12. Konsolidasi Industri Telekomunikasi

advertisement
Persaingan
g Usaha dan
Konsolidasi Industri
Oleh : Agus Priyanto, M.Kom
Perangkat
g
Regulasi
g
Pendukung
g
Konsep dasar persaingan
telekomunikasi
Perilaku Pasar
• Indikator perilaku pasar adalah penetapan harga, jumlah produk
yang dijual, investasi, iklan, penerapan teknologi baru dan inovasi.
• Semakin tinggi persaingan antar operator,
operator semakin banyak pelaku
usaha seperti dalam industri telekomunikasi mengakibatkan
meningkatnya periklanan, penurunan harga, munculnya berbagai
layanan yang ditawarkan operator.
Operator
Simpati
AS
HALLO
IM3
Mentari
XL
3
AXIS
SMART
FREN
Ceria
Flexi
StarOne
Hepi
ESIA
Telepon ke Telepon
ke
Sesama
750/30 det
20/det
217/20 det
15/d
15/det
700/30 det
375/30 det
150/menit
60/menit
500/tlp
270/30 det
100/menit
49/Menit
200/menit
30/menit
250/menit
Telepon ke Telepon
ke
SMS ke
SMS ke SMS ke
SMS ke Internet
Operator Sesama
Operator Lain
Lain
800/30 det
100/SMS
150/SMS
5/kb
30/det
88/SMS
149/SMS
5/kb
250/20 det
125/SMS
150/SMS
5/kb
25/d
25/det
100/SMS
100/SMS
3/kb
700/30 det
99/SMS
99/SMS
1/kb
750/30 det
150/SMS
150/SMS
5/kb
1000/menit
50/SMS
100/SMS
10/kb
600/menit
100/SMS
100/SMS
2/kb
500/menit
50/SMS
50/SMS
0.5/kb
350/30 det
88/SMS
88/SMS
6/kb
449/menit
200/SMS
200/SMS
‐
709/menit
91/SMS
150/SMS
5/kb
709/menit
100/SMS
150/SMS
0.9/kb
500/menit
10/SMS
100/SMS
1/KB
800/menit
1/karakter
1/karakter
½ /kb
Pasar Seluler Indonesia
Alokasi Spektrum Belum Sesuai
Kebutuhan Pelanggan
Pertumbuhan Traffic Data
Konsolidasi industri memberikan
manfaat yang signifikan
Jenis Konsolidasi
Merger
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27
T h
Tahun
1988,
88 perbuatan
b
hukum
h k
yang dilakukan
dil k k oleh
l h
dua perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri
dengan perseroan lain yang telah ada dan selanjutnya
perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar.
bubar
• Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK), suatu
proses penggabungan usaha, dengan jalan mengambil
alih satu atau lebih perusahaan yang lain.
lain Setelah terjadi
pengambilalihan, maka perusahaan yang diambil alih
dibubarkan atau dilikuidasi, sehingga eksistensinya
g badan hukum lenyap,
y p dengan
g
demikian
sebagai
k
kegiatan
usahanya
h
dilanjutkan
dl
k oleh
l h perusahaan
h
yang
mengambil alih.
Jenis Konsolidasi
• Merger
Jenis Konsolidasi
Akuisisi
• Peraturan Pemerintahan Republik
p
Indonesia No.27
7
tahun 1998, suatu proses hukum yang dilakukan
oleh badan hukum atau perseorangan untuk
mengambil alih sebagian besar atau keseluruhan
saham
h
perseroan yang dapat
d
terjadinya
j di
perpindahan pengendalian terhadap perseroan
tersebut.
• Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK),
bentuk pengambilalihan kepemilikan perusahaan
oleh pihak pengakuisisi (acquirer), sehingga akan
terjadinya
j di
perpindahan
i d h kendali
k d li atas perusahaan
h
yang diambil alih (acquiree).
Jenis Konsolidasi
• Akuisisi
Jenis merger
g dan akuisisi
• Merger Horizontal
g horisontal adalah merger
g antara dua atau lebih
Merger
perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama.
• Merger Vertikal
Integrasi yang melibatkan perusahaan
perusahaan-perusahaan
perusahaan
yang bergerak dalam tahapan-tahapan proses
produksi atau operasi. Merger dan akuisisi tipe ini
dilakukan jika perusahaan yang berada pada industri
hulu memasuki industri hilir atau sebaliknya
• Merger Konglomerat
merger dua
d
atau
t
l bih perusahaan
lebih
h
yang masingi
masing bergerak dalam industri yang tidak terkait.
Jenis merger
g dan akuisisi
• Merger Ekstensi Pasar
Merger yang dilakukan oleh dua atau lebih perusahaan
untuk
k secara bersama-sama
b
memperluas
l
area pasar.
Tujuan merger dan akuisisi ini terutama untuk
memperkuat jaringan pemasaran bagi produk
masing masing perusahaan.
masing-masing
perusahaan
• Merger Ekstensi Produk
Merger ekstensi produk adalah merger yang dilakukan
oleh dua atau lebih perusahaan untuk memperluas lini
produk masing masing perusahaan. Setelah merger
perusahaan akan menawarkan lebih banyak jenis dan
produk sehingga
gg akan menjangkau
j g
konsumen
lini p
yang lebih luas.
Faktor – faktor Pendorong Merger dan
Akuisisi di Industri Telekomunikasi
•
•
•
•
•
Akuisisi Lisensi
Akuisisi Spektrum Frekuensi
Akuisisi Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi
Akuisisi Brand Value
Meningkatkan EBITDA (Earnings Before
Interest, Taxes, Depreciation and Amortization)
• Kombinasi dari semua faktor di atas
Trend Merger dan Akuisisi di Industri
Telekomunikasi
• Sejak 2001 sampai 2006 kebanyakan merger dan
akuisisi terjadi di Eropa dan Amerikan Utara, kemudian
sejak
j k 2007 terjadi
t j di peningkatan
i k t merger dan
d akuisisi
k i i i di
negara-negara lainnya
• 80% merger dan akuisisi terjadi pada inti bisnis
telkomunikasi dan sisanya terjadi di bisnis-bisnis
bisnis bisnis
lainnya yang berdekatan dengan bisnis telekomunikasi
seperti infrastruktur, connectivity, multimedia, dan
institusi
st tus keuangan.
eua ga .
• perbandingan antara merger dan akusisi lintas negara
(cross-border) dengan merger dan akuisisi dalam negeri
y cenderung
g stabil dengan
g p
perbandingan
g
(in-country)
sekitar
k
35/65 (in-country jauh
h lebih
l b h besar).
b
Benchmark (singapura)
( g p )
• Perubahan Companies Act pada tanggal 30 Januari 2006
mengakibatkan perubahan prosedur bentuk merger perusahaan di
Singapura. Berdasarkan amandemen tersebut, Companies Act
memungkinkan bentuk hukum dari merger lebih efisien. Hal ini
memberikan penggabungan dua atau lebih perusahaan di singapura
menjadi satu entitas yang membentuk perusahaan baru.
• Tiga kegiatan yang dilarang berdasrkan Companies Act adalah
berdasarkan Competition Act addalah :
▫ Perjanjian anti kompetitif, keputusan dan praktek yang objek bersifat
pembatasan kompetisi di Singapura (Pasal 34 Pelarangan).
Pelarangan)
▫ Penyalahgunaan posisi dominan di pasar Singapura (Pasal 47
Pelarangan)
▫ Merger dan akusisi yang mengurangi kompetisi di pasar Singapura.
(Pasal 54 Pelarangan)
Benchmark (singapura)
( g p )
Bentuk merger perusahaan terdiri dari dua kategori
yaitu:
• Merger berdasarkan pasal 215D(1) dari Companies
Act antara perusahaan induk dan anak perusahaan
dimana perusahaan induk menjadi surviving entity.
• Merger berdasarkan pasal 215D(2) dari Act antara
d atau
dua
t lebih
l bih perusahaan
h
yang dimiliki
di iliki Singapura
Si
digabungkan menjadi satu perusahaan dimana anak
perusahaan menjadi
p
j
surviving
g entity.
y
Benchmark (singapura)
( g p )
Skema merger vertikal
pasal 215D (1)
Skema merger vertikal
pasal 215D (2)
Skema merger
g merger
g horizontal p
pasal
215D (2)
Benchmark (Australia)
(
)
• Australia memiliki pasar merger dan akuisisi kuat dan sehat
didorong oleh Investor asia terus memasuki pasar Australia.
• Hukum Australia berlaku untuk perusahaan yang
ang tergabung
di Australia berasal dari dua sumber yaitu, Hukum Umum
dan federal Australia dan undang-undang negara yang
menjadi
j
Corporations
p
Act 2001.
• Akuisisi bisnis di Australia berupa akusisi aset, ketika aset
bisnis tersebut di beli. Proses akuisisi saham dilakukan
dengan cara :
▫ Pembelian saham di perusahaan Australia (akusisi saham
langsung)
▫ Pembelian saham di perusahaan non-Australia yang memegang
saham dari perusahaan Australia (Akuisisi saham tidak langsung)
Benchmark (India)
(
)
• Dalam dekade terakhir, India menjadi pusat merger dan
akuisisi telekomunikasi. Investor asing melihat India
sebagai
b
i salah
l h satu
t pasar telekomunikasi
t l k
ik i dengan
d
pertumbuhan tercepat di dunia.
• Liberalisasi telekomunikasi India dilihat oleh investor
asing pada tahun 1995 ketika pemerintah mengizinkan
masuknya operator telekomunikasi asing melalui akses
Joint Venture. Beberapa raksasa global termasuk
Vodaphone,
Vodap
o e, AT&T,
& , Hutchison
utc so w
whampoa,
a poa, Telekom
ee o
Malaysia, dan Telestra Australia.
• merger dilakukan pada perusahaan dengan pangsa pasar
gg 35% dan batas maksimum p
pangsa
g p
pasar 60%.
hingga
Jika
k pangsa pasar melebihi
l b h 60%, maka
k operator tidak
d k
diizinkan untuk merger.
Benchmark (Nigeria)
( g
)
• Bentuk merger di Nigeria adalah pembelian saham, akuisisi
aset, dan rekonstruksi antara dua perusahaan.
• Merger dan akuisisi sesuai pada persetujuan dari Securities
and Exchange Commission (SEC) dan diatur Investments and
Securities Act 2007 (ISA 2007) beserta dengan Rules and
Regulations
g
of the Securities and Exchange
g Commission ((SEC
Rules).
• Perusahaan di Nigeria diatur otoritas Komisi Urusan
Perusahaan dan Dinas Pendapatan Federal.
• Aturan SEC Nigeria memberikan ketentuan merger yaitu :
▫ Merger Kecil dengan transaksi dibawah 250 juta Naira
▫ Merger menengah dengan transaksi antara 250 juta Naira sampai
5 miliar Naira
▫ Merger Besar dengan transaksi di atas 5 miliar Naira.
Konsolidasi pasar menciptakankualitas yang
lebih baik dan persaingan yang lebih sehat
Konsolidasi Industri
menambah value industri telekomunikasi
Indonesia
Download