indikator kinerja utama - Dinas Kesehatan Kota Makassar

advertisement
INDIKATOR KINERJA UTAMA
KABUPATEN/KOTA
TAHUN
SKPD
Visi
Misi
: Makassar
: 2015
:
: Dinas
:
Kesehatan
: Makassar Sehat dan Nyaman Untuk Semua Menuju Kota Dunia
: 1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau berbasis tehnologi
2. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat serta pemberdayaan Masyarakat
3. Menjamin Kesehatan Masyarakat melalui Sistem Jaminan Kesehatan
4. Menciptakan Lingkungan Sehat
Tupoksi
: Menyelenggarakan urusan dibidang kesehatan berdasarkan asas desentaralisasi, dekonsentrasi dan tugas perbantuan dengan fungsinya yaitu:
a. Menyusun Rumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan dasar dan khusus, pencegahan penyakit
dan penyehatan lingkungan, pengembangan sumber daya kesehatan serta pembinaan kesehatan masyarakat
b. Penyusunan rencana dan program dibidang pelayanan kesehatan dasar dan khsusus, pencegahan penyakit
dan penyehatan lingkungan, pengembangan sumber daya kesehatan serta pembinaan kesehatan masyarakat
c. Pelaksanaan administrasi,registrasi dan sertifikasi sarana kesehatan, tenaga medis, paramedis dan tenaga non medis
d. Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian teknis operasional penelolaan keuangan, kepegawaian dan pengurusan
barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya.
e. Pelaksanaan Kesekretariatan Dinas
f. Pembinaan Unit pelaksana teknis
INDIKATOR
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
SUMBER
PENANGGUNG
KETERANGAN (RUMUS)
NO
PROGRAM
KINERJA UTAMA
JAWAB
RENSTRA
UTAMA (SASARAN)
DATA
(PROGRAM)
1
2
3
4
5
6
7
8
Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Program) : Angka
1. Terwujudnya
Usia Harapan Hidup Program Upaya Persentase
Harapan Hidup adalahangka/umur perkiraan rata-rata lamanya hidup
Pelayanan
Kesehatan
penduduk yang
Bidang
BPS
sejak lahir yang akan dicapai oleh penduduk dalam suatu wilayah
Kesehatan yang
Masyarakat
mendapatkan
Binkesmas
dalam kurun waktu tertentu.
bermutu dan
pelayanan
terjangkau
kesehatan dasar
Jumlah Umur Kohart
Rumus :
Jumlah kohart
Angka Kematian Bayi Peningkatan
dan Angka Kematian Keselamatan Ibu
Ibu Melahirkan
Melahirkan dan
Anak
Angka Kematian
Ibu Per 100.0000
Kelahiran Hidup
Bidang
Binkesmas
Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Program) : Angka
Laporan
Puskesmas kematian Bayi dan angka kematian Ibu Melahirkan merupakan salah
satu indikator untuk menggambarkan status kesehatan. Angka
kematian bayi menunjukkan banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari
setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu. Sedangkan Angka
Kematian Ibu adalah banyaknya kematian perempuan pada saat
hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa
memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaaannya dan bukan
karena sebab-sebab lain per 100.000 kelahiran hidup.
Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (sasaran) : Rumusnya
adalah sebagai berikut :
NO
SASARAN
RENSTRA
INDIKATOR KINERJA
UTAMA (SASARAN)
PROGRAM
1
2
3
4
INDIKATOR
PENANGGUNG
KINERJA UTAMA
JAWAB
(PROGRAM)
5
6
Angka Kematian
Bayi
Cakupan Komplikasi
Kebidanan yang
ditangani
Cakupan Kunjungan
Ibu Hamil (K4)
Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
Bidang
Binkesmas
Bidang
Binkesmas
SUMBER
DATA
KETERANGAN (RUMUS)
7
8
Jumlah Ibu yang meninggal karena hamil,
bersalin dan nifas di suatu wilayah pada kurun
X 100.000
Rumus : waktu tertentu
Jumlah Kelahiran hidup diwilayah dan pada
waktu yang sama
Jumlah Bayi Usia 0 - 11 bulan yang meninggal
disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu
X 1000
Rumus :
Jumlah Kelahiran hidup diwilayah dan pada
waktu yang sama
Definisi Operasional : Cakupan Komplikasi Kebidanan yang
ditangani adalah Ibu dengan komplikasi kebidanan disatu wilayah kerja
Laporan pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai
Puskesmas standar oleh Nakes terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan
(Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah bersalin,
RSIA/RSB,RSU, RSU PONEK).
Jumlah Komplikasi Kebidanan yang
mendapatkan penanganan definitif di satu
X 100 %
Rumus : wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah Ibu dengan komplikasi kebidanan di satu
wilayah kerja pd kurun waktu yang sama
Definisi Operasional : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) adalah
Laporan
Cakupan Ibu Hamil yang telah memperoleh pelayanan kesehatan
Puskesmas antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali di satu wilayah
kerja pd kurun waktu tertentu
Jumlah Ibu Hamil yang memperoleh pelayanan
antenatal K4 di satu wil. kerja pd kurun waktu
Rumus : tertentu
Jumlah sasaran Ibu Hamil di satu wilayah kerja
dalam kurun waktu yang sama
Cakupan Pertolongan
Persalinan oleh Bidan
atau Tenaga
Kesehatan yang
memiliki kompetensi
kebidanan
Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
Bidang
Binkesmas
X 100 %
Definisi Operasional : Cakupan Pertolongan persalinan oleh Bidan
dan Tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi adalah Ibu bersalin
Laporan
yang mendapatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Puskesmas
yang memiliki kompetensi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.
Jumlah Ibu Bersalin yang ditolong oleh tenaga
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
X 100 %
Rumus : tertentu
Jumlah sasaran Ibu Bersalin di satu wilayah kerja
dalam kurun waktu yang sama
NO
SASARAN
RENSTRA
INDIKATOR KINERJA
UTAMA (SASARAN)
1
2
3
Cakupan Kunjungan
Nifas
PROGRAM
4
Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
INDIKATOR
PENANGGUNG
KINERJA UTAMA
JAWAB
(PROGRAM)
5
6
Bidang
Binkesmas
SUMBER
DATA
KETERANGAN (RUMUS)
7
8
Definisi Operasional : Cakupan Kunjungan Nifas adalah pelayanan
Laporan
kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai 42 hari pasca
Puskesmas
persalinan sesuai standar.
Rumus :
Jumlah Ibu Nifas yang memperoleh 3 kali
pelayanan nifas sesuai standar di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
X 100 %
Jumlah seluruh Ibu Nifas di satu wilayah kerja
dalam kurun waktu yang sama
Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
Angka Kematian
Bayi (AKB) per
1.000 Kelahiran
Hidup
Bidang
Binkesmas
Definisi Operasional : Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran
Laporan
Puskesmas Hidup adalah Jumlah Kematian Bayi (0 - 11 Bulan ) di satu wilayah
pada kurun waktu 1 (satu) tahun .
Rumus :
Cakupan Kunjungan
Neonatus dengan
komplikasi yang
ditangani
Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
Bidang
Binkesmas
Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
Bidang
Binkesmas
X 1.000 KH
Jumlah Kelahiran Hidup diwilayah pada kurun
waktu yang sama
Laporan
Definisi Operasional : Cakupan Kunjungan Neonatus dengan
Puskesmas Komplikasi yang ditangani adalah Neonatus dengan Komplikasi disatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan
standar oleh tenaga kesehatan terlatih diseluruh sarana pelayanan
kesehatan.
Rumus :
Cakupan Kunjungan
Bayi
Jumlah Bayi (berumur < 1 tahun) yang meninggal
disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu
Jumlah Neonatus dengan Komplikasi yang
ditangani
X 100 %
Jumlah seluruh Neonatus dengan Komplikasi
yang ada
Laporan
Definisi Operasional : Cakupan Kunjungan Bayi adalah cakupan bayi
Puskesmas yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar oleh dokter,
bidan dan perawat yang memiliki kompetensi klinik kesehatan paling
sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Rumus :
Jumlah Bayi memperoleh pelayanan kesehatan
sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
X 100 %
Jumlah seluruh Bayi Lahir Hidup di satu wilayah
dalam kurun waktu yang sama
Cakupan Pelayanan
Anak Balita
Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan
Anak
Bidang
Binkesmas
Definisi Operasional : Cakupan Pelayanan Anak Balita adalah Anak
Laporan
Balita (12 - 59 bulan ) yang memperoleh pelayanan pemantauan
Puskesmas
pertumbuhan dan perkembangan.
NO
SASARAN
RENSTRA
INDIKATOR KINERJA
UTAMA (SASARAN)
PROGRAM
1
2
3
4
INDIKATOR
PENANGGUNG
KINERJA UTAMA
JAWAB
(PROGRAM)
5
6
SUMBER
DATA
KETERANGAN (RUMUS)
7
Rumus :
Cakupan Penjaringan Peningkatan
kesehatan siswa SD Keselamatan Ibu
dan setingkat
Melahirkan dan
Anak
Bidang
Binkesmas
8
Jumlah anak Balita yang memperoleh pelayanan
pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
X 100 %
Jumlah seluruh anak Balita di satu wilayah kerja
dalam waktu yang sama
Definisi Operasional : Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD
dan Setingkat adalah Cakupan siswa SD dan setingkat yang diperiksa
Laporan
kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga Guru terlatih (Guru
Puskesmas
UKS/Dokter Kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Rumus :
Jumlah Murid SD dan setingkat yang diperiksa
kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau
tenaga terlatih di satu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
X 100 %
Jumlah Murid SD dan setingkat di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama
Prevalensi Status Gizi Perbaikan Gizi
Masyarkat
Masyarakat
Prevalensi Gizi
Kurang
Bidang
Binkesmas
Laporan
Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Program) : Status
Puskesmas
Gizi adalah keadaan gizi seseorang yang dapat dilihat untuk
mengetahui apakah seseorang tersebut normal atau bermasalah.
Prevalensi status gizi masyarakat adalah keadaan gizi yang terjadi
di masyarakat yang disebabkan oleh berbagai faktor dan dapat
dilakukan penilaian secara langsung (antropometri, Klinis, Biokimia,
biofisik) dan penilaian secara tidak langsung yaitu melalui survei
konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi misalnya Kurang
Energi Protein (KEP) kekurangan Vitamin A dll.
Definisi Operasional : Prevalensi Status Gizi adalah perbandingan
antara balita berstatus gizi dengan balita seluruhnya Masyarakat.
Prevalensi status gizi balita diperoleh melalui indeks berat badan, umur
dan jenis kelamin dengan menggunakan standar NCHS - WHO (-3 < Zscore < - 2).
Jumlah Balita Kurang Gizi yang ditemukan di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Rumus :
X 100 %
Jumlah Seluruh Balita yang ada pada kurun
waktu yang sama
Cakupan MP-ASI pada Perbaikan Gizi
anak usia 6 - 24 bulan Masyarakat
Keluarga Miskin
Bidang
Binkesmas
Definisi Operasional : Cakupan MP-ASI pada anak usia 6 - 24 bulan
Laporan
Puskesmas Keluarga Miskin adalah Adalah Pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6 - 24 bulan selama 90 hari pada keluarga Miskin
NO
SASARAN
RENSTRA
INDIKATOR KINERJA
UTAMA (SASARAN)
PROGRAM
1
2
3
4
INDIKATOR
PENANGGUNG
KINERJA UTAMA
JAWAB
(PROGRAM)
5
6
SUMBER
DATA
KETERANGAN (RUMUS)
7
8
Rumus :
Perbaikan Gizi
Masyarakat
Prevalensi Gizi
Buruk
Bidang
Binkesmas
Jumlah anak usia 6 -24 bulan yang mendapatkan
makanan Pendamping ASI Keluarga Miskin
X 100 %
Jumlah seluruh anak usia 6 - 24 bulan Keluarga
Miskin
Definisi Operasional : Gizi Buruk adalah keadaan kurang gizi tingkat
Laporan
Puskesmas berat pada anak berdasarkan indeks Berat Badan(BB) menurut
Panjang Badan (BB/PB) atau BB/TB dengan skor Z Score < -3 SD
(Sangat kurus) dan/terdapat tanda-tanda klinis gizi buruk lainnya
(Maramus, kwashiorkor dan marasmus kwashiorkok.
Rumus :
Jumlah Balita gizi buruk disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
X 100 %
Jumlah seluruh Balita di satu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Cakupan Balita Gizi
Buruk mendapat
perawatan
Perbaikan Gizi
Masyarakat
Bidang
Binkesmas
Definisi Operasional : Cakupan Balita Gizi Buruk mendapatkan
Laporan
Puskesmas perawatan adalah Balita gizi buruk yang ditangani disarana pelayanan
kesehatan sesuai tatalaksanan gizi buruk di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Jumlah Balita gizi buruk mendapat perawatan
disarana pelayanan kesehatan di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu
Rumus :
X 100 %
Jumlah seluruh Balita gizi buruk yang ditemukan
di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang
sama
Cakupan Pelayanan
Kesehatan dasar
masyarakat Miskin'
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Persentase
penduduk yang
mendapatkan
pelayanan
kesehatan dasar
Bidang
Pelayanan
Kesehatan
Laporan Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Program) :
Puskesmas Persentase Penduduk yang mendapatkan Pelayanan Kesehatan Dasar
adalah Jumlah Penduduk yang mendapatkan pelayanan kesehatan
dasar di Puskesmas dan Jaringannya dibagi dengan jumlah penduduk
secara keseluruhan dalam kurun waktu yang tertentu
Definisi Operasional : Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat
Miskin adalah Adalah jumlah kunjungan pasien maskin disarana
kesehatan strata Pertama di satu wilayah kerja tertentu kurun waktu
tertentu Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Rumus :
Jumlah penduduk yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dasar dalam wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu
X 100 %
NO
SASARAN
RENSTRA
INDIKATOR KINERJA
UTAMA (SASARAN)
PROGRAM
1
2
3
4
INDIKATOR
PENANGGUNG
KINERJA UTAMA
JAWAB
(PROGRAM)
5
6
SUMBER
DATA
7
KETERANGAN (RUMUS)
Rumus :
8
X 100 %
Jumlah seluruh penduduk yang ada pada tahun
yang sama
Cakupan penduduk
yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
darurat gratis 24 jam
Program
Pelayanan
Kesehatan
Penduduk Miskin
Persentase
Layanan
langsung ke
rumah tangga
miskin
Bidang
Pelayanan
Kesehatan
Laporan Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Program) :
Puskesmas Persentase Layanan Langsung ke Rumah Tangga Miskin adalah
Jumlah kunjungan Pelayanan Kesehatan yang dilakukan langsung ke
rumah tangga miskin di bagi dengan jumlah Rumah Tangga Miskin
yang ada dalam satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Definisi Operasional : Pelayanan Kesehatan Darurat Gratis 24 Jam
adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat yang memerlukan pelayanan secara gratis yang disiapkan
selama 24 jam
Jumlah penduduk yang mendapatkan pelayanan
kesehatan darurat gratis 24 jam
Rumus :
X 100 %
Jumlah Penduduk yang ada dalam wilayah pada
kurun waktu yang sama
Persentase bahan
Makanan dan Obatobatan yang
memenuhi standar
mutu
Program
Persentase
Pengawasan Obat bahan Makanan
dan Makanan
dan Obat-obatan
yang memenuhi
standar mutu
Bidang
Pelayanan
Kesehatan
Definisi Operasional : Persentase Bahan Makanan dan Obat-obatan
Laporan
Puskesmas yang memenuhi standar yaitu jumlah bahan makanan dan obat-obatan
yang telah memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan dan aman
untuk dikonsumsi/digunakan
Jumlah Bahan makanan dan Obat-Obatan yang
memenuhi standar mutu sesesuai hasil
pemeriksaan dalam kurun waktu tertentu
Rumus :
X 100 %
Jumlah Seluruh Bahan Makanan dan ObatObatan yang ada pada waktu yang sama
Persentase
penggunaan Obat
Rasional
Program Obat
dan Perbekalan
Kesehatan
Meningkatnya
persentase
Penggunaan
Obat Rasional
Bidang
Pelayanan
Kesehatan
Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Program) :
Laporan
Puskesmas Penggunaan Obat Rasional menurut WHO adalah apabila pasien
menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya dalam
dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dalam periode waktu yang
sesuai dengan biaya yang terjangkau oleh dirinya dan kebanyakan
masyarakat. Prinsipnya penggunaan obat Rasional berdasarkan pada
penggunaan obat yang Cost Effective dan Cost Benefit.
Definisi Operasional : Persentase Penggunaan Obat Rasional
adalah Jumlah obat yang digunakan sesuai dengan kebutuhan klinis
pasien dari seluruh obat yang ada
NO
SASARAN
RENSTRA
INDIKATOR KINERJA
UTAMA (SASARAN)
PROGRAM
1
2
3
4
INDIKATOR
PENANGGUNG
KINERJA UTAMA
JAWAB
(PROGRAM)
5
6
SUMBER
DATA
KETERANGAN (RUMUS)
7
8
Rumus :
Jumlah Puskesmas
yang mendapatkan
Sertifikasi ISO 9001 2008
Program
Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan
Tingkat
Kepuasan
Masyarakat
Bidang PSDK
Jumlah penggunaan obat yang rasional dalam
suatu wilayah dan pada kurun waktu tertentu
X 100 %
Jumlah Obat yang ada dalam wilayah pada
kurun waktu yang sama
Laporan Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Program) : Tingkat
Puskesmas Kepuasan Masyarakat merupakan perasaan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang bermutu dan sesuai dengan harapan.
Upaya peningkatan kepuasan pelayanan di Puskesmas antara lain
dapat dilakukan dengan penerapan ISO 9001-2008
Definisi Operasional : Sertifikasi ISO 9001 - 2008 Adalah suatu
Standar Internasional untuk Sistem Manajemen Kualitas
Puskesmas.Jumlah Puskesmas yang mendapatkan Sertifikasi ISO
9001 - 2008 dapat diketahui dengan membandingkan Puskesmas yang
belum menerapkan standar tersebut.
Rumus :
Jumlah Puskesmas berstandar ISO 9001:2008
pada kurun waktu tertentu
X 100 %
Jumlah seluruh Puskesmas
Jumlah Puskesmas
yang terakreditasi
Program
Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan
Bidang PSDK
Laporan
Puskesmas Definisi Operasional : Puskesmas yang terakreditasi adalah Suatu
Pengakuan yang diberikan oleh Pemerintah pada Puskesmas yang
telah memenuhi standar yang ditetapkan. Pelayanan yang diakreditasi
yaitu : a). Pelayanan Medis Pasien, b). Penyelenggaraan Program
Kesehatan (Program KIA dan KB, Program P2P, Program Gizi,
Program Promosi Kesehatan dan Program Penyehatan Lingkungan, c).
Penyelenggaraan Administrasi dan Manajemen.
Rumus :
Jumlah Puskesmas yang terakreditasi pada kurun
waktu tertentu
X 100 %
Jumlah Seluruh Puskesmas pada tahun yang
sama
Jumlah Puskesmas
yang Menerapkan
Sistem Informasi
Kesehatan
Program
Standarisasi
Pelayanan
Kesehatan
Bidang PSDK
Laporan
Definisi Operasional : Sistem Informasi Kesehatan adalah gabungan
Puskesmas
perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus
informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik
informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan.
Sistem informasi yang diterapkan di Puskesmas antara lain
SISFOMAS, E-Puskesmas dan Sijariemas)
Jumlah Puskesmas yang menerapkan Sistem
Informasi kesehatan dalam satu wilayah pada
kurun waktu tertentu
Rumus :
X 100 %
NO
SASARAN
RENSTRA
INDIKATOR KINERJA
UTAMA (SASARAN)
PROGRAM
1
2
3
4
INDIKATOR
PENANGGUNG
KINERJA UTAMA
JAWAB
(PROGRAM)
5
6
SUMBER
DATA
7
KETERANGAN (RUMUS)
Rumus :
8
X 100 %
Jumlah Seluruh Puskesmas yang ada pada kurun
waktu yang sama
Cakupan penduduk
yang memiliki
Jaminan Kesehatan
Program
Kemitraan
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan
Persentase
Bidang PSDK
penduduk yang
memiliki
asuransi jaminan
kesehatan
Laporan
Puskesmas Definisi Operasional : Cakupan Penduduk yang memiliki Jaminan
Kesehatan adalah Jumlah Penduduk yang telah terlindungi dalam
sistem asuransi sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar
iuan atau iurannya dibayarkan oleh Pemerintah.
Rumus :
Jumlah Penduduk yang memiliki Jaminan
Kesehatan
X 100 %
Jumlah Penduduk pada tahun yang sama
Cakupan Pelayanan
Kesehatan
masyarakat Miskin'
Program
Pelayanan
Kesehatan
Penduduk Miskin
Persentase
Layanan
Langsung ke
rumah tangga
Miskin
Bidang PSDK
Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Program) :
Persentase layanan Langsung ke Rumah Tangga Miskin adalah
Laporan
Jumlah Pelayanan Kesehatan langsung ke Rumah Tangga Miskin dari
Puskesmas
jumlah seluruh Rumah Tangga Miskin yang ada dalam satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu di kali 100 %
Definisi Operasional : Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
adalah Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Jumlah penduduk Miskin yang mendapatkan
pelayanan kesehatan dasar dalam wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Rumus :
X 100 %
Jumlah seluruh penduduk Miskin yang ada pada
tahun yang sama
2.
Berkurangnya
Kasus Penyakit
Menular dan
Penyakit
Endemic
Cakupan Penemuan
dan Penanganan
Penyakit Menular dan
KLB
Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
Prevalensi
Penyakit TB Per
100.000
Penduduk
Bidang P2PL
Laporan Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Program) : Cakupan
Puskesmas Penemuan dan Penanganan Penyakit Menular dan KLB adalah
Persentase jumlah penyakit menular dan KLB yang ditemukan dan
ditangani dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun.
Jumlah Penderita Penyakit Menular dan KLB
ditangani sesuai standar SOP dalam satu
wilayah selama satu tahun
Rumus :
Jumlah Seluruh penderita Penyakit Menular dan
KLB yang ditemukan dalam satu wilayah dalam
waktu yang sama
X 100 %
NO
SASARAN
RENSTRA
INDIKATOR KINERJA
UTAMA (SASARAN)
PROGRAM
1
2
3
4
INDIKATOR
PENANGGUNG
KINERJA UTAMA
JAWAB
(PROGRAM)
5
6
SUMBER
DATA
KETERANGAN (RUMUS)
7
8
Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Sasaran) : Prevalensi
Penyakit TB Per 100.000 Penduduk adalah Jumlah penderita baru TB
BTA Positif yang ditemukan dibandingkan dengan jumlah perkiraan
kasus baru TB BTA positif dalam wilayah tertentu dalam waktu satu
tahun.
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang
ditemukan dan diobati dalam satu wilayah selama
satu tahun
X 100 %
Rumus :
Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif
dalam satu wilayah dalam waktu yang sama
Jumlah Kasus
Program
Pencegahan dan HIV yang
Penanggulangan ditemukan
Penyakit Menular
Bidang P2PL
Laporan Definisi Operasional : Jumlah Kasus baru HIV yang ditemukan
Puskesmas adalah Banyaknya jumlah kasus baru HIV yang ditemukan dalam satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Rumus :
Jumlah Kasus baru HIV yang ditemukan dalam
kurun waktu tertentu
X 100 %
Jumlah seluruh penduduk
Program
Angka Kesakitan
Pencegahan dan Diare per 1.000
Penanggulangan Penduduk
Penyakit Menular
Program
Prevalensi Kusta
Pencegahan dan Per 100.000
Penanggulangan Penduduk
Penyakit Menular
Bidang P2PL
Bidang P2PL
Laporan Definisi Operasional : Angka Kesakitan Diare per 1.000 Penduduk
Puskesmas adalah Jumlah penderita Diare yang datang dan dilayani disarana
kesehatan dan kader di suatu wilayah dalam waktu satu tahun
Jumlah penderita diare yang datang dan dilayani
di sarana kesehatan dan kader disuatu wilayah
tertentu dalam waktu satu tahun
X 100
Rumus :
Jumlah perkirau wilayah tertentu dalam waktu
yang sama (10 % dari angka kesakitan diare x
jumlah penduduk)
Laporan Definisi Operasional : Prevalensi Kusta per 100.000 penduduk
Puskesmas adalah Jumlah kasus kusta yang ditemukan dalam kurung waktu 1
(satu) Tahun berjalan
Jumlah Kasus kusta yang dtemukan pada kurun
waktu tertentu disuatu wilayah
Rumus :
X 100.000
Jumlah Penduduk disuatu wilayah kerja pada
kurun waktu yang sama
Program
Kasus Malaria
Pencegahan dan per 1000
Penanggulangan penduduk
Penyakit Menular
Bidang P2PL
Definisi Operasional : Kasus Malaria per 1000 penduduk adalah
Laporan
Jumlah kasus Malaria dengan hasil pemeriksaan sediaan darah
Puskesmas
Laboratorium positif disatu wilayah pada kurun waktu 1 (satu) tahun
NO
SASARAN
RENSTRA
1
2
INDIKATOR
INDIKATOR KINERJA Program
PENANGGUNG
PROGRAM
KINERJA UTAMA
JAWAB
UTAMA (SASARAN) Pencegahan dan
(PROGRAM)
Penanggulangan
3
4
5
6
Penyakit Menular
SUMBER
DATA
KETERANGAN (RUMUS)
7
8
Rumus :
Jumlah Penderita Positif Malaria (dengan
pemeriksaan sediaan darah)
X 1.000
Jumlah Penduduk pada kurun waktu yg sama
Program
Prevalensi DBD
Pencegahan dan per 100.000
Penanggulangan penduduk
Penyakit Menular
Bidang P2PL
Cakupan
Program
Pencegahan dan Kelurahan UCI
Penanggulangan
Penyakit Menular
Bidang P2PL
Laporan Definisi Operasional : Prevalensi DBD per 100.000 adalah Jumlah
Puskesmas kasus DBD baru yang terdeteksi disarana pelayanan kesehatan sesuai
kriteria WHO (Klinis dan Laboratoris) disuatu wilayah pada kurun waktu
satu tahun.
Jumlah kasus baru DBD disatu wilayah dalam
waktu tahun yang sama
X 100.000
Rumus :
Jumlah Penduduk
Laporan Definisi Operasional : Cakupan Kelurahan UCI adalah Kelurahan
Puskesmas dimana ≥ 80 % dari jumlah bayi yang ada di Kelurahan sudah mendapat
imunsasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun
Jumlah Kelurahan UCI di satu wilayah pada
kurun waktu tertentu
Rumus :
X 100 %
Jumlah Kelurahan di suatu wilayah kerja pada
waktu yang sama
Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit Menular
3.
Terwujudnya Cakupan Kelurahan Program Promosi
Pola Hidup Sehat yang menerapkan Ber Kesehatan dan
Masyarakat PHBS
Pemberdayaan
Masyarakat
Cakupan
Kelurahan
mengalami KLB
yang dilakukan
penyelidikan
epidemiologi
<24 Jam
Meningkatnya
cakupan
kelurahan yang
ber PHBS
Bidang P2PL
Laporan Definisi Operasional : Cakupan Kelurahan mengalami KLB yang
Puskesmas dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam adalah Kelurahan
mengalami KLB yang ditangani < 24 jam oleh Kab/Kota terhadap KLB
periode/kurun waktu tertentu
Rumus :
Jumlah KLB Kelurahan yang ditangani < 24 jam
dalam periode tertentu
X 100 %
Jumlah KLB Kelurahan yang terjadi pada periode
yang sama
`
Bidang
Binkesmas
Laporan
Defisini Operasional : Cakupan Kelurahan yang Ber-PHBS adalah
Puskesmas
Kelurahan yang berperilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi 10
indikator yakni pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi
diberi ASI ekslusif, balita ditimbang setiap bulan, menggunakan
air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan
jamban sehat, memberantas jentik dirumah sekali seminggu, makan
sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan
tidak merokok didalam rumah.(70 % dari jumlah KK yang ber- PHBS)
Jumlah Kelurahan berperilaku hidup bersih dan
sehat disuatu wilayah pada kurung waktu tertentu
Rumus :
X 100 %
NO
SASARAN
RENSTRA
INDIKATOR KINERJA
UTAMA (SASARAN)
PROGRAM
1
2
3
4
INDIKATOR
PENANGGUNG
KINERJA UTAMA
JAWAB
(PROGRAM)
5
6
SUMBER
DATA
7
KETERANGAN (RUMUS)
Rumus :
8
X 100 %
Jumlah Kelurahan yang dipantau/disurvei
diwilayah pd kurun waktu yang sama
Persentase Kelurahan Program Promosi
Siaga Aktif
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Meningkatnya
Program
masyarakat yang
Pengembangan
menggunakan air
Lingkungan sehat
minum layak
Meningkatnya Akses
masyarakat terhadap
sanitasi yang layak
Bidang
Binkesmas
Cakupan
Penduduk yang
memiliki akses
air minum yang
layak dan
berkelanjutan
Bidang P2PL
Laporan Definisi Operasional : Kelurahan Siaga Aktif merupakan
Puskesmas Pengembangan dari Kelurahan yang : a). Penduduknya dapat
mengakses dengan mudah pelayanan kesehatan dasar yang
memberikan pelayanan setiap hari melalui Poskeskel atau sarana
kesehatan yang ada diwilayahnya; b). Penduduk mengembangkan
Usaha Kesehatan Bersumber daya Masyarakat ( UKBM ) dan
melaksanakan surveilans berbasis masyarakat ( meliputi
pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak, gizi ,lingkungan dan
perilaku ), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana
serta penyehatan lingkungan sehingga masyarakatnya menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Jumlah Kelurahan yang memenuhi kriteria Siaga
Aktif pada satu wilayah kerja dalam kurun waktu
Rumus :
X 100 %
tahun tertentu
Jumlah Kelurahan yg ada pada waktu yg sama
Laporan Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Program) :
Puskesmas Meningkatnya Masyarakat yang menggunakan Air Minum Layak yaitu
meningkatnya penggunaan air minum yang berkualitas (air minum yang
terlindungi) meliputi air ledeng, kerean umum, hydrant umum, terminal
air, penampungan air hujan (PAH) atau mata air dan sumur terlindungi,
sumur bor atau sumur pompa yg jaraknya minimal 10 m dari
pembuangan kotoran,penampungan limbah dan pembuangan
sampah.tidak termasuk air kemasan,air dari penjual kelilng,air yang
dijual melalui tangki,air sumur dan mata air tidak terlindung.
Meningkatnya Akses Masyarakat terhadap sanitasi yang Layak
yaitu meningkatnya jumlah penduduk/ masyarakat yang
memanfaatkan sanitasi yg layak (memenuhi syarat kesehatan) dalam
satu wil. pd kurun waktu tertentu
Definisi Operasional Indikator Kinerja Utama (Sasaran) : Cakupan
penduduk yang memiliki akses air minum yang layak dan berkelanjutan
adalah perbandingan antara penduduk atau rumah tangga dengan
akses terhadap sumber air minum berkualitas (layak) diwilayah tertentu
pada periode waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk atau
rumah tangga seluruhnya pada wilayah dan periode yang sama dan
dinyatakan dalam persentase
Rumus :
Jumlah/banyaknya Penduduk/Rumah Tangga
diwilayah tertentu dg akses terhadap sumber air
minum berkualitas pada periode tertentu
X 100 %
NO
SASARAN
RENSTRA
INDIKATOR KINERJA
UTAMA (SASARAN)
PROGRAM
1
2
3
4
INDIKATOR
PENANGGUNG
KINERJA UTAMA
JAWAB
(PROGRAM)
5
6
Cakupan Kualitas Air Program
Minum yang
Pengembangan
memenuhi syarat
Lingkungan sehat
Bidang P2PL
SUMBER
DATA
7
KETERANGAN (RUMUS)
Rumus :
Bidang P2PL
Persentase Kelurahan Program
Sehat
Pengembangan
Lingkungan sehat
Bidang P2PL
Bidang P2PL
Jumlah Sampel air minum dipenyelenggara air
minum yang diuji kualitas air minum dan
memenuhi syarat parameter mikrobiologi, fisik,
kimia pada periode tertentu
Jumlah Total/seluruh sampel air minum
dipenyelenggara air minum yg diuji parameter
mikrobiologi, fisik, kimia dalam periode waktu
yang sama
X 100 %
Laporan Definisi Operasional : Cakupan penduduk memanfaatkan sanitasi
Puskesmas yang layak adalah Jumlah penduduk yang memanfaatkan sanitasi
yang layak (memenuhi syarat kesehatan) dalam satu wilayah pada
kurun waktu tertentu
Rumus :
Cakupan Kelurahan Program
melaksanakan STBM Pengembangan
Lingkungan sehat
X 100 %
Laporan Definisi Operasional : Kualitas Air Minum yang memenuhi syarat
Puskesmas adalah Kualitas air minum yang memenuhi syarat secara
fisik/kimia/mikrobiologi sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
Rumus :
Cakupan
Program
Pengembangan Penduduk
Lingkungan sehat memanfaatkan
Sanitasi yang
8
Jumlah Penduduk atau rumah pada wilayah dan
periode yang sama
Jumlah Penduduk yang memanfaatkan sanitasi
yang layak ( memenuhi syarat kesehatan ) dalam
satu wilayah pada kurun waktu tertentu
X 100 %
Jumlah Penduduk yang ada dalam wilayah pada
kurun waktu yang sama
Laporan Definisi Operasional : Kelurahan yang melaksanakan Sanitasi Total
Puskesmas Berbasis Masyarakat (STBM) adalah Kelurahan yang melaksanakan
intervensi pendekatan STBM dengan 3 indikator yaitu 1). Minimal telah
ada intervensi melalui pemicu disalah satu dusun/RW dalam kelurahan
tersebut; 2). Ada natural leader atau komite/tim kerja masyarakat, 3).
Mempunyai rencana aksi kegiatan untuk mencapai komitmenkomitmen perubahan perilaku pilar-pilar STBM yang telah disepakati
bersama
Jumlah Kelurahan yang telah melaksanakan
STBM dalam satu wil. pd kurun waktu tertentu
X 100 %
Rumus :
Jumlah Seluruh Kelurahan yang ada dalam waktu
yang sama
Laporan Definisi Operasional : Kelurahan Sehat adalah Kelurahan yang
Puskesmas memenuhi syarat kesehatan sesuai kriteria dari hasil pemeriksaan yang
dilaksanakan dalam satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Jumlah Kelurahan Sehat dalam satu wilayah
pada kurun waktu tertentu
X 100 %
Rumus :
Jumlah Seluruh Kelurahan yang ada dalam waktu
yang sama
NO
SASARAN
RENSTRA
INDIKATOR KINERJA
UTAMA (SASARAN)
1
2
3
Cakupan TTU Sehat
PROGRAM
4
Program
Pengembangan
Lingkungan sehat
INDIKATOR
PENANGGUNG
KINERJA UTAMA
JAWAB
(PROGRAM)
5
6
Bidang P2PL
SUMBER
DATA
KETERANGAN (RUMUS)
7
8
Laporan
Definisi Operasional : Tempat-Tempat Umum Sehat adalah TempatPuskesmas
Tempat Umum yang memenuhi standar berdasarkan Peraturan yang
berlaku
Rumus :
Jumlah Tempat-tempat Umum Sehat dalam satu
wilayah pada kurun waktu tahun tertentu
Jumlah Tempat-Tempat Umum yang ada pada
kurun waktu tahun yang sama
Makassar,
Januari 2015
Kepala Dinas Kesehatan
Kota Makassar
dr. Hj. A. Naisyah T Azikin, M.Kes
NIP : 19601014 198902 2 001
X 100 %
Download