Penguasaan Ajaran Materi Guru Kitab Mormon

advertisement
Penguasaan Ajaran Materi Guru
Kitab Mormon
Diterbitkan oleh
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir
Salt Lake City, Utah
Komentar dan koreksi diapresiasi. Mohon mengirimkannya ke:
Seminaries and Institutes of Religion Curriculum Services
50 East North Temple Street
Salt Lake City, UT 84150-0008
USA
Posel: [email protected]
Mohon cantumkan nama lengkap, alamat, lingkungan, dan pasak Anda.
Pastikan untuk memberikan judul buku pedoman ketika Anda memberikan komentar Anda.
© 2017 by Intellectual Reserve, Inc.
All rights reserved.
Dicetak di Indonesia
Versi 1, 3/17
Persetujuan bahasa Inggris: 1/16
Persetujuan penerjemahan: 1/16
Terjemahan dari Doctrinal Mastery Book of Mormon Teacher Material
Bahasa Indonesia
13232 299
Isi
Instruksi untuk Guru . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
Memperoleh Pengetahuan Rohani . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Ke-Allah-an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17
Rencana Keselamatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
Pendamaian Yesus Kristus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34
Pemulihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47
Nabi dan Wahyu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50
Imamat dan Kunci-Kunci Imamat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52
Tata Cara dan Perjanjian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55
Pernikahan dan Keluarga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62
Perintah-Perintah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67
Instruksi untuk Guru
Sasaran dari Seminari dan Institut Religi menyatakan: “Kita mengajarkan kepada
para siswa ajaran-ajaran dan asas-asas Injil sebagaimana yang terdapat dalam
tulisan suci serta perkataan para nabi” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku
Pegangan bagi Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi [2012], x). Di
seminari ini terutama dicapai melalui penelaahan berurutan akan tulisan suci,
mengikuti alur alami dari kitab-kitab dan ayat-ayat dari sejilid tulisan suci dari awal
hingga akhir. Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul menekankan
bahwa, “ini merupakan cara yang utama dan paling mendasar untuk memperoleh
air hidup” (“A Reservoir of Living Water” [api unggun Church Educational System
untuk dewasa muda, 4 Februari 2007], 3, lds.org/media-library).
Cara lain kita membantu siswa untuk memahami, memercayai, dan menjalankan
ajaran Yesus Kristus adalah melalui Penguasaan Ajaran. Penguasaan Ajaran
melengkapi penelaahan berurutan akan tulisan suci dengan menyediakan
kesempatan bagi siswa untuk menelaah ajaran Injil Yesus Kristus
berdasarkan topik.
Presiden Boyd K. Packer (1924–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan
mengapa metode penelaahan berdasarkan ajaran ini juga bermanfaat: “Setiap
ajaran Injil tidak sepenuhnya dijelaskan di satu tempat dalam tulisan suci, tidak
juga disajikan dalam tatanan atau urutan. Itu harus dihimpun dari
penggalan-penggalan di sana sini. Itu terkadang ditemukan dalam segmen besar,
tetapi kebanyakan itu ada dalam bagian-bagian kecil yang tersebar di segala pasal
dan ayat” (“The Great Plan of Happiness,” dalam Teaching Seminary: Preservice
Readings [buku pedoman Church Educational System, 2004], 68–69).
Penelaahan berurutan akan tulisan suci dan Penguasaan Ajaran merupakan
kegiatan-kegiatan yang saling melengkapi, dan keduanya merupakan elemen
penting dari pengalaman siswa di seminari.
Penguasaan Ajaran membangun di atas dan menggantikan upaya-upaya terdahulu
dalam Seminari dan Institut Religi, seperti penguasaan ayat suci dan penelaahan
Ajaran-Ajaran Dasar. Penguasaan Ajaran dimaksudkan untuk membantu siswa
mencapai hasil-hasil berikut:
1. Belajar dan menerapkan asas-asas ilahi untuk memperoleh
pengetahuan rohani.
2. Menguasai ajaran tentang Injil Yesus Kristus dan petikan-petikan tulisan suci di
mana ajaran itu diajarkan. Kita akan berfokus terutama pada ajaran yang
berkaitan dengan sembilan topik berikut:
• Ke-Allah-an
• Rencana keselamatan
• Pendamaian Yesus Kristus
• Pemulihan
• Nabi dan wahyu
v
I N S T RUKS I UN T U K GU R U
• Imamat dan kunci-kunci imamat
• Tata cara dan perjanjian
• Pernikahan dan keluarga
• Perintah-perintah
Seminari dan Institut Religi telah memproduksi materi instruksional untuk
membantu guru dan siswa mencapai hasil-hasil ini. Materi-materi ini mencakup
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran dan materi guru Penguasaan Ajaran. (Catatan:
materi guru Penguasaan Ajaran akan tersedia untuk masing-masing dari keempat
kursus seminari.)
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran ditujukan bagi siswa. Itu terdiri dari (1)
pendahuluan yang menjelaskan apa Penguasaan Ajaran itu dan bagaimana itu
akan bermanfaat bagi mereka, (2) instruksi yang mengajarkan kepada mereka
asas-asas dari memperoleh pengetahuan rohani, dan (3) bagian mengenai
kesembilan topik ajaran yang tertera di atas. Setiap topik ajaran mencakup
pernyataan ajaran yang relevan dengan kehidupan siswa dan penting agar mereka
pahami, percayai, serta terapkan.
Beberapa dari ajaran dan asas-asas dalam bagian “Memperoleh Pengetahuan
Rohani” dan “Topik-Topik Ajaran” dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran didukung
dengan petikan-petikan tulisan suci penguasaan ajaran. Ada 25 petikan
penguasaan ajaran untuk setiap periode penelaahan (Perjanjian Lama, Perjanjian
Baru, Kitab Mormon, dan Ajaran dan Perjanjian serta Sejarah Gereja), dengan
jumlah 100 petikan. Daftar petikan-petikan ini disediakan di belakang Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran. Membantu siswa mengingat dan menemukan petikan-petikan
ini serta memahami bagaimana petikan-petikan itu mengajarkan ajaran
Juruselamat adalah bagian penting dari pekerjaan Anda sebagai guru.
Masing-masing dari 100 petikan penguasaan ajaran tersebut digunakan untuk
secara langsung mendukung hanya satu pernyataan ajaran dalam Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran. Contohnya, Joseph Smith—Sejarah 1:15–20 dikutip dalam topik
ajaran 4, “Pemulihan,” untuk mendukung kebenaran bahwa Allah Bapa dan
Putra-Nya, Yesus Kristus, menampakkan diri kepada Joseph Smith sebagai
respons terhadap doa Joseph, dan Mereka memanggil dia untuk menjadi
Nabi Pemulihan. Akan tetapi, petikan penguasaan ajaran ini juga dapat
digunakan untuk mendukung kebenaran dalam topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,”
bahwa ada tiga pribadi terpisah dalam Ke-Allah-an: Bapa yang Kekal;
Putra-Nya, Yesus Kristus; dan Roh Kudus. Oleh karenanya, petikan penguasaan
ajaran ini didaftar sebagai rujukan terkait dalam topik itu.
Mencermati di mana setiap petikan penguasaan ajaran dikutip memungkinkan
Anda untuk mengetahui di mana pengalaman pembelajaran petikan tertentu itu
akan digunakan dalam materi guru Penguasaan Ajaran selama periode penelaahan
tahun berjalan. Dalam contoh sebelumnya, Joseph Smith—Sejarah 1:15–20 akan
digunakan dalam pengalaman pembelajaran untuk “Pemulihan” dalam Penguasaan
Ajaran Materi Guru Ajaran dan Perjanjian serta Sejarah Gereja.
vi
IN S T R U K S I U N T UK GURU
Tidak semua topik ajaran akan menerima tingkat penekanan yang sama setiap
tahunnya. Meskipun setiap topik ajaran akan dicakup setiap tahun, hanya
pernyataan-pernyataan ajaran tertentu yang didukung dengan petikan-petikan
penguasaan ajaran yang berkaitan dengan periode penelaahan tahun yang
ditetapkan akan ditekankan dalam pengalaman pembelajaran untuk tahun itu.
Materi Guru Penguasaan Ajaran
Kurikulum Penguasaan Ajaran terdiri dari 10 pengalaman pembelajaran untuk
dicakup selama periode penelaahan tahun berjalan. Dalam banyak kasus, materi
instruksional untuk setiap pengalaman pembelajaran akan perlu diajarkan selama
lebih dari satu sesi kelas.
Pengalaman pembelajaran pertama berfokus untuk membantu siswa belajar dan
menerapkan asas-asas terkait dengan memperoleh pengetahuan rohani. Ini
hendaknya diajarkan dalam dua minggu pertama dari tahun ajaran. Itu akan
membantu siswa menangkap visi penguasaan ajaran. Selain itu, asas-asas yang
diajarkan dalam pengalaman pembelajaran ini menyediakan suatu landasan yang
akan dibangun di atas dan dikunjungi kembali selama sembilan pengalaman
pembelajaran berikutnya yang akan diajarkan selama sisa tahun itu.
Masing-masing dari pengalaman pembelajaran berikutnya didasarkan pada salah
satu dari sembilan topik ajaran yang tertera sebelumnya. Itu dirancang untuk
membantu siswa memahami ajaran Juruselamat secara lebih mendalam dan
menerapkannya secara lebih siap dalam kehidupan mereka. Masing-masing dari
pengalaman pembelajaran ini terdiri dari tiga bagian utama: “Memahami Ajaran,”
“Latihan Praktik,” dan “Tinjauan Penguasaan Ajaran.”
Memahami Ajaran. Bagian ini dari setiap pengalaman pembelajaran mencakup
serangkaian kegiatan pembelajaran, atau segmen, yang dapat diajarkan selama
satu atau lebih sesi kelas. Kegiatan-kegiatan ini akan membantu siswa
mengembangkan suatu pemahaman yang lebih dalam akan setiap topik ajaran dan
pernyataan-pernyataan ajaran spesifik yang berkaitan dengan setiap topik.
Segmen “Memahami Ajaran” biasanya dimulai dengan suatu penelaahan topik
ajaran dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Selain itu, segmen-segmen tersebut
berfokus pada pernyataan-pernyataan ajaran tertentu yang didukung dengan
petikan-petikan penguasaan ajaran yang spesifik bagi jilid tulisan suci untuk
periode penelaahan tahun berjalan. Misalnya, dalam pengalaman pembelajaran
untuk “Ke-Allah-an” dalam Penguasaan Ajaran Materi Guru Kitab Mormon, guru
diinstruksikan untuk membantu siswa menguasai 2 Nefi 26:33; 3 Nefi 11:10–11;
3 Nefi 12:48; dan 3 Nefi 18:15, 20–21. Sewaktu siswa menelaah Perjanjian Baru dan
Ajaran dan Perjanjian serta Sejarah Gereja selama tahun-tahun lainnya dari
pengalaman seminari mereka, mereka akan berfokus pada petikan-petikan
penguasaan ajaran tambahan yang mendukung pernyataan-pernyataan ajaran lain
terkait dengan topik “Ke-Allah-an” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
Dalam segmen “Memahami Ajaran,” siswa diimbau untuk menemukan,
menandai, dan menelaah petikan-petikan penguasaan ajaran agar mereka dapat
menggunakannya untuk mengajarkan dan menjelaskan pernyataan-pernyataan
ajaran yang didukung petikan-petikan tersebut. Anda mungkin ingin
menambahkan kegiatan pembelajaran tambahan sebagaimana diperlukan untuk
vii
I N S T RUKS I UN T U K GU R U
membantu siswa menguasai pernyataan-pernyataan ajaran dan petikan-petikan
penguasaan ajaran yang mendukungnya.
Latihan Praktik. Kebanyakan pengalaman pembelajaran menyediakan setidaknya
satu latihan praktik bagi siswa. Latihan-latihan ini biasanya terdiri dari studi kasus,
permainan peran, skenario, atau pertanyaan di mana siswa dapat berperan serta
atau membahas bersama dalam kelompok-kelompok kecil atau bersama anggota
kelas. Latihan-latihan ini vital untuk membantu siswa memahami bagaimana
pernyataan ajaran yang telah mereka pelajari relevan dengan keadaan-keadaan
modern. Latihan juga menekankan bagaimana ajaran yang telah siswa pelajari
dapat memberkati dan membantu mereka dalam menjalankan Injil dan dalam
mengajarkan Injil serta menjelaskan kepercayaan mereka kepada orang lain
dengan cara yang tidak mengancam dan tidak mengganggu.
Tinjauan Penguasaan Ajaran. Setiap pengalaman pembelajaran mencakup suatu
bagian dengan gagasan-gagasan untuk menolong Anda menuntun siswa dalam
suatu tinjauan pernyataan ajaran dan petikan-petikan penguasaan ajaran terkait
yang telah mereka pelajari sepanjang tahun ajaran. Tujuan dari kegiatan-kegiatan
“Tinjauan Penguasaan Ajaran” adalah membantu siswa mencapai hasil-hasil
berikut dari Penguasaan Ajaran: Mengetahui bagaimana pernyataan-pernyataan
ajaran diajarkan dalam petikan tulisan suci penguasaan ajaran dan dapat
mengingat serta menemukan petikan-petikan tersebut; menjelaskan setiap
pernyataan ajaran dengan jelas, menggunakan petikan penguasaan ajaran terkait;
dan menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pilihan sehari-hari mereka dan
dalam respons mereka terhadap isu dan pertanyaan ajaran, sosial, dan sejarah
(lihat “Pendahuluan untuk Penguasaan Ajaran” dalam Dokumen Inti Penguasaan
Ajaran).
Meskipun perkiraan waktu tidak disertakan dalam kegiatan “Tinjauan Penguasaan
Ajaran,” waktu dialokasikan untuk kegiatan tinjauan dalam penuntun kecepatan
menjelang akhir dari instruksi ini. Misalnya, 150 menit dialokasikan untuk topik
memperoleh pengetahuan rohani. Karena pengalaman pembelajaran untuk topik
itu memerlukan sekitar 80 menit, Anda memiliki tambahan 70 menit untuk
meninjau asas-asas, pernyataan-pernyataan ajaran, dan petikan-petikan
penguasaan ajaran berkaitan dengan memperoleh pengetahuan rohani. Dalam
contoh ini, waktu yang dialokasikan untuk tinjauan dapat direntang dalam dua
atau tiga minggu.
Sering meninjau pernyataan-pernyataan ajaran dan petikan-petikan penguasaan
ajaran yang digunakan untuk mendukungnya akan membantu siswa dalam upaya
penguasaan mereka. Namun, berhati-hatilah agar tidak memperkenankan
kegiatan “Tinjauan Penguasaan Ajaran” mengalahkan pengajaran tulisan suci
berurutan atau hasil yang dimaksudkan dari Penguasaan Ajaran.
Mengimplementasikan Penguasaan Ajaran
Penguasaan Ajaran diimplementasikan secara berbeda berdasarkan pada jenis
program seminari di mana siswa mendaftar: seminari harian (program pagi hari
dan waktu bebas), seminari daring, atau seminari penelaahan di rumah.
viii
IN S T R U K S I U N T UK GURU
Penguasaan Ajaran dalam Seminari Harian
Penguasaan Ajaran tidak menggantikan pengajaran tulisan suci berurutan di
seminari. Adalah diantisipasi bahwa Anda akan meluangkan waktu sekitar 30
menit dari waktu kelas per minggu sepanjang tahun ajaran untuk Penguasaan
Ajaran. Mengimplementasikan Penguasaan Ajaran sewaktu mengajarkan Kitab
Mormon secara berurutan akan mengharuskan Anda memulai kelas tepat waktu
dan menggunakan waktu kelas Anda secara efisien.
Jumlah minggu yang diluangkan pada masing-masing dari 10 pengalaman
pembelajaran Penguasaan Ajaran akan bervariasi bergantung pada jumlah
pernyataan ajaran dan petikan penguasaan ajaran yang akan ditekankan dan
ditelaah untuk topik ajaran tersebut. Sejumlah topik akan secara memadai dicakup
dalam satu minggu, sementara yang lain akan memerlukan minggu-minggu
tambahan untuk menuntaskannya (lihat “Penuntun Kecepatan Penguasaan Ajaran
Kitab Mormon” menjelang akhir dari bagian ini).
Bagian “Memahami Ajaran” dari setiap pengalaman pembelajaran Penguasaan
Ajaran dibagi ke dalam kegiatan-kegiatan (segmen-segmen) pembelajaran yang
secara umum dapat diselesaikan masing-masing dalam waktu 5 hingga 10 menit.
Ini memungkinkan suatu pendekatan yang fleksibel untuk menggunakan waktu
kelas untuk Penguasaan Ajaran. Sebagai contoh, satu hari Anda dapat
merencanakan untuk mencakup satu atau dua kegiatan pembelajaran selama kelas,
sementara di hari lain Anda mungkin memerlukan seluruh sesi kelas untuk secara
memadai mencakup blok tulisan sucinya, tanpa menyisakan waktu untuk
Penguasaan Ajaran. Sejumlah kegiatan pembelajaran memerlukan lebih banyak
waktu, karenanya Anda mungkin ingin melakukannya pada hari pengajaran yang
fleksibel (lihat “Penuntun Kecepatan untuk Guru Harian” dan “Saran untuk
Hari-Hari Fleksibel” dalam apendiks dari buku pedoman guru Anda).
Jika Anda mengajarkan Penguasaan Ajaran pada hari yang sama Anda juga akan
mengajarkan pelajaran berurutan mengenai blok tulisan suci, berhati-hatilah agar
tidak memperkenankan waktu yang diluangkan untuk mengajarkan Penguasaan
Ajaran menyita waktu yang diperlukan untuk mengajarkan tulisan suci secara
berurutan. (Misalnya, segmen 5 menit “Memahami Ajaran” hendaknya tidak
secara rutin berlangsung 20 menit, yang menyisakan sedikit waktu untuk
mengajarkan Kitab Mormon secara berurutan.) Selain itu, mungkin berguna untuk
menjelaskan kepada siswa bahwa mereka akan mengerjakan Penguasaan Ajaran
untuk periode waktu tertentu (misalnya 5 atau 10 menit di awal kelas) dan
kemudian akan menelaah blok tulisan suci tertentu (misalnya 2 Nefi 4) selama sisa
waktu sesi kelas.
Meskipun mungkin ada waktu ketika Anda atau siswa Anda mengenali hubungan
antara materi Penguasaan Ajaran yang Anda telaah dan blok tulisan suci tertentu,
hindari secara tidak tepat memaksakan asas dan pernyataan dari ajaran di Dokumen
Inti Penguasaan Ajaran ke suatu blok tulisan suci. Melakukan itu dapat mencegah
siswa memahami niat penulis yang diilhami dari blok tulisan suci tersebut.
Selain membahas petikan-petikan tulisan suci penguasaan ajaran menurut topik
sebagai bagian dari Penguasaan Ajaran, Anda hendaknya menekankan
petikan-petikan yang sama itu sewaktu Anda menemukannya dalam penelaahan
tulisan suci Anda secara berurutan bersama siswa. Melakukan ini akan membantu
ix
I N S T RUKS I UN T U K GU R U
siswa memperoleh suatu pemahaman yang lebih besar tentang konteks dan isi
setiap petikan, seperti juga mengembangkan pentingnya kebenaran-kebenaran
yang setiap petikan ajarkan.
Dalam seminari harian, Penguasaan Ajaran membangun di atas dan menggantikan
program penguasaan ayat suci. Untuk petikan-petikan penguasaan ajaran yang
sebelumnya diidentifikasi sebagai petikan penguasaan ayat suci, Buku Pedoman
Guru Seminari Kitab Mormon memuat saran-saran dan kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang akan menolong Anda memberi petikan itu suatu penekanan
yang tepat dalam penelaahan tulisan suci Anda secara berurutan bersama siswa.
Ketika petikan-petikan penguasaan ajarannya baru, buku pedoman guru tidak
akan mengidentifikasi petikan-petikan tersebut seperti itu; adalah penting bagi
Anda untuk menekankan petikan-petikan tersebut secara efektif dan tepat sebagai
bagian dari penelaahan tulisan suci secara berurutan.
Beberapa petikan tulisan suci diidentifikasi dalam Buku Pedoman Guru Seminari
Kitab Mormon sebagai petikan-petikan penguasaan ayat suci namun bukanlah
petikan-petikan penguasaan ajaran. Petikan-petikan ini hendaknya tidak lagi
ditekankan sesuai instruksi penguasaan ayat suci dalam buku pedoman, namun itu
hendaknya dibahas dalam alur normal dari penelaahan tulisan suci secara
berurutan.
Karena Anda akan membutuhkan waktu kelas yang terbatas yang dialokasikan
untuk Penguasaan Ajaran untuk berfokus pada penelaahan akan ajaran dan
petikan penguasaan ajaran serta untuk menyelesaikan latihan praktik dan kegiatan
tinjauan Anda kemungkinan tidak akan memiliki waktu untuk kegiatan
penghafalan di kelas. Namun, karena penghafalan petikan tulisan suci dapat
memberkati siswa, Anda dapat mengundang siswa untuk menghafalkan petikan
penguasaan ajaran di luar kelas.
Penuntun Kecepatan Penguasaan Ajaran Kitab Mormon
Jumlah minggu yang diluangkan pada masing-masing dari 10 pengalaman
pembelajaran untuk Kitab Mormon bervariasi, bergantung pada jumlah pernyataan
ajaran kunci dan petikan penguasaan tulisan suci yang harus ditelaah bagi topik
ajaran. Kira-kira 30 menit per minggu hendaknya diluangkan pada Penguasaan
Ajaran dengan menggunakan kegiatan-kegiatan pembelajaran berikut:
• Segmen Memahami Ajaran
• Latihan Praktik
• Kegiatan Tinjauan Penguasaan Ajaran
Sebagai contoh, dalam penuntun kecepatan yang disertakan, empat minggu
diberikan untuk kegiatan-kegiatan Penguasaan Ajaran yang berkaitan dengan
Ke-Allah-an. Selama minggu pertama, Anda dapat melakukan tiga segmen
pertama dari “Memahami Ajaran.” Untuk minggu kedua, Anda dapat memilih
untuk melakukan segmen 4–6. Di minggu ketiga, Anda dapat melakukan segmen
7–8. Dan di minggu keempat, Anda dapat melakukan latihan praktik dan kegiatan
“Tinjauan Penguasaan Ajaran.”
Meninjau kurikulum dalam Buku Pedoman Guru Seminari Kitab Mormon untuk
minggu mendatang bersama kegiatan pembelajaran Penguasaan Ajaran yang
x
IN S T R U K S I U N T UK GURU
terdapat dalam Penguasaan Ajaran Materi Guru Kitab Mormon ini akan membantu
Anda merencanakan untuk dan mengalokasikan waktu kelas untuk Penguasaan
Ajaran. Anda mungkin perlu mengidentifikasi bagian-bagian pelajaran yang dapat
diringkas untuk menciptakan waktu bagi kegiatan pembelajaran dan latihan
praktik Penguasaan Ajaran.
Penuntun kecepatan berikut didasarkan pada suatu pendekatan yang mencakup
topik-topik ajaran secara berurutan di mana itu muncul dalam Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran. Meskipun demikian, sejauh pengalaman pembelajaran
“Memperoleh Pengetahuan Rohani” diajarkan terlebih dahulu, topik-topik ajaran
lainnya dapat diajarkan dalam urutan apa pun. Pertimbangkanlah dua pendekatan
berikut:
• Cakuplah topik-topik ajaran secara berurutan di mana itu muncul dalam
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran (dimulai dengan “Ke-Allah-an” dan diakhiri
dengan “Perintah-Perintah”).
• Sedapat mungkin, selaraskan penelaahan siswa akan topik-topik ajaran dengan
yang akan mereka telaah dalam pertemuan-pertemuan hari Minggu (lihat
Ikutlah Aku: Sumber Pembelajaran untuk Remaja di LDS.org).
Penuntun Kecepatan
Minggu
Topik Ajaran (dengan perkiraan jumlah menit yang dialokasikan)
1
Memperoleh Pengetahuan Rohani (150 menit)
2
3
4
5
6
Ke-Allah-an (120 menit)
7
8
9
10
Rencana Keselamatan (90 menit)
11
12
13
Pendamaian Yesus Kristus (180 menit)
14
15
16
17
xi
I N S T RUKS I UN T U K GU R U
Penuntun Kecepatan
Minggu
Topik Ajaran (dengan perkiraan jumlah menit yang dialokasikan)
18
19
Pemulihan (30 menit)
20
Nabi dan Wahyu (30 menit)
21
Imamat dan Kunci-Kunci Imamat (30 menit)
22
Tata Cara dan Perjanjian (90 menit)
23
24
25
Pernikahan dan Keluarga (60 menit)
26
27
Perintah-Perintah (180 menit)
28
29
30
31
32
Penguasaan Ajaran dalam Seminari Daring
Kegiatan pembelajaran Penguasaan Ajaran akan digabungkan ke dalam
pelajaran-pelajaran seminari daring. Jika Anda mengajar sebuah kelas seminari
daring, akanlah bermanfaat untuk meninjau bagian sebelumnya mengenai
“Penguasaan Ajaran dalam Seminari Harian” untuk membantu Anda memahami
asas-asas dan praktik-praktik penting yang dapat disesuaikan dan diterapkan
dalam lingkungan seminari daring.
Penguasaan Ajaran dalam Seminari Penelaahan di Rumah
Pada saat ini materi-materi yang guru dan siswa penelaahan di rumah gunakan
belum dimutakhirkan untuk menyertakan isi Penguasaan Ajaran. Oleh karena itu,
guru dan siswa hendaknya terus menggunakan materi-materi penelaahan di
rumah saat ini dan menyertakan kegiatan-kegiatan penguasaan ayat suci. Sampai
materi-materi penelaahan di rumah dimutakhirkan, guru diimbau untuk
menyediakan bagi siswa salinan dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran dan
mengimbau mereka untuk menelaah sendiri dokumen itu dan petikan-petikan
tulisan suci penguasaan ajarannya.
xii
Memperoleh Pengetahuan
Rohani
Catatan: Bagian 1 dan 2 dari pengalaman pembelajaran ini dapat diajarkan selama
kursus dalam dua sesi kelas 40 menit, atau itu dapat dipadukan dan diajarkan
dalam satu sesi 80 menit. Jika Anda memiliki kurang dari 180 hari mengajar, Anda
dapat mengajarkan bagian 1 dari pengalaman pembelajaran ini menggantikan
pelajaran 1, “The Role of the Learner,” dalam Book of Mormon Seminary
Teacher Manual.
Bagian 1 (40 menit)
Meningkatkan Pemahaman dan Kesaksian Kita mengenai Kebenaran Rohani
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang kisah berikut yang
diberikan oleh Sister Sheri L. Dew, yang melayani sebagai Penasihat Kedua dalam
Presidensi Umum Lembaga Pertolongan:
“Seorang remaja putri yang menakjubkan … menelepon saya, galau. Dalam
isakan tangis dia berceracau, ‘Saya tidak yakin saya masih percaya Gereja benar,
dan saya takut. Bagaimana jika keluarga saya tidak akan bersama selamanya?’”
(Sheri L. Dew, “Will You Engage in the Wrestle?” [Kebaktian Brigham Young
University–Idaho, 17 Mei 2016], byui.edu/devotionals).
Ajaklah siswa memikirkan apakah mereka atau seseorang yang mereka kenal
pernah mengalami kekhawatiran dan perasaan serupa yang dialami remaja putri
yang Sister Dew ceritakan.
• Jika remaja putri ini datang kepada Anda memohon bantuan, apa yang
mungkin Anda katakan atau lakukan untuk membantunya?
Ajaklah seorang siswa untuk melanjutkan membacakan kisah Sister Dew dengan
lantang:
“Saya bertanya, ‘Apakah Anda menginginkan kesaksian?’ ‘Ya,’ katanya.
‘Apakah Anda bersedia untuk mengikhtiarkannya?’ Sekali lagi, ‘Ya’” (Sheri L. Dew, “Will You
Engage in the Wrestle?” byui.edu/devotionals).
• Menurut Anda mengapa mungkin berguna untuk menanyakan kepada remaja
putri ini apakah dia menghasratkan kesaksian akan Injil dan apakah dia
bersedia mengikhtiarkannya?
Jelaskan bahwa selama pengalaman mereka di seminari, siswa akan memiliki
banyak kesempatan untuk bekerja meningkatkan pemahaman dan kesaksian
mereka mengenai Injil serta untuk belajar cara menemukan jawaban bagi
pertanyaan mereka dan pertanyaan yang mungkin orang lain miliki mengenai
1
M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI
Gereja—termasuk ajaran dan sejarahnya. Satu kesempatan mereka harus
melakukan ini adalah melalui Penguasaan Ajaran. Penguasaan Ajaran mencakup
berusaha untuk mempelajari dan menerapkan asas-asas dari memperoleh
pengetahuan rohani dan mengembangkan suatu pemahaman yang lebih dalam
tentang ajaran-ajaran kunci Injil Yesus Kristus.
Allah Adalah Sumber Segala Kebenaran
Sediakan bagi siswa salinan dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan mintalah
mereka untuk membuka bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani”. Ajaklah
seorang siswa untuk membacakan paragraf pertama dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang diajarkan mengenai sumber
segala kebenaran.
• Siapakah sumber segala kebenaran? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan
menandai ajaran berikut: Allah mengetahui segala sesuatu dan adalah
sumber segala kebenaran.)
• Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung ajaran ini? (Anda
mungkin ingin mengajak siswa untuk mempertimbangkan menandai Mosia 4:9
dengan cara yang mencolok agar mereka akan dapat menemukannya
dengan mudah.)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Mosia 4:9 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari bagaimana ayat ini menolong kita
memahami mengapa kita hendaknya berharap kepada Allah sewaktu kita mencari
kebenaran.
• Kata atau ungkapan apa dalam ayat ini yang membantu kita memahami
mengapa kita hendaknya berharap kepada Allah sewaktu kita mencari
kebenaran?
• Apa pengalaman yang telah membantu Anda mengetahui bahwa Allah
mengetahui segala sesuatu dan adalah sumber segala kebenaran? (Anda
mungkin ingin mengingatkan siswa untuk tidak berbagi pengalaman yang
terlalu sakral atau pribadi.)
Cara Memperoleh Pengetahuan Rohani
Tuliskan tajuk berikut di papan tulis: Pola yang telah Allah berikan kepada kita untuk
membantu kita memperoleh pengetahuan rohani.
• Bagaimana Anda akan menjelaskan apakah pola itu? (Bantulah siswa
memahami bahwa satu definisi dari pola adalah model yang membantu kita
memahami cara yang benar untuk melakukan sesuatu—khususnya sesuatu
yang akan dilakukan berulang kali. Misalnya, Anda mungkin ingin
memeragakan pola yang dapat digunakan untuk membuat sesuatu.)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf kedua dari
bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari empat hal yang harus kita
lakukan untuk mengikuti pola yang telah Allah berikan kepada kita untuk
memperoleh pengetahuan rohani.
2
ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI
• Berdasarkan apa yang kita baca di paragraf ini, apa empat hal yang harus kita
lakukan untuk mengikuti pola yang telah Allah berikan kepada kita untuk
membantu kita memperoleh pengetahuan rohani?
Tuliskan tanggapan siswa di bawah tajuk di papan tulis sebagai berikut:
1. Miliki hasrat yang jujur untuk mengetahui kebenaran.
2. Bersedia untuk hidup sesuai dengan kebenaran yang telah Allah ungkapkan.
3. Cari kebenaran melalui doa.
4. Cari kebenaran melalui penelaahan serius terhadap firman Allah.
Tanyakan kepada anggota kelas:
• Menurut Anda mengapa penting bagi kita untuk menerapkan pola Allah untuk
memperoleh pengetahuan rohani setiap hari dan bukan hanya ketika kita
memiliki pertanyaan atau kekhawatiran yang mendesak? (Adalah penting
bahwa kita menerapkan pola ini setiap hari karena melakukan hal-hal ini
mengundang Roh Tuhan untuk selalu menyertai kita dan dapat membantu kita
mengenali pengaruh Roh Kudus. Dengan konsisten mengikuti pola ini, kita
memperlihatkan kepada Tuhan hasrat kita untuk memperoleh pengetahuan
rohani setiap saat—bukan hanya ketika kita memiliki pertanyaan atau
kekhawatiran yang mendesak.)
Rujuklah siswa kembali ke paragraf kedua dari bagian “Memperoleh Pengetahuan
Rohani” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
• Manakah petikan-petikan penguasaan ajaran dalam Kitab Mormon yang
mendukung pola Allah untuk memperoleh pengetahuan rohani? (Sewaktu
siswa menanggapi, tuliskan rujukan berikut di papan tulis: Moroni 10:4–5;
2 Nefi 32:8–9; 2 Nefi 32:3; inilah urutan tulisan suci di paragraf kedua.)
Bagilah siswa menjadi tiga kelompok. Tugasi setiap kelompok untuk menelaah satu
dari petikan-petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang tertera di papan tulis,
mencari ungkapan tulisan suci yang mengajarkan pola Allah untuk memperoleh
pengetahuan rohani. Setelah waktu yang memadai, ajaklah seorang siswa atau
lebih dari setiap kelompok untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Setelah
mereka melakukannya, pertimbangkan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan
seperti yang berikut:
• Menurut Anda apa artinya “bertanya kepada Allah … dengan hati yang tulus,
dengan maksud yang sungguh-sungguh” (Moroni 10:4)? (Bantulah siswa
memahami bahwa ungkapan ini berarti bahwa kita sungguh-sungguh
berhasrat untuk menerima jawaban dari Allah dan berniat untuk menindaki
jawaban yang kita terima.)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut dari Presiden
Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang:
3
M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI
“Maksud yang sungguh-sungguh’ berarti bahwa seseorang sungguh berniat
untuk mengikuti arahan ilahi yang diberikan” (Russell M. Nelson, “Ask, Seek,
Knock,” Ensign atau Liahona, November 2009, 81).
• Menurut Anda mengapa penting bahwa kita mencari kebenaran dengan hati
yang tulus dan bahwa kita sungguh-sungguh berniat untuk mengikuti arahan
yang Allah berikan kepada kita?
• Menurut Anda apa artinya “berdoa selalu” (2 Nefi 32:9)?
• Menurut Anda apa bedanya antara membaca secara santai dengan
“[mengenyangkan] diri dengan firman Kristus” (2 Nefi 32:3)?
• Bagaimana memilih untuk berdoa selalu dan untuk mengenyangkan diri
dengan firman Kristus dapat membantu kita memperoleh pengetahuan rohani?
Ajaklah siswa berbagi pengalaman yang telah mereka miliki dengan menerapkan
pola Allah untuk memperoleh pengetahuan rohani. Sewaktu mereka
melakukannya, ajaklah mereka untuk menjelaskan juga berkat-berkat apa yang
mereka terima sebagai akibatnya. Anda mungkin juga ingin berbagi suatu
pengalaman.
Mengajukan Pertanyaan dan Mencari Jawaban Adalah Bagian yang Vital dari
Upaya Kita untuk Mempelajari Kebenaran
Mintalah siswa mempertimbangkan apakah mereka pikir adalah baik bagi orang
untuk mengajukan pertanyaan mengenai ajaran-ajaran Gereja atau aspek-aspek
sejarah Gereja yang mungkin sulit dipahami.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf ketiga dari
bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
Mintalah siswa untuk mengikuti, mencari apa yang paragraf ini ajarkan mengenai
peranan mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban dalam upaya kita untuk
mempelajari kebenaran.
• Apakah peranan mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban dalam upaya
kita untuk mempelajari kebenaran? (Setelah siswa menanggapi, tulislah
pernyataan kebenaran berikut di papan tulis: Mengajukan pertanyaan dan
mencari jawaban merupakan bagian yang vital dari upaya kita untuk
mempelajari kebenaran.)
• Mengapa menurut Anda mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban adalah
bagian penting dari upaya kita untuk mempelajari kebenaran?
• Berdasarkan apa yang kita pelajari di paragraf ketiga, mengapa sikap dan niat
kita penting ketika kita mengajukan pertanyaan? (Bantulah siswa
mengidentifikasi kebenaran berikut: Sikap dan niat yang dengannya kita
mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban akan sangat berdampak
terhadap kemampuan kita untuk belajar melalui Roh Kudus. Anda
4
ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI
mungkin ingin menyarankan agar siswa menandai asas ini dalam salinan
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka.)
Ingatkan siswa tentang kisah remaja putri yang menghubungi Sister Sheri L. Dew
karena dia khawatir apakah ajaran-ajaran Gereja benar. Jelaskan bahwa remaja
putri tersebut memutuskan untuk bertemu dengan uskupnya dan dengan orang
lain—termasuk Sister Dew—yang dapat membantunya menemukan jawaban bagi
pertanyaan-pertanyaannya.
Sediakan bagi setiap siswa salinan dari selebaran berikut. Jelaskan bahwa
selebaran ini memuat kisah Sister Dew mengenai apa yang terjadi
sewaktu remaja putri tersebut mencari jawaban bagi pertanyaan-pertanyaannya.
Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dari kisah
tersebut. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari bagaimana sikap dan
niat yang dengannya kita mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban
berdampak terhadap kemampuan kita untuk belajar melalui Roh Kudus.
Setelah siswa membaca tiga paragraf pertama, tanyakan:
• Bagaimana sikap dan niat remaja putri ini sebagai pencari kebenaran telah
berdampak terhadap kemampuannya untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaannya?
Kemudian ajaklah beberapa siswa bergiliran membacakan dengan lantang sisa dari
kisah Sister Dew di selebaran.
“Saya memberi tahu [remaja putri itu], ‘Bawalah tulisan suci Anda dan
setiap pertanyaan yang Anda miliki. Pertanyaan adalah baik. Mari lihat apa
yang akan Tuhan ajarkan kepada kita.’
Dia menerima perkataan saya dan membawa satu demi satu pertanyaan
berduri. Kami menyelidiki tulisan suci dan ajaran para nabi mencari
jawaban. Sedikit demi sedikit, dia mulai menyadari bahwa hanya karena
dia memiliki pertanyaan bukan berarti dia tidak memiliki kesaksian. Tulisan suci sarat
dengan kisah mengenai nabi-nabi yang memiliki pertanyaan. Dan dia mulai mengenali
bahwa Roh memberikan kesaksian kepadanya—termasuk memberikan kesaksian bahwa
para nabi, pelihat, dan pewahyu sungguh adalah nabi.
Kesaksiannya mulai tumbuh, dan waktu berlalu. Kemudian sekitar setahun lalu dia
menelepon kembali. ‘Saya ingin Anda menjadi orang pertama yang tahu bahwa saya
memegang di tangan saya sebuah rekomendasi bait suci. Maukah Anda datang ketika
saya menerima pemberkahan saya?’ Kemudian dia menambahkan, ‘tahukah Anda apa
yang Anda katakan yang paling membantu saya? Anda memberi tahu saya bahwa
pertanyaan adalah baik, dan itu memperkenankan saya memandang diri saya sebagai
orang yang mencari alih-alih orang yang ragu.’
Saya sangat bersukacita! Tetapi dua hari kemudian, saya menerima telepon yang sangat
berbeda dari seorang [remaja putri] lain. ‘Sister Dew,’ katanya, ‘sebelum Anda mendengar
dari orang lain, saya ingin Anda tahu bahwa saya mengandung.’ Dia mengatakan selama
beberapa tahun dia telah meragukan kebenaran Injil dan akhirnya memutuskan tidak ada
alasan untuk menjalankan hukum kesucian.
5
M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI
Saya memberi tahu dia bahwa saya bukanlah hakim dirinya dan bahwa saya mengasihi
dia. Kemudian saya bertanya kepadanya apakah dia ingin memiliki kesaksian. ‘Tidak, saya
rasa tidak,’ katanya.
Kekontrasannya membuat terpana. Kira-kira pada waktu yang sama, kedua remaja putri ini
memiliki pertanyaan yang mengancam kesaksian mereka. Satu di antara mereka
mengirimkan seruan minta bantuan, dan keluarga, teman, serta pemimpin mengikuti
nasihat Presiden Monson dan pergi menyelamatkannya. Gadis yang lain memelihara
keraguannya dan meyakinkan diri sendiri bahwa pilihan-pilihan amoralnya dapat
diterima .…
Pertanyaan gadis yang satu mendorong dia menjadi seorang pencari kebenaran. Gadis
yang lain menggunakan pertanyaannya untuk membenarkan sikap amoralnya.
Teman-teman terkasih, pertanyaan adalah baik. Pertanyaan adalah baik jika itu pertanyaan
yang diilhami, diajukan dengan iman, dan diajukan ke sumber yang kredibel di mana Roh
akan mengarahkan dan mengukuhkan jawabannya .…
Tidak seorang pun dari kita berhak atas wahyu tanpa upaya di pihak kita. Jawaban dari
Allah tidak muncul begitu saja secara ajaib. Jika kita ingin tumbuh secara rohani, Tuhan
mengharapkan kita mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban. ‘Jika engkau akan
meminta,’ Dia berjanji, ‘engkau akan menerima wahyu demi wahyu, pengetahuan demi
pengetahuan’ [A&P 42:61]. Apakah bisa lebih jelas lagi dari itu? Tuhan menyukai
pertanyaan yang diilhami yang diajukan dengan iman karena itu menuntun pada
pengetahuan, pada wahyu, dan pada iman yang lebih besar” (Sheri L. Dew, “Will You
Engage in the Wrestle?” [kebaktian Brigham Young University–Idaho, 17 Mei 2016],
byui.edu/devotionals).
• Bagaimana pengalaman kedua remaja putri yang Sister Dew ceritakan
membantu kita memahami pentingnya sikap dan niat kita ketika mengajukan
pertanyaan?
• Bagaimana pengalaman kedua remaja putri tersebut membantu kita
memahami peranan kita dalam dengan tekun mencari jawaban bagi
pertanyaan-pertanyaan kita?
Anda mungkin ingin bersaksi tentang pentingnya mengajukan pertanyaan yang
tulus dan dengan tekun mencari jawaban. Pertimbangkanlah untuk berbagi
bagaimana Anda jadi mengetahui bahwa Allah akan menjawab
pertanyaan-pertanyaan tulus kita.
Ajaklah siswa untuk menindaki apa yang telah mereka pelajari dengan
mengajukan pertanyaan yang tulus dan dengan tekun mencari jawaban melalui
menerapkan pola Bapa Surgawi yang ditetapkan untuk memperoleh
pengetahuan rohani.
6
ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI
Bagian 2 (40 menit)
Asas-Asas yang Dapat Membantu Kita Menjawab Pertanyaan
Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan pertanyaan apa yang mungkin mereka
miliki tentang kehidupan atau tentang Gereja serta ajaran-ajaran dan sejarahnya.
Sebagai contoh dari suatu kekhawatiran dan pertanyaan yang mungkin beberapa
siswa miliki atau mungkin diajukan oleh orang lain, peragakan atau tuliskan yang
berikut di papan tulis:
Saya mendengar tentang orang lain yang menerima jawaban atas doa mereka,
tetapi itu tidak terjadi kepada saya. Rasanya seolah Allah tidak mengasihi saya,
meskipun saya mencoba untuk melakukan apa yang benar. Mengapa Allah tidak
menjawab doa-doa saya?
Jelaskan kepada siswa bahwa bagian ini dari pengalaman pembelajaran mengenai
memperoleh pengetahuan rohani dimaksudkan untuk membantu mereka
mempelajari tiga asas yang dapat membimbing mereka ketika mereka memiliki
pertanyaan atau dihadapkan dengan pertanyaan dari orang lain: bertindak dengan
iman, meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal, dan mencari
pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi.
Bertindak dengan Iman
Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dari asas 1,
“Bertindak dengan iman” dari bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari
pernyataan-pernyataan yang menjelaskan apa yang dapat kita lakukan untuk
bertindak dengan iman ketika kita memiliki pertanyaan atau kekhawatiran. Ajaklah
siswa mempertimbangkan untuk menandai pernyataan-pernyataan yang
bermakna secara khusus bagi mereka.
Mintalah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Sewaktu mereka
melakukannya, Anda mungkin ingin meminta mereka menjelaskan bagaimana
mengikuti nasihat yang mereka identifikasi dapat berguna ketika mereka memiliki
pertanyaan atau kekhawatiran. Tandaskan pernyataan ajaran berikut: Sewaktu
kita terus mencari jawaban, kita harus hidup dengan iman—memercayai
bahwa kita akhirnya akan menerima jawaban yang kita cari.
• Manakah petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang mendukung
pernyataan ajaran ini? (Ajaklah siswa mempertimbangkan untuk menandai
Eter 12:6 dengan cara yang mencolok agar mereka akan dapat menemukannya
dengan mudah.)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Eter 12:6 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang membantu kita
memahami mengapa penting bagi kita untuk hidup dengan iman sewaktu kita
mencari jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan kita.
7
M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI
• Apa kata atau ungkapan di ayat ini yang dapat membantu kita memahami
mengapa penting agar kita hidup dengan iman sewaktu kita mencari jawaban
bagi pertanyaan-pertanyaan kita?
• Menurut Anda apa artinya bahwa “kamu tidak menerima kesaksian sampai
setelah pencobaan imanmu” (Eter 12:6)?
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Presiden Dieter
F. Uchtdorf dari Presidensi Utama dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk
mendengarkan apa yang dapat kita lakukan untuk menerima suatu saksi atau
kesaksian tentang kebenaran Injil.
“Sewaktu Anda menggunakan iman Anda, menerapkan asas-asas Injil setiap hari
dalam keadaan apa pun, Anda akan merasakan buah-buah manis Injil, dan
melalui buah ini Anda akan tahu kebenarannya” (Dieter F. Uchtdorf, “The
Reflection in the Water” [Api unggun Sistem Pendidikan Gereja CES untuk
dewasa muda, 1 November 2009], LDS.org).
• Menurut pernyataan ini oleh Presiden Uchtdorf, apa yang dapat kita lakukan
supaya menerima atau memperkuat kesaksian kita mengenai kebenaran Injil?
• Menurut Anda mengapa Tuhan mengharapkan kita menggunakan iman kita
sebelum kita menerima suatu saksi atau kesaksian mengenai kebenaran Injil?
• Apa kebenaran yang mengenainya Anda telah menerima kesaksian dengan
memilih untuk menggunakan iman Anda dengan menerapkan asas-asas Injil
setiap hari? Bagaimana kesaksian itu datang kepada Anda? (Anda mungkin
juga ingin membagikan sebuah pengalaman).
Jelaskan bahwa beberapa orang mungkin mempertanyakan apakah mereka
memiliki kesaksian atau bertanya-tanya mengapa kesaksian mereka tidak lebih
kuat, meskipun mereka telah berusaha untuk menggunakan iman mereka dengan
hidup sesuai dengan perintah-perintah Tuhan.
Tandaskan dua pernyataan ajaran terakhir di asas 1, “Bertindak dengan Iman,” dari
bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran:
Sewaktu kita setia pada kebenaran dan terang yang telah kita terima, kita
akan menerima lebih banyak. Jawaban terhadap pertanyaan dan doa kita
sering kali datang “baris demi baris, ajaran demi ajaran.” Ajaklah siswa untuk
mempertimbangkan menandai kebenaran ini.
• Bagaimana kebenaran ini membantu seseorang memahami mengapa
kesaksiannya tentang Injil tidak tumbuh dengan lebih cepat?
• Apa petikan penguasaan ajaran yang mendukung kedua kebenaran ini?
(Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai 2 Nefi 28:30 dengan cara
yang mencolok.)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 2 Nefi 28:30 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari ungkapan yang mendukung kebenaran
dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Ajaklah para siswa untuk melaporkan apa
yang mereka temukan.
8
ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI
Jelaskan bahwa Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul
menjabarkan pengalamannya dengan doa sewaktu dia beserta keluarganya
dihadapkan pada suatu pencobaan yang berlangsung beberapa tahun. Mintalah
seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Christofferson
dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan alasan mengapa
Tuhan mungkin memilih untuk tidak menjawab beberapa pertanyaan dan doa kita
dengan segera atau dengan cara yang kita hasratkan.
“Saya berdoa memohon campur tangan ajaib untuk membebaskan kami.
Meskipun saya mempersembahkan doa berulang kali dengan ketulusan yang
besar dan hasrat yang sungguh-sungguh, jawabannya pada akhirnya adalah
tidak. Akhirnya, saya belajar untuk berdoa seperti yang Juruselamat Iakukan:
‘Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi’ (Lukas
22:42). Saya mencari bantuan Tuhan dengan setiap langkah kecil sepanjang jalan
menuju suatu resolusi terakhir.
… Lebih dari sekali saya tersungkur di hadapan Bapa Surgawi saya, memohon dengan berurai
air mata bantuan-Nya. Dan Dia memang membantu. Terkadang tidak lebih daripada suatu rasa
damai, perasaan akan jaminan bahwa semuanya akan beres .…
Meskipun saya menderita saat itu, saya bersyukur sekarang bahwa tidak ada solusi cepat bagi
masalah saya. Kenyataan bahwa saya dipaksa untuk berpaling kepada Allah untuk bantuan
hampir setiap hari selama tahun-tahun yang panjang mengajarkan saya cara untuk benar-benar
berdoa dan mendapatkan jawaban untuk doa dan mengajarkan kepada saya dengan cara yang
praktis untuk memiliki iman kepada Allah. Saya jadi mengenal Juruselamat saya dan Bapa
Surgawi saya dengan cara dan ke tingkat yang mungkin tidak akan terjadi dengan cara lain atau
yang mungkin akan membutuhkan jauh lebih lama untuk saya capai .… Saya belajar untuk
percaya kepada Tuhan dengan segenap hati saya. Saya belajar untuk berjalan bersama Dia hari
demi hari” (D. Todd Christofferson, “Recognizing God’s Hand in Our Daily Blessings” Ensign,
Januari 2012, 18–19).
• Berdasarkan apa yang Anda pelajari dari pernyataan ini, apa saja alasan
mengapa Allah mungkin memilih untuk tidak menjawab sebagian dari
pertanyaan dan doa kita dengan segera atau dengan cara yang kita hasratkan?
(Setelah siswa menanggapi, Anda mungkin ingin menandaskan bahwa Allah
juga dapat menjawab doa kita dengan segera, dengan cara yang sangat terarah
dan kuat.)
Rujuklah pada kekhawatiran dan pertanyaan di papan tulis.
• Jika Anda memiliki kekhawatiran dan pertanyaan ini, bagaimana Anda dapat
memilih untuk bertindak dengan iman?
Meneliti Konsep dan Pertanyaan dengan Perspektif Kekal
Mintalah siswa untuk memikirkan saat ketika mereka mungkin telah mencermati
bahwa kepercayaan agama dan pandangan hidup mereka berbeda dari beberapa
kepercayaan dan pandangan teman serta kenalan mereka yang bukan anggota
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin
H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang. Mintalah anggota kelas
untuk mendengarkan mengapa Orang Suci Zaman Akhir sering memandang
9
M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI
pertanyaan yang berhubungan dengan kehidupan dan topik agama berbeda
daripada bagaimana orang lain mungkin memandangnya.
“Dalam banyak topik penting asumsi [atau kepercayaan] kita … berbeda dari
[milik] banyak teman dan kenalan kita. Itu juga berbeda dari banyak asumsi yang
sekarang digunakan di media .… Misalnya, karena Orang Suci Zaman Akhir
mengenal rencana Bapa Surgawi kita bagi anak-anak-Nya, kita tahu bahwa
kehidupan fana ini bukanlah drama satu babak yang dijepit di antara masa lalu
yang tak dikenal dan masa depan yang tak pasti. Kehidupan ini adalah bagaikan
babak kedua dari sebuah drama tiga babak. Tujuannya didefinisikan oleh apa yang diungkapkan
mengenai keberadaan rohani kita di babak 1 dan takdir kekal kita di babak 3. Karena
pengetahuan kita tentang rencana ini dan kebenaran-kebenaran lain yang telah Allah
ungkapkan, kita memulai dengan asumsi-asumsi yang berbeda dengan mereka yang tidak
memiliki pengetahuan yang sama dengan kita. Sebagai akibatnya, kita mencapai kesimpulan
yang berbeda mengenai banyak topik penting yang orang lain nilai hanya dalam batasan opini
mereka mengenai kehidupan fana” (Dallin H. Oaks, “As He Thinketh in His Heart” [malam
bersama Pembesar Umum, 8 Februari 2013], lds.org/broadcasts).
• Menurut Penatua Oaks, mengapa Orang Suci Zaman Akhir memandang
pertanyaan yang berhubungan dengan kehidupan kita di bumi dan topik-topik
agama berbeda daripada bagaimana orang lain mungkin memandangnya?
(Sewaktu siswa menanggapi, gambarlah diagram berikut di papan tulis.)
Tutupi bagian untuk babak 1 dan 3, dan ajukan pertanyaan berikut:
• Apa contoh dari topik penting yang mungkin kita pandang berbeda jika kita
tidak memiliki pengetahuan mengenai kehidupan prafana kita atau kehidupan
setelah kematian? (Siswa dapat menyebutkan beberapa topik, seperti nilai yang
kita tempatkan pada kehidupan manusia atau bahwa kita akan menerima
konsekuensi pemberian Allah untuk pilihan-pilihan kita di
Penghakiman Akhir.)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Oaks
dengan lantang. Jelaskan bahwa dia berbicara kepada guru seminari dan institut
religi. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan apa yang dia katakan siswa
hendaknya lakukan ketika mereka dihadapkan pada konsep atau pertanyaan
yang sulit.
10
ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI
“Saya menyarankan bahwa mungkin lebih baik bagi orang muda kita untuk
mengekang diri dari berdebat dengan rekan-rekan mereka .… Mereka sering kali
akan lebih baik menanggapi dengan mengidentifikasi pendapat atau asumsi
duniawi dalam pernyataan-pernyataan yang mereka hadapi dan kemudian
dengan mengidentifikasi asumsi dan pendapat yang berbeda yang membimbing
pemikiran para Orang Suci Zaman Akhir” (Dallin H. Oaks, “As He Thinketh in His
Heart,” lds.org/broadcasts).
• Berdasarkan saran Penatua Oaks, apa yang dapat kita lakukan ketika kita
dihadapkan dengan konsep atau pertanyaan yang sulit? (Anda mungkin perlu
membantu siswa memahami bahwa pendapat di sini adalah gagasan yang
digunakan untuk mendukung kesimpulan dan bahwa pernyataan di sini adalah
ungkapan posisi, pandangan, atau opini seseorang.)
Untuk mengilustrasikan bagaimana kepercayaan atau asumsi seseorang dapat
memengaruhi jawaban yang dia miliki, gambarlah sebuah bingkai sederhana di
sekitar kekhawatiran dan pertanyaan yang tertulis di papan tulis.
Jelaskan bahwa bingkai sederhana ini
merepresentasikan kepercayaan atau
asumsi yang mungkin dimiliki orang
yang mengajukan pertanyaan ini jika
dia tidak memandang pertanyaan
tersebut dalam konteks apa yang kita
ketahui mengenai Bapa Surgawi,
rencana keselamatan-Nya, dan
ajaran-ajaran Yesus Kristus. Tandaskan
bahwa ketika mempertimbangkan
kepercayaan atau asumsi seseorang,
kita hendaknya melakukannya dengan
kebaikan hati dan respek, peka terhadap perasaan orang itu dan terhadap
bimbingan Roh Kudus.
• Apa saja kepercayaan atau asumsi yang mungkin tidak akurat dan dapat
memengaruhi seseorang hingga memiliki kekhawatiran dan pertanyaan ini?
Tulislah tanggapan siswa di papan tulis di sekitar bingkai tersebut. Ini dapat
mencakup yang berikut:
Allah menjawab doa semua orang dengan cara yang sama.
Allah mengasihi sebagian anak-anak-Nya, tetapi Dia tidak benar-benar
mengasihi saya.
Allah tidak mengasihi saya jika Dia tidak menjawab doa saya dengan cara yang
saya harapkan dan ekspektasikan dari Dia.
Jika saya mencoba melakukan apa yang benar, maka Allah seharusnya menjawab
doa saya dengan segera.
11
M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI
• Mengapa menurut Anda penting untuk berpikir mengenai kepercayaan atau
asumsi yang mungkin kita atau orang lain miliki ketika mengajukan pertanyaan
mengenai Allah, kehidupan kita di bumi, atau Gereja beserta ajaran-ajaran dan
sejarahnya? (Bantulah siswa melihat bahwa melakukan ini dapat membantu
kita lebih memahami kekhawatiran mendasar atau perspektif terbatas yang
mungkin mendasari pertanyaan tersebut.)
• Bagaimana kepercayaan atau asumsi di papan tulis mengindikasikan bahwa
orang tersebut mungkin memandang pertanyaan itu dengan perspektif
terbatas?
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang asas 2, “Meneliti
Konsep dan Pertanyaan dengan Perspektif Kekal” di bagian “Memperoleh
Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota
kelas untuk mengikuti, mencari bagaimana kita dapat meneliti konsep dan
pertanyaan dengan perspektif kekal.
Mintalah siswa melaporkan apa yang mereka temukan. Ajaklah siswa untuk
mempertimbangkan menandai kebenaran berikut: Untuk meneliti konsep
ajaran, pertanyaan, dan masalah sosial dengan suatu perspektif kekal, kita
mempertimbangkannya dalam konteks rencana keselamatan dan
ajaran-ajaran Juruselamat. Bukalah bagian untuk babak 1 dan 3 di papan tulis.
Untuk membantu siswa memahami cara mempertimbangkan konsep dan
pertanyaan dalam konteks rencana keselamatan dan ajaran-ajaran
Juruselamat, pertimbangkan untuk menayangkan video “Examining Questions
with an Eternal Perspective [Meneliti Pertanyaan dengan Perspektif Kekal]” (2:55),
yang tersedia di LDS.org. Mintalah anggota kelas untuk memerhatikan bagaimana
seorang remaja putri bernama Lauren meluangkan waktu untuk berpikir mengenai
kepercayaan atau asumsi yang mungkin telah memengaruhi pertanyaan temannya
mengenai Allah dan bagaimana Lauren kemudian meneliti pertanyaan tersebut
dengan perspektif kekal.
Setelah siswa menyaksikan video, tanyakan:
• Menurut Anda mengapa berguna bagi Lauren untuk berpikir mengenai
kepercayaan atau asumsi yang mungkin telah memengaruhi pertanyaan
temannya mengenai Allah?
• Apa yang terjadi sewaktu Lauren meneliti pertanyaan temannya dengan
perspektif kekal?
Untuk membantu siswa mempraktikkan meneliti konsep dan pertanyaan dengan
perspektif kekal, merujuklah pada kekhawatiran dan pertanyaan dalam bingkai di
papan tulis dan tanyakan:
• Apa yang kita ketahui mengenai Bapa Surgawi, rencana-Nya, dan ajaran-ajaran
Juruselamat yang dapat membantu kita memandang pertanyaan ini secara
berbeda dan menemukan jawaban berdasarkan kebenaran kekal?
Sewaktu siswa menanggapi, hapuslah pernyataan-pernyataan di sekitar bingkai
dan gantikan dengan jawaban yang siswa berikan. Ini mungkin mencakup
tanggapan seperti yang berikut:
12
ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI
Allah dapat menjawab doa kita secara berbeda berdasarkan pengetahuan-Nya
mengenai kebutuhan individu kita dan apa yang terbaik bagi kita.
Allah mengasihi semua anak-Nya, termasuk saya.
Allah mengasihi kita bahkan ketika Dia tidak menjawab doa saya dengan cara
yang saya harapkan dan ekspektasikan dari-Nya.
Bahkan jika saya mencoba untuk melakukan apa yang benar Allah mungkin tidak
menjawab semua doa saya dengan segera. Ini menyediakan kesempatan bagi saya
untuk tumbuh secara rohani.
Hilangkan atau hapuslah bingkai sederhana di sekitar kekhawatiran dan
pertanyaan tadi di papan dan gantikan dengan bingkai yang lebih indah.
Jelaskan bahwa bingkai baru ini
merepresentasikan kebenaran yang kita
ketahui mengenai Bapa Surgawi,
rencana keselamatan-Nya dan
ajaran-ajaran Juruselamat.
• Bagaimana memandang pertanyaan
ini dalam konteks apa yang kita
ketahui tentang Bapa Surgawi,
rencana-Nya dan ajaran-ajaran
Juruselamat memperkenankan kita
melihat pertanyaan tersebut secara
berbeda?
Mintalah siswa untuk berbagi bagaimana mereka mampu dengan lebih baik
memahami suatu konsep, ajaran, atau kekhawatiran ketika mereka
mempertimbangkan itu dari perspektif kekal. Anda mungkin juga ingin
membagikan sebuah pengalaman Anda sendiri.
Mencari Pemahaman Lebih Lanjut melalui Sumber-Sumber yang Ditetapkan
Secara Ilahi
Ajaklah siswa untuk berpikir mengenai ke sumber-sumber apa mereka dapat
berpaling ketika mereka memiliki pertanyaan tentang Gereja atau membutuhkan
bantuan ketika membuat keputusan penting.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua M.
Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang:
“Yakobus tidak mengatakan, ‘Apabila di antara kamu ada yang kekurangan
hikmat, biarlah dia membuka Google!’” (M. Russell Ballard, “The Opportunities
and Responsibilities of CES Teachers in the 21st Century” [malam bersama
Pembesar Umum, 26 Februari 2016], lds.org/broadcasts).
13
M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI
• Menurut Yakobus 1:5, apa yang Rasul Yakobus ajarkan? (“Apabila di antara
kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada
Allah.”)
• Ketika kita memiliki pertanyaan atau kekhawatiran, mengapa menurut Anda
penting untuk pertama-tama berharap kepada Allah untuk bantuan?
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf pertama dari
asas 3, “Mencari Pemahaman Lebih Lanjut melalui Sumber-Sumber yang
Ditetapkan Secara Ilahi,” di bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari
apa yang telah Allah berikan kepada kita untuk membantu kita menemukan dan
memahami kebenaran. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai apa
yang mereka temukan.
• Apa yang telah Allah berikan kepada kita untuk membantu kita menemukan
dan memahami kebenaran? (Sebagai bagian dari pembahasan ini, Anda
mungkin ingin mengajak siswa untuk mempertimbangkan menandai
pernyataan berikut: Sebagai bagian dari proses yang ditetapkan Tuhan
untuk memperoleh pengetahuan rohani, Dia telah menetapkan
sumber-sumber yang melaluinya Dia mengungkapkan kebenaran dan
bimbingan kepada anak-anak-Nya.)
• Apa berkat-berkat yang dapat kita terima sewaktu kita berpaling pada
sumber-sumber kebenaran yang telah ditetapkan secara ilahi oleh Tuhan?
Rujuklah pada kekhawatiran dan pertanyaan dalam bingkai di papan tulis.
• Apa saja sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi yang padanya Anda dapat
berpaling jika Anda memiliki kekhawatiran dan pertanyaan?
Untuk membantu siswa tanggap akan sumber-sumber tambahan yang dapat
membantu mereka menemukan sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi,
pertimbangkan untuk memberi tahu mereka mengenai (dan jika mungkin,
memperlihatkan mereka atau mengajak mereka untuk menemukan di peralatan
elektronik mereka) situs web resmi Gereja mormonnewsroom.org. Jelaskan bahwa
di situs web ini Gereja mengklarifikasi informasi mengenai berbagai isu yang
menarik minat publik sehubungan dengan Gereja dan mengoreksi informasi yang
tidak lengkap atau tidak benar yang dilaporkan di media. Juga pertimbangkan
untuk memperlihatkan kepada siswa laman Gospel Topics [Topik Gereja] milik
Gereja di lds.org/topics. Esai Gospel Topics [Topik Gereja] memuat informasi yang
berharga dan terus terang mengenai banyak isu sejarah dan ajaran yang sulit.
Mintalah siswa untuk membagikan contoh-contoh tentang bagaimana mereka
telah diberkati sewaktu mereka berpaling pada sumber-sumber ilahi untuk
jawaban ketika mereka dihadapkan pada sebuah pertanyaan atau isu. Anda
mungkin perlu bersiap untuk membagikan contoh Anda sendiri.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf kedua dari
asas 3, “Mencari Pemahaman Lebih Lanjut melalui Sumber-Sumber yang
Ditetapkan Secara Ilahi,” di bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari
14
ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI
apa yang paragraf ini ajarkan mengenai sumber-sumber informasi yang tidak
diproduksi oleh Gereja.
• Mengapa penting untuk berhati-hati terhadap sumber-sumber informasi yang
tidak dapat diandalkan?
• Bagaimana kita dapat mengenali kebenaran dalam sumber-sumber informasi
yang tidak diproduksi oleh Gereja? (Bantulah siswa memahami bahwa Roh
Kudus dapat membantu mereka mengenali kebenaran atau kekeliruan dalam
sumber apa pun di mana kita mungkin menemukannya [lihat Moroni 10:5].)
Jelaskan bahwa selama tahun ajaran, selain menelaah ajaran-ajaran dari Kitab
Mormon secara berurutan, siswa juga akan menelaah sembilan topik ajaran dari
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran (yang berkaitan dengan topik-topik dalam
kurikulum remaja hari Minggu). Mereka juga akan menelaah petikan-petikan
penguasaan ajaran Kitab Mormon dengan setiap topik. Sewaktu setiap topik
ditelaah, mereka akan menggunakan asas-asas memperoleh pengetahuan rohani
yang dibahas dalam pelajaran ini untuk mempertimbangkan
pertanyaan-pertanyaan, isu-isu, dan kesempatan-kesempatan nyata untuk
penerapan pribadi.
Bagikan kesaksian Anda mengenai pentingnya menerapkan asas-asas memperoleh
pengetahuan rohani ketika kita dihadapkan pada konsep-konsep atau
pertanyaan-pertanyaan sulit. Yakinkan siswa bahwa Tuhan ingin mengajar mereka
melalui Roh-Nya. Sewaktu kita bertindak dengan iman, meneliti konsep dan
pertanyaan dengan perspektif kekal, dan mencari pemahaman lebih lanjut melalui
sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi, Allah akan memberi kita jawaban
serta menyediakan arahan dalam kehidupan kita.
Tinjauan Penguasaan Ajaran
Pertimbangkan menggunakan kegiatan berikut selama sesi kelas terpisah untuk
membantu siswa meninjau petikan-petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon
yang dirujuk dalam bagian 1 dan 2 dari pengalaman pembelajaran ini mengenai
memperoleh pengetahuan rohani.
Sebelum kelas, tuliskan rujukan ke petikan-petikan penguasaan ajaran berikut di
papan tulis: 2 Nefi 28:30; 2 Nefi 32:3; 2 Nefi 32:8–9; Mosia 4:9; Eter 12:6; Moroni
10:4–5.
Bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan. Mintalah mereka untuk meninjau
ajaran yang diajarkan dalam petikan-petikan di papan tulis dengan meminta
seorang siswa dalam setiap pasangan menggunakan Panduan Rujukan Penguasaan
Ajaran dan, dalam urutan acak, membacakan dengan lantang ungkapan kunci
untuk masing-masing petikan penguasaan ajaran itu. Ketika ungkapan kunci
dibacakan, siswa yang lainnya menyatakan petikan mana di papan tulis yang
berhubungan dengan ungkapan kunci tersebut. Setelah beberapa menit, mintalah
siswa bertukar peran dengan rekan mereka.
Berikutnya, untuk membantu siswa menjadi familier dengan teks tulisan suci dari
petikan penguasaan ajaran, bacakan petikan dengan lantang tanpa memberi tahu
siswa rujukannya. Ajaklah siswa untuk melihat apakah mereka dapat menemukan
petikan itu dan bergabung dengan Anda dalam membacakannya dengan lantang
15
M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI
sebelum Anda selesai membacakan petikan tersebut. Setelah petikan dibacakan,
ajaklah seorang siswa atau lebih untuk menjelaskan dengan kata-kata mereka
sendiri ajaran atau asas yang diajarkan dalam petikan tersebut. Ulangi kegiatan ini
untuk setiap petikan penguasaan ajaran yang tertulis di papan tulis.
16
Ke-Allah-an
Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama
periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal.
Memahami Ajaran (75 menit)
Segmen 1 (10 menit)
Tuliskan pernyataan berikut di papan tulis, dan ajaklah seorang siswa untuk
membacakannya dengan lantang: Allah tidak benar-benar mengenal saya atau peduli
tentang apa yang saya alami.
• Bagaimana kesalahpahaman ini menyulitkan seseorang untuk menjalankan
iman kepada Allah?
Mintalah siswa membuka topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,” dalam Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran. Ajaklah siswa untuk membaca paragraf di bawah topik ini
dengan seorang rekan, mencari kebenaran-kebenaran tentang karakter dan atribut
para anggota Ke-Allah-an. Mintalah mereka untuk membahas dengan rekan
mereka bagaimana sebagian kebenaran yang mereka temukan dapat membantu
mengoreksi atau mengklarifikasi pernyataan yang tertulis di papan tulis.
Setelah waktu yang memadai, ajaklah beberapa siswa untuk menjelaskan kepada
anggota kelas apa yang mereka bahas dengan rekan mereka. Bersaksilah bahwa
sewaktu kita mempelajari dan memahami dengan lebih baik ajaran tentang
Ke-Allah-an, iman dan kepercayaan kita kepada Bapa Surgawi, kepada Yesus
Kristus, dan kepada Roh Kudus akan meningkat.
Segmen 2 (10 menit)
Ajukan kepada siswa pertanyaan berikut:
• Apa saja perbedaan yang mungkin orang cermati mengenai orang lain yang
dapat menuntun mereka untuk menilai orang-orang itu lebih rendah daripada
mereka sendiri? (Beberapa hal yang mungkin siswa sebutkan adalah perbedaan
status ekonomi, penampilan, kemampuan, budaya, bahasa, agama, jenis
kelamin, atau etnis.)
Ajaklah siswa untuk membuka topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,” dalam Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran dan membaca cepat paragraf di bawah tajuk “Allah Bapa,”
mencari kebenaran yang menjabarkan bagaimana perasaan Allah mengenai semua
anak-Nya. Mintalah mereka melaporkan apa yang mereka temukan, dan tulislah
pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Allah mengasihi setiap anak-Nya
secara sempurna, dan semua adalah sama bagi Dia. Ajaklah siswa untuk
mempertimbangkan menandai pernyataan ini dalam salinan Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran mereka.
• Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung kebenaran ini? (Ajaklah
siswa untuk mempertimbangkan menandai 2 Nefi 26:33 dengan cara yang
mencolok agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah.)
17
KE -A L L A H -A N
Untuk membantu siswa memahami konteks petikan ini, jelaskan bahwa dalam
2 Nefi 26, Nabi Nefi bernubuat mengenai zaman terakhir dan mengajak semua
orang untuk datang kepada Yesus Kristus.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 2 Nefi 26:33 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata dan ungkapan yang membantu
mengajarkan penyataan ajaran yang ditulis di papan tulis. Mintalah para siswa
melaporkan apa yang mereka temukan.
• Menurut Anda apakah artinya bahwa “semuanya sama bagi Allah”?
• Apa pengalaman yang telah Anda miliki yang membantu Anda mengetahui
bahwa Allah mengasihi setiap anak-Nya secara sempurna dan bahwa semua
sama dalam pandangan-Nya? (Anda mungkin juga ingin berbagi suatu
pengalaman Anda sendiri.)
• Bagaimana memahami kebenaran ini dapat memengaruhi cara kita
memandang dan memperlakukan orang lain?
Untuk membantu siswa memahami satu penerapan dari kebenaran ini, ajaklah
seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut dengan lantang:
“Gereja secara tegas mengecam rasisme, termasuk rasisme apa pun dan semua di masa lalu
oleh individu-individu baik di dalam maupun di luar Gereja. Pada tahun 2006 presiden Gereja
ketika itu Gordon B. Hinckley menyatakan bahwa ‘tidak ada orang yang membuat
pernyataan-pernyataan keras mengenai mereka dari ras lain dapat menganggap dirinya sendiri
sebagai murid sejati Kristus. Begitu juga dia tidak bisa menganggap dirinya berada dalam
keselarasan dengan ajaran-ajaran Gereja. Marilah kita semua mengenali bahwa kita
masing-masing adalah putra atau putri Bapa kita di Surga, yang mengasihi semua anak-Nya”
(“Race and the Church: All Are Alike unto God,” 29 Februari 2012, mormonnewsroom.org).
18
K E - AL LAH-AN
Segmen 3 (10 menit)
Peragakan gambar Yesus Kristus
Menampakkan Diri kepada
Orang-Orang Nefi (lds.org/
media-library) dan Yesus Mengajar di
Belahan Bumi Sebelah Barat (Buku Seni
Injil [2009], nomor 82; lihat juga
lds.org/media-library).
Mintalah seorang siswa dengan singkat
merangkum bagi anggota kelas kisah
tulisan suci yang digambarkan dalam
gambar-gambar ini.
Informasikan kepada siswa bahwa
3 Nefi 11:10–11, yang memuat
kata-kata pertama yang Juruselamat
ucapkan kepada orang-orang Nefi
ketika Dia menampakkan diri kepada
mereka, merupakan petikan
penguasaan ajaran. Anda mungkin
ingin menyarankan agar mereka
menandai petikan tersebut dengan cara
yang mencolok.
Ajaklah seorang siswa untuk
membacakan 3 Nefi 11:10–11 dengan
lantang. Mintalah anggota kelas untuk
mengikuti, mencari kebenaran-kebenaran yang Juruselamat ajarkan kepada
orang-orang Nefi mengenai diri-Nya.
• Menurut Anda ungkapan “Aku telah minum dari cawan yang pahit” (3 Nefi
11:11) merujuk pada apa? (Kepahitan dari penderitaan yang Dia alami selama
kurban pendamaian-Nya.)
• Apa yang ayat-ayat ini ajarkan kepada Anda mengenai hubungan antara Bapa
Surgawi dan Putra-Nya, Yesus Kristus?
• Apa kebenaran-kebenaran yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat ini mengenai
Juruselamat? (Setelah siswa menanggapi, tuliskan di papan tulis pernyataan
ajaran berikut yang terdapat di topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,” dalam Dokumen
Inti Penguasaan Ajaran: Yesus Kristus melakukan kehendak Bapa dalam
segala hal. Dia menjalani kehidupan tanpa dosa dan melakukan
pendamaian bagi dosa-dosa seluruh umat manusia. Ajaklah siswa untuk
mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran ini dalam salinan Dokumen
Inti Penguasaan Ajaran mereka dan untuk menuliskan pernyataan pertama
tersebut dalam tulisan suci mereka dekat 3 Nefi 11:10–11.)
Untuk membantu siswa lebih baik memahami ajaran-ajaran ini, ajaklah separuh
kelas membaca Lukas 22:39–44 dalam hati dan separuh lainnya membaca Musa
4:1–2 dalam hati. Mintalah mereka mencari contoh bagaimana Yesus Kristus
19
KE -A L L A H -A N
tunduk pada kehendak Bapa dalam segala hal. Ajaklah siswa untuk melaporkan
apa yang mereka temukan.
• Apa yang dapat kita pelajari dari teladan Juruselamat mengenai cara
memperkuat hubungan kita sendiri dengan Bapa Surgawi?
Segmen 4 (10 menit)
Jika Anda belum melakukannya, tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis:
Allah mengasihi setiap anak-Nya secara sempurna, dan semua adalah sama
bagi Dia.
Yesus Kristus melakukan kehendak Bapa dalam segala hal. Dia menjalani
kehidupan tanpa dosa dan melakukan pendamaian bagi dosa-dosa seluruh umat
manusia.
Ajaklah siswa untuk menemukan petikan-petikan penguasaan ajaran dalam Kitab
Mormon yang mengajarkan ajaran-ajaran ini. (Jika siswa bergumul untuk
mengingat petikan-petikan ini, imbaulah mereka untuk membaca cepat paragraf di
bawah bagian “Allah Bapa” dan “Yesus Kristus” dalam topik ajaran 1,
“Ke-Allah-an,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.) Setelah mereka
menemukan 2 Nefi 26:33 dan 3 Nefi 11:10–11, ajaklah dua orang siswa untuk
membacakan petikan-petikan ini dengan lantang.
Tuliskan pertanyaan berikut di papan tulis: Bagaimana kurban pendamaian Yesus
Kristus mengilustrasikan kasih sempurna Allah bagi setiap anak-Nya dan
mengilustrasikan bahwa semua sama bagi Dia?
Ajaklah siswa untuk menuliskan tanggapan bagi pertanyaan tersebut dalam buku
catatan kelas atau jurnal penelaahan tulisan suci mereka. Setelah waktu yang
memadai, ajaklah beberapa siswa untuk berbagi tanggapan mereka dengan
anggota kelas.
Segmen 5 (5 menit)
Ajaklah siswa untuk berpikir mengenai orang yang mereka pandang sebagai
teladan yang baik dan untuk berpikir mengenai apa yang menjadikan
individu-individu ini teladan yang baik untuk diikuti.
Ajaklah siswa untuk membaca cepat paragraf kedua di bagian berjudul “Yesus
Kristus” dari topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
Mintalah mereka untuk mencari pernyataan yang mengajarkan tentang kehidupan
siapa yang dapat semua orang pandang sebagai teladan. Ajaklah siswa untuk
melaporkan apa yang mereka temukan. Kemudian tuliskan pernyataan ajaran
berikut di papan tulis: Kehidupan Yesus Kristus adalah teladan sempurna
bagaimana kita harus hidup.
• Apa petikan tulisan suci yang mendukung ajaran ini? (3 Nefi 12:48.)
Untuk membantu siswa memahami konteks dari 3 Nefi 12:48, jelaskan bahwa
setelah Yesus Kristus menampakkan diri kepada orang Nefi, Dia mengajari mereka
20
K E - AL LAH-AN
cara untuk datang kepada-Nya dan apa yang disyaratkan untuk memasuki
kerajaan surga.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 3 Nefi 12:48 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari perintah Juruselamat kepada orang-orang.
• Apa perintah Juruselamat kepada orang-orang?
• Apa saja cara kita mungkin berupaya untuk mematuhi perintah untuk menjadi
sempurna ini? (Tandaskan bahwa cara menjadi sempurna seperti Bapa Surgawi
dan Yesus Kristus adalah untuk menjadi seperti Mereka. Sewaktu kita berusaha
untuk mengikuti Juruselamat, kita dapat jadi disempurnakan melalui Dia dan
kurban pendamaian-Nya. Kesempurnaan adalah suatu proses yang berlanjut ke
dalam kehidupan berikutnya.)
Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan penguasaan ajaran
3 Nefi 12:48 dengan cara yang mencolok dan untuk mempertimbangkan
menuliskan “Kehidupan Yesus Kristus adalah teladan sempurna bagaimana kita
harus hidup” di samping ayat ini dalam tulisan suci mereka.
Segmen 6 (10 menit)
Bacalah 3 Nefi 12:48 dengan lantang bersama anggota kelas. Mintalah seorang
siswa untuk mengingatkan anggota kelas mengenai ajaran yang didukung oleh
petikan penguasaan ajaran ini. (Kehidupan Yesus Kristus adalah teladan sempurna
bagaimana kita harus hidup.)
Untuk membantu siswa lebih jauh memahami ajaran ini, tayangkan video
“Christlike Attributes [Atribut Seperti Kristus]” (2:54), yang tersedia di
LDS.org. Mintalah mereka mencermati atribut-atribut Juruselamat yang dapat kita
upayakan untuk kembangkan dalam kehidupan kita sendiri. Setelah video, ajaklah
siswa untuk menyebutkan atribut-atribut ini, dan daftarlah saran-saran mereka di
papan tulis. (Jika video tidak tersedia, pertimbangkan alternatif berikut: Mintalah
siswa untuk menyebutkan beberapa atribut Juruselamat yang dapat kita upayakan
untuk kembangkan, dan daftarkan saran-saran mereka di papan tulis. Ini mungkin
mencakup atribut seperti kerendahhatian, kepatuhan, dan kebaikan hati. Anda
dapat mempertimbangkan untuk secara singkat membahas contoh dari kehidupan
Juruselamat untuk mengilustrasikan beberapa di antara atribut-atribut ini.)
• Apa pengalaman di mana Anda diberkati oleh seseorang yang mengikuti
teladan Juruselamat dengan salah satu cara ini?
• Apa pengalaman di mana Anda dapat membantu orang lain karena Anda
mencoba menerapkan salah satu atribut ini?
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Presiden
Howard W. Hunter (1907–1995) dengan lantang:
21
KE -A L L A H -A N
“Marilah kita mengikuti Putra Allah di semua jalan dan dalam segala cara hidup.
Marilah kita menjadikan Dia teladan kita dan penuntun kita. Kita hendaknya di
setiap kesempatan bertanya kepada diri kita sendiri, ‘Apa yang akan Yesus
lakukan?’ dan kemudian menjadi lebih berani menindaki jawabannya. Kita harus
mengikuti Kristus, dalam arti terbaik dari kata tersebut. Kita harus melakukan
pekerjaan-Nya seperti Dia melakukan pekerjaan Bapa-Nya .… Sejauh yang
dimungkinkan oleh kekuatan fana kita, kita hendaknya melakukan setiap upaya untuk menjadi
lebih seperti Kristus—satu-satunya teladan sempurna dan tanpa dosa yang pernah dilihat dunia
ini” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Howard W. Hunter [2015], 347).
Ajaklah siswa untuk merenungkan beberapa cara mereka dapat mengikuti teladan
Juruselamat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sewaktu mereka merenungkan
tuliskan pernyataan tidak lengkap berikut di papan tulis: Saya akan mengikuti
teladan Juruselamat lebih baik dengan …
Ajaklah siswa untuk melengkapi pernyataan tersebut dalam buku catatan kelas
atau jurnal penelaahan tulisan suci mereka. Imbaulah mereka untuk menindaki
gol-gol yang mereka tuliskan dan untuk memiliki cukup keberanian mengikuti
teladan Yesus Kristus.
Segmen 7 (10 menit)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 3 Nefi 18:15, 20–21 dengan lantang.
Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari nasihat yang Juruselamat
berikan kepada orang-orang Nefi. Tandaskan bahwa ini adalah petikan
penguasaan ajaran. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini
dengan cara yang mencolok.
• Apa yang Juruselamat nasihatkan agar orang-orang Nefi lakukan?
Tandaskan petunjuk berulang Juruselamat di 3 Nefi 18:20–21 untuk berdoa “dalam
nama-Ku.”
• Menurut Anda mengapa Juruselamat memerintahkan kita untuk berdoa kepada
Bapa Surgawi selalu dalam nama-Nya?
Untuk membantu siswa memahami satu alasan mengapa kita berdoa dalam nama
Yesus Kristus, gambarlah ilustrasi berikut di papan tulis:
22
K E - AL LAH-AN
Gambarlah garis vertikal di papan tulis di antara figur-figur yang
merepresentasikan diri kita dan gambar yang merepresentasikan hadirat Bapa
Surgawi.
• Apa yang memisahkan kita dari Bapa Surgawi kita beserta kuasa dan
berkat-berkat-Nya?
Setelah siswa menanggapi, tulislah Kejatuhan dan Dosa Pribadi di papan tulis di
samping garis tadi. Kemudian tempatkan gambar Juruselamat di papan tulis
menutupi garis dan tuliskan kata Perantara di bawah gambar tersebut.
• Apakah perantara itu? (Seseorang yang campur tangan di antara
individu-individu atau kelompok-kelompok untuk mengatasi perbedaan dan
membuat mereka bersatu.)
• Bagaimana Yesus Kristus adalah Perantara kita dengan Bapa Surgawi? (Melalui
kurban pendamaian-Nya, Juruselamat menyediakan jalan bagi semua orang
untuk mengatasi konsekuensi negatif dari kejatuhan, bertobat dari dosa-dosa
mereka, diperdamaikan dengan Bapa Surgawi, dan menerima berkat-berkat
keselamatan. Ini satu alasan kita berdoa kepada Bapa Surgawi dalam nama
Yesus Kristus.)
Ilustrasikan bagaimana Juruselamat telah menyediakan jalan bagi kita untuk
diperdamaikan dengan Bapa Surgawi dengan menggambarkan anak panah dari
figur yang merepresentasikan diri kita ke gambar yang merepresentasikan hadirat
Bapa Surgawi.
• Selain berdoa, apa lagi yang diperintahkan agar kita lakukan dalam nama Yesus
Kristus? (Daftarlah tanggapan-tanggapan siswa di papan tulis.)
Tulislah pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Karena Yesus Kristus adalah
Juruselamat kita dan Perantara kita dengan Bapa, semua doa, pemberkatan,
dan tata cara imamat hendaknya dilakukan dalam nama-Nya. Ajaklah siswa
untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ini di bagian berjudul “Yesus
Kristus” dari topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,” dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan
Ajaran mereka dan menuliskannya di tulisan suci mereka di samping 3 Nefi 18:15,
20–21.
23
KE -A L L A H -A N
Segmen 8 (10 menit)
Tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Karena Yesus Kristus adalah
Juruselamat kita dan Perantara kita dengan Bapa semua doa, pemberkatan, dan tata cara
imamat hendaknya dilakukan dalam nama-Nya. Mintalah siswa menemukan petikan
penguasaan ajaran yang membantu mendukung ajaran ini (3 Nefi 18:15, 20–21).
Ajaklah siswa pertama yang menemukan petikan tersebut untuk mulai
membacakannya dengan lantang, dan ajaklah siswa lainnya untuk bergabung
membacakannya dengan lantang sewaktu mereka menemukan petikan tersebut.
Jelaskan bahwa menggunakan nama Yesus Kristus dalam doa, pemberkatan, dan
tata cara imamat mengundang wewenang dan kuasa ilahi-Nya (lihat Abraham
1:18).
Bagilah siswa ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang.
Tuliskan rujukan-rujukan tulisan suci berikut di papan tulis, dan tugasi setiap
kelompok satu atau lebih dari rujukan-rujukan tersebut: Kisah Para Rasul 2:37–38;
Kisah Para Rasul 3:2–8; Ajaran dan Perjanjian 84:66–70; Musa 1:21–22.
Ajaklah siswa untuk membaca petikan tulisan suci yang ditugaskan kepada mereka
dalam kelompok mereka masing-masing, mencari apa saja hasil dari doa,
pemberkatan, dan tata cara imamat yang dilakukan dalam nama Yesus Kristus.
Setelah waktu yang memadai, mintalah seorang anggota dari setiap kelompok
untuk melaporkan apa yang dia temukan.
Ajaklah siswa merenungkan bagaimana kehidupan mereka telah diberkati melalui
doa, pemberkatan imamat, dan tata cara imamat yang dilakukan dalam nama
Yesus Kristus. Ajaklah beberapa siswa untuk berbagi pengalaman mereka kepada
anggota kelas.
Latihan Praktik (15 menit)
Mintalah siswa untuk membuka bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam
Dokumen inti Penguasaan Ajaran. Tinjaulah ketiga asas: “Bertindak dengan Iman,”
“Meneliti Konsep dan Pertanyaan dengan Perspektif Kekal,” dan “Mencari
Pemahaman Lebih Lanjut Melalui Sumber-Sumber yang Ditetapkan Secara Ilahi.
Peragakan atau tuliskan pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis:
Bagaimana saudara perempuan si gadis membantunya bertindak dengan iman?
Bagaimana saudara perempuan si gadis membantunya meneliti situasi dengan
pandangan kekal?
Bagaimana saudara perempuan si gadis membantunya mencari pemahaman
melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi?
Bagilah anggota kelas menjadi pasangan-pasangan, dan berikan setiap
pasangan salinan dari selebaran perbincangan SMS antara kedua saudara
perempuan di akhir pengalaman pembelajaran ini. Mintalah mereka membaca
skenarionya dan membahas pertanyaan yang tertulis di papan tulis.
24
K E - AL LAH-AN
Setelah siswa membahas jawaban mereka dalam pasangan, ajaklah beberapa dari
mereka untuk menjelaskan jawaban mereka kepada anggota kelas. Bagikan
kesaksian Anda bahwa Bapa Surgawi mengasihi semua anak-Nya secara sempurna
dan bahwa semua adalah sama bagi Dia. Ajaklah siswa untuk mencoba
memandang orang lain dengan cara Bapa Surgawi memandang diri mereka.
Tinjauan Penguasaan Ajaran
Kegiatan berikut dapat membantu siswa meninjau semua petikan penguasaan
ajaran yang telah mereka pelajari selama periode penelaahan Kitab Mormon.
Tulislah di papan tulis petikan-petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang
telah Anda telaah. Berilah siswa 5 hingga 7 menit untuk mempersiapkan pemikiran
tulisan suci singkat yang dapat mereka bagikan dengan anggota kelas
menggunakan salah satu petikan penguasaan ajaran tersebut. Mintalah mereka
melakukan yang berikut sewaktu mereka berbagi pemikiran tulisan suci mereka:
1. Bacakan petikan penguasaan ajaran yang mereka pilih.
2. Jelaskan bagaimana petikan tulisan suci tersebut mengajarkan atau mendukung
suatu pernyataan ajaran dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
3. Jelaskan apa arti ajaran itu bagi mereka.
4. Bagikan menurut mereka mengapa ajaran itu penting untuk dipahami remaja.
5. Bagikan kepercayaan atau kesaksian mereka tentang ajaran itu.
Selama minggu mendatang, ajaklah beberapa siswa untuk berbagi pemikiran
tulisan suci mereka dengan anggota kelas sebagai bagian dari kebaktian atau di
awal atau akhir kelas, ketika waktu mengizinkan.
25
Rencana Keselamatan
Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama
periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal.
Memahami Ajaran (50 menit)
Segmen 1 (10 menit)
Tuliskan tajuk Rencana Keselamatan di papan tulis. Ajaklah siswa untuk datang ke
papan tulis dan menuliskan apa yang mereka rasa merupakan elemen-elemen
terpenting dari rencana keselamatan.
Mintalah beberapa siswa membacakan dengan lantang tiga paragraf pertama dari
topik ajaran 2, “Rencana Keselamatan,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari elemen-elemen tambahan dari
rencana keselamatan. Setelah setiap paragraf dibacakan, ajaklah siswa untuk
melaporkan apa yang mereka temukan. Tambahkan tanggapan mereka pada daftar
di papan tulis.
Ajaklah siswa untuk menandai pernyataan ajaran berikut di paragraf kedua: Hak
pilihan moral—kemampuan untuk memilih dan bertindak bagi diri kita
sendiri—juga penting dalam rencana Bapa Surgawi. Kemajuan kekal kita
bergantung pada bagaimana kita menggunakan karunia ini.
• Petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon mana yang mendukung pernyataan
ajaran ini? (Ajaklah siswa untuk menandai 2 Nefi 2:27 dengan cara yang
mencolok dalam tulisan suci mereka agar mereka akan dapat menemukannya
dengan mudah.)
Untuk membantu siswa memahami konteks dari 2 Nefi 2:27, jelaskan bahwa
petikan ini memuat kebenaran-kebenaran yang Nabi Lehi ajarkan kepada para
putranya tidak lama menjelang kematiannya. Ajaklah seorang siswa untuk
membacakan 2 Nefi 2:27 dengan lantang. Imbaulah anggota kelas untuk
mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang mendukung bagaimana penggunaan
hak pilihan kita berdampak terhadap kemajuan kekal kita.
• Apa kata atau ungkapan dalam 2 Nefi 2:27 yang mengindikasikan bagaimana
penggunaan hak pilihan kita berdampak terhadap kemajuan kekal kita? (Siswa
hendaknya menyebutkan ungkapan berikut: “Mereka bebas untuk memilih
kemerdekaan dan kehidupan kekal, melalui Perantara yang agung bagi semua
orang, atau untuk memilih penawanan dan kematian, menurut penawanan dan
kuasa iblis.”)
• Siapakah “Perantara agung bagi semua orang” itu? (Yesus Kristus.)
• Bagaimana memilih untuk mengikuti Yesus Kristus memberi kita kemerdekaan,
atau kebebasan?
• Bagaimana memilih untuk menyerah pada godaan iblis menuntun pada
penawanan dan kematian? (Pilihan yang buruk dapat menuntun pada adiksi
[kecanduan], kesehatan yang buruk, kematian jasmani, dan kematian rohani.
28
R E N CAN A K E S E LAM ATAN
Kematian rohani berarti disingkirkan dari hadirat Allah dan kerekanan
Roh-Nya.)
Segmen 2 (10 menit)
Bacalah 2 Nefi 2:27 dengan lantang bersama anggota kelas. Mintalah siswa untuk
menyatakan ajaran yang kita pelajari tentang hak pilihan dari ayat ini. Siswa
hendaknya ingat bahwa kemajuan kekal kita bergantung pada bagaimana kita
menggunakan hak pilihan kita—kemampuan untuk memilih dan bertindak bagi
diri kita sendiri—yang telah Allah berikan kepada kita.
Tandaskan bahwa sebagian orang mungkin mengecam kita karena memilih untuk
menggunakan hak pilihan kita untuk melakukan kehendak Allah dan menaati
perintah-perintah-Nya, mengklaim ini membatasi diri kita dan menyebabkan kita
kehilangan kekhasan kita sebagai individu.
• Apa yang akan Anda katakan sebagai tanggapan atas kecaman semacam ini?
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua D.
Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang. Mintalah
anggota kelas mendengarkan bagaimana penggunaan secara saleh dari hak pilihan
kita memperkenankan kita mencapai potensi penuh kita.
“Menggunakan hak pilihan kita untuk memilih kehendak Allah, dan tidak
mengendur bahkan ketika perjalanan menjadi sulit, tidak akan menjadikan kita
boneka Allah; itu akan menjadikan kita seperti Dia. Allah memberi kita hak
pilihan, dan Yesus memperlihatkan kepada kita cara menggunakannya sehingga
kita dapat pada akhirnya mempelajari apa yang Mereka ketahui, melakukan apa
yang Mereka lakukan, dan menjadi apa adanya Mereka” (D. Todd Christofferson,
“Moral Agency,” Ensign, Juni 2009, 53).
• Bagaimana menggunakan hak pilihan kita untuk memilih kehendak Allah akan
membantu kita mencapai potensi penuh kita?
Ajaklah siswa untuk merenungkan dan menuliskan dalam buku catatan kelas atau
jurnal penelaahan tulisan suci mereka apa yang akan mereka lakukan untuk
dengan lebih baik menggunakan hak pilihan mereka untuk memilih kehendak
Allah. Ajaklah mereka untuk mencari bimbingan dari Roh sewaktu mereka
merenungkan dan menuliskan dan menindaki dorongan apa pun yang
mereka terima.
Segmen 3 (10 menit)
Untuk membantu siswa melanjutkan penelaahan mereka mengenai topik
ajaran 2, “Rencana Keselamatan,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran,
ajaklah mereka untuk mengerjakan kuis benar-atau-salah berikut. Sediakan bagi
setiap siswa salinan dari kuis pada selebaran.
29
RE N C A N A KE S E LA M ATA N
Rencana Keselamatan
Benar atau Salah
____ 1. Hanya Juruselamat dan beberapa individu terpilih lainnya yang berperan serta dalam
Sidang di Surga di kehidupan prafana.
____ 2. Semua anak Bapa Surgawi kita akan mengalami kefanaan.
____ 3. Seluruh umat manusia—pria dan wanita—diciptakan menurut rupa Allah.
____ 4. Di Taman Eden, Adam dan Hawa dinikahkan oleh Allah.
____ 5. Kematian jasmani adalah pemisahan roh dari tubuh fana.
____ 6. Sebagai akibat dari Kejatuhan, Adam dan Hawa dapat memiliki anak-anak, dan mereka
beserta keturunan mereka dapat mengalami sukacita dan kesengsaraan, mengetahui yang baik
dari yang jahat, dan maju.
Setelah waktu yang memadai, bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan atau
kelompok-kelompok kecil dan ajaklah mereka untuk memeriksa tanggapan
mereka dengan membaca bersama-sama paragraf-paragraf di bawah bagian
“Kehidupan Prafana,” “Penciptaan,” dan “Kejatuhan” dalam topik ajaran 2,
“Rencana Keselamatan” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
Setelah siswa menjawab tanggapan mereka, tinjaulah jawaban kuis bersama
anggota kelas. Jawaban yang benar adalah: 1. Salah; 2. Salah; 3. Benar; 4. Benar;
5. Salah; 6. Benar.
Sewaktu Anda membahas pertanyaan 6, ajaklah siswa untuk mempertimbangkan
menandai pernyataan ajaran berikut dalam paragraf terakhir dari bagian
“Kejatuhan”: Sebagai akibat dari Kejatuhan, Adam dan Hawa dapat memiliki
anak-anak. Mereka dan keturunan mereka dapat mengalami sukacita dan
kesengsaraan, mengetahui yang baik dari yang jahat dan maju.
Segmen 4 (10 menit)
Tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Sebagai akibat dari Kejatuhan,
Adam dan Hawa dapat memiliki anak-anak. Mereka dan keturunan mereka dapat
mengalami sukacita dan kesengsaraan, mengetahui yang baik dari yang jahat dan maju.
Rujuklah siswa ke bagian “Kejatuhan” dalam topik ajaran 2, “Rencana
Keselamatan,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan tanyakan:
• Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung pernyataan ajaran ini?
(Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai 2 Nefi 2:22–25 dengan
cara yang mencolok.)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 2 Nefi 2:22–25 dengan lantang.
Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata dan ungkapan yang
mendukung pernyataan ajaran di papan tulis.
• Apa kata atau ungkapan di ayat-ayat ini yang mendukung pernyataan ajaran di
papan tulis?
Tandaskan bahwa sebagian orang percaya bahwa Kejatuhan Adam dan Hawa
merupakan kesalahan yang buruk. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan
30
R E N CAN A K E S E LAM ATAN
pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul
dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan bagaimana Penatua
Oaks menguraikan keputusan Adam dan Hawa untuk memakan buah terlarang.
“Hawalah yang pertama-tama melanggar batasan Eden untuk memprakarsai
keadaan kefanaan. Tindakannya, apa pun sifatnya, secara formal adalah
pelanggaran tetapi secara kekal suatu kebutuhan yang agung untuk
membukakan pintu menuju kehidupan kekal. Adam memperlihatkan
kebijaksanaannya dengan melakukan hal yang sama. Dan demikianlah Hawa dan
‘Adam jatuh agar manusia boleh ada’ [2 Nefi 2:25].
Sebagian umat Kristen mengecam Hawa karena tindakannya, menyimpulkan bahwa dia dan
para putrinya sedikit banyak bercacat karenanya. Orang Suci Zaman Akhir tidak! Diinformasikan
melalui wahyu, kita menjunjung tindakan Hawa serta menghormati kebijaksanaan dan
keberaniannya dalam episode agung yang disebut Kejatuhan .… Penatua Joseph Fielding Smith
berkata: ‘Saya tidak pernah berbicara mengenai bagian yang Hawa ambil dalam kejatuhan ini
sebagai dosa, juga saya tidak menuduh Hawa berbuat dosa .… Ini adalah pelanggaran terhadap
hukum, tetapi bukan dosa … karena itu adalah sesuatu yang Adam dan Hawa harus lakukan!’
(Joseph Fielding Smith, Doctrines of Salvation, dikompilasi oleh Bruce R. McConkie, 3 jilid., Salt
Lake City: Bookcraft, 1954–1956, 1:114–115)” (Dallin H. Oaks, “The Great Plan of Happiness,”
Ensign, November 1993, 73).
• Bagaimana Penatua Oaks menguraikan keputusan Adam dan Hawa untuk
memakan buah terlarang?
• Bagaimana Anda akan menjelaskan dengan kata-kata Anda sendiri mengapa
Kejatuhan Adam dan Hawa adalah bagian yang esensial dari rencana
keselamatan Bapa Surgawi?
Segmen 5 (10 menit)
Mintalah siswa membayangkan bahwa mereka telah diundang untuk berbicara
pada suatu pemakaman, dan akan ada orang yang menghadiri pemakaman yang
hanya tahu sedikit mengenai ajaran-ajaran Gereja. Ajaklah siswa untuk membaca
bagian “Kehidupan Fana” dan “Kehidupan setelah Kematian” dalam topik ajaran
2, “Rencana Keselamatan,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Imbaulah
mereka untuk mencari kebenaran-kebenaran yang mereka rasa akan penting
untuk disertakan dalam ceramah mereka. Ajaklah mereka untuk
mempertimbangkan menandai apa yang mereka temukan.
Ajaklah siswa untuk berpaling kepada yang berada di dekat mereka dan
menjelaskan kebenaran-kebenaran mana yang mereka tandai dan mengapa
mereka merasa kebenaran-kebenaran itu akan penting dibagikan di pemakaman
tersebut.
Untuk mengakhiri kegiatan ini, pertimbangkan mengajukan pertanyaan berikut:
• Bagaimana pemahaman Anda mengenai rencana keselamatan telah menjadi
berkat bagi Anda ketika seseorang yang Anda kasihi meninggal dunia?
31
RE N C A N A KE S E LA M ATA N
Latihan Praktik (30 menit)
Tinjau bersama siswa tiga asas dari bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani”
dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran: bertindak dengan iman, meneliti konsep dan
pertanyaan dengan perspektif kekal, dan mencari pemahaman lebih lanjut melalui
sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi.
Bagilah anggota kelas ke dalam kelompok yang terdiri dari dua sampai
tiga siswa. Sediakan bagi setiap kelompok salinan dari instruksi berikut,
dan mintalah mereka untuk menyelesaikan kegiatan:
1. Bacalah dengan lantang skenario berikut, dan pertimbangkan apakah Anda pernah
menghadapi keadaan atau pertanyaan yang serupa dengan yang remaja putra
tersebut alami:
Saat makan siang Jumat lalu, John sedang bersama sekelompok teman ketika seseorang di
antara mereka bertanya apakah dia akan pergi ke pesta malam itu. John telah mendengar
mengenai pesta ini sepanjang minggu dan telah mendengar cukup untuk tahu bahwa itu
bukanlah jenis pesta yang hendaknya dia hadiri. John menjawab, “Tidak, saya rasa yang ini
bukan untuk saya. Lagi pula, ada beberapa hal lain yang perlu saya selesaikan.”
Salah seorang gadis di meja itu berkata, “John, apakah ini ada hubungannya dengan
agamamu? Saya dengar orang Mormon tidak boleh bersenang-senang. Mengapa Gerejamu
memiliki begitu banyak peraturan?” Seorang pemuda lain di meja ikut bertutur, “Ya,
mengapa mereka tidak membiarkan kamu membuat keputusanmu sendiri?”
Sewaktu John bergumul untuk menemukan cara menjawab teman-temannya, lonceng tanda
kelas dimulai terdengar dan semua mulai beranjak pergi. Sementara John berjalan ke kelas,
dia mengulangi kembali perbincangan tersebut dalam benaknya. Dia tahu bahwa pesta ini
bukanlah jenis yang hendaknya dia hadiri, tetapi dia terkejut bahwa dia bergumul untuk
menjelaskan mengapa dan bahwa dia tidak yakin bagaimana menjawab pertanyaan
teman-temannya.
2. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai sebuah kelompok:
• Bagaimana John telah bertindak dengan iman sejauh ini dalam skenario ini?
• Bahkan ketika orang tahu hal benar yang harus dilakukan, kadang-kadang rasa takut
mencegah mereka untuk bertindak dengan iman. Rasa takut atau kekhawatiran apa yang
mungkin mulai memengaruhi John sebagai akibat dari pengalamannya saat
makan siang?
• Apa yang dapat membantu John menghadapi rasa takut atau kekhawatiran itu serta
tetap setia dalam keputusannya untuk tidak menghadiri pesta tersebut?
3. Lanjutkan membacakan skenario tersebut dengan lantang:
John terus berpikir mengenai pertanyaan yang teman-temannya ajukan saat makan siang:
“Mengapa Gerejamu memiliki begitu banyak peraturan?” dan “Mengapa mereka tidak
membiarkan kamu membuat keputusanmu sendiri?” Sewaktu John berpikir mengenai
pertanyaan-pertanyaan ini, jelaskan bahwa dia memandang standar dan perintah Gereja
secara berbeda dengan cara teman-temannya di sekolah mungkin memandangnya.
4. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai sebuah kelompok:
• Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang teman-teman John ajukan, kepercayaan atau
asumsi apa yang mungkin mereka miliki mengenai perintah dan pilihan?
• Apa yang kita pelajari dari 2 Nefi 2:27 yang dapat membantu kita memandang perintah
dan pilihan dengan perspektif kekal?
• Apa lagi yang Anda ketahui tentang rencana keselamatan dan ajaran-ajaran Yesus
Kristus serta para nabi-Nya yang membantu Anda memandang perintah dan pilihan
dengan perspektif kekal?
5. Lanjutkan membacakan skenario dengan lantang:
32
R E N CAN A K E S E LAM ATAN
Sewaktu dia memikirkannya lebih lanjut, John memahami bahwa jika dia memilih untuk pergi
ke pesta tersebut dia dapat mengalami konsekuensi yang tidak ingin dia alami—seperti
kehilangan kerekanan Roh Kudus. Alih-alih pergi ke pesta itu, John memutuskan untuk
bermain bola basket dengan adiknya malam itu. Kemudian, saat dia berlutut untuk berdoa,
John merasakan Roh mengukuhkan bahwa dia telah membuat pilihan yang benar.
Setelah waktu yang memadai, ajaklah beberapa siswa untuk melaporkan apa yang
mereka bahas dan pelajari melalui kegiatan ini.
Anda mungkin ingin mengakhiri dengan bersaksi bahwa sewaktu kita
menggunakan hak pilihan kita untuk memilih mengikuti Yesus Kristus, kita akan
dapat maju secara rohani dan menikmati berkat-berkat yang Dia janjikan kepada
yang setia.
Tinjauan Penguasaan Ajaran
Tugasi siswa untuk bekerja dengan seorang rekan, dan ajaklah mereka untuk
menggunakan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran untuk menelaah dan meninjau
petikan-petikan penguasaan ajaran yang telah mereka pelajari sejauh ini dan
kata-kata kunci yang menyertainya. Setelah waktu yang memadai, siswa dapat
saling menguji dengan pertama-tama menyertakan rujukan tulisan sucinya dan
menyuruh rekan mereka mengucapkan kata-kata kunci untuk petikan penguasaan
ajaran itu dari ingatan. Setelah kedua siswa memiliki kesempatan untuk diuji
mengenai kata-kata kunci, mintalah mereka saling menguji dengan meminta
seorang siswa menyatakan kata-kata kuncinya untuk melihat apakah siswa yang
lain dapat mengidentifikasi rujukan penguasaan ajaran yang tepat. Bantulah siswa
memahami bahwa mengetahui rujukan petikan penguasaan ajaran dapat
membantu mereka sewaktu mereka mengajarkan Injil kepada orang lain dan
mencari jawaban bagi pertanyaan.
Sebagai alternatif untuk kegiatan ini, jika siswa memiliki perangkat elektronik,
pertimbangkan untuk memberikan kepada mereka waktu untuk mengunduh
Seminary Doctrinal Mastery Application [Aplikasi Penguasaan Ajaran Seminari]
yang resmi. Aplikasi Penguasaan Ajaran itu cuma-cuma dan tersedia untuk semua
perangkat seluler Apple dan Android dengan menelusuri “LDS Doctrinal Mastery
di App Store dan Google Play. Setelah siswa mengunduh aplikasi tersebut,
pertimbangkan untuk memberi mereka beberapa menit untuk bekerja dengan
kartu pengingat dan kegiatan kuis di aplilkasi tersebut.
33
Pendamaian Yesus Kristus
Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama
periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal.
Memahami Ajaran (100 menit)
Segmen 1 (10 menit)
Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis:
• Apakah Pendamaian Yesus Kristus itu?
• Mengapa kita semua membutuhkan Pendamaian Yesus Kristus?
Ajaklah siswa untuk secara singkat membahas tanggapan mereka bagi
pertanyaan-pertanyaan ini dengan seorang rekan. Setelah waktu yang memadai,
mintalah siswa untuk membuka topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan
paragraf pertama dengan lantang dan seorang siswa yang lain untuk membacakan
paragraf ketiga dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari
pernyataan atau ungkapan yang dapat membantu kita memahami apa Pendamaian
Yesus Kristus itu dan mengapa kita membutuhkannya. Anda mungkin ingin
mengajak siswa untuk mempertimbangkan menandai apa yang mereka temukan.
• Apa pernyataan yang Anda temukan yang dapat membantu kita memahami
apa Pendamaian Yesus Kristus itu? (Pastikan siswa mengidentifikasi pernyataan
ajaran berikut di paragraf pertama: Kemenangan Yesus Kristus melawan
kematian rohani dan jasmani dengan penderitaan, kematian, dan
Kebangkitan-Nya disebut Pendamaian.)
Untuk membantu siswa membayangkan penderitaan, kematian, dan Kebangkitan
Juruselamat, peragakan gambar berikut: Yesus Berdoa di Getsemani (Buku Seni Injil
[2009], nomor 56; lihat juga LDS.org); Penyaliban (Buku Seni Injil, nomor 57; lihat
juga LDS.org); Penguburan Yesus (Buku Seni Injil, nomor 58; lihat juga LDS.org);
serta Maria dan Tuhan yang Telah Bangkit (lihat LDS.org).
• Apa pernyataan atau ungkapan yang Anda temukan dalam paragraf-paragraf
itu yang dapat membantu kita memahami mengapa kita membutuhkan
Pendamaian Yesus Kristus?
Ajaklah siswa merenungkan cara-cara mereka diberkati karena kesediaan dan
kemampuan Yesus Kristus untuk melakukan pendamaian bagi dosa-dosa kita.
34
PE N DAMAIAN Y E S U S KRISTUS
Segmen 2 (10 menit)
Peragakan gambar Juruselamat di
papan tulis (misalnya, Yesus Kristus
[Buku Seni Injil, nomor 1; lihat juga
LDS.org]), dan tuliskan judul berikut di
samping atau di bawahnya: Persamaan
dan Perbedaan.
• Apa saja persamaan antara
Juruselamat dan kita? Apa saja
perbedaannya? (Daftarlah
tanggapan siswa di papan tulis di
bahwa judul yang sesuai.)
Mintalah siswa untuk membuka topik
ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,”
dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
Ajaklah seorang siswa untuk
membacakan paragraf kedua dengan
lantang. Mintalah anggota kelas untuk
mengikuti, mencari ungkapan yang
mengindikasikan bagaimana Juruselamat berbeda dari semua anak Bapa Surgawi
lainnya.
• Menurut apa yang kita pelajari dalam paragraf ini, bagaimana Yesus Kristus
berbeda dari semua anak Allah Bapa lainnya? (Tambahkan perbedaan apa pun
yang disebutkan pada daftar perbedaan di papan tulis.)
Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut
dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Adalah hanya melalui
Yesus Kristus kita dapat diselamatkan karena Dia adalah satu-satunya yang
mampu membuat Pendamaian yang tak terbatas dan kekal bagi seluruh umat
manusia.
• Berdasarkan apa yang telah kita bahas, mengapa hanya Yesus Kristus
satu-satunya yang dapat melakukan Pendamaian yang tak terbatas dan kekal?
Pertimbangkan untuk berbagi kesaksian Anda mengenai sifat ilahi Juruselamat dan
bagaimana itu memampukan Dia untuk membuat Pendamaian yang tak terbatas
dan kekal bagi kita.
Segmen 3 (10 menit)
Peragakan atau tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Adalah hanya
melalui Yesus Kristus kita dapat diselamatkan karena Dia adalah satu-satunya yang
mampu membuat Pendamaian yang tak terbatas dan kekal bagi seluruh umat manusia.
Rujuklah siswa ke paragraf kedua dari topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,”
dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan tanyakan:
• Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung ajaran di papan tulis?
(Alma 34:9–10. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini
dengan cara yang mencolok dalam tulisan suci mereka agar mereka akan dapat
menemukannya dengan mudah.)
35
P EN DA M A I A N Y E SU S K R I STU S
Untuk membantu siswa memahami konteks dari Alma 34:9–10, jelaskan bahwa
ayat-ayat ini adalah bagian dari khotbah yang Amulek berikan kepada sekelompok
orang yang disebut orang-orang Zoram sewaktu dia dan Alma berusaha
membantu mereka percaya kepada Yesus Kristus dan bertobat.
Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis, atau sediakan itu bagi siswa sebagai
selebaran.
• Bagaimana Alma 34:9–10 mendukung ajaran di papan tulis?
• Apa jenis pengurbanan yang Amulek katakan tidak akan memadai? Mengapa
itu tidak memadai?
• Apa kata-kata yang menggambarkan pengurbanan yang akan Yesus Kristus
buat bagi kita? (Pertimbangkan untuk menandai kata-kata ini dalam tulisan
suci Anda.)
Bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan. Mintalah mereka membaca Alma
34:9–10 dengan rekan mereka dan membahas pertanyaan di papan tulis (atau di
selebaran). Setelah waktu yang memadai, ajaklah siswa untuk melaporkan jawaban
mereka bagi pertanyaan-pertanyaan ini.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh
Presiden Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah anggota kelas
mendengarkan apa yang dia katakan tentang bagaimana Pendamaian Yesus Kristus
adalah “tak terbatas” (Alma 34:10).
“Dalam masa persiapan Perjanjian Lama, praktik [mengurbankan binatang]
adalah terbatas—artinya itu memiliki akhir. Itu merupakan ramalan simbolis
akan Pendamaian pasti Yesus Kristus. Pendamaian-Nya tak terbatas—tanpa
akhir. Itu juga tak terbatas karena seluruh umat manusia akan diselamatkan dari
kematian tanpa akhir. Itu tak terbatas dalam pengertian penderitaan-Nya yang
tak terperi .… Itu tak terbatas dalam lingkup—itu harus dilakukan sekali bagi
semuanya. Dan belas kasihan Pendamaian menjangkau bukan hanya jumlah manusia yang tak
terbatas, tetapi juga jumlah dunia yang tak terbatas yang diciptakan oleh-Nya. Itu tak terbatas
melampaui acuan ukuran manusia atau pemahaman fana apa pun.
Yesus adalah satu-satunya yang dapat mempersembahkan pendamaian tak terbatas yang
demikian, karena Dia terlahir dari seorang ibu yang fana dan seorang Ayah yang baka. Karena
hak kelahiran yang unik tersebut, Yesus adalah Makhluk yang tak terbatas” (Russell M. Nelson,
“The Atonement,” Ensign, November 1996, 35).
Ajaklah satu siswa atau lebih untuk menjelaskan kepada anggota kelas bagaimana
seseorang dapat menggunakan Alma 34:9–10 untuk menolong orang memahami
mengapa Yesus Kristus adalah satu-satunya yang dapat melakukan Pendamaian
tersebut.
36
PE N DAMAIAN Y E S U S KRISTUS
Segmen 4 (10 menit)
Peragakan gambar berikut di papan
tulis: Yesus Berdoa di Getsemani (Buku
Seni Injil, nomor 56; lihat juga LDS.org)
dan Penyaliban (Buku Seni Injil,
nomor 57; lihat juga LDS.org).
• Selain menderita bagi dosa-dosa
kita, apa yang Yesus Kristus alami
sebagai bagian dari
Pendamaian-Nya? (Daftarlah
tanggapan siswa di papan tulis.)
Ajaklah siswa untuk membaca dalam
hati dua kalimat pertama dari paragraf
keempat topik ajaran 3, “Pendamaian
Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran, mencari apa yang
Juruselamat alami selama
Pendamaian-Nya.
• Berdasarkan apa yang Anda
temukan dalam kalimat-kalimat ini,
apa yang Juruselamat alami sebagai
bagian dari Pendamaian-Nya?
Ajaklah siswa untuk
mempertimbangkan menandai
pernyataan ajaran berikut dalam salinan
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran
mereka: Sebagai bagian dari
Pendamaian-Nya, Yesus Kristus tidak saja menderita untuk dosa-dosa kita,
namun Dia juga mengambil ke atas Diri-Nya rasa sakit, godaan, penyakit,
dan kelemahan dari semua orang.
• Manakah petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang mendukung ajaran
ini? (Alma 7:11–13. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan
ini dengan cara yang mencolok.)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Alma 7:11–13 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang
mengindikasikan apa yang Yesus Kristus alami selama Pendamaian-Nya.
• Apa kata atau ungkapan yang Anda temukan yang mengindikasikan apa yang
Yesus Kristus alami selama Pendamaian-Nya?
Jelaskan bahwa kata dan ungkapan ini mencakup segala jenis rasa sakit, kesulitan,
atau tantangan yang akan pernah kita alami selama kehidupan kita.
• Mengapa penting untuk mengetahui bahwa Yesus Kristus memahami secara
sempurna segala yang kita alami dalam hidup?
Tandaskan bahwa Alma 7:12 mengajarkan bahwa salah satu alasan Juruselamat
menderita adalah agar Dia akan mengetahui “bagaimana menyokong umat-Nya
37
P EN DA M A I A N Y E SU S K R I STU S
menurut kelemahan mereka.” Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan
lantang pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas
Rasul. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan apa arti kata menyokong:
“Menyokong. Apakah Anda tahu artinya? Itu sering digunakan dalam tulisan suci
untuk menggambarkan perhatian dan kepedulian Kristus bagi kita. itu berarti
secara harfiah ‘lari ke.’ Betapa cara yang mutlak menakjubkan untuk
menggambarkan upaya mendesak Juruselamat demi kita. Bahkan saat Dia
memanggil kita untuk datang kepada-Nya dan mengikuti-Nya, Dia tak pelak lagi
berlari untuk membantu kita” (Jeffrey R. Holland, “Come unto Me” [api unggun
Universitas Brigham Young, 2 Maret 1997)], 9, speeches.byu.edu).
“Menyokong berarti ‘lari ke.’ Saya bersaksi bahwa dalam rasa takut saya dan dalam kelemahan
saya Juruselamat pasti telah berlari kepada saya. Saya tidak akan pernah mampu cukup
berterima kasih kepada-Nya untuk kebaikan pribadi dan perhatian penuh kasih semacam itu”
(Jeffrey R. Holland, “He Hath Filled the Hungry with Good Things,” Ensign, November 1997, 66).
Ajaklah siswa berpikir mengenai saat ketika mereka telah mengalami bantuan dan
perhatian Juruselamat. Pertimbangkan untuk mengajak beberapa siswa untuk
berbagi pengalaman mereka dengan anggota kelas. Anda mungkin juga ingin
secara singkat berbagi suatu pengalaman.
Segmen 5 (5 menit)
Ajaklah siswa untuk memikirkan saat ketika mereka diminta atau ditugaskan
melakukan sesuatu yang sulit dan tidak merasa mereka dapat melakukannya
sendiri. Ajaklah satu atau dua siswa untuk berbagi pengalaman mereka dengan
anggota kelas.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf keempat dari
topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari pernyataan yang
menggambarkan bantuan yang Yesus Kristus tawarkan kepada kita.
• Apa pernyataan yang Anda temukan yang menggambarkan bantuan yang
Yesus Kristus tawarkan kepada kita? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan
menandai pernyataan ajaran berikut dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan
Ajaran mereka: Sewaktu kita datang kepada-Nya dalam iman, Juruselamat
akan memperkuat kita untuk menanggung beban kita dan memenuhi
tugas-tugas yang tidak dapat kita lakukan sendiri.)
• Kapan Anda telah berpaling kepada Juruselamat dalam iman dan menerima
kekuatan untuk menanggung beban atau memenuhi tugas yang tidak dapat
Anda lakukan sendiri?
Segmen 6 (10 menit)
Tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Sewaktu kita datang kepada-Nya
dalam iman, Juruselamat akan memperkuat kita untuk menanggung beban kita dan
memenuhi tugas-tugas yang tidak dapat kita lakukan sendiri. Rujuklah siswa ke
paragraf keempat dari topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen
Inti Penguasaan Ajaran, dan tanyakan:
38
PE N DAMAIAN Y E S U S KRISTUS
• Manakah petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang mendukung
pernyataan ajaran ini? (Eter 12:27. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan
menandai petikan ini dengan cara yang mencolok.)
Untuk membantu siswa memahami konteks petikan ini, jelaskan bahwa dalam
Eter 12:23–25 Nabi Moroni mengungkapkan kekhawatirannya bahwa tulisannya
dan tulisan para nabi Kitab Mormon lainnya tidak sekuat yang ditulis saudara
laki-laki Yared dan bahwa orang akan mencemooh ajaran serta kesaksian mereka.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Eter 12:27 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata dan ungkapan yang mengindikasikan
bahwa sewaktu kita datang kepada-Nya dalam iman, Juruselamat akan
memperkuat kita dan membantu kita memenuhi tugas yang tidak dapat kita
lakukan sendiri.
• Apa kata atau ungkapan yang Anda temukan yang mengindikasikan bahwa
sewaktu kita datang kepada-Nya dalam iman, Juruselamat akan memperkuat
kita dan membantu kita memenuhi tugas yang tidak dapat kita lakukan sendiri?
(Siswa mungkin mengidentifikasi ungkapan seperti “kasih karunia-Ku cukup
bagi semua orang yang merendahkan hati mereka di hadapan-Ku” dan “maka
Aku akan menjadikan apa yang yang lemah menjadi kuat bagi mereka.”)
• Apakah kasih karunia itu? (Ajaklah siswa untuk mencari definisi dari kasih
karunia dalam kamus Alkitab atau Penuntun bagi Tulisan Suci untuk bantuan
dalam menjawab pertanyaan ini.)
• Menurut Anda apa artinya bahwa kasih karunia Juruselamat “cukup”? (Dia
mampu membantu kita menanggung atau mengatasi kesulitan apa pun yang
mungkin kita alami.)
• Apa saja contoh bagaimana Juruselamat dapat menjadikan apa yang lemah
menjadi kuat bagi kita?
Tandaskan bahwa meskipun Moroni merasa bahwa dia dan para nabi Kitab
Mormon lainnya memiliki “kelemahan dalam menulis” (Eter 12:23), sebagian
tulisan Moroni—termasuk Eter 12:6, Eter 12:27, dan Moroni 10:4–5—ada di antara
petikan yang paling sering dikutip dalam Kitab Mormon dan telah membantu
jutaan orang mendekat kepada Juruselamat dan Bapa Surgawi.
Ajaklah siswa merenungkan cara di mana mereka mungkin membutuhkan kasih
karunia Juruselamat untuk memperkuat mereka agar mereka dapat menanggung
beban mereka dan memenuhi tugas yang tidak dapat mereka lakukan sendiri.
Imbaulah mereka untuk datang kepada Juruselamat dalam kerendahhatian dan
iman agar mereka dapat menerima bantuan yang mereka butuhkan.
Segmen 7 (5 menit)
Tuliskan pertanyaan berikut di papan tulis: Apa tanggung jawab pribadi kita dalam
menerima berkat-berkat Pendamaian Yesus Kristus?
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf kelima dari
topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari jawaban atas pertanyaan di
papan tulis. Ajaklah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan.
39
P EN DA M A I A N Y E SU S K R I STU S
• Manakah Pasal-Pasal Kepercayaan yang juga membantu kita memahami apa
yang harus kita lakukan untuk menerima berkat-berkat dari Pendamaian Yesus
Kristus? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan merujuk-silangkan
Pasal-Pasal Kepercayaan 1:3 dan 1:4 dengan paragraf ini.)
Anda mungkin ingin mengajak satu siswa atau lebih untuk melihat apakah mereka
dapat melafalkan pasal kepercayaan ketiga dan keempat di luar kepala.
Tandaskan bahwa sewaktu mereka melanjutkan menelaah topik ajaran 3,
“Pendamaian Yesus Kristus,” mereka akan belajar tentang iman kepada Yesus
Kristus dan pertobatan. Baptisan dan karunia Roh Kudus akan ditelaah lebih lanjut
dalam topik ajaran 7, “Tata Cara dan Perjanjian.”
Segmen 8 (10 menit)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin
H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang:
“Asas pertama Injil bukanlah ‘iman.’ Asas pertama Injil adalah ‘Iman kepada
Tuhan Yesus Kristus’ (PK 1:4) .…
Iman tidak hadir sendiri .… Itu haruslah iman kepada sesuatu atau seseorang”
(Dallin H. Oaks, “Faith in the Lord Jesus Christ,” Ensign, Mei 1994, 98).
• Orang dewasa ini mungkin tergoda untuk menaruh iman mereka kepada apa,
alih-alih Yesus Kristus?
Bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan atau kelompok-kelompok kecil dan
ajaklah mereka membaca dalam kelompok mereka dua paragraf di bawah judul
“Iman kepada Yesus Kristus” dalam topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,”
dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Ajaklah mereka untuk mencari dan
membahas dalam kelompok mereka kata atau ungkapan yang dapat membantu
kita memahami mengapa penting untuk beriman kepada Yesus Kristus.
• Apa kata atau ungkapan dalam paragraf-paragraf ini yang dapat membantu kita
beriman kepada Yesus Kristus? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan
menandai pernyataan ajaran berikut dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan
Ajaran mereka: Iman kita dapat menuntun pada keselamatan hanya ketika
itu dipusatkan kepada Yesus Kristus.)
• Menurut Anda apa artinya memusatkan iman kita kepada Yesus Kristus?
Ajaklah siswa membaca cepat dua paragraf yang sama di bawah judul “Iman
kepada Yesus Kristus” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, kali ini mencari kata
atau ungkapan yang dapat membantu kita lebih memahami cara memusatkan
iman kita kepada Yesus Kristus.
• Apa kata atau ungkapan yang Anda temukan yang dapat membantu kita lebih
memahami cara memusatkan iman kita kepada Yesus Kristus? (Anda mungkin
ingin mengajak siswa untuk menjelaskan jawaban mereka.)
40
PE N DAMAIAN Y E S U S KRISTUS
Segmen 9 (5 menit)
Tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Iman kita dapat menuntun pada
keselamatan hanya ketika itu dipusatkan kepada Yesus Kristus. Rujuklah siswa ke topik
ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan
tanyakan:
• Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung pernyataan ajaran ini?
(Helaman 5:12. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini
dengan cara yang mencolok.)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Helaman 5:12 dengan lantang.
Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang
mendukung ajaran yang ditulis di papan tulis.
• Apa kata atau ungkapan yang Anda temukan yang mendukung ajaran bahwa
iman kita dapat menuntun pada keselamatan hanya ketika itu dipusatkan
kepada Yesus Kristus?
• Menurut Anda apakah artinya “membangun landasanmu” di atas “batu karang
Penebus kita”?
• Menurut Anda, “anginnya yang dahsyat,” “anak panahnya dalam angin
puyuh,” dan “hujan es … dan badainya yang dahsyat” dalam ayat ini merujuk
pada apa?
• Bagaimana Anda telah diberkati sewaktu Anda telah berusaha untuk
membangun landasan Anda di atas batu karang Penebus Anda, Yesus Kristus?
Segmen 10 (5 menit)
Tuliskan di papan tulis pernyataan tidak lengkap berikut oleh Penatua Jeffrey R.
Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul. (Pernyataan ini terdapat dalam “The
Peaceable Things of the Kingdom,” Ensign, November 1996, 83.)
“__________ … berada di antara kata-kata yang paling penuh harapan dan
membesarkan hati—dan ya, paling penuh kedamaian—dalam kosakata Injil”
(Penatua Jeffrey R. Holland).
Tanyakan kepada siswa apa kata yang menurut mereka hendaknya masuk di
tempat yang kosong tersebut. Setelah siswa menanggapi, isilah tempat yang
kosong dengan kata Pertobatan.
• Dengan cara apa pertobatan dapat penuh harapan, membesarkan hati, dan
penuh kedamaian?
Ajaklah tiga siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang tiga paragraf di
bawah judul “Pertobatan,” dalam topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus”
dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti,
mencari apa yang penuh harapan, membesarkan hati, dan penuh kedamaian
mengenai ajaran tentang pertobatan.
41
P EN DA M A I A N Y E SU S K R I STU S
• Berdasarkan apa yang kita baca, apa yang dapat menjadi penuh harapan,
membesarkan hati, dan penuh kedamaian mengenai pertobatan?
Bersaksilah mengenai kedamaian dan berkat-berkat yang tersedia bagi kita melalui
Pendamaian Yesus Kristus sewaktu kita bertobat dari dosa-dosa kita.
Segmen 11 (10 menit)
Jelaskan bahwa untuk menerima berkat-berkat pertobatan, kita perlu memahami
apa itu pertobatan. Ajaklah siswa untuk membaca dalam hati paragraf pertama di
bawah judul “Pertobatan” dalam topik ajaran 3, Pendamaian Yesus Kristus,” dalam
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, mencari definisi dari pertobatan.
• Berdasarkan apa yang Anda temukan, apakah pertobatan itu? (Ajaklah siswa
untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut dalam salinan
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Pertobatan adalah suatu perubahan
pikiran dan hati. Itu mencakup meninggalkan dosa dan memalingkan
kembali pikiran, tindakan, serta hasrat kita kepada Allah dan
menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak-Nya.)
• Apa perubahan yang dapat terjadi dalam pikiran dan hati kita sewaktu kita
bertobat? (Kita dapat mengubah cara kita melihat diri sendiri, Allah, dan
perintah-perintah yang telah kita langgar. Hati kita dapat berubah dalam
pengertian bahwa kita berhasrat untuk mendekat kepada Allah dan untuk
melakukan kebaikan.)
Tandaskan bahwa sebagian orang mungkin percaya bahwa kita hanya perlu
bertobat jika kita melakukan dosa besar—seperti melanggar hukum kesucian.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Neil L.
Andersen dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang. Mintalah anggota kelas
untuk mendengarkan seberapa sering kita hendaknya bertobat.
“Ada banyak tingkat kelayakan dan kesalehan pribadi. Namun pertobatan adalah
sebuah berkat bagi kita semua. Kita masing-masing perlu merasakan lengan
belas kasihan Juruselamat melalui pengampunan akan dosa-dosa kita .…
Sebagian orang … mungkin membutuhkan ‘perubahan yang hebat [dari] hati’
[Alma 5:12] untuk menghadapi dosa serius. Bantuan pemimpin imamat mungkin
diperlukan. Bagi kebanyakan orang, bertobat bersifat diam dan cukup pribadi,
setiap hari mencari bantuan Tuhan untuk melakukan perubahan yang diperlukan” (Neil L.
Andersen, “Bertobat … Agar Aku Boleh Menyembuhkanmu,” Ensign atau Liahona, November
2009, 40– 41).
• Menurut Anda mengapa penting bagi kita untuk bertobat setiap hari dengan
mengupayakan bantuan Tuhan untuk melakukan perubahan yang diperlukan?
Segmen 12 (10 menit)
Tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Pertobatan adalah suatu perubahan
pikiran dan hati. Itu mencakup meninggalkan dosa dan memalingkan kembali pikiran,
tindakan, serta hasrat kita kepada Allah dan menyelaraskan kehendak kita dengan
kehendak-Nya. Rujuklah siswa ke bagian berjudul “Pertobatan” dalam topik ajaran
42
PE N DAMAIAN Y E S U S KRISTUS
3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan
tanyakan:
• Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung pernyataan ajaran ini?
(Mosia 3:19. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini
dengan cara yang mencolok.)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Mosia 3:19 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang ayat ini ajarkan mengenai
memalingkan pikiran, tindakan, serta hasrat kita kepada Allah dan menyelaraskan
kehendak kita dengan kehendak-Nya. Jelaskan bahwa ungkapan “manusia alami”
merujuk kepada orang yang dalam keadaan tersesat dan terjatuh—terpisah dari
Allah—karena dia “memilih untuk dipengaruhi oleh nafsu, hasrat, selera, dan indra
daging daripada oleh dorongan Roh Kudus” (Penuntun bagi Tulisan Suci,
“Manusia Alami,” scriptures.lds.org). Kata menyerah berarti mengalah atau tunduk.
• Menurut Anda apa artinya “menyerah pada bujukan Roh Kudus”? (Mengikuti
dorongan Roh Kudus untuk mematuhi perintah dan bertobat dari
dosa-dosa kita.)
• Menurut Mosia 3:19, menyerah pada bujukan Roh Kudus menuntun kita untuk
melakukan dan menjadi apa?
• Apa yang ayat ini ajarkan kepada kita mengenai cara menyelaraskan kehendak
kita dengan kehendak Allah?
Anda mungkin ingin bersaksi tentang pentingnya meninggalkan dosa dan
memalingkan pikiran, tindakan, dan hasrat kita terhadap Allah serta
menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak-Nya. Ajaklah siswa untuk
merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk menyelaraskan kehendak
mereka dengan kehendak Bapa Surgawi dengan menyerah pada bujukan Roh
Kudus alih-alih tunduk pada manusia alami. Imbaulah mereka untuk menindaki
dorongan apa pun yang mungkin mereka terima.
Latihan Praktik (40–55 menit)
Bantulah siswa berlatih menerapkan ketiga asas Memperoleh Pengetahuan
Rohani—bertindak dalam iman, meneliti konsep dan pertanyaan dengan
perspektif kekal, serta mencari pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber
yang ditetapkan secara ilahi—sebagaimana itu berhubungan dengan topik ajaran 3,
“Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Kegiatan
berikut dapat membantu Anda mencapai ini. Kegiatan-kegiatan ini dapat diajarkan
pada hari yang sama atau hari-hari yang berbeda, bergantung pada jadwal Anda
dan kebutuhan siswa.
Latihan 1 (20–30 menit)
Ajaklah siswa untuk membayangkan bahwa mereka adalah misionaris dan
memiliki seorang simpatisan yang menyatakan kekhawatiran berikut:
“Saya percaya kepada Allah, tetapi saya tidak percaya kepada Yesus. Jangan
salah—saya berpikir Yesus adalah orang yang baik yang mengajari semua orang
untuk saling mengasihi. Tetapi saya tidak mengerti mengapa Yesus harus mati
untuk dosa orang lain.”
43
P EN DA M A I A N Y E SU S K R I STU S
• Dengan cara apa Anda dapat mendorong simpatisan ini untuk bertindak dalam
iman untuk menangani kekhawatirannya?
Untuk membantu siswa mengenali bagaimana mereka dapat membantu
simpatisan ini meneliti kekhawatirannya dengan perspektif kekal, tanyakan:
• Apa kepercayaan atau asumsi yang menurut Anda mungkin simpatisan ini
miliki yang menuntun dia memiliki kekhawatiran tertentu ini?
Di satu sisi papan tulis, daftarlah tanggapan siswa. Ini mungkin mencakup
beberapa dari yang berikut:
• Yesus Kristus bukanlah benar-benar Putra ilahi Allah.
• Tidaklah adil bagi seseorang untuk menderita bagi orang lain. Allah
hendaknya memperlakukan semua orang secara setara.
• Umat manusia tidak benar-benar terjatuh atau tersesat.
• Saya dapat menanggung akibat dari dosa-dosa saya sendiri.
• Saya tidak perlu bantuan Juruselamat untuk dibasuh bersih dari
dosa-dosa saya.
• Konsekuensi dari dosa-dosa saya tidaklah cukup serius untuk mencegah saya
kembali ke hadirat Allah.
Mintalah siswa menjelaskan bagaimana masing-masing kepercayaan yang mereka
daftarkan dapat menuntun simpatisan untuk memiliki kekhawatirannya saat ini
mengenai Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya.
Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan keakuratan dari kepercayaan dan asumsi
di papan tulis dalam pemahaman apa yang mereka ketahui mengenai rencana
keselamatan dan kebenaran yang mereka telaah dalam topik ajaran 3,
“Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
• Apa saja kebenaran Injil yang dapat berhubungan dengan pertanyaan
simpatisan?
Daftarlah tanggapan-tanggapan ini di sisi lain papan tulis. Itu dapat mencakup
beberapa dari yang berikut:
• Karena dosa-dosa pribadi kita, kita berada dalam keadaan tersesat dan
terjatuh.
• Kita tidak dapat membayar hukuman bagi dosa-dosa kita serta dibasuh bersih
dan, karenanya, tidak dapat kembali untuk hidup selamanya di hadirat Allah.
• Karena karakter dan identitas-Nya yang unik, Yesus Kristus adalah
satu-satunya yang dapat membayar hukuman untuk dosa-dosa orang lain.
44
PE N DAMAIAN Y E S U S KRISTUS
• Allah tidak dapat memandang dosa dengan tingkat perkenanan yang
paling kecil.
Ajaklah siswa untuk meninjau petikan-petikan tulisan suci penguasaan ajaran yang
telah mereka telaah dalam topik ajaran 3, mencari yang mana pun yang
mendukung kebenaran-kebenaran di papan tulis. (Misalnya, Alma 34:9–10
mendukung kebenaran bahwa karena dosa-dosa pribadi kita, kita berada dalam
keadaan tersesat dan terjatuh serta harus binasa jika bukan karena Pendamaian
Yesus Kristus.) Daftarlah tanggapan siswa di samping kebenaran-kebenaran terkait
di papan tulis.
Tanyakan kepada siswa apakah mereka dapat memikirkan petikan tulisan suci atau
pernyataan lainnya dari pemimpin Gereja yang dapat membantu simpatisan ini
meneliti pertanyaannya dengan perspektif kekal. Berikan siswa waktu untuk
menyelidiki tulisan suci atau perangkat seluler mereka. Pertimbangkan untuk
menambahkan petikan atau ajaran yang siswa temukan pada petikan tulisan suci
yang terdaftar di papan tulis.
Bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan, dan ajaklah mereka untuk bergiliran
mempraktikkan dengan rekan mereka cara-cara mereka dapat membantu
simpatisan ini memahami mengapa kita percaya bahwa Yesus Kristus harus
menderita bagi dosa-dosa kita agar kita dapat diselamatkan.
Setelah waktu yang memadai, ajaklah beberapa siswa untuk menjelaskan kepada
kelas bagaimana mereka akan membantu seseorang dengan kekhawatiran ini.
Latihan 2 (20–25 menit)
Setelah meninjau asas-asas yang berhubungan dengan memperoleh
pengetahuan rohani (bertindak dalam iman, meneliti konsep dan
pertanyaan dengan perspektif kekal, serta mencari pemahaman lebih lanjut melalui
sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi), berikan kepada setiap siswa salinan
dari selebaran berikut. Ajaklah siswa untuk membacakan paragraf pertama dengan
lantang, dan kemudian mintalah siswa meluangkan 5–10 menit berpikir mengenai
dan menuliskan jawaban mereka atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Anda telah diminta untuk mengajarkan pelajaran mengenai Pendamaian Yesus Kristus dalam kelas
Sekolah Minggu Anda. Salah seorang teman Anda di kelas telah berbagi rahasia dengan Anda bahwa
sementara dia berpikir Pendamaian Yesus Kristus itu bagus untuk kebanyakan orang, dia tidak yakin
itu ada gunanya bagi dia, karena dia terus melakukan dosa yang sama berulang kali dan tidak
merasa dia akan pernah bisa mengatasi dosa itu.
1. Sewaktu Anda berupaya memenuhi tugas Anda untuk mengajar kelas Sekolah Minggu ini,
bagaimana Anda dapat mendorong teman Anda untuk bertindak dalam iman?
2. Tinjaulah pernyataan ajaran dan petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang telah kita
telaah dalam topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan
Ajaran. Manakah di antara pernyataan ajaran dan petikan tulisan suci yang akan Anda
gunakan untuk membantu teman Anda meneliti kekhawatirannya dari perspektif kekal dan
memahami bagaimana Pendamaian Juruselamat dapat membantunya?
45
P EN DA M A I A N Y E SU S K R I STU S
3. Apa lagi petikan tulisan suci atau pernyataan dari pemimpin Gereja mengenai Pendamaian
Yesus Kristus yang dapat membantu pemuda ini? (Anda mungkin ingin menyelidiki
sumber-sumber seperti edisi konferensi umum dari Ensign atau Liahona, buklet Untuk
Kekuatan Remaja, atau sumber lainnya yang tersedia di LDS.org.)
Setelah waktu yang memadai, bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok
beranggotakan tiga atau empat orang dan mintalah mereka membahas jawaban
mereka atas pertanyaan di selebaran. Setelah mereka berbagi satu sama lain, Anda
dapat memilih beberapa siswa untuk berbagi apa yang kelompok mereka bahas.
Tinjauan Penguasaan Ajaran
Kegiatan berikut dirancang untuk membantu siswa mengingat lima petikan
penguasaan ajaran Kitab Mormon yang tertera dalam topik ajaran 3, “Pendamaian
Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Meskipun demikian, Anda
dapat menyesuaikan kegiatan ini untuk menyertakan petikan-petikan penguasaan
ajaran lainnya yang telah siswa pelajari selama tahun ajaran ini.
Berikan setiap siswa salinan dari kegiatan memadankan berikut, dan
mintalah siswa memadankan setiap pernyataan kunci ajaran dengan
petikan penguasaan ajaran yang paling mendukung pernyataan itu. Setelah waktu
yang memadai, tinjaulah jawaban yang benar: (1) b; (2) d; (3) e; (4) c; (5) a.
Pernyataan Kunci Ajaran
Petikan-Petikan
Penguasaan
Ajaran
_____ 1. Sebagai bagian dari Pendamaian-Nya, Yesus Kristus tidak saja menderita
untuk dosa-dosa kita, namun Dia juga mengambil ke atas Diri-Nya rasa sakit,
godaan, penyakit, dan kelemahan dari semua orang.
a.
Mosia 3:19
b.
Alma 7:11–13
_____ 2. Adalah hanya melalui Yesus Kristus kita dapat diselamatkan karena Dia
adalah satu-satunya yang mampu membuat Pendamaian yang tak terbatas dan
kekal bagi seluruh umat manusia.
_____ 3. Sewaktu kita datang kepada-Nya dalam iman, Juruselamat akan
memperkuat kita untuk menanggung beban kita dan memenuhi tugas-tugas
yang tidak dapat kita lakukan sendiri.
_____ 4. Iman kita dapat menuntun pada keselamatan hanya ketika itu
dipusatkan kepada Yesus Kristus.
_____ 5. Pertobatan adalah suatu perubahan pikiran dan hati. Itu mencakup
meninggalkan dosa dan memalingkan kembali pikiran, tindakan, serta hasrat kita
kepada Allah dan menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak-Nya.
46
c.
Helaman 5:12
d.
Alma 34:9–10
e.
Eter 12:27
Pemulihan
Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama
periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal. Karena tidak ada petikan
penguasaan ajaran Kitab Mormon yang terdaftar untuk topik ajaran 4,
“Pemulihan,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, kegiatan-kegiatan ini hanya
menyediakan tinjauan umum mengenai topik tersebut.
Memahami Ajaran (25 menit)
Segmen 1 (15 menit)
Tulislah topik berikut di papan tulis: Dispensasi, Kemurtadan, Pemulihan.
Ajaklah siswa untuk membayangkan bahwa mereka telah diminta untuk
menjelaskan masing-masing dari topik ini kepada seseorang yang bukan anggota
Gereja. Ajaklah beberapa siswa untuk secara singkat menjelaskan arti setiap topik.
Jika diperlukan, Anda dapat meminta anggota kelas untuk menambahkan pada
apa yang para siswa ini jelaskan.
Tayangkan video “Dispensations: The Pattern of Apostasy and Restoration
[Dispensasi: Pola Kemurtadan dan Pemulihan]” (6:48), yang tersedia di
LDS.org. Video ini menggunakan banyak dari muatan dalam bagian “Kemurtadan”
dan “Dispensasi” dari topik ajaran 4, “Pemulihan,” dalam Dokumen Inti Penguasaan
Ajaran. Anda dapat menayangkan seluruh video sekaligus, atau Anda dapat
menghentikannya secara berkala untuk meminta siswa menjelaskan apa yang
mereka pelajari.
Setelah video, ajaklah siswa untuk membaca cepat bagian “Kemurtadan” dan
“Dispensasi” dari topik ajaran 4 dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. (Jika Anda
tidak dapat menayangkan video, Anda dapat membaca bagian-bagian ini bersama
anggota kelas.) Mintalah siswa mencari ungkapan atau wawasan yang membantu
mereka lebih memahami pokok-pokok ini. Ajaklah siswa untuk
mempertimbangkan menandai ungkapan ini dalam salinan Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran mereka.
• Apa wawasan tambahan yang Anda peroleh mengenai ketiga topik di
papan tulis?
• (Jika siswa menyaksikan video) Apa pola yang Anda cermati terjadi di
sepanjang sejarah dunia? Menurut Anda bagaimana analogi mengenai air
berhubungan dengan kemurtadan dan dispensasi?
• Mengapa penting bagi kita untuk memahami bahwa setelah para Rasul Tuhan
meninggal, dunia kehilangan wewenang imamat dan wahyu melalui para nabi?
(Mengetahui ini membantu kita memahami perlunya Pemulihan Injil di
zaman akhir.)
• Apa yang unik mengenai dispensasi kita saat ini?
47
P EM UL I H A N
Segmen 2 (10 menit)
Perlihatkan gambar Penglihatan
Pertama (Buku Seni Injil [2009], nomor
90; lihat juga LDS.org). Ajaklah seorang
siswa untuk menjelaskan apa yang
terjadi dalam gambar.
• Bagaimana dunia berbeda dewasa
ini karena peristiwa ini?
Ajaklah beberapa siswa untuk
bergiliran membacakan dengan lantang
penggalan-penggalan dari tiga paragraf
pertama topik ajaran 4, “Pemulihan,”
dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
Mintalah anggota kelas untuk
mengikuti, mencari peristiwa-peristiwa
di samping Penglihatan Pertama Joseph
Smith yang merupakan bagian-bagian
penting dari Pemulihan Injil Tuhan di
zaman akhir.
• Apa lagi peristiwa penting lainnya
yang terjadi sebagai bagian dari
Pemulihan Injil zaman akhir?
(Sewaktu siswa menanggapi, Anda
dapat memeragakan gambar
berikut: Joseph Smith Menerima
Lempengan-Lempengan Emas
[lihat LDS.org], Yohanes Pembaptis
Menganugerahkan Imamat Harun
[Gospel Art Book, nomor 93; lihat
juga LDS.org], Pemulihan Imamat
Melkisedek [Gospel Art Book,
nomor 94; lihat juga LDS.org], dan
salah satu mengenai
pengorganisasian Gereja.)
• Dengan cara apa setiap peristiwa ini perlu dalam Pemulihan Injil ke bumi?
• Cermati kalimat terakhir dalam paragraf kedua dari topik ajaran 4,
“Pemulihan.” Bagaimana Kitab Mormon merupakan “kesaksian tentang
pemanggilan kenabian Joseph Smith”?
Ajaklah beberapa siswa untuk memilih salah satu di antara peristiwa-peristiwa ini
dan menjelaskan bagaimana itu berdampak pada kehidupan mereka. Anda
mungkin juga ingin berbagi kesaksian Anda tentang peristiwa-peristiwa ini.
48
PE M ULIHAN
Tinjauan Penguasaan
Ajaran
Kegiatan penguasaan ajaran ini dapat
membantu siswa meninjau kembali
pernyataan ajaran yang diajarkan dalam
petikan-petikan penguasaan ajaran
serta membantu mereka mengingat
rujukan petikan-petikan tersebut.
Pertama, pilihlah sampai 10 petikan
penguasaan ajaran yang telah siswa
telaah sebelumnya yang Anda inginkan
agar mereka tinjau kembali.
Selanjutnya, tulislah rujukan tulisan
suci untuk setiap petikan itu pada
carikan-carikan kertas terpisah.
Kemudian tebarkan kertas-kertas
tersebut di lantai atau tempelkan di
dinding di mana anggota kelas bisa
melihatnya.
Ajaklah anggota kelas untuk berkumpul
di sekeliling kertas-kertas itu. Tinjaulah
rujukan-rujukan tersebut
bersama-sama dengan meminta siswa
menjelaskan ajaran atau asas yang
setiap petikan penguasaan ajaran
ajarkan.
Jelaskan bahwa Anda akan
menyebutkan sebuah ungkapan kunci
(gunakan yang ada di Penuntun Rujukan
Penguasaan Ajaran), dan begitu seorang
anggota kelas menunjuk atau
menyentuh kertas dengan rujukan yang
tepat, Anda akan menyebutkan
ungkapan kunci untuk petikan
penguasaan ajaran lainnya. Anda dapat
mengajak siswa untuk bekerja bersama untuk menunjuk atau menyentuh sebanyak
mungkin petikan dalam batasan waktu tertentu (misalnya 90 detik). Anggota kelas
dapat mengulangi latihan yang sama untuk mencoba dan mendapatkan nilai yang
lebih baik. Anda juga dapat membatasi jumlah sentuhan yang dapat seorang siswa
lakukan untuk mendorong partisipasi dari semua siswa.
Pertimbangkan untuk mengulangi kegiatan ini di hari-hari lain untuk membantu
siswa mengingat petikan-petikan penguasaan ajaran dan ajaran yang diajarkannya.
49
Nabi dan Wahyu
Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama
beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal. Karena tidak ada petikan
penguasaan ajaran Kitab Mormon yang terdaftar untuk topik ajaran 5, “Nabi dan
Wahyu,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, kegiatan-kegiatan ini hanya
menyediakan tinjauan umum mengenai topik tersebut.
Memahami Ajaran (15 menit)
Ajaklah siswa untuk mengerjakan kuis berikut. Anda dapat meminta
siswa melakukan ini secara individu atau dalam
kelompok-kelompok kecil.
Nabi dan Wahyu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Benar atau salah: Seorang nabi berbicara bagi Allah.
Bagaimana seseorang menjadi nabi?
Benar atau salah: Tidak semua nabi bersaksi mengenai Yesus Kristus.
Apakah wahyu itu?
Benar atau salah: Manusia mengorganisasi Gereja Yesus Kristus setelah Dia mati dan
dibangkitkan.
Benar atau salah: Presiden Gereja adalah satu-satunya orang di bumi yang diwenangkan
untuk menerima wahyu bagi seluruh Gereja.
Selain Presiden Gereja, siapa lagi yang kita dukung sebagai para nabi, pelihat, dan pewahyu?
Daftarlah keempat kitab tulisan suci yang menjadi kitab standar Gereja.
Siapa yang dapat menerima wahyu?
Benar atau salah: Terkadang Tuhan akan memberikan wahyu pribadi kepada orang yang
bertentangan dengan kebenaran-kebenaran yang telah diungkapkan yang diajarkan melalui
para nabi yang hidup.
Setelah siswa melengkapi kuis, mintalah mereka memeriksa tanggapan mereka
dengan merujuk pada topik ajaran 5, “Nabi dan Wahyu,” dalam Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran. Tinjaulah kembali pertanyaan-pertanyaan tersebut dan
koreksilah tanggapan bersama anggota kelas untuk memastikan bahwa semua
orang memahami ajarannya.
Ajaklah siswa untuk mengajukan pertanyaan yang mungkin mereka miliki
mengenai nabi dan wahyu. Jika mereka memiliki pertanyaan yang membutuhkan
waktu tambahan, Anda dapat mengajak siswa untuk mencari sendiri pemahaman
lebih lanjut dan melaporkan temuan mereka dalam sesi kelas berikutnya.
Ajaklah siswa untuk berbagi pengalaman ketika mereka tiba pada pengetahuan
bahwa Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dipimpin oleh
para nabi Allah yang hidup. Pertimbangkan untuk juga berbagi kesaksian Anda.
Tinjauan Penguasaan Ajaran
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua
Richard G. Scott (1928–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang:
50
N AB I DAN WAHYU
“Kekuatan yang besar dapat datang dari menghafalkan tulisan suci.
Menghafalkan tulisan suci adalah membina pertemanan baru. Itu seperti
menemukan individu baru yang dapat membantu pada saat dibutuhkan,
memberikan ilham dan penghiburan, serta menjadi sumber motivasi untuk
perubahan yang diperlukan” (Richard G. Scott, “Kekuatan Tulisan Suci,” Ensign
atau Liahona, November 2011, 6).
• Menurut Penatua Scott, dengan cara apa kuasa dapat datang kepada seseorang
yang menghafalkan petikan tulisan suci yang bermanfaat?
• Kapan suatu hafalan tulisan suci telah membantu Anda?
Jelaskan bahwa dalam seminari, penghafalan biasanya tidak dilakukan selama
kelas karena waktu yang dibutuhkan untuk menelaah tulisan suci bersama-sama.
Namun, siswa diajak untuk menghafalkan petikan-petikan penguasaan ajaran di
luar waktu kelas.
Daftarlah di papan tulis rujukan-rujukan petikan penguasaan ajaran yang telah
siswa telaah sejauh ini selama periode kursus. Jika diperlukan, ajaklah siswa untuk
meninjau kembali setiap petikan dengan merujuk pada Penuntun Rujukan
Penguasaan Ajaran atau dengan membahas muatan dan arti dari setiap petikan
bersama anggota kelas. Ajaklah setiap siswa untuk memilih satu di antara
petikan-petikan ini untuk dihafalkannya sendiri. Berikan siswa waktu untuk
menuliskan petikan pilihan mereka di atas secarik kertas atau pada kartu, dan
imbaulah mereka untuk membawa serta petikan mereka sampai mereka telah
menghafalkannya. Anda juga dapat mengimbau siswa untuk menggunakan
Aplikasi Penguasaan Ajaran sebagai alat penghafalan. Anda dapat
memperkenankan sedikit waktu selama pelajaran di saat-saat mendatang bagi
siswa untuk melafalkan petikan yang telah mereka hafalkan dan untuk berbagi
bagaimana petikan ini telah membantu mereka.
51
Imamat dan
Kunci-Kunci Imamat
Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama
periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal. Karena tidak ada petikan
penguasaan ajaran Kitab Mormon yang terdaftar untuk topik ajaran 6, “Imamat
dan Kunci-Kunci Imamat,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran,
kegiatan-kegiatan ini hanya menyediakan tinjauan umum mengenai topik tersebut.
Memahami Ajaran (20 menit)
Segmen 1 (10 menit)
Perlihatkan kepada anggota kelas
gambar seorang remaja putra yang
ditahbiskan pada imamat.
Peragakan atau tuliskan
pertanyaan-pertanyaan berikut di
papan tulis:
• Apakah imamat itu?
• Apa kunci-kunci imamat itu?
• Siapakah yang memegang
kunci-kunci imamat?
• Apa saja perbedaan antara wewenang Imamat Harun dan wewenang Imamat
Melkisedek?
Ajaklah siswa untuk membaca topik ajaran 6, “Imamat dan Kunci-Kunci Imamat,”
dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran dan carilah pernyataan yang menyediakan
jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan ini. Ajaklah mereka untuk
mempertimbangkan menandai apa yang mereka temukan dan menambahkan
catatan yang dapat membantu mereka mengingat apa yang mereka pelajari.
Setelah waktu yang memadai, mintalah siswa untuk melaporkan
pernyataan-pernyataan yang mereka temukan yang menjawab
pertanyaan-pertanyaan di papan tulis.
• Dengan cara apa imamat dan kunci-kunci imamat esensial bagi rencana Bapa
Surgawi?
52
IMAMAT DAN K U N CI- K U N CI IM AM AT
Segmen 2 (10 menit)
Perlihatkan serangkaian kunci, atau
buatlah gambar kunci di papan tulis.
Jika perlu, secara singkat tinjaulah
bersama siswa perbedaan antara
imamat dan kunci-kunci imamat.
Tayangkan bagi siswa video
ceramah konferensi umum April
2016 oleh Penatua Gary E. Stevenson
dari Kuorum Dua Belas Rasul, “Di
Mana Kunci-Kunci dan Wewenang
Keimamatan?” dari kode waktu 0:00 hingga 2:26 (di LDS.org). Jika Anda tidak
dapat menayangkan video, ajaklah beberapa siswa untuk secara bergiliran
membacakan dengan lantang dari kisah Penatua Stevenson berikut. Mintalah siswa
menyaksikan atau mendengarkan mengapa kunci-kunci imamat penting bagi
anak-anak Bapa Surgawi.
“Keluarga kami telah menikmati hari yang menyenangkan di landasan ski, yang
kini mulai mendekati waktu tutup yang beku. Sesampainya di mobil, saya meraih
ke dalam saku mencari kunci dan kemudian saku yang lainnya dan yang lainnya
lagi. ‘Di mana kuncinya?’ Semua gelisah menantikan kunci! Aki mobilnya penuh
dan semua sistem—termasuk pemanas ruangan—siap digunakan, tetapi tanpa
kunci, pintu yang terkunci tidak memungkinkan masuk; tanpa kunci, mesinnya
tidak akan menyediakan kekuatan untuk kendaraan tersebut.
Pada waktu itu, fokus utama kami adalah bagaimana kami akan masuk ke dalam mobil dan
menghangatkan diri, tetapi saya tidak bisa menahan diri berpikir—bahkan ketika itu—mungkin
ada sebuah pelajaran di sini. Tanpa kunci, mukjizat mesin yang bagus ini tidaklah lebih daripada
plastik dan logam. Meskipun mobil itu memiliki potensi besar, tanpa kunci, itu tidak dapat
melakukan fungsi-fungsinya yang dimaksudkan.
Semakin saya merenungkan pengalaman ini, semakin dalam analogi ini jadinya bagi saya. Saya
takjub akan kasih Bapa Surgawi bagi anak-anak-Nya. Saya berdiri kagum akan kunjungan
surgawi dan penglihatan akbar kekekalan yang Allah limpahkan kepada Joseph Smith. Dan
khususnya, hati saya penuh dengan rasa syukur yang berlimpah bagi pemulihan wewenang
keimamatan dan kunci-kunci keimamatan. Tanpa pemulihan ini, kita akan terkunci di luar dari
kendaraan yang diperlukan untuk membawa kita dalam perjalanan pulang kita kepada Orangtua
Surgawi yang pengasih. Pelaksanaan setiap tata cara keselamatan yang membentuk jalan
perjanjian kita kembali menuju hadirat Bapa kita di Surga memerlukan pengaturan yang tepat
melalui kunci-kunci keimamatan” (Gary E. Stevenson, “Di Mana Kunci-Kunci dan Wewenang
Keimamatan?” Ensign atau Liahona, Mei 2016, 29).
• Bagaimana analogi Penatua Stevenson membantu kita lebih memahami
pentingnya kunci-kunci imamat?
• Apa saja contoh tata cara keselamatan, atau tata cara penyelamatan, yang harus
diselenggarakan di bawah arahan seseorang yang memegang kunci-kunci
imamat? (Tata cara penyelamatan mencakup pembaptisan, pengukuhan,
penahbisan pada Imamat Mekisedek [bagi pria], pemberkahan bait suci, dan
pemeteraian bait suci [lihat topik ajaran 7, “Tata Cara dan Perjanjian,” dalam
53
I M A M AT DA N K U NC I - K U NC I I MA M AT
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran]. Tata cara penyelamatan harus diwenangkan
oleh seorang pemimpin imamat yang memegang kunci-kunci yang tepat.
Pemberian wewenang juga diperlukan untuk memberikan nama dan
memberkati anak, mendedikasikan makam, memberikan berkat bapa bangsa,
dan mempersiapkan, memberkati, serta mengedarkan sakramen.)
• Kapankah Anda atau seseorang yang Anda kenal telah diberkati melalui
wewenang imamat atau penggunaan kunci-kunci imamat?
Pertimbangkan untuk berbagi kesaksian Anda mengenai wewenang imamat dan
kunci-kunci imamat.
Tinjauan Penguasaan Ajaran
Buatlah kuis penguasaan ajaran. Anda dapat melakukan ini dengan mendaftarkan
beberapa rujukan penguasaan ajaran di papan tulis. Baik secara lisan ataupun pada
secarik kertas, berikan siswa petunjuk, dan mintalah mereka untuk menuliskan
rujukan penguasaan ajaran yang berhubungan dengannya. Petunjuk dapat berupa
ungkapan kunci dari Penuntun Rujukan Penguasaan Ajaran atau pernyataan dari
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Atau Anda dapat mengarang skenario singkat
yang di dalamnya sebuah petikan penguasaan ajaran tertentu dapat diterapkan.
Pertimbangkan untuk meninjau petikan penguasaan ajaran bersama anggota kelas
sebelum siswa mengerjakan kuis tersebut. Anda dapat meminta siswa
mengerjakan kembali kuis tersebut atau suatu versi berbeda darinya sebagai bagian
dari sesi kelas di kemudian hari agar mereka dapat mengingat lokasi
petikan-petikan tersebut.
54
Tata Cara dan Perjanjian
Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama
periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal.
Memahami Ajaran (40 menit)
Segmen 1 (10 menit)
Tuliskan kata Tata Cara di papan tulis.
• Dalam Injil Yesus Kristus, apakah tata cara itu?
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan paragraf pertama dari bagian “Tata
Cara” dalam topik ajaran 7, “Tata Cara dan Perjanjian,” dalam Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau
ungkapan yang dapat membantu kita memahami lebih baik apa itu tata cara.
• Apa kata atau ungkapan dari paragraf ini yang dapat membantu kita
memahami lebih baik apa itu tata cara?
Ajaklah siswa untuk datang ke papan tulis dan mendaftar semua tata cara Injil
yang dapat mereka pikirkan. Setelah siswa menyelesaikan daftar mereka,
tandaskan bahwa beberapa tata cara disebut tata cara penyelamatan.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf kedua dari
bagian “Tata Cara.” Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau
ungkapan yang dapat membantu kita memahami dengan lebih baik apa itu tata
cara penyelamatan dan mengapa kita membutuhkannya. Ajaklah siswa untuk
mempertimbangkan menandai kata atau ungkapan ini dalam salinan Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran mereka.
• Apa kata atau ungkapan yang Anda temukan yang dapat membantu kita
memahami apa itu tata cara penyelamatan dan mengapa kita
membutuhkannya?
• Apa artinya bahwa tata cara penyelamatan adalah esensial bagi permuliaan?
(Pastikan siswa memahami bahwa tanpa tata cara penyelamatan, kita tidak
dapat menjadi seperti Bapa Surgawi kita atau kembali hidup di hadirat-Nya
secara kekal.)
Ajaklah seorang siswa untuk datang ke papan tulis dan menggambar sebuah
bintang di samping setiap tata cara penyelamatan yang tertera.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang empat paragraf terakhir
dari bagian “Tata Cara.” Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari tata cara
penyelamatan apa pun yang tidak disertakan dalam daftar di papan tulis. Mintalah
siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Bila perlu, tambahkan tata
cara penyelamatan tambahan lainnya pada daftar di papan tulis.
Menggunakan daftar di papan tulis, mintalah siswa menandaskan tata cara
penyelamatan yang belum mereka terima, dan ajaklah siswa yang bersedia untuk
menjelaskan mengapa mereka berhasrat untuk menerima tata cara itu. (Ingatkan
siswa untuk tidak berbagi apa pun yang terlalu pribadi.)
55
TATA C A RA DA N P E R J A NJ I A N
Pertimbangkan untuk berbagi kesaksian Anda mengenai berkat-berkat yang telah
datang kepada Anda dari menerima tata cara penyelamatan Injil. Ajaklah siswa
untuk terus mempersiapkan diri mereka untuk menerima semua tata cara
penyelamatan.
Segmen 2 (15 menit)
Peragakan atau bacalah dengan lantang pernyataan berikut, dan ajaklah siswa
untuk mempertimbangkan apakah pernyataan itu benar atau salah: Seseorang
dapat mengalami pengaruh Roh Kudus hanya setelah dia dibaptiskan dan
dikukuhkan sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci
Zaman Akhir.
Untuk membantu anggota kelas memahami bahwa pernyataan itu salah, ajaklah
seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf keempat di bagian
“Tata Cara” dalam topik ajaran 7, “Tata Cara dan Perjanjian” dalam Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari perbedaan
antara karunia Roh Kudus dan pengaruh Roh Kudus.
• Menurut paragraf ini, apa perbedaan antara karunia Roh Kudus dan pengaruh
Roh Kudus?
Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut di
awal paragraf yang baru mereka telaah: Setelah seseorang dibaptiskan, satu atau
lebih pemegang Imamat Melkisedek mengukuhkan dia sebagai anggota
Gereja dan menganugerahkan kepadanya karunia Roh Kudus. Anda mungkin
ingin menandaskan bahwa karena tata cara pengukuhan adalah tata cara
penyelamatan, itu harus diwenangkan oleh seseorang yang memegang
kunci-kunci imamat yang diperlukan.
• Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung kebenaran ini? (3 Nefi
27:20. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini dengan
cara yang mencolok dalam tulisan suci mereka agar mereka akan dapat
menemukannya dengan mudah.)
Untuk membantu siswa memahami konteks dari 3 Nefi 27:20, jelaskan bahwa itu
memuat firman Yesus Kristus sewaktu Dia mengunjungi dan mengajari para
murid-Nya di Benua Amerika setelah kematian dan Kebangkitan-Nya.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 3 Nefi 27:20 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari berkat-berkat yang Juruselamat janjikan
kepada mereka yang dibaptis dan menerima karunia Roh Kudus.
• Apa yang Juruselamat janjikan kepada mereka yang dibaptis dan menerima
karunia Roh Kudus?
• Apa artinya dikuduskan? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menulis
definisi berikut di tulisan suci mereka di sisi ayat 20: Pengudusan adalah
“proses menjadi bebas dari dosa, murni, bersih, dan kudus melalui Pendamaian
Yesus Kristus” [Penuntun bagi Tulisan Suci, “Pengudusan,” scriptures.lds.org].)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut dari Presiden Henry
B. Erying dari Presidensi Utama secara lantang. Mintalah anggota kelas
56
TATA CAR A DAN PE R JANJIAN
mendengarkan bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kita menjadi dikuduskan,
atau dibersihkan dari dosa melalui Pendamaian Juruselamat.
“Jika Anda telah merasakan pengaruh Roh Kudus hari ini, Anda dapat
mengambilnya sebagai bukti bahwa Pendamaian bekerja dalam kehidupan Anda
.… Penerimaan Roh Kudus membersihkan kita melalui Pendamaian Yesus
Kristus” (Henry B. Eyring, “Gifts of the Spirit for Hard Times,” Ensign, Juni
2007, 23).
• Menurut pernyataan oleh Presiden Eyring ini, bagaimana kita dapat
mengetahui bahwa kita dikuduskan melalui Pendamaian Yesus Kristus?
• Menurut Anda mengapa penting agar kita menerima karunia Roh Kudus
setelah kita dibaptiskan dan kemudian berusaha untuk memiliki kerekanan
tetap Roh sepanjang kehidupan kita? (Melalui kerekanan Roh, kita dapat terus
dikuduskan sepanjang kehidupan kita dan pada akhirnya “berdiri tanpa noda di
hadapan [Yesus Kristus] pada hari terakhir” [3 Nefi 27:20] ketika kita datang ke
hadapan-Nya pada Penghakiman Akhir.)
• Berdasarkan kebenaran yang telah kita diskusikan, bagaimana Anda akan
menjelaskan mengapa menerima karunia Roh Kudus perlu bagi keselamatan
kita? (Melalui karunia ini kita menerima kuasa untuk dibersihkan dari semua
dosa kita melalui Pendamaian Yesus Kristus. Ini perlu agar kita menjadi murni
seperti Bapa Surgawi dan dapat berdiam bersama-Nya secara kekal.)
Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis:
• Mengapa Anda bersyukur untuk karunia Roh Kudus?
• Bagaimana karunia ini telah menjadi berkat dalam kehidupan Anda?
Ajaklah siswa untuk menuliskan tanggapan mereka bagi pertanyaan tersebut
dalam buku catatan kelas atau jurnal penelaahan mereka. Ajaklah satu atau dua
siswa untuk berbagi dengan anggota kelas apa yang telah mereka tuliskan.
Segmen 3 (10 menit)
Bagilah anggota kelas ke dalam pasangan-pasangan. Berikan setiap pasangan
secarik kertas, dan mintalah anggota kelas untuk menuliskan definisi dari
perjanjian. Ajaklah siswa dari satu atau dua pasangan untuk melaporkan definisi
mereka kepada anggota kelas.
Ajaklah siswa untuk menelaah dalam pasangan mereka paragraf pertama dari
bagian “Perjanjian” dalam topik ajaran 7, “Tata Cara dan Perjanjian,” dalam
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah mereka mencari ungkapan atau
wawasan yang dapat mereka tambahkan pada definisi mereka tentang perjanjian.
• Apa ungkapan atau wawasan yang akan Anda tambahkan pada definisi Anda
tentang perjanjian? Mengapa?
57
TATA C A RA DA N P E R J A NJ I A N
Ajaklah dua siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dua paragraf
terakhir dari bagian “Perjanjian.” Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari
hubungan antara perjanjian dan tata cara penyelamatan Injil.
• Apa hubungan antara perjanjian dan tata cara penyelamatan? (Ajaklah siswa
untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut dalam salinan
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Semua tata cara imamat yang
menyelamatkan disertai dengan perjanjian-perjanjian. Misalnya, kita
membuat perjanjian dengan Tuhan melalui baptisan.)
• Petikan penguasaan ajaran mana yang mendukung pernyataan ajaran ini?
(Mosia 18:8–10. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini
dengan cara yang mencolok.)
Untuk membantu siswa memahami
konteks dari Mosia 18:8–10, peragakan
gambar Alma Membaptis di Perairan
Mormon (Buku Seni Injil [2009],
nomor 76; lihat juga LDS.org) dan
mintalah siswa menjelaskan apa yang
terjadi dalam gambar ini. Bantulah
siswa memahami bahwa Alma sedang
bersembunyi dari para hamba Raja Nuh
yang jahat karena dia telah memilih
untuk bertobat dan mengikuti Tuhan
setelah mendengarkan ajaran Nabi Abinadi. Dengan berjalannya waktu, banyak
orang datang ke Perairan Mormon, dekat tempat persembunyian Alma, untuk
mendengarnya mengajar dan dibaptiskan.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Mosia 18:8–10 dengan lantang.
Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang Alma ajarkan
mengenai perjanjian yang kita buat ketika kita menerima tata cara baptisan.
• Menurut petikan ini, apa perjanjian yang kita buat, atau apa yang kita janjikan
akan lakukan, ketika kita dibaptis?
Ingatkan siswa bahwa Mosia 18:8–10 menyediakan contoh dari ajaran bahwa
semua tata cara penyelamatan imamat disertai dengan perjanjian.
• Menurut Anda mengapa penting untuk mengetahui bahwa kapan pun kita
menerima tata cara penyelamatan kita juga mengikat perjanjian dengan Tuhan?
Segmen 4 (5 menit)
Bacalah Mosia 18:8–10 dengan lantang bersama anggota kelas. Mintalah siswa
mencari apa yang Tuhan janjikan kepada kita sewaktu kita membuat dan menepati
perjanjian baptisan.
• Menurut ayat 9–10, apa yang Tuhan janjikan kepada kita sewaktu kita membuat
dan menepati perjanjian baptisan?
Mintalah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut dengan lantang.
Mintalah anggota kelas mendengarkan bagaimana tata cara sakramen dapat
58
TATA CAR A DAN PE R JANJIAN
membantu kita menerima berkat-berkat yang dijanjikan kepada kita dalam
perjanjian baptisan.
“Mengambil sakramen merupakan kesaksian kepada Allah bahwa ingatan akan Putra-Nya akan
melampaui waktu singkat tata cara sakral itu. Bagian dari tata cara ini adalah suatu janji untuk
mengingat Dia selalu dan kesaksian akan kesediaan individu untuk mengambil ke atas diri
sendiri nama Yesus Kristus dan untuk menaati perintah-perintah-Nya. Dalam mengambil
sakramen dan membuat komitmen-komitmen ini, anggota Gereja memperbarui perjanjian yang
mereka buat saat baptisan (lihat Mosia 18:8–10; A&P 20:37).
Sebaliknya, Tuhan memperbarui penghapusan akan dosa yang dijanjikan dan memungkinkan
anggota Gereja untuk ‘selalu memiliki Roh-Nya bersama mereka’ (A&P 20:77). Kerekanan tetap
Roh merupakan salah satu karunia terbesar kefanaan” (Gospel Topics [Topik Injil], “Sacrament
[Sakramen],” lds.org/topics).
• Apa dampak yang dapat dimiliki mengambil sakramen secara layak terhadap
diri Anda?
• Dengan cara apa memiliki kerekanan tetap Roh Kudus dapat
memberkati Anda?
• Bagaimana memahami berkat-berkat yang dapat kita terima melalui sakramen
meningkatkan apresiasi Anda bagi tata cara ini?
Ajaklah siswa untuk merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk
mengambil sakramen dengan kekhidmatan dan apresiasi yang lebih besar hari
Minggu mendatang. Ajaklah siswa untuk menuliskan sebuah gol dan
menindakinya.
Latihan Praktik (30 menit)
Tinjaulah bersama siswa tiga asas dari bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani”
dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran: bertindak dengan iman, meneliti konsep dan
pertanyaan dengan perspektif kekal, serta mencari pemahaman lebih lanjut melalui
sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan skenario berikut dengan lantang.
Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan mengapa seorang remaja putri
khawatir mengenai temannya.
Kate dan Jamie berada di lingkungan yang sama. Mereka telah saling mengenal
sejak mereka berada di Pratama dan menjadi teman akrab selama bertahun-tahun.
Baru-baru ini, Kate menjadi khawatir mengenai Jamie. Kate mencermati bahwa
meskipun Jamie menghadiri pertemuan Gereja dengan cukup teratur, dia mulai
menurunkan standarnya di sekolah dan di kesempatan-kesempatan lain agar
selaras dengan apa yang orang lain lakukan. Misalnya, Jamie telah mulai
berpakaian tidak sesopan sebelumnya dan menggunakan bahasa yang tidak
pantas. Karena peduli kepada temannya, Kate menyampaikan kekhawatirannya
kepada Jamie. Jamie menanggapi dengan berkata, “Mungkin saya bukan orang
yang paling rohani, tetapi saya pergi ke Gereja pada hari Minggu. Tidakkah itu
cukup baik?”
59
TATA C A RA DA N P E R J A NJ I A N
Tuliskan pertanyaan berikut di papan
tulis: Tidakkah cukup baik bagi kita untuk
hanya pergi ke Gereja pada hari Minggu?
Gambarlah bingkai sederhana di
sekeliling pertanyaan tersebut dan beri
label Perspektif terbatas.
• Apa saja kepercayaan atau
kesalahpahaman mengenai Injil
yang dapat menuntun Jamie untuk
mengajukan pertanyaan ini?
Hapuslah ungkapan “Perspektif
terbatas.” Gambarlah bingkai yang
lebih indah di sekeliling pertanyaan itu dan beri label Perspektif kekal.
Ingatkan siswa bahwa untuk meneliti
konsep ajaran dan pertanyaan dengan
suatu perspektif kekal, kita
mempertimbangkannya dalam konteks
rencana keselamatan dan ajaran-ajaran
Juruselamat.
Berikan siswa beberapa menit untuk
meninjau topik ajaran 7, “Tata Cara dan
Perjanjian,” dalam Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran, seperti juga
petikan-petikan penguasaan ajaran
Kitab Mormon yang berkaitan dengan
topik ajaran ini (Mosia 18:8–10; 3 Nefi
27:20). Ajaklah mereka untuk mencari kebenaran-kebenaran Injil yang dapat
membantu mereka meneliti pertanyaan Jamie dengan perspektif kekal.
Setelah waktu yang memadai, ajaklah siswa untuk melaporkan apa yang mereka
temukan. Tuliskan tanggapan mereka di sekeliling luar bingkai di sekeliling
pertanyaan. Sewaktu siswa melaporkan tanggapan mereka, mintalah mereka
menjelaskan bagaimana kebenaran yang mereka sebutkan dapat membantu kita
meneliti pertanyaan Jamie dengan perspektif kekal.
• Selain petikan-petikan penguasaan ajaran, apa saja sumber-sumber yang
ditetapkan secara ilahi yang dapat membantu Jamie memahami lebih lanjut
bagaimana tata cara dan perjanjian hendaknya memengaruhi pilihan dan
perilaku kita di segala waktu dan bukan hanya pada hari Minggu?
• Jika Anda berada di posisi Kate, bagaimana Anda dapat membantu Jamie
memahami kebenaran yang telah kita bahas?
• Bagaimana Anda dapat mendorong Jamie untuk bertindak dalam iman agar dia
dapat menerima berkat-berkat yang dijanjikan kepada mereka yang setia
menaati perjanjian-perjanjian mereka?
Pertimbangkan untuk mengajak dua siswa perempuan datang ke depan kelas
untuk memainkan peran Kate dan Jamie. Mintalah siswa yang mewakili Kate
60
TATA CAR A DAN PE R JANJIAN
untuk menerapkan apa yang telah dia pelajari selama latihan praktik ini dengan
memperlihatkan bagaimana dia akan menanggapi pertanyaan Jamie.
Berterima kasihlah kepada para siswa yang berpartisipasi dalam permainan peran
tersebut. Bagikan kesaksian Anda mengenai bagaimana memahami ajaran
mengenai tata cara dan perjanjian dapat menuntun kita dalam
keputusan-keputusan yang kita buat setiap hari dan membantu kita mengetahui
apa yang harus kita lakukan supaya menerima semua berkat yang Bapa Surgawi
berhasrat berikan kepada kita.
Tinjauan Penguasaan Ajaran
Kegiatan berikut akan membantu siswa meninjau kembali pernyataan-pernyataan
ajaran kunci, mengingat petikan-petikan penguasaan ajaran yang mendukung
kebenaran-kebenaran itu, dan memahami bagaimana kebenaran-kebenaran itu
dapat diterapkan dalam pilihan-pilihan kita setiap hari:
Daftarlah di papan tulis rujukan untuk setiap petikan penguasaan ajaran Kitab
Mormon yang telah siswa pelajari sejauh ini selama periode penelaahan ini.
Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok beranggotakan dua atau tiga orang,
dan tugasi setiap kelompok satu atau lebih dari rujukan-rujukan yang tertera di
papan tulis. Ajaklah mereka meninjau kembali asas atau pernyataan ajaran dalam
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran yang didukung oleh petikan yang ditugaskan
kepada kelompok tersebut. Kemudian ajaklah setiap kelompok untuk menuliskan
pada secarik kertas sebuah skenario atau deskripsi dari sebuah situasi di mana asas
atau ajaran dalam petikan penguasaan ajaran yang ditugaskan kepada kelompok
dapat diterapkan.
Setelah waktu yang memadai, kumpulkan tulisan skenario setiap kelompok.
Bacalah sebuah skenario dengan lantang, dan ajaklah siswa untuk mengangkat
tangan dan mengidentifikasi sebuah petikan penguasaan ajaran yang dapat
membantu dalam menanggapi skenario itu. Tindak lanjuti dengan mengajak
mereka untuk menjelaskan bagaimana kebenaran-kebenaran yang diajarkan dalam
petikan-petikan penguasaan ajaran yang mereka identifikasi dapat diterapkan
dalam skenario tersebut. Ulangi kegiatan tersebut dengan membacakan dengan
lantang skenario-skenario lainnya. Anda juga dapat menyajikan beberapa skenario
di awal atau di akhir pelajaran selama minggu mendatang.
61
Pernikahan dan Keluarga
Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama
periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal.
Memahami Ajaran (20 menit)
Segmen 1 (10 menit)
Bawalah roda sepeda ke kelas atau
perlihatkan gambarnya. (Anda dapat
menyesuaikan kegiatan ini dengan
membawa ke kelas benda yang berbeda
dengan bagian tengah yang esensial
bagi benda itu untuk berfungsi
dengan benar.)
• Apa yang ada di tengah roda?
(Pusat roda, yang terdiri dari as,
dudukan, dan cangkang pusat roda
yang padanya jeruji sepeda
terpasang.)
• Apa yang akan terjadi pada roda jika
pusat roda itu diambil? (Itu akan
tercerai-berai dan menjadikan roda tidak berguna.)
Ajaklah siswa untuk membuka topik ajaran 8, “Pernikahan dan Keluarga,” dalam
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan
paragraf pertama dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti,
mencari apa yang inti bagi rencana keselamatan Bapa Surgawi dan bagi
kebahagiaan kita.
• Apa yang inti bagi rencana keselamatan Bapa Surgawi dan bagi
kebahagiaan kita?
• Mengapa menurut Anda pernikahan dan keluarga adalah inti, atau esensial,
bagi rencana keselamatan Bapa Surgawi dan bagi kebahagiaan kita?
Bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan atau kelompok-kelompok kecil. Ajaklah
mereka untuk membaca dengan lantang paragraf-paragraf yang tersisa dari topik
ajaran 8, “Pernikahan dan Keluarga.” Mintalah mereka untuk mencari perintah dan
tanggung jawab yang telah Allah berikan untuk membantu kita mencapai tujuan
pernikahan dan keluarga dalam rencana-Nya.
• Apa perintah dan tanggung jawab yang telah Allah berikan untuk membantu
kita mencapai tujuan pernikahan dan keluarga dalam rencana-Nya? (Siswa
mungkin memberikan berbagai tanggapan. Jika mereka tidak menyebutkannya,
tandaskan pernyataan ajaran berikut: Kuasa sakral prokreasi harus
digunakan hanya di antara seorang pria dan seorang wanita yang telah
dinikahkan secara resmi sebagai suami dan istri. Ajaklah siswa untuk
mempertimbangkan menandai pernyataan ini dalam salinan Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran mereka.)
62
PE R N IK AHAN DAN K ELUARGA
Jelaskan bahwa “kuasa sakral prokreasi” merujuk pada kemampuan yang telah
Allah berikan kepada kita untuk memiliki anak. Untuk melindungi kuasa yang
sakral ini, Allah telah memerintahkan agar kita menahan diri dari kegiatan seksual
apa pun sampai kita secara resmi menikah kepada seseorang dari lawan jenis.
Perintah ini disebut hukum kesucian.
• Bagaimana mematuhi hukum kesucian membantu kita memenuhi rencana
Bapa Surgawi bagi anak-anak-Nya?
Segmen 2 (10 menit)
Tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Kuasa prokreasi yang sakral harus
digunakan hanya di antara seorang pria dan seorang wanita yang telah dinikahkan
secara resmi sebagai suami dan istri.
Mintalah siswa membuka topik ajaran 8, “Pernikahan dan Keluarga,” dalam
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan ajukan pertanyaan berikut:
• Manakah petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang berhubungan dengan
pernyataan ajaran ini? (Alma 39:9. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan
menandai petikan ini dengan cara yang mencolok dalam tulisan suci mereka
agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah.)
Untuk membantu siswa memahami konteks dari petikan ini, jelaskan bahwa Alma
berbicara kepada putranya, Korianton, yang sedang melayani sebagai misionaris
tetapi memilih untuk “meninggalkan pelayanan dan pergi … mengikuti si
perempuan sundal Isabel” (Alma 39:3). Perempuan sundal adalah wanita yang
amoral atau tunasusila [PSK]. Dari perkataan Alma kepada Korianton, kita
memahami bahwa dia telah melanggar hukum kesucian.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Alma 39:9 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang Alma nasihatkan agar putranya
lakukan.
• Apa yang Alma nasihatkan agar putranya, Korianton, lakukan?
• Menurut Anda apa artinya “jangan lagi mengikuti nafsu matamu”?
Jelaskan bahwa nafsu merujuk pada hasrat yang tidak patut. Nasihat Alma untuk
“jangan lagi mengikuti nafsu matamu” khususnya berlaku di zaman kita ketika kita
harus tekun menghindari gambar dan hiburan yang bersifat pornografi dalam cara
apa pun. “Pornografi adalah bahan-bahan apa pun yang menggambarkan atau
menguraikan tubuh manusia atau perilaku seksual sedemikian rupa sehingga
menimbulkan gairah seksual” (Teguh pada Iman: Sebuah Referensi Injil [2004], 181).
• Dalam Alma 39:9, menurut Anda apa artinya “rintangilah dirimu”? (Rujuklah
siswa pada Alma 39:9, catatan kaki b, yang mengindikasikan bahwa itu berarti
menerapkan penguasaan diri atau kendali diri. Anda mungkin ingin
menandaskan bahwa Moroni memberikan nasihat serupa ketika dia
mengajarkan bahwa kita harus “menolak dari [diri kita sendiri] segala
kefasikan” [Moroni 10:32], artinya bahwa kita harus menghindari apa pun yang
tidak selaras dengan Roh Allah.)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua
Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang. Mintalah anggota
63
P ERN I KA H A N DA N K E LUA R GA
kelas untuk mendengarkan cara-cara kita dapat menerapkan kendali diri untuk
menjalankan hukum kesucian.
“Bersama dengan filter pada komputer dan gembok pada kasih sayang, ingatlah
bahwa kendali sejati satu-satunya dalam kehidupan adalah kendali diri.
Terapkanlah lebih banyak kendali bahkan pada momen-momen kecil yang
menghadang Anda. Jika sebuah pertunjukan televisi tidak senonoh, matikanlah.
Jika sebuah film kotor, keluarlah. Jika hubungan yang tidak pantas berkembang,
akhirilah. Banyak di antara pengaruh ini, paling tidak pada awalnya, secara
teknis mungkin tidak jahat, tetapi itu dapat menumpulkan penilaian kita, memudarkan
kerohanian kita, dan menuntun pada sesuatu yang dapat saja jahat. Sebuah perumpamaan kuno
mengatakan bahwa perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah, maka perhatikan
langkah Anda” (Jeffrey R. Holland, “Jangan Memberi Tempat Lagi bagi Musuh Jiwaku,” Ensign
atau Liahona, Mei 2010, 45).
• Bagaimana nasihat dari Penatua Holland ini dapat membantu kita dalam upaya
kita untuk menerapkan kendali diri dan menjalankan hukum kesucian?
Anda mungkin ingin berbagi kesaksian Anda tentang pentingnya menerapkan
kendali diri untuk menjalankan hukum kesucian. Tegaskan bahwa Tuhan akan
memberkati kita atas upaya kita menjalankan hukum kesucian dan bahwa Dia
akan mengampuni siapa pun yang telah melakukan dosa seksual jika dia mau
berpaling kepada-Nya dengan iman dan bertobat.
Imbaulah siswa untuk menerapkan kendali diri dalam upaya mereka menjalankan
hukum kesucian serta bertahan murni secara seksual.
Latihan Praktik (25 menit)
Tinjaulah bersama siswa tiga asas dari bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani”
dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran: bertindak dengan iman, meneliti konsep dan
pertanyaan dengan perspektif kekal, serta mencari pemahaman lebih lanjut melalui
sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi.
Bagilah anggota kelas ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari dua
sampai tiga siswa. Sediakan bagi setiap kelompok salinan dari instruksi
berikut, dan mintalah mereka untuk menyelesaikan kegiatannya: (Catatan: Anda
mungkin ingin menyesuaikan skenario ini menurut pengalaman dan kebutuhan
siswa Anda serta menggantikan nama dengan yang lebih umum di mana Anda
tinggal.)
1. Bacalah skenario berikut dengan lantang, dan pertimbangkan bagaimana Anda mungkin
menanggapi jika Anda berada dalam situasi ini:
Sewaktu Parker duduk di belakang kelas biologinya dan menunggu guru datang, dan
mencermati temannya Jeff memperlihatkan kepada beberapa siswa telepon selulernya. Parker
penasaran ingin tahu apa yang Jeff perlihatkan kepada yang lain. “Pasti sesuatu yang sangat
menarik,” pikirnya dalam benaknya sendiri. Kemudian Jeff mengulurkan tangan untuk
memperlihatkan kepada Parker telepon selulernya, dan segera jelaslah bahwa Jeff dan yang
lainnya menonton pornografi. “Coba lihat,” kata Jeff “Teman saya baru saja mengirimi
saya ini.”
64
PE R N IK AHAN DAN K ELUARGA
2. Bahaslah pertanyaan berikut sebagai sebuah kelompok:
• Pada saat ini, bagaimana Parker dapat memilih untuk bertindak dengan iman?
• Mengapa ini mungkin sulit untuk dilakukan?
3. Lanjutkan membaca skenario dengan lantang.
Parker segera berpaling dari telepon Jeff dan dengan jelas menyatakan dia tidak ingin melihat
gambar itu. Jeff menanggapi, “Ada apa dengan dirimu?” Tepat saat itu, guru biologi berjalan
memasuki kelas, dan Jeff menyimpan teleponnya sambil dia bergegas kembali ke tempat
duduknya.
Sewaktu kelas dimulai, Parker berpikir mengenai apa yang baru terjadi. Dia merasa dia
melakukan apa yang benar dengan memalingkan pandangannya dari pornografi—itulah
yang orangtua dan pemimpin Gerejanya ajarkan agar dia lakukan. Tetapi sewaktu hari terus
bergulir, Parker mulai bertanya-tanya mengapa banyak siswa lain tampaknya tidak
bermasalah dengan menonton pornografi. Pertanyaan-pertanyaan muncul ke dalam benak
Parker, seperti: Apa salahnya menonton pornografi? Banyak orang lain menontonnya, dan itu
tampaknya tidak mengusik mereka maupun mendatangkan masalah dalam hidup mereka.
Sewaktu siswa selesai membaca skenario tersebut, tuliskan dua tajuk berikut di
papan tulis: Kepercayaan atau asumsi duniawi dan Kebenaran kekal.
• Apa saja kepercayaan atau asumsi duniawi yang mungkin dimiliki seseorang
ketika bertanya apa salahnya menggunakan pornografi? (Daftarlah tanggapan
siswa di papan tulis di bawah tajuk “Kepercayaan atau asumsi duniawi.” Siswa
mungkin menyebutkan bahwa sebagian orang mungkin menganggap
pornografi sekadar hiburan yang normal, menarik, dan tidak berbahaya.)
Untuk membantu siswa meneliti pertanyaan Parker dengan perspektif kekal,
ajukan pertanyaan seperti yang berikut dan tuliskan tanggapan siswa di bawah
tajuk “Kebenaran kekal”:
• Apa kebenaran mengenai rencana keselamatan, pernikahan dan keluarga, serta
perintah Allah yang dapat membantu kita memahami mengapa kita hendaknya
menghindari pornografi? (Siswa dapat menyebutkan kebenaran yang terdapat
dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, seperti berikut: Kemajuan kekal kita
bergantung pada bagaimana kita menggunakan hak pilihan yang telah Bapa
Surgawi berikan kepada kita [lihat topik ajaran 2, “Rencana Keselamatan”].
Tubuh kita adalah sakral dan hendaknya dihargai sebagai karunia dari Bapa
Surgawi [lihat bagian “Kehidupan Fana” dalam topik ajaran 2, “Rencana
Keselamatan”]. Pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita ditetapkan
oleh Allah, dan keluarga merupakan inti bagi rencana keselamatan-Nya dan
bagi kebahagiaan kita [lihat topik ajaran 8, “Pernikahan dan Keluarga”].
Perintah-perintah adalah hukum dan persyaratan yang Allah berikan untuk
menolong kita maju dan menjadi seperti Dia [lihat topik ajaran 9,
“Perintah-Perintah”].)
• Bagaimana kebenaran-kebenaran ini dapat membantu kita memahami
mengapa Bapa Surgawi telah memerintahkan kita untuk tidak menggunakan
pornografi? (Agar lebih spesifik, Anda dapat meminta siswa menjelaskan
bagaimana pornografi dapat membahayakan hubungan seseorang dengan Bapa
Surgawi serta bagaimana itu dapat membahayakan pernikahan dan keluarga.)
65
P ERN I KA H A N DA N K E LUA R GA
• Apa saja sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi yang padanya kita dapat
berpaling untuk membantu kita memahami lebih jauh mengapa Bapa Surgawi
telah memerintahkan kita agar tidak menggunakan pornografi?
Untuk memberi siswa kesempatan menelaah satu sumber yang ditetapkan secara
ilahi yang tersedia bagi mereka, sediakan bagi setiap siswa salinan dari buklet
Untuk Kekuatan Remaja (2011). Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran
membacakan dengan lantang bagian “Hiburan dan Media.” Mintalah anggota
kelas untuk mengikuti, mencari nasihat yang dapat membantu kita memahami
lebih jauh mengapa Bapa Surgawi telah memerintahkan kita agar tidak
menggunakan pornografi. Mintalah siswa untuk melaporkan apa yang mereka
temukan, dan menambahkan tanggapan mereka pada daftar di papan tulis.
Ajaklah satu siswa atau lebih untuk meringkas bagi anggota kelas bagaimana
mereka akan menjelaskan dengan kata-kata mereka sendiri mengapa penting
untuk tidak menggunakan pornografi.
Akhiri dengan berbagi kesaksian Anda mengenai kebenaran-kebenaran yang telah
Anda bahas. Ingatkan siswa bahwa jika mereka terlibat dalam pornografi, mereka
hendaknya mencari bantuan dengan meminta nasihat dari uskup atau presiden
cabang mereka.
Tinjauan Penguasaan Ajaran
Kegiatan tinjauan ini akan menyediakan bagi siswa kesempatan untuk berlatih
menjawab pertanyaan menggunakan petikan-petikan penguasaan ajaran dan
pernyataan-pernyataan ajaran kunci yang telah mereka pelajari. Sebelum kelas,
berdasarkan berapa banyak tulisan suci telah dibahas sejauh ini selama periode
penelaahan, persiapkan sejumlah kartu dengan pertanyaan yang mungkin diajukan
simpatisan yang dapat dijawab dengan bantuan petikan penguasaan ajaran.
Misalnya, “Apa yang anggota Gereja Anda percayai mengenai Yesus Kristus?” atau
“Saya dengar bahwa gereja Anda mendiskriminasi terhadap yang lain.
Benarkah itu?”
Mintalah siswa untuk membuka bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam
Dokumen inti Penguasaan Ajaran. Tinjaulah kembali bersama mereka empat cara kita
dapat membantu orang lain dalam pencarian mereka akan kebenaran, terdaftar di
bawah tajuk “Menolong Orang Lain Memperoleh Pengetahuan Rohani.”
Bagilah anggota kelas menjadi pasangan-pasangan, seperti kerekanan misionaris,
dan bergiliran menyuruh setiap pasangan datang ke depan kelas untuk menjawab
satu pertanyaan. Ajaklah beberapa siswa untuk bertindak sebagai keluarga
simpatisan dan mengajukan kepada “misionaris” pertanyaan dari salah satu kartu.
Perkenankan pasangan menjawab pertanyaan dengan menggunakan cara
menolong orang lain memperoleh pengetahuan rohani dan menggunakan tulisan
suci. Ajaklah siswa untuk memberikan umpan balik mengenai apa yang mereka
sukai mengenai bagaimana pasangan tersebut menjawab pertanyaan.
Ulangi proses ini untuk memberikan beberapa “kerekanan” kesempatan untuk
menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka serta berlatih membantu
orang menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka.
66
Perintah-Perintah
Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama
periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal.
Memahami Ajaran (80 menit)
Segmen 1 (5 menit)
Tuliskan kata Perintah-Perintah di papan tulis.
• Menurut Anda bagaimana kita, sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari
Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mungkin memandang perintah-perintah yang
telah kita terima dari Bapa Surgawi secara berbeda dengan cara sebagian orang
lain di dunia mungkin memandangnya?
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf pertama dalam
topik ajaran 9, “Perintah-Perintah” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari pernyataan-pernyataan yang
menggambarkan apa yang mereka ingin semua orang pahami mengenai
perintah-perintah Allah.
• Apa saja pernyataan yang Anda ingin semua orang pahami mengenai
perintah-perintah Allah? (Sewaktu siswa menanggapi, ajaklah mereka untuk
menjelaskan mengapa menurut mereka pernyataan yang mereka sebutkan
akan penting untuk dipahami semua orang.)
Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut
dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Menaati
perintah-perintah akan senantiasa mendatangkan kebahagiaan dan
berkat-berkat dari Tuhan.
Bersaksilah bahwa perintah-perintah merupakan bagian penting dari rencana
kebahagiaan Bapa Surgawi kita dan bahwa mereka yang memilih untuk menaati
perintah-perintah Allah akan mengalami kebahagiaan dan berkat-berkat besar
dari Tuhan.
Segmen 2 (15 menit)
Tulislah pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Menaati perintah-perintah akan
senantiasa mendatangkan kebahagiaan dan berkat-berkat dari Tuhan.
Mintalah siswa membuka topik ajaran 9, “Perintah-Perintah,” dalam Dokumen Inti
Penguasaan Ajaran, dan ajukan pertanyaan berikut:
• Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung ajaran ini? (Mosia 2:41
dan Alma 41:10.)
Ajaklah siswa untuk membuka Mosia 2:41 dan untuk mempertimbangkan
menandai petikan penguasaan ajaran ini dengan cara yang mencolok agar mereka
akan dapat menemukannya dengan mudah. Untuk membantu siswa memahami
konteks dari petikan ini, jelaskan bahwa itu memuat perkataan Raja Benyamin
sewaktu dia berbicara kepada rakyatnya menjelang akhir hayatnya.
67
P ERI N TA H -P ERI NTA H
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Mosia 2:41 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang mendukung
kebenaran bahwa menaati perintah-perintah akan senantiasa mendatangkan
kebahagiaan dan berkat-berkat dari Tuhan.
• Apa kata atau ungkapan yang Anda temukan yang mendukung kebenaran
bahwa menaati perintah-perintah akan senantiasa mendatangkan kebahagiaan
dan berkat-berkat dari Tuhan?
• Apa artinya “diberkati dalam segala hal, baik duniawi maupun rohani” (Mosia
2:41)? (Bantulah siswa memahami bahwa kata duniawi merujuk pada
aspek-aspek jasmani yang bersifat sementara dari kehidupan kita di bumi. Kata
rohani merujuk pada kemajuan kekal kita sebagai anak-anak roh Bapa
Surgawi.)
• Apa saja contoh berkat-berkat duniawi yang telah Anda terima? Apa
berkat-berkat rohani yang telah Anda terima?
Tandaskan bahwa mematuhi perintah-perintah Allah tidak mencegah kita dari
mengalami kesulitan, dukacita, dan godaan. Bahkan Yesus Kristus, yang dengan
sempurna mematuhi semua perintah Bapa Surgawi, mengalami kesulitan,
dukacita, dan godaan.
• Bagaimana seseorang yang menghadapi kesulitan dan godaan dapat tetap
mengalami kebahagiaan dan berkat-berkat sewaktu dia mematuhi
perintah-perintah Allah?
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut dari Presiden
Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang. Mintalah anggota
kelas untuk mendengarkan apa yang dia ajarkan mengenai kebahagiaan dan
sukacita.
“Orang-Orang Suci dapat menjadi bahagia dalam setiap keadaan. Kita dapat
merasakan sukacita bahkan selagi mengalami hari yang buruk, minggu yang
buruk, atau bahkan tahun yang buruk!
Brother dan sister terkasih, sukacita yang kita rasakan hanya sedikit berkaitan
dengan keadaan hidup kita dan sepenuhnya berkaitan dengan fokus hidup kita.
Ketika fokus dari kehidupan kita ada pada rencana keselamatan Allah … dan
Yesus Kristus serta Injil-Nya, kita dapat merasakan sukacita terlepas dari apa yang sedang
terjadi—atau tidak terjadi—dalam kehidupan kita .…
Lalu, bagaimana kita dapat mengklaim sukacita itu? Kita dapat mulai dengan ‘mata yang tertuju
kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada
kesempurnaan’ [Ibrani 12:12] ‘dalam setiap pemikiran’ [A&P 6:36]. Kita dapat bersyukur untuk
Dia dalam doa-doa kita dan dengan menaati perjanjian-perjanjian yang telah kita buat dengan
Dia dan Bapa Surgawi kita. Sewaktu Juruselamat menjadi semakin nyata bagi kita dan sewaktu
kita memohon bagi sukacita-Nya untuk diberikan kepada kita, sukacita kita akan meningkat.
Sukacita adalah penuh kuasa, dan berfokus pada sukacita mendatangkan kuasa Allah ke dalam
kehidupan kita” (Russell M. Nelson, “Sukacita dan Kesintasan Rohani,” Ensign atau Liahona,
November 2016, 82).
68
PE R IN TAH- PERINTAH
• Apa contoh dari bagaimana Anda (atau seseorang yang Anda kenal) telah
mengalami berkat-berkat dan kebahagiaan bahkan selama masa-masa sulit
dengan menaati perintah-perintah Allah?
Segmen 3 (10 menit)
Ingatkan siswa bahwa Mosia 2:41 adalah salah satu petikan penguasaan ajaran
yang mendukung ajaran bahwa menaati perintah-perintah akan senantiasa
mendatangkan sukacita dan berkat-berkat dari Tuhan. Tinjaulah kembali Mosia
2:41 dengan membacanya secara lantang bersama anggota kelas.
Tandaskan bahwa Alma 41:10 adalah petikan penguasaan ajaran lainnya yang
membantu kita memahami ajaran bahwa mematuhi perintah-perintah akan selalu
mendatangkan sukacita dan berkat-berkat dari Tuhan. Ajaklah siswa untuk
mempertimbangkan menuliskan Alma 41:10 dalam tulisan suci mereka di samping
Mosia 2:41 sebagai rujuk-silang. Kemudian ajaklah mereka untuk membuka Alma
41:10 dan mempertimbangkan untuk menandainya dengan cara yang mencolok
agar mereka dapat menemukannya dengan mudah.
Untuk membantu siswa memahami konteks dari Alma 41:10, jelaskan bahwa
petikan ini memuat perkataan Alma kepada putranya, Korianton, yang telah
melanggar hukum kesucian sementara melayani sebagai misionaris.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Alma 41:10 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang Alma ajarkan kepada putranya
tentang kejahatan.
• Apa yang Alma ajarkan kepada Korianton tentang kejahatan?
• Menurut Anda mengapa “kejahatan tidak pernah merupakan kebahagiaan”
(Alma 41:10)?
• Bagaimana asas “kejahatan tidak pernah merupakan kebahagiaan” (Alma
41:10) dapat benar saat individu yang tidak mematuhi perintah Allah
kadang-kadang tampak berbahagia?
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Presiden
Russell M. Nelson dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan
apa yang dia ajarkan mengenai kebahagiaan, atau sukacita, sejati.
“Yang tidak saleh mungkin mengalami sejumlah emosi dan sensasi, namun
mereka tidak akan pernah mengalami sukacita! Sukacita adalah karunia bagi
yang setia. Itu adalah karunia yang datang dari secara sengaja mencoba
menjalani kehidupan yang saleh, sebagaimana diajarkan oleh Yesus Kristus”
(Russell M. Nelson, “Sukacita dan Kesintasan Rohani,” 84).
• Menurut Anda bagaimana sukacita yang kita alami dari menjalankan Injil
berbeda daripada emosi atau sensasi yang mungkin orang alami ketika mereka
tidak mematuhi perintah-perintah Allah?
69
P ERI N TA H -P ERI NTA H
Bagikan kesaksian Anda bahwa kejahatan tidak pernah merupakan kebahagiaan.
Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menuliskan Mosia 2:41 sebagai
rujuk-silang dalam tulisan suci di samping Alma 41:10.
Segmen 4 (10 menit)
Tulislah pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Menaati perintah-perintah akan
senantiasa mendatangkan kebahagiaan dan berkat-berkat dari Tuhan.
Lingkari kata senantiasa dalam pernyataan ajaran di papan tulis, dan ajaklah siswa
untuk mempertimbangkan melakukan yang sama dalam paragraf pertama dari
topik ajaran 9, “Perintah-Perintah,” dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan
Ajaran mereka.
Jelaskan bahwa sementara beberapa berkat bagi kepatuhan sifatnya segera,
berkat-berkat lain mungkin tidak datang langsung setelah kita mematuhi perintah
melainkan memerlukan kepatuhan yang konsisten dalam perjalanan waktu.
• Menurut Anda mengapa penting untuk memahami bahwa sebagian dari
berkat-berkat yang Allah janjikan bagi kepatuhan mungkin tidak datang
kepada kita dengan segera?
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh
Penatua Quentin L. Cook dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah anggota kelas
untuk mendengarkan apa yang dia ajarkan mengenai berkat-berkat kepatuhan.
“Dari perspektif kita yang terbatas, godaan dan gangguan saat ini dapat tampak
menarik. Pahala untuk menangkal godaan-godaan itu, di sisi lain, dapat terasa
jauh dan sulit diperoleh. Tetapi suatu pemahaman yang sejati akan rencana Bapa
mengungkapkan bahwa pahala-pahala kesalehan tersedia saat ini juga”
(Quentin L. Cook, “Rapi dan Teratur: Jadilah Layak akan Bait Suci—di Saat Suka
Maupun Duka,” Ensign atau Liahona, November 2015, 40).
• Menurut Anda apa saja berkat yang dapat kita alami saat ini sewaktu kita
mematuhi perintah-perintah Allah? (Sebagian dari berkat-berkat ini mencakup
kerekanan Roh Kudus, merasa dekat dengan Tuhan, dan mengalami bimbingan
ilahi, kedamaian, kesehatan, perlindungan dari godaan, perlindungan dari
bahaya jasmani, pertumbuhan pribadi, kebahagiaan, dan sukacita.)
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh
Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Beberapa berkat datang segera, beberapa datang terlambat, dan beberapa
tidak datang sampai surga; tetapi bagi mereka yang memeluk Injil Yesus Kristus,
berkat-berkat itu datang. Mengenai itu saya pribadi menegaskan” (Jeffrey R.
Holland, “An High Priest of Good Things to Come,” Ensign, November 1999, 38).
70
PE R IN TAH- PERINTAH
Bagikan kesaksian Anda bahwa menaati perintah-perintah akan senantiasa
mendatangkan kebahagiaan dan berkat-berkat dari Tuhan. Sebagian dari
berkat-berkat ini dapat datang kepada kita secara langsung. Berkat-berkat lainnya
akan datang kemudian, tetapi itu akan datang.
Segmen 5 (10 menit)
Ajaklah siswa untuk memikirkan pengalaman ketika mereka merasa bahwa sebuah
perintah, atau standar, atau nasihat dari nabi atau rasul sulit mereka ikuti atau
patuhi. (Janganlah meminta siswa untuk berbagi tanggapan mereka.)
Jelaskan bahwa 1 Nefi 3:7 adalah suatu petikan penguasaan ajaran yang dapat
membantu kita ketika kita mungkin merasa bahwa sebuah perintah sulit dipatuhi.
Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai 1 Nefi 3:7 dengan cara yang
mencolok agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah.
Untuk membantu siswa memahami konteks dari petikan ini, jelaskan bahwa Tuhan
memerintahkan Lehi untuk mengirim para putranya kembali ke Yerusalem untuk
mengambil lempengan-lempengan kuningan dari Laban. Kakak-kakak Nefi
menggerutu karena sulitnya tugas tersebut, tetapi tanggapan Nefi memperlihatkan
imannya.
Ajaklah seorang siswa untuk membaca 1 Nefi 3:7 dengan lantang. Ajaklah anggota
kelas untuk mengikuti, mencari apa yang Nefi pahami mengenai perintah-perintah
yang memberinya iman yang dia perlukan untuk mematuhi Tuhan tanpa
menggerutu.
• Apa yang Nefi ajarkan mengenai perintah-perintah Allah? (Setelah siswa
menanggapi, ajaklah mereka untuk mempertimbangkan menandai pernyataan
ajaran berikut dalam paragraf pertama dari topik ajaran 9, “Perintah-Perintah,”
dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Allah tidak akan
memberikan kepada kita suatu perintah tanpa mempersiapkan sebuah
jalan bagi kita untuk mematuhinya.)
Ajaklah siswa untuk merangkum tiga upaya Nefi beserta kakak-kakaknya untuk
memperoleh lempengan-lempengan kuningan tersebut. (Jika perlu, ingatkan
mereka bahwa kedua upaya pertama untuk memperoleh lempengan-lempengan
tersebut gagal. Dalam upaya ketiga, Nefi dibimbing oleh Roh dan Tuhan
mempersiapkan jalan baginya untuk memperoleh lempengan-lempengan
tersebut.)
• Menurut Anda bagaimana pemahaman Nefi akan kebenaran yang diajarkan
dalam 1 Nefi 3:7 membantunya melanjutkan upayanya untuk memperoleh
lempengan-lempengan kuningan tersebut bahkan setelah kedua upaya
pertama gagal?
• Bagaimana memahami kebenaran ini dapat membantu seseorang dewasa ini?
Ajaklah siswa untuk merenungkan bagaimana Tuhan telah mempersiapkan jalan
bagi mereka untuk mematuhi salah satu perintah-Nya. Pertimbangkan untuk
mengajak beberapa siswa untuk berbagi pengalaman mereka dengan
anggota kelas.
71
P ERI N TA H -P ERI NTA H
Bersaksilah bahwa Tuhan akan mempersiapkan jalan bagi kita untuk menaati
setiap perintah yang Dia berikan kepada kita.
Segmen 6 (10 menit)
Tulislah pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis: Menurut Anda apa dua
perintah terutama (atau paling mendasar dan penting) di antara semua perintah Bapa
Surgawi? Mengapa?
Bagilah anggota kelas menjadi pasangan-pasangan, dan mintalah mereka
membahas tanggapan mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan ini dengan rekan
mereka. Setelah mereka membahas tanggapan mereka, ajaklah beberapa untuk
melaporkan tanggapan mereka kepada seluruh anggota kelas.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf kedua dari
topik ajaran 9, “Perintah-Perintah” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
Sebelum siswa tersebut membaca, jelaskan bahwa paragraf ini mengutip firman
Yesus Kristus dalam Matius 22:36–39, yang di dalamnya Dia memaklumkan dua
perintah yang terutama, atau yang paling mendasar dan penting. Mintalah anggota
kelas untuk mengikuti, mencari dua perintah “terutama” tersebut.
• Apa dua perintah yang terutama itu?
• Menurut Anda mengapa mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan
pikiran kita serta mengasihi orang lain seperti diri kita sendiri merupakan
perintah-perintah yang terutama?
• Bagaimana kedua perintah ini saling berhubungan?
Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut
dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Kita dapat mengasihi dan
melayani Allah dengan memilih untuk mengasihi dan melayani orang lain.
• Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung ajaran ini? (Mosia 2:17
dan Moroni 7:45, 47–48.)
Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan penguasaan ajaran
Mosia 2:17 dengan cara yang mencolok agar mereka akan dapat menemukannya
dengan mudah. Jelaskan bahwa petikan ini memuat perkataan yang Raja Benyamin
ucapkan kepada rakyatnya sewaktu dia menjabarkan pelayanan yang telah dia
berikan kepada mereka.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Mosia 2:17 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang mengajarkan
bahwa kita dapat mengasihi dan melayani Allah dengan memilih untuk mengasihi
dan melayani orang lain. Mintalah siswa untuk melaporkan apa yang mereka
temukan.
• Dengan cara apa menurut Anda kita melayani Allah ketika kita melayani
orang lain?
• Kapan Anda merasa Anda telah berada dalam pelayanan Allah sementara Anda
melayani orang lain?
Bahaslah bahwa ketika kita melayani orang lain, kita juga melayani Allah.
72
PE R IN TAH- PERINTAH
Segmen 7 (15 menit)
Tulislah pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Kita dapat mengasihi dan melayani
Allah dengan memilih untuk mengasihi dan melayani orang lain.
Ingatkan siswa bahwa petikan-petikan penguasaan ajaran Mosia 2:17 dan Moroni
7:45, 47–48 keduanya mendukung ajaran ini.
Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai Moroni 7:45, 47–48 dengan
cara yang mencolok agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah.
Jelaskan bahwa dalam Moroni 7, Moroni mencatat perkataan yang ayahnya,
Mormon, ucapkan mengenai iman, harapan, dan kasih amal.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Moroni 7:47 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang Mormon katakan mengenai
kasih amal.
• Menurut ayat ini, apakah kasih amal itu? (Kasih murni Kristus.)
Jelaskan bahwa perkataan Mormon mengenai kasih amal dapat membantu kita
mengetahui cara mengasihi dan melayani Allah dengan mengasihi dan melayani
orang lain sebagaimana yang Juruselamat lakukan.
Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Moroni 7:45 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari sifat-sifat yang harus seseorang miliki jika
dipenuhi dengan kasih amal. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai
sifat-sifat yang khususnya ingin mereka miliki.
• Manakah dari sifat-sifat di ayat 45 yang secara khusus ingin Anda miliki?
Mengapa?
Mintalah seorang siswa untuk membaca Moroni 7:48 dengan lantang. Mintalah
anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang harus kita lakukan agar dipenuhi
dengan kasih amal.
• Menurut Moroni 7:48, apa yang harus kita lakukan agar dipenuhi dengan
kasih amal?
• Menurut Anda bagaimana berdoa dengan segenap kekuatan hati kita dan
berupaya untuk menjadi pengikut sejati Yesus Kristus dapat membantu kita
dipenuhi dengan kasih-Nya?
• Menurut pendapat Anda, mengapa Moroni 7:45, 47–48 adalah petikan yang
baik untuk membantu kita memahami ajaran bahwa kita dapat mengasihi dan
melayani Allah dengan memilih untuk mengasihi dan melayani orang lain?
Pertimbangkan untuk membagikan kesaksian Anda mengenai pentingnya memiliki
kasih amal bagi orang lain. Anda mungkin ingin berbagi pengalaman di mana
Anda diberkati karena dipenuhi dengan kasih murni Kristus sewaktu Anda
berinteraksi dengan orang lain.
Ajaklah siswa untuk meninjau Moroni 7:45 dan untuk menuliskan dalam buku
catatan kelas atau jurnal penelaahan mereka suatu cara spesifik mereka akan
berusaha untuk memiliki kasih amal yang lebih besar bagi orang lain.
73
P ERI N TA H -P ERI NTA H
Segmen 8 (5 menit)
Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang paragraf 3–5
dari topik ajaran 9, “Perintah-Perintah” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.
Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari suatu perintah yang disebutkan
dalam paragraf-paragraf ini yang khususnya mereka syukuri.
• Apa perintah yang terdaftar dalam paragraf-paragraf ini yang khususnya Anda
syukuri? (Sewaktu siswa menanggapi, ajaklah mereka untuk menjelaskan
mengapa mereka bersyukur bagi perintah yang mereka sebutkan.)
Bagikan kesaksian Anda mengenai perintah-perintah dan mengapa Anda
mensyukurinya.
Latihan Praktik (40–50 menit)
Latihan dalam bagian ini dapat dilakukan selama sesi kelas yang sama atau dalam
sesi-sesi kelas yang berbeda, bergantung pada jadwal Anda dan kebutuhan
siswa Anda.
Latihan 1 (20–25 menit)
Tuliskan yang berikut di papan tulis: Saya tahu banyak orang yang melanggar perintah
dan tampaknya memiliki hidup yang hebat. Apakah Anda benar-benar perlu menaati
perintah untuk berbahagia?
Ajaklah siswa untuk membayangkan bahwa mereka memiliki seorang teman yang
mengajukan pertanyaan ini kepada mereka. Mintalah mereka untuk berpikir
mengenai bagaimana mereka mungkin menanggapi, menggunakan apa yang telah
mereka pelajari melalui penelaahan mereka akan topik ajaran 9,
“Perintah-Perintah,” dan ketiga asas dari bagian “Memperoleh Pengetahuan
Rohani” dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran: bertindak dengan iman, meneliti
konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal, serta mencari pemahaman lebih
lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi.
Untuk membantu siswa memahami bagaimana mereka dapat
menanggapi pertanyaan tersebut, sediakan bagi setiap siswa salinan dari
selebaran berikut. Ajaklah mereka untuk menuliskan tanggapan mereka atas
pertanyaan di selebaran.
1. Bagaimana Anda dapat mendorong teman Anda untuk bertindak dengan iman?
2. Bagaimana Anda dapat membantu teman Anda meneliti pertanyaannya dengan suatu
perspektif kekal? Sebagai contoh:
• Bagaimana Anda dapat membantu teman Anda berpikir mengenai perbedaan antara
kenikmatan yang sementara dan kebahagiaan yang abadi?
• Bagaimana Anda dapat membantu teman Anda memahami bagaimana kepatuhan pada
perintah-perintah mendatangkan kebahagiaan yang abadi dan bagaimana
ketidakpatuhan pada akhirnya mendatangkan ketidakbahagiaan?
• Manakah ajaran atau kebenaran mana dari topik ajaran 9, “Perintah-Perintah,” dalam
Dokumen Inti Penguasaan Ajaran yang akan ingin Anda bagikan dengan teman Anda?
Mengapa?
3. Manakah tulisan suci atau sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi lainnya yang akan
Anda bagikan dengan teman Anda? Mengapa?
74
PE R IN TAH- PERINTAH
Setelah waktu yang memadai, aturlah siswa menjadi pasangan-pasangan dan
ajaklah mereka untuk memainkan peran suatu perbincangan yang mungkin
mereka miliki dengan seorang teman yang mengajukan kepada mereka pertanyaan
ini. Ajaklah mereka untuk menggunakan apa yang mereka tuliskan untuk
membantu mereka sewaktu mereka berperan serta dalam permainan peran
tersebut. Setelah beberapa menit, ajaklah siswa untuk bertukar peran dan kembali
memainkan peran.
Setelah permainan peran berakhir, ajaklah siswa untuk mengajukan pertanyaan
atau berbagi pemikiran atau wawasan yang mereka miliki sewaktu mereka
berperan serta dalam latihan praktik ini.
Ajaklah satu siswa atau lebih untuk berbagi kesaksian mereka mengenai
bagaimana kepatuhan pada perintah-perintah telah mendatangkan bagi mereka
kebahagiaan dan berkat-berkat dari Tuhan.
Latihan 2 (20–25 menit)
Bacalah skenario berikut dengan lantang:
Bayangkan bahwa selama perbincangan dengan beberapa teman sekelas di
sekolah, salah seorang dari mereka mengkritik Anda karena kepercayaan
keagamaan Anda. Ketika Anda mencoba untuk menanggapi, orang tersebut tidak
benar-benar mendengarkan dan bahkan semakin banyak mengkritik Anda. Anda
merasa tersakiti oleh kritikan tersebut, merasa marah dalam batin, dan
membalasnya dengan mengucapkan sesuatu yang tidak ramah. Sesudahnya, Anda
menyesali apa yang terjadi dan mulai bertanya-tanya apakah Anda hendaknya
mencoba menyembunyikan saja kepercayaan keagamaan Anda dari orang lain di
kemudian hari.
Aturlah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil beranggotakan dua atau
tiga orang, dan berikan kepada setiap siswa salinan dari selebaran berikut.
Jelaskan bahwa selebaran tersebut akan membantu mereka mempertimbangkan
cara menerapkan ketiga asas Memperoleh Pengetahuan Rohani dalam situasi
seperti yang Anda bacakan. Mintalah siswa untuk bekerja dalam
kelompok-kelompok mereka untuk menyelesaikan kegiatan ini.
Bagaimana saya dapat berdiri teguh dalam kebenaran-kebenaran Injil yang saya
percayai dan memperlihatkan kasih bagi orang lain yang kepercayaannya berbeda
dengan kepercayaan saya?
Bahaslah bagaimana Anda dapat menanggapi pertanyaan di atas dengan menggunakan asas-asas
dan pertanyaan-pertanyaan yang dijabarkan di bawah:
Bertindak dengan iman:
• Jika Anda mengajukan pertanyaan itu, apa saja cara Anda dapat bertindak dengan iman?
Teliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal:
• Bagaimana Anda dapat berusaha memiliki konsep kekal ketika berinteraksi dengan orang yang
dengannya Anda mungkin berbeda pendapat atau yang sulit untuk Anda kasihi? Menurut Anda
mengapa ini penting untuk dilakukan?
75
P ERI N TA H -P ERI NTA H
Cari pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi:
• Bagaimana ajaran yang diajarkan dalam Moroni 7:45, 47–48 dapat membantu Anda
mengetahui cara untuk menanggapi pertanyaan tersebut?
• Apa tulisan suci atau ajaran nabi dan pemimpin Gereja yang lain yang dapat membantu Anda
menemukan jawaban bagi pertanyaan ini?
Jika siswa membutuhkan bantuan mengidentifikasi sumber-sumber yang
ditetapkan secara ilahi lainnya yang dapat membantu mereka menjawab
pertanyaan di selebaran, pertimbangkan untuk merujuk mereka pada ceramah
konferensi umum Oktober 2014 Penatua Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan
Hidup dengan Perbedaan” (Ensign atau Liahona, November 2014, 25–28).
Setelah siswa memiliki waktu yang memadai untuk menyelesaikan kegiatan ini,
ajaklah beberapa siswa untuk berbagi dengan anggota kelas apa yang telah
mereka bahas.
Anda mungkin ingin mengakhiri latihan ini dengan membacakan pernyataan
berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan
lantang:
“Teman-teman, khususnya teman-teman muda saya, camkanlah. Kasih murni
seperti Kristus yang mengalir dari kesalehan sejati dapat mengubah dunia .…
Jadilah kuat. Jalankan Injil dengan setia bahkan jika orang lain di sekitar Anda
sama sekali tidak melakukannya. Pertahankan keyakinan Anda dengan sopan
dan dengan rasa iba, tetapi pertahankanlah itu” (Jeffrey R. Holland,
“Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 8–9).
Bersaksilah mengenai pentingnya mengasihi orang lain, bahkan sewaktu kita
membela kepercayaan kita. Ajaklah siswa untuk merenungkan bagaimana mereka
akan berupaya untuk menggunakan apa yang mereka pelajari dalam latihan ini
untuk membela kebenaran-kebenaran Injil yang mereka percayai dengan cara yang
penuh kasih dan seperti Kristus.
Tinjauan Penguasaan Ajaran
Kegiatan tinjauan ini dapat membantu siswa memahami dan menerapkan
pernyataan-pernyataan ajaran yang didukung oleh petikan-petikan penguasaan
ajaran Kitab Mormon. Pertimbangkan untuk menggunakan kegiatan tinjauan ini
menjelang akhir periode penelaahan, setelah siswa menelaah semua petikan
penguasaan ajaran Kitab Mormon.
Peragakan pernyataan berikut oleh Presiden Boyd K. Packer (1924-2015) dari
Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah seorang siswa untuk membacakan pernyataan
itu dengan lantang.
76
PE R IN TAH- PERINTAH
“Ajaran yang sejati, yang dipahami, mengubah sikap dan perilaku.
Penelaahan terhadap ajaran-ajaran Injil akan memperbaiki perilaku lebih cepat
daripada penelaahan terhadap perilaku akan memperbaiki perilaku” (Boyd K.
Packer, “Little Children,” Ensign, November 1986, 17).
Jelaskan bahwa setiap petikan penguasaan ajaran memuat ajaran sejati yang, ketika
dipahami, membantu kita berubah dan menjadi lebih seperti Yesus Kristus dan
Bapa Surgawi kita. Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis atau sediakan itu bagi
siswa sebagai selebaran:
• Apa ajaran yang tulisan suci ini muat yang, jika dipahami, akan mengubah
sikap atau perilaku seseorang?
• Jika seseorang sungguh memahami ajaran yang didukung oleh tulisan suci ini,
bagaimana itu dapat berdampak terhadap sikap atau perilakunya?
• Menurut Anda mengapa memahami ajaran akan memiliki dampak itu?
• Bagaimana sikap atau perilaku Anda telah berubah sebagai hasil dari
memahami ajaran ini?
Mintalah setiap siswa di kelas untuk memilih sebuah petikan penguasaan ajaran
dari Kitab Mormon. Atau Anda dapat menuliskan rujukan-rujukannya di
carikan-carikan kertas dan meminta siswa secara acak memilih satu. Ajaklah siswa
untuk membaca petikan penguasaan ajaran mereka dan bersiap untuk berbagi
jawaban mereka atas keempat pertanyaan di atas.
Setelah siswa memiliki waktu yang memadai, aturlah mereka menjadi
pasangan-pasangan. Mintalah mereka untuk membacakan petikan tulisan suci
mereka kepada satu sama lain dan kemudian menjawab
pertanyaan-pertanyaannya. Ajaklah beberapa siswa untuk berbagi jawaban mereka
dengan anggota kelas.
Bersaksilah bahwa ajaran yang diajarkan dalam petikan penguasaan ajaran dalam
Kitab Mormon dapat memiliki dampak yang kuat terhadap perilaku kita jika kita
mau meluangkan waktu untuk menelaah dan sungguh-sungguh memahaminya.
Ajaklah siswa untuk berupaya menerapkan dengan lebih baik salah satu ajaran
yang mereka tinjau selama kegiatan ini.
77
Download