PIAGAM KERJASAMA PKS-PD

advertisement
PIAGAM KERJASAMA
PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
TAHUN 2009-2014
Atas berkat Rahmat Allah SWT, Para penandatangan piagam kerjasama telah sepakat
untuk membentuk koalisi berbasis platform dalam Kabinet dan Parlemen periode tahun 2009 –
2014. Koalisi yang dibentuk oleh Para penandatangan piagam ini mempunyai visi, misi dan
tujuan bersama untuk mengkonsolidasikan gerakan reformasi guna memperkuat sistem politik
demokrasi dan sistem pemerintahan Presidensial sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta memastikan agar proses transisi
demokrasi segera mengarah pada terwujudnya cita-cita nasional yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dengan
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam lingkup nasional, Para penandatangan menyadari bahwa reformasi yang telah
bergulir 11 tahun pada kenyataannya sampai hari ini belum sepenuhnya bisa memenuhi harapan
rakyat. Para penandatangan sepakat untuk memperkecil jarak antara harapan dengan
kenyataan, agar dalam waktu 5 tahun mendatang tidak menjadi potensi kerawanan sosial yang
bermuatan perilaku kekerasan secara kolektif. Para penandatangan piagam bersepakat untuk
bekerjasama memberikan respon atau jawaban dengan mengutamakan prinsip-prinsip
kepedulian dan keberpihakan kepada kepentingan Rakyat Indonesia yang mendambakan dan
mengharapkan kepastian hidup dan perbaikan hidup, melalui upaya perjuangan dan
pemberdayaan parlemen dan pemerintahan yang bersih, terhormat, bebas Korupsi Kolusi dan
Nepotisme (KKN), kredibel serta mampu menjalankan fungsi pengendalian dan keseimbangan
(checks and balances) terhadap suatu pemerintahan terpilih yang didasarkan pada sistim
presidensial yang kuat, kompak dan efektif.
Dalam lingkup regional dan internasional sesuai amanat konstitusi, Para penandatangan
piagam bersepakat untuk berinisiatif mempelopori pelaksanaan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial di lingkungan ASEAN, Asia
Pasifik, Dunia Islam dan belahan dunia lainnya. Senantiasa konsisten dalam mendukung
perjuangan bangsa-bangsa yang belum merdeka, seperti Palestina, dan negara-negara yang
tidak diuntungkan dalam hubungan dan pergaulan internasional.
Semoga Allah SWT memberkati piagam kerjasama ini.
PARTAI DEMOKRAT
Hadi Utomo
Ketua Umum
Marzuki Alie
Sekretaris Jenderal
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
Tifatul Sembiring
M. Anis Matta
Presiden
Sekretaris Jenderal
LAMPIRAN PIAGAM KERJASAMA
Kesepakatan Operasional Koalisi
Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera 2009-2014
Untuk Pemberdayaan Kabinet dan Parlemen
A. Pendahuluan
1. Kesepakatan ini adalah bagian tak terpisahkan dari PIAGAM KERJASAMA PARTAI
DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN 2009-2014 yang telah
ditandatangi oleh Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera dan berlaku
sejak tanggal ditandatangani.
2. Kesepakatan ini adalah langkah operasional Koalisi untuk mengkonsolidasikan
gerakan reformasi di Kabinet dan Parlemen guna memperkuat sistem politik
demokrasi dan sistem pemerintahan presidensial yang kuat, kompak dan efektif
sebagaimana yang diamanatkan UUD 1945, serta memastikan agar proses
transisi demokrasi segera berubah mengarah pada terwujudnya cita-cita
Nasional, yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945:
-
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur;
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaanm
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
B. Muatan Substansi Kesepakatan di Kabinet
1. Membentuk pemerintahan Presidensial yang kuat, kompak dan efektif.
2. Wakil Presiden dan Para Menteri adalah Pembantu Presiden sebagaimana diatur
di dalam ketentuan UUD 1945.
3. Kabinet yang dibentuk oleh Presiden adalah satu kesatuan utuh tim kerja
pemerintahan dengan masa jabatan 5 tahun sesuai UUD 1945 dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Menteri diangkat dan diberhentikan atas hak prerogratif Presiden.
5. Loyalitas Menteri hanyalah kepada Presiden. Loyalitas kepada partai hanya jika
sejalan dengan garis kebijakan Presiden.
6. Komunikasi Presiden dengan para Menteri adalah komunikasi profesional, bukan
komunikasi politik.
7. Menteri tidak boleh merangkap jabatan Ketua Umum Partai Politik.
8. Komunikasi politik dilakukan secara periodik oleh Presiden dengan Partai Peserta
Koalisi. Kesepakatan ini dilaksanakan oleh Peserta Koalisi dengan memegang
teguh prinsip moralitas dan ketentuan perundang-undangan, serta berkomitmen
untuk menjaga keberlangsungan koalisi sampai akhir masa Pemerintahan pada
tahun 2014.
C. Muatan Substansi Kesepakatan di Parlemen
1. Platform partai politik peserta koalisi yaitu Pembangunan, Demokrasi dan
Keadilan (platform based coalition) menjadi dasar perjuangan Koalisi di
Parlemen untuk mewujudkan cita-cita Nasional.
2. Kesepakatan ini dilaksanakan oleh semua anggota Parlemen Partai Peserta
Koalisi dengan memegang teguh prinsip moralitas dan ketentuan perundangundangan, serta berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan koalisi sampai
akhir masa Parlemen tahun 2014.
3. Memperkuat ikatan koalisi dengan membentuk Sekretariat bersama fraksi –fraksi
dari partai-partai yang berkoalisi dalam Parlemen untuk menyepakati,
memperjuangkan dan mengamankan agenda bersama.
4. Mendukung segala kebijakan Pemerintah yang berbasis platform koalisi yang
tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2009-2014,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
D. Target Kerja Koalisi
1. Memperjuangkan sepuluh agenda mendesak Nasional:
a. Di bidang politik:
i. Kepemimpinan nasional
Mengusung pemimpin yang visioner, tegas, bersih dan loyal serta
membangun sistem dan budaya politik yang kondusif bagi kepentingan
bangsa dan negara.
ii. Pemberantasan KKN
Mendorong penegakkan hukum yang sungguh-sungguh dan konsisten
tanpa pandang bulu. Aparat/lembaga penegak hukum harus memberikan
contoh dan keteladanan.
iii. Politik nasional
Mendorong tumbuhnya sistem demokrasi dan politik nasional yang dinamis
dan stabil guna terciptanya Pemerintahan yang kuat, kompak dan efektif
dalam mensejahterakan rakyat, serta memberikan keleluasaan diangkatnya
alternatif-alternatif dan solusi keislaman dan kebhinekaan untuk
kepentingan bangsa dan negara Republik Indonesia.
iv. Reformasi birokrasi
Membangun birokrasi yang bersih, peduli dan profesional berbasis
meritokrasi dengan mengedepankan prinsip-prinsip Tata Kelola
Pemerintahan yang baik (Good Goverment Governance)
v. Otonomi Daerah
Mendorong Otonomi Daerah yang berjalan dengan efektif dan efisien serta
bermanfaat bagi peningkatan kesejehtaraan rakyat di daerah dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Di bidang ekonomi:
i. Kebijakan ekonomi nasional
Pertumbuhan ekonomi nasional yang kuat dan mandiri serta berpihak
kepada Ekonomi Kerakyatan dalam rangka kesetaraan dan keadilan.
ii. Kedaulatan pangan, energi, dan air.
Mendorong kemandirian pangan, energi, dan air melalui berbagai program
ektensifikasi, intensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi sehingga negara
lebih mampu memenuhi hak rakyat atas pangan, energi dan air.
iii. Kemiskinan dan pengangguran
Mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran dengan
mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi serta peluang usaha,
kemudahan akses informasi pemasaran dan permodalan serta terciptanya
masyarakat yang berdaya kreatif dan mandiri.
c. Di bidang sosial budaya
i.
Martabat Bangsa
Membangun moral bangsa dan mendorong penguatan budaya asli bangsa,
relijius, gotong-royong, IPTEK melalui pendidikan dan gerakan
kebudayaan.
ii.
Pendidikan
Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh rakyat untuk
mendapatkan pendidikan.
iii.
Kesehatan
Mewujudkan sehat paripurna untuk semua melalui pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan terjangkau.
2. Agenda Regional dan Internasional
a. Meningkatkan peran positif Indonesia di ASEAN, Asia Pasifik, OKI dan
organisasi-organisasi internasional lainnya atas dasar prinsip kepentingan
nasional Indonesia.
b. Bersungguh-sungguh dalam mencegah tumbuhnya kantong-kantong
kekuasaan asing hegemonik di kawasan tanah air, dan mengisolasi kekuatan
tersebut jika sudah terlanjur tumbuh.
c. Membangun kerjasama Internasional dengan azas kesetaraan dan yang dapat
memberikan kemaslahatan sebesar-besarnya bagi kepentingan nasional.
d. Mendukung upaya percepatan kemerdekaan bangsa Palestina, membuka
perwakilan untuk rakyat Palestinan di Indonesia, dan tidak menjalin
hubungan diplomatik dengan Israel.
e. Tidak memberikan dukungan kepada segala bentuk agresi dan aneksasi
dengan alasan apa pun.
f. Bersikap proaktif dalam misi kemanusiaan dan perdamaian internasional.
g. Proaktif dalam memberikan perlindungan dan pembelaan kepada warga
negara Indonesia yang berada di luar negeri.
h. Menolak tekanan dan campur tangan asing dalam menangani isu terorisme
serta bersikap bijak dalam pelaksanaannya.
E. Mekanisme Komunikasi
F1. Presiden &
Partai-partai Koalisi
F3. Pemerintah
/kabinet
F2. Fraksi-fraksi Koalisi
di Parlemen
Forum-1: Forum dialog partai koalisi, dimana komunikasi politik strategis
dilaksanakan secara periodik oleh presiden bersama partai-partai koalisi.
Forum-2: Forum dialog ruling party di parlemen, dimana komunikasi politik
dilakukan antar fraksi partai koalisi dalam rangka mengeksekusi kesepakatan
forum koalisi di tingkat parlemen.
Forum-3: Forum pemerintah/kabinet, dimana komunikasi dilakukan reguler
presiden dengan para menterinya dalam rangka implementasi perjuangan
mensejahterakan rakyat menuju Cita-Cita Nasional, sesuai kesepakatan forum
partai koalisi.
Mekanisme komunikasi yang ditetapkan dalam forum di atas tidak boleh menganggu
posisi Presiden sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
Jakarta, 9 Mei 2009
PARTAI DEMOKRAT
Hadi Utomo
Ketua Umum
Marzuki Alie
Sekretaris Jenderal
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
Tifatul Sembiring
M. Anis Matta
Presiden
Sekretaris Jenderal
Download