energi,
Jingga
Optimis, Muda dan Kreatif
Kuning
Gembira, Menyenangkan
Hijau
Alam, Tenang, Ramah
Biru
Dingin, Diam dan Dalam
Ungu
Unik, Tinggi, Ekstrim
Pink
Feminin, Romantis, Snsual
Coklat
Kehangatan Tanah
Putih
Murni, Bersih dan Segar
Hitam
Abadi, Fokus dan Magis
Pastel
Lembut, Ringan dan Menyenangkan
Netral
Warna untuk semua
Tabel 2.1. Macam Warna dan Karakteristiknya
Warna sangat berpengaruh dalam memberiakan nuansa tertentu dalam ruangan untuk itu
dalam menerapkan warna untuk ruang adalah dengan memahami karakter warna.
Mengoptimalkan fungsi dan membuat ruangan menjadi terkesan indah adalah hal yang
penting dalam suatu suatu ruang dan berkaitan dengan psikologi warna. Warna adalah salah satu
Perancangan Interior Fitness Center
23
UNIVERSITAS MERCU BUANA
komponen terlengkap dalam sebuah bangunan yang cukup penting, karena warna dapat
menambah atau menonjolkan kesan, fungsi, maupun suasana yang akan ditimbulkan.
Warna-warna yang digunakan adalah warna-warna yang sesuai dengan sifat remaja.
Faktor warna yang sesuai dengan karakter remaja menurut Harman (2003) yaitu:
Mempunyai
Merah
Biru
karakter
menggairahkan,
kuat,
panas,
agresif,
menggelisahkan, kasar, menantang, dan menonjol.
Mempunyai karakter tentram, aman, damai dan dingin
mempunyai karakter yang tenang, menghibur, gembira, nyaman dan
Kuning
damai.
Mempunyai karakter riang, bercahaya, mengandung harapan, hangat
Putih
dan ringan.
Tabel 2.2. Warna yang Sesuai dengan Sifat Remaja
Dari beberapa karakter warna tersebut maka digunakan beberapa alternatif bagaimana
cara mengkombinasikan warna, berikut beberapa macam pengkombinasian warna, yaitu1 :
Gambar 2.10. Lingkaran Warna
1
Sumber : Serial Rumah Spesial “Kombinasi warna”
Perancangan Interior Fitness Center
24
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Warna juga berpengaruh akan psikologi dari karakter warna yang ditimpulkan. Masingmasing warna memiliki psikologi positif atau negatif yang ditimbulkannya. Berikut adalah
psikologi warna, diantaranya2 :
2.1.8.1.
WARNA
Merah
Jingga
Kuning
2
Psikologi dari Karakteristik Warna
KARAKTERISTIK
Panas, Penuh Energi,
Optimis, Muda dan
Kreatif
Gembira,
Menyenangkan
POSITIF
NEGATIF
1.
Hidup
1.
Panas
2.
Cerah
2.
Bahaya
3.
Pemimpin
4.
Gairah
4.
Agresif
5.
Kuat
5.
Brutal
1.
Muda
1.
Dominan
2.
Kreatif
2.
Arogan
3.
Keakraban
4.
Dinamis
5.
persahabatan
1.
Segar
1.
Sinis
2.
Cepat
2.
Kritis
3.
Jujur
3.
Murah
4.
Adil
4.
Tidak eksklusif
5.
Tajam
3.
Emosi
yang
meledak
Sumber : Imelda Akmal. Menata Rumah dengan Warna
Perancangan Interior Fitness Center
25
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Hijau
Alam, Tenang,
Ramah
6.
Cerdas
1.
Sensitif
2.
Stabil
3.
Formal
4.
Toleran
5.
Harmonis
1.
Pahit
6.
Keberuntungan
Biru
Dingin, Diam dan
Dalam
1.
Kebenaran
1.
Emosional
2.
Kontemplatif
2.
Egosentris
3.
Damai
3.
Racun
4.
Meditatif
5.
Intelegensi
Tinggi
Ungu
Pink
1.
Artistik
1.
Angkuh
2.
Personal
2.
Sombong
3.
Mistis
3.
Diktator
4.
Spritual
1.
Halus
Feminin, Romantis,
2.
Lembut
Snsual
3.
Energi
1.
Lemah
4.
Dinamis
Unik, Tinggi, Ekstrim
Perancangan Interior Fitness Center
26
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Coklat
Putih
Hitam
Kehangatan Tanah
Murni, Bersih dan
Segar
Abadi, Fokus dan
Magis
Lembut, Ringan dan
Menyenangkan
Pastel
Perancangan Interior Fitness Center
5.
Modern
1.
Dekat
1.
Tidak bersih
2.
Hangat
2.
Tidak Steril
3.
Netral
4.
Alamiah
1.
Jujur
1.
Monoton
2.
Bersih
2.
Kaku
3.
Innocent
4.
Higienis
1.
Kuat
1.
Terlalu Kuat
2.
Kreativitas
2.
Superior
3.
Magis
3.
Merusak
4.
Menekan
1.
Dramatis
4.
Kedalaman
berfikir
5.
Idealis
6.
Fokus
1.
Ringan
2.
Lembut
3.
Romantis
4.
Feminin
5.
Halus
3.
Tidak
Terkontrol
27
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Netral
Warna untuk semua
6.
Tenang
1.
Dominan
2.
Seimbang
1.
Membosankan
Tabel 2.3. Psikologi dan Karakteristik Warna
Psikologi antara warna dan manusia memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan
psikologi warna antara warna dan interior, berikut adalah penjabarannya :
WARNA
RESPON PSIKOLOGI
CATATAN
Warna merah terkadang berubah arti jika
Merah Power, Energi, Kehangatan,
Cinta, Nafsu, Agresif, Bahaya
dikombinasikan
dengan
warna
lain.
Merah dikombinasikan dengan Hijau,
maka akan menjadi simbol Natal. Merah
jika dikombinasikan dengan Putih, maka
mempunyai arti ”bahagia” di budaya
oriental.
Biru
Kepercayaan, Konservatif,
Banyak digunakan sebagai warna pada
Keamanaan, Teknologi,
logo Bank di AS untuk memberikan
Kebersihan, Keteraturan.
kesan kepercayaan.
Warna hijau tidak terlalu sukses untuk
Hijau
Alami, Sehat, Keberuntungan,
Pembaharuan.
ukuran Global. Di Cina dan Prancis,
kemasan dengan warna hijau tidak begitu
mendapat sambutan. Tapi di Timur
Tengah, warna Hijau sangat disukai.
Kuning
Optimis, Harapan, Filosifi,
Kuning adalah warna keramat untuk
Ketidak Jujuran, Pengecut (untuk
agama Hindu.
budaya barat), penghianatan.
Unggu
Spiritual, Misteri,
Warna ungu sangat jarang ditemui di
Kebangsawanan, Transformasi,
alam.
Kekasaran, Keangkuhan.
Perancangan Interior Fitness Center
28
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Jingga
Energi, Keseimbangan,
Menekankan sebuah produk yang tidak
Kehangatan
mahal.
Kemasan di AS sering memakai warna
Coklat
Tanah/Bumi, Reliability,
Coklat dan sangat sukses, tetapi di
Comfort, Daya Tahan.
Kolombia, warna Coklat untuk kemasan
kurang begitu membawa hasil.
Di AS, putih melambangkan perkawinan
Putih
Kesucian, Kebersihan,
Ketepatan, Ketidak Bersalahan,
Steril, Kematian
Abu- Intelek, Masa Depan (kaya warna
Abu
milenium), kesederhanaan,
(gaun pengantin berwarna putih), tetapi
tidak banyak budaya Timur (terutama
India
dan
Cina),
warna
Putih
melambangkan kematian.
Warna Abu-Abu adalah warna yang
paling gampang/mudah dilihat oleh mata.
Kesedihan.
Hitam
Power, Seksualitas,
Melambangkan kematian dan kesedihan
Kecanggihan, Kematian, Misteri,
di
Ketakutan, Kesedihan,
Keemasan,
Keanggunan.
Keanggungan
budaya
Barat.
Hitam
Sebagai
warna
melambangkan
(Elegance),
dan
Kemakmuran (Wealth).
Tabel 2.4. Psikologi antara Warna dan Manusia
2.1.9.
Tinjauan Aspek Material Elemen Interior
Lantai, dinding, plafon adalah elemen interior yang membentuk ruang. Elemen-
elemen tersebut yang memberi bentuk pada bangunan, yang berfungsi dari segi fungsi,
estetika, dan psikologis.
Lantai, dinding, dan plafon memiliki kecenderungan yang bebas dan bisa dibuat
menarik agar ruang tidak berkesan monoton. Sebagai contoh penggunaan variasi warna
Perancangan Interior Fitness Center
29
UNIVERSITAS MERCU BUANA
dan material, akan membantu menghindari kesan yang membosankan bagi pengunjung.
(Joseph DeChiara 370-371)3
1.
Lantai
Lantai hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: kuat menahan beban
baik beban manusia maupun furniture, tidak berbau, merupakan isolator panas, kedap
air, dan tidak bersifat elektromagnetik.

Keramik
Keramik yang berglasir cukup kuat, kedap air, dan mudah dibersihkan sehingga
bebas alergi.

Kayu
Kayu asli lebih baik daripada plywood atau parquet atau kayu olahan lainnya.
Untuk interior, kayu berkesan hangat natural dan mewah. Namun, kayu tidak kedap
air dan dapat diserang rayap. Lantai kayu cocok untuk lantai dua pada rumah
bertingkat.

Karpet
Karpet berkesan hangat tetapi kurang cocok bagi penghuni yang memiliki alergi.
Gunakan karpet dari serat alam sebab karpet dari serat sintetis kurang baik bagi
kesehatan karena bahan ini mengandung zat kimia. Bersihkan karpet dengan
penyedot debu setiap hari dan cuci dengan steam secara berkala.

Batu
Marmer dan granit cukup populer untuk lantai. Seperti bahan alami lainnya,
material ini juga dapat menyerap air. Batu ini sifatnya dingin sehingga cocok untuk
daerah tropis yang panas.
3
Joseph DeChiara, 370-371.
Perancangan Interior Fitness Center
30
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2.
Dinding
Dinding merupakan unsur penting dalam pembentukan ruang, baik sebagai unsur
penyekat atau pembagi ruang maupun sebagi unsur dekoratif.
Fungsi dan bentuk dinding:
1.
Struktur, misalnya:

Bearing walls : Dinding yang dibangun untuk menahan tepi dari tumpukan atau
urugan tanah.

Load bearing walls
: Dinding untuk menyokong atau menopang balok, lantai,
atap, dan sebagainya.

Foundation walls
: Dinding yang dipakai di bawah lantai, tingkat dan untuk
menopang balok-balok lantai pertama.
2.
Non struktural, misalnya:

Party walls
: Dinding pemisah antara 2 bangunan dan bersandar pada masing-
masing bangunan.

Fire walls
: Dinding yang dipergunakan sebagai pelindung dari pancaran api
yang disebabkan oleh kebakaran.

Curtain or panel walls : Dipergunakan sebagai pengisi pada suatu konstruksi yang
kaku, misalnya konstruksi rangka beton (Concrete skeleton building).

Partition walls : Dinding yang digunakan untuk pemisah dan pembentuk ruang
yang lebih besar dalam ruangan.
Dinding yang aman tidak selalu berbentuk yang kejam dan mengerikan, bahkan
bisa sekaligus dibuat sebagai hiasan. Dinding kaca memberi komunikasi sangat
penting antara dunia luar.
2.1.
Plafond (langit-langit)
Kebanyakan plafon sekarang ini dibuat sederhana, tanpa ornamen-ornamen.
Plafon adalah elemen yang penting dalam membentuk karakter dan suasana dalam
ruang interior. Ketinggian sebuah plafon bersifat relative pada besaran ruang,
Perancangan Interior Fitness Center
31
UNIVERSITAS MERCU BUANA
warna, material, tekstur dan bagaimana semua ini mempengaruhi persepsi kita.
Plafon pada bangunan kantor harus dipadukan dengan seiring berkembangnya
teknologi struktur bangunan dan sistem mekanikal, elektrikal dan jaringan
telekomunikasi, pencegah kebakaran dan pencahayaan. Plafon pada kantor
biasanya menggunakan jenis plafon gantung, karena diantara plafon dan struktur
bangunan digunakan untuk meletakkan instalasi-instalasi kantor.
Fungsi plafon antara lain dapat mengisolasi panas, dingin, suara, menahan
debu, menghambar menjalarnya api, keindahan (pembentuk ruang dalam/interior),
misalnya skylight, menonjolkan konstruksi, sebagai bidang penempelan titik-titik
lampu, sebagai penunjang unsur dekorasi ruang, memberikan efek psikologis
dengan permainan tinggi rendah plafon. Tinggi plafon minimum untuk ruangan
ber-AC cukup dengan tinggi 240 cm dari tanah.
Plafon ini tersedia dalam beberapa material yang berbeda. Terbuat dari
bahan-bahan yang tidak mudah terbakar, seperti fiber, fiberglass atau asbes.
Bahan-bahan ini mampu menyerap suara dengan baik. Material-material lain,
diantaranya adalah:

Panel aluminium dapat membuat tampilan plafon akustik terlihat berbeda. Plafon
aluminium berwarna lebih popular dibanding plafon yang permukaannya
memantul.

Papan gypsum adalah bahan yang sering digunakan pada berbagai tempat, karena
mudah pemasangan dan perawatannya.
Plafon kayu dapat terbuat dari balok-balok kayu jati atau maple yang
biasanya juga digunakan untuk lantai.4
4
Modi Gautama Halim, “Perancangan Interior Fasilitas Mini Theater Untuk Umum Di Surabaya” (Surabaya:
Universitas Kristen Petra, 2008), 36-41.
Perancangan Interior Fitness Center
32
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2.1.10. Tinjauan Tentang Estetika
2.1.10.1. Kebutuhan Manusia akan Ruang
Manusia selalu membutuhkan ruang yang memadai agar segala aktifitas di dalam hidup
ini dapat dilakukan dengan leluasa, termasuk aktifitas dalam kegiatan olahraga.
Pembentuk Ruang
•
Ruang sendiri pada dasarnya terbentuk atas pengelohoan bidang vertikal dan horizontal.
•
Bidang vertikal bisa berupa kolom atau dinding sedangkan bidang horizontal adalah
lantai dan atap.
•
Ruang yang lengkap memiliki tiga bidang yaitu bidang langit-langit, dinding dan lantai,
disebut bidang tertutup.
•
Tidak hanya mengabungkan dua unsur bentuk horizontal (dinding dan kolom) dan
vertikal (atap dan lantai) saja yg dapat disebut ruang.
•
Salah satu dari bentuk itu pun bisa juga menciptakan bentuk Ruang.
Dimensi Ruang dan Estetika
• Pertanyaan yang penting diajukan adalah bagaimana merancang dimensi atau ukuran
ruang yang sesuai dengan pemenuhan estetika?
• Ini bergantung dari aktifitas yang ditampung dalam ruang itu sendiri serta kesan tampilan
ruang yang diinginkan
2.2 Bagan Dimensi Manusia
 Ruang luas biasanya memang nyaman namun ruang kecil pun nampak indah dan
menyenangkan bila pemilihan furniturenya tepat dan penataannya cermat.
Perancangan Interior Fitness Center
33
UNIVERSITAS MERCU BUANA
 Sebaliknya ruang yang terlalu luas bisa jadi terkesan kosong dan hampa bila keliru dalam
menata.
 Kita sebaiknya memiliki dimensi ruang yang tepat sesuai dengan fungsi ruang agar lebih
mudah ditata.
2.1.11.
Tinjauan Tentang Gaya dan Tema
2.1.11.1. Gaya
Gaya yang dipilih guna mendukung karakter desain adalah modern, dengan
menggunakan bentuk-bentuk geometris ( mengikuti fungsi ) dan bentuk sederhana,
namun mampu memberikan kesan yang nyaman dan menyenangkan bagi pengguna
olahraga serta tetap menonjolkan keberanian karakter warna dan bahan. Dengan
menerapkan gaya tersebut di harapkan dapat memberikan rancangan desain yang
memiliki estetika sehingga tamu dapat menikmati fasilitas-fasilitas yang lengkap dan
fasilitas di setiap area didesain senyaman mungkin.
Pengguna (membership) yang datang di buat agar merasa senyaman mungkin. Dengan
tujuan agar secara psikologis dapat mengurangi rasa lelah mereka secara tidak langsung.
Pemakaian warna-warna yang berani mampu memberi efek psikologis yang baik bagi
pengguna olahraga.
2.1.11.2. Pengertian dan Sejarah Perkembangan Gaya Modern
Pengertian gaya secara umum adalah ragam cara rupa, bentuk dan sebagainya yang
khusus mengenai tulisan, karangan, pemakaian bahasa, bangunan rumah dan sebagainya.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cypress, 1972: 388)
Kata “Modern” berasal dari kata latin “Modo” yang berarti barusan. Sejarah penggunaan
kata modern dapat ditarik dalam sejarah sejak tahun 1127.Seorang kepala biarawan,
Suger, merekonstruksi Bassilica St. Denis di Paris.Hasil rekonstruksinya adalah sesuatu
hal yang baru. Suger akhirnya memberikan istilah gaya itu dengan “Opus Modernum”,
yang berarti sebuah karya baru. (Adityawan Arief, 1999:49)
Kata modern dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sikap dan cara berpikir serta
cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989:
589)
Perancangan Interior Fitness Center
34
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Modernisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti gerakan yang bertujuan
menafsirkan kembali doktrin tradisional, menyesuaikannya dengan aliran-aliran modern
dalam filsafat, sejarah dan ilmu pengetahuan.(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989:
589).
Modern sebagai isme adalah serangkaian pemikiran dan gerakan dalam berbagai bidang
kehidupan yang muncul sejak tahun 1900 hingga 1950.
Kegiatan
barang-barang
konsumsi yang sebelumnya dikerjakan dengan tangan digantikan dengan tenaga mesin
atau produksi massal. (Adityawan, Arief, 1999: 49)
Gerakan Modern pada awalnya muncul di Inggris pada abad ke-18.Ketika
ditemukannya mesin uap oleh James Watt.Sejak penemuan tersebut terjadi perubahan
atau pergantian dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin, penggantian tenaga makhluk
hidup dengan benda mati sampai dengan tercetusnya Revolusi Industri. Tapi ada juga
kelompok yang tidak menyukai dampak dari Revolusi Industri tersebut, beberapa
diantaranya adalah gerakan Art and Craft Movement dan Art Nouveau yang inti dari
gerakan mereka adalah berusaha menghidupkan kembali keterampilan tangan manusia
dalam seni dan kriya.
Pada awal masa seni rupa Modern, muncul beberapa aliran, diantaranya adalah Kubisme
(1882-1963), Ekspressionisme (1900-1906), Futurisme (1909), Konstruktivisme (19141920), Surrealisme (1924), Dadaisme (1916-1922), dan De Stijll (1917-1931).
Di masa Modern awal (early modern), mulai bermunculan banyak lembaga yang
mewadahi dan turut mengembangkan Modernisasi diantaranya Der Deutcher Werkbund
(DDW).Sebuah perkumpulan yang sangat sukses menggabungkan aspek seni dan industri
sebelum Perang Dunia Pertama yang tumbuh di Jerman.Setelah Jerman makin maju di
Abad ke-20, Jerman mendirikan sebuah perusahaan besar bernama AEG (Allgemeine
Elektrizitatz Gesellschaft). Yang para desainernya nanti akan menjadi cikal bakal
pengajar di Bauhaus. Kemudian muncul aliran Desain Grafis Plakatstil Sampai akhirnya
muncul sekolah seni Bauhaus (1919) yang keberadaannya sangat berpengaruh di dalam
seni Modern dan pada masa munculnya gaya Internasional (International Style) yang
dipopulerkan oleh Walter Gropius. Tokoh lain International Style ada H.P. Berlage
(Belanda), Peter Behrens (Jerman), Otto Wagner (Australia) dan lain-lain. Pada masa ini,
ciri umum yang melanda Arsitektur dunia pada abad XIX dan awal abad XX adalah
Perancangan Interior Fitness Center
35
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Asimetris, Kubis dalam komposisi atau kesatuan bentuk, sedikit atau tidak menggunakan
sama sekali ornamen.
Perkembangan gaya modern di Indonesia dimulai semenjak tahun 1960. Masa orde baru,
bisa dikatakan adalah saat berkembangnya modernisasi Indonesia di segala bidang,
termasuk bidang arsitektur. Modernisme di Indonesia ditandai dengan mulai dibangunnya
berbagai gedung-gedung tinggi, sarana transportasi, dan pusat perbelanjaan. Contoh
bangunan modern yang masih ada hingga sekarang anatara lain: wisma nusantara, Ratu
plaza, Gedung bumiputera di jalan Sudirman dan lainnya. Ciri-ciri yang dapat
diidentifikasi antara lain dari penggunaan bidang kaca yang lebar, bentuk geometris pada
fasad bangunan, eksposed struktur, penampilan natural bahan bangunan. (Sumber:
Adityawan Arief, Tinjauan Desain, 1999 dan Sumalyo Yulianto, Arsitektur Modern akhir
abad XIX dan abad XX,1997).
2.1.11.3. Periode Perkembangan Modern
1) Periode I (1917-1929)
Pada periode ini, munculnya gerakan modern dipicu oleh perang dunia pertama
(1917-selesai). Terjadi pandangan radikal yang mulai meluas di seluruh Eropa, salah
satunya adalah pandangan mengenai konsepsi ruang.Penganut awal mula gerakan ini
adalah kelompok De Stijl dari Belanda, kelompok November Gruppe, dan lain-lain. Pada
periode satu ini terbentuk dan berdiri CIAM (Conggres Internationaux d’Architecture
Moderne) tahun 1928, hasil kongres ini, bahwa arsitektur modern adalah pernyataan jiwa
dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial ekonomi yang
ditimbulkan zaman mesin pada waktu itu; yaitu dengan mencari keharmonisan dari
elemen-elemen Modern serta mengembalikan arsitektur pada bidang yang sebenarnya.
Beberapa tokoh yang menonjol pada periode I, yaitu:
a) Frank Lloyd Wright (Amerika Serikat)
Menurut Frank Lloyd Wright setiap permasalahan arsitektur pemecahannya selalu
berhubungan dengan alam atau lingkungan, seperti: iklim, topografi, dan bahan
bangunan. Gaya arsitektur Wright disebut organic; estetika dan konstruksi sama
pentingnya, lahir dan tumbuh dari situasi secara alami.
b) Walter Gropius (Jerman dan Amerika Serikat)
Perancangan Interior Fitness Center
36
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Falsafah tentang arsitektur adalah keahlian (kepandaian dan seni) yang dipadu dengan
kemajuan teknik (bahan dan stuktur).
c) Ludwig Mies van der Rohe (Jerman dan Amerika Serikat)
Falsafah tentang arsitektur adalah kesederhanaan, kerapihan, ketelitian,
kedisiplinan, keseimbangan dan bersifat umum, yang diungkapkan dalam bentuk
bangunannya:
-Teratur (bentuk segi empat atau balok) dan simetris
- Netral penggunaannya
- Eksterior tidak mencerminkan fungsi
d) Le Corbusier (Perancis)
Falsafah tentang arsitektur adalah menciptakan perasaan aman, keramahtamahan,
kebahagiaan, serta kesatuan yang harmonis dari bentuk-bentuk yang ada di bumi dan
hubungannya dengan skala manusia. Selain itu desainnya dipengaruhi oleh bentuk-bentuk
simetris, penggunaan beton exposed dan permainan bayangan (seperti seni patung). (Eppi
P, Suryawijaya dkk, 1986 : 5-10)
2.1.11.4.
Ciri – Ciri Desain Modern
1) Formalisme
Menampilkan bentuk sesederhana mungkin, kejujuran bahan, warna formal,
berorientasi pada bisnis.
2) Pragmatisme
Menampilkan kepraktisan dalam konstruksi, bentuk, bahan, warna dan fungsi.
3) Fungsionalime
Menampilkan bentuk harus mempunyai fungsi (Form Follow Function).
4) Universalisme
Menampilkan satu ukuran kebenaran dan keindahan ukuran-ukuran yang ada di
masyarakat Modern Barat (International Style)
5) Form Follow Function
Setiap bentuk harus ada fungsinya (Fungsional dan Rasional)
6) Simplicity (Sederhana)
7) Less Is More
Perancangan Interior Fitness Center
37
UNIVERSITAS MERCU BUANA
8) Membuang Ornamen
9) Membuang gaya dan Teknik Traditional
10) Penekanan pada konsep keseragaman (Uniformity)
2.1.11.5. Ciri – Ciri Desain Mebel Modern
1. Bentuk mebel harus mengikuti fungsi atau setiap bentuk harus ada fungsinya (form follow
function).
2. Menghilangkan elemen dekoratif yang tidak berfungsi.
3. Praktis: knock down, mobile stocking, folding dan mudah dikemas.
4. Mudah dibuat secara missal.
5. Ekonomis.
6. Bahan lebih variatif.
7. Bentuk sesederhana mungkin.
8. Berorientasi pada pasar.
9. Universal.
2.1.11.6. Tema
Tema yang digunakan menjadi aspek yang membedakan tempat fitnes yang satu dengan
fitness yang lainnya. Tema merupakan titik awal proses perancangan yang dijadikan acuan
dasar para desainer agar dapat menemukan pemecahan desain yang lebih kreatif.5
2.1.12. Tinjauan Khusus
2.2.1. Sejarah Patra Fitnes Center
Fitnes Center telah mendapat wewenang dalam bidang kebugaran sejak tahun
2007. Patra Fitnis Center pertama kali didirikan di Jakarta Barat. Ini adalah tempat untuk
kebugaran serius untuk mereka yang mencari hasil.
Dalam waktu singkat, Fitnes Center dikenal sebagai "The Mecca of Bodybuilding".
Dalam dunia olahraga sekarang ini, Fitnes Center telah menjadi pusat olahraga terbesar
di Jakarta Barat dengan 500 fasilitas di beberapa daerah Jakarta. Sekarang, ribuan
5
Hafidh Indrawan, “Tema dan gaya desain dalam perancangan interior hotel”
Perancangan Interior Fitness Center
38
UNIVERSITAS MERCU BUANA
olahraga profesional, atlet, pengusaha dan banyak lainnya mempercayakan Fitnes Center
sebagai tempat untuk mentransformasi kesehatan tubuh meraka kearah yang lebih baik.
Hari ini, Fitnes Center dengan bangga memasuki industry pasar kesehatan di
daerah sekitar Jawa dan seluruk kota besar di Indonesia. Kami ingin menyediakan
peralatan terbaru, jasa, serta latihan kelompok, pelatihan pribadi, perlatan cardiovascular,
pilates dan yoga, dan peralatan free-weight. Dengan hampir 3 juta anggota di seluruh
Indonesia, Fitnes Center terus membantu mengubah kehidupan dengan membantu orang
mencapai potensi masing-masing.
2.2.2. Visi dan Misi
Visi dan Misi Perusahaan

Visi Fitnes Center adalah:
“Menjadi Fitnes Center Yang Terbaik dan Terbesar di Setiap Kota di Indonesia dengan
Standar Internasional” .

Misi Fitnes Center adalah:
(a) Misi Bisnis
“Sebuah lembaga bisnis yang bertujuan untuk memperoleh laba, dicapai dengan
menyediakan jasa berlatih olahraga. Untuk mencapai tujuan ini, Fitnes Center terus
melakukan perbaikan dan pengembangan diri agar tidak kalah bersaing dengan
kompetitornya. Tujuannya tidak lain adalah agar para pelanggan (anggota) puas akan
pelayanan yang diberikan Fitnes Center sehingga pada akhirnya, secara tidak langsung
dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat”
(b) Misi Sosial Budaya
“Fitnes Center ingin menjadikan pusat kebugaran sebagai sarana untuk mensosialisasikan
kepada masyarakat bahwa olahraga adalah hal yang penting, sebuah aktivitas yang baik
untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat”.
Perancangan Interior Fitness Center
39
UNIVERSITAS MERCU BUANA
c) Nilai Perusahaan
Adapun nilai perusahaan dari Fitnes Center adalah sebagai berikut:
1) Memberikan pelayanan terbaik kepada customer dengan sepenuh hati.
2) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) seiring dengan kemajuan
jaman.
3) Menjadi Fitnes yang inovatif – memunculkan ide-ide baru.
4) Menjunjung tinggi nilai budipekerti seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab,
peduli, adil, kerjasama, visioner serta menjunjung nilai-nilai yang berlaku di
perusahaan.
2.2.3. Deskripsi Umum Proyek
Nama proyek
: Perencanaan Interior Patra Fitnes Center
Sifat proyek
: Fiktif ( Tidak Nyata )
Bentuk usaha
: Sarana Olahraga
Pemilik
: Swasta
Pengelola
: Swasta
Lokasi
: Mall Alam Sutra Tanggerang
Luas tanah
: 111.038 ha
2.2.4. Tinjauan Proyek
Terdapat dua jenis pelaku kegiatan di Fitnes Center ini, yaitu : pengelola dan pengunjung
Perancangan Interior Fitness Center
40
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Bagan 2.3. Struktr Organisasi Patra Fitnes Center
Bagan 2.3. Struktr Organisasi Patra Fitnes Center
2.2.5. Latar Belakang dan Pengertian Tema
Konsep Tema pada Fitness Center desain interior yang ditampilkan oleh Fitness
Center ini bergaya Modern Retro .
Tema perancangan yang di ambil adalah cool dan enerjik pemilihan tema di dasari atas
keinginan pencapaian desain yaitu memberikan sarana olah raga yang tidak hanya untuk
kesehatan saja tetapi memperkenalkan fitness center yang di peruntukan hanya bagi
masyarakat yang mengalami kegemukan dan obesitas maka di harapkan fitness center ini
dapat memberikan perubahan-peribahan tidak hanya kesehatan, tetapi kepercayaan diri.
2.2.6. Pengertian Modern Retro
Modern Retro : gaya interior yang terinspirasi dari gaya interior era 60-an dimana
pada tahun itu gaya pop-art memberi konstribusi yang besar dalam perkembangan desain
furniture dan interior, ketika itu terdapat slogan-slogan seperti ‘Flower Generation’”
sangat terasa
Perasaan seni, cinta, dan ketenangan jiwa akibat pengaruh obat bius yang marak saat
itu terefleksi dalam bentuk/pola bunga, bundaran dan bulatan, garis-garis geometrik optik
Perancangan Interior Fitness Center
41
UNIVERSITAS MERCU BUANA
serta warna-warna elektrik (shocking colours) seperti , ungu, merah muda, merah, hijau
muda, biru muda, dan putih.
•
Berikutnya, tahun 1970an, era post-modern bangkit mengungguli modernisme. Maka
bermunculanlah desain-desain furnitur bergaya high tech dengan desain yang serba ramping
dan berbahan baku utama metal.
•
Gaya ini tetap beraliran retro namun lebih futuristik, perbedaanya dari pengunaan
material saja, tetapi tidak warna, motiv atau bentuk.
•
Material yang digunakan pada gaya futuristik ini didominasi oleh kombinasi
antara metal dan plastik atau fiberglass (untuk masa sekarang digunakan material
polyurethane yang lebih kuat dan canggih).
Bentuk / Pola
•
Bentuk/pola bunga-bunga, bundar dan bulatan, garis-garis geometrik optik.
•
Pengulangan bentuk bundaran (polkadot) di dalam bentuk persegi.
Ciri Khas Retro
Pengulangan bentuk persegi besar kecil berujung tumpul secara komposisi tumpang
tindih, serta motif mozaik serupa keramik dinding persegi atau bundar kecil-kecil yang
tersusun rapi dan teratur di bidang lebar.
•
Terdapat gaya futuristik yang bold berkontur angular / Spiral
Warna
Warna-warna elektrik (shocking colour) seperti lila, ungu, merah muda, merah, hijau muda,
biru muda dan putih.
Perancangan Interior Fitness Center
42
UNIVERSITAS MERCU BUANA
Motif
•
Motif saling berkombinasi multiwarna seperti oranye, merah, lila, shocking pink, biru dan
biru muda lalu ungu tua dan ungu muda, hitam, putih, hijau dan hijau muda, kuning dan
kuning tua, serta abu-abu.
2.11. Motif Retro
Perancangan Interior Fitness Center
43
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2.2.7. Penerapan Tema Pada Perancangan
Pada perancangan interior fitness center ini karakter ruang yang ingin di capai adalah
karakter energik yang feminim, yang mengandung keakraban dan entertaimen (hiburan)
dan kedimanisan aktifitas di dalam nya. Keterbukaan dan open spes juga bisa mungkin di
tampilkan dalam perancangan ini, karna dari keterbukaan ini di harapkan dapat interaksi
social yang sehat dan bukan interaksi yang negative pembagian ruang serta zona yang
jelas juga akan lebih menciptakan sirkulasi yang teratur sesuai dengan kebutuhan fitness
center akan sirkulasi yang baik.
2.2.8
Teori Gabungan Fisik Ruang
 Sirkulasi
Pada bangunan publik, sirkulasi menjadi salah satu faktor terpenting, keberadaan
setiap orang juga harus jelas letak dan fungsinya. Permainan plafond dan lantai misalnya,
bisa membantu pemakai ruangan tersebut pada suatu arah dan hal ini sangat bermanfaat
sekali untuk perancangan interior pada bangunan publik.
 Pencahayaan
Dalam hal pencahayaan, anak autis peka terhadap cahaya sehingga dalam
mendesain ruang dibutuhkan pencahayaan tidak langsung, agar mereka merasa lebih
nyaman, bila mereka nyaman maka keberhasilan kegiatan terapi akan lebih maksimal.
Menurut Lighting Modern Building pencahayaan memiliki efek tertentu yang dapat
mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu interior. Cahaya termasuk salah satu
bagian dari warna yang dapat memberikan efek psikologi, oleh karena itu penerapan
cahaya pada ruang fitness sangat penting untuk diperhatikan, karena cahaya memiliki
radiasi yang dapat memberikan efek terapi pada body perfek
Adapun efek cahaya yang dapat diterapkan pada ruangan, yaitu :
Perancangan Interior Fitness Center
44
UNIVERSITAS MERCU BUANA

Aman/nyaman : menyenangkan, terang, tenang, lembut dan hangat.

Monoton
: datar, tanpa ornamen, membosankan.
Suram : gelap, menekan, mengancam, membayang dan lemah.


Dramatis

Udara
: mengkilap, menstimulasi, menarik, bervariasi.
Udara untuk AC diruangan biasanya dipakai 200C - 250C, pengaturan ventilasi udara ini
sangat penting, karena dengan ventilasi udara yang tepat dapat membuat suasana nyaman
tercipta di setiap area, sehingga pengguna yang sedang berolahraga tidak terlalu
kepanasan setelah melakukan pembakaran dalam tubuh. Adapun usaha-usaha yang dapat
dibuat, yaitu :

Mengatur suhu udara dalam ruang yang memerlukan suhu yang cendung tidak
sejuk antara 240C - 300C.

Suara
a.
Suara digunakan sebagai semangat para pelaku olahraga, oleh karena itu setiap
area diberikan fasilitas entertaiment musik.
b.
Suara yang di keluarkan pada ruangan di batasi di setiap area oleh karena itu,
beberapa tempat diberikan fasilitas kedap suara.
Perancangan Interior Fitness Center
45
Download