BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Arikunto (2010), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Peneliti menggunakan teknik korelasional, untuk mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variabel lain. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini, populasi yang diambil penulis adalah siswa kelas X dan XI SMA Kristen 1 Salatiga yang berjumlah 319 siswa. Adapun populasi untuk penelitian ini dijabarkan sebagai berikut : 22 Tabel 3.1 Persebaran Populasi Kelas X XI 3.2.2 Nama Kelas X1 X2 X3 X4 X5 X6 XI Bahasa XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPS 3 XI IPS 2 XI IPS 3 Total Jumlah Siswa 28 26 29 28 22 31 23 26 28 27 25 26 319 Sampel Adapun yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Dalam menentukan sampel atau subjek penelitian ini penulis menggunakan teknik sampel total. Penggunaan teknik sampel total dilakukan dengan cara mengambil subjek berdasarkan total populasi yaitu siswa keas X dan XI SMA Kristen 1 Salatiga yang berjumlah 319 siswa. 3.3 Definisi Operasional Pengertian variabel secara operasional adalah sebagai berikut : 3.3.1 Persepsi tentang seks Proses menafsirkan dan mengartikan kesan-kesan mengenai seks dan masalahmasalah hubungan seksualitas. 3..3.2 Perilaku seksual 23 Segala perilaku yang didorong oleh hasrat, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Bentuk perilaku ini bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai perilaku berkencan, bercumbu, dan bersenggama. 3.4 Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2002) variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas, atau independent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung, variabel terikat, atau dependent variable (Y). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah persepsi tentang seks (X), sedangkan variabel terikat adalah perilaku seksual (Y). 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan skala Pernyataan Persepsi tentang Seks dan skala Perilaku Seksual. Dalam hal ini penulis menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009). Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala persepsi tentang seks yang diadaptasi oleh Martina dan Dewi (2007) berdasarkan faktor objek pemersepsi menurut Stephen Robbins (2001) yang kemudian dikembangkan oleh penulis. Adapun format respon yang digunakan dalam skala persepsi tentang seks terdiri dari 4 pilihan jawaban dari pertanyaan yang ada. Nilai tengah dihilangkan untuk menghindari 24 kecenderungan responden memilih jawaban yang berada pada nilai tengah tersebut atau jawaban ragu-ragu. Tabel 3.2 Skoring Skala Persepsi tentang Seks Favourabel SS (Sangat Sesuai) = skor 1 S (Sesuai) = skor 2 TS (Tidak Sesuai) = skor 3 STS (Sangat Tidak Sesuai) = skor 4 Unfavourabel SS (Sangat Sesuai) = skor 4 S (Sesuai) = skor 3 TS (Tidak Sesuai) = skor 2 STS (Sangat Tidak Sesuai) = skor 1 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Skala Persepsi tentang Seks No Objek 1 Berciuman 2 Masturbasi 3 Haid 4 Berenang 5 Hubungan seksual 6 Aborsi 7 KB Indikator Perilaku seksual berupa sentuhan pipi maupun sentuhan bibir. Masturbasi adalah pengeluaran air mani atau sperma (ejakulasi) yang terjadi pada saat tidur karena testis dan salurannya sudah penuh berisi sperma. Haid atau menstruasi adalah salah satu proses alami seorang perempuan yaitu proses deskuamasi atau meluruhnya dinding rahim bagian dalam (endometrium) yang keluar melalui vagina. Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Persetubuhan atau hubungan seksual artinya secara prinsip adalah tindakan sanggama yang dilakukan oleh manusia. Berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Keluarga Berencana (disingkat KB) adalah Favourabel Unfavourabel 1, 4,5 2, 3 Jumlah (butir) 5 butir 8, 9 6, 7, 10 5 butir 13, 14 11, 12 4 butir 15 16, 17 3 butir 18 19, 20, 21 4 butir 24 22, 23 3 butir 25 8 Penyakit seksual 9 Berkhayal gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal. Melihat sesuatu yang hanya ada dalam angan-angan. 25, 28 26, 27 4 butir 30 29 2 butir Total 30 butir Sedangkan alat pengumpul data perilaku seksual menggunakan skala likert yang diadaptasi dari tahap-tahap perilaku seksual Sarwono (2007) menurut teori heteroseksual yang dikemukakan oleh Hurlock (1999) yang kemudian dikembangkan oleh penulis. Tabel 3.4 Skoring Skala Perilaku Seksual Favourabel SS (Sangat Sesuai) = skor 1 S (Sesuai) = skor 2 TS (Tidak Sesuai) = skor 3 STS (Sangat Tidak Sesuai) = skor 4 Unfavourabel SS (Sangat Sesuai) = skor 4 S (Sesuai) = skor 3 TS (Tidak Sesuai) = skor 2 STS (Sangat Tidak Sesuai) = skor 1 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Skala Perilaku Seksual No Aspek 1 Berkencan 2 Berpegangan tangan 3 4 5 Ciuman Pelukan Memegang buah dada 6 Memegang alat kelamin Indikator Janji untuk saling bertemu di suatu tempat pada waktu yang telah ditentukan bersama (teman atau kekasih). Saling memegang tangan atau bergandengan tangan, misal saling memegang tangan kekasih atau teman. Saling melekatkan bibir . Saling memeluk badan. Memegang dengan tangan salah satu organ tubuh atau payudara. Memegang alat kelamin atau alat vital dengan Favourabel Unfavourabel 1,3 2 Jumlah (butir) 3 butir 4, 6 5 3 butir 7, 9, 10 12, 14 15, 16, 18, 19 8, 11 13 17 5 butir 3 butir 5 butir 20, 21, 22 23 4 butir 26 7 Melakukan senggama tangan baik alat kelamin wanita atau pria. Melakukan hubungan seksual atau hubungan kelamin (bersetubuh) di luar nikah maupun sudah menikah. 25 Total 24 2 butir 25 butir 3.6 Uji Coba Instrumen 3.6.1 Validitas Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 2010). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang akan diukur dan mempunyai validitas tinggi serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti. Butir dalam penelitian ini dikatakan valid apabila koefisien korelasi berada di atas nilai 0,2 maka item dinyatakan valid, dan apabila koefisien korelasi berada di bawah 0,2 maka item dinyatakan gugur (Azwar, 2000). Uji coba instrumen persepsi tentang seks dan perilaku seksual yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan pada hari Rabu 6 Maret 2013 terhadap 31 siswa kelas XI IPS 1 SMA Kristen 1 Salatiga. Pengujian validitas untuk masing-masing skala dihitung dengan menggunakan Corrected Item Total Corelation dari tiap-tiap indikator α Cronbach, yang analisisnya menggunakan progam komputer SPSS for Windows Release 16.0. Setelah dianalisis pada skala persepsi tentang seks tidak ditemukan item yang tidak memenuhi syarat validitas karena ketigapuluh (30) item tersebut memiliki skor di atas 0,2 sehingga dalam penelitian ini instrumen persepsi tentang seks memiliki jumlah 30 item. Sedangkan pada skala perilaku seksual setelah dianalisis 27 keduapuluhlima (25) item tersebut telah memenuhi syarat validitas yang selanjutnya keduapuluhlima item tersebut diolah dalam analisis. 3.6.2 Reliabilitas Sebuah penelitian dikatakan reliabel jika jawaban terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dan menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama (Azwar, 2000). Pengujian validitas item dan reliabilitas dilakukan setelah instrumen diisi responden dengan bantuan program SPSS for Windows Release 16.0, yang menurut Danim (2002) dapat ditentukan ukuran indeks reliabilitas sebagai berikut : α ≤ 0,59 reliabilitas rendah α ≥ 0,6 ≤ 0,89 reliabilitas sedang α ≥ 0,9 ≤ 1,00 reliabilitas tinggi Reliabilitas pada skala persepsi tentang seks dapat dilihat pada tabel di bawah : Tabel 3.6 Reliabilitas Skala Persepsi tentang Seks Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .932 30 Berdasarkan tabel 3.5 di atas dapat diketahui bahwa hasil uji coba reliabilitas untuk skala persepsi tentang seks diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,932 dengan jumlah item 30. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa koefisien korelasi 0,932 tergolong tinggi. Maka dapat dikatakan bahwa reliabilitas skala persepsi tentang seks tergolong tinggi. 28 Adapun reliabilitas pada skala perilaku seksual dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.7 Reliabilitas Skala Perilaku Seksual Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .940 25 Berdasarkan tabel 3.6 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji coba reliabilitas untuk skala perilaku seksual diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,940 dengan jumlah item 25. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa reliabilitas sebesar 0,940 tergolong reliabilitas tinggi. 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Dengan analisis data maka akan dapat membuktikan hipotesis dan menarik suatu masalah yang akan diteliti. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode non parametrik. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan statistik, yaitu uji korelasi Spearman_rho karena menguji keeratan hubungan antara dua variabel yang distribusi data tidak berbentuk kurva normal. Sedangkan untuk pengolahan data dilakukan dengan program komputer SPSS for Windows Release 16.0. 29