Kekuasaan Presiden dalam Pemerintahan

advertisement
Kekuasaan Presiden
dalam Pemerintahan
(Pembentukan Kabinet)
Presiden Pemegang Kekuasaan
Eksekutif
O Bernard Schwartz menganggap presiden
sebagai “the most powerful elective position in
the world”.
O Eksekutif atau executive sendiri dalam bahasa
Inggris berasal dari kata bahasa Latin yaitu ex
sequi yang berarti to follow out atau carry out
yang dapat diartikan “melaksanakan” atau
“melakukan”. Setiap negara di dunia selalu
memiliki kekuasaan eksekutif yang bersifat
nasional Duncan Watts, Dictionary of American
Government and Politics.
O C.F. Strong membedakan antara eksekutif
dalam arti luas dan eksekutif dalam arti
sempit.
O Dalam arti luas, eksekutif terdiri dari seluruh
struktur kementerian, pelayanan publik,
kepolisian hingga militer.
O Sedangkan dalam arti sempit, eksekutif
berarti pimpinan tertinggi eksekutif
3 Fungsi Utama Eksekutif
O Pertama, Kekuasaan eksekutif melakukan tugas membuat
konsepsi. Setiap kebijakan yang dibuat eksekutif harus
dielaborasi sedemikian rupa agar realistis atau agar
kebijakan tersebut dapat diimplementasikan di masyarakat
dan secara politik dapat diterima.
O Kedua, Kekuasaan eksekutif melakukan implementasi.
Setiap kebijakan harus dipastikan dilaksanakan secara
baik dengan menunjuk dan mensupervisi birokrasi yang
mampu untuk melaksanakan tugas pelaksanaan kebijakan
tersebut.
O Ketiga, kekuasaan eksekutif melakukan fungsi koordinasi.
Koordinasi dilakukan antar pelaksana kebijakan dan antar
kebijakan sendiri agar berjalan harmoni serta tidak ada
yang bertentangan
Kekuasaan Presiden Membentuk
Kabinet Pemerintahan
O Presiden hasil Pemilu berkarakter zero sum
di mana pemenang pemilihan mendapatkan
semua kekuasaan sehingga dapat langsung
memulai pemerintahannya tanpa harus
mempertimbangkan kekuatan politik lain.
the winner takes all
O Presiden bisa menentukan Koalisi melalui
Kabinetnya
Kekuasaan Presiden dalam
Mengganti dan Merombak
Kabinet
O Presiden di bantu oleh Kelompok kerja yang
dikenal dengan nama kabinet, council atau
kementerian. Di Amerika Serikat dikenal dengan
nama administration yang terdiri dari para
secretary.
O Kekuasaan presiden dalam melakukan
pengangkatan anggota kabinetnya (appointment
power), secara prinsip, digunakan untuk
mendapatkan kesuksesan kebijakan ataupun
untuk memperoleh dukungan politik
O Appointment power membuat presiden
memiliki posisi tawar yang tinggi yang dapat
digunakan untuk membangun koalisi.
Langkah ini terutama sangat dibutuhkan
bagi presiden yang mendapatkan dukungan
minoritas di parlemen (minority president).
O Cabinet reshuffle juga dilakukan presiden
untuk memperluas dan memperkuat koalisi.
Gallardo mengatakan bahwa cabinet
reshuffle adalah sebuah strategi yang
eksplisit dalam proses tawar menawar
politik
Kekuasaan Presiden Indonesia dalam
Pengangkatan dan Pemberhentian
Menteri
Pasal 17 UUD 1945
(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden.
(3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam
pemerintahan.
(4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian
negara diatur dalam undang-undang.
Presiden sebagai pemegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
menjalankan tugasnya dibantu oleh menterimenteri negara yang membidangi urusan
tertentu di bidang pemerintahan
O Kementerian mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan tertentu dalam
pemerintahan untuk membantu Presiden
dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara.
Menteri dan Kementrian
Kementerian Negara (Kementrian) adalah
perangkat pemerintah yang membidangi
urusan tertentu dalam pemerintahan.
2. Menteri Negara (Menteri) adalah
pembantu Presiden yang memimpin
Kementerian.
1.
Menteri dan Pemerintahan
O Urusan pemerintahan yang nomenklatur
Kementeriannya secara tegas disebutkan
dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945:
O Meliputi urusan luar negeri, dalam negeri,
dan pertahanan.
Menteri dan Pemerintahan
O Urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya
disebutkan dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
O Meliputi urusan agama, hukum, keuangan,
keamanan, hak asasi manusia, pendidikan,
kebudayaan, kesehatan, sosial,
ketenagakerjaan, industri, perdagangan,
pertambangan, energi, pekerjaan umum,
transmigrasi, transportasi, informasi,
komunikasi, pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, kelautan, dan perikanan.
dapat dibubarkan oleh Presiden dengan
meminta pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat, kecuali Kementerian yang menangani
urusan agama, hukum, keuangan, dan
keamanan harus dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat.
Pasal 21 UU Nomor 39 Tahun 2008
Menteri dan Pemerintahan
O Urusan pemerintahan dalam rangka penajaman,
koordinasi, dan sinkronisasi program
pemerintah:
O Urusan perencanaan pembangunan nasional,
aparatur negara, kesekretariatan negara, badan
usaha milik negara, pertanahan, kependudukan,
lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, teknologi,
investasi, koperasi, usaha kecil dan menengah,
pariwisata, pemberdayaan perempuan, pemuda,
olahraga, perumahan, dan pembangunan
kawasan atau daerah tertinggal.
Download