JENIS DAN TAHAPAN IZIN

advertisement
JENIS DAN TAHAPAN IZIN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2010, ada 3 (tiga) jenis izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah
(Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota) sesuai dengan kewenangannya, yaitu :
1. Izin Usaha Pertambangan (IUP)
 Diberikan kepada Badan Usaha, Koperasi dan Perseroan melalui cara pelelangan.
 Diberikan dua tahap izin IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi.
 Diberikan hanya untuk satu jenis mineral atau batubara.
 Diberikan oleh Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya.
2. Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK)
 Diberikan oleh Menteri.
 Diberikan pada Wilayah pencadangan negara.
 Diberikan kepada Badan Usaha yang berbadan hukum Indonesia, BUMN, BUMD dan Badan
Usaha Swasta.
 BUMN dan BUMD “have the firt refusal”.
3. Izin Pertambangan Rakyat
 Diberikan oleh Bupati/Walikota.
 Diberikan untuk perseorangan, kelompok masyarakat dan koperasi.
Tahapan perizinan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 (Pasal 3,6,22,29) terdiri dari 2
(dua) tahapan yaitu :
1. IUP Eksplorasi;
2. IUP Operasi Produksi.
Kedua tahapan tersebut diatas diberikan kepada setiap pelaku usaha, yaitu : Badan Usaha, Badan Usaha Milik
Daerah/Badan Usaha Milik Negara, Koperasi dan Perseorangan serta proses kegiatan Izin Usaha
Pertambangan (IUP).
PROSES KEGIATAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP)
HASIL
KEGIA
TAN
LUAS &
UMUR
TAHAPAN
1
1
P.U *)
1
2
EKSPLORASI
1
3
STUDI
KELAYAKAN
1
4
KONSTRUKSI
1
5
PRODUKSI
AMDAL
Berbeda-beda, dikelompokkan: Mineral Logam, Mineral Bukan Logam (termasuk jenis tertentu antara
lain batugamping untuk industri semen, intan dan batu mulia), Batuan dan Batubara
Penyelidikan
Umum
Penyelidikan
Pendahuluan
Rinci
 Kondisi geologi
regional
 Jenis dan kondisi
umum bahan
galian
 Sebaran potensi
bahan galian
 Daerah prospek
yang akan
dikembangkan/ting
katkan
 Topografi detail
 Kondisi geologi
 Detail dan
penyebaran bahan
galian;
 Variasi kualias;
 Sumber daya
(terukur, terunjuk)
Kajian Teknis
Ekonomi, Lingk.
Pembangunan
Fasilitas Tambang
 Cadangan dan
kualitas;
 Kajian geoteknik
dan geohidrologi;
 Perencanaan
tambang
(penggalian,
transportasi);
 Rencana produksi
dan umur
tambang;
 Program awal
pasca tambang;
 Program CD;
 Program K-3;
 Program
lingkungan;
 Analisis ekonomi;
 Lain-lain
 Pembebasan
lahan;
 Penyiapan lokasi
penggalian;
 Pembangunan
jalan tambang,
penimbunan,
gudang, bengkel,
kantor, mess, dsb;
 Eksplorasi
tambahan (infill
bor, pengukuran,
sampling);
 Pelatihan
karyawan;
 Kerangka acuan
(KA)
 UKL/UPL/Amdal
 Lain-lain
Catatan
PP 27/1999, Pasal 2 (1);
Amdal bagian dari studi
Kelayakan
PRODUKSI
Land clearing;
Penggalian;
Pengolahan;
Penimbunan;
Pengangkutan;
Pemasaran;
Reklamasi;
Pengembangan
masyarakat;
 Pasca tambang.








IZIN USAHA PERTAMBANGAN
Izin usaha pertambangan (IUP) dapat diberikan oleh Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai
kewenangannya. Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambanan Khusus (IUPK) dapat
diperoleh melalui permohonan dan melalui mekanisme lelang, kecuali Izin Usaha Pertambangan
Rakyat (IPR) dapat diperoleh melalui permohonan. Jenis izin dan komoditas yang dimohon dan
dilelang dapat dilihat pada gambar berikut :
Usaha Pertambangan dilakukan berdasarkan
IUP, IUPK atau IPR dan terletak pada WP
BATUBARA
MINERAL
WP
BATUAN
MIN. NON LOGAM
WUP
WIUP
IUP
LELANG
LELANG
PERMOHONAN
PERMOHONAN
WPN
WIUPK
IUPK
LELANG
LELANG
LELANG
LELANG
WPR
IPR
UU No. 11 Tahun 1969
1. KP. Penyelidikan Umum
2. KP. Eksplorasi
3. KP. Eksploitasi
4. KP. Angkut-Jual
5. KP. Olah-Murni
PERMOHONAN
IUP/K
EKSPLORASI &
OPERASI PRODUKSI
PERMOHONAN
PERMOHONAN
PERMOHONAN
 Dalam 1 (satu) WUP/K terdiri dari 1(satu) atau lebih WUP.
 Setiap pemohon hanya dapat diberikan 1 (satu) WUP/K,
kecuali bagi yang terbuka (go public) dapat lebih dari 1 (satu)
WIUP.
PROSEDUR PEMBERIAN WIUP (Wilayah Izin Usaha Pertambangan) Kab. Luwu
WIUP Bahan Galian Non Logam
Permohonan
Pencadangan
Wilayah
Di Tujukan Ke Bupati
Rekomendasi
Dari Dinas
Kehutanan
Melalui:
1. Bag. Umum
2. Asisten II
3. Setda
4. Bupati
Di Tujukan Ke Bupati
Selambat-lambatnya 5
hari setelah peninjauan
telah terbit rekomendasi
teknis dari masingmasing SKPD terkait
Rekomendasi
Wilayah dari Dinas
Tata Ruang dan
Ciptakarya
Distamben Menindaklanjuti
Disposisi Dengan Mengundang
Tim Penerbitan Untuk
Melakukan Peninjauan Wilayah
Selambat-labatnya 5 hari setelah
disposisi
Peninjauan
Lokasi
Setelah terbit rekomendasi
Teknis dari masing-masing
instansi terkait
Rekomendasi
Teknis
Penambangan dari
Distamben
Rekomendasi
kelayakan
lingkungan/UKL,UPL
dari BLH PM
Terbit Persetujuan
Pencadangan Wilayah dan
IUP Non Logam dan Batuan
Rekomendasi
Dari Dinas PSDA
Draft SK IUP FINAL
Dilakukan Paraf Koordinasi
1. Eselon IV
2. Eselon III
3. Kadis Tamben
4. Asisten II
5. Setda
Distamben dengan melampirkan semua
Rekomendasi teknis mengajukan draf ke
Bag. Hukum untuk diproses dan dilanjutkan
paraf koordinasi
PROSEDUR PELELANGAN WP (Wilayah Pertambangan) dan PENERBITAN IUP (Izin Usaha
Pertambangan) KABUPATEN LUWU
Pengumuman
Secara Terbuka Pada
Lokasi Yang Akan
Dilelang Minimal 3
Bulan Sebelum
Pelaksanaan Lelang
Syarat Peserta Lelang :
1. Syarat Administratif
2. Syarat Teknis
3. Syarat Finansial
Peninjauan
Lapangan Oleh
Peserta Lelang
Yang Memenuhi
Syarat
Panitia Lelang
Melaporkan Hasil
Pelaksanaan Lelang
kepada Bupati
Bupati Menetapkan
Peserta Lelang Dan
Menyampaikan Secara
Tertulis Kepada
Pemenang Lelang WIUP
Pemenang Lelang Wajib
Syarat yang harus dipenuhi
Menyampaikan Permohonan
oleh pemenang lelang :
IUP Ke BUPATI Paling
1. Syarat Administratif
2. Syarat Teknis
Lambat 5 Hari Setelah
3. Syarat Lingkungan
Penetapan Lelang
4. Syarat Finansial
Pasal 31 PP 23 tahun 2010
Penerbitan IUP Logam
Download