Penguasaan Ajaran Materi Guru Kitab Mormon Diterbitkan oleh Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir Salt Lake City, Utah Komentar dan koreksi diapresiasi. Mohon mengirimkannya ke: Seminaries and Institutes of Religion Curriculum Services 50 East North Temple Street Salt Lake City, UT 84150-0008 USA Posel: [email protected] Mohon cantumkan nama lengkap, alamat, lingkungan, dan pasak Anda. Pastikan untuk memberikan judul buku pedoman ketika Anda memberikan komentar Anda. © 2017 by Intellectual Reserve, Inc. All rights reserved. Dicetak di Indonesia Versi 1, 3/17 Persetujuan bahasa Inggris: 1/16 Persetujuan penerjemahan: 1/16 Terjemahan dari Doctrinal Mastery Book of Mormon Teacher Material Bahasa Indonesia 13232 299 Isi Instruksi untuk Guru . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v Memperoleh Pengetahuan Rohani . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 Ke-Allah-an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17 Rencana Keselamatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28 Pendamaian Yesus Kristus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34 Pemulihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47 Nabi dan Wahyu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50 Imamat dan Kunci-Kunci Imamat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52 Tata Cara dan Perjanjian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55 Pernikahan dan Keluarga . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62 Perintah-Perintah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67 Instruksi untuk Guru Sasaran dari Seminari dan Institut Religi menyatakan: “Kita mengajarkan kepada para siswa ajaran-ajaran dan asas-asas Injil sebagaimana yang terdapat dalam tulisan suci serta perkataan para nabi” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi [2012], x). Di seminari ini terutama dicapai melalui penelaahan berurutan akan tulisan suci, mengikuti alur alami dari kitab-kitab dan ayat-ayat dari sejilid tulisan suci dari awal hingga akhir. Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul menekankan bahwa, “ini merupakan cara yang utama dan paling mendasar untuk memperoleh air hidup” (“A Reservoir of Living Water” [api unggun Church Educational System untuk dewasa muda, 4 Februari 2007], 3, lds.org/media-library). Cara lain kita membantu siswa untuk memahami, memercayai, dan menjalankan ajaran Yesus Kristus adalah melalui Penguasaan Ajaran. Penguasaan Ajaran melengkapi penelaahan berurutan akan tulisan suci dengan menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menelaah ajaran Injil Yesus Kristus berdasarkan topik. Presiden Boyd K. Packer (1924–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan mengapa metode penelaahan berdasarkan ajaran ini juga bermanfaat: “Setiap ajaran Injil tidak sepenuhnya dijelaskan di satu tempat dalam tulisan suci, tidak juga disajikan dalam tatanan atau urutan. Itu harus dihimpun dari penggalan-penggalan di sana sini. Itu terkadang ditemukan dalam segmen besar, tetapi kebanyakan itu ada dalam bagian-bagian kecil yang tersebar di segala pasal dan ayat” (“The Great Plan of Happiness,” dalam Teaching Seminary: Preservice Readings [buku pedoman Church Educational System, 2004], 68–69). Penelaahan berurutan akan tulisan suci dan Penguasaan Ajaran merupakan kegiatan-kegiatan yang saling melengkapi, dan keduanya merupakan elemen penting dari pengalaman siswa di seminari. Penguasaan Ajaran membangun di atas dan menggantikan upaya-upaya terdahulu dalam Seminari dan Institut Religi, seperti penguasaan ayat suci dan penelaahan Ajaran-Ajaran Dasar. Penguasaan Ajaran dimaksudkan untuk membantu siswa mencapai hasil-hasil berikut: 1. Belajar dan menerapkan asas-asas ilahi untuk memperoleh pengetahuan rohani. 2. Menguasai ajaran tentang Injil Yesus Kristus dan petikan-petikan tulisan suci di mana ajaran itu diajarkan. Kita akan berfokus terutama pada ajaran yang berkaitan dengan sembilan topik berikut: • Ke-Allah-an • Rencana keselamatan • Pendamaian Yesus Kristus • Pemulihan • Nabi dan wahyu v I N S T RUKS I UN T U K GU R U • Imamat dan kunci-kunci imamat • Tata cara dan perjanjian • Pernikahan dan keluarga • Perintah-perintah Seminari dan Institut Religi telah memproduksi materi instruksional untuk membantu guru dan siswa mencapai hasil-hasil ini. Materi-materi ini mencakup Dokumen Inti Penguasaan Ajaran dan materi guru Penguasaan Ajaran. (Catatan: materi guru Penguasaan Ajaran akan tersedia untuk masing-masing dari keempat kursus seminari.) Dokumen Inti Penguasaan Ajaran Dokumen Inti Penguasaan Ajaran ditujukan bagi siswa. Itu terdiri dari (1) pendahuluan yang menjelaskan apa Penguasaan Ajaran itu dan bagaimana itu akan bermanfaat bagi mereka, (2) instruksi yang mengajarkan kepada mereka asas-asas dari memperoleh pengetahuan rohani, dan (3) bagian mengenai kesembilan topik ajaran yang tertera di atas. Setiap topik ajaran mencakup pernyataan ajaran yang relevan dengan kehidupan siswa dan penting agar mereka pahami, percayai, serta terapkan. Beberapa dari ajaran dan asas-asas dalam bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dan “Topik-Topik Ajaran” dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran didukung dengan petikan-petikan tulisan suci penguasaan ajaran. Ada 25 petikan penguasaan ajaran untuk setiap periode penelaahan (Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, Kitab Mormon, dan Ajaran dan Perjanjian serta Sejarah Gereja), dengan jumlah 100 petikan. Daftar petikan-petikan ini disediakan di belakang Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Membantu siswa mengingat dan menemukan petikan-petikan ini serta memahami bagaimana petikan-petikan itu mengajarkan ajaran Juruselamat adalah bagian penting dari pekerjaan Anda sebagai guru. Masing-masing dari 100 petikan penguasaan ajaran tersebut digunakan untuk secara langsung mendukung hanya satu pernyataan ajaran dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Contohnya, Joseph Smith—Sejarah 1:15–20 dikutip dalam topik ajaran 4, “Pemulihan,” untuk mendukung kebenaran bahwa Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus, menampakkan diri kepada Joseph Smith sebagai respons terhadap doa Joseph, dan Mereka memanggil dia untuk menjadi Nabi Pemulihan. Akan tetapi, petikan penguasaan ajaran ini juga dapat digunakan untuk mendukung kebenaran dalam topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,” bahwa ada tiga pribadi terpisah dalam Ke-Allah-an: Bapa yang Kekal; Putra-Nya, Yesus Kristus; dan Roh Kudus. Oleh karenanya, petikan penguasaan ajaran ini didaftar sebagai rujukan terkait dalam topik itu. Mencermati di mana setiap petikan penguasaan ajaran dikutip memungkinkan Anda untuk mengetahui di mana pengalaman pembelajaran petikan tertentu itu akan digunakan dalam materi guru Penguasaan Ajaran selama periode penelaahan tahun berjalan. Dalam contoh sebelumnya, Joseph Smith—Sejarah 1:15–20 akan digunakan dalam pengalaman pembelajaran untuk “Pemulihan” dalam Penguasaan Ajaran Materi Guru Ajaran dan Perjanjian serta Sejarah Gereja. vi IN S T R U K S I U N T UK GURU Tidak semua topik ajaran akan menerima tingkat penekanan yang sama setiap tahunnya. Meskipun setiap topik ajaran akan dicakup setiap tahun, hanya pernyataan-pernyataan ajaran tertentu yang didukung dengan petikan-petikan penguasaan ajaran yang berkaitan dengan periode penelaahan tahun yang ditetapkan akan ditekankan dalam pengalaman pembelajaran untuk tahun itu. Materi Guru Penguasaan Ajaran Kurikulum Penguasaan Ajaran terdiri dari 10 pengalaman pembelajaran untuk dicakup selama periode penelaahan tahun berjalan. Dalam banyak kasus, materi instruksional untuk setiap pengalaman pembelajaran akan perlu diajarkan selama lebih dari satu sesi kelas. Pengalaman pembelajaran pertama berfokus untuk membantu siswa belajar dan menerapkan asas-asas terkait dengan memperoleh pengetahuan rohani. Ini hendaknya diajarkan dalam dua minggu pertama dari tahun ajaran. Itu akan membantu siswa menangkap visi penguasaan ajaran. Selain itu, asas-asas yang diajarkan dalam pengalaman pembelajaran ini menyediakan suatu landasan yang akan dibangun di atas dan dikunjungi kembali selama sembilan pengalaman pembelajaran berikutnya yang akan diajarkan selama sisa tahun itu. Masing-masing dari pengalaman pembelajaran berikutnya didasarkan pada salah satu dari sembilan topik ajaran yang tertera sebelumnya. Itu dirancang untuk membantu siswa memahami ajaran Juruselamat secara lebih mendalam dan menerapkannya secara lebih siap dalam kehidupan mereka. Masing-masing dari pengalaman pembelajaran ini terdiri dari tiga bagian utama: “Memahami Ajaran,” “Latihan Praktik,” dan “Tinjauan Penguasaan Ajaran.” Memahami Ajaran. Bagian ini dari setiap pengalaman pembelajaran mencakup serangkaian kegiatan pembelajaran, atau segmen, yang dapat diajarkan selama satu atau lebih sesi kelas. Kegiatan-kegiatan ini akan membantu siswa mengembangkan suatu pemahaman yang lebih dalam akan setiap topik ajaran dan pernyataan-pernyataan ajaran spesifik yang berkaitan dengan setiap topik. Segmen “Memahami Ajaran” biasanya dimulai dengan suatu penelaahan topik ajaran dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Selain itu, segmen-segmen tersebut berfokus pada pernyataan-pernyataan ajaran tertentu yang didukung dengan petikan-petikan penguasaan ajaran yang spesifik bagi jilid tulisan suci untuk periode penelaahan tahun berjalan. Misalnya, dalam pengalaman pembelajaran untuk “Ke-Allah-an” dalam Penguasaan Ajaran Materi Guru Kitab Mormon, guru diinstruksikan untuk membantu siswa menguasai 2 Nefi 26:33; 3 Nefi 11:10–11; 3 Nefi 12:48; dan 3 Nefi 18:15, 20–21. Sewaktu siswa menelaah Perjanjian Baru dan Ajaran dan Perjanjian serta Sejarah Gereja selama tahun-tahun lainnya dari pengalaman seminari mereka, mereka akan berfokus pada petikan-petikan penguasaan ajaran tambahan yang mendukung pernyataan-pernyataan ajaran lain terkait dengan topik “Ke-Allah-an” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Dalam segmen “Memahami Ajaran,” siswa diimbau untuk menemukan, menandai, dan menelaah petikan-petikan penguasaan ajaran agar mereka dapat menggunakannya untuk mengajarkan dan menjelaskan pernyataan-pernyataan ajaran yang didukung petikan-petikan tersebut. Anda mungkin ingin menambahkan kegiatan pembelajaran tambahan sebagaimana diperlukan untuk vii I N S T RUKS I UN T U K GU R U membantu siswa menguasai pernyataan-pernyataan ajaran dan petikan-petikan penguasaan ajaran yang mendukungnya. Latihan Praktik. Kebanyakan pengalaman pembelajaran menyediakan setidaknya satu latihan praktik bagi siswa. Latihan-latihan ini biasanya terdiri dari studi kasus, permainan peran, skenario, atau pertanyaan di mana siswa dapat berperan serta atau membahas bersama dalam kelompok-kelompok kecil atau bersama anggota kelas. Latihan-latihan ini vital untuk membantu siswa memahami bagaimana pernyataan ajaran yang telah mereka pelajari relevan dengan keadaan-keadaan modern. Latihan juga menekankan bagaimana ajaran yang telah siswa pelajari dapat memberkati dan membantu mereka dalam menjalankan Injil dan dalam mengajarkan Injil serta menjelaskan kepercayaan mereka kepada orang lain dengan cara yang tidak mengancam dan tidak mengganggu. Tinjauan Penguasaan Ajaran. Setiap pengalaman pembelajaran mencakup suatu bagian dengan gagasan-gagasan untuk menolong Anda menuntun siswa dalam suatu tinjauan pernyataan ajaran dan petikan-petikan penguasaan ajaran terkait yang telah mereka pelajari sepanjang tahun ajaran. Tujuan dari kegiatan-kegiatan “Tinjauan Penguasaan Ajaran” adalah membantu siswa mencapai hasil-hasil berikut dari Penguasaan Ajaran: Mengetahui bagaimana pernyataan-pernyataan ajaran diajarkan dalam petikan tulisan suci penguasaan ajaran dan dapat mengingat serta menemukan petikan-petikan tersebut; menjelaskan setiap pernyataan ajaran dengan jelas, menggunakan petikan penguasaan ajaran terkait; dan menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pilihan sehari-hari mereka dan dalam respons mereka terhadap isu dan pertanyaan ajaran, sosial, dan sejarah (lihat “Pendahuluan untuk Penguasaan Ajaran” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran). Meskipun perkiraan waktu tidak disertakan dalam kegiatan “Tinjauan Penguasaan Ajaran,” waktu dialokasikan untuk kegiatan tinjauan dalam penuntun kecepatan menjelang akhir dari instruksi ini. Misalnya, 150 menit dialokasikan untuk topik memperoleh pengetahuan rohani. Karena pengalaman pembelajaran untuk topik itu memerlukan sekitar 80 menit, Anda memiliki tambahan 70 menit untuk meninjau asas-asas, pernyataan-pernyataan ajaran, dan petikan-petikan penguasaan ajaran berkaitan dengan memperoleh pengetahuan rohani. Dalam contoh ini, waktu yang dialokasikan untuk tinjauan dapat direntang dalam dua atau tiga minggu. Sering meninjau pernyataan-pernyataan ajaran dan petikan-petikan penguasaan ajaran yang digunakan untuk mendukungnya akan membantu siswa dalam upaya penguasaan mereka. Namun, berhati-hatilah agar tidak memperkenankan kegiatan “Tinjauan Penguasaan Ajaran” mengalahkan pengajaran tulisan suci berurutan atau hasil yang dimaksudkan dari Penguasaan Ajaran. Mengimplementasikan Penguasaan Ajaran Penguasaan Ajaran diimplementasikan secara berbeda berdasarkan pada jenis program seminari di mana siswa mendaftar: seminari harian (program pagi hari dan waktu bebas), seminari daring, atau seminari penelaahan di rumah. viii IN S T R U K S I U N T UK GURU Penguasaan Ajaran dalam Seminari Harian Penguasaan Ajaran tidak menggantikan pengajaran tulisan suci berurutan di seminari. Adalah diantisipasi bahwa Anda akan meluangkan waktu sekitar 30 menit dari waktu kelas per minggu sepanjang tahun ajaran untuk Penguasaan Ajaran. Mengimplementasikan Penguasaan Ajaran sewaktu mengajarkan Kitab Mormon secara berurutan akan mengharuskan Anda memulai kelas tepat waktu dan menggunakan waktu kelas Anda secara efisien. Jumlah minggu yang diluangkan pada masing-masing dari 10 pengalaman pembelajaran Penguasaan Ajaran akan bervariasi bergantung pada jumlah pernyataan ajaran dan petikan penguasaan ajaran yang akan ditekankan dan ditelaah untuk topik ajaran tersebut. Sejumlah topik akan secara memadai dicakup dalam satu minggu, sementara yang lain akan memerlukan minggu-minggu tambahan untuk menuntaskannya (lihat “Penuntun Kecepatan Penguasaan Ajaran Kitab Mormon” menjelang akhir dari bagian ini). Bagian “Memahami Ajaran” dari setiap pengalaman pembelajaran Penguasaan Ajaran dibagi ke dalam kegiatan-kegiatan (segmen-segmen) pembelajaran yang secara umum dapat diselesaikan masing-masing dalam waktu 5 hingga 10 menit. Ini memungkinkan suatu pendekatan yang fleksibel untuk menggunakan waktu kelas untuk Penguasaan Ajaran. Sebagai contoh, satu hari Anda dapat merencanakan untuk mencakup satu atau dua kegiatan pembelajaran selama kelas, sementara di hari lain Anda mungkin memerlukan seluruh sesi kelas untuk secara memadai mencakup blok tulisan sucinya, tanpa menyisakan waktu untuk Penguasaan Ajaran. Sejumlah kegiatan pembelajaran memerlukan lebih banyak waktu, karenanya Anda mungkin ingin melakukannya pada hari pengajaran yang fleksibel (lihat “Penuntun Kecepatan untuk Guru Harian” dan “Saran untuk Hari-Hari Fleksibel” dalam apendiks dari buku pedoman guru Anda). Jika Anda mengajarkan Penguasaan Ajaran pada hari yang sama Anda juga akan mengajarkan pelajaran berurutan mengenai blok tulisan suci, berhati-hatilah agar tidak memperkenankan waktu yang diluangkan untuk mengajarkan Penguasaan Ajaran menyita waktu yang diperlukan untuk mengajarkan tulisan suci secara berurutan. (Misalnya, segmen 5 menit “Memahami Ajaran” hendaknya tidak secara rutin berlangsung 20 menit, yang menyisakan sedikit waktu untuk mengajarkan Kitab Mormon secara berurutan.) Selain itu, mungkin berguna untuk menjelaskan kepada siswa bahwa mereka akan mengerjakan Penguasaan Ajaran untuk periode waktu tertentu (misalnya 5 atau 10 menit di awal kelas) dan kemudian akan menelaah blok tulisan suci tertentu (misalnya 2 Nefi 4) selama sisa waktu sesi kelas. Meskipun mungkin ada waktu ketika Anda atau siswa Anda mengenali hubungan antara materi Penguasaan Ajaran yang Anda telaah dan blok tulisan suci tertentu, hindari secara tidak tepat memaksakan asas dan pernyataan dari ajaran di Dokumen Inti Penguasaan Ajaran ke suatu blok tulisan suci. Melakukan itu dapat mencegah siswa memahami niat penulis yang diilhami dari blok tulisan suci tersebut. Selain membahas petikan-petikan tulisan suci penguasaan ajaran menurut topik sebagai bagian dari Penguasaan Ajaran, Anda hendaknya menekankan petikan-petikan yang sama itu sewaktu Anda menemukannya dalam penelaahan tulisan suci Anda secara berurutan bersama siswa. Melakukan ini akan membantu ix I N S T RUKS I UN T U K GU R U siswa memperoleh suatu pemahaman yang lebih besar tentang konteks dan isi setiap petikan, seperti juga mengembangkan pentingnya kebenaran-kebenaran yang setiap petikan ajarkan. Dalam seminari harian, Penguasaan Ajaran membangun di atas dan menggantikan program penguasaan ayat suci. Untuk petikan-petikan penguasaan ajaran yang sebelumnya diidentifikasi sebagai petikan penguasaan ayat suci, Buku Pedoman Guru Seminari Kitab Mormon memuat saran-saran dan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan menolong Anda memberi petikan itu suatu penekanan yang tepat dalam penelaahan tulisan suci Anda secara berurutan bersama siswa. Ketika petikan-petikan penguasaan ajarannya baru, buku pedoman guru tidak akan mengidentifikasi petikan-petikan tersebut seperti itu; adalah penting bagi Anda untuk menekankan petikan-petikan tersebut secara efektif dan tepat sebagai bagian dari penelaahan tulisan suci secara berurutan. Beberapa petikan tulisan suci diidentifikasi dalam Buku Pedoman Guru Seminari Kitab Mormon sebagai petikan-petikan penguasaan ayat suci namun bukanlah petikan-petikan penguasaan ajaran. Petikan-petikan ini hendaknya tidak lagi ditekankan sesuai instruksi penguasaan ayat suci dalam buku pedoman, namun itu hendaknya dibahas dalam alur normal dari penelaahan tulisan suci secara berurutan. Karena Anda akan membutuhkan waktu kelas yang terbatas yang dialokasikan untuk Penguasaan Ajaran untuk berfokus pada penelaahan akan ajaran dan petikan penguasaan ajaran serta untuk menyelesaikan latihan praktik dan kegiatan tinjauan Anda kemungkinan tidak akan memiliki waktu untuk kegiatan penghafalan di kelas. Namun, karena penghafalan petikan tulisan suci dapat memberkati siswa, Anda dapat mengundang siswa untuk menghafalkan petikan penguasaan ajaran di luar kelas. Penuntun Kecepatan Penguasaan Ajaran Kitab Mormon Jumlah minggu yang diluangkan pada masing-masing dari 10 pengalaman pembelajaran untuk Kitab Mormon bervariasi, bergantung pada jumlah pernyataan ajaran kunci dan petikan penguasaan tulisan suci yang harus ditelaah bagi topik ajaran. Kira-kira 30 menit per minggu hendaknya diluangkan pada Penguasaan Ajaran dengan menggunakan kegiatan-kegiatan pembelajaran berikut: • Segmen Memahami Ajaran • Latihan Praktik • Kegiatan Tinjauan Penguasaan Ajaran Sebagai contoh, dalam penuntun kecepatan yang disertakan, empat minggu diberikan untuk kegiatan-kegiatan Penguasaan Ajaran yang berkaitan dengan Ke-Allah-an. Selama minggu pertama, Anda dapat melakukan tiga segmen pertama dari “Memahami Ajaran.” Untuk minggu kedua, Anda dapat memilih untuk melakukan segmen 4–6. Di minggu ketiga, Anda dapat melakukan segmen 7–8. Dan di minggu keempat, Anda dapat melakukan latihan praktik dan kegiatan “Tinjauan Penguasaan Ajaran.” Meninjau kurikulum dalam Buku Pedoman Guru Seminari Kitab Mormon untuk minggu mendatang bersama kegiatan pembelajaran Penguasaan Ajaran yang x IN S T R U K S I U N T UK GURU terdapat dalam Penguasaan Ajaran Materi Guru Kitab Mormon ini akan membantu Anda merencanakan untuk dan mengalokasikan waktu kelas untuk Penguasaan Ajaran. Anda mungkin perlu mengidentifikasi bagian-bagian pelajaran yang dapat diringkas untuk menciptakan waktu bagi kegiatan pembelajaran dan latihan praktik Penguasaan Ajaran. Penuntun kecepatan berikut didasarkan pada suatu pendekatan yang mencakup topik-topik ajaran secara berurutan di mana itu muncul dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Meskipun demikian, sejauh pengalaman pembelajaran “Memperoleh Pengetahuan Rohani” diajarkan terlebih dahulu, topik-topik ajaran lainnya dapat diajarkan dalam urutan apa pun. Pertimbangkanlah dua pendekatan berikut: • Cakuplah topik-topik ajaran secara berurutan di mana itu muncul dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran (dimulai dengan “Ke-Allah-an” dan diakhiri dengan “Perintah-Perintah”). • Sedapat mungkin, selaraskan penelaahan siswa akan topik-topik ajaran dengan yang akan mereka telaah dalam pertemuan-pertemuan hari Minggu (lihat Ikutlah Aku: Sumber Pembelajaran untuk Remaja di LDS.org). Penuntun Kecepatan Minggu Topik Ajaran (dengan perkiraan jumlah menit yang dialokasikan) 1 Memperoleh Pengetahuan Rohani (150 menit) 2 3 4 5 6 Ke-Allah-an (120 menit) 7 8 9 10 Rencana Keselamatan (90 menit) 11 12 13 Pendamaian Yesus Kristus (180 menit) 14 15 16 17 xi I N S T RUKS I UN T U K GU R U Penuntun Kecepatan Minggu Topik Ajaran (dengan perkiraan jumlah menit yang dialokasikan) 18 19 Pemulihan (30 menit) 20 Nabi dan Wahyu (30 menit) 21 Imamat dan Kunci-Kunci Imamat (30 menit) 22 Tata Cara dan Perjanjian (90 menit) 23 24 25 Pernikahan dan Keluarga (60 menit) 26 27 Perintah-Perintah (180 menit) 28 29 30 31 32 Penguasaan Ajaran dalam Seminari Daring Kegiatan pembelajaran Penguasaan Ajaran akan digabungkan ke dalam pelajaran-pelajaran seminari daring. Jika Anda mengajar sebuah kelas seminari daring, akanlah bermanfaat untuk meninjau bagian sebelumnya mengenai “Penguasaan Ajaran dalam Seminari Harian” untuk membantu Anda memahami asas-asas dan praktik-praktik penting yang dapat disesuaikan dan diterapkan dalam lingkungan seminari daring. Penguasaan Ajaran dalam Seminari Penelaahan di Rumah Pada saat ini materi-materi yang guru dan siswa penelaahan di rumah gunakan belum dimutakhirkan untuk menyertakan isi Penguasaan Ajaran. Oleh karena itu, guru dan siswa hendaknya terus menggunakan materi-materi penelaahan di rumah saat ini dan menyertakan kegiatan-kegiatan penguasaan ayat suci. Sampai materi-materi penelaahan di rumah dimutakhirkan, guru diimbau untuk menyediakan bagi siswa salinan dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran dan mengimbau mereka untuk menelaah sendiri dokumen itu dan petikan-petikan tulisan suci penguasaan ajarannya. xii Memperoleh Pengetahuan Rohani Catatan: Bagian 1 dan 2 dari pengalaman pembelajaran ini dapat diajarkan selama kursus dalam dua sesi kelas 40 menit, atau itu dapat dipadukan dan diajarkan dalam satu sesi 80 menit. Jika Anda memiliki kurang dari 180 hari mengajar, Anda dapat mengajarkan bagian 1 dari pengalaman pembelajaran ini menggantikan pelajaran 1, “The Role of the Learner,” dalam Book of Mormon Seminary Teacher Manual. Bagian 1 (40 menit) Meningkatkan Pemahaman dan Kesaksian Kita mengenai Kebenaran Rohani Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang kisah berikut yang diberikan oleh Sister Sheri L. Dew, yang melayani sebagai Penasihat Kedua dalam Presidensi Umum Lembaga Pertolongan: “Seorang remaja putri yang menakjubkan … menelepon saya, galau. Dalam isakan tangis dia berceracau, ‘Saya tidak yakin saya masih percaya Gereja benar, dan saya takut. Bagaimana jika keluarga saya tidak akan bersama selamanya?’” (Sheri L. Dew, “Will You Engage in the Wrestle?” [Kebaktian Brigham Young University–Idaho, 17 Mei 2016], byui.edu/devotionals). Ajaklah siswa memikirkan apakah mereka atau seseorang yang mereka kenal pernah mengalami kekhawatiran dan perasaan serupa yang dialami remaja putri yang Sister Dew ceritakan. • Jika remaja putri ini datang kepada Anda memohon bantuan, apa yang mungkin Anda katakan atau lakukan untuk membantunya? Ajaklah seorang siswa untuk melanjutkan membacakan kisah Sister Dew dengan lantang: “Saya bertanya, ‘Apakah Anda menginginkan kesaksian?’ ‘Ya,’ katanya. ‘Apakah Anda bersedia untuk mengikhtiarkannya?’ Sekali lagi, ‘Ya’” (Sheri L. Dew, “Will You Engage in the Wrestle?” byui.edu/devotionals). • Menurut Anda mengapa mungkin berguna untuk menanyakan kepada remaja putri ini apakah dia menghasratkan kesaksian akan Injil dan apakah dia bersedia mengikhtiarkannya? Jelaskan bahwa selama pengalaman mereka di seminari, siswa akan memiliki banyak kesempatan untuk bekerja meningkatkan pemahaman dan kesaksian mereka mengenai Injil serta untuk belajar cara menemukan jawaban bagi pertanyaan mereka dan pertanyaan yang mungkin orang lain miliki mengenai 1 M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI Gereja—termasuk ajaran dan sejarahnya. Satu kesempatan mereka harus melakukan ini adalah melalui Penguasaan Ajaran. Penguasaan Ajaran mencakup berusaha untuk mempelajari dan menerapkan asas-asas dari memperoleh pengetahuan rohani dan mengembangkan suatu pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran-ajaran kunci Injil Yesus Kristus. Allah Adalah Sumber Segala Kebenaran Sediakan bagi siswa salinan dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan mintalah mereka untuk membuka bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani”. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan paragraf pertama dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang diajarkan mengenai sumber segala kebenaran. • Siapakah sumber segala kebenaran? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai ajaran berikut: Allah mengetahui segala sesuatu dan adalah sumber segala kebenaran.) • Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung ajaran ini? (Anda mungkin ingin mengajak siswa untuk mempertimbangkan menandai Mosia 4:9 dengan cara yang mencolok agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah.) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Mosia 4:9 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari bagaimana ayat ini menolong kita memahami mengapa kita hendaknya berharap kepada Allah sewaktu kita mencari kebenaran. • Kata atau ungkapan apa dalam ayat ini yang membantu kita memahami mengapa kita hendaknya berharap kepada Allah sewaktu kita mencari kebenaran? • Apa pengalaman yang telah membantu Anda mengetahui bahwa Allah mengetahui segala sesuatu dan adalah sumber segala kebenaran? (Anda mungkin ingin mengingatkan siswa untuk tidak berbagi pengalaman yang terlalu sakral atau pribadi.) Cara Memperoleh Pengetahuan Rohani Tuliskan tajuk berikut di papan tulis: Pola yang telah Allah berikan kepada kita untuk membantu kita memperoleh pengetahuan rohani. • Bagaimana Anda akan menjelaskan apakah pola itu? (Bantulah siswa memahami bahwa satu definisi dari pola adalah model yang membantu kita memahami cara yang benar untuk melakukan sesuatu—khususnya sesuatu yang akan dilakukan berulang kali. Misalnya, Anda mungkin ingin memeragakan pola yang dapat digunakan untuk membuat sesuatu.) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf kedua dari bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari empat hal yang harus kita lakukan untuk mengikuti pola yang telah Allah berikan kepada kita untuk memperoleh pengetahuan rohani. 2 ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI • Berdasarkan apa yang kita baca di paragraf ini, apa empat hal yang harus kita lakukan untuk mengikuti pola yang telah Allah berikan kepada kita untuk membantu kita memperoleh pengetahuan rohani? Tuliskan tanggapan siswa di bawah tajuk di papan tulis sebagai berikut: 1. Miliki hasrat yang jujur untuk mengetahui kebenaran. 2. Bersedia untuk hidup sesuai dengan kebenaran yang telah Allah ungkapkan. 3. Cari kebenaran melalui doa. 4. Cari kebenaran melalui penelaahan serius terhadap firman Allah. Tanyakan kepada anggota kelas: • Menurut Anda mengapa penting bagi kita untuk menerapkan pola Allah untuk memperoleh pengetahuan rohani setiap hari dan bukan hanya ketika kita memiliki pertanyaan atau kekhawatiran yang mendesak? (Adalah penting bahwa kita menerapkan pola ini setiap hari karena melakukan hal-hal ini mengundang Roh Tuhan untuk selalu menyertai kita dan dapat membantu kita mengenali pengaruh Roh Kudus. Dengan konsisten mengikuti pola ini, kita memperlihatkan kepada Tuhan hasrat kita untuk memperoleh pengetahuan rohani setiap saat—bukan hanya ketika kita memiliki pertanyaan atau kekhawatiran yang mendesak.) Rujuklah siswa kembali ke paragraf kedua dari bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. • Manakah petikan-petikan penguasaan ajaran dalam Kitab Mormon yang mendukung pola Allah untuk memperoleh pengetahuan rohani? (Sewaktu siswa menanggapi, tuliskan rujukan berikut di papan tulis: Moroni 10:4–5; 2 Nefi 32:8–9; 2 Nefi 32:3; inilah urutan tulisan suci di paragraf kedua.) Bagilah siswa menjadi tiga kelompok. Tugasi setiap kelompok untuk menelaah satu dari petikan-petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang tertera di papan tulis, mencari ungkapan tulisan suci yang mengajarkan pola Allah untuk memperoleh pengetahuan rohani. Setelah waktu yang memadai, ajaklah seorang siswa atau lebih dari setiap kelompok untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Setelah mereka melakukannya, pertimbangkan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti yang berikut: • Menurut Anda apa artinya “bertanya kepada Allah … dengan hati yang tulus, dengan maksud yang sungguh-sungguh” (Moroni 10:4)? (Bantulah siswa memahami bahwa ungkapan ini berarti bahwa kita sungguh-sungguh berhasrat untuk menerima jawaban dari Allah dan berniat untuk menindaki jawaban yang kita terima.) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut dari Presiden Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang: 3 M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI “Maksud yang sungguh-sungguh’ berarti bahwa seseorang sungguh berniat untuk mengikuti arahan ilahi yang diberikan” (Russell M. Nelson, “Ask, Seek, Knock,” Ensign atau Liahona, November 2009, 81). • Menurut Anda mengapa penting bahwa kita mencari kebenaran dengan hati yang tulus dan bahwa kita sungguh-sungguh berniat untuk mengikuti arahan yang Allah berikan kepada kita? • Menurut Anda apa artinya “berdoa selalu” (2 Nefi 32:9)? • Menurut Anda apa bedanya antara membaca secara santai dengan “[mengenyangkan] diri dengan firman Kristus” (2 Nefi 32:3)? • Bagaimana memilih untuk berdoa selalu dan untuk mengenyangkan diri dengan firman Kristus dapat membantu kita memperoleh pengetahuan rohani? Ajaklah siswa berbagi pengalaman yang telah mereka miliki dengan menerapkan pola Allah untuk memperoleh pengetahuan rohani. Sewaktu mereka melakukannya, ajaklah mereka untuk menjelaskan juga berkat-berkat apa yang mereka terima sebagai akibatnya. Anda mungkin juga ingin berbagi suatu pengalaman. Mengajukan Pertanyaan dan Mencari Jawaban Adalah Bagian yang Vital dari Upaya Kita untuk Mempelajari Kebenaran Mintalah siswa mempertimbangkan apakah mereka pikir adalah baik bagi orang untuk mengajukan pertanyaan mengenai ajaran-ajaran Gereja atau aspek-aspek sejarah Gereja yang mungkin sulit dipahami. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf ketiga dari bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah siswa untuk mengikuti, mencari apa yang paragraf ini ajarkan mengenai peranan mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban dalam upaya kita untuk mempelajari kebenaran. • Apakah peranan mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban dalam upaya kita untuk mempelajari kebenaran? (Setelah siswa menanggapi, tulislah pernyataan kebenaran berikut di papan tulis: Mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban merupakan bagian yang vital dari upaya kita untuk mempelajari kebenaran.) • Mengapa menurut Anda mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban adalah bagian penting dari upaya kita untuk mempelajari kebenaran? • Berdasarkan apa yang kita pelajari di paragraf ketiga, mengapa sikap dan niat kita penting ketika kita mengajukan pertanyaan? (Bantulah siswa mengidentifikasi kebenaran berikut: Sikap dan niat yang dengannya kita mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban akan sangat berdampak terhadap kemampuan kita untuk belajar melalui Roh Kudus. Anda 4 ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI mungkin ingin menyarankan agar siswa menandai asas ini dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka.) Ingatkan siswa tentang kisah remaja putri yang menghubungi Sister Sheri L. Dew karena dia khawatir apakah ajaran-ajaran Gereja benar. Jelaskan bahwa remaja putri tersebut memutuskan untuk bertemu dengan uskupnya dan dengan orang lain—termasuk Sister Dew—yang dapat membantunya menemukan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaannya. Sediakan bagi setiap siswa salinan dari selebaran berikut. Jelaskan bahwa selebaran ini memuat kisah Sister Dew mengenai apa yang terjadi sewaktu remaja putri tersebut mencari jawaban bagi pertanyaan-pertanyaannya. Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dari kisah tersebut. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari bagaimana sikap dan niat yang dengannya kita mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban berdampak terhadap kemampuan kita untuk belajar melalui Roh Kudus. Setelah siswa membaca tiga paragraf pertama, tanyakan: • Bagaimana sikap dan niat remaja putri ini sebagai pencari kebenaran telah berdampak terhadap kemampuannya untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya? Kemudian ajaklah beberapa siswa bergiliran membacakan dengan lantang sisa dari kisah Sister Dew di selebaran. “Saya memberi tahu [remaja putri itu], ‘Bawalah tulisan suci Anda dan setiap pertanyaan yang Anda miliki. Pertanyaan adalah baik. Mari lihat apa yang akan Tuhan ajarkan kepada kita.’ Dia menerima perkataan saya dan membawa satu demi satu pertanyaan berduri. Kami menyelidiki tulisan suci dan ajaran para nabi mencari jawaban. Sedikit demi sedikit, dia mulai menyadari bahwa hanya karena dia memiliki pertanyaan bukan berarti dia tidak memiliki kesaksian. Tulisan suci sarat dengan kisah mengenai nabi-nabi yang memiliki pertanyaan. Dan dia mulai mengenali bahwa Roh memberikan kesaksian kepadanya—termasuk memberikan kesaksian bahwa para nabi, pelihat, dan pewahyu sungguh adalah nabi. Kesaksiannya mulai tumbuh, dan waktu berlalu. Kemudian sekitar setahun lalu dia menelepon kembali. ‘Saya ingin Anda menjadi orang pertama yang tahu bahwa saya memegang di tangan saya sebuah rekomendasi bait suci. Maukah Anda datang ketika saya menerima pemberkahan saya?’ Kemudian dia menambahkan, ‘tahukah Anda apa yang Anda katakan yang paling membantu saya? Anda memberi tahu saya bahwa pertanyaan adalah baik, dan itu memperkenankan saya memandang diri saya sebagai orang yang mencari alih-alih orang yang ragu.’ Saya sangat bersukacita! Tetapi dua hari kemudian, saya menerima telepon yang sangat berbeda dari seorang [remaja putri] lain. ‘Sister Dew,’ katanya, ‘sebelum Anda mendengar dari orang lain, saya ingin Anda tahu bahwa saya mengandung.’ Dia mengatakan selama beberapa tahun dia telah meragukan kebenaran Injil dan akhirnya memutuskan tidak ada alasan untuk menjalankan hukum kesucian. 5 M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI Saya memberi tahu dia bahwa saya bukanlah hakim dirinya dan bahwa saya mengasihi dia. Kemudian saya bertanya kepadanya apakah dia ingin memiliki kesaksian. ‘Tidak, saya rasa tidak,’ katanya. Kekontrasannya membuat terpana. Kira-kira pada waktu yang sama, kedua remaja putri ini memiliki pertanyaan yang mengancam kesaksian mereka. Satu di antara mereka mengirimkan seruan minta bantuan, dan keluarga, teman, serta pemimpin mengikuti nasihat Presiden Monson dan pergi menyelamatkannya. Gadis yang lain memelihara keraguannya dan meyakinkan diri sendiri bahwa pilihan-pilihan amoralnya dapat diterima .… Pertanyaan gadis yang satu mendorong dia menjadi seorang pencari kebenaran. Gadis yang lain menggunakan pertanyaannya untuk membenarkan sikap amoralnya. Teman-teman terkasih, pertanyaan adalah baik. Pertanyaan adalah baik jika itu pertanyaan yang diilhami, diajukan dengan iman, dan diajukan ke sumber yang kredibel di mana Roh akan mengarahkan dan mengukuhkan jawabannya .… Tidak seorang pun dari kita berhak atas wahyu tanpa upaya di pihak kita. Jawaban dari Allah tidak muncul begitu saja secara ajaib. Jika kita ingin tumbuh secara rohani, Tuhan mengharapkan kita mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban. ‘Jika engkau akan meminta,’ Dia berjanji, ‘engkau akan menerima wahyu demi wahyu, pengetahuan demi pengetahuan’ [A&P 42:61]. Apakah bisa lebih jelas lagi dari itu? Tuhan menyukai pertanyaan yang diilhami yang diajukan dengan iman karena itu menuntun pada pengetahuan, pada wahyu, dan pada iman yang lebih besar” (Sheri L. Dew, “Will You Engage in the Wrestle?” [kebaktian Brigham Young University–Idaho, 17 Mei 2016], byui.edu/devotionals). • Bagaimana pengalaman kedua remaja putri yang Sister Dew ceritakan membantu kita memahami pentingnya sikap dan niat kita ketika mengajukan pertanyaan? • Bagaimana pengalaman kedua remaja putri tersebut membantu kita memahami peranan kita dalam dengan tekun mencari jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan kita? Anda mungkin ingin bersaksi tentang pentingnya mengajukan pertanyaan yang tulus dan dengan tekun mencari jawaban. Pertimbangkanlah untuk berbagi bagaimana Anda jadi mengetahui bahwa Allah akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tulus kita. Ajaklah siswa untuk menindaki apa yang telah mereka pelajari dengan mengajukan pertanyaan yang tulus dan dengan tekun mencari jawaban melalui menerapkan pola Bapa Surgawi yang ditetapkan untuk memperoleh pengetahuan rohani. 6 ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI Bagian 2 (40 menit) Asas-Asas yang Dapat Membantu Kita Menjawab Pertanyaan Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan pertanyaan apa yang mungkin mereka miliki tentang kehidupan atau tentang Gereja serta ajaran-ajaran dan sejarahnya. Sebagai contoh dari suatu kekhawatiran dan pertanyaan yang mungkin beberapa siswa miliki atau mungkin diajukan oleh orang lain, peragakan atau tuliskan yang berikut di papan tulis: Saya mendengar tentang orang lain yang menerima jawaban atas doa mereka, tetapi itu tidak terjadi kepada saya. Rasanya seolah Allah tidak mengasihi saya, meskipun saya mencoba untuk melakukan apa yang benar. Mengapa Allah tidak menjawab doa-doa saya? Jelaskan kepada siswa bahwa bagian ini dari pengalaman pembelajaran mengenai memperoleh pengetahuan rohani dimaksudkan untuk membantu mereka mempelajari tiga asas yang dapat membimbing mereka ketika mereka memiliki pertanyaan atau dihadapkan dengan pertanyaan dari orang lain: bertindak dengan iman, meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal, dan mencari pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi. Bertindak dengan Iman Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dari asas 1, “Bertindak dengan iman” dari bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari pernyataan-pernyataan yang menjelaskan apa yang dapat kita lakukan untuk bertindak dengan iman ketika kita memiliki pertanyaan atau kekhawatiran. Ajaklah siswa mempertimbangkan untuk menandai pernyataan-pernyataan yang bermakna secara khusus bagi mereka. Mintalah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Sewaktu mereka melakukannya, Anda mungkin ingin meminta mereka menjelaskan bagaimana mengikuti nasihat yang mereka identifikasi dapat berguna ketika mereka memiliki pertanyaan atau kekhawatiran. Tandaskan pernyataan ajaran berikut: Sewaktu kita terus mencari jawaban, kita harus hidup dengan iman—memercayai bahwa kita akhirnya akan menerima jawaban yang kita cari. • Manakah petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang mendukung pernyataan ajaran ini? (Ajaklah siswa mempertimbangkan untuk menandai Eter 12:6 dengan cara yang mencolok agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah.) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Eter 12:6 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang membantu kita memahami mengapa penting bagi kita untuk hidup dengan iman sewaktu kita mencari jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan kita. 7 M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI • Apa kata atau ungkapan di ayat ini yang dapat membantu kita memahami mengapa penting agar kita hidup dengan iman sewaktu kita mencari jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan kita? • Menurut Anda apa artinya bahwa “kamu tidak menerima kesaksian sampai setelah pencobaan imanmu” (Eter 12:6)? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Presiden Dieter F. Uchtdorf dari Presidensi Utama dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan apa yang dapat kita lakukan untuk menerima suatu saksi atau kesaksian tentang kebenaran Injil. “Sewaktu Anda menggunakan iman Anda, menerapkan asas-asas Injil setiap hari dalam keadaan apa pun, Anda akan merasakan buah-buah manis Injil, dan melalui buah ini Anda akan tahu kebenarannya” (Dieter F. Uchtdorf, “The Reflection in the Water” [Api unggun Sistem Pendidikan Gereja CES untuk dewasa muda, 1 November 2009], LDS.org). • Menurut pernyataan ini oleh Presiden Uchtdorf, apa yang dapat kita lakukan supaya menerima atau memperkuat kesaksian kita mengenai kebenaran Injil? • Menurut Anda mengapa Tuhan mengharapkan kita menggunakan iman kita sebelum kita menerima suatu saksi atau kesaksian mengenai kebenaran Injil? • Apa kebenaran yang mengenainya Anda telah menerima kesaksian dengan memilih untuk menggunakan iman Anda dengan menerapkan asas-asas Injil setiap hari? Bagaimana kesaksian itu datang kepada Anda? (Anda mungkin juga ingin membagikan sebuah pengalaman). Jelaskan bahwa beberapa orang mungkin mempertanyakan apakah mereka memiliki kesaksian atau bertanya-tanya mengapa kesaksian mereka tidak lebih kuat, meskipun mereka telah berusaha untuk menggunakan iman mereka dengan hidup sesuai dengan perintah-perintah Tuhan. Tandaskan dua pernyataan ajaran terakhir di asas 1, “Bertindak dengan Iman,” dari bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran: Sewaktu kita setia pada kebenaran dan terang yang telah kita terima, kita akan menerima lebih banyak. Jawaban terhadap pertanyaan dan doa kita sering kali datang “baris demi baris, ajaran demi ajaran.” Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai kebenaran ini. • Bagaimana kebenaran ini membantu seseorang memahami mengapa kesaksiannya tentang Injil tidak tumbuh dengan lebih cepat? • Apa petikan penguasaan ajaran yang mendukung kedua kebenaran ini? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai 2 Nefi 28:30 dengan cara yang mencolok.) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 2 Nefi 28:30 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari ungkapan yang mendukung kebenaran dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Ajaklah para siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. 8 ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI Jelaskan bahwa Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul menjabarkan pengalamannya dengan doa sewaktu dia beserta keluarganya dihadapkan pada suatu pencobaan yang berlangsung beberapa tahun. Mintalah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Christofferson dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan alasan mengapa Tuhan mungkin memilih untuk tidak menjawab beberapa pertanyaan dan doa kita dengan segera atau dengan cara yang kita hasratkan. “Saya berdoa memohon campur tangan ajaib untuk membebaskan kami. Meskipun saya mempersembahkan doa berulang kali dengan ketulusan yang besar dan hasrat yang sungguh-sungguh, jawabannya pada akhirnya adalah tidak. Akhirnya, saya belajar untuk berdoa seperti yang Juruselamat Iakukan: ‘Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi’ (Lukas 22:42). Saya mencari bantuan Tuhan dengan setiap langkah kecil sepanjang jalan menuju suatu resolusi terakhir. … Lebih dari sekali saya tersungkur di hadapan Bapa Surgawi saya, memohon dengan berurai air mata bantuan-Nya. Dan Dia memang membantu. Terkadang tidak lebih daripada suatu rasa damai, perasaan akan jaminan bahwa semuanya akan beres .… Meskipun saya menderita saat itu, saya bersyukur sekarang bahwa tidak ada solusi cepat bagi masalah saya. Kenyataan bahwa saya dipaksa untuk berpaling kepada Allah untuk bantuan hampir setiap hari selama tahun-tahun yang panjang mengajarkan saya cara untuk benar-benar berdoa dan mendapatkan jawaban untuk doa dan mengajarkan kepada saya dengan cara yang praktis untuk memiliki iman kepada Allah. Saya jadi mengenal Juruselamat saya dan Bapa Surgawi saya dengan cara dan ke tingkat yang mungkin tidak akan terjadi dengan cara lain atau yang mungkin akan membutuhkan jauh lebih lama untuk saya capai .… Saya belajar untuk percaya kepada Tuhan dengan segenap hati saya. Saya belajar untuk berjalan bersama Dia hari demi hari” (D. Todd Christofferson, “Recognizing God’s Hand in Our Daily Blessings” Ensign, Januari 2012, 18–19). • Berdasarkan apa yang Anda pelajari dari pernyataan ini, apa saja alasan mengapa Allah mungkin memilih untuk tidak menjawab sebagian dari pertanyaan dan doa kita dengan segera atau dengan cara yang kita hasratkan? (Setelah siswa menanggapi, Anda mungkin ingin menandaskan bahwa Allah juga dapat menjawab doa kita dengan segera, dengan cara yang sangat terarah dan kuat.) Rujuklah pada kekhawatiran dan pertanyaan di papan tulis. • Jika Anda memiliki kekhawatiran dan pertanyaan ini, bagaimana Anda dapat memilih untuk bertindak dengan iman? Meneliti Konsep dan Pertanyaan dengan Perspektif Kekal Mintalah siswa untuk memikirkan saat ketika mereka mungkin telah mencermati bahwa kepercayaan agama dan pandangan hidup mereka berbeda dari beberapa kepercayaan dan pandangan teman serta kenalan mereka yang bukan anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan mengapa Orang Suci Zaman Akhir sering memandang 9 M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI pertanyaan yang berhubungan dengan kehidupan dan topik agama berbeda daripada bagaimana orang lain mungkin memandangnya. “Dalam banyak topik penting asumsi [atau kepercayaan] kita … berbeda dari [milik] banyak teman dan kenalan kita. Itu juga berbeda dari banyak asumsi yang sekarang digunakan di media .… Misalnya, karena Orang Suci Zaman Akhir mengenal rencana Bapa Surgawi kita bagi anak-anak-Nya, kita tahu bahwa kehidupan fana ini bukanlah drama satu babak yang dijepit di antara masa lalu yang tak dikenal dan masa depan yang tak pasti. Kehidupan ini adalah bagaikan babak kedua dari sebuah drama tiga babak. Tujuannya didefinisikan oleh apa yang diungkapkan mengenai keberadaan rohani kita di babak 1 dan takdir kekal kita di babak 3. Karena pengetahuan kita tentang rencana ini dan kebenaran-kebenaran lain yang telah Allah ungkapkan, kita memulai dengan asumsi-asumsi yang berbeda dengan mereka yang tidak memiliki pengetahuan yang sama dengan kita. Sebagai akibatnya, kita mencapai kesimpulan yang berbeda mengenai banyak topik penting yang orang lain nilai hanya dalam batasan opini mereka mengenai kehidupan fana” (Dallin H. Oaks, “As He Thinketh in His Heart” [malam bersama Pembesar Umum, 8 Februari 2013], lds.org/broadcasts). • Menurut Penatua Oaks, mengapa Orang Suci Zaman Akhir memandang pertanyaan yang berhubungan dengan kehidupan kita di bumi dan topik-topik agama berbeda daripada bagaimana orang lain mungkin memandangnya? (Sewaktu siswa menanggapi, gambarlah diagram berikut di papan tulis.) Tutupi bagian untuk babak 1 dan 3, dan ajukan pertanyaan berikut: • Apa contoh dari topik penting yang mungkin kita pandang berbeda jika kita tidak memiliki pengetahuan mengenai kehidupan prafana kita atau kehidupan setelah kematian? (Siswa dapat menyebutkan beberapa topik, seperti nilai yang kita tempatkan pada kehidupan manusia atau bahwa kita akan menerima konsekuensi pemberian Allah untuk pilihan-pilihan kita di Penghakiman Akhir.) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Oaks dengan lantang. Jelaskan bahwa dia berbicara kepada guru seminari dan institut religi. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan apa yang dia katakan siswa hendaknya lakukan ketika mereka dihadapkan pada konsep atau pertanyaan yang sulit. 10 ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI “Saya menyarankan bahwa mungkin lebih baik bagi orang muda kita untuk mengekang diri dari berdebat dengan rekan-rekan mereka .… Mereka sering kali akan lebih baik menanggapi dengan mengidentifikasi pendapat atau asumsi duniawi dalam pernyataan-pernyataan yang mereka hadapi dan kemudian dengan mengidentifikasi asumsi dan pendapat yang berbeda yang membimbing pemikiran para Orang Suci Zaman Akhir” (Dallin H. Oaks, “As He Thinketh in His Heart,” lds.org/broadcasts). • Berdasarkan saran Penatua Oaks, apa yang dapat kita lakukan ketika kita dihadapkan dengan konsep atau pertanyaan yang sulit? (Anda mungkin perlu membantu siswa memahami bahwa pendapat di sini adalah gagasan yang digunakan untuk mendukung kesimpulan dan bahwa pernyataan di sini adalah ungkapan posisi, pandangan, atau opini seseorang.) Untuk mengilustrasikan bagaimana kepercayaan atau asumsi seseorang dapat memengaruhi jawaban yang dia miliki, gambarlah sebuah bingkai sederhana di sekitar kekhawatiran dan pertanyaan yang tertulis di papan tulis. Jelaskan bahwa bingkai sederhana ini merepresentasikan kepercayaan atau asumsi yang mungkin dimiliki orang yang mengajukan pertanyaan ini jika dia tidak memandang pertanyaan tersebut dalam konteks apa yang kita ketahui mengenai Bapa Surgawi, rencana keselamatan-Nya, dan ajaran-ajaran Yesus Kristus. Tandaskan bahwa ketika mempertimbangkan kepercayaan atau asumsi seseorang, kita hendaknya melakukannya dengan kebaikan hati dan respek, peka terhadap perasaan orang itu dan terhadap bimbingan Roh Kudus. • Apa saja kepercayaan atau asumsi yang mungkin tidak akurat dan dapat memengaruhi seseorang hingga memiliki kekhawatiran dan pertanyaan ini? Tulislah tanggapan siswa di papan tulis di sekitar bingkai tersebut. Ini dapat mencakup yang berikut: Allah menjawab doa semua orang dengan cara yang sama. Allah mengasihi sebagian anak-anak-Nya, tetapi Dia tidak benar-benar mengasihi saya. Allah tidak mengasihi saya jika Dia tidak menjawab doa saya dengan cara yang saya harapkan dan ekspektasikan dari Dia. Jika saya mencoba melakukan apa yang benar, maka Allah seharusnya menjawab doa saya dengan segera. 11 M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI • Mengapa menurut Anda penting untuk berpikir mengenai kepercayaan atau asumsi yang mungkin kita atau orang lain miliki ketika mengajukan pertanyaan mengenai Allah, kehidupan kita di bumi, atau Gereja beserta ajaran-ajaran dan sejarahnya? (Bantulah siswa melihat bahwa melakukan ini dapat membantu kita lebih memahami kekhawatiran mendasar atau perspektif terbatas yang mungkin mendasari pertanyaan tersebut.) • Bagaimana kepercayaan atau asumsi di papan tulis mengindikasikan bahwa orang tersebut mungkin memandang pertanyaan itu dengan perspektif terbatas? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang asas 2, “Meneliti Konsep dan Pertanyaan dengan Perspektif Kekal” di bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari bagaimana kita dapat meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal. Mintalah siswa melaporkan apa yang mereka temukan. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai kebenaran berikut: Untuk meneliti konsep ajaran, pertanyaan, dan masalah sosial dengan suatu perspektif kekal, kita mempertimbangkannya dalam konteks rencana keselamatan dan ajaran-ajaran Juruselamat. Bukalah bagian untuk babak 1 dan 3 di papan tulis. Untuk membantu siswa memahami cara mempertimbangkan konsep dan pertanyaan dalam konteks rencana keselamatan dan ajaran-ajaran Juruselamat, pertimbangkan untuk menayangkan video “Examining Questions with an Eternal Perspective [Meneliti Pertanyaan dengan Perspektif Kekal]” (2:55), yang tersedia di LDS.org. Mintalah anggota kelas untuk memerhatikan bagaimana seorang remaja putri bernama Lauren meluangkan waktu untuk berpikir mengenai kepercayaan atau asumsi yang mungkin telah memengaruhi pertanyaan temannya mengenai Allah dan bagaimana Lauren kemudian meneliti pertanyaan tersebut dengan perspektif kekal. Setelah siswa menyaksikan video, tanyakan: • Menurut Anda mengapa berguna bagi Lauren untuk berpikir mengenai kepercayaan atau asumsi yang mungkin telah memengaruhi pertanyaan temannya mengenai Allah? • Apa yang terjadi sewaktu Lauren meneliti pertanyaan temannya dengan perspektif kekal? Untuk membantu siswa mempraktikkan meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal, merujuklah pada kekhawatiran dan pertanyaan dalam bingkai di papan tulis dan tanyakan: • Apa yang kita ketahui mengenai Bapa Surgawi, rencana-Nya, dan ajaran-ajaran Juruselamat yang dapat membantu kita memandang pertanyaan ini secara berbeda dan menemukan jawaban berdasarkan kebenaran kekal? Sewaktu siswa menanggapi, hapuslah pernyataan-pernyataan di sekitar bingkai dan gantikan dengan jawaban yang siswa berikan. Ini mungkin mencakup tanggapan seperti yang berikut: 12 ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI Allah dapat menjawab doa kita secara berbeda berdasarkan pengetahuan-Nya mengenai kebutuhan individu kita dan apa yang terbaik bagi kita. Allah mengasihi semua anak-Nya, termasuk saya. Allah mengasihi kita bahkan ketika Dia tidak menjawab doa saya dengan cara yang saya harapkan dan ekspektasikan dari-Nya. Bahkan jika saya mencoba untuk melakukan apa yang benar Allah mungkin tidak menjawab semua doa saya dengan segera. Ini menyediakan kesempatan bagi saya untuk tumbuh secara rohani. Hilangkan atau hapuslah bingkai sederhana di sekitar kekhawatiran dan pertanyaan tadi di papan dan gantikan dengan bingkai yang lebih indah. Jelaskan bahwa bingkai baru ini merepresentasikan kebenaran yang kita ketahui mengenai Bapa Surgawi, rencana keselamatan-Nya dan ajaran-ajaran Juruselamat. • Bagaimana memandang pertanyaan ini dalam konteks apa yang kita ketahui tentang Bapa Surgawi, rencana-Nya dan ajaran-ajaran Juruselamat memperkenankan kita melihat pertanyaan tersebut secara berbeda? Mintalah siswa untuk berbagi bagaimana mereka mampu dengan lebih baik memahami suatu konsep, ajaran, atau kekhawatiran ketika mereka mempertimbangkan itu dari perspektif kekal. Anda mungkin juga ingin membagikan sebuah pengalaman Anda sendiri. Mencari Pemahaman Lebih Lanjut melalui Sumber-Sumber yang Ditetapkan Secara Ilahi Ajaklah siswa untuk berpikir mengenai ke sumber-sumber apa mereka dapat berpaling ketika mereka memiliki pertanyaan tentang Gereja atau membutuhkan bantuan ketika membuat keputusan penting. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua M. Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang: “Yakobus tidak mengatakan, ‘Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, biarlah dia membuka Google!’” (M. Russell Ballard, “The Opportunities and Responsibilities of CES Teachers in the 21st Century” [malam bersama Pembesar Umum, 26 Februari 2016], lds.org/broadcasts). 13 M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI • Menurut Yakobus 1:5, apa yang Rasul Yakobus ajarkan? (“Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah.”) • Ketika kita memiliki pertanyaan atau kekhawatiran, mengapa menurut Anda penting untuk pertama-tama berharap kepada Allah untuk bantuan? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf pertama dari asas 3, “Mencari Pemahaman Lebih Lanjut melalui Sumber-Sumber yang Ditetapkan Secara Ilahi,” di bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang telah Allah berikan kepada kita untuk membantu kita menemukan dan memahami kebenaran. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai apa yang mereka temukan. • Apa yang telah Allah berikan kepada kita untuk membantu kita menemukan dan memahami kebenaran? (Sebagai bagian dari pembahasan ini, Anda mungkin ingin mengajak siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan berikut: Sebagai bagian dari proses yang ditetapkan Tuhan untuk memperoleh pengetahuan rohani, Dia telah menetapkan sumber-sumber yang melaluinya Dia mengungkapkan kebenaran dan bimbingan kepada anak-anak-Nya.) • Apa berkat-berkat yang dapat kita terima sewaktu kita berpaling pada sumber-sumber kebenaran yang telah ditetapkan secara ilahi oleh Tuhan? Rujuklah pada kekhawatiran dan pertanyaan dalam bingkai di papan tulis. • Apa saja sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi yang padanya Anda dapat berpaling jika Anda memiliki kekhawatiran dan pertanyaan? Untuk membantu siswa tanggap akan sumber-sumber tambahan yang dapat membantu mereka menemukan sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi, pertimbangkan untuk memberi tahu mereka mengenai (dan jika mungkin, memperlihatkan mereka atau mengajak mereka untuk menemukan di peralatan elektronik mereka) situs web resmi Gereja mormonnewsroom.org. Jelaskan bahwa di situs web ini Gereja mengklarifikasi informasi mengenai berbagai isu yang menarik minat publik sehubungan dengan Gereja dan mengoreksi informasi yang tidak lengkap atau tidak benar yang dilaporkan di media. Juga pertimbangkan untuk memperlihatkan kepada siswa laman Gospel Topics [Topik Gereja] milik Gereja di lds.org/topics. Esai Gospel Topics [Topik Gereja] memuat informasi yang berharga dan terus terang mengenai banyak isu sejarah dan ajaran yang sulit. Mintalah siswa untuk membagikan contoh-contoh tentang bagaimana mereka telah diberkati sewaktu mereka berpaling pada sumber-sumber ilahi untuk jawaban ketika mereka dihadapkan pada sebuah pertanyaan atau isu. Anda mungkin perlu bersiap untuk membagikan contoh Anda sendiri. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf kedua dari asas 3, “Mencari Pemahaman Lebih Lanjut melalui Sumber-Sumber yang Ditetapkan Secara Ilahi,” di bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari 14 ME MPE R O LE H PE N G E TAHUAN ROHANI apa yang paragraf ini ajarkan mengenai sumber-sumber informasi yang tidak diproduksi oleh Gereja. • Mengapa penting untuk berhati-hati terhadap sumber-sumber informasi yang tidak dapat diandalkan? • Bagaimana kita dapat mengenali kebenaran dalam sumber-sumber informasi yang tidak diproduksi oleh Gereja? (Bantulah siswa memahami bahwa Roh Kudus dapat membantu mereka mengenali kebenaran atau kekeliruan dalam sumber apa pun di mana kita mungkin menemukannya [lihat Moroni 10:5].) Jelaskan bahwa selama tahun ajaran, selain menelaah ajaran-ajaran dari Kitab Mormon secara berurutan, siswa juga akan menelaah sembilan topik ajaran dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran (yang berkaitan dengan topik-topik dalam kurikulum remaja hari Minggu). Mereka juga akan menelaah petikan-petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon dengan setiap topik. Sewaktu setiap topik ditelaah, mereka akan menggunakan asas-asas memperoleh pengetahuan rohani yang dibahas dalam pelajaran ini untuk mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan, isu-isu, dan kesempatan-kesempatan nyata untuk penerapan pribadi. Bagikan kesaksian Anda mengenai pentingnya menerapkan asas-asas memperoleh pengetahuan rohani ketika kita dihadapkan pada konsep-konsep atau pertanyaan-pertanyaan sulit. Yakinkan siswa bahwa Tuhan ingin mengajar mereka melalui Roh-Nya. Sewaktu kita bertindak dengan iman, meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal, dan mencari pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi, Allah akan memberi kita jawaban serta menyediakan arahan dalam kehidupan kita. Tinjauan Penguasaan Ajaran Pertimbangkan menggunakan kegiatan berikut selama sesi kelas terpisah untuk membantu siswa meninjau petikan-petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang dirujuk dalam bagian 1 dan 2 dari pengalaman pembelajaran ini mengenai memperoleh pengetahuan rohani. Sebelum kelas, tuliskan rujukan ke petikan-petikan penguasaan ajaran berikut di papan tulis: 2 Nefi 28:30; 2 Nefi 32:3; 2 Nefi 32:8–9; Mosia 4:9; Eter 12:6; Moroni 10:4–5. Bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan. Mintalah mereka untuk meninjau ajaran yang diajarkan dalam petikan-petikan di papan tulis dengan meminta seorang siswa dalam setiap pasangan menggunakan Panduan Rujukan Penguasaan Ajaran dan, dalam urutan acak, membacakan dengan lantang ungkapan kunci untuk masing-masing petikan penguasaan ajaran itu. Ketika ungkapan kunci dibacakan, siswa yang lainnya menyatakan petikan mana di papan tulis yang berhubungan dengan ungkapan kunci tersebut. Setelah beberapa menit, mintalah siswa bertukar peran dengan rekan mereka. Berikutnya, untuk membantu siswa menjadi familier dengan teks tulisan suci dari petikan penguasaan ajaran, bacakan petikan dengan lantang tanpa memberi tahu siswa rujukannya. Ajaklah siswa untuk melihat apakah mereka dapat menemukan petikan itu dan bergabung dengan Anda dalam membacakannya dengan lantang 15 M EM P E RO L E H P E NGE TA H UA N R OH A NI sebelum Anda selesai membacakan petikan tersebut. Setelah petikan dibacakan, ajaklah seorang siswa atau lebih untuk menjelaskan dengan kata-kata mereka sendiri ajaran atau asas yang diajarkan dalam petikan tersebut. Ulangi kegiatan ini untuk setiap petikan penguasaan ajaran yang tertulis di papan tulis. 16 Ke-Allah-an Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal. Memahami Ajaran (75 menit) Segmen 1 (10 menit) Tuliskan pernyataan berikut di papan tulis, dan ajaklah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang: Allah tidak benar-benar mengenal saya atau peduli tentang apa yang saya alami. • Bagaimana kesalahpahaman ini menyulitkan seseorang untuk menjalankan iman kepada Allah? Mintalah siswa membuka topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Ajaklah siswa untuk membaca paragraf di bawah topik ini dengan seorang rekan, mencari kebenaran-kebenaran tentang karakter dan atribut para anggota Ke-Allah-an. Mintalah mereka untuk membahas dengan rekan mereka bagaimana sebagian kebenaran yang mereka temukan dapat membantu mengoreksi atau mengklarifikasi pernyataan yang tertulis di papan tulis. Setelah waktu yang memadai, ajaklah beberapa siswa untuk menjelaskan kepada anggota kelas apa yang mereka bahas dengan rekan mereka. Bersaksilah bahwa sewaktu kita mempelajari dan memahami dengan lebih baik ajaran tentang Ke-Allah-an, iman dan kepercayaan kita kepada Bapa Surgawi, kepada Yesus Kristus, dan kepada Roh Kudus akan meningkat. Segmen 2 (10 menit) Ajukan kepada siswa pertanyaan berikut: • Apa saja perbedaan yang mungkin orang cermati mengenai orang lain yang dapat menuntun mereka untuk menilai orang-orang itu lebih rendah daripada mereka sendiri? (Beberapa hal yang mungkin siswa sebutkan adalah perbedaan status ekonomi, penampilan, kemampuan, budaya, bahasa, agama, jenis kelamin, atau etnis.) Ajaklah siswa untuk membuka topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran dan membaca cepat paragraf di bawah tajuk “Allah Bapa,” mencari kebenaran yang menjabarkan bagaimana perasaan Allah mengenai semua anak-Nya. Mintalah mereka melaporkan apa yang mereka temukan, dan tulislah pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Allah mengasihi setiap anak-Nya secara sempurna, dan semua adalah sama bagi Dia. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ini dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka. • Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung kebenaran ini? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai 2 Nefi 26:33 dengan cara yang mencolok agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah.) 17 KE -A L L A H -A N Untuk membantu siswa memahami konteks petikan ini, jelaskan bahwa dalam 2 Nefi 26, Nabi Nefi bernubuat mengenai zaman terakhir dan mengajak semua orang untuk datang kepada Yesus Kristus. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 2 Nefi 26:33 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata dan ungkapan yang membantu mengajarkan penyataan ajaran yang ditulis di papan tulis. Mintalah para siswa melaporkan apa yang mereka temukan. • Menurut Anda apakah artinya bahwa “semuanya sama bagi Allah”? • Apa pengalaman yang telah Anda miliki yang membantu Anda mengetahui bahwa Allah mengasihi setiap anak-Nya secara sempurna dan bahwa semua sama dalam pandangan-Nya? (Anda mungkin juga ingin berbagi suatu pengalaman Anda sendiri.) • Bagaimana memahami kebenaran ini dapat memengaruhi cara kita memandang dan memperlakukan orang lain? Untuk membantu siswa memahami satu penerapan dari kebenaran ini, ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut dengan lantang: “Gereja secara tegas mengecam rasisme, termasuk rasisme apa pun dan semua di masa lalu oleh individu-individu baik di dalam maupun di luar Gereja. Pada tahun 2006 presiden Gereja ketika itu Gordon B. Hinckley menyatakan bahwa ‘tidak ada orang yang membuat pernyataan-pernyataan keras mengenai mereka dari ras lain dapat menganggap dirinya sendiri sebagai murid sejati Kristus. Begitu juga dia tidak bisa menganggap dirinya berada dalam keselarasan dengan ajaran-ajaran Gereja. Marilah kita semua mengenali bahwa kita masing-masing adalah putra atau putri Bapa kita di Surga, yang mengasihi semua anak-Nya” (“Race and the Church: All Are Alike unto God,” 29 Februari 2012, mormonnewsroom.org). 18 K E - AL LAH-AN Segmen 3 (10 menit) Peragakan gambar Yesus Kristus Menampakkan Diri kepada Orang-Orang Nefi (lds.org/ media-library) dan Yesus Mengajar di Belahan Bumi Sebelah Barat (Buku Seni Injil [2009], nomor 82; lihat juga lds.org/media-library). Mintalah seorang siswa dengan singkat merangkum bagi anggota kelas kisah tulisan suci yang digambarkan dalam gambar-gambar ini. Informasikan kepada siswa bahwa 3 Nefi 11:10–11, yang memuat kata-kata pertama yang Juruselamat ucapkan kepada orang-orang Nefi ketika Dia menampakkan diri kepada mereka, merupakan petikan penguasaan ajaran. Anda mungkin ingin menyarankan agar mereka menandai petikan tersebut dengan cara yang mencolok. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 3 Nefi 11:10–11 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kebenaran-kebenaran yang Juruselamat ajarkan kepada orang-orang Nefi mengenai diri-Nya. • Menurut Anda ungkapan “Aku telah minum dari cawan yang pahit” (3 Nefi 11:11) merujuk pada apa? (Kepahitan dari penderitaan yang Dia alami selama kurban pendamaian-Nya.) • Apa yang ayat-ayat ini ajarkan kepada Anda mengenai hubungan antara Bapa Surgawi dan Putra-Nya, Yesus Kristus? • Apa kebenaran-kebenaran yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat ini mengenai Juruselamat? (Setelah siswa menanggapi, tuliskan di papan tulis pernyataan ajaran berikut yang terdapat di topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran: Yesus Kristus melakukan kehendak Bapa dalam segala hal. Dia menjalani kehidupan tanpa dosa dan melakukan pendamaian bagi dosa-dosa seluruh umat manusia. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran ini dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka dan untuk menuliskan pernyataan pertama tersebut dalam tulisan suci mereka dekat 3 Nefi 11:10–11.) Untuk membantu siswa lebih baik memahami ajaran-ajaran ini, ajaklah separuh kelas membaca Lukas 22:39–44 dalam hati dan separuh lainnya membaca Musa 4:1–2 dalam hati. Mintalah mereka mencari contoh bagaimana Yesus Kristus 19 KE -A L L A H -A N tunduk pada kehendak Bapa dalam segala hal. Ajaklah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. • Apa yang dapat kita pelajari dari teladan Juruselamat mengenai cara memperkuat hubungan kita sendiri dengan Bapa Surgawi? Segmen 4 (10 menit) Jika Anda belum melakukannya, tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Allah mengasihi setiap anak-Nya secara sempurna, dan semua adalah sama bagi Dia. Yesus Kristus melakukan kehendak Bapa dalam segala hal. Dia menjalani kehidupan tanpa dosa dan melakukan pendamaian bagi dosa-dosa seluruh umat manusia. Ajaklah siswa untuk menemukan petikan-petikan penguasaan ajaran dalam Kitab Mormon yang mengajarkan ajaran-ajaran ini. (Jika siswa bergumul untuk mengingat petikan-petikan ini, imbaulah mereka untuk membaca cepat paragraf di bawah bagian “Allah Bapa” dan “Yesus Kristus” dalam topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran.) Setelah mereka menemukan 2 Nefi 26:33 dan 3 Nefi 11:10–11, ajaklah dua orang siswa untuk membacakan petikan-petikan ini dengan lantang. Tuliskan pertanyaan berikut di papan tulis: Bagaimana kurban pendamaian Yesus Kristus mengilustrasikan kasih sempurna Allah bagi setiap anak-Nya dan mengilustrasikan bahwa semua sama bagi Dia? Ajaklah siswa untuk menuliskan tanggapan bagi pertanyaan tersebut dalam buku catatan kelas atau jurnal penelaahan tulisan suci mereka. Setelah waktu yang memadai, ajaklah beberapa siswa untuk berbagi tanggapan mereka dengan anggota kelas. Segmen 5 (5 menit) Ajaklah siswa untuk berpikir mengenai orang yang mereka pandang sebagai teladan yang baik dan untuk berpikir mengenai apa yang menjadikan individu-individu ini teladan yang baik untuk diikuti. Ajaklah siswa untuk membaca cepat paragraf kedua di bagian berjudul “Yesus Kristus” dari topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah mereka untuk mencari pernyataan yang mengajarkan tentang kehidupan siapa yang dapat semua orang pandang sebagai teladan. Ajaklah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Kemudian tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Kehidupan Yesus Kristus adalah teladan sempurna bagaimana kita harus hidup. • Apa petikan tulisan suci yang mendukung ajaran ini? (3 Nefi 12:48.) Untuk membantu siswa memahami konteks dari 3 Nefi 12:48, jelaskan bahwa setelah Yesus Kristus menampakkan diri kepada orang Nefi, Dia mengajari mereka 20 K E - AL LAH-AN cara untuk datang kepada-Nya dan apa yang disyaratkan untuk memasuki kerajaan surga. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 3 Nefi 12:48 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari perintah Juruselamat kepada orang-orang. • Apa perintah Juruselamat kepada orang-orang? • Apa saja cara kita mungkin berupaya untuk mematuhi perintah untuk menjadi sempurna ini? (Tandaskan bahwa cara menjadi sempurna seperti Bapa Surgawi dan Yesus Kristus adalah untuk menjadi seperti Mereka. Sewaktu kita berusaha untuk mengikuti Juruselamat, kita dapat jadi disempurnakan melalui Dia dan kurban pendamaian-Nya. Kesempurnaan adalah suatu proses yang berlanjut ke dalam kehidupan berikutnya.) Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan penguasaan ajaran 3 Nefi 12:48 dengan cara yang mencolok dan untuk mempertimbangkan menuliskan “Kehidupan Yesus Kristus adalah teladan sempurna bagaimana kita harus hidup” di samping ayat ini dalam tulisan suci mereka. Segmen 6 (10 menit) Bacalah 3 Nefi 12:48 dengan lantang bersama anggota kelas. Mintalah seorang siswa untuk mengingatkan anggota kelas mengenai ajaran yang didukung oleh petikan penguasaan ajaran ini. (Kehidupan Yesus Kristus adalah teladan sempurna bagaimana kita harus hidup.) Untuk membantu siswa lebih jauh memahami ajaran ini, tayangkan video “Christlike Attributes [Atribut Seperti Kristus]” (2:54), yang tersedia di LDS.org. Mintalah mereka mencermati atribut-atribut Juruselamat yang dapat kita upayakan untuk kembangkan dalam kehidupan kita sendiri. Setelah video, ajaklah siswa untuk menyebutkan atribut-atribut ini, dan daftarlah saran-saran mereka di papan tulis. (Jika video tidak tersedia, pertimbangkan alternatif berikut: Mintalah siswa untuk menyebutkan beberapa atribut Juruselamat yang dapat kita upayakan untuk kembangkan, dan daftarkan saran-saran mereka di papan tulis. Ini mungkin mencakup atribut seperti kerendahhatian, kepatuhan, dan kebaikan hati. Anda dapat mempertimbangkan untuk secara singkat membahas contoh dari kehidupan Juruselamat untuk mengilustrasikan beberapa di antara atribut-atribut ini.) • Apa pengalaman di mana Anda diberkati oleh seseorang yang mengikuti teladan Juruselamat dengan salah satu cara ini? • Apa pengalaman di mana Anda dapat membantu orang lain karena Anda mencoba menerapkan salah satu atribut ini? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Presiden Howard W. Hunter (1907–1995) dengan lantang: 21 KE -A L L A H -A N “Marilah kita mengikuti Putra Allah di semua jalan dan dalam segala cara hidup. Marilah kita menjadikan Dia teladan kita dan penuntun kita. Kita hendaknya di setiap kesempatan bertanya kepada diri kita sendiri, ‘Apa yang akan Yesus lakukan?’ dan kemudian menjadi lebih berani menindaki jawabannya. Kita harus mengikuti Kristus, dalam arti terbaik dari kata tersebut. Kita harus melakukan pekerjaan-Nya seperti Dia melakukan pekerjaan Bapa-Nya .… Sejauh yang dimungkinkan oleh kekuatan fana kita, kita hendaknya melakukan setiap upaya untuk menjadi lebih seperti Kristus—satu-satunya teladan sempurna dan tanpa dosa yang pernah dilihat dunia ini” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Howard W. Hunter [2015], 347). Ajaklah siswa untuk merenungkan beberapa cara mereka dapat mengikuti teladan Juruselamat dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sewaktu mereka merenungkan tuliskan pernyataan tidak lengkap berikut di papan tulis: Saya akan mengikuti teladan Juruselamat lebih baik dengan … Ajaklah siswa untuk melengkapi pernyataan tersebut dalam buku catatan kelas atau jurnal penelaahan tulisan suci mereka. Imbaulah mereka untuk menindaki gol-gol yang mereka tuliskan dan untuk memiliki cukup keberanian mengikuti teladan Yesus Kristus. Segmen 7 (10 menit) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 3 Nefi 18:15, 20–21 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari nasihat yang Juruselamat berikan kepada orang-orang Nefi. Tandaskan bahwa ini adalah petikan penguasaan ajaran. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini dengan cara yang mencolok. • Apa yang Juruselamat nasihatkan agar orang-orang Nefi lakukan? Tandaskan petunjuk berulang Juruselamat di 3 Nefi 18:20–21 untuk berdoa “dalam nama-Ku.” • Menurut Anda mengapa Juruselamat memerintahkan kita untuk berdoa kepada Bapa Surgawi selalu dalam nama-Nya? Untuk membantu siswa memahami satu alasan mengapa kita berdoa dalam nama Yesus Kristus, gambarlah ilustrasi berikut di papan tulis: 22 K E - AL LAH-AN Gambarlah garis vertikal di papan tulis di antara figur-figur yang merepresentasikan diri kita dan gambar yang merepresentasikan hadirat Bapa Surgawi. • Apa yang memisahkan kita dari Bapa Surgawi kita beserta kuasa dan berkat-berkat-Nya? Setelah siswa menanggapi, tulislah Kejatuhan dan Dosa Pribadi di papan tulis di samping garis tadi. Kemudian tempatkan gambar Juruselamat di papan tulis menutupi garis dan tuliskan kata Perantara di bawah gambar tersebut. • Apakah perantara itu? (Seseorang yang campur tangan di antara individu-individu atau kelompok-kelompok untuk mengatasi perbedaan dan membuat mereka bersatu.) • Bagaimana Yesus Kristus adalah Perantara kita dengan Bapa Surgawi? (Melalui kurban pendamaian-Nya, Juruselamat menyediakan jalan bagi semua orang untuk mengatasi konsekuensi negatif dari kejatuhan, bertobat dari dosa-dosa mereka, diperdamaikan dengan Bapa Surgawi, dan menerima berkat-berkat keselamatan. Ini satu alasan kita berdoa kepada Bapa Surgawi dalam nama Yesus Kristus.) Ilustrasikan bagaimana Juruselamat telah menyediakan jalan bagi kita untuk diperdamaikan dengan Bapa Surgawi dengan menggambarkan anak panah dari figur yang merepresentasikan diri kita ke gambar yang merepresentasikan hadirat Bapa Surgawi. • Selain berdoa, apa lagi yang diperintahkan agar kita lakukan dalam nama Yesus Kristus? (Daftarlah tanggapan-tanggapan siswa di papan tulis.) Tulislah pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Karena Yesus Kristus adalah Juruselamat kita dan Perantara kita dengan Bapa, semua doa, pemberkatan, dan tata cara imamat hendaknya dilakukan dalam nama-Nya. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ini di bagian berjudul “Yesus Kristus” dari topik ajaran 1, “Ke-Allah-an,” dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka dan menuliskannya di tulisan suci mereka di samping 3 Nefi 18:15, 20–21. 23 KE -A L L A H -A N Segmen 8 (10 menit) Tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Karena Yesus Kristus adalah Juruselamat kita dan Perantara kita dengan Bapa semua doa, pemberkatan, dan tata cara imamat hendaknya dilakukan dalam nama-Nya. Mintalah siswa menemukan petikan penguasaan ajaran yang membantu mendukung ajaran ini (3 Nefi 18:15, 20–21). Ajaklah siswa pertama yang menemukan petikan tersebut untuk mulai membacakannya dengan lantang, dan ajaklah siswa lainnya untuk bergabung membacakannya dengan lantang sewaktu mereka menemukan petikan tersebut. Jelaskan bahwa menggunakan nama Yesus Kristus dalam doa, pemberkatan, dan tata cara imamat mengundang wewenang dan kuasa ilahi-Nya (lihat Abraham 1:18). Bagilah siswa ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang. Tuliskan rujukan-rujukan tulisan suci berikut di papan tulis, dan tugasi setiap kelompok satu atau lebih dari rujukan-rujukan tersebut: Kisah Para Rasul 2:37–38; Kisah Para Rasul 3:2–8; Ajaran dan Perjanjian 84:66–70; Musa 1:21–22. Ajaklah siswa untuk membaca petikan tulisan suci yang ditugaskan kepada mereka dalam kelompok mereka masing-masing, mencari apa saja hasil dari doa, pemberkatan, dan tata cara imamat yang dilakukan dalam nama Yesus Kristus. Setelah waktu yang memadai, mintalah seorang anggota dari setiap kelompok untuk melaporkan apa yang dia temukan. Ajaklah siswa merenungkan bagaimana kehidupan mereka telah diberkati melalui doa, pemberkatan imamat, dan tata cara imamat yang dilakukan dalam nama Yesus Kristus. Ajaklah beberapa siswa untuk berbagi pengalaman mereka kepada anggota kelas. Latihan Praktik (15 menit) Mintalah siswa untuk membuka bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen inti Penguasaan Ajaran. Tinjaulah ketiga asas: “Bertindak dengan Iman,” “Meneliti Konsep dan Pertanyaan dengan Perspektif Kekal,” dan “Mencari Pemahaman Lebih Lanjut Melalui Sumber-Sumber yang Ditetapkan Secara Ilahi. Peragakan atau tuliskan pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis: Bagaimana saudara perempuan si gadis membantunya bertindak dengan iman? Bagaimana saudara perempuan si gadis membantunya meneliti situasi dengan pandangan kekal? Bagaimana saudara perempuan si gadis membantunya mencari pemahaman melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi? Bagilah anggota kelas menjadi pasangan-pasangan, dan berikan setiap pasangan salinan dari selebaran perbincangan SMS antara kedua saudara perempuan di akhir pengalaman pembelajaran ini. Mintalah mereka membaca skenarionya dan membahas pertanyaan yang tertulis di papan tulis. 24 K E - AL LAH-AN Setelah siswa membahas jawaban mereka dalam pasangan, ajaklah beberapa dari mereka untuk menjelaskan jawaban mereka kepada anggota kelas. Bagikan kesaksian Anda bahwa Bapa Surgawi mengasihi semua anak-Nya secara sempurna dan bahwa semua adalah sama bagi Dia. Ajaklah siswa untuk mencoba memandang orang lain dengan cara Bapa Surgawi memandang diri mereka. Tinjauan Penguasaan Ajaran Kegiatan berikut dapat membantu siswa meninjau semua petikan penguasaan ajaran yang telah mereka pelajari selama periode penelaahan Kitab Mormon. Tulislah di papan tulis petikan-petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang telah Anda telaah. Berilah siswa 5 hingga 7 menit untuk mempersiapkan pemikiran tulisan suci singkat yang dapat mereka bagikan dengan anggota kelas menggunakan salah satu petikan penguasaan ajaran tersebut. Mintalah mereka melakukan yang berikut sewaktu mereka berbagi pemikiran tulisan suci mereka: 1. Bacakan petikan penguasaan ajaran yang mereka pilih. 2. Jelaskan bagaimana petikan tulisan suci tersebut mengajarkan atau mendukung suatu pernyataan ajaran dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. 3. Jelaskan apa arti ajaran itu bagi mereka. 4. Bagikan menurut mereka mengapa ajaran itu penting untuk dipahami remaja. 5. Bagikan kepercayaan atau kesaksian mereka tentang ajaran itu. Selama minggu mendatang, ajaklah beberapa siswa untuk berbagi pemikiran tulisan suci mereka dengan anggota kelas sebagai bagian dari kebaktian atau di awal atau akhir kelas, ketika waktu mengizinkan. 25 Rencana Keselamatan Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal. Memahami Ajaran (50 menit) Segmen 1 (10 menit) Tuliskan tajuk Rencana Keselamatan di papan tulis. Ajaklah siswa untuk datang ke papan tulis dan menuliskan apa yang mereka rasa merupakan elemen-elemen terpenting dari rencana keselamatan. Mintalah beberapa siswa membacakan dengan lantang tiga paragraf pertama dari topik ajaran 2, “Rencana Keselamatan,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari elemen-elemen tambahan dari rencana keselamatan. Setelah setiap paragraf dibacakan, ajaklah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Tambahkan tanggapan mereka pada daftar di papan tulis. Ajaklah siswa untuk menandai pernyataan ajaran berikut di paragraf kedua: Hak pilihan moral—kemampuan untuk memilih dan bertindak bagi diri kita sendiri—juga penting dalam rencana Bapa Surgawi. Kemajuan kekal kita bergantung pada bagaimana kita menggunakan karunia ini. • Petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon mana yang mendukung pernyataan ajaran ini? (Ajaklah siswa untuk menandai 2 Nefi 2:27 dengan cara yang mencolok dalam tulisan suci mereka agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah.) Untuk membantu siswa memahami konteks dari 2 Nefi 2:27, jelaskan bahwa petikan ini memuat kebenaran-kebenaran yang Nabi Lehi ajarkan kepada para putranya tidak lama menjelang kematiannya. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 2 Nefi 2:27 dengan lantang. Imbaulah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang mendukung bagaimana penggunaan hak pilihan kita berdampak terhadap kemajuan kekal kita. • Apa kata atau ungkapan dalam 2 Nefi 2:27 yang mengindikasikan bagaimana penggunaan hak pilihan kita berdampak terhadap kemajuan kekal kita? (Siswa hendaknya menyebutkan ungkapan berikut: “Mereka bebas untuk memilih kemerdekaan dan kehidupan kekal, melalui Perantara yang agung bagi semua orang, atau untuk memilih penawanan dan kematian, menurut penawanan dan kuasa iblis.”) • Siapakah “Perantara agung bagi semua orang” itu? (Yesus Kristus.) • Bagaimana memilih untuk mengikuti Yesus Kristus memberi kita kemerdekaan, atau kebebasan? • Bagaimana memilih untuk menyerah pada godaan iblis menuntun pada penawanan dan kematian? (Pilihan yang buruk dapat menuntun pada adiksi [kecanduan], kesehatan yang buruk, kematian jasmani, dan kematian rohani. 28 R E N CAN A K E S E LAM ATAN Kematian rohani berarti disingkirkan dari hadirat Allah dan kerekanan Roh-Nya.) Segmen 2 (10 menit) Bacalah 2 Nefi 2:27 dengan lantang bersama anggota kelas. Mintalah siswa untuk menyatakan ajaran yang kita pelajari tentang hak pilihan dari ayat ini. Siswa hendaknya ingat bahwa kemajuan kekal kita bergantung pada bagaimana kita menggunakan hak pilihan kita—kemampuan untuk memilih dan bertindak bagi diri kita sendiri—yang telah Allah berikan kepada kita. Tandaskan bahwa sebagian orang mungkin mengecam kita karena memilih untuk menggunakan hak pilihan kita untuk melakukan kehendak Allah dan menaati perintah-perintah-Nya, mengklaim ini membatasi diri kita dan menyebabkan kita kehilangan kekhasan kita sebagai individu. • Apa yang akan Anda katakan sebagai tanggapan atas kecaman semacam ini? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang. Mintalah anggota kelas mendengarkan bagaimana penggunaan secara saleh dari hak pilihan kita memperkenankan kita mencapai potensi penuh kita. “Menggunakan hak pilihan kita untuk memilih kehendak Allah, dan tidak mengendur bahkan ketika perjalanan menjadi sulit, tidak akan menjadikan kita boneka Allah; itu akan menjadikan kita seperti Dia. Allah memberi kita hak pilihan, dan Yesus memperlihatkan kepada kita cara menggunakannya sehingga kita dapat pada akhirnya mempelajari apa yang Mereka ketahui, melakukan apa yang Mereka lakukan, dan menjadi apa adanya Mereka” (D. Todd Christofferson, “Moral Agency,” Ensign, Juni 2009, 53). • Bagaimana menggunakan hak pilihan kita untuk memilih kehendak Allah akan membantu kita mencapai potensi penuh kita? Ajaklah siswa untuk merenungkan dan menuliskan dalam buku catatan kelas atau jurnal penelaahan tulisan suci mereka apa yang akan mereka lakukan untuk dengan lebih baik menggunakan hak pilihan mereka untuk memilih kehendak Allah. Ajaklah mereka untuk mencari bimbingan dari Roh sewaktu mereka merenungkan dan menuliskan dan menindaki dorongan apa pun yang mereka terima. Segmen 3 (10 menit) Untuk membantu siswa melanjutkan penelaahan mereka mengenai topik ajaran 2, “Rencana Keselamatan,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, ajaklah mereka untuk mengerjakan kuis benar-atau-salah berikut. Sediakan bagi setiap siswa salinan dari kuis pada selebaran. 29 RE N C A N A KE S E LA M ATA N Rencana Keselamatan Benar atau Salah ____ 1. Hanya Juruselamat dan beberapa individu terpilih lainnya yang berperan serta dalam Sidang di Surga di kehidupan prafana. ____ 2. Semua anak Bapa Surgawi kita akan mengalami kefanaan. ____ 3. Seluruh umat manusia—pria dan wanita—diciptakan menurut rupa Allah. ____ 4. Di Taman Eden, Adam dan Hawa dinikahkan oleh Allah. ____ 5. Kematian jasmani adalah pemisahan roh dari tubuh fana. ____ 6. Sebagai akibat dari Kejatuhan, Adam dan Hawa dapat memiliki anak-anak, dan mereka beserta keturunan mereka dapat mengalami sukacita dan kesengsaraan, mengetahui yang baik dari yang jahat, dan maju. Setelah waktu yang memadai, bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan atau kelompok-kelompok kecil dan ajaklah mereka untuk memeriksa tanggapan mereka dengan membaca bersama-sama paragraf-paragraf di bawah bagian “Kehidupan Prafana,” “Penciptaan,” dan “Kejatuhan” dalam topik ajaran 2, “Rencana Keselamatan” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Setelah siswa menjawab tanggapan mereka, tinjaulah jawaban kuis bersama anggota kelas. Jawaban yang benar adalah: 1. Salah; 2. Salah; 3. Benar; 4. Benar; 5. Salah; 6. Benar. Sewaktu Anda membahas pertanyaan 6, ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut dalam paragraf terakhir dari bagian “Kejatuhan”: Sebagai akibat dari Kejatuhan, Adam dan Hawa dapat memiliki anak-anak. Mereka dan keturunan mereka dapat mengalami sukacita dan kesengsaraan, mengetahui yang baik dari yang jahat dan maju. Segmen 4 (10 menit) Tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Sebagai akibat dari Kejatuhan, Adam dan Hawa dapat memiliki anak-anak. Mereka dan keturunan mereka dapat mengalami sukacita dan kesengsaraan, mengetahui yang baik dari yang jahat dan maju. Rujuklah siswa ke bagian “Kejatuhan” dalam topik ajaran 2, “Rencana Keselamatan,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan tanyakan: • Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung pernyataan ajaran ini? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai 2 Nefi 2:22–25 dengan cara yang mencolok.) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 2 Nefi 2:22–25 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata dan ungkapan yang mendukung pernyataan ajaran di papan tulis. • Apa kata atau ungkapan di ayat-ayat ini yang mendukung pernyataan ajaran di papan tulis? Tandaskan bahwa sebagian orang percaya bahwa Kejatuhan Adam dan Hawa merupakan kesalahan yang buruk. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 30 R E N CAN A K E S E LAM ATAN pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan bagaimana Penatua Oaks menguraikan keputusan Adam dan Hawa untuk memakan buah terlarang. “Hawalah yang pertama-tama melanggar batasan Eden untuk memprakarsai keadaan kefanaan. Tindakannya, apa pun sifatnya, secara formal adalah pelanggaran tetapi secara kekal suatu kebutuhan yang agung untuk membukakan pintu menuju kehidupan kekal. Adam memperlihatkan kebijaksanaannya dengan melakukan hal yang sama. Dan demikianlah Hawa dan ‘Adam jatuh agar manusia boleh ada’ [2 Nefi 2:25]. Sebagian umat Kristen mengecam Hawa karena tindakannya, menyimpulkan bahwa dia dan para putrinya sedikit banyak bercacat karenanya. Orang Suci Zaman Akhir tidak! Diinformasikan melalui wahyu, kita menjunjung tindakan Hawa serta menghormati kebijaksanaan dan keberaniannya dalam episode agung yang disebut Kejatuhan .… Penatua Joseph Fielding Smith berkata: ‘Saya tidak pernah berbicara mengenai bagian yang Hawa ambil dalam kejatuhan ini sebagai dosa, juga saya tidak menuduh Hawa berbuat dosa .… Ini adalah pelanggaran terhadap hukum, tetapi bukan dosa … karena itu adalah sesuatu yang Adam dan Hawa harus lakukan!’ (Joseph Fielding Smith, Doctrines of Salvation, dikompilasi oleh Bruce R. McConkie, 3 jilid., Salt Lake City: Bookcraft, 1954–1956, 1:114–115)” (Dallin H. Oaks, “The Great Plan of Happiness,” Ensign, November 1993, 73). • Bagaimana Penatua Oaks menguraikan keputusan Adam dan Hawa untuk memakan buah terlarang? • Bagaimana Anda akan menjelaskan dengan kata-kata Anda sendiri mengapa Kejatuhan Adam dan Hawa adalah bagian yang esensial dari rencana keselamatan Bapa Surgawi? Segmen 5 (10 menit) Mintalah siswa membayangkan bahwa mereka telah diundang untuk berbicara pada suatu pemakaman, dan akan ada orang yang menghadiri pemakaman yang hanya tahu sedikit mengenai ajaran-ajaran Gereja. Ajaklah siswa untuk membaca bagian “Kehidupan Fana” dan “Kehidupan setelah Kematian” dalam topik ajaran 2, “Rencana Keselamatan,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Imbaulah mereka untuk mencari kebenaran-kebenaran yang mereka rasa akan penting untuk disertakan dalam ceramah mereka. Ajaklah mereka untuk mempertimbangkan menandai apa yang mereka temukan. Ajaklah siswa untuk berpaling kepada yang berada di dekat mereka dan menjelaskan kebenaran-kebenaran mana yang mereka tandai dan mengapa mereka merasa kebenaran-kebenaran itu akan penting dibagikan di pemakaman tersebut. Untuk mengakhiri kegiatan ini, pertimbangkan mengajukan pertanyaan berikut: • Bagaimana pemahaman Anda mengenai rencana keselamatan telah menjadi berkat bagi Anda ketika seseorang yang Anda kasihi meninggal dunia? 31 RE N C A N A KE S E LA M ATA N Latihan Praktik (30 menit) Tinjau bersama siswa tiga asas dari bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran: bertindak dengan iman, meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal, dan mencari pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi. Bagilah anggota kelas ke dalam kelompok yang terdiri dari dua sampai tiga siswa. Sediakan bagi setiap kelompok salinan dari instruksi berikut, dan mintalah mereka untuk menyelesaikan kegiatan: 1. Bacalah dengan lantang skenario berikut, dan pertimbangkan apakah Anda pernah menghadapi keadaan atau pertanyaan yang serupa dengan yang remaja putra tersebut alami: Saat makan siang Jumat lalu, John sedang bersama sekelompok teman ketika seseorang di antara mereka bertanya apakah dia akan pergi ke pesta malam itu. John telah mendengar mengenai pesta ini sepanjang minggu dan telah mendengar cukup untuk tahu bahwa itu bukanlah jenis pesta yang hendaknya dia hadiri. John menjawab, “Tidak, saya rasa yang ini bukan untuk saya. Lagi pula, ada beberapa hal lain yang perlu saya selesaikan.” Salah seorang gadis di meja itu berkata, “John, apakah ini ada hubungannya dengan agamamu? Saya dengar orang Mormon tidak boleh bersenang-senang. Mengapa Gerejamu memiliki begitu banyak peraturan?” Seorang pemuda lain di meja ikut bertutur, “Ya, mengapa mereka tidak membiarkan kamu membuat keputusanmu sendiri?” Sewaktu John bergumul untuk menemukan cara menjawab teman-temannya, lonceng tanda kelas dimulai terdengar dan semua mulai beranjak pergi. Sementara John berjalan ke kelas, dia mengulangi kembali perbincangan tersebut dalam benaknya. Dia tahu bahwa pesta ini bukanlah jenis yang hendaknya dia hadiri, tetapi dia terkejut bahwa dia bergumul untuk menjelaskan mengapa dan bahwa dia tidak yakin bagaimana menjawab pertanyaan teman-temannya. 2. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai sebuah kelompok: • Bagaimana John telah bertindak dengan iman sejauh ini dalam skenario ini? • Bahkan ketika orang tahu hal benar yang harus dilakukan, kadang-kadang rasa takut mencegah mereka untuk bertindak dengan iman. Rasa takut atau kekhawatiran apa yang mungkin mulai memengaruhi John sebagai akibat dari pengalamannya saat makan siang? • Apa yang dapat membantu John menghadapi rasa takut atau kekhawatiran itu serta tetap setia dalam keputusannya untuk tidak menghadiri pesta tersebut? 3. Lanjutkan membacakan skenario tersebut dengan lantang: John terus berpikir mengenai pertanyaan yang teman-temannya ajukan saat makan siang: “Mengapa Gerejamu memiliki begitu banyak peraturan?” dan “Mengapa mereka tidak membiarkan kamu membuat keputusanmu sendiri?” Sewaktu John berpikir mengenai pertanyaan-pertanyaan ini, jelaskan bahwa dia memandang standar dan perintah Gereja secara berbeda dengan cara teman-temannya di sekolah mungkin memandangnya. 4. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut sebagai sebuah kelompok: • Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang teman-teman John ajukan, kepercayaan atau asumsi apa yang mungkin mereka miliki mengenai perintah dan pilihan? • Apa yang kita pelajari dari 2 Nefi 2:27 yang dapat membantu kita memandang perintah dan pilihan dengan perspektif kekal? • Apa lagi yang Anda ketahui tentang rencana keselamatan dan ajaran-ajaran Yesus Kristus serta para nabi-Nya yang membantu Anda memandang perintah dan pilihan dengan perspektif kekal? 5. Lanjutkan membacakan skenario dengan lantang: 32 R E N CAN A K E S E LAM ATAN Sewaktu dia memikirkannya lebih lanjut, John memahami bahwa jika dia memilih untuk pergi ke pesta tersebut dia dapat mengalami konsekuensi yang tidak ingin dia alami—seperti kehilangan kerekanan Roh Kudus. Alih-alih pergi ke pesta itu, John memutuskan untuk bermain bola basket dengan adiknya malam itu. Kemudian, saat dia berlutut untuk berdoa, John merasakan Roh mengukuhkan bahwa dia telah membuat pilihan yang benar. Setelah waktu yang memadai, ajaklah beberapa siswa untuk melaporkan apa yang mereka bahas dan pelajari melalui kegiatan ini. Anda mungkin ingin mengakhiri dengan bersaksi bahwa sewaktu kita menggunakan hak pilihan kita untuk memilih mengikuti Yesus Kristus, kita akan dapat maju secara rohani dan menikmati berkat-berkat yang Dia janjikan kepada yang setia. Tinjauan Penguasaan Ajaran Tugasi siswa untuk bekerja dengan seorang rekan, dan ajaklah mereka untuk menggunakan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran untuk menelaah dan meninjau petikan-petikan penguasaan ajaran yang telah mereka pelajari sejauh ini dan kata-kata kunci yang menyertainya. Setelah waktu yang memadai, siswa dapat saling menguji dengan pertama-tama menyertakan rujukan tulisan sucinya dan menyuruh rekan mereka mengucapkan kata-kata kunci untuk petikan penguasaan ajaran itu dari ingatan. Setelah kedua siswa memiliki kesempatan untuk diuji mengenai kata-kata kunci, mintalah mereka saling menguji dengan meminta seorang siswa menyatakan kata-kata kuncinya untuk melihat apakah siswa yang lain dapat mengidentifikasi rujukan penguasaan ajaran yang tepat. Bantulah siswa memahami bahwa mengetahui rujukan petikan penguasaan ajaran dapat membantu mereka sewaktu mereka mengajarkan Injil kepada orang lain dan mencari jawaban bagi pertanyaan. Sebagai alternatif untuk kegiatan ini, jika siswa memiliki perangkat elektronik, pertimbangkan untuk memberikan kepada mereka waktu untuk mengunduh Seminary Doctrinal Mastery Application [Aplikasi Penguasaan Ajaran Seminari] yang resmi. Aplikasi Penguasaan Ajaran itu cuma-cuma dan tersedia untuk semua perangkat seluler Apple dan Android dengan menelusuri “LDS Doctrinal Mastery di App Store dan Google Play. Setelah siswa mengunduh aplikasi tersebut, pertimbangkan untuk memberi mereka beberapa menit untuk bekerja dengan kartu pengingat dan kegiatan kuis di aplilkasi tersebut. 33 Pendamaian Yesus Kristus Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal. Memahami Ajaran (100 menit) Segmen 1 (10 menit) Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis: • Apakah Pendamaian Yesus Kristus itu? • Mengapa kita semua membutuhkan Pendamaian Yesus Kristus? Ajaklah siswa untuk secara singkat membahas tanggapan mereka bagi pertanyaan-pertanyaan ini dengan seorang rekan. Setelah waktu yang memadai, mintalah siswa untuk membuka topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan paragraf pertama dengan lantang dan seorang siswa yang lain untuk membacakan paragraf ketiga dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari pernyataan atau ungkapan yang dapat membantu kita memahami apa Pendamaian Yesus Kristus itu dan mengapa kita membutuhkannya. Anda mungkin ingin mengajak siswa untuk mempertimbangkan menandai apa yang mereka temukan. • Apa pernyataan yang Anda temukan yang dapat membantu kita memahami apa Pendamaian Yesus Kristus itu? (Pastikan siswa mengidentifikasi pernyataan ajaran berikut di paragraf pertama: Kemenangan Yesus Kristus melawan kematian rohani dan jasmani dengan penderitaan, kematian, dan Kebangkitan-Nya disebut Pendamaian.) Untuk membantu siswa membayangkan penderitaan, kematian, dan Kebangkitan Juruselamat, peragakan gambar berikut: Yesus Berdoa di Getsemani (Buku Seni Injil [2009], nomor 56; lihat juga LDS.org); Penyaliban (Buku Seni Injil, nomor 57; lihat juga LDS.org); Penguburan Yesus (Buku Seni Injil, nomor 58; lihat juga LDS.org); serta Maria dan Tuhan yang Telah Bangkit (lihat LDS.org). • Apa pernyataan atau ungkapan yang Anda temukan dalam paragraf-paragraf itu yang dapat membantu kita memahami mengapa kita membutuhkan Pendamaian Yesus Kristus? Ajaklah siswa merenungkan cara-cara mereka diberkati karena kesediaan dan kemampuan Yesus Kristus untuk melakukan pendamaian bagi dosa-dosa kita. 34 PE N DAMAIAN Y E S U S KRISTUS Segmen 2 (10 menit) Peragakan gambar Juruselamat di papan tulis (misalnya, Yesus Kristus [Buku Seni Injil, nomor 1; lihat juga LDS.org]), dan tuliskan judul berikut di samping atau di bawahnya: Persamaan dan Perbedaan. • Apa saja persamaan antara Juruselamat dan kita? Apa saja perbedaannya? (Daftarlah tanggapan siswa di papan tulis di bahwa judul yang sesuai.) Mintalah siswa untuk membuka topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan paragraf kedua dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari ungkapan yang mengindikasikan bagaimana Juruselamat berbeda dari semua anak Bapa Surgawi lainnya. • Menurut apa yang kita pelajari dalam paragraf ini, bagaimana Yesus Kristus berbeda dari semua anak Allah Bapa lainnya? (Tambahkan perbedaan apa pun yang disebutkan pada daftar perbedaan di papan tulis.) Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Adalah hanya melalui Yesus Kristus kita dapat diselamatkan karena Dia adalah satu-satunya yang mampu membuat Pendamaian yang tak terbatas dan kekal bagi seluruh umat manusia. • Berdasarkan apa yang telah kita bahas, mengapa hanya Yesus Kristus satu-satunya yang dapat melakukan Pendamaian yang tak terbatas dan kekal? Pertimbangkan untuk berbagi kesaksian Anda mengenai sifat ilahi Juruselamat dan bagaimana itu memampukan Dia untuk membuat Pendamaian yang tak terbatas dan kekal bagi kita. Segmen 3 (10 menit) Peragakan atau tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Adalah hanya melalui Yesus Kristus kita dapat diselamatkan karena Dia adalah satu-satunya yang mampu membuat Pendamaian yang tak terbatas dan kekal bagi seluruh umat manusia. Rujuklah siswa ke paragraf kedua dari topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan tanyakan: • Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung ajaran di papan tulis? (Alma 34:9–10. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini dengan cara yang mencolok dalam tulisan suci mereka agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah.) 35 P EN DA M A I A N Y E SU S K R I STU S Untuk membantu siswa memahami konteks dari Alma 34:9–10, jelaskan bahwa ayat-ayat ini adalah bagian dari khotbah yang Amulek berikan kepada sekelompok orang yang disebut orang-orang Zoram sewaktu dia dan Alma berusaha membantu mereka percaya kepada Yesus Kristus dan bertobat. Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis, atau sediakan itu bagi siswa sebagai selebaran. • Bagaimana Alma 34:9–10 mendukung ajaran di papan tulis? • Apa jenis pengurbanan yang Amulek katakan tidak akan memadai? Mengapa itu tidak memadai? • Apa kata-kata yang menggambarkan pengurbanan yang akan Yesus Kristus buat bagi kita? (Pertimbangkan untuk menandai kata-kata ini dalam tulisan suci Anda.) Bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan. Mintalah mereka membaca Alma 34:9–10 dengan rekan mereka dan membahas pertanyaan di papan tulis (atau di selebaran). Setelah waktu yang memadai, ajaklah siswa untuk melaporkan jawaban mereka bagi pertanyaan-pertanyaan ini. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh Presiden Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah anggota kelas mendengarkan apa yang dia katakan tentang bagaimana Pendamaian Yesus Kristus adalah “tak terbatas” (Alma 34:10). “Dalam masa persiapan Perjanjian Lama, praktik [mengurbankan binatang] adalah terbatas—artinya itu memiliki akhir. Itu merupakan ramalan simbolis akan Pendamaian pasti Yesus Kristus. Pendamaian-Nya tak terbatas—tanpa akhir. Itu juga tak terbatas karena seluruh umat manusia akan diselamatkan dari kematian tanpa akhir. Itu tak terbatas dalam pengertian penderitaan-Nya yang tak terperi .… Itu tak terbatas dalam lingkup—itu harus dilakukan sekali bagi semuanya. Dan belas kasihan Pendamaian menjangkau bukan hanya jumlah manusia yang tak terbatas, tetapi juga jumlah dunia yang tak terbatas yang diciptakan oleh-Nya. Itu tak terbatas melampaui acuan ukuran manusia atau pemahaman fana apa pun. Yesus adalah satu-satunya yang dapat mempersembahkan pendamaian tak terbatas yang demikian, karena Dia terlahir dari seorang ibu yang fana dan seorang Ayah yang baka. Karena hak kelahiran yang unik tersebut, Yesus adalah Makhluk yang tak terbatas” (Russell M. Nelson, “The Atonement,” Ensign, November 1996, 35). Ajaklah satu siswa atau lebih untuk menjelaskan kepada anggota kelas bagaimana seseorang dapat menggunakan Alma 34:9–10 untuk menolong orang memahami mengapa Yesus Kristus adalah satu-satunya yang dapat melakukan Pendamaian tersebut. 36 PE N DAMAIAN Y E S U S KRISTUS Segmen 4 (10 menit) Peragakan gambar berikut di papan tulis: Yesus Berdoa di Getsemani (Buku Seni Injil, nomor 56; lihat juga LDS.org) dan Penyaliban (Buku Seni Injil, nomor 57; lihat juga LDS.org). • Selain menderita bagi dosa-dosa kita, apa yang Yesus Kristus alami sebagai bagian dari Pendamaian-Nya? (Daftarlah tanggapan siswa di papan tulis.) Ajaklah siswa untuk membaca dalam hati dua kalimat pertama dari paragraf keempat topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, mencari apa yang Juruselamat alami selama Pendamaian-Nya. • Berdasarkan apa yang Anda temukan dalam kalimat-kalimat ini, apa yang Juruselamat alami sebagai bagian dari Pendamaian-Nya? Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Sebagai bagian dari Pendamaian-Nya, Yesus Kristus tidak saja menderita untuk dosa-dosa kita, namun Dia juga mengambil ke atas Diri-Nya rasa sakit, godaan, penyakit, dan kelemahan dari semua orang. • Manakah petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang mendukung ajaran ini? (Alma 7:11–13. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini dengan cara yang mencolok.) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Alma 7:11–13 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang mengindikasikan apa yang Yesus Kristus alami selama Pendamaian-Nya. • Apa kata atau ungkapan yang Anda temukan yang mengindikasikan apa yang Yesus Kristus alami selama Pendamaian-Nya? Jelaskan bahwa kata dan ungkapan ini mencakup segala jenis rasa sakit, kesulitan, atau tantangan yang akan pernah kita alami selama kehidupan kita. • Mengapa penting untuk mengetahui bahwa Yesus Kristus memahami secara sempurna segala yang kita alami dalam hidup? Tandaskan bahwa Alma 7:12 mengajarkan bahwa salah satu alasan Juruselamat menderita adalah agar Dia akan mengetahui “bagaimana menyokong umat-Nya 37 P EN DA M A I A N Y E SU S K R I STU S menurut kelemahan mereka.” Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan apa arti kata menyokong: “Menyokong. Apakah Anda tahu artinya? Itu sering digunakan dalam tulisan suci untuk menggambarkan perhatian dan kepedulian Kristus bagi kita. itu berarti secara harfiah ‘lari ke.’ Betapa cara yang mutlak menakjubkan untuk menggambarkan upaya mendesak Juruselamat demi kita. Bahkan saat Dia memanggil kita untuk datang kepada-Nya dan mengikuti-Nya, Dia tak pelak lagi berlari untuk membantu kita” (Jeffrey R. Holland, “Come unto Me” [api unggun Universitas Brigham Young, 2 Maret 1997)], 9, speeches.byu.edu). “Menyokong berarti ‘lari ke.’ Saya bersaksi bahwa dalam rasa takut saya dan dalam kelemahan saya Juruselamat pasti telah berlari kepada saya. Saya tidak akan pernah mampu cukup berterima kasih kepada-Nya untuk kebaikan pribadi dan perhatian penuh kasih semacam itu” (Jeffrey R. Holland, “He Hath Filled the Hungry with Good Things,” Ensign, November 1997, 66). Ajaklah siswa berpikir mengenai saat ketika mereka telah mengalami bantuan dan perhatian Juruselamat. Pertimbangkan untuk mengajak beberapa siswa untuk berbagi pengalaman mereka dengan anggota kelas. Anda mungkin juga ingin secara singkat berbagi suatu pengalaman. Segmen 5 (5 menit) Ajaklah siswa untuk memikirkan saat ketika mereka diminta atau ditugaskan melakukan sesuatu yang sulit dan tidak merasa mereka dapat melakukannya sendiri. Ajaklah satu atau dua siswa untuk berbagi pengalaman mereka dengan anggota kelas. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf keempat dari topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari pernyataan yang menggambarkan bantuan yang Yesus Kristus tawarkan kepada kita. • Apa pernyataan yang Anda temukan yang menggambarkan bantuan yang Yesus Kristus tawarkan kepada kita? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Sewaktu kita datang kepada-Nya dalam iman, Juruselamat akan memperkuat kita untuk menanggung beban kita dan memenuhi tugas-tugas yang tidak dapat kita lakukan sendiri.) • Kapan Anda telah berpaling kepada Juruselamat dalam iman dan menerima kekuatan untuk menanggung beban atau memenuhi tugas yang tidak dapat Anda lakukan sendiri? Segmen 6 (10 menit) Tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Sewaktu kita datang kepada-Nya dalam iman, Juruselamat akan memperkuat kita untuk menanggung beban kita dan memenuhi tugas-tugas yang tidak dapat kita lakukan sendiri. Rujuklah siswa ke paragraf keempat dari topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan tanyakan: 38 PE N DAMAIAN Y E S U S KRISTUS • Manakah petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang mendukung pernyataan ajaran ini? (Eter 12:27. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini dengan cara yang mencolok.) Untuk membantu siswa memahami konteks petikan ini, jelaskan bahwa dalam Eter 12:23–25 Nabi Moroni mengungkapkan kekhawatirannya bahwa tulisannya dan tulisan para nabi Kitab Mormon lainnya tidak sekuat yang ditulis saudara laki-laki Yared dan bahwa orang akan mencemooh ajaran serta kesaksian mereka. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Eter 12:27 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata dan ungkapan yang mengindikasikan bahwa sewaktu kita datang kepada-Nya dalam iman, Juruselamat akan memperkuat kita dan membantu kita memenuhi tugas yang tidak dapat kita lakukan sendiri. • Apa kata atau ungkapan yang Anda temukan yang mengindikasikan bahwa sewaktu kita datang kepada-Nya dalam iman, Juruselamat akan memperkuat kita dan membantu kita memenuhi tugas yang tidak dapat kita lakukan sendiri? (Siswa mungkin mengidentifikasi ungkapan seperti “kasih karunia-Ku cukup bagi semua orang yang merendahkan hati mereka di hadapan-Ku” dan “maka Aku akan menjadikan apa yang yang lemah menjadi kuat bagi mereka.”) • Apakah kasih karunia itu? (Ajaklah siswa untuk mencari definisi dari kasih karunia dalam kamus Alkitab atau Penuntun bagi Tulisan Suci untuk bantuan dalam menjawab pertanyaan ini.) • Menurut Anda apa artinya bahwa kasih karunia Juruselamat “cukup”? (Dia mampu membantu kita menanggung atau mengatasi kesulitan apa pun yang mungkin kita alami.) • Apa saja contoh bagaimana Juruselamat dapat menjadikan apa yang lemah menjadi kuat bagi kita? Tandaskan bahwa meskipun Moroni merasa bahwa dia dan para nabi Kitab Mormon lainnya memiliki “kelemahan dalam menulis” (Eter 12:23), sebagian tulisan Moroni—termasuk Eter 12:6, Eter 12:27, dan Moroni 10:4–5—ada di antara petikan yang paling sering dikutip dalam Kitab Mormon dan telah membantu jutaan orang mendekat kepada Juruselamat dan Bapa Surgawi. Ajaklah siswa merenungkan cara di mana mereka mungkin membutuhkan kasih karunia Juruselamat untuk memperkuat mereka agar mereka dapat menanggung beban mereka dan memenuhi tugas yang tidak dapat mereka lakukan sendiri. Imbaulah mereka untuk datang kepada Juruselamat dalam kerendahhatian dan iman agar mereka dapat menerima bantuan yang mereka butuhkan. Segmen 7 (5 menit) Tuliskan pertanyaan berikut di papan tulis: Apa tanggung jawab pribadi kita dalam menerima berkat-berkat Pendamaian Yesus Kristus? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf kelima dari topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari jawaban atas pertanyaan di papan tulis. Ajaklah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. 39 P EN DA M A I A N Y E SU S K R I STU S • Manakah Pasal-Pasal Kepercayaan yang juga membantu kita memahami apa yang harus kita lakukan untuk menerima berkat-berkat dari Pendamaian Yesus Kristus? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan merujuk-silangkan Pasal-Pasal Kepercayaan 1:3 dan 1:4 dengan paragraf ini.) Anda mungkin ingin mengajak satu siswa atau lebih untuk melihat apakah mereka dapat melafalkan pasal kepercayaan ketiga dan keempat di luar kepala. Tandaskan bahwa sewaktu mereka melanjutkan menelaah topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” mereka akan belajar tentang iman kepada Yesus Kristus dan pertobatan. Baptisan dan karunia Roh Kudus akan ditelaah lebih lanjut dalam topik ajaran 7, “Tata Cara dan Perjanjian.” Segmen 8 (10 menit) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang: “Asas pertama Injil bukanlah ‘iman.’ Asas pertama Injil adalah ‘Iman kepada Tuhan Yesus Kristus’ (PK 1:4) .… Iman tidak hadir sendiri .… Itu haruslah iman kepada sesuatu atau seseorang” (Dallin H. Oaks, “Faith in the Lord Jesus Christ,” Ensign, Mei 1994, 98). • Orang dewasa ini mungkin tergoda untuk menaruh iman mereka kepada apa, alih-alih Yesus Kristus? Bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan atau kelompok-kelompok kecil dan ajaklah mereka membaca dalam kelompok mereka dua paragraf di bawah judul “Iman kepada Yesus Kristus” dalam topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Ajaklah mereka untuk mencari dan membahas dalam kelompok mereka kata atau ungkapan yang dapat membantu kita memahami mengapa penting untuk beriman kepada Yesus Kristus. • Apa kata atau ungkapan dalam paragraf-paragraf ini yang dapat membantu kita beriman kepada Yesus Kristus? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Iman kita dapat menuntun pada keselamatan hanya ketika itu dipusatkan kepada Yesus Kristus.) • Menurut Anda apa artinya memusatkan iman kita kepada Yesus Kristus? Ajaklah siswa membaca cepat dua paragraf yang sama di bawah judul “Iman kepada Yesus Kristus” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, kali ini mencari kata atau ungkapan yang dapat membantu kita lebih memahami cara memusatkan iman kita kepada Yesus Kristus. • Apa kata atau ungkapan yang Anda temukan yang dapat membantu kita lebih memahami cara memusatkan iman kita kepada Yesus Kristus? (Anda mungkin ingin mengajak siswa untuk menjelaskan jawaban mereka.) 40 PE N DAMAIAN Y E S U S KRISTUS Segmen 9 (5 menit) Tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Iman kita dapat menuntun pada keselamatan hanya ketika itu dipusatkan kepada Yesus Kristus. Rujuklah siswa ke topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan tanyakan: • Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung pernyataan ajaran ini? (Helaman 5:12. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini dengan cara yang mencolok.) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Helaman 5:12 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang mendukung ajaran yang ditulis di papan tulis. • Apa kata atau ungkapan yang Anda temukan yang mendukung ajaran bahwa iman kita dapat menuntun pada keselamatan hanya ketika itu dipusatkan kepada Yesus Kristus? • Menurut Anda apakah artinya “membangun landasanmu” di atas “batu karang Penebus kita”? • Menurut Anda, “anginnya yang dahsyat,” “anak panahnya dalam angin puyuh,” dan “hujan es … dan badainya yang dahsyat” dalam ayat ini merujuk pada apa? • Bagaimana Anda telah diberkati sewaktu Anda telah berusaha untuk membangun landasan Anda di atas batu karang Penebus Anda, Yesus Kristus? Segmen 10 (5 menit) Tuliskan di papan tulis pernyataan tidak lengkap berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul. (Pernyataan ini terdapat dalam “The Peaceable Things of the Kingdom,” Ensign, November 1996, 83.) “__________ … berada di antara kata-kata yang paling penuh harapan dan membesarkan hati—dan ya, paling penuh kedamaian—dalam kosakata Injil” (Penatua Jeffrey R. Holland). Tanyakan kepada siswa apa kata yang menurut mereka hendaknya masuk di tempat yang kosong tersebut. Setelah siswa menanggapi, isilah tempat yang kosong dengan kata Pertobatan. • Dengan cara apa pertobatan dapat penuh harapan, membesarkan hati, dan penuh kedamaian? Ajaklah tiga siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang tiga paragraf di bawah judul “Pertobatan,” dalam topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang penuh harapan, membesarkan hati, dan penuh kedamaian mengenai ajaran tentang pertobatan. 41 P EN DA M A I A N Y E SU S K R I STU S • Berdasarkan apa yang kita baca, apa yang dapat menjadi penuh harapan, membesarkan hati, dan penuh kedamaian mengenai pertobatan? Bersaksilah mengenai kedamaian dan berkat-berkat yang tersedia bagi kita melalui Pendamaian Yesus Kristus sewaktu kita bertobat dari dosa-dosa kita. Segmen 11 (10 menit) Jelaskan bahwa untuk menerima berkat-berkat pertobatan, kita perlu memahami apa itu pertobatan. Ajaklah siswa untuk membaca dalam hati paragraf pertama di bawah judul “Pertobatan” dalam topik ajaran 3, Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, mencari definisi dari pertobatan. • Berdasarkan apa yang Anda temukan, apakah pertobatan itu? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Pertobatan adalah suatu perubahan pikiran dan hati. Itu mencakup meninggalkan dosa dan memalingkan kembali pikiran, tindakan, serta hasrat kita kepada Allah dan menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak-Nya.) • Apa perubahan yang dapat terjadi dalam pikiran dan hati kita sewaktu kita bertobat? (Kita dapat mengubah cara kita melihat diri sendiri, Allah, dan perintah-perintah yang telah kita langgar. Hati kita dapat berubah dalam pengertian bahwa kita berhasrat untuk mendekat kepada Allah dan untuk melakukan kebaikan.) Tandaskan bahwa sebagian orang mungkin percaya bahwa kita hanya perlu bertobat jika kita melakukan dosa besar—seperti melanggar hukum kesucian. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Neil L. Andersen dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan seberapa sering kita hendaknya bertobat. “Ada banyak tingkat kelayakan dan kesalehan pribadi. Namun pertobatan adalah sebuah berkat bagi kita semua. Kita masing-masing perlu merasakan lengan belas kasihan Juruselamat melalui pengampunan akan dosa-dosa kita .… Sebagian orang … mungkin membutuhkan ‘perubahan yang hebat [dari] hati’ [Alma 5:12] untuk menghadapi dosa serius. Bantuan pemimpin imamat mungkin diperlukan. Bagi kebanyakan orang, bertobat bersifat diam dan cukup pribadi, setiap hari mencari bantuan Tuhan untuk melakukan perubahan yang diperlukan” (Neil L. Andersen, “Bertobat … Agar Aku Boleh Menyembuhkanmu,” Ensign atau Liahona, November 2009, 40– 41). • Menurut Anda mengapa penting bagi kita untuk bertobat setiap hari dengan mengupayakan bantuan Tuhan untuk melakukan perubahan yang diperlukan? Segmen 12 (10 menit) Tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Pertobatan adalah suatu perubahan pikiran dan hati. Itu mencakup meninggalkan dosa dan memalingkan kembali pikiran, tindakan, serta hasrat kita kepada Allah dan menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak-Nya. Rujuklah siswa ke bagian berjudul “Pertobatan” dalam topik ajaran 42 PE N DAMAIAN Y E S U S KRISTUS 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan tanyakan: • Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung pernyataan ajaran ini? (Mosia 3:19. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini dengan cara yang mencolok.) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Mosia 3:19 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang ayat ini ajarkan mengenai memalingkan pikiran, tindakan, serta hasrat kita kepada Allah dan menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak-Nya. Jelaskan bahwa ungkapan “manusia alami” merujuk kepada orang yang dalam keadaan tersesat dan terjatuh—terpisah dari Allah—karena dia “memilih untuk dipengaruhi oleh nafsu, hasrat, selera, dan indra daging daripada oleh dorongan Roh Kudus” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Manusia Alami,” scriptures.lds.org). Kata menyerah berarti mengalah atau tunduk. • Menurut Anda apa artinya “menyerah pada bujukan Roh Kudus”? (Mengikuti dorongan Roh Kudus untuk mematuhi perintah dan bertobat dari dosa-dosa kita.) • Menurut Mosia 3:19, menyerah pada bujukan Roh Kudus menuntun kita untuk melakukan dan menjadi apa? • Apa yang ayat ini ajarkan kepada kita mengenai cara menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Allah? Anda mungkin ingin bersaksi tentang pentingnya meninggalkan dosa dan memalingkan pikiran, tindakan, dan hasrat kita terhadap Allah serta menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak-Nya. Ajaklah siswa untuk merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk menyelaraskan kehendak mereka dengan kehendak Bapa Surgawi dengan menyerah pada bujukan Roh Kudus alih-alih tunduk pada manusia alami. Imbaulah mereka untuk menindaki dorongan apa pun yang mungkin mereka terima. Latihan Praktik (40–55 menit) Bantulah siswa berlatih menerapkan ketiga asas Memperoleh Pengetahuan Rohani—bertindak dalam iman, meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal, serta mencari pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi—sebagaimana itu berhubungan dengan topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Kegiatan berikut dapat membantu Anda mencapai ini. Kegiatan-kegiatan ini dapat diajarkan pada hari yang sama atau hari-hari yang berbeda, bergantung pada jadwal Anda dan kebutuhan siswa. Latihan 1 (20–30 menit) Ajaklah siswa untuk membayangkan bahwa mereka adalah misionaris dan memiliki seorang simpatisan yang menyatakan kekhawatiran berikut: “Saya percaya kepada Allah, tetapi saya tidak percaya kepada Yesus. Jangan salah—saya berpikir Yesus adalah orang yang baik yang mengajari semua orang untuk saling mengasihi. Tetapi saya tidak mengerti mengapa Yesus harus mati untuk dosa orang lain.” 43 P EN DA M A I A N Y E SU S K R I STU S • Dengan cara apa Anda dapat mendorong simpatisan ini untuk bertindak dalam iman untuk menangani kekhawatirannya? Untuk membantu siswa mengenali bagaimana mereka dapat membantu simpatisan ini meneliti kekhawatirannya dengan perspektif kekal, tanyakan: • Apa kepercayaan atau asumsi yang menurut Anda mungkin simpatisan ini miliki yang menuntun dia memiliki kekhawatiran tertentu ini? Di satu sisi papan tulis, daftarlah tanggapan siswa. Ini mungkin mencakup beberapa dari yang berikut: • Yesus Kristus bukanlah benar-benar Putra ilahi Allah. • Tidaklah adil bagi seseorang untuk menderita bagi orang lain. Allah hendaknya memperlakukan semua orang secara setara. • Umat manusia tidak benar-benar terjatuh atau tersesat. • Saya dapat menanggung akibat dari dosa-dosa saya sendiri. • Saya tidak perlu bantuan Juruselamat untuk dibasuh bersih dari dosa-dosa saya. • Konsekuensi dari dosa-dosa saya tidaklah cukup serius untuk mencegah saya kembali ke hadirat Allah. Mintalah siswa menjelaskan bagaimana masing-masing kepercayaan yang mereka daftarkan dapat menuntun simpatisan untuk memiliki kekhawatirannya saat ini mengenai Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan keakuratan dari kepercayaan dan asumsi di papan tulis dalam pemahaman apa yang mereka ketahui mengenai rencana keselamatan dan kebenaran yang mereka telaah dalam topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. • Apa saja kebenaran Injil yang dapat berhubungan dengan pertanyaan simpatisan? Daftarlah tanggapan-tanggapan ini di sisi lain papan tulis. Itu dapat mencakup beberapa dari yang berikut: • Karena dosa-dosa pribadi kita, kita berada dalam keadaan tersesat dan terjatuh. • Kita tidak dapat membayar hukuman bagi dosa-dosa kita serta dibasuh bersih dan, karenanya, tidak dapat kembali untuk hidup selamanya di hadirat Allah. • Karena karakter dan identitas-Nya yang unik, Yesus Kristus adalah satu-satunya yang dapat membayar hukuman untuk dosa-dosa orang lain. 44 PE N DAMAIAN Y E S U S KRISTUS • Allah tidak dapat memandang dosa dengan tingkat perkenanan yang paling kecil. Ajaklah siswa untuk meninjau petikan-petikan tulisan suci penguasaan ajaran yang telah mereka telaah dalam topik ajaran 3, mencari yang mana pun yang mendukung kebenaran-kebenaran di papan tulis. (Misalnya, Alma 34:9–10 mendukung kebenaran bahwa karena dosa-dosa pribadi kita, kita berada dalam keadaan tersesat dan terjatuh serta harus binasa jika bukan karena Pendamaian Yesus Kristus.) Daftarlah tanggapan siswa di samping kebenaran-kebenaran terkait di papan tulis. Tanyakan kepada siswa apakah mereka dapat memikirkan petikan tulisan suci atau pernyataan lainnya dari pemimpin Gereja yang dapat membantu simpatisan ini meneliti pertanyaannya dengan perspektif kekal. Berikan siswa waktu untuk menyelidiki tulisan suci atau perangkat seluler mereka. Pertimbangkan untuk menambahkan petikan atau ajaran yang siswa temukan pada petikan tulisan suci yang terdaftar di papan tulis. Bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan, dan ajaklah mereka untuk bergiliran mempraktikkan dengan rekan mereka cara-cara mereka dapat membantu simpatisan ini memahami mengapa kita percaya bahwa Yesus Kristus harus menderita bagi dosa-dosa kita agar kita dapat diselamatkan. Setelah waktu yang memadai, ajaklah beberapa siswa untuk menjelaskan kepada kelas bagaimana mereka akan membantu seseorang dengan kekhawatiran ini. Latihan 2 (20–25 menit) Setelah meninjau asas-asas yang berhubungan dengan memperoleh pengetahuan rohani (bertindak dalam iman, meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal, serta mencari pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi), berikan kepada setiap siswa salinan dari selebaran berikut. Ajaklah siswa untuk membacakan paragraf pertama dengan lantang, dan kemudian mintalah siswa meluangkan 5–10 menit berpikir mengenai dan menuliskan jawaban mereka atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Anda telah diminta untuk mengajarkan pelajaran mengenai Pendamaian Yesus Kristus dalam kelas Sekolah Minggu Anda. Salah seorang teman Anda di kelas telah berbagi rahasia dengan Anda bahwa sementara dia berpikir Pendamaian Yesus Kristus itu bagus untuk kebanyakan orang, dia tidak yakin itu ada gunanya bagi dia, karena dia terus melakukan dosa yang sama berulang kali dan tidak merasa dia akan pernah bisa mengatasi dosa itu. 1. Sewaktu Anda berupaya memenuhi tugas Anda untuk mengajar kelas Sekolah Minggu ini, bagaimana Anda dapat mendorong teman Anda untuk bertindak dalam iman? 2. Tinjaulah pernyataan ajaran dan petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang telah kita telaah dalam topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Manakah di antara pernyataan ajaran dan petikan tulisan suci yang akan Anda gunakan untuk membantu teman Anda meneliti kekhawatirannya dari perspektif kekal dan memahami bagaimana Pendamaian Juruselamat dapat membantunya? 45 P EN DA M A I A N Y E SU S K R I STU S 3. Apa lagi petikan tulisan suci atau pernyataan dari pemimpin Gereja mengenai Pendamaian Yesus Kristus yang dapat membantu pemuda ini? (Anda mungkin ingin menyelidiki sumber-sumber seperti edisi konferensi umum dari Ensign atau Liahona, buklet Untuk Kekuatan Remaja, atau sumber lainnya yang tersedia di LDS.org.) Setelah waktu yang memadai, bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok beranggotakan tiga atau empat orang dan mintalah mereka membahas jawaban mereka atas pertanyaan di selebaran. Setelah mereka berbagi satu sama lain, Anda dapat memilih beberapa siswa untuk berbagi apa yang kelompok mereka bahas. Tinjauan Penguasaan Ajaran Kegiatan berikut dirancang untuk membantu siswa mengingat lima petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang tertera dalam topik ajaran 3, “Pendamaian Yesus Kristus,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Meskipun demikian, Anda dapat menyesuaikan kegiatan ini untuk menyertakan petikan-petikan penguasaan ajaran lainnya yang telah siswa pelajari selama tahun ajaran ini. Berikan setiap siswa salinan dari kegiatan memadankan berikut, dan mintalah siswa memadankan setiap pernyataan kunci ajaran dengan petikan penguasaan ajaran yang paling mendukung pernyataan itu. Setelah waktu yang memadai, tinjaulah jawaban yang benar: (1) b; (2) d; (3) e; (4) c; (5) a. Pernyataan Kunci Ajaran Petikan-Petikan Penguasaan Ajaran _____ 1. Sebagai bagian dari Pendamaian-Nya, Yesus Kristus tidak saja menderita untuk dosa-dosa kita, namun Dia juga mengambil ke atas Diri-Nya rasa sakit, godaan, penyakit, dan kelemahan dari semua orang. a. Mosia 3:19 b. Alma 7:11–13 _____ 2. Adalah hanya melalui Yesus Kristus kita dapat diselamatkan karena Dia adalah satu-satunya yang mampu membuat Pendamaian yang tak terbatas dan kekal bagi seluruh umat manusia. _____ 3. Sewaktu kita datang kepada-Nya dalam iman, Juruselamat akan memperkuat kita untuk menanggung beban kita dan memenuhi tugas-tugas yang tidak dapat kita lakukan sendiri. _____ 4. Iman kita dapat menuntun pada keselamatan hanya ketika itu dipusatkan kepada Yesus Kristus. _____ 5. Pertobatan adalah suatu perubahan pikiran dan hati. Itu mencakup meninggalkan dosa dan memalingkan kembali pikiran, tindakan, serta hasrat kita kepada Allah dan menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak-Nya. 46 c. Helaman 5:12 d. Alma 34:9–10 e. Eter 12:27 Pemulihan Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal. Karena tidak ada petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang terdaftar untuk topik ajaran 4, “Pemulihan,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, kegiatan-kegiatan ini hanya menyediakan tinjauan umum mengenai topik tersebut. Memahami Ajaran (25 menit) Segmen 1 (15 menit) Tulislah topik berikut di papan tulis: Dispensasi, Kemurtadan, Pemulihan. Ajaklah siswa untuk membayangkan bahwa mereka telah diminta untuk menjelaskan masing-masing dari topik ini kepada seseorang yang bukan anggota Gereja. Ajaklah beberapa siswa untuk secara singkat menjelaskan arti setiap topik. Jika diperlukan, Anda dapat meminta anggota kelas untuk menambahkan pada apa yang para siswa ini jelaskan. Tayangkan video “Dispensations: The Pattern of Apostasy and Restoration [Dispensasi: Pola Kemurtadan dan Pemulihan]” (6:48), yang tersedia di LDS.org. Video ini menggunakan banyak dari muatan dalam bagian “Kemurtadan” dan “Dispensasi” dari topik ajaran 4, “Pemulihan,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Anda dapat menayangkan seluruh video sekaligus, atau Anda dapat menghentikannya secara berkala untuk meminta siswa menjelaskan apa yang mereka pelajari. Setelah video, ajaklah siswa untuk membaca cepat bagian “Kemurtadan” dan “Dispensasi” dari topik ajaran 4 dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. (Jika Anda tidak dapat menayangkan video, Anda dapat membaca bagian-bagian ini bersama anggota kelas.) Mintalah siswa mencari ungkapan atau wawasan yang membantu mereka lebih memahami pokok-pokok ini. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai ungkapan ini dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka. • Apa wawasan tambahan yang Anda peroleh mengenai ketiga topik di papan tulis? • (Jika siswa menyaksikan video) Apa pola yang Anda cermati terjadi di sepanjang sejarah dunia? Menurut Anda bagaimana analogi mengenai air berhubungan dengan kemurtadan dan dispensasi? • Mengapa penting bagi kita untuk memahami bahwa setelah para Rasul Tuhan meninggal, dunia kehilangan wewenang imamat dan wahyu melalui para nabi? (Mengetahui ini membantu kita memahami perlunya Pemulihan Injil di zaman akhir.) • Apa yang unik mengenai dispensasi kita saat ini? 47 P EM UL I H A N Segmen 2 (10 menit) Perlihatkan gambar Penglihatan Pertama (Buku Seni Injil [2009], nomor 90; lihat juga LDS.org). Ajaklah seorang siswa untuk menjelaskan apa yang terjadi dalam gambar. • Bagaimana dunia berbeda dewasa ini karena peristiwa ini? Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang penggalan-penggalan dari tiga paragraf pertama topik ajaran 4, “Pemulihan,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari peristiwa-peristiwa di samping Penglihatan Pertama Joseph Smith yang merupakan bagian-bagian penting dari Pemulihan Injil Tuhan di zaman akhir. • Apa lagi peristiwa penting lainnya yang terjadi sebagai bagian dari Pemulihan Injil zaman akhir? (Sewaktu siswa menanggapi, Anda dapat memeragakan gambar berikut: Joseph Smith Menerima Lempengan-Lempengan Emas [lihat LDS.org], Yohanes Pembaptis Menganugerahkan Imamat Harun [Gospel Art Book, nomor 93; lihat juga LDS.org], Pemulihan Imamat Melkisedek [Gospel Art Book, nomor 94; lihat juga LDS.org], dan salah satu mengenai pengorganisasian Gereja.) • Dengan cara apa setiap peristiwa ini perlu dalam Pemulihan Injil ke bumi? • Cermati kalimat terakhir dalam paragraf kedua dari topik ajaran 4, “Pemulihan.” Bagaimana Kitab Mormon merupakan “kesaksian tentang pemanggilan kenabian Joseph Smith”? Ajaklah beberapa siswa untuk memilih salah satu di antara peristiwa-peristiwa ini dan menjelaskan bagaimana itu berdampak pada kehidupan mereka. Anda mungkin juga ingin berbagi kesaksian Anda tentang peristiwa-peristiwa ini. 48 PE M ULIHAN Tinjauan Penguasaan Ajaran Kegiatan penguasaan ajaran ini dapat membantu siswa meninjau kembali pernyataan ajaran yang diajarkan dalam petikan-petikan penguasaan ajaran serta membantu mereka mengingat rujukan petikan-petikan tersebut. Pertama, pilihlah sampai 10 petikan penguasaan ajaran yang telah siswa telaah sebelumnya yang Anda inginkan agar mereka tinjau kembali. Selanjutnya, tulislah rujukan tulisan suci untuk setiap petikan itu pada carikan-carikan kertas terpisah. Kemudian tebarkan kertas-kertas tersebut di lantai atau tempelkan di dinding di mana anggota kelas bisa melihatnya. Ajaklah anggota kelas untuk berkumpul di sekeliling kertas-kertas itu. Tinjaulah rujukan-rujukan tersebut bersama-sama dengan meminta siswa menjelaskan ajaran atau asas yang setiap petikan penguasaan ajaran ajarkan. Jelaskan bahwa Anda akan menyebutkan sebuah ungkapan kunci (gunakan yang ada di Penuntun Rujukan Penguasaan Ajaran), dan begitu seorang anggota kelas menunjuk atau menyentuh kertas dengan rujukan yang tepat, Anda akan menyebutkan ungkapan kunci untuk petikan penguasaan ajaran lainnya. Anda dapat mengajak siswa untuk bekerja bersama untuk menunjuk atau menyentuh sebanyak mungkin petikan dalam batasan waktu tertentu (misalnya 90 detik). Anggota kelas dapat mengulangi latihan yang sama untuk mencoba dan mendapatkan nilai yang lebih baik. Anda juga dapat membatasi jumlah sentuhan yang dapat seorang siswa lakukan untuk mendorong partisipasi dari semua siswa. Pertimbangkan untuk mengulangi kegiatan ini di hari-hari lain untuk membantu siswa mengingat petikan-petikan penguasaan ajaran dan ajaran yang diajarkannya. 49 Nabi dan Wahyu Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal. Karena tidak ada petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang terdaftar untuk topik ajaran 5, “Nabi dan Wahyu,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, kegiatan-kegiatan ini hanya menyediakan tinjauan umum mengenai topik tersebut. Memahami Ajaran (15 menit) Ajaklah siswa untuk mengerjakan kuis berikut. Anda dapat meminta siswa melakukan ini secara individu atau dalam kelompok-kelompok kecil. Nabi dan Wahyu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Benar atau salah: Seorang nabi berbicara bagi Allah. Bagaimana seseorang menjadi nabi? Benar atau salah: Tidak semua nabi bersaksi mengenai Yesus Kristus. Apakah wahyu itu? Benar atau salah: Manusia mengorganisasi Gereja Yesus Kristus setelah Dia mati dan dibangkitkan. Benar atau salah: Presiden Gereja adalah satu-satunya orang di bumi yang diwenangkan untuk menerima wahyu bagi seluruh Gereja. Selain Presiden Gereja, siapa lagi yang kita dukung sebagai para nabi, pelihat, dan pewahyu? Daftarlah keempat kitab tulisan suci yang menjadi kitab standar Gereja. Siapa yang dapat menerima wahyu? Benar atau salah: Terkadang Tuhan akan memberikan wahyu pribadi kepada orang yang bertentangan dengan kebenaran-kebenaran yang telah diungkapkan yang diajarkan melalui para nabi yang hidup. Setelah siswa melengkapi kuis, mintalah mereka memeriksa tanggapan mereka dengan merujuk pada topik ajaran 5, “Nabi dan Wahyu,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Tinjaulah kembali pertanyaan-pertanyaan tersebut dan koreksilah tanggapan bersama anggota kelas untuk memastikan bahwa semua orang memahami ajarannya. Ajaklah siswa untuk mengajukan pertanyaan yang mungkin mereka miliki mengenai nabi dan wahyu. Jika mereka memiliki pertanyaan yang membutuhkan waktu tambahan, Anda dapat mengajak siswa untuk mencari sendiri pemahaman lebih lanjut dan melaporkan temuan mereka dalam sesi kelas berikutnya. Ajaklah siswa untuk berbagi pengalaman ketika mereka tiba pada pengetahuan bahwa Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dipimpin oleh para nabi Allah yang hidup. Pertimbangkan untuk juga berbagi kesaksian Anda. Tinjauan Penguasaan Ajaran Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Richard G. Scott (1928–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang: 50 N AB I DAN WAHYU “Kekuatan yang besar dapat datang dari menghafalkan tulisan suci. Menghafalkan tulisan suci adalah membina pertemanan baru. Itu seperti menemukan individu baru yang dapat membantu pada saat dibutuhkan, memberikan ilham dan penghiburan, serta menjadi sumber motivasi untuk perubahan yang diperlukan” (Richard G. Scott, “Kekuatan Tulisan Suci,” Ensign atau Liahona, November 2011, 6). • Menurut Penatua Scott, dengan cara apa kuasa dapat datang kepada seseorang yang menghafalkan petikan tulisan suci yang bermanfaat? • Kapan suatu hafalan tulisan suci telah membantu Anda? Jelaskan bahwa dalam seminari, penghafalan biasanya tidak dilakukan selama kelas karena waktu yang dibutuhkan untuk menelaah tulisan suci bersama-sama. Namun, siswa diajak untuk menghafalkan petikan-petikan penguasaan ajaran di luar waktu kelas. Daftarlah di papan tulis rujukan-rujukan petikan penguasaan ajaran yang telah siswa telaah sejauh ini selama periode kursus. Jika diperlukan, ajaklah siswa untuk meninjau kembali setiap petikan dengan merujuk pada Penuntun Rujukan Penguasaan Ajaran atau dengan membahas muatan dan arti dari setiap petikan bersama anggota kelas. Ajaklah setiap siswa untuk memilih satu di antara petikan-petikan ini untuk dihafalkannya sendiri. Berikan siswa waktu untuk menuliskan petikan pilihan mereka di atas secarik kertas atau pada kartu, dan imbaulah mereka untuk membawa serta petikan mereka sampai mereka telah menghafalkannya. Anda juga dapat mengimbau siswa untuk menggunakan Aplikasi Penguasaan Ajaran sebagai alat penghafalan. Anda dapat memperkenankan sedikit waktu selama pelajaran di saat-saat mendatang bagi siswa untuk melafalkan petikan yang telah mereka hafalkan dan untuk berbagi bagaimana petikan ini telah membantu mereka. 51 Imamat dan Kunci-Kunci Imamat Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal. Karena tidak ada petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang terdaftar untuk topik ajaran 6, “Imamat dan Kunci-Kunci Imamat,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, kegiatan-kegiatan ini hanya menyediakan tinjauan umum mengenai topik tersebut. Memahami Ajaran (20 menit) Segmen 1 (10 menit) Perlihatkan kepada anggota kelas gambar seorang remaja putra yang ditahbiskan pada imamat. Peragakan atau tuliskan pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis: • Apakah imamat itu? • Apa kunci-kunci imamat itu? • Siapakah yang memegang kunci-kunci imamat? • Apa saja perbedaan antara wewenang Imamat Harun dan wewenang Imamat Melkisedek? Ajaklah siswa untuk membaca topik ajaran 6, “Imamat dan Kunci-Kunci Imamat,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran dan carilah pernyataan yang menyediakan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan ini. Ajaklah mereka untuk mempertimbangkan menandai apa yang mereka temukan dan menambahkan catatan yang dapat membantu mereka mengingat apa yang mereka pelajari. Setelah waktu yang memadai, mintalah siswa untuk melaporkan pernyataan-pernyataan yang mereka temukan yang menjawab pertanyaan-pertanyaan di papan tulis. • Dengan cara apa imamat dan kunci-kunci imamat esensial bagi rencana Bapa Surgawi? 52 IMAMAT DAN K U N CI- K U N CI IM AM AT Segmen 2 (10 menit) Perlihatkan serangkaian kunci, atau buatlah gambar kunci di papan tulis. Jika perlu, secara singkat tinjaulah bersama siswa perbedaan antara imamat dan kunci-kunci imamat. Tayangkan bagi siswa video ceramah konferensi umum April 2016 oleh Penatua Gary E. Stevenson dari Kuorum Dua Belas Rasul, “Di Mana Kunci-Kunci dan Wewenang Keimamatan?” dari kode waktu 0:00 hingga 2:26 (di LDS.org). Jika Anda tidak dapat menayangkan video, ajaklah beberapa siswa untuk secara bergiliran membacakan dengan lantang dari kisah Penatua Stevenson berikut. Mintalah siswa menyaksikan atau mendengarkan mengapa kunci-kunci imamat penting bagi anak-anak Bapa Surgawi. “Keluarga kami telah menikmati hari yang menyenangkan di landasan ski, yang kini mulai mendekati waktu tutup yang beku. Sesampainya di mobil, saya meraih ke dalam saku mencari kunci dan kemudian saku yang lainnya dan yang lainnya lagi. ‘Di mana kuncinya?’ Semua gelisah menantikan kunci! Aki mobilnya penuh dan semua sistem—termasuk pemanas ruangan—siap digunakan, tetapi tanpa kunci, pintu yang terkunci tidak memungkinkan masuk; tanpa kunci, mesinnya tidak akan menyediakan kekuatan untuk kendaraan tersebut. Pada waktu itu, fokus utama kami adalah bagaimana kami akan masuk ke dalam mobil dan menghangatkan diri, tetapi saya tidak bisa menahan diri berpikir—bahkan ketika itu—mungkin ada sebuah pelajaran di sini. Tanpa kunci, mukjizat mesin yang bagus ini tidaklah lebih daripada plastik dan logam. Meskipun mobil itu memiliki potensi besar, tanpa kunci, itu tidak dapat melakukan fungsi-fungsinya yang dimaksudkan. Semakin saya merenungkan pengalaman ini, semakin dalam analogi ini jadinya bagi saya. Saya takjub akan kasih Bapa Surgawi bagi anak-anak-Nya. Saya berdiri kagum akan kunjungan surgawi dan penglihatan akbar kekekalan yang Allah limpahkan kepada Joseph Smith. Dan khususnya, hati saya penuh dengan rasa syukur yang berlimpah bagi pemulihan wewenang keimamatan dan kunci-kunci keimamatan. Tanpa pemulihan ini, kita akan terkunci di luar dari kendaraan yang diperlukan untuk membawa kita dalam perjalanan pulang kita kepada Orangtua Surgawi yang pengasih. Pelaksanaan setiap tata cara keselamatan yang membentuk jalan perjanjian kita kembali menuju hadirat Bapa kita di Surga memerlukan pengaturan yang tepat melalui kunci-kunci keimamatan” (Gary E. Stevenson, “Di Mana Kunci-Kunci dan Wewenang Keimamatan?” Ensign atau Liahona, Mei 2016, 29). • Bagaimana analogi Penatua Stevenson membantu kita lebih memahami pentingnya kunci-kunci imamat? • Apa saja contoh tata cara keselamatan, atau tata cara penyelamatan, yang harus diselenggarakan di bawah arahan seseorang yang memegang kunci-kunci imamat? (Tata cara penyelamatan mencakup pembaptisan, pengukuhan, penahbisan pada Imamat Mekisedek [bagi pria], pemberkahan bait suci, dan pemeteraian bait suci [lihat topik ajaran 7, “Tata Cara dan Perjanjian,” dalam 53 I M A M AT DA N K U NC I - K U NC I I MA M AT Dokumen Inti Penguasaan Ajaran]. Tata cara penyelamatan harus diwenangkan oleh seorang pemimpin imamat yang memegang kunci-kunci yang tepat. Pemberian wewenang juga diperlukan untuk memberikan nama dan memberkati anak, mendedikasikan makam, memberikan berkat bapa bangsa, dan mempersiapkan, memberkati, serta mengedarkan sakramen.) • Kapankah Anda atau seseorang yang Anda kenal telah diberkati melalui wewenang imamat atau penggunaan kunci-kunci imamat? Pertimbangkan untuk berbagi kesaksian Anda mengenai wewenang imamat dan kunci-kunci imamat. Tinjauan Penguasaan Ajaran Buatlah kuis penguasaan ajaran. Anda dapat melakukan ini dengan mendaftarkan beberapa rujukan penguasaan ajaran di papan tulis. Baik secara lisan ataupun pada secarik kertas, berikan siswa petunjuk, dan mintalah mereka untuk menuliskan rujukan penguasaan ajaran yang berhubungan dengannya. Petunjuk dapat berupa ungkapan kunci dari Penuntun Rujukan Penguasaan Ajaran atau pernyataan dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Atau Anda dapat mengarang skenario singkat yang di dalamnya sebuah petikan penguasaan ajaran tertentu dapat diterapkan. Pertimbangkan untuk meninjau petikan penguasaan ajaran bersama anggota kelas sebelum siswa mengerjakan kuis tersebut. Anda dapat meminta siswa mengerjakan kembali kuis tersebut atau suatu versi berbeda darinya sebagai bagian dari sesi kelas di kemudian hari agar mereka dapat mengingat lokasi petikan-petikan tersebut. 54 Tata Cara dan Perjanjian Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal. Memahami Ajaran (40 menit) Segmen 1 (10 menit) Tuliskan kata Tata Cara di papan tulis. • Dalam Injil Yesus Kristus, apakah tata cara itu? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan paragraf pertama dari bagian “Tata Cara” dalam topik ajaran 7, “Tata Cara dan Perjanjian,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang dapat membantu kita memahami lebih baik apa itu tata cara. • Apa kata atau ungkapan dari paragraf ini yang dapat membantu kita memahami lebih baik apa itu tata cara? Ajaklah siswa untuk datang ke papan tulis dan mendaftar semua tata cara Injil yang dapat mereka pikirkan. Setelah siswa menyelesaikan daftar mereka, tandaskan bahwa beberapa tata cara disebut tata cara penyelamatan. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf kedua dari bagian “Tata Cara.” Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang dapat membantu kita memahami dengan lebih baik apa itu tata cara penyelamatan dan mengapa kita membutuhkannya. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai kata atau ungkapan ini dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka. • Apa kata atau ungkapan yang Anda temukan yang dapat membantu kita memahami apa itu tata cara penyelamatan dan mengapa kita membutuhkannya? • Apa artinya bahwa tata cara penyelamatan adalah esensial bagi permuliaan? (Pastikan siswa memahami bahwa tanpa tata cara penyelamatan, kita tidak dapat menjadi seperti Bapa Surgawi kita atau kembali hidup di hadirat-Nya secara kekal.) Ajaklah seorang siswa untuk datang ke papan tulis dan menggambar sebuah bintang di samping setiap tata cara penyelamatan yang tertera. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang empat paragraf terakhir dari bagian “Tata Cara.” Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari tata cara penyelamatan apa pun yang tidak disertakan dalam daftar di papan tulis. Mintalah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Bila perlu, tambahkan tata cara penyelamatan tambahan lainnya pada daftar di papan tulis. Menggunakan daftar di papan tulis, mintalah siswa menandaskan tata cara penyelamatan yang belum mereka terima, dan ajaklah siswa yang bersedia untuk menjelaskan mengapa mereka berhasrat untuk menerima tata cara itu. (Ingatkan siswa untuk tidak berbagi apa pun yang terlalu pribadi.) 55 TATA C A RA DA N P E R J A NJ I A N Pertimbangkan untuk berbagi kesaksian Anda mengenai berkat-berkat yang telah datang kepada Anda dari menerima tata cara penyelamatan Injil. Ajaklah siswa untuk terus mempersiapkan diri mereka untuk menerima semua tata cara penyelamatan. Segmen 2 (15 menit) Peragakan atau bacalah dengan lantang pernyataan berikut, dan ajaklah siswa untuk mempertimbangkan apakah pernyataan itu benar atau salah: Seseorang dapat mengalami pengaruh Roh Kudus hanya setelah dia dibaptiskan dan dikukuhkan sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Untuk membantu anggota kelas memahami bahwa pernyataan itu salah, ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf keempat di bagian “Tata Cara” dalam topik ajaran 7, “Tata Cara dan Perjanjian” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari perbedaan antara karunia Roh Kudus dan pengaruh Roh Kudus. • Menurut paragraf ini, apa perbedaan antara karunia Roh Kudus dan pengaruh Roh Kudus? Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut di awal paragraf yang baru mereka telaah: Setelah seseorang dibaptiskan, satu atau lebih pemegang Imamat Melkisedek mengukuhkan dia sebagai anggota Gereja dan menganugerahkan kepadanya karunia Roh Kudus. Anda mungkin ingin menandaskan bahwa karena tata cara pengukuhan adalah tata cara penyelamatan, itu harus diwenangkan oleh seseorang yang memegang kunci-kunci imamat yang diperlukan. • Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung kebenaran ini? (3 Nefi 27:20. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini dengan cara yang mencolok dalam tulisan suci mereka agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah.) Untuk membantu siswa memahami konteks dari 3 Nefi 27:20, jelaskan bahwa itu memuat firman Yesus Kristus sewaktu Dia mengunjungi dan mengajari para murid-Nya di Benua Amerika setelah kematian dan Kebangkitan-Nya. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 3 Nefi 27:20 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari berkat-berkat yang Juruselamat janjikan kepada mereka yang dibaptis dan menerima karunia Roh Kudus. • Apa yang Juruselamat janjikan kepada mereka yang dibaptis dan menerima karunia Roh Kudus? • Apa artinya dikuduskan? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menulis definisi berikut di tulisan suci mereka di sisi ayat 20: Pengudusan adalah “proses menjadi bebas dari dosa, murni, bersih, dan kudus melalui Pendamaian Yesus Kristus” [Penuntun bagi Tulisan Suci, “Pengudusan,” scriptures.lds.org].) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut dari Presiden Henry B. Erying dari Presidensi Utama secara lantang. Mintalah anggota kelas 56 TATA CAR A DAN PE R JANJIAN mendengarkan bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kita menjadi dikuduskan, atau dibersihkan dari dosa melalui Pendamaian Juruselamat. “Jika Anda telah merasakan pengaruh Roh Kudus hari ini, Anda dapat mengambilnya sebagai bukti bahwa Pendamaian bekerja dalam kehidupan Anda .… Penerimaan Roh Kudus membersihkan kita melalui Pendamaian Yesus Kristus” (Henry B. Eyring, “Gifts of the Spirit for Hard Times,” Ensign, Juni 2007, 23). • Menurut pernyataan oleh Presiden Eyring ini, bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kita dikuduskan melalui Pendamaian Yesus Kristus? • Menurut Anda mengapa penting agar kita menerima karunia Roh Kudus setelah kita dibaptiskan dan kemudian berusaha untuk memiliki kerekanan tetap Roh sepanjang kehidupan kita? (Melalui kerekanan Roh, kita dapat terus dikuduskan sepanjang kehidupan kita dan pada akhirnya “berdiri tanpa noda di hadapan [Yesus Kristus] pada hari terakhir” [3 Nefi 27:20] ketika kita datang ke hadapan-Nya pada Penghakiman Akhir.) • Berdasarkan kebenaran yang telah kita diskusikan, bagaimana Anda akan menjelaskan mengapa menerima karunia Roh Kudus perlu bagi keselamatan kita? (Melalui karunia ini kita menerima kuasa untuk dibersihkan dari semua dosa kita melalui Pendamaian Yesus Kristus. Ini perlu agar kita menjadi murni seperti Bapa Surgawi dan dapat berdiam bersama-Nya secara kekal.) Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis: • Mengapa Anda bersyukur untuk karunia Roh Kudus? • Bagaimana karunia ini telah menjadi berkat dalam kehidupan Anda? Ajaklah siswa untuk menuliskan tanggapan mereka bagi pertanyaan tersebut dalam buku catatan kelas atau jurnal penelaahan mereka. Ajaklah satu atau dua siswa untuk berbagi dengan anggota kelas apa yang telah mereka tuliskan. Segmen 3 (10 menit) Bagilah anggota kelas ke dalam pasangan-pasangan. Berikan setiap pasangan secarik kertas, dan mintalah anggota kelas untuk menuliskan definisi dari perjanjian. Ajaklah siswa dari satu atau dua pasangan untuk melaporkan definisi mereka kepada anggota kelas. Ajaklah siswa untuk menelaah dalam pasangan mereka paragraf pertama dari bagian “Perjanjian” dalam topik ajaran 7, “Tata Cara dan Perjanjian,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah mereka mencari ungkapan atau wawasan yang dapat mereka tambahkan pada definisi mereka tentang perjanjian. • Apa ungkapan atau wawasan yang akan Anda tambahkan pada definisi Anda tentang perjanjian? Mengapa? 57 TATA C A RA DA N P E R J A NJ I A N Ajaklah dua siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dua paragraf terakhir dari bagian “Perjanjian.” Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari hubungan antara perjanjian dan tata cara penyelamatan Injil. • Apa hubungan antara perjanjian dan tata cara penyelamatan? (Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Semua tata cara imamat yang menyelamatkan disertai dengan perjanjian-perjanjian. Misalnya, kita membuat perjanjian dengan Tuhan melalui baptisan.) • Petikan penguasaan ajaran mana yang mendukung pernyataan ajaran ini? (Mosia 18:8–10. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini dengan cara yang mencolok.) Untuk membantu siswa memahami konteks dari Mosia 18:8–10, peragakan gambar Alma Membaptis di Perairan Mormon (Buku Seni Injil [2009], nomor 76; lihat juga LDS.org) dan mintalah siswa menjelaskan apa yang terjadi dalam gambar ini. Bantulah siswa memahami bahwa Alma sedang bersembunyi dari para hamba Raja Nuh yang jahat karena dia telah memilih untuk bertobat dan mengikuti Tuhan setelah mendengarkan ajaran Nabi Abinadi. Dengan berjalannya waktu, banyak orang datang ke Perairan Mormon, dekat tempat persembunyian Alma, untuk mendengarnya mengajar dan dibaptiskan. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Mosia 18:8–10 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang Alma ajarkan mengenai perjanjian yang kita buat ketika kita menerima tata cara baptisan. • Menurut petikan ini, apa perjanjian yang kita buat, atau apa yang kita janjikan akan lakukan, ketika kita dibaptis? Ingatkan siswa bahwa Mosia 18:8–10 menyediakan contoh dari ajaran bahwa semua tata cara penyelamatan imamat disertai dengan perjanjian. • Menurut Anda mengapa penting untuk mengetahui bahwa kapan pun kita menerima tata cara penyelamatan kita juga mengikat perjanjian dengan Tuhan? Segmen 4 (5 menit) Bacalah Mosia 18:8–10 dengan lantang bersama anggota kelas. Mintalah siswa mencari apa yang Tuhan janjikan kepada kita sewaktu kita membuat dan menepati perjanjian baptisan. • Menurut ayat 9–10, apa yang Tuhan janjikan kepada kita sewaktu kita membuat dan menepati perjanjian baptisan? Mintalah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut dengan lantang. Mintalah anggota kelas mendengarkan bagaimana tata cara sakramen dapat 58 TATA CAR A DAN PE R JANJIAN membantu kita menerima berkat-berkat yang dijanjikan kepada kita dalam perjanjian baptisan. “Mengambil sakramen merupakan kesaksian kepada Allah bahwa ingatan akan Putra-Nya akan melampaui waktu singkat tata cara sakral itu. Bagian dari tata cara ini adalah suatu janji untuk mengingat Dia selalu dan kesaksian akan kesediaan individu untuk mengambil ke atas diri sendiri nama Yesus Kristus dan untuk menaati perintah-perintah-Nya. Dalam mengambil sakramen dan membuat komitmen-komitmen ini, anggota Gereja memperbarui perjanjian yang mereka buat saat baptisan (lihat Mosia 18:8–10; A&P 20:37). Sebaliknya, Tuhan memperbarui penghapusan akan dosa yang dijanjikan dan memungkinkan anggota Gereja untuk ‘selalu memiliki Roh-Nya bersama mereka’ (A&P 20:77). Kerekanan tetap Roh merupakan salah satu karunia terbesar kefanaan” (Gospel Topics [Topik Injil], “Sacrament [Sakramen],” lds.org/topics). • Apa dampak yang dapat dimiliki mengambil sakramen secara layak terhadap diri Anda? • Dengan cara apa memiliki kerekanan tetap Roh Kudus dapat memberkati Anda? • Bagaimana memahami berkat-berkat yang dapat kita terima melalui sakramen meningkatkan apresiasi Anda bagi tata cara ini? Ajaklah siswa untuk merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk mengambil sakramen dengan kekhidmatan dan apresiasi yang lebih besar hari Minggu mendatang. Ajaklah siswa untuk menuliskan sebuah gol dan menindakinya. Latihan Praktik (30 menit) Tinjaulah bersama siswa tiga asas dari bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran: bertindak dengan iman, meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal, serta mencari pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan skenario berikut dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan mengapa seorang remaja putri khawatir mengenai temannya. Kate dan Jamie berada di lingkungan yang sama. Mereka telah saling mengenal sejak mereka berada di Pratama dan menjadi teman akrab selama bertahun-tahun. Baru-baru ini, Kate menjadi khawatir mengenai Jamie. Kate mencermati bahwa meskipun Jamie menghadiri pertemuan Gereja dengan cukup teratur, dia mulai menurunkan standarnya di sekolah dan di kesempatan-kesempatan lain agar selaras dengan apa yang orang lain lakukan. Misalnya, Jamie telah mulai berpakaian tidak sesopan sebelumnya dan menggunakan bahasa yang tidak pantas. Karena peduli kepada temannya, Kate menyampaikan kekhawatirannya kepada Jamie. Jamie menanggapi dengan berkata, “Mungkin saya bukan orang yang paling rohani, tetapi saya pergi ke Gereja pada hari Minggu. Tidakkah itu cukup baik?” 59 TATA C A RA DA N P E R J A NJ I A N Tuliskan pertanyaan berikut di papan tulis: Tidakkah cukup baik bagi kita untuk hanya pergi ke Gereja pada hari Minggu? Gambarlah bingkai sederhana di sekeliling pertanyaan tersebut dan beri label Perspektif terbatas. • Apa saja kepercayaan atau kesalahpahaman mengenai Injil yang dapat menuntun Jamie untuk mengajukan pertanyaan ini? Hapuslah ungkapan “Perspektif terbatas.” Gambarlah bingkai yang lebih indah di sekeliling pertanyaan itu dan beri label Perspektif kekal. Ingatkan siswa bahwa untuk meneliti konsep ajaran dan pertanyaan dengan suatu perspektif kekal, kita mempertimbangkannya dalam konteks rencana keselamatan dan ajaran-ajaran Juruselamat. Berikan siswa beberapa menit untuk meninjau topik ajaran 7, “Tata Cara dan Perjanjian,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, seperti juga petikan-petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang berkaitan dengan topik ajaran ini (Mosia 18:8–10; 3 Nefi 27:20). Ajaklah mereka untuk mencari kebenaran-kebenaran Injil yang dapat membantu mereka meneliti pertanyaan Jamie dengan perspektif kekal. Setelah waktu yang memadai, ajaklah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Tuliskan tanggapan mereka di sekeliling luar bingkai di sekeliling pertanyaan. Sewaktu siswa melaporkan tanggapan mereka, mintalah mereka menjelaskan bagaimana kebenaran yang mereka sebutkan dapat membantu kita meneliti pertanyaan Jamie dengan perspektif kekal. • Selain petikan-petikan penguasaan ajaran, apa saja sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi yang dapat membantu Jamie memahami lebih lanjut bagaimana tata cara dan perjanjian hendaknya memengaruhi pilihan dan perilaku kita di segala waktu dan bukan hanya pada hari Minggu? • Jika Anda berada di posisi Kate, bagaimana Anda dapat membantu Jamie memahami kebenaran yang telah kita bahas? • Bagaimana Anda dapat mendorong Jamie untuk bertindak dalam iman agar dia dapat menerima berkat-berkat yang dijanjikan kepada mereka yang setia menaati perjanjian-perjanjian mereka? Pertimbangkan untuk mengajak dua siswa perempuan datang ke depan kelas untuk memainkan peran Kate dan Jamie. Mintalah siswa yang mewakili Kate 60 TATA CAR A DAN PE R JANJIAN untuk menerapkan apa yang telah dia pelajari selama latihan praktik ini dengan memperlihatkan bagaimana dia akan menanggapi pertanyaan Jamie. Berterima kasihlah kepada para siswa yang berpartisipasi dalam permainan peran tersebut. Bagikan kesaksian Anda mengenai bagaimana memahami ajaran mengenai tata cara dan perjanjian dapat menuntun kita dalam keputusan-keputusan yang kita buat setiap hari dan membantu kita mengetahui apa yang harus kita lakukan supaya menerima semua berkat yang Bapa Surgawi berhasrat berikan kepada kita. Tinjauan Penguasaan Ajaran Kegiatan berikut akan membantu siswa meninjau kembali pernyataan-pernyataan ajaran kunci, mengingat petikan-petikan penguasaan ajaran yang mendukung kebenaran-kebenaran itu, dan memahami bagaimana kebenaran-kebenaran itu dapat diterapkan dalam pilihan-pilihan kita setiap hari: Daftarlah di papan tulis rujukan untuk setiap petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang telah siswa pelajari sejauh ini selama periode penelaahan ini. Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok beranggotakan dua atau tiga orang, dan tugasi setiap kelompok satu atau lebih dari rujukan-rujukan yang tertera di papan tulis. Ajaklah mereka meninjau kembali asas atau pernyataan ajaran dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran yang didukung oleh petikan yang ditugaskan kepada kelompok tersebut. Kemudian ajaklah setiap kelompok untuk menuliskan pada secarik kertas sebuah skenario atau deskripsi dari sebuah situasi di mana asas atau ajaran dalam petikan penguasaan ajaran yang ditugaskan kepada kelompok dapat diterapkan. Setelah waktu yang memadai, kumpulkan tulisan skenario setiap kelompok. Bacalah sebuah skenario dengan lantang, dan ajaklah siswa untuk mengangkat tangan dan mengidentifikasi sebuah petikan penguasaan ajaran yang dapat membantu dalam menanggapi skenario itu. Tindak lanjuti dengan mengajak mereka untuk menjelaskan bagaimana kebenaran-kebenaran yang diajarkan dalam petikan-petikan penguasaan ajaran yang mereka identifikasi dapat diterapkan dalam skenario tersebut. Ulangi kegiatan tersebut dengan membacakan dengan lantang skenario-skenario lainnya. Anda juga dapat menyajikan beberapa skenario di awal atau di akhir pelajaran selama minggu mendatang. 61 Pernikahan dan Keluarga Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal. Memahami Ajaran (20 menit) Segmen 1 (10 menit) Bawalah roda sepeda ke kelas atau perlihatkan gambarnya. (Anda dapat menyesuaikan kegiatan ini dengan membawa ke kelas benda yang berbeda dengan bagian tengah yang esensial bagi benda itu untuk berfungsi dengan benar.) • Apa yang ada di tengah roda? (Pusat roda, yang terdiri dari as, dudukan, dan cangkang pusat roda yang padanya jeruji sepeda terpasang.) • Apa yang akan terjadi pada roda jika pusat roda itu diambil? (Itu akan tercerai-berai dan menjadikan roda tidak berguna.) Ajaklah siswa untuk membuka topik ajaran 8, “Pernikahan dan Keluarga,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan paragraf pertama dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang inti bagi rencana keselamatan Bapa Surgawi dan bagi kebahagiaan kita. • Apa yang inti bagi rencana keselamatan Bapa Surgawi dan bagi kebahagiaan kita? • Mengapa menurut Anda pernikahan dan keluarga adalah inti, atau esensial, bagi rencana keselamatan Bapa Surgawi dan bagi kebahagiaan kita? Bagilah siswa menjadi pasangan-pasangan atau kelompok-kelompok kecil. Ajaklah mereka untuk membaca dengan lantang paragraf-paragraf yang tersisa dari topik ajaran 8, “Pernikahan dan Keluarga.” Mintalah mereka untuk mencari perintah dan tanggung jawab yang telah Allah berikan untuk membantu kita mencapai tujuan pernikahan dan keluarga dalam rencana-Nya. • Apa perintah dan tanggung jawab yang telah Allah berikan untuk membantu kita mencapai tujuan pernikahan dan keluarga dalam rencana-Nya? (Siswa mungkin memberikan berbagai tanggapan. Jika mereka tidak menyebutkannya, tandaskan pernyataan ajaran berikut: Kuasa sakral prokreasi harus digunakan hanya di antara seorang pria dan seorang wanita yang telah dinikahkan secara resmi sebagai suami dan istri. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ini dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka.) 62 PE R N IK AHAN DAN K ELUARGA Jelaskan bahwa “kuasa sakral prokreasi” merujuk pada kemampuan yang telah Allah berikan kepada kita untuk memiliki anak. Untuk melindungi kuasa yang sakral ini, Allah telah memerintahkan agar kita menahan diri dari kegiatan seksual apa pun sampai kita secara resmi menikah kepada seseorang dari lawan jenis. Perintah ini disebut hukum kesucian. • Bagaimana mematuhi hukum kesucian membantu kita memenuhi rencana Bapa Surgawi bagi anak-anak-Nya? Segmen 2 (10 menit) Tuliskan pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Kuasa prokreasi yang sakral harus digunakan hanya di antara seorang pria dan seorang wanita yang telah dinikahkan secara resmi sebagai suami dan istri. Mintalah siswa membuka topik ajaran 8, “Pernikahan dan Keluarga,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan ajukan pertanyaan berikut: • Manakah petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon yang berhubungan dengan pernyataan ajaran ini? (Alma 39:9. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan ini dengan cara yang mencolok dalam tulisan suci mereka agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah.) Untuk membantu siswa memahami konteks dari petikan ini, jelaskan bahwa Alma berbicara kepada putranya, Korianton, yang sedang melayani sebagai misionaris tetapi memilih untuk “meninggalkan pelayanan dan pergi … mengikuti si perempuan sundal Isabel” (Alma 39:3). Perempuan sundal adalah wanita yang amoral atau tunasusila [PSK]. Dari perkataan Alma kepada Korianton, kita memahami bahwa dia telah melanggar hukum kesucian. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Alma 39:9 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang Alma nasihatkan agar putranya lakukan. • Apa yang Alma nasihatkan agar putranya, Korianton, lakukan? • Menurut Anda apa artinya “jangan lagi mengikuti nafsu matamu”? Jelaskan bahwa nafsu merujuk pada hasrat yang tidak patut. Nasihat Alma untuk “jangan lagi mengikuti nafsu matamu” khususnya berlaku di zaman kita ketika kita harus tekun menghindari gambar dan hiburan yang bersifat pornografi dalam cara apa pun. “Pornografi adalah bahan-bahan apa pun yang menggambarkan atau menguraikan tubuh manusia atau perilaku seksual sedemikian rupa sehingga menimbulkan gairah seksual” (Teguh pada Iman: Sebuah Referensi Injil [2004], 181). • Dalam Alma 39:9, menurut Anda apa artinya “rintangilah dirimu”? (Rujuklah siswa pada Alma 39:9, catatan kaki b, yang mengindikasikan bahwa itu berarti menerapkan penguasaan diri atau kendali diri. Anda mungkin ingin menandaskan bahwa Moroni memberikan nasihat serupa ketika dia mengajarkan bahwa kita harus “menolak dari [diri kita sendiri] segala kefasikan” [Moroni 10:32], artinya bahwa kita harus menghindari apa pun yang tidak selaras dengan Roh Allah.) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang. Mintalah anggota 63 P ERN I KA H A N DA N K E LUA R GA kelas untuk mendengarkan cara-cara kita dapat menerapkan kendali diri untuk menjalankan hukum kesucian. “Bersama dengan filter pada komputer dan gembok pada kasih sayang, ingatlah bahwa kendali sejati satu-satunya dalam kehidupan adalah kendali diri. Terapkanlah lebih banyak kendali bahkan pada momen-momen kecil yang menghadang Anda. Jika sebuah pertunjukan televisi tidak senonoh, matikanlah. Jika sebuah film kotor, keluarlah. Jika hubungan yang tidak pantas berkembang, akhirilah. Banyak di antara pengaruh ini, paling tidak pada awalnya, secara teknis mungkin tidak jahat, tetapi itu dapat menumpulkan penilaian kita, memudarkan kerohanian kita, dan menuntun pada sesuatu yang dapat saja jahat. Sebuah perumpamaan kuno mengatakan bahwa perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah, maka perhatikan langkah Anda” (Jeffrey R. Holland, “Jangan Memberi Tempat Lagi bagi Musuh Jiwaku,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 45). • Bagaimana nasihat dari Penatua Holland ini dapat membantu kita dalam upaya kita untuk menerapkan kendali diri dan menjalankan hukum kesucian? Anda mungkin ingin berbagi kesaksian Anda tentang pentingnya menerapkan kendali diri untuk menjalankan hukum kesucian. Tegaskan bahwa Tuhan akan memberkati kita atas upaya kita menjalankan hukum kesucian dan bahwa Dia akan mengampuni siapa pun yang telah melakukan dosa seksual jika dia mau berpaling kepada-Nya dengan iman dan bertobat. Imbaulah siswa untuk menerapkan kendali diri dalam upaya mereka menjalankan hukum kesucian serta bertahan murni secara seksual. Latihan Praktik (25 menit) Tinjaulah bersama siswa tiga asas dari bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran: bertindak dengan iman, meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal, serta mencari pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi. Bagilah anggota kelas ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari dua sampai tiga siswa. Sediakan bagi setiap kelompok salinan dari instruksi berikut, dan mintalah mereka untuk menyelesaikan kegiatannya: (Catatan: Anda mungkin ingin menyesuaikan skenario ini menurut pengalaman dan kebutuhan siswa Anda serta menggantikan nama dengan yang lebih umum di mana Anda tinggal.) 1. Bacalah skenario berikut dengan lantang, dan pertimbangkan bagaimana Anda mungkin menanggapi jika Anda berada dalam situasi ini: Sewaktu Parker duduk di belakang kelas biologinya dan menunggu guru datang, dan mencermati temannya Jeff memperlihatkan kepada beberapa siswa telepon selulernya. Parker penasaran ingin tahu apa yang Jeff perlihatkan kepada yang lain. “Pasti sesuatu yang sangat menarik,” pikirnya dalam benaknya sendiri. Kemudian Jeff mengulurkan tangan untuk memperlihatkan kepada Parker telepon selulernya, dan segera jelaslah bahwa Jeff dan yang lainnya menonton pornografi. “Coba lihat,” kata Jeff “Teman saya baru saja mengirimi saya ini.” 64 PE R N IK AHAN DAN K ELUARGA 2. Bahaslah pertanyaan berikut sebagai sebuah kelompok: • Pada saat ini, bagaimana Parker dapat memilih untuk bertindak dengan iman? • Mengapa ini mungkin sulit untuk dilakukan? 3. Lanjutkan membaca skenario dengan lantang. Parker segera berpaling dari telepon Jeff dan dengan jelas menyatakan dia tidak ingin melihat gambar itu. Jeff menanggapi, “Ada apa dengan dirimu?” Tepat saat itu, guru biologi berjalan memasuki kelas, dan Jeff menyimpan teleponnya sambil dia bergegas kembali ke tempat duduknya. Sewaktu kelas dimulai, Parker berpikir mengenai apa yang baru terjadi. Dia merasa dia melakukan apa yang benar dengan memalingkan pandangannya dari pornografi—itulah yang orangtua dan pemimpin Gerejanya ajarkan agar dia lakukan. Tetapi sewaktu hari terus bergulir, Parker mulai bertanya-tanya mengapa banyak siswa lain tampaknya tidak bermasalah dengan menonton pornografi. Pertanyaan-pertanyaan muncul ke dalam benak Parker, seperti: Apa salahnya menonton pornografi? Banyak orang lain menontonnya, dan itu tampaknya tidak mengusik mereka maupun mendatangkan masalah dalam hidup mereka. Sewaktu siswa selesai membaca skenario tersebut, tuliskan dua tajuk berikut di papan tulis: Kepercayaan atau asumsi duniawi dan Kebenaran kekal. • Apa saja kepercayaan atau asumsi duniawi yang mungkin dimiliki seseorang ketika bertanya apa salahnya menggunakan pornografi? (Daftarlah tanggapan siswa di papan tulis di bawah tajuk “Kepercayaan atau asumsi duniawi.” Siswa mungkin menyebutkan bahwa sebagian orang mungkin menganggap pornografi sekadar hiburan yang normal, menarik, dan tidak berbahaya.) Untuk membantu siswa meneliti pertanyaan Parker dengan perspektif kekal, ajukan pertanyaan seperti yang berikut dan tuliskan tanggapan siswa di bawah tajuk “Kebenaran kekal”: • Apa kebenaran mengenai rencana keselamatan, pernikahan dan keluarga, serta perintah Allah yang dapat membantu kita memahami mengapa kita hendaknya menghindari pornografi? (Siswa dapat menyebutkan kebenaran yang terdapat dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, seperti berikut: Kemajuan kekal kita bergantung pada bagaimana kita menggunakan hak pilihan yang telah Bapa Surgawi berikan kepada kita [lihat topik ajaran 2, “Rencana Keselamatan”]. Tubuh kita adalah sakral dan hendaknya dihargai sebagai karunia dari Bapa Surgawi [lihat bagian “Kehidupan Fana” dalam topik ajaran 2, “Rencana Keselamatan”]. Pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita ditetapkan oleh Allah, dan keluarga merupakan inti bagi rencana keselamatan-Nya dan bagi kebahagiaan kita [lihat topik ajaran 8, “Pernikahan dan Keluarga”]. Perintah-perintah adalah hukum dan persyaratan yang Allah berikan untuk menolong kita maju dan menjadi seperti Dia [lihat topik ajaran 9, “Perintah-Perintah”].) • Bagaimana kebenaran-kebenaran ini dapat membantu kita memahami mengapa Bapa Surgawi telah memerintahkan kita untuk tidak menggunakan pornografi? (Agar lebih spesifik, Anda dapat meminta siswa menjelaskan bagaimana pornografi dapat membahayakan hubungan seseorang dengan Bapa Surgawi serta bagaimana itu dapat membahayakan pernikahan dan keluarga.) 65 P ERN I KA H A N DA N K E LUA R GA • Apa saja sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi yang padanya kita dapat berpaling untuk membantu kita memahami lebih jauh mengapa Bapa Surgawi telah memerintahkan kita agar tidak menggunakan pornografi? Untuk memberi siswa kesempatan menelaah satu sumber yang ditetapkan secara ilahi yang tersedia bagi mereka, sediakan bagi setiap siswa salinan dari buklet Untuk Kekuatan Remaja (2011). Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang bagian “Hiburan dan Media.” Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari nasihat yang dapat membantu kita memahami lebih jauh mengapa Bapa Surgawi telah memerintahkan kita agar tidak menggunakan pornografi. Mintalah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan, dan menambahkan tanggapan mereka pada daftar di papan tulis. Ajaklah satu siswa atau lebih untuk meringkas bagi anggota kelas bagaimana mereka akan menjelaskan dengan kata-kata mereka sendiri mengapa penting untuk tidak menggunakan pornografi. Akhiri dengan berbagi kesaksian Anda mengenai kebenaran-kebenaran yang telah Anda bahas. Ingatkan siswa bahwa jika mereka terlibat dalam pornografi, mereka hendaknya mencari bantuan dengan meminta nasihat dari uskup atau presiden cabang mereka. Tinjauan Penguasaan Ajaran Kegiatan tinjauan ini akan menyediakan bagi siswa kesempatan untuk berlatih menjawab pertanyaan menggunakan petikan-petikan penguasaan ajaran dan pernyataan-pernyataan ajaran kunci yang telah mereka pelajari. Sebelum kelas, berdasarkan berapa banyak tulisan suci telah dibahas sejauh ini selama periode penelaahan, persiapkan sejumlah kartu dengan pertanyaan yang mungkin diajukan simpatisan yang dapat dijawab dengan bantuan petikan penguasaan ajaran. Misalnya, “Apa yang anggota Gereja Anda percayai mengenai Yesus Kristus?” atau “Saya dengar bahwa gereja Anda mendiskriminasi terhadap yang lain. Benarkah itu?” Mintalah siswa untuk membuka bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dalam Dokumen inti Penguasaan Ajaran. Tinjaulah kembali bersama mereka empat cara kita dapat membantu orang lain dalam pencarian mereka akan kebenaran, terdaftar di bawah tajuk “Menolong Orang Lain Memperoleh Pengetahuan Rohani.” Bagilah anggota kelas menjadi pasangan-pasangan, seperti kerekanan misionaris, dan bergiliran menyuruh setiap pasangan datang ke depan kelas untuk menjawab satu pertanyaan. Ajaklah beberapa siswa untuk bertindak sebagai keluarga simpatisan dan mengajukan kepada “misionaris” pertanyaan dari salah satu kartu. Perkenankan pasangan menjawab pertanyaan dengan menggunakan cara menolong orang lain memperoleh pengetahuan rohani dan menggunakan tulisan suci. Ajaklah siswa untuk memberikan umpan balik mengenai apa yang mereka sukai mengenai bagaimana pasangan tersebut menjawab pertanyaan. Ulangi proses ini untuk memberikan beberapa “kerekanan” kesempatan untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka serta berlatih membantu orang menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka. 66 Perintah-Perintah Catatan: Kegiatan-kegiatan penguasaan ajaran berikut dapat dilakukan selama periode beberapa sesi kelas atau dalam sesi kelas tunggal. Memahami Ajaran (80 menit) Segmen 1 (5 menit) Tuliskan kata Perintah-Perintah di papan tulis. • Menurut Anda bagaimana kita, sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, mungkin memandang perintah-perintah yang telah kita terima dari Bapa Surgawi secara berbeda dengan cara sebagian orang lain di dunia mungkin memandangnya? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf pertama dalam topik ajaran 9, “Perintah-Perintah” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari pernyataan-pernyataan yang menggambarkan apa yang mereka ingin semua orang pahami mengenai perintah-perintah Allah. • Apa saja pernyataan yang Anda ingin semua orang pahami mengenai perintah-perintah Allah? (Sewaktu siswa menanggapi, ajaklah mereka untuk menjelaskan mengapa menurut mereka pernyataan yang mereka sebutkan akan penting untuk dipahami semua orang.) Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Menaati perintah-perintah akan senantiasa mendatangkan kebahagiaan dan berkat-berkat dari Tuhan. Bersaksilah bahwa perintah-perintah merupakan bagian penting dari rencana kebahagiaan Bapa Surgawi kita dan bahwa mereka yang memilih untuk menaati perintah-perintah Allah akan mengalami kebahagiaan dan berkat-berkat besar dari Tuhan. Segmen 2 (15 menit) Tulislah pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Menaati perintah-perintah akan senantiasa mendatangkan kebahagiaan dan berkat-berkat dari Tuhan. Mintalah siswa membuka topik ajaran 9, “Perintah-Perintah,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran, dan ajukan pertanyaan berikut: • Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung ajaran ini? (Mosia 2:41 dan Alma 41:10.) Ajaklah siswa untuk membuka Mosia 2:41 dan untuk mempertimbangkan menandai petikan penguasaan ajaran ini dengan cara yang mencolok agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah. Untuk membantu siswa memahami konteks dari petikan ini, jelaskan bahwa itu memuat perkataan Raja Benyamin sewaktu dia berbicara kepada rakyatnya menjelang akhir hayatnya. 67 P ERI N TA H -P ERI NTA H Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Mosia 2:41 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang mendukung kebenaran bahwa menaati perintah-perintah akan senantiasa mendatangkan kebahagiaan dan berkat-berkat dari Tuhan. • Apa kata atau ungkapan yang Anda temukan yang mendukung kebenaran bahwa menaati perintah-perintah akan senantiasa mendatangkan kebahagiaan dan berkat-berkat dari Tuhan? • Apa artinya “diberkati dalam segala hal, baik duniawi maupun rohani” (Mosia 2:41)? (Bantulah siswa memahami bahwa kata duniawi merujuk pada aspek-aspek jasmani yang bersifat sementara dari kehidupan kita di bumi. Kata rohani merujuk pada kemajuan kekal kita sebagai anak-anak roh Bapa Surgawi.) • Apa saja contoh berkat-berkat duniawi yang telah Anda terima? Apa berkat-berkat rohani yang telah Anda terima? Tandaskan bahwa mematuhi perintah-perintah Allah tidak mencegah kita dari mengalami kesulitan, dukacita, dan godaan. Bahkan Yesus Kristus, yang dengan sempurna mematuhi semua perintah Bapa Surgawi, mengalami kesulitan, dukacita, dan godaan. • Bagaimana seseorang yang menghadapi kesulitan dan godaan dapat tetap mengalami kebahagiaan dan berkat-berkat sewaktu dia mematuhi perintah-perintah Allah? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut dari Presiden Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan apa yang dia ajarkan mengenai kebahagiaan dan sukacita. “Orang-Orang Suci dapat menjadi bahagia dalam setiap keadaan. Kita dapat merasakan sukacita bahkan selagi mengalami hari yang buruk, minggu yang buruk, atau bahkan tahun yang buruk! Brother dan sister terkasih, sukacita yang kita rasakan hanya sedikit berkaitan dengan keadaan hidup kita dan sepenuhnya berkaitan dengan fokus hidup kita. Ketika fokus dari kehidupan kita ada pada rencana keselamatan Allah … dan Yesus Kristus serta Injil-Nya, kita dapat merasakan sukacita terlepas dari apa yang sedang terjadi—atau tidak terjadi—dalam kehidupan kita .… Lalu, bagaimana kita dapat mengklaim sukacita itu? Kita dapat mulai dengan ‘mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan’ [Ibrani 12:12] ‘dalam setiap pemikiran’ [A&P 6:36]. Kita dapat bersyukur untuk Dia dalam doa-doa kita dan dengan menaati perjanjian-perjanjian yang telah kita buat dengan Dia dan Bapa Surgawi kita. Sewaktu Juruselamat menjadi semakin nyata bagi kita dan sewaktu kita memohon bagi sukacita-Nya untuk diberikan kepada kita, sukacita kita akan meningkat. Sukacita adalah penuh kuasa, dan berfokus pada sukacita mendatangkan kuasa Allah ke dalam kehidupan kita” (Russell M. Nelson, “Sukacita dan Kesintasan Rohani,” Ensign atau Liahona, November 2016, 82). 68 PE R IN TAH- PERINTAH • Apa contoh dari bagaimana Anda (atau seseorang yang Anda kenal) telah mengalami berkat-berkat dan kebahagiaan bahkan selama masa-masa sulit dengan menaati perintah-perintah Allah? Segmen 3 (10 menit) Ingatkan siswa bahwa Mosia 2:41 adalah salah satu petikan penguasaan ajaran yang mendukung ajaran bahwa menaati perintah-perintah akan senantiasa mendatangkan sukacita dan berkat-berkat dari Tuhan. Tinjaulah kembali Mosia 2:41 dengan membacanya secara lantang bersama anggota kelas. Tandaskan bahwa Alma 41:10 adalah petikan penguasaan ajaran lainnya yang membantu kita memahami ajaran bahwa mematuhi perintah-perintah akan selalu mendatangkan sukacita dan berkat-berkat dari Tuhan. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menuliskan Alma 41:10 dalam tulisan suci mereka di samping Mosia 2:41 sebagai rujuk-silang. Kemudian ajaklah mereka untuk membuka Alma 41:10 dan mempertimbangkan untuk menandainya dengan cara yang mencolok agar mereka dapat menemukannya dengan mudah. Untuk membantu siswa memahami konteks dari Alma 41:10, jelaskan bahwa petikan ini memuat perkataan Alma kepada putranya, Korianton, yang telah melanggar hukum kesucian sementara melayani sebagai misionaris. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Alma 41:10 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang Alma ajarkan kepada putranya tentang kejahatan. • Apa yang Alma ajarkan kepada Korianton tentang kejahatan? • Menurut Anda mengapa “kejahatan tidak pernah merupakan kebahagiaan” (Alma 41:10)? • Bagaimana asas “kejahatan tidak pernah merupakan kebahagiaan” (Alma 41:10) dapat benar saat individu yang tidak mematuhi perintah Allah kadang-kadang tampak berbahagia? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Presiden Russell M. Nelson dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan apa yang dia ajarkan mengenai kebahagiaan, atau sukacita, sejati. “Yang tidak saleh mungkin mengalami sejumlah emosi dan sensasi, namun mereka tidak akan pernah mengalami sukacita! Sukacita adalah karunia bagi yang setia. Itu adalah karunia yang datang dari secara sengaja mencoba menjalani kehidupan yang saleh, sebagaimana diajarkan oleh Yesus Kristus” (Russell M. Nelson, “Sukacita dan Kesintasan Rohani,” 84). • Menurut Anda bagaimana sukacita yang kita alami dari menjalankan Injil berbeda daripada emosi atau sensasi yang mungkin orang alami ketika mereka tidak mematuhi perintah-perintah Allah? 69 P ERI N TA H -P ERI NTA H Bagikan kesaksian Anda bahwa kejahatan tidak pernah merupakan kebahagiaan. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menuliskan Mosia 2:41 sebagai rujuk-silang dalam tulisan suci di samping Alma 41:10. Segmen 4 (10 menit) Tulislah pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Menaati perintah-perintah akan senantiasa mendatangkan kebahagiaan dan berkat-berkat dari Tuhan. Lingkari kata senantiasa dalam pernyataan ajaran di papan tulis, dan ajaklah siswa untuk mempertimbangkan melakukan yang sama dalam paragraf pertama dari topik ajaran 9, “Perintah-Perintah,” dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka. Jelaskan bahwa sementara beberapa berkat bagi kepatuhan sifatnya segera, berkat-berkat lain mungkin tidak datang langsung setelah kita mematuhi perintah melainkan memerlukan kepatuhan yang konsisten dalam perjalanan waktu. • Menurut Anda mengapa penting untuk memahami bahwa sebagian dari berkat-berkat yang Allah janjikan bagi kepatuhan mungkin tidak datang kepada kita dengan segera? Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua Quentin L. Cook dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah anggota kelas untuk mendengarkan apa yang dia ajarkan mengenai berkat-berkat kepatuhan. “Dari perspektif kita yang terbatas, godaan dan gangguan saat ini dapat tampak menarik. Pahala untuk menangkal godaan-godaan itu, di sisi lain, dapat terasa jauh dan sulit diperoleh. Tetapi suatu pemahaman yang sejati akan rencana Bapa mengungkapkan bahwa pahala-pahala kesalehan tersedia saat ini juga” (Quentin L. Cook, “Rapi dan Teratur: Jadilah Layak akan Bait Suci—di Saat Suka Maupun Duka,” Ensign atau Liahona, November 2015, 40). • Menurut Anda apa saja berkat yang dapat kita alami saat ini sewaktu kita mematuhi perintah-perintah Allah? (Sebagian dari berkat-berkat ini mencakup kerekanan Roh Kudus, merasa dekat dengan Tuhan, dan mengalami bimbingan ilahi, kedamaian, kesehatan, perlindungan dari godaan, perlindungan dari bahaya jasmani, pertumbuhan pribadi, kebahagiaan, dan sukacita.) Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul: “Beberapa berkat datang segera, beberapa datang terlambat, dan beberapa tidak datang sampai surga; tetapi bagi mereka yang memeluk Injil Yesus Kristus, berkat-berkat itu datang. Mengenai itu saya pribadi menegaskan” (Jeffrey R. Holland, “An High Priest of Good Things to Come,” Ensign, November 1999, 38). 70 PE R IN TAH- PERINTAH Bagikan kesaksian Anda bahwa menaati perintah-perintah akan senantiasa mendatangkan kebahagiaan dan berkat-berkat dari Tuhan. Sebagian dari berkat-berkat ini dapat datang kepada kita secara langsung. Berkat-berkat lainnya akan datang kemudian, tetapi itu akan datang. Segmen 5 (10 menit) Ajaklah siswa untuk memikirkan pengalaman ketika mereka merasa bahwa sebuah perintah, atau standar, atau nasihat dari nabi atau rasul sulit mereka ikuti atau patuhi. (Janganlah meminta siswa untuk berbagi tanggapan mereka.) Jelaskan bahwa 1 Nefi 3:7 adalah suatu petikan penguasaan ajaran yang dapat membantu kita ketika kita mungkin merasa bahwa sebuah perintah sulit dipatuhi. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai 1 Nefi 3:7 dengan cara yang mencolok agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah. Untuk membantu siswa memahami konteks dari petikan ini, jelaskan bahwa Tuhan memerintahkan Lehi untuk mengirim para putranya kembali ke Yerusalem untuk mengambil lempengan-lempengan kuningan dari Laban. Kakak-kakak Nefi menggerutu karena sulitnya tugas tersebut, tetapi tanggapan Nefi memperlihatkan imannya. Ajaklah seorang siswa untuk membaca 1 Nefi 3:7 dengan lantang. Ajaklah anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang Nefi pahami mengenai perintah-perintah yang memberinya iman yang dia perlukan untuk mematuhi Tuhan tanpa menggerutu. • Apa yang Nefi ajarkan mengenai perintah-perintah Allah? (Setelah siswa menanggapi, ajaklah mereka untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut dalam paragraf pertama dari topik ajaran 9, “Perintah-Perintah,” dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Allah tidak akan memberikan kepada kita suatu perintah tanpa mempersiapkan sebuah jalan bagi kita untuk mematuhinya.) Ajaklah siswa untuk merangkum tiga upaya Nefi beserta kakak-kakaknya untuk memperoleh lempengan-lempengan kuningan tersebut. (Jika perlu, ingatkan mereka bahwa kedua upaya pertama untuk memperoleh lempengan-lempengan tersebut gagal. Dalam upaya ketiga, Nefi dibimbing oleh Roh dan Tuhan mempersiapkan jalan baginya untuk memperoleh lempengan-lempengan tersebut.) • Menurut Anda bagaimana pemahaman Nefi akan kebenaran yang diajarkan dalam 1 Nefi 3:7 membantunya melanjutkan upayanya untuk memperoleh lempengan-lempengan kuningan tersebut bahkan setelah kedua upaya pertama gagal? • Bagaimana memahami kebenaran ini dapat membantu seseorang dewasa ini? Ajaklah siswa untuk merenungkan bagaimana Tuhan telah mempersiapkan jalan bagi mereka untuk mematuhi salah satu perintah-Nya. Pertimbangkan untuk mengajak beberapa siswa untuk berbagi pengalaman mereka dengan anggota kelas. 71 P ERI N TA H -P ERI NTA H Bersaksilah bahwa Tuhan akan mempersiapkan jalan bagi kita untuk menaati setiap perintah yang Dia berikan kepada kita. Segmen 6 (10 menit) Tulislah pertanyaan-pertanyaan berikut di papan tulis: Menurut Anda apa dua perintah terutama (atau paling mendasar dan penting) di antara semua perintah Bapa Surgawi? Mengapa? Bagilah anggota kelas menjadi pasangan-pasangan, dan mintalah mereka membahas tanggapan mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan ini dengan rekan mereka. Setelah mereka membahas tanggapan mereka, ajaklah beberapa untuk melaporkan tanggapan mereka kepada seluruh anggota kelas. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang paragraf kedua dari topik ajaran 9, “Perintah-Perintah” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Sebelum siswa tersebut membaca, jelaskan bahwa paragraf ini mengutip firman Yesus Kristus dalam Matius 22:36–39, yang di dalamnya Dia memaklumkan dua perintah yang terutama, atau yang paling mendasar dan penting. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari dua perintah “terutama” tersebut. • Apa dua perintah yang terutama itu? • Menurut Anda mengapa mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan pikiran kita serta mengasihi orang lain seperti diri kita sendiri merupakan perintah-perintah yang terutama? • Bagaimana kedua perintah ini saling berhubungan? Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai pernyataan ajaran berikut dalam salinan Dokumen Inti Penguasaan Ajaran mereka: Kita dapat mengasihi dan melayani Allah dengan memilih untuk mengasihi dan melayani orang lain. • Manakah petikan penguasaan ajaran yang mendukung ajaran ini? (Mosia 2:17 dan Moroni 7:45, 47–48.) Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai petikan penguasaan ajaran Mosia 2:17 dengan cara yang mencolok agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah. Jelaskan bahwa petikan ini memuat perkataan yang Raja Benyamin ucapkan kepada rakyatnya sewaktu dia menjabarkan pelayanan yang telah dia berikan kepada mereka. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Mosia 2:17 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari kata atau ungkapan yang mengajarkan bahwa kita dapat mengasihi dan melayani Allah dengan memilih untuk mengasihi dan melayani orang lain. Mintalah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. • Dengan cara apa menurut Anda kita melayani Allah ketika kita melayani orang lain? • Kapan Anda merasa Anda telah berada dalam pelayanan Allah sementara Anda melayani orang lain? Bahaslah bahwa ketika kita melayani orang lain, kita juga melayani Allah. 72 PE R IN TAH- PERINTAH Segmen 7 (15 menit) Tulislah pernyataan ajaran berikut di papan tulis: Kita dapat mengasihi dan melayani Allah dengan memilih untuk mengasihi dan melayani orang lain. Ingatkan siswa bahwa petikan-petikan penguasaan ajaran Mosia 2:17 dan Moroni 7:45, 47–48 keduanya mendukung ajaran ini. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai Moroni 7:45, 47–48 dengan cara yang mencolok agar mereka akan dapat menemukannya dengan mudah. Jelaskan bahwa dalam Moroni 7, Moroni mencatat perkataan yang ayahnya, Mormon, ucapkan mengenai iman, harapan, dan kasih amal. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Moroni 7:47 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang Mormon katakan mengenai kasih amal. • Menurut ayat ini, apakah kasih amal itu? (Kasih murni Kristus.) Jelaskan bahwa perkataan Mormon mengenai kasih amal dapat membantu kita mengetahui cara mengasihi dan melayani Allah dengan mengasihi dan melayani orang lain sebagaimana yang Juruselamat lakukan. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan Moroni 7:45 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari sifat-sifat yang harus seseorang miliki jika dipenuhi dengan kasih amal. Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan menandai sifat-sifat yang khususnya ingin mereka miliki. • Manakah dari sifat-sifat di ayat 45 yang secara khusus ingin Anda miliki? Mengapa? Mintalah seorang siswa untuk membaca Moroni 7:48 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari apa yang harus kita lakukan agar dipenuhi dengan kasih amal. • Menurut Moroni 7:48, apa yang harus kita lakukan agar dipenuhi dengan kasih amal? • Menurut Anda bagaimana berdoa dengan segenap kekuatan hati kita dan berupaya untuk menjadi pengikut sejati Yesus Kristus dapat membantu kita dipenuhi dengan kasih-Nya? • Menurut pendapat Anda, mengapa Moroni 7:45, 47–48 adalah petikan yang baik untuk membantu kita memahami ajaran bahwa kita dapat mengasihi dan melayani Allah dengan memilih untuk mengasihi dan melayani orang lain? Pertimbangkan untuk membagikan kesaksian Anda mengenai pentingnya memiliki kasih amal bagi orang lain. Anda mungkin ingin berbagi pengalaman di mana Anda diberkati karena dipenuhi dengan kasih murni Kristus sewaktu Anda berinteraksi dengan orang lain. Ajaklah siswa untuk meninjau Moroni 7:45 dan untuk menuliskan dalam buku catatan kelas atau jurnal penelaahan mereka suatu cara spesifik mereka akan berusaha untuk memiliki kasih amal yang lebih besar bagi orang lain. 73 P ERI N TA H -P ERI NTA H Segmen 8 (5 menit) Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang paragraf 3–5 dari topik ajaran 9, “Perintah-Perintah” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran. Mintalah anggota kelas untuk mengikuti, mencari suatu perintah yang disebutkan dalam paragraf-paragraf ini yang khususnya mereka syukuri. • Apa perintah yang terdaftar dalam paragraf-paragraf ini yang khususnya Anda syukuri? (Sewaktu siswa menanggapi, ajaklah mereka untuk menjelaskan mengapa mereka bersyukur bagi perintah yang mereka sebutkan.) Bagikan kesaksian Anda mengenai perintah-perintah dan mengapa Anda mensyukurinya. Latihan Praktik (40–50 menit) Latihan dalam bagian ini dapat dilakukan selama sesi kelas yang sama atau dalam sesi-sesi kelas yang berbeda, bergantung pada jadwal Anda dan kebutuhan siswa Anda. Latihan 1 (20–25 menit) Tuliskan yang berikut di papan tulis: Saya tahu banyak orang yang melanggar perintah dan tampaknya memiliki hidup yang hebat. Apakah Anda benar-benar perlu menaati perintah untuk berbahagia? Ajaklah siswa untuk membayangkan bahwa mereka memiliki seorang teman yang mengajukan pertanyaan ini kepada mereka. Mintalah mereka untuk berpikir mengenai bagaimana mereka mungkin menanggapi, menggunakan apa yang telah mereka pelajari melalui penelaahan mereka akan topik ajaran 9, “Perintah-Perintah,” dan ketiga asas dari bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dari Dokumen Inti Penguasaan Ajaran: bertindak dengan iman, meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal, serta mencari pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi. Untuk membantu siswa memahami bagaimana mereka dapat menanggapi pertanyaan tersebut, sediakan bagi setiap siswa salinan dari selebaran berikut. Ajaklah mereka untuk menuliskan tanggapan mereka atas pertanyaan di selebaran. 1. Bagaimana Anda dapat mendorong teman Anda untuk bertindak dengan iman? 2. Bagaimana Anda dapat membantu teman Anda meneliti pertanyaannya dengan suatu perspektif kekal? Sebagai contoh: • Bagaimana Anda dapat membantu teman Anda berpikir mengenai perbedaan antara kenikmatan yang sementara dan kebahagiaan yang abadi? • Bagaimana Anda dapat membantu teman Anda memahami bagaimana kepatuhan pada perintah-perintah mendatangkan kebahagiaan yang abadi dan bagaimana ketidakpatuhan pada akhirnya mendatangkan ketidakbahagiaan? • Manakah ajaran atau kebenaran mana dari topik ajaran 9, “Perintah-Perintah,” dalam Dokumen Inti Penguasaan Ajaran yang akan ingin Anda bagikan dengan teman Anda? Mengapa? 3. Manakah tulisan suci atau sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi lainnya yang akan Anda bagikan dengan teman Anda? Mengapa? 74 PE R IN TAH- PERINTAH Setelah waktu yang memadai, aturlah siswa menjadi pasangan-pasangan dan ajaklah mereka untuk memainkan peran suatu perbincangan yang mungkin mereka miliki dengan seorang teman yang mengajukan kepada mereka pertanyaan ini. Ajaklah mereka untuk menggunakan apa yang mereka tuliskan untuk membantu mereka sewaktu mereka berperan serta dalam permainan peran tersebut. Setelah beberapa menit, ajaklah siswa untuk bertukar peran dan kembali memainkan peran. Setelah permainan peran berakhir, ajaklah siswa untuk mengajukan pertanyaan atau berbagi pemikiran atau wawasan yang mereka miliki sewaktu mereka berperan serta dalam latihan praktik ini. Ajaklah satu siswa atau lebih untuk berbagi kesaksian mereka mengenai bagaimana kepatuhan pada perintah-perintah telah mendatangkan bagi mereka kebahagiaan dan berkat-berkat dari Tuhan. Latihan 2 (20–25 menit) Bacalah skenario berikut dengan lantang: Bayangkan bahwa selama perbincangan dengan beberapa teman sekelas di sekolah, salah seorang dari mereka mengkritik Anda karena kepercayaan keagamaan Anda. Ketika Anda mencoba untuk menanggapi, orang tersebut tidak benar-benar mendengarkan dan bahkan semakin banyak mengkritik Anda. Anda merasa tersakiti oleh kritikan tersebut, merasa marah dalam batin, dan membalasnya dengan mengucapkan sesuatu yang tidak ramah. Sesudahnya, Anda menyesali apa yang terjadi dan mulai bertanya-tanya apakah Anda hendaknya mencoba menyembunyikan saja kepercayaan keagamaan Anda dari orang lain di kemudian hari. Aturlah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil beranggotakan dua atau tiga orang, dan berikan kepada setiap siswa salinan dari selebaran berikut. Jelaskan bahwa selebaran tersebut akan membantu mereka mempertimbangkan cara menerapkan ketiga asas Memperoleh Pengetahuan Rohani dalam situasi seperti yang Anda bacakan. Mintalah siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok mereka untuk menyelesaikan kegiatan ini. Bagaimana saya dapat berdiri teguh dalam kebenaran-kebenaran Injil yang saya percayai dan memperlihatkan kasih bagi orang lain yang kepercayaannya berbeda dengan kepercayaan saya? Bahaslah bagaimana Anda dapat menanggapi pertanyaan di atas dengan menggunakan asas-asas dan pertanyaan-pertanyaan yang dijabarkan di bawah: Bertindak dengan iman: • Jika Anda mengajukan pertanyaan itu, apa saja cara Anda dapat bertindak dengan iman? Teliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal: • Bagaimana Anda dapat berusaha memiliki konsep kekal ketika berinteraksi dengan orang yang dengannya Anda mungkin berbeda pendapat atau yang sulit untuk Anda kasihi? Menurut Anda mengapa ini penting untuk dilakukan? 75 P ERI N TA H -P ERI NTA H Cari pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi: • Bagaimana ajaran yang diajarkan dalam Moroni 7:45, 47–48 dapat membantu Anda mengetahui cara untuk menanggapi pertanyaan tersebut? • Apa tulisan suci atau ajaran nabi dan pemimpin Gereja yang lain yang dapat membantu Anda menemukan jawaban bagi pertanyaan ini? Jika siswa membutuhkan bantuan mengidentifikasi sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi lainnya yang dapat membantu mereka menjawab pertanyaan di selebaran, pertimbangkan untuk merujuk mereka pada ceramah konferensi umum Oktober 2014 Penatua Dallin H. Oaks, “Mengasihi Sesama dan Hidup dengan Perbedaan” (Ensign atau Liahona, November 2014, 25–28). Setelah siswa memiliki waktu yang memadai untuk menyelesaikan kegiatan ini, ajaklah beberapa siswa untuk berbagi dengan anggota kelas apa yang telah mereka bahas. Anda mungkin ingin mengakhiri latihan ini dengan membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul dengan lantang: “Teman-teman, khususnya teman-teman muda saya, camkanlah. Kasih murni seperti Kristus yang mengalir dari kesalehan sejati dapat mengubah dunia .… Jadilah kuat. Jalankan Injil dengan setia bahkan jika orang lain di sekitar Anda sama sekali tidak melakukannya. Pertahankan keyakinan Anda dengan sopan dan dengan rasa iba, tetapi pertahankanlah itu” (Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 8–9). Bersaksilah mengenai pentingnya mengasihi orang lain, bahkan sewaktu kita membela kepercayaan kita. Ajaklah siswa untuk merenungkan bagaimana mereka akan berupaya untuk menggunakan apa yang mereka pelajari dalam latihan ini untuk membela kebenaran-kebenaran Injil yang mereka percayai dengan cara yang penuh kasih dan seperti Kristus. Tinjauan Penguasaan Ajaran Kegiatan tinjauan ini dapat membantu siswa memahami dan menerapkan pernyataan-pernyataan ajaran yang didukung oleh petikan-petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon. Pertimbangkan untuk menggunakan kegiatan tinjauan ini menjelang akhir periode penelaahan, setelah siswa menelaah semua petikan penguasaan ajaran Kitab Mormon. Peragakan pernyataan berikut oleh Presiden Boyd K. Packer (1924-2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah seorang siswa untuk membacakan pernyataan itu dengan lantang. 76 PE R IN TAH- PERINTAH “Ajaran yang sejati, yang dipahami, mengubah sikap dan perilaku. Penelaahan terhadap ajaran-ajaran Injil akan memperbaiki perilaku lebih cepat daripada penelaahan terhadap perilaku akan memperbaiki perilaku” (Boyd K. Packer, “Little Children,” Ensign, November 1986, 17). Jelaskan bahwa setiap petikan penguasaan ajaran memuat ajaran sejati yang, ketika dipahami, membantu kita berubah dan menjadi lebih seperti Yesus Kristus dan Bapa Surgawi kita. Tulislah pertanyaan berikut di papan tulis atau sediakan itu bagi siswa sebagai selebaran: • Apa ajaran yang tulisan suci ini muat yang, jika dipahami, akan mengubah sikap atau perilaku seseorang? • Jika seseorang sungguh memahami ajaran yang didukung oleh tulisan suci ini, bagaimana itu dapat berdampak terhadap sikap atau perilakunya? • Menurut Anda mengapa memahami ajaran akan memiliki dampak itu? • Bagaimana sikap atau perilaku Anda telah berubah sebagai hasil dari memahami ajaran ini? Mintalah setiap siswa di kelas untuk memilih sebuah petikan penguasaan ajaran dari Kitab Mormon. Atau Anda dapat menuliskan rujukan-rujukannya di carikan-carikan kertas dan meminta siswa secara acak memilih satu. Ajaklah siswa untuk membaca petikan penguasaan ajaran mereka dan bersiap untuk berbagi jawaban mereka atas keempat pertanyaan di atas. Setelah siswa memiliki waktu yang memadai, aturlah mereka menjadi pasangan-pasangan. Mintalah mereka untuk membacakan petikan tulisan suci mereka kepada satu sama lain dan kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Ajaklah beberapa siswa untuk berbagi jawaban mereka dengan anggota kelas. Bersaksilah bahwa ajaran yang diajarkan dalam petikan penguasaan ajaran dalam Kitab Mormon dapat memiliki dampak yang kuat terhadap perilaku kita jika kita mau meluangkan waktu untuk menelaah dan sungguh-sungguh memahaminya. Ajaklah siswa untuk berupaya menerapkan dengan lebih baik salah satu ajaran yang mereka tinjau selama kegiatan ini. 77