1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pasar modal memiliki peran yang penting dalam pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) yang dikutip oleh businessweekindonesia.com, Indonesia berada
di peringkat ketiga dalam pertumbuhan pasar modal di wilayah Asia dengan
pertumbuhan sebesar 19,43 persen. Di atas Indonesia ada India, yang
membukukan pertumbuhan 24,02 persen, dan Thailand di tingkat pertama sebesar
25,49 persen. Di bawah Indonesia ada Filipina dengan pertumbuhan 16,74 persen.
Pertumbuhan ekonomi menentukan maju tidaknya suatu negara. Seiring
dengan meningkatnya globalisasi, maka setiap negara akan selalu membutuhkan
modal untuk melakukan rencana pembangunannya. Kebutuhan dalam hal
permodalan ini ditunjukkan dengan semakin meningkat kebutuhan untuk kegiatan
produksi. Oleh karena itu pemerintah bersama-sama lembaga-lembaga ekonomi
menyelenggarakan kegiatan pasar modal. Dengan adanya pasar modal, maka
kebutuhan pendanaan perusahaan dan kebutuhan sarana investasi dapat dipenuhi.
Dalam melakukan investasi, keputusan seorang investor ditentukan oleh
harapan untuk mendapatkan return. Investor bersedia melakukan investasi jika
mereka menganggap prospek suatu investasi menguntungkan. Untung ruginya
suatu investasi sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pasar modal tidak lepas
dari berbagai pengaruh lingkungan, baik lingkungan ekonomi maupun lingkungan
1
non-ekonomi. Pengaruh lingkungan ekonomi mikro seperti performa kinerja
perusahaan, implementasi strategi perusahaan, pengumuman laporan keuangan
dan pembagian dividen akan selalu mendapatkan reaksi dari pelaku pasar di pasar
modal. Pengaruh lingkungan ekonomi makro yang terjadi seperti perubahan suku
bunga, kurs valas, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi baru yang
berkaitan dengan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah turut juga berpengaruh
pada fluktuasi harga dan volume perdagangan di pasar modal.
Pengaruh lingkungan non-ekonomi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
bursa saham. Pengaruh lingkungan non ekonomi diantaranya adalah isu mengenai
lingkungan hidup, hak asasi manusia, serta peristiwa-peristiwa politik yang
seringkali menjadi faktor utama pemicu fluktuasi harga saham di bursa efek
seluruh dunia. Bursa saham dalam kegiatan ekonomi semakin lama memiliki
peran yang kuat sehingga membuat bursa semakin sensitif pada berbagai peristiwa
yang terjadi, baik yang berkaitan atau tidak berkaitan secara langsung dengan isu
ekonomi.
Salah satu pengaruh kuat yang dapat membuat harga saham berfluktuasi
adalah peristiwa politik yang sepanjang tahun terjadi. Peristiwa-peristiwa politik,
tersebut diantaranya adalah pergantian pemerintahan, pengumuman kabinet
menteri, kerusuhan politik, peperangan dan peristiwa lainnya yang dapat
mempengaruhi harga dan volume perdagangan di bursa efek . Selain itu peristiwa
politik juga menyebabkan tingkat kepercayaan yang negatif dari para investor,
sehingga adanya peristiwa politik yang mengancam stabilitas negara cenderung
mendapat respon negatif dari pelaku pasar. Salah satu peristiwa politik yang
1
hendak diuji kandungan informasinya pada aktivitas bursa efek adalah peristiwa
pengumuman susunan Kabinet Kerja yang terjadi pada 26 Oktober 2014.
Menjelang masa transisi dari pemerintahan lama ke pemerintahan baru,
pelaku pasar fokus pada perkembangan masa transisi yang sedang berlangsung.
Pasar sangat peka terhadap berita dan situasi yang berkembang terkait kebijakan
ekonomi yang mewarnai masa transisi. Ketegangan politik selama tahun 2014
masih berasa setelah masa pemilihan Presiden. Dalam masa transisi pemerintahan
dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Presiden Joko Widodo secara
langsung maupun tak langsung akan berpengaruh terhadap pelaku pasar dengan
menyangkut kebijakan ekonomi baru yang diterapkan oleh pemerintahan baru.
Pelaku pasar menunggu figur-figur siapa saja yang bakal duduk sebagai menteri
pembantu presiden, utamanya menteri bidang ekonomi. Pasar berharap para
pembantu Presiden akan diisi oleh orang-orang yang kompeten,professional dan
pro investasi.
Studi peristiwa digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh dari suatu
peristiwa pada nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dari laba akuntansi
dan juga harga saham perusahaan tersebut. Namun dalam perkembangannya,
harga
saham
dianggap
lebih
mencerminkan
kinerja
perusahaan
yang
sesungguhnya. Menurut McWilliams dan Siegel yang dikutip oleh Hartono (2010:
5) harga saham mencerminkan nilai dari perusahaan karena mencerminkan nilai
dari aliran kas masa depan dan sudah memasukkan semua informasi yang relevan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa.
1
Pengujian kandungan informasi peristiwa pengumuman susunan Kabinet
Kerja pada aktivitas bursa efek dimaksudkan untuk melihat reaksi pasar pada
pengumuman kabinet yang dapat diukur dengan menggunakan return tidak
normal. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas
bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai
perubahan harga atau dengan menggunakan return tidak normal. Jika digunakan
return tidak normal maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang
mempunyai kandungan informasi akan memberikan return tidak normal kepada
pasar. Sebaliknya, suatu peristiwa yang tidak mengandung informasi tidak akan
memberikan return tidak normal kepada pasar. Berdasar hal tersebut, peneliti
akan melakukan studi peristiwa mengenai kaitan antara perubahan harga saham
pada peristiwa pengumuman susunan Kabinet Kerja.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka dapat disimpulkan rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya respon positif pada
peristiwa pengumuman susunan Kabinet Kerja pada harga saham di Bursa Efek
Indonesia dilihat dari adanya return tidak normal pada harga saham.
1
1.3.
Pertanyaan Pemenlitian
Pertanyaan penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat respon positif dari pengumuman susunan Kabinet
Kerja pada harga saham di Bursa Efek Indonesia?
1.4.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya respon positif dari
pengumuman susunan Kabinet Kerja pada harga saham di Bursa Efek Indonesia.
1.5.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Memberikan suatu gambaran mengenai dampak dari suatu pengumuman
susunan Kabinet Kerja pada saham perusahaan di BEI.
b. Memberikan informasi untuk dapat memprediksi pergerakan harga saham
di BEI.
1.6.
Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
Pasar modal yang diteliti pada penelitian ini hanya terbatas pada
perusahaan yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan
peristiwa yang diteliti adalah peristiwa pengumuman susunan Kabinet Kerja yang
terjadi pada 26 Oktober 2014.
1
1.7.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam
lima bab, masing-masing bab akan membahas hal-hal sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini memberikan penjelasan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis
Bab ini menjelaskan dasar teori dari penelitian yang akan dilakukan dan
pengembangan hipotesis.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian,
penentuan sampel, periode penelitian, jenis dan sumber data, dan metode
analisis data.
BAB IV Analisis dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang hasil pengujian statistik disertai analisis
mengenai pengaruh pengumuman susunan Kabinet Kerja pada return tidak
normal saham yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini memberikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis, dan saran
untuk penelitian selanjutnya.
1
Download