Diterjemahkan oleh: Kunto. W, diambil dari buku: “Practical Power Systems Protection”, Leslie Hewitson, Mark Brown, Ramesh Balakrishnan, Elsevier- Printed and bound in The Netherlands, 2004 19. Management of protection 19.1 Management Proteksi Sebuah sistem pelindung dianggap 100% sempurna jika jumlah circuit breakers terbuka pada kondisi ada suatu kesalahan adalah sesuai konfigurasi desain. Namun, ada kesempatan ketika rile protektif beberapa tidak benar beroperasi atau gagal untuk beroperasi. Mungkin ada banyak alasan, tetapi alasan utama bisa menjadi: • Kesalahan internal di dalam rile • Cacat pada kabel ke rile • Pengaturan yang terkoordinasi salah dan buruk • hubung singkat tak terduga pada tahap desain • kegagalan mekanis. Sistem perlindungan harus dijaga 100% setiap kali beroperasi, kita tidak pernah tahu kapan atau di mana hubung singkat yang mungkin akan terjadi. Karena itu sistem harus dipelihara dan dikelola dengan baik untuk memastikan operasi yang aman dan efisien dari jaringan listrik. Meskipun rile diuji sebelum untuk ditugaskan ke sistem, kemungkinan besar bahwa rile tidak dapat beroperasi karena tingkat kesehatan sistem. Namun, tidak dapat diasumsikan bahwa rile tidak beroperasi karena kesehatan sistem. Oleh karena itu, sangat penting bahwa rile harus secara berkala diperiksa dan diuji pada interval yang tetap. Hal ini juga penting bahwa catatan harus disimpan tentang tes yang dilakukan dan rincian hasil untuk referensi dan catatan masa mendatang. Fungsi yang diperlukan untuk pemeliharaan yang baik tercantum pada jadwal A berikut dan penting bahwa catatan yang baik menyimpan parameter sistem, skema kabel, pengaturan relay dan perhitungan, kurva magnetisasi CT dan sebagainya. Beberapa format yang disarankan lembar tes yang melekat untuk memberikan beberapa gagasan tentang jenis informasi yang harus disimpan dalam file. 19.2 Jadual A Jadwal A bukan apa-apa, tapi fungsi dasar yang dianggap penting untuk memastikan bahwa rile disimpan dalam bentuk yang baik selama masih baik. Tes akan memberikan ide mengenai bagian internal yang harus diperbaiki atau diganti. Catatan juga akan memberikan gambaran tentang frekuensi kegagalan yang diharapkan dari rile umum dan penggantian yang diperlukan secara berkala. Suku cadang yang sering digunakan tersebut dapat disimpan sebagai cadangan sehingga rile dapat dipasang kembali dalam kondisi sempurna segera di setelah terjadi kelainan/ gangguan. Tabel 19.1 umumnya menguraikan jadwal ini. Table 19.1 Jadual A Fungsi Perawatan (Maintenance) Routine inspection and testing Annual trip testing (random) Full scheme test every 4th year Investigations Defects Incorrect operations Spares and repairs 1 Performance assessment Modifications Refurbishment Replacements/up-grading Manajemen perlindungan juga melibatkan menangani beberapa masalah berikut tercantum dalam jadwal B (lihat Tabel 19.2). Table 19.2 Jadual B Issue Technology Organization Privatization Skilled technical staff Environment Access for work 19.3 Jadual B Teknologi telah berubah dengan kecepatan tinggi dalam waktu belakangan dan itu adalah penting bahwa staf dilatih untuk menjadi terampil di wilayah dan terus up to date. Perencanaan ke depan yang baik sangat penting untuk mendapatkan akses ke pabrik untuk pemeliharaan. Jika anggaran tidak dapat membawa staf tetap, maka membawa perusahaan swasta spesialis untuk melakukan pemeriksaan tahunan. Di atas semua, pastikan bahwa rile adalah: • Diterapkan dengan benar untuk pekerjaan • Ditugaskan benar • Atur benar • Dipertahankan dalam kondisi baik dan kerangka kerja. 19.4 Lembar Uji Lembar tes umum format standar dapat seperti yang terlihat di bawah ini dan format dapat didesain ulang berdasarkan jenis relay dan tes yang diperlukan. Station: Customer: Circuit: Relay: Test Details: Injection Current/Voltage: Fault Simulated: Results Obtained: Sertifikat Uji (Test Certificate) Circuit: 2 Date: Engineer: Tested By: Date: Sebuah format tes yang umum untuk sebuah rile proteksi motor dengan berbagai fungsi protektif bisa menyerupai seperti di bawah ini. 3 Ketika sebuah sistem siap digunakan, adalah penting bahwa catatan yang tepat harus tersedia untuk berbagai tes yang akan dilakukan. Di atas segalanya, checklist adalah wajib untuk memastikan bahwa semua tes dasar dilakukan sebelum menempatkan sistem mulai digunakan. Tabel berikut ini adalah daftar ditugaskan ke umum, yang harus direncanakan, baik di muka sebelum mengambil komisioning sistem listrik, apakah sederhana atau kompleks. Tes injeksi primer dan sekunder adalah tes yang paling umum berlaku untuk tegangan dan penginderaan arus rile, yang fungsinya tergantung pada karakteristik penginderaan yang benar. Tabel berikut menunjukkan lembar tes yang umum untuk tujuan semacam itu. Sebuah tes injeksi sekunder melayani tujuan bila tidak ada kemungkinan untuk menerapkan tegangan primer atau melewatkan arus primer dengan tegangan dan arus transformator, terhubung 4 ke relay. Untuk misal pasokan 110 V dan 5 A sumber arus akan mampu menyelesaikan sebagian besar tes fungsional rile umum. 5 6