PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM IDENTIFIKASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK ( MITIGASI AMBLESAN AKIBAT GEMPA YOGYAKARTA 2006 DAERAH SEKITAR CANDI NGAWEN MUNTILAN MAGELANG) BIDANG KEGIATAN: PKM-PENELITIAN Diusulkan oleh: Eva Setyawati Tri Mugirahayu Koen Dian Pancawati 4211412058 / 2012 4211412066 / 2012 4211412053 / 2012 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG i 2015 PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN 1. Judul Kegiatan : Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Menggunakan Metode Geolistrik ( Mitigasi Amblesan Akibat Gempa Yogyakarta 2006 Daerah Sekitar Candi Ngawen Muntilan Magelang ) 2. Bidang Kegiatan : PKM – P 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Eva Setyawati b. NIM : 4211412058 c. Jurusan : Fisika d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Semarang e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Gerangan Rt/Rw 01/04, Sriwedari Kec. Muntilan, Kab. Magelang / 087832046957 f. Alamat Email : [email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : b. NIDN : c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : 6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti :Rp.8.955.000,00 b. Sumber Lain :Rp – 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan Menyetujui Ketua Jurusan Fisika Semarang, 20 Agustus 2015 Ketua Pelaksana Kegiatan, (Dr. Khumaedi, M.Si.) NIP.196306101989011002 (Eva Setyawati) NIM. 4211412058 Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan UNNES, Dosen Pembimbing, (Dr.Bambang Budi Raharjo, M.Si.) NIP. 196012171986011001 ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii RINGKASAN ............................................................................................................. iv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2 1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2 1.4 Luaran Yang Diharapkan .............................................................................. 2 1.5 Kegunaan....................................................................................................... 2 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gempa Bumi .......................................................................................... .......3 2.2 Amblesan ..................................................................................................... .3 2.3 Metode geolistrik Dipole-Dipole ................................................................... 4 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu ................................................................................. .......6 3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................. .6 3.2 Langkah Kerja .............................................................................................. .6 3.2 Simpulan ...................................................................................................... .7 BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Rancangan Biaya .................................................................................... .......8 4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... .8 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 9 LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota .................................................................... 10 Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan ................................................................ 13 Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ..................... 16 Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Tim .................................................................. 17 iii RINGKASAN Candi Ngawen yang merupakan salah satu bangunan peninggalan sejarah yang terletak di Dusun Ngawen, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang dan berdiri di atas lahan seluas 5428 m2 mengalami kerusakan. Kerusakan candi diduga akibat gempa Yogyakarta tahun 2006. Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter ini memicu pergerakan tanah dan mengakibatkan tanah candi ambles sedalam 30 cm. Kompas , 17 Juni 2011 menuliskan bahwa aktivitas inilah yang diduga memicu terjadinya kerusakan candi dan mengakibatkan amblesnya struktur pondasi pada ke empat candi perwara dari Candi Ngawen. Selain karena gempa, kondisi ini juga dipicu oleh getaran-getaran lain, seperti erupsi Gunung Merapi dan lokasi candi yang berada di cekungan. Kepala Seksi Pelestarian Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah Gutomo mengatakan, kondisi ini menyebabkan bangunan candi menjadi asimetris. Amblesan ini dikhawatirkan menyebar di daerah sekitar Candi Ngawen. Hal tersebut dikarenakan Muntilan termasuk dalam zona rentan pergerakan tanah menengah. Artinya daerah tersebut mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan diatas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.Oleh karena itu perlunya metode geolistrik untuk menentukan struktur bawah permukaan. Survai geolistrik adalah untuk menentukan distribusi resisitivitas bawah permukaan dengan cara membuat pengukuran di permukaan tanah yaitu dengan menginjeksikan arus ke dalam tanah melalui elektroda potensial. Resistivitas tanah berkaitan dengan berbagai parameter geologi seperti mineral dan konten cairan, porositas, derajat patahan, presentase patahan yang terisi air tanah dan derajat saturasi air di batuan. Dengan demikian penggunaan metode geolistrik pada penelitian ini diharapkan dapat mengetahui informasi gambaran batuan dasar dan struktur batuan di bawah permukaan daerah yang diteliti untuk mitigasi amblesan akibat gempa Yogyakarta tahun 2006 . . iv 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gempa tektonik 5,9 Skala Richter melanda kawasan Yogyakarta, Klaten dan beberapa kota lain di Jawa Tengah. Gempa terjadi pada hari Sabtu tanggal 27 Mei 2006 pukul 05.55 WIB dan berlangsung selama 57 detik. Meskipun gempa terjadi dalam waktu yang sangat singkat, namun dampak yang diakibatkan sangat luar biasa. Sekitar 70.000 bangunan roboh dan rusak parah, sementara korban jiwa mencapai 6.234 orang meninggal dan lebih dari 50.000 orang mengalami luka-luka. Gempa tektonik ini diduga disebabkan oleh gerakan lempeng bumi di laut Selatan Yogyakarta. Hal tersebut disebabkan oleh posisi tektonik sebagian besar daerah Indonesia yang berada di pertemuan lempeng-lempeng besar dunia yang bergerak satu dengan yang lainnya, dan juga berada pada jalur gunung api aktif dunia. Terjadinya gempa-gempa besar di lokasi yang sama akan berulang dalam rentang waktu lebih dari 50 tahun (bahkan bisa 100-300 tahunan). Oleh sebab itu diperlukan kewaspadaan untuk menghadapi gempa ini, terutama dari sisi ketahanan bangunan dan infrastuktur (Henny Pratiwi Adi dkk,2009). Aktivitas gempa Yogyakarta inilah yang diduga memicu terjadinya kerusakan candi dan mengakibatkan amblesnya struktur pondasi pada ke empat candi perwara dari Candi Ngawen. Selain karena gempa, kondisi ini juga dipicu oleh getaran-getaran lain, seperti erupsi Gunung Merapi dan lokasi candi yang berada di cekungan. Kepala Seksi Pelestarian Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah Gutomo mengatakan, kondisi ini menyebabkan bangunan candi menjadi asimetris (Kompas, 17 Juni 2011). Dampak yang ditimbulkan dari adanya amblesan menjadi faktor penting perlunya dilakukan survey lokasi amblesan dan interpretasi bawah permukaan di lokasi penelitian. Studi kasus mengenai amblesan menjadi sangat penting dalam rangka melakukan usaha mitigasi bencana pergerakan tanah. Selain karena lokasi amblesan dekat dengan pemukiman warga, penggunaan lahan sebagai lokasi berdirinya candi juga menjadi faktor penting perlunya survay letak amblesan di lokasi penelitian. Salah satu metode geofisika yang sering digunakan dalam mengidentifikasi struktur bawah permukaan bumi terutama sesar / patahan adalah metode geolistrik. Metode ini, merupakan metode yang menggunakan prinsip aliran arus listrik dalam menyelidiki struktur bawah permukaan bumi (Jeldy Manuho,dkk: 2015). Metode yang akan diambil dalam penelitian amblesan ini adalah dengan menggunakan konfigurasi dipole-dipole. Penyelidikan dengan konfigurasi elektroda dipole-dipole dapat dilakukan dengan mapping, untuk mempelajari variasi resistivitas bawah permukaan 2 bumi secara horizontal, dan sounding untuk mempelajari variasi resistivitas bawah permukaan bumi secara vertikal (Abdul Wahid, 2011). Oleh karena itu metode ini sangat cocok untuk survey amblesan dan struktur perlapisan batuan bawah permukaan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai “Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Menggunakan Metode Geolistrik ( Mitigasi Amblesan Akibat Gempa Yogyakarta 2006 Daerah Sekitar Candi Ngawen Muntilan Magelang )”. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yang akan di kaji, sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran struktur bawah permukaan daerah penelitian melalui nilai resistivitas tanah yang terukur menggunakan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Dipole-Dipole. 2. Bagaimana interpretasi data resistivitas untuk mengetahui keberadaan amblesan tanah di lokasi penelitian, terkait adanya peristiwa gempa tektonik Merapi pada 27 Mei 2006. 1.3 Tujuan Sesuai dengan topik yang di kaji pada bagian rumusan masalah tersebut, maka yang ingin di capai pada penelitian ini yaitu: 1. Mengetahui gambaran struktur bawah permukaan di daerah penelitian berdasarkan data resistivitas. 2. Mengidentifikasi keberadaan amblesan yang berpotensi menimbulkan kerusakan di daerah penelitian. 1.4 Luaran yang di Harapkan Luaran yang di harapkan dalam penelitian ini adalah menghasilkan informasi struktur lapisan bawah tanah dan persebaran amblesan di sekitar Candi Ngawen akibat gempa Yogyakarta 2006. 1.5 Kegunaan Program Program ini berguna untuk berbagai pihak, antara lain: 1. Bagi Masyarakat Memberikan informasi kepada masyarakat tentang keadaan lingkungan di daerah penelitian 2. Bagi Pemerintah Memberikan informasi tentang struktur bawah permukaan daerah sekitar Candi Ngawen bagi pemerintah setempat terkait perbaikan candi dan pendirian pemukiman warga. 3. Bagi Mahasiswa Program ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam bidang penelitian. 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi), pergerakan rekahan geologi di kerak bumi. Gempa bumi yang terjadi di kawasan Yogyakarta dan Jawa Tengah merupakan gempa bumi tektonik dengan arah getaran sebagai mana gambar berikut: Gambar 2.1. Arah Getaran Gempa Bumi Yogyakarta-Jateng Khusus untuk Jawa Tengah kerusakan akibat gempa terparah di Klaten, dan juga mengakibatkan kerusakan di tujuh Kabupaten yang lain yaitu, Wonogiri, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Purworejo, Kebumen, Magelang serta Temanggung ( Henny Pratiwi Adi dkk., 2009 ). 2.2 Amblesan Fenomena amblesan tanah yang secara perlahan-lahan namun pasti ini dikenal dengan istilah land subsidence. Hampir semua kota besar di dunia yang duduk di atas lapisan sedimen akan mengalami amblesan. Cepat lambatnya amblesan tanah ini sangat bergantung pada kondisi konsolidasi lapisan sedimen itu sendiri dan besarnya beban bangunan di atasnya. Amblesan (subsidence) adalah gerakan ke bawah di permukaan bumi dari suatu datum, sehingga elevasi muka tanahnya berkurang atau menjadi lebih rendah dari semula. Amblesan dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain ekstraksi cairan (seperti air tanah, minyak termasuk gas dan geotermal), tambang bawah permukaan, proses pelarutan batuan-batuan seperti batu garam, gipsum, batu gamping, dolomit, kompaksi, dan tektonik. Hilangnya cairan akibat ekstraksi menyebabkan konsolidasi pori-pori yang kosong. Artinya poripori tersebut sebelumnya terisi cairan memadat karena beban material di atasnya, sehingga volume tanah berkurang dan menimbulkan amblesan (Untung Sudarsono & Indra Budi Sudjarwo, 2008). Amblesnya tanah juga dapat dipengaruhi oleh gempa. Seperti halnya yang terjadi di kawasan Candi Ngawen ini yang diduga mengalami amblesan 4 sekitar 30 cm akibat gempa Jogja pada 7 Mei 2006, dan mengakibatkan struktur bangunan candi menjadi asimetris. 2.3 Metode Geolistrik Dipole-Dipole Dasar dari metode geolistrik adalah hukum Ohm diketahui bahwa besar tegangan V suatu material bergantung pada kuat arus I dan hambatan listrik R yang dirumuskan sebagai berikut: V = IR (1) Studi hambatan listrik dapat dipahami dalam konteks dari aliran arus melalui medium di bawah permukaan yang terdiri dari lapisan bahan dengan resistivitas yang berbeda. Secara sederhana semua lapisan dapat diasumsikan horisontal. Resistivitas bahan ρ merupakan parameter ukur seberapa baik bahan menghambat aliran arus listrik (Herman, 2001). Gambar 2 Arus yang dialirkan di dalam material konduktif berbentuk silinder (Telford dkk, 1976) Jika suatu material konduktif berbentuk silinder yang homogen memiliki panjang sebesar L dan luas penampang A maka resistivitasnya sebesar: π΄ π=π πΏ (2) Persamaan (1) dan persamaan (2) saling disubstitusikan dan menjadi persamaan π= ππ΄ πΌπΏ (3) dimana V merupakan beda potensial (Volt) dan I merupakan kuat arus yang melalui bahan (Ampere) (Telford dkk, 1976). Metode geolistrik mencari tahanan jenis (resistivitas) tanah pada kedalaman di bawah permukaan. Arus listrik dialirkan ke dalam bumi melalui dua elektroda arus dan beda potensial diukur dipermukaan bumi melalui dua elektroda potensial. Berbagai macam aturan yang dipakai untuk menempatkan elektroda tersebut. Aturan-aturan penempatan keempat elektroda tersebut dinamai sebagai konfigurasi elektroda. Metode geolistrik yang sering digunakan sejauh ini terbatas pada konfigurasi Schlumberger dan konfigurasi Wenner di Indonesia. Kedua konfigurasi ini digunakan dalam pelaksanaan di lapangan yang tidak terlalu sulit (cukup datar dan luas), dan penetrasi yang tidak terlalu dalam. Sedangkan metode esistivitas pada sounding listrik digunakan untuk penetrasi dalam. Kedua konfigurasi teresbut menjadi sangat lemah apabila dilakukan pada penetrasi yang dalam, karena membutuhkan bentangan elektroda lurus yang panjang sehingga membutuhkan keadaan lapangan yang baik (merata) dan 5 tuntutan perubahan bentangan yang memakan waktu lama. Kelemahan kedua konfigurasi dapat diatasi dengan menggunakan konfigurasi elektroda dipoledipole yang prinsipnya mempunyai keunggulan dalam pelaksanaannya.Keunggulannya yaitu perubahan bentangan yang relatif pendek (Hendrajaya, 1990). Susunan konfigurasi elektroda dipole-dipole ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3 Konfigurasi elektroda dipole-dipole Gambar 3 menunjukkan konfigurasi dipoledipole pada dua elektroda potensial yang diletakkan di luar elektroda arus. α merupakan jarak antara kedua elektroda potensial, sedangkan nα merupakan jarak antara elektroda arus dan elektroda potensial bagian dalam (πΆ2 dan π1), dimana n = 1,2,3… (bilangan bulat). Jika n semakin besar maka kedalaman penyelidikan akan semakin besar. 6 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini di laksanakan di lokasi penelituian yaitu di Candi Ngawen, Muntilan dengan waktu lima bulan sejak proposal ini didanai. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Resistivity Multi-Channel seperti pada gambar berikut. a b Gambar 3.1 Alat Resistivity Multi-Channel (a) dan Global Positioning System (GPS) (b) dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Resistivitimeter Multi Channel merk S-Field gunanya untuk memberikan harga beda potensial (V) dan kuat arus (I). 2. Elektroda sejumlah 16 buah dan patok untuk mengetahui penempatanelektroda (elektroda potensial dan arus) yang akan dipasang. 3. Palu geologi digunakan untuk memukul elektroda potensial dan elektroda arusdi permukaan tanah. 4. Aki (elemen kering) sebagai sumber arus. 5. Meteran digunakan untuk mengukur panjang lintasan yang akan diteliti. 6. Kabel listrik digunakan sebagai kabel penghubung. 7. Laptop untuk dihubungkan ke alat resistivitimeter. 8. Global Positioning System(GPS) digunakan untuk mengetahui posisi titik ukur. 3.3 Langkah Kerja Beberapa hal tahapan akuisisi yang dilakukan adalah: 1. Memasang 16 elektroda pada setiap lintasan pengukuran agar lebih mudah di pengaturan bentangan elektroda dengan panjang lintasan 75 m. 2. Mengatur bentangan elektroda masing-masing berjarak 5 meter. 3. Kabel penghubung elektroda pertama hingga elektroda ke delapan dimasukkan pada lubang alat resistivity multi channel yang bertuliskan angka 1-8. 7 4. Kabel penghubung elektroda ke sembilan hingga elektroda ke enam belas dimasukkan pada lubang alat resistivitymulti channel yang bertuliskan angka 9-16. 5. Sisa lubang dipergunakan untuk kabel penghubung dengan sumber arus atau aki dan kabel penghubung alat resistivitymulti channel dengan USB agar terkoneksi dengan laptop. 6. Membuka software GeoRes-Multi channel pada laptop. Dengan software tersebut monitoring di bawah permukaan tanah dapat otomatis terbaca dengan menggunakan bantuan software Resistivity 2 Dimensi. 7. Memilih resistivity setelah itu memilih direktori untuk menyimpan data yang dihasilkan dari pengukuran lalu mengklik start. Dengan software tersebut monitoring di bawah permukaan tanah dapat otomatis terbaca. 8. Data hasil pengukuran disimpan pada direktori yang sudah dipilih sebelum memulai pengukuran. 9. Mengulangi prosedur pada poin a sampai g untuk lintasan berikutnya. 10. Data yang diperoleh berupa arus, beda potensial, resistivitas. Langkah selanjutnya adalah melakukan inversi dengan menggunakan software Res2Dinv yang nantinya akan menggambarkan penampang bawah permukaan di setiap lintasan, dari penampang tersebut dapat diinterpretasikan adanya struktur sesar atau patahan. 3.4 Simpulan Menarik simpulan dari hasil pengolahan data menggunakan software Res2Dinv. 8 BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Rancangan Biaya No Jenis Pengeluaran 1. Bahan dan Peralatan Penelitian 2. Peralatan penunjang PKM 3. Perjalanan 4. Lain-lain Jumlah Total Jumlah Rp. 2.884.000,00 Rp. 2.970.000,00 Rp. 1.890.000,00 Rp. 1.211.000,00 Rp. 8.955.000,00 4.2 Jadwal Kegiatan No Kegiatan 1. 2. 3. 4. 6. Tahap Persiapan Tahap pendahulu n Tahap Pelaksana an Penelitian dan Procesing Data Tahap penyusuna n Laporan Penyeraha n Laporan Akhir Bulan 1 Bulan Bulan Bulan Bulan 5 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 9 DAFTAR PUSTAKA http://candi.pnri.go.id/temples/deskripsi-jawa_tengah-candi_ngawen_53 diakses pada 1 April 2015, 13:36. Manuho, Jeldy, As’ari dan Guntur Pasau. 2015. Identifikasi Patahan Manado dengan Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Half Schlumberger di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Sains, (15) 1. Pratiwi Adi, Heni, S. Imam Wahyudi dan Esti Santoso. 2009. Studi Tentang Kerusakan Infrastruktur Keairan Akibat Gempa Tektonik Di Kabupaten Klaten. Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan, (2) 11: 161168. Sudarsono, Untung dan Indra Budi Sudjarwo. 2008. Amblesan di daerah Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Jurnal Geologi Indonesia, (3) 1 :1-9. Wahid, Abdul. 2011. Aplikasi Geolistrik Resistivitas untuk Melihat Struktur Perlapisan Batuan Daerah Longsor. Media Exacta Vol. 11 No. 1. 10 Lampiran 1. Identitas Diri Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing Identitas Diri Ketua A. Identitas Diri 1 Nama Eva Setyawati 2 Jenis Kelamin P 3 Program Studi Fisika 4 Nim 4211412058 5 Tempat dan Tanggal Magelang, 9 Januari 1994 Lahir 6 Email [email protected] 7 No Hp 087832046957 B. Riwayat Pendidikan SD Nama Institusi MI Muhammadiyah Sriwedari Jurusan Tahun Masuk 2000 SMP SMP N 2 Salam SMA SMA N Muntilan 2006 IPA 2009 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Ilmiah/Seminar 1 Seminar Nasional Pengaruh Penambahan Mahasiswa Fisika 2014 Pasir terhadap Sifat Mekanik Sharpening Stone Berbahan Dasar Limbah Abu Batu 1 Waktu dan Tempat 20 Desember 2014, Universitas Negeri Semarang D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PENELITIAN. Semarang , 20-08-2015 Eva Setyawati 11 A.Identitas Anggota 1 1 Nama 2 Jenis Kelamin 3 Program Studi 4 Nim 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 Email 7 No Hp Tri Mugirahayu P Fisika 4211412066 Banjarnegara, 24 Desember 1994 [email protected] 08995406860 B. Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Institusi SD N Kepatihan SMP N 4 SMA N 6 Purworejo Purworejo Purworejo Jurusan IPA Tahun Masuk 2000 2006 2009 C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Ilmiah/Seminar 1 Seminar Nasional Pengaruh Konsentrasi 20, Desember Mahasiswa Fisika 2014 Asam Klorida (HCl) 2014, Universitas terhadap Konduktivitas Negeri Semarang Listrik Tanaman Pacar Air (Impatiens balsamina L.) D.Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PENELITIAN. Semarang , 20-08-2015 Tri Mugirahayu 12 A.Identitas Anggota 2 1 Nama 2 Jenis Klamin 3 Program Studi 4 Nim 5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 Email 7 No Hp Koen Dian Pancawati P Fisika 4211412053 Bandung, 3 Mei 1994 [email protected] 089666975490 B. Riwayat Pendidikan SD Nama Institusi SDN Kalijaya 2 SMP SMA SMPN 1 SMAN 1 Cikarang Utara Cikarang Utara Jurusan IPA Tahun Masuk 2000 2006 2009 C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat Ilmiah/Seminar 1 Seminar Nasional Pekan Aplikasi Metode 14 September Ilmiah Fisika ke XXV Geolistrik Resistivitas 2014, Universitas untuk Identifikasi Negeri Semarang Bawah Tanah Jalan Pawiyatan Luhur Untag D.Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PENELITIAN Semarang , 20-08-2015 Koen Dian Pancawati 13 Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 2.1 Biaya habis pakai Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan (Rp) Sewa 1 unit alat Pengambilan 1 set / 3 300.000,00 / Geolistrik data hari hari Buku Lapangan Pencatatan 1 set / 3 10.000,00 / Data hari hari Makan Pergi ke 2 orang / 1 10.000,00 Muntilan hari Sewa 1 unit Pencatatan kompas data 3 hari 10.000,00 Pengambilan Sewa meteran data 7 hari 5.000,00 Kamera dan 7 hari 20.000,00 / Batu baterai gps buah 20.000,00 / Buku agenda administrasi 2 buah buah Sewa sarung 10.000,00 / tangan pengaman 4 pasang pasang Pembuatan 50.000,00 / Cetak laporan laporan 2 bundel bundel 2.000,00 / Bulpen Mencatat 2 buah buah Makan Makan 5 orang / 3 150.000 / hari peneliti hari Cemilan di 5 orang / 3 150.000 per Snack lapangan lapangan hari hari Surve 2 orang / 1 60.000,00 / Makan lapangan hari hari Cemilan 60.000,00/hari Snack akuisisi prosesing 3 orang / 3 data data lapangan hari Minum 1 kardus/ 1 20.000,00/ 3 Air mineral penelitian hari hari Perlengkapan 100.000,00 catat Atk mencatat 1 set Administrasi 10.000,00 / Materai laporan 2 buah buah Cetak foto dokumentasi 1 set 100.000,00 / Keterangan Rp) 900.000,00 30.000,00 60.000,00 30.000,00 35.000,00 120.000,00 40.000,00 40.000,00 100.000,00 4.000,00 450.000,00 450.000,00 60.000,00 180.000,00 60.000,00 100.000,00 20.000,00 100.000,00 ( 14 Album foto Lem Bensin ungaran Tempat dokumentasi set 50.000,00 / 50.000,00 buah 5.000,00 / 5.000,00 buah 50.000,00/ set 50.000,00 1 buah dokumentasi 1 buah Pencetakan xbener dan brosur 1 set Rp. 2.884.000,00 Total 2.2 Peralatan penunjang Material Justifikasi Sewa kamera Sewa kompas geologi Sewa Handytalky Sewa gps Sewa Jam tangan Sewa payung Sewa palu geologi Sewa peta geologi Sewa peta topografi Sewa Printer Dokumentasi Penentuan arah dalam akuisisi Komunikasi proses akuisisi Mentukan posisi kordinat Penunjuk waktu Melindungi alat Menetukan jenis batuan Menentukan struktur geologi Menentukan struktur topografi pembuatan laporan Kuantitas Harga (Rp) Satuan Keterangan Rp) 1 set / 15 hari 20.000,00 / hari 1 set / hari 2 buah / hari 1set / hari 1 buah / hari 1 buah / hari 1 buah / hari 3 100.000,00 / hari 3 50.000,00 / hari 3 100.000,00 / hari 3 20.000,00 / hari 3 20.000,00 / hari 3 100.000,00/ hari 1 buah / 3 100.000,00 hari hari / 1 buah / 3 100.000,00 hari hari / 30 hari 300.000,00 300.000,00 450.000,00 300.000,00 60.000,00 60.000,00 300.000,00 300.000,00 20.000,00 / hari Total 300.000 600.000,00 Rp. 2.970.000,00 ( 15 2.3 Perjalanan Perjalanan Survey Lapangan Justifikasi Kuantitas Harga Satuan (Rp) Keterangan Rp) Meninjau lokasi penelitian 3 orang 50.000,00 150.000,00 2 orang 50.000,00 100.000,00 2 orang 70.000,00 140.000,00 pergi ke lab Fisika pengambilan Unnes alat pencetakan brosur dan xpergi ke ungaran bener Transportasi alat dari Jogja Sewa mobil ke Semarang 2.4 Lain-lain Material Perijinan Laboratorium fisika Justifikasi tempat penelitian Diskusi dan rapat rancangan pembahasan penelitian 1 set / 3 500.000,00 / hari hari 1500.000,00 Rp 1.890.000,00 total Kuantitas Harga Satuan (Rp) 2 bulan 150.000,00 per bulan 300.000,00 3 kali 100.000,00 300.000,00 seminar penelitian hasil sarana publikasi hasil penelitian 1 kali sarana publikasi media publikasi melalui melalui 30 produk(brosur) media cetak lembar cetak bener perlengkapan presentasi Keterangan (Rp) 1 buah Print laporan Akhir kegiatan monitoring dan laporan hasil evaluasi penelitiann 3 buah 350.000,00 350.000,00 2.000,00 100.000,00 27.000,00 60.000,00 100.000,00 81.000,00 ( 16 Buku Catatan Logbook harian / pencatatan kegiatan 2 buah 10.000,00 20.000,00 Rp. 1.211.000,00 total Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No Nama Progam Bidang Alokasi Ulasan Tugas Studi Ilmu (Jam/Minggu) 1 Eva Setyawati Fisika MIPA 3 Jam 2 Tri Mugirahayu Fisika MIPA 3 Jam 3 Koen Dian Fisika Pancawati MIPA 3 Jam Ide gagasan, koordinator perijinan , sosialisasi, dan penyusunan Perijinan dan sosialisasi Penyusunan sosialisasi dan 17 Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Gedung H : Kampus Sekaran - Gunung Pati – Semarang Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Email: [email protected] Telp/Fax: (024) 8508003 SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Eva Setyawati NIM : 4211412058 Program Studi : Fisika Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM PENELITIAN saya dengan judul: Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Menggunakan Metode Geolistrik ( Mitigasi Amblesan Akibat Gempa Yogyakarta 2006 Daerah Sekitar Candi Ngawen Muntilan Magelang ) yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya. Mengetahui, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr.Bambang Budi Raharjo, M.Si. NIP. 196012171986011001 Semarang,20 Agustus 2015 Yang menyatakan, Eva Setyawati NIM. 4211412058